Anda di halaman 1dari 2

Struktur pembuatan skenario

1. Sebelum mulai membuat ada baiknya kamu mencari berbagai sumber referensi skenario
yang baik dan berkualitas. Manfaatkan internet untuk melihat contoh-contoh skenario film-
film tersebut. Hal ini penting karena paling tidak kamu mempunyai gambaran bagaimana
skenario yang baik.
2. Hal ini mengenai timeline waktu pengerjaan. Mengelola waktu lebih efisien dan efektif tentu
ampuh memotivasi kamu untuk lebih produktif lagi.
3. Menyusun ide adalah menentukan tema, judul, dan premisnya Tentukan tema dalam film
kamu, tema merupakan suatu garis besar ide dari skenariomu. Setelah mendapatkan tema,
maka dari situ judul akan dengan mudah kamu dapatkan.
4. Setelah itu, buat premisnya. Apa itu premis? Premis adalah pernyataan cerita dan masalah
yang menggerakan cerita. Dalam sebuah premis terkandung (1) karakter & atributnya, (2)
aksi/tindakan, (3) situasi. Biasanya, ketika menulis premis, nama karakter belum disebut,
melainkan menjelaskan atributnya. Contoh premis diambil dari film Finding Nemo.
“Seekor ikan badut menantang marabahaya di samudera lepas untuk mencari anak semata
wayangnya yang diculik oleh seorang penyelam tak dikenal.”
5. Setelah premis sudah dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis pendek.
Jabarkan 1 kalimat yang telah dibuat tadi menjadi 3 kalimat utuh. Tuliskan hubungan sebab-
akibat. Ketiga kalimat tersebut haruslah mewakili ketiga babak, seperti nama (1) karakter
dan atributnya, (2) deskripsi masalah, serta (3) langkah (action) apa yang harus diambil oleh
tokoh utama. Berikut contohnya, “Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo,
anak semata wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna. Suatu ketika, sang anak
tertangkap jaring nelayan dan dibawa ke Sydney, Australia. Marlin pun harus menempuh
perjalanan penuh marabahaya untuk menemukan kembali anaknya.”
6. Setelah dibuat menjadi 3 kalimat pendek, kalimat-kalimat tersebut jabarkan lagi menjadi 3
paragraf yang menjabarkan detail ceritanya. Masing-masing kalimat di langkah sebelumnya
bisa kamu jadikan topic sentence. Topic Sentence adalah kalimat utama yang menjadi
patokan pada kalimat-kalimat selanjutnya. Kalimat pendukung harus tetap bersinggungan
dan memperkuat topik utama.
Contoh: “Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya
yang memiliki sirip tak sempurna.
Dikembangkan menjadi:
“Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya yang
memiliki sirip tak sempurna. Ia sangat menyayangi dan menjaga Nemo karena ia satu-
satunya anak yang selamat dari suatu kejadian di masa lalu. Sementara itu, Nemo mulai
kesal karena ia merasa ayahnya berlebihan dalam menjaga dan melindunginya.
7. Langkah selanjutnya adalah menjabarkan lagi tiga paragraf tersebut menjadi cerpen (cerita
pendek) yang terdiri dari beberapa paragraf. Namun, tetap fokus pada sinopsis panjang dan
premis yang telah dibuat sebelumnya. Jangan lupakan struktur utama ceritamu.
8. Setelah membuat cerpen, minimal kamu telah memiliki 9 paragraf cerita pendek hasil
pengembangan dari sinopsis panjang yang sudah dibuat di tahap sebelumnya. Masukan
kesembilan paragraf tersebut ke dalam urutan adegan (scene). Adegan (scene) dibagi sesuai
dengan latar tempat dan waktu. Apabila suatu situasi terjadi dalam satu tempat dan waktu,
maka ia dihitung sebagai satu adegan. Jabarkan ceritamu ke dalam urutan latar waktu dan
tempat. Lalu tulis kejadiannya dengan semakin detail. Misalnya:
Scene 1 – Dapur Kos – Siang
Scene 2 – Kamar Tidur – Malam
Skene 3 – Sekolah – Pagi

Dan seterusnya…

Jika kamu sudah memiliki urutan cerita sesuai dengan latar waktu dan tempat. Kini kamu
tinggal menuangkannya ke dalam format naskah.

Nah, itu dia beberapa langkah sederhana yang dapat kamu lakukan untuk mulai membuat
skenario film pendekmu sendiri. Bagaimana? Apakah langkah di atas cukup membantu?

Buat kamu yang tertarik mau belajar menjadi scriptwritter profesional di bidangnya. Yuk
belajar di IDS.

By: Awita Ekasari Larasati

Anda mungkin juga menyukai