Oleh
karena itu,pada umumnya, cerita drama berisi tentang kejadian atau peristiwa yang
terjadi dalam masyarakat. Biasanya drama menceritakan tentang kemiskinan,
perjuangan hidup, serta cinta kepada orang tua. Supaya drama yang kita tampilkan
menarik, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah naskah drama itu sendiri.
Naskah drama harus manarik sehingga pesan apa yang ingin kita sampaikan dapat
diterima dengan baik oleh para penonton.
1. Pemilihan topik
Amatilah apa yang sering terjadi di sekitar kita. itu bisa menjadi inspirasi untuk
menentukan topik dari drama yang akan kita tampilkan.
1. Tentukan inti cerita. Inti cerita mengacu pada konflik psikologis yang
terjadi dalam karakter. Hal ini sebagian besar tersembunyi sepanjang cerita,
tetapi Anda perlu memiliki suatu pemahaman ketika menuliskan drama
tersebut. Inti cerita akan membimbing karakter membuat keputusan
sepanjang plot. Semakin konkret inti cerita, karakter akan semakin mudah
ditulis. Mereka akan membuat keputusan sendiri.
Barangkali tokoh podiatris Anda itu ingin menjadi dokter bedah otak,
tetapi kurang bernyali. Mungkin jurusan podiatris tidak memiliki
jadwal yang berat, sehingga ketika karakter Anda masih kuliah
kedokteran, dia masih bisa ikut pesta sampai tengah malam dan tetap
lulus ujian. Mungkin sang podiatris sangat tidak bahagia dan tidak puas
karena tidak pernah meninggalkan Paris.
1. Cocokkan inti cerita dengan bagian luar cerita. Plot yang buruk akan jalan
di tempat, sedangkan plot yang baik akan maju. Tidak menarik jika sang
podiatris hanya terus mengatakan bahwa dia tak ingin menjadi podiatris lalu
bunuh diri dengan semir sepatu. Sebaliknya, buatlah situasi dramatis lalu
tempatkan karakter Anda di situ sehingga keberaniannya teruji dan dia pun
berubah.
Jika saat itu Jumat Agung, mungkin orangtua sang podiatris yang sudah
pensiun (dulunya juga podiatris) datang untuk makan malam Paskah.
Apakah podiatris Anda orang yang saleh? Apakah dia pergi ke gereja?
Apakah dia pulang dan membersihkan rumah sebelum akhir pekan
mulai? Apakah ayahnya meminta dia mengecek ibu jarinya yang
bengkak, LAGI? Apakah ini adalah masalah terakhir yang membuatnya
putus asa atau marah? Apa yang akan terjadi?
Cara lain, keluarlah dari pakem teater yang sudah lazim dan tulislah
drama dengan adegan yang mustahil untuk dipanggungkan untuk
mengeksplorasi tulisan itu sendiri. Jika Anda tidak sungguh-sungguh
berencana mementaskan drama tersebut, perlakukan naskah itu sebagai
bentuk lain dari puisi. Bertolt Brecht, Samuel Beckett, dan Antonin
Artaud adalah inovator eksperimental drama hebat yang memasukkan
partisipasi penonton dan elemen absurd atau surealis dalam drama
mereka.
Cara lain, keluarlah dari pakem teater yang sudah lazim dan tulislah
drama dengan adegan yang mustahil untuk dipanggungkan untuk
mengeksplorasi tulisan itu sendiri. Jika Anda tidak sungguh-sungguh
berencana mementaskan drama tersebut, perlakukan naskah itu sebagai
bentuk lain dari puisi. Bertolt Brecht, Samuel Beckett, dan Antonin
Artaud adalah inovator eksperimental drama hebat yang memasukkan
partisipasi penonton dan elemen absurd atau surealis dalam drama
mereka.
Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap tentang cara membuat
naskah drama, cara menulis naskah darama, contoh naskah drama singkat,
contoh naskah drama satu babak, kaidah penulisan naskah drama.
Ciri khas suatu drama adalah dalam naskah itu berbentuk cakapan atau dialog.
Dalam menyusun dialog ini, pengarang haru benar-benar memerhatikan
pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh-tokoh tersebut
harus memiliki watak.
Pelukisan watak pemain dapat langsung pada dialog yang mewujudkan watak
dan perkembangan lakon, tetapi banyak juga dijumpai dalam catatan samping.
Suara yang terdengar dalam dialog tokoh juga berhubungan dengan watak
lakon.
Watak tokoh juga dapat dilihat dari perilaku dalam drama. Misalnya penampilan
seorang pegawai bank akan berbeda dari penampilan seorang makelar,
kendatipun keadaan sosial ekonominya sama. Penampilan orang kaya tentu
berbeda dengan orang miskin, sikap orang yang pemarah tentu berbeda dengan
orang penyabar, dan sebagainya.
Saat itu pagi hari. Anita dan Ratna tengah membahas persoalan Tio dan
Bima yang sudah beberapa hari tidak masuk sekolah. Tiba-tiba Fajar
masuk dengan terengah-engah.
Anita : Sudah berapa lama Tio dan Bima tidak masuk sekolah?
Anita : Kita tahu bahwa virus demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes
aegypti. Nyamuk ini menggigit pada siang hari. Padahal, dari pagi hingga sore
hari, Tio dan Bima berada di sekolah. Kemungkinan besar, mereka digigit waktu
di sekolah.
Fajar : Ya, benar, An. Coba kita lihat, di samping sekolah kita adalah TPA
(Tempat Pembuangan Sampah). Di sana banyak kaleng bekas yang mungkin
ada airnya. Lalu, di depan sekolah kita, air di selokan selalu menggenang. Di
tempat-tempat itulah Aedes aegypti berkembang biak.
Anita : Kita akan bekerja bakti membersihkan lingkungan. Kita akan menguras
bak mandi, mengubur kaleng-kaleng bekas, menutup tempat air, membersihkan
selokan, dan lain-lain.
Ratna : Ya, ini salah satu cara mencegah agar teman-teman kita terhindar dari
deman berdarah.
***