Anda di halaman 1dari 47

MATERI PELAJARAN

MENGANALISIS UNSUR-
UNSUR INTRINSIK
CERPEN
Unsur Intrinsik Cerpen

1. Tema/theme
2. Alur/plot
3. Perwatakan/penokohan
4. Latar/setting
5. Sudut pandang/point of view
6. Amanat/tendense
7. Gaya bahasa
1. TEMA
Tema dapat disebut sebagai pikiran pokok
yang melandasi sebuah cerita.
Umumnya,tema cerita tersamar dalam seluruh
elemen cerita, sehingga untuk menemukan
tema sebuah cerita seseorang harus
membaca/atau mendengarkan cerita secara
utuh kemudian menyimpulkan ide dasar cerita
yang disampaikan pengarang.
2. PLOT (ALUR)
Plot (alur cerita) adalah rangkaian cerita/jalan cerita yang dibentuk oleh
tahapan-tahapan peristiwa sehingga terjalin suatu cerita yang
dihadirkan oleh para pelaku.
Dengan plot pengarang cerita menggerakkan tohoh-tokohnya untuk
menghidupkan cerita.
Dalam penyelesaian cerita, pengarang dapat menggunakan alur tertutup
atau alur terbuka.
Cerita menggunakan alur tertutup jika dalam penyelesaian masalah
sudah ditampilkan jawaban atau jalan keluar terhadap semua
permasalahan yang dihadapi para tokoh.
Sebaliknya, cerita menggunakan alur terbuka jika dalam penyelesaian
tiu tidak diberikan jawaban atau jalan keluar terhadap permasalahan
yang dihadapi tokoh.
Berdasarkan jalan ceritanya alur
terbagi 3 :
Alur maju
Alur mundur/ flashback
Alur campuran (maju mundur)
3. Penokohan/ perwatakan
Penokohan berhubungan dengan cara pengarang
menampilkan watak tokoh-tokohnya dan bagaimana
watak masing-masing tokoh tersebut.
Ada beberapa cara pengarang dalam menampilkan
watak tokoh-tokohnya :
•Menjelaskan karakter tokoh secara eksplisit.
•Menampilkan dialog dengan tokoh lain.
•Malukiskan tempat atau lingkungan tokoh.
•Memberi penjelasan melalui tokoh lain.
•Melalui tingkah laku, pikiran-pikirannya, cara
berpakaian, dan reaksinya terhadap suatu kejadian.
Berdasarkan perannya terhadap jalan cerita
tokoh terbagi 3 :
A. Protagonis adalah tokoh yang membawa
ide prinsip biasanya merupakan tokoh
yang baik.
B. Antagonis adalah tokoh yang menentang
kebaikan (jahat).
C. Tritagonis adalah tokoh penengah yang
mendamaikan.
     
4. LATAR(SETING)
Latar atau seting adalah gambaran tempat, waktu,
dan segala situasi (suasana) di tempat terjadinya
peristiwa.
•Latar waktu terbagi 3 (kini, masa lalu, masa depan).
•Latar tempat terbagi 2 (tempat yang kita kenal, dan
tempat khayalan).
•Latar suasana terbagi 3 (suasana alamiah, suasana
sosio-kultural, dan suasana batiniah).
5. SUDUT PANDANG
Sudut pandang penceritaan merupakan cara pengarang memandang
atau menempatkan dirinya dalam sebuah cerita sehingga cerita
tersebut lebih hidup dan tersampaikan dengan baik. Ada tiga jenis
sudut pandang yang biasa digunakan pengarang.
1) Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang orang pertama biasanya menggunakan kata ganti “aku”
atau “saya” atau juga “kami” (jamak). Penggunaan sudut pandang ini
seolah-olah menjadikan pembaca adalah tokoh dalam cerita dan
akan melakoni setiap adegan yang ada di dalamnya. Sudut pandang
ini paling mudah dan paling banyak digunakan penulis pada saat
menulis ceritanya.
Sudut pandang orang pertama-tokoh utama berarti menjadikan penulis
sebagai tokoh utama cerita.
5. SUDUT PANDANG

2) Sudut Pandang Orang Ketiga


Pada sudut pandang orang ketiga, kata ganti yang
digunakan adalah “dia” “ia” atau nama tokoh dan juga
mereka (jamak). Selain penggunaan kata ganti antara
sudut pandang orang pertama dan ketiga, perbedaan
lainnya yaitu kebebasan peran di dalam cerita.
Pada sudut pandang orang pertama, penulis dapat dengan
bebas menunjukkan sosok dirinya di dalam cerita.
Sedangkan hal ini tidak berlaku pada sudut pandang
orang ketiga yang berada ‘di luar’ isi cerita dan hanya
mengisahkan tokoh “dia”.
5. SUDUT PANDANG

3) Sudut Pandang Campuran


Dalam beberapa karya sastra ada satu jenis sudut pandang
tambahan yaitu sudut pandang campuran. Dalam sudut
pandang ini, penulis dapat menggabungkan antara sudut
pandang orang pertama dan orang ketiga.
Penulis dapat sewaktu-waktu masuk ke dalam cerita tetapi
tidak sebagai tokoh utama, kemudian ada kalanya penulis
berada di luar cerita sebagai sosok yang serba tahu.
Contoh kutipan cerita yang menggunakan sudut pandang
orang pertama :
“Aku sedang mengamati lemari jam yang berdiri kaku di
pojok ruangan. Ukiran jati bertuliskan huruf Jawa kuno
menjadi saksi bisu kelahiranku. Ditempat ini, 20 tahun lalu
aku dilahirkan…….dst.”
Contoh kutipan cerita yang menggunakan sudut pandang
orang ketiga :
“Sudah 6 bulan ini Naomi terjun pada dunia tarik suara.
Ayah dan ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang
ia geluti. Ia sampai beradu argumen dengan sang ayah yang
memang memiliki watak keras. Keduanya sempat
bersitegang sebelum akhirnya dipisahkan oleh sang ibu
dengan derai air mata.”

12
Contohnya kutipan cerita yang menggunakan sudut
pandang campuran:
“Semua orang, tua-muda, tahu dengan panggilan si
Didin, dekil dan item. Tapi aku tak mempermasalahkan
hal itu, karena pada kenyataannya aku juga anak
kampung yang dekil dan item.”

13
6. AMANAT
Amanat adalah pesan-pesan yang terkandung dalam
sebuah cerpen (pesan yang ingin disampaikan
pengarang terhadap pembaca).
Amanat dapat disampaikan secara eksplisit atau implisit.
Eksplisit yaitu jika jalan keluar atau ajaran moral itu
disiratkan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita
berakhir.
Implisit yaitu jika pengarang pada tengah atau akhir
cerita menyampaikan seruan, saran, peringatan,
nasihat, anjuran, dan larangan, berkaitan dengan
gagasan yang mendasari cerita itu.
Contoh analisis unsur intrinsik cerita “Seandaninya Aku Boleh
Memilih” Karya Mira W.
1.Tema
Tema cerita dalam cerpen ini adalah pernikahan tanpa cinta.
cerpen ini menceritakan tentang seorang wanita yang menikah
tanpa ada rasa cinta kepada calon suaminya itu dimana calon
suaminya itu adalah adik kandung dari lelaki yang dicintainya.
Wanita itu terpaksa menikahinya karena desakan ekonomi yang
menghimpit keluarganya.
2.Plot
Berdasarkan jalan ceritanya alur yang digunakan pengarang
dalam cerpen “Seandainya Aku Boleh Memilih” karya Mira W
adalah alaur maju karena disusun dari awal cerita, cerita mulai
berjalan, cerita mulai memuncak dan penyelesaian. Cerita ini
menggunakan alur maju.
Sedangkan berdasarkan penyelesaiannya alur yang digunakan
pengarang adalah alur tertutup.
3. Penokohan/ Perwatakan
a) Riri < periang, penurut dan tidak setia
b) Bandi < baik
c) Harris < mata keranjang, pengkhianat,
kasar
d) Ibu Bandi < suka memaksakan kehendak
e) Tanti < baik hati
4. Latar/ setting
A. Latar tempat adalah tempat dikenal seperti rumah,
rumah sakit, hotel, kantor, dll.
B. Latar waktu adalah waktu kini
C. Latar suasana adalah suasana sosio-kultural dan
suasana batiniah.

Suasana sosiokultural < menengangkan karena luapan


emosi antar tokoh.
Suasana batiniah < sedih, penuh penyesalan dan
penderitaan.
5.Sudut pandang
Cerita ini menggunakan sudut pandang orang
ketiga
6. Amanat
A. Jangan mempertaruhkan masa depan hanya
karena materi.
B. Jika sudah menentukan pilihan dalam
pernikahan maka setialah jangan berkhianat.
C. Cintailah keluargamu
D. Jangan memaksakan kehendak kepada orang
lain.
7. Gaya Bahasa/majas

Majas (figurative language) adalah bahasa kias, bahasa yang


dipergunakan pegarang untuk menciptakan efek tertentu dalam
tulisan.

Majas merupakan bentuk retoris, yg penggunaannya antara lain


untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi pembaca atau
penyimaknya.

Secara garis besar majas itu terbagi atas 4, yaitu: Majas


perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
MATERI PELAJARAN

MENJELASKAN UNSUR-
UNSUR INTRINSIK NOVEL
Unsur Intrinsik Novel

1. Tema/theme
2. Alur/plot
3. Perwatakan/penokohan
4. Latar/setting
5. Sudut pandang/point of view
6. Amanat/tendense
7. Gaya bahasa
1. TEMA
Tema dapat disebut sebagai pikiran pokok
yang melandasi sebuah cerita.
Umumnya,tema cerita tersamar dalam seluruh
elemen cerita, sehingga untuk menemukan
tema sebuah cerita seseorang harus
membaca/atau mendengarkan cerita secara
utuh kemudian menyimpulkan ide dasar cerita
yang disampaikan pengarang.
2. PLOT (ALUR)
Plot (alur cerita) adalah rangkaian cerita/jalan cerita yang dibentuk oleh
tahapan-tahapan peristiwa sehingga terjalin suatu cerita yang
dihadirkan oleh para pelaku.
Dengan plot pengarang cerita menggerakkan tohoh-tokohnya untuk
menghidupkan cerita.
Dalam penyelesaian cerita, pengarang dapat menggunakan alur tertutup
atau alur terbuka.
Cerita menggunakan alur tertutup jika dalam penyelesaian masalah
sudah ditampilkan jawaban atau jalan keluar terhadap semua
permasalahan yang dihadapi para tokoh.
Sebaliknya, cerita menggunakan alur terbuka jika dalam penyelesaian
tiu tidak diberikan jawaban atau jalan keluar terhadap permasalahan
yang dihadapi tokoh.
Berdasarkan jalan ceritanya alur
terbagi 3 :
Alur maju
Alur mundur/ flashback
Alur campuran (maju mundur)
TAHAPAN PLOT
•Pengenalan (introduction), yakni tahap cerita tempat pengarang
mulai memperkenalkan latar yang mengawali cerita serta tokoh-
tokohnya.
•Rangsangan (inciting moment), yakni munculnya peristiwa yang
mengawali timbulnya pertikaian.
•Pertikaian (conflict), yaitu mulai munculnya perselisihan antartokoh
atau tokoh dengan dirinya sendiri, tetapi belum diselesaikan.
•Perumitan (complication), yakni tahapan cerita yang melukiskan
konflik mulai memuncak.
•Klimaks (climax), yakni tahapan cerita yang melukiskan konflik
mencapai puncaknya.
•Peleraian (falling action), yakni tahapan alur yang melukiskan
pemecahan masalah dari konflik yang ada.
•Penyelesaian (denouement), yakni tahapan alur yang melukiskan
akhir suatu cerita yang merupakan penyelesaian masalah.
3. Penokohan/ perwatakan
Penokohan berhubungan dengan cara pengarang
menampilkan watak tokoh-tokohnya dan bagaimana
watak masing-masing tokoh tersebut.
Ada beberapa cara pengarang dalam menampilkan
watak tokoh-tokohnya :
•Menjelaskan karakter tokoh secara eksplisit.
•Menampilkan dialog dengan tokoh lain.
•Malukiskan tempat atau lingkungan tokoh.
•Memberi penjelasan melalui tokoh lain.
•Melalui tingkah laku, pikiran-pikirannya, cara
berpakaian, dan reaksinya terhadap suatu kejadian.
Berdasarkan perannya terhadap jalan cerita
tokoh terbagi 3 :
A. Protagonis adalah tokoh yang membawa
ide prinsip biasanya merupakan tokoh
yang baik.
B. Antagonis adalah tokoh yang menentang
kebaikan (jahat).
C. Tritagonis adalah tokoh penengah yang
mendamaikan.
     
4. LATAR(SETING)
Latar atau seting adalah gambaran tempat, waktu,
dan segala situasi (suasana) di tempat terjadinya
peristiwa.
•Latar waktu terbagi 4 (kini, masa lalu, masa depan,
dan waktu tak tentu).
•Latar tempat terbagi 3 (tempat yang kita kenal,
tempat yang tidak kita kenal, dan tempat khayalan).
•Latar suasana terbagi 3 (suasana alamiah, suasana
sosio-kultural, dan suasana batiniah).
5. SUDUT PANDANG
Sudut pandang penceritaan merupakan cara pengarang memandang
atau menempatkan dirinya dalam sebuah cerita sehingga cerita
tersebut lebih hidup dan tersampaikan dengan baik. Ada tiga jenis
sudut pandang yang biasa digunakan pengarang.
1) Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang orang pertama biasanya menggunakan kata ganti “aku”
atau “saya” atau juga “kami” (jamak). Penggunaan sudut pandang ini
seolah-olah menjadikan pembaca adalah tokoh dalam cerita dan
akan melakoni setiap adegan yang ada di dalamnya. Sudut pandang
ini paling mudah dan paling banyak digunakan penulis pada saat
menulis ceritanya.
Sudut pandang orang pertama-tokoh utama berarti menjadikan penulis
sebagai tokoh utama cerita.
5. SUDUT PANDANG

2) Sudut Pandang Orang Ketiga


Pada sudut pandang orang ketiga, kata ganti yang
digunakan adalah “dia” “ia” atau nama tokoh dan juga
mereka (jamak). Selain penggunaan kata ganti antara
sudut pandang orang pertama dan ketiga, perbedaan
lainnya yaitu kebebasan peran di dalam cerita.
Pada sudut pandang orang pertama, penulis dapat dengan
bebas menunjukkan sosok dirinya di dalam cerita.
Sedangkan hal ini tidak berlaku pada sudut pandang
orang ketiga yang berada ‘di luar’ isi cerita dan hanya
mengisahkan tokoh “dia”.
5. SUDUT PANDANG

3) Sudut Pandang Campuran


Secara umum ada satu jenis sudut pandang tambahan yaitu
sudut pandang campuran. Dalam sudut pandang ini,
penulis dapat menggabungkan antara sudut pandang
orang pertama dan orang ketiga.
Penulis dapat sewaktu-waktu masuk ke dalam cerita tetapi
tidak sebagai tokoh utama, kemudian ada kalanya penulis
berada di luar cerita sebagai sosok yang serba tahu.
Contoh kutipan cerita yang menggunakan sudut pandang
orang pertama :
“Aku sedang mengamati lemari jam yang berdiri kaku di
pojok ruangan. Ukiran jati bertuliskan huruf Jawa kuno
menjadi saksi bisu kelahiranku. Ditempat ini, 20 tahun lalu
aku dilahirkan…….dst.”
Contoh kutipan cerita yang menggunakan sudut pandang
orang ketiga :
“Sudah 6 bulan ini Naomi terjun pada dunia tarik suara.
Ayah dan ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang
ia geluti. Ia sampai beradu argumen dengan sang ayah yang
memang memiliki watak keras. Keduanya sempat
bersitegang sebelum akhirnya dipisahkan oleh sang ibu
dengan derai air mata.”

33
Contohnya kutipan cerita yang menggunakan sudut
pandang campuran:
“Semua orang, tua-muda, tahu dengan panggilan si
Didin, dekil dan item. Tapi aku tak mempermasalahkan
hal itu, karena pada kenyataannya aku juga anak
kampung yang dekil dan item.”

34
6. AMANAT
Amanat adalah pesan-pesan yang terkandung dalam
sebuah cerpen (pesan yang ingin disampaikan
pengarang terhadap pembaca).
Amanat dapat disampaikan secara eksplisit atau implisit.
Eksplisit yaitu jika jalan keluar atau ajaran moral itu
disiratkan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita
berakhir.
Implisit yaitu jika pengarang pada tengah atau akhir
cerita menyampaikan seruan, saran, peringatan,
nasihat, anjuran, dan larangan, berkaitan dengan
gagasan yang mendasari cerita itu.
Contoh analisis unsur intrinsik cerita “Seandaninya Aku Boleh
Memilih” Karya Mira W.
1.Tema
Tema cerita dalam novel ini adalah pernikahan tanpa cinta.
Novel ini menceritakan tentang seorang wanita yang menikah
tanpa ada rasa cinta kepada calon suaminya itu dimana calon
suaminya itu adalah adik kandung dari lelaki yang dicintainya.
Wanita itu terpaksa menikahinya karena desakan ekonomi yang
menghimpit keluarganya.
2.Plot
Berdasarkan jalan ceritanya alur yang digunakan pengarang
dalam novel “Seandainya Aku Boleh Memilih” karya Mira W
adalah alaur maju karena disusun dari awal cerita, cerita mulai
berjalan, cerita mulai memuncak dan penyelesaian. Cerita ini
menggunakan alur maju.
Sedangkan berdasarkan penyelesaiannya alur yang digunakan
pengarang adalah alur tertutup.
Pengenalan
Riri adalah sosok gadis cantik dan periang dan senang bergaul dengan siapa
saja, dia memiliki seorang sahabat yang sangat dekat dengannya.
Mereka kerap pergi berdua sekedar jalan-jalan atau bahkan sekedar
minum teh di sore hari selepas pulang kerja dari kantor.
Rangsangan
Tiba-tiba saja Riri dan temannya jadi muak ketika masuk ke ruang
praktikum rumah sakit tersebut. Riri dan Fani mengalami kecelakaan
kecil sehingga harus berobat ke rumah sakit. Setelah memarkir
motornya Riri dan Fani bertemu dengan seorang perempuan setengah
baya yang sedang memapah seorang pemuda tinggi kurus. Pemuda itu
menoleh ke Riri dan selalu memandangi Riri. Dan di luar dugaan Riri dan
pemuda itu bertemu kembali di ruang praktek dokter dan tanpa
disengaja mereka saling pandang. Tetapi walaupun sekejap pemuda itu
benar-benar telah menaruh rasa kepada Riri. Kunjungan berikutnya Riri
pun bertemu kembali dengan pemuda itu dan mereka pun saling
bertatapan kembali lalu berkenalan ternyata namanya adalah Bandi.
Setelah beberapa kali bertemu mereka pun jadi akrab tapi perempuan
setengah baya/Ibunya Bandi itu seperti tidak suka pada Riri. Bandi
masih setengah duduk di ranjangnya ketika Riri masuk bersama Fani ke
kamar tempatnya dirawat. Melihat gadis itu, mata Bandi yang redup
langsung bersinar gembira. Saat itu Haris menjenguk adiknya Bandi dan
Haris bertemu dengan Riri di ruangan itu. Haris adalah tipe cowok mata
keranjang dan wajahnya sangat tampan. Sifatnya dingin dan tidak sopan
terhadap Riri karena sudah termakan omongan Ibunya. Karena
perlakukan kasar dari Haris, Riri tidak mau datang lagi ke rumah sakit
menjenguk Bandi. Bandi yang merindukan Riri menyelinap ke luar untuk
menemui Riri tapi Bandi malah diperlakukan kasar oleh ibunya Riri
karena permintaan Riri, Haris tidak menerima adiknya diperlakukan
seperti itu Haris langsung ke rumah Riri dengan perasaan marah.
Pertikaian
Ibu Bandi begitu memanjakan anaknya, ia menuruti
segala permintaan Bandi karena ia mengancam tidak
mau melanjutkan pengobatannya lagi jika Ibunya
tidak menyetujui keinginannya. Akhirnya ibunya mau
menikahkan Bandi dengan Riri walaupun menurutnya
Riri itu bukan gadis yang cocok buat Bandi karena
menurutnya Riri itu tipe cewek matrealistis yang
hanya menginginkan hartanya Bandi. Tapi karena
Bandi begitu menyukai Riri ibu pun menyetujuinya.
Bandi dan Ibunya tidak memikirkan apakah Riri
menyukainya atau tidak. Dan karena desakan ekonomi
yang semakin menghimpit kehidupan Riri dan
keluarganya akhirnya Bandi menikah dengan Riri.
Namun tidak berapa lama setelah pernikahannya
Bandi harus berangkat ke Amsterdam karena
penyakit jantung yang menggerogotinya semakin
parah. Riri tinggal sendirian di rumahnya pertemuan
antara Riri dengan Haris di rumah Riri ternyata
membuat perasaan mereka berdua mejadi kuat,
padahal Riri sudah menjadi istri Bandi.
Perumitan
Haris harus ke Medan untuk mengurusi pekerjaannya dan Riri merasa
kehilangan Haris karena ia sudah cukup banyak membantu dan
menemaninya selama Bandi di Amsterdam. Setelah Haris pulang ke rumah
Riri dia menemukan di sana tidak ada siapapun. Di mata Riri, Haris begitu
menarik dan dia kuatir suatu hari dia lupa siapa pemuda itu. Haris
menggenggam jeri jemarinya dan sekejap saja mereka telah mengkhianati
Bandi. Riri bingung karena Bandi akan pulang sedangkan Riri sedang
mengandung anak Haris. Ibu Bandi terkejut ketika mendengar pengakuan
mereka. Haris akan menceritakan semuanya kepada Bandi tapi ibunya
melarang karena dia khawatir akan keadaan Bandi. Saat itu ibu Bandi
sangat marah kepada mereka berdua tapi dengan marah-marah tidak ada
gunanya. Ibu Bandi mencarikan calon istri untuk Haris dan akhirnya Tanti
yang menjadi pilihan ibunya untuk untuk Haris.
Haris menikah dengan Tanti, dan Bandi gembira mendengar Riri akan ke
Amsterdam walaupun bebrapa bulan lagi, Haris memperlakukan Tanti
tidak seperti seorang istri tapi seperti pelayan. Riri telah melahirkan,
Ibu Bandi ingin kalau anak itu diadopsi oleh Haris tapi Riri tidak ingin
berpisah dengan anaknya. Ibu Bandi marah kepada Riri dan dia mengerat
nadinya dengan pisau. Dengan terpaksa Riri pun menyerahkan Doni
anaknya kepada Haris dan Riri pun pergi menyusul Bandi. Setelah
bertemu Bandi, Riri tidak berani untuk menceritakan semuanya karena
Riri takut Bandi tidak kuat akan jantungnya. Ketika Riri dan Bandi
kembali, yang pertama kali dicari Riri adalah Doni dan itu membuat Bandi
curiga.
Klimaks
Bandi tak sengaja mendengar pembicaraan antara Ibu, Haris
dan Riri dimana mereka sedang mempermasalahkan
tentang Doni. Bandi pun minta agar Haris menceritakan
semuanya dan setelah mendengar semuanya Bandi
terkulai lemas. Haris membawa adiknya ke rumah sakit
dan para dokter sudah tidak bisa menyelamatkan Bandi.
Di Pemakamanan Haris dan Riri tertunduk lesu meratapi
kematian Bandi. Masih dalam keadaan shock Haris harus
menunggui istrinya yang sedang melewati masa krisis
karena keracunan.
Peleraian
Dua polisi yang datang ke pemakaman
langsung membawa Haris ke kantor polisi,
karena semua memojokkan Haris maka
Haris pun dijatuhkan hukuman 5 tahun
penjara.
Penyelesaian
Akhirnya Riri pun membiarkan Doni untuk
diasuh oleh Tanti. Riri percaya nantinya pasti
ada komunikasi antara jiwa anak itu
dengannya dan Riri juga percaya kalau tahun-
tahun yang suram ini telah berlalu, dan Bandi
telah memaafkan mereka dari tempat yang
suci di atas sana, masih ada tahun-tahun yang
tersisa untuk membuka lembaran baru dalam
hidup mereka.
3. Penokohan/ Perwatakan
a) Riri < periang, penurut dan tidak setia
b) Bandi < baik
c) Harris < mata keranjang, pengkhianat,
kasar
d) Ibu Bandi < suka memaksakan kehendak
e) Tanti < baik hati
4. Latar/ setting
A. Latar tempat adalah tempat dikenal dan tidak
dikenal.
B. Latar waktu adalah waktu kini
C. Latar suasana adalah suasana sosio-kultural dan
suasana batiniah.

Suasana sosiokultural < menengangkan karena luapan


emosi antar tokoh.
Suasana batiniah < sedih, penuh penyesalan dan
penderitaan.
5.Sudut pandang
Cerita ini menggunakan sudut pandang orang
ketiga
6. Amanat
A. Jangan mempertaruhkan masa depan hanya
karena materi.
B. Jika sudah menentukan pilihan dalam
pernikahan maka setialah jangan berkhianat.
C. Cintailah keluargamu
D. Jangan memaksakan kehendak kepada orang
lain.
7. Gaya Bahasa/majas

Majas (figurative language) adalah bahasa kias, bahasa yang


dipergunakan pegarang untuk menciptakan efek tertentu dalam
tulisan.

Majas merupakan bentuk retoris, yg penggunaannya antara lain


untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi pembaca atau
penyimaknya.

Secara garis besar majas itu terbagi atas 4, yaitu: Majas


perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai