Anda di halaman 1dari 19

SMA NEGERI 2 CIKARANG PUSAT

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
Jl. Raya PLN DesaSukamahi - CikarangPusatKabupaten Bekasi 17530
E-mail : sman2cikarangpusat@gmail.com

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : X / Ganjil


Materi : Teks Anekdot Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit JP

A. Kompetensi Inti
● KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
● KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
● KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5 Mengevaluasi teks 3.5.1 Menentukan pokok-pokok isi tersirat dalam teks anekdot
anekdot dari aspek makna 3.5.2 Menentukan penyebab kelucuan dalam teks anekdot
tersirat. 3.5.3 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat dalam anekdot

4.5 Mengonstruksi makna 4.5.1 Membandingkan anekdot dengan humor


tersirat dalam sebuah teks 4.5.2 Menganalisis kritik yang disampaikan secara tersirat dalam anekdot.
anekdot baik lisan 4.5.3 Mengontruksi teks anekdot dengan memerhatikan makna yang tersirat dalam teks
maupun tulis anekdot

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran teks Anekdot dengan menggunakan Model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik
diharapkan dapat:
1. Menentukan pokok-pokok isi teks Anekdot
2. Menentukan penyebab kelucuan dalam teks Anekdot
3. Mengevaluasi teks Anekdot dari makna tersirat
4. Membandingkan teks Humor dan teks Anekdot
5. Menganalisis kritik yang terdapat pada teks Anekdot
6. Mengonstruksi makna tersirat dari teks Anekdot

D. Materi pembelajaran
1. Pengertian Teks Anekdot
Teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau
terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Tetapi, ada makna yang tersirat yang terkandung dalam teks tersebut.
2. Ciri/Karakteristik Teks Anekdot
- Teks anekdot bersifat lucu dan menghibur.
- Teks anekdot ditujukan untuk mengkritik atau menyindir.
- Teks anekdot bisa berdasarkan kejadian nyata atau sebenarnya, tetapi juga bisa sepenuhnya hasil rekaan (imajinasi).
- Teks anekdot biasanya menceritakan kejadian mengenai orang terkenal atau orang penting, tetapi juga bisa mengenai
kejadian sehari-hari di sekitar kita.
- Teks anekdot memiliki pesan berupa kritik atau sindiran.
3. Kaidah Bahasa Teks Anekdot
- Teks anekdot mengandung kata atau frasa yang menyatakan peristiwa masa lalu, misalnya “kemarin”, “beberapa saat
yang lalu”, “tahun lalu”, “dua tahun yang lalu”, dan lain sebagainya.
- Teks anekdot mengandung kalimat retoris, misalnya “Bagaimana bisa aku mengabaikan kamu?”. “Apakah kamu tidak
memiliki hati nurani?”, atau “Mana mungkin aku melakukan itu?”.
- Teks anekdot menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu, misalnya ”setelah”, “sementara”, “sesudah”,
“sejak”, “tatkala”, “apabila”, “bila”, “hingga”, dan lain sebagainya.
- Teks anekdot mengandung kata kerja aksi, misalnya “memakan”, “mengambil”, “menaiki”, “mencemari”, “membaca”, dan
lain sebagainya.
- Teks anekdot mengandung kalimat perintah, misalnya “Tolong ambilkan berkas itu!”, “Tolong tutup pintunya!”, “Cepat
kemari!”, dan lain sebagainya.
- Teks anekdot mengandung kalimat seru, misalnya “Cantiknya gadis itu!”, “Bejat sekali koruptor itu!”, “Wah banyak sekali
uangmu!”, dan lain sebagainya.
4. Struktur Teks Anekdot
 Abstrak, bagian pendahuluan teks anekdot yang memberikan gambaran umum mengenai cerita singkat tersebut.
 Orientasi, bagian teks anekdot yang memberikan gambaran mengenai latar belakang alasan cerita singkat tersebut
terjadi, yang menjadi penyebab utama terjadinya krisis. Pada bagian ini, cerita mengarah pada krisis, konflik, atau
peristiwa utama yang terjadi pada tokoh-tokoh di dalam cerita.
 Krisis, bagian teks anekdot yang mengungkapkan pokok masalah atau inti masalah dalam cerita singkat tersebut. Pada
bagian dalam teks anekdot inilah yang mengandung humor atau kekonyolan yang mengundang tawa pembaca atau
pendengar cerita singkat tersebut.
 Reaksi, bagian teks anekdot yang mengungkapkan penyelesaian masalah dalam cerita teks anekdot. Reaksi ini dapat
berupa sikap menertawakaan atau mencela.
 Koda, bagian penutup teks anekdot, yang dapat dapat berbentuk komentar, persetujuan, ataupun penjelasan dari cerita
tersebut. Keberadaan koda dalam teks anekdot merupakan opsional, jadi bisa ada ataupun tidak ada.

5. Makna Tersirat
Makna tersirat ialah makna dari sebuah pembicaraan atau tulisan yang diman tidak disampaikan secara gamblang
namun secara tersembunyi dan hanya dapat dimengerti dengan bener-benar memahami keseluruhan pembicaraan ataupun
tulisan.

6. Contoh Teks Anekdot


Maling Sendal Vs Koruptor
Pada suatu pagi, Caca sedang asik makan soto di warung makan kesukaannya. Setelah kenyang, Caca
pun bergegas untuk pulang.
Di tengah perjalanan pulang, Caca terserempet oleh sepeda motor yang melaju ugal-ugalan. Kecelakaan
tersebut mengakibatkan sandal Caca putus. Terpaksa, Caca berjalan kaki tanpa menggunakan sandal.
Rumahnya Caca jauh, jadi ia memutuskan untuk pergi ke toko terdekat untuk membeli sandal. Tapi apa
daya, Caca tidak punya uang yang cukup untuk membelinya.
Karena uangnya tidak cukup, Caca pun mempunyai niat untuk mencuri sandal di masjid dekat dengan
toko tersebut. Caca hendak mengambil sandal bagus, yang ada di masjid itu. Sambil duduk diteras
masjid, Caca memperhatikan setiap orang masuk ke masjid.
Jadi ketika targetnya sedang beribadah, Ia bisa segera mengambil sandal incarannya. Ternyata aksinya
berjalan dengan lancar, Caca berhasil mendapatkan sandal berwarna merah yang merupakan sandal
terbagus di masjid tersebut. Tidak diduga, sang pemilik sandal menyadari bahwa Caca telah mencuri
sandalnya.
Pemilik sandal langsung teriak dan mengejar Caca. Apesnya Caca, tidak bisa berlari kencang. Lalu,
Caca pun ditangkap dan dibawa ke kantor polisi terdekat. Setelah dilakukan penyelidikan, Caca divonis
dengan pasal pencurian dan kasusnya akan disidangkan 2 minggu lagi. Sial sekali bagi Caca, cuma
karena mencuri sandal membuatnya harus terseret ke persidangan.
Singkat cerita, hari persidangan pun tiba, Caca duduk di kursi tersangka dengan wajah tertunduk.
Hakim: "Baiklah, Caca, umur 28 tahun, telah terbukti telah mencuri sandal seharga Rp 50 ribu . Dengan
ini, Anda dihukum selama 5 tahun penjara".
Caca: "Lho?! Pak, ini tidak adil, mengapa hukuman saya jauh lebih berat dibandingkan dengan para
koruptor?"
Kemudian, hakim memberikan penjelasan kepada Caca, bahwa ia mencuri sandal sehingga merugikan
seseorang Rp 50 ribu. Sedangkan para koruptor mencuri uang Rp 2 miliar, sehingga merugikan 200 juta
rakyat Indonesia.
Nah kalau dihitung, koruptor hanya merugikan Rp 10 rupiah saja setiap orang. Jadi, kerugian akibat
tindakan yang dilakukan oleh Caca lebih besar daripada tindakan yang dilakukan oleh para koruptor.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)

F. Media/alat, Bahan
Media :
⮚ Worksheet atau lembar kerja (siswa)
⮚ lembar penilaian
⮚ Cetak: buku, modul, brosur, leaflet, dan gambar.
⮚ Manusia dalam lingkungan: guru, pustakawan, laboran, dan penutur nativ.

Alat/Bahan :
⮚ Penggaris, spidol, papan tulis
⮚ Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
⮚ Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud. (Halaman 126)
⮚ Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud. (Halaman 98)
⮚ Modul Bahasa Indonesia…………………….
⮚ https://www.matapendidikan.com/2020/09/materi-teks-anekdot-pengertian-struktur.html

H. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN KE-1
KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.
2. Melakukan pengkondisian peserta didik dengan membentuk kelompok
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan hari ini.

4. Apersepsi materi yang akan disampaikan


KEGIATAN INTI
Stimulation (memberi 5. Peserta didik mengamati gambar dan membaca teks anekdot yang ditayangkan pada
stimulus) proyektor oleh pendidik.
6. Peserta didik diberikan LKPD terkait teks Anekdot
Problem Statement 7. Setelah membaca dan mengamati teks anekdot, peserta didik berdiskusi untuk
(mengidentifikasi - mengidentifikasi hal-hal yang belum mereka pahami mengenai teks anekdot,
masalah) - mengidentifikasi pokok-pokok isi, penyebab kelucuan, dan makna tersirat dari teks
Anekdot yang terdapat pada LKPD
8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengumpulkan data dan informasi
Data Collecting
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan pokok isi, penyebab kelucuan, serta
(mengumpulkan data)
makna tersirat dari teks Anekdot yang terdapat pada LKPD
Data Processing 9. Peserta didik secara mandiri berdiskusi untuk mengerjakan LKPD terkait pokok isi,
(mengolah data) penyebab kelucuan, dan makna tersirat dari teks Anekdot.
Verification 10. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi terkait LKPD yang sudah dikerjakan
(memverifikasi) bersama kelompoknya
11. Siswa lain menanggapi dan menyampaikan pendapat secara aktif

Generalization 12. Peserta didik dengan bimbingan pendidik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang
(menyimpulkan) telah dipelajari terkait pokok isi, penyebab kelucuan, dan makna tersirat dari teks
Anekdot.
13. Guru memberikan penguatan dengan menayangkan media power point

KEGIATAN PENUTUP
14. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses
pembelajaran dan perbaikan.
15. Peserta didik dan pendidik melakukan refleksi melalui tanya jawab/umpan balik dengan berkomentar mengenai
kesan, hambatan, maupun manfaat pembelajaran
16. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
17. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri
dengan salam dan doa.

PERTEMUAN KE-2
KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.
2. Melakukan pengkondisian peserta didik dengan membentuk kelompok
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan hari ini.
4. Apersepsi materi yang akan disampaikan

KEGIATAN INTI
Stimulation (memberi 5. Peserta didik mengamati contoh teks Humor dan teks Anekdot yang terdapat pada
stimulus) LKPD
6. Peserta didik bertanya terkait LKPD teks Anekdot yang diberikan
Problem Statement 7. Setelah membaca dan mengamati teks Humor dan teks Anekdot, peserta didik
(mengidentifikasi berdiskusi untuk
masalah) - Mengidentifikasi perbedaan teks Humor dengan teks Anekdot
- mengidentifikasi muatan kritik yang terdapat pada teks Anekdot
8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengumpulkan data dan
Data Collecting informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan perbedaan teks Humor
(mengumpulkan data) dengan teks Anekdot, muatan kritik yang terdapat pada teks Anekdot, dan
bagimana cara mengonstruksi Teks Anekdot.
9. Peserta didik secara mandiri berdiskusi untuk mengerjakan LKPD terkait dengan
Data Processing
perbedaan teks Humor dengan teks Anekdot, muatan kritik yang terdapat pada
(mengolah data)
teks Anekdot, dan bagimana cara mengonstruksi Teks Anekdot.
Verification 10. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi terkait LKPD yang sudah dikerjakan
(memverifikasi) bersama kelompoknya
11. Siswa lain menanggapi dan menyampaikan pendapat secara aktif

Generalization 12. Peserta didik dengan bimbingan pendidik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang
(menyimpulkan) telah dipelajari terkait dengan perbedaan teks Humor dengan teks Anekdot, muatan
kritik yang terdapat pada teks Anekdot, dan bagimana cara mengonstruksi Teks
Anekdot.
13. Guru memberikan penguatan dengan menayangkan media power point

KEGIATAN PENUTUP
14. Guru melakukan penilaian melalui tes formatif (penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian) terkait pokok
isi, penyebab kelucuan, perbandingan teks humor dan anekdot, serta kritik dalam teks anekdot
15. Peserta didik dan pendidik melakukan refleksi melalui tanya jawab/umpan balik dengan berkomentar mengenai
kesan, hambatan, maupun manfaat pembelajaran
16. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
17. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri
dengan salam dan doa.

I. PENILAIAN PEMBELAJARAN (ASESMEN)


TEKNIK DAN BENTUK PENILAIAN PENILAIAN
PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Teknik penilaian observasi/ pengamatan tes tertulis unjuk kerja/produk
uraian/pilihan
lembar pengamatan aktivitas
Bentuk peserta didik
ganda/lembar penugasan
kerja/penugasan

Instrumen terlampir terlampir terlampir

Mengetahui, Bekasi, 18 Juli 2022

Kepala SMAN 2 Cikarang Pusat Ketua Panitia

H. Moh. Samsul Arifin, M.Pd Mohamad Firdaus, S.Pd.

NIP. 19650602 198811 1 003 NIP. 19900116 202221 1 007


Lampiran 1: Instrumen Penilaian Sikap

- Penilaian Observasi
Indikator penilaian sikap dilakukan dari awal pembelajaran sampai selesai pembelajaran. selama proses pembelajaran, yaitu pada
saat menjawab salam dan berdoa’a, saat peserta didik mengerjakan LKS secara berkelompok, mengomunikasikan hasil diskusi
kelompoknya dan juga saat mengomentari penampilan kelompok lain terkait jawaban masing-masing kelompok di LKS. Berikut
rubrik penilaiannnya:
Aspek Perilaku yang Dinilai
Jumlah Skor
No Nama Siswa Predikat
Tanggung Bekerja Skor Sikap
Jujur Disiplin
Jawab Sama

1 AAY ADEL FATUROHMAN

2 ADE CANDRA H

3 ADELLIA NUR SETYORINI

4 ANGGA KAMALUDIN

5 ARKHAN PANJI RAMADHAN

6 AURA SECILIA OKTAVIANI

7 AYU WINENGSIH

8 CICI AMELIA PUTRI

9 DAFA

10 DHALVA RIZKIA ZOENVA


PRINTO

11 DIANA PUTRI NOVIANTI

12 ELMI MAILINA

13 FADLI MABRUR NAHARI

14 INDAH FUTRI ALKA SEKEDANG

15 INDAH INDRIYANI

16 IRMA LESTARI

17 LARAS SASTRI

MARCO MARTANAGAWA
18
SIMBOLON

19 MAULANA YUSRON ISYA

20 MERI OKTAVIANA

21 MUHAMMAD RAVI PASHA

22 NAJWA SAFIRA

23 NANDA NUGRAHA

RA. ASNA RENETHA


24
DEVITASARY

25 RAHNI GITA AGISTIRA

RYUGA PUTRA ANUGRAH


26
MASSIE

27 SALSA BILAH

28 SAMUEL SILABAN

29 SANDRA AFRILIANTI

30 SHAWWAN CAHYO RAMADHAN

31 SISKA NURYANTO

32 SOPIA ADE HERLINA

33 STEFHY PASHA CAROLIN

34 SUHERMAN

35 TIO FIRMANSYAH

36 VALLENCIA ADHINATA YUDHA

2. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang


Catatan : dinilai = 275 : 4 = 68,75
1. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan
jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Kode nilai / predikat :
75,00 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,00 – 75,00 = Baik (B)
25,00 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek
perilaku yang ingin dinilai
Lampiran 2: Penilaian Pengetahuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Indikator Pencapaian Jml


Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Soal Level Kognitif
Kompetensi (IPK) Butir

3.5.1 Menentukan Teks Anekdot 2 Disajikan teks anekdot peserta L3


3.5 Mengevaluasi teks
pokok-pokok isi tersirat  Isi teks anekdot: didik dapat menentukan isi pokok
anekdot dari aspek
dalam teks anekdot  Pengertian teks teks anekdot dengan tepat
makna tersirat.
anekdot
3.5.2 Menentukan  Isi pokok teks anekdot 2 Disajikan teks anekdot, peserta L3
penyebab kelucuan dalam  Makna tersirat didik dapat menentukan
teks anekdot  Ciri karakteristik teks penyebab kelucuan pada teks
anekdot anekdot dengan tepat
 Makna Tersirat 2 Disajikan teks anekdot, peserta L3
3.5.3 Mengevaluasi teks  Penyebab kelucuan didik dapat myimpulkan makna
anekdot dari aspek makna pada teks anekdot tersirat pada teks anekdot
yang tersirat dalam
anekdot
4.5.1Membandingkan 1 Disajikan tiga teks, peserta didik L3
4.5 Mengonstruksi
anekdot dengan humor dapat membandingkan teks
makna yang tersirat
humor dengan teks anekdot
dalam sebuah teks
anekdot

4.5.2 Menganalisis kritik 2 Disajikan anekdot, peserta didik L3


yang disampaikan secara dapat menganalisis kritik yang
tersirat dalam anekdot. terdapat pada teks anekdot

4.5.3 Mengonstruksi 1 Disajikan kalimat-kalimat, peserta L3


kembali teks anekdot didik dapat mengonstruksi menjadi
dengan teks anekdot dengan tepat
memperhatikan
makna yang tersirat
dalam teks anekdot
KISI-KISI SOAL PENILAIAN PENGETAHUAN
Kompetensi Indikator Jawaba
Soal Bobot
Dasar Soal n

3.5 Mengevaluasi Disajikan teks Perhatikan penggalan teks anekdot berikut!


teks anekdot dari anekdot peserta didik
Pada malam jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan
aspek makna dapat menentukan isi blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama yang sebenarnya
tersirat. pokok/peristiwa dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung
yang diterjang banjir paling parah kebetulan disana banyak
penting dalam teks wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan
anekdot dengan tepat bingkisan.

Dalam teks tersebut yang termasuk peristiwa penting adalah….


A. Pada malam jumat, sejumlah politisi melakukan ”blusukan”
ke daerah-daerah banjir.
B. Darman (maaf bukan nama yang sebenarnya dan bukan
sebenarnya nama).
C. Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling
parah.
D. Kebetulan disana banyak wartawan meliput.
E. Banjir melanda pemukiman warga karena diguyur hujan

Bacalah teks anekdot berikut dengan saksama!

Holmes dan Watson sedang mengikuti perkemahan musim semi .


Di tengah malam, Holmes terbangun dan membangunkan
Watson. “Watson,” katanya,”Lihat ke langit dan katakan apa yang
kamu lihat.” “Saya melihat jutaan bintang, Holmes,” kata Watson.
“Dan apa kesimpulannya, Watson?” Watson berpikir sejenak.
“Baik,” katanya, “ Berdasarkan astronomi, ada jutaan galaksi dan
mungkin milyaran planet. Menurut astrologi, saya mengamati
bahwa Saturnus berada di dalam Leo. Menurut horologi, saya
menyimpulkan bahwa waktu mendekati tiga seperempat pagi,
menurut meteorology, saya kira besok harinya bagus. Menurut
teologi, saya lihat bahwa Tuhan Mahakuasa dan kita begitu kecil
tak berarti. Menurutmu sendiri apa, Holmes?” “Watson, tenda kita
dicuri orang!”

Isi teks anekdot tersebut adalah…


A. Holmes dan Watson sedang berkemah.
B. Holmes membangunkan Watson dan menanyakan sesuatu
kepadanya.
C. Watson menjawab pertanyaan Holmas dengan rinci.
D. Watson menguasai beberapa ilmu.
E. Watson tidak menyadari tenda mereka dicuri

Disajikan teks Sumbangan Sukarela


Karena tidak ada biaya, seorang anak terpaksa tidak melanjutkan
anekdot, peserta didik
sekolahnya dan membantu ayahnya di bengkel tambal ban.
dapat menentukan Melihat anak yang masih kecil sudah bekerja, seorang pelanggan
bertanya kepada sang ayah.
penyebab kelucuan
“Anaknya nggak sekolah, Pak?” “Tidak ada biaya,” jawab sang
pada teks anekdot ayah. “Lho, sekolah kan gratis.”
“Memang. Sekarang tidak ada lagi uang SPP seperti dulu. Ada
dengan tepat
sumbangan sukarela yang besarnya sudah ditentukan. Meskipun
sifatnya sukarela, kalau nggak bisa bayar ya nggak bisa sekolah.

Kelucuan dalam teks anekdot tersebut adalah...


A. Seorang anak yang putus sekolah
B. Sumbangan suka rela yang ditetapkan besarnya
C. Sekolah yang aneh
D. Pelanggan yang sok tahu
E. Kejadian lucu di bengkel
Perhatikan teks di bawah ini !

Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum


Pidana. Saat tiba sesi tanya jawab si Ali bertanya pada dosen,
”Apa kepanjangan dari KUHP,Pak?” Lalu dosen tidak menjawab
sendiri, tetapi dilemparkannya pada si Ahmad. “Saudara Ahmad,
coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan saudara Ali!” pinta
beliau. Dengan tegas si Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis
Perkara, Pak!” tegasnya. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedang
pak dosen geleng-geleng kepala, seraya menambahkan
pertanyaan pada si Ahmad, “Saudara Ahmad, darimana Saudara
tahu jawaban itu?” Dasar si Ahmad, pertanyaan tersebut
dijawabnya pula dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan
‘Pengalaman adalah guru yang terbaik’ begitu, Pak!” Seisi kelas
tertawa. Lalu tawa mereda dan kelas kembali tenang.

Kelucuan teks anekdot terdapat pada bagian …


A. Dosen sedang memberi kuliah hukum pidana.
B. Saat sesi tanya jawab antara mahasiswa dan dosen.
C. Saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi Kasih Uang Habis
Perkara.
D. Para mahasiswa tertawa mendengar jawaban Ahmad.
E. Para mahasiswa menertawakan keluguan Ahmad menjawab
pertanyaan dosen.

Disajikan teks Kisah Pemulung


Pada siang hari di sebuah kompleks perumahaan yang kelihatan
anekdot, peserta didik
mewah terjadi perdebatan antara Pak RT dan Pak Pemulung.
dapat myimpulkan Masalah yang mereka debatkan adalah hal remeh yaitu di
lingkungan perumahan itu, memang sudah banyak ditempel
makna tersirat pada
papan dengan tulisan “Pemulung Dilarang Masuk”, tetapi masih
teks anekdot saja ada pemulung yang tidak menaati aturan tersebut.
Pak RT: “Pak sedang cari apa di tempat sampah itu?”
Pemulung :“Ya, sudah tentu cari barang bekas atau botol plastik
yang dapat didaur ulang.” Pak RT : “Maaf ya Pak, Bapak dapat
baca tulisan yang ada di depan pintu gerbang perumahan ini,
tidak?” Pemulung :“Emang tulisannya apa, Pak?” Pak RT: “Di
papan itu tertulis Pemulung Dilarang Masuk, lantas kenapa Bapak
nekat masuk di perumahan ini?” Pemulung : “Yah, Pak RT ini
gimana sih… kalau saya bisa baca tulisan yang di papan itu,
tentu saya tidak akan jadi pemulung, Pak!” Pak RT kemudian
terdiam membisu dan berpikir bahwa jawaban pemulung itu ada
benarnya juga. Pemulung tadi ternyata buta huruf, jelaslah ia
tidak bisa baca papan larangan pemulung.

Dari segi makna tersirat, teks anekdot di atas dapat


diinterpretasikan sebagai...
A. Masih banyak orang miskin di sekitar kita!
B. Pemulung dilarang masuk!
C. Banyak pemulung yang tidak menaati peraturan.
D. Ternyata angka buta aksara disekitar kita masih banyak.
E. Teranyata masih banyak pemulung disekitar kita.
Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum
Pidana. Saat tiba sesi tanya jawab si Ali bertanya pada dosen,
”Apa kepanjangan dari KUHP,Pak?” Lalu dosen tidak menjawab
sendiri, tetapi dilemparkannya pada si Ahmad. “Saudara Ahmad,
coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan saudara Ali!” pinta
beliau. Dengan tegas si Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis
Perkara, Pak!” tegasnya. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedang
pak dosen geleng-geleng kepala, seraya menambahkan
pertanyaan pada si Ahmad, “Saudara Ahmad, darimana Saudara
tahu jawaban itu?” Dasar si Ahmad, pertanyaan tersebut
dijawabnya pula dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan
‘Pengalaman adalah guru yang terbaik’ begitu, Pak!” Seisi kelas
tertawa. Lalu tawa mereda dan kelas kembali tenang.
Makna tersirat pada teks anekdot di atas adalah...
A. Menjelaskan kepanjangan KUHP sebenarnya adalah Kitab
Undang Hukum Pidana.
B. Mengkritik Bapak dosen sedang memberikan kuliah hukum
pidana.
C. Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru
terbaik.
D. Menyindir kepada oknum penegak hukum yang mau disuap.
E. Menyindir Ali yang bertanya kepanjangan KUHP.

4.5
Mengonstruksi
makna yang
tersirat dalam
sebuah teks
anekdot

SMA NEGERI 2 CIKARANG PUSAT


PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
Jl. Raya PLN DesaSukamahi - CikarangPusatKabupaten Bekasi 17530

E-mail : sman2cikarangpusat@gmail.com

SOAL TES FORMATIF

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA


KELAS :X
HARI/TANGGAL : ................., ........, September 2022
WAKTU : 30 menit

Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat!


Soal Pilihan Ganda.

1. Perhatikan penggalan teks anekdot berikut!


Pada malam jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan
nama yang sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir
paling parah kebetulan disana banyak wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan
bingkisan.
Dalam teks tersebut yang termasuk peristiwa penting adalah….
A. Pada malam jumat, sejumlah politisi melakukan ”blusukan” ke daerah-daerah banjir.
B. Darman (maaf bukan nama yang sebenarnya dan bukan sebenarnya nama).
C. Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah.
D. Kebetulan disana banyak wartawan meliput.
E. Banjir melanda pemukiman warga karena diguyur hujan

2. Bacalah teks anekdot berikut dengan saksama!


Holmes dan Watson sedang mengikuti perkemahan musim semi . Di tengah malam, Holmes terbangun dan
membangunkan Watson. “Watson,” katanya,”Lihat ke langit dan katakan apa yang kamu lihat.” “Saya melihat
jutaan bintang, Holmes,” kata Watson. “Dan apa kesimpulannya, Watson?” Watson berpikir sejenak. “Baik,”
katanya, “ Berdasarkan astronomi, ada jutaan galaksi dan mungkin milyaran planet. Menurut astrologi, saya
mengamati bahwa Saturnus berada di dalam Leo. Menurut horologi, saya menyimpulkan bahwa waktu
mendekati tiga seperempat pagi, menurut meteorology, saya kira besok harinya bagus. Menurut teologi,
saya lihat bahwa Tuhan Mahakuasa dan kita begitu kecil tak berarti. Menurutmu sendiri apa, Holmes?”
“Watson, tenda kita dicuri orang!”
Isi teks anekdot tersebut adalah…
A. Holmes dan Watson sedang berkemah.
B. Holmes membangunkan Watson dan menanyakan sesuatu kepadanya.
C. Watson menjawab pertanyaan Holmas dengan rinci.
D. Watson menguasai beberapa ilmu.
E. Watson tidak menyadari tenda mereka dicuri

3. Perhatikan potongan anekdot berikut!

Sumbangan Sukarela
Karena tidak ada biaya, seorang anak terpaksa tidak melanjutkan sekolahnya dan
membantu ayahnya di bengkel tambal ban. Melihat anak yang masih kecil sudah bekerja,
seorang pelanggan bertanya kepada sang ayah.

“Anaknya nggak sekolah, Pak?” “Tidak ada


biaya,” jawab sang ayah. “Lho, sekolah kan
gratis.”
“Memang. Sekarang tidak ada lagi uang SPP seperti dulu. Ada sumbangan sukarela
yang besarnya sudah ditentukan. Meskipun sifatnya sukarela, kalau nggak bisa bayar ya
nggak bisa sekolah.

Kelucuan dalam teks anekdot tersebut adalah...


A. Seorang anak yang putus sekolah
B. Sumbangan suka rela yang ditetapkan besarnya
C. Sekolah yang aneh
D. Pelanggan yang sok tahu
E. Kejadian lucu di bengkel

4. Perhatikan teks di bawah ini !


Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana. Saat tiba sesi tanya jawab si Ali
bertanya pada dosen, ”Apa kepanjangan dari KUHP,Pak?” Lalu dosen tidak menjawab sendiri, tetapi
dilemparkannya pada si Ahmad. “Saudara Ahmad, coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan saudara Ali!”
pinta beliau. Dengan tegas si Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak!” tegasnya. Mahasiswa lain
tentu tertawa, sedang pak dosen geleng-geleng kepala, seraya menambahkan pertanyaan pada si Ahmad,
“Saudara Ahmad, darimana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar si Ahmad, pertanyaan tersebut dijawabnya pula
dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan ‘Pengalaman adalah guru yang terbaik’ begitu, Pak!” Seisi
kelas tertawa. Lalu tawa mereda dan kelas kembali tenang.

Kelucuan teks anekdot terdapat pada bagian …


A. Dosen sedang memberi kuliah hukum pidana.
B. Saat sesi tanya jawab antara mahasiswa dan dosen.
C. Saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi Kasih Uang Habis Perkara.
D. Para mahasiswa tertawa mendengar jawaban Ahmad.
E. Para mahasiswa menertawakan keluguan Ahmad menjawab pertanyaan dosen.

5. Bacalah teks anekdot tersebut!


Kisah Pemulung
Pada siang hari di sebuah kompleks perumahaan yang kelihatan mewah terjadi perdebatan antara
Pak RT dan Pak Pemulung. Masalah yang mereka debatkan adalah hal remeh yaitu di lingkungan
perumahan itu, memang sudah banyak ditempel papan dengan tulisan “Pemulung Dilarang Masuk”, tetapi
masih saja ada pemulung yang tidak menaati aturan tersebut.
Pak RT: “Pak sedang cari apa di tempat sampah itu?” Pemulung :“Ya, sudah tentu cari barang bekas
atau botol plastik yang dapat didaur ulang.” Pak RT : “Maaf ya Pak, Bapak dapat baca tulisan yang ada di
depan pintu gerbang perumahan ini, tidak?” Pemulung :“Emang tulisannya apa, Pak?” Pak RT: “Di papan
itu tertulis Pemulung Dilarang Masuk, lantas kenapa Bapak nekat masuk di perumahan ini?” Pemulung :
“Yah, Pak RT ini gimana sih… kalau saya bisa baca tulisan yang   di papan itu, tentu saya tidak akan jadi
pemulung, Pak!” Pak RT kemudian terdiam membisu dan berpikir bahwa jawaban pemulung itu ada
benarnya juga. Pemulung tadi ternyata buta huruf, jelaslah ia tidak bisa baca papan larangan pemulung.

Dari segi makna tersirat, teks anekdot di atas dapat diinterpretasikan sebagai...
A. Masih banyak orang miskin di sekitar kita!
B.  Pemulung dilarang masuk!
C. Banyak pemulung yang tidak menaati peraturan.
D. Ternyata angka buta aksara disekitar kita masih banyak.
E. Teranyata masih banyak pemulung disekitar kita.

6. Perhatikan teks di bawah ini !


Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana. Saat tiba sesi tanya jawab
si Ali bertanya pada dosen, ”Apa kepanjangan dari KUHP,Pak?” Lalu dosen tidak menjawab sendiri, tetapi
dilemparkannya pada si Ahmad. “Saudara Ahmad, coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan saudara Ali!”
pinta beliau. Dengan tegas si Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak!” tegasnya. Mahasiswa lain
tentu tertawa, sedang pak dosen geleng-geleng kepala, seraya menambahkan pertanyaan pada si Ahmad,
“Saudara Ahmad, darimana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar si Ahmad, pertanyaan tersebut dijawabnya pula
dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan ‘Pengalaman adalah guru yang terbaik’ begitu, Pak!” Seisi
kelas tertawa. Lalu tawa mereda dan kelas kembali tenang.

Makna tersirat pada teks anekdot di atas adalah...


A. Menjelaskan kepanjangan KUHP sebenarnya adalah Kitab Undang Hukum Pidana.
B. Mengkritik Bapak dosen sedang memberikan kuliah hukum pidana.
C. Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru terbaik.
D. Menyindir kepada oknum penegak hukum yang mau disuap.
E. Menyindir Ali yang bertanya kepanjangan KUHP.

Bacalah teks berikut ini dengan saksama!


Teks 1
Seekor kutu tinggal pada tanduk banteng. Setelah ada di sana sekian lama dan merasa ingin pindah, dia kemudian bertanya
pada banteng apakah sang banteng memang ingin pindah.
"Aku tak tahu kapan kau datang", jawab si banteng. "Kurasa aku pun tak perlu memberi peringatan saat kau pergi".
Teks 2
Sejak bertemu dengan dia, hidupku menjadi lebih berarti. Setiap hari, aku mendapatkan wejangan-wajangan darinya. Salah
satunya adalah wejangan tentang bagaimana cara menikmati hidup agar tidak tamak dan selalu bersyukur. "Seandainya bisa,
manusia pasti akan menggenggam dunia", katanya.
Teks 3
Saudara-saudara yang saya hormati, beberapa hari yang lalu, masyarakat sedang merayakan pesta demokrasi, memilih
presiden dan wakil presiden secara langsung. Saya berharap, siapa pun yang menjadi presiden dan wakil presiden, kita harus
berlapang dada untuk menerima segala kebijakannya.
Yang termasuk teks anekdot adalah…
A. Teks 1
B. Teks 2
C. Teks 3
D. Teks 1 dan 2
E. Teks 2 dan 3
Perhatikan teks di bawah ini !
KUHP
Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana. Saat tiba sesi tanya jawab si Ali bertanya pada
dosen, ”Apa kepanjangan dari KUHP,Pak?” Lalu dosen tidak menjawab sendiri, tetapi dilemparkannya pada si Ahmad.
“Saudara Ahmad, coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan saudara Ali!” pinta beliau. Dengan tegas si Ahmad menjawab,
“Kasih Uang Habis Perkara, Pak!” tegasnya. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedang pak dosen geleng-geleng kepala, seraya
menambahkan pertanyaan pada si Ahmad, “Saudara Ahmad, darimana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar si Ahmad,
pertanyaan tersebut dijawabnya pula dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan ‘Pengalaman adalah guru yang terbaik’
begitu, Pak!” Seisi kelas tertawa. Lalu tawa mereda dan kelas kembali tenang.
12. Teks anekdot berjudul KUHP terdapat kritikan dalam kalimat ...
A. Apa kepanjangan KUHP, Pak?
B. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!
C. Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan
D. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-gelengkan  kepala  seraya 
menambahkan pertanyaan kepada  Ahmad
E. Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen  dijawabnya  dengan tegas

Kritikan pada teks anekdot tersebut ditujukan kepada


A. Anggota DPR
B. Pemerintah
C. Aparat penegak hukum
D. Orang kaya
E. polisi
Bacalah susunan teks anekdot berikut ini dengan saksama!
(1) “Kita sudah memenuhi permintaanmu.” kata editor itu memberitahu si pengarang.
(2) Artikel itu disertai dengan sepucuk surat dari pengarangnya : “Atur saja pemberian tanda bacanya dengan benar dan
terbitkan seluruh ceritanya.”
(3) “Tapi di waktu yang akan datang, silakan kirimkan saja pemberian tanda bacanya. Lalu kita terkenal karena menulis artikel
kita sendiri.”
(4) Gondolin, seorang penerbit dan editor yang terkenal dari harian Italia IL Mesagero, menerima sebuah artikel yang agak
buruk dari seorang temannya yang sekaligus seorang politikus.

15.  Susunan potongan-potongan teks yang tepat hingga menjadi anekdot yang utuh dan padat adalah ….
A. (4)-(1)-(2)-(3)                          D. (4)-(2)-(1)-(3)
B.  (4)-(3)-(1)-(2)                         E. (4)-(3)-(2)-(1)
C. (4)-(2)-(3)-(1)
PEDOMAN PENSKORAN EVALUASI PEMBELAJARAN 3

Nomor Soal Kriteria Peniaian Skor


1 Peserta didik menjawab benar 1
Peserta didik menjawab salah 0
2 Peserta didik menjawab benar 1
Peserta didik menjawab salah 0
3 Peserta didik menjawab benar 1
Peserta didik menjawab salah 0
4 Peserta didik menjawab benar 1
Peserta didik menjawab salah 0
5 Peserta didik menjawab benar 1
Peserta didik menjawab salah 0
6 Peserta didik menjawab benar 1
Peserta didik menjawab salah 0
7 Peserta didik menjawab benar 1
Peserta didik menjawab salah 0
8 Peserta didik menjawab benar 1
Peserta didik menjawab salah 0
9 Peserta didik menjawab benar 1
Peserta didik menjawab salah 0
10 Peserta didik menjawab benar 1
Peserta didik menjawab salah 0
Skor Maksimal 10
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑥 100

Contoh:
Andi menjawab dengan benar 8 soal maka skor Andi adalah:
Skor Andi = 8 𝑥100 = 80
10
a. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Buatlah teks laporan hasil observasi sesuai dengan struktur dan memerhatikan aspek kebahasaan
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)

1 Kelengkapan struktur

2 Memuat aspek kebahasaan

3 Kesesuaian dengan topik

4 Penggunaan tanda baca

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

1. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal
tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!
CONTOH PROGRAM REMIDI

Mata Pelajaran : ……………………………………………..


Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama
Nilai Indikator yang Bentuk Tindakan Nilai Setelah
No Peserta Keterangan
Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
Didik

dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru
memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku novel nonfiksi
2) Mecari contoh berbagai laporan hasil observasi

Anda mungkin juga menyukai