Anda di halaman 1dari 7

Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD)

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Kelas X

A. Kelas. : X

B. Topik. :

C. Kompetensi Dasar

Mengonstruksi sebuah...... dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

 Mampu menentukan topik yang terkandung didalam....


 Menulis....... dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun

Petunjuk Pengerjaan

1. Isilah identitas pada kolom yang disediakan.


2. Ikuti dan kerjakan setiap langkah kerja bersama teman sekelompokmu, serta
jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKPD.
3. Kerjakan soal secara bersama-sama dengan berdiskusi bersama teman sekelompok.
4. Jika ada yang belum dipahami tanyakan kepada teman sekelompokmu atau kepada
guru.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat enyimak mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa
gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang terkandung di
dalam sebuah teks anekdot.
2. Peserta didik dapat memahami dan mengidentifikasi pengertian, ciri, struktur, dan
kaidah bahasa dalam teks anekdot.
3. Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu memahami
mengenai topik tentang.......dan mampu menyunting ..... dengan memperhatikan
unsur-unsur pembangun.
B. Materi
Apakah kalian pernah membaca atau mendengar cerita singkat yang berisi sindiran tentang
fenomena tertentu? Kalau sudah pernah, artinya kamu sudah mengenal teks anekdot.

Pengertian Teks Anekdot


Sebelum lebih jauh, ada baiknya kalau kita bahas dulu pengertian teks anekdot. Jadi,
anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang lucu dan menghibur yang mungkin
merupakan gambaran kejadian nyata atau sebenarnya. Anekdot bertujuan untuk menyindir
atau mengkritik tokoh terkenal atau tokoh penting dan fenomena sosial tertentu.
Biasanya, tema yang diangkat bersifat umum, atau biasa terjadi di sekitar kita. Karena
sindiran atau kritik tersebut disajikan dengan humor atau kisah lucu, anekdot dianggap
sebagai medium sindiran atau kritik yang tidak kasar atau menyakiti.
Jadi, kita bisa menyimpulkan kalau batasan anekdot adalah semua cerita singkat atau
pendek yang mengungkapkan sindiran atau kritik terhadap tokoh terkenal atau penting dan
fenomena sosial tertentu dengan menggunakan humor.

Isi pokok dari anekdot itu sendiri adalah sindiran atau kritik yang diungkapkan dalam cerita
singkat atau pendek tersebut. Sementara fungsi dari anekdot adalah sebagai hiburan atau
intermezo yang menyindir atau mengkritik tokoh terkenal atau penting dengan fenomena
sosial tertentu yang berkaitan dengan tokoh tersebut.

Ciri-Ciri Teks Anekdot


Berikut adalah ciri-ciri yang biasa terdapat dalam sebuah teks anekdot:
1. Teks anekdot bersifat lucu dan menghibur.
2. Teks anekdot ditujukan untuk mengkritik atau menyindir.
3. Teks anekdot bisa berdasarkan kejadian nyata atau sebenarnya, tetapi juga bisa
sepenuhnya hasil rekaan (imajinasi).
4. Teks anekdot biasanya menceritakan kejadian mengenai orang terkenal atau orang
penting, tetapi juga bisa mengenai kejadian sehari-hari di sekitar kita.
5. Teks anekdot memiliki pesan berupa kritik atau sindiran.

Struktur Teks Anekdot


Teks anekdot memiliki struktur sebagai berikut:
1. Abstrak, bagian pendahuluan teks anekdot yang memberikan gambaran umum
mengenai cerita singkat tersebut.
2. Orientasi, bagian teks anekdot yang memberikan gambaran mengenai latar belakang
alasan cerita singkat tersebut terjadi, yang menjadi penyebab utama terjadinya
krisis. Pada bagian ini, cerita mengarah pada krisis, konflik, atau peristiwa utama
yang terjadi pada tokoh-tokoh di dalam cerita.
3. Krisis, bagian teks anekdot yang mengungkapkan pokok masalah atau inti masalah
dalam cerita singkat tersebut. Pada bagian dalam teks anekdot inilah yang
mengandung humor atau kekonyolan yang mengundang tawa pembaca atau
pendengar cerita singkat tersebut.
4. Reaksi, bagian teks anekdot yang mengungkapkan penyelesaian masalah dalam
cerita teks anekdot. Reaksi ini dapat berupa sikap menertawakan atau mencela.
5. Koda, bagian penutup teks anekdot, yang dapat dapat berbentuk komentar,
persetujuan, ataupun penjelasan dari cerita tersebut. Keberadaan koda dalam teks
anekdot merupakan opsional, jadi bisa ada ataupun tidak ada.

Kaidah Bahasa Teks Anekdot


Kaidah bahasa dalam teks anekdot meliputi:
1. Teks anekdot mengandung kata atau frasa yang menyatakan peristiwa masa lalu,
misalnya “kemarin”, “beberapa saat yang lalu”, “tahun lalu”, “dua tahun yang lalu”,
dan lain sebagainya.
2. Teks anekdot mengandung kalimat retoris, misalnya “Bagaimana bisa aku
mengabaikan kamu?”. “Apakah kamu tidak memiliki hati nurani?”, atau “Mana
mungkin aku melakukan itu?”.
3. Teks anekdot menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu, misalnya
”setelah”, “sementara”, “sesudah”, “sejak”, “tatkala”, “apabila”, “bila”, “hingga”,
dan lain sebagainya.
4. Teks anekdot mengandung kata kerja aksi, misalnya “memakan”, “mengambil”,
“menaiki”, “mencemari”, “membaca”, dan lain sebagainya.
5. Teks anekdot mengandung kalimat perintah, misalnya “Tolong ambilkan berkas
itu!”, “Tolong tutup pintunya!”, “Cepat kemari!”, dan lain sebagainya.
6. Teks anekdot mengandung kalimat seru, misalnya “Cantiknya gadis itu!”, “Bejat
sekali koruptor itu!”, “Wah banyak sekali uangmu!”, dan lain sebagainya.

Cara Penyajian Teks Anekdot


Teks anekdot dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu narasi dan dialog. Berikut adalah
contoh teks anekdot berbentuk narasi:

Pada suatu malam, seorang anggota DPR sedang makan di sebuah rumah makan Padang.
Tanpa sengaja, seorang pelayan yang sedang membawa piring lauk tersandung kaki meja di
belakang meja anggota DPR tersebut sehingga kuah tunjang yang dibawanya tumpah ke baju
anggota DPR tersebut. Sambil melotot, anggota DPR itu memaki pelayan tersebut, “Heh!
Kamu enggak punya otak?! Lihat kemeja saya jadi kotor begini!” Sambil menundukkan
kepalanya, pelayan tersebut menjawab, “Maaf, Pak. Kebetulan otaknya sudah habis dari tadi
sore.”

Contoh teks anekdot berbentuk dialog berdasarkan bentuk narasi tadi adalah sebagai
berikut:
Pada suatu malam, seorang anggota DPR sedang makan di sebuah rumah makan Padang.
Tanpa sengaja, seorang pelayan yang sedang membawa piring lauk tersandung kaki meja di
belakang meja anggota DPR tersebut sehingga kuah tunjang yang dibawanya tumpah ke baju
anggota DPR tersebut.

Anggota DPR: “Heh! Kamu enggak punya otak?! Lihat kemeja saya jadi kotor begini!”
Pelayan: “Maaf, Pak. Kebetulan otaknya sudah habis dari tadi sore.”
Tabel Analisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot

Struktur Anekdot
No Aspek Analisis Hasil Analisis
1 Abstrak

2 Orientasi

3 Krisis

4 Reaksi

5 Koda
Aspek Kebahasaan Teks Anekdot

1 Kalimat yang
menyatakan
peristiwa masa lalu

2 Kalimat retoris
(kalimat pernyataan
yang tidak
membutuh jawaban)

3 Kalimat konjungsi
yang menyatakan
hubungan waktu

4 Penggunaan kata
kerja aksi

5 Penggunaan kalimat
perintah

6 Penggunaan kalimat
seru
Pesan yang terkandung

Anda mungkin juga menyukai