Creator URL
Kemendikbud Ristek, 2022
Penyusun
Nurhasanah Widianingsih
Moda Pembelajaran
Tatap Muka
Target Murid
Murid Reguler/tipikal
Jumlah Murid
32 Murid
Daftar Pertemuan (3)
Referensi Umum
PERTEMUAN PERTAMA
Kegiatan Awal
Persiapan (10 menit):
1. Guru mempersiapkan gawai.
2. Guru mempersiapkan link https://youtu.be/AWmfZqZTlZo untuk permainan “Gerak dan
Lagu”
3. Peserta didik beserta guru mengulas kembali inti materi pembelajaran sebelumnya dan
menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang akan diajarkan.
4. Peserta didik menyimak penyampaian tujuan pembelajaran, indikator, dan proyek yang
akan dilakukan.
Kegiatan Inti (80 menit): Bacaan
1. Peserta didik membaca contoh teks cerita fantasi yang berjudul “Sahabat Cermin”
(Lembar Tugas Terlampir)
2. Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan teks tersebut! (Lembar
Tugas Terlampir)
3. Peserta didik menentukan ide pokok dari teks cerita fantasi tersebut pada setiap
paragrafnya (Lembar Tugas Terlampir)
4. Setiap kelompok secara bergantian mengutarakan temuannya dan mengemukakan
alasannya.
5. Kelompok lain dapat menanggapi dan memberikan komentar.
6. Guru memberikan penilaian dan konfirmasi jawaban, serta memberi penguatan.
Sahabat Cermin
Aku termenung di balkon sekolah. Termenung sedih dan berkhayal, bahwa akan
punya sahabat. Sahabat setia yang tidak akan meninggalkan diriku sendiri. Tapi, tak ada
yang ingin berteman denganku. Bahkan semua orang membenciku. Padahal, aku tak pernah
berbuat jahat kepada mereka. Aku juga selalu berusaha yang terbaik agar mereka tak
menganggapku aneh.
Caseyla Diandra. Itulah namaku. Orang tuaku memanggilku Casey. Tapi teman-
temanku memanggilku Bad Girl. Panggilan yang sangat menyayat hati. Yah, sebenarnya
mereka yang kusebut teman tidak menganggapku teman. Mereka lebih mirip dengan
musuhku. Setiap hari, kucoba jalani hari dengan senyuman. Tapi di balik senyuman itu
tersimpan beribu luka yang sangat menyakitkan.
Hari ini aku akan pergi membeli sebuah cermin untuk hiasan di kamar baruku. Segera
aku pergi ke Mirror Shop, di sana terdapat banyak model cermin terbaru. Tetapi,
pandanganku hanya tertuju kepada sebuah cermin besar yang dikelilingi ukiran yang sangat
indah. Setelah kutahu harganya Rp. 895.000, aku segera membelinya tanpa pikir panjang
karena aku sangat tertarik. Kata penjaga di sana, cermin itu akan dikirim tepat jam 4 sore.
“Tiiiiiin!!! tiiiiiin!!!” klakson mobil pengantar cermin itu pun terdengar. Casey segera
berlari untuk membukakan pintu rumahnya.
“Silakan masuk Pak. Kamar saya ada di sana.” Ujar Casey sembari menunjukan kamarnya.
Tak lama kemudian cermin itu sudah dipasang. Orang-orang yang mengantar cermin itu,
juga sudah pulang. Casey yang sendirian di rumah, asyik meratapi cermin itu. “Ah, indah
sekali cermin itu.” Pikir Casey. Tapi, karena merasa janggal dengan cermin itu, Casey mulai
mendekati cermin itu. “Aaaaaa…” Casey berteriak keras. Ia sangat ketakutan. Itu karena ada
bayangan seseorang di cermin itu. Tapi bayangan itu bukan bayangan dirinya. Bayangan itu
adalah bayangan gadis seusia Casey dengan wajah riang. “Aaaaaa…” Casey kembali
berteriak. Ia berteriak kali ini karena bayangan itu bersuara kecil. Lalu Casey pun membalas
suara itu. “Siapa kau?”
“Hai Casey, jangan takut. Namaku Mirrory. Kau bisa memanggilku Rory. Aku tidak akan
menyakitimu. Aku di sini hanya ingin menjadi temanmu.” Jelas bayangan itu yang ternyata
bernama Rory.
“Oh, mmm… kalau begitu maafkan aku ya Ro…ry.” Ucap Casey ragu.
“Tentu,” jawab Rory.
“Oh ya, bagaimana kau bisa ada di cermin itu Rory?” Tanya Casey.
“Aku bisa ada di cermin ini karena kejadian 3 tahun lalu. Saat itu aku masih berumur 8 tahun.
Waktu itu aku menemukan cermin ini. Dan memencet tombol kecil di belakang cermin. Seketika
aku tersedot masuk ke dalam cermin. Lalu cermin ini ditemukan oleh seseorang, kemudian
cermin in dijual di Mirror Shop.” Jelas Rory panjang lebar. Casey yang mendengarkan hanya
diam setia mendengarkan.
“Oh… Gitu,” Casey ber-oh ria.
“Rory, kau mau tidak jadi sahabatku?” Tanya Casey tiba-tiba.
“Aku sangaaat… mau.” Jawab Rory.
“Tapi, aku hanya bisa menjadi sahabat cermin untukmu.” Lanjut Rory tak bersemangat.
“Tidak apa-apa kok. Begini saja aku sudah senang.” Balas Casey. Lalu mereka asyik mengobrol
tanpa peduli apapun.
Kini Casey sudah punya sahabat. Walaupun ia tau bahwa sahabatnya itu ada di cermin.
Rory pun setia menjadi sahabat cermin seperti apa yang diinginkan Casey. Casey pun tak perlu
lagi punya sahabat lain. Baginya, Rory sudah lebih dari cukup, dan tak ada yang bisa
menggantikan kedudukan Rory di hati Casey. Setiap hari, Casey berharap Rory akan menjadi
manusia utuh dan tidak lagi menjadi sahabat cermin. Tapi, entahlah, kapan itu semua akan
terjadi.
Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-
cerita-fantasi
2. Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan teks tersebut!
3. Peserta didik menentukan ide pokok dari teks cerita fantasi tersebut pada setiap paragrafnya.
4
5
Rubrik Penilaian
No Aspek Skor
1. Ide pokok tepat dan alasan sesuai. 76-100
2. Ide pokok tepat, namun alasan kurang sesuai. 51-75
3. Ide pokok kurang tepat, alasan kurang sesuai. 26-50
4. Ide pokok dan alasan tidak tepat. 1-25
PERTEMUAN KEDUA
Kegiatan Awal
Persiapan (10 menit):
1. Guru mempersiapkan gawai.
2. Guru mempersiapkan contoh teks cerita fantasi “Sahabat Cermin” (sama dengan cerita
pada pertemuan sebelumnya) yang disajikan dalam bentuk Powerpoint, jika tidak
memungkinkan maka guru dapat menampilkannya dalam bentuk selebaran atau gambar
(teks dibagi menjadi 3 bagian) seperti berikut ini:
3. Guru memastikan koneksi internet dan sambungan gawai ke proyektor/televisi berfungsi
dengan baik.
3. Peserta didik beserta guru mengulas kembali inti materi pembelajaran sebelumnya dan
menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang akan diajarkan.
4. Peserta didik menyimak penyampaian tujuan pembelajaran, indikator, dan proyek yang
akan dilakukan.
10. Guru membantu peserta didik untuk memahami makna kata tersebut dengan
memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai makna kata tersebut!
3. Guru meminta peserta didik untuk menginstal aplikasi KBBI, atau mengakses KBBI secara online.
Bagi sekolah yang tidak didukung dengan fasilitas IT, maka dapat menggunakan KBBI yang
tersedia di perpustakaan.
4. Peserta didik menyimak bagaimana cara menemukan makna kata pada KBBI.
5. Peserta didik mencari makna kata yang telah mereka tulis pada tabel, lalu menuliskannya.
6. Peserta didik menerapkan setiap kata baru tersebut ke dalam sebuah kalimat
Daftar Kosakata
1. fiksi 6. ras
2. fantasi 7. suku
3. imajinasi 8. budaya
4. protagonis 9. perundungan
5. antagonis 10. rasialisme
Rubrik Penilaian
No Aspek Skor
1. Makna kata dan contoh kalimat sudah tepat. 76-100
2. Makna kata sudah tepat, namun contoh kalimat kurang 51-75
tepat.
3. Makna kata dan contoh kalimat kurang tepat. 26-50
4. Makna kata dan contoh kalimat tidak tepat. 1-25
PERTEMUAN KETIGA
Kegiatan Awal
Persiapan (10 menit):
1. Guru mempersiapkan gawai.
2. Guru mempersiapkan permainan“Harus Cepat Jawab”
3. Guru mempersiapkan film fantasi “The Lost Medallion”
(https://www.youtube.com/watch?v=r-Cw6ou3FOQ)
Permainan ini dilakukan dengan cara memberikan beberpa pertanyaan kepada peserta didik, namun
pertanyaannya diucapkan secara cepat dan Peserta didik pun harus menjawab dengan cepat.
Permainan ini membutuhkan konsentrasi, karena salah satu pertanyaannya merupakan pertanyaan
pengecoh. Berikut contoh-contoh pertanyaannya:
Konsentrasi Warna:
1. Kertas HVS warnanya apa ?
2. Awan warnanya apa ?
3. Tissu warnanya apa ?
4. Sapi minum apa ?
Yang ngejawab susu konsentrasi anda terganggu, karena sapi minum air.
Konsentrasi Warna Hitam:
1. Rambut anda warna apa?
2. Alis warnanya apa ??
3. Aspal warnanya apa ???
4. Kelelawar tidurnya kapan?
Yang menjawab malam, artinya konsentrasinya tergganggu. karena kelelawar tidur siang hari.
Catatan: guru dapat menambah dan mengganti pertanyaan lain yang sekiranya cocok untuk
digunakan dalam permainan ini.
Peserta didik menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita fantasi tersebut dan menuliskannya
pada kolom berikut!
Judul Film:
Genre:
Sinopsis:
1. Remedial
Guru memberikan contoh teks cerita fantasi (yang baru) dan meminta peserta didik untuk
menganalisis unsur instrinsik dari teks cerita fantasi tersebut!
Bacalah teks cerita fantasi berikut dengan saksama, lalu tuliskan unsur intrinsiknya!
Seperti hari-hari biasanya seorang pemuda dari desa Pagupon pergi mencari kayu di hutan.
Kayu yang ia kumpulkan kemudian dijual dan sebagiannya ia gunakan sendiri. Dengan
berbekal nasi bungkus, karung, dan pisau serta kapak ia berangkat menyusuri jalanan desa
sebelum akhirnya memasuki hutan.
Saat tengah asyik memotong ranting pohon ia mendengar suara erangan binatang. Segera ia
menghampiri sumber suara tersebut. Betapa terkejutnya ternyata seekor harimau tengah
tersangkut kakinya pada semak berduri yang lebat.
“Aduh kakiku sakit tolong aku! Hai pemuda tolong aku, jangan takut aku takkan bisa
menerkammu. Tolong singkirkan semak berduri ini dari kakiku,” pinta harimau.
Sejenak pemuda itu hanya berdiri karena ia takut dengan harimau. Akhirnya ia memberanikan
diri untuk menyingkirkan semak berduri meskipun tangan dan kakinya bergetar karena
ketakutan. Dengan susah payah akhirnya semak berduri dapat ia singkirkan. Segera ia berlari
dengan kencang dan meninggalkan harimau begitu saja.
Pemuda desa itu juga melupakan kayu yang telah ia kumpulkan. Dalam benaknya ia harus
pergi menjauhi harimau. Ia terus berlari tanpa disadarinya ia memasuki taman kerajaan dan
menginjak-injak tanaman bunga.
.
“Berhenti!. Lihat apa yang kamu lakukan!” bentak seseorang dengan pakaian prajurit kerajaan.
“Maaf tuan,” ujar pemuda desa itu masih dengan napas terenggah-enggah.
Akhirnya pemuda desa itu dibawa ke kerajaan tanpa ada pengadilan dan langsung dijebloskan
ke dalam penjara. Selama dalam penjara tak pernah sekalipun ia diberi makan ataupun
minuman.
Suatu hari tiba-tiba ia dipindahkan ke kandang di mana tempat binatang peliharaan Raja
dipelihara. Tampak tulang belulang berserakan ia pasrah dengan apa yang akan terjadi,
seketika ia memejamkan matanya karena takut dengan apa yang akan menimpa dirinya.
Sudah beberapa hari ia ada di kandang binatang, mengapa binatang Raja tak juga memakan
diriku, demikian batin si pemuda. Dengan langkah gemetar ia memberanikan diri untuk
mendekati harimau.
2. Pengayaan
“Hai anak muda sebagai balas budiku, aku takkan memakanmu, segeralah kamu pergi dari
Guru meminta peserta didik untuk menyaksikan/mengingat film fantasi yang lain
sini,” ujar harimau.
(baik yang baru maupun yang pernah ditonton), kemudian menuliskan reviu dari film
tersebut!
Sumber: https://rumahmediagrup.com/balas-budi-sang-raja-
hutan/
Refleksi
bekerja sama dengan baik sehingga dapat menyelesaikan tugas tepat waktu?