Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Teks Anekdot

Sebelum lebih jauh, ada baiknya kalau kita bahas dulu pengertian teks
anekdot. Jadi, anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang lucu dan
menghibur yang mungkin merupakan gambaran kejadian nyata atau
sebenarnya. Anekdot bertujuan untuk menyindir atau mengkritik
tokoh terkenal atau tokoh penting dan fenomena sosial tertentu.

Biasanya, tema yang diangkat bersifat umum, atau biasa terjadi di


sekitar kita. Karena sindiran atau kritik tersebut disajikan dengan
humor atau kisah lucu, anekdot dianggap sebagai medium sindiran
atau kritik yang tidak kasar atau menyakiti. Kenapa anekdot disebut
sebagai gambaran kejadian nyata atau sebenarnya?

Jadi begini, Pahamifren, pada mulanya anekdot berasal dari karya


penulis biografi asal Palestina Prima atau Palestina 1 yang bernama
Procopius dari Caesarea. Procopius yang merupakan penulis biografi
Justinian 1, pernah membuat karya yang berjudul “Anekdot”, yang
umumnya diterjemahkan sebagai “Memoar yang Tak Diterbitkan”
atau “Kisah Rahasia”. Karya Procopius tersebut umumnya berisi
kumpulan insiden singkat tentang kehidupan pribadi istana
Bizantium. 

Nah, sejak saat itu kejadian nyata atau sebenarnya dalam anekdot
dijadikan landasan untuk menyajikan cerita singkat yang lucu dan
menghibur masyarakat. Anekdot dianggap sebagai medium yang
mampu menyajikan sindiran dan kritik dengan cara membuka dan
mencela kejahatan dari sebuah sistem politik beserta pemimpinnya.

Misalnya, di masyarakat Uni Soviet yang berada di bawah rezim


otoritarian pemimpin Uni Soviet, menggunakan anekdot sebagai cara
untuk menertawakan kepribadian para pemimpin mereka. 

Lambat laun, materi anekdot diterapkan ke dalam berbagai jenis


humor di seluruh dunia. Hingga pada akhirnya, istilah anekdot pun
mulai digunakan untuk mengacu kepada cerita humor pendek apa pun
tanpa perlu berdasarkan kejadian nyata atau sebenarnya ataupun
mengacu kepada biografi seseorang. 

Kejadian nyata dalam anekdot, dijadikan landasan untuk menyajikan


cerita singkat yang lucu dan menghibur dengan ditambahi unsur-
unsur rekaan. Seiring waktu, tokoh, latar belakang tempat, dan latar
belakang waktu sebuah anekdot bisa sepenuhnya hasil rekaan yang
digunakan untuk menekankan kritik atau mengungkapkan kebenaran
yang lebih umum dari cerita singkat tersebut.

Jadi, kita bisa menyimpulkan kalau batasan anekdot adalah semua


cerita singkat atau pendek yang mengungkapkan sindiran atau kritik
terhadap tokoh terkenal atau penting dan fenomena sosial tertentu
dengan menggunakan humor. 

Isi pokok dari anekdot itu sendiri adalah sindiran atau kritik yang
diungkapkan dalam cerita singkat atau pendek tersebut. Sementara
fungsi dari anekdot adalah sebagai hiburan atau intermezo yang
menyindir atau mengkritik tokoh terkenal atau penting dengan
fenomena sosial tertentu yang berkaitan dengan tokoh tersebut. 
Pengertian Teks Anekdot Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian anekdot menurut para ahli yang dapat


membantu kamu lebih memahami materi teks anekdot kelas X:

 Cuddon JA mendefinisikan anekdot sebagai sebuah cerita


singkat atau lucu atau menarik yang mungkin menggambarkan
kejadian atau peristiwa orang sebenarnya.
 Dananjaja mendefinisikan anekdot sebagai kisah fiktif lucu
mengenai pribadi seorang tokoh atau beberapa tokoh yang
benar-benar ada.
 Gerot dan Wignell menyebutkan bahwa teks anekdot pada
umumnya terdiri dari lima bagian atau struktur. Lima bagian
tersebut adalah abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
 Graham menyebutkan bahwa kata anekdot digunakan untuk
memaknai kata “joke” dalam bahasa Inggris, yang memiliki
makna suatu narasi atau percakapan yang lucu atau “humoris”.
 Husen mendefinisikan anekdot sebagai istilah untuk menamai
humor atau lelucon dalam pengertian umum.
 Mutiah mendefinisikan anekdot sebagai teks yang berisi
mengenai pengalaman seseorang yang tidak biasa. Pengalaman
tersebut disampaikan kepada orang lain dengan tujuan
menghibur pembaca atau pendengar.
 Prasetyo mendefinisikan anekdot sebagai cerita rekaan yang
tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di
masyarakat, yang menjadi pelaku atau partisipan di dalamnya
pun tidak harus orang penting.
 Setiawan menyebutkan bahwa teks anekdot merupakan cerita
narasi ataupun dialog yang lucu dengan berbagai tujuan, baik
hanya sekadar untuk hiburan atau senda gurau, sindiran atau
kritik secara tidak langsung. Hal-hal yang aneh dan nyeleneh
dapat dijadikan humor, sehingga tidak menutup kemungkinan
segala hal yang ada di dunia ini bisa dijadikan bahan lelucon.
 Wachdiah menyebutkan bahwa teks anekdot jika dilihat dari
tujuannya untuk memaparkan suatu kejadian atau peristiwa yang
telah lewat, anekdot mirip dengan teks recount.
 Wijana menyebutkan bahwa teks anekdot merupakan teks atau
wacana yang bermuatan humor untuk menyindir, bersenda
gurau atau mengkritik secara tidak langsung segala macam
kepincangan atau ketidakberesan yang tengah terjadi di
kalangan masyarakat penciptanya.

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Nah, agar pemahaman kamu mengenai materi teks anekdot semakin


baik, kamu perlu mengetahui ciri-ciri teks anekdot. Berikut adalah
ciri-ciri yang biasa terdapat dalam sebuah teks anekdot:

 Teks anekdot bersifat lucu dan menghibur.


 Teks anekdot ditujukan untuk mengkritik atau menyindir.
 Teks anekdot bisa berdasarkan kejadian nyata atau sebenarnya,
tetapi juga bisa sepenuhnya hasil rekaan (imajinasi).
 Teks anekdot biasanya menceritakan kejadian mengenai orang
terkenal atau orang penting, tetapi juga bisa mengenai kejadian
sehari-hari di sekitar kita.
 Teks anekdot memiliki pesan berupa kritik atau sindiran.

Struktur Teks Anekdot


Agar kamu semakin menguasai materi teks anekdot, kamu juga perlu
tahu struktur teks anekdot. Teks anekdot memiliki struktur sebagai
berikut:

 Abstrak, bagian pendahuluan teks anekdot yang memberikan


gambaran umum mengenai cerita singkat tersebut.
 Orientasi, bagian teks anekdot yang memberikan gambaran
mengenai latar belakang alasan cerita singkat tersebut terjadi,
yang menjadi penyebab utama terjadinya krisis. Pada bagian ini,
cerita mengarah pada krisis, konflik, atau peristiwa utama yang
terjadi pada tokoh-tokoh di dalam cerita.
 Krisis, bagian teks anekdot yang mengungkapkan pokok
masalah atau inti masalah dalam cerita singkat tersebut. Pada
bagian dalam teks anekdot inilah yang mengandung humor atau
kekonyolan yang mengundang tawa pembaca atau pendengar
cerita singkat tersebut.
 Reaksi, bagian teks anekdot yang mengungkapkan penyelesaian
masalah dalam cerita teks anekdot. Reaksi ini dapat berupa
sikap menertawakan atau mencela.
 Koda, bagian penutup teks anekdot, yang dapat dapat berbentuk
komentar, persetujuan, ataupun penjelasan dari cerita tersebut.
Keberadaan koda dalam teks anekdot merupakan opsional, jadi
bisa ada ataupun tidak ada.

Kaidah Bahasa Teks Anekdot

Setelah kamu mempelajari pengertian teks anekdot beserta ciri dan


strukturnya, dalam materi anekdot kelas 10 ini, kamu perlu
memahami juga kaidah bahasa teks anekdot. Kaidah bahasa dalam
teks anekdot meliputi:
 Teks anekdot mengandung kata atau frasa yang menyatakan
peristiwa masa lalu, misalnya “kemarin”, “beberapa saat yang
lalu”, “tahun lalu”, “dua tahun yang lalu”, dan lain sebagainya.
 Teks anekdot mengandung kalimat retoris, misalnya
“Bagaimana bisa aku mengabaikan kamu?”. “Apakah kamu
tidak memiliki hati nurani?”, atau “Mana mungkin aku
melakukan itu?”.
 Teks anekdot menggunakan konjungsi yang menyatakan
hubungan waktu, misalnya ”setelah”, “sementara”, “sesudah”,
“sejak”, “tatkala”, “apabila”, “bila”, “hingga”, dan lain
sebagainya.
 Teks anekdot mengandung kata kerja aksi, misalnya
“memakan”, “mengambil”, “menaiki”, “mencemari”,
“membaca”, dan lain sebagainya.
 Teks anekdot mengandung kalimat perintah, misalnya “Tolong
ambilkan berkas itu!”, “Tolong tutup pintunya!”, “Cepat
kemari!”, dan lain sebagainya.
 Teks anekdot mengandung kalimat seru, misalnya “Cantiknya
gadis itu!”, “Bejat sekali koruptor itu!”, “Wah banyak sekali
uangmu!”, dan lain sebagainya.

Cara Penyajian Teks Anekdot


Teks anekdot dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu narasi dan
dialog. Berikut adalah contoh teks anekdot berbentuk narasi:

Pada suatu malam, seorang anggota DPR sedang makan di sebuah


rumah makan Padang. Tanpa sengaja, seorang pelayan yang sedang
membawa piring lauk tersandung kaki meja di belakang meja anggota
DPR tersebut sehingga kuah tunjang yang dibawanya tumpah ke baju
anggota DPR tersebut. Sambil melotot, anggota DPR itu memaki
pelayan tersebut, “Heh! Kamu enggak punya otak?! Lihat kemeja
saya jadi kotor begini!” Sambil menundukkan kepalanya, pelayan
tersebut menjawab, “Maaf, Pak. Kebetulan otaknya sudah habis dari
tadi sore.”
Contoh teks anekdot berbentuk dialog berdasarkan bentuk narasi tadi
adalah sebagai berikut:

Pada suatu malam, seorang anggota DPR sedang makan di sebuah


rumah makan Padang. Tanpa sengaja, seorang pelayan yang sedang
membawa piring lauk tersandung kaki meja di belakang meja anggota
DPR tersebut sehingga kuah tunjang yang dibawanya tumpah ke baju
anggota DPR tersebut.

Anggota DPR: “Heh! Kamu enggak punya otak?! Lihat kemeja saya
jadi kotor begini!”

Pelayan: “Maaf, Pak. Kebetulan otaknya sudah habis dari tadi sore.”

Anda mungkin juga menyukai