Anda di halaman 1dari 6

Sembilan Tahapan Menulis Novel yang

Baik dan Benar


Posted on by caramenulisnovel453
Bagaimana cara menulis novel dengan baik dan benar? Berikut ini adalah sembilan tahapan
dan penjabarannya:
Sebelumnya, mungkin Anda tertarik membaca artikerl ini: Tutorial cara membuat novel
dengan cepat.
Yups, tadi itu intermezo. Kita lanjut materi utama kita kali ini. Hayuks
SATU
Gaet pembaca pada paragraf pembuka dengan menyuguhkan konflik. Ini adalah cara
membuat pembukaan novel yang ampuh dan menarik.
Contoh:
Tolong, tolooong..
Teriakan minta tolong terdengar keras dari balik pagar rumahku. Kami sekeluarga
berhamburan keluar.
Apakah Anda ikut mendengar teriakan pada contoh diatas, dan merasa ikut terlibat di
dalamnya?
Ya, orang selalu suka dengan konflik. Coba pikirkan ini, kejadian apa yang membuat orang
berhamburan keluar rumah?
Ya, bisa jadi diantaranya: perkelahian, kecelakaan, kebakaran, dan lain-lain.
Orang sering bilang, bila tidak ada konflik maka tidak ada cerita. Dan bila Anda meletakkan
konflik pada paragraf pembuka novel Anda, maka Anda akan menarik kuat perhatian
pembaca.
DUA
Kembangkan karakter tokoh novel Anda. Bantu pembaca untuk memvisualkan karakter
dengan mendesripsikan penampilan, tingkah laku dan pemikiran tokoh-tokoh yang ada di
dalam cerita. Ketika dia berbicara, ungkap karakternya.
Kita ambil contoh OVJ dari peran seorang Andre.
Nung, bapak kamu dokter jantung, ya? Tanya Andre merayu dengan nada lembut.

Kok, tau?
Iya, karena kamu telah membuat jantungku bergetar-getar.
Nunung tersipu malu. Andre telah meluluhkan kebekuan dengan gombalan mautnya. Dia
memang raja gombal.
Tiap orang dalam OVJ memiliki karakter yang berbeda-beda. Sule yang suka jahil dan paling
lebai; Aziz yang hobi gagap dan selalu menjadi objek penyiksaan; Nunung yang memiliki
wajah gadis ndeso walaupun berperan sebagai tokoh cantik sekalipun; Parto orang tua yang
memiliki sifat kebapakan dan sering sekali difitnah mirip Ariel.
Begitu juga dalam menulis karakter tokoh novel, Anda harus menjelaskan karakter mereka
satu-satu.
TIGA
Pilih sudut pandang penulisan cerita dalam novel Anda. Anda bisa berperan menjadi
orang pertama (protagonis) dengan kata ganti aku, saya, kami, kita. Atau sudut pandang
orang ketiga. Anda menjadi pengamat seperti menonton film. Kata ganti yang digunakan
adalah ia, dia, mereka, -nya.
EMPAT
Buat dialog yang penuh arti. Tulis dialog yang penting-penting saja, yang ada tujuannya,
yang langsung pada masalah, yang langsung menjelaskan, jangan berputar-putar, jangan
bertele-tela, jangan hambar.
Contoh dialog dalam novel Cinta di Dalam Gelas karangan Andrea Hirata:
Bisakah kawanmu itu mengajariku?
Maksud kakak?
Aku mau belajar main catur. Aku mau bertanding pada peringatan 17 Agustus nanti. Aku
mau menantang Matarom.
Kami terperangah.
Dialog dalam novel diatas langsung pada inti masalah. Maryamah minta diajari main catur. Ia
ingin sekali mengalahkan Matarom.
LIMA
Tetapkan setting cerita dalam novel Anda. Ia mencakup waktu dan tempat. Setting waktu
terdiri dari hari, tanggal, siang, malam, minggu, bulan, pagi, sore, tahun, dekade dan lain-lain.
Setting tempat dapat berupa lokasi seperti kota atau desa; keadaan lingkungan seperti bersih,
kotor; suasana seperti ramai, lengang; cuaca seperti panas, dingin, dan lain-lain.

Deskripsikan setting yang penting saja yang mendukung pengembangan cerita novel Anda.
Deskripsi harus MENARIK DUA ATAU LEBIH INDRA sehingga pembaca dapat ikut
mengalami apa yang tokoh cerita alami.
Contoh:
Waktu: Tahun 700 Masehi
Tempat: Istana Kerajaan Majapahit. Di ujung tengah ruang terdapat singgasana raja
berwarna keemasan; memiliki tangga naik; payung penaung; tempat duduk dayang dan para
perdana menteri.
Untuk mudah memahami setting cerita novel yang baik dan menarik, bayangkan suatu setting
panggung teater atau OVJ yang memiliki beberapa panggung. Setiap panggung memiliki
backdrop atau latar panggung yang dihiasi gambar, perlengkapan dan pernak-pernik yang
disesuaikan dengan adegan.
Oke! Baiklah, saya akan melanjutkan tulisan sebelumnya, Panduan menulis novel yang baik
dan benar. Sebelumnya kita telah sampai pada poin kelima. Sekarang kita akan masuk ke
poin keenam. Selamat membaca.
ENAM
Mengatur plot dalam novel Anda. Apakah Anda tahu plot?
Baiklah saya jelaskan. Menurut Cellia Warren, plot adalah peristiwa yang berurutan yang
disertai sebab akibatnya.
Perhatikan kalimat berikut:
Nenek bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah sakit.
Kalimat ini belum cukup mengandung unsur plot, karena belum memiliki unsur sebab akibat.
Kita belum mengetahui alasan nenek bersikeras tinggal dirumah dan tidak mau berobat.

Namun bila kalimatnya diubah menjadi:


Nenek tidak bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah sakit karena tak mau
merepotkan orang yang bukan keluarganya.
Kalimat kedua ini telah mengandung unsur sebab akibat. Nenek yang tidak mau merepotkan
orang yang bukan keluarganya menjadi penyebabnya enggan berobat. Inilah yang disebut
plot.
Plot yang berkembang dalam cerita akan membuat pembaca membolak-balik halaman untuk
mencari tahu apa yang akan terjadi sebelum atau selanjutnya. Mengapa demikian?

Karena orang ingin melihat lebih jauh sebab-akibat sebuah kejadian dalam cerita.
Alur cerita yang memiliki sebab akibat atau alur yang berangkat dari satu atau beberapa
sebab menuju satu atau beberapa akibat atau sebaliknya disebut plot.
Ya, plot adalah inti novel yang wajib diperhatikan. Plot adalah inti dari cara membuat novel
yang baik dan benar. Bila plotnya tertata baik dan logis, maka pembaca akan suka pada novel
Anda. Novel Anda akan menjadi novel yang menarik bagi pembaca.
TUJUH
Mengarahkan klimaks pada novel Anda. Klimaks adalah puncak atau titik balik cerita. Ia
adalah bagian yang paling dramatis dari cerita. Klimaks, terjadi ketika protagonis memahami
apa yang sebaiknya dilakukan atau menyadari tindakan terbaik apa yang seharusnya diambil.
Ketegangan yang mengganggu protagonis mengharuskan protagonis mengambil tindakan
terbaik yang berujung pada konflik akhir atau klimaks.
Contoh satu bab Klimaks dalam novel:
Budi menyadari kelalaiannya yang telah menyia-nyiakan waktu. Semester satu ia dibawah
kendali game di internet. Semester dua masalah bertambah dengan memacari tiga gadis
sekaligus . Semester tiga bertambah lagi satu masalah, narkoba, karena salah gaul. Ia
melewati waktu kuliah dengan hari-hari suram dan menjauhi buku. Keadaan ini sangat
kontras dengan masa kegemilangan di bangku sekolah. Jauh dirantau orang membuat Budi
hilang kendali.
Ibu marah besar sampai nangis-nangis bersimpuh di depannya. Bapak menyetop uang jajan
selama satu semester. Nenek ikut prihatin dan selalu ingin melihat cucunya bangkit. Budi
ingat pesan terakhir nenek sebelum ia meninggalkan dunia, Budi, ayo selesaikan kuliahmu.
Nenek yakin kamu bisa bangkit dari pengaruh narkoba. (Cerita berlanjut)
Aaaahhh.., Budi meneriaki langit, mengangkat dua tinjunya tinggi ke atas. Aku harus
berubaaah
Ia tidak mau lagi dipermainkan kebiasaan buruk itu. hari ini adalah hari terakhir ujian
semester empat. Malam ini adalah malam terakhir persiapan ujian. Ia harus mengejar nilai
tinggi bila tidak mau dicap bego sama teman-temannya yang lain. (Cerita berlanjut)
Hari ini adalah hari keempat ujian semester empat. Hari-hari sebelumnya dia yakin telah
mengumpulkan skor tinggi dalam ujian.. (Cerita berlanjut)
Hari kelima, egonya di bawah angin, nalarnya yang bermain kini. Yes! yes! teriak Budi
pelan setelah merasa yakin dengan kebenaran hasil perhitungan kimia yang dihadapinya
dalam ujian. Sebuah keyakinan yang didasari pada sisa-sisa memori kegemilangan dalam
bidang studi ini semasa SMA, nilai rapor yang selalu sembilan.

Sebuah perjuangan keras untuk menaklukkan soal-soal eksakta dengan otak yang agak sedikit
eror. Namun Budi terus bangkit walau tertatih-tatih(cerita berlanjut)
Hari ini adalah hari terakhir ujian semester empat. Dengan memanfaatkan kenangan
kecerdasan yang tersisa, ia harus mengejar nilai tinggi untuk menyenangkan hati orang-orang
yang menunggu hari kebangkitannya. (Cerita berlanjut dengan aktivitas rumit dalam ujian)
Pada hari penentuan akhir nilai semester, mahasiswa bergerombolan mengelilingi papan
pengumuman hasil ujian. Melihat itu, Budi pun berlari kesana. Berdesak-desakan,
berhimpitan, Budi berusaha menerobos. Didalam benaknya terdapat tanda tanya besar akan
nilai akhir ujiannya
Dengan sedikit meliak-liukkan badannya, Budi sampai juga di depan papan pengumuman.
Mengarahkan telunjuk dan memokuskan pandangan pada deretan nama dan angka pada
papan. Tidak sampai semenit, Budi berhasil mendapatkan namanya, Budi Tegar. Ia kunci
pandangannya, ia arahkan tangannya kekanan menuju nilai hasil ujian.
Spontan Budi berteriak senang dan syukur, Yes, Alhamdulillah.., sejurus kemudian, ia
menerobos keluar kerumunan, berlari dan melompat-lompat kecil. Di benaknya terisi penuh
keinginan untuk meluapkan rasa, senang dan bangga. Rasa itu hendak diungkapkan kepada
tiga orang yang selalu menunggu hari suksesnya. Ia sudah tidak sabar lagi menahannya.
Teringat wajah ketiga orang yang ia sayangi itu. Ia katup bibirnya dan berkata mantap,
Bapak, Ibu, IPeKa Budi tiga koma limaaa! dan ia lanjutkan ungkapan itu kepada satu
orang yang sudah tidak lagi menginjakkan kakinya di atas dunia, Nek, terima kasih atas
nasehatnya. Budi berhasil.
DELAPAN
Menulis ending novel Anda. Ending adalah penyelesaian atas masalah. Anda bisa menulis
ending yang terbuka atau ending yang tertutup. Ending tertutup adalah akhir cerita yang
menunjuk pada penyelesaian masalah yang sudah tuntas. Sedangkan ending terbuka adalah
ending yang konfliknya belum sepenuhnya selesai dan membuka peluang untuk berbagai
penafsiran dari pembaca. Pada contoh diatas yang digunakan adalah ending tertutup. Masalah
yang dihadapi si aktor utama sudah tuntas.
SEMBILAN
Terakhir adalah membuat Judul novel yang Menarik.
Loh, kok judul malah dijelaskan terakhir?
Ya, saya letakkan tips cara membuat judul novel ini pada poin terakhir karena kebiasaan
penulis novel memang demikian. Mereka lebih fokus memikirkan bagaimana cara membuat
sinopsis novel, membuat kerangka novel atau outline novel, membuat pembukaan novel,
membuat plot novel, membuat konflik dan klimaks ketimbang memikirkan bagaimana cara

membuat judul novel. Bukan berarti judul novel tidak penting, tapi karena membuat judul
novel itu lebih mudah dari hal-hal di atas.
Oke bagaimana cara membuat judul novel yang menarik?
Sebenarnya tidak ada standar baku dalam membuat judul novel. Intinya adalah tidak panjang.
Pendek dua atau tiga kata. Dan harus keliatan CANTIK, MENARIK, MENYENTUH atau
MENGGUGAH.
Yups, demikian Bagaimana tahapan menulis novel yang baik dan benar saya tulis, semoga
bermanfaat. Baca juga artikel lainnya: Bagaimana cara menulis novel yang bagus, menarik,
dan Best Seller. Atau ikuti juga Kursus Menulis Buku dengan saya langsung.
Oya, Lihat juga blog tetangga yang lagi belajar menulis blog disini: Kursus Menulis Buku
http://caramenulisnovel.com/cara-menulis-novel/sembilan-tahapan-menulis-novel-yang-baikdan-benar.htm

Anda mungkin juga menyukai