A. PENGERTIAN ANEKDOT
Anekdot adalah cerita pendek dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran
terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak. Dengan begitu, kritik yang disampaikan tidak
menyakiti atau kasar.
Anekdot biasanya mengangkat cerita tentang orang terkenal atau penting (tokoh masyarakat)
berdasarkan apa yang terjadi. Kejadian tersebut yang menjadi dasar dalam cerita lucu dengan
menambahkan unsur rekaan.
Jadi, teks anekdot dibuat sebagai satu di antara bentuk kritik yang menyampaikan realitas sosial
dengan cara yang unik dan lucu.
Setelah Kamu mengetahui pengertian teks anekdot, pada bagian ini akan dijelaskan tentang
beberapa ciri-ciri dari teks anekdot yang perlu kamu tahu. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks
anekdot, diantaranya yaitu:
1. Mampu menghibur dan membuat tertawa, hal ini berarti teks anekdot memuat beragam
kisah lucu atau humor.
2. Memiliki sifat menggelitik, hal ini berarti teks anekdot dapat membuat setiap orang yang
membacanya akan merasa terhibur dengan kisah lucu yang terdapat di dalam teks. Setiap cerita
lucu itu bisa membuat pembaca merasa terhibur.
3. Memiliki sifat menyindir, dalam beberapa kisah teks anekdot ditemukan banyak yang dipakai
sebagai media untuk menyindir sesuatu, baik itu orang maupun kelompok. Oleh karena itu, teks
anekdot bisa juga dibilang sebagai media untuk mengkritik suatu peristiwa yang sedang terjadi.
4. Bisa jadi mengenai orang penting, karena tidak aturan yang ketat untuk membuat teks
anekdot, hal ini menjadikan teks ini biasa digunakan untuk membahas orang-orang penting.
5. Memiliki tujuan tertentu, tidak seperti teks yang lain, teks anekdot lebih fleksibel untuk
dibentuk sesuai keinginan dari penulis. Dengan begitu, penulis memiliki sudut pandang yang
lebih luas dan bisa menghasilkan teks anekdot dengan maksimal.
6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng, orang yang hendak menulis
membuat sebuah cerita lain yang sebenarnya berhubungan dengan kehidupan saat ini.
7. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan
realistis.
Pada saat Kamu menemukan kisah atau cerita yang lucu untuk dijadikan referensi dari teks
anekdot. Kamu perlu lebih cermat supaya mendapatkan teks yang tidak hanya lucu, tetapi juga
mengandung maksud yang mendalam juga. Tujuh ciri-ciri dari teks anekdot di atas bisa Kamu
gunakan untuk mengidentifikasi teks anekdot.
Dalam menulis teks anekdot, biasanya seorang penulis memiliki tiga tujuan yang ingin
disampaikan kepada pembaca, mulai dari membangkitkan tawa pembaca, sebagai sarana
hiburan, dan tentunya sebagai sarana untuk mengkritik. Adanya teks anekdot bisa menjadi
alternatif bagi Kamu yang menyampaikan kritik kepada seseorang secara lucu dan menghibur.
1. Abstrak
Bagian pertama dari teks anekdot adalah abstrak. Bagian ini terdapat di bagian awal paragraf,
yang mana biasanya digunakan untuk memberikan gambaran awal kepada pembaca mengenai
keseluruhan isi cerita.
2. Orientasi
Bagian kedua dari teks anekdot adalah orientasi. Berbeda dengan abstrak yang memberikan
gambaran awal, orientasi biasanya berisi awal kejadian sebuah cerita. Orientasi juga bisa
disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang
terjadi.
3. Krisis
Bagian ketiga dari teks anekdot adalah krisis. Setelah pembaca mengetahui awal cerita dari teks
anekdot, krisis akan menjadi bagian dari cerita yang bertugas untuk memberikan penjelasan
mengenai masalah utama dari teks.
4. Reaksi
Bagian keempat dari teks anekdot adalah reaksi. Reaksi sendiri merupakan bagian yang
digunakan untuk melengkapi suatu cerita. Reaksi biasanya digunakan untuk menyelesaikan
masalah dalam sebuah cerita teks anekdot.
5. Koda
Bagian terakhir dari teks anekdot yaitu koda. Setelah keseluruhan cerita sudah tersampaikan,
koda dapat digunakan sebagai penutup sekaligus pemberian pesan dari penulis cerita teks
anekdot.
1. kata Kias
adalah kata tidak memiliki makna sebenarnya. Kata kias bisa berupa ungkapan atau
peribahasa. Ungkapan adalah kelompok kata yang khusus digunakan untuk menyatakan
sesuatu, sedangkan peribahasa adalah kalimat yang memiliki makna kias.
Contoh: Daun muda artinya gadis muda ( ungkapan)
2. Kalimat Sindiran
Kalimat sindiran yang ada di teks anekdot diungkapkan dengan pengandaian,
perbandingan, dan lawan kata ( antonym). Kalimat pengamdaian digunakan penulis
untuk beranadai-andai.
Contoh:
a. Badannya semakin lama semakin kurus seperti es lilin (perbandinag)
b. Orang pintar dikatakan bodoh dan orang bodoh dikatakan pintar (antonym)
c. Keinginan orang itu terlalu muluk bagaikan pungguk merindukan bulan
(pengandaian)
3. Pertanyaan Retoris
Adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban .
Contoh: Apakah kita tega membiarkan mereka kelaparan?
4. Kalimat yang Menyatakan Ajakan Moral/Pesan baik
5. Konjungsi/kata Penghubung
Adalag kata yang menghubungkata kata denga kata atau kalimat. Konjungsi pada teks
anekdot antara lain: konjungsi Temporal/ waktu .
Antara lain: setelah itu, lalu, kemudian
Konjungsi sebab-akibat: seperti, karena, sebab, maka, oleh sebab itu.
Pada suatu pagi, Arya sedang asik makan soto di warung makan kesukaannya. Setelah
kenyang, Arya bergegas untuk segera pulang.
Di tengah perjalanan pulang, Arya mengalami kecelakaan terserempet oleh sepeda motor yang
ugal-ugalan. Kecelakaan tersebut mengakibatkan sandal Arya putus.
Dengan terpaksa Arya berjalan kaki tanpa menggunakan sandal. Karena rumahnya jauh, ia
memutuskan untuk pergi ke toko terdekat untuk membeli sandal. Tapi, apa daya, uangnya tidak
mencukupi. Karena uangnya tidak mencukupi, Arya mempunyai niat untuk mencuri sandal di
masjid yang letaknya hanya beberapa meter dari toko tersebut. Arya hendak mengambil sandal
terbaik yang ada di masjid itu.
Sambil duduk di teras masjid, ia memperhatikan setiap orang yang akan masuk ke
masjid. Jadi ketika targetnya sibuk beribadah, ia segera mengambil sandal tersebut. Ternyata
aksinya berjalan dengan lancar, Arya berhasil mendapatkan sandal berwarna hitam yang
merupakan sandal terbagus di masjid tersebut.
Tidak diduga, sang pemilik sandal menyadari bahwa Arya telah mencuri sandalnya. Pemilik
sandal langsung teriak dan mengejar Arya. Apes sekali Arya, perutnya yang buncit membuat ia
tidak bisa berlari kencang.
Arya pun dibawa ke kantor polisi. Setelah dilakukan penyelidikan, Arya divonis dengan
pasal pencurian dan kasusnya akan disidangkan satu Minggu lagi. Sial sekali bagi Arya, hal
sepele ini membuatnya harus terseret ke meja hijau.
Hari persidangan telah tiba, Arya duduk di kursi tersangka dengan wajah tertunduk.
Hakim: “Baiklah, sebelum saya lanjutkan, apakah anda sekarang sehat?
Arya, umur 24 tahun, telah terbukti telah mencuri sandal seharga 30.000 rupiah. Dengan ini,
Anda dihukum selama lima tahun penjara”.
Arya: “Loh?! Pak, ini tidak adil, mengapa hukuman saya jauh lebih berat dibandingkan dengan
para koruptor?”
Kemudian, hakim memberikan penjelasan kepada Arya, bahwa ia mencuri sendal sehingga
merugikan seseorang 30.000 rupiah. Sedangkan para koruptor mencuri uang Rp2 miliar
sehingga merugikan 200 juta rakyat Indonesia.
Nah, kalau dihitung, koruptor hanya merugikan 10 rupiah saja setiap orang. Jadi kerugian akibat
tindakan yang dilakukan oleh Arya lebih besar daripada tindakan yang dilakukan oleh para koruptor.
No Struktur Kalimat
1 Abstraksi Pada suatu pagi, Arya sedang asik makan soto di warung makan
kesukaannya. Setelah kenyang, Arya bergegas untuk segera pulang.
No Kebahasaan Kalimat
1. Kata Kias Meja hijau = pengadilan
2. Kalimat Sindiran Pak, ini tidak adil, mengapa hukuman saya jauh lebih berat
dibandingkan dengan para koruptor?”
TUGAS: