Anda di halaman 1dari 3

Salam Literasi, bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga kalian sehat selalu ya.

Oh iya,
apakah kalian sudah paham betul mengenai ritme belajar di SMA? Tentunya sangat berbeda
dengan SMP bukan? Banyak sekali materi-materi baru termasuk dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia ini bukan? Salah satunya yaitu Teks Anekdot. Pernahkah kalian dengar teks anekdot?
Ya, benar, teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik, lucu, dan mengesankan. Namun,
apakah hanya sebatas itu? Tentu tidak, teks anekdot merupakan cerita singkat yang menarik,
lucu, dan mengesankan dan identik dengan sindiran yang memiliki nilai-nilai atau makna yang
tersirat. Teman-teman bisa menemukan teks anekdot di majalah, koran, atau internet. Yuk, cari
tahu lebih banyak tentang teks anekdot melalui penjelasan berikut.

Pengertian Teks Anekdot

Menurut KBBI, teks anekdot adalah sebuah cerita singkat yang menarik karena terdapat unsur
lucu dan mengesankan. Kamu udah tau belum bagaimana sejarah adanya teks anekdot? Belum
ya? Oke, sini-sini mimin kasih tau. Jadi, anekdot ini berasal dari karya penulis biografi asal
Palestina loh, yang bernama Procopius dari Caesarea. Beliau merupakan penulis biografi
Justinian 1, yang pernah membuat karya yang berjudul “Anekdot”. Karya Procopius tersebut
berisi kumpulan insiden tentang kehidupan pribadi istana Bizantium.

Nah, sejak saat itu kejadian nyata atau dalam anekdot digunakan sebagai media yang menyajikan
cerita lucu dan menghibur masyarakat. Anekdot dianggap sebagai media untuk menyindir atau
menyampaikan kritik kepada suatu sistem politik beserta pemimpinnya yang dikemas dengan
cerita menarik, lucu, dan mengesankan. Misalnya, masyarakat Uni Soviet yang menggunakan
anekdot untuk menyindir kepribadian para pemimpin mereka. Lambat laun, materi anekdot
diterapkan ke dalam berbagai jenis humor di seluruh dunia.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa teks anekdot merupakan semua cerita singkat yang digunakan
untuk menyindir atau menyampaikan kritik kepada tokoh atau pemimpin atau fenomena sosial
yang dikemas dalam bentuk humor atau cerita yang menarik, lucu, dan mengesankan serta
memiliki makna atau nilai-nilai yang tersirat di dalamnya.

Pengertian Teks Anekdot Menurut Para Ahli

1. Cuddon JA menyatakan bahwa anekdot sebagai sebuah cerita singkat atau lucu atau
menarik yang mungkin menggambarkan kejadian atau peristiwa orang sebenarnya.
2. Gerot dan Wignell menyatakan bahwa teks anekdot pada umumnya terdiri dari lima
bagian atau struktur. Lima bagian tersebut adalah abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan
koda.
3. Graham menyatakan bahwa kata anekdot digunakan untuk memaknai kata “joke” dalam
bahasa Inggris, yang memiliki makna suatu narasi atau percakapan yang lucu atau
humoris.
Tujuan Teks Anekdot

Nah, setelah kamu membaca pengertian dari teks anekdot tadi tentu kamu sudah tau tujuan dari
adanya teks anekdot bukan? Ya, untuk menyampaikan kritik atau sindiran. Namun, tak hanya itu
loh teks anekdot biasanya ditulis dengan tujuan untuk membangkitkan tawa pembaca atau
pendengar, sebagai sarana hiburan, atau sarana untuk mengkritik. Wah, ternyata banyak juga ya
tujuan dari teks anekdot utamanya untuk menyampaikan kritik bukan? Kritik bisa disampaikan
melalui cara yang lucu dan menghibur! Jadi, nggak perlu pakai kalimat-kalimat kasar dan
menyakiti hati ya. Hayoo siapa disini yang masih suka mengkritik dengan cara kasar dan
menyinggung perasaan? Jangan begitu lagi ya, kritik harus bersifat membangun, bukan malah
menjatuhkan. Setuju?

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Setiap teks pasti mempunyai karakteristik atau ciri-ciri tertentu bukan?sama halnya dengan teks
anekdot ini. Berikut merupakan ciri-ciri teks anekdot :

1. Teks anekdot bersifat humoris atau lucu.


2. Teks anekdot digunakan sebagai media untuk menyindir atau menyampaikan kritik.
3. Teks anekdot bisa berdasarkan kejadian nyata atau imajinasi penulis.
4. Teks anekdot biasanya menceritakan kejadian mengenai tokoh terkenal atau pemimpin,
tetapi bisa juga mengenai kejadian di sekitar kita.
5. Teks anekdot memiki nilai-nilai dan tujuan tertentu.

Struktur Teks Anekdot

Struktur teks anekdot terdiri dari lima bagian, yaitu abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
Mari kita simak penjelasan berikut!

1. Abstrak
Merupakan bagian pendahuluan atau bagian pembuka teks yang memberikan gambaran
awal kepada pembaca mengenai keseluruhan isi cerita.
2. Orientasi
Merupakan bagian kedua teks anekdot yang berisi awal kejadian sebuah cerita.
3. Krisis
Merupakan bagian ketiga teks anekdot yang berisi penjelasan lengkap mengenai masalah
dalam teks atau puncak cerita yang berisi konflik atau masalah yang dihadapi tokoh.
4. Reaksi
Merupakan bagian keempat teks anekdot yang berisi respon atau reaksi yang dilakukan
karakter setelah mengalami krisis.
5. Koda
Merupakan bagian terakhir teks anekdot yang berisi amanat atau kritik.
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Nah, setelah kamu memahami pengertian, tujuan, ciri-ciri, dan struktur teks anekdot kamu akan
mempelajari kaidah kebahasaan dari teks anekdot. Bagaimana ya kaidah kebahasaan dalam teks
anekdot? Yuk, kita simak penjelasan berikut.

1. Penggunaan kalimat langsung, berupa petikan dari dialog para tokohnya.


2. Penggunaan nama tokoh utama atau orang ketiga tunggal, berupa penyebutan nama tokoh
secara langsung maupun samaran.
3. Penggunaan keterangan waktu, misalnya : kemarin, sore ini, dan suatu hari.
4. Penggunaan kalimat sindiran.
5. Penggunaan kata kiasan
6. Penggunaan konjungsi sebab-akibat, seperti : demikian, oleh karena itu, maka, sehingga.
7. Penggunaan kalimat imperatif, yaitu kalimat yang berisi perintah atau larangan.
8. Penggunaan kalimat seru
9. Penggunaan konjungsi temporal, seperti : akhirnya, kemudian, selanjutnya.
10. Penggunaan kalimat retoris, yaitu kalimat yang tidak membutuhkan jawaban.

Contoh Teks Anekdot

Seorang turis asing tersesat di Jakarta, karena bingung ia bertanya pada seorang penjual kopi
keliling “apa betul ini Jalan Tunjungan?” “Ho-oh”, jawab penjual kopi.

Karena bingung dengan jawaban tersebut, ia bertanya pada polisi yang sedang mengatur lalu
lintas, “apa ini jalan Tunjungan?” “betul”, jawab polisi. Mendengar dua jawaban yang berbeda,
ia pun bertanya lagi kepada pejalan kaki “apa ini jalan Tunjungan?”.

Si pejalan kaki menjawab “benar”. Bingung mendapat tiga jawaban berbeda, si pejalan kaki
memberikan penjelasan “begini, kalau anda bertanya pada tamatan SD, jawabannya adalah ho-
oh, kalau bertanya dengan tamatan SMA, jawabannya adalah betul, kalau ke tamatan perguruna
tinggi, jawabannya benar.”

Turis itu mengangguk dan memastikan, “jadi, anda ini seorang sarjana?

Dengan spontan si pejalan menjawab, “ho-oh!”.

(Sumber : Pasti Bisa Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X oleh Tim Ganesha Operation.)

Jadi, begitu teman-teman penjelasan mengenai teks anekdot, mulai dari pengertian, tujuan, ciri-
ciri, struktur, kaidah kebahasaan, dan contohnya. Untuk sekarang teks anekdot lebih sering
digunakan untuk mengkritik dengan nada menyindir, tentunya mengkritik kondisi sosial, politik,
dan budaya yang belakangan ini terjadi. Bagaimana mudah bukan?atau masih ada yang belum
paham? Tidak masalah, pemahamanmu nantinya dapat diasah melalui berlatih kok. Semangatt!!.

Anda mungkin juga menyukai