Anda di halaman 1dari 5

Modul Pembelajaran 3 Bahasa Indonesia Kelas X SMK Bahtera

Materi : Kritik dan Publik

Kelas :X

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Guru Pengajar : Alberto, S.Pd

A. Tujuan Pembelajaran : Peserta didik diharapkan mampu :

1.Menganalisis teks anekdot dari aspek makna tersirat.

2. Mengevaluasi struktur dan kebahasaan teks anekdot

B. Ringkasan Materi : 1. Memahami makna tersirat teks anekdot adalah upaya dalam
memahami dan menggali makna/ nilai didik yang terkandung
dalam teks tersebut.

2. Makna dari teks anekdot terdiri dari makna tersirat dan makna
tersurat.

3. Makna tersurat antara lain diperoleh dari pemilihan kata, struktur


dan dialog yang dibawakan tokoh-tokoh.

4. Makna tersirat dapat diperoleh dari latar belakang adanya teks


dan nilai didik.
MATERI PEMBELAJARAN

A. Meganalisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat

Anekdot adalah sebuah cerita (singkat) yang menarik dan lucu, biasanya tentang
orang penting atau orang terkenal yang benar-benar terjadi dan pengalaman seseorang tidak
biasa, cerita tersebut disampaikan kepada orang lain dengan tujuan menghibur pembaca.

Pernahkah kamu menganalisis teks anekdot dari aspek makna yang tersirat? Kamu
membutuhkan humor agar hidup tidak monoton dan menyenagkan. Kamu akan terhibur
dengan membaca dan menyaksikan anekdot. Berikut ini kamu diperkenalkan dengan cara
menganalisi teks anekdot dari aspek makna tersirat agar teks anekdot menjadi bermakna dan
mudah dipahami.

Bagaiman agar teks anekdot menjadi bermakna dan bermanfaat? Teks anekdot
menjadi bermakna dan bermanfaat bagi kehidupan apabila kamu dapat menganalisis secara
efektif dan menggunakannya dengan profesional.

Perhatikan contoh teks anekdot berikut :

Kisah pemulung

Pada siang hari sebuah komplek perumahan yang mewah terjadi perdebatan yang seru
antara Pak RT dan Pemulung, masalah yang mereka perdebatkan adalah hal yang remeh,
yaitu dilingkungan perumahan itu memang sudah banyak ditempel papan dan tulisan
“pemulung dilarang masuk” tetapi masih saja ada pemelung yang tidak menaati aturan
tersebut.

Pak RT : “ Pak. Lagi cari apa ditmpat sampah itu?”

Pemulung : “Ya, sudah tentu cari barang bekas atau botol plastik yang bisa didaur
ulang.”

Pak RT : Maaf ya, Pak. Bapak bisa baca tulisan yang ada didepan pintu gerbang
perumahan ini tidak

Pemulung : Emang tulisannya apa pak?

Pak RT : Didepan itu tertulis pemulung dilarang masuk, lantas kenapa bapak nekat
masuk diperumahan ini?
Pemulung : Yah.. Pak RT ini gimana sih? Kalau saya bisa baca tulisan yang di papan itu,
tentu saya tidak akan jadi pemulung Pak

Pak RT kemudian terdiam dan membisu dan berpikir ada benarnya juga. Pemulung
tadi ternyata buta huruf, jelas tidak bisa membaca larangan yang tertulis dipapan.

Kalau kamu cermati anekdot tersebut sepertinya biasa saja, namun apabila kamu
menganalisi lebih dalam isi dan maknanya kamu akan terkejut dengan amanatnya. Anekdot
ini berupa kritik sosial, yaitu masih adanya lapisan masyarakat yang berprofesi sebagai
pemulung dan betapa belum ramahnya perlakuan kita terhadap mereka.

Dari segi makna, banyak amanat yang dapat diteladani dari anekdot tersebut.
Ternyata, angka buta huruf disekitar kita masih tinggi sehingga upaya untuk menekan angka
buta huruf harus lebih ditingkatkan. Anekdot juga memiliki makna tersurat dan tersirat.
makna tersurat diperoleh dari memaknai isi teks dengan memperhtikan segi pemilihan kata,
struktur dan dialog yang dibawakan oleh tokoh-tokonya. Sementara itu, makna tersirat
diperoleh dari latar belakang adanya teks tersebut.

B. Mengevalusi struktur dan kebahasaan teks anekdot.

Struktur teks anekdot

Secara umum, teks anekdot terdiri dari lima bagian yang membentuk alur cerita
dengan latar dan tokoh tertentu antara lain abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

 Abstrak adalah bagian diawal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi
teks.
 Orientasi adalah bagian yang menunjukan awal kwjadian cerita atau latar belakang
bagaimana pristiwa terjadi
 Krisis adalah bagian yang menjadi hal atau masalah unik atau tidak biasa yang terjadi
kepada si penulis atau orang yang diceritakan.
 Reaksi adalah bagian tentang cerita penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan
masalah yang timbul pada bagian krisis tadi.
 Koda adalah bagian akhir dari cerita unik tersebut.
Kaidah Teks Anekdot

Kaidah teks anekdot adalah kaidah kebahsaan yang penting untuk dikaji agar
teks anekdot yang disusun menjadi utuh. Kaidah -kaidah itu meliputi hal-hal sebagai
berikut.
 Menggunakan waktu lampau
Cerita-cerita dalam anekdot biasanya dimulai dengan kata kemarin, sejak
dulu, konon, suatu hari, dan sejenisnya.

 Menggunakan pertanyaan retorik


Pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.
Contoh:
1. Mengapa jadi begini?
2. Bukankah demikian?
3. Menangiskah ia?

 Menggunakan konjugsi atau kata sambung


Digunakan untuk menghubungkan kata-kata, frasa-frasa, kalimat-kalimat, kata
dan frasa, frasa dan kalimat, atau kaimat dan paragraf.

 Menggunakan kata kerja


Hal ini dimaksud agar aktivitas atau kegiatan terlihat dengan jelas.

 Menggunakan kalimat perintah


Agar memudahkan pemahaman strukturnya.

Kriteria Teks anekdot


Kriteria teks anekdot terdiri atas alur, penokohan, latar, majas/metafora bahasa
yang digunakan dan nilai didik.
TUGAS AKHIR :

1. Buatlah satu teks anekdot yang sesuai dengan kaidah penulisan teks anekdot!

“TUHAN YESUS MEMBERKATI SEGALA USAHA BAGI ORANG YANG


MAU BERUSAHA”

-SELAMAT MENGERJAKAN-

Anda mungkin juga menyukai