Anda di halaman 1dari 22

Bahasa indonesia 1

LAPORAN ANALISIS UNSUR INTRINSIK


kisah romantic didalam cerpen Mr. Ice Cream

Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas XII Program IPA SMA Negeri 1 Pecangaan Jepara
Tahun Pelajaran 2014/2015

Oleh:

YANI BUDIHARTI
NIS 7061

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA


SMA NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA
2015

PERSETUJUAN PEMBIMBING
Bahasa indonesia 2

Laporan analisis unsur intrinsik Mr. ice cream yang disusun oleh :

nama : YANI BUDIHARTI


NIS : 7061
kelas / program : XII IPA 1
tahun pelajaran : 2014 / 2015

telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan, direvisi, dan dinilai oleh guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia.

Jepara, 28 Februari 2015

Mengetahui,

Kepala Sekolah, Guru Pembimbing,

Drs. HARTONO Tatik Inayati , S.Pd


Pembina
NIP 196409251992031008 NIP 19771020 200604 2 018
Bahasa indonesia 3

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : YANI BUDIHARTI


NIS : 7061
kelas / program : XII IPA 1
tahun pelajaran : 2014 /2015

menyatakan bahwa yang tertulis di dalam laporan analisis unsur intrinsik Mr. Ice Cream ini
benar-benar asli hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian
maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan yang terdapat dalam analisis cerpen ini dikutip
atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Jepara, 27 Februari 2015

Saya,

YANI BUDIHARTI
Bahasa indonesia 4

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya
yang telah menolong hambanya menyelesaikan laporan analisis unsur intrinsik cerpen M .
Ice Cream ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Nya mungkin penulis tidak
akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Laporan analisis unsur intrinsik cerpen Mr . Ice Cream ini penulis susun agar pembaca
dapat mengetahui apa saja unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen ini. Laporan analisis
unsur intrinsik cerpen Mr. Ice Cream ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik yang
datang dari luar maupun yang datang dari dalam. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya Laporan analisis unsur intrinsik cerpen Mr.
Ice Cream ini dapat terselesaikan dengan baik. Sehingga telah disetujui oleh pembimbing
untuk dipresentasikan, direvisi, dan dinilai oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing Tatik Inayati selaku
selaku guru pembimbing dan seluruh Wali Kelas XII IPA yang banyak membantu,
mendukung serta memotivasi saya agar dapat menyelesaikan Laporan analisis unsur intrinsik
cerpen Mr Ice Cream ini. Disamping itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Hartono selaku Kepala SMA Negeri 1 Pecangaan Jepara yang telah memberikan
kesempatan untuk belajar melakukan penelitian.
2. Drs. Abdurrohim selaku Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Pecangaan yang telah
memberikan sarana penyediaan buku-buku referensi.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan analisis unsur
intrinsik cerpen Mr . Ice Cream ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, Laporan analisis unsur intrinsik cerpen Mr. Ic Cream
ini masih jauh dari sempurna meskipun sudah diupayakan sempurna. Namun, itulah
keterbatasan penulis. Semoga Laporan analisis unsur intrinsik cerpen Mr . Ice Cream ini
dapat memberikan manfaat serta wawasan yang lebih luas kepada pembaca, khususnya para
siswa yang akan melakukan analisis unsur intinsik cerpen. Walaupun laporan ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Dan kami mohon untuk kritik dan saran dari pembaca. Terima
kasih.

Jepara, 28 Februari 2015

Penulis

Yani Budiharti
Bahasa indonesia 5

DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................................1

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................................2

PERNYATAAN KEASLIAN...................................................................................................3

KATA PENGANTAR...............................................................................................................4

DAFTAR ISI.............................................................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................6

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................6

B. Identifikasi Masalah......................................................................................................6

C. Pembatasan Masalah.....................................................................................................6

D. Rumusan Masalah.........................................................................................................6

E. Tujuan menganalisis cerpen..........................................................................................7

F. Manfaat penulisan.........................................................................................................7

G. Sistematika Penulisan...................................................................................................7

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................................8

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................13

A. Cerpen.........................................................................................................................13

B. Unsur Intrinsik Cerpen Mr . Ice Cream......................................................................13

a. Tema............................................................................................................................13

b. Penokohan...................................................................................................................13

c. Alur.............................................................................................................................14

d. Latar............................................................................................................................14

e. Sudut Pandang............................................................................................................14

f. Amanat........................................................................................................................15

BAB IV PENUTUP................................................................................................................16
Bahasa indonesia 6

A. Simpulan.....................................................................................................................16

B. Saran...........................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17

LAMPIRAN...........................................................................................................................18

Cerpen Mr. Ice Cream

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa dengan kisahan yang
pendek dengan kesan tunggal dan terpusat pada satu tokoh dalam suatu situasi. Cerpen
terbangun dari dua unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen meliputi,
tema, amanat, latar (setting). Sudut pandang (point of view), tokoh dan penokohan,
diksi / pilihan kata / gaya bahasa, dsb. Sedangkan unsur ekstrinsik cerpen meliputi nilai
sosial, politik, biografi pengarang dsb.
Banyak hal yang terkandung dalam cerpen, di dalam cerpen terdapat watak tokoh
cerpen, amanat, serta sejumlah permasalahan yang dihadapi tokoh cerpen merupakan
potret kehidupan nyata disajikan oleh pengarang melalui cerita. Itu berarti, dengan
mengapresiasi cerpen, kita akan mendapat banyak pengalaman hidup, termasuk nilai
positif watak di dalamnya.
Mengapresiasikan cerpern ada banyak sekali macamnya, salah satunya yaitu
dengan cara menganalisis unsur pembangunnya, baik itu unsur intrinsik maupun unsur
ekstrinsik.
Dewasa ini, pendalaman dan pemahaman karya sastra kurang diperhatikan para
siswa khususnya pelajar sekolah menengah atas. Mereka cenderung memilih membaca
majalah daripada karya-karya sastra.
Penyebab dari hal tersebut adalah kurangnya minat dan pengembangan bakat
kesastraan dalam diri siswa. Sehingga dalam hal ini, guru sangat berperan dalam
menumbuhkan semangat apresiasi terhadap karya sastra. Tetapi, walaupun seorang guru
telah memberikan banyak pengarahan dan petunjuk kepada siswa untuk memahami
karya sastra, akan tetapi jika tidak muncul rasa kemauan dari dalam diri siswa itu sendiri
maka semua tidak akan ada gunanya. Untuk itu faktor dari dalam dan dari luar diri sangat
berpengaruh untuk mengembangkan minat dan pengembangan bakat siswa terhadap
karya sastra.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah-masalah yang teridentifikasi


yaitu:
1. Bagaimana unsur intrinsik cerpen Mr. Ice Cream?
2. Bagaimana unsur ekstrinsik cerpen Mr. Ice Cream?
Bahasa indonesia 7

C. Pembatasan Masalah

Karena luasnya permasalahan, perlu adanya pembatasan masalah. Permasalahan


diatas, tidak semuanya akan dibahas. Pada kajian ini permasalahan hanya dibatasi pada
kajian-kajian unsur intrinsik dalam cerpen Mr. Ice Cream.

D. Rumusan Masalah

1. Apa itu cerpen?


2. Bagaimanakah unsur intrinsik yang berupa:
a. Tema dalam cerpen Mr. Ice Cream?
b. Penokohan dalam cerpen Mr. Ice Cream?
c. Alur dalam cerpen Mr. Ice Cream?
d. Latar dalam cerpen Mr. Ice Cream?
e. Sudut Pandang dalam cerpen Mr. Ice Cream?
f. Amanat dalam cerpen Mr. Ice Cream?

E. Tujuan Menganalisis Cerpen

Adapun tujuan karya sastra ini adalah sebagai berikut:


1. Bagi penulis:
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Bagi pembaca:
Sebagai suatu tambahan pengetahuan dan referensi dengan harapan dapat
bermanfaat serta menambah wawasan bagi pembaca.

F. Maksud Menganalisis Cerpen

Analisis Cerpen Mr. Ice Cream dimaksudkan agar para pembaca dapat
memahami unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen tersebut. Agar pembaca
lebih mudah untuk mengkritik serta menilai suatu karya sastra khusunya cerpen.

G. Sistematika Penulisan

1. Bab I Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisi 1) Latar Belakang Masalah, 2) Identifikasi
Masalah, 3) Pembatasan Masalah, 4) Rumusan Masalah, 5) Tujuan Analisis, 6)
Maksud Analisis, serta 7) Sistematika Penulisan.
2. Bab II Landasan Teori
Pada bagian ini teori berisi tentang teori-teori cerpen dan unsur intrinsik dan
ekstrinsiknya. Landsan teori ini sebagai pijakan bagi penulis untuk menjawab
permasalahan-permasalahan melakukan analisis cerpen.
3. Bab III Hasil Analisis Cerpen
Bagian analisis cerpen berisis kajian secara cermat tentang cerpen dan menjawab
permasalahan yang telah dirumuskan.
4. Bab IV Penutup
Bagian penutup berisi simpulan dan saran.
Bahasa indonesia 8

BAB II
LANDASAN TEORI

A. CERPEN (CERITA PENDEK)


Cerpen (cerita pendek) adalah salah satu bentuk karya fiksi. Cerita
pendeksesuai dengan namanya, memperlihatkan sifat yang serba pendek, baik
perirtiwa, isi, jumlah pelaku, dan jumlah kata yang diugkapkan
Untuk menentukan panjang pendeknya cerpen, khususnya jumlah kata yang
digunakan, cerpen biasanya menggunakan 15.000 kata atau 50 halaman (Guerin,
1979). Sedangkan Nugroho Notosusanto menyatakan bahwa jumlah kata yang
digunakan dalam cerpen sekitar 5000 kata atau 17 halaman (Zulfahnur, 1985)
Cerita pendek, selain kependekkannya ditunjukan oleh jumlah kata yang di
gunakan, ternyata peristiwa dan isi cerita yang disajikan mengandung pesan yang
dalam. Isi cerita memang pendek karena mengutamakan kepadatan ide.
Selain cerpen, saat ini juga dikenal istilah novelet. Dilihat dari jumlah kata,
novelet tentunya lebih panjang dari pada cerpen, namun lebih pendik daripada novel,
dan karya yang demikian ini dinamai novelelet. Novelet ini berkembang dan tumbuh
subur dalam media cetak, terutama dalam majalah-majalah wanita.

B. Unsur Intrinsik Cerpen

Menurut Nurgiyantoro dalam bukunya Pengkajian Prosa Fiksi unsur-unsur


intrinsik ialah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur
inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang
secara faktual akan dijumpaijika orang membaca karya sastra. Unsur-unsur intrinsik
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Tema cerita
Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan
yang terkandung di dalam teks sebagai stuktur semantis dan yang menyangkut
persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan.
Tema disaring dari motif- motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan
yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasitertentu. Tema
dalam banyak hal bersifat "mengikat" kehadiran atau ketidakhadiran peristiwa,
konflik serta situasi tertentu termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain. Tema
menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema pun bersifat menjiwai seluruh
bagian cerita itu. Tema mempunyai generalisasiyang umum, lebih luas dan abstrak.

2. Penokohan
Bahasa indonesia 9

Dalam pembicaraan sebuah cerita pendek sering dipergunakan istilah-istilah


seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi
secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama.
Tokoh cerita ialah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau
drama, yang oleh pembaca ditafsirlran memilki kualitas moral dan kecenderungan
tertentu seperti yang diespresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam
tindakan. Sedangkan penokohan ialah pelukisan gambaran yang jelas tentang
seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
Dengan demikian, istilah penokohan lebih luas pengertiannya daripada tokoh atau
penratakan, sebab penokohan sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita,
bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah
cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.
Penokohan sekaligus menunjuk pada teknik perwujudan dan pengembangan tokoh
dalam sebuah cerita.

3. Alur Cerita
Sebuah cerpen menyajikan sebuah cerita kepada pembacanya. Alur cerita ialah
peristiwa yang jalin-menjalin berdasar atas urutan atau hubungan tertentu. Sebuah
rangkaian peristiwa dapat terjalin berdasar atas urutan waktu, urutan kejadian, atau
hubungan sebab'akibat. Jalin-menjalinnya berbagai peristiwa, baik secara linear atau
lurus maupun secara kausalitas, sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh, padu,
dan bulat dalam suatu prosa fiksi.
Lebih lanjut Stanton mengemukakan bahwa plot ialah cerita yang berisi urutan
kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab-akibat, peristiwa
yang disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Plot ialah
peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana,
karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab-akibat.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa alur cerila ialah jalinan
peristiwa yang melatari sebuah prosa fiksi yang dihubungkan secara sebab-akibat.
Bagian-bagian alur:
a. Tahap penyituasian atau pengantar/pengenalan
Tahap pembukaan cerita atau pemberian informasi awal, terutama berfungsi
untuk melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya.
b. Tahap pemunculan konflik
Tahap awal munculnya konflik. Konflik dapat berkembang pada tahap berikutnya
. Peristiwa-peristiwa yang menjadi inti cerita semakin mencengangkan dan
menegangan.
c. Tahap klimaks
Konflik-konflik yang terjadi atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai
titik intensitas puncak yang biasanya di alami oleh tokoh-tokoh utama.
d. Tahap peleraian
Penyelesaian pada klimaks , ketegangan di kendurkan , konflik-konflik tambahan
di beri jalan keluar, kemudian cerita di akhiri, disesuaikan dengan tahap akhir di
atas.
e. Tahap penyelesaian
Konflik sdah diatasi/diselesaikan oleh tokoh. Cerita dapatdi akhiri dengan
gembira ata sedih.
Bahasa indonesia 10

4. Latar
Sebuah cerita pada hakikatnya ialah peristiwa atau kejadian yang menimpa atau
dilakukan oleh satu atau beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan pada
tempat tertentu. Menurut Nadjid (2003:25) latar ialah penempatan wahu dan tempat
beserta lingkungannya dalam prosa fiksi.
Menurut Nurgiyantoro (2004:227-233) unsur latar dapat dibedakan ke dalam
tiga unsur pokok, antara lain sebagai berikut.

a. Latar Tempat
Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan
dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa
tempat- tempat dengan nama tertentu serta inisialtertentu.
b. LatarWaktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah "kapan" tersebut
biasanya dihubungkan dengan waktu.
c. Latar Sosial
Latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial
masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara
kehidupan sosialmasyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang
cukup kompleks serta dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi,
keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap. Selain itu latar sosial
juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan.

5. Sudut Pandang
Sudut pandang (point of view) merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara
sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Segala
sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi memang milik pengarang, pandangan
hidup, dan tafsirannya terhadap kehidupan. Namun kesemuanya itu dalam karya
fiksidisalurkan lewat sudut pandang tokoh, lewat kacamata tokoh cerita. Sudut
pandang adalah cara memandang tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya
pada posisi tertentu.
Ada beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk membedakan sudut pandang.
Pertanyaan tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Siapa yang berbicara kepada pembaca (pengarang dalam percona ketiga atau
pertama, salah satu pelaku dengan "aku", atau sepertitak seorang pun)?
2. Dari posisi mana cerita itu dikisahkan (atas, tepi, pusat, depan atau berganti)
3. Saluran informagi apa yang dipergunakan narator untuk menyampaikan ceritanya
kepada pembaca (kata-kata, pikim, atau persepsi pengarang, kata-kata, tindakan,
pikiran, perasaan, atau persepsi tokoh)?
4. Sejauh mana narator menempatkan pembaca dari ceritanya (dekat, jauh, atau
berganti-ganti)?

Selain itu pembedaan sudut pandang juga dilihat dari bagaimana kehadiran cerita
itu kepada pembaca lebih bersifat penceritaan, telling, atau penunjukan, showing,
naratif atau dramatik. Pembedaan sudut pandang yang akan dikemukakan berikut
Bahasa indonesia 11

berdasarkan pembedaan yang telah umum dilakukan orang yaitu bentuk persona
tokoh cerita persona ketiga dan persona pertama.
a. Sudut pandang persona ketiga : Dia
Pengisahan cerita yang menpergunakan sudut pandang persona ketiga gaya
"Dia", narator adalah seorang yang berada di luar cerita yang menampilkan
tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama, atau kata gantinya: ia, dia, mereka.
Nama-nama tokoh cerita, khususnya yang utama, kerap atau terus menerus
disebut, dan sebagai variasi dipergunakan kata ganti. Hal ini akan mempermudah
pembaca untuk mengenali siapa tokoh yang diceritakan atau siapa yang
bertindak. Sudut pandang "dia" dapat dibedakan ke dalam dua golongan
berdasarkan tingkat kebebasan dan keterikatan pengarang terhadap bahan
ceritanya. Di satu pihak, pengarang, narator dapat bebas menceritakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan tokoh "dia", jadi bersifat mahatahu, di lain
pihak ia terikat, mempunyai keterbatasan "pengertian" terhadap tokoh dia yang
diceritakan itu, jadi bersifat terbatas, hanya selaku pengamat saja.

1. "Dia" mahatahu
Dalam sudut pandang ini, cerita dikisahkan dari sudut "diao, namun
pengarang, narator dapat menceritakan apa saja hal-hal yang menyangkut tokoh
"dia" tersebut. Narator mengetahui segalanya, ia bersifat mahatahu (omniscient).
Ia mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan, termasuk
motivasi yang melatarbelakanginya. la bebas bergerak dan menceritakan apa
saja dalam lingkup waktu dan tempat cerita, berpindah-pindah dari tokoh "dia"
yang satu ke "dia' yang lain, menceritakan atau sebaliknya "menyembunyikan"
ucapan dan tindakan tokoh, bahkan juga yang hanya berupa pikiran, perasaan,
pandangan, dan motivasi tokoh secara jelas, seperti halnya ucapan dan tindakan
nyata.

2. "Dia" terbatas, Dia" sebagai pengamat


Dalam sudut pandang "dia" terbatas, seperti halnya dalam dia" mahatahu,
pengarang melukiskan apa yang dilihat, didengar, dialami, dipikir, dan dirasakan
oleh tokoh cerita, namun terbatas hanya pada seorang tokoh saja atau terbatas
dalam jumlah yang sangat terbatas. Tokoh cerita mungkin saja cukup banyak,
yang juga berupa tokoh dia", namun mereka tidak diberi kesempatan untuk
menunjukkan sosok dirinya seperti halnya tokoh pertama.

b. Sudut Pandang Persona Pertama : "Aku"


Dalam pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang persona pertama
(first person point of view), 'aku". Jadi: gaya "aku", narator adalah seseorang yang
ikut terlibat dalam cerita. la adalah si "aku tokoh yang berkisah, mengisahkan
kesadaran dirinya sendiri, mengisahkan peristiwa atau tindakan, yang
diketahui,dilihat, didengar, dialami dan dirasakan, serta sikapnya terhadap orang
(tokoh) lain kepada pembaca. Jadi, pembaca hanya dapat melihat dan merasakan
secara terbatas seperti yang dilihat dan dirasakan tokoh si "aku" tersebut.
1. "Aku" tokoh utama
Dalam sudut pandang teknik ini, si "aku" mengisahkan berbagai
peristiwa dan tingkah laku yang dialaminya, baik yang bersifat batiniah,
dalam dirisendiri, maupun fisik, hubungannya dengan sesuatu yang di luar
Bahasa indonesia 12

dirinya. Si "aku"menjadi fokus pusat kesadaran, pusat cerita. Segala sesuatu


yang di luar diri si aku, peristiwa, tindakan, dan orang, diceritakan hanya
jika berhubungan dengan dirinya, di samping memiliki kebebasan untuk
memilih masalah-masalah yang akan diceritakan. Dalam cerita yang
demikian,si 'aku" disebut tokoh utama (first person central)

2. "Aku" tokoh tambahan


Dalam sudut pandang ini, tokoh "aku" munculbukan sebagai tokoh
utama, melainkan sebagaitokoh tambahan (first pesonal peripheral). Tokoh
"aku" hadir untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh
cerita yang dikisahkan itu kemudian'dibiarkan" untuk rnengisahkan sendiri
berbagai pengalamannya. Tokoh cerita yang dibiarkan berkisah sendiri itulah
yang kemudian menjadi tokoh utama, sebab dialah yang lebih banyak tampil,
membawakan berbagai peristiwa, tindakan, dan berhubungan dengan tokoh-
tokoh lain. Setelah cerita tokoh utama habis, si aku"tambahan tampil
kembali, dan dialah kini yang berkisah. Dengan demikian si "aku" hanya
tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya cerita yang ditokohi
oleh orang lain. Si "aku pada umumnya tampil sebagai pengantar dan
penutup cerita.

6. Amanat
Pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca /
pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.
Bahasa indonesia 13

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Cerpen
Cerpen (cerita pendek) adalahsalahsatubentukkaryafiksi. Cerita pendeksesuai
dengan namanya, memperlihatkan sifat yang serba pendek, baik perirtiwa, isi, jumlah
pelaku, dan jumlah kata yang diugkapkan
Untuk menentukan panjang pendeknya cerpen, khususnya jumlah kata yang
digunakan, cerpen biasanya menggunakan 15.000 kata atau 50 halaman (Guerin,
1979). Sedangkan Nugroho Notosusanto menyatakan bahwa jumlah kata yang
digunakan dalam cerpen sekitar 5000 kata atau 17 halaman (Zulfahnur, 1985)
Cerita pendek, selain kependekkannya ditunjukan oleh jumlah kata yang di
gunakan, ternyata peristiwa dan isi cerita yang disajikan mengandung pesan yang
dalam. Isi cerita memang pendek karena mengutamakan kepadatan ide.
Selain cerpen, saat ini juga dikenal istilah novelet. Dilihat dari jumlah kata,
novelet tentunya lebih panjang dari pada cerpen, namun lebih pendik daripada novel,
dan karya yang demikian ini dinamai novelelet. Novelet ini berkembang dan tumbuh
subur dalam media cetak, terutama dalam majalah-majalah wanita.

B. Unsur Intrinsik Cerpen Ibu

A. Tema
merupakan salah satu unsur pembangun cerpen, yaitu gagasan utama yang terkandung
dalam suatu karya sastra dan yang mandasari terciptanya karya sastra tersebut.
Cepen yang berjudul Mr . Ice Cream karya Eka Suzie sebenarnya mengangkat tema
yang sudah tidak asing lagi, yaitu kisah romantic para remaja, mirip dengan kisah-
kisah tentang percintaan dikalangan remaja yaitu jatuh cinta kepada sahabatnya
sendiri. Namun, ada perbedaan terkait dengan kisah percintaan yang dalam cerita-
cerita dongeng biasanya berakhir bahagia dalam cerpen ini berakhir tidak bahagia atau
sering disebut sad ending .
B. Alur
Alur mengacu kepada rangkaian atau jalinan peristiwa dalm sebuah cerita. Alur dapat
di bedakan menjadi dua, yaitu alur maju dan alur mundur. Disebut alur maju apabila
peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju cerita,
sedangkan alur mundur (kilas balik) terjadi apabila mengungkapkan peristiwa-
peristiwa masa lalu yang ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.
Plot cerita dalam cerpem ini dapat dikagorikan sebagai alur maju. Cerita diawali dari
mulainya pertemuan Rana dan Key didalam laboratorium kimia yang dimulai dari
ketertinggalannya buku Rana dan Key mengembalikannya setelah itu lah mereka
bersahabat.
C. Latar
latar mengacu pada ruang dan waktu terjadinya peristiwa dalam cerita.wiyanto (
2005:82) membedakan latar sebabagai berikut.
1) latar tempat, yaitu tempat peristiwa dalam cerita itu terjadi.
2) Latar waktu, yaitu kapan peristiwa dalam cerita itu terjadi.
3) Latar suasana, yaitu suasana yang mendukung peristiwa dalam cerita tersebut.
Suasana ini dapat berbentuk suasana batin, seperti perasaan bahagia atau sedih.
Bahasa indonesia 14

Keseluruhan cerita dalam cerpen ini terjadi di dalam kedai ice cream dan
laboratorium kimia. Kebiasaan yang dilakukan Key kepada Rana membuat Rana
memiliki perasaan yang nyaman,bahagia dan timbullah rasa lebih dari seorang
sahabat.Latar peristiwa yang bergerak di seputar/di dalam kedai dapat dilihat pada
kutipan berikut.
tak peduli aku sudah dua jam duduk di kedai ini. Pelayan tua kedai itu kadang
sesekali memalingkan tatapannya dari Koran pagi harinya kearah ku.
Dan
Key dan Aku pertama kali bertemu di laboratorium praktikum kimia dasar, Dia
yang mengembalikan modul praktikumku yang tertinggal di laboratorium.

D. tokoh dan penokohan


Setiap cerita mempunyai tokoh dan yang ditokohkan seperti dalam kehidupan nyata
karena pada dasarnya karya sastra dapat disebut sebagai mimetik (tiruan) dari
kehidupan nyata. Tokoh dan penokohannya atau gambaran karakter tokoh tersebut
merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah cerita.
Cerpen yang berjudul Mr . Ice cream karya Eka Suzie, hanya diemban oleh beberapa
tokoh, yaitu Aku (Rana), Key, pelayan kedai,Amerina, dan Rio. Aku sebagai tokoh
utama dalam cerpen tersebut memiliki watak yang masculin dan teguh dalam
pendirian. Ia tidak mau mengatakan sesuatu yang ia rasakan kepada Key. Tokoh kedua
adalah Key, dia adalah Mr . Ice Cream dia sosok yang cool dan tidak suka banyak
bicara serta penuh kejutan.
E. sudut pandang
setiap sudut pandang dijelaskan Perry Lubbock dalam bukunya The Craft of
Fiction ( Lubbock,1965) mengandung arti hubungan diantara pencerita sendiri dan
ceritanya.
Cerpen yang berjudul Mr . Ice Cream menggunakan sudut pandang aku sebagai tokoh
utama ini dibuktikan dalam tokoh aku yang menceritakan kisah cintanya dalam
cerpen ini.

F. Amanat
Amanat atau pesan moralnya adalah kita harus bisa mengendalikan perasaan kita agar
kita tidak salah mengartikan semua perhatian seseorang yang hanya seorang sahabat
apa lagi sahabat kita itu sudah mau menikah.
Bahasa indonesia 15

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cerpen adalah salah satu bentuk karya fiksi. Cerita pendek sesuai dengan namanya,
memperlihat kan sifat yang serba pendek baik peristiwa, isi cerita, jumlah pelaku, dan
jumlah kata yaitu sekitar 1500 kata atau 50 halaman dan ada juga sekitar 5000 kata atau
17 halaman.
Cerpen mempunyai dua unsur yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur Intrinsik yaitu
unsur yang ada didalam cerpen yang meliputi; tema, judul, aluratauplot, lataratausetting,
tokoh dan penokohan, dan sudutpandang.
Berdasarkan kajian unsur intrinsik dalam cerpen Mr . Ice Cream karya Eka Suzie
dapat diambil kesimpulan antara lain:
1. Tema cerpen adalah tentang Rana yang jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri
yaitu Key
2. Penokohan dalam cerpen sudah sesuai, terdapat tokoh utama dan tokoh
pembantu.
3. Alur yang digunakan dalam cerpen adalah alur maju.
4. Penggambaran latar cerita sederhana tetapi sudah baik karena sesuai dengan
keberadaan tokoh.
5. Amanat atau pesan moralnya adalah:
a. kita harus bisa mengendalikan perasaan kita.
b. Kita jangan samapai merusak persahabatn yang sudah berjalan sangat baik.
c. Kita harus menjadi orang yang tau diri bahwa orang yang kita sukai itu sudah
memiliki pasangan.

B. Saran
Saran untuk cerpen Mr. Ice Cream antara lain:
1. Awal cerita kurang pas sehingga pembaca sedikit bingung dengan maksud dari
cerita tersebut.
2. Bahasa yang dipergunakan sebagian kecil ada yang dirasa kurang pas, tidak
mengerti maksudnya.
3. Seharusnya tidak perlu dikasih tau nama dari tokoh utama tersebut.
4. Dalam menjabarkan tokoh kurang bagus membuat pembaca sedikit bingung
dalam memahami karakter tokoh yang lain contohnya tokoh Rio dan Amerina
yang hanya disebutkan namanya saja.
Bahasa indonesia 16

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rani, Supratman dan Yani Maryani. 1999.Intisari Sastra


Indonesia. Bandung: Pustaka setia
Chaer, Abdul.1990. Pengantar Simantik Bahasa Indonesia. Bandung: Renika
Cipta
PRIYATNI, Endah Tri.2010. Membaca sastra dengan ancangan litensi krisis.
Jakarta: Bumi Aksara.
http://cerpen.gen22.net/2013/04/cerpen-romantis-mr-ice-
cream.html#ixzz3Tfz4gbjB
(diakses 8 Maret 2015)
Bahasa indonesia 17

Mr . Ice Cream
Ini sudah mangkuk es krim kedua yang aku lahap malam itu, tak peduli aku sudah dua jam
duduk di kedai ini. Pelayan tua kedai itu kadang sesekali memalingkan tatapannya dari Koran
pagi harinya kearah ku. Mungkin dia pikir aku kurang waras, di cuaca sedingin ini dan
sedang hujan deras diluar sana, ada gadis yang masih menikmati es krim sampai mangkuk
kedua, tenang saja pak tua gumam ku dalam hati mungkin akan ada mangkuk yang ketiga,
keempat, kelima dan seterusnya. Aku tak peduli.

Hap, sendok demi sendok aku nikmati, tatapanku hanya menatap kosong pada suatu titik
sembarang di sudut kedai itu. kenangan demi kenangan aku putar di pelupuk mataku, seperti
komedi putar yang sedang memutar scene demi scene. Membuat hati ini campur aduk dan
sedikit sesak. Me-rewind semua rutinitas gila makan es krim ini dari mana asalnya, kalo
bukan dari dirinya.
***

3 tahun yang lalu. Di kedai es krim yang sama

Wajahnya yang sedikit pucat dan tirus, rambut nya yang agak panjang, sedikit berantakan, dia
tersenyum menatap ku penasaran, menunggu pendapatku tentang rasa es krim yang barusan
aku cicipi.

Gimana? tatapnya penasaran, air mukanya mulai serius melihat ekspresiku yang
mengerutkan dahi seperti ada yang salah dengan es krim yang kumakan.

Tunggu! jawabku sambil memutar mata seolah berfikir serius mendikripsikan Sesuatu yang
sedang lumer dilidahku, lalu ku coba sesendok lagi, sok-sokan lagaku seperti tester sejati.

Enaak !! Seru ku.

Dia tersenyum kecil dan menjewer pipiku, protes melihat ekspresi ku yang menipu. Aku
lantas mengerenyit sambil mengusap pipiku yang dijewernya.

Ya, Dialah Keylan. Key dan Aku pertama kali bertemu di laboratorium praktikum kimia
dasar, Dia yang mengembalikan modul praktikumku yang tertinggal di laboratorium.
Disitulah kami berkenalan, dia sebenarnya seniorku di kampus, usianya terpaut dua tahun
lebih tua dari umurku.

Key mengambil cuti selama satu tahun di awal perkuliahan oleh sebab itu ia sering
meminjam buku catatanku untuk mengejar ketinggalannya. Sebagai imbalan nya Key sering
mentaktirku es krim. Berawal dari sebuah catatan dan secorong es krim di kantin kampus-lah
pertemanan kami semakin akrab.

Key dan aku adalah sosok manusia yang mempunyai hobi yang bisa dibilang terbalik, Key
adalah cowok dengan hobi membuat cake atau makanan manis. Sedangkan aku adalah cewek
Bahasa indonesia 18

dengan hobi nonton sepak bola dan nonton serial kartun Kapten Tsubatsa. Terbalik bukan?

Mr. ice cream adalah panggilanku untuknya. Cowok berbadan kurus dan tinggi ini bisa di
bilang addicted dengan es krim seperti sesuatu yang tak bisa di pisahkan. Karena hobi dan
mimpinya ingin mempunyai usaha di bidang kuliner itu, Key mengambil Cooking Class
khusus membuat pastry. Key termasuk golongan cowok yang cool dan tak banyak bicara,
Terkadang Key tidak bisa ditebak serta penuh kejutan.

Sore itu, Key dengan sengaja menculikku dari kampus, Key mengajakku berkunjung ke kedai
es krim yang konon katanya sudah ada sejak jaman kolonial belanda. dan aku percaya itu,
karena bangunan kedai itu sudah tua, interior kedai itu pun terlihat seperti di museum
mesueum sejarah, seperti meja kasir dan pintu yang sedikit tinggi terbuat dari kayu oak yang
berpelitur, mesin kasir nya pun antik dengan type model tua, disisi sebelah kiri kedai terdapat
roti-roti yang masih hangat terpajang dalam etalase tua, Demikian juga alat penimbangan kue
yang sudah tua, bahkan pelayan nya pun tak ada yang muda, semua tua.

Key bercerita sambil menerawang kearah langit-langit, kalo dia sering makan es krim disini
ketika masih kecil bersama ibunya. Ia menceritakan kesukaannya terhadap tempat ini dan
kegemaran nya makan es krim, alasan dirinya suka sekali makan es krim karena ibunya
pernah mengatakan bahwa makanan yang manis itu bisa mengobati patah hati dan bad mood.

Aku hanya menatap wajahnya yang masih sedikit pucat dan mendengarkannya dengan setia
karena antusias dengan apa yang ia lakukaan atau ia ceritakan.

Semua orang hampir menyukai es krim bukan? dia menatap ku lagi. Sialnya aku tertangkap
mata karena menatapnya lamat-lamat, aku memalingkan wajah dan menyibukan diri dengan
mengambil roti tanpa isi dan ku jejali roti itu dengan es krim tutti fruiti-ku.

Termasuk kamu yang rakus, makan es krim sama roti protes nya sambil tertawa kecil
melihat kelakuanku melahap roti isi es krim.

ini Enaaak, coba deh Key sambil menyodorkan roti isi eskrim kepadanya sebagai upaya
mengkamufalse salah tingkahku barusan. Key lantas mencoba mengunyahnya dengan lahap,
lalu tersenyum lagi tanda setuju kalo itu kombinasi yang enak.

yeee, enak kan, sekarang Key ketularan rakus aku tertawa puas. Dan key menjewer pipiku
lagi. Kami pun kembali tertawa riang.

Mungkin, para pengunjung di kedai itu, melihat Aku dan Key seolah pasangan kekasih
romantis, yang sedang bersenda gurau. Tapi mereka salah besar. Kami tidak pacaran, tepatnya
key punya pacar. Key berpacaran dengan Amerina. Mengenai Key dan Amerina aku tak tahu
banyak karena Key jarang sekali bercerita tentang hubungan mereka, setahuku mereka
menjalin pertemanan semenjak mereka duduk di bangku SMA, lalu mereka saling menyukai
dan berpacaran, Amerina adalah gadis cantik, anggun, smart dan terlihat kalem, menurutku
Bahasa indonesia 19

Amerina seperti Key versi cewek. Hanya itu yang ku tahu.

Pulang yuk ran, nanti ketinggalan jadwal nonton Tsubatsa ajak Key kepadaku sekaligus
mengingatkan.

Iya, hampir lupa..ayook jawabku sambil beranjak dari kursi. Mengikuti punggung Key
yang sudah berjalan terlebih dahulu meninggalkan kedai itu.
***

2 Tahun yang lalu. Di kedai es krim yang sama.

Key tersenyum simpul penuh arti dan terlihat lebih menarik dengan kemeja abu-abu bermotif
kotak-kotaknya kali ini rambutnya terikat rapih.

Ta daaaa, Happy Birth Day Key menyodorkan sesuatu. Aku diam terpaku tak menyangka.
Sebuah surprise !!

Malam itu di hari ke lima belas di bulan September, Key membuatkanku kue ulang tahun
dengan motif bola dengan dominasi warna biru dan putih, seperti warna club kesukaanku,
Chelsea. Lengkap dengan tulisan Happy Birth Day Rana diatas kepingan cokelat putih
yang membuat kue itu semakin cantik dan tak lupa lilin dengan angka kembar dua-puluh-dua.

Jangan lupa berdoa dan make wish ya Key tersenyum Simpul lagi.

Aku meniup lilin angka kembar itu, dan memejamkan mata dalam dua detik membuat
permohonan. Kami merayakannya hanya berdua saja. Menikmati kue tart buatan Key dan es
Krim tentunya.

Rio, belum telepon juga? Key bertanya singkat.

Rio? Kenapa Key nanya Rio lagi sih?. Aku hanya menggeleng. Singkat cerita, Rio adalah
pacarku. tepatnya seminggu yang lalu, jadi sekarang dia sudah menyandang gelar mantan
pacar. Rio dan Aku bertahan pacaran hanya lima bulan saja. Kami menjalani hubungan LDR
alias Long Damn Realtionship, atau pacaran jarak jauh, Akhir-akhir ini komunikasi kami
mulai terasa tidak lancar. Ditambah Rio yang tidak pernah suka dengan hobiku yang
menyukai sepak bola. Terkadang itu menjadi bahan pertengkararan kami. Pada akhirnya kami
memutuskan hubungan secara baik-baik. Tak ada yang harus di pertahankan.

Sudah, jangan sedih. Mungkin dia sibuk ujarnya seraya menghiburku.

Puh, tak ada telepon pun tak masalah bagiku, lalu ku hanya diam dan menikmati es krim dan
kuenya lagi.
Bahasa indonesia 20

yang penting Ujar Key. Hening sejenak. Aku menunggu Key melanjutkan kalimatnya.
Ayah dan Adik, sudah telepon lanjutnya sambil tersenyum.

Aku mendongak, menatapnya lekat-lekat lalu membalas senyumannya Tentu saja, itu yang
penting timpalku kepadanya. Kamu juga penting Key.

Key selalu peduli dan selalu mencoba menghiburku. Seorang teman yang selalu ada untukku,
diberikan surprise seperti ini adalah pertama kali dalam hidupku, ada orang lain di luar
anggota keluargaku yang membuat perayaan spesial seperti ini khusus untukku hanya seorang
teman seperti Key yang melakukannya. Teman? Lalu bagaimana dengan Amerina? Apakah
dia melakukan hal yang sama kepadanya?

Pertanyaan-pertanyaan ini tiba-tiba muncul di kepalaku, Mengapa aku ingin tahu detail
bagaimana Key memperlakukan Amerina? Bukan kah sebelumnya aku tak pernah peduli?

Barusan make a wish apa? Pertanyaan Key membangunkan ku dari lamunan akibat
pertanyaanpertayaan aneh yang bermunculan dari kepalaku.

Rahasia Aku menjawab spontan. Lalu memasang muka jahil.

Pelit Key pura-pura ngambek.

Anyway Key, thank a lot, youre my best Aku tersenyum. aku bahagia malam ini.

Any time, Ran balas Key. Tersenyum simpul.

Malam itu diumur ku yang bertambah, Aku menyadari seorang duduk dihadapanku seperti
sebuah es krim yang dalam diamnya terlihat cool, dalam senyumnya terasa manis, dan dalam
katanya terdengar lembut. Dia yang membuatku menyadari sesuatu itu ada, tetapi sesuatu
yang tak bisa aku jelaskan, tak bisa aku hitung dengan rumus matematika, dan tak bisa aku
urai seperti senyawa kimia, dan sesuatu itu tidak hanya ada, tetapi hidup dan berdetak, dan
kadang membuat dada ini sesak.
***

Segerombolan awan hitam, tak hentinya menumpahkan air kebumi, menadakan besarnya
kerinduan langit pada bumi. Debu-debu yang menempel di jalanan dan gedung tua pun ikut
terhanyut olehnya, membuahkan aroma tanah yang menyaingi aroma roti yang baru keluar
dari pemanggangan sore itu. Kedai itu tak berubah sedikitpun, semua interiornya tetap tua di
makan usia.

Dua jam yang lalu, aku dan Key duduk bersama di kedai ini, wajahnya sudah tak sepucat dan
setirus dulu, rambut nya pun tak seberantakan dan sepanjang satu tahun yang lalu, Key
terlihat baik-baik saja bukan?, Namun tak ada sedikit pun senyum didalam air muka Key, Dia
bersikap dingin, sedingin es krim di mangkuk dan cuaca di luar sana.
Bahasa indonesia 21

Kenapa gak ada kabar ran? Key menatapku serius. Nada suaranya dingin.

Aku tak sanggup memandang key, hanya tertunduk dan diam, lidah ini kelu untuk berucap
memberi alasan yang sebenarnya.

Aku sibuk Key Aku berbohong. Maaf Key, aku memang keterlaluan ucapku sekali lagi.
Menahan air mata yang nyaris keluar.

Setelah mendengar kata maaf itu Key langsung mehenyakan punggungnya kesandaran kursi,
seperti tak percaya hanya mendengar kata maaf dari seorang sahabat yang hanya pamitan
lewat sms dan setahun kemudian tak ada kabar sedikitpun seperti menghilang di telan bumi.
Aku tahu Key pasti marah hebat kepadaku, tapi semenjak perasaan ini makin menguasai,
persahabatanku dengan Key terasa bias, tepatnya hanya aku yang merasa bias, aku tak kuasa
lagi mempertahankan kepura-puraanku di depan Key yang selalu bersikap baik kepadaku.
Karena dengan sikap Key yang seperti itu, mahluk yang bernama perasaan ini seperti di beri
pupuk, dan akan terus tumbuh, walau aku susah payah memangkas nya tapi ini akan terus
tumbuh tak terkendali dan akan terus membuatku merasa bahagia dan sakit dalam waktu
yang bersamaan. Maka ketika kesempatan bekerja di luar kota itu datang aku tak menyiakan
nya.

Tapi kau baik-baik saja kan? Ucap nya tenang.

Aku mendongak, menatapnya lekat-lekat. Air mataku hampir jatuh. Aku tak boleh menangis
di depan nya, ini hanya akan membuatnya semakin cemas. Mulutku kembali terbuka, namun
tak bersuara, lalu aku mengangguk. Kembali menunduk. aku tahu perasaan Key sekarang
campur aduk antara marah dan cemas namun Key selalu baik dan memaafkanku yang
bertindak bodoh.

Lalu bagaimana denganmu Key? ucapku terbata.

Key tak menjawab, dia mentapku lekat-lekat, mungkin sikapku terlihat aneh dan
membingungkan bagi Key sehingga membuat penasaran, terlihat dari raut wajahnya
sepertinya ia ingin menumpahkan beribu-ribu pertanyaan atas sikapku ini. Namun Key
menyerah, dia menghenyakan kembali punggungnya kesandaran kursi. Sedikit demi sedikit
suasana diantara kami pun mencair, seperti es krim di mangkuk ini pun mencair.
***

Layaknya langit, aku pun sama, duduk berjam-jam disini sedang menumpahkan kerinduan
pada kedai ini, kerinduan pada Es krim, kerinduan pada Key. Scene potongan kejadian di
pelupuk mataku sudah habis kuputar, kini aku mengembalikan fokus pandanganku tertuju ke
suatu benda di atas meja, benda yg sedikit tebal dari kertas, berwarna merah, pemberian Key
dua jam yang lalu.
Bahasa indonesia 22

Entahlah sudah berapuluh kali aku membolak balik benda itu, dan entahlah lah sudah berapa
kali hati ini merasa terbolak balik karena melihat isinya. Sebagai teman ini adalah kabar baik
untukku, namun sebagai orang yang sedang tertimpa perasaan aneh ini adalah kabar buruk
bagiku. Lalu dimana aku harus menempatkan diriku sendiri?

Butuh setahun aku men-sinkronisasi-kan antara hati dan logika ini untuk mendapatkan
jawabnya, di mangkuk es krim yang ketiga ini aku baru dapat pemahamanya, bahwa tak
pernah ada yang berubah dari sikap Key kepadaku, dia selalu ada untukku, melindungiku,
menyangiku sebagai sahabatnya. Aku-lah yang terlalu egois, tak mau ambil tindakan serta
resiko untuk menyatakan nya dan malah pergi menghilang darinya yang hanya membuat Key
terluka.

Hujan sudah reda diluar sana, nampaknya langit sudah puas menyatakan kerinduanya pada
bumi, aku lantas beranjak dari kursi kedai itu, menuju meja kasir yang tinggi, pelayan tua itu
menatapku lalu tersenyum megucapkan terimakasih, aku hanya membalas senyum
sekedarnya. Perasaanku masih campur aduk dan terasa sesak.

Aku melangkah gontai keluar kedai, berjalan menuju Statsiun hendak meninggalkan kota ini,
dan aku berjanji, minggu depan aku kan datang lagi ke kota ini, menjadi saksi ucapan janji
abadi sehidup semati antara Key dan Amerina. aku akan hadapi semuanya, lari dari kenyataan
adalah tidakan bodoh, bahwasanya sejauh apapun kita pergi, tak akan pernah membantu
melupakan orang yang kita sayangi, yang membantu hanyalah sikap menerima kenyataan.

Biarlah aku menelan semua pahit dan sakit nya perasaan ini Key, dan waktu yang akan
mencernanya. Karena aku tahu, Rasa sakit ini hanya bersifat sementara, Karena secorong es
krim akan menjadi obatnya, bukan?
-The End-

Anda mungkin juga menyukai