Hikayat
Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknik, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
Kompetensi Inti
3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulis.
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat (hikayat) dan cerpen.
4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca.
4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai.
Peta Konsep
Hikayat
Apersepsi
Pernahkah Anda mendengar bahkan membaca hikayat Hang Tuah? Hang Tuah merupakan sebuah
hikayat sastra Melayu yang termasyhur dan mengisahkan Hang Tuah. Hikayat Hang Tuah merupakan salah
satu khazanah sastra yang dimiliki bangsa Indonesia. Hikayat merupakan karya sastra lama Melayu berbentuk
prosa. Hikayat umumnya berisi cerita, undang-undang, silsilah rekaan, keagamaan, historis, dan biografis.
Hikayat bersifat pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau hiburan rakyat. Pada pembelajaran ini Anda
akan belajar melestarikan nilai-nilai keteladanan dari cerita rakyat berupa hikayat.
MENGAMATI
Carilah cerita rakyat di daerah Anda! Tentukan hal-hal pokok dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya!
MENANYA
Susunlah pertanyaan-pertanyaan tentang karakteristik, isi pokok, dan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat.
Ajukan pertanyaan kepada guru. Catatlah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan untuk menambah wawasan!
Tugas Mandiri
Carilah teks hikayat dari berbagai sumber. Identifikasilah isi pokok dan karakteristik hikayat tersebut!
Tugas Kelompok
Bentuklah kelompok diskusi beranggota 4−5 siswa. Bacalah sebuah hikayat. Identifikasilah nilai-nilai yang
terkandung dalam hikayat tersebut. Presentasikan hasilnya di depan kelas!
Soal Latihan
1. Apa dimaksud hikayat?
2. Apa ciri khas dari cerita hikayat?
3. Sebutkan contoh hikayat pengaruh Islam!
4. Sebutkan karakteristik cerita hikayat!
5. Sebutkan sifat yang menonjol dari cerita hikayat!
2. Menjelaskan Kesesuaian Nilai-Nilai dalam Hikayat dengan Kehidupan Saat ini dalam Teks Eksposisi
Menyusun suatu teks menggunakan nilai-nilai dari cerita hikayat yang sudah diidentifikasi yang
dikembangkan menjadi teks eksposisi. Teks eksposisi adalah teks atau karangan yang mempunyai tujuan untuk
memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Teks eksposisi
bersifat ilmiah/nonfiksi. Sumber karangan teks eksposisi bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian, atau
pengalaman. Struktur teks eksposisi memiliki kesinambungan secara berurutan. Struktur teks eksposisi dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang pendapat.
Perhatikan contoh berikut!
Nilai dalam Hikayat Tesis
Nilai moral adalah nilai yang Hingga saat ini masih banyak orang yang memiliki moral buruk.
berhubungan dengan baik buruknya Salah satunya mengingkari janji yang telah dibuat. Padahal sebelum
sikap atau perbuatan seseorang. diberi pertolongan, orang tersebut telah mengikrarkan sebuah janji.
MENGEKSPLORASI
Carilah berbagai sumber informasi mengenai kesesuaian nilai-nilai dalam hikayat. Buatlah rangkuman
berdasarkan informasi tersebut!
Tugas Mandiri
Bacalah sebuah teks hikayat. Identifikasi nilai-nilai dalam hikayat tersebut yang masih sesuai dengan kehidupan
sekarang. Kumpulkan kepada guru!
Tugas Kelompok
Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4−5 siswa. Bacalah sebuah hikayat. Berdiskusilah untuk menjelaskan
kesesuaian nilai-nilai dalam hikayat tersebut sesuai dengan kehidupan sekarang menggunakan teks eksposisi.
Presentasikan hasilnya di depan kelas. Kelompok lain menanggapi!
Soal Latihan
1. Dapat dijadikan sebagai apa nilai yang terkandung dalam hikayat?
2. Apa yang dimaksud dengan nilai religius?
3. Jelaskan mengenai isi dari hikayat!
4. Apa yang dimaksud dengan teks eksposisi?
5. Sebutkan struktur teks eksposisi!
Setelah membaca cerpen tersebut, perhatikan hasil perbandingan kebahasaan pada cerpen “Rumahku
Istanaku” dengan “Hikayat Patani” berikut.
Kaidah Hikayat Cerpen
Kebahasaan
Majas - Majas hiperbola: Hatta antara setahun lamanya - Majas personifikasi: Beberapa
maka raja itu pun sakit pula, terlebih daripada sakit kendaraan berat mogok
yang dahulu itu, dan duduk pun tiada dapat barang bekerja.
seketika. - Majas hiperbola: Di sini Bapak
- Majas personifikasi: Baiklah berhala tuan raja itulah menghabiskan masa muda
akan saksinya hamba. Jikalau lain kalanya tiadalah dengan kakek dan nenekmu.
hamba mau mengobat raja lagi.
Konjungsi - Tuan Hamba pergilah sembahkan ke bawah Duli
Raja, tiada hamba mau mengobati raja lagi karena
janji raja dengan hamba tiada sungguh.
- Demi berhala yang kusembah ini, jikalau aku
mengubahkan janjiku ini, janganlah sembuh
penyakitku ini selama-lamanya.
MENGASOSIASI
Diskusikan bersama kelompok Anda tentang cara membandingkan cerpen dan hikayat. Buatlah rangkuman dari
hasil diskusi tersebut!
Tugas Mandiri
Carilah sebuah teks hikayat di perpustakaan. Analisislah kebahasaan hikayat tersebut.
Tugas Kelompok
Bentuklah kelompok diskusi yang beranggota 4−5 siswa. Carilah masing-masing sebuah hikayat dan cerpen.
Bandingkan kebahasaan kedua teks tersebut. Presentasikan hasilnya di depan kelas!
Soal Latihan
1. Sebutkan ciri bahasa yang dominan dalam hikayat!
2. Apa yang dimaksud dengan kata arkais?
3. Apa yang dimaksud dengan unsur ekstrinsik dalam cerpen?
4. Jelaskan penggunaan majas dalam hikayat!
5. Sebutkan jenis-jenis majas yang digunakan dalam cerpen dan hikayat!
MENGOMUNIKASIKAN
Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda tentang perbandingan cerpen dan hikayat pada kegiatan
sebelumnya!
Tugas Mandiri
Bacalah sebuah cerita hikayat di perpustakaan. Ubahlah menjadi cerita pendek lalu bacakan hasilnya di depan
kelas!
Tugas Kelompok
Bentuklah kelompok diskusi yang beranggota 4−5 siswa! Carilah sebuah cerpen dan hikayat dari berbagai
sumber. Bandingkan alur dan nilai yang terkandung dari kedua teks tersebut. Presentasikan hasilnya di depan
kelas!
Soal Latihan
1. Apa yang perlu dikembangkan dalam menuliskan kembali isi hikayat ke dalam bentuk cerpen?
2. Unsur intrinsik apa yang menentukan keberhasilan sebuah cerpen atau hikayat dalam menyampaikan cerita?
3. Jelaskan karakteristik alur dalam hikayat!
4. Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengubah hikayat ke dalam bentuk cerpen!
5. Sebutkan langkah-langkah mengubah hikayat ke dalam bentuk cerpen!
EVALUASI KOMPETENSI 4
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar!
1. Pernyataan yang tepat tentang fungsi cerita rakyat adalah ....
a. Cerita rakyat sebagai sarana penyampaian suatu ajaran agama .
b. Cerita rakyat sebagai sarana penyampaian ajaran moral yang mendidik dan menghibur
c. Cerita rakyat sebagai profesi/mata pencaharian pendongeng pada zaman dahulu.
d. Cerita rakyat sebagai sarana penyampaian suatu adat atau budaya suatu daerah.
e. Cerita rakyat sebagai sarana penyampaikan materi pelajaran suatu ilmu selain pendidikan formal.
2. Berikut yang bukan merupakan ciri cerita rakyat adalah ....
a. disampaikan turun-temurun secara lisan
b. tidak diketahui pembuatnya atau bersifat anonim
c. memiliki bentuk yang jelas dan baku dalam susunan dan pengungkapannya
d. berkembang dari mulut ke mulut sehingga mempunyai banyak versi dan variasi
e. merupakan karya yang bersifat tradisional dan sarat nilai-nilai luhur
3. Perhatikan teks berikut!
Karya sastra lama Melayu berbentuk prosa berisi cerita, undang-undang, dan silsilah yang bersifat
rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu. yang dibaca untuk pelipur lara,
pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.
Pernyataan tersebut mengacu pada sebuah pengertian dari ....
a. cerita rakyat
b. cerita pelipur lara
c. cerita jenaka
d. cerita panji
e. cerita hikayat
Cermatilah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 4 dan 5!
Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang yang empunya kampung itu melihat akan dia,
maka diusirnyalah dengan kayu, maka si Miskin itu pun larilah, ia lalu ke pasar. Maka apabila dilihat oleh
orang pasar itu si Miskin datang, mereka masing-masing pun datang, ada yang melontari dengan batu,
ada yang memalu dengan kayu, maka si Miskin itu pun larilah tunggang langgang. Tubuhnya habis
berlumur darah. Maka menangislah ia tersedu-sedu sepanjang jalan itu dengan tersangat lapar
dahaganya seperti akan matilah rasanya. Maka ia pun bertemu dengan tempat orang membuangkan
sampah-sampah. Maka berhentilah ia di sana, maka dicaharinyalah di dalam sampah yang bertimbun itu
barang yang boleh dimakannya.
4. Sikap amoral dalam kutipan tersebut adalah ….
a. kepedulian masyarakat pada kehidupan sekitarnya
b. ketidakpedulian masyarakat kepada orang yang miskin
c. sikap orang miskin yang tetap bertahan hidup
d. perlakuan orang kampung kepada orang pasar
e. pengusiran orang miskin di kampung atau kota
5. Nilai yang menonjol dalam cerita tersebut adalah ....
a. nilai etika
b. nilai budaya
c. nilai sosial
d. nilai edukasi
e. nilai religius
Cermatilah kutipan hikayat berikut untuk menjawab soal nomor 6−8!
Pemburu itu merentangkan jaringnya dan membubuh umpannya berkeliling, kemudian bersembunyilah ia
di balik hutan itu. Seketika datanglah sekawanan burung tekukur, adalah dalam sekawanan tekukur itu
seorang rajanya. Sekalian tekukur itu singgahlah memakan umpan itu. Sekaliannya itu pun terkenalah jaring
itu. Demi dilihat oleh pemburu itu segala tekukur itu sudah terkena jaring,sukacitalah ia terlalu sangat serta
berlari-lari datang hendak menangkap burung itu.
Pada ketika itu berkatalah raja tekukur itu kepada segala rakyatnya, “Hai kamu sekalian, dengarlah
olehmu bicaraku. Sementara belum datang pemburu itu. Hendaklah kamu sekalian terbangkan jaring itu,
supaya kita terlepas daripada bahaya ini.” Demi didengar oleh segala tekukur itu akan titah rajanya,
sekaliannya itu pun terbanglah ke udara membawa jaring itu.
6. Hal mustahil yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ...
a. Seorang mempunyai pikiran yang cerdik untuk melepaskan rakyatnya dari kebinasaan.
b. Raja tekukur ikut terbang bersama rakyatnya dan terjerat jaring pemburu.
c. Sekawanan burung tekukur menerbangkan jaring yang berisi teman-temannya yang terjerat.
d. Sekawanan burung tekukur memakan umpan yang ditebarkan pemburu di sekeliling jaring.
e. Dalam sekawanan burung tekukur terdapat seekor burung sebagai rajanya.
7. Nilai moral yang disiratkan dalam teks tersebut adalah ....
a. membantu orang lain dengan ikhlas
b. bersuka cita melihat jerat mengena sasaran
c. memberi makan burung-burung bebas
d. raja ikut sengsara bersama rakyatnya
e. menolong sesama dari kesulitan atau bahaya
8. Nilai sosial disiratkan dalam teks tersebut adalah….
a. mengoceh musuh dengan tipuan
b. bersuka cita melihat jerat mengena sasaran
c. memberi makan burung-burung bebas
d. raja ikut sengsara bersama rakyatnya
e. menolong sesama dari kesulitan atau bahaya
9. Cermati kutipan hikayat berikut!
Setelah tujuh hari tujuh malam berlayar, maka laksamana berkata pada mualim, "Berapa hari lagi kita
bertemu dengan tanah benua Keling?"
Maka kata mualim, “Hai panglima kami, sehari semalam lagi berlayar, maka kita bertemu dengan
sebuah pulau. Tiga hari tiga malam lagi, maka sampailah ke jajahan benua Keling. Daripada jajahan itu
tujuh malam, maka sampailah ke kuala benua Keling.”
Maka Laksamana pun berdiam dirilah. Maka antara sehari semalam, maka kelihatanlah suatu rupa,
seperti gajah kelihatan dari jauh. Maka Laksamana pun bertanya, “Hai mualim, pulau apa namanya itu?”
Maka kata mualim, “Hai panglima kami, itulah pulau yang bernama Biram Dewa. Adapun di pulau itu
tiada pernah orang singgah.”
Nilai kepahlawanan dalam kutipan cerita hikayat tersebut adalah ....
a. seorang laksamana yang berani berlayar untuk mencari nafkah keluarganya
b. seorang laksamana yang sanggup berlayar dari hari ke hari untuk mencari pulau yang terasing
c. seorang laksamana yang gagah perkasa dan suka mengarungi lautan untuk mencari nafkah
d. seorang laksamana yang tangkas yang tidak takut berlayar untuk kepentingan negaranya
e. seorang laksamana yang sabar berlayar dari pulau ke pulau untuk kepentingan dirinya
Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 10−12!
Kebijaksanaan Bakhtiar itu amatlah menarik hati raja, lalu baginda meminta kepada saudagar Idris
supaya Bakhtiar ditinggalkan diam di istana bersama-sama baginda. tidak sekali-kali baginda mengetahui
bahwa Bakhtiar ialah putera baginda sendiri. Maka dari semenjak itu sentiasalah Bakhtiar berdamping
dengan raja. Hal ini telah menimbulkan rasa dengki sekalian menteri-menteri dan orang besar-besar
kepadanya, karena cakap-cakap mereka seolah-olahnya tiada terpakai lagi kepada raja. Mereka telah
mengadakan mufakat memfitnahkan Bakhtiar dengan tuduhan mengatakan ia telah mencuri emas milik raja.
10.Aspek nilai kehidupan yang paling menonjol dalam kutipan hikayat tersebut adalah nilai ....
a. agama
b. moral
c. estetika
d. sosial
e. budaya
11.Inti cerita Melayu Klasik tersebut adalah ....
a. para menteri akan memfitnah Bakhtiar
b. para menteri membenci sifat Bakhtiar
c. sifat bijaksana Bakhtiar membuat raja tertarik dengannya.
d. Bakhtiar sebenarnya putra raja
e. para menteri membenci sifat raja
12.Karakteristik yang menonjol dalam kutipan hikayat tersebut adalah ….
a. menggunakan alur mundur
b. menggunakan alur berbingkai
c. istana sentris
d. kemustahilan
e. tokoh memiliki kesaktian
13. Bacalah teks berikut!
Sangkuriang sangat mencintai Dayang Sumbi. Sedangkan, Dayang Sumbi telah mengetahui bahwa
dari bekas luka yang ada di kepalanya, Sankuriang itu anaknya sendiri. Agar tidak patah hati, Dayang
Sumbi mau menerima cintanya, asalkan dibuatkan perahu dalam satu malam dan telah siap untuk
berbulan madu sebelum fajar. Namun ternyata, Sangkuriang tak mampu menjadikan perahu itu secara
sempurna hingga fajar. Dayang Sumbi tidak memberi perpanjangan wakltu itu, maka ditendangnya dan
tertelungkup hingga kini menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Tema cerita rakyat tersebut adalah ....
a. cinta orang tua terhadap anak
b. cinta yang tak sampai
c. cinta anak sepenggala
c. cinta tanpa syarat
e. kasih anak terhadap ibu
Cermatilah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 14 dan 15!
Di tengah perjalanan, Sri Rama bertemu seekor bangau yang sedang minum di tepi danau. Bertanyalah
Sri Rama pada bangau itu perihal Shinta. Bangau mengatakan bahwa ia melihat bayang-bayang seorang
wanita dibawa oleh Maharaja Rawana. Sri Rama merasa senang mendapat petunjuk dari cerita bangau itu.
Sri Rama memohon pada Dewata Mulia Raya untuk membuat leher bangau menjadi lebih panjang sesuai
dengan keinginan bangau sebagai balas budi,.
14.Ciri cerita rakyat yang paling menonjol dalam kutipan cerita tersebut adalah tersebut adalah ....
a. bersifat didaktis (mendidik), baik moral maupun religius
b. mengandung hal-hal yang aneh, ajaib, atau mustahil
c. mengunakan bahasa klise dan kata-kata arkais
d. tidak berangka tahun dan bersifat komunal (menjadi milik masyarakat)
e. istana sentris (mengisahkan tokoh atau kehidupan istana/kerajaan)
15.Tokoh antagonis yang terdapat dalam cerita rakyat tersebut adalah ....
a. Sri Rama
b. bangau
c. Maharaja Rawana
d. Shinta
e. Lakshmana
Cermatilah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 16−18!
“Karna, ibu mohon kepadamu, bergabunglah dengan adik-adikmu Pandawa.”
“Maafkan Ananda, Ibu, sudah menjadi sumpah setiaku, aku tetap akan membela Hastinapura sampai titik
darah penghabisan.
“Kau tahu kalau Kurawa adalah orang-orang serakah, licik, dan picik. Namun, kenapa kau masih
membelanya?’
“Ananda bukan membela Kurawa, Ibu. Yang ananda bela adalah Hastinapura sebagai tanah kelahiran.
“Apakah kau tega akan membunuh adik-adikmu? Ibu berharap kau dan adik-adikmu dapat hidup
berdampingan. Ibu tak sanggup hidup melihat tumpahnya darah adik-adikmu.”
“Ibu jangan khawatir, aku jamin adik-adikku tidak akan gugur di medan laga. Namun, ananda tidak
mungkin akan bergabung dengan adik-adik Pandawa, Ibu. Apakah Ibu rela mempunyai anak yang tidak setia
janji.”
Kunti memahami maksud anaknya. Ia tak kuasa membantahnya. Satu-satunya yang masih mencoba
menentang tekad Karna hanyalah air matanya yang berlinang. Kunti pun memeluk Karna.
“Ibu, jangan bersedih, mungkin ini sudah suratan Dewata. Kupinta sampaikan pada adik-adikku Pandawa,
terutama Harjuna, bila nanti ia bertemu denganku, janganlah ia ragu-ragu untuk melawanku. Jangan anggap
aku sebagai kakaknya. Namun, anggap sebagai musuhnya.”
16.Tema kutipan cerita tersebut adalah ....
a. kepahlawanan
b. peperangan
c. pengkhinatan
d. sosial
e. cinta
17.Watak tokoh Karna dalam kutipan cerita tersebut adalah ....
a. penyayang terhadap sesama
b. sombong
c. teguh janji
d. keras kepala
e. tidak berbakti pada orang tua
18.Hal yang menarik dari cerita tersebut adalah ....
a. jalan ceritanya yang penuh konflik
b. tokoh Pandawa yang tetap menghormati Karna walaupun di pihak lawan
c. tokoh Kunti yang berusaha menyelamatkan Karna dan pandawa
d. suasana cerita yang mengharukan dan menegangkan
e. tokoh Karna mengutamakan kepentingan negara di atas segalanya
Cermatilah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 19 dan 20!
Kedatangan Si Kulup di desanya terdengar oleh kedua orang tuanya. Sangatlah rindu kedua orang
tuanya, terlebih lagi emaknya. Emaknya menyiapkan makanan kesukaan Si Kulup, seperti ketupat, rebus
belut, panggang ayam, dan sebagainya. Kedua orang tuanya datang ke kapal sambil membawa makanan
kesukaan anaknya.
Sesampainya di kapal, kedua orang tua itu mencari anaknya Si Kulup. Si Kulup sudah menjadi saudagar
kaya, melihat kedua orang tuanya ia merasa malu. Oleh karena itu, diusirnya kedua orang tuanya. Buah
tangan yang dibawa emaknya pun dibuang.
19.Tema yang terkandung dalam cerita rakyat tersebut adalah ....
a. kasih sayang orang tua
b. cinta anak sepenggalan
c. cinta tak sampai
d. kedurhakaan anak kepada orang tua
e. dendam yang tidak terbalas
20.Watak tokoh Kulup dalam cerita tersebut adalah ....
a. durhaka
b. jahat
c. baik hati
d. berbakti
e. sombong
21.Perhatikan kutipan hikayat berikut!
Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu sehingga anak sang raja
diasuh oleh inang pengasuh. Putri-putri Raja menjadi manja dan nakal. Mereka hanya suka bermain di
danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak mau membantu ayah mereka.
Nilai yang terkandung pada kutipan hikayat “Bunga Kemuning” tersebut adalah ....
a. nilai budaya
b. nilai pendidikan
c. nilai moral
d. nilai sosial
e. nilai agama
22.Nilai yang berhubungan dengan perilaku memercayai adanya Tuhan, pengamalan agama, dan sejenisnya
disebut nilai ....
a. pendidikan
b. sosial
c. religius
d. budaya
e. etika
23.Persamaan antara cerita hikayat dengan cerita pendek adalah pada ....
a. struktur teks
b. isi
c. gaya cerita
d. tema/amanat
e. bahasa
24. Cermatilah teks berikut!
Parjiman adalah tukang batu, tetangga Kurdi. Lumayan bagi mereka, mendapat proyek baru.
Rupanya, proyek rumah gedong itulah yang selalu diperbincangkan Kurdi di setiap kesempatan; di tempat
nikah, supitan, di tempat kerja bakti, sarasehan kampung, sampai ronda malam. Dia senantiasa tidak lupa
menceritakan rencananya membangun rumah gedongan itu.
Watak tokoh Kurdi dalam kutipan cerita tersebut adalah ....
a. sombong
b. egois
c. baik
d. lemah lembut
e. pemberani
25.Bagian struktur teks cerita yang menyajikan masalah yang dibungkus alur cerita adalah ....
a. abstraksi
b. orientasi
c. komplikasi
d. evaluasi
e. koda
26. Cermati kutipan hikayat berikut!
Setelah sampai ke negeri Yaman dengan takdir Allah ta’ala maka bertemulah dia dengan Ibraha.
Maka ditunjukanlah surat dan kiriman kepada daripada ayahnya itu. Setelah disambut surat dan kiriman
itu lalu dibacanya. Setelah sudah maka ujarnya,”Hambapun sahaja rindu akan ayahanda bunda, marilah
kita pulang.”
Alur yang digunakan dalam kutipan cerita tersebut adalah ....
a. alur meloncat-loncat
b. alur campuran
c. alur progresif
d. alur sorot balik (flasback)
e. alur regresif
27.Bagian struktur teks cerita yang memuat antiklimaks sebuah cerita adalah ....
a. abstraksi
b. orientasi
c. komplikasi
d. evaluasi
e. koda
28. Bacalah teks berikut!
Indera Bangsawan mengalahkan Buraksa dan mendapatkan buluh perindu yang diinginkan ayahnya
Indera Bangsawan kembali ke Kobat Sayhrial dengan selamat lalu dinobatkan menjadi raja Kobat
Syahrial menggantikan ayahnya. Indera Bangsawan hidup bahagia bersama Putri Kemala Sari.
Hal yang menonjol dalam kutipan cerita rakyat tersebut adalah ....
a. tema kepahlawanan
b. tokoh dan karakter
c. alur progresif
d. latar suasana bahagia
e. pesan moral
29.Bagian struktur teks cerita yang berisi amanat, nilai, atau pelajaran yang disisipkan penulis agar pembaca
dapat memetik suatu pelajaran dari cerita tersebut adalah ....
a. abstraksi
b. orientasi
c. komplikasi
d. evaluasi
e. koda
30. Cermatilah teks berikut!
Bagai kapas, seketika itu juga Bagus lunglai tak berdaya, melotot bersimpuh di lantai kepolisian. Hati
kecilnya menjerit karena merasa tidak bersalah. Namun, yang dapat dia lakukan hanyalah pasrah.
Gambaran bahwa dia akan dapat mengubah nasib lenyaplah sudah, tetapi yang didapat justru
malapetaka.
Amanat yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
a. kita harus berdoa untuk meraih impian
b. kebahagiaan berasal dari hati
c. kita harus berpikir dahulu sebelum bertindak
d. kebahagiaan berasal dari hati
e. kita harus berusaha meraih impian
Perbaikan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Apakah yang dimaksud cerita rakyat!
Jawab: ____________________________________________________________________________
2. Sebutkan ciri-ciri teks cerita rakyat hikayat!
Jawab: ____________________________________________________________________________
5. Sebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat hikayat!
Jawab: ____________________________________________________________________________
3. Jelaskan sifat anonim yang dimiliki cerita rakyat!
Jawab: ____________________________________________________________________________
4. Jelaskan sifat istana sentris yang dimiliki cerita rakyat!
Jawab: ____________________________________________________________________________
Pengayaan
Identifikasilah unsur-unsur intrinsik dan nilai-nilai yang terkandung di dalam teks berikut!
HIKAYAT IBNU HASAN
Syahdan, zaman dahulu kala, ada seorang kaya hartawan, bernama Syekh Hasan, banyak harta banyak
uang, terkenal ke setiap negeri, merupakan orang terkaya, bertempat tinggal du negeri Bagdad, yang
terkenal kemana-mana, sebagai kota yang paling ramai saat itu.
Syekh Hasan sangat bijaksana, mengasihi fakir miskin, menyayangi yang kekurangan, menasehati yang
berikiran sempit, mengingatkan orang yang bodoh, diajari ilmu yang baik, walaupun harus mengeluarkan
biaya, berupa pakaian atau uang, karena itu banyak pengikutnya.
Syekh Hasan saudagar yang kaya raya, memiliki seorang anak, laki-laki yang sangat tampan, pendiam,
dan baik budi, berusia sekitar tujuh tahun. Ibnu Hasan namanya. ...
Dipanggilnya putranya. Anak itu segera mendatanginya, diusap-usapnya putranya sambil dinasihati,
bahwa Ia harus mengaji, katanya “Sekarang saatnya anakku, sebenarnya aku kuatir, tapi, pergilah ke Mesir,
carilah jalan menuju keutamaan.”
Ibnu Hasan menjawab, “Ayah jangan ragu-ragu, jangankan jalan menuju kemuliaan, jalan kematian pun
hamba jalani, semua kehendak orang tua, akan hamba turuti, tidak akan ku tolak, siang malam hanya
perintah Ayah Ibu yang hamba nantikan.” ...
“Kelak, apabila ananda sudah sampai, ketempat merantau, pandai-pandailah menjaga diri, karena jauh
dari orang tua, harus tahu ilmunya hidup, jangan keras kepala, angkuh dan menyombongkan diri, merasa
lebih dari yang lain, merasa diri orang kaya lalu menghina sesama. Kalau begitu perbuatanmu, hidupmu
tidak akan senangkaena dimusuhi semua orang, tidak akan ada yang mau menolong, kalau celaka tidak
akan diperhatikan, berada dirantau orang, kalau judes akan mendapatkan kesusahan, hati-hatilah menjaga
diri jangan menganggap enteng segala hal.”
Ibnu Hasan menjawab dengan takzim, “Apa yang Ibu katakan, akan selalu kuingat dan kucatat dalam
hati, doakanah aku agar selamat, semoga jangan sampai menempuh jalan yang salah, pesan Ibu akan
kuperhatikan, siang dan malam.”
Singkat cerita Ibnu Hasan sudah berangkat dikawal dua pengasuhnya sejak kecil, Mairin dan Mairun,
mereka berangkat berjalan kaki, Mairun memikul semua perbekalan dan pakaian, sementara Mairin
mengikuti dari belakang, sesekali menggantikan tugas Mairun.
Pada suatu hari, saatba’da zuhur, Ibnu Hasan sedang di jalan, bertemu seseorang bernama Saleh, yang
baru pulang dari sekalah, Ibnu Hasan menyapa, “Anda pulang dari mana? “
Saleh menjawab dengan sopan, “Saya pulang sekolah.”
Ibnu Hasan bertanya lagi, “Sekolah itu apa? Coba jelaskan padaku!“
Yang ditanya menjawab, “Apakah Anda belum tahu? “Sekolah itu tempat ilmu, tepatnya tempat belajar,
berhitung, menulis, mengeja, belajar tata krama, sopan santun kepada yang lebih tua dan yang lebih muda,
dan terhadap sesama harus sesuai aturan.”
Begitu Ibnu Hasan mendengar penjelasan tersebut, betapa girang hatinya, dia segera pulang menghadap
kyai dan meminta izinnya, untuk belajar di sekolah, guna mencari ilmu.
“Sekarang katakan padaku apa yang sebenarnya kamu harapkan?” Kyai berkata demikian, tujuan untuk
menguji muridnya, apakah betul-betul ingin mencari ilmu atau hanya alasan supaya mendapat pujian.
Ibnu Hasan menunduk, menjawab agak malu, “Hamba ingin menjelaskan mengapa hamba besusah
payah tanpa mengenal lelah, mencari ilmu. Memang sangkaan orang begitu karena ayahku kaya raya, tidak
kekurangan uang, ternaknya pun banyak, hamba tidak usah bekerja, karena tidak akan kekurangan. Namun,
pendapat hamba tidak demikian, akan sangat memalukan seandainya ayah sudah tiada, sudah menunggal
dunia, semua hartanya jatuh ketangan hamba. Tapi, ternyata tidak terurus karena saya tidak teliti akhirnya
harta itu habis, bukan bertambah. Distulah terlihat ternyata kalau hamba ini bodoh. Bukan bertambah
mashur, asalnya anak orang kaya, harus menjadi buruh. Begitulah pendapat saya karena modal sudah ada
saya hanya tinggal melanjutkan. Pangkat anak pun begitu pula, walaupun tidak melebihi orang tua, paling
tidak harus sama dengan orang tua, dan tidak akan melakukan, apalagi kalau lebih miskin, ibaratnya anak
seorang patih.”
Maka, yakinlah kyai itu akan baik muridnya.
Sumber: http://karyacombirayang.blogspot.co.id/2016/11/19-hikayat-beserta-unsur-intrinsik-dan.html dengan pengubahan
KUNCI JAWABAN
EVALUASI KOMPETENSI 4
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar!
1. b. Cerita rakyat sebagai sarana penyampaian ajaran moral yang mendidik dan menghibur
2. c. memiliki bentuk yang jelas dan baku dalam susunan dan pengungkapannya
3. e. cerita hikayat
4. b. ketidakpedulian masyarakat kepada orang yang miskin
Pembahasan:
Kutipan cerita tersebut menyiratkan sikap amoral berupa ketidakpedulian kepada sesama manusia
5. c. nilai sosial
Pembahasan:
Cerita tersebut menyoroti perilaku masyarakat dalam menghadapi masalah sosial.
6. c. Sekawanan burung tekukur menerbangkan jaring yang berisi teman-temannya yang terjerat.
7. a. membantu orang lain dengan ikhlas
8. e. menolong sesama dari kesulitan atau bahaya
9. b. seorang laksamana yang sanggup berlayar dari hari ke hari untuk mencari pulau yang terasing
10.b. moral
Pembahasan:
Nilai yang terkandung dalam kutipan cerita tersebut adalah nilai moral yang ditunjukkan oleh sikap tokoh
para menteri yang iri kepada Bakhtiar dan merencanakan tindakan yang tidak benar/melanggar norma.
11.c. sifat bijaksana Bakhtiar membuat raja tertarik dengannya
12.c. istana sentris
Pembahasan:
Salah satu ciri cerita hikayat adalah cerita berkisar di kalangan para raja atau orang-orang yang berada di
sekirat kerajaan/istana.
13.a. cinta orang tua terhadap anak
14.b. mengandung hal-hal yang aneh, ajaib, atau mustahil
Pembahasan:
Salah satu ciri cerita hikayat adalah tokoh cerita mempunyai kesaktian, mukjizat atau terdapat keajaiban
dalam kisah cerita tokoh utamanya.
15.c. Maharaja Rawana
Pembahasan:
Tokoh antagonis yang terdapat dalam cerita Ramayana adalah Rahwana atau Maharaja Rawana.
16.a. kepahlawanan
17.c. teguh janji.
Pembahasan:
Dalam cerita pewayangan, tokoh Karna mempunyai watak kesatria dan ksetegasan dalam sikap sehingga ia
konsekuen terhadap apa pun yang ia ucapkan.
18.e. tokoh Karna mengutamakan kepentingan negara di atas segalanya
Pembahasan:
Hal yang menarik dari cerita tersebut adalah tokoh Karna mengutamakan kepentingan negara di atas
segalanya meskipun ia harus berperang melawan keluarganya sendiri.
19.d. d. kedurhakaan anak kepada orang tua
20.e. sombong
Pembahasan:
Berdasarkan letak gagasan pokoknya, paragraf tersebut berjenis induksi karena kalimat utamanya terletak di
akhir paragraf atau berpola umum - khusus.
21.c. nilai moral.
22.c. religius
23.a. struktur teks
Pembahasan:
Persamaan antara cerita hikayat dengan cerita pendek adalah pada strukturnya, yaitu terdiri atas abstraksi,
orientasi, komplikasi, evaluasi, koda.
24.b. egois
25.c. komplikasi
Pembahasan:
Struktur teks cerita bagian komplikasi berisi masalah yang dibungkus alur cerita dari mulai muncul masalah
hingga klimaks masalah.
26. c. alur progresif
Pembahasan:
Alur progresif atau alur maju adalah alur yang berjalan runtut dari awal certita hingga akhir cerita.
27.d. evaluasi
Pembahasan:
Struktur teks cerita bagian evaluasi berisi penyelesaian masalah cerita.
28.d. latar suasana bahagia
29.e. koda
Pembahasan:
Struktur teks cerita bagian koda berisi amanat, nilai, atau pelajaran yang disisipkan penulis agar pembaca
dapat memetik suatu pelajaran dari cerita tersebut.
30.c. kita harus berpikir dahulu sebelum bertindak
PERBAIKAN
1. Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa
lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup
kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
2. Ciri-ciri Hikayat adalah anonim (pengarang dari hikayat umunya tidak dikenal), istana sentris (menceritakan
tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana/kerajaan atau pusat ceritanya berada didalam lingkungan
istana), bersifat statis (tetap atau tidak banyak terjadi perubahan), bersifat komunal (menjadi milik
masyarakat), menggunakan bahasa klise atau bahasa yang diulang-ulang, bersifat tradisionalatau
meneruskan budaya/tradisi/kebiasaan yang dianggap baik, bersifat didaktis (mendidik secara moral maupun
religi), menceritakan kisah universal manusia (misalnya peperangan antara yang baik dengan yang buruk,
dan dimenangkan oleh yang baik), terdapat unsur magis (membawa pembaca ke dunia khayal imajinasi yang
serba indah).
5. Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat hikayat adalah nilai religius, nilai moral, nilai budaya, nilai
etika, nilai sosial, nilai pendidikan atau edukasi, dan nilai estetika.
3. Sifat anonim yang dimiliki cerita rakyat adalah pengarang asli hikayat umunya tidak dikenal/diketahui siapa
atau keberadaannya.
4. Sifat istana sentris yang dimiliki cerita rakyat adalah isinya menceritakan tokoh yang berkaitan dengan
kehidupan istana/kerajaan atau pusat ceritanya berada didalam lingkungan istana.
PENGAYAAN
Kebijaksanaan guru
Unsur Instrinsik
1. Tema : Bakti seorang anak terhadap orang tuanya
2. Tokoh : Ibnu Hasan; Syekh Hasan; ibu Ibnu Hasan; Mairin; Mairun; Saleh; Kyai guru
3. Penokohan:
a. Ibnu Hasan : baik, tidak sombong, kalem, pendiam, penurut
b. Syekh Hasan : baik, Bijaksan, Penyayang
c. Ibu Ibnu Hasan : baik, Penyayang
d. Mairin dan Mairum : setia
e. Saleh : Sopan
f. Kyai guru : baik
4. Plot/Alur : progresif/maju
5. Latar:
a. Latar tempat : negeri Bagdad, Mesir, pesantren
b. Latar waktu : zaman dahulu kala, bakda Dzuhur
c. Latar suasan : mengahrukan, sedih, prihatin
6. Sudut pandang : orang ketiga tunggal (diaan)
7. Amanat : patuh kepda kedua orangtua, berbuat baik kepada sesama manusia, jangan
menyombongkan diri.