Anda di halaman 1dari 10

Langkah Menulis Naskah 1: Mencari Ide Cerita

Ide cerita bisa datang dari mana saja. Namun perlu kejelian dalam melakukannya. Kami punya
beberapa cara dalam mencari ide cerita:

 Menggali pengalaman pribadi.

 Mengamati karya lain.

 Membaca fabel / cerita rakyat / legenda / dongeng.

 Membaca berita.

 Melakukan observasi.

 Melakukan eksperimen.

 Mempelajari kejadian sejarah.

 Langkah 2: Premis
 Setelah mendapatkan ide cerita, langkah menulis naskah film
berikutnya adalah menentukan premis dasar cerita kamu. Nah,
apa itu premis? Premis adalah kalimat singkat yang
menggambarkan cerita kamu secara umum. Premis digunakan
untuk menjadi “hook” pertama ketika menjual cerita kamu.
 Ada pepatah yang mengatakan bahwa jika kamu tidak bisa
menjelaskan sesuatu dengan sederhana, maka kamu tidak cukup
mengerti. Pepatah ini berlaku dalam penulisan skenario. Jadi,
silakan camkan baik-baik pepatah tersebut sebelum kamu
memulai proses kreatifmu.
 Kamu harus bisa menjelaskan ceritamu dalam satu
kalimat. Pernahkah kamu mendengar istilah elevator pitch ? Ini
adalah sebuah perandaian dimana kamu bertemu dengan
seorang produser ternama di sebuah lift dan tiba-tiba dia
menanyakan apa yang sedang kamu kerjakan.
Penjelasan panjang dan bertele-tele tidak akan membuatnya tertarik,
sementara beberapa detik kemudian, ia sudah tiba di kantornya,
meninggalkan kamu yang masih belepotan menjelaskan. menjelaskan
dengan singkat, lugas, dan tepat.
Premis Atribut:
Dalam sebuah premis terkandung:
(1) karakter & atributnya ,
(2) aksi/tindakan ,
(3) konflik yang dihadapi .
Biasanya, ketika menulis premis, nama karakter belum disebutkan,
melainkan menjelaskan atributnya.
Berikut contoh-contoh premis beberapa film Pixar yang terkenal (kami
mengambil contoh film panjang yang terkenal untuk memudahkan
teman-teman pembaca, film Pixar selalu menjadi contoh yang baik,
karena premisnya sederhana dan mudah diidentifikasi)
Finding Nemo: Seekor ikan badut yang penakut menantang
marabahaya di samudra lepas untuk mencari anak semata-mata
wayangnya yang diculik oleh seorang penjelajah tak dikenal.
Toy Story: Sebuah boneka koboi melakukan segala cara untuk kembali
menjadi boneka kesayangan pemiliknya, setelah hadirnya mainan
Astronot baru yang lebih canggih.
Mari kita analisa! Di contoh premis di atas, terkandung jelas terkandung
tiga unsur yang sudah kita bahas sebelumnya:
Pertama, karakter & atributnya: seekor ikan badut yang penakut /
sebuah boneka koboi. Kedua, aksi/tindakan: menantang marabahaya
di laut lepas / melakukan segala cara. Ketiga, konflik: penculikan
diculik oleh seorang penyelamatan tak dikenal / kedatangan mainan
astronot baru yang lebih canggih.
Sekarang apa premis ceritamu? Coba jabarkan dan identifikasi ceritamu
ke dalam satu kalimat. Sisihkan dulu detail-detailnya, karena kita
belum sampai pada tahap itu. Lihatlah gambaran besarnya , identifikasi
strukturnya, dan jangan lekas melaju ke tahap berikutnya sebelum
premis ceritamu solid.
Coba diskusikan premis ceritamu dengan teman-teman satu
produksimu. Bahas bersama kemungkinan-kemungkinan lain.
Simpan semuanya dan jangan mengesampingkan pendapat teman-
temanmu. Pada tahap ini, kamu memang harus terbuka dengan segala
kemungkinan. Begitu kamu yakin dengan premis ceritamu, lanjutkan ke
tahap berikutnya.

Langkah 3: Sinopsis Pendek


Kamu sudah punya satu kalimat yang menjelaskan film pendekmu
secara keseluruhan. Sekarang, coba jabarkan satu
kalimat ceritamu menjadi tiga kalimat . Tiga kalimat ini disebut
sinopsis.
Sekali lagi, jangan membahas pada detail-detail yang tidak perlu karena
kita belum sampai ke sana. Pilihlah kalimat dengan bijak, karena ini
akan menentukan proses penulisanmu berikutnya. Jika kamu mulai
keluar dari fokus, intisari kembali satu kalimat premismu, agar cerita
tidak kehilangan fokus.
Perhatikan pula hubungan sebab-akibat dalam menulis kalimat
sinopsis. Hubungan sebab-akibat yang baik akan memudahkanmu
dalam menulis babak pertama, kedua, dan ketiga.
Kalimat ketiga tersebut haruslah mewakili babak ketiga tersebut. Babak
pertama mewakili situasi awal, babak kedua menceritakan pokok
persoalan, dan babak ketiga menceritakan penyelesaian.
Sebagai latihan, kami akan melanjutkan premis Finding Nemo dan Toy
Story yang sudah kami tulis sebelumnya menjadi satu kalimat sinopsis.
Finding Nemo: Marlin, seekor ikan badut pemalu yang hidup bersama
Nemo, anak semata wayangnya yang memiliki sirip tak
sempurna. Suatu ketika, sang anak tertangkap jaring nelayan dan
dibawa ke Sydney, Australia. Marlin pun harus menempuh perjalanan
penuh marabahaya untuk menemukan kembali anaknya.
Toy Story: Woody, mainan koboi favorit pemiliknya yag bernama Andy,
merasa terancam dengan kedatangan Buzz Lightyear, mainan astronot
baru yang menjadi favorit baru Andy. Suatu ketika, Woody yang
cemburu tidak sengaja mendorong Buzz Lightyear jatuh keluar dari
kamar Andy. Kini, Woody harus mencari Buzz Lightyear untuk
mengembalikan kepercayaan teman-teman mainan penghuni kamar
Andy lainnya.
Bagaimana? Kini satu kalimat premis yang sudah kalian diskusikan
terasa lebih detail dan lengkap dengan nama (1) karakter dan
atributnya , (2) deskripsi masalah , serta (3) langkah (action) apa
yang harus diambil oleh tokoh utama. Cerita kalian akan tetap fokus
karena berpegang pada premis utama.
Sekarang coba jabarkan premismu menjadi sinopsis. Lanjutkan
pertemuan dengan teman-teman produksimu untuk menulis
sinopsis. Jika ide-ide mulai muncul, buka kembali premismu dan
refleksikan kembali apa yang menjadi fokus utamamu.
Jangan pernah takut untuk kembali ke langkah pertama dan mengubah
premismu. Lebih baik kamu melakukannya sekarang daripada
setelahnya. Jika kamu sudah yakin dengan sinopsismu dan teman-
temanmu sudah sepakat. Mari lanjutkan ke langkah berikutnya yang
dijamin semakin seru.

Langkah 4: Sinopsis Panjang


Kini kamu sudah memiliki sinopsis pendek yang solid. Sekarang
tugasmu adalah memasukkan detail-detail dari kalimat ketiga sinopsis
pendekmu. Cara paling mudah adalah menjabarkan kalimat ketiga
sinopsis menjadi tiga paragraf. Masing-masing kalimat di langkah
sebelumnya bisa kamu jadikan kalimat topik.
Apa itu kalimat topik? Kalimat topik adalah kalimat utama dan pertama
yang menginvestigasi isi paragraf. Kalimat topik selalu ditulis di awal
sebuah paragraf. Ia harus bisa menjelaskan topik keseluruhan dalam
satu paragraf. Kalimat topik selalu didukung oleh kalimat-kalimat
pendukungnya. Kalimat pendukungnya harus tetap bersinggungan dan
memperkuat topik utama.
Kita ambil contoh sinopsis pendek Finding Nemo:
“Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata
wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna. Suatu ketika, sang anak
tertangkap jaring nelayan dan dibawa ke Sydney, Australia. Marlin pun
harus menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk menemukan
kembali anaknya.”
Sekarang masing-masing kalimat tersebut bisa dijadikan kalimat
topik sebuah paragraf. Contoh:
Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata
wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna. ( Kalimat Topik 1)
Suatu ketika, sang anak tertangkap jaring nelayan dan dibawa ke
Sydney, Australia. ( Kalimat Topik 2)
Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk
menemukan kembali anaknya. ( Kalimat Topik 3)
Nah sekarang tugasmu adalah menulis kalimat pendukung untuk
masing-masing topik kalimat di atas. Nih contohnya:
“Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata
wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna. Ia sangat menyayangi
Nemo karena ia satu-satunya anak yang selamat dari kejadian tragis di
masa lalu. Sementara itu, Nemo mulai kesal karena dia merasa ayahnya
berlebihan dalam melindunginya.
Suatu ketika, Nemo menangkap jaring nelayan. Dari menyembunyikan
kacamata yang tertinggal, Marlin mengetahui ke mana Nemo di bawa:
Sydney, Australia. Ketika Marlin memulai pencariannya, ia tidak sengaja
bertemu dengan Dory, seekor ikan penyandang masalah ingatan jangka
pendek, yang bersedia membantu Marlin.
Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk
menemukan kembali anaknya. Beberapa kejadian pun harus
dihadapinya, mulai dari tertelan ke perut ikan paus, bertemu pasukan
penyu yang sedang bermigrasi, hingga bertemu kawanan ikan
hiu. Bersama Dory, mereka mengarungi lautan luas menuju Sydney
untuk mencari Nemo.”
Kira-kira begitulah bila kalimat ketiga tersebut dijabarkan menjadi tiga
paragraf. Sekarang coba jabarkan tiga kalimat sinopsis pendekmu
menjadi tiga paragraf. Deskripsikan kejadian-kejadian dengan lebih
rinci.
Namun, menghubungkan kamu hanya punya tiga paragraf, maka kamu
tidak perlu menjelaskan segala sesuatu dengan terlalu detail. Cukup
ceritakan idemu, temamu, dan potensi konflik yang terjadi di dalam
cerita.
okoh Pastikan utamamu mengalami masalah serius, buatlah hidupnya
susah, beri ia pelajaran hidup yang berarti, seperti Marlin. Jika kamu
merasa ceritamu mulai bertele-tele, berhenti sejenak, lihat kembali
premismu, ingat kembali fokus utamamu. Tetaplah berpegang pada
satu kalimat premis utamamu!

Langkah 5: Perawatan
Oke, sekarang ceritamu sudah semakin detail bukan? Jangan puas
dulu, karena perjalananmu masih panjang sampai naskahmu siap
untuk dieksekusi. Sekarang kamu punya tiga paragraf yang berisi
karakter, masalah, dan tindakan yang diambil oleh sang
karakter. Tugasmu adalah menjabarkan lagi tiga paragraf tersebut
menjadi cerpen (cerita pendek) yang terdiri dari beberapa paragraf.
Kamu bisa mencari berbagai referensi cerpen baik di Google,
perpustakaan, maupun toko buku. Jangan khawatir dulu soal dialog
yang diucapkan oleh karakter, jangan khawatir juga soal pembagian
adegan maupun urutan shot. Itu urusan nanti.
Sekarang fokus dulu pada penjabaran tiga paragraf sinopsis
panjang. Berpeganglah pada struktur yang sudah kau tulis di sinopsis
panjang. Ketika kamu mulai hilang fokus dan merasa cerita mulai
bertele-tele, buka kembali premis utamamu dan ingat kembali apa
yang menjadi fokus utamamu.
Cara paling mudah untuk melakukannya adalah menjabarkan lagi
masing-masing paragraf menjadi tiga paragraf. Misalnya dalam kasus
Finding Nemo, kamu bisa jabarkan lagi paragraf pertama yang berisi
situasi awal hubungan Marlin dan Nemo ke dalam tiga paragraf.
Perkaya tulisanmu dengan penggambaran latar tempat dan waktu yang
lebih detail. Bangun nuansa menggunakan kata-kata sifat untuk
membantu pembaca memahami dunia yang sedang kamu
bangun. Lengkapi pula dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
karakternya.
Ingat, jangan lupakan struktur utama ceritamu. Jangan takut untuk
buka kembali premis utamamu. Jika kamu sudah merasa puas dengan
cerita pendekmu (dalam film biasa disebut treatment), mari melaju ke
tahap berikutnya: penulisan naskah.

Langkah 6: Naskah
Jika kamu mengikuti petunjuk kami diatas, maka sekarang kamu sudah
memiliki minimal 9 paragraf cerita pendek. Sekarang saatnya kamu
menuangkannya ke dalam format naskah.
Sebelum ke sana, cara paling mudah untuk mempersiapkanmu menulis
naskah adalah dengan menjabarkan 9 paragraf tersebut ke dalam
urutan adegan (adegan). Adegan (adegan) dibagi sesuai dengan latar
tempat dan waktu.
Apabila suatu situasi terjadi dalam satu tempat dan waktu, maka ia
dihitung sebagai satu adegan. Jabarkan ceritamu ke dalam urutan latar
waktu dan tempat. Lalu tulis kejadiannya dengan semakin
detail. Misalnya:
1 – Dapur Kos – Siang
2 – Kamar Tidur – Malam
3 – Sekolah – Pagi
Dan selanjutnya…
Jika kamu sudah memiliki urutan cerita sesuai dengan latar waktu dan
tempat. Kini kamu bisa menuangkannya ke dalam format
naskah. Aplikasi yang biasa digunakan untuk menulis naskah
adalah FinalDraft . Namun aplikasi ini harganya relatif mahal. Beberapa
penulis menggunakan Celtx , aplikasi gratis yang tak kalah canggih
dengan FinalDraft.
Berhubung kita sudah membahas Finding Nemo, maka tidak ada
salahnya kamu membaca naskahnya. Dengan membaca, kamu bisa
mengikuti jejak berpikir dari premis sampai akhirnya menjadi sebuah
skenario.

Tips Bermanfaat Untuk


Penulis Skenario
Kenali Karaktermu
Pada dasarnya, cerita selalu tentang karakter. Dan karakter yang baik
adalah karakter yang kita kenal. Oleh karena itu, sebelum kamu menulis
skenario, cobalah kenalan dulu dengan karaktermu.
Cari tahu soal pekerjaan, makanan favoritnya, hobinya, kelebihannya,
kekurangannya, dsb. Jika kamu sudah mengenal karaktermu, maka
proses berikutnya akan semakin mudah.
Jangan Ambil Kembali ke Tahap
Sebelumnya
Kami tahu seringkali banyak ide-ide pembohong yang datangan dan
mengganggu fokus cerita. Jika kamu mengalaminya, kami tidak pernah
bosan untuk mengingatkan untuk melihat kembali tulisanmu di tahap
sebelumnya, dan ingat kembali premis utama ceritamu, karena itulah
fokus utamamu.
Jelajahi Caramu Sendiri!
Tak ada aturan baku dalam penulisan skenario. Yang kami tulis di sini
adalah berdasarkan pengalaman kami, karena kamipun sering
mengalami hal serupa. Jadi jangan pernah takut untuk bereksplorasi
dan menemukan proses kreatifmu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai