Anda di halaman 1dari 16

BAHAN AJAR

MENGIDENTIFIKASI PESAN PADA


TEKS MONOLOG YANG MENGANDUNG KRITIK SOSIAL

A.Teks Anekdot
Teks anekdot adalah karangan cerita singkat yang menarik, lucu, dan mengesankan karena
isinya berupa kritik atau sindiran terhadap kebijakan, layanan publik, perilaku penguasa, atau
suatu fenomena. Cerita ini biasanya mengenai orang penting atau terkenal, dan berdasarkan
kejadian yang sebenarnya.1
Teks Anekdot merupakan sebuah cerita atau kisah singkat yang lucu dan menarik, yang bisa
jadi dibuat berdasarkan fenomena atau pengalaman hidup seseorang.

B. Ciri-Ciri Teks Anekdot


1. Teks anekdot bersifat lucu dan menghibur.
2. Teks anekdot ditujukan untuk mengkritik atau menyindir.
3. Teks anekdot bisa berdasarkan kejadian nyata atau sebenarnya, tetapi juga bisa sepenuhnya
hasil rekaan (imajinasi)/ Cerita yang disampaikan hampir menyerupai dongeng.
4. Teks anekdot biasanya menceritakan kejadian mengenai orang terkenal atau orang penting,
tetapi juga bisa mengenai kejadian sehari-hari di sekitar kita.
5. Teks anekdot memiliki pesan berupa kritik atau sindiran.

C. Struktur Teks Anekdot

Dari ciri-ciri teks anekdot, lanjut kita pelajari strukturnya, yuk! Apa saja sih, urutan struktur
teks anekdot? Susah gak kalau dipelajari. Struktur teks anekdot adalah beberapa bagian yang
membangun sebuah teks agar menjadi utuh berupa anekdot atau cerita lucu. Lantas, apa saja
yang menjadi struktur teks anekdot, yuk simak ulasannya.

1. Orientasi, merupakan bagian anekdot yang berisi pengenalan kondisi, seperti


karakter tokoh yang dimainkan, juga gambaran 5W + 1H / ADIKSIMBA, serta
masalah apa yang sedang dihadapi tokoh.
2. Komplikasi. Bagian ini disebut juga krisis atau reaksi. Artinya, bagian yang
menceritakan masalah yang dihadapi tokoh dan mengandung humor. Bagian krisis
atau komplikasi merupakan bagian yang isinya berupa hal yang membuat orang
tertawa dengan segala bentuk kekonyolannya. Sedangkan reaksi adalah tanggapan
dari pembaca yang berupa sikap mencela atau menertawakan.
3. Evaluasi, berupa komentar terhadap isi atau pesan yang diceritakan. Bagian reaksi
sering disebut sebagai koda yang bersifat pilihan (boleh ada atau tidak).
D. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Materi selanjutnya yang perlu kalian pelajari adalah seperti apa ciri kebahasaan teks anekdot
atau kaidah kebahasaan teks anekdot. Pasalnya, untuk mampu menganalisis dengan mudah
harus memahami materi struktur dan kaidah kebahasaan teks anekdot.

Adapun ciri kaidah kebahasaan teks anekdot bahasa Indonesia kelas X kurikulum merdeka
belajar antara lain.

1.  Pertanyaan Retoris

Artinya pertanyaan yang sudah jelas jawabannya, yang biasanya ditujukan untuk menyindir,
memberi nasihat, dukungan atau pesan secara halus. Contoh: Siapa yang tidak ingin bahagia?
Apakah setiap orang berhak berbuat baik?

2. Majas Sindiran

Kelompok majas ini digunakan untuk menyampaikan maksud namun dengan cara menyindir.

Beberapa contoh majas sindiran

 Majas Ironi, yakni gaya bahasa yang ditujukan dengan maksud mengatakan kebalikan
dari keadaan yang sebenarnya dengan tujuan menyindir. Contoh: Harga kedelai
murah sekali sampai pabrik tahu dan tempe tutup karenanya.
 Majas Sinisme, yaitu gaya bahasa berupa ejekan atau sindiran menggunakan kata-kata
kasar yang disampaikan secara langsung dengan setulus hati. Contoh: Untuk apa
punya banyak uang jika makan saja harus diatur timbangannya.
 Majas sarkasme, yaitu gaya bahasa yang paling keras daripada majas sindiran
sebelumnya. Kata yang digunakan sangat kasar. Contoh: Sudah tahu tidak punya
uang, masih saja ingin pergi liburan. Jangan mimpi!

3.  Kata Kerja Material

Merupakan kata kerja yang menunjukkan aktivitas. Menjelaskan sebuah tindakan yang bisa
dibuktikan secara fisik.

Contoh: 

Anak itu memukul bola dengan tongkatnya yang panjang.


Dia melukiskan keindahan pantai yang pernah dikunjungi di pulau dewata kala itu.

4.  Menggunakan Konjungsi

Konjungsi adalah jenis kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata atau
kalimat dengan kalimat. Konjungsi biasa disebut juga sebagai kata penghubung. Kata
penghubung atau konjungsi yang sering digunakan dalam teks anekdot adalah konjungsi
waktu dan konjungsi sebab akibat. Contoh dari konjungsi waktu adalah selanjutnya, setelah
itu, dan kemudian. Sementara contoh dari konjungsi sebab akibat adalah maka, sehingga, dan
akibatnya.
E. Membuat Teks Anekdot

Kini kalian memahami bahwa teks anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik terkait
peristiwa atau fenomena sosial yang terjadi. Namun demikian, dipastikan kritikan yang
disampaikan harus bisa dipertanggungjawabkan. Ada data dan fakta yang mendasari kritikan
tersebut.

Untuk membuat teks anekdot, kalian harus memperhatikan struktur teks anekdot dan kaidah
kebahasaan teks anekdot. Dalam membuat teks anekdot juga menggunakan pola yang
sistematis berdasarkan kerangka yang dibuat. Struktur dan kaidah kebahasaan nantinya
dijadikan sebagai kriteria pengembangannya. 

Untuk membuat teks anekdot bahasa Indonesia kelas X kurikulum merdeka belajar, kalian
harus memahami kriteria anekdot yang lucu, seperti:

1. Mengandung unsur humor dan lucu.


2. Bersifat menyindir namun berupa nasihat.
3. Mengkritik dengan cara yang santun.
4. Ditujukan kepada orang penting dengan tujuan tertentu.
5. Pastinya harus menghibur.

Lantas, bagaimana langkah membuat teks anekdot dengan mudah dan menarik. Kalian bisa
menggunakan dengan metode TRIM (topik, riset, inovasi, dan matriks). Berikut detail
penjelasannya.

1. Merencanakan topik terlebih dahulu secara terbatas agar mudah dalam


pengembangannya dan persiapkan dengan matang.
2. Susun rencana riset atau penelitian, bisa dengan cara observasi lapangan, wawancara,
atau membagikan angket yang sesuai dengan topik yang dipilih.
3. Melakukan inovasi untuk menentukan gaya atau ciri khusus dibandingkan dengan
tulisan yang sudah ada.
4. Buat matriks atau kerangka dan kemudian kembangkan berdasarkan topik yang
dipilih sesuai kebutuhan. Matriks yang disusun berdasarkan struktur teks anekdot.

Nah, demikian materi tentang teks anekdot dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X
untuk kurikulum merdeka belajar. Beberapa bagian seperti ciri-ciri teks anekdot, struktur teks
anekdot, kaidah kebahasaan teks anekdot dan cara membuat teks anekdot menjadi
pembahasan yang perlu kalian tuntaskan. Semakin banyak kalian berlatih, maka semakin
memahami materi dan mahir membuat teks anekdot. Semoga bermanfaat.
CONTOH TEKS ANEKDOT 1.

1.Pelajaran Kosong

Guru       : 'Anak-anak, apa pelajaran favoritmu?'


Andre      : 'Saya sangat suka matematika, Bu.'
Rini         : ‘Saya suka bahasa Inggris, Bu.’
Abdel      : 'Saya suka pelajaran sejarah, Bu.'
Guru        : 'Wah, bagus sekali! Hei Dadang, hanya bengong! Apa pelajaran favorit kamu?'
Dadang   : 'Ha? ada apa bu? saya suka… pelajaran kosong, bu!
Guru        : ‘Tahun depan ketemu pelajaran ibu lagi ya kamu!

2. Pengemis Dermawan

Kakek Pengemis : “Nak, berilah sedekah, Nak,” pinta pengemis itu.


Pemuda               : “Tolong kembalikan lima ribu itu, Kakek,” katanya.
Kakek Pengemis  :'Ini, Nak, kembaliannya.'
Pemuda               :“Nah, Kakek, kok kembaliannya sembilan ribu, itu banyak?” tanya pemuda
itu heran.
Kakek                  :'Oh, tidak apa-apa, Nak. Anggap saja saya sedang bersedekah.’

3. Periksa Telinga

Dokter    : 'Apa yang terjadi dengan telinga Anda, Bu?'


Wanita    : ‘Begini dok, tadi pagi saya sedang menyetrika baju. Saat saya sedang menyetrika,
tiba-tiba telepon berdering. Karena refleks, saya langsung mengangkat setrika di telinga kiri
saya.’
Dokter     : 'Begitu, saya mengerti keluhan Anda. Jadi bagaimana jika telinga ibu ada di
sebelah kanan?’
Pasien     : ‘Ini dia, dok. Seseorang menelpon saya lagi.'
Dokter     : *Hening*

4. Membeli Roti

Anak kecil   : 'Roti apa yang Anda jual, Pak?'


Penjual Roti: ‘Banyak, Dek. Pilih saja.’
Penjual Roti: 'Ada mangga, durian, strawberry, nanas dan lainnya. Mau beli rasa apa, Dek?'
Anak kecil   : 'Kamu tidak ingin menjual roti, kan? Kok bisa, yang disebut buah terus. Yang
mana roti asli?’
Penjual Roti: 'Semua roti ini asli, hanya rasa buahnya saja, Dek.'
Anak kecil   : 'Kamu konyol, di sini. Di mana roti seperti itu ada.’
Penjual Roti: 'Nah, saya tidak menjual roti kepada Anda, Dek,' katanya dengan nada kesal. 

5. Maling Sendal

Pemuda Pencuri: ‘Pak, sandal yang saya curi harganya hanya Rp 25.000, kenapa saya divonis
sepuluh tahun penjara? Sementara koruptor mendapat hukuman yang lebih ringan, padahal
uang rakyat yang mereka curi  jauh lebih banyak!”protes pemuda itu.
Hakim                 : 'Anda merugikan satu orang Rp. 25.000. Sementara koruptor merugikan
200 juta orang dengan korupsi sebanyak dua miliar. Jika dihitung-hitung, kerugian per orang
hanya Rp. 10.'
Pemuda Pencuri: 'Lalu apa yang akan terjadi pada saya, Hakim?'
Hakim                : 'Setelah perhitungan, tindakan Anda jauh lebih merugikan. Jadi, saya akan
menghukum Anda lebih berat daripada koruptor!’
Pemuda Pencuri:  *langsung pingsan*
CONTOH TEKS ANEKDOT 2.

.
1 Contoh teks anekdot tentang sedekah.

foto: freepik.com

Alkisah, terdapat seorang pengemis tua yang sedang meminta-minta kepada anak muda.
Pengemis: "Nak, minta sedekahnya, Nak," pinta si pengemis tersebut.
Si anak muda lantas mengambil uang sepuluh ribuan di sakunya. Diberikannya uang tersebut
kepada sang pengemis tua.
Anak muda:"Kembali lima ribu ya, Pak!" pinta pemuda tersebut.
Bapak pengemis tua tersebut kemudian menyodorkan mangkuk yang berisi uang kembalian.
Pengemis: "Ini, Nak, kembaliannya silakan diambil."
Anak muda: "Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak," ucap pemuda
tersebut keheranan.
Pengemis: "Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah."
2. Contoh teks anekdot tentang peristiwa di rumah sakit.

foto: freepik.com

Pada suatu pagi yang cerah, datanglah seorang lelaki dengan langkah bergegas sambil
memegangi kedua telinganya karena luka bakar.
Dokter: "Lho telinga Anda kenapa lagi, pak?"
Pasien: "Begini, Dok, ceritanya, waktu itu saya sedang menyetrika pakaian tiba-tiba telepon
mendadak berbunyi dan berdering. Kemudian, dikarenakan refleks, akhirnya saya melekatkan
setrika pada telinga kiri saya, Dok."
Dokter: "Oh begitu toh ceritanya, saya tentu tahu apa yang Bapak rasakan. Lalu, untuk
telinga yang sebelah kanan itu kenapa, pak?"
Pasien: "Nah, inilah masalahnya, Dok, si bego itu kembali menelepon saya..."
3. Contoh teks anekdot tentang kehidupan sehari-hari.

foto: freepik.com

Pada suatu hari Senin tepatnya pukul 09.30, ada seorang penjual roti yang lewat di depan
rumahku. Tidak lama kemudian ada satu di antara teman sekelasku yang bernama Dani,
memanggil si penjual roti itu. Tidak menunggu lama, sang penjual roti datang untuk
menghampiri Dani yang sedang duduk-duduk santai di depan rumahku.

Dani: "Jual roti apa aja, bang? Gimana rasanya, enak semua nggak?"
Penjual roti: "Banyak, dek, ada macam-macam, ya tentunya rasanya enak dong, dek."
Dani: "Wah mantap deh kalau enak, bang, yang ini rotinya rasa apa ya, bang?"
Penjual roti: "Iya, dek, yang roti yang ini rasanya cokelat, dek."
Dani: "Oh cokelat ya, kalo roti yang ini dalamnya rasa apa ya, bang?"
Penjual roti: "Kalau yang ini rotinya di dalamnya ada selai stroberi, dek, jadi rasanya ya
stroberi."
Dani: "Kalau yang roti ini rasanya apa ya, bang?"
Penjual roti: "Kalau yang roti ini rasanya nanas, dek."
Dani: "Lah terus roti yang beneran mana ya, bang? Dari tadi abang kok ngomong buah-
buahan terus, sama sekali rotinya gak diomongin? Sebenarnya, abang ini jualan buah apa
jualan roti bang? Kok saya jadi bingung ya, bang, kalau gini caranya aku nggak jadi beli deh,
bang, habisnya abang ngebingungin sih."
Penjual roti: (Hening seketika)
Tidak lama kemudian, si penjual roti langsung pingsan.

4. Contoh teks anekdot tentang hukuman.

foto: freepik.com

Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung proses
pembelajaran. Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat percakapan
dengan satu di antara muridnya.
Murid: "Bu, ibu guru tanya, bu!"
Ibu Guru: "Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Pul?"
Murid: "Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum
dilakukannya?"
Ibu Guru: "Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti
bersalah, Pul."
Murid: "Alhamdulillah bu, jadi saya bebas hukuman ya, bu? Soalnya saya belum
mengerjakan PR."
Ibu Guru: "Ooohhh…. dasar bocah gendheng!"
5. Contoh teks anekdot tentang peduli lingkungan.

foto: freepik.com

Di hari Minggu pagi yang cerah, di Balai Desa sedang ada penyuluhan terkait dengan
kebersihan sampah yang ada di lingkungan desa tersebut. Dalam penyuluhan tersebut, kepala
desa memberikan sebuah arahan mengenai sampah plastik yang berdampak sangat buruk
terhadap lingkungan.
“Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, dalam membuang sampah jenis plastik alangkah baiknya dibuang
pada tempat yang tepat.” Ujar Kepala Desa.
“Karena sifat dari sampah plastik ini tidak dapat terurai dengan mudah, maka saya sarankan
Bapak dan Ibu sekalian perlu mendaur ulang dan memanfaatkannya secara langsung.”
Tambahnya.
Setelah acara usai, semua peserta diberikan hidangan berupa makanan dan minuman dengan
wadah berbahan dasar plastik. Para warga pun kemudian berbondong-bondong
mengumpulkan bekas sampah plastik tersebut dan dikemas ke tas milik kepala desa.
Kepala Desa pun kebingungan dengan aksi para warganya, dan bertanya, “Kenapa bapak-
bapak dan ibu-ibu sekalian memasukkan sampah tersebut ke dalam tas saya?”
Warga pun berujar, “Tadi kan bapak sendiri yang menyampaikan kalau sampah plastik sangat
berbahaya dan tidak mudah terurai. Jadi, kami semua mengumpulkan semua sampah tersebut
supaya bisa di daur ulang.”
Mendengar hal itu, Kepala Desa langsung pamit dan pulang.
6. Contoh teks anekdot tentang horror.

foto: freepik.com

Di saat Layla ingin pulang ke rumahnya dia memesan taksi online di aplikasi smartphonenya.
Tak lama kemudian mobil hitam langsung berhenti di pinggir jalan tepat di depan Layla
berdiri.
Langsung Layla pun masuk ke mobil dan berkata, "Ke Dieng ya pak". Sopir taksi pun hanya
mengangguk, selama perjalanan pulang di dalam mobil sangat hening tidak ada percakapan
sedikit pun antara sopir taksi online dengan Layla.
Mungkin karena Layla capek karena bekerja sampai tengah malam. Setengah jam lamanya
keheningan di dalam mobil.
Di saat Layla teringat uang yang ada di dalam dompetnya kurang untuk membayar taksi
online. Layla pun langsung menepuk pundak sang sopir online dengan maksud untuk
mengambil uang di ATM.
Tapi entah mengapa sang sopir langsung membanting setirnya ke kiri dan ke kanan dan
sambil terus berteriak histeris sampai Layla Pun ikut panik.
Hingga akhirnya mobilnya menabrak sebuah pohon besar di pinggir jalan. Untung saja Layla
dan si supir taksi online tidak mengalami luka yang serius.
Sang sopir langsung meminta maaf kepada Layla. “Maaf mbak, mbak gimana keadaanya?
Mbak sih pake nepuk pundak saya tadi saya jadi panik dan kaget setengah mati Mbak!!”
"Lah masa ditepuk pundaknya saja sudah kaget seperti itu?"
"Soalnya ini pertama kalinya saya menjadi sopir online mbak."
"Memangnya pekerjaan bapak sebelumnya?"
"Selama 30 tahun saya jadi sopir mobil jenazah."

7. Contoh teks anekdot tentang kesehatan.

foto: freepik.com

Suatu hari di bulan puasa, seseorang kakek tinggal bersama cucunya yang sedang asyik
menonton televisi. Seperti biasa sang kakek sedang menonton acara favoritnya, yaitu
"Gundul Gundul Kudanil". Pada setiap dua puluh menit sekali muncul iklan, salah satu iklan
yang muncul adalah iklan obat sakit kepala. Iklan tersebut menjelaskan bahwa obat tersebut
dapat diminum kapan saja.
Sedang asyik-asiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang kakek
langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk membeli obat sakit
kepala. Setelah cucunya sampai di rumah, dengan segera kakek meminum obat tersebut.
Sang cucu yang melihat kejadian itu langsung bertanya, "Kakek kan lagi puasa, kenapa
minum obat?"
Tanpa ragu-ragu dan dengan tampak tidak berdosa, si kakek pun menjawab, "Itulah okenya
obat bonex cu, bisa diminum kapan saja!!!"
8. Contoh teks anekdot tentang pendidikan.

foto: freepik.com

Suatu hari di sekolah dalam mata pelajaran kimia, seorang guru menguji murid-muridnya
dengan memberikan pertanyaan.
Guru: "Susi, sebutkan contoh reaksi kimia yang sudah kamu tahu."
Susi: "Dalam proses pembuatan bioetanol, glukosa diubah menjadi alkohol melalui proses
fermentasi dengan salah satu rumusan C6H12O6 — > 2C2H5OH+2CO2+2NADH2+Energi."
Guru: "Bagus sekali susi, sekarang Juki, sebutkan contoh yang lain!"
Juki waktu itu sedang melamun. Maklum ia belum sarapan gara-gara bangun kesiangan,
padahal ibunya membuatkan nasi pecel yang sangat enak untuk sarapan keluarga. Maka, Juki
tidak berkonsentrasi dengan pertanyaan gurunya dan ia pun menjawab sekenanya.
Juki: "Beras dimasak menjadi nasi pak, lalu tempe mentah dicampur garam, bawang, dan
ketumbar kemudian digoreng rasanya sangat gurih. Bila nasi dan tempe ini dipadukan dan
ditambah dengan sambal pecel serta rebusan sayur dan kecambah, perbaduan beberapa unsur
tersebut menjadi sarapan yang istimewa Pak!"
Kontan seluruh kelas riuh karena tertawa.
Guru: "Tenang…tenang…jangan ramai. Juki, kenapa jawabanmu demikian?"
Juki: "Itu reaksi kimiawi pak."
Guru: "Maksudmu?"
Juki: "Bukankah bapak bilang bahwa semua proses pembuatan makanan merupakan proses
kimiawi? Saya kira jawaban saya tadi merupakan jawaban yang paling mudah dimengerti
tanpa harus menggunakan lambang rumus kimia yang bikin lapar pak."
Sekali lagi semua murid tertawa melihat kelakuan Juki yang spektakuler.

9. Contoh teks anekdot tentang sosial.

foto: freepik.com

Pada suatu hari terdapat dua bersaudara kakak dan juga adiknya yang tengah asyik
melakukan sebuah perbincangan pada saat tengah menyaksikan acara televisi sebuah acara
berita di suatu chanel. Sambil menyaksikan acara tersebut mereka saling berargumen dan
bertukar pendapat mengenai apa yang sedang mereka tonton, yakni berita acara para
organisasi dan sejumlah istri para pejabat yang tengah asyik berwisata ke suatu tempat yang
berada di luar negeri.
"Coba kamu perhatikan ibu itu dek terlihat dari atas sampai bawah memakai barang mewah,
Semua yang dipakai merupakan barang bermerek impor, dan semuanya kompak."
"Apa itu suatu masalah kak? Itu kan hak mereka menggunakan barang dan pakaian merek
apa pun bukan urusan kita."
"Mungkin semua itu tampak terlihat begitu elit tapi coba kamu perhatikan pada penampilan
rambut mereka yang berwarna cokelat muda disemir layaknya orang bule, selain itu beju
yang mereka gunakan semuanya berwarna baby pink serta sepatu yang mereka gunakan
sudah terlalu tinggi. Apakah pantas jika seorang pejabat berpenampilan seperti layaknya
seorang turis?"
"Apa kakak tidak tahu bahwa mereka hendak pergi ke luar negeri untuk menyelenggarakan
sebuah konser," ucap sang adik sambil tersenyum.

10. Contoh teks anekdot tentang kebersihan.

foto: freepik.com

Di suatu hari, ada seorang petugas kebersihan yang sedang menyapu jalanan kota. Tiba-tiba
dari arah barat ada pengendara mobil yang melemparkan sampah ke luar kaca jendela mobil.
Karena kesal akhirnya petugas kebersihan pun menghentikan kegiatan menyapunya dan
berteriak kencang.
”Woyyyyy.. kalo buang sampah liat-liat dong. Jangan buang sampah seenaknya. Hargai saya
kalo lagi kerja!”
Lalu mobil itu pun berhenti, dan dari dalam keluarlah seorang pria yang rapi berkemeja dan
berdasi. Akhirnya petugas kebersihan memilih untuk menghampiri orang itu.
'Pak, bisa nggak sih kalo buang sampah nggak di jalan?? Ini saya susah bersihinnya!" Kata
petugas kebersihan dengan perasaan kesal."
"Sebelumnya maaf pak, saya tadi tidak bermaksud gitu," jawab pria itu.
"Masih aja ngeles alesan padahal udah ketahuan," sahut petugas kebersihan.
"Jadi gini pak, saya ini hobi main basket, dan saya tadi sedang mencoba latihan dengan
melempar sampai ke tong sampah di sana." Pria berdasi menjawab sambil menunjuk tong
sampah di dekatnya.
Akhirnya petugas kebersihan meninggalkan pembicaraan sambil bergumam berbicara dalam
hati, "Ada-ada saja, dasar orang-orang zaman sekarang tambah aneh aja".

11. Contoh teks anekdot tentang politik.

foto: freepik.com

Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.
Bagus: “Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?”
Anton: “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur.
Saat tidur, orang kan lupa.”
Bagus: (Tertawa) “Meski lucu, tapi jawabanmu salah.”
Anton: “Hmm… kursi apa, ya?”
Bagus: “Jawabannya adalah kursi DPR!”
Anton: “Lho, kok begitu?”
Bagus: “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang
berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR,
sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.” Anton: “Oh, iya, betul juga.”

Anda mungkin juga menyukai