Anda di halaman 1dari 39

4

Menulis naskah
Aspek Kamera
Storyboard

DIKLAT FILM ANIMASI 2 DIMENSI


BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN VOKASI
BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI
(BBPPMPV - BMTI)

1
MENULIS NASKAH, ASPEK KAMERA DAN STORYBOARD
A. Tujuan
Tujuan pembelajaran yang diharapkan dari kegiatan belajar 2 ini adalah :
1. Melalui observasi guru pembelajar memahami Proses Menulis Naskah.
2. Melalui observasi guru pembelajar memahami Aspek Kamera
3. Melalui observasi guru pembelajar memahami Proses Membuat Storyboard

B. Indikator Keberhasilan
1. Melalui observasi guru pembelajar dapat menjelaskan Proses Menulis Naskah
2. Melalui observasi guru pembelajar dapat menjelaskan Aspek Kamera
3. Melalui observasi guru pembelajar dapat menjelaskan Peoes membuat Storyboard

C. Uraian Materi

Pernahkan terpikirkan jenis perencanaan yang akan dimasukan ke dalam proses


membuat iklan, film pendek, atau animasi? Storyboardlah tempatnya untuk menampung
perencanaan itu semua.

Storyboard seniman adalah individu yang mengambil script/konsep dan mengubahnya


menjadi sebuah cerita visual. Didalam proses pembuatan storyboard ada panduan untuk
menyusunnya , baik storyboard untuk video klip, acara tv,film, atau pun produksi film
animasi.

Tetapi storyboard tidaklah bisa berkembang jika belum ada ide dan naskah yang sudah
disusun. Naskah merupakan pengembangan dari sebuah premis atau ide yang
berkarakter. Dari premislah sebuah produ film yang besar bias berkembang.

2
Banyak yang bertanya apa saja sih langkah-langkah dalam menulis naskah film
pendek? Keluhan ini terjadi karena banyak penulis yang merasa idenya bercabang dan
tidak fokus. Menentukan fokus merupakan tantangan tersendiri bagi seorang penulis.
Seringkali informasi yang disediakan terlalu banyak, sehingga cerita menjadi berantakan
dan tidak fokus.
Lalu, bagaimana caranya menjaga fokus cerita dari ide awal hingga akhirnya
menjadi naskah? Selalu mulailah dengan premis, kemudian menjabarkannya menjadi
sinopsis, lalu menjadi treatment, sebelum memberikan dialog-dialog menjadi naskah yang
utuh. Ikuti urutan tersebut dan jangan sampai terbalik.

Apa sih sebetulnya premis, sinopsis, treatment, dan naskah? Berikut inilah langkah-
langkah menulis naskah film pendek:

1. PREMIS
Ada pepatah yang mengatakan bahwa jika Anda tak bisa menjelaskan sesuatu
dengan sederhana, maka orang lain tidak akan cukup mengerti. Pepatah ini berlaku
dalam penulisan skenario. Jadi, silahkan camkan baik-baik pepatah tersebut sebelum
memulai proses kreatif.

Didalam premis Anda harus bisa menjelaskan cerita dalam satu kalimat.
Pernahkah mendengar istilah elevator pitch? Ini adalah istilah yang menjelaskan
3
sebuah perandaian dimana Anda bertemu seorang produser ternama di sebuah lift dan
tiba-tiba ia menanyakan apa yang sedang Anda kerjakan. Penjelasan panjang dan
bertele-tele tidak akan membuatnya tertarik, sementara beberapa detik kemudian, ia
sudah tiba di kantornya, meninggalkan Anda yang masih belepotan menjelaskan.
Jelaskan dengan singkat, lugas, dan tepat.

Apa itu premis? Premis adalah pernyataan cerita dan masalah yang
menggerakan cerita. Dalam sebuah premis terkandung

(1) karakter & atributnya,


(2) aksi/tindakan,
(3) situasi.

Biasanya, ketika menulis premis, nama karakter belum disebut, melainkan


menjelaskan atributnya. Berikut contoh-contoh premis beberapa film Pixar yang
terkenal (kami terpaksa mengambil contoh film panjang yang terkenal untuk
memudahkan teman-teman pembaca, film Pixar selalu menjadi contoh yang baik,
karena premisnya sederhana dan mudah diidentifikasi):

Finding Nemo:
Seekor ikan badut menantang marabahaya di samudera lepas untuk mencari anak
semata wayangnya yang diculik oleh seorang penyelam tak dikenal.

Toy Story:
Sebuah boneka koboi kesayangan pemiliknya merasa terancam & cemburu dengan
kedatangan mainan Astonot baru.

Sekarang apa premis ceritamu? Coba jabarkan dan identifikasi cerita tersebut
ke dalam satu kalimat. Sisihkan dulu detail-detail, karena kita belum sampai pada tahap
itu. Lihatlah big picture-nya, identifikasi strukturnya, dan jangan lekas melaju ke tahap
berikutnya sebelum premis ceritanya menjadi solid.

4
Coba diskusikan premis cerita yang anda miliki dengan teman-teman satu
produksi. Bahas bersama kemungkinan-kemungkinan lain. Tampung semuanya dan
jangan kesampingkan pendapat teman-teman yang lain. Pada tahap ini, Anda
memang harus terbuka dengan segala kemungkinan. Begitu yakin dengan premis
cerita nya, lanjutkan ke tahap berikutnya.

2. SINOPSIS PENDEK
Anda sudah punya satu kalimat yang menjelaskan film pendek secara
keseluruhan. Sekarang, coba jabarkan satu kalimat cerita yang anda miliki menjadi tiga
kalimat. Tiga kalimat ini disebut sinopsis. Sekali lagi, jangan terpaku pada detail-detail
yang tidak perlu karena kita belum sampai ke sana. Pilihlah kalimat dengan bijak,
karena ini akan menentukan proses penulisan berikutnya. Jika Anda mulai keluar dari
fokus, ingatlah kembali satu kalimat premis yang dimiliki, agar cerita tidak kehilangan
fokus.
Perhatikan pula hubungan sebab-akibat dalam menulis kalimat sinopsis.
Hubungan sebab-akibat yang baik akan memudahkan dalam menulis babak pertama,
kedua, dan ketiga. Ketiga kalimat tersebut haruslah mewakili ketiga babak tersebut.
Babak pertama mewakili situasi awal, babak kedua menceritakan pokok persoalan,
dan babak ketiga menceritakan penyelesaian.

Sebagai latihan, kita akan melanjutkan premis Finding Nemo dan Toy Story
yang sudah kita tulis sebelumnya menjadi satu kalimat sinopsis.

Finding Nemo: Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak
semata wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna. Suatu ketika, sang anak
tertangkap jaring nelayan dan dibawa ke Sydney, Australia. Marlin pun harus
menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk menemukan kembali anaknya.

Toy Story: Woody, mainan koboi favorit pemiliknya yag bernama Andy, merasa
terancam dengan kedatangan Buzz Lightyear, mainan astronot baru yang menjadi
favorit baru Andy. Suatu ketika, Woody yang cemburu tidak sengaja mendorong Buzz
Lightyear jatuh keluar dari kamar Andy. Kini, Woody harus mencari Buzz Lightyear
5
untuk mengembalikan kepercayaan teman-teman mainan penghuni kamar Andy
lainnya.

Bagaimana? Kini satu kalimat premis yang sudah di diskusikan terasa lebih
detail dan lengkap dengan nama (1) karakter dan atributnya, (2) deskripsi masalah,
serta (3) langkah (action) apa yang harus diambil oleh tokoh utama. Cerita Anda akan
tetap fokus karena berpegang pada premis utama.

Sekarang coba jabarkan premis menjadi sinopsis. Lanjutkan meeting dengan


teman-teman produksi untuk menulis sinopsis. Jika ide-ide mulai berdatangan, buka
kembali premis dan refleksikan kembali apa yang menjadi fokus utamanya. Jangan
pernah takut untuk kembali ke langkah pertama dan mengubah premis yang dimiliki.
Lebih baik melakukannya sekarang daripada setelahnya.

Jika Anda sudah yakin dengan synopsis yang dibuat dan tim sudah sepakat.
Mari lanjut ke langkah berikutnya yang akan lebih menantang untuk berkreatif.

3. SINOPSIS PANJANG
Pada tahap ini anda sudah memiliki sinopsis pendek yang solid. Sekarang
tugasnya adalah memasukan detail-detail dari ketiga kalimat sinopsis pendek yang
dimiliki. Cara paling mudah adalah menjabarkan ketiga kalimat sinopsis menjadi tiga
paragraf. Masing-masing kalimat di langkah sebelumnya bisa kamu jadikan topic
sentence.

6
Apa itu topic sentence? Topic sentence adalah kalimat utama dan pertama yang
mengidentifikasikan isi paragraf. Topic sentence selalu ditulis di awal sebuah
paragraf. Ia harus bisa menjelaskan topik keseluruhan dalam satu paragraf. Topic
sentence selalu didukung oleh kalimat-kalimat pendukung. Kalimat pendukung harus
tetap bersinggungan dan memperkuat topik utama.

Kita ambil contoh sinopsis pendek Finding Nemo:

“Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata
wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna. Suatu ketika, sang anak
tertangkap jaring nelayan dan dibawa ke Sydney, Australia. Marlin pun harus
menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk menemukan kembali
anaknya.”

Sekarang masing-masing kalimat tersebut bisa dijadikan topic sentence sebuah


paragraf. Contoh:

Paragraf 1: Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak
semata wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna.
Paragraf 2: Suatu ketika, sang anak tertangkap jaring nelayan dan dibawa ke
Sydney, Australia.

7
Paragraf 3: Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk
menemukan kembali anaknya.

Nah sekarang tugasnya adalah menulis kalimat pendukung untuk masing-


masing topic sentence di atas. Contoh:

“Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya
yang memiliki sirip tak sempurna. Ia sangat menyayangi dan menjaga Nemo karena ia
satu-satunya anak yang selamat dari suatu kejadian di masa lalu. Sementara itu, Nemo
mulai kesal karena ia merasa ayahnya berlebihan dalam menjaga dan melindunginya.

Suatu ketika, Nemo tertangkap jaring nelayan. Dari kacamata yang penyelam yang
tertinggal, Marlin mengetahui ke mana Nemo di bawa, yaitu Sydney, Australia. Marlin
tidak sengaja bertemu dengan Dory, seekor ikan penyandang masalah ingatan jangka
pendek, yang bersedia membantu Marlin.

Marlin pun harus menempuh perjalanan penuh marabahaya untuk menemukan


kembali anaknya. Beberapa kejadian pun harus dihadapinya, mulai dari tertelan ke
perut ikan paus, bertemu pasukan penyu yang sedang migrasi, hingga bertemu
kawanan ikan hiu. Bersama Dory, mereka mengarungi samudera luas menuju Sydney
untuk mencari Nemo.”

Kira-kira begitulah apabila ketiga kalimat tersebut dijabarkan menjadi tiga


paragraf. Sekarang coba jabarkan tiga kalimat sinopsis pendek yang Anda miliki
menjadi tiga paragraf. Deskripsikan kejadian-kejadian dengan lebih rinci dan detail.
Pastikan tokoh utamanya mengalami masalah serius, buat hidupnya susah, beri ia
pelajaran hidup berarti, seperti Marlin. Jika Anda merasa ceritanya mulai bertele-tele,
hentikan sejenak, lihat kembali premisnya, ingat kembali fokus utama pada pemis .
Tetaplah berpegang pada satu kalimat premis utama Anda.

8
4. TREATMENT
Pada tahap Treatment sekarang cerita Anda sudah semakin detail, bukan?
Pejalanan masih panjang sampai naskah siap untuk dieksekusi. Sekarang Anda punya
tiga paragraf yang berisi karakter, masalah, dan tindakan yang diambil oleh sang
karakter. Tugasnya adalah menjabarkan lagi tiga paragraf tersebut menjadi cerpen
(cerita pendek) yang terdiri dari beberapa paragraf.

Anda bisa mencari berbagai referensi cerpen baik di Google, perpustakaan,


maupun toko buku. Jangan khawatir dulu soal dialog yang diucapkan oleh karakter,
jangan khawatir pula soal pembagian adegan maupun urutan shot. Itu urusan nanti.
Sekarang fokus dulu pada penjabaran tiga paragraf sinopsis panjang. Berpeganglah
pada struktur yang sudah di tulis di sinopsis panjang. Ketika Anda mulai hilang fokus
dan merasa cerita mulai bertele-tele, buka kembali premis utamanya dan ingat kembali
apa yang menjadi fokus utama tersebut.

Cara paling mudah untuk melakukannya adalah menjabarkan lagi masing-


masing paragraf menjadi tiga paragraf. Misalnya dalam kasus Finding Nemo, Anda
bisa jabarkan lagi paragraf pertama yang berisi situasi awal hubungan Marlin dan
Nemo ke dalam tiga paragraf. Perkayajah tulisan dengan penggambaran latar tempat
dan waktu yang lebih detail. Bangun nuansa menggunakan kata-kata sifat untuk
membantu pembaca memahami dunia yang sedang Anda bangun. Lengkapi pula
dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh karakternya

Ingat, jangan lupakan struktur utama cerita yang Anda miliki. Jangan takut untuk
buka kembali premis utamanya. Jika sudah merasa puas dengan cerita pendek yang
dibuat (dalam film biasa disebut treatment), mari melaju ke tahap berikutnya: penulisan
naskah.

9
5. NASKAH
Jika Anda mengikuti petunjuk diatas, maka sekarang dipastikan sudah memiliki
minimal 9 paragraf cerita pendek dan sekarang saatnya untuk menuangkannya ke
dalam format naskah.
Sebelum ke sana, cara paling mudah untuk mempersiapkan dalam menulis
naskah adalah menjabarkan 9 paragraf tersebut ke dalam urutan adegan (scene).
Adegan (scene) dibagi sesuai dengan latar tempat dan waktu. Apabila suatu situasi
terjadi dalam satu tempat dan waktu, maka ia dihitung sebagai satu adegan. Jabarkan
cerita Anda ke dalam urutan latar waktu dan tempat. Lalu tulis kejadiannya dengan
semakin detail. Misalnya:

Scene 1 – Dapur Kos – Siang

Scene 2 – Kamar Tidur – Malam

Scene 3 – Sekolah – Pagi

Dan seterusnya…

Jika cerita sudah memiliki urutan yang sesuai dengan latar waktu dan tempat.
Kini saatnya bisa menuangkannya ke dalam format naskah. Aplikasi yang biasa
digunakan untuk menulis naskah adalah FinalDraft. Namun aplikasi ini harganya relatif
mahal. Beberapa penulis menggunakan Celtx, aplikasi gratis yang tak kalah canggih
dengan FinalDraft.
Sekian langkah-langkah menulis naskah agar cerita tetap fokus. Jika tahapan
ini diikuti, mudah-mudahan cerita akan tetap fokus. Kita tahu bahwa seringkali banyak
ide-ide liar berdatangan dan menganggu fokus cerita. Jika Anda mengalaminya, jangan
pernah bosan untuk mengingatkan diri sendiri dan melihat kembali tulisan Anda di
tahap sebelumnya, dan ingat kembali premis utama ceritanya, karena itulah fokus
utama yang menjadi tujuan. Yang perlu dilakukan setelah menulis premis adalah
memberikan argumen penunjang untuk memperkuat premis tersebut. Jangan pernah
menambahkan situasi, karakter, atau apapun yang malah melemahkan premis
utamanya.

10
Tak ada aturan baku dalam penulisan skenario. Pengalaman setiap orang
sangatlah berbeda beda dan setiap orang mengalami hal serupa. Jadi jangan pernah
takut untuk bereksplorasi dan menemukan proses kreatif.

Sumber https://design.tutsplus.com/id/articles/how-to-storyboard-basic-guides-for-aspiring-
artists--cms-30962

Untuk bisa membuat storyboard tidaklah perlu menjadi seorang seniman, tetapi tentu saja
itu merupakan nilai plus, pemahaman tentang Teknik dasar dan prinsip storyboard seni
peran adalah mampu mengkomunikasikan visi dan konsep seakurat mungkin. Pada
pembelajaran KP-02 ini Anda akan belajar slah satu bidang kreatif yatu seni dalam
membuat storyboard.

11
6. Belajar menganalisis film ke dalam storyboard
Kunci bejar membuat storyboard adalah dengan berlatih memahami
bagaimana produksi bekerja.
a. Menonton banyak film, televisi atau iklan, dan mencoba untuk belajar dengan
sketsa adegan ketika Anda menonton.
b. Mencari sudut kamera dan bagaimana cerita adalah memotong-motong dan
diberitahu secara visual.
c. Perlu diingat bahwa storyboard lebih dikembangkan ke dalam adegan-adegan, dan
setiap adegan harus mempunyai tujuan dalam bercerita.

12
Pembelajaran sekarang Anda akan mencoba memulai untuk membiasakan dengan istilah
yang digunakan dalam industri. Daftar berikut ini akan memberi beberapa informasi.

1. Rasio Film

Seperti diketahui, storyboard menampilkan serangkaian gambar, apa yang penonton


akan melihat pada layar. Ini ditunjukkan dalam format yang disebut Storyboard Panel
atau Storyboard bingkai, yang pada dasarnya adalah sebuah kotak berbentuk
persegi panjang yang disajikan secara digital atau kertas.
Ukuran dan bentuk dari panel yang berbeda, tergantung pada apa yang disebut aspek
rasio (hubungan antara lebar & tinggi video Anda). Rasio aspek yang paling umum 4:3
dan 16:9.
a. Rasio aspek TV dikenal sebagai 4:3.
b. HDTV adalah 16:9.
c. Layar lebar standar adalah 1.85:1.
d. Bonusnya adalah 2.39:1, juga dikenal sebagai "dua-empat-o".
Perhatikan bahwa dimensi panel Anda harus sama dengan rasio aspek pada
akhirnya.

13
2. Type Teknik pegambilan gambar dengan kamera
Terdapat beberapa jenis kamera untuk pengambilan gambar yang perlu diketahui
sebelum memulai. Kita akan memulai dari awal perencanaan. Sebagian besar
pengambilan gambar didasarkan pada storyboard yang berisikan panel-panel gambar.

a. Established Shot (ES) merupakan tipe pengambilan video yang berfungsi


menceritakan keterangan latar tempat, waktu dan situasi. Biasanya, shot ini
disisipkan di awal adegan agar latar adegan tersebut terwakilkan terlebih dahulu.
Misalnya, shot suasana ibukota jakarta sebelum sebuah adegan dimulai dapat
menjelaskan bahwa adegan tersebut terjadi di Jakarta atau menceritakan tentang
kota Jakarta.

Begitu pula halnya dengan estabilish shot untuk menjelaskan keterangan waktu,
misalnya shot matahari terbenam dapat menjelaskan bahwa adegan selanjutnya
terjadi di malam hari.
14
Establishing Shot dapat dilakukan dengan berbagai ukuran pengambilan dari long
shot hingga close up, selama shot tersebut memang berfungsi untuk
mendiskripsikan sebuah situasi.
b. Extreme long shot (ELS) merupakan teknik pengambilan gambar yang diambil
dari jarak sangat jauh dimana yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar
belakangnya sehingga dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap
lingkungannya.
c. Very long shot (VLS) merupakan teknik pengambilan gambar untuk menunjukkan
subjek yang berada di tengah lingkungan sekitarnya dimana dalam ukuran VLS ini,
lingkungan di sekitar objek lebih dominan serta akan menampilkan panorama yang
akan memenuhi layar.
d. Long shoot (LS) merupakan teknik pengambilan gambar secara keseluruhan
dimana apabila objeknya adalah manusia maka gambar yang diambil dari tubuh
yaitu kepala sampai kaki.
e. Full shot (FS) merupakan teknik pengambilan gambar objek (manusia) secara
penuh dari kepala sampai kaki.
f. Medium long shot (MLS) merupakan teknik pengambilan gambar yang diambil
dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat tiga objek maka seluruhnya
akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
g. Close up (CU) merupakan teknik pengambilan gambar yang diambil dari jarak
dekat.
h. Big close up (BCU) merupakan teknik pengambilan gambar wajah yang
memenuhi layar penampilan gambar.
i. Extreme close up (ECU) merupakan teknik pengambilan gambar yang terlihat
sangat detail.
j. Medium close up (MCU) merupakan teknik pengambilan gambar yang apabila
objeknya adalah manusia menunjukkan bagian kepala hingga bahu dimana teknik
ini merupakan standar pengambilan gambar dalam wawancara.

15
3. Teknik sudut pegambilan gambar

a. Cut-in (CI) Tipe shot ini diambil khusus untuk menunjukkan beberapa bagian
subjek secara detail. Fungsinya untuk menekankan emosi subjek seperti gerakan

16
tangan, kaki atau yang lainnya sehingga memperlihatkan antusiasme atau
kegelisahan yang dialami subjek.
b. Cutaway (CA) juga digunakan untuk mendukung emosi yang ditunjukkan subjek
tetapi melalui subjek yang berbeda seperti hewan peliharaan subjek atau mobil
atau benda lainnya. Cutaway shot dapat digunakan untuk menambah informasi
tentang suatu adegan juga untuk memperkuat suasana.

c. Two shot biasanya menampilkan dua orang dalam satu frame yang digunakan
untuk membangun hubungan antara subjek satu dengan lainnya, dan dapat saling
berinteraksi. Tipe ini sering digunakan ketika mengambil gambar dua presenter
yang sedang membawakan acara.

17
d. Over shoulder shot (OSS) Tipe shot ini biasanya dilakukan untuk kondisi dua
subjek tetapi pengambilan gambar dilakukan dari balik bahu salah satu subjeknya.
Orang yang sedang berinteraksi dengan subjek pertama biasanya menempati 1/3
frame. Tipe ini banyak digunakan untuk adegan percakapan.

e. Noddy shot / Reverse shot merupakan kebalikan dari over shoulder shot,
memperlihatkan respon dan reaksi subjek satunya dalam pengambilan gambar
over shoulder shot.
f. Point of view shot (POV) biasanya memperlihatkan sesuatu dari sudut pandang
subjek. Kamera berfungsi sebagai mata subjek.

18
g. Weather shot berfungsi untuk menggambarkan kondisi cuaca saat adegan
berlangsung. Biasanya juga dapat mewakili suasana hati subjek.

4. Istilah Dalam Pergerakan Kamera


Buat kamu yang hobi ngevlog, pastinya ga mau ya kalo hasil videomu bikin orang
pusing atau terlihat asal-asalan karena pergerakan kamera ini cukup berpengaruh
pada hasil videomu nanti. Kamu bisa membuat suasana dramatik atau suasana lainnya
yang kamu inginkan melalui pergerakan kamera. Macam-macam pergerakan kamera

a. Dolly atau track adalah pergerakan mendekati dan menjauhi subjek dengan cara
menggerakkan kamera yang ada pada dolly atau track. Biasanya pergerakan ini

19
berfungsi untuk memperlihatkan emosional yang lebih jelas (mendekati subjek) dan
memberikan kesan kecewa atau takut (menjauhi subjek).
Source : Youtube – TEAMSUPERTRAMP

b. Zoom adalah pergerakan lensa mendekati dan menjauhi subjek secara optic
dengan cara mengubah panjang focal lensa tanpa adanya perpindahan kamera,
dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebih lebar, atau sebaliknya. Zoom in
biasanya untuk memperjelas suatu subjek yang diambil, sedangkan zoom out
biasanya untuk memberikan informasi keberadaan subjek tersebut atau kejadian
lain yang tidak jauh dari subjek pertama.

Source : http://skarlethilliermediablog.blogspot.com

c. Crab atau crabbing adalah pergerakan kamera menyamping sejejar dengan


subjek yang sedang berjalan atau berlari. Pergerakannya bisa ke kiri atau ke kanan
sesuai dengan kebutuhan, seperti pergerakan kepiting.

Source : http://skarlethilliermediablog.blogspot.com

d. Pan atau yang dikenal dengan panning adalah gerakan kamera seperti menoleh
ke kiri dan kanan pada manusia. Pada gerakan ini kamera tetap tidak bergerak
hanya mengikuti subjek yang bergerak. Biasanya pergerakan ini diawali dengan

20
beberapa detik pada posisi diam dan diakhiri dengan posisi diam lagi selama
beberapa detik untuk memaksimalkan efek panning.

Source : http://studiomaven.org/

e. Tilt atau yang dikenal dengan tilting adalah pergerakan kamera secara vertikal
dari atas ke bawah atau sebaliknya. Misalnya untuk adegan terpukau dengan
dandanan seseorang kamu bisa mengambil gambar dari bawah kaki dan perlahan
bergerak ke atas sampai ke muka. Biasanya pergerakan ini untuk memberikan efek
dramatis pada suatu kejadian.

Source : https://sophiesmediatheory.wordpress.com/

21
f. Pedestal atau ped adalah pergerakan kamera yang dilakukan di atas pedestal,
naik dan turun seperti pergerakan lift. Dengan pergerakan ini kamu bisa
menghasilkan perubahan perspektif visual dari adegan.

Source : http://www.camerakings.co.uk/

g. Crane adalah pergerakan menggunakan kantrol naik dan turun. Pergerakannya


lebih bebas tidak terbatas seperti track.

Source : hammercameracranes.com

22
h. Arc adalah pergerakan kamera dengan cara berputar ke kiri dan kanan yang
biasanya dilakukan untuk melihat situasi atau kondisi lingkungan.

Source : https://www.researchgate.net/

23
24
1. Apa itu Storyboard?
Storyboard adalah praktek memproduksi sketsa untuk script/konsep. Ini adalah
bagian penting dari proses praproduksi setiap animasi/atau film. Storyboard
merupakan urutan sketsa digambar tangan atau citra visual yang didukung oleh script
catatan atau dialog dan ditempatkan dalam urutan, untuk pemirsa untuk
memvisualisasikan animasi sebelum produksi. Setiap individu ditembak di storyboard
merupakan jenis kamera yang ditembak, sudut, tindakan, atau efek khusus, secara
efektif menceritakan sebuah cerita.

2. Tujuan Storyboard?
Storyboard membantu tim produksi membayangkan dan mengembangkan ide,
bayangkan dan menguji konsep, dan menyoroti semua hambatan potensial dengan
struktur atau tata letak cerita sebelum kepala ke produksi.
Mengapa perlu storyboard?
a. Ini adalah panduan langkah demi langkah proses produksi, sehingga membantu
mengelola waktu dalam produksi, dan menghemat uang.
b. Membangun hubungan dengan penampil dan antara tim produksi pada sebuah
proyek, sehingga semua dapat berkomunikasi dari satu sumber referensi.
25
c. Membantu mengkomunikasikan visi dan pemahaman cerita.
d. Membantu dalam arah produksi.

3. Sebelum Membuat Storyboard


Sebelum Anda memulai, mengumpulkan catatan, membaca naskah, dan riset sumber
bahan apa pun yang Anda butuhkan dan juga Klien mungkin memberi beberapa
bahan referensi, tetapi dalam kebanyakan kasus seorang pembuat storyboard perlu
untuk mengumpulkan bahan referensi sendiri.

Mempertimbangkan mengajukan beberapa pertanyaan klien sebelum storyboard:


a. Apakah Anda memiliki skrip atau script yang dianggap gagal untuk diproduksi?
b. Untuk siapa storyboard yang akan dibuat?
c. Warna atau hitam putih?
d. Anggaran?
e. Format yang akan digunakan?
f. Bahan referensi?
g. Tanggal pengiriman / dead line?

4. Thumbnail
Sebelum mulai menggambarkan storyboard, akan sangat penting untuk
memecah script, memeriksa adegan dan menerjemahkannya ke dalam storyboard
panel yaitu dengan menerapkan Thumbnail scene.

Thumbnail ini adalah sketsa kasar dari panel storyboard, ilustrasi yang
dimasukan dalam kotak kecil, dimana terdapat catatan dan tata letak urutan-urutan
peristiwa secara singkat. Hal ini dilakukan sebagai panduan dalam melakukan shot
pada setiap sudut/gerakan yang akan diambil . Hal ini juga membantu untuk
mengevaluasi gambar yang perlu diambil untuk menjadi Scenes atau tidak. Dengan
thumbnail, Anda dapat dengan cepat melangkah untuk menganalisis adegan yang
diambil, bahkan sebelum memulai dengan pekerjaan aktual storyboard.

26
Berikut adalah contoh thumbnail:

5. Cara Memecah Skrip


Setelah memiliki thumbnail skrip dan mengumpulkan semua materi, saatnya
untuk mulai menggambar frame. Menganalisis aspek rasio yang akan digunakan,
serta lay out pada tiap panel, dan kemudian mengubah ide-ide tersebut menjadi
serangkaian panel storyboard.

Memutuskan apa unsur-unsur (karakter, objek, latar belakang) dalam setiap frame,
dan memilih yang terbaik.

27
6. Cara Melakukan Lay out & Struktur Storyboard
Setiap seniman memiliki metode yang disukai dalam menggambar dan menata
panel pada stoyboard atau dapat juga bekerja dengan beberapa template yang
tersedia secara online . Tidak ada cara yang tepat untuk menyusun storyboard. Anda
dapat menggunakan pena / pensil dan kertas bekas, atau menggambar dengan
Adobe Photoshop, atau aplikasi sketsa dan perangkat lunak storyboard apa pun yang
tersedia saat ini!
Berikut adalah contoh link aplikasi untuk pembuatan storyboard :
https://wonderunit.com/storyboarder/
https://www.powerproduction.com/storyboard-artist-studio.html
https://www.toonboom.com/products/storyboardpro
https://apps.apple.com/us/app/paper-by-fiftythree/id506003812
https://www.sketchbook.com/

28
29
7. Bagaimana memberi label Storyboard
Belajarlah untuk memberi label pada gambar dengan benar dan teratur
sehingga teratur sehingga tim dapat menangkap maksudnya dengan jelas. Ada lebih
dari satu cara untuk menghitung storyboard secara efektif. Singkatnya, prosesnya
seperti memiliki ID untuk setiap panel. Jika Anda menggunakan perangkat lunak
storyboard, itu akan secara otomatis menetapkan nomor panel.

Namun, jika tidak menggunakan perangkat lunak apa pun, dan klien / direktur
ingin memindahkan, menambah, atau menghapus panel, Anda tidak dapat memberi
nama panel, misalnya, Panel_6_New_New_New dan pada akhirnya harus
menemukan file lama / baru, dan itu akan menjadi beban dan menghabiskan waktu.

Cara yang tepat adalah mengikuti urutan ini:


Project Name_Script # _Scene_Frame_01.jpg

8. Numbering Presentation vs Board Production


Sangatlah penting untuk mengetahui gaya papan mana yang diinginkan klien:
Papan presentasi atau produksi .

Papan presentasi biasanya pendek dan disajikan secara internal atau


digunakan di lapangan. Mereka hanya mewakili shot kunci yang dibutuhkan saja, dan
tidak setiap shot. Hanya elemen kunci yang diilustrasikan dalam bingkai individual.

Jadi, dalam penomoran presentasi, mudah untuk menambahkan huruf, angka,


atau desimal di akhir setiap nomor panel. Misalnya, jika ingin menambahkan
pengambilan gambar tambahan antara 23 dan 24 , maka 23-1 dan jika ingin
menyampaikan satu pengambilan, di beberapa panel, bisa menuliskan 23i, 23ii, 23iii,
dll.

30
Jika akan membuat perubahan pada panel maka koreksi akan diberikan pada
label 23-a . Dengan begitu panel akan terhubung dengan jelas, tetapi masih memiliki
nomor ID unik sendiri.
Papan produksi diberi nomor yang sama, tetapi perbedaannya adalah rincian
dari "aksi" pada setiap adegan, sehingga setiap aksi dipecah menjadi sudut kamera.
Ini bermaksud bahwa setiap kali kamera melakukan Cut, harus mengubah nomor
adegan untuk mewakili pemotretan baru. Misalnya:

• Adegan # 2: Potret 1A
• Adegan # 2: Foto 1B
• Adegan # 2: Foto 2
• Adegan # 2: Potret 3
• Adegan # 3: Tembakan 1 ...

Setelah papan produksi selesai , Klien mungkin mengubahnya menjadi


animatic.

9. Apa itu Animatic?


Animatic merukan storyboard animasi. Setelah storyboard deselesaikan , maka
tim produksi akan mengambil panel bergambar, mengimpornya ke dalam program
pengeditan, dan menambahkan Voice Over ( VO ), audio, efek suara dan / atau
musik demo, untuk menyiapkan waktu dan proses produksi.

10. Storyboard Artist, Tips & Petunjuk


a. Bagaimana Storyboard bekerja
Seluruh konsep pada storyboard adalah konsep yang akan terlihat pada
animasi atau film pada akhirnya. Jadi audiens harus bisa mengikuti dan
memahami cerita melalui urutan frame yang ilustrasikan. Tugas Anda adalah
membuat naskah menjadi hidup.

Elemen yang mungkin membantu mengomunikasikan cerita dengan lebih


akurat meliputi:

31
• Gunakan Panah atau Simbol untuk menunjukkan pergerakan kamera. Panah
membantu menunjukkan gerakan, arah, dan transisi.
• Warnai suatu objek / subjek untuk membedakannya dari lingkungannya.
• Tambahkan Teks di bawah atau di gambar

b. Membenahi Tampilan Storyboard

Membuat storyboard komprehensif yang terlihat jelas dan terasa profesional


bukanlah hanya seni tetapi keterampilan. Jika audiens tidak memahami bagian
dari storyboard maka biasanya perlu ada yang dirubah. Audien harus dapat
memahami visual tanpa dialog, Audiens merupakan "ujian" terbaik bagi
Storyboard Anda.
Ada beberapa pendekatan berbeda untuk menggambarkan storyboard.
Beberapa seniman suka menggunakan tinta warna, yang lain menggambar
coretan kasar dan ada juga beberapa mungkin hanya menggambar garis besar,
atau dalam skala abu-abu, atau anda mungkin tipe yang senang menambahkan
banyak detail.
32
Tidak ada aturan untuk storyboard, tetapi ada beberapa panduan dan tips
untuk meningkatkan gambar dan membantu mengembangkan keterampilan

1) Tambahkan detail ke adegan atau karakter — ini membantu imajinasi pemirsa.


Misalnya, tambahkan peralatan dalam adegan dapur, atau zebra cross pada
adegan jalanan. Semakin banyak berkomunikasi melalui board, akan semakin
akurat produksi dibuat.
2) Bereksperimenlah dengan sudut kamera yang berbeda, terutama dalam
adegan dramatis. Cobalah potret bahu, pandangan mata cacing, atau close-
up yang ekstrem.
3) Hindari menempatkan subjek di tengah panel, dan manfaatkan sebagian
besar ruang negatif.
4) Hindari bingkai miring, sudut rumit, atau layar terbelah dua dengan garis
horizontal.
5) Saat menggambar orang atau latar, di mana kerumunan dibutuhkan,
tambahkan sejumlah orang, bukan hanya dua orang di latar belakang.
6) Pastikan subjek / karakter menghadap ke arah kamera yang benar.
7) Tanyakan pada diri sendiri jenis bidikan / sudut kamera yang akan digunakan.
Apakah perlu close-up? Apakah kamera akan bergerak?
8) Hitung setiap frame.

33
9) Berlatihlah di rumah sambil menonton film favorit.

c. Memahami Pekerjaan

Sekarang setelah melengkapi beberapa referensi visual dan terminologi


storyboard, berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat.

Jadilah profesional dan tepat waktu, dan tambahkan sentuhan pribadi pada
setiap pekerjaan. Mampu menggambar adalah satu hal, tetapi Anda perlu
memahami teknik bercerita visual yang baik.

Memahami cara membingkai foto akan membantu tim produksi menghemat


waktu dan biaya. Anda harus dapat mengambil skrip, catatan, dan referensi klien
dan mengubahnya menjadi visual yang dapat dibaca. Jika memiliki kemampuan
untuk dapat menganalisis bagaimana sebuah adegan dapat diubah menjadi
visual yang hebat, itu adalah bonus.

34
Kemampuan untuk menggambar cepat dan sangat cepat adalah bagus
Karen penyelesaian tugas tepat waktu sangat penting. Tepat waktu!
Klien cenderung membutuhkan storyboard yang diselesaikan pada hari
berikutnya, atau dalam dua hari, atau mungkin mendapatkan pekerjaan darurat
untuk dilakukan pada malam yang sama. Mereka bahkan mungkin meminta frame
tambahan setelah pengiriman, dan atau harus mengirimkannya per jam. Jadi,
waktu benar-benar efisien jika pekerjaan diselesaikan dengan cepat.
Storyboarding akan dibayar frame, jadi semakin lama menuntaskannya ,
maka akan semakin sedikit yang dihasilkan.
Jika Anda juga memiliki gaya artistik tertentu / sentuhan yang disukai /
diinginkan klien, maka akan menghasilkan uang yang baik dan akan menjadi
seniman storyboard yang bagus!

35
d. Bagaimana Cara Memasarkan keahlian storyboard?

1) Bisa mulai dengan bekerja secara gratis atau sedikit biaya.


2) Menjadi pekerja magang.
3) Berlaku untuk posisi artis storyboard tingkat pemula.
4) Terapkan ke studio produksi kecil terlebih dahulu, untuk menguji keterampilan
5) Bangun portofolio yang akan memamerkan kemampuan
6) Draw, draw, draw. (Menggambar)
7) Bersiaplah menerima kritik. Umpan balik yang konstruktif akan membantu Anda
berkembang.

36
37
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam kegiatan ini guru pembelajar akan membuat storyboard berserta kelompok kerjanya
terkait produk yang akan diambil.
1. Peserta menentukan tema yang akan diambil
2. Peserta mengidentifikasi teknik pengambilan gambar dan sudut pandang kamera yang
akan digunakan
3. Peserta membuat thumbnail terkait gambar yang akan dibuat dengan memecah script
hasi pengembangan idea.
4. Peserta membuat layout dan struktur storyboard lengkap dengan pemberian label
pengkodean
5. Peserta melakukan presentasi dan menerima masukan.

E. Latihan / Kasus / Tugas


Dlam Latihan ini setiap guru pembelajar wajib membaca dengan cermat dan teliti setiap
butir soal dibawah ini. Kemudia berdasarkan uraian materi diatas tulislah jawaban anda.

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Storyboard


2. Sebutkan dan Jelaskan sudut pengambilan kamera
3. Sebutkan dan Jelaskan Teknik pergerakan Kamera
4. Jelaskan urutan pembuatan storyboard dengan lengkap

38
SUMBER REFERNSI

• Modul Multimedia P4TK BMTI, Sutandi 2019


• https://design.tutsplus.com/id/articles/how-to-storyboard-basic-guides-for-
aspiring-artists--cms-30962
• https://daily.oktagon.co.id/yuk-ketahui-pemanfaatan-kamera-dslr-untuk-
produksi-film/
• https://symbianplanet.net/pengertian-storyboard/
• https://studioantelope.com/
• https://www.keeindonesia.com/blogs/keelesson/jenis-shot-dalam-
pengambilan-gambar-part-2
• Written by Riky Santoso (Photographer)
• https://www.keeindonesia.com/blogs/keelesson/istilah-dalam-pergerakan-
kamera
• Written by Riky Santoso (Photographer
• https://blog.ciayo.com/news/belajar-premis-logline-dan-plot-point-lewat-
film-populer/

39

Anda mungkin juga menyukai