Anda di halaman 1dari 9

Teks anekdot merupakan suatu bahasan pada materi Bahasa Indonesia yang populer,

teks ini biasanya dapat kita temukan di berbagai media lho.

Pada zaman dahulu sih media koran, namun seiring berjalannya waktu dan
berkembangnya teknologi, teks tersebut juga dapat banyak kita jumpai di media sosial.

Apa lagi kini kamu dapat melihat sendiri betapa ramainya media sosial yang sengaja
membuat keritikan dalam bentuk teks tersebutagar terihat lebih santai dan lucu,
sekaligus berbobot.

Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung


unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Teks
anekdot biasanya bertopik tentang layanan publik, politik, lingkungan,
dan sosial.
Tidak hanya berbentuk cerita, pengertian teks anekdot juga dapat berbentuk dialog
singkat antara dua tokoh.

Teks anekdot sendiri tentunya selain untuk memberi humor, teks tersebut juga harus
memuat amanat, pesan moral ataupun kebenaran secara umum. Nah itu pengertian
teks cerita anekdot.

Fungsi dari adanya struktur teks anekdot ialah: untuk membuat teks menjadi lebih
rapi dan sesuai, juga benar-benar berbentuk.

Struktur tersebut ada lima macam dan wajib dimasukan dalam sebuah teks dengan
bentuk anekdot. Apa saja lima struktur itu? Ini dia:

1. Abstrak

Abstrak menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam sebuah teks bernama
anekdot.

Abstrak ditaruh di awal paragraf dengan fungsi untuk menggambarkan mengenai teks
tersebut secara umum agar pembaca dapat membayangkan.

2. Orientasi

Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan
latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.

3. Krisis
Struktur teks anekdot berikutnya adalah Krisis.

Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dengan
warna unik juga tidak biasa. Atau bahkan terjadi pasa penulisnya sendiri.

4. Reaksi

Reaksi berhubungan besar dengan struktur krisis.

Reaksi adalah bagian yang akan melengkapi berupa penyelasaian masalah


menggunakna cara-cara yang juga unik dan berbeda.

5. Koda

Seperti penutup, struktur teks anekdot yang terakhir ialah Koda. Koda merupakan
bagian yang menutup cerita dalam teks tersebut.

Ciri-ciri teks anekdot


Supaya kamu dapat membedakannya dan lebih mengerti tentang pengertian teks
anekdot seperti apa, coba pahami juga ciri-ciri teks anekdot di bawah ini:

1. Berupa teks yang mendekati perumpamaan

Perumpaan pada sebuah teks dengan struktur anekdot mendekati bentuk sebuah
dongeng.

Layaknya karangan cerita berdasarkan imajinasi dan ditambah dengan segala hal yang
bersifat nyata atau benar-benar terjadi di masayarakat.

2. Menampilkan tokoh-tokoh atau figure yang dekat dengan kehidupan sehari-


hari atau juga orang penting

Biasanya pada sebuah teks anekdot terdapat tokoh atau figure yang ada dalam dunia
nyata dan mudah kita temui dalam keseharian.

Contohnya seperti orang-orang pemerintahan, anggota keluar, dan lainnya.

3. Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi


menyindir
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, teks yang berupa anekdot memang dibuat
untuk memberi kritik dengan cara yang berbeda.

Semacam guyonan yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu seperti menyindir.
Biasanya menyindiri di sini berkaitan dengan isu sosial dalam negeri yang sudah
menjadi rahasia umum.

4. Terselip kritikan atau tujuan

Mungkin ini juga dapat menjadi salah satu tujuan dari dibuatnya sebuah teks berbentuk
anekdot, di mana pembuatnya akan menyelipkan kritik dengan cara yang lebih lucu dan
mampu diterima oleh masyarakat.

Kaidah teks anekdot


Selain adanya struktur dan ciri-ciri teks anekdot dalam sebuah teks dalam bentuk
anekdot juga memilii kaidah teks anekdot ataupun kaidah bahasa teks anekdot dimana
juga dipakai sebagai pegangan menulis cerita.

Apa saja kaidah-kaidah tersebut?

Kaidah-kaidahnya sebagai berikut:

1. Memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau
retorik.
2. Menulis sesuai struktur yaitu diawali dengan bagian abstrak dan diakhir dengan
bagian koda.
3. Menyatakan peristiwa serta bagian dari peristiwa menggunakan konjungsi.
4. Memakai kata keterangan waktu lampau.
5. Memakai kata predikat atau kata kerja.
6. Memakai kalimat yang berbau peritah.
7. Dibuat secara berurut dan kronologis.

Setelah mengetahui mengenai struktur, ciri-ciri, dan juga kaida-kaidah dalam teks
anekdot kamu sudah mulai dapat membuat sendiri teks ini.

Masih bingung?

Nah, kalau masih bingung dan belum terbayang secara jelas, coba baca contoh-contoh
teks berbentuk anekdot di bawah ini sebagai referensi.
Contoh Teks Anekdot
Sekolah Bertarif Internasial

Bu Guru memasuki kelas satu demi-persatu saat lonceng sekolah di


Kota A mulai bergema. Bu Guru tersebut berdiri di depan kelas sambil
menenteng lembaran pengumuman.

“Anak-anak, Ibu punya pengumuman penting dan gemabira untuk


kalian. Mulai bulan depan, sekolah kita akan berubah status sebagai
sekolah bertaraf internasional. Nah, bagaimana? Apa yang akan kalian
lakukan untuk menyambutnya?” Bu Guru mengoper lembaran
pengumuman untuk dibagikan.

Jono mengangkat tangan. “Saya mau les bahasa inggris buat


mendukung belajar dengan taraf internasional, Bu!”

“Bagus, Jono.” Bu Guru senang mendengarnya, dia melirik ke arah Ical.


“Kalau kamu Ical?”

“Saya? Saya mau meminta orangtua saya untuk menyiapkan biaya


sekolah lebih banyak lagi.”

“Lho? Kenapa?.”

“Soalnya dengan bergantinya status sekolah ini menjadi bertaraf


internasional maka biaya sekolahnya pun pasti lebih mahal. Iurannya
akan lebih tinggi, belum bayar ini itu,” jawab Ical.

Bu Guru mengkerutkan kening. “Kok jawaban kamu sinis sekali? Gini,


kalau sekolah kita jadi bertaaraf internasional kan jadinya sama kayak
sekolah-sekolah luar negeri. Lebih berkualitas.”

“Tapi, Bu, menurut saya sekolah bertaraf internasional itu sebenarnya


punya arti sekolah bertarih internasional,” jelas Ical.
Bebas Dari Kemiskinan

Waktunya berdoa untuk membuat negara lebih berkembang dan maju.

Obama: Tuhan, kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan?

Tuhan: 25 tahun lagi.

Obama: *menangis tersedu-sedu.

Tonny Abbott: Tuhan, kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan?

Tuhan: 20 tahun lagi.

Tonny Abbott: *menangis tersedu-sedu.

Jokowi: Tuhan, kapan negaraku terbebas dari kemiskinan?

Tuhan: *menangis tersedu-sedu.

Membuat Undang-Undang Sendiri

Suatu hari Abdul dan Allan sedang berjalan-jalan menggunakan mobil


dengan Abdul yang membawa mobilnya. Melewati perempatan jalan,
lampu merah tiba, namun Abdul tetap menerobosnya karena jalannya
terlihat kosong.

Allan: Kenapa kamu nerobos lampu merah? Kalau ada polisi gimana?

Abdul: Ah, tenang, kita bisa bikin undang-undang sendiri kok.

Allan: Kok bisa? Bukannya yang membuat undang-undang itu


pemerintah bersama DPR?
Abdul: Sebentar. *meminggirkan mobil dan berhenti sementara

Allan: Kenapa berhenti?

Abdul: Mau menjawab pertanyaan kamu. Nih, ini jawabannya! Dengan


ini kita bisa membuat undang-undang sendiri. *menunjukan dompet

Allan: Oh…!!

1. Pengertian Teks Anekdot

Anekdot adalah sebuah cerita singkat yang lucu dan menghibur yang mungkin merupakan pengalaman dari
seseorang. Teks Anekdot bertujuan untung menghibur pembacanya. Teks Anekdot tidak hanya berisi tentang
peristiwa – peristiwa menarik, konyol dan menjengkelkan, melainkan juga berisi tentang ungkapan suatu
kebenaran yang lebih umum.

2. Ciri – ciri Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki ciri – ciri, yaitu

 Lebih dekat dengan perumpamaan tentang dongeng


 Menampilkan karakter hewan dan figur manusia pada umumnya dan sering terhubung dengan realitas,
meskipun perumpamaan dan anekdot tentu berbeda dalam kekhususan sejarah mereka

Baca juga kisah nyata penulis tentang 200 rupiah

3. Jenis – jenis Teks Anekdot

Jenis-jenis Teks Anekdot ada 2 macam yaitu lisan dan teks.

1. Teks Anekdot Lisan, contohnya :


KUDIS : KUrang DISiplin
ASMA : Asal Mengisi Absen
TBC : Tidak Bisa Computer
KRAM : Kurang teRAMpil
ASAM URAT : Asal Sampai Kantor, terus URing-uringan Atau Tidur.
GINJAL : Gaji Ingin Naik tapi kerJAnya Lambat
PUCAT : PUlang CePAT

2. Anekdot Teks, contohnya :

Pengemis & Manager


(Anekdot dari sumber Anonim)
Manager : Pak, cape ya abis ngemis? Laper ya pak..?
Pengemis : Biasa aja tuh, hari ini saya udh makan 3x koq
Manager : Loh..? uangnya cuman buat makan bapak doank? Anak dan istri di rumah makan apa?
Pengemis : Kayak org susah aja..! Td pagi saya sekeluarga abis ngerayain ultah anak saya yg kelima di Mc.
Donald bareng guru2 & tmn2 sekolahnya. Siang ini istri dan anak saya barusan BBM saya, mrk lg makan di
Pizza HUT tau!
Manager sampai kebingungan dan berkata : “Emank bapak ngemis 1 hari dapet brp..?”
Pengemis : Nih ya.. Saya kasi tau..!! Saya ngemis dari jam 07.00-17.00. Lampu merah atau hijau waktunya 60
detik. Setiap 60 detik paling nggak saya bisa dapet Rp 2.000. 1 jam = 60 kali lampu merah Hijau, berarti 60 x
2.000 = 120.000 /jam 1 hari saya kerja 10 jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam. 9 jam x 120.000 =
1.080.000/hari. 1 bulan saya kerja 26 hari.26 hari x 1.080.000 = 28.080.000/bulan
Manager sampai kaget dan bengong mendengar cerita pengemis itu
Pengemis berkata : Emang mas jadi manager, gaji per bulannya brp..?
Manager : 6.000.000
Pengemis : Ijasah..?
Manager : S-2

4. Struktur Teks Anekdot

Teks Anekdot memiliki 5 struktur, diantaranya

1. Abstraksi, adalah bagian awal paragraf yang berfungsi memberikan gambaran tentang isi teks.
Biasanya menunjukkan hak yang unik
2. Orientasi, adalah bagian yang menunjukkan awal cerita atau latar belakang peristiwa itu terjadi
3. Krisis, adalah bagian dimana hal yang menarik ataupun hal yang tidak biasa terjadi pada tokoh cerita
4. Reaksi, adalah bagian bagaimana cara penulis atau tokoh cerita menyelesaikan masalah pada bagian
krisis
5. Koda, adalah bagian dari akhir cerita. Bagian ini dapat berisi kesimpilan mengenai kejadian yang
terjadi pada tokoh cerita

Kata kunci :

1. Abstraksi : Pembukaan/gambaran umum


2. Orientasi : Latar belakang peristiwa
3. Krisis : Masalah
4. Reaksi : Penyelesaian masalah
5. Koda : Kesimpulan

5. Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya

Presiden dan Burung Beo

Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.

Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan
dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan,
burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa
Rusia, hebatkan!”

Presiden 2: “Hebat-hebat!”

“Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.

“Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.

“Salah”.

“Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.

“Salah”.
“Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.

“Salah”.

“Loh … jadi gimana donk?”.

“Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.

“Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.

Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.

“Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

Struktur

Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.

Orientasi: Suasananya cukup mengherankan.

Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.

Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang
bego!”.

Koda: “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

Anda mungkin juga menyukai