Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia


Satuan pendidikan : SMKN 4 Mataram
Kelas :X
Materi : Teks Anekdot
Alokasi Waktu : 6 kali pertemuan x 2 jam pelajaran (@45 menit)

A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan evaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kajian Bahasa Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional dan internasional.
KI 4 : Melakukan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Bahasa
Indonesia. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukkan ketrampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mempu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami
dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR DAN IPK
1) KOMPETENSI DASAR
3.5 Menganalisis teks anekdot dari aspek makna tersirat.
3.6 Mengevaluasi struktur dan kebahasaan teks anekdot.
4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan,
baik lisan maupun tulis.

2) INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)


3.5.1 Mendata pokok isi teks anekdot.
3.5.2 Mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot.
3.5.3 Membandingkan anekdot dengan humor.
3.5.4 Mengidentifikasi definisi teks anekdot.
3.5.5 Menganalisis tujuan teks anekdot.
3.5.6 Menganalisis ciri-ciri teks anekdot
4.5.1 Menganalisis kritik yang disampaikan dalam anekdot.
4.5.2 Menyimpulkan makna tersirat dalam anekdot.
3.6.1 Mengidentifikasi struktur teks anekdot.
3.6.2 Menganalisis kebahasaan teks anekdot.
4.6.1 Menceritakan kembali isi anekdot.
4.6.2 Menyusun teks anekdot.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses menggali informasi melalui berbagai fakta, menanya konsep, berdiskusi atas
fakta dan konsep, menginterprestasi mengasosiasi dan mengomunikasikan, siswa dapat:

1. Mendata pokok isi teks anekdot.


2. Mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot.
3. Membandingkan anekdot dengan humor.
4. Mengidentifikasi definisi teks anekdot.
5. Menganalisis tujuan teks anekdot.
6. Menganalisis ciri-ciri teks anekdot.
7. Menganalisis kritik yang disampaikan dalam anekdot.
8. Menyimpulkan makna tersirat dalam anekdot.
9. Mengidentifikasi struktur teks anekdot.
10. Menganalisis kebahasaan teks anekdot.
11. Menceritakan kembali isi anekdot.
12. Menyusun teks anekdot.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1) Pertemuan 1
a. Fakta
Contoh Teks Anekdot:
Sewa hotel
Amir mendekati bapaknya yang sore itu tengah membaca koran di teras
rumahnya. Amir yang penasaran dengan berita tentang pencuri ayam yang
dihukum 5 tahun yang sedang dibaca oleh bapaknya. Amir yang masih polos
kemudian bertanya kepada bapaknya.
Amir : “Pak, kenapa maling ayam dihukum penjara 5 tahun, sedangkan koruptor
yang mencuri uang sampai miliaran hanya dihukum kurang dari setahun. Apakah
di Indonesia keadilan sudah tidak ada?”
Bapak : “Kamu tau kenapa koruptor mencuri banyak tapi hukumannya
sebentar? Karena mereka mencuri untuk menyewa hotel. Uang miliaran yang
dicuri itu disesuaikan dengan lama mereka menginap di hotel. Makanya
hukumannya cuma sebentar saja, bayangin aja kalau hukumannya makin lama, ya
uang yang dicuri akan semakin banyak”.
Amir : “Oh begitu ya pak, baiklah saya mengerti sekarang”.
b. Konsep
 Definisi teks anekdot
 Tujuan teks anekdot.
 Makna tersirat teks anekdot.
2) Pertemuan 2
a. Fakta
Contoh Anekdot
Hukum Pisau
Di suatu ruang kelas mata kuliah sistem hukum di salah satu universitas
ternama di Indonesia, seorang dosen sedang memberikan materi kepada siswanya.
Dosen tersebut menjelaskan bahwa hukum di Indonesia ibarat mata pisau yang
tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
Dosen : “Hukum di Indoensia saat ini di ibaratkan seperti sebuah pisau. Tumpul
ke atas dan tajam ke bawah. Artinya hukum akan tumpul kepada para lapisan atas
seperti pejabat dan orang kaya sedangkan hukum akan tajam kepada kalangan
lapisan orang bawah. apakah kalian setuju dengan ibarat hukumnya yang sedang
terjadi di Indonesia saat ini?”.
Ikhsan : “Setuju pak, karena memang begitulah keadaannya. Kalangan atas telah
kebal terhadap hukum dan hukum hanya menghantui kalangan bawah. Mereka
yang berduit akan dengan mudah mengumpulkan hukum sedangkan yang tidak
berduit hanya akan merasakan tajamnya hukum”.
Dosen : “Saya setuju dengan pendapat saudara, akan tetapi lebih mending hukum
di Indonesia menggunakan hukum mata pisau”
Jamil : “ Loh kok mending pak? Bukannya hukum seperti ini sangat tidak adil
karena menjatuhkan rakyat bawah dan  hanya berpihak pada yang berduit saja”.
Dosen : “Masih mending hukum ibarat mata pisau jika yang salah dan berduit
masih tetap dihukum meski hukumannya di ringankan dengan duit. Daripada
menggunakan hukum Tuhan, pasti yang diatas tidak akan pernah disalahkan dan
selalu benar”
Seketika ruangan kelas menjadi hening.

Contoh Teks Humor:

Jantung berdebar-debar

Di sebuah rumah sakit umum, seorang kakek tua berobat ke dokter jantung.
Dokter: Selamat pagi bapak.
Kakek: Ah, nak dokter ini bisa saja, aku sudah kakek-kakek, bukan lagi bapak-
bapak, jadi panggil saja kakek ya. Lagipula dokter ini semumuran cucu saya.

Dokter: Hahaha, kakek bisa saja! Ada yang bisa saya bantu, kek?

Kakek: Mudah-mudahan ada dokter, jadi belakangan ini jantung kakek sering
berdebar kencang, kira-kira kenapa ya doker?

Dokter: Coba saya periksa dulu ya, kakek silahkan berbaring di sebelah situ
(menunjuk ke ranjang pasien).

Tak lama kemudian si kakek sudah berbaring di ranjang, lalu dokter


menempelkan stetoskop ke dada si kakek

Kakek: Bagaimana dokter?

Dokter: Sejauh ini sih baik-baik saja. Denyut jantung kakek masih bagus kok.

Kakek: Oh, syukurlah kalau begitu.

Dokter: Apakah kakek merasa sakit kalau pas jantungnya berdebar kencang?

Kakek: Tidak.

Dokter: Kapan kakek mulai merasakan ini?

Kakek: Sekitar dua mingguan ini dokter.

Dokter: Kakek masih makan teratur?

Kakek: Masih.

Dokter: Kakek merokok?

Kakek: Tidak
Dokter: Minum kopi?

Kakek: Tidak

Dokter: Minum alcohol juga tidak ya pastinya…

Kakek: Tidak.

Dokter: Masih bisa olah raga?

Kakek: Mungkin masih, tapi setiap hari kakek sudah banyak aktivitas, jadi nggak
sempat olah raga.

Dokter: Apa saja aktivitas kakek?

Kakek: pelihara 10 ekor sapi

Dokter: Wow! Berarti ini kakek baik-baik saja sebenarnya. Kakek ingat waktu-
waktu tertentu pas jantung kakek berdenyut kencang? Pas itu kakek sedang
ngapain?

Kakek: Tiap kali melihat ada wanita cantik seumuran kakek yang beberapa kali
lewat depan rumah kakek. Kebetulan istri kakek udah lama meninggal…

Dokter: Wah, becanda kakek ini, janga-jangan kakek jatuh cinta lagi jadi
jantungnya berdebar kencang…

Kakek: Mungkin begitu, tapi masalahnya…kok tiap wanita cantik itu lewat hanya
kakek saja ya yang lihat, anak-anak kakek malah ngira kakek nakut-nakuti pas
kakek bilang ada wanita cantik lewat…

Dokter: (bingung) wanita it

u pasti secantik almarhum istri kakek ya (basa-basi bingung)?

Kakek: Hmmm…gmn ya…kakek jadi bingung dan deg-degan lagi nih dokter…

Dokter: Wahahaha…. kakek jatuh cinta benerandeh ini…masak ngingatgituaja


langsung deg-degan…

Kakek: Bukan itu masalahnya dokter….kok wanita cantik itu tiba-tiba sekarang
ada dan duduk di kursi dokter ya…

b. Konsep
 Ciri-ciri teks anekdot
 Penyebab kelucuan anekdot.
 Anekdot dengan humor.
3) Pertemuan 3
a. Konsep
 Mengidentifikasi struktur teks anekdot.
4) Pertemuan 4
a. Konsep
 Kaidah kebahasaan teks anekdot.
5) Pertemuan 5
a. Konsep
 isi anekdot.
6) Pertemuan 6
a. Konsep
 Menyusun teks anekdot.

E. METODE PEMBELAJARAN (RINCIAN DARI KEGIATAN PEMBELAJARAN)


1) Pertemuan 1
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Problem Based Learning (PBL)
 Metode : Diskusi, Presentasi
2) Pertemuan 2
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Problem Based Learning
 Metode : Diskusi
3) Pertemuan 3
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Discovery Learning
 Metode : Diskusi
4) Pertemuan 4
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Discovery Learning
 Metode : Diskusi
5) Pertemuan 5
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Discovery Learning
 Metode : Diskusi
6) Pertemuan 6
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Project Based Learning (PjBL)
 Metode : Diskusi

F. PERANGKAT MEDIA, BAHAN AJAR, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1) Pertemuan 1
 Perangkat Media
a. Material : Berbagai contoh teks anekdot yang dibagikan oleh guru.
b. Equipment : Kertas, HP (HP digunakan untuk menggantikan LCD)
c. Software : Microsoft Ofice Word
d. Hardware : Papan tulis, spidol.
2) Pertemuan 2
 Perangkat Media
a. Material : Contoh Teks Anekdot berjudul “Sewa Hotel”
b. Equipment : HP (HP digunakan untuk menggantikan LCD)
c. Software : Whatsapp
d. Hardware : Papan tulis, spidol, jaringan internet.
 Sumber Pembelajaran
3) Pertemuan 3
 Perangkat Media
a. Material : Teks anekdot berjudul “Hukum Pisau”
b. Equipment : HP (HP digunakan untuk menggantikan LCD)
c. Software : Kinemaster, Powtoon, Whatsapp
d. Hardware : Papan tulis, spidol, jaringan internet.
 Sumber Pembelajaran
4) Pertemuan 4
 Perangkat Media
a. Material : Berbagai macam contoh teks anekdot
b. Equipment : HP (HP digunakan untuk menggantikan LCD)
c. Software : Kinemaster, Powtoon, Whatsapp
d. Hardware : Laptop, papan tulis, spidol, jaringan internet
 Sumber Pembelajaran
5) Pertemuan 5
 Perangkat Media
a. Material : Berbagai macam teks anekdot
b. Equipment : HP (HP digunakan untuk menggantikan LCD)
c. Software : Kinemaster, Whatsapp
d. Hardware : Papan tulis, spidol, jaringan internet
6) Pertemuan 6
 Perangkat Media
a. Material : Teks Anekdot
b. Equipment : HP (HP digunakan untuk menggantikan LCD)
c. Software : Microsoft Office Power Point, Whatsapp dan Facebook
d. Hardware : Papan tulis, spidol, jaringan internet

 Bahan Ajar
 Pertemuan 1
 Definisi Teks Anekdot
Teks anakedot adalah sebuah cerita singkat yang menarik dan lucu, biasanya
tentang orang penting atau orang terkenal yang benar-benar terjadi (Badudu).
Teks anekdot dalam pengertian yang lain dikatakan bahwa, teks anekdot
merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya
mengenai orang penting yang terkenal dan berdasarkan kejadian yang
sebenarnya.
 Tujuan Teks Anekdot
Tujuan teks anekdot dibuat adalah sebagai berikut.
 Memberikan hiburan kepada pembaca
 Sebagai saran kritik
 Sebagai saran hiburan

 Ciri-ciri teks anekdot

Yustinah (2018: 63) menjelaskan terdapat beberapa kriteria atau ciri-

ciri sebuah teks anekdot. Ciri-ciri tersbut adalah sebagai berikut.

a. Cerita lucu atau menarik,


b. Cerita mengesankan atau mengandung makna,
c. Tokohnya orang penting atau terkenal,
d. Berdasarkan kejadian yang sebenarnya dan sudah terjadi, masa lampau
atau masa kini, dan
e. Kejadian dalam cerita belum tentu benar; maksudnya, cerita mengambil
tema dan kejadian dari masyarakat, dengan pemberian nama tokoh yang
disamarkan, terutama yang menyangkut nama baik seseorang.
 Pertemuan 2
 Perbedaan Anekdot dengan Humor
Perbedaan teks anekdot dengan humor dapat dilihat sebagai berikut.
 Teks anekdot adalah cerita lucu yang berisi sindiran sedangkan
humor hanya sekedar cerita lucu.
 Biasanya teks anekdot berisi tentang orang-orang penting,
sedangkan teks humor tidak.
 Teks aneksot memiliki tujaun tertentu, sedangkan teks humor
sebagian besar hanya untuk menghibur saja.
 Pertemuan 3
 Struktur Teks Anekdot
Yustinah (2018: 63) Mengungkapkan terdapat lima struktur teks
anekdot yang membangunnya sehingga dapat menjadi teks anekdot dengan
kesatuan yang utuh. Menurut Yustinah struktur teks anekdot adalah
sebagai berikut.
a. Abstrak
Abstrak adalah bagian awal paragraph yang berfungsi member gambaran
tentang isi teks. Biasanya, bagian ini menunjukkan hal unik yang akan
dipaparkan dalam teks.
b. Orientasi
Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar
belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya, penulis bercerita dengan
detail di bagian ini.
c. Krisis
Krisis adalah bagian yang menjadi hal atau masalag unik atau tidak biasa
yang terjadi kepada si penulis atau orang yang diceritakan.
d. Reaksi
Reaksi adalah bagian tentang cara penulis atau orang yang ditulis
menyelesaikan masalah yang timbul pada bagian krisis tadi.
e. Koda
Koda adalah bagian akhir cerita unik tersebut. Bisa juga dengan
memberikan simpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang
yang ditulis.
Struktur teks anekdot yang dikemukakan Yustinah di atas

merupakan struktur teks anekdot yang sempurna. Pada beberapa teks

anekdot hanya terdapat tiga struktur saja, yaitu orientasi, krisis, dan reaksi.

Dengan demikian sebuah teks dapat dikatakan sebagai teks anekdot

apabila memiliki minimal tiga struktur tersebut (Yustinah, 2018: 63).

 Pertemuan 4

 Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Menurut Yustinah (2018: 64-65) terdapat beberapa kaidah


kebahasaan teks anekdot yaitu sebagai berikut.
a. Menggunakan Waktu Lampau
Anekdot dibuat dengan menggunakan waktu lampau. Cerita-cerita dalam
anekdot biasanya dimulai dengan kata kemarin, sejak dulu, konon, suatu
hari, dan sejenisnya.
b. Menggunakan Pertanyaan Retorik
Anekdot dibuat dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan retorik, yaitu
pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Dengan pertanyaan retorik,
kesan lucu cerita anekdot dapat terasa.
c. Menggunakan Konjungsi atau Kata Sambung
Teks anekdot tidak dapat terlepas dari kata sambung atau konjungsi.
Konjungsi digunakan untuk menghubungkan kata-kata, frasa-frasa,
kalimat-kalimat, kata dan frasa, frasa dan kalimat, atau kalimat dan
paragraph. Tanpa konjungsi, paragraph demi paragraph tidak tersusun
sistematis.
d. Menggunakan Kata Kerja
Anekdot disusun dengan menggunakan verba atau kata kerja. Hal ini
dimaksudkan agar aktivitas atau kegiatan terlihat dengan jelas.
e. Menggunakan Kalimat Perintah
Anekdot dibuat dengan menggunakan kalimat perintah untuk memudahkan
pemahaman strukturnya.

 Sumber Belajar
 Internet
 Buku Produktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X SMK karya
Yustinah penerbit Erlangga

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
SETIAP KEGIATAN SESUAIKAN DENGAN MATERI YANG DIPEROLEH

Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 15 menit
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya.
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
 Apersepsi dan Motivasi.
 Siswa menerima berbagai contoh teks anekdot yang
dibagikan oleh guru ( Pemodelan).

Isi (kegiatan Mengamati 75 menit


Inti)  Siswa membaca dan mengamati teks anekdot yang
dibagikan oleh guru dan mengidentifikasi kritik yang
terdapat di dalam teks anekdot tersebut.
 Setiap siswa membaca teks anekdot yang dibagikakan
oleh guru sembari menganalisis definisi dan tujuan
teks anekdot berdasarkan apa yang dibacanya.
 Masing-masing siswa mengamati kritik sosial yang
terdapat di dalam teks anekdot yang ditayangkan oleh
guru di depan kelas.
 masing-masing siswa mencermati isi teks anekdot
yang dibagikan oleh guru.
Menanya

 Antarsiswa saling bertanya dan mengonfirmasi kepada


teman sebangkunya mengenai kritik yang terdapat di
dalam teks anekdot yang didapatkan dari gurunya.
 Mendiskusikan bersama teman sebangkunya
mengenai definisi dan tujuan teks anekdot melalui
hasil bacaan dan telaahnya terhadap teks anekdot yang
dibagikan oleh guru.
 Mendefinisikan atas dasar temuannya pengertian teks
anekdot menggunakan bahasanya sendiri kemudian
menanyakan pendapat temannya tentang definisi yang
sudah dibuatnya.
 Mengonfirmasi kepada teman sebangkunya tentang
kritik sosial yang terdapat di dalam teks anekdot.
 Sesama teman sebangku bertanya tentang tujuan
sebuah teks dibuat berdasarkan penelahaannya
terhadap teks anekdot yang didapatkan siswa yang
satu dengan siswa yang lainnya.

Mencoba

 Siswa mencoba merumuskan definisi, tujuan, kritik


sosial, dan isi yang terdapat di dalam teks anekdot
yang diperoleh dari guru.

Mengasosiasi

 Siswa mengaitkan temuannya tentang definisi, tujuan,


dan kritik sosial yang terdapat di dalam teks anekdot
yang didapatkannya dengan hasil temuan teman
sebangkunya.
 Siswa mencoba menyimpulkan dan mengestimasikan
tambahan karakter pada konsep yang dibacanya atas
dasar kajian teks yang dibahas.
Mengomunikasikan
 Perwakilan beberapa orang siswa (dipilih dan ditunjuk
guru) menyampaikan/menayangkan hasil
kesimpulannya kritik sosial yang terdapat di dalam
contoh teks anekdot yang didapatkannya.
Penutup 10 menit
 Bersama siswa guru menyimpulkan definisi teks
anekdot, tujuan teks anekdot, dan kritik yang terdapat
di dalam teks anekdot.
 Memberikan tugas mencari contoh karya lain yang
tergolong teks anekdot sesuai dengan kelompok yang
sudah dibuat.
 Meminta siswa untuk membaca materi teks anekdot
yang akan dikirimkan guru melalui Whatsapp.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 15 menit
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya.
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan
 Apersepsi dan Motivasi.
 Contoh teks eksposisi dan contoh teks humor
dibacakan di depan kelas.

Isi (kegiatan Mengamati 75 menit


Inti)  Siswa dibagi menjadi 6 kelompok
 Siswa melakukan pengamatan terhadap teks anekdot
dan teks humor yang ditayangkan oleh guru di depan
kelas. dan membandingkan kedua teks tersebut.
 Masing-masing siswa mengamati ciri-ciri yang
membedakan kedua teks tersebut.
 Masing-masing siswa mengamati penyebab kelucuan
dari teks yang ditayangkan
 Masing-masing siswa mengamati perbedaan penyebab
kelucuan dari masing-masing teks yang ditayangkan.
 Setiap siswa mengamati perbedaan kritik yang
disampaikan di dalam kedua teks yang ditayangkan.

Menanya

 Antarsiswa dalam kelompok saling bertanya,


konfirmasi tentang ciri-ciri teks anekdot yang
ditemukan untuk dibahas jika ada perbedaan atas
temuan masing-masing (diskusi, tanya jawab).
 Antarsiswa dalam kelompok mendiskusikan
perbedaan antara teks anekdot dan teks humor yang
ditayangkan oleh guru di depan kelas.
 Antarsiswa dalam kelompok saling bertanya kritik
yang disampaikan di dalam teks anekdot dan teks
humor yang ditayangkan.

Mencoba

 Siswa mencoba merumuskan cirri-ciri teks anekdot


yang dikajinya dan membahasnya, bertukar temuan
bersama temannya.
 Setiap kelompok mencoba merumuskan perbedaan
teks anekdot dengan teks humor melalui tayangan
yang ditayangkan.

Mengasosiasi

 Siswa mengaitkan ciri-ciri dan perbedaan antara teks


anekdot dan teks humor yang ditayangkan guru di
depan kelas dengan contoh teks yang dibawa oleh
masing-masing kelompok.

Mengomunikasikan
 Perwakilan beberapa kelompok (dipilih dan ditunjuk
guru) menyampaikan/menayangkan hasil
kesimpulannya tentang ciri-ciri teks anekdot,
perbedaan teks anekdot dengan humor dan
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil temuannya
dan mengomunikasikan apakah teks yang dibawa
siswa termasuk teks anekdot atau teks humor serta
setiap kelompok memresentasikan apa yang diktiritik
di dalam teks anekdot yang dibawanya.
Penutup 10 menit
 Bersama siswa menyimpulkan cirri-ciri teks nekdot
dan humor serta apa yang membedakan keduanya.
 Siswa diberikan tugas untuk membaca materi
selanjutnya, tentang struktur teks anekdot yang
dikirimkan guru melalui Whatsapp.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Pertemuan 3
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 15 menit
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya.
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan
 Apersepsi dan Motivasi.
 Contoh teks anekdot yang diperagakan oleh temannya
di depan kelas.

Isi (kegiatan Mengamati 75 menit


Inti)  Siswa membaca dan mengamati teks anekdot yang
diperagakan di depan kelas.
 Secara individu siswa mengidentifikasi hasil
temuannya tentang struktur yang membentuk teks
anekdot berdasarkan teks yang ditayangkan melalui
video di depan kelas.
 Setiap siswa mengamati makna tersirat yang terdapat
di dalam teks anekdot yang dibagikan guru
sebelumnya melalui Whatsapp.
Menanya

 Antarsiswa saling bertanya, konfirmasi tentang kaidah


teks anekdot yang ditemukan untuk dibahas jika ada
perbedaan atas temuan masing-masing (diskusi, tanya
jawab).
 Antarsiswa bersama teman sebangkunya saling
bertanya makna tersirat dari teks anekdot yang
sebelumnya dikirimkan guru melalui whatsapp berupa
file dokumen Microsoft Words.

Mencoba

 Siswa mencoba merumuskan struktur teks anekdot


dan bertukar gagasan bersama teman sebangkunya.
 Siswa mencoba merumuskan makna tersirat yang
terdapat di dalam teks anedkot kemudian bertukar
pikiran bersama teman sebangkunya mengenai makna
tersirat yang terdapat di dalam teks anekdot yang telah
dibacanya.

Mengasosiasi

 Siswa dapat mengelompokkan struktur teks anekdot


berdasarkan temuannya yang sudah didisusikan
bersama teman sebangkunya.

Mengomunikasikan
 Perwakilan beberapa siswa (dipilih dan ditunjuk guru)
menyampaikan/menayangkan hasil kesimpulannya
tentang struktur teks anekdot dan makna tersirat yang
dalam teks anekdot berdasarkan apa yang telah
dibacanya.
Penutup 10 menit
 Bersama siswa menyimpulkan struktur teks anekdot
dan kebahasaan teks anekdot.
 Bersama siswa menyimpulkan makna tersirat yang
terdapat di dalam teks anekdot yang telah
ditayangkan.
 Siswa ditugaskan mencari setiap struktur teks anekdot
berdasarkan contoh teks anekdot yang terdapat di
dalam buku pelajaran bahasa Indonesia yang dibawa
oleh siswa.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

Pertemuan 4
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 15 menit
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya.
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan
 Apersepsi dan Motivasi.

Isi (kegiatan Mengamati 75 menit


Inti)  Siswa membaca dan mengamati teks anekdot yang
telah dicarinya sebelumnya dan mengidentifikasi
bahasa yang digunakan teks anekdot tersebut.
 Masing-masing siswa mencermati kebahasaan teks
anekdot yang dibacanya.

Menanya

 Antarsiswa saling bertanya tentang kebahasaan teks


anekdot yang dibacanya.
 Mebandingkan hasil temuan atas pengamatan dan
tanya jawab bersama teman sebangkunya.

Mencoba

 Siswa mencoba merumuskan unsur-unsur yang


membangun teks eksposisi berdasarkan jenisnya yang
dikajinya dan membahasnya, bertukar temuan
bersama temannya, tentang hal-hal yang menjadi
kaidah kebahasaan teks anekdot.

Mengasosiasi
 Setiap siswa mengelompokkan kaidah kebahasaan
yang membangun teks anekdot berdasarkan teks hasil
tukar gagasan bersama kelompok lainnya.
 Siswa mencoba menyimpulkan dan mengestimasikan
tambahan kaidah kebahasaan pada konsep yang
dibacanya atas dasar kajian teks yang dibahas.

Mengomunikasikan
 Dua sampai tiga orang dipilih oleh guru untuk
menanyangkan hasil kesimpulannya tentang kaidah
kebahasaan dalam teks anekdot.

Penutup 10 menit
 Bersama siswa menyimpulkan kaidah kebahasaan
yang membangun teks anekdot
 Siswa diminta untuk membaca materi tentang teks
anekdot yang dikirim melalui whatsapp.
 Siswa diminta mencari contoh teks anekdot dan
menganalisis kebahasaannya.
 Pertemuan diakhiri dengan salam.

Pertemuan 5
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 15 menit
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya.
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan
 Apersepsi dan Motivasi.
 Siswa bertukar contoh teks anekdot bersama teman
sebangkunya (Pemodelan)
Isi (kegiatan Mengamati 75 menit
Inti)  Siswa diberikan waktu untuk mengamati contoh teks
anekdot yang dibawa.
 Siswa mengamati temannya yang sedang melakukan
presentasi di depan kelas yang sedang menceritakan
kembali teks anekdot.
 Siswa mengamati dan mengidentifikasi teks anekdot
yang sedang dipresentasikan temannya.

Menanya

 Siswa bertanya kepada kelompok lainnya tentang


kaidah kebahasaan teks anekdot yang sedang
dipresentasikan di depan kelas.
 Tanya jawab antarsiswa.
.
Mencoba

 Setelah mencoba menyimpulkan kaidah kebahasaan


teks anekdot berdasarkan presentasi dan diskusi yang
dilakukan antarsiswa. siswa mencoba untuk
mempresentasikannya di dalam kelas.
 Siswa lain mencoba mengkritisi dan memberikan
tanggapan terhadap teks anekdot yang diceritakan
kembali oleh temannya.

Mengasosiasi

 Setiap siswa mengelompokkan kebahasaan yang


membangun teks anekdot berdasarkan pengamatan
dan tanya jawab yang dilakukannya dengan temannya
yang sedang presentasi menceritakan kembali teks
anekdot.

Mengomunikasikan
 Beberapa siswa dipilih oleh guru untuk mnceritakan
kembali teks anekdot yang telah dibaca seblumnya.
Penutup 10 menit
 Bersama siswa menyimpulkan unsur-unsur yang
membangun teksanekdot lengkap dengan kaidah
kebahasaannya.
 Mengakhiri dengan salam.

Pertemuan 6
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 15 menit
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya.
 Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan
 Apersepsi dan Motivasi.

Isi (kegiatan Mengamati 75 menit


Inti)  Siswa mengamati teks anekdot yang diceritakan
kembali oleh temannya.
 Siswa mengamati dan mengidentifikasi teks anekdot
yang diceritakan kembali oleh temannya.

Menanya

 Siswa bertanya kepada kelompok lainnya tentang teks


anekdot yang sudah dibuat.
 Tanya jawab antarsiswa yang berbeda kelompok.
.
Mencoba

 Siswa mencoba memberikan komentar terhadap teks


anekdot yang diceritakan kembali oelh temannya.
 Siswa mencoba mengkonstruksi teks anekdot dengan
langkah-langkah sederhana.
Mengasosiasi

 Siswa menyimpulkan unsur-unsur teks anekdot


berdasarkan hasil mengasosiasikan antara teks anekdot
yang sudah dibacanya dengan teks anekdot yang
diceritakan kembali oleh temannya.

Mengomunikasikan
 Beberapa siswa menceritakan kembali teks anekdot
yang telah dibacanya dengan menggunakan bahasanya
sendiri.

Penutup 10 menit
 Bersama siswa menyimpulkan kekurangan dan
kelebihan cara siswa menceritakan kembali teks
anekdot.
 Menugaskan siswa untuk membuat teks anekdot
secara berkelompok kemudian mengirimnya ke grup
Facebook yang sudah dibuat.
 Mengakhiri pembelajaran dengan salam.

H. PENILAIAN
1. Jenis/teknik penilaian
a. Kompetensi Sikap:
 Observasi
 Penilaian diri
b. Kompetensi Pengetahuan:
 Tes tertulis
c. Kompetensi Keterampilan:
 Tes praktik

Rubrik Instrumen
a. Peniaian Sikap
Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Program : X AP dan X UPW
Materi :Teks Eksposisi

Sikap Pribadi Jml


No Nama Siswa Nilai
Jujur Disp Tgjwb Proaktif Responsif Skor

1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan pengisian skor

100= Sangat baik


80= Baik
70 = Cukup
50= Kurang

No. Aspek yang diamati Kriteria Penilaian


1. Jujur 1. Saya tidak menyontek pada saat
mengerjakan ulangan
2. Tidak melakukan plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain
tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas
3. Mengungkapkan perasaan terhadap
sesuatu apa adanya
4. Melaporkan data atau informasi apa
adanya
5. Mengakui kesalahan atau kekurangan
yang dimiliki
2. Disiplin 1. Memasuki kelas tepat waktu
2. Mengumpulkan tugas tepat waktu
3. Mengerjakan tugas yang diberikan
4. Membawa buku tulis/catatan sesuai
mata pelajaran
5. Membawa buku teks/buku sumber mata
pelajaran
3. Tanggung jawab 1. Melaksanakan tugas individu dengan
baik
2. Menerima resiko dari tindakan yang
dilakukan
3. Tidak menuduh orang lain tanpa bukti
yang akurat
4. Mengembalikan barang yang dipinjam
5. Meminta maaf atas kesalahan yang
dilakukan
4. Proaktif 1. Mencari tahu jawaban yang benar atas
soal yang diberikan.
2. Bekerjasama dengan baik bersama
teman kelompoknya.
3. Membantu temannya yang kesulitan
dalam belajar.
4. Memperhatikan dengan seksama setiap
penjelasan yang disampaikan oleh
guru di depan kelas.
Dapat menyelesaikan setiap
permasalahan yang dihadapi dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Responsif 1. Aktif memberi jawaban atas setiap
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
2. Aktif bertanya kepada guru ataupun
kepada temannya yang sedang
melakukan presentasi.
3. Tidak menunda tugas yang diberikan.
4. Cepat tanggap dalam merespon
perintah guru.
5. Mudah memahami setiap penjelasan
yang diberikan guru.

skor yang diperoleh


Nilai= x 100
skor maksimal
Rubriknya:

a. Penilaian pengetahuan
Tes tulis : pilihan ganda, lisan (Soal diambil di buku paket)
b. Penilaian keterampilan
Penilaian proyek dan unjuk kerja

Penilaian Kinerja Mempresentasikan Hasil Diskusi

Penilaian Nilai
No Nama Siswa
SB B C K
1
2
3
4
Aspek yang dinilai:
1. Penguasaan materi yang dipresentasikan.
2. Penggunaan bahasa formal yang baik dam benar
3. Kesesuaian jawaban dan pertanyaan saat presentasi
4. Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan pengisian skor

100= Sangat baik


80= Baik
70 = Cukup
50= Kurang
skor diperoleh
Nilai= x 100
skor maksimal

b. Penilaian pengetahuan

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk


Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
3.5.7 Mendata Tes Isian Bacalaha contoh teks anekdot di bawah ini untuk
pokok isi teks tertulis menjawab soal nomor 1 sampai 10
Ibu pejabat sosialita
anekdot.
Suatu malam ketika dua orang kakak beradik
3.5.8 Mengidentifik dengan menonton acara favorit mereka di televisi
asi penyebab yang menayangkan perkumpulan istri pejabat
kelucuan yang sedang bercerita mengenai pengalaman
mereka berlibur ke luar negeri bersama-sama,
anekdot.
terjadi percakapan antara kakak beradik tersebut.
3.5.9 Membandingk Si adik yang masih polos bertanya pada si kakak
an anekdot yang sedang duduk di dekatnya.
dengan humor. Adik : “Kak, mereka siapa?”
Kakak : “mereka istri pejabat Indonesia dek. Lihat
3.5.10 Mengidentifik yang pakai baju merah itu istri ketua DPR, yang
asi definisi pakai tas kuning itu istri menteri, yang pakai
teks anekdot. celana hitam itu istri anggota mahkamah umum,
3.5.11 Menganalisis dan yang memakai baju ungu itu istri seorang
wakil DPR. Lihat mereka semua menggunakan
tujuan teks pakaian dan perhiasan yang sangat mewah.
anekdot. Mereka semua menggunakan barang ekspor”.
3.5.12 Menganalisis Adik : “Memangnya kenapa kak kan hak mereka
ciri-ciri teks pakai barang-barang bermerek?”
Kakak : “Jelas saja tidak menunjukkan moral
anekdot yang baik. mereka kan istri pejabat, harusnya
4.5.3 Menganalisis lebih bijaksana. Lihat saja rambut mereka
kritik yang diwarnai padahal usia sudah dewasa tentu sudah
disampaikan tahu mana yang baik dan benar”
Adik : “Kakak tidak tahu ya, mereka kemarin ke
dalam anekdot. luar negeri pergi konser. Kalau konser tentu
4.5.4 Menyimpulkan pakaian mereka harus menarik”
Si kakak tertawa geli mendengar celotehan si adik
makna tersirat 1. Jelaskan secara singkat isi dari teks anekdot di
dalam anekdot. atas!
3.6.3 Mengidentifik 2. Apa yang menyebabkan kelucuan pada teks
asi struktur anekdot di atas?
3. Berdasarkan contoh teks anekdot di atas,
teks anekdot. berikan penjelasan perbedaan antara anekdot dan
3.6.4 Menganalisis humor!
kebahasaan 4. Berikan definisi tentang teks anekdot menurut
teks anekdot. bahasamu sendiri!
5. Apakah tujuan dari teks anekdot di atas dibuat?
6. Makna tersirat yang terdapat di dalam teks
anekdot di atas adalah?
7. Dapatkah kamu menemukan pertanyaan retorik
dan kalimat waktu lampau di dalam teks anekdot
di atas?
8. Tulislah bagian orientasi dalam teks anekdot di
atas!

c. Kunci Jawaban
1. Teks anekdot tersebut menceritakan penampilan istiri pejabat yang sangat sosialita dan
nyentrik dengan gaya busana dan warna rambut yang mencolok. Keadaan tersebut kurang
merepresentasikan kebijaksanaan yang seyogyanya dimiliki oleh para istri perjabat.
2. Hal yang menjadi penyebab kelucuan dalam teks di atas adalah karena sang adik yang
bercerita kepada kakak bahwa istri pejabat tersebut menggunakan baju dan berpenampilan
nyentrik karena mereka baru saja selesai konser di luar negeri.
3. Perbedaan teks anekdot dengan teks humor adalah, apabila dalam teks anekdot cerita dibuat
untuk tujuan menyindir, sedangkan teks humor diciptakan hanya untuk tujuan hiburan.
4. Teks anekdot adalah teks lucu dan menarik yang dibuat untuk menyindir tokoh terkenal
5. Tujuan teks anekdot di atas dibuat adalah untuk menyindir gaya hidup mewah istri pejabat.
6. Makna tersirat yang terdapat dalam teks anekdot di atas adalah hendaknya kita lebih
bijaksana dalam berpenampilan dan tidak berlebih-lebihan.
7. Pertanyaan retorik dalam teks anekdot di atas adalah :
 Kakak tidak tahu ya?
Kalimat waktu lampau dalam teks di atas adalah:
 Suatu malam
8. Bagian orientasi dalam teks anekdot di atas adalah
Suatu malam ketika dua orang kakak beradik dengan menonton acara favorit mereka di televisi
yang menayangkan perkumpulan istri pejabat yang sedang bercerita mengenai pengalaman
mereka berlibur ke luar negeri bersama-sama, terjadi percakapan antara kakak beradik tersebut.
Si adik yang masih polos bertanya pada si kakak yang sedang duduk di dekatnya.

d. Pedoman Penskoran
soal Skor
Soal nomor 1 15
Soal nomor 2 15
Soal nomor 3 15
Soal nomor 4 5
Soal nomor 5 10
Soal nomor 6 10
Soal nomor 7 20
Soal nomor 8 10
Jumlah 100

Mengetahui Mataram, 31 September 2019


Kepala SMKN 4 Mataram, Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,

Bakiriyanto, S.Pd. Indriani Azdiatuti, S.Pd.


NIP 196809091990031014 Nip: 19710505 200604 2 035

Anda mungkin juga menyukai