Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Teks anekdot biasanya bertopik tentang layanan publik, politik, lingkungan, dan sosial. Tidak hanya berbentuk cerita, pengertian teks anekdot juga dapat berbentuk dialog singkat antara dua tokoh. Teks anekdot sendiri tentunya selain untuk memberi humor, teks tersebut juga harus memuat amanat, pesan moral ataupun kebenaran secara umum.
B. TUJUAN TEKS ANEKDOT
Seperti kita ketahui teks anekdot juga memiliki tujuan yang di tujukan untuk pembaca dalam setiap kisah cerita yang ditulis. Tujuan-tujuan tersebut merupakan latar belakang bagi pengarang atau penulis untuk menulis sebuah teks anekdot. Berikut di bawah ini merupakan beberapa tujuan dari penulisan teks anekdot. 1. Untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya. 2. Sebagai saran penghibur. 3. Sebagai saran pengkritik.
C. STRUKTUR TEKS ANEKDOT
Selain itu, sebuah teks dengan bentuk anekdot juga memiliki struktur yang berbeda. Fungsi dari adanya struktur teks anekdot ialah: untuk membuat teks menjadi lebih rapi dan sesuai, juga benar-benar berbentuk. Struktur tersebut ada lima macam dan wajib dimasukan dalam sebuah teks dengan bentuk anekdot yaitu : 1. Abstrak Abstrak menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam sebuah teks bernama anekdot. Abstrak ditaruh di awal
Fathur rohman ⇴⇴⇴ T e k s A n e k d o t
28 paragraf dengan fungsi untuk menggambarkan mengenai teks tersebut secara umum agar pembaca dapat membayangkan. 2. Orientasi Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi. 3. Krisis Struktur teks anekdot berikutnya adalah Krisis. Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dengan warna unik juga tidak biasa. Atau bahkan terjadi pasa penulisnya sendiri. 4. Reaksi Reaksi berhubungan besar dengan struktur krisis. Reaksi adalah bagian yang akan melengkapi berupa penyelasaian masalah menggunakna cara-cara yang juga unik dan berbeda. 5. Koda Seperti penutup, struktur teks anekdot yang terakhir ialah Koda. Koda merupakan bagian yang menutup cerita dalam teks tersebut. 6. Re-orientasi, bagian ini merupakan bagian akhir dari teks sekaligus sebagai penutup dari teks itu sendiri. D. CIRI-CIRI TEKS ANEKDOT Supaya kamu dapat membedakannya dan lebih mengerti tentang pengertian teks anekdot seperti apa, coba pahami juga ciri-ciri teks anekdot di bawah ini: 1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan. 2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks. 3. Bersifat menyindir, Artinya tek anekdot disajikan untuk menyindir seseorang, kelompok ataupun yang lainya yang di gambarkan melaui lelucon. Fathur rohman ⇴⇴⇴ T e k s A n e k d o t 29 4. Bisa jadi mengenai orang penting, Terkadang tek anekdot ini juga menceritakan tokoh yang penting misalnya pejabat negara ataupun yang lainya. 5. Memiliki tujuan tertentu, artinya memiliki tujuan untuk menghibur pembaca, atau mengkritik orang atau kelompok tetentu. 6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng 7. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis 8. Berupa teks yang mendekati perumpamaan Perumpaan pada sebuah teks dengan struktur anekdot mendekati bentuk sebuah dongeng. Layaknya karangan cerita berdasarkan imajinasi dan ditambah dengan segala hal yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi di masayarakat. 9. Menampilkan tokoh-tokoh atau figure yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau juga orang penting Biasanya pada sebuah teks anekdot terdapat tokoh atau figure yang ada dalam dunia nyata dan mudah kita temui dalam keseharian. Contohnya seperti orang-orang pemerintahan, anggota keluar, dan lainnya. 10. Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi menyindir Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, teks yang berupa anekdot memang dibuat untuk memberi kritik dengan cara yang berbeda. Semacam guyonan yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu seperti menyindir. Biasanya menyindiri di sini berkaitan dengan isu sosial dalam negeri yang sudah menjadi rahasia umum. 11. Terselip kritikan atau tujuan Mungkin ini juga dapat menjadi salah satu tujuan dari dibuatnya sebuah teks berbentuk anekdot, di mana pembuatnya akan menyelipkan kritik dengan cara yang lebih lucu dan mampu diterima oleh masyarakat.
Fathur rohman ⇴⇴⇴ T e k s A n e k d o t
30 E. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT Selain adanya struktur dan ciri-ciri teks anekdot dalam sebuah teks dalam bentuk anekdot juga memiliki kaidah teks anekdot ataupun kaidah bahasa teks anekdot dimana juga dipakai sebagai pegangan menulis cerita, Yaitu sebagai berikut: 1. Memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau retorik. 2. Menulis sesuai struktur yaitu diawali dengan bagian abstrak dan diakhir dengan bagian koda. 3. Menyatakan peristiwa serta bagian dari peristiwa menggunakan konjungsi. 4. Memakai kata keterangan waktu lampau. 5. Memakai kata predikat atau kata kerja. 6. Memakai kalimat yang berbau peritah. 7. Dibuat secara berurut dan kronologis.
F. LANGKAH-LANGKAH MENULIS TEKS ANEKDOT
Bertikut adalah langkah-langkah penulisan teks anekdot ; 1. Menentukan topik, Topik adalah ide cerita atau gagasan cerita atau dasar cerita atau apa yang akan diceritakan. Contoh: Orang miskin yang mencuri 2. Mencari bahan referensi, Bahan yang diperoleh bisa berupa buku/majalah/koran/internet, observasi, dan imajinasi. 3. Menentukan pesan yang akan disampaikan atau sindiran yang akan disampaikan. Pesan yang akan disampaikan bisa tersirat (implisit) maupun tersurat (eksplisit). Contoh: Katakanlah hal kebenaran Perhatikan kehidupan orang miskin Kesenangan sesaat akan menghancurkan masa depan 4. Menentukan unsur lucu/konyol/jengkel Contoh: Ibu yang memuji tindakan anak yang salah. 5. Menentukan alur cerita berdasarkan struktur teks anekdot
Fathur rohman ⇴⇴⇴ T e k s A n e k d o t
31 Abstraksi: Di sebuah desa, tinggallah seorang ibu dan anaknya. Orientasi : Keluarga itu sangat miskin. Mereka kelaparan. Krisis : Ibu memuji tindakan Hasan (mencuri). Reaksi : Hasan babak belur dihajar massa. Koda :Ibunya menangis. 6. Mengembangkan teks anekdot Abstraksi, Di sebuah desa, hiduplah seorang janda dengan anaknya. Hari ini tidak ada kepulan asap di dapur. Orientasi, Hasan sangat lapar. Ia pun pergi dari rumah, siapa tahu ada orang yang berbelas kasihan terhadapnya dengan memberi makan kapadanya. Tapi tak seorang pun yang belas kasih kepadanya. Krisis, Akhirnya Hasan punya akal panjang yaitu mencuri buah durian milik tetangga yang kikir itu.Dia pulang ke rumah membawa sebuah durian. Ibunya pun senang melihat kedatangan Hasan yang membawa makanan .Ibunya pun memuji tindakan Hasan.“Lain kali lebih banyak, ya, Nak! Tidak hanya satu!“ kata ibunya dengan polos. Reaksi, Waktu terus berjalan, tapi tetap tak ada sesuatu yang bisa dimasak oleh Ibu Hasan.Hasan teringat buah durian.Hasan pun pergi ke kebun.Diambilnya dua buah durian.Tapi naas bagi Hasan, warga sudah menghadangnya. Hasan dihakimi oleh massa. “Ini bukan keinginan saya, tapi keinginan ibuku.”Hasan menjerit kesakitan.Ibunya hanya diam. “Bagaimana warga, apakah kita lanjutkan hukuman ini?” kata kepala kampung. “Lanjut, hajar dia, sampai dia kapok!” seru warga Ibunya hanya bisa melihat anak yang malang itu dihakimi massa. Koda, Setelah warga selesai melampiaskan amarah dan meninggalkannya, ibunya datang memeluknya.Tapi Hasan malah memukul ibunya.Ibunya jatuh tersungkur di tanah. “Kenapa ibu dulu tidak memarahiku ketika aku mencuri pertama kali?” tanya Hasan.
Fathur rohman ⇴⇴⇴ T e k s A n e k d o t
32 F. CONTOH TEKS ANEKDOT Contoh #1
Sekolah Bertarif Internasial
Bu Guru memasuki kelas satu demi-persatu saat lonceng sekolah di Kota A mulai bergema. Bu Guru tersebut berdiri di depan kelas sambil menenteng lembaran pengumuman. “Anak-anak, Ibu punya pengumuman penting dan gemabira untuk kalian. Mulai bulan depan, sekolah kita akan berubah status sebagai sekolah bertaraf internasional. Nah, bagaimana? Apa yang akan kalian lakukan untuk menyambutnya?” Bu Guru mengoper lembaran pengumuman untuk dibagikan. Jono mengangkat tangan. “Saya mau les bahasa inggris buat mendukung belajar dengan taraf internasional, Bu!” “Bagus, Jono.” Bu Guru senang mendengarnya, dia melirik ke arah Ical. “Kalau kamu Ical?” “Saya? Saya mau meminta orangtua saya untuk menyiapkan biaya sekolah lebih banyak lagi.” “Lho? Kenapa?.” “Soalnya dengan bergantinya status sekolah ini menjadi bertaraf internasional maka biaya sekolahnya pun pasti lebih mahal. Iurannya akan lebih tinggi, belum bayar ini itu,” jawab Ical. Bu Guru mengkerutkan kening. “Kok jawaban kamu sinis sekali? Gini, kalau sekolah kita jadi bertaaraf internasional kan jadinya sama kayak sekolah-sekolah luar negeri. Lebih berkualitas.” “Tapi, Bu, menurut saya sekolah bertaraf internasional itu sebenarnya punya arti sekolah bertarih internasional,” jelas Ical.
Fathur rohman ⇴⇴⇴ T e k s A n e k d o t
33 Contoh #2 Cara Keledai Membaca Buku Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin. Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya. Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya. Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya. “Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya,” kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?” Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran- lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik- balik halaman buku itu.” “Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, “Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya.”
Fathur rohman ⇴⇴⇴ T e k s A n e k d o t
34 Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. Sumber: http://blogger-apik1.blogspot.co.id (dengan penyesuaian)