Anda di halaman 1dari 15

TEKS ANEKDOT

Anggota Kelompok:

1. I Komang Arya Umbara Yasa (12)


2. Ida Bagus Okananda Budhy Wiguna (15)
3. Ni Putu Vania Arista Earlyanti (39)
4. Ni Wayan Santi Widiantari (40)
5. Putu Rina Yuliyanti (41)
6. Putu Yuditha Kumala Dewi (42)
7. Tjokorda Istri Indira Sadnyani Puteri (43)

Guru Pengajar:

I Komang Widyana, S.Pd

SMA Negeri 2 Semarapura


KATA PENGANTAR

Terimakasih kami panjatkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
karunianya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah “Teks Anekdot” ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini tak lepas dari pihak-pihak yang telah membantu dari awal
hingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada: Bapak I Komang Widyana, S.Pd selaku guru serta pembimbing dalam
pengerjaan makalah ini serta rekan satu tim yang telah membantu dalam menyusun makalah
ini.

Makalah ini disusun atas dasar tugas yang diberikan serta ingin menjawab rasa
keingintahuan penulis mengenai teks anekdot. Harapannya makalah ini dapat membantu
pembaca mendapat pengetahuan yang lebih dan sekiranya dapat menjawab pertanyaan dari
pembaca. Penulis menyadari betul makalah ini belum dapat dikatakan sempurna, oleh karena
itu penulis berharap adanya saran atau kritik demi perbaikan makalah atau penulisan ilmiah
dikemudian hari. Penulis selaku tim penyusun juga meminta maaf apabila terdapat kata kata
yang kurang berkenan ataupun menyinggung beberapa pihak.

Klungkung, September 2023

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................... 4
1.1 Latar Belakang....................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 4
1.3 Tujuan.................................................................................... 5
1.4 Manfaat.................................................................................. 5
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................ 6
2.1 Pengertian.............................................................................. 6
2.2 Fungsi Teks Anekdot ............................................................ 6
2.3 Struktur Teks Anekdot.......................................................... 7
2.4 Ciri-ciri Teks Anekdot........................................................... 8
2.5 Unsur Kebahasaan Teks Anekdot......................................... 9
2.6 Contoh Teks Anekdot............................................................ 10
2.7 Perbedaan Teks Anekdot dengan Teks Humor dan Kritik.... 12
(Superadmin, 2023)
BAB 3 PENUTUP...................................................................... 13
3.1 Kesimpulan............................................................................ 13
3.2 Saran...................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 14

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teks merupakan rangkaian kata atau kalimat yang memiliki struktur dan tata bahasa
tertentu serta bisa disusun secara lisan maupun tulisan. Teks memiliki beberapa tujuan
diantaranya untuk menyampaikan informasi, menjelaskan sesuatu, atau mengungkapkan
makna. Dalam dunia bahasa, teks memiliki berbagai macam jenis, arti, serta tujuan yang
berbeda beda. Namun disatu sisi terdapat beberapa teks yang memiliki struktur dan arti yang
sama namun teks tersebut digolongkan dalam teks yang berbeda. Untuk dapat membedakan
atau menggolongkan suatu teks kita perlu membedah berbagai macam unsur dalam teks itu
sendiri.

Perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia bahasa membuat berbagai macam jenis
teks terlahir. Banyaknya jenis teks dapat membuat manfaat sangat besar dalam dunia literasi.
Namun dengan berkembangnya paham-paham dan ilmu bahasa membuat beberapa orang
awam yang ingin menambah wawasannya dalam ilmu bahasa khususnya mengenai teks,
mengalami kesulitan dalam membedakan beberapa teks. Untuk mengatasi hal tersebut
diperlukan pemahaman dan literasi yang sangat dalam.

Untuk menjawab berbagai pertanyaan dari beberapa kalangan penulis disini ingin
mengangkat bahan penelitian yaitu teks anekdot yang ingin penulis kaji secara detail dan
lengkap. Penulis ingin memecah berbagai macam unsur dalam teks anekdot sehingga dapat
membantu pembaca membedakan teks anekdot dengan teks lainnya. Dengan ini harapan,
penelitian ini dapat membantu pemahaman seseorang mengenai teks khususnya mengenai
teks anekdot.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam pembuatan makalah ini dirumuskan beberapa masalah diantaranya:
1. Apakah pengertian dari Teks Anekdot?
2. Apa fungsi dari Teks Anekdot?
3. Apa saja struktur Teks Anekdot?

4
4. Bagaimana ciri-ciri Teks Anekdot?
5. Unsur kebahasaan apa saja yang digunakan dalam Teks Anekdot?
6. Bagaimana contoh dari teks Anekdot?
7. Apakah perbedaan antara Teks Anekdot, Humor, Kritik?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, antara lain:
1. Untuk menjawab berbagai pertanyaan dari beberapa kalangan secara detail dan
lengkap.
2. Untuk mengetahui pengertian, struktur, ciri-ciri, unsur kebahasaan dan contoh
Teks Anekdot.
3. Kami ingin membahas berbagai macam unsur dalam Teks Anekdot sehingga
dapat membantu pembaca membedakan Teks Anekdot dengan teks lainnya.
4. Dengan ini harapan kami, penelitian ini dapat membantu pemahaman seseorang
mengenai teks khususnya mengenai teks anekdot.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan pembuatan makalah ini dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Menambah ilmu pengetahuan khususnya mengenai literasi bahasa.
2. Mampu membedakan teks anekdot dengan teks lainnya.
3. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
4. Menambah kosakata baru dan memperbaiki struktur kalimat.

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teks Anekdot

Teks anekdot adalah sebuah cerita atau kisah yang mengandung sifat lucu. Meskipun teks
anekdot berisi cerita lucu, tetapi teks anekdot juga bisa memiliki banyak maksud yang
biasanya digunakan untuk menyampaikan kritik. Tidak hanya itu, topik yang dibicarakan
dalam teks anekdot merupakan topik yang spesifik atau khusus dan sering kali berangkat dari
pengalaman pribadi. Banyak yang menganggap bahwa teks anekdot merupakan cerita yang
berisi rangkaian beberapa kalimat lucu. Namun, kriteria teks anekdot bukan hanya lucu,
tetapi bisa menyampaikan maksud penulis. Dalam teks anekdot, penulis sering tidak
memberikan cerita yang detail dan rinci. Hal ini menjadikan cerita yang ditampilkan hanya
memiliki dampak jangka pendek.

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) anekdot adalah cerita singkat yang
menarik karena lucu dan mengesankan. Umumnya, anekdot menceritakan orang penting atau
terkenal berdasarkan kejadian sebenarnya. Meski demikian, anekdot juga bisa merupakan
cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. Lebih
dari itu, teks anekdot memiliki makna tersirat sebagai kritik atau sindiran yang kerap terjadi
dalam kehidupan sosial masyarakat, pendidikan, lingkungan, politik, dan sebagainya.

2.2 Fungsi Teks Anekdot


Menurut pijarbelajar.id, fungsi teks anekdot dapat dibagi menjadi 2 yakni:
1. Fungsi Primer
Mengekspresikan perasaan tidak puas atau kritikan terhadap masalah politik,
sosial, dan topik lainnya tanpa menyinggung perasaan orang lain karena
dikemas dengan humor.
2. Fungsi Sekunder
Media hiburan bagi pembaca karena mengandung humor yang diharapkan
dapat menciptakan gelak tawa bagi pembaca.

6
2.3 Struktur Teks Anekdot
Dikutip dari Gramedia Blog, struktur teks anekdot dibagi menjadi 5:

● Abstrak

Bagian pertama dari teks anekdot adalah abstrak. Bagian ini terdapat di bagian awal
paragraf, yang mana biasanya digunakan untuk memberikan gambaran awal kepada pembaca
secara singkat agar pembaca dapat membayangkan cerita tersebut.

● Orientasi

Bagian kedua dari teks anekdot adalah orientasi. Berbeda dengan abstrak yang
memberikan gambaran awal, orientasi biasanya berisi awal kejadian sebuah cerita. Orientasi
juga bisa disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa
utama yang terjadi. Biasanya penulis menyampaikan dengan detail di bagian ini. Orientasi
memiliki peran penting sebagai penyebab dari timbulnya krisis, konflik, atau masalah utama
pada teks anekdot.

● Krisis

Bagian ketiga dari teks anekdot adalah krisis. Setelah pembaca mengetahui awal cerita
dari teks anekdot, krisis akan menjadi bagian dari cerita yang bertugas untuk memberikan
penjelasan mengenai masalah utama dari teks dengan warna unik juga tidak biasa

● Reaksi

Bagian keempat dari teks anekdot adalah reaksi. Reaksi sendiri merupakan bagian yang
digunakan untuk melengkapi suatu cerita. Reaksi biasanya digunakan untuk menyelesaikan
masalah dalam sebuah cerita teks anekdot menggunakan cara-cara yang juga unik dan
berbeda. Bagian ini sering kali mengejutkan atau tidak terduga.

● Koda

Bagian terakhir dari teks anekdot yaitu koda. Setelah keseluruhan cerita sudah
tersampaikan, koda dapat digunakan sebagai penutup sekaligus pemberian pesan dari penulis
cerita teks anekdot. Di dalamnya biasanya berisi komentar, persetujuan, atau penjelasan atas

7
maksud dari cerita yang disampaikan. Bagian koda biasanya ditandai dengan kata-kata,
seperti: itulah, akhirnya, demikianlah, memanglah. Namun, keberadaan koda pada teks
anekdot bersifat opsional, bisa ada atau tidak.

2.4 Ciri-ciri Teks Anekdot


Menurut Gramedia Blog, CNN Indonesia, dan umsu.ac.id, teks anekdot memiliki beberapa
ciri-ciri. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks anekdot, diantaranya yaitu:

1. Memiliki sifat menggelitik


Hal ini berarti teks anekdot dapat membuat setiap orang yang membacanya
akan merasa terhibur dengan kisah lucu yang terdapat di dalam teks. Setiap
cerita lucu itu bisa membuat pembaca merasa terhibur.
2. Memiliki sifat menyindir
Dalam beberapa kisah teks anekdot ditemukan banyak yang dipakai sebagai
media untuk menyindir sesuatu, baik itu orang maupun kelompok. Oleh
karena itu, teks anekdot bisa juga dibilang sebagai media untuk mengkritik
suatu peristiwa yang sedang terjadi.
3. Bisa jadi mengenai orang penting
Karena tidak aturan yang ketat untuk membuat teks anekdot, hal ini
menjadikan teks ini biasa digunakan untuk membahas orang-orang penting.
4. Memiliki tujuan tertentu
Tidak seperti teks yang lain, teks anekdot lebih fleksibel untuk dibentuk sesuai
keinginan dari penulis. Dengan begitu, penulis memiliki sudut pandang yang
lebih luas dan bisa menghasilkan teks anekdot dengan maksimal.
5. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara
umum dan realistis.
6. Ringkas dan padat
Umumnya teks anekdot singkat dan padat. Cerita yang disajikan tidak
berlarut-larut, namun tetap mampu mengandung pesan yang ingin
disampaikan.
7. Menggunakan gaya bahasa khas

8
Gaya bahasa dalam teks anekdot cenderung santai dan informal. Penggunaan
humor, perumpamaan, atau bahkan bahasa gaul dapat memberikan warna
tersendiri pada cerita.

2.5 Unsur Kebahasaan Teks Anekdot


Dikutip dari Gramedia dan buku Cermat Berbahasa Indonesia karya S. Sutarno, berikut ini
adalah kaidah kebahasaan teks anekdot yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:

1. Menggunakan kata keterangan waktu lampau.

Kata keterangan waktu lampau merupakan keterangan yang menyatakan waktu


sebuah peristiwa dimasa lalu contohnya: kemarin, dua hari yang lalu, malam tadi, dan
sebagainya.

Contoh kalimat: Kemarin aku pergi kepasar bersama ibuku.

2. Menggunakan kata penghubung.

Kata hubung disebut juga konjungsi. Digunakan untuk menghubungkan antarkata,


antarfrasa, atau antarklausa. Beberapa contoh kata hubung yang sering digunakan
seperti dan, atau, dengan, bahwa, namun, meskipun, sedangkan, bahkan, oleh karena
itu, untuk, seandainya, seumpamanya.

Contoh kalimat: Memang Indonesia negara yang kaya akan sumber daya alam namun
sumber daya manusia kita belum mumpuni untuk mengolah sumber daya alam yang
kita miliki.

3. Menggunakan kata kerja.

Kata kerja adalah kata yang menjelaskan tentang suatu perbuatan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang. Kata kerja juga dapat dibuat dengan imbuhan diantaranya
imbuhan me-, di-, ter-, ber-, me-kan, di-kan, memper-an, memper-i, dan ber-an.
Contohnya, menyapu, mengepel, bernyanyi, bersembunyi dsb.

Contoh kalimat: Aku menyapu lantai rumahku.

9
4. Menggambarkan urutan peristiwa berdasarkan waktu.

Biasanya teks anekdot menggunakan alur maju.

5. Menggunakan jenis pertanyaan retoris.

Pertanyaan Retoris yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab .

Contoh: Mana ada pejabat yang jujur sekarang?

6. Menggunakan kalimat sindiran

Kalimat sindiran merupakan kalimat yang berisi sindiran yang ditujukan untuk seseorang
ataupun sekelompok orang. Kalimat sindiran terdiri dari tiga jenis yaitu:

a. Sinisme (Sindiran Halus)

Contoh: Kau tampak pintar sekali

b. Ironi (Sindiran Sedang)

Contoh: Kau tampak pintar sekali sampai sampai nilainya kurang seperti ini

c. Sarkasme (Sindiran Kasar)

Contoh: Kau bodoh sekali sampai nilaimu hancur

2.6 Contoh Teks Anekdot

Bayangkan

Suatu sore, Ari, Bima, dan Yudi berkumpul di lapangan dekat rumah mereka. Saat
asyik dengan gawai masing-masing, Ari berujar,

Ari: "Guys, BPJS naik lagi ya. Saya sedih jadinya. Coba ya kalian bayangkan, orang tua
kalian kerja keras buat bayar iuran BPJS tapi kalian jarang sakit. Minum tolak angin aja
sembuh. Kan percuma, ga terpakai."

Bima: "Ya bagus dong, artinya kita sehat badannya. Ada yang lebih ngenes loh. Coba kamu
bayangkan, orang tuamu kerja keras demi bisa biayain kamu sekolah, tapi nilai kamu selalu

10
di bawah KKM. Padahal mereka berharap kamu bisa jadi pengusaha kaya 7 turunan, yang
nilai KKM di sekolah ga terlalu terpakai."

Yudi: "Hm, kalian kan suka pacaran. Pernah ga kalian lagi pacaran terus kebablasan zina, ke
dukun buat melet cewek. 40 hari sholat dan doa kalian gak akan diterima. Eh pas pulang ke
rumah ternyata bapak atau ibu kalian meninggal. Kalian gak bisa mendoakan mereka selama
40 hari. Padahal doa anak soleh yang mampu melapangkan kubur orangtua."

Ari dan Bima: "Iya deh Pak Ustadz, gak asyik ah."

Teks di atas dapat disebut sebagai teks anekdot karena menceritakan suatu kejadian atau
situasi yang mengandung unsur humor atau ironi, dengan tujuan untuk menyampaikan pesan
atau pelajaran moral kepada pembaca. Teks anekdot tersebut menyindir pada bagian
percakapan antara Ari, Bima, dan Yudi. Masing-masing dari mereka mencoba
mengungkapkan situasi yang lebih sulit atau menyedihkan dari yang lain, dengan tujuan
untuk menunjukkan bahwa mereka menghadapi masalah yang lebih berat dibandingkan yang
lain. Hal ini bisa dianggap sebagai sindiran karena mereka mencoba membanding-
bandingkan penderitaan mereka sendiri tanpa sepenuhnya memahami atau menghargai situasi
orang lain. Dalam kasus ini, bercerita tentang BPJS, nilai sekolah, dan kegiatan pacaran
disampaikan dengan cara yang mengundang tawa atau menggelitik, namun tetap
mengandung pesan moral tentang pentingnya menghargai usaha orang tua dan menjaga
moralitas.

Berikut adalah analisis dari teks anekdot tersebut:

1. Abstrak: Bagian abstrak adalah pengenalan latar belakang atau konteks dari cerita.
Dalam teks ini, bagian abstrak tidak secara eksplisit diberikan, namun dapat
disimpulkan bahwa pertemuan Ari, Bima, dan Yudi di lapangan dapat menjadi
gambaran awal dari percakapan mereka.
2. Orientasi: Orientasi memberikan informasi tentang siapa, apa, di mana, kapan, dan
mengapa suatu kejadian terjadi. Dalam teks ini, orientasi terdapat pada awal
percakapan ketika Ari mengungkapkan bahwa iuran BPJS telah naik
3. Krisis: Krisis adalah masalah atau konflik yang muncul dari situasi yang dijelaskan
dalam orientasi. Dalam teks ini, krisis terjadi saat Ari, Bima, dan Yudi masing-masing
menghadirkan perspektif mereka tentang situasi yang sulit atau menyedihkan.

11
4. Reaksi: Reaksi adalah respons atau pendapat dari karakter terhadap krisis. Dalam teks
ini, reaksi masing-masing karakter terungkap dalam percakapan mereka. Ari
menyampaikan rasa kecewanya terkait kenaikan iuran BPJS, Bima menyatakan
bahwa sehat adalah hal yang positif, dan Yudi membawa sudut pandang moral dan
agamis.
5. Koda: Koda adalah bagian akhir dari cerita yang dapat berisi penutupan atau
kesimpulan. Dalam teks ini, koda terjadi ketika Ari dan Bima setuju dengan apa yang
dikatakan Yudi dan menyimpulkan bahwa topik tersebut bukanlah hal yang
menyenangkan untuk dibahas.

2.7 Perbedaan Teks Anekdot dengan Teks Humor dan Kritik.


Berikut ini merupakan data yang diperlukan untuk mengetahui perbedaan dari teks anekdot
dengan teks humor dan kritik.

Jenis Teks Anekdot Teks Humor Teks Kritik

Berdasarkan
Ide Cerita Dari peristiwa nyata Melalui khayalan atau imajinasi peristiwa nyata

Sindiran halus yang Tanggapan yang


Isi diselimuti dengan Cerita lucu disertai dengan
humor pertimbangan baik
buruknya terhadap
suatu karya atau
peristiwa

Bentuk Memiliki struktur Bebas Memiliki struktur

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa teks anekdot memiliki perbedaan dengan
teks humor, dan teks kritik. Dari segi ide cerita, teks anekdot memiliki perbedaan yang cukup

12
terlihat dengan teks humor namun tidak dengan teks kritik. Teks anekdot dan teks kritik
memiliki ide cerita yang sama namun tetap memiliki perbedaan. Pada bagian isi terlihat
perbedaan dari ketiga teks tersebut, teks anekdot berisikan sindiran halus yang dikemas
dengan humor, sedangkan teks humor hanya berisikan cerita yang lucu, dan teks kritik hanya
berisikan tanggapan tentang suatu karya atau peristiwa. Kemudian berdasarkan bentuknya,
teks anekdot dengan teks kritik tidak jauh beda. Kedua teks tersebut disusun secara
terstruktur, namun memiliki struktur yang tak sama. Berbeda dengan kedua teks tersebut, teks
humor sendiri tidak memiliki struktur yang pasti.

13
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam dunia bahasa teks memiliki berbagai macam jenis dan unsur. Dari sekian
banyaknya teks yang ada, membuat beberapa orang yang ingin mendalami ilmu bahasa
kesulitan dalam membedakan antara teks satu dan lainnya. Untuk membantu para pembaca,
tim penyusun memutuskan untuk mengambil contoh teks anekdot yang kemudian akan
dibedah dan sekiranya dapat membantu para pembaca untuk dapat memahami teks. Teks
anekdot adalah sebuah cerita atau kisah yang mengandung sifat lucu. Meskipun teks anekdot
berisi cerita lucu, tetapi teks anekdot juga bisa memiliki banyak maksud yang biasanya
digunakan untuk menyampaikan kritik. Teks anekdot memiliki struktur diantaranya: abstrak,
orientasi, krisis, reaksi,dan koda. Teks anekdot memiliki ciri ciri yang mudah dikenali salah
satunya, memiliki sifat menyindir yang menggelitik. Teks anekdot memiliki berbagai macam
unsur kebahasaan seperti menggunakan kata kerja, menggunakan penghubung dan lain-lain.
Teks anekdot memiliki perbedaan dengan teks lainnya terutama dibandingkan dengan teks
humor dan teks kritik. Jika suatu teks yang diklaim sebagai teks anekdot namun ada beberapa
unsur dalam teks tersebut tidak sesuai dengan teks anekdot maka teks tersebut disebut
dengan teks anekdot tidak sejati.

3.2 Saran
Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
terkait dengan teks anekdot. Khususnya yang berminat untuk mengetahui lebih jauh tentang
apa itu teks anekdot, seperti apa struktur teks anekdot, dan kaidah kebahasaan teks anekdot
itu seperti apa, serta dapat membedakan antara teks anekdot dengan teks lainnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Badriyah, S. (t.thn.). Pengertian Teks Anekdot: Ciri-Ciri, Tujuan, Struktur, dan Contohnya.
Diambil kembali dari Gramedia.com: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-
teks-anekdot/

Nathasya, M. R. (2023, 8 31). 15 Contoh Teks Anekdot Bahasa Indonesia Beserta


Strukturnya. Diambil kembali dari detikJateng: https://www-detik-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.detik.com/jateng/berita/d-6906137/15-contoh-teks-
anekdot-bahasa-indonesia-beserta-strukturnya/amp?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16938726964029&referrer=https%3
S.Aliyah. (2022, 1 7). apa perbedaan anekdot dengan kritik. Diambil kembali dari Robguru:
https://roboguru.ruangguru.com/forum/apa-perbedaan-anekdot-dengan-kritik_FRM-
S8EQK8WL
Sutarno, S. (2019, 11 30). Cermat Berbahasa Indonesia. Sukabumi,Jawa Barat: CV
Jejak,Anggota IKAPI. Diambil kembali dari Kompas.com: https://amp-kompas-
com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/skola/read/2021/11/30/140000969/
perbedaan-cerita-anekdot-dan-humor?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16938734070528&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.c
Setiawan, E. (t.thn.). Arti Kata Anekdot. Diambil kembali dari KBBI Web:
https://www.kbbi.web.id/anekdot
Superadmin. (2023, Maret 2). PijarBelajar. Diambil kembali dari PijarBelajar.id:
https://www.pijarbelajar.id/blog/fungsi-teks-anekdot-beserta-pengertian-ciri-dan-
contohnya

15

Anda mungkin juga menyukai