Anda di halaman 1dari 4

Dua tokoh hewan dalam dunia fabel yang seringkali disebutkan adalah siput dan

juga kancil. Hewan tersebut terkenal memiliki karakter yang berbeda. Berkaitan
dengan hal tersebut, kali ini kita akan membahas terkait dongeng anak siput dan
kancil dalam dunia fabel?

Seperti apa sih cerita dibalik dua penokohan tersebut? Untuk mengetahui kisahnya,
berikut informasi yang kami akan sampaikan untuk Anda. Simak yuk!

Dongeng Anak Siput dan Kancil


Di suatu hutan, hidup seekor binatang yang terkenal sangat licik dan sombong.
Binatang tersebut adalah kancil. Suatu hari, kancil yang sedang tidak ada kegiatan
ingin berjalan – jalan menyusuri hutan.

Sambil membusungkan dadanya, si kancil berkata “Siapa di hutan ini yang tidak
mengenalku? Setiap masalah pasti akan bisa ku selesaikan dengan mudah”

Kancil pun tertawa terbahak – bahak. Tanpa disadarinya, ada seekor siput yang
memperhatikan gerak – gerik kancil. Ia pun bertanya, “Hai kancil, sepertinya kau
sedang berbahagia ya sampai tertawa dan ku lihat juga berbicara sendiri?”

Kancil pun menjawab “Oh hai juga! Wah, kau ternyata kecil ya. Sudah lamakah kau
memperhatikanku?”
Mendengar ucapan siput yang meremehkan dan merendahkan dirinya yang kecil,
siput pun geram. Siput menimpali ucapan si kancil, “Aku tahu, kau terkenal sebagai
binatang yang indah dan cerdik. Tapi bukan berarti kau bisa merendahkanku. Oke,
aku memang kecil dan jalanku juga lambat, tapi mampukah kau mengalahkanku
adu lari?” siput menantang.

Mendengar tantangan tersebut, si kancil pun menerima dengan senang hati sambil
membusungkan dadanya tanda bahwa ia tidak takut kalah. Kancil dan siput pun
berpisah untuk menyiapkan diri dalam perlombaan.

Di tempat lain, siput sadar bahwa dirinya tidak akan mampu mengalahkan si kancil.
Siput pun memiliki ide cerdik, ia mengumpulkan teman – temannya dan meminta
tolong kepada mereka semua untuk membantu agar bisa memenangkan
perlombaan. Jadi ketika lomba dimulai, teman – teman siput bersembunyi di jalur
lomba yang akan dilalui.

Ketika mendengar suara kancil dari kejauhan, teman – teman siput harus muncul
sehingga kancil akan mengira kalau siput selalu berada di depannya. Teman –
temannya siput setuju dengan ide tersebut dan bersiap untuk membantu.
Akhirnya, hari perlombaan pun tiba. Rencana yang sudah disusun pun dijalankan
tim siput yang solid. Sementara seluruh penghuni hutan menyaksikan acara
perlombaan tersebut. Kancil pun bersiap diri seraya sangat meyakini bahwa hari itu
dirinya akan menjadi pemenang.

Ketika lomba dimulai, siput melesat sangat cepat sambil berkata “Hahaha, selamat
tinggal siput! Sampai jumpa di garis finish nanti”.

Namun ketika sudah berlari cukup jauh, kancil yang tidak sadar dengan ide siput
beserta teman – temannya dibuat sangat kaget karena siput selalu saja ada di
depannya. Terus menerus ia berusaha berlari sekencang mungkin, siput tetap saja
ada di depannya.

Di garis finish, kancil pun melihat bahwa siput sudah ada di depan. Kancil sangat
terkejut dan berkata, “Tidak mungkin! Bagaimana kau bisa sampai lebih dulu
sementara jalanmu lamban?”

Siput pun menjawab, “Sudahlah kancil, akui saja kekalahanmu hari ini!”
Sambil berjalan pergi meninggalkan kancil, siput berkata “Oh ya, jangan sedih. Aku
tidak minta hadiah apapun kok. Aku hanya ingin kamu tahu, jangan menjadi
sombong dengan kelebihan yang kau miliki. Apalagi kalau kelebihan itu kau
gunakan untuk menghina yang lainnya”.

Sejak saat itu kancil hidup rukun dengan hewan lain dan tidak merasa superior
dengan semua kecerdikan, kelincahan dan keindahan tubuh yang ia miliki.

Pesan moral dari dongeng anak siput dan kancil

Dongeng di atas mengajarkan kita untuk menjadi makhluk yang tidak boleh
meremehkan atau merendahkan makhluk lain. Kita juga tidak boleh berlaku
sombong atas keunggulan yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai