Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknik, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
Kompetensi Inti
3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat.
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.
4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot, baik lisan maupun tulis.
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memperhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun
tulis.
Peta Konsep
Menyampaikan Ide
Melalui Anekdot
Apersepsi
Pernahkah kamu membaca kolom kartun Benny dan Mice di koran Kompas? Kolom kartun tersebut
menyajikan cerita lucu, namun juga berupa sindiran. Cerita semacam itu disebut anekdot. Tahukah kamu apa itu
anekdot? Teks anekdot adalah cerita pendek bersifat lucu, namun mempunyai maksud untuk mengkritik.
Umumnya, sindiran dan kritikan pada anekdot berhubungan dengan layanan publik di bidang sosial, lingkungan,
politik, dan sosial.
Mengamati
Amatilah peristiwa lucu di sekitar Anda yang berkaitan dengan masalah sosial yang menyangkut orang terkenal.
Peristiwa tersebut dapat dijadikan bahan anekdot!
1. Mendata Pokok-Pokok Anekdot
Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot bertujuan untuk
mengkritik atau menyindir secara halus melalui cerita lucu. Tema yang umumnya diangkat dalam anekdot, di
antaranya politik, hukum, sosial, budaya, dan lingkungan. Anekot diambil dari cerita nyata yang diberi unsur
rekaan, seperti partisipan, tempat, dan waktu kejadian.
Perhatikan pokok-pokok isi teks anekdot "Seratus Ungkapan Semanis Madu” berikut!
a. Menjadi pejabat pemerintahan melalui ujian negara.
b. Tahu berbalas budi.
c. Semua orang senang mendapat pujian.
2. Mengidentifikasi Penyebab Kelucuan Anekdot
Teks anekdot pada dasarnya berisi cerita lucu. Unsur kelucuan dari teks anekdot dapat diketahui melalui
kegiatan mengidentifikasi. Penyebab kelucuan dapat berupa cerita tentang kebodohan, kesalahpahaman,
kesalahdengaran, ketidaktahuan, kesombongan, dan kecelakaan akibat ulah sendiri. Teks anekdot “Seribu
Ungkapan Semanis Madu” mengandung unsur kelucuan, yaitu seorang pejabat senior yang memberi nasihat
bahwa pria sejati tidak seharusnya menggunakan sanjungan; hanya beberapa pria sejati yang tidak suka
disanjung seperti sang pejabat senior sehingga penyebab kelucuannya adalah sang pejabat suka disanjung.
MENANYA
Bacalah sebuah teks anekot. Apakah Anda menemukan unsur kelucuan dan penyebab kelucuannya? Susunlah
pertanyaan mengenai makna tersirat dari teks anekot tersebut!
Tugas Mandiri
Bacalah teks anekdot dari berbagai sumber. Temukan kelucuan dan pokok-pokok isi teks tersebut!
Tugas Kelompok
Bersama teman-teman kelompok Anda, carilah beberapa teks anekdot dari berbagai sumber. Berdiskusilah
untuk mengindentifikasi penyebab kelucuan yang terdapat dalam dari teks tersebut!
Soal Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan anekdot?
2. Apa tujuan dari anekdot?
3. Sebutkan tema yang umum diangkat dalam anekdot!
4. Apa saja penyebab kelucuan dari anekdot?
5. Berasal dari mana biasanya teks anekdot dibuat?
MENGEKSPLORASI
Temukan perbedaan ciri, tujuan, kebahasaan antara teks anekdot dan teks humor. Kamu dapat mencari tahu
dari berbagai sumber yang relevan!
Tugas Mandiri
Bacalah teks anekdot dan humor dari berbagai sumber. Bandingkan ide cerita, isi, dan fungsi dari kedua teks
tersebut. Presentasikan hasilnya di depan kelas untuk mendapatkan penilaian!
Tugas Kelompok
Bersama teman-teman kelompok Anda, carilah sebuah teks anekdot. Berdiskusilah untuk menganalisis kritik
dan makna tersirat dalam teks tersebut!
Soal Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan teks humor?
2. Sebutkan perbedaan teks anekdot dan teks humor!
3. Apa fungsi teks anekdot?
4. Apa tujuan teks anekdot?
5. Apa yang dimaksud dengan makna tersirat?
Selanjutnya, perhatikan contoh teks anekdot dengan pola penyajian dialog berikut.
Dosen yang Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran, dosen ilmu politik kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan, sih, Ton.”
Tono : “Ya, kamu tahu sebabnya?”
Udin : “Barangkali saja, beliau capai atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab, dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya?”
Tono : “Ya. Kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
Sumber: http://belajarsastra13.blogspot.com/2018/10/caramembuat-teks-anekdot-sebagaipemula.html
2. Pola Penyajian Teks Anekdot
Teks anekdot dapat disajikan dalam bentuk narasi ataupun dialog. Dialog merupakan bentuk penyajian
menggunakan kalimat langsung berupa kutipan langsung dari perkataan seseorang. Kalimat langsung dalam
teks dialog memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“...”).
b. Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital.
c. Pembicara dan hal yang dikatakan dipisahkan dengan tanda titik dua (:).
3. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
Teks anekdot menggunakan kaidah kebahasaan sebagai berikut.
a. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
b. Menggunakan kalimat retoris (kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban).
c. Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu, seperti kemudian dan lalu.
d. Menggunakan kata kerja aksi, contoh menelan, menjaga, dan berlari.
e. Menggunakan kalimat imperatif (kalimat perintah). Contoh: Panggilkan ayah untuk membawanya ke
rumah sakit!
f. Menggunakan kalimat seru yang bertujuan untuk mengajak pada sesuatu hal.
g. Khusus teks anekdot berbentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.
Perhatikan contoh analisis struktur teks dan kebahasaan teks anekdot berikut!
Struktur Teks Teks Anekdot “Upah untuk Seminggu”
Abstraksi Setiap hari Sabtu Nasruddin pergi ke pasar membeli keperluan rumah tangga. Barang-
barang belanjaan dimasukkan ke sebuah keranjang besar. Karena sudah tua, ia tidak kuat
lagi membawa keranjang yang cukup berat itu. Jadi, ia menyuruh seorang kuli panggul
membawanya dengan memberikan upah yang layak.
Orientasi Suatu kali Nasruddin pulang dari belanja. Ia berjalan di depan mendahului kuli yang
membawa keranjangnya. Tanpa disadari, kuli itu kabur membawa keranjang Nasruddin
beserta isinya.
Krisis Sabtu berikutnya ia pergi ke pasar lagi. Seorang teman mengatakan, “Lihat, Nasruddin!
Bukankah itu orang yang minggu lalu membawa lari keranjangmu?”
Reaksi Nasruddin justru bersembunyi di samping seekor keledai. Ia diam di situ hingga kuli yang
membawa kabur keranjangnya keluar dari pasar.
Temannya heran dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan di situ? Mengapa kamu tidak
menangkap kuli itu?”
Koda “Oh,” kata Nasruddin, “kuli itu telah seminggu lamanya membawa keranjangku yang
cukup berat. Aku khawatir ia menagih upahnya. Bayangkan kalau yang ditagih adalah
upah seminggu selama ia membawa keranjangku! Pasti uangku tak cukup
membayarnya!”
Sumber: https://360nasruddinhoja.wordpress.com/
Selanjutnya, perhatikan contoh analisis kebahasaan pada teks anekdot berjudul “Upah untuk Seminggu”
berikut.
a. Terdapat kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
- Suatu kali Nasruddin pulang dari belanja.
- “Lihat, Nasruddin! Bukankah itu orang yang minggu lalu membawa lari keranjangmu?”
b. Terdapat kalimat retoris.
“Lihat, Nasruddin! Bukankah itu orang yang minggu lalu membawa lari keranjangmu?”
c. Terdapat konjungsi.
- Karena sudah tua, ia tidak kuat lagi membawa keranjang yang cukup berat itu.
- Ia diam di situ hingga kuli yang membawa kabur keranjangnya keluar dari pasar.
- Bayangkan kalau yang ditagih adalah upah seminggu selama ia membawa keranjangku.
d. Terdapat kata kerja aksi: membeli, membawa, menyuruh, mendahului, memberikan, menagih, dan
membayar.
e. Terdapat kalimat perintah.
Lihat, Nasruddin!
f. Terdapat kalimat seru.
- Bayangkan kalau yang ditagih adalah upah seminggu selama ia membawa keranjangku!
- Pasti uangku tak cukup membayarnya!
MENGASOSIASI
Bersama teman-teman kelompok Anda, diskusikan struktur dan ciri kebahasaan teks anekdot dan teks humor!
Tugas Mandiri
Carilah contoh-contoh teks anekdot dengan tema pendidikan. Teks anekdot dengan pola penyajian dialog dan
narasi. Temukan isi dari teks tersebut!
Tugas Kelompok
Bentuklah kelompok beranggota 4−5 siswa! Carilah teks anekdot, kemudian analisis struktur dan kebahasaan
teks tersebut. Presentasikan hasilnya di depan kelas. Kelompok lain memberikan tanggapan dan penilaian!
Soal Latihan
1. Sebutkan struktur teks anekdot!
2. Apa yang dimaksud dengan orientasi?
3. Apa yang dimaksud dengan koda?
4. Apa isi anekdot di media cetak?
5. Sebutkan bentuk penyajian teks anekdot!
Selanjutnya, teks anekdot “Pengemis Bersedekah” dapat diceritakan kembali dengan pola penyajian
yang berbeda. Berikut pola penyajian narasi dari teks di atas.
Pengemis Bersedekah
Seorang bapak yang sudah tua menjadi pengemis. Ia sedang meminta sedekah kepada seorang
pemuda. Pemuda tersebut adalah seorang mahasiswa.
Pengemis itu berkata kepada sang Pemuda, “Mas, permisi dan maaf Bapak mau minta sedikit
sedekah.”
Sambil menggigit Hpnya, kemudian mahasiswa merogoh kantongnya untuk mengambil dompet. Ia
mengambil uang Rp10.000,00 untuk diberikan kepada sang pengemis.
Ia memberi sambil berkata, “Ini Pak. Saya meminta kembalian Rp5.000,00, Pak.”
Pengemis menjawab, “Ini Mas, uang kembaliannya.” Pengemis tersebut sambil memegang
mangkuk yang di dalamnya berisi uang recehan.
Mahasiswa berkata, “Loh Pak, kan saya minta kembalian Rp5.000,00. Tetapi ini kok uangnya
Rp7.000,00? Harusnya kan cuma Rp5.000,00?”
“Enggak apa-apa kok, Mas. Ya hitung-hitung saya lagi bersedekah kepada mas,” jawab Pengemis
sambil pergi dengan senyuman.
Sang mahasiswa langsung melongo melihat pernyataan dari pengemis tersebut.
2. Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh
Publik
Sebelum menyusun anekdot terdapat beberapa hal harus diperhatikan. Di antaranya, tema, kritik, kelucuan,
tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot. Adapun langkah-langkah menulis teks anekdot yang baik
dan menarik sebagai berikut.
a. Menentukan topik. Topik adalah ide cerita yang akan diceritakan.
b. Mencari bahan referensi. Misalnya, buku, majalah, koran, internet; observasi; atau imajinasi.
c. Menentukan pesan atau sindiran yang akan disampaikan. Pesan atau sindiran dapat disajikan secara tersirat
maupun tersurat.
d. Menentukan unsur lucu, konyol, atau jengkel untuk membuat sindiran atau kritikan.
e. Menentukan alur cerita berdasarkan struktur dan kebahasaan teks anekdot.
Perhatikan contoh teks anekdot yang disusun berdasarkan perilaku tokoh publik berikut!
Mencuri Sandal
Pada suatu pagi, Arya terserempet oleh sepeda motor yang ugal-ugalan. Kecelakaan tersebut
mengakibatkan sandal Arya putus. Arya pun mempunyai niat untuk mencuri sandal di masjid. Arya
hendak mengambil sandal terbaik di masjid itu. Sambil duduk di teras masjid, ia memperhatikan setiap
orang yang akan masuk ke masjid. Ketika targetnya sibuk beribadah, ia akan segera mengambil sandal.
Ternyata aksinya berjalan lancar. Arya berhasil mendapatkan sandal berwarna hitam. Tidak diduga
sang pemilik sandal menyadari bahwa Arya telah mencuri sandalnya. Pemilik sandal langsung teriak
dan mengejar Arya. Apes sekali Arya. Perutnya yang buncit membuat ia tidak bisa berlari kencang.
Arya pun dibawa ke kantor polisi.
Setelah dilakukan penyelidikan, Arya divonis dengan pasal pencurian dan kasusnya akan disidangkan
satu minggu lagi.
Hari persidangan telah tiba. Arya duduk di kursi tersangka dengan wajah tertunduk.
Hakim : “Arya, umur 24 tahun, telah terbukti mencuri sandal seharga Rp30.000,00. Dengan ini Anda
dihukum selama 5 tahun penjara.”
Arya : “Loh! Pak, ini tidak adil. Mengapa hukuman saya jauh lebih berat dibandingkan para koruptor?”
Kemudian hakim memberikan penjelasan kepada Arya. Ia mencuri sandal sehingga merugikan
seseorang Rp30.000,00. Sementara itu, para koruptor mencuri uang Rp2 miliar sehingga merugikan
200 juta rakyat Indonesia. Nah, kalau dihitung koruptor hanya merugikan Rp10,00 setiap orang. Jadi,
kerugian akibat tindakan yang dilakukan oleh Arya lebih besar daripada tindakan yang dilakukan oleh
para koruptor.
Sumber: https://sahabatnesia.com/contoh-teks-anekdot-singkat-dan-lucu/
Mengomunikasikan
Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda tentang struktur dan ciri kebahasaan teks anekdot dan teks humor
pada kegiatan sebelumnya. Catatlah semua tanggapan yang diberikan sebagai bahan perbaikan/koreksi!
Tugas Mandiri
Buatlah teks anekdot dengan pola penyajian dialog atau narasi. Kemudian, tukarkan pada teman semeja Anda.
Mintalah dia menceritakan kembali teks anekdot Anda dengan bahasa dan pola penyajian yang berbeda!
Tugas Kelompok
Bentuklah kelompok yang beranggota 4−5 siswa! Berdiskusilah untuk menyusun teks anekdot bertema politik
dengan memperhatikan struktur, bahasa, dan pola penyajiannya!
Soal Latihan
1. Bagaimana cara menulis ulang teks anekot yang dibaca atau didengar?
2. Apa yang harus diperhatikan dalam menulis teks anekdot?
3. Sebutkan langkah-langkah menulis teks anekdot!
4. Apa yang dimaksud dengan gambar karikatur?
5. Sebutkan penyajian teks anekdot berbentuk narasi!
EVALUASI KOMPETENSI 3
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar!
1. Pernyataan yang tidak tepat tentang teks anekdot adalah ….
a. Anekdot bercerita tentang orang penting atau terkenal dan berdasarkan pada kejadian yang sebenarnya.
b. Anekdot bukanlah lelucon karena tujuan utamanya adalah tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi
juga untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri.
c. Anekdot berupa cerita humor yang menarik karena lucu dan mengesankan untuk membangkitkan tawa.
d. Anekdot melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan, tetapi menghentak dalam kilasan pemahaman
yang langsung pada intinya.
e. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar.
2. Berikut yang termasuk teks anekdot adalah ...
a. Pernahkah Anda membuat SIM, misalnya SIM C? Mengurus SIM tentu memerlukan waktu dan biaya.
Tulisan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dalam mengurus SIM C dengan jalan yang benar.
b. Perdagangan bebas yang diusung oleh sebuah negara dipastikan dapat menguntungkan atau merugikan
negara yang bersangkutan. Dampak negatif kebijakan politik negara di sektor ekonomi ini mudah kita
temukan di Indonesia.
c. Aini mengikuti wawancara kerja. Petugas bertanya kepada Aini, “Aini, Bapakmu buruh, ya?” Aini kaget
dan heran, “Kok Bapak tahu?” Sambil tersenyum, petugas berkata, “Pipimu nggak berstempel springbed,
tapi tikar.” Aini jadi bingung, “Maksud Bapak?” Petugas pun menghentikan candaannya, “Bercanda, Mbak
Aini.” Aini masih bersungut-sungut, tetapi ia harus menjawab pertanyaan petugas selanjutnya.
d. Saudara-saudara yang saya hormati, Beberapa hari yang lalu, masyarakat sedang merayakan pesta
demokrasi memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Saya berharap, siapa pun yang menjadi
presiden dan wakil presiden, kita harus berlapang dada untuk menerima segala kebijakannya.
e. Harimau (Panthera tigris) digolongkan ke dalam mamalia, yaitu binatang yang menyusui. “Kucing
besar”itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging. Harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter,
panjang 3,3 meter, dan berat 300 kilogram. Bulunya berwarna putih dan cokelat keemasanemasan
dengan belang atau loreng berwarna hitam.
3. Kaidah teks anekdot meliputi ….
a. pesan moral, sindiran, dan kebahasaan
b. pesan moral, kelucuan/kekonyolan, dan sindiran
c. pesan moral, kelucuan/kekonyolan, sindiran, dan kebahasaan
d. struktur, pesan moral, sindiran, dan kelucuan/kekonyolan
e. kelucuan/kekonyolan, sindiran, dan kebahasaan
4. Aspek yang harus ada dalam struktur teks anekdot adalah .…
a. krisis – reaksi – koda
b. orientasi – krisis – reaksi
c. abstraksi – orientasi – krisis
d. abstraksi – reaksi – koda
e. orientasi – krisis – koda
5. Cermatilah teks berikut!
Seorang tua tengah menggembalakan kambingnya di padang rumput hijau yang luas.
Kalimat tersebut akan diletakkan dalam struktur teks anekdot pada bagian ….
a. krisis
b. reaksi
c. koda
d. orientasi
e. abstraksi
6. Berikut yang termasuk teks anekdot adalah .…
a. Reuni berlangsung di sekolah dan Irwan bertanya pada Rudi, ”Wah, kamu jadi pejabat, ya?”. “Kok tahu?”
tanya Rudi, lalu Irwan menjawab’ “Ya, tahu lah, wajahmu, kan, gambar uang.” Mereka tertawa bersama,
hanyut dalam suasana gembira.
b. Program akselerasi sangat dibutuhkan oleh pelajar yang memiliki ritme belajar cepat. Meskipun sering
dikatakan terlalu mahal, hal itu tidak berarti bahwa program ini tidak diperlukan.
c. Sudah diketahui oleh semua orang bahwa pendidikan formal itu penting. Akan tetapi, apakah seseorang
akan menjadi pemimpin sosial atau pemimpin politik yang bagus pada kemudian hari tidak selalu
ditentukan oleh pendidikan formalnya karena pengalaman juga menjadi faktor penentu kesuksesan.
d. Meskipun pemerintah melarang transaksi spesies binatang langka, dalam praktiknya populasi binatang
yang dilindungi makin berkurang. Beragam motif manusia berusaha memiliki secara pribadi binatang-
binatang tersebut karena ada pasar yang berani membeli spesies binatang langka dengan harga tinggi.
e. Pembangunan permukiman, pabrik, dan perkantoran dilakukan dengan memanfaatkan wilayah hutan
tempat berbagai jenis binatang hidup. Ketika hutan dirusak untuk tujuan-tujuan tersebut, habitat binatang-
binatang itu hidup dan ketersediaan pangannya berkurang sehingga menyebabkan kepunahan.
7. Struktur yang menggambarkan secara general mengenai isi teks anekdot sehingga pembaca dapat memiliki
sebuah gambaran tentang pembahasan adalah ....
a. reaksi
b. koda
c. abstraksi
d. krisis
e. orientasi
Cermatilah teks teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 8−10!
(1) Dikisahkan pada suatu cerita seorang pengemis tua yang sedang meminta sedekah kepada seorang anak
muda, anggap saja dia seorang mahasiswa.
(2) Pengemis : “Mas, sedekahnya, Mas?”
(3) Anak Muda : (membuka dompet dan mengambil uang 10 ribuan) Ini, Pak, tapi kembalian lima ribu, ya!
(4) Pengemis : “Ini, Mas, kembaliannya, terima kasih,” (mengulurkan mangkuk yang isinya uang).
(5) Anak Muda : “Loh, Pak, kok kembaliannya tujuh ribu?
(6) Pengemis : “Tidak apa-apa, Mas, itung-itung saya juga sedekah ke Mas.
8. Struktur bagian orientasi teks anekdot tersebut ditunjukkan okeh nomor ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
9. Struktur bagian krisis teks anekdot tersebut ditunjukkan okeh nomor ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
10.Struktur bagian reaksi teks anekdot tersebut ditunjukkan okeh nomor ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
Cermatilah teks teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 11 dan 12!
Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai. “Seandainya
keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”. Namun, kemudian badai ganas menghadang
hingga kapalnya oleng dan hampir tenggelam. Kapalnya selamat setelah dia membuang semua muatannya
dengan bersusah payah. Kejadiaan tersebut mengingatkan padanya kalau dia seorang ‘pelaut ulung’.
Badailah yang membuatnya ulung. Pikirannya kembali kepada keluarganya. “Bagaimana kalau istri dan
anakku yang kubuang? Apakah aku akan memperoleh ketenangan dan merasakan kebahagiaan?” ujar si
pelaut. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya.
11.Kalimat yang menunjukkan abstraksi adalah …
a. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya.
b. Badailah yang membuatnya ulung.
c. Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai.
d. “Seandainya keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”.
e. Namun, kemudian badai ganas menghadang hingga kapalnya oleng dan hampir tenggelam.
12.Cermatilah teks berikut!
“Bagaimana kalau istri dan anakku yang kubuang? Apakah aku akan memperoleh ketenangan dan
merasakan kebahagiaan?”
Pernyataan tersebut merupakan bagian ....
a. abstraksi
b. orientasi
c. krisis
d. reaksi
e. koda
Cermatilah teks teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 13 dan 14!
Seorang ayah mengajari anaknya berenang karena anaknya yang tak bisa berenang sering diejek teman-
temannya . “Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak,” kata sang Ayah.
Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang ayah tampak bersedih, sementara sang anak tampak
gembira. “Terima kasih, Yah, sudah mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai. Namun, kenapa Ayah
tampak tidak senang melihatku dapat berenang?” tanyanya.
“Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak!” jawab ayahnya dengan mencoba bersabar.
13.Kalimat yang menunjukkan krisis adalah ...
a. “Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak,” jawab ayahnya dengan mencoba bersabar.
b. Terima kasih, Yah, sudah mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai. Namu, kenapa Ayah
bersedih?
c. Seorang ayah mengajari anaknya berenang.
d. Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak.
e. Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang ayah tampak bersedih, sementara sang anak tampak
gembira.
14.Kalimat yang menunjukkan reaksi adalah ...
a. Seorang ayah mengajari anaknya berenang.
b. Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak.
c. Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang ayah tampak bersedih, sementara sang anak tampak
gembira.
d. Terima kasih, Yah, sudah mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai. Namu, kenapa Ayah
bersedih?
e. “Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak,” jawab ayahnya dengan mencoba bersabar.
15.Perhatikan teks berikut!
(1) Bu guru pun tersenyum
(2) “Siapa yang bisa membuat perumpamaan bagi penegakan hukum di negeri kita?” tanya Bu guru di depan
kelas.
(3) Bu guru bertanya kenapa disebut hukum kantong kresek
(4) Tidak lama kemudian seorang anak menjawab dengan lantang
(5) “Hukum kantong kresek Bu, kata anak itu.”
(6) “Hanya bisa menyelesaikan kasus kecil, Bu, kalau kasus besar tidak pernah muat.”
Susunan tels anekdot yang tepat adalah ....
a. (1)-(2)-(3)-(4)-(5)-(6)
b. (1)-(2)-(4)-(5)-(3)-(6)
c. (2)-(4)-(5)-(3)-(6)-(1)
d. (2)-(4)-(3)-(5)-(1)-(6)
e. (3)-(2)-(1)-(4)-(5)-(6)
16.Cermatilah kalimat berikut!
Mahasiswa tercengang dan tertawa, sedangkan dosen menggeleng-gelengkan kepala.
Kalimat tersebut akan diletakkan dalam struktur teks anekdot pada bagian ....
a. koda
b. reaksi
c. krisis
d. orientasi
e. abstraksi
Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 17 dan 18!
Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas. “Biopori itu dapat dijadikan sebagai salah
satu usaha menghindari banjir” jelasnya. “Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk membuat biopori di
sekitar rumah, lalu kalian foto. Fotonya nanti ditempel di buku tugas dan berikan deskripsi”.
Tiba-tiba seorang siswa berkomentar.”Syukurlah, Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya,
tetapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat sering banjir”.
Mendengar itu semua siswa di kelas dan bu guru tertawa.
17.Kalimat yang menunjukkan krisis adalah ….
a. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa.
b. Tiba-tiba seorang siswa berkomentar, ”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya,
tetapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat sering banjir”.
c. Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas.
d. “Biopori itu dapat dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir” jelasnya.
e. Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk membuat biopori di sekitar rumah, lalu kalian foto.
18. Reaksi dalam teks anekdot tersebut adalah ....
a. Tiba-tiba seorang anak berkomentar.
b. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa.
c. Biopori itu dapat dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir” jelasnya.
d. Syukurlah, Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya.
e. Fotonya nanti ditempel di buku tugas dan berikan deskripsi.
Cermatilah teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 19 dan 20!
Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana. Saat tiba sesi tanya jawab si Ali
bertanya pada dosen, “Apa kepanjangan dari KUHP, Pak?”
Namun, dosen tidak menjawab sendiri, tetapi dilemparkannya pertanyaan pada Ahmad. “Saudara Ahmad,
coba bantu untuk menjawab pertanyaan saudara Ali!” pinta beliau.
Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak!” tegasnya.
Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya geleng-geleng kepala seraya menambahkan
pertanyaan, “Dari mana Saudara tahu jawaban itu?”
Ahmad pun dengan tegas menjawab pertanyaan tersebut, “Nenek pernah berkata, ‘Pengalaman adalah
guru yang terbaik’, begitu, Pak!”
Seisi kelas pun menjadi penuh riang tawa.
19. Kelucuan teks anekdot terdapat pada bagian …
a. Para mahasiswa menertawakan keluguan Ahmad menjawab pertanyaan dosen.
b. Para mahasiswa tertawa mendengar jawaban Ahmad.
c. Dosen sedang memberi kuliah tentang hukum pidana.
d. Saat sesi tanya jawab antara mahasiswa dan dosen.
e. Saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi “Kasih Uang Habis Perkara”.
20. Arti pernyataan “kasih uang habis perkara” dalam teks tersebut adalah ….
a. setiap perkara dapat diselesaikan dengan uang
b. setiap perkara tidak dapat diselesaikan
c. setiap perkara dikenai biaya
d. setiap perkara dapat ditindaklanjuti dengan uang
e. setiap perkara tidak dapat diuangkan
21.Pernyataan yang tidak tepat tentang perbedaan antara teks anekdot dengan teks humor adalah ….
a. Ide cerita teks anekdot dari perisriwa nyata, sedangkan teks humor murni rekaan.
b. Isi teks anekdot berupa masalah terkait tokoh penting atau masalah yang menyangkut orang banyak,
sedangkan isi teks humor berupa masalah umum.
c. Teks anekdot berupa cerita humor cerdas yang menarik, sedangkan teks humor hanya berupa cerita lucu
dan untuk membangkitkan tawa.
d. Teks Anekdot berfungsi sebagai penyampaian kritik secara halus, sedangkan teks humor berfungsi untuk
menghibur.
e. Anekdot mempunyai makna tersirat di dalamnya, sedangkan teks humor tidak mempunyai pesan khusus.
22.Cermatilah teks berikut!
Teks 1
Seekor kutu tinggal pada tanduk banteng. Setelah di sana sekian lama dan merasa ingin pindah, dia
kemudian bertanya pada banteng apakah sang banteng memang ingin pindah. “Aku tak tahu kapan kau
datang,” jawab si banteng, “kurasa aku pun tak perlu memberi peringatan saat kau pergi.”
Teks 2
Sejak bertemu dengan dia, hidupku menjadi lebih berarti. Setiap hari aku mendapatkan wejangan-
wajangan darinya. Salah satunya wejangan bagaimana cara menikmati hidup agar tidak tamak dan selalu
bersyukur. “Seandainya bisa, manusia pasti akan menggenggam dunia,” katanya suatu saat.
Teks 3
Saudara-saudara yang saya hormati, beberapa hari yang lalu, masyarakat sedang merayakan pesta
demokrasi memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Saya berharap, siapapun yang menjadi
presiden dan wakil presiden, kita harus berlapang dada untuk menerima segala kebijakannya.
Berdasarkan teks tersebut, yang termasuk teks anekdot adalah ….
a. Teks 1
b. Teks 1 dan 2
c. Teks 2
d. Teks 2 dan 3
e. Teks 3
23. Cermatilah teks berikut!
Teks 1
Dono : “Besok pagi coblosan, kamu pilih nomor berapa?”
Wati : “Bagiku semua nomor bagus, saya akan memilih wakil rakyat yang dapat membawa Indonesia ke
kancah internasional.”
Dono : “Nomor satu atau dua?”
Wati : “Rahasia, dong!”
Teks 2
Seorang anak dan bapaknya di gubuk pinggir sawah sedang menunggu padi dari serangan burung.
Anak : “Pak, kenapa burung tidak boleh makan padi kita?”
Bapak : “Kalau dimakan burung, nanti kita tidak dapat makan.”
Anak : “Kalau tidak boleh makan padi, nanti burung makan apa? Makan batu, Pak?”
Hal yang membedakan kedua teks tersebut adalah .…
a. penggunaan perumpamaan
b. penggunaan konjungsi
c. bahasa
d. pesan moral
e. unsur kelucuan
Cermatilah teks teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 24 dan 25!
(1) Minggu depannya, Pak Mali naik ke atas mimbar. (2) Ia lagi-lagi menanyakan hal yang sama, “Apakah
kalian tahu materi yang akan Saya sampaikan dalam khotbah ini?” (3) Kali ini para hadirin sudah bersiap
untuk pertanyaan itu. (4) Sebagian dari mereka menjawab “Tidak” dan sebagian lagi menjawab “Ya”. (5) Pak
Mali berkata lagi, “Baiklah, jika demikian, sebagian yang sudah tahu materi saya bisa menceritakan kepada
lainnya yang belum tahu.” Ia kembali turun meninggalkan mimbar.
24. Ketidakefektifan dan kesalahan huruf kapital pada paragraf di atas terdapat pada nomor....
a. (1) dan (2)
b. (1), (2), (3)
c. (2), (3), (4)
d. (2) dan (4)
e. (4) dan (5)
23. Unsur kelucuan dalam teks tersebut ditunjukkan oleh kalimat nomor ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
Cermatilah teks teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 26 dan 27!
Di suatu persidangan, seorang hakim memberikan hukuman dua tahun penjara terhadap pemuda berusia 22
tahun yang terbukti mencuri ayam jago milik warga.
(1) Terdakwa : “Pak Hakim, tunggu dulu, ayam yang saya curi paling mahal harganya hanya Rp100.000,00.
Mengapa saya di jatuhi hukuman dua tahun penjara? Itu koruptor yang ditangkap kemarin,
yang mencuri uang rakyat 200 miliar cuma dihukum 1,5 tahun?”
(2) Hakim : “Begini, Anda telah merugikan warga senilai Rp100.000,00, sedangkan koruptor yang Anda
maksudkan itu merugikan 200 juta orang senilai 200 milyar rupiah. Jika dirinci kerugian yang
di timbulkan dari tindakan itu, ia korupsi hanya Rp1000,00 per orang.”
(3) Terdakwa : “Lalu? Sebentar, Pak Hakim ...”
(4) Hakim : “Lalu apa? Sudah, jelas, kan, tindakan Anda jauh lebih merugikan orang lain. Karena itu,
sudah sepantasnya Anda diberi hukuman yang lebih berat.”
(5) Terdakwa : (pingsan)
26. Bagian krisis teks anekdot tersebut ditunjukkan oleh nomor ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
27. Bagian reaksi teks anekdot tersebut ditunjukkan oleh nomor ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
Cermatilah teks teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 28 dan 29!
(1) Nana pulang selepas kerja dengan naik taksi online setelah memesan via aplikasi di smartphone-nya.
Selama perjalanan, suasana sangat hening, tidak ada percakapan sedikit pun antara sopir dengan Nana.
(2) Tiba-tiba Nana teringat bahwa uang di dompetnya tidak cukup untuk membayar biaya taksi tesebut. Nana
pun menepuk pundak si sopir dengan maksud untuk meminta berhenti di ATM terdekat agar dapat
mengambil uang. Namun, entah mengapa si sopir langsung membanting setirnya ke kiri dan ke kanan dan
sambil terus berteriak histeris. Nana pun ikut teriak dan panik. Untung saja sopir dapat mengendalikan
mobilnya sehingga semuanya selamat.
(3) Sopir : “Mbak sih pake nepuk pundak saya tadi. Saya, kan, jadi panik, kaget setengah mati, Mbak!”
(4) Nana : “Lah, masa di tepuk pundak saja sudah kaget seperti itu? Sopir kok kagetan gitu?”
(5) Sopir : ”Soalnya ini pertama kalinya saya menjadi sopir online, Mbak.”
(6) Nana : ”Memangnya pekerjaan bapak sebelumnya apa?”
(7) Sopir : (sedih) “Selama 10 tahun saya jadi sopir mobil jenazah, Mbak.”
(8) Nana terdiam dan masih mencoba menenangkan diri atas kejadian tersebut dan masih belum tahu harus
berbuat apa.
28. Bagian orientasi teks anekdot tersebut ditunjukkan oleh nomor ....
a. (1)
b. (2)
c. (6)
d. (7)
e. (8)
29. Unsur kelucuan dalam teks tersebut ditunjukkan oleh kalimat nomor ....
a. (3)
b. (5)
c. (6)
d. (7)
e. (8)
20. Contoh anekdot dalam kehidupan kita sehari-hari dan merupakan perwujudan dari seni adalah ....
a. puisi cinta
b. lukisan abstrak
c. keramik
d. lukis pasir
e. karikatur
Perbaikan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian anekdot!
Jawab: ____________________________________________________________________________
2. Tuliskan tujuan utama pembuatan teks anekdot!
Jawab: ____________________________________________________________________________
3. Sebutkan beberapa ciri umum teks anekdot!
Jawab: ____________________________________________________________________________
4. Jelaskan struktur teks anekdot!
Jawab: ____________________________________________________________________________
5. Tuliskan kaidah kebahasaan teks anekdot!
Jawab: ____________________________________________________________________________
Pengayaan
Bacalah teks anekdot berikut, kemudian identifikasilah struktur, penyajian isi, kebahasaan, dan makna
yang tersirat dalam teks tersebut!
Seorang polisi yang sedang patroli memberhentikan seorang pengendara mobil. Setelah mobil berhenti,
petugas menghampiri dan bertanya pada si pengendara.
Polisi : “Maaf, selamat siang. Bisakah saya melihat surat-suratkelengkapan mengemudi Anda?
Agus : “Bisa, Pak. Sebentar”
Polisi : “Baiklah, surat-surat Anda lengkap. Anda dalam keadaan sehat, juga menggunakan sabuk pengaman
saat berkendara. Namun, apakah Anda tahu kesalahan Anda kenapa saya berhentikan?”
Agus : “Tidak, Pak.”
Polisi : “Anda tadi langsung tancap gas dan belok kiri tanpa memberikan tanda sebelum belok. hal itu
membahayakan bagi sesama pemakai jalan. Kenapa Anda melakukan itu?”
Agus : “Karena melihat Bapak berpatroli, Pak”
Polisi : “Lihat saya berpatroli kok Anda langsung ngebut?
Agus : “Karena Bapak mengganggu konsentrasi saya saat mengemudi.”
Polisi : “Lhoh, kok bisa? Mengapa demikian?”
Agus : “Merujuk pada UU No. 22 Th. 2009 tentang LLAJ, apa pun yang menganggu konsentrasi saat
menyetir, harusnya dilarang, kan, Pak?
Polisi : “Iya, benar, karena itu sangat menbahayakan pengemudi.”
Agus : Nah, bagi orang seperti saya yang deg-degan setiap melihat polisi di jalan, hal yang paling
mengganggu konsentrasi saat mengemudi adalah keberadaan polisi itu sendiri, Pak.
Polisi : (hening) ... “Iya, sudah, maafkan saya kalau begitu. Silakan kembali melanjutkan perjalanan Anda.
Hati-hati di jalan, ya!”
Agus : “Baik, Pak. Terima kasih.”
KUNCI JAWABAN
EVALUASI KOMPETENSI 3
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar!
1. c. Anekdot berupa cerita humor yang menarik karena lucu dan mengesankan untuk membangkitkan tawa.
Pembahasan:
Pernyataan yang tidak tepat tentang teks anekdot terdapat pada opsi jawaban c karena pernyataan tersebut
mengacu pada teks humor.
2. c. Aini mengikuti wawancara kerja. Petugas bertanya kepada Aini, “Aini, Bapakmu buruh, ya?” Aini kaget
dan heran, “Kok Bapak tahu?” Sambil tersenyum, petugas berkata, “Pipimu nggak berstempel springbed,
tapi tikar.” Aini jadi bingung, “Maksud Bapak?” Petugas pun menghentikan candaannya, “Bercanda, Mbak
Aini.” Aini masih bersungut-sungut, tetapi ia harus menjawab pertanyaan petugas selanjutnya.
Pembahasan:
Teks anekdot terdapat pada opsi jawaban c karena terdapat penrnyataan krisis dan reaksi.
3. c. pesan moral, kelucuan/kekonyolan, sindiran, dan kebahasaan
Pembahasan:
Kaidah teks anekdot meliputi pesan moral yang tersirat dalam cerita, kelucuan/kekonyolan, sindiran , dan
kebahasaan yang memakai ragam santai dalam membentuk krisis (masalah) dan reaksi.
4. b. orientasi – krisis – reaksi
Pembahasan:
Aspek yang harus ada dalam struktur teks anekdot adalah orientasi – krisis – reaksi yang mebedakannya
dengan teks humor .
5. e. abstraksi
Pembahasan:
Pernyataan tersebut mengawali cerita sebagai latar yang mendukung suasana dalam teks anekdot.
6. a. Reuni berlangsung di sekolah dan Irwan bertanya pada Rudi, ”Wah, kamu jadi pejabat, ya?”. “Kok tahu?”
tanya Rudi, lalu Irwan menjawab’ “Ya, tahu lah, wajahmu, kan, gambar uang.” Mereka tertawa bersama,
hanyut dalam suasana gembira.
Pembahasan:
Teks anekdot adalah terdapat pada opsi jawaban a karena terdapat penrnyataan krisis dan reaksi.
7. d. krisis
Pembahasan:
Struktur yang menggambarkan secara general mengenai isi teks anekdot sehingga pembaca dapat memiliki
sebuah gambaran tentang pembahasan adalah krisis.
8. b. (2)
9. d. (4)
10.e. (5)
11.c. Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai.
Pembahasan:
Kalimat yang menunjukkan abstraksi terdapat pada opsi jawaban c karena pernyataan tersebut menjadi awal
teks anekdot.
12.c. krisis
Pembahasan:
Pernyataan tersebut merupakan bagian krisis atau masalah.
13.b. Terima kasih, Yah, sudah mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai. Namu, kenapa Ayah
bersedih?
Pembahasan:
Kalimat yang menunjukkan krisis dalam teks anekdot tersebut terdapat pada opsi jawaban b karena
pernyataan tersebut merupakan bagian masalah.
14.e. “Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak,” jawab ayahnya dengan mencoba bersabar.
Pembahasan:
Kalimat yang menunjukkan reaksi terdapat pada opsi jawaban e karena ada pernyataan reaksi “sabar”
terhadap krisi atau masalah.
15.c. (2)-(4)-(5)-(3)-(6)-(1)
Pembahasan:
Susunan teks anekdot yang tepat sesuai dengan struktur teksnya terdapat pada opsi jawaban c.
16.b. reaksi
Pembahasan:
Kalimat tersebut menyiratkan reaksi terhadap krisis/masalah dalam teks anekdot.
17.b. Tiba-tiba seorang siswa berkomentar, ”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya,
tetapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat sering banjir”.
Pembahasan:
Kalimat yang menunjukkan krisis teks anekdot terdapat pada opsi jawaban b karena pernyataan tersebut
merupakan inti masalah.
18.b. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa.
19. e. Saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi “Kasih Uang Habis Perkara”.
Pembahasan:
Kelucuan teks anekdot terdapat pada opsi jawaban e, saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi “Kasih
Uang Habis Perkara”.
20.a. setiap perkara dapat diselesaikan dengan uang
21.c. Teks anekdot berupa cerita humor cerdas yang menarik, sedangkan teks humor hanya berupa cerita lucu
dan untuk membangkitkan tawa.
22.c. Teks 2
Pembahasan:
Teks 1 merupakan teks fabel; Teks 2 merupakan teks eksposisi ceramah/khotbah.
23.e. unsur kelucuan
Pembahasan:
Hal yang membedakan kedua teks tersebut adalah unsur kelucuannya.
24.b. (1), (2), (3)
Pembahasan:
Ketidakefektifan dan kesalahan huruf kapital pada paragraf tersebut terdapat pada nomor (1) kata naik pasti
diartikan gerakan yang merngarah ke atas. (2) penulisan kata saya yang ditulus Saya, dan (3) kata para dan
hadirin sama-sama meyatakan arti jamak atau banyak.
23.e. (5)
Pembahasan:
Unsur kelucuan dalam teks tersebut ditunjukkan oleh nomor (5) karena terdapat kekonyolan sikap yang
ditunjukkan pelaku utama cerita.
26.b. (2)
Pembahasan:
Kalimat yang menunjukkan krisis dalam teks anekdot tersebut terdapat pada opsi jawaban b karena
pernyataan tersebut merupakan bagian masalah.
27.c. (3)
Pembahasan:
Kalimat yang menunjukkan reaksi terdapat pada opsi jawaban c karena ada pernyataan yang
mengungkapkan reaksi tidak terima atas keputusan hakim.
28.b. (2)
Pembahasan:
Bagian orientasi dalam teks anekdot berfungsi untuk mengenalkan masalah.
29.d. (7)
Pembahasan:
Pernyataan yang tidak tepat tentang teks anekdot terdapat pada opsi jawaban d karena pernyataan tersebut
mengacu pada teks humor.
30.e. karikatur
Pembahasan:
Karikatur adalah gambar olok-olok yang mengandung pesan, sindirin, dan sebagainya.
Perbaikan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang
penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya, sebagai bentuk kritikan yang disampaikan
secara halus (sindiran).
2. Tujuan utama pembuatan teks anekdot adalah untuk mengkritik terhadap perilaku tokoh atau masalah yang
aktual dalam masyarakat yang disampaikan secara halus (sindiran) sehingga tidak ada yang tersinggung.
3. Beberapa ciri umum teks anekdot yaitu bersifat humor atau lucu, memiliki tujuan tertentu, menggelitik, bisa
membuat pembaca merasa terhibur, bersifat menyindir, bisa jadi mengenai orang penting atau masalah
umum/sosial, dan diceritakan/disampaikan hampir mirip dengan dongeng dan terlihat nyata.
a. Berupa teks yang mendekati perumpamaan atau bentuk sebuah dongeng, layaknya karangan cerita
berdasarkan imajinasi dan ditambah dengan segala hal yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi di
masayarakat.
b. Menampilkan tokoh-tokoh atau figur yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau juga orang penting
yang ada dalam dunia nyata dan mudah kita temui dalam keseharian. Contohnya adalah orang-orang
pemerintahan (pejabat), anggota keluar, dan lainnya.
c. Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon, tapi menyindir untuk memberi kritik dengan
cara yang berbeda dengan gaya semacam guyonan yang sengaja, dibuat dengan tujuan tertentu, seperti
untuk menyindir hal yang berkaitan dengan isu sosial dalam negeri yang sudah menjadi rahasia umum.
d. Terselip kritikan atau tujuan dari pembuatnya dengan cara yang lebih lucu, santai, dan mampu diterima
oleh masyarakat.
4. Struktur teks anekdot adalah sebagai berikut.
a. Abstraksi : bagian awal dalam teks yang disebut anekdot yang berfungsi untuk menggambarkan teks
secara umum sehingga pembaca dapat membayangkan.
b. Orientasi : deskripsi awal dari suatu masalah atau bagian yang memperkenalkan masalah dalam teks
anekot.
c. Krisis : bagian yang menjelaskan masalah utama yang disampaikan dengan warna-warna unik juga
tidak biasa, atau bahkan menimpa penulisnya sendiri.
d. Reaksi : bagian yang akan melengkapi dalam bentuk mengklarifikasi masalah menggunakan cara-
cara yang juga unik dan berbeda.
e. Koda : bagian penutup teks anekdot.
5. Kaidah kebahasaan teks anekdot yaitu sebagai berikut.
a. Memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau retoris.
b. Menulis sesuai struktur yang diawali dengan bagian abstraksi dan diakhiri dengan bagian koda.
c. Menyatakan peristiwa atau bagian dari peristiwa menggunakan konjungsi temporal atau kata yang
menyatakan keterangan waktu lampau (dibuat secara berurut dan kronologis).
d. Memakai predikat verba/kata kerja aksi.
e. Memakai kalimat yang berbau perintah atau kalimat lamgsung (dalam bentuk dialog).
Pengayaan
Bacalah teks anekdot berikut, kemudian identifikasilah struktur, penyajian isi, kebahasaan, dan makna
yang tersirat dalam teks tersebut!
(Kebijaksanaan Guru)
Struktur Teks Anekdot
Abstraksi
Seorang polisi yang sedang patroli memberhentikan seorang pengendara mobil.
Orientasi
Setelah mobil berhenti, petugas menghampiri dan bertanya pada si pengendara.
Polisi : “Maaf, selamat siang. Bisakah saya melihat surat-suratkelengkapan mengemudi Anda?
Agus : “Bisa, Pak. Sebentar”
Polisi : “Baiklah, surat-surat Anda lengkap. Anda dalam keadaan sehat, juga menggunakan sabuk pengaman
saat berkendara. Namun, apakah Anda tahu kesalahan Anda kenapa saya berhentikan?”
Agus : “Tidak, Pak.”
Krisis
Polisi : “Anda tadi langsung tancap gas dan belok kiri tanpa memberikan tanda sebelum belok. Hal itu
membahayakan bagi sesama pemakai jalan. Kenapa Anda melakukan itu?”
Agus : “Karena melihat Bapak berpatroli, Pak”
Polisi : “Lihat saya berpatroli kok Anda langsung ngebut?
Agus : “Karena Bapak mengganggu konsentrasi saya saat mengemudi.”
Polisi : “Lhoh, kok bisa? Mengapa demikian?”
Agus : “Merujuk pada UU No. 22 Th. 2009 tentang LLAJ, apa pun yang menganggu konsentrasi saat
menyetir, harusnya dilarang, kan, Pak?
Polisi : “Iya, benar, karena itu sangat menbahayakan pengemudi.”
Agus : Nah, bagi orang seperti saya yang deg-degan setiap melihat polisi di jalan, hal yang paling
mengganggu konsentrasi saat mengemudi adalah keberadaan polisi itu sendiri, Pak.
Reaksi
Polisi : (hening) ... “Iya, sudah, maafkan saya kalau begitu. Silakan kembali melanjutkan perjalanan Anda.
Hati-hati di jalan, ya!”
Koda
Agus : “Baik, Pak. Terima kasih.”
Penyajian isi
Teks tersebut menggunakan bentuk dialog/percakapan.
Fitur Kebahasaan
1. Teks tersebut menggunakan bentuk dialog/percakapan sehingga menggunakan kalimat langsung dan
menggunakan ragam bahasa akrab/santai.
2. Teks tersebut memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau retoris pada
bagian krisis.
3. Teks tersebut memakai predikat verba/kata kerja aksi dan menggunakan kalimat yang berbau
perintah/imperatif atau kalimat lamgsung (dalam bentuk dialog).