TEKS ANEKDOT
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Anekdot
Waktu : 20 x 45 menit
Kelas :X
Semester : I (Satu)
ORIENTASI
B. Materi
1. Memahami Teks Anekdot (Pengertian, fungsi, Struktur, dan Kaidah
Teks Anekdot
Kutipan 1
Waktu Gus Dur menjabat Presiden RI, sekali waktu beliau bertemu
dengan para romo (pastor) seluruh Keuskupan Agung Semarang, dan, tak
ketinggalan Gus Dur menyelipkan ceritanya. Ini pastor-pastor itu di sebuah
negeri senang berburu binatang buas.
Sekali waktu, selesai misa hari Minggu, seorang pastor pergi ke
b. Fungsi Teks Anekdot
Konon otak orang Indonesia sangat digemari dan jadi rebutan di antara calon
penerima donor otak manusia. Di bursa pasar gelap, harga otak manusia Indonesia
dikabarkan paling tinggi. Setiap ada persediaan hampir bisa dipastikan langsung laku
terjual.
Orang-orang pun heran. Mengapa bukan otak orang Yahudi yang terkenal
cerdas-cerdas itu yang diburu? Mengapa bukan otak orang-orang Jepang, yang tersohor
memiliki kemampuan tinggi dalam bidang teknologi, yang diperebutkan? Atau,
mengapa tidak otak orang Cina yang sudah dikenal luas lihai berbisnis? Mengapa
justru otak orang Indonesia? Setelah dilakukan semacam penelitian, ternyata persepsi
para penerima donor otak dalam menentukan pilihan bukan pada standar umum seperti
asumsi di atas jawab mereka “Habis, otak orang Indonesia rata-rata masih mulus.
Soalnya jarang dipakai”.
Kalimat langsung,
tak langsung
Kaidah teks
anekdot
Konjungsi
Keterangan waktu
kronologis
Untuk lebih memahami struktur dan kaidah teks anekdot, ananda perhatikan teks berikut ini!
Khotbah Nasrudin
Ketika tiba di mimbar, dia mendapati bahwa sebagian besar hadirin dalam
majelis itu tidak terlampau bersemangat untuk mendengarkan khotbahnya. Sesudah
menyampaikan salam, Nasrudin bertanya kepada hadirin, “Apakah kalian tahu materi
yang akan saya sampaikan sekarang?”
Oleh karena itu, Nasrudin berkata, “Saya tidak punya keinginan untuk berbicara
kepada orang-orang yang tidak mengetahui apa pun tentang apa yang akan saya
bicarakan sekarang,” Kemudian, ia berjalan turun dari mimbar dan meninggalkan
majelis, tanpa memberikan khotbah apa pun.
Orang-orang merasa tidak enak hati dan mengundang Nasrudin lagi pada
keesokan harinya.
Kemudian, ia turun dari mimbar dan berjala pulang. Kali ini orang-orang
benar-benar dibuat bingung dan akhirnya mereka mencoba sekali lagi dan
mengundang agar datang lagi pada minggu depan untuk menyampaikan khotbah.
Kali ini hadirin sudah bersiap-siap untuk pertanyaan itu. Sebagian dari
mereka menjawab “Tidak!” dan sebagian lagi menjawab “Ya!”
Nasrudin pun berkata lagi, “Baiklah, kalau begitu sebagian yang sudah tahu
bisa menceritakan kepada sebagian lainnya yang belum tahu,” dan ia pun lagi-lagi
kembali turun meninggalkan mimbar.
2. Ketika tiba di mimbar, dia mendapati bahwa sebagian besar hadirin dalam majelis itu
tidak terlampau bersemangat untuk mendengarkan khotbahnya. Sesudah
menyampaikan salam, Nasrudin bertanya kepada hadirin, “Apakah kalian tahu materi
yang akan saya sampaikan sekarang?”
3. Oleh karena itu, Nasrudin berkata, “Saya tidak punya keinginan untuk berbicara
2. Memproduksi Teks
Anekdot
a. Menyusun Teks
Anekdot
Pada kegiatan kali ini ananda akan mempelajari cara menyusun teks
anekdot. Menyusun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan
mengatur dengan menumpuk secara tindih menindih; menaruh berlapis-lapis;
mengatur secara acak; menempatkan secara beraturan dll.
Dalam kegiatan menuyusun Ananda akan diberikan teks anekdot secara
acak dan ananda di minta menyusun teks tersebut secara urut dan logis sesuai
dengan struktur teks anekdot tersebut, kemudian dari struktur yang sudah
ananda susun, lalu tentukanlah ide pokok (ide utama) masing-masing paragraf
dan kembangkan kembali menjadi sebuah teks anekdot dengan bahasa
ananda sendiri. Berikut langkah menyusun teks anekdot, antara lain:
1) cermati dan pahami bagian-bagian teks;
2) tentukan bagian-bagian teks sesuai struktur teks;
3) susun bagian-bagian teks secara berurutan sesuai struktur teks.
Nah, untuk melatih ananda dalam menyusun teks anekdot dengan urut
dan logis, baca dan pahamilah potongan teks tersebut. Kemudian susunlah
teks tersebut sesuai struktur teks dan tentukanlah ide pokok pada setiap
bagian teks tersebut.
Khotbah Nasrudin
Ketika tiba di mimbar, dia mendapati bahwa sebagian besar hadirin dalam
majelis itu tidak terlampau bersemangat untuk mendengarkan khotbahnya.
Sesudah menyampaikan salam, Nasrudin bertanya kepada hadirin, “Apakah kalian
tahu materi yang akan saya sampaikan sekarang?”
Hadirin serempak menjawab, “tidak!”
Oleh karena itu, Nasrudin berkata, “Saya tidak punya keinginan untuk
berbicara kepada orang-orang yang tidak mengetahui apa pun tentang apa
yang akan saya bicarakan sekarang,” Kemudiaan, ia berjalan turun dari mimbar
dan meninggalkan majelis, tanpa memberikan khotbah apa pun.
Nasrudin pun berkata lagi, “Baiklah, kalau begitu sebagian yang sudah tahu
bisa menceritakan kepada sebagian lainnya yang belum tahu,” dan ia pun lagi-
lagi kembali turun meninggalkan mimbar.
Kemudian, ia turun dari mimbar dan berjala pulang. Kali ini orang-
orang benar-benar dibuat bingung dan akhirnya mereka mencoba sekali lagi
dan mengundang agar datang lagi pada minggu depan untuk menyampaikan
khotbah.
Kali ini hadirin sudah bersiap-siap untuk pertanyaan itu. Sebagian dari
mereka menjawab “Tidak!” dan sebagian lagi menjawab “Ya!”
abstraksi
orientasi
reaksi
Jadi susunan teks anekdot Khotbah Nasrudin yang tepat adalah sebagai berikut:
Orientasi
Krisis
Reaksi
koda
(1) Pada suatu sore, Bejo sedang asik memakan soto di warung makan favoritnya.
Bejo memakan soto bakso tersebut mangkuk demi mangkuk dengan lahapnya,
sehingga kalau diibaratkan obat, Bejo telah overdosis.Seusai kenyang karena
makan bakso, Bejo dengan perut menggelembung bergegas pulang.
(2) Mendadak Bejo mempunyai ide. Ia berniat untuk mencuri sendal di masjid, Bejo
hendak mengambil sendal terbaik di masjid saat itu. Sambil menguntit ia
memastikan setiap orang sedang beribadah, jadi ketika mereka sibuk beribadah
dia akan melakukan aksinya. Ternyata rencananya berjalan mulus, ia berhasil
mendapatkan sendal berwarna ungu, sendal terbaik di masjid itu. Bergaya seolah
ia pemilik sendal itu, ia langsung menggunakan sendal itu.
(3) Saat di perjalanan, Bejo mengalami kecelakaan, untunglah kecelakaan tersebut
tidak melukai Bejo. Namun sialnya, kecelakaan itu memakan korban yaitu
sendal Bejo dengan terpaksa Bejo berjalan tanpa alas kaki. Sangat sakit rasanya
kaki Bejo bila harus berjalan tanpa alas kaki. Deritanya bertambah karena
kenyataannya rumahnya masih jauh. Akhirnya Bejo memilih pergi ke toko
terdekat untuk membeli sendal, namun apa daya, uangnya hanya sisa 500 rupiah.
Dengan wajah berasap, Bejo pulang dengan tangan hampa, ia sadar setelah pergi
ke toko untuk membeli sendal, jaraknya ke rumahnya semakin jauh. “Duh, kalau
begini kakiku bisa jadi ceker ayam!”
(4) “Baiklah, Bejo, umur 20 tahun, telah terbukti mencuri sendal seharga 30.000
rupiah, dengan ini Bejo dihukum 5 tahun penjara.” Jelas hakim “Lho Pak, ini
tidak adil, mengapa masa hukuman saya lebih banyak daripada koruptor?” “Ya
tentu, kamu mencuri sendal sehingga merugikan seseorang 30.000 rupiah. Kalau
koruptor mencuri uang 2 miliar sehingga merugikan 200 juta rakyat Indonesia,
nah kalau dihitung koruptor hanya merugikan 50 perak tiap orang” "$#$&!@"
mendadak pikiran Bejo konslet. (Dengan perubahan)
(5) Dia tidak menduga pemilik aslinya sadar bahwa Bejo telah mencuri
sandalnya, “Woi, maling, maling sendal!” Teriak pemilik sendal tersebut.
Seperti ibu-ibu yang mengejar diskon 50%, pemilik sandal tersebut lari
mengejar Bejo. Terjadilah kejar-kejaran, apes sekali Bejo, perut Bejo yang
buncit membuatnya mudah tertangkap. Pemilik sendal tersebut
b. Menelaah dan Merevisi Teks Anekdot
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menelaah berasal dari kata telaah yang berarti
mempelajari; menyelidiki; mengkaji; memeriksa; dan menilik. Sedangkan merevisi berarti
memperbaiki; memperbarui. Jadi dalam menelaah dan mervisi teks anekdot ananda harus
mampu menemukan kesalahan dalam teks kemudian ananda juga harus bisa memperbaiki
kesalahan menjadi teks yang benar, sesuai dengan struktur teks dan juga memperhatikan
kebahasaannya.
Dalam menelaah teks anekdot, aspek yang harus diperhatikan antara lain:
1. menelaah judul teks anekdot;
2. menelaah struktur teks anekdot (jika terdapat kesalahan daalam urutan struktur teks
anekdot yang benar);
3. menelaah bahasa teks anekdot yaitu diksi, struktur kalimat, paragraf.
Setelah menelaah kesalahan dalam teks anekdot, ananda diharapkan dapat memperbaiki
atau merevisi kesalahan teks tersebut. Langkah-langkah merevisi teks anekdot yakni:
1. tandai kata, kalimat, atau makna yang salah;
2. betulkan kata, kalimat, atau makna yang salah sesuai dengan unsur kebahasaan yang
sudah kamu pelajari;
3. tulis ulang teks tersebut sehingga menjadi teks yang baik dan benar.
Anda sedang menyeleksi calon karyawan baru? Ada segudang pertanyaan yang
dapat diajukan untuk mengetahui cara berfikir dan wawasan mereka. Salah satu contoh
pertanyaan yang dapat diajukan untuk tes bagi calon karyawan sebagai berikut.
Manager melirik kandidat keempat, lalu kandidat keempat menjawab, “Sudah jelas
bahwa yang paling cepat itu adalah DIARE”. “APA?”, seru sang manager yang terkaget-
kaget dengan jawaban yang tak terduga itu. “Oh saya bisa menjelaskannya” ,kata si
kandidat. “Dua hari lalu kan perut saya mendadak mules sekali. Cepat-cepat saya berlari ke
toilet. Tapi sebelum saya sempat BERPIKIR, MENGEJAPKAN MATA atau
MENYALAKAN LAMPU, saya sudah berak di celana” Tentu saja kandidat terakhir yang
diterima.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat atau KBBI (2004) meringkas
diartikan menjadi ringkas (tidak memerlukan tempat banyak); memendekkan (cerita,
pembicaraan); mengikhtisarkan; mengambil inti sarinya saja. Meringkas adalah cara yang
efektif untuk menyajikan teks yang panjang dalam sajian yang singkat. Kegiatan itu bisa berarti
memotong atau memangkas sebuah teks. Sebuah ringkasan bermula dari karangan sumber yang
panjang, yang kemudian dipangkas dengan mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan
membuang perincian serta ilustrasi. Meskipun demikian, sebuah ringkasan tetap
mempertahankan pikiran pengarang serta pendekatannya yang asli. Jadi, pekerjaan meringkas
merupakan keterampilan menulis ulang teks yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.
Langkah-langkah meringkas teks adalah sebagai berikut:
1. Membaca teks
Penulis ringkasan harus membaca naskah asli secara keseluruhan beberapa kali untuk
mengetahui kesan umum, maksud pengarang, serta sudut pandangnya. Penulis ringkasan
harus membaca secara saksama naskah yang dipilih. Pastikan kamu mengerti karya itu dan
maksud penulis.
2. Mencari ide pokok
Penulis ringkasan harus mencari semua hal yang menjadi gagasan utama atau gagasan
penting, kemudian digarisbawahi atau dicatat. Ingatlah kata-kata tanya yang utama seperti:
siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.
3. Mengolah ulang
Penulisan ringkasan yang efektif dapat dilakukan dengan (a) menulis ulang ide-ide pokok
atau utama dalam teks, (b) membuat draf ringkasan, dan (c) membaca ulang ringkasan. Di
dalam meringkas, kamu harus menggunakan kata-katamu sendiri dan memperhatikan
penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Untuk menguji pemahaman Ananda tentang meringkas cobalah Ananda ringkas teks
berikut dengan memperhatikan langkah-langkah meringkas.
Konversi adalah perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Artinya,
kegiatan mengonversi teks adalah kegiatan mengubah teks tersebut ke bentuk teks lain
tanpa mengubah struktur teks tersebut. Misalnya, mengonversi teks anekdot ke bentuk
drama pendek.
Tahap mengonversi atau mengubah teks merupakan tahap paling akhir dalam
pembelajaran. Tahap ini membutuhkan kreatifitas yang sangat tinggi. Kenapa demikian?
Karena pada tahap ini kamu harus bisa mengubah teks anekdot menjadi teks lain dengan
memperhatikan temanya. Kamu bisa mengubahnya kedalam bentuk intern maupun
ekstern. Nah, sekarang kamu harus mampu mengubah teks anekdot di atas menjadi drama
pendek.
Langkah-langkah mengonversi teks anekdot ke dalam bentuk drama pendek adalah
sebagai berikut: (a) membaca teks anekdot dengan cermat; (b) cermatilah apa yang
dikatakan oleh tokoh utama dan tokoh yang lain; (c) perhatikan kalimat langsung dan
tidak langsung yang ada dalam teks anekdot.
C. Rangkuman
1. Teks anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan,
biasanya mengenai orang-orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang
sebenarnya
2. Tujuan teks anekdot adalah untuk menghibur pembaca.
3. Struktur teks eksplansi kompleks;
a) abstraksi;
b) orientasi;
c) krisis;
d) reaksi;
e) koda.
4. Kaidah kebahasaan teks anekdot:
a) banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung. Kalimat-kalimat itu
dinyatakan dalam bentuk dialog para tokohnya;
b) banyak menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan
langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan;
c) banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang
berupa cerita; disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu;
d) banyak menggunakan kata kerja material, yakni kata yang menunjukkan suatu
aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk
rangkaian peristiwa atau kegiatan;
e) banyak menggunakan kata penghubung (konjungsi) yang bermakna kronologis
(temporal), yakni dengan hadirnya kata-kata akhirnya, kemudian, lalu.
5. Menyusun teks anekdot, antara lain:
a) cermati dan pahami bagian-bagian teks;
b) tentukan bagian-bagian teks sesuai struktur teks;
c) susun bagian-bagian teks secara berurutan sesuai struktur teks.
1. orientasi
Kompetensi Dasar
Kutipan 1
Ada sebuah kapal berisi penumpang berbagai bangsa yang karam. Ada
tiga orang yang selamat, masing-masing dari Perancis, Amerika, dan Indonesia.
Mereka terapung-apung di tengah laut dengan hanya mengandalkan sekeping
papan.
Tiba-tiba muncul jin yang baik hati. Dia bersimpati pada nasib ketiga
bangsa manusia itu dan menawarkan jasa. “Kalian boleh minta apa saja, akan
kupenuhi,” kata sang jin.
“Saya ini petugas lembaga sosial di Paris,” katanya, “Tolonglah kembalikan
saya ke negeri saya”. Dalam sekejap, orang itu lenyap, kembali ke negerinya.
“Kamu, orang Amerika, apa permintaanmu?”
“Saya ini pejabat pemerintah. Banyak tugas saya yang terlantar karena
kecelakaan ini. Tolonglah kembalikan saya ke Washington.”
“Oke,” kata jin, sambil menjentikkan jarinya. Orang Amerika lenyap
seketika, kembali ke negerinya.
“Nah sekarang tinggal kamu orang Indonesia. Sebut saja apa maumu.”
“Duh, Pak Jin, sepi banget di sini,” keluh si orang Indonesia.
“Tolonglah teman saya tadi dikembalikan ke sini.”
Alakazam, orang perancis dan pria Amerika itu pun muncul lagi.
Kutipan 2
Konon otak orang Indonesia sangat digemari dan jadi rebutan di antara calon
penerima donor otak manusia. Di bursa pasar gelap, harga otak manusia Indonesia
dikabarkan paling tinggi. Setiap ada persediaan hampir bisa dipastikan langsung laku
terjual.
Orang-orang pun heran. Mengapa bukan otak orang Yahudi yang terkenal
...............................................................................................................
.......
...............................................................................................................
.......
...............................................................................................................
.......
...............................................................................................................
.......
...............................................................................................................
.......
...............................................................................................................
.......
...............................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
T
O
P
H
N
A
K
S
U
R
E
M
.
I
T
D
A
K
L
P
U
G
N
E
M
.
V
I ...................................................................................................................
Jawaban
sementara
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
Untuk lebih memudahkan pemahaman ananda tentang teks anekdot,
bacalah dengan seksama kutipan 2 di bawah ini!
Kutipan 2
Sekitar tahun 1960-an seorang supir membawa turis Amerika keliling Jakarta. Saat
melintas di depan Sarinah, di jalan Thamrin, sang turis bertanya kepada sopir,
“berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendirikan bangunan ini?”
“Empat tahun,” jawab sopir enteng.
“Itu sih terlalu lama, makan waktu. Kalau Amerika, paling-paling hanya
butuh waktu dua tahun, timpal turis.”
Setibanya di Bundaran HI, turis tadi kembali bertanya, “Kalau bangunan
ini, kira-kira berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai betul-betul berwujud
hotel?”
Kutipan 1
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
Kutipan 2
Saat melintas di depan Sarinah, di jalan Thamrin, sang turis bertanya kepada
sopir, “berapa lama waktu yag diperlukan untuk mendirikan bangunan ini?”
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Kutipan 3
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
Kutipan 4
“Itu sih terlalu lama, makan waktu. Kalau Amerika, paling-paling hanya butuh waktu dua
tahun, timpal turis.”
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Kutipan 5
Setibanya di Bundaran HI, turis tadi kembali bertanya, “Kalau bangunan ini, kira-kira
berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai betul-betul berwujud hotel?”
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
Kutipan 6
Kutipan 7
Tanpa memperlihatkan rasa bersalah sedikit pun Si Sopir menjawab, “Entahlah, Mister.
Kemarin sore stadion ini belum ada di sini.”
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
Kutipan 8
Nah, lho. Sekadar omong-omong mah siapa takut
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
Kutipan 3
Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan
suasananya cukup mengherankan.
Presiden 1 : "Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus,
dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan
yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung
Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung
Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!"
Presiden 2 : "Hebat-hebat!"
Presiden 1 : "Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?"
Presiden 2 : "Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!"
Kutipan 3
Presiden 1 : "Salah"
Presiden 2 : "Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!"
Presiden 1 : "Salah"
Presiden 2 : "Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa
Inggris dan kata kedua bahasa Rusia"
V
S
T
O
P
H
I
J
U
G
N
E
M
.
Tentukan struktur teks dan ciri bahasa teks anekdot di atas!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
R
K
J
N
U
S
E
T
.
I
V
V
L
P
N
A
K
S
U
R
E
M
.
I
A Untuk menguji kebenaran jawaban kamu, silakan pelajari materi ajar tentang
memahami dan menangkap makna teks anekdot. Pada bagian tersebut, diuraikan
tentang definisi, struktur dan ciri bahasa teks anekdot.
1
Untuk mengikat pemahaman kamu tentang materi teks anekdot, jawablah
dengan singkat, padat, jelas, dan menggunakan kalimat kamu sendiri. Jangan
meniru kalimat atau penggunaan bahasa yang ada dalam uraian materi ajar.
Selain itu, tampilkanlah contoh atas jawaban kamu jika diperlukan.
(2) Apakah sajakah struktur teks anekdot? Jelaskanlah struktur teks anekdot
tersebut?
(4) Carilah sebuah teks anekdot kemudian tentukanlah struktur dan ciri
kebahasaannya!
(5) Apa sebab teks anekdot selalu relevan dengan kenyataan kehidupan
manusia pada masa sekarang? Jelaskan!
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
******
INDIKATOR
3.2 Membandingkan teks anekdot baik melalui lisan maupun tulisan
Pendidik membimbing dan mengajak peserta didik pada suatu persoalan yang
menantang sehingga merangsang peserta didik berpikir dalam merumuskan
permasalahan tersebut dengan cara bertanya, mengemukakan ide/memberi
pendapat.
Sekarang, cermatilah dua teks berikut. Setelah itu, kamu jelaskan perbedaan kedua teks
tersebut!
Teks 1
Petinju
Cerita humor lucu ini dimulai ketika hari pertama masuk setelah libur panjang.
Ketika pelajaran dimulai, terjadi dialog antar ibu guru dan muridnya
Guru : Anak anak, gimana perasaan kalian saat ini?
Murid : Senang, Bu!
Guru : Pertama, ibu akan menanyakan kata bijak apa yang sering dikatakan
bapamu?
Murid 1 : Hidup ini harus kita "LANJUTKAN"!
Guru : Oooh, Bapak kamu pasti anggota partai Demokrat ya?
Murid 1 : Betul, Bu.
Guru : Oh pantes, sekarang kamu!
Murid 2 : Kata Bapak saya hidup ini harus kuat seperti "BANTENG"!
Guru : Ohhh , pasti Bapak kamu anggota partai PDIP
Murid 2 : Betul, Bu.
Guru : Pantes, sekarang lanjutkan lagi.
Murid 3 : Kata bapa saya "Lebih Baik Memberi daripada diberi"
Guru : Wow, itu baru betul,bapak kamu pasti ustad/pendeta atau semacamnya ya?
Murid 3 : Bukan, Bu.
Guru : Ooh, pasti Bapak kamu seorang yang taat ibadahnya kan?
Murid 3 : Bukan, Bu.
Guru : Pasti Bapak kamu orang yang baik dan suka bersosialisasi, ya?
Murid 3 : Bukan juga, Bu.
Guru (kesal!) : Terus apa dong?
Murid 3 : Petinju, Bu.
Teks 2
Jawaban sementara
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
iii. menguji hipotesis
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................
INDIKATOR
3.4 Mengevaluasi teks anekdot, berdasarkan kaidah-kaidah teks
baik melalui lisan maupun tulisan.
Pendidik membimbing dan mengajak peserta didik pada suatu persoalan yang
menantang sehingga merangsang peserta didik berpikir dalam merumuskan
permasalahan tersebut dengan cara bertanya, mengemukakan ide/memberi
pendapat.
Peternak Sapi
Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan punya beratus-ratus ekor sapi.
Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang menyamar dan bertanya
“Setiap hari sapi-sapi ini bapak beri makan apa?”
Peternak “Oh saya beri makan rumput-rumput saja.”
“Kalo begitu bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi ini secara tidak
layak.” kata si petugas. “Bapak saya denda 2 juta.”
Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang kembali dan
menanyakan hal yang sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa sapi-sapi
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
...............................................................
INDIKATOR
4.2 Memproduksi teks anekdot yang koheren sesuai dengan
karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan dan tulisan.
(1)
(2)
Peserta didik terampil menyusun teks
anekdot dengan memperhatikan kaidah
penulisan struktur teks anekdot dengan
benar.
Pendidik membimbing dan mengajak peserta didik pada suatu persoalan yang
menantang sehingga merangsang peserta didik berpikir dalam merumuskan
permasalahan tersebut dengan cara bertanya, mengemukakan ide/memberi
pendapat.
Sekarang, cermatilah potongan teks berikut, lalu ananda lanjutkan potongan teks
Seleksi Karyawan
Anda sedang menyeleksi calon karyawan baru? Ada segudang pertanyaan yang
dapat diajukan untuk mengetahui cara berfikir dan wawasan mereka. Salah satu
contoh pertanyaan yang dapat diajukan untuk tes bagi calon karyawan sebagai
berikut.
Seorang MANAGER HRD sedang menyaring pelamar untuk satu lowongan di
.......................................................................................................................
1
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
2
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
........................................................................................................
.........................................................................................................................
3
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
4
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
v. tes unjuk kerja
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Anekdot
Topik :
Alokasi Waktu : x 45 menit ( Pertemuan)
Nama : ...................................................
K
a
D
i
s
n
t
e
p
m
o
r i. orientasi
4.3 Menyunting teks anekdot sesuai dengan struktur dan kaidah teks
INDIKATOR
Teks 1
baik secara lisan maupun tulisan.
ROKOK
mengoreksi
penyusunan struktur dan ciri kebahasaan
teks anekdot berdasarkan kaidah penulisan
Pendidik membimbing dan mengajak peserta didik mengingat kembali tentang struktur, dan
kaidah kebahasaan teks anekdot. Secara berkelompok, peserta didik mampu menelaah dan
merevisi teks anekdot yang diberikan.
Baca dan cermatilah 2 teks berikut! Kemudian, telaah dan revisilah teks tersebut!
Pada suatu pagi, Andi berjalan menuju halte, dia melihat orang-orang sedang
menunggu bus untuk pergi ke tempat kerjanya. Setelah sampai di halte, dia bertanya
kepada seorang buruh pabrik yang sedang menunggu bus kopaja sambil merokok. Lalu
Andi memulai percakapan, “haduh, tebal dan jorok sekali asap bus mayasari bakti.”
Lalu buruh pabrik itu merespon pernyataan Andi, “Iya nih.. Asap kopaja juga tebal.”
Lalu Andi membalas, “Bagaimana tanggapan anda jika melihat orang yang
menyebabkan polusi lebih dari asap bus itu?” Buruh pabrik itu menjawab, “hajar aja
tuh orang.” Lalu Andi menghajar Buruh pabrik itu. Setelah mengahajar orang tersebut,
Lembar kerja siswa
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Anekdot
Topik :
Alokasi Waktu : x 45 menit ( Pertemuan)
Nama : ...................................................
K
a
D
i
s
n
t
e
p
m
o
ri. orientasi
INDIKATOR
4.4 Mengabstraksi teks anekdot
tulisan.
Pendidik membimbing dan mengajak peserta didik pada suatu persoalan yang
menantang sehingga merangsang peserta didik berpikir dalam merumuskan
permasalahan tersebut dengan cara bertanya, mengemukakan ide/memberi
pendapat.
Pada suatu sore, Bejo sedang asik memakan soto di warung makan favoritnya.
Bejo memakan soto bakso tersebut mangkuk demi mangkuk dengan lahapnya,
sehingga kalau diibaratkan obat, Bejo telah overdosis.Seusai kenyang karena makan
bakso, Bejo dengan perut menggelembung bergegas pulang. Saat perjalanan Bejo
mengalami kecelakaan, untunglah kecelakaan tersebut tidak melukai Bejo. Namun
sialnya, kecelakaan itu memakan korban yaitu sandal bejo dengan terpaksa Bejo
berjalan tanpa alas kaki. Sangat sakit rasanya kaki Bejo bila harus berjalan tanpa alas
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
iii. menguji hipotesis
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.......
v. tes unjuk kerja
Untuk mengikat pemahaman kamu tentang materi teks anekdot, jawablah
dengan singkat, padat, jelas, dan menggunakan kalimat kamu sendiri. Jangan
meniru kalimat atau penggunaan bahasa yang ada dalam uraian materi ajar.
Selain itu, tampilkanlah contoh atas jawaban kamu jika diperlukan.
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
....................................................
INDIKATOR
dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
Pendidik membimbing dan mengajak peserta didik pada suatu persoalan yang
menantang sehingga merangsang peserta didik berpikir dalam merumuskan
permasalahan tersebut dengan cara bertanya, mengemukakan ide/memberi
pendapat.
Perhatikan dan cermatilah dua teks anekdot di bawah ini kemudian
konversikanlah/ubahlah teks anekdot di bawah ini ke dalam bentuk drama pendek
berdasarkan dengan langkah-langkah mengonversi teks anekdot.
Teks 1
Sepatu Buaya
Seorang perempuan sangat ingin mempunyai sepatu dari kulit buaya. Dia pun
pergi ke toko sepatu dan kecewa karena mahalnya.
“Mahal amat sih,” tanya si perempuan.
“Kalau ingin murah ya menangkap buaya sendiri sana,” kata si pemilik toko.
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
iii. menguji hipotesis
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
.......................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.................................................................................
Referensi
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Kosasih, Engkos. 2013. Jenis-Jenis Teks Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta
Langkah Penulisannya. Bandung: Yrama Widya.
http://alfatih21.blogspot.com/2014/04/pengertian-teks-anekdot-dan-contohnya.html . Diunduh 13
Mei 2015.
http://iwanttohappierever.blogspot.com/2015/01/Contoh-anekdot-tema-hukum-struktur.html.
Diunduh 13 Mei 2015.
http://denyhendrawansaputra.blogspot.com/2015/02/contoh-teks-anekdot-beserta
strukturnya.html. Diunduh 13 Mei 2015.
http://www.materidelari.com/2015/04/materi-tentang-langkah-langkah-konversi.html . Diunduh 19
Mei 2015.