Anda di halaman 1dari 28

TEKS DISKUSI, TEKS EKSEMPLUM (EXEMPLUM) DAN TEKS

ANEKDOT

Disusun Oleh :

Kelompok 10

Iftina Delfi 06081182025001

Ulan Dari 06081282025049

Wita Anggraini 06081182025013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah dengan judul “Teks Diskusi, Teks Eksemplum
dan Teks Anekdot” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Bahasa
Indonesia di Universitas Sriwijaya.

Makalah ini dibuat berdasarkan pengetahuan dari refrensi buku dan


informasi dari internet. Semoga Makalah ini dapat menjadi sarana bagi generasi
muda untuk mengetahui lebih luas mengenaiteks diskusi, teks eksemplum dan
teks anekdot. Dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah Teks Diskusi, Teks Eksemplum Dan Teks Anekdot ini sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.

Indralaya, 11 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Teks Diskusi...........................................................................................................3

2.1.1Pengertian Teks Diskusi.....................................................................................3

2.1.2 Tujuan Teks Diskusi..........................................................................................4

2.1.3 Jenis-JenisTeks Diskusi.....................................................................................4

2.1.4 Ciri-ciri Bahasa Teks Diskusi...........................................................................4

2.1.5 Struktur Teks Diskusi........................................................................................5

2.1.6 Contoh Teks Diskusi..........................................................................................6

2.2 Teks Eksemplum...................................................................................................8

2.2.1Pengertian Teks Eksemplum..............................................................................8

2.2.2 Tujuan Teks Eksemplum...................................................................................8

2.2.3 Ciri-ciri Teks Eksemplum.................................................................................8

2.2.4 Struktur Teks Eksemplum.................................................................................9

2.2.5Contoh Teks Eksemplum....................................................................................9

2.3Teks Anekdot........................................................................................................11

2.3.1Pengertian TeksAnekdot...................................................................................11

2.3.2Tujuan Teks Anekdot........................................................................................12

ii
2.3.3 Ciri-ciriTeks Anekdot......................................................................................13

2.3.4Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot..................................................................14

2.3.5Struktur Teks Anekdot......................................................................................16

2.3.6 Contoh Teks Anekdot......................................................................................17

BAB III PENUTUP..............................................................................................20

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................20

3.2 Saran......................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kegiatan menulis sering dilakukan baik dari kecil maupun sekarang,


kita sudah menulis untuk berbagai tulisan untuk keperluan dalam sehari
-hari, contoh satu manfaat menulis yaitu kita menggunakan berbagai teks
untuk mengungkapkan tujuan kita menulis. Terdapat struktur dalam
sebuah teks. Teks yang baik terdiri atas beberapa struktur atau tingkatan
yang masing-masing bagian saling mendukung, sehingga menjadikan
suatu teks memiliki makna dan arti. Jenis-jenis teks terbagi menjadi dua,
yakni genre faktual dan genre fiksi. Teks yang termasuk dalam genre
faktual salah satunya adalah teks diskusi, sedangkan yang termasuk genre
fiksi diantaranya teks anekdot dan teks eksemplum. Pembelajaran Bahasa
Indonesia Kurikulum 2013 dalam pembelajarannya digunakan sebagai
sarana untuk menyampaikan segala informasi atau kejadian, karena
Bahasa Indonesia juga dijadikan sebagai pembelajaran pengantar
pembelajaran ilmu lain. Siswa mampu menangkap pengetahuan atau
informasi yang diberikan oleh guru. Pendidikan Bahasa Indonesia pada
Kurikulum 2013 pendidikan berbasis teks, yang secara penyajiannya dan
penyampaiannya menggunakan segala jenis teks. Oleh karena itu dalam
makalah ini akan dijelaskan mengenai beberapa jenis teks yaitu teks
diskusi, teks eksemplum dan teks anekdot Aspek bahasa dalam menulis
terkait dengan sikap pembaca, dan tujuan. Sikap pembaca, dan tujuan akan
mempengaruhi bagaimana menulis kalimat,pilihan kata, dan gaya bahasa.
Penguasaan bahasa dan penguasaan menulis yang baik akan memudahka
dalam memilih media tulisan yang akan digunakan. Dalam macam-macam
teks, terdapat beberapa macam yang akan dijabarkan dalam makalah ini.
kami mengambil beberapa teks antara lain: teks diskusi, teks eksemplum,
dan teks anekdot.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari teks diskusi?
2. Apa tujuan dari teks diskusi ?
3. Apa saja jenis-jenis teks diskusi ?
4. Bagaimana struktur dalam teks diskusi ?

1
5. Apa saja ciri-ciri bahasa teks diskusi ?
6. Apa pengertian teks eksemplum ?
7. Apa tujuan dari teks eksemplum ?
8. Apa saja ciri-ciri dari teks eksemplum ?
9. Bagaimana struktur dalam teks eksemplum ?
10. Apa pengertian dari teks anekdot ?
11. Apa tujuan dari teks anekdot ?
12. Apa saja ciri-ciriteks anekdot ?
13. Apa saja kaidah kebahasaan yang ada dalam teks anekdot ?
14. Bagaimana struktur dalam teks anekdot ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui Pengertian Teks Diskusi
2. Untuk mengetahui tujuan dari Teks Diskusi
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Teks Diskusi
4. Untuk Mengetahui struktur dalam Teks Diskusi
5. Untuk mengetahui ciri-ciri Bahasa Teks Diskusi
6. Untuk mengetahui Pengertian Teks Eksemplum
7. Untuk mengetahui tujuan dari Teks Eksemplum
8. Untuk mengetahui ciri-ciriTeks Eksemplum
9. Untuk Mengetahui struktur dalam Teks Eksemplum
10. Untuk mengetahui Pengertian Teks Anekdot
11. Untuk mengetahui tujuan dari Teks Anekdot
12. Untuk mengetahui ciri-ciriTeks Anekdot
13. Untuk mengetahui KaidahKebahasaan yang digunakan dalam Teks
Anekdot
14. Untuk Mengetahui struktur dalam Teks Anekdot

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teks Diskusi


2.1.1 Pengertian Teks Diskusi
 Pengertian Teks Diskusi menurut Para Ahli
1. Mulyadi (2015: 130)
Teks diskusi ialah teks yang berisi paparan suatu permasalahan,
perbedaan pendapat yang terjadi, serta penyelesaian yang
merupakan jalan keluar dari perbedaan pendapat yang ada dalam
teks tersebut.
2. Priyatni, dkk. (205: 94)
Teks diskusi adalah teks yang membicarakan atau membahas suatu
topik dari berbagai aspek untuk memberikan sudut pandang,
wawasan, cakrawala yang berbeda dan lebih luas
 Pengertian Teks Diskusi
Teks diskusi adalah sebuah teks yang mengulas sebuah isu atau
masalah dengan memberikan 2 pendapat yang berbeda (mendukung
atau menolak) tentang isu tersebut.

2.1.2 Tujuan Teks Diskusi


Adapuntujuan dari teks diskusi adalah :
1. Untuk dapat menyadari dan menguji bukti sistem nilai, opini serta
respons dari sebuah gagasan.
2. Melakukan pengujian secara bersama terkait suatu sebuah yang
dikemukakan orang lain.
3. Sarana tukar pikiran serta gagasan.
4. Untuk mempelajari, mengungkapkan serta menanggapi keterangan
yang benar.
5. Untuk menghubungkan data serta kondisi dari berbagai sudut pandang
dan latar belakang yang tak sama.

3
6. Untuk mendapatkan suatu kesepakatan pendapat atau gagasan
mengenai suatu permasalahan.

2.1.3 Kaidah Kebahasaan Teks Diskusi


Adapun kaidah kebahasaan teks diskusi adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan Kalimat yang digunakan dalam teks diskusi
menunjukkan waktu sekarang. Karena biasanya topik bahasan teks
diskusi biasanya adalah permasalahan aktual yang sedang terjadi.
2. Kata-kata yang digunakan juga menunjukkan waktu kini atau apa yang
sedang terjadi seperti: sedang, kini, perlu, bertindak, selamatkan,
hentikan, perbaiki, dsb.
3. Kata mewakili pikiran dan perasaan yang mengekspresikan emosi dari
penulisnya, misalnya: percaya, yakin, pikir, rasa, kagum, senang,
terkejut, ragu, harap, suka.
4. Menggunakan kata emotif yang membuat pembaca seakan melihat dan
merasakan emosi persoalan seperti yang penulis atau pembicaranya
pikiran. Contoh: menakjubkan, ganas, liar, buas, berharga, istimewa,
kumal, unik, dsb.
5. Menggunakan bahasa evaluatif untuk mengkaji argumen serta bukti
pendukungnya. Misalnya: berpikiran sempit, sangat jelas,
menguntungkan untuk masa depan, tidak dapat diakui, hanya pilihan,
lebih mudah, sederhana.
6. Menggunakan kata modalitas atau derajat kepastian, yakni kata yang
mempunyai makna kemungkinan dan kenyataan yang dinyatakan dalam
kalimat. Contohnya: mesti, seharusnya, selalu, biasanya, hampir, nyaris,
kadang-kadang, tak perlu dipersoalkan, dsb.
7. Konjungsi dan penanda kohesi-koherensi. Kohesi adalah kepaduan
yang dicapai melalui bentuk kata, sementara koherensi adalah kepaduan
yang dicapai melalui makna kata. Jadi, konjungsi penanda kohesi-
koherensi berarti kata sambung yang memadukan kata berdasarkan
bentuk dan maknanya, contohnya: tetapi, bagaimanapun, juga, pertama,

4
kedua, akhirnya, sementara, meskipun, yang utama, sebab, oleh karena
itu.
8. Menggunakan konjungsi atau kata hubung perlawanan (misal: tetapi,
sedangkan, dll.
9. Menggunakan pronomina (kata ganti).
10. Menggunakan kata baku.

2.1.4 Struktur Teks Diskusi


Sebuah teks bisa dikategorikan sebagai teks eksplanasi jika memiliki
struktur sebagai berikut ini.
1. Isu
Isu merupakan masalah utama yang akan dibahas dalam teks
diskusi.Pemilihan isu dalam teks diskusi sangatlah luas, hampir di
semua bidang terdapat isu-isu yang bisa dijadikan bahan diskusi
bersama untuk dicari solusinya.
2. Argumentasi
Argumentasi merupakan pendapat yang dikemukakan mengenai isu
yang telah dipilih.
Argumentasi dibagi menjadi 2, yaitu argumen yang mendukung dan
argumen yang menentang.

 Argumentasi Mendukung: merupakan pendapat atau alasan yang


mendukung isu yang sedang didiskusikan (pro dengan isu).
 Argumentasi Menentang: merupakan pendapat atau alasan yang
menentang atau menolak argumen yang mendukung isu tersebut
(kontra dengan isu).

5
3. Kesimpulan

Kesimpulan dalam teks diskusi merupakan hasil akhir yang berisi


kesepakatan, solusi, atau rekomendasi tentang permasalahan yang
dibahas sehingga bisa menjadi jalan tengah antara pendapat yang pro
dan kontra.

2.1.5 Contoh Teks Diskusi

Globalisasi Pudarkan Budaya Permainan Tradisional

 Isu

Era globalisasi banyak membawa perubahan terhadap masyarakat,


terutama pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi membuat masyarakat malas untuk
melakukan sesuatu secara manual. Hal ini karena kemajuan teknologi
menjadikan suatu hal dapat dilakukan lebih cepat dan mudah. Seperti
apa yang terjadi dewasa ini, permainan tradisional sudah jarang kita
dengar. Yang sering kita dengar adalah permainan modern, seperti
game online. Hal tersebut merupakan salah satu dampak kemajuan
teknologi sehingga membuat permainan tradisional mulai ditinggalkan.

 Argumen mendukung

Sebenarnya, permainan tradisional memiliki banyak manfaat.


Permainan tradisional mengajarkan anak untuk bekerja sama, jujur,
kompak, dan ulet. Selain itu, permainan tradisional juga menjadikan
anak aktif, komunikatif, memiliki solidaritas yang tinggi, peduli
terhadap sesama, dan sportif. Contoh dari permainan tradisional adalah
petak umpet, bekelan, dan engklek.

 Argumen menentang

6
Akan tetapi, permainan tradisional juga memiliki beberapa kekurangan.
Permainan tradisional umumnya memerlukan tempat yang luas karena
didominasi oleh gerakkan tubuh. Perkara lain yang sering menjadi
masalah adalah anak mudah lelah karena permainan tradisional cukup
menguras tenaga. Lebih parahnya, memilih bermain permainan
tradisional berarti siap menghadapi cidera yang mungkin terjadi.

 Argumen mendukung

Sebagai gantinya, anak-anak cenderung menggemari permainan


modern. Berbagai macam permainan modern yang disukai anak, antara
lain adventure game (permainan petualangan), fighting game
(permainan perkelahian), dan racing game (permainan balapan). Fitur
yang tersedia dalam game pun didesain sedemikian rupa sehingga anak
tidak mudah jenuh. Dilihat dari pemanfaatan ruangnya, permainan
modern tidak membutuhkan tempat yang luas sehingga dapat
dimainkan hampir di mana pun. Orang tua pun tidak perlu cemas
apabila anaknya cidera karena umumnya, game tidak melibatkan fisik
pemainnya.

 Argumen menentang

Mengesampingkan hal tersebut, permainan ini tentunya membawa


dampak tersendiri bagi anak. Selain menjadikan anak malas belajar,
permainan modern juga berdampak pada kesehatan mata dan fisiknya.
Permainan modern membuat anak menjadi pendiam akibat kurangnya
interaksi dengan dunia luar. Hal itu dapat menurunkan rasa solidaritas
dan toleransi antar sesama.

 Simpulan

Oleh karena itu, sudah sepantasnya anak usia dini tidak diperkenalkan
dengan game. Sebaliknya, anak perlu diajak bermain di luar agar

7
mereka dapat bersosialisasi. Kita perlu mengajarkan kepada anak sikap
menjaga dan melestarikan hal-hal tradisional, lebih khususnya
permainan tradisional. Walaupun terlihat kuno, kita harus tetap
melestarikan apa yang sebelumnya telah ada.

2.2 Teks Eksemplum


2.2.1 Pengertian Teks Eksemplum
Teks eksemplum adalah jenis teks yang bercerita mengenai perilaku tokoh
dalam cerita. Umumnya, jenis teks ini diawali dengan pengenalan tokoh
kemudian kejadian yang dialami tokoh dan diakhiri dengan tafsiran dari
tokoh.
Definisi lain dari teks eksemplum adalah sebagai berikut:
 Teks eksemplum yaitu teks yang isinya rekaan suatu peristiaw yang
tidak diduga dan tidak dikehendaki oleh partisipan (pelakunya)
 Teks eksemplum yaitu suatu bacaan yang memiliki sifat sebagai
penjelas tentang pengalaman hidup seorang manusia
 Teks eksemplum yaitu suatu teks yang isinya atau ceritanya tentang
seorang pelaku.
2.2.2 Tujuan Teks Eksemplum
Tujuan teks eksemplum adalah memberikan nasihat pada pembaca agar
tidak salah melakukan sesuatu atau bisa dikatakan kalian tak perlu
merasakan langsung untuk mengetahui rasanya.

2.2.3 Ciri- CiriTeks Eksemplum


Adapunciri-ciri dari teks eksemplum adalah :
1. Berisikan kejadian yang tak terduga atau tak diinginkan.
2. Bercerita tentang kejadian yang jarang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari
3. Peristiwa yang terjadi menimbulkan penyesalan bagi tokoh.
4. Berisi amanat atau nilai yang disarankan pada pendengar/pembacanya.

8
5. Dalam bacaan menampilkan diri penulis/pengarang dalam menjelaskan
juga koda.
6. Mempunyai struktur yang lengkap.
7. Mempunyai urutan kejadian yang jelas dan juga mudah dipahami.
8. Bahasa yang dipakai bersifat naratif atau menguraikan sebuah kejadian.
9. Unsur bahasa yang digunakan di antaranya yaitu kata kerja, konjungsi,
kalimat kompleks, dan referensi

2.2.4 Struktur Teks Eksemplum


Teks eksemplum memiliki struktur antara lain yaitu :
1. Abstrak
Abstrak adalah inti dari suatu peristiwa sebagai pengantar yang
menggambarkan peristiwa yang akan diceritakan.
2. Orientasi
Orientasi adalah bagian awal dari teks eksemplum, biasanya berisi
tentang pengenalan tokoh.
3. Insiden
Insiden adalah bagian yang menjelaskan tentang kejadian-kejadian yang
dialami oleh tokoh. Biasanya tokoh mendapatkan suatu permasalahan
atau persoalan.
4. Interpretasi
Interpretasi adalah bagian yang menjelaskan tentang pesan moral,
evaluasi, dan akibat yang timbul karena tindakan tokoh. Interpretasi
hampir sama dengan koda yang terdapat pada struktur teks anekdot.
5. Koda
Koda adalah bagian penutup dalam cerita.

2.2.5 Contoh Teks Eksemplum

Kecerobohanku
 Abstrak
Aku memiliki pengalaman jatuh dari motor beberapa tahun yang lalu.

9
 Orientasi
Ketika itu saya masih SMP, pada suatu sore saat sedang membersihkan
kamar, keponakanku yang bernama Suci berkunjung ke rumahku untuk
minta diantar les di rumah gurunya.

 Insiden
Ketika itu sudah hampir mendekati adzan magrib, sebenarnya orang tua
saya sedikit melarang untuk langsung pergi, ibu saya menyuruh pergi
setelah selasai adzan saja. Tetapi karena Suci terlihat terburu-buru saya
pun tetap akan menemani dan mengantarkannya. Di jalan tiba-tiba
handphone saya berbunyi, dan sepertinya itu tanda jika ada sms masuk di
handphone saya.
Lalu saya pun mencoba mengambil handphone di saku celana kemudian
saya membuka sms yang telah masuk, dan saya juga berniat untuk
membalas pesan itu. Jujur saat itu saya mengendarai motor dalam keadaan
tergesa-gesa dan mengunakan kecepatan yang lumayan tinggi, kemudian
dari arah depan ada sebuah motor ingin putar balik arah tetapi tanpa
menyalakan lampu retingnya.
Saya pun gugup karena tidak bisa mengontrol danmenguasai kecepatan
akhirnya pun menabrak pengendara motor yang sedang putar balik arah
tadi, aku dan Suci pun terjatuh dan terlempar dari motor. Suci keponakan
saya mengalamani luka pada bagian siku dan kakinya, sedangkan saya
mengalami luka pada lutut sebelah kanan dan untungnya saya tidak
mengalami luka yang parah. Motor yang saya kendarai pun rusak parah,
ketika itu polisi yang kebetulan ada di sekitar jalan itu langsung datang
menghampiri saya, untuk menolong dan mengurus kasus kecelakaan
tersebut.

 Interpretasi
Dari kejadian tersebut saya menjadi tahu bahwa doa restu dan nasihat dari
orang tua sangatlah penting, jika saya menuruti perkataan orang tua saya

10
tadi pasti hal seperti ini tidak akian terjadi, selain itu saya menjadi
mengerti bahwa kehati-khatian dan ketertiban di jalan memang jelas
sangat perlu diperhatikan karena kita bagai sedang bertarung nyawa jika
ada di jalanan.
Serta kelengkapan pengaman mulai dari helm, dan surat-surat penting
seperti STNK, SIM juga harus diperhatikan saat sedang mengendarai
kendaraan di jalan. Dan jika sedang mengendarai kendaraan sebaiknya
tidak perlu sambil memegang handphone, kecuali jika itu dalam keadaan
yang sangat mendesak lebih baik kita berhenti sejenak di pinggir jalan
untuk membuka handphone.

 Koda
Sejak kejadian itu menimpa saya, saya menjadi semakin berhati-hati dalam
mengendarai kendaraan. Selain itu juga semakin memerhatikan peraturan
di lalu lintas, dan mematuhi kata-kata orang tua saya. Karena ridha Allah
adalah ridha orang tua.

2.3 Teks Anekdot


2.3.1 Pengertian Teks Anekdot
 Pengertian Teks Anekdot Menurut Para Ahli

1. Muthiah (2012)
Anekdot adalah sebuah teks yang berisi dari pengalaman seseorang
yang tidak biasa. Pengalaman tersebut disampaikan kepada orang
lain dengan tujuan untuk dapat menghibur pembaca atau
pendengar.

2. Prasetyo
Anekdot merupakan suatu cerita rekaan yang tidak harus
didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat, yang
menjadi pelaku atau paritisipan di dalamnya pun tidak harus orang
penting tetapi biasanya orang penting.

11
3. Taufiqur Rahman(2018)
Teks anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung
unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan.

 Pengertian Teks Anekdot

Secara umum, teks anekdot ini dapat didefinisikan sebagai sebuah


teks yang memuat cerita lucu yang dimaksudkan untuk menyampaikan
sebuah kritikan-kritikan.

Pada umumnya, teks anekdot juga memilih topik layanan publik,


lingkungan, dan sosial.Selain memuat bacaan yang lucu sekaligus yang
mengkritik, teks anekdot ini pun termasuk jenis teks yang memuat suatu
amanah, nilai moral, dan suatu fakta secara umum.

2.3.2 Tujuan Teks Anekdot


 Tujuan utama anekdot adalah untuk membuat orang tertawa,
mengungkapkan kebenaran secara umum, atau untuk mendeskripsikan
fitur dari karakter sedemikian rupa sehingga menjadi lucu, dan memberi
pemahaman yang baik tentang karakter.
 Mengutip Your Dictionary, ada beberapa tujuan anekdot, yaitu:
1. Untuk membawa kebahagiaan.
Seseorang menceritakan anekdot hanya untuk membuat orang
tertawa atau menghibur.
2. Untuk mengenang.
Pada kebanyakan anekdot, orang biasanya membicarakan masa
lalunya. Mereka mengingat kembali momen-momen dalam
hidupnya dan berbagi kegembiraan dengan orang lain.
3. Untuk peringatan.

12
Kadang-kadang adanya aturan untuk mengatur seseorang atau
masyarakat kurang efektif. Diperlukan anekdot untuk
menyampaikan tentang pentingnya taat peraturan untuk
menghindari bahaya.
4. Untuk membujuk atau menginspirasi.
Terkadang, orang menyampaikan anekdot hanya ingin agar orang
lain mengetahui bahwa mereka pernah menghadapi kesulitan yang
sama dan bersedia untuk membantu. Melalui anekdot orang juga
bisa menyampaikan bahwa dengan sedikit kerja keras, masa depan
yang lebih cerah bisa diraih.
5. Untuk mendekatkan diri
Anekdot tidak selalu memiliki tujuan khusus. Bisa jadi, anekdot
hanya menjadi bagian dari percakapan alami dengan keluarga atau
teman. Anekdot bisa menjadi salah satu cara yang baik untuk
mengenal satu sama lain.

2.3.3 Ciri – ciri Teks Anekdot


Berikut ciri-ciri Teks Anekdot :
1. Teks Anekdot dapat diceritakan secara singkat.
2. Berisi tentang suatu humor yang menarik.
3. Bersifat untuk menghibur atau entertain.
4. Biasanya mengenai orang yang penting atau terkenal.
5. Memiliki tujuan yang tertentu.
6. Terdapat kritik/saran berupa sindiran di dalamnya (langsung maupun
tidak langsung).
7. Sebagai media penyampai pandangan, aspirasi yang bernilai positif
dan berbau humor ke publik.
8. Secara umum menceritakan tentang suatu hewan dan manusia.
9. Berakar dari kenyataan atau realitas yang ada. Meski setelah menjadi
anekdot, ia mengalami proses kreatif  yang menjadikannya berbeda.
10. Mengandung percakapan. Anekdot biasanya memiliki percakapan
untuk mempermudah alur dan pemahaman pembaca.

13
11. Ditujukan kepada pihak yang memiliki kekuasaan atau kewenangan.
Meskipun ada juga anekdot yang ditujukan hanya kepada tetangga
atau keluarga.
12. Terdapat pihak yang dikritik.

2.3.4 Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot


1. Menggunakan Kata Kerja Lampau.
Sebuah anekdot yang diceritakan, tandanya ia pernah terjadi.
Makanya dalam membuat contoh teks anekdot harus menggunakan
kata kerja lampau.
Kaidah kebahasaan teks anekdot ini akan lebih jelas jika ditulis
dalam bahasa asing yang memiliki peraturan kata kerja lampau. Dalam
bahasa Indonesia sendiri ini tidak terlalu berpengaruh.

2. Mengandung Pernyataan atau Pertanyaan Retorik


Maksud dari retorik adalah sesuatu yang sudah menjadi rahasia
umum, atau bisa juga disebut sesuatu yang secara umum disetujui.
Oleh karena itu pertanyaan yang bersifat retorik tidak membutuhkan
jawaban karena penanya dan penjawab dianggap sudah tahu
jawabannya.
Contoh pertanyaan retorik, “Apakah ibu kota memang sekejam
ini?”
Contoh pernyataan retorik, “Namanya juga ibu kota, kalau tidak
kejam namanya ibu peri.”

3. Menggunakan Konjungsi.
Konjungsi atau kata hubung merupakan kata yang digunakan untuk
menciptakan sebuah hubungan atau rangkaian. Hubungan yang
dimaksud dapat berdasar waktu seperti “dan”, “lalu”, “kemudian”;
atau berdasar kausalitas seperti “sehingga’, “maka”, dan sebagainya.
Anekdot biasanya diceritakan dalam bentuk yang sangat singkat
dan terfokus kepada masalah tertentu. Karena itu untuk menghemat

14
waktu, alurnya sering diceritakan melompat secara cepat. Lompatan
dari abstraksi ke orientasi atau dari event ke event perlu menggunakan
konjungsi (kata hubung).
Contoh dari abstraksi ke orientasi seperti berikut.
“Mamat adalah seorang penjual lontong sayur di Terminal Kampung
Rambutan. Satu saat datanglah seorang pembeli. Kemudian pembeli
itu bertanya.”

4. Kalimat Aktif (Transitif – Intransitif).


Alasan menggunakan kalimat aktif pada  teks anekdot sama
dengan penggunaannya pada cerpen. Kalimat aktif lebih berpotensi
mengaktifkan pikiran dan imajinasi.
Selain itu, kalimat aktif juga secara gramatikal lebih mudah ditulis.
Ini akan sangat terasa jika menulis anekdot dalam bahasa asing seperti
Inggris, Arab, dan sebagainya. Maka, sebisa mungkin hindari kalimat
negatif dalam membuat sebuah teks anekdot.

5. Menggunakan Majas.
Majas memiliki arti gaya atau corak berbahasa. Sebagai sebuah
adopsi dari kejadian nyata yang telah mengalami proses kreatif,
anekdot sering menggunakan gaya bahasa. Gaya bahasa ini berguna
untuk menjadikan anekdot lebih bernyawa dan mengundang tawa.

Majas yang sering digunakan dalam teks anekdot antara lain


sebagai berikut.

a) Majas Perbandingan. Misalnya, “Di Amerika polisi bawa


senjata baru seram, di Indonesia polisi tidur saja sudah
seram.”
b) Majas Personifikasi (seolah hidup). Misalnya, “Kasihan si
Anjing, sering dikambinghitamkan. Kalau saja bisa bicara,
dia bakal ngomong,’nggak usah sok deket sama gue dah.’”

15
c) Majas Pengandaian. Misalnya. “Untung Decepticon adanya
di Amerika. Andai ada di Indonesia, udah dipreteli sama
tukang besi bekas dari Madura.”
d) Majas Hiperbola (berlebih-lebihan). “Dia mah kaya banget.
Kamu tuh kalau liat duitnya, bisa ditumpuk sampai bulan.”
e) Majas Sarkasme (sindiran kasar). “Suara kamu bagus
banget, sampai bisa bikin jebol telinga orang.”
f) Majas Satire (sindiran halus). “Negara kita kaya kok, dari
pohon, ikan, sampai orang bisa dijual.”

2.3.5 Stuktur Teks Anekdot


Struktur anekdot antara lain sebagai berikut.
1. Abstraksi
Istilah abstraksi akan memiliki makna yang sangat bervariasi
tergantung bidang apa yang menggunakannya. Abstraksi dalam
anekdot lebih bermakna sebagai gambaran awal cerita. Fungsinya
adalah untuk menggambarkan setting tempat, waktu, dan tentang apa
anekdot tersebut nantinya.
2. Orientasi
Istilah orientasi di sini merujuk pada latar atau  suasana awal cerita
dalam sebuah anekdot. Orientasi memberikan lanjaran dalam suasana
dan kondisi seperti apa kisah dalam anekdot itu terjadi.
3. Event
Istilah event dalam anekdot menunjukkan rangkaian kejadian awal
dalam kisah tersebut. Event-event ini akan saling bersambung dan
menguatkan hingga masuk ke adegan atau kalimat utama. Dalam
teknik stand up comedy, mungkin bisa dianalogikan sebagai bagian
set-up.
4. Krisis
Istilah krisis dalam anekdot merujuk kepada masalah utama yang
harus diselesaikan. Krisis ini merupakan puncak atau klimaks dari

16
event-event sebelumnya. Dalam teknik stand up comedy, dapat
dibilang sebagai set up terakhir.
5. Reaksi
Istilah reaksi di sini menunjukkan cara sang tokoh utama
menyelesaikan krisis yang dihadapi. Reaksi ini juga menguak alasan
tokoh utama tersebut melakukannya.
Di sinilah bagian inti, alias humornya terjadi. Kelucuan ini
terwujud karena reaksi yang berbeda dari yang umumnya.
6. Koda
Koda berfungsi sebagai penutup dalam teks anekdot. Koda dalam
teks anekdot biasanya berupa ekspresi tokoh atau suasana lingkungan
di akhir anekdot.
Struktur anekdot yang telah dijelaskan tidaklah kaku. Setiap
strukturnya dapat saja terdiri dari 1 atau beberapa kalimat. Bahkan,
terkadang abstraksi atau koda dapat saja tidak diceritakan tanpa
menghilangkan fungsinya.

2.3.6 Contoh Teks Anekdot

Melawan Pengganggu
 Abstraksi
Abu Nawas baru pulang dari suatu tempat. Ia kaget mendapati
rumahnya telah hancur. Lebih kaget lagi ketika istrinya menjelaskan
bahwa yang melakukannya adalah Sultan.

 Orientasi
Sultan bermimpi bahwa di bawah rumah Abu Nawas terdapat harta
karun. Ia memerintahkan anak buahnya mencari dan menggali sampai
dapat. Harta karun tidak ditemukan, tapi rumah yang berantakan
dibiarkan dan tidak mendapat ganti kerugian.

17
 Event
Besoknya, Abu Nawas pergi menghadap  Sultan dengan membawa
pentungan dan sepiring roti yang bertudung.
“Wahai, Sultan. Aku menuntut keadilan,” kata Abu Nawas.
“Ceritakan masalahmu, Abu Nawas,” jawab Sultan.
Abu Nawas menunjukkan sepiring rotinya yanng dikerubuti lalat.
“Kemarin lalat-lalat pengganggu telah memasuki rumah dan
mengambil makananku. Aku ingin keadilan.”
Sultan berpandangan dengan para penasihatnya sambil menahan
senyum, merasa geli.
“Keadilan seperti apa yang kau inginkan?”

 Krisis
Abu Nawas menyodorkan sebuah kertas, ”Aku meminta ijin tertulis
darimu untuk diperbolehkan menghukum mereka di mana pun mereka
hinggap.”
“Baiklah,” jawab Sultan. Meski masih merasa geli, Sultan
menandatangani dokumen tersebut dan menyerahkannya ke Abu
Nawas.
Begitu surat tersebut di tangannya, Abu Nawas segera meletakkan
piring tersebut di atas meja dan menghantamnya. Piring pecah, roti
berhamburan, dan lalat beterbangan.Abu Nawas segera mengejar lalat
tersebut, dan memukul apapun yang mereka hinggapi. Vas bunga,
lampu, kursi, jendela, hingga orang-orang yang berada di dalam istana
sekalipun. Keadaan menjadi sangat kacau.

 Reaksi
“Apa-apaan ini, Abu Nawas. Kenapa kau lakukan ini?” teriak raja di
tengah kericuhan.Abu Nawas menatap sultan dengan pandangan tak
mengerti. “Apa maksudmu, wahai Sultan? Bukankah kau yang telah
memberiku izin dan kekuasaan untuk melakukannya?”

18
 Koda
Sultan hanya bisa terpana dan merasa malu. Rasa sesal timbul
melihat Abu Nawas yang berjalan dengan senyum puas ke luar
istana setelah mengobrak-abrik isinya.
(Pesan: jangan menggunakan kekuasaan untuk bersikap sewenang-
wenang.)

19
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Teks diskusi adalah sebuah teks yang mengulas sebuah isu atau masalah
dengan memberikan 2 pendapat yang berbeda (mendukung atau menolak) tentang
isu tersebut yang bertujuan untuk mendapatkan suatu kesepakatan pendapat atau
gagasan mengenai suatu permasalahan. Teks diskusi terdiri dari isu, argumen
(argumen pendukung dan argumen menentang) dan simpulan. Teks diskusi
memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut:

1. Kalimat yang digunakan dalam teks diskusi menunjukkan waktu sekarang.


Kata-kata yang digunakan juga menunjukkan waktu kini atau apa yang
sedang terjadi seperti: sedang.
2. Menggunakan kata baku.
3. Kata mewakili pikiran dan perasaan yang mengekspresikan emosi dari
penulisnya, misalnya: percaya.
4. Menggunakan kata emotif yang membuat pembaca seakan melihat dan
merasakan emosi persoalan seperti yang penulis atau pembicaranya pikiran.
Contoh: menakjubkan.
5. Menggunakan bahasa evaluatif untuk mengkaji argumen serta bukti
pendukungnya. Misalnya: berpikiran sempit.
6. Menggunakan kata modalitas atau derajat kepastian, yakni kata yang
mempunyai makna kemungkinan dan kenyataan yang dinyatakan dalam
kalimat. Contohnya: mesti.
7. Konjungsi penanda kohesi-koherensi contohnya: oleh karena itu.
8. Menggunakan konjungsi atau kata hubung perlawanan, misal: tetapi.
9. Menggunakan pronomina (kata ganti).

Teks eksemplum yaitu teks yang isinya rekaan suatu peristiwa yang tidak
diduga dan tidak dikehendaki oleh partisipan (pelakunya) yang bertujuan untuk
memberikan nasihat kepada pembaca agar tidak salah dalam melakukan sesuatu
atau bisa dikatakan kalian tak perlu merasakan langsung untuk mengetahui

20
rasanya. Teks eksemplum terdiri dari abstrak, orientasi, insiden, interpretasi, dan
koda. Teks eksemplum memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Berisikan kejadian yang tak terduga atau tak diinginkan.


2. Bercerita tentang kejadian yang jarang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Peristiwa yang terjadi menimbulkan penyesalan bagi tokoh.
4. Berisi amanat atau nilai yang disarankan pada pendengar/pembacanya.
5. Dalam bacaan menampilkan diri penulis/pengarang dalam menjelaskan juga
koda.
6. Mempunyai struktur yang lengkap.
7. Mempunyai urutan kejadian yang jelas dan juga mudah dipahami.
8. Bahasa yang dipakai bersifat naratif atau menguraikan sebuah kejadian.
9. Unsur bahasa yang digunakan di antaranya yaitu kata kerja, konjungsi,
kalimat kompleks, dan referensi

Teks anekdot merupakan teks rekaan yang bisa didefinisikan sebagai sebuah
teks yang memuat cerita lucu yang dimaksudkan untuk menyampaikan sebuah
kritikan-kritikan yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara umum,
atau untuk mendeskripsikan fitur dari karakter sedemikian rupa sehingga menjadi
lucu dan membuat banyak orang tertawa, serta memberi pemahaman yang baik
tentang karakter. Teks anekdot terdiri dari abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi,
dan koda. Kaidah kebahasaan teks anekdot adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan kata kerja lampau


2. Mengandung pernyataan atau pertanyaan retorik
3. Menggunakan konjungsi
4. Kalimat aktif(Transitif – intransitif)
5. Menggunakan majas

21
5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
sekali kesalahan dan tentunya makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh
Karena itu penulis meminta kritik yang membangun kepada pembaca untuk
memperbaiki makalah ini.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anafiah. 2013. ‘’Teks Anekdot’’ dalamhttps://www.gurupendidikan.co.id/contoh-


teks-anekdot/, diakses tanggal 3 April 2021.

Danang. 2011. ‘’Teks Eksemplum’’


dalamhttps://www.pelajaran.co.id/2020/30/pengertian-teks-
eksemplum.html, diakses tanggal 4 April 2021.

Indah, Aisyah. 2012. ‘’Teks Anekdot’’ dalam


https://seputarilmu.com/2020/09/teks-anekdot.html, diakses tanggal 3 April
2021.

Jainudin, A. 2014. ‘’Teks Eksemplum’’


dalamhttps://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-teks-
eksemplum-karakteristik-ciri-ciri-struktur-unsur-contoh.html, diakses
tanggal 4 April 2021.

Lula. 2015. ‘’Teks Eksemplum’’ dalam


https://m.bola.com/ragam/read/4435639/pengertian-teks-eksemplum-ciri-
ciri-struktur-unsur-kebahasaan-dan-contohnya, diakses tanggal 4 April
2021.

Maimunah. 2016. ‘’Teks Eksemplum’’ dalam


https://www.dosenpendidikan.co.id/teks-eksemplum/, diakses tanggal 4
April 2021.

Maimunah. 2016. “Contoh Teks Anekdot” dalam


https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-teks-anekdot/,diakses tanggal 3
April 2021.

Niken, R. 2012.”Teks Anekdot” dalam


https://pendidikanmu.com/2020/12/pengertian-ciri-struktur-kaidah-dan-
contoh-teks-anekdot.html, diakses tanggal 3 April 2021.

Oktariani. 2015. ‘’Contoh Teks Diskusi’’ dalam


https://bocahkampus.com/contoh-teks-diskusi, diakses tanggal 4 April 2021.

23
Viorika. 2014. ‘’Teks Diskusi’’https://serupa.id/teks-diskusi-struktur-pengertian-
contoh-ciri-dsb/, tanggal 4 April 2021.

Zainudin, A. ‘’Teks Diskusi’’ dalam


https://www.bola.com/ragam/read/4512253/pengertian-teks-diskusi-
struktur-tujuan-jenis-dan-cara-menyusunnya-yang-perlu-dipahami, diakses
tanggal 4 April 2021.

24

Anda mungkin juga menyukai