Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks anekdot dapat diartikan sebagai sebuah
cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Selain itu, teks anekdot biasanya juga
membahas orang penting atau terkenal dan tentunya berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Hal
ini yang membuat teks anekdot pada dasarnya merupakan sebuah cerita lucu yang ditulis dan
dibuat berdasarkan apa yang terjadi di dunia nyata.
Dalam bukunya yang berjudul Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan, Taufiqur Rahman
mengatakan bahwa teks anekdot merupakan teks yang sering mengangkat topik terkait politik,
lingkungan, sosial, layanan umum, dan kebiasaan banyak orang. Dalam buku tersebut juga
disebutkan bahwa teks anekdot adalah teks yang memiliki bentuk dialog singkat dari dua tokoh.
Meskipun terkesan sebagai teks lucu, teks anekdot banyak menyimpan pesan moral atau amanat
dan kebenaran yang dipercayai banyak orang. Hal inilah yang membuat teks anekdot memiliki
tujuan untuk menghibur seseorang sehingga bisa tertawa dan bahagia, walaupun membawa
maksud kritikan.
B. Ciri-Ciri Teks Anekdot
basbahanajar.com
Setelah Kamu mengetahui pengertian teks anekdot, pada bagian ini akan dijelaskan tentang
beberapa ciri-ciri dari teks anekdot yang perlu kamu tahu. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks
anekdot, diantaranya yaitu:
1. Mampu menghibur dan membuat tertawa, hal ini berarti teks anekdot memuat beragam kisah
lucu atau humor.
2. Memiliki sifat menggelitik, hal ini berarti teks anekdot dapat membuat setiap orang yang
membacanya akan merasa terhibur dengan kisah lucu yang terdapat di dalam teks. Setiap cerita
lucu itu bisa membuat pembaca merasa terhibur.
3. Memiliki sifat menyindir, dalam beberapa kisah teks anekdot ditemukan banyak yang dipakai
sebagai media untuk menyindir sesuatu, baik itu orang maupun kelompok. Oleh karena itu, teks
anekdot bisa juga dibilang sebagai media untuk mengkritik suatu peristiwa yang sedang terjadi.
4. Bisa jadi mengenai orang penting, karena tidak aturan yang ketat untuk membuat teks
anekdot, hal ini menjadikan teks ini biasa digunakan untuk membahas orang-orang penting.
5. Memiliki tujuan tertentu, tidak seperti teks yang lain, teks anekdot lebih fleksibel untuk
dibentuk sesuai keinginan dari penulis. Dengan begitu, penulis memiliki sudut pandang yang
lebih luas dan bisa menghasilkan teks anekdot dengan maksimal.
6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng, orang yang hendak menulis
membuat sebuah cerita lain yang sebenarnya berhubungan dengan kehidupan saat ini.
7. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan
realistis.
C. Tujuan Teks Anekdot
1. Membangktikan tawa pembaca
Teks anekdot yang memiliki ciri berupa bersifat lucu, maka tujuan dari dibuatnya teks anekdot
adalah membangkitkan tawa pembaca. Oleh karena itu, dalam membuat teks anekdot dibutuhkan
kemampuan dalam memahami selera humor yang sesuai dengan suatu keadaan.
1. Abstrak
Bagian pertama dari teks anekdot adalah abstrak. Bagian ini terdapat di bagian awal paragraf,
yang mana biasanya digunakan untuk memberikan gambaran awal kepada pembaca mengenai
keseluruhan isi cerita.
2. Orientasi
Bagian kedua dari teks anekdot adalah orientasi. Berbeda dengan abstrak yang memberikan
gambaran awal, orientasi biasanya berisi awal kejadian sebuah cerita. Orientasi juga bisa disebut
sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang terjadi.
3. Krisis
Bagian ketiga dari teks anekdot adalah krisis. Setelah pembaca mengetahui awal cerita dari teks
anekdot, krisis akan menjadi bagian dari cerita yang bertugas untuk memberikan penjelasan
mengenai masalah utama dari teks.
4. Reaksi
Bagian keempat dari teks anekdot adalah reaksi. Reaksi sendiri merupakan bagian yang
digunakan untuk melengkapi suatu cerita. Reaksi biasanya digunakan untuk menyelesaikan
masalah dalam sebuah cerita teks anekdot.
5. Koda
Bagian terakhir dari teks anekdot yaitu koda. Setelah keseluruhan cerita sudah tersampaikan,
koda dapat digunakan sebagai penutup sekaligus pemberian pesan dari penulis cerita teks
anekdot.
Kaidah kebahasaan biasanya juga digunakan untuk membedakan antara teks satu dengan teks
yang lain. Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks anekdot yang perlu diketahui, diantaranya
yaitu:
1. Pilihlah topik atau tema yang akan dibahas dalam teks anekdot.
2. Tenntukan tokoh yang ada di dalam teks anekdot.
3. Pilih atau tentukan suatu peristiwa yang akan dijadikan sebagai latar belakang.
4. Membuat rangkaian perisitiwa dalam bentuk alur teks anekdot.
5. Susun kerangkan teks anekdot dan kembangkan agar menjadi suatu cerita yang memiliki
satu kesatuan.
6. Teks anekdot disunting atau dicek kembali apa yang kurang dan apa yang akan
ditambahkan.
G. Contoh Teks Anekdot Singkat
Setelah kamu mengetahui dan memahami berbagai penjelasan tentang teks anekdot, mulai dari
pengertian, ciri-ciri, tujuan, struktur, hingga kaidah kebahasaan. Nah, berikut ini adalah contoh
teks anekdot singkat tentang peduli lingkungan yang perlu diketahui:
Di hari Minggu pagi yang cerah, di Balai Desa sedang ada penyuluhan terkait dengan kebersihan
sampah yang ada di lingkungan desa tersebut. Dalam penyuluhan tersebut, kepala desa
memberikan sebuah arahan mengenai sampah plastik yang berdampak sangat buruk terhadap
lingkungan.
“Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, dalam membuang sampah jenis plastik alangkah baiknya dibuang
pada tempat yang tepat.” Ujar Kepala Desa.
“Karena sifat dari sampah plastik ini tidak dapat terurai dengan mudah, maka saya sarankan
Bapak dan Ibu sekalian perlu mendaur ulang dan memanfaatkannya secara langsung.”
Tambahnya.
Setelah acara usai, semua peserta diberikan hidangan berupa makanan dan minuman dengan
wadah berbahan dasar plastik. Para warga pun kemudian berbondong-bondong mengumpulkan
bekas sampah plastik tersebut dan dikemas ke tas milik kepala desa.
Kepala Desa pun kebingungan dengan aksi para warganya, dan bertanya, “Kenapa bapak-bapak
dan ibu-ibu sekalian memasukkan sampah tersebut ke dalam tas saya?”
Warga pun berujar, “Tadi kan bapak sendiri yang menyampaikan kalau sampah plastik sangat
berbahaya dan tidak mudah terurai. Jadi, kami semua mengumpulkan semua sampah tersebut
supaya bisa di daur ulang.”
Amar : “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”
Amar : “Saking kayanya mereka, sampai mampu memiliki baju termahal di Indonesia.”
Amar : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1
milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”
Maling Sandal
Abstraksi
Pada suatu pagi, Arya sedang asik makan soto di warung makan kesukaannya. Setelah kenyang,
Arya bergegas untuk segera pulang.
Orientasi
Di tengah perjalanan pulang, Arya mengalami kecelakaan terserempet oleh sepeda motor yang
ugal-ugalan. Kecelakaan tersebut mengakibatkan sandal Arya putus.
Dengan terpaksa Arya berjalan kaki tanpa menggunakan sandal. Karena rumahnya jauh, ia
memutuskan untuk pergi ke toko terdekat untuk membeli sandal. Tapi, apa daya, uangnya tidak
mencukupi.
Krisis
Karena uangnya tidak mencukupi, Arya mempunyai niat untuk mencuri sandal di masjid yang
letaknya hanya beberapa meter dari toko tersebut. Arya hendak mengambil sandal terbaik yang
ada di masjid itu.
Sambil duduk di teras masjid, ia memperhatikan setiap orang yang akan masuk ke masjid. Jadi
ketika targetnya sibuk beribadah, ia segera mengambil sandal tersebut. Ternyata aksinya berjalan
dengan lancar, Arya berhasil mendapatkan sandal berwarna hitam yang merupakan sandal
terbagus di masjid tersebut.
Tidak diduga, sang pemilik sandal menyadari bahwa Arya telah mencuri sandalnya. Pemilik
sandal langsung teriak dan mengejar Arya. Apes sekali Arya, perutnya yang buncit membuat ia
tidak bisa berlari kencang.
Arya pun dibawa ke kantor polisi. Setelah dilakukan penyelidikan, Arya divonis dengan pasal
pencurian dan kasusnya akan disidangkan satu Minggu lagi. Sial sekali bagi Arya, hal sepele ini
membuatnya harus terseret ke meja hijau.
Reaksi
Hari persidangan telah tiba, Arya duduk di kursi tersangka dengan wajah tertunduk.
Hakim: “Baiklah, Arya, umur 24 tahun, telah terbukti telah mencuri sandal seharga 30.000
rupiah. Dengan ini, Anda dihukum selama lima tahun penjara”.
Arya: “Loh?! Pak, ini tidak adil, mengapa hukuman saya jauh lebih berat dibandingkan dengan
para koruptor?”
Koda
Kemudian, hakim memberikan penjelasan kepada Arya, bahwa ia mencuri sendal sehingga
merugikan seseorang 30.000 rupiah. Sedangkan para koruptor mencuri uang Rp2 miliar sehingga
merugikan 200 juta rakyat Indonesia.
Nah, kalau dihitung, koruptor hanya merugikan 10 rupiah saja setiap orang. Jadi kerugian akibat
tindakan yang dilakukan oleh Arya lebih besar daripada tindakan yang dilakukan oleh para
koruptor.
(abstrak)
Pada suatu hari Tutut, anaknya Soeharto lewat jalan tol di Jakarta. Penjaga tol menyebutkan tarif Rp 3.000.
(Orientasi)
Tutut yang tidak punya uang receh sehingga mengeluarkan pecahan Rp 50.000. Penjaga tol : “Ini bu,
kembaliannya.” Bu Tutut : “Sudah… simpan saja buat keluarga anda.” Penjaga tol merasa senang karena
menerima Rp 47.000 rupiah dan langsung berterima kasih kepada Tutut.
Setelah beberapa jam Tommy datang, melewati jalan tol tersebut. Kali ini Tommy mengeluarkan uang 20
ribuan. Penjaga tol: “ Ini pak, kembaliannya 17 ribu.” Tommy: “Sudahlah, simpan saja buat sekolah anak
anda.” Penjaga langsung memasukkan kembalian itu kekantongnya dan berterima kasih banyak ke Tommy.
(Krisis)
Setelah beberapa jam datang Soeharto dengan mobilnya lewat jalan tol. Soeharto mengeluarkan uang Rp
5.000 dan disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu. Lima menit berlalu. Lalu bertanya kepada penjaga
tol. Soeharto : ”Loh, mana uang kembalian saya?
(reaksi) Soeharto: “Anda tahu Tutut dan Tommy anak siapa?” Penjaga tol: ”Ya tahu, Pak! Kan anaknya bapak
presiden,”
(Koda) Soeharto: “Nah mereka kan anak presiden. Sedangkan saya anak petani!! Sekarang, mana kembalian
saya?”
Abstraksi: Pada suatu hari, ada seorang penjual roti keliling dan kebetulan
sedang ada di depan rumah
Orientasi: kemudian teman saya si Komar memanggil si penjual roti tersebut
Krisis: Lah dari tadi saya nanya jawabannya malah nyebutin buah-buahan
terus, rotinya mana bang? Abang ini jualan apa sih? Roti atau buah? Gak
konsisten amat bang. Kalau begini sih saya gak jadi beli deh bang.
Reaksi: *Hening*
Koda: Kemudian si penjual roti tersebut kejang-kejang lalu pingsan
mendadak.
Kentut
Di pagi hari diadakan rapat penghuni asrama kami. Topiknya saat itu membahas secara khusus
persiapan sebuah acara. Ketua panitia memimpin rapat dengan bijaksana dan rapat berjalan
dengan lancar. Semua anggota dan seksi melaporkan hasil kerja mereka.
Tibalah pada acara lain-lain. Ketua panita melemparkan kesempatan kepada peserta rapat untuk
mengusulkan hal-hal demi kelancaran acara nanti.
"Teman-teman, saya sebagai ketua menanti usulan paling brilian demi kesuksesan acara kita
nanti. Ayo, siapa yang ingin usul?" tanya si Ketua.
Hening. Tak ada seorang pun yang mengusulkan sesuatu (setidaknya selama beberapa menit ini
belum ada yang menyampaikan usulannya). Lalu sang ketua pun bertanya sekali lagi, “Silakan
teman-teman, jika ada usul, saya beri kesempatan....”
Tak lama kemudian terdengar suara keras sekali “ Dhueeettt..tteeettt” Seorang teman, sebut saja
namanya Budi dengan percaya diri membuang gasnya (kentut) di tengah rapat.
Kemudian dia pun disoraki dan diketawai. Budi hanya bisa ketawa cengar-cengir, sambil
berkata, “Lha kan daripada diam semua, saya buat 'usulan' biar rame”.
Yang lain berkata , “Kamu gimana, sih. Disuruh usul malah kentut sembarangan!"
Ada-ada saja si Budi ini. Sebagai akibat kejadian itu, pada rapat selanjutnya si Ketua
berkata,"Teman-teman, semua peserta rapat boleh usul. Kecuali si Budi!" Hehehe...