Berangkat dari BI, kita mengarah pada Basic Story (BS). Di dalam BS inilah kita mencoba
membuat arahan cerita yang sedikit lebih jelas. Terutama tentang tokoh utama, tokoh
pembantu dan tokoh-tokoh lainnya yang diperlukan. Juga kemana arah cerita yang akan kita
buat.
Contoh BS kita angkat dari BI
Diva (17 tahun), siswi SMU kelas 2, lebih suka berlatih karate atau naik gunung dari pada
menjadi seorang bintang. Tetapi ibunya terus memaksa. Ibunya ingin memenuhi ambisi masa
lalunya yang tertunda karena telah dilarang oleh orangtuanya. Diva terpaksa mau menuruti
keinginan ibunya demi menyenangkan ibunya, walau dia harus menekan rasa tidak sukanya.
Nora, sepupu Diva, ternyata meledek dan menghina ibu Diva yang dianggap miskin. Nora
sendiri merasa yakin dia akan menjadi bintang. Diva yang awalnya tidak mau menjadi
bintang, akhirnya berusaha keras untuk menjadi bintang. Berhasilkah Diva? Apa yang akan
diperbuat Nora?
Nah, secara sederhana BS sudah kita dapatkan. Kita bisa mendapatkan arahan cerita yang
lebih lengkap dari sebelumnya.
Setelah BS kita lalui, kita mulai membuat sinopsis. Berbeda dengan sinopsis cerpen atau
buku, sinopsis skenario harus dibuat jauh lebih lengkap. Dalam sinopsis skenario, urutan
cerita sudah mulai terbentuk, meski belum final. Fungsinya, bila kita hendak
mempresentasikan kita sudah punya gambaran utuh cerita.
Biasanya dalam sinopsis diutamakan menceritakan :
- tokoh utama dan tokoh pembantu
- peristiwa dan waktu kejadian
- main story dan side story
- motivasi tokoh
- hambatan-hambatan yang dialami tokoh utama
- jalan keluar dari setiap masalah dan hambatan serta apa yang dilakukan para tokoh
- ending atau penutup dari akhir cerita
Gimana? Cukup mudah, kan? Sekali lagi, saya katakan, pembelajaran ini untuk penulis
skenario pemula.
Oke, kita lanjutkan lagi, sekarang kita masuk tentang treatment.
Yang dimaksud dengan treatment adalah sebuah arah atau sketsa yang lebih jelas untuk
menuju ke skenario. Di sini susunan cerita sudah terbentuk secara nyata, dimulai dari awal
cerita sampai akhir, pergerakan tokoh, kejadian demi kejadian dikemukakan dengan jelas.
Sehingga dramatik cerita nampak nyata dan tidak kabur.
Dalam menulis treatment, dialog sama sekali belum dibuat, karena treatment adalah arahan
scene by scene yang menceritakan apa yang terjadi dan bagaimana kelanjutan dari scene by
scene menuju ending.
Treatment diperlukan, karena selain kita sudah dapat menangkap dan menilai daya tarik
cerita secara utuh (juga memudahkan untuk mengoreksinya sebelum membuat skenario),
dalam presentasi pun kita dengan mudah menceritakan apa yang ingin kita buat.
-jika sudah klik mesh kotak kecil yang ada di dalam kotak yang besar, klik physic klik fluid,
pilih type fluid. contoh sebagai berikut :
-lalu pilih kotak yang besar, klik physic , klik fluid, klik domain lalu klik bake.
contoh :
-lalu jalankan animasinya, shorct cut alt + a, atau mainkan timelinenya sesuai bentuk air yg
anda inginkan..
hasilnya :
sekian tutorial dari saya semoga bermanfaat :D. selamat ber explorasi
2.
5.