Anda di halaman 1dari 6

Pendahuluan

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan


Berdasarkan sumpah pemuda 28 Oktober 1928 yang
berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
UUD 1945 menyatakan bahwa bahasa negara adalah
bahasa Indonesia. Penegasan ini menunjukkan kedudukan
dan fungsi yang bersifat formal dalam kegiatan
kenegaraan. Bahasa indonesia digunakan sebagai bahasa
nasional dalam berbagai komunikasi yang bersifat
nasional, kedinasan, dan kegiatan nasional dalam lembaga
pemerintah maupun nonpemerintah.
Sejak 2002, bahasa Indonesia ditetapkan sebgai mata
kuliah wajibdi perguruan tinggi. sesuai dengan UU No.
20/2003 dan PP No. 19/2005.

Arti, Fungsi, dan Ragam


Bahasa

Arti Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang
digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat
pemakainya (Widjono, 2010: 14). Bahasa yang baik
berkembang
berdasarkan
suatu
sistem,
yaitu
seperangkat yang dipatuhi oleh pemakainya.
Sistem tersebut mencakup unsur-unsur berikut.
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Bermakna dan dapat dipahami oleh pemakainya.


Bersifat konvensional sesuai dengan kesepakatan.
Bersifat arbitrer (kesepakatan) digunakan secara berulang
dan tetap.
Bersifat terbatas, tetapi produktif.
Bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lambang bahasa
lain.
Dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal.

Fungsi Bahasa
Bahasa sebagai sarana komunikasi
Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi antaranggota
masyarakat. Untuk itu, pemakai bahasa memerlukan
pengetahuan dan keterampilan menggunakan berbagai
ragam bahasa.
Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa
negara merupakan fungsi integratif. Sabagai sarana
adaptasi, bahasa dapat digunakan untuk membaur dengan
suatu komunitas sosial.
Bahasa sebagai sarana kontrol sosial
Bahasa
sebagai
kontrol
sosial
berfungsi
untuk
mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam
komunikasi dapat saling memahami.
Bahasa sebagai sarana memahami diri dan orang lain
Manusia dapat memahami dirinya sendiri dan orang lain
dengan menggunakan bahasanya.

Bahasa sebagai sarana ekspresi diri


Bahasa dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengekspresikan diri atas pemehaman dirinya.
Bahasa sebagai sarana mengamati lingkungan
sekitar
Bahasa dapat digunakan untuk menganalisis dan
mengamati permasalahan-permasalahan yang ada
dalam lingkungan sosial kemasyarakatan.
Bahasa sebagai sarana berpikir logis
untuk mengembangkan profesi, keahlian akademis,
dan kemempuan intelektual seseorang harus
mampu berpikir logis. Proses berpikir logis ini
bersifat abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yang
efektif, sistematis, dengan ketepatan makna
sehingga mampu melambangkan konsep yang
abstrak tersebut menjadi konkret.

Bahasa membangun kecerdasan


Howard Gardner meyatakan salah satu bentuk kecerdasan adalah
kecerdasan linguistik (berbahasa). Kecerdasan berbahasa terkait
dengan kemampuan dalam menggunakan sistem dan fungsi
bahasa. Orang yang memiliki kecerdasan linguistik dapat memiliki
berbagai potensi yang dapat dikembangkan.
Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda
Selain kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki
beberapa kecerdasan sekaligus. Selain memiliki kecerdasan
berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang studinya
dimungkinkan memiliki kecerdasan lain yang produktif.
Bahasa membangun karakter
Kecerdasan merupakan bagian dari karakter manusia. Kemampuan
berbahasa yang efektif, logis, sistematis, lugas, jelas, dan mudah
dipahami merupakan refleksi kecerdasan. Kecerdasan berbahasa ini
memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakter diri.
Bahasa mengembangkan profesi
Profesi seseorang tidak akan berkembang tanpa menunjukkan
kemampuannya kepada orang lain. Selain dengan tindakan, orang
dapat menunjukkan kemmapuannya dengan menggunakan bahasa.

Ragam Bahasa
Bahasa lisan Bahasa tulis
Lafal
Intonasi
Kecepatan
Volume

Ejaan
Tata bahasa
Tanda baca

Anda mungkin juga menyukai