Anda di halaman 1dari 281

Preface

Alhamdulillah. Buku yang kami beri nama cerpen EXACT CLASS dengan tema
GUE MAU CERITA bisa selesai juga. Meskipun selesai tidak tepat waktu, tidak
sesuai harapan seperti yang Ibu guru Bahasa Indonesia harapkan. Sebenarnya,
kami juga berharap demikian, sama seperti apa yang Ibu guru Bahasa Indonesia
harapkan. Tapi mudah-mudahan ini bisa membuat Ibu guru bahasa Indonesia tetap
memberikan nilai pada kami.

Di saat kami mau kompak untuk berniat membuat buku ini, ada saja kendala
yang datang menghampiri. Dari tugas-tugas pondok yang harus ditanggung dengan
ikhlas, tugas-tugas yang guru-guru lain beri, sampai kebingungan yang kami semua
alami dalam masalah cetak. Ya, kami semua menjadi kalang kabut, ketika akan
mencetak tulisan kami. Akhirnya, demi kelancaran, setiap anggota kelas dikenai
biaya alias urunan.

Maaf, mungkin kami sebagai manusia yang masih perlu banyak belajar untuk
mengatur waktu dan menghadapi tugas-tugas sekolah yang tidak pernah selesai.
Memang itu semua sudah sewajarnya bagi kami para Santri di MA Miftahussalaam
Banyumas. Yang perlu kami lakukan hanya bersabar menghadapi semua ini. Karna
begitulah yang namanya cari ilmu, banyak hambatan yang harus dilewati. Tapi
Insya Alloh, jika bisa mengatasi semua ini, kami akan jadi manusia-manusia yang
punya SDM tinggi. Kelak, Insya Alloh kami bisa berguna bagi Negara dan Khususnya
bagi agama Islam. Seperti yang guru-guru inginkan. Aamiin Yaa Robb

Di saat kami semua sedang menggarap cerpen. Kami banyak mendapatkan


pengalaman yang menarik pula. Kami merasa, kalo tugas yang diberikan Ibu guru
Bahasa Indonesia adalah sebuah ujian. Ujian untuk kami agar menjadi lebih baik
lagi dalam menulis. Contohnya saja dari hal yang paling remeh: Sebelum kami coba
untuk menulis, mungkin dari kami masih banyak anak-anak yang belum tahu di
mana harus menempatkan tanda koma (,), tanda titik (.), and so on. Tapi setelah
mencoba untuk menulis, Kami jadi tahu bagaimana cara menulis yang benar. Ya,

i
mungkin memang hasil yang telah kami toreh belum 100% sempurna. Bahkan, ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karna itu, kami akan terus belajar untuk menulis.

Untuk adik-adik kelas, izinkan kami berpesan: Mulailah gemar untuk menulis.
Cobalah untuk cari media-media yang mungkin bisa dijadikan sebagai latihan
menulis. Contoh: Mungkin masih banyak orang-orang yang belum terpikir untuk
membuat tulisan di facebook. karna sebagian orang mengira, facebook hanya
untuk cari teman, cari pacar , komen-komenan, dan chating. Kami tidak bilang kalo
itu: Gak penting. Tapi cobalah untuk membuat tulisan di facebook dengan
tulisanmu sendiri, dan cobalah menandai teman-temanmu untuk baca tulisanmu.
Mereka yang kamu tandai, gak tahu mau komen atau tidak? Tapi mereka itu yang
akan menilai tulisanmu. Kalo memang semakin hari kemampuan tulismu makin
tajam, dan tulisanmu makin cakep, pasti mereka bakalan ngasih komen.

Awal-awal seseorang coba untuk membuat tulisan di facebook, yang dia


inginkan pastinya: Banyak teman-teman yang komen cakep. Contohnya seperti ini:

Memuji tulisanmu keren!

Atau berterima kasih, thanks ya buat catatannya. Jangan bosen-bosen ngetag


aku lho!

Sebaliknya, kalo komen di tulisan kosong. Itu bukanlah tempat untuk kalian
menyerah. Bersabarlah, semua itu butuh proses yang lama. Jadi, kalian harus lebih
banyak belajar lagi.

Harapan kami: Mudah-mudahan, dengan adanya tugas membuat cerpen


seperti ini setiap tahunnya, bisa melahirkan generasi-generasi yang suka menulis.
Dengan begitu, kelak, mudah-mudahan di masa depan muncul penulis-penulis
yang bisa menggantikan Andrea Hirata, Raditya Dika, dan penulis-penulis terkenal
lainnya. Aamiin Yaa Robb. SIP !

EXACT CLASS

ii
Sambutan
Guru Bahasa Indonesia

iii
Table of Contents

Preface .................................................................................................. i
Sambutan ............................................................................................ iii
Guru Bahasa Indonesia ....................................................................... iii
Table of Contents................................................................................ iv
Harapan Yang Tak Sampai ................................................................... 1
Kado Termahal ................................................................................... 12
PENYESALAN ...................................................................................... 18
Antara Persahabatan dan Cinta ......................................................... 26
First Time I Meet You ......................................................................... 33
Last Time I Meet You ......................................................................... 43
MY LOVE WAS LOST ........................................................................... 56
BROWNIES ......................................................................................... 83
C. I. N. T. A - M. a.T. I.......................................................................... 93
I LOVE U POPPY ............................................................................. 102
MAAFKAN AKU IBU .......................................................................... 111
Keagungan Doa ................................................................................ 129
Perpisahan Termanis ....................................................................... 134
AmerikaSiapa Takuuut?!i ............................................................ 148

iv
Liku-liku Kehidupan.......................................................................... 158
Cinta Ber-cash Back ......................................................................... 176
Radit & Jani ...................................................................................... 185
SENYUM ZASKY ................................................................................ 190
Ku lepas Cintaku dalam Khayalan .................................................... 200
PERTEMUAN PERTAMA .................................................................. 209
DAN TERAKHIR ................................................................................. 209
Surat Cinta diatas Kertas Putih ........................................................ 216
Kesadaran Timbul Karena Facebook................................................ 227
Usaha Yang Membawakan Hasil ...................................................... 232
Juaraku Goresan Penaku ................................................................. 240
Akhir Dari Sebuah Penyesalan ..................................................... 247
Taufan dan Cinta Anita .................................................................... 255
Curahan untuk sahabatku................................................................ 261

v
Harapan Yang Tak Sampai

YANG selama ini gue tahu, setiap orang pasti pernah merasakan suka,
naksir, sayang dan cinta sama orang lain, terlebih lagi kepada lawan jenis. Gue
pernah baca kalau keempatnya itu ternyata berbeda-beda pengertiannya.
Kalau suka itu bisa dibilang cuma perasaan kagum atau salut. Kalau naksir :
berhasrat untuk memiliki, tentunya punya rasa yang lebih dari sekedar suka.
Kalau sayang : hampir bisa dibilang rela berkorban untuk orang yang
disayangi. Nah, kalau cinta : orientasinya mungkin sampai saat ini masih tidak
bisa dijelaskan secara detail dan konkret, yang gue tahu kalau sepasang sejoli
saling mencintai, mereka akan pacaran, menikah dan bilang Aku kan
mencintaimu sampai mati seperti kita lihat di sinetron-sinetron masa kini.

Sebuah benih cinta bisa tumbuh tanpa disangka-sangka dengan cara yang
tak terduga, persis seperti yang sedang gue alami.Tadinya, gue punya prinsip
kalau gue nggak akan berinteraksi sama cewe selain saudara gue sendiri, apa
lagi naksir. Ideologi itu terus bertengger di otak gue sampai hari itu tiba. Hari
dimana ideologi yang sudah gue pupuk sejak kecil, yang pernah goyah oleh
wajah putih nan bersih temen cewe gue pas SD harus pupus dan menguap
seperti air di lautan.

1
TEMEN-temen gue bilang gue itu pintar, sampai-sampai mereka manggil
gue professor. Mungkin mereka memberi gelar itu cuma gara-gara gue pake
kacamata dan bukan karena diakui Negara seperti Prof.Amien Rais. Tapi perlu
diketahui, ternyata setelah gue amati orang-orang disekeliling gue, ternyata
kesimpulannya adalah: Nggak semua orang yang pake kacamata itu pinter.
Tepatnya orang yang pake kacamata itu bisa dikelompokan kedalam dua
spesies, pintar dan tidak. Walaupun temen-temen gue menganggap gue itu
pintar, tapi satu hal yang menggerogoti dari dalam diri gue, Malu. Semua
orang, termasuk gue punya rasa malu. Dan mungkin rasio rasa malu gue
abnormal karena sama cewe aja gue malu.

Gara-gara itu, batin gue tersiksa sebab dulu pernah suka sama seorang
temen cewe gue pas SD dan gue malu untuk ngungkapinnya. Tapi, setelah gue
pikir dalam-dalam mungkin saat itu perasaan gue cuma cinta monyet seperti
lagunya Goliath. Apalagi jujur, dari dulu gue memang nggak tertarik buat
pacaran atau yang sejenisnya. Soalnya dalam benak gue pacaran itu cuma
menghabiskan duit banyak, padahal gue kan belum kerja dan solusi akhirnya
nggak akan jauh lagi dari, Pak,Bu minta uang dong?

Itulah sebabnya gue sama sekali nggak pernah tertarik untuk pacaran.
Selang sang waktu berlalu, gue merasa seperti berbeda dari teman-teman
gue. Mereka seperti enjoy menghadapi kehidupan mereka dengan senyum
indah yang selalu terpancar dari wajah mereka. Usut punya usut, ternyata
mereka lagi pada kasmaran dan baru saja nembak cewe yang mereka taksir.
Dan yang bikin mereka senyam-senyum terus kaya orang gila itu nggak lain
karena mereka berhasil mendapatkan hati cewe yang mereka taksir itu. Kalau
melihat muka temen-temen gue yang lagi jatuh cinta, gue jadi ingat ciri-ciri
seorang pecandu yang lagi sakaw. Persis.

2
ABIS sholat dhuhur istirahat kedua, Jetho mendatangi gue. Gue kira dia
mau tanya soal pelajaran atau PR, tapi aneh, dia sama sekali nggak tanya soal
itu tapi

Bro, kamu tahu adek kelas kita yang baru nggak?

Yang mana? Emang ada ya? Gue nggak tahu

Ih, masa nggak tahu? Itu loh anak pindahan yang kecil, pendek

Hm bentar, oo yang itu ya

Nah iya yang itu

Yang mana sih?

Waduh, gimana sih ente? Jetho mukul pundak gue kesal.

Emangnya kenapa, ente naksir sama anak itu apa? ledek gue.

Ah, nggak kok cuma nanya

Sambil terus gue interogasi, atau gue ledek lebih tepatnya, akhirnya Jetho
ngaku juga kalo dia agak kepincut sama si anak baru itu. Walaupun ada
beberapa temen yang tanya soal cewe sama gue, baru kali ini gue tahu kalau
Jetho naksir seorang cewe. Menurut gue Jetho itu punya selera tinggi milih
cewe, buktinya dulu pas SMP dia pernah naksir cewe idola sekelas, salut. Tapi
kasus Jetho sama gue mungkin hampir sama, kita pernah naksir cewe dan
nggak pernah atau malah nggak mungkin ndapetin orang yang kita taksir.

Dipikiran gue sempat terlintas seperti apa sih orang yang bisa membuat
seorang Jetho kepincut. Keesokan harinya, gue amati muka-muka surem adik-
adik kelas gue, dua hari gue observasi dan akhirnya gue nemuin orangnya.
Ciri-cirinya persis sama seperti yang Jetho ceritain sama gue: pendek, kecil,
tapi menurut gue lebih dari itu. Dia cantik, putih, pipinya agak tembem,

3
matanya bulat benar dan kaya keturunan Arab. Gue sendiri bingung apa gue
lagi mimpi ngliat ada anak secantik itu, apalagi pas gue ngliat orangnya, sweet
smile-nya lagi terkembang. Sejenak gue paham kenapa seorang Jetho yang
pendiam itu bisa naksir sama cewe yang bahkan dia nggak tahu namanya.
Perlahan tanpa sadar jantung gue berkontraksi lebih kuat dari biasanya.

Sebelumnya kuikat hatiku, hanya untuk aku seorang

Sekarang kau disini, hilang rasanya semua bimbang tangis kesepian

Kau buat aku bertanya, kau buat aku mencari, tentang rasa ini aku tak
mengerti

Akankah sama jadinya bila bukan kamu, lalu senyummu menyadarkanku

Kau cinta pertama dan terakhirku [Sherina Munaf-Cinta Pertama Dan


Terakhir]

Oh, si anak baru itu?! Namanya Widya, Indah Widyaningrum. Kata Rio
sambil ngakak.

Waktu itu gue, Jetho, dan Rio kebetulan lagi kumpul-kumpul sambil dikit-
dikit sharing. Pas moment kaya gitu gue tanya sama Rio soal cewe yang lagi
ditaksir sama Jetho, siapa tahu dia kenal. Eh, ternyata perkiraan gue nggak
meleset, si Rio tahu namanya. Tapi, sesuatu yang nggak disangka-sangka
terjadi. Sebuah pertanyaan yang membuat gue kaget tiba-tiba terlontar dari
mulut Rio.

Udah lah, nggak usah direbutincewe masih banyak, tenang aja.

4
Buru-buru gue bilang Sapa yang rebutan ndul! Jetho tuh yang tanya-tanya
sama gue kemaren di masjid!

Ih, sapa yang ngomong sama kamu, aku lagi ngomong sama Jetho, nah
ketahuan deh kalau kamu seneng juga sama Widya kan? Iya kan? Rio balik
nginterogasi gue.

Nggak yakin, gue nggak naksir sama dia, sapa namanya? sanggah gue.

Widya sambung Jetho.

Udahlah, dia itu anak pindahan dari Kebumen, dari pondok juga. terang
Rio.

Dengan terus tuduh-bantah akhirnya gue, Jetho, dan Rio ganti topik
bahasan. Sambil nunggu adzan maghrib, kita ngomongin soal inilah, itulah,
anulah, yang penting nggak soal cewe.

LAMBAT laun, gue merasa agak tertarik juga sama Widya, tapi waktu itu
gue masih memegang teguh prinsip gue, nggak bakal naksir sama cewe, titik.
Persis sama kaya waktu itu, Jetho ndatengin gue lagi dan nanya.

Gimana Bro?!

Gimana apanya??? tanya gue bingung.

Si Widya, gimana menurut ente, cakep mbok?!

Ya lumayan lah, lha terus gimana, dah ditembak lom? tanya gue.

5
Ah, nggak ah, mungkin dia bukan buat ane.

Maksudnya bukan buat ente??tanya gue bingung.

Ya gitu lah, ane denger si Widya udah ada yang punya, anak kelas 1B itu
loh yang kecil juga. Kalo nggak salah namanya Ilham, tapi tenang aja itu kan
baru rumor, masih ada harapan Bro.

Lha kalo tau baru rumor kenapa ente mundur Tho? Jangan pesimis gitu
dong!

Ah, nggak ah, gue nggak mau ngejar yang nggak pasti.

Demi nggak keliatan putus asa, Jetho memasang senyum lebar setelah
bilang itu semua sama gue. Dan kemudian, gue tahu ternyata bukan yang
kedua kali ini cintanya harus pupus ditengah jalan karena cintanya sudah
dimiliki orang lain. Pas SMP, cewe yang dia suka udah kebanjur ditembak
sama temennya sendiri. Nggak cuma itu, baru-baru ini Jetho naksir sama adek
kelasnya yang kelas 2 SMP tapi malang, ternyata cewe yang ditaksir itu udah
naksir sama anak kelas 1 SMA yang nggak lain adek kelas Jetho sendiri. Dan
yang terakhir, Widya yang katanya udah ada yang punya. Gue sendiri kagum
sama Jetho, dia nggak maksain cinta yang sudah menyiksanya sampai sebegitu
merananya. Gue sedikit bisa ngarasain dalam hati Jetho, dia selalu
bersenandung

Bagaimana mestinya, membuatmu jatuh hati kepadaku

Haruskah kumati karenamu,terkubur dalam kesedihan sepanjang waktu

Haruskah kurelakan hidupku hanya demi cinta yang mungkin bisa


membunuhku

[Ada Band-Haruskah Kumati]

6
SETELAH semua yang gue alami, gue baru sadar kalau sebenarnya ada
orang dalam diri gue yang terus neriakin sebuah kalimat. Setiap hari rasanya
teriakan itu merambat dari segumpal darah di dalam tubuh gue terus ingin
keluar ke kerongkongan gue, tapi pusat kendali kesadaran gue terus
mendesaknya masuk dan nggak mengijinkannya keluar sampai lidah gue kelu
dan tegang, mata gue nggak kuasa melihat, dan jantung bergemuruh karena
otak dan hati gue terus-terusan bertengkar.

Pada akhirnya kalimat itu nggak jadi keluar, tapi otak gue jadi error. Tiap
hari perasaan gue bawaannya pengen ketemu sama Widya (walaupun kalau
udah ketemu bakalan ngumpet karena malu), pengen lama-lama ngliat sweet
smile-nya yang mbikin gue sakaw, pengen memandang wajahnya yang putih
bersih walaupun dari jauh. Apa ini yang namanya cinta? Apa gue udah jatuh
cinta sama Widya? Ataukah ini cuma naksir? Ataukah ini hanya perasaan
suka?

Setiap detik berdetak,menusuk-nusuk di hati

Kembali teringat raut wajahmu di angan, taburan cinta menghiasi sebuah


senyuman

Tapi dalam hati ini tak bisa ungkapkan,nyaliku menciut terlalu siang tuk
diucapkan

[Bondan Prakoso&Fade2Black-Bunga]

7
Nggak pulang kak? tanya adik kelas gue.

Oh, enggak. Besok-besok paling, masih ada urusan dikit, beres-beres


asrama.jawab gue.

Oh, kirain mau ketemuan sama mbak Widya, he he he. Ledeknya.

Ketemuan gundulmu! sanggah gue sambil ancang-ancang mau mukul


dia, tapi dia keburu lari.

Semenjak gue sering ngliatin Widya dari jauh kaya penguntit, gosip Widya-
Ilham berubah jadi Widya-Gue. Dan profokator-nya nggak lain: Indira, si
tukang gossip. Indira memang termasuk spesies Homo sapiens yang volume
otaknya terbilang diatas rata-rata, dengan kata lain: Pinter. Walaupun Indira
dan gue berasal dari almamater yang sama, kita nggak pernah sejalan, kita
milih jalan kita masing-masing, Indira pinter dan gue nggak, itu yang paling
mbikin kita berdua beda.

Beberapa bulan belakangan ini memang gue ada rasa sama Widya (bukan
karena gosip itu), tapi walaupun gitu gue tetep nggak berani ngungkapin
perasaan gue yang sebenernya ke dia. Kalau orang lain jadi gue mungkin udah
ngomong apa adanya dari pertama gue ngliat sweet smile-nya, tapi beda sama
gue. Entah karena takut ditolak atau memang malu mati gue nggak tahu.
Kalau gue nggak sengaja ketemu Widya di jalan, gue pasti akan pura-pura
nggak ngliat dia persis kaya yang ditulis Oscar Wilde: seperti dua kapal yang
berpapasan sewaktu badai, kita telah bersilang jalan satu sama lain; tapi kita
tidak membuat sinyal, kita tidak mengucapkan sepatah kata pun, kita tidak
punya apapun untuk dikatakan.

Orang yang diam-diam mencintai seseorang tahu lebih banyak dan detail
informasi tentang orang yang dicintainya. Gue tahu kalau Widya belajar
malam terus setiap hari meskipun itu hari minggu, gue tahu kalau rumah
Widya deket rumah temen gue, gue tahu kalau Widya sering sakit kalau
kecapekan.

8
Darimana gue tahu semua itu? Tentu saja dari tanya temen, dari
pengamatan, dari keinginan mencari tahu dan sebagainya yang mungkin
nggak bakal terlintas sama sekali di benak manusia normal.

Ngerasa bosen nggak ngapa-ngapain, gue nyuruh temen buat nyari nomer
HP-nya si Widya. Setelah dapet gue nyoba sms Widya pake sms kaleng,
awalnya Widya sedikit marah gara-gara gue nggak mau ngaku siapa gue
sebenernya. Gue sempet ngaku sebagai Ryan temen gue yang gue suruh nyari
nomer HP-nya Widya, tapi ternyata Ryan juga lagi sms-an sama Widya. Sontak
aja gue kaget, Waduh, ternyata temen gue nusuk dari belakang. Tapi
ternyata nggak seperti yang gue sangka, pas gue tanya ke Ryan dia bilang dia
ngaku kalo dia itu gue. What???, gue sempat grogi setiap kali mau sms Widya
habis insiden itu.

Hampir selama 3 minggu liburan gue sms-an sama Widya terus sampe ibu
gue ngomel-ngomel. Kalau udah kaya gitu, gue bakalan nge-pause kegiatan
sms nggak jelas gue ke Widya, dan kalau ibu gue udah kalem Lets Play
Again! . Selama sms-an sama Widya, gue nggak pernah berani ngomong ke
Widya kalau sebenernya gue suka sama dia. Selama itu juga gue merasa kalau
gue nggak pantes buat cewe secantik dan sebaik dia, tapi gara-gara perasaan
itu gue semakin suka sama Widya. Di sms Widya, dia manggil gue akhi yang
artinya saudara laki-laki, dan gue manggil dia ukhti yang artinya saudara
perempuan.

Sebenernya gue pengen banget manggil dia adek, tapi keinginan itu gue
kubur dalam-dalam di dalam relung hati gue karena itu nggak mungkin. Pada
akhirnya gue hanya bisa ndoain Widya biar dapet orang yang lebih pantes
buat dia. Gue paham kalau kenyataan pasti akan berbeda dari apa yang gue
bayangkan. Gue sadar kalau gue cuma bisa seperti yang dibilang Raditya Dika,
jatuh cinta sendirian.

I praise Allah for sending me you my love, you found me home and sail with
me

And Im here with you, now let me you know

9
Youve opened my heart, I was always thinking that love was wrong

But everything was changed when you came along

And theres a couple word I wanna say

[Maher Zain-For The Rest of My Life]

10
Penulis : Ahmad Mukti Amrulloh
Alamat : Jl.Dipayuda 4 Banjarnegara
E-mail : mcyberahmad@yahoo.co.id
ahmadmkt4@gmail.com
Facebook : mcyberahmad@yahoo.co.id

11
Kado Termahal

SEKARANG bulan kedua, aku menunggu kedatangan Benny, suratnya


yang terakhir, tiga bulan lalu, bercerita tentang rencana kepulangannya dari
Jepang untuk menemuiku. Tentu saja dengan janji memberi kado untukku.

Ada kebohongan yang ku simpan rapi, katanya. Dia selalu dihantui


mimpi buruk tentang ku. Lalu kenapa dia tak juga pulang hingga kini? Mungkin
saja dia telah tahu, kebohongan yang memang selalu tersembunyi rapi
untuknya. Aku tak pernah bisa mengungkap kebohongan itu dalam suratku.
Meski seribu sinyal telah diterima Benny sebagai kecurigaan.

Mengapa kamu tak pernah balas e-mailku, mengapa harus via surat,
sebegitu sibukkah kamu hingga tak bisa menyempatkan diri ke Warnet? Dan
seribu tanya lagi, yang hanya bisa kujawab dengan diam. Aku tak ingin
menjadi beban pikiran Benny. Aku tahu betul, bagaimana besar perhatian
Benny terhadapku, begitupun aku padanya. Sebagai sahabat, kami memang
telah menunjukkan kesetiaan masing-masing.

Untuk pertama kalinya, ku dengar suara Benny terisak lewat telepon.


Saat dengan terpaksa aku harus mengundurkan diri untuk pertukaran pelajar
ke Jepang. Aku ingin sekali melihat air matanya. Tapi sungguh tak mungkin.

12
Pihak Kedutaan Jepang, langsung mengkarantinakan Benny. Setelah
menyelesaikan interview dan tes tertulisnya saat itu. Tes saat itu sebenarnya
cukup bergengsi. Dari ratusan peserta yang ikut tes dari awal, hanya aku dan
Benny yang lolos, dan itu hanya akan dipilih satu orang.

Aku yakin kamu yang akan berangkat, Radar! ucapnya semalam


sebelum ikut tes.

Dengan alasan apa?

Kamu satu level di atasku, di kursus Bahasa Jepang, pengenalan


Kanji-mu hampir menyamai orang Jepang asli

Kamu juga nggak mungkin lolos hingga seleksi akhir, jika nggak ada
yang istimewa dari kamu.

Dia terdiam. Malam itu, dia gelisah sekali. Sangat! Aku bahkan
menyalakan AC kamar, karena kupikir dia sedang kepenatan. Hanya semenit
AC berhembus, dia mematikannya. Gelisahnya tak mungkin padam. Semakin
menjadi, bahkan sesekali kulihat tatapannya, menancap ke arahku, lalu
terbang liar saat tatapan itu ku balas dengan diam.

Aku bisa mengerti Benny adalah tumpuan harapan orang tuanya satu-
satunya. Adik-adiknya yang masih kecil, masih butuh perjalanan panjang
untuk mencapai cita-citanya, Benny sendiripun sebenarnya terancam tak bisa
kuliah selepas SMA. Papanya yang hanya Pegawai Negeri Sipil, tak bisa
berbuat banyak, karena mamanya yang sakit-sakitan. Ikut pertukaran pelajar,
adalah jalan alternative untuk mengurangi sedikit beban orang tuanya.
Apalagi jika dianggap sukses proyek pertukaran pelajar itu, dilanjutkan dengan
pemberian beasiswa. Untuk melanjutkan kuliah gratis di Jepang tentu saja
Benny semakin menggila. Cita-citanya untuk kuliah di teknik mesin, sedikit
menemui celah. Tapi salahkah aku, bila datang menutup celah itu? Menjadi
saingan tunggalnya di program pertukaran pelajar itu? Orang tuaku memang
mampu membiayai kuliahku, tapi adalah kebanggaan tersendiri yang akan ku
persembahkan sebagai anak kepada orang tuanya, jika aku berhasil ke Jepang.

13
Apalagi, orang-orang di sekitar telah menganggap keluarga kami
sebagai keluarga berantakan. Kak Intan yang bulan lalu masuk penjara karena
terbukti sebagai pengguna dan pengedar Narkoba. Kak Farid yang kerjaannya
ikut balapan liar, mabuk dan terkadang tidak pulang dalam sebulan. Di rumah,
hanya ada aku, belajar dan belajar, untuk membuktikan pada mama dan papa,
bahwa masih ada aku yang bisa mereka banggakan pada orang lain.

Aku pulang dulu, Radar ucapnya masih gelisah.

Tengah malam begini?

Dia mengangguk. Gugup! Tatapannya masih menyapu sekilas di


wajahku, saat dia menyerahkan STNK dan kunci motorku yang tadi siang
dipinjamnya. Motormu sudah kumasukan di garasi, katanya sambil berlalu
pergi.

Sampai jumpa besok di tempat tes

Langkahnya berhenti, beralih ke arahku, lalu mengangguk sekali. Ada


kesan lirih dalam anggukan itu. Sepulangnya. Gelisah Benny menular ke
jiwaku. Aku tak bisa tidur. Di benakku, ada Benny yang akan tersenyum, meski
harus terluka dengan kemenanganku besok, seperti halnya Benny, aku juga
merasa yakin bahwa akulah yang akan berangkat ke Jepang, mengikuti
pertukaran pelajar itu. Dan Benny akan tertinggal, bahkan tak bisa
melanjutkan kuliah tahun depan setelah lulus SMA.

Aku harus mengalah! Itu yang akhirnya menjadi obat penenang


jiwaku. Tak ada lagi gelisah. Aku masih punya banyak kesempatan untuk
membuktikan pada orang lain. Juga pada mama dan papa, bahwa aku lain dari
Kak Intan ataupun Kak Farid, yang hanya bisa menciptakan beban kesulitan
bagi keluarga.

Besok pagi, aku akan sengaja terlambat ke tempat tes, aku tahu betul,
etos kerja orang Jepang yang seolah mendewakan waktu, hingga tak senang
dengan orang yang tak menghargai detak jarum detik.

14
Ini adalah keputusan tak berubah, bujukku pada batinku sendiri yang
masih berat untuk menerima keputusan itu. Besok paginya rencana
keterlambatanku berjalan lancar. Aku bahkan tak pernah lagi melihat wajah
Benny hingga saat ini, aku tak pernah tiba di tempat tes. Aku tiba-tiba
terkurung di dunia sepi ini. Dunia sebatas langkah glindingan ban kursi rodaku.
Kecelakaan pagi itu, membuatku kehilangan segala harapan. Jika tak sedih
melihat mama yang selalu murung, SMA ku bahkan tak ingin ku selesaikan,
aku benar-benar tak bisa melangkah, di atas kursi rodaku. Seolah semua orang
yang melihatku, mencibir dan menertawai.

Radar, kenapa kamu nggak ikut tes? kamu nggak apa-apa kan?
Panitia pertukaran pelajar, bekerja sama dengan pihak sekolahku. Untuk
langsung menerbangkanku ke Jakarta sekarang juga, untuk ikut pelatihan,
bersama peserta dari provinsi lain.

Kalimat Benny itu, kudengar saat aku masih terbaring di rumah sakit.

Aku menabrak truk yang melintas cepat dari arah berlawanan.


Ucapku setegar mungkin agar dia tidak gelisah memikirkanku. Tapi nggak
terlalu parah, lanjutku dengan air mata menitik, saat seorang perawat datang
membawakan kursi roda untuk tubuhku yang sebelah tungkai kaki yang telah
teramputasi.

Tak ada kalimat dari Benny, bisu, entah siapa, aku atau dia yang
duluan meletakkan home telepon. Hingga saat itu, aku kehilangan rasa,
trauma, motor yang kupakai saat kecelakaan pun ku relakan jadi besi tua di
kantor Polisi.

Tapi mengapa Benny tak juga dating, hingga kini? Aku ingin melihat
dia menangis melihat keadaanku. Padanya, aku akan berbagi duka tanpa ragu
dia akan menertawaiku.

Untuknya, aku akan persembahkan kado termahal yakni kesediaanku


untuk mengalah saat ikut seleksi pertukaran pelajar dulu. Meski akhirnya
nasib buruk memaksaku untuk harus tetap tinggal di Makasar.

15
Aku mulai jenuh menunggu kedatangan Benny. Berlembar-lembar
suratnya, yang bercerita tentang Negeri Sakura, telah berkali-kali ku baca.
Demi sedikit mengobati rinduku yang memuncak sejak dua bulan lalu. Sejak
dia berjanji akan pulang di liburan musim dingin.

Betul ini rumah Pak Galang Wijaya? Aku mengangguk lemah. Polisi
datang lagi ke rumah. Tetangga pasti ada mencibir lagi. Jangan-jangan Kak
Farid lagi yang membuat masalah di luar, dan harus berurusan dengan Polisi.
Untung saja, Mama dan Papa tak ada di rumah. Aku kasihan melihat Mama
yang seolah trauma dengan Polisi. Harapanku untuk membuat dia tersenyum
bangga dengan kesuksesanku, harus berakhir kecewa di atas kursi roda.

Kedua Polisi itu mengamati kursi rodaku, juga kakiku yang tak sama
panjang. Aku jadi tersinggung dengan tatapan itu. Tapi aku bisanya apa? Rasa
tak percaya diriku, kumat lagi.

Atau, kamu Putra Pak Galang yang kecelakaan beberapa bulan lalu,
Radar? Aku mengangguk. Kami yang menangani masalah Adik.

Masalah apa? Papa telah menyelesaikan semua kewajiban mengenai


semua peristiwa kecelakaan itu. Tentang motorku yang belum juga diambil,
aku yang melarangnya .

Itulah masalahnya, salah seorang dari Polisi itu, langsung memotong


kalimatku.

Dari penyelidikan kami, motor yang adik pakai, sebelumnya sengaja


dirusak dengan memutuskan tali rem. Peristiwa itu bukan murni kecelakaan,
ada seseorang yang mendalanginya.

Dadaku berdebar tak karuan. Bayangan Benny yang selalu hadir


sebagai sahabat sejati untukku, kini hadir sebagai malaikat maut. Inikah
jawaban dari gelisahku, semalam sebelum kejadian itu? Inikah alamat dari
firasat buruk yang selalu ku terka dari tatapannya? Inikah gunannya sahabat?
Kesedihan menjalar bebas masuk ke relung hatiku.

16
Ini sedih yang terdalam, luka yang terperih. Lebih dalam dan jauh
lebih perih, dibanding pertama ku tahu, sebelah tungkai kakiku telah
teramputasi.

Papa dan Mama aku nggak ada di rumah, ucapku, lalu langsung
berbalik dengan kursi rodaku.

Ada perih mengiris, saat mataku terhalang kabut, memandangi kursi


roda yang kutumpangi. Kursi roda ini kado termahal dari seorang sahabat
bernama Benny. Kado ini tak akan kulupa, diberikan demi kebahagiaannya.
Lebih mahal dari harga kematian.

Harga Mati untuk takdirku ..

Nama : Fahranie Imanina


Alamat : Banyumas, Jawa Tengah
Email : barorohnienabaroroh@yahoo.com
Facebook : barorohnienabaroroh@yahoo.com

17
PENYESALAN

DI matanya, kota Makassar sore itu tampak begitu mempesona. Cahaya


mataharinya yang kuning keemasan seolah menyapu atap-atap rumah,
gedung-gedung, menara-menara dan kendaraan yang lalu lalang di jalan.
Semburat cahaya kuning yang terpantul dari riak gelombang di pantai
menciptakan aura ketenangan dan kedamaian. Diatas pasir pantai yang putih,
anak-anak masih asyik bermain kejar-kejaran. Ada juga muda-mudi yang
sedang kumpul-kumpul, ibu-ibu yang sedang menemani anaknya bermain
pasir. Ombaknya berbuih putih, bergelombang naik turun, berkejar-kejaran
menampakkan keriangan yang sangat menawan. Semilir angin mengalir sejuk.
Suara desaunya benar-benar terasa seumpama desau suara dzikir alam yang
menciptakan suasana tentram.

Dari kejauhan pantai, aku duduk sendiri menanti tenggelamnya matahari.


Sebab momen itu terasa indah jika menyaksikannya dengan orang yang kita
cintai. Jika Aninda masih hidup pasti momen ini tak pernah aku dan Aninda
lewatkan.

Jika aku dari pertama mengetahui bahwa Aninda sakit parah, kejadian ini
tak mungkin terjadi. Kalau aku tahu, pasti akan ku jaga Aninda

18
Ya Tuhan, kenapa semua ini harus terjadi ??? Padahal 1 bulan lagi aku akan
melangsungkan pernikahanku dengan Aninda kenapa Aninda tidak cerita
tentang penyakitnya dari awal???

Ketika sang fajar menampakkan batangnya, aku menyusuri jalan menuju


tempat kerjaku dengan motor atau mobil. Aku bekerja sebagai polisi dengan
pangkat lptu. Andri Tri Gunawan. Andri adalah nama panggilanku.

Hari-hariku hampa tanpa Aninda yang sangat kucintai. Untung saja teman-
temanku selalu menghiburku disaat aku sedih. Hari demi hari aku lalui, tak
terasa sudah 2 tahun meninggalnya Aninda Aku belum menemukan wanita
seperti Aninda.

Paginya aku masuk kantor dan aku dipanggil atasan untuk pindah tugas ke
Yogyakarta. Tak apalah, aku akan pindah sambil melupakan masa lalu untuk
menatap masa depan. Masa dimana aku harus mengarungi hidup tanpa dikau,
Aninda.

September aku sudah di Yogyakarta. Paginya aku berangkat ke kantor dan


sorenya, aku jalan-jalan ke Malioboro. Diseberang jalan sana, aku melihat
seorang gadis berkerudung yang sangat anggun, hitam manis wajahnya,
sebuah tahi lalat bertengger diatas matanya yang besar, ditambah hidungnya
yang mancung membuat hatiku semakin damai.

Dia yang sedang duduk sambil melihat kanan kiri, membuat kakiku ini ingin
menghampirinya. Kemudian aku pun menghampirinya.

Maaf ganggu, boleh saya duduk disitu?

Boleh kok

Hm boleh kenalan nggak? Namaku Andi, kamu?

Boleh, namaku Pita

Mahasiswa ya?

19
Ya

Sambil kutatap wajahnya, aku kembali bertanya Ambil jurusan apa?

Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Kak Andi kerja dimana?

Oh, aku bertempat di kepolisian sektor Yogyakarta. Oke juga, pengen jadi
sastrawan ya?

Nggak juga. Pengennya sih di jurusan Pendidikan Fisika, tapi ketrimanya di


Pendidikan Bahasa Indonesia. Kalau ketrima kan aku bisa ngajar di SMA aku
dulu sekolah. Soalnya nggak ada yang mau ngajar disana, medannya sulit,
berat deh

Oh, begitu. Ya mungkin kamu nasibnya di jurusan Pendidikan Bahasa


Indonesia. Nasib orang kan siapa yang tahu?

Iya sih. Kak Andi ngapain tadi disitu? Kok sendirian?

Aku lagi jalan-jalan ngilangin rasa penat abis kerja di kantor. Lha kamu
sendirian apa lagi nungguin seseorang? Nunggu pacar ya?

Lagi nunggu temenku jemput aku kalau pacar nggak, soalnya mau
konsen ke kuliah dulu, kuliah aja udah pusing apalagi mikirin cowo?

O tapi, kalau buat semangat nggak apa-apa kan?

30 menit berlalu, aku duduk bersama Pita tapi temannya tak kunjung
datang.

Ta, kalo boleh aku ngantar kamu sampai rumah ya? Daripada kamu
nunggu lama disini sendirian?

Apa nggak ngrepotin kak Andi. Nanti ada yang marah lagi kalo kak Andi
nganter aku.

20
Nggak ada yang marah. Pacar kak Andi udah meninggal 2 tahun yang lalu,
apalagi waktu itu 1 bulan lagi kak Andi akan melangsungkan pernikahan, tapi
Tuhan berkehendak lain.

Tak terasa air mataku sudah mengalir membasahi pipiku. Kemudian Pita
mengambil sapu tangan untuk mengusap air mataku.

Nih kak, sapu tangannya. Maaf kalo kata-kata aku udah buat kakak
sedih. Ya udah lah kak daripada aku nungguin temenku nggak dateng-dateng,
apalagi banyak cowo sedikit nakal yang sering ganggu cewe disekitar sini.

Rumah kamu dimana?

Aku ngekos kak. Kos-kosanku masuk ke gang disamping ayam


bakar deket kampus.

Oh, gitu ya udah yuk.

Di perjalanan aku menyusuri jalan-jalan yang ramai orang. Pita yang duduk
dibelakangku memegang erat tasnya dengan tangan kanan, sedangkan tangan
kirinya memegang gagang motor dengan erat. Baru kali ini aku lihat cewe
yang benar-benar menjaga sopan santunnya dengan orang yang bukan
muhrimnya. Kebanyakan cewe jaman sekarang kan tidak melihat orang itu
muhrimnya atau bukan, yang penting mereka menikmati apa yang mereka
lakukan.

Tak terasa, setahun sudah aku mengenal Pita. Dia adalah gadis yang
berbeda dengan gadis-gadis yang lain. Yang kebanyakan buang-buang uang
orang tuanya, berpakaian yang ketat. Pokoknya dia beda dari yang lain.

Jam 13.30 waktu Pita pulang kuliah, aku ingin menjemputnya, walaupun
jarak dari kuliahan ke kos-kosannya bisa sampai dengan jalan kaki. Lalu lalang
mahasiswa yang berhamburan pulang membuatku sedikit bingung. Namun
sedetik kemudian kulihat Pita berjalan pulang bersama teman-temannya.
Kulambaikan tanganku sambil memanggil namanya.

21
Pita!!

Kemudian Pita menghampiriku.

Ada apa kak? Kok bisa ada disini?

Aku mau jemput kamu sekalian ajak jalan-jalan

Hm, gimana ya? Aku mau pergi sama temen-temen

Kemudian tanpa disangka-sangka, teman-temannya berteriak dari


belakang

Udah pergi bareng sama dia aja Pit. Nanti kapan-kapan kita pergi bareng-
bareng lagi

Sejenak Pita memikirkan ajakanku, dan akhirnya Pita memutuskan untuk


pergi denganku.

Ya udah kak. Tapi pulangnya jangan kesorean, soalnya jam 5 aku ngajar
les.

Nggak apa-apa. ,Oke lets go!!

Di perjalanan, aku memandang wajahnya dikaca dalam mobil, sebab dia


duduk dibelakangku. Dia tak mau duduk disebelahku. Memang cewe yang
satu ini beda daripada yang lain. Tiba-tiba

Kak, kita mau kemana??

Ada deh. Yang pasti kamu suka

Sesampainya di tempat yang dituju, aku mengajak Pita ke restoran di


pinggir pantai. Ketika kami menikmati hidangan , aku mengutarakan
perasaanku yang sebenarnya sambil menyerahkan cincin yang sudah
kusiapkan.

22
Ta, sebenarnya aku sudah lama suka sama kamu, tapi aku berani
ngungkapinnya sekarang. Kalo kamu terima, kamu terima cincin ini dan minta
aku memakainya, tapi kalo tidak, kamu lempar cincin ini

Sontak Pita kaget. Dia bingung harus berbuat apa. Tapi dari lubuk hatinya
sendiri juga sudah suka sama kak Andi. Dan akhirnya Pita memilih cincin itu
dan memintaku memakainya.

Makasih ta Aku sayang sama kamu. Jangan pernah ninggalin


aku.

Sebelumnya makasih kalo selama ini kakak suka sama aku, tapi aku
minta kita pacarannya jangan yang berlebihan, soalnya aku ingin kita pacaran
jangan sampai melanggar agama Islam.

Iya aku tahu batasannya Ta.

Tak terasa aku sudah menjalin hubungan dengan Pita selama 2 tahun lebih,
dan sebentar lagi dia lulus dan akan diwisuda. Setelah wisuda nanti, aku
berniat untuk melamarnya menjadi istriku.

Maret Pita lulus dan diwisuda oleh para pembimbingnya yang selama ini
membimbingnya. Keluarga besarku datang menyaksikan wisuda Pita. Keluarga
kami memang sudah saling bertemu.

Bulan Juli kami melangsungkan pernikahan. Aku dan Pita berbulan madu di
tempat kelahiranku di Makassar. Kami hidup bahagia, dan kami berharap
untuk segera mendapat momongan.

1 tahun 6 bulan sudah pernikahan kami berjalan sangat bahagia walaupun


belum dititipi seorang anak oleh Yang Kuasa. Aku kembali bertugas di tempat
kelahiranku dan Pita juga mulai mengajar di SMA.

Suatu pagi, aku dan Pita berangkat bersama. Sesampainya di tempat Pita
mengajar, seperti biasa Pita mencium tanganku dan aku mencium keningnya
tapi kadang aku juga mencium bibirnya yang merona. Sore harinya, kebetulan

23
aku banyak pekerjaan di kantor. Aku memberitahu Pita kalau aku tak bisa
menjemputnya.

Sekitar jam 4 sore, telpon genggamku berdering. Sebuah telepon dari


nomor yang tak asing: Rumah Sakit, aku bertanya-tanya. Ternyata sebuah
peristiwa tragis terjadi pada Pita. Taksi yang ditumpanginya tertabrak bus
ugal-ugalan yang membawa siswa-siswi SMA yang baru saja melakukan
penelitian. 50 menit kemudian, aku sudah ada di rumah sakit. Kondisi Pita
ketika itu kritis, aku bingung harus berbuat apa. Aku takut terjadi apa-apa
kepadanya. Sepanjang malam aku menungguinya sambil kubacakan ayat-ayat
suci Al-Quran. Disela-sela itu terlintas di benakku kalau Pita akan
meninggalkanku selamanya.

Jumat jam 4.30, adzan subuh berkumandang. Kondisi Pita semakin


memburuk dan ternyata hal yang paling kutakutkan terjadi. Tuhan mengambil
ruhnya meninggalkanku sendirian di ruangan rumah sakit yang sunyi ini.

Kenapa semua ini harus terjadi lagi??? Kenapa orang yang aku cintai pergi
untuk yang kedua kalinya??? Jika aku menjemput Pita waktu itu, akankah hal
ini tak perlu terjadi???

24
Nama : Ilham Dikara Lumaksana
Alamat : Tamansari, Karangmoncol, Purbalingga
Email : dikara 13@yahoo.com
Facebook : dikara 13@yahoo.com
Phone : 082136137643

25
Antara Persahabatan dan Cinta

JUKI dan Dudung adalah sepasang sahabat yang udah berteman


sejak kecil. Sejak kecil mereka selalu main bareng-bareng. Mereka tinggal di
Bekasi. Saat mereka sedang pergi ke taman untuk bermain ada seorang yang
mengira kalo mereka tu kakak beradik, karena sifatnya yang hampir sama. Si
Juki tu orangnya baik kalo ama orang yang udah dia kenal, terus dia tuh suka
makan es krim,suka main ayam,tapi dia jail banget dah. Misal aja kalo ada
orang yang sedang bertamu ke rumahnya, dia sering banget ngumpetin sendal
orang tersebut.

Terus kalo si Dudung sering banget makan, dia juga suka main ayam, apa
lagi kalo ayam jengger Bangkok, mesti dah sering banget kalo di tarung-
tarungin ama ayam tetangganya. Emang jail banget tu Dudung. Mereka
sekolah di SD Harapan Jaya XIV Bekasi Utara. Saat ini mereka duduk di kelas
VI, dan sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian nasional. Tapi itu,
mereka masih senang sekali bermain. Orang tua mereka udah sering bilang
kalo kegiatan bermain harus di kurangi. Supaya lebih fokus ke sekolah, tetapi
mereka tetap bandel. Seiring jalannya waktu, mereka menyadari bahwa
mereka harus rajin belajar. Akhirnya mereka pun mulai rajin dalam belajar.
Mereka sering belajar bareng, sambil bercanda-canda. Si Juki pun mengajak si
Dudung untuk belajar bareng di rumah Juki pada sore hari.

26
Jam setengah 4 sore Dudung dateng ke rumah Juki. Memakai sepeda sport
yang trendi dan memakai kaos warna hitam. Kebetulan saat itu si Juki juga
memakai kaos berwarna hitam. Dudung mengetuk pintu rumah si Juki,
kemudian Juki pun membuka pintu rumahnya.. Juki kaget!!! Dung, kox elu
make kaos warna item si??? ikut-ikutan aja elu.. Juki bilang gitu ama Dudung.

Loh mang kenapa teman, suka-suka guah donk.. Dudung membalas


pertanyaan Juki tersebut.. nggak lama kemudian mereka melupakan masalah
yang gag penting itu.. Juki menyuruh Dudung masuk ke kamarnya.

Juk, belajar apa ni kita??? tanya Dudung.

Menurut guah si mending matematika aja deh!! Coz kita tuh paling gag
bisa kalo matematika kan?? Gimana Dung..?

Owkeh siapa takut.. Dudung dan Juki pun mulai belajar, bagi mereka
pelajaran matematika tuh susah banget. Ujung-ujungnya Dudung minta
udahan belajarnya.. soalnya dia mau bantuin ibunya beres-beres rumah.
Bentar lagi jam 5 pas Dudung pulang dari rumah Juki, sedangkan lusa udah
mule ujian nasional.

Datanglah hari yang di tunggu-tunggu dimana mereka harus menjalani


ujian nasional.. Dudung dan Juki pun nerpes banget, tapi mereka tetap
optimis kalo mereka bisa nglewatin ni semua. Dan akhirnya mereka telah
selesai melaksanakan ujian tersebut. Menunggu hasil ujian, mereka pun
menyempatkan waktu untuk bermain dan waktu itu mereka sempat
bercakap-cakap

Dung, pha kita bis lulus??? Dudung bilang gitu ama Juki Bisa lah sob,
tenang aja.. Juki bilang ama Dudung

Dan saat yang di tunggu-tunggu pun datang juga.. yaitu menerima hasil
ujian nasional apakah mereka lulus pha gag! Akhirnya mereka lulus dan
mereka pun sangat bangga,,, Dudung sudah merencanakan kemana dia harus
nerusin sekolahnya.. yaitu di SMP N 5 Bekasi. Dan si Juki mau nerusin di SMP
N 25 Bekasi. Mereka pun harus berpisah dan Juki pun sms ke Dudung yang

27
isinya Dung, kalo ada waktu lu maen ngpa ke rumah guah.. n kita maen
bareng Dudung pun bales sms Juki ia tenang aja sob,, guah akan maen ke
rumah lu kalo ada waktu sebaliknya lu juga sob..

Hmmmm seiring waktu mereka udah kelas 2 smp dan mereka udah jarang
ketemu dan pada pertandingan Sepak Bola se Bekasi Smp mereka pun saling
bertemu dan mereka bertemu lagi.. pasti dah kangen nohJuk, lu di sini??
Dudung pun nyapa duluan.. ia sob, kita main yang fair play ia?? Juki
membalas sapaannya Dudung owkeh kata Dudung

Mereka pun akhirnya bermain dan sama kuat.. ampe akhirna keseblasan
mereka harus melaksanakan babak perpanjangan waktu dan akhirnya
keseblasan Juki (Wali Songo) yang menang,,, Dudung pun terima ama hasil
yang ia dapet.. Juk, selamet ye lu udah ngalahin guah?? Dudung ngasih
selamet ama Juki ia sama-sama sob.. Juki pun menerima ucapan selamat
dari Dudung. Dan SMP N 25 pemenangnya..

Kegiatan belajar mengajar pun stabil lagi, dan akhirnya mereka udah kelas
3 smp. Mereka pun harus serius dalam belajar..

Gag kerasa yang tadinya mereka baru SD tapi sekarang mereka udah gede-
gede.. udah tau yang mna cewe cantik ujian udah makin deket Dudung dan
Juki udah gag ada waktu buat main-main lagi..

Dan akhirnya tanggal 21 April 2007 ujian nasional tiba juga!!

Ujian nasional pun selese tinggal nunggu hasil kelulusannya Juki dan
Dudung LULUS kayaknya seneng banged dah tu anak

28
1 minggu setelah kelulusan, Juki mengajak Dudung main ke MOL dan
mereka seneng-seneng atas kelulusannya..

" Juk, makan yu di caf. " dudung pun ngajakin Juki makan..

" ayuh."

Dan mereka pun mencari caf buat makan lagi enak-enaknya nyari
makan, Dudung pun melihat teman cewenya waktu di SMP

" Juk, guah tinggal dulu yah?? Coz ada temen guah noh mau guah samperin
dulu.. "

" ia sono jangan kelamaan guah tunggu di caf no yang samping toko

sepatu "

Dudung pun nyamperin si Fani namanya.. " Fan, lu di sini. " Dudung
menyapa Fani duluan

" ia ni lagi boring aja makannya ke Mol nuat repesing dikit"

Dudung pun nawarin makan bareng si Fani.. " Fan, makan yu,,, guah juga
lagi sama sahabat guah "

" ayuh" dan mereka pun ngobrol-ngobrol sambil jalan

" tuh temen guah "

Woy Juk, kenalin nih Fani temen guah waktu di SMP Dudung ngenalin
Fani ke Juki. nama guah Juki

guah Fanisahabatnya Dudung ia ?

Ia nehgini aja deh ngobrolnya diterusin ntar aja abis makan...! Key?!.
dan mereka pun langsung memesan makanan. Makanan pun udah di pesen,
sambil nunggu mereka ngobrol-ngobrol dulu dan udah hampir 30 menit
makanannya dateng juga ampe lapernya si Juki n si Dudung, sendoknya

29
ampe jatuh.malu-maluin banged dah!! Hmmdi tengah ketenangan pada
saat makan, Dudung bertanya ama Juki. Dung, besok mau nerusin dimana lu
?

guah mau di SMA N 10 Bekasi Juki menjawab pertanyaan si Dudung.


Fani pun juga ikut ngimbrung. sama donk kayak guah

Lu juga mau masuk SMA 10 Fan ? Juki bilang gitu ama Fani.

Lagi asyiknya mereka ngobrol-ngobrol, tiba-tiba si Dudung bilang makan


dulu aja, ngobrolnya di terusin ntar kalo udah selesai makan akhirnya mereka
udah selesai makan, terus pulang deh..Juki mulai curiga ama kejadian
kemaren waktu dia lagi asyik ngobrol ama Fani tiba-tiba Dudung kelihatan
agak jealous

Apha Dudung suka sama Fani yaa ??

Gag kerasa cepet banged udah masuk tahun ajaran baru lagi. 3 tahun yang
lalu, mereka masuk tahu ajaran baru di bangku SMP tapi sekarang bukan
melainkan di SMA.

Ternyata benar, Juki dan Fani satu sekolah ! MOSnya bareng n satu kelas
juga....

Juk, lu satu kelas ama guah ? Fani menegur Juki duluan.

Ia tuh .. nama guah ada di kolom XA akhirnya mereka berdua sekelas.


Setengah tahun mereka telah lalui, kebersamaan pun timbul dari kekompakan
mereka. Tiba-tiba Dudung baru mengabari si Juki.di sms yang isinya Juk,
guah di sini SMA 4 Bekasi.Lu jaga baik-baik si Fani coz guah sayang n cinta
bener ama dia.

Juki pun membalas sms Dudung tersebut Ia sob, tenang ajaasyik juga
temen lu ni! Tapi setelah membaca sms dar Dudung, Juki merasa gag enak
ama Dudung soalnya dia udah sayang banged ama Fani tapi kenapa mesti Juki
yang deket ama Fani.

30
Gag kerasa, semakin dekat hubungan pertemanan Juki dan Fani.!

Fani sebenarnya mengharapkan kalo Juki menembak dia. Tapi Juki agak
gimana gitu setelah baca sms dari Dudung. Padahal si Juki juga suka ama Fani.
Dan ampe akhirnya Juki mengajak si Fani dan dia memberanikan diri buat
nembak Fani di suatu taman deket rumahnya Fan, guah suka sama lu tapi
Dudung juga suka sama lu.

Juki pun berat buat ngasih tau ini semua.

Hah ??? Ternyata Dudung juga suka sama guah..tapi kenapa dia gag
mau bilang ke guah lagi anteng-antengnya situasi, tiba-tiba si Dudung dateng
ke Taman tersebut !. Juki dan Fani sangat kaget atas kedatengan Dudung ke
Taman. Ternyata Dudung mengetahui kalo Juki dan Fani akan bertemu di
Taman tersebut.

Juk, lu jaga baik-baik si Fani walaupun hati guah perih banged dan guah
juga tau fan, lu juga suka kan ama Juki ?

Juki dan Fani pun terkejut setelah mendengar Dudung bicara tadi..Fani
pun mencoba menenangkan Dudung. Dung maafin guah ia ? guah gag bisa
kalo guah suruh cinta luguah nganggep lu Cuma sahabat.

Dudung sangat sedih, karena mungkin hari itu adalah hari terakhir dia
ketemu dengan sahabat dari kecil yaitu Juki dan cewe yang dia sayang karena
ternyata dia harus menjalani operasi tumor pada jantungnya. Juk, fan guah
sebagai sahabat kalian hanya ingin melihat kalian bahagia meski mungkin
setelah ini guah gag akan ketemu lu pada lagiselamat tinggal yah ??

Dudung berat hati untuk menyampaikan ini semuaFani pun gag bisa
menahan kesedihannyadia menangis dalam pelukan Juki.

udah ia, guah mau menjalani operasi tumor di jantung.

Dengan membawa perih di hati tetapi Dudung tetap tegar.

31
sahabat guah ..lu yang paling baik Dung ! lu harus tegar ia ?? guah akan
jaga baik-baik si Fani.demi lu sobat. Juki pun ngasih supott ke Dudung..

Dudung pun pulang dan kesedihan menyelimuti hati Fani dan Juki. Hari itu
pun dateng !! Hari di mana Dudung akan menjalani operasi tumor pada
jantungnya, Dudung pun siap menjalankan operasi tersebut. Kesedihan
bertambah, saat Juki dan Fani datang ke Rumah Sakit. Menunggu operasi
dalam kesedihan, Dokter pun keluar dari Ruang Operasi dan dia bilang kalo
Dudung udah gag bisa diselametin. Fani menangis jerit setelah mendengar
dokter itu ngomong.. Juki pun memeluk Fani supaya menenangkan Fani.

Juki dan Fani pun sangat sedih atas meninggalnya sahabat mereka..

Nama : Amin Mahmudin


Alamat : Baturraden
Email : mindul_17@yahoo.co.id
Facebook : mindul_17@yahoo.co.id

32
First Time I Meet You

SAAT gue masih kelas satu SMP. Baru tiga minggu masuk SMP, hampir aja
di-DO dari sekolah. Karna waktu itu gue melakukan beberapa kesalahan fatal
yang bisa dapet poin gede. Kesalahan yang pertama: Tiga kali membuat Retno
nangis. Terus, dia lapor ke guru. Setiap membuat Retno nangis, poinnya 25.
Jadi, total poin yang berhasil diraih waktu itu 75. Waktu itu, gue ngledek
Retno sampai nangis. Belum kapok juga, ngledek Retno lagi. Sampai akhirnya,
dia nangis lagi untuk kedua kalinya. Dan ketiga kalinya Retno nangis... Karna
rebutan sesuatu sama gue, sampai tek pegang tangannya kenceng banget.
Ternyata eh ternyata, tangan Retno lagi sakit. Ya, sudah, nangis lagi itu anak.

Hiks. . .hiks. . .hiks. Retno nangis sambil megangin tangannya.

Waktu itu lagi pelajaran IPA. Bu Fatmi (Guru IPA) lagi gak ada di kelas.
Kemudian, ketika Retno belum berhenti nangis, Bu Fatmi masuk kelas dan
melihat Retno. Begitu tahu Retno nangis, langsung dia samperin dan bertanya
Kamu kenapa, Ret? Tanya Bu Fatmi

Gue bener-bener jadi stress. Karna kalo sampai ketahuan ini ulah siapa?
Mampus deh! Kalo sampai ketahuan bikin pelanggaran sekali lagi, ortu
bakalan dipanggil. Gue pun Cuma bisa berharap. Mudah-mudahan, Retno
bakalan bilang: Gak apa-apa, Bu. Tapi, sambil nangis dia malah bilang:

33
Hiks . . .hiks. . . sama Ardhi, Bu. .

Ahhhhhhhh! Sialan ini cewek! Akhirnya, Bu Fatmi nyuruh gue untuk


nemuin Pak Yuhron (selaku Guru BK) di kantor. Dengan keadaan terpaksa, gue
pun ke kantor.

Di kantor malah dinasehati macam-macam. Nyebelin banget! Sampai


akhirnya, sekolah melayangkan surat panggilan untuk Ortu. Lebih
menyebalkan!

Kemudian kesalahan gue yang kedua. Ini lebih exstrim lagi: Malak anak gak
dikasih. Sampai akhirnya, tek jitak kepala anak itu. Parah!

Setelah gue melakukan ini semua. Ortu dipanggil ke sekolah lagi. Waktu itu
sekolah berniat mengeluarkan gue. Karna gak tega anaknya mau di-DO, Ortu
pun minta kebijakan dari sekolah. Untungnya, pihak sekolah yang baik masih
sudi dengan gue tetap sekolah di situ. Gara-gara kenakalan itu, poin jadi
bertambah banyak, dari 75 menjadi 135. Itu melebihi batas poin yang
ditentukan pihak sekolah, yaitu 100. Jadi: Untuk sementara waktu, gue adalah
pemecah rekor untuk kategori siswa yang meraih poin terbanyak. Keren!

TAHU gak? Apa akibat dari kenakalan remaja? Kenakalan remaja bukan
hanya berdampak negative untuk orang lain. Tapi juga untuk diri sendiri.
Semenjak anak-anak cewek di kelas tahu, siapa pemegang rekor poin
terbanyak, mereka jadi aneh sama gue. Mereka mungkin mengira: Kalo anak-
anak nakal gak perlu dideketin. Tapi, tidak semua cewek begitu, masih ada
cewek-cewek berperasaan yang biasa aja sama gue. Dari sekian anak cewek
di kelas, ada satu cewek yang blak-blakan bilang kalo dia benci banget sama
gue. Namanya Dhian, dia bertempat tinggal persis di belakang sekolahan.

34
Anaknya pinter, cakep, punya kulit putih, rambutnya suka dikuncung
belakang. Gak habis pikir, kenapa dia bisa benci sama gue? Padahal, gue gak
pernah sekalipun nyolek dia, apa lagi sampai nabok pantatnya. Gak tahu lah?
Mungkin karna alasan lain dia jadi benci.

Pernah suatu ketika gue coba untuk duduk di depan bangku Dhian duduk.
Yang ada, dia malah ngomel-ngomel kayak orang kesurupan, Dhi..! ngapain
sih duduk di sini! Pindah gak?!

Hehe, gue Cuma cengengesan.

Sanah! Pergi gak?! Kata Dhian, lantang.

Hehe, gue cengengesan lagi, dan dengan PeDe berkata, Jangan terlalu
benci sama orang, Yan. Ntar malah jadi suka.

Ihh...!! respon Dhian, makin lantang, Amit-amit aku suka sama kamu,
Dhi! Jangan sampe!

Gue pun tetep duduk di depannya. Dia mau bilang apa? Terserah, gak akan
ada yang peduli. Cukup lama duduk di depannya, dan terkadang, gak jarang
gue ngledek Dhian. Dhian merasa terganggu. Dan gue seneng bisa terus
ganggu Dhian. Piss.

Hari-hari berjalan seperti biasa. Posisi duduk kita berdua belum berubah,
masih tetap antara depan dan belakang. Pernah, saat lagi jam pelajaran.
Waktu itu gue lagi pilek, dan umbel (Ingus dalam bahasa jawa) meler terus
dari hidung. Tek coba keluarin dengan menekan udara kenceng-kenceng,
tangan sudah dalam posisi siap untuk menghadang umbel yang keluar,
srrrrttttt, umbel pun keluar dan berantakan di tangan. Kemudian, tangan gue
lapin ke meja bagian bawah. Men! Imej gue bener-bener ancur, Dhian ngeliat
semua itu. Ihh.. jorok banget, kata Dhian.

Untung dia gak teriak. Lalu gue, Cuma cekakak-cekikikan, ckckckckck..

35
Di mata Dhian, pasti imej gue ancur banget. Nakal, pemegang rekor poin
terbanyak, jorok, gak punya malu, Cuma nyusahin Ortu, bisanya cengengesan
kayak orang Idiot. Tapi gue gak peduli, meski setiap cewek di sekolah bilang:
Ardhi bukan seorang cowok yang pantes diajak pacaran.

ALIH-ALIH dari cerita tentang Dhian ke cerita lain yang mungkin bisa
memperbaiki harga diri. Ada cewek yang menaruh perhatian sama gue. Dia
anak kelas dua, Putri namanya, termasuk anggota OSIS waktu itu. Dan dia juga
cewek yang cukup populer di sekolah. Dari mana gue bisa tahu kalo Putri
menaruh perhatian sama seorang cowok pemegang rekor poin terbanyak ini?
Ceritanya begini: Di kelas gue, ada cewek yang tinggal sekampung dengan
Putri. waktu itu dia cerita, kalo Putri menitipkan sepucuk surat ke dia. Ya,
surat itu ditunjukkan buat gue. Tapi apa? Sebelum surat itu sampai, Putri
memintanya lagi untuk dibalikin. What a pity I am.

Kemudian beralih lagi ke cerita yang lain. masih tentang cerita yang
mungkin bisa semakin memperbaiki harga diri. Suatu ketika, gue lagi ngobrol
sama salah satu cewek di kelas, dia bukan pacar, atau pun TTM (Teman Tapi
Morotin), dia Cuma temen cewek biasa yang paling asik kalo diajak ngobrol.
Namanya Freni. Kita berdua ngobrol soal drama korea di Indosiar. Zaman gue
kelas satu SMP, lagi rame-ramenya drama korea yang judulnya: Full House.
Freni cerita banyak soal idolanya yang bernama Rain (Actor korea sekaligus
penyanyi). Di Drama Full House, Rain berperan sebagai: young jay (Pemeran
utama cowok).

Eh, kamu tahu gak sih ?!, kata Freni, Rain ganteng banget lho, Dhi.

Gak peduli, respon gue, Emang gue hombreng?

36
Dia cerita panjang lebar tentang idolanya. Dia cerita soal ininya, soal
itunya, soal anunya. Eh, sori, keliatannya itu agak saru.

Setelah itu, hening sebentar. Dia berhenti cerita tentang Rain dan beralih
ke pembicaraan lain. Freni bilang, Dhi, kalo kamu gak nakal, pasti cewek-
cewek bakalan ndeketin kamu.

Hening.

Sebentar gue merasa GR, dan bilang, gak nyambung! mau cerita apa sih?

Obrolan kita pun terputus, dan semuanya lewat begitu aja. Seharusnya
saat itu gue bilang, Beneran? Berarti, kamu juga mau sama aku?. Pasti
bakalan jadian sama Freni. Tapi sudahlah, mungkin Robb sudah mengatur
semuanya dengan rapi, bahwa pada saat itu, bukanlah waktu yang tepat,
untuk pertama kali memulai pacaran monyet.

DHIAN bukanlah Freni ataupun Putri. Dia itu beda sama keduanya. Di mata
gue, Dhian anak yang rajin di sekolah, kutubuku, dan gak suka anak nakal
seperti apapun. Dia itu tipe orang: Yang tiap malem belajar agar bisa dapet
ranking satu. Dan itu terbukti. Setiap ujian semester, dia pasti jadi juara kelas.
Sangat berbanding terbalik dengan gue. Mungkin karna itu dia jadi benci sama
gue. dia mau benci atau gak? Gak peduli. Tetep aja gue akan pasang muka
tebal sama dia.

37
Hari-hari berjalan seperti biasa. Berangkat sekolah, belajar di kelas,
istirahat, sampai pulang ke rumah. Di kelas, antara gue dan Dhian, gak pernah
akur. Sampai akhirnya kita berdua naik kelas dua. Di kelas dua kita terpisah.
Gue di kelas 2d. sedangkan Dhian, di kelas 2b. lambat laun, gue jadi lupa sama
Dhian. Gue sempet ngrasa kesepian, gak ada lagi yang ngomel-ngomel, gak
ada lagi cewek jutek kayak Dhian, karna gue dan Dhian, sudah pisah ranjang.
Weitz... Maksudnya, sudah pisah kelas.

Dari kita gak pernah akur, sampai kita pisah kelas. Ternyata Robb-semesta-
alam sudah merencanakan sesuatu untuk kita. Dan hamba mana yang bisa
mengira apa yang akan Robb-nya rencanakan? Ada yang tahu? Mungkin kalian
akan berpikir, Mama Laurent. Ya, meskipun Mama Laurent bilang bahwa: Di
tahun 2010 aku akan kesulitan untuk menerawang masa depan. Karna, noda
hitam telah menutup penghlihatanku. Tapi tenang, Mama Laurent juga bilang
bahwa: Akan ada yang bisa menggantikan aku, dan dia juga bisa menghapus
noda hitam itu. Dialah... Mama Lemon. Sori, gak nyambung.

Gak disangka-sangka, pada suatu hari, waktu gue mau ke kantin, Lailin
(temen sekelas Dhian) nyamperin gue dan bilang, Dhi, ada salam dari Dhian.

Setengah gak percaya, gue bilang ke Lailin, Salam balik.

Gak hanya Lailin aja yang bilang kayak gitu. Banyak dari temen-temen
Dhian yang lain juga bilang seperti itu.

Ya, pasti, yang ada dalam pikiran seorang cowok kalo dapet salam dari
cewek: Cewek itu pasti naksir sama gue, ahaiiiyy!. Dan manusiawi juga, kalo
jadi GR. Seperti apa yang gue rasain waktu itu. GR, kepedeen, yang jelas
senengnya kebangetan. Berkali-kali Dhian nitip salam, sampai kepala gue ini
makin gede. Sempat terpikir: Apa Dhian bener-bener suka sama gue dan
pengen gue tembak? Mungkin itu benar. Jadi, gue sempat mengambil
kesimpulan: Dhian terus-terusan nitip salam adalah untuk memancing gue
supaya nembak dia. Jadi berasa seperti ikan hiu yang dikasih Fresh meat.

38
SEPULANG sekolah. Gue pulang naik angkot, dan kebetulan bareng sama
Retno (yang dulu pernah nangis sama gue). Retno juga sekelas sama Dhian di
kelas 2b. Di awal penulisan ciri-ciri Retno belum tertulis. Sebenernya, Retno
itu lebih cantik lagi dari pada Dhian. Jadi, dia itu punya rambut keriting,
hidungnya mancung, kulit putih, mukanya kayak orang jepang, dan berani
jamin, cowok yang ngeliat Retno, gak bakalan bilang dia gak cantik. Retno itu
bagaikan impian dan harapan bagi setiap lelaki normal. Gue ngobrol sama
dia. Sampai Retno menyinggung tentang Dhian, Dhi, itu si Dhian gimana?

maksud lo? gue pura-pura gak ngerti.

Dhian itu, kata Retno, suka sama kamu, Dhi.

Apa bener? Tanya gue, tetep datar.

Iya, Retno coba untuk menyakinkan, dia bener-bener suka sama kamu,
Dhi.

Sejak hari itu gue semakin yakin. Kalo Dhian bener-bener suka sama gue.

Berhari-hari gue Cuma diam, sama sekali gak ada gerakan dan niat untuk
nembak Dhian. Sampai akhirnya, Dhian yang nembak duluan. Pas moment
Dhian mau nembak, sehabis istirahat pertama selesai. Gue yang sudah masuk
kelas, tiba-tiba dipanggil sama Lailin dari jendela, Dhi, sinih, bentar ikut aku
ke WC.

Langsung aja gue cabut dari kelas, Ngapain sih suruh ke WC? Apa mungkin
Lailin gak bisa cebok sendiri? Pikir gue.

39
Di WC, ada Lailin dan seorang bidadari. Bidadari itu Siapa lagi kalo bukan
Dhian? Sama sekali gak pernah terbanyang, bakalan di tembak sama seorang
bidadari. Karna menurut cerita, bidadari gak mungkin bawa-bawa pistol.
Mereka Cuma bawa slendang. Ya kan?

Dengan cengengesan Dhian menghampiri gue dan bilang, Dhi? Emm... Aku
suka sama kamu. Mau gak? Kalo kita pacaran?

Ini hati sudah jingkrak-jingkrak kemana-mana, tapi gue coba untuk stay
cool. Sedikit tersenyum buat Dhian. Dhian pun ikut juga senyum-senyum
sambil sesekali memalingkan muka karna malu. Kemudian, Dhian Tanya lagi,
mau gak?

Gue stay cool sambil tersenyum lebar terus bilang, Yak, aku mau.

Dari awal Dhian benci, sampai akhirnya bisa menumbuhkan rasa suka dan
berani untuk ngungkapin perasaanya itu. Gue suka.

Akhirnya, kita resmi pacaran dan telah berhasil merealisasikan cinta


monyet kita.

Dari situ gue tahu. Bahwa cewek bisa juga ngungkapin perasaanya. Tapi,
masih banyak cewek-cewek yang jaim untuk ngungkapin perasaannya duluan
kepada seorang cowok. Apa alasannya? Kenapa cewek bisa jaim? Dari situ bisa
muncul asumsi dari tiga pertanyaan:

1) Apakah mungkin cewek takut untuk broken heart kalo sampai ditolak?
Karna jelas, perasaan seorang cewek itu lebih lembut jika dibandingkan
dengan perasaan cowok.

2) Apakah cewek gak mau dianggap gampangan, karna sudah berani


ngungkapin perasaannya?

3) Atau mungkin kedua factor itu penyebabnya?

40
Dari pertanyaan nomer satu, mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi untuk
alasan nomer dua, rasanya sulit untuk diterima. Hanya karna Dhian
ngungkapin perasaannya, gue gak pernah menganggap Dhian sebagai seorang
cewek gampangan. Dia gak gampangan kok. Dan juga, ketika cewek sudah
berani ngungkapin perasaannya, gak akan ada orang yang bilang, Elo itu
cewek gampangan. Toh itu Cuma ngungkapin. Jelas itu berbeda sama cewek
yang ngajak cowok berduaan di kamar atau di tempat gelap. Itu baru namanya
sembrono dan gampangan banget.

41
Penulis : Ardhi Subhan Afifi
Alamat : JL. Kiswadi no. 53 Purbalingga Lor
Email : ardhi_bms@yahoo.com
Facebook : ardhi_bms@yahoo.com (Ardhi Ndumin Pelajar Malas)
Phone : 085747539307

42
Last Time I Meet You

BEGITU menakjubkan. Hubungan gue dan Dhian pun berlanjut jadi


pacaran. Dan itu, pertama kalinya bagi gue. Mungkin Dhian cocok disebut
pacar-cinta-monyet-gue-yang-pertama. Baru kelas dua SMP pacaran? Apa
manfaatnya? Dan apa yang bisa gue beri buat Dhian? Gak ada, Dhian gak
dapet apa-apa dari gue. Dan gue juga gak bisa ngasih apa-apa buat dia.
Selama pacaran, gue malah kurang perhatian sama Dhian. Frekuensi main
sama temen-temen lebih banyak jika dibandingkan dengan gue ketemu sama
Dhian.

Banyak orang bilang, pacaran itu bikin semangat, apa lagi untuk anak yang
baru menginjak remaja. Tapi kenyataannya enggak gitu. Pacaran butuh
budget, butuh mental, dan juga, harus siap lahir batin. Untuk anak yang baru
menginjak remaja, apa dia sudah punya budget sendiri untuk pacaran? Apa
dia juga punya cukup mental? Dan yang terpenting, apa dia sudah siap lahir
batin?

Untungnya, selama kita pacaran, Dhian gak pernah minta macem-macem


sama gue. Seandainya dia minta dilayani, melepas hasratnya yang semakin
hari semakin menggebu. Mungkin gak akan gue layanin. Karna jelas, kita ini

43
belum siap secara lahir. Lagian itu juga dosa, kan? Sendainya saja gue bersedia
untuk melayaninya. Dan Dhian belum merasa puas. Apa yang akan dia
katakan? Mungkin dia akan berkata, sanah! Dipijet dulu ke mak Erot!

Gue sebenernya seneng banget, karna sebelumnya, belum pernah


terpikirkan untuk pacaran, apa lagi pacaran sama Dhian. Jujur, gue kagum
sama Dhian. Sudah pinter, rajin, cakep, rajin ngibadah lagi. Namun, sayang
sekali, hubungan gue dan Dhian gak berlangsung lama. Belum genap satu
bulan, Dhian minta putus. Dia nembak di WC. Pas minta putus juga di WC.

Dhi?

Ya, jawab gue, ada apa?

Kita putus ya? Kata Dhian.

Jeger! Gue coba untuk bertahan dan bilang, Jangan, Yan. Aku gak mau.

Sambil tersenyum, dia tetep aja minta putus, Ya, Dhi? Kita putus.

ya udah. Jawab gue, belum ikhlas.

GAK lama setelah putus sama Dhian. Bersamaan dengan ujian semester
pertama selesai, gue pindah sekolah ke luar kota, tepatnya di Pesantren.
Semua ini bukan gue yang menginginkan, melainkan sekolah, karna angka
poin yang gue koleksi semakin bertambah banyak. Minggu-minggu pertama di
pesantren, gue kaget. Ternyata seperti ini. Bangunnya harus pas subuh, habis

44
subuh ngaji, mandi, makan, kemudian sekolah nyampe jam setengah tiga. Gak
pernah berhenti, begitu selesai satu kegiatan, langsung ada kegiatan lain.

Waktu terus bergerak maju. Anehnya, gue mampu bertahan selama lima
tahun di Pesantren. Peraturan-peraturan di Pesantren, mengajarkan betapa
pentingnya kedisiplinan. Selain ilmu agama, dan ilmu kontemporer,
kedisiplinan juga sangat diutamakan di sana. Oleh karna semua itu, gue jadi
banyak berubah ke arah yang positive. Dan yang jadi pertanyaan. Mungkinkah
akan tetap seperti ini? Menjadi manusia yang selalu berusaha untuk terus
meningkatkan ketakwaan kepada Robb semesta alam. Itu yang gue inginkan.

Sampai suatu ketika, saat sudah kelas dua SMA, waktu itu gue lagi di
rumah dan sedang tidak tinggal di asrama (L A J U). Sehabis makan malam,
ada SMS masuk. Sekarang kan lagi musim tuh, yang namanya SMS dengan
bahasa alay. Bahasa alay itu yang dibikin-bikin, yang gak semestinya.
Contohnya seperti ini: sama siapa jadi tama tapa. Atau, cute banget jadi
cute beut terus ada lagi yang paling bikin bingung, kamu kenapa sih? jadi
amu napa ti? Gaul sih, tapi malah kayak orang begu jadinya. Kalo SMS yang
gue dapet, hurufnya gede-kecil. Begini SMS-nya:

AsSAlaMU aLAiKUm. iNi BeNEr NoMErNYa aRDhi?

Jadi pusing bacanya.

Nomer itu gak bernama.

Setelah gue bales, Wa alaikumussalam. Iya, benar ini nomerku.

Gak lama, gue dapet balasan, iNi dHIaN, Dhi. GiMAna kABar kOWh?

Gue bingung, Dhian siapa? Tek Tanya lagi, Dhian siapa? anak mana ya?

Gak lama, dHIan TeMEnMu WaKTu dI SMP, jawab Dhian, JaHAt bAnGEt
KoWH, mASa LuPA Ti?

oyaya, akhirnya gue ingat, kabarku baik, yan. Kamu ndiri gimana?

45
KaBArku BAek, kata Dhian, Oya Dhi, KAtaNYa, KaMU SEkaRAng UdAH
kAYaK UstaDZ?

Ustadz apaan? Tanya gue, Ustadz cinta?

Dia bilang, katanya orang-orang, gue sekarang sudah kayak ustadz.


Hahahaha

Pertama kali dapet SMS dari Dhian, gue ngerasa seneng. Dhian tiba-tiba
SMS gue, ahaiiyyy!pikir gue.

Untuk seterusnya, kita makin sering SMS-an. Tanya-tanya tentang sekolah,


curhat, sampai saling mengucapkan met bobo ketika mau beranjak tidur. Tak
terduga dan gak pernah menduga, bakalan deket lagi sama Dhian. Setelah gue
mengira Dhian hanyalah cerita lama di SMP, sekarang berubah jadi:
Kesempatan kedua untuk gue bisa deket lagi sama dia. Tapi tidak segampang
itu ternyata. Kehadiran Dhian kembali dalam hidup gue, membuat jiwa jadi
terusik. Bersamaan dengan gue deket lagi sama Dhian, gue lagi ada masalah
sama cewek. Ya, saat itu juga gue lagi punya pacar. Namanya: Ani. Dan
situasinya bener-bener memungkinkan untuk putus. Kayaknya ini waktu yang
tepat untuk putus.

PADA suatu malam, gue melupakan soal belajar (emang pernah belajar?),
dan berniat main ke rumah Dhian. Tepatnya setelah sholat isya, gue SMS
Dhian:

Yan, lagi ngapain?

LaGI Gak nGPa-NgPAiN, DhI, bales Dhian, kAmU LaGI NGaPAin?

46
Yeah! waktu yang tepat. Dhian lagi gak belajar.

Aku mau ke rumahmu, Yan, request gue, boleh gak?

GaK uSAh LAh.. Bales Dhian

Tapi gue ngotot mau kesana.

Sampai akhirnya Dhian confirm, YOdAH. TaPI kAMu KEsINi sENdIrIaN aJa.
GaK uSAh bAWa TEmEN LHo.

Langsung aja cabut naik motor. Gak lama, gue nyampe di tempat tujuan.

Gue gak salam, tapi SMS, Yan, aku udah nyampe.

Belum ada satu menit, dari arah rumah Dhian ada seseorang yang
membuka pintu. Rasanya ini jantung mau kepleset. Men! Itu Dhian. Asli!
Dhian tambah cakep. Dia pake pakaian casual (kaos biasa dengan bawahan
celana pendek jeans di atas lutut).

Ardhi, Sapa Dhian, sehat, kan?

Alhamdulillah, yan. Jawab gue, canggung.

Kok kamu sekarang jadi kurus ya, Dhi?

Iya, Respon gue, cengengesan, kebanyakan mikir sih. Mikirnya gak jelas
mikir apa? Hehe.

Jangan kebanyakan mikir ya... kata Dhian, dengan lembut, nanti malah
bisa stress lho.

Iya, respon gue, emang dari dulu aku udah stress kan, Yan?

Iya, Dhian mengiyakan, dulu kamu stress banget. Nakal banget pokoknya.

Selama kita ngobrol, gue coba untuk tidak canggung sama Dhian, mencoba
menyembunyikan apa yang gue rasain, supaya jangan sampai muncul

47
kepermukaan, dan membuat Dhian jadi ikutan canggung. Di teras rumah
Dhian, kita ngobrol, Dia juga curhat soal mantannya yang belum lama putus.

Agar terkesan seperti pendengar yang baik, selagi Dhian cerita, gue natap
ke arah wajahnya dengan pasang mata nanar. Tidak ketinggalan, gue amati
wajahnya juga. Gue teliti. Bagian mana sih yang berubah dari Dhian? Semakin
diteliti lebih jauh lagi, tapi malah jadi Semakin terbawa sama pesonanya, gue
pun mulai lepas dari ceritanya. Tanpa sadar, sudah jam sepuluh malam. Kalo
aja ibunya Dhian gak keluar dan bilang, Yan, udah malem. Dan andai saja
Dhian gak peduli sama omongan ibunya dan gak bilang ke gue, Udah malem,
Dhi. Pulang dulu, kan? Mungkin gue akan pulang setelah Nunggu lima menit,
sepuluh menit, dua puluh menit, atau satu jam lagi, baru gue pulang.

Begitu sampai di rumah, gue baru tahu: Ternyata ngobrol sama cewek
sampai lupa waktu, bisa bikin orang susah tidur.

DI sisi lain selama gue menjalin kedekatan sama Dhian, gue juga lagi ada
konflik sama Ani. Beberapa hari sebelum tahun baru 2010. Gue Study Tour ke
kota Malang. Bareng-bareng sama temen-temen sekolah tentunya. Study tour
ini memang sudah rutinitas buat anak-anak kelas dua di sekolah gue. Saat itu
adalah klimaks ngambek-ngambekan sama Ani. Setiap kali Ani SMS, gue gak
bales. Sampai gue ini, dibilang orang sadis sama temennya Ani. Beneran,
paling sebel sama anak yang sukanya komen soal hubungan orang lain. Dari
pada hati gue habis digrogotin terus sama Ani, lebih baik putus aja.

Sebenarnya Ani itu anaknya baik. Kita putus juga bukan karna Ani yang
salah, melainkan gue. Yang pertama kali suka sama Ani juga gue, padahal, Ani
sudah punya cowok. Sudah jelas kayak gitu, masih aja ngotot PDKT sama Ani,
sampai-sampai, dia jadi suka beneran sama gue. Ani jadi bingung harus milih

48
siapa. Gue atau cowoknya yang lagi di luar kota? Ya, Ani long distance sama
cowoknya, bertahun-tahun dia belum ketemu sama cowoknya itu. Kasihan
dia. Tapi dia enggan untuk ngambil keputusan mau pilih siapa. Ya, sudah, mau
gimana lagi coba? Apa gue harus tetap bertahan. Gue juga sakit tahu!

Begitu gue putus sama Ani, langsung aja gue bikin janji tahun baruan
bareng sama Dhian. Cowok, dimana-mana memang baji(THuuT)an. Kalo ada
cowok yang nolak dikatain baji(THuuT)an, berarti dia homo. Cowok, Cuma
butuh waktu lima detik untuk suka sama cewek. Apa lagi kalo ceweknya
cakep. It doesnt matter, yang penting gue bukan homo.

Gue tanya Dhian lewat SMS, Yan, besok tahun baru sama aku ya?

Beberapa menit kemudian, Dhian bales, YA BOlEH, tAPi JAngAn jAuH-jAUh


yA.

Iya, gue mengiyakan.

Dengan begitu, tinggal menunggu tahun baru tiba. Yeah!

Sebagai seorang cowok tulen, gue pasti akan menepati janji itu. Wajar, lagi
kasmaran sih. Yang namanya orang lagi kasmaran, mereka akan melakukan
apa saja demi cinta. Memang, tidak akan ada orang yang melarang, tapi
tetep aja kita harus hati-hati. Karna bisa jadi, kita melupakan kewajiban demi
orang yang kita cinta. Seperti yang dilakukan Al-Qomah. Dia adalah salah
satu sahabat Rosululloh SAW, dan dia juga seorang yang dermawan. Semenjak
Al-Qomah berumah tangga, dia memutuskan untuk punya rumah sendiri
bersama dengan istrinya dan meninggalkan Ibunya untuk tinggal sendirian.
Sedangkan sang Ibu yang sendiri di rumah lama, suatu ketika merasa lapar.
Dan di rumahnya sedang tidak ada sesuatu yang bisa dimakan. Kemudian,
sang Ibu pun berkunjung ke rumah anaknya itu. Di rumah Al-Qomah, dia
melihat makanan yang lezat.

Lalu, Nak, itu ada makanan. Bolehkah Ibu memakannya? Pinta sang Ibu.

49
Tapi apa yang kemudian Al-Qomah katakan pada Ibunya, Jangan, Bu. Itu
adalah makanan yang sudah saya sediakan untuk istri saya. Kalo Ibu mau,
nanti saja, sepulang istri saya dari pasar. Saat itu juga sang Ibu merasa sakit
hati. Al-Qomah lebih memilih Istrinya dari pada dirinya. Padahal, Ibu itu
adalah orang yang merawat Al-Qomah dari dia belum bisa apa-apa sampai
bisa menjadi seorang dermawan yang dihargai oleh kaum Muslim lain. Akibat
dari Al-Qomah menyakiti Ibunya, dia jadi sulit melewati masa-masa ketika ajal
akan menjemputnya. Itulah yang namanya kasmaran, bisa membuat orang
lupa segalanya. Seperti yang dilakukan Al-Qomah, tanpa sadar, dia lupa
kewajiban terhadap ibunya. Padahal, Ibu adalah orang pertama di dunia, yang
harus dipedulikan oleh seorang anak.

SUNGGUH di luar perkiraan. Rencana gue dan Dhian batal. Sebelum tahun
baru, Dhian yang minta batal. Dia kecewa setelah tahu kalo gue sama Ani
balikan lagi. Gue SMS Dhian, Yan, aku udah balikan lagi sama Ani.

Belum ada balasan dari Dhian. Kemudian gue sambung, Aku kasian sama
Ani, Yan.

Belum lama, Dhian bales, Ya JaNGaN KArNA KasIAn Lah. KaMU MsH
sAYanG, Kan?

Iya, jawab gue, aku masih sayang ding. Hehe.

NO REPLY.

Kemudian setelah menunggu beberapa saat belum ada balasan juga, gue
tanya, Yan, besok tahun baruan jadi, kan?

50
GaK uSAh, gAk jADi.

Dengan begitu, jelas sudah, gue telah bikin Dhian kecewa.

Ahhhhh! Gue bener-bener kalut. Bingung! Setelah balikan sama Ani,


bukannya hubungan jadi membaik. Tapi kita berdua sudah tidak ada lagi
kecocokan. Gue pun coba untuk SMS Siti (Teman curhat Ani). Siapa tahu, dia
bisa bantu. Ti, Ani sebenernya gimana sih sama aku? Aku bener-bener gak
ngerti sama apa yang dia mau.

Gak lama, Siti bales, Kenapa lagi? Rumah tangga lagi gak harmonis?

Sialan, bales gue, serius nih Aku bingung sama Ani. Dia sebenernya mau
pilih aku atau cowoknya yang duluan itu sih? Apa aku harus mundur aja?

kamu jangan gitu, Dhi, bales Siti, Ani itu sayang sama kamu, masa kamu
udah bikin dia sayang, sekarang mau pergi gitu aja. Mending kamu tanyain aja
sama Ani, mau pilih siapa gitu.

Tanpa pikir panjang, gue SMS Ani.

Sebelum SMS Ani, gue tarik nafas dulu. Siapapun yang akan Ani pilih,
apapun balasanya, gue harus terima. Gue SMS Ani, to the point, An, aku mau
kepastian. Kamu mau pilih siapa? Aku atau dia?

Jeger! Balasan Ani menyatakan, kalo gue bukan pilihannya. Terus? Ya jelas
gue sakit lah. Tapi, langsung aja gue ndeketin Dhian. Gue juga sekalian bilang,
kalo gue sudah putus lagi sama Ani.

Semenjak itu, gue masih terus SMS-an sama Dhian. Satu minggu, dua
minggu, tiga minggu, sampai saat gue untuk nembak Dhian tiba. Waktu itu
gue lagi ada di asrama. Ya, gue tinggal di asrama dan gak laju lagi. Karna baru
satu minggu di asrama, apa mungkin gue untuk pulang ke rumah? terus
nemuin Dhian, kemudian nyatain perasaan ke dia. Jalan satu-satunya waktu
itu adalah lewat HP. Karna lagi gak punya pulsa, jadi gak bisa nelpon,
untungnya masih ada bonus SMS. Jadi, Cuma lewat SMS.

51
Gue langsung aja to the point sama Dhian. Karna gue gak mau sampai
keduluan sama orang lain.

Bismillahi rohmanirrohim

Yan, mau jadi cewekku gak?

Dia balesnya lama banget. Gue kira dia lagi mikir dulu.

Selang waktu setengah jam, Dhian baru bales, MAaf, DHi. AKu gAK bISa
jADi ceWEkmU. BaRUsAN mANtaNKu teLPoN. TErUS dIA ngUNgKaPIn
pERaSAaNnYa kE aKU. YA aKu bAlIKan lAgI. Dhi, aKU mAu kITa sAHaBAtan ajA.

Ahhhhhh! Ternyata! Pas gue SMS Dhian, mantannya lagi nelpon. Just like I
expected, gue keduluan sama orang lain.

Gue bener-bener broken banget waktu itu. Setelah gagal sama dua cewek
berturut-turut, gue bener-bener terpuruk. Ibaratnya jantung hati tesayat
pedang tajam. Bisa dibanyangin gimana sakitnya?

Tahu? Bagian yang paling menyakitkan sehabis putus sama orang?


Kebanyakan orang-orang yang menjalin hubungan dan putus, pasti segala
jenis hubungan silaturrohim juga terputus. Seperti awalnya sebelum putus:
Gue sering ke rumah Ani, dan Ortunya juga sudah kenal gue dengan baik. Tapi
setelah kita putus, pasti Ortu Ani bakalan nanya, Kenapa sekarang Ardhi gak
pernah ke sini lagi, An? Yang dulunya sudah deket, sekarang jadi jauh lagi,
kan?

Mungkin suatu hari akan baikan lagi, tapi belum tahu kapan akan bisa
baikan. Itu semua butuh waktu yang lama. Setahu gue, jarang ada orang yang
sehabis putus, satu minggu kemudian bisa baikan. Karna butuh waktu
berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun bagi sebagian orang untuk bisa
sembuh, dari rasa sakit sehabis putus. Mungkin menurut kita, sebagai species
yang bernama Manusia, ini semua tidak adil. Terkadang, manusia gak butuh

52
banyak waktu untuk suka sama lawan jenis, namun, manusia butuh waktu
seumur hidup untuk melupakannya.

Gue kasih tahu nih. ada satu obat yang sangat mujarab dalam mengobati
rasa sakit sehabis putus. Kamu bisa pilih obat ini sesuai selera kamu. Obat ini:
Cepet-cepet cari pengganti.

HARI-HARI terus berjalan. Bumi pun akan terus berputar, dan gue akan
tetap berdiri. Sejak saat itu gue introspeksi. Kenapa gue kayak gini? Kenapa
harus bingung-bingung cari cewek? Selama masih bisa berdiri, gue coba untuk
terus positive thingking. Kalo jodoh itu, sudah diatur, sama Robb semesta
alam.

Daripada gue terus-terusan mikirin urusan cewek, mending gue Facebook-


an aja. Hampir tiap hari gue facebook-an. Karna siapa tahu, dari facebook bisa
dapet jodoh. Sip!

Sejak itu, gue tetep seperti biasa. tetap sekolah, tetap langganan di warung
Bu Tuti, tetap mandi dua kali sehari, dan tetap cengengesan seperti biasa.

Beberapa bulan semenjak konflik gue sama Dhian dan juga Ani. Secara gak
sengaja, waktu gue lagi Facebook-an, gue liat pemberitaan di beranda, kalo
Ani melajang. Ya, dia putus sama cowoknya. Belum lama setelah itu, ada
seorang cowok yang ngirim pesen ke gue. cowok itu namanya Yosi. Dia
cowoknya Ani yang baru aja diputusin. Pesannya begini:

GEH! MENTANG-MENTANG GUE LAGI GAK ADA, ELO BISA SEENAKNYA?!


ELO ANAK MANA HAH?! APA ELO ANAK BUPATI? GUE GIBENG SEKALIAN LO!

53
Gue gak habis pikir, Padahal, sudah sejak lama, gue sama Ani gak ada
hubungan apa-apa lagi. Dari pesan di atas, gue bisa ngambil kesimpulan:
Mungkin Ani cerita sama Yosi soal gue, atau, dia juga bilang sama Yosi, kalo
dia gak bisa membuang angan-angannya tentang gue. Ya, dia ternyata lebih
milih gue daripada cowoknya. kalo memang benar kesimpulan yang gue ambil
bukan Cuma rasa GR semata. Apes deh gue! Kenapa baru sekarang? Kenapa
gak sejak dulu?

Gue jadi ingat sewaktu ada konflik sama Dhian. Gue juga ngrasain apa yang
Yosi rasain. Ternyata sakit banget, ketika orang yang kita sayang, lebih
memilih orang lain.

54
Penulis : Ardhi Subhan Afifi
Alamat : JL. Kiswadi no. 53 Purbalingga Lor
Email : ardhi_bms@yahoo.com
Facebook : ardhi_bms@yahoo.com
Phone : 085747539307

55
MY LOVE WAS LOST

TEDENGAR suara ketukan pintu dirumah yang megah ditengah-tengah


kota Bandung.

toktoktok

Assalamualaikum.

Waalaikumussalam, koq pulangnya telat de?Tanya Luri.

Iya kak, tadi aku mampir ke toko buku dulu.Jawab Luvi.

Emangnya kamu jadi beli novel KCB ya de? kakak ntar baca ya?!

Aku yang beli aja, belom baca. Antre donk kak! Iya dech, gampang. Ntar
kalo aku dah selesai baca, kakak boleh pinjem. Eh iya kak, aku mau cerita
sesuatu nich!Kata Luvi mencegah kakaknya yang akan masuk kekamar. Ia
mengajak kakaknya duduk diruang tengah.

Emanknya kamu mau cerita apaan siy? Penting banget ya? Tentang apa?

Tentang..cowok kak!

56
Idiiiih.kecil-kecil udah mikirin cowok! Dasar genit! Tukas Luri sambil
menjewer kuping adiknya.

Aduhaduhampun kak! Aku kan udah gede, tau! Eh kak, tadi tuch aku
ketoko buku naek taxi. Nah, HPku, aku taruh disampingku. Pas aku turun, aku
bener-bener ga sadar kalo HPku ketinggalan ditaxi itu. Tapi untungnya, ada
cowok yang mau ngembaliin HPku itu, ternyata pas dia naik taxi itu, dia ngeliat
HPku, dan dia langsung ngembaliin

HPku itu, gitu kak ceritanya! Cerocos Luvi.

Terus cowok itu keren ga? Dan kamu kenalan ga?

Mmmlumayan keren siytapi aku ga sempet kenalan tuch! Abisnya siy,


dia langsung ngabur waktu udah ngembaliin HPku tanpa ngomong sepatah
katapun.

Uhpayah! Kata Luri, sambil menjitak kepala adiknya.

MINGGU pagi yang cerah

Luvi, kamu udah selesai belum baca novelnya? Tanya Luri.

Belom kak, masih banyak banget nich!

Lagian, kamu tuch ya, seharusnya belajar yang rajin. Siapin diri kamu.
Bentar lagi khan kamu mau sekolah di Jakarta. Pastinya saingan kamu berat-
berat de! Tapi koq, kamu malah males-malesan begitu?

57
Ah, kakak bawel banget siy. Kak ni novel tuch tebel. Makannya, bacanya
tuch harus sabar. Lagian, aku tahu koq, mana waktunya untuk belajar dan
mana waktunya buat baca novel! Inikan hari minggu kak, jadi aku mau`LIBUR
BELAJAR`dulu, alias refreshing otak.

Kalo kamu mau refreshing, gimana kalo kita ke PU! Disana suasananyakan
lebih tenang. Oya, kakak juga mau cari referensi buat skripsi kakak. Temenin
kakak yuk!

Ah.males kak! Pagi-pagi udah ke PU! Aku mau baca novel dirumah aja!

Justru karena masih pagi, PUnya belom sesak. Ayo de! Ayo Kata Luri
sambil menarik-narik tangan adiknya. Hingga akhirnya Luvi pun menyerah.

Di PU.

Gara-gara kakak buru-buru siy! Novel ku khan jadi ketinggalan.


Uhsebel! Gerutu Luvi.

Maaf dech! Kamu khan bias baca-bacabuku yang lain disini.

Luvi pun meninggalkan kakaknya yang sedang sibuk mengerjakan skripsi.


Ia pun berjalan dari satu rak buku ke rak buku yang lainnya, tanpa ada buku
yang dicarinya. Hingga akhirnya, ia menemukan sebuah buku yang berjudul
La Tahzan, Jangan Bersedih.

Lho, inikan buku yang waktu itu pernah aku pinjem dari temen kak Luri.
Tapi kalo ga salah, aku belom selesai baca buku ini. Kata Luvi dalam hati.
Pada saat dia akan mengambil buku itu, seseorang dari arah yang berlawanan
dengan Luvi, mengambil buku itu lebih dulu.

Eh, tunggu! Seru Luvi pada orang iti. Orang itupun langsung berkata,

Kenapa? Kamu juga mau pinjam buku ini? Tanya orang itu. Luvi yang
melihat wajah orang itu diantara orang itu, jadi kaget.

58
Kamu kan Kata Luvi pelan. Melihat wajah orang itu menjadi bingung.
Luvi melanjutkan kata-katanya.

Maksud ku, kita pernah ketemu. Waktu itu loe nolongin aku. Tapi aku
belum sempet ngucapin makasih karma kamu udah keburu pergi. Makasih
banget yach!

Ujar Luvi sedikit berbisik karma takut mengganggu pengunjung yang lain.
Meskipun masih terlihat bingung, cowok itu langsung menganggukkan
kepalanya dan langsung pergi. Menghilang dari hadapan Luvi.

Lho, koq dia malah pergi siy? Cowok itu aneh banget dech, dating tiba-
tiba dan perginya juga tiba-tiba. MISTERIUS Gumam Luvi dalam hati.

JAM masih menunjukkan pukul 06.00. Tak biasanya, Luvi telah tampak rapi
dengan seragamnya untuk mengawali harinya disekolahnya yang baru.

Luvi melihat keluar jendela,

Mmmsemoga aja, hari ini seindah suasana pagi ini Kata Luvi diiringi
senyuman manisnya.

Toktoktok! Ketukan pintu itu mengagetkan Luvi.

Luvi, Luv keluar donk! Ditunggu sarapan tuch!

Iya kak, tunggu bentar! Luvipun langsung bergegas keluar dari kamarnya.

59
Ma, koq tumben sich sarapanyya pagi banget. Kata Luvi mengawali
pembicaraan sambil membuka piring.

Inikan hari pertama kamu masuk sekolah, jadi jangan sampai terlambat
donk. Kamu kan harus ketemu sama gurunya dulu.

Mendengar itu Luvi hanya menganggukkan kepalanya.

Papa jadi nganterin Luvi khan?

Aduh, maaf ya papa ga bias nganterin kamu kesekolah. Papa ada urusan
mendadak. Kamu berangkat sama kak Luri ya1

Ya pa.

Sekolahnya cukup bagus ya de. Kayaknya kamu emank ga salah pilih


dech. Komentar Luri sesampainya disekolah baru adiknya, Luvi.

Semoga aja, mutu sekolah ini emank sebagus bangunannya. Amiin.

Kak, aku dah rapi khan?

Iya, iya, udah rapi koq! Genit banget siy! Udah sana cepetan turun.

Kak, kak itu cowok yang waktu itu aku certain!

Yang mana?

Itu lho yang pake kacamata dan tas item!

60
Maksud kamu itu cowok yang ngembaliin HP kamu waktu itu?

Iya kak! Ya udah dulu, aku mau kekelas dulu ya! Seru Luvi sambil
bergegas keluar dari mobil.

Luvi, tunggu! Teriak Luri.

Ada apalagi siy kak?

Kamu bilang, kamu mau kekelas??? Emanknya kamu udah tau kelasnya?

O iya, lupa, inikan hari pertama ku! Ya udah, cepetan kak, kita keruang
Kepsek!

Setelah keluar dari ruang kepsek, Luvi melihat orang yang sangat
dikenalinya.

Vi, kamu ngliatin apaan siy? Koq bengong gitu? Hellow.!

Mmitu kak, aku liat ada sahabat lama ku disini.

Ywd, kamu samperin sana! Kakak mau pulang dulu ya!

Ya kak!

Ira! Sapa Luvi pada sahabat lamanya itu.

Luvi! Mereka berdua berpelukan.

Koq loe ada disini?

Gw kan mau sekolah disini. Ra, loe apa kabar? Gw kangen.banget sama
loe!

Tadi loe bilang, loe mau sekolah disini, berarti kita satu sekolah lagi
donk! Luvi mengangguk mantap.

61
Vi, kelas loe dimana?

Di X1 IPA 1. Loe dimana Ra?

Berarti, kelas kita samaan donk!

Seyelah lama bercakap-cakap, mereka berdua menuju ke kelas.

DI kelas..

Siapa tuch Ra? Anak baru ya? Tanya Danu.

Kenalin donk, Ra! Sahut Rio.

Iya, iya sabar donk! Jawab Ira.

Lho, itu khan cowok yang Kata Luvi dalam hati.

Temen-temenkenalin ini namanya Luvi Ardiyanti. Biasanya dipanggil


Luvi. Udah gw kenalin khan?!

Iya, tapi belom lengkap + jelas. Diperjelas donk! Pinta Heri.

Mmmgw pindahan dari Bandung, alamat gw di Jl. Kenari no.4. Jelas


Luvi sambil sesekali melirik kea rah cowok yang pernah menolongnya.
Namun, cowok itu tetap tak bergeming dihadapan bukunya.

62
Setelah memperkenalkan diri dihadapan teman-teman barunya, Luvipun
menyalami dan berkenalan dengan mereka. Kecuali, cowok yang pernah
mennolongnya itu.

Vi, apa loe mau kanalan sama cowok yang lagi duduk sendirian itu? Bisik
Ira.

Maksud loe, cowok yang pake kacamata itu? Ira mengangguk pelan.

Kayaknya ga usah dech, gw takut ganggu dia. Emank namanya dia siapa
siy?

Nama dia Affan. Dia anak paling pinter dikelas kita. Dia tu paling disayang
ama guru-guru. Selain itu dia sering ikut lomba-lomba akademik dan sering
jadi juara. Tapi sayang, sifat dan kepribadiannya ga sebagus prestasinya.

Maksud loe?

Dia tuch cuek banget. Jarang banget gaul ma anak-anak laen, selain 3
sahabatnya itu, Rio, Feri, dan Deni. Yach, walaupun begitu, dia jadi idola di
sekolah kita.

Bel berbunyi. Pertanda akan dimulai jam pelajaran. Ira dan Luvi
menghentikan percakapan mereka.

PADA waktu istirahat.

63
Ra, Vi, ke kantin yuk! Ajak Rila dan Sulis yang duduk didepan bangku
mereka.

Kalian duluan aja ya! Kata Ira.

Loe jadi nemenin gw ke perpus kan, Ra?

Iya, tapi istirahat kedua kita harus kekantin. Oce?!

Di perpus

Ira dan Luvi mulai mencari buku yang akan mereka baca. Setelah
menemukan bukunya, mereka pun langsung mengambil tempat duduk
dipojok karena semua tempat duduk sudah penuh. Karena mejanya bersekat,
Luvi tidak tahu kalo yang duduk disampingnya adalah Affan.

Tiba-tiba

Bruk! Buku Affan jatuh tepat disampiing kaki Luvi. Ia pun langsung
mengambilnya dan mengembalikannya pada Affan. Namun ia terkejut ketika
mengetahui bahwa Affan yang duduk disampingnya. Dan tanpa disadarinya, ia
bergumam.

Affan..?

Apa? Darimana loe tau nama ku? Luvipun tersadar dari keterkejutannya
dan berkata,

Dadari Ira.

Oohoya loe anak baru dikelas gw khan? Siapa nama loe?

Nama gw Luvi.

Ini kan Kata Luvi setelah melihat judul buku itu: La Tahzan, Jangan
Bersedih

64
Kenapa? Koq bengong?

Ini kan buku yang waktu itu loe pinjem di PU Bandung, yak an? Koq masih
ada di loe?Emangnya buku ini boleh dipinjem sampai kesini ya?

Di PU Bandung?

Iya, masa loe lupa siy? Kitaa kan ketemu 2 kali. Waktu loe nolongin gw
dan di PU. Masih inget?

Mana bias gw nglupain kejadian itu. Jawab Affan lirih.

Apa? Loe bilang apa tadi? Tanya Luvi pura-pura tak mendengar. Affan
hanya menggelengkan kepalanya dan langsung meninggalkan Luvi.

Lagi-lagi dia ngabur

Anak-anak, study tour kalian tinggal 1 bulan lagi. Jadi persiapkan segala
sesuatu dengan baik. Termasuk kelompok karya tulis kalian. Anggotanya
maximal 8 orang. Kalian bebas memilih kelompok kalian asalkan tetap satu
kelas.

Iya bu Jawab anak-anak serempak. Bel panjang berbunyi, pertanda


istirahat.

Tiba-tiba Deni dan Rio mendekati Ira dan Luvi yang belum keluar kelas.

65
Gimana yank, kamu setuju dengan tawaran ku? Tanya Rio pada Ira.

Mmm, sorry, aku belom tanya ke Luvi. Vi, loe mau ga ikutan kelompoknya
Rio, Feri, Deni, dan Affan?

Gimana ya?

Mau ya, please Kata Ira memohon.

Masa ceweknya Cuma kita berdua, c?

Ntar biar gw bilang ke Sulis dan Rila supaya mereka ikut kelompok kita.
Yang penting loe ikut ya?

Iya dech. Ya udah, sekarang gw mau ke perpus. Biar gw yang bilang Sulis
ma Rila, merekakan lagi diperpus. Gw pergi ya, ntar ganggu kalian. Tukas Luvi
pada Ira dengan senyum penuh arti. Luvipun menarik Deni keluar kelas.

Udah donk, Vi. Jangan narik-narik melulu. Gw juga mau keluar, tau! Kata
Deni sedikit kesal.

Aduh, sorry ya. Tiba-tiba Luvi bengong.

Woy!Loe ngapain bengong? Mikirin cowok y?

Enak aja! Seru Luvi sambil bergegas pergi.

Tunggu Vi! Seru Deni sambil memegang tangan Luvi. Pada saat itu pula,
Luvi melihat Affan keluar dari kelas sebelah. Affan memandang aneh pada
Luvi yang sedang dipegangi tangannya oleh Deni.

Koq pandangannya kayak orang marah gitu ya? Dia kenapa? Kata Luvi
lirih.

Siapa yang pandangannya kayak orang marah?

Lepasin tangan gw donk!

66
Oh, sorry, sorry.

Koq loe ga bareng Affan keperpus siy?

Loe kan juga mau keperpus, yuk kita bareng yuk!

SESAMPAINYA di perpus.

Fan, loe kenapa? Muka loe koq ditekuk-tekuk gitu? Tanya Deni.

Enggak koq, tadi gw abis ngeliat kejadian yang nyebelin!

Kejadian yang nyebelin? Oya Fan, Ira masuk ke kelompok kita!

Ooh.

Luvi juga!

Luvi?

Iya, Luvi. Emank kenapa? Koq kayaknya loe kaget. Bentar, muka loe juga
jadi berubah. Lebih berseri-seri. Atau jangan-jangan

Ah, enggak koq! Kata Affan memotong perkataan Deni.

Loe suka ya sama Luvi? Ngaku aja, man..

Sementara itu, ditempat duduk yang lain..

BTW, kalian mau nerima tawaran gw khan?

Gw sich mau-mau aja. Kan lumayan bisa sekelompok sama anak-anak


pinter. Siapa tau, bias ketularan jenius. Ya ga, Lis?

67
Yap! Gw sich terserah sama loe Ri! Kalo loe ikut kelompoknya Luvi, gw
juga ikut dech!

Kak, kira-kira dia kenapa ya?


Menurut kakak, dia cemburu

Haah! Cemburu?

Iya, cemburu. Kalo dia ga cemburu, ngapain dia ngliatin kamu sama Deni
kayak orang marah?

Itu berarti,

Dia suka sama kamu. Nggak nyangka ya, baru beberapa bulan disini, adik
ku yang cantik ini udah disukain sama cowok. Kata Luri sambil mencubit pipi
adiknya.
Iiih, kakak apa-apaan siy! Udah ah kak, aku mau masuk ke kamar.

KEESOKAN harinya di sekolah.

68
Ra, udah bel tuch! Yuk cepetan kita kemading. Coz, gw pengen tau gw
duduk ama siapa. Ajak Luvi pada Ira.

Sabar donk, Vi! Ngebet amat siy! Luvi yang sudah berdiri, akhirnya duduk
lagi dan berkata,

Ra, gw takut duduk sama cowok. Padahal, gw kan pengennya duduk sama
loe. Lagian, tempat duduknya kenapa mesti diacak siy!? Gw kan ga mau duduk
sama cowok. Guru-guru itu koq ga mentolelir banget!

Udah lah Vi, ni kan udah ketentuan dari sekolah kita. Lagian, cewek
duduknya sama cewek dan cowok duduknnya sama cowok. Kecuali, kalo ada
kelebihan siswa, duduknya ya terpaksa cewek sama cowok.

Mereka berdua akhirnya menuju ke madding, dan dimading udah banyak


sekali anak-anak yang sedang melihat pengumuman itu, termasuk Ira dan
Luvi. Luvi pun memulai untuk mencari namanya. Dan ternyata, disalah satu
kertas yang tertempel dimading itu tertulis: Zaki Affandi Luvi Ardiyanti.

BESOK adalah hari keberangkatan Luvi untuk study tour ke Malang. Ia


pun menyiapkan segala sesuatunya. Kesibukannya itu juga dibantu oleh
kakaknya.

Kak, aku deg-degan dech!

Tiap orang yang hidup ya deg-degan lah! Kamu gimana siy?!

Aduh! Bukan itu maksud ku! Aku ga bercanda kak! Sebel!

69
Eleh-eleh, jangan ngambek gitu donk! Iya, kakak tau kamu deg-degan
karma mau duduk bareng Affan, khan? Santai aja. Dia kan bukan singa yang
mau gigit kamu. Seharusnya, kamu tuch seneng bias duduk sama orang yang
kamu suka.

Aku seneng, senengbanget. Tapi!

De, yang terpenting, kamu jangan bersikap aneh didepan dia. Kalo perlu,
kamu kasih sedikit perhatian ke dia. Biar dia tau sinyal dari kamu.

Sinyal apaan? Sinyal cinta? Keduanya pun tertawa.

Oya de, waktu di Bandung, kakak sering ngeliat dia dech. Tapi, kakak lupa
dimana tempatnya. Ujar Luri sambil berpikir.

Di alam mimpi kali..he

Fan, ini kesempatan loe buat nembak dia. Kata Rio.

Gw?

Kenapa? Loe masih trauma sama Vira? Fan, itu masa lalu yang seharusnya
udah loe kubur dalem-dalem. Sorry bro, gw tau loe sakit hati. Tapi loe ga
boleh ngehukum perasaan loe dengan cara ga bias mencintai cewek lain gara-
garamasa lalu loe itu!

Tapi.
Fan, besok pas study tour loe kan duduk sama dia. Itu berarti, loe punya
banyak kesempatan. Fan, jangan sia-siain kesempatan ini. Inget, kesempatan

70
itu belom tentu datang untuk yang kedua kalinya. Lagi-lagi, Rio memotong
kata-kata Affan.

Iya, gw juga tau. Tapia pa dia suka ama gw? Kata Affan dengan nada yang
meninggi.

Kata cwe gw, Luvi sering ceruta tentang lo eke dia. Itu tandanya dia
ngarepin loe, tapi loe terlalu cuek, Fan. You must gentle! Okay?! Kata Rio
sambil menepuk bahu Affan dan berlalu meninggalkan Affan.

Tapi, gw ga punya keberanian sebesar itu, Rio. Kata Affan dalam hati.

JAM sudah menunjukkan pukul 17.30. Namun, bus yang akan


ditumpangi Luvi dan teman-temannya tak kunjung datang. Hal ini pun
menunda perjalanan mereka yang seharusnya sudah dimulai pukul 16.00.

Ra, koq busnya ga dateng-dateng ya? Nyebelin!

Sabar atuh, neng gelis! Mentang-mentang mau duduk sama Affan jadi ga
sabar. Ledek Ira pada Luvi.

Sst! Jangan keras-keras donk!

Ga da yang denger koq! Yank, coba kita kayak Luvi sama Affan, bias duduk
bareng. Ujar Ira pada Rio yang ada disampingnya.

Aku juga maunya gitu. Tapi, aku harus duduk sama Heri, kan udah
ditentuin sama guru-guru. Jawab Rio sambil mengelus-elus rambut Ira.

71
Uhmereka romantis banget siy! Kata Luvi kesal didalam hati.
Loe kenapa ngliatin gw sama Rio begitu? Loe iri ya? Makannya, ntar loe
beromantis ria ama Affan. Tukas Ira seperti bisa membaca pikiran Luvi.

Iya, Vi! Jangan Cuma diem-dieman aja. Gw udah nyuruh Affan supaya ga
cuek. Sambung Rio.

Maksud Loe?

Eh, tuh busnya dah dateng.

Kedatangan bus itupun menghentikan pembicaraan mereka. Merekapun


bergegas menuju bus yang sama, karena mereka satu kelompok.

DI bus.

Luvi memilih untuk duduk didekat kaca agar tidak bosan dengan kecuekan
Affan.

Huh! Kata Rio, dia udah bilang ke Affan supaya ga cuek. Tapi koq! Kata
Luvi dalam hati kesal. Ia pun menghibur diri dengan menyalakan MP3 di
HPnya sambil membaca buku kesukaannya.

1 menit. 2 menit. 10 menit

Dan akhirnya, 2 jam berlalu tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari
mulut Luvi maupun Affan untuk memulai percakapan.. Padahal, Luvi sangat
berharap Affan mau berbicara padanya. Namun, Affan tetap terlihat serius

72
dengan buku bacaannya.Sesekali Luvi melirik kearah Affan dan ia juga melirik
kearah buku yang menarik perhatian Affan. Tanpa sadar, ia pun bergumam,
La Tahzan? sepatah kata itu akhirnya keluar dari mulut Luvi dan memecah
kesunyian diantara Luvi dan Affan. Mendengar itu, Affan pun menengok kea
rah Luvi dengan keheranannya dan berkata,

Kenapa loe selalu kaget, setiap ngliat buku ini? Tanya Affan.

Gw pernah baca buku itu. Menurut gw itubagus banget. Tapi sayang, gw


baru sedikit baca. Coz, buku itu punya temen kakak gw. Dan sampai sekarang,
gw masih penasaran sama buku itu.

Loe mau pinjem buku ini?


Emanknya, buku ini bukan buku yang di PU Bandung?

Bukan, ini punya kakak gw. Ujar Affan sambil memberikan buku itu dan
tersenyum. Senyum pertama yang diberikan Affan untuk Luvi. Luvipun
teringat pembicaraannya dengan Ira (Affan itu jarang senyum. Kata
Rio,senyumnya itu buat orang-orang tertentu yang penting dalam hidupnya).

Apa gw termasuk orang yang penting dalam hidupnya? Ah, gw aja yang
ke-GRan. Kata Luvi dalam hati.

Thanx. Jawab Luvisambil menerima buku itu dan membalas seyuman


Affan. Hatinya sangat berbunga-bunga melihat senyuman yang diberikan
Affan untuknya.

Mungkin ini saat yang tepat buat gw ngomong ke dia.


Bismillahirrohmanirrohim

Kata Affan dalam hati untuk meyakinkan dirinya sendiri.

Vi, gw Kata Affan, dan Luvi punberhenti membaca buku.

Kenapa? Tanya Luvi penasaran. Tiba-tiba HP Luvi berbunyi sehingga


menghentikan percakapan mereka berdua. Luvi bercakap-cakap cukuplama,

73
sehingga setelah selesai bercakap-cakap dengan mamanya, Luvi lupa bahwa
Affan sudah menunggunya untuk melanjutkan pembicaraan mereka yang
terhenti. Apalagi, setelah menerima telpon dari mamanya, Luvi mengantuk
dan ia pun tertidur.

Yach, dia udah tidur. Gw ga jadi ngomong, dech! Apa dia lupa ya, kalo gw
mau ngomong ama dia tapi ga jadi? Tanya Affan didalam hati sedikit kesal.

Tapi, kekesalan Affan tak berlangsung lama, karena secara tudak


sengaja kepala Luvi bersandar di bahu Affan.

Ternyata, kamu tetap cantik ya, walaupun lagi tidur. Kata Affan sambil
mengelus-elus rambut Luvi. Sayangnya, pada saat itu Luvi sedang tertidur
pulas sehingga ia tidak mengetahui bahwa apa yang diharapkannya benar-
benar terjadi. Tapi tanpa disadari Affan, Ira melihat apa yang dilakukan Affan
pada LUvi melalui celah bangku, karena ia duduk tepat di depan Affan dan
Luvi.

Keesokan paginya..

Vi, gimana semalem? Tanya Ira.

Gimana apanya?

Ditanya koq malah nanya siy! Maksud gw, gimana loe sama Affan?

Ga gimana-gamana. Gw Cuma ngobrol sedikit ama dia. Coz semalem gw


ngantuk banget.

Loe yakin loe ga ngomong apa-apa sama dia? Tanya Ira menyelidik.

O iya! Gw lupa, semalem Affan mau ngomong sama gw, truz kepotong
gara-gara nyokap nelpon gw. Truz abis itu gw tidur. Aduh Ra, kira-kira mau
ngomong apa ya?

Mau ngomong tentang cinta kali, Vi! Oya Vi, semalem gw ngliat ada
keromantisan antara loe ama Affan.

74
Romantis apanya? Gw kan tidur pulas.

Masa loe ga ngerasa siy, Vi?

Ngerasa apaan siy? Jangan bikin gw penasaran donk!

Gw liat, Affan ngelus-elus rambut loe, coz loe tertidur dipundaknya. Oh so


sweet Ternyata, keinginan loe bener-bener terwujud. Mendengar
cerocosan Ira, Luvi hanya terdiam dan heran. Ia hamper tak percaya apa yang
dilakukan Affan padanya.

Loe ga salah liat kan Ra?


Ya engga, lah!

Pantesan, semalem gw mimpiin dia.

HARI itu hari kepulangan Luvi dari Malang. Sesampainya di rumah, Luvi
mendapatsambutan hangat dari keluarganya. Namun, penyambutan mereka
tidak terlalu dihiraukan oleh Luvi karena ia terlalu lelah. Pada saat Luvi baru
saja merebahkan tubuhnya di kasur, HPnya berbunyi, sehingga
mengagetkannya.

Halo, Assalamualaikum. Sapa Ira.

Waalaikumussalam, Ra. Ada pasiy? Gw lagi capek banget nich! Kata Luvi
sedikit kesal.

75
Aduh, sorry dech, gw Cuma mau bilang, lusa kita harus belajar kelompok
buat karya tulis. Oyaa, belajar kelompoknya di rumah Affan!

Hah? Di rumah Affan? Gw khan gat au rumahnya Affan!

Ywd, lusa gw ke rumah loe. Daa..

DI rumah Affan.

Fan, koq belom ada yang dateng siy? Tanya Luvi.

Khan anak-anak dah janjian mau dateng jam 4. Sekarang kan baru jam 3.

Ra, koq loe bilang anak-anak mau dateng jam 3, siy? Loe boongin gw ya?
Tanya Luvi pada Ira. Ira hanya mengangkat kedua bahunya, pura-pura tidak
tahu.

Fan, kamar kecilnya dimana? tanya Ira.

Dari sini loe lurus, trus belok kiri. Kamar kecilnya ada di pojok. Ira sengaja
meninggalkan mereka berdua.

Fan, sorry ya, buku La Tahzannya belom gw kembaliin

Ngga apa-apa koq. Selesaiin aja bacanya.

Vi

Ya?

76
Tiba-tiba..

Luvi! Seru wanita berjilbab itu pada Luvi.

Kak Wina?!

Luvi pun mendekatinya. Begitupun sebaliknya. Ternyata, wanita itu adalah


kakak Affan. Dia juga sahabat Luri, kakak Luvi.

Kak Wina apa kabar? Tanya Luvi pada wina sambil menyalaminya.

Alhamdulillah, baik. Gimana kabar kamu dan kakakmu?

Alhamdulillah aku sama kak Luri juga baik-baik aja.

Koq kamu ada disini? Atau jangan-jangan kamu temen sekelasnya Affan,
ya?

Iya kak. Aku lagi belajar kelompok, buat bikin karya tulis.

Koq, kalian berdua udah saling kenal? Tanya Affan heran.

Iya, kak Wina kan sahabat kakak gw. Jelas Luvi.

Lagi-lagi, gw gagal ngungkapin perasaan gw Kata Affan kesal di dalam


hati.

MALAM itu langit bertaburkan bintang-bintang.

77
Hmmakhirnya buku ini selesai gw baca. Gumam Luvi sambil menutup
La Tahzan, Jangan Bersedih.

Ngliat bintang-bintang itu, gw jadi pengen nulis diary. Lanjut Luvi pada
dirinya sendiri. Luvi pun mulai mencari buku diarynya di laci meja belajarnya.

O iya! Gw lupa! Buku diary gw kan udah abis. Aduh, gw nulis dimana ya?
Akhirnya Luvi menyobek kertas dari buku tulisnya dan mulailah ia menulis
untuk menuangkan perasaannya diatas kertas itu beralaskan buku La Tahzan,
Jangan Bersedih. Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu.

Toktoktok!

Vi..!

Kenapa kak? Masuk aja, ga dikunci koq! Seru Luvi. Luri pun memasuki
kamar Luvi dan mendekati Luvi yang sedang menulis di meja belajarnya.

De, di panggil mama tuch!

Ada apa kak?

Udah, jangan kelamaan! Cepetan!

Luvi pun keluar dari kamarnya tanpa membereskan buku dan kertas
yang berantakan di meja belajarnya. Melihat itu, Luri berkata,

Aduh Luvi, tulisan rahasia begini koqmalah berantakan. Untung ga da


yang liat selain gw. Kata Luri sambil membereskannya, termasuk secarik
kertas penting itu. Secarik kertas penting itu Luri masukkan ke halaman paling
depan buku La Tahzan, Jangan Bersedih tanpa sepengetahuan Luvi.

Sementara itu

Apa Ma? Jadi kita. Kata Luvi yang mulai meneteskan air matanya.

78
Maafin mama, sayang. Papa nyeritain tentang ini waktu kamu lagi study
tour. Jadi mama baru bilang sekarang karena mama ngga mau ngganggu
istirahat kamu.

Kata mama Luvi sambil menyeka air matanya dan mememluknya.

Tapi Ma, Luvi kan baru mau selesai semester satu. Apa Luvi ga bisa
ditinggal disini aja sama kak Luri? Pinta Luvi, air matanya mengalirsemakin
deras.

Ga bisa Vi.Kak Luri di Bandung ngekos. Jadi, kamu ga bisa tinggal sama
dia.

Lis, Luvi kemana ya? Udah 2 hari ini dia ga masuk. Tanya Ira pada Sulis.

Emanknya, loe ga telpon dia? Sulis balik bertanya.

Udah, tapi HPnya ga aktif dan telpon rumahnya ga pernah di angkat.

Apa mungkin, dia sakit? Sahut Rila.

Gimana kalo pulang sekolah nanti, kita kerumahnya? Kalian mau nemenin
gw kan? Tanya Ira pada Sulis dan Rila. Pertanyaan itu disambut anggukan
mantap dari keduanya.

79
KEESOKAN harinya..

Fan, ini buku lo. Kata Ira sambil menyerahkan buku La Tahzan pada
Affan.

Koq, buku ini ada di loe?

Iya, Luvi nyuruh gw buat ngembaliin buku ini ke loe.

Kenapa bukan Luvi yang ngembaliin?

Luvi

Luvi kenapa, Ra?

Luvi udah pindah, Fan.

Apa??? Tanya Affan terkaget-kaget, buku La Tahzannya pun sampai


terjatuh.

Kata kakaknya, dia udah 2 hari ga berangkat karena shock. Kemaren


waktu gw kesana Luvi udah berangkat.

Gw udah terlambat, Ra..

Apa ini Fan? Tanya Irasambil mengambil secarik kertas yang terjatuh
disamping buku La Tahzan. Affan pun mengambilnya dari tangan Ira dan
mulai membaca.

80
Dear diary..

Malam ini indah banget, Ry. Tapi sayangnya ga seindah


perasaanku yang sekarang lagi kecewa karna MENUNGGU. Aku menunggu
kejelasan dari dia.

Aku emank ga tau isi hatinya. Tapi matanya seolah bicara sama
aku.. Pandangan misteriusnya itu seperti ingin menjelaskan sesuatu.

Fan..Are you know that I Love you.???

With Love

Affan pun bergumam,Luvi.Are you know that I Love you, too?

81
Nama : Rizki Umu Amalia
Alamat : Karangreja, Kutasari, Purbalingga
Email : Tanya langsung sama orangnya.
Facebook : Tanya langsung sama orangnya.

82
BROWNIES

2 Januari 2010, di caf yang agak rame gue duduk bereng sama temen gue
Cika. Ditemani rintik rintik hujan gue dan Cika menikmati secangkir
cappuccino dan dua ptong brownies hangat. Tak lama gue melihat ada
sepasang cowok berboncengan dengan mengendarai motor tiger hitam
berhenti di depan caf.

Bagus juga tuh motor, celetuk gue nggak sadar.

Lo naksir sama motor itu Ra? tanya Cika ke gue.

Kaya nggak tau aja lo Cik, gue kan paling suka sama motor tiger apalagi
warna hitam. Paling demen tuh gue.

Iya deh gue nggak lupa kok sama kesukaan lo. Ra liat deh tuh cowok!
Cakep yah? gumam Cika kagum.

Mana? tanya gue penasaran.

Menurut kaca mata penglihatan gue, nggak ada satu pun makhluk keren
yang ada di sini. Semuanya standar, biasa biasa aja.

83
Itu lo yang duduk dimeja paling pojok, yang pake gelang warna hitam,
bisik Cika sambil melirik genit ke meja paling pojok.

Gue menoleh ke meja paling pojok yang ditunjukin Cika.

Busyet..! Masa anak ingusan kaya gitu dibilang keren. Kaya di Indonesia
nggak ada stok cowok lain aja.

Lo nggak rabun kan? Gue heran aja ngeliat selera Cika siang ini. Padahal
biasanya Cika seneng sama cowok yang udah bergelar, tajir, dan dewasa.

Masa anak SMA elo embat juga sih? Brondong sob! Apa kata dunia kalo
elo jalan sama dia.

Emangnya kenapa kalo gue naksir sama brondong? Itu kan hak gue, ujar
Cika.

Lagi pula dia itu brownies sob alias brondong manis, jadi sayang dong
kalo cuma diliatin aja.

Cik sadar dong kalo kita udah dua puluh tahun dam mereka baru tujuh
belas tahun. Jadi di ajakin serius dalam menjalani sebuah hubungan mereka
belum bias dan belum dewasa.

Nggak juga, Cika nggak mau kalah dengan pendapatnya.

Buktinya Faka, mantan lo yang sok ganteng. Dia lebih tua tiga tahun dari
elo, tapi dia nggak pernah ngertiin perasaan elo dan sering nyakitin hati elo.
Dia juga sering gonta ganti cewek. Apa itu yang disebut dewasa?

Gue cuma bisa diem nggak bisa ngomong apa apa. Kali ini Cika bener,
kedewasaan dan keseriusan seseorang emang nggak bisa dilihat dari umur.
Tapi tetep aja anak SMA itu nggak pantes jalan sama anak kuliahan.

Eh hati hati lo ya jangan sampe elo kemakan sama omongan lo sendiri


tentang brondong. Entar kalo sampe elo beneran cinta sama brondong baru
tahu rasa, tambah Cika agak sewot.

84
Lihat tuh cowok yang lagi kita bicarain liatin lo.

Ah masa, yang bener aja lo. Duh jadi grogi nih gue, Cika mulai
kecentilan.

Udah ah, simpen dulu kecentilan lo itu, sekarang gue mau ke ATM
nihuang gue dah mau habis sekalian pulang dah sore.

iya deh, tapi gue ke kasir dulu yah.

Jangan lama lama ntar keburu ujannya gede lagi.

Siip! Dengan sedikit melirik ke cowok itu Cika menuju ke kasir..

KEESOKAN harinya gue pergi ke toko kaset karena ada kaset yang harus
gue beli.

Pagi mba, sapa petugas toko kaset.

Pagi juga Ribi. Tumben masih sepi Ri,,,!

Iya nih mba. Kan baru jam 9 dan lagian sekarang kan hari Minggu pasti
orang lagi pada males malesan, bahkan mungkin masih ada yang tidur.. cetus
Ribi.

Bisa aja lo Ri. Ngomong ngomong kaset yang gue pesen udah ada belum
Ri?

Kayaknya udah mba. Coba mba cari di pojok sana, sambil menoleh Ribi
menunjuk tempat yang dimaksudnya.

85
Sambil lirik kanan kiri gue menuju tempat kaset yang gue cari.

Ups.., gue terkejut, karena gue liat ada tangan disamping tangan gue
yang juga mengambil kaset yang sama.

Sorry kata cowok itu.

Nggak papa kok, jadi siapa nih yang ngambil kaset ini duluan..?

Buat lo aja deh, nih gue enggak jadi.

Bener nih lo nggak nyesel.?

Bener, kata cowok itu sambil tersenyum.

Thanks ya, gue tuh udah pengin banget kaset ini dari dulu, Cuma susah
banget nyarinya Tanpa sadar gue nyerocos didepan cowok yang enggak gue
kenal.

Boleh kenalan nggak mba..? tanpa basa basi cowok itu minta kenalan
sama gue. Tanpa pikir gue pun menyodorkan tangan dan berkenalan dengan
cowok itu, namanya. Kami pun bertukaran nomer telepon dan berbincang
bincang sebentar di took kaset langganan gue. Nggak tau kenapa gue merasa
nyaman dan nyambung ngobrol sama Rain. Setelah kami keluar dari took
kaset dan melihat motor tiger warna hitan, gue baru nyadar kalo ternyata
cowok ini adalah brownies yang kemarin jadi pembicaraan gue sama Cika di
caf.

JAM sepuluh gue keluar dari kampus. Ujian kalkulus bener bener merusak
pikiran dan membuat otak gue keriting. Penderitaan gue semakin bertambah

86
begitu melihat Faka duduk di depan laboratorium bahasa bareng Reny.
Mereka kelihatannya mesra banget. Suka nggak suka gue harus berjalan
melewati mereka, karena cuma ini jalan satu satunya keluar dari kampus.
Sebenere sih masih ada jalan lain tapi gue harus muter balik dan itu
membutuhkan waktu yang lama.

Penuh rasa percaya diri, gue berjalan melewati mereka. Gue berusaha cuek
seolah olah nggak ngeliat keberadaan mereka.

Seira! panggil Faka.

Gue semakin cepet jalan dan pura pura nggak dengar.

Seira..! Faka memanggil lagi dan kali ini suaranya lebih keras.

Mau nggak mau gue terpaksa berhenti dan berbalik menatap mereka.

Hey..gimana kabarnya? sapa gue basa basi tanpa semangat.

Baik,oh ya, kenalin Reny, cewek gue, Faka dengan bangga ngenalin
ceweknya.

Seira.., gue berusaha tersenyum walaupun sebenarnya pengin banget


nonjok Faka yang udah sok pamer.

Reni.

Ngomong ngomong mana cowok lo?

Singkat tapi menyakitkan. Kenapa sih Faka harus nanyain hal itu?Atau
jangan jangan Faka pingin ngetawain gue karena sampe detik ini gue belm
bias nemuin penggantinya.

Jangan jangan elo masih jomlo ya? ledek Faka sambil menahan tawa.

Pikiran mesranya merangkul Reny. Lebai banget. Sok pamer kemesraan.

87
Otak gue semakin muter muter nyari ide buat keluar dari lingkungan
setan ini.

Seira, gue cariin kemana mana ternyata disini, ucap seeoran sambil
menggenggam erat tangan gue. Kita pulang yuk!

Gue nggak peduli tuh cowok udah sembarangan pegang tangan gue tanpa
ijin, tapi yang penting tuh cowok udah nyelametin harga diri gue didepan
Faka.

Rain! teriak gue setelah sadar kalau cowok yang udah pegang tangan
gue empat menit empat belas detik itu Rain.

Ngapain elo disini? Tanya gue sewot sambil ngelepasin tangan gue dari
genggamannya.

Jadi cewek itu jangan suka marah marah, entar cepet tua loh? Rain
cengar cengir.

Eh kalo ngomong yang sopan dong! gue tambah sewot. Emangnya lo


siapa pake acara nyumpain gue segala.

Tuh kan marah marah lagi. Pantesan aja Faka kabur.

Gue kaget banget. Kok Rain bisa tau Faka? Jangan jangan mereka kakak
beradik. Mereka kan sok ganteng, sok cakep, sok keren, dan sok berwibawa.

Elo kok tau Faka?

Siapa sihyang nggak kenal sama Faka! Nggak Cuma anak kuliahan aja
yang jadi korban tapi anak SMA juga banyak, papar Rain kayak ada dendam.

Tadi kan gue udah nyelametin elo dari mulut buaya, jadi sekarang sebagai
gantinya elo harus nraktir gue, jawab Rain pede.

Oke gue ngeiyakan permintaan Rain. Tapi dengan satu syarat, kita
makannya diluar jangan disini.

88
Takut ketahuan jalan sama brownies ya? sindir Rain seolah membaca
apa yang ada dalam pikiran gue.

Ye ni anak, tinggal makan aja rebut.

SEJAK kejadian makan siang itu, hubungan gue sama Rain semakin akrab.
Ternyata penilaian gue tentang brondong itu membosankan salah besar.
Buktinya Rain? Dia bisa membuat hari hari gue lebih berwarna. Dia tahu
bagaimana cara membahagiakan cewek. Walau umurnya lebih muda, tapi
cara pikirnya lebih dewasa. Rain juga memiliki wawasan yang luas, jadi enak
kalo diajak ngobrol. Dan yang paling gue suka dari Rain, dia nggak malu jalan
sama gue. Bahkan dia ngenalin gue sama teman temennya.

Elo nggak malu apa jalan sama gue terus?

Kenapa mesti malu? Rain malah blik nanya.

Gue kan tiga tahun lebih tua dari elo, emang loe nggak risih jalan bareng
gue? ucap gue lirih.

Selama ini gue nyaman nyaman aja jalan sama elo. Nggak tau kenapa,
gue bahagia aja kalau ada elo.

Terus gimana sama cewek yang deket sama lo?

Kalau masalah cewek, lo nggak usah kawatir . Gue ini terlahir sebagai
makhluk yang cakep, jadi gue nggak perlu takut kehilangan fans cuma gara
gara deket sama elo.

Narsis lo!

89
Gue sama Rain ketawa bareng. Rain emang anaknya gokil banget. Nggak
pernah mati gaya buat bikin gue ketawa. Sesedih apapun gue, kalo udah
dideketnya kesedihan itu pasti hilang.

Besok lo harus lihat pertandingan basket gue ya Ra! ucap Rain sambil
tersenyum.

Gue nggak janji ya, gue ragu. Gila! Senyumnya manis banget. Semut aja
langsung ngerubutin bibir Rain. Gue baru sadar kalau ternyata Rain ganteng
juga. Duh kenapa jantung gue jadi deg degan seribu kali lebih cepat ya?
Jangan jangan gue udah jatuh cinta sama Rain. Tapi masa gue jatuh cinta
sama brondong. Kalau sampe gue jatuh cinta beneran sama Rain berarti Cika
bener dong! Kalau suatu saat nanti gue kemakan sama omongan gue sendiri.

MALAM ini Rain ngajakin gue makan malam. Katanya sih sebagai rasa
syukur karena tinya berhasil mendapat juara pertama dan Rain juga berhasil
mendapat gelar sabagai pemain terbaik.

Setelah naik motor muter muter sampe pantat gue pegel pegel,
akhirnya sampe juga. Ternyata Rain ngajakin gue makan diatas perbukitan,
jauh dari keramaian kota. Pantesan aja dari tadi nggak nyampe nyampe.

Selera Rain boleh juga. Dari tempat gue berdiri, gue bisa ngeliat
pemandangan kota. Sejauh mata memandang, cahaya lampu kota terlihat
kecil kacil mirip bintang.

Gimana, indah kan tempatnya? Rain meniupi tangannya menahan


dingin.

Sumpah, seumur hidup gue belum pernah liat pemandangan seindah ini.
Maksih ya

90
Gue punya kejutan satu lagi buat elo.

Belum sempat gue ngasih komentar, tiba tiba balik bukit meluncur
kembang api. Kembang api itu berputar putar selama beberapa detik lalu
membentuk sebuah tulisan I LOVE U .Tulisan yang bisa buat air mata gue
jatuh.

Dua kali sumpah deh, gue kaget anget. Gue nggak nyangka kalau Rain
bakal nembak gue dengn cara kayak gini. Tim katakan cinta aja kalah.
Pokoknya romantis banget.

Gue nunduk malu. Malam ini gue ngerasa kaya ratu sejagat. Gue juga
bingung harus ngomong apa. Mulut gue terkunci. Gue cuma bisa diem seribu
bahasa.

Gue sadar, elo lebih tua dari gue, tapi gue aka tunjukin kesemua orang
kalu cinta nggak mandang umur. Cinta itu dilihat dari seberapa besar
ketulusan hati kita, bukan seberapa jauh jarak umur kita.

Lagi lagi gue Cuma bisa diam nggak tahu mau ngomong apa.

Apapun jawaban elo, gue akan terima walaupun itu menyakitkan buat
gue. Gue cuma minta, ikutilah apa kata hati elo karena kata hati itu nggak
akan pernah bohong.

Gue menatap mata Rain. Ada cinta, harapan, kejujuran, ketulusan, dan
keseriusan di sana. Gue nggak tega melukai hatinya, gue nggak pengin
membuatnya kecewa. Gue nggak sanggup melihat Rain- ku bersedih. Dan
yang pasti gue nggak bisa membohongi hati gue sendiri kalau ternyata gue
juga sayang sama dia. Gue mengangguk, mengiyakan semua pertanyaannya.

Sebuah pelukan hangat mendarat ditubuh gue.

Makasih ya, gue janji ngga kan ngecewain elo karena gue sayang elo

91
Gue nggak peduli apa kata orang termasuk komentar Cika nanti, yang
penting gue sayang benget sama Rain. Yahwalau brondong, tapi Rain
termasuk kategori brownies aliasn brondong manis. Jadi, nggak terlalu malu
maluin juga kalau di ajak jalan. Hehe

Cahaya yang meyakinkanku bahwa sakecil apapun hal terjadi memeng


karena suatu alasan. Karena itu gue nggak ragu untuk enerima cinta Rain. Aku
tau, hal yang menakjubkan bisa saja terjadi padaku kapan saja, seperti hari ini,
tanpa pernah ku duga dari mana datangnya.

gue semakin kacau ngeliat Faka yang dengan

Nama : Nuraina Aristika


Alamat : Pasinggangan, Banyumas
Email : Tanya langsung sama orangnya.
Facebook : Tanya langsung sama orangnya.

92
C. I. N. T. A - M. a.T. I.

Aku memang bukan siapa-siapa


Tak pantas mencinta dan tak pantas untuk dicinta
Tak pantas hidup dengan cinta dan tak pantas mati dengan cinta
Tak pernah pantas bersanding dengan cinta dan tak pantas sakit karena cinta
Aku bukan dia
Aku tak bisa sepertinya dan tak mungkin akan menjadi dia
Karena aku adalah aku yang akan tetap terus menjadi aku
Hingga akhir nafas hidupku.

PUISI itu, puisi yang mengantarkan aku bertemu dengannya. Dia, yang tak
bisa ku hapus dalam ingatanku, dia yang sempurna, dia yang mungkin bisa
hidup dengan cinta. Senyumnya yang manis dan tatapan busur panahnya,
seolah mengurai kecandatawaan dalam dirinya. Nirwana mungkin tak akan
percaya padaku bahwa ada gadis sepertinya. Penampilannya memang terlihat
biasa-biasa saja. Tapi aku yakin auranya sangat berbeda. Mungkin dia adalah
orang pertama yang membuat hatiku hanyut berkepanjangan. Tapi sayangnya
aku tak tahu siapa dia. Dia yang membuatku kagum akan perasaan istimewa
yang disebut cinta.

Hayolagi nulis apaan sih! Kayaknya serius banget.

93
Apaan sih kuh, ngagetin aja, jawabku sambil menutup bukuku.

Cie..kayaknya ada yang punya gebetan baru nih! lontar kukuh.

Siapa lagi yang punya gebetan baru. Ada juga gue yang nanya kayak gitu
sama lo. Tiap hari lo kan kerjaannya cuma meratiin cewe'k terus. Kemaren lo
bilang, gebetan lo namanya fian, trus kemaren lusa lo bilang ayu, trus
kemaren kemarennya lagi lo bilang lestari. Gue jadi bingung, sebenernya
gebetan lo itu ada berapa sih!
Duh, Wan!! oon banget yakin! Gebetan gue tuh cuma satu. Namanya Fian
ayu lestari. Jadi nama-nama yang tadi lo sebutin itu sebenernya satu orang.
oo.. kirain, Ya Paham!!

Perasaan cinta memang tak pernah singgah dalam hati Ku. Cinta mungkin
hanya dijadikan latar dalam karya-karya ku saja. Tapi kali ini cinta bukan hanya
latar atau figura yang hanya lekat terpajang di dinding jendela. Cinta kali ini
kini telah masuk ke dalam rumah hatiku bahkan tanpa mengetuk daun
pintunya terlebih dahulu. Aku tak pernah menyesal karena telah terlahir
menjadi manusia sempurna tanpa cacat tubuh sedikit pun. Karena hanya
manusia yang dapat merasakan perasaan indah yang di sebut cinta.

Jarum jam telah menunjukkan pukul 23.57 WIB setelah aku menutup pulpen
silver ke dalam tutupnya. Kertas bercecer dimana-mana, buku-buku berjejer
berantakan, bekas plastik cemilan di kolong meja belajar, begitulah keadaan
kamar ku.biasa lah bujang!!
Ia memang aku orang yang cenderung rapih se-kali. Iya, hanya rapih satu
kali saja kalau baru dirapihkan.

Oh iya, aku kan belum beresin buku buat besok!


Zlepbegitulah suara lemari buku ketika dibuka.
Maklum lemari buku lama. Namanya juga warisan turun temurun, celotehku
dalam kamar. Besok itu Fisika. Kimia B.Inggris Ma.. te..matika

94
Ya Ampun! Besok kan ada ulangan matematika. Mana ulangannya digabung
lagi langsung dua bab. Duh bisa mati berdiri gue. Pokoknya gue harus belajar!
Ya pokoknya gue harus belajar! Gue gak mau dapet bebek ma tongkat lagi.
Apalagi ulangan besok langsung dua bab. Klo gue dapet nilai jelek lagi, bisa
tambah kurus aja gue.

ESOK harinya.

Wan.. bangun Wan, kok lo tumben-tumbenan banget sih tidur di kelas.


Ah, apaan sih Kuh, gue ngantuk berat nih.gara-gara nonton bola tadi malem,
Lo jangan gangguin gue dong! bisikku dengan nada setengah kesal.
Brati semalam lo ga belajar matematika sama sekali ya
Jangan salah lu! Gini-gini gue tu rajin belajar lo!
Ehm. Betul, tapi rajinnya kalau ada ulangan doank ya Wan! Rajin. .
rajin buat contekan maksud lo.
Ah terserah lu mau ngomong apa !
Ih buruan, Pak Imam kesini Wan! kayaknya di majuin lo jadinya sekarang
ulangannya, Ga mungkinkesini! tukang ngibul lu Ah, bodo amat! lagian
ulangan matematikanya kan entar abis istirahat pertama
Yeee ngeyel banget si jadi orang, Wan! sekarang coba lu liat di depan lu
ada siapa
Ko badanku merinding gini ya! Jangan-jangan omongan kukuh bener lagi.
Bismillahirrahmanirrahim dalam hitungan yang ketiga akan ku buktikan
ndiri bener apa ngga omongan si kukuh.
S.aa.tu!
Du...ua!
Tiiga!
ASTAGHFIRULLAH HAL ADZIM!!

95
Bagai pemburu yang melihat hewan buruan, kemudian dengan cermat dan
cepat,sasaran dibidik. Dengan mengucapkan basmalah. Sepatu kulit hitam
meluncur bagai rudal tepat melandas di mukaku persis.
Aught anjrit ! baru kali ini gue nggrasain gemana rasanya nyium
sepatu
Iwan !!! Keluar sekarang juga dari kelas ini! teriak Pak Imam.
Y.. ya pak ! sambil berlari keluar kelas dengan cepat,
ntar malah nyium sepatu terbang lagi. Iiiiiiigh amit-amit dech! Aduuuuh
sial banget gue hari ini gumamku dalam hati.
Guru Matematika yang satu ini emang angot-angotan orangnya. Kalo lagi
baik, baiknya minta ampun. Tapi kalo lagi galak, galaknya nauju bileh. Sangar
abis!

Lho! itu kan cewe yang kemaren bareng se bus denganku. Tapi ngapain
juga dia ada di sekolah ini? Mana pake baju seragam sekolah lain lagi. Upz, dia
ke ruang guru. Ada perlu apa ya? Ah aku selidikin aja deh siapa dia, ucapku
dalam hati.
Nggun, ini tolong bawain barang-barang Ibu ya.
Iya Bu. Nanti Ibu mau ku jemput nggak?
Ngomong apaan sih mereka aku nggak ngerti. Ngapain juga lagi cewe itu
bawain barang-barangnya bu Sri. Sebenernya siapa sih dia? ujarku dengan
penasaran bukan kepalang.
, aku nggak peduli meskipun aku nggak tahu siapa cewek itu. Tapi aku seneng
banget karena aku bisa ngeliat dia dan senyumannya yang manis. Rasa sayang
dan cinta itu nggak harus di miliki. Buat aku, kalo kita bisa ngeliat dan
ngedenger suaranya setiap hari, itu yang kusebut memiliki cinta seutuhnya.

KRUCUK..krucuk..krucuk..kriuk. Krek..krek..krek
Suara paan tuh?

96
Ya ampun! Gara-gara mikirin cewe itu aku jadi lupa kalo aku belum makan.
Tapi kenapa selalu ada wajah Nya di depanku? Padahal saatnya lagi gak tepat
banget. Aku kan lagi laper. Tapi yang namanya cinta itu nggak pernah kenal
kata sikon. Mau laper mau kenyang, tetep aja kepikiran. Andai aja aku punya
sedikit keberanian untuk ngedeketin kamu. Tapi aku nggak pengen jadi cowo
yang agresif . Aku mungkin bukan kukuh yang bisa langsung ngajak kenalan
kalo ada cewe yang dia taksir. Bahkan untuk cerita ke Kukuh aja aku nggak
punya keberanian, apalagi aku ngajak kenalan cewek yang baru pertama kali
ku liat. Mungkin karena tampang ku yang cupu dan pas-pasan ini kali ya
sebabnya.

Bahkan aku nggak tahu dari mana dia berasal. Aku juga gak tahu di mana
dia tinggal. Bukan karena mementingkan image ku, tapi aku hanya tak ingin
kecewa lebih awal, aku tak ingin cintaku bertepuk sebelah tangan.

Cinta itu gila


Cinta itu memang buta
Selalu memberikan warna berbeda dalam kehidupan kita
Tapi bukan cinta bila tak berbeda

97
Cie, nggak nyangka sekarang temen gue udah jadi pujangga cinta!
Ye..resek lo! Ngapain lagi ke rumah gue!
Jadi gue nggak boleh ni ke rumah lo!
Iya, nggak boleh! Nggak boleh sekali maksudnya. Lagian lo sih sekarang dah
sombong, gak pernah main ke rumah gue lagi.
Ya maap deh Wan, gue kesini juga mampir. Tadi abis dari rumah Paman gue.
Anterin gw aja yuk!
Ke mana?
MAKAN!!
Makan? Mau banget
Dasar lo!
Tapi jangan tinggalin gue dong, Wan!
Eh, iya kemaren pas pelajaran fisika gw tersiksa banget gara-gara gak ada lo,
tapi ada kabar gembira nih.
Kabar Gembira apaan? tanyaku sedikit nggak bergairah
Ada yang nitip salam buat lo!
Siapa?
Temen SMP gue. Orangnya sih emang gak cakep-cakep banget, tapi yang
penting dompetnya cakep banget Wan!

Ah elo, gue mah gak mau deh kayak gitu-gituan. Gue takut kena karma.

Payah lo Wan! Yang penting kan kitanya biasa aja.

Kalo gitu ambil aja buat lo! ucapku

Mungkin banyak orang yang mengatakan bahwa aku bodoh. Karena tidak
dapat memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan kemewahan. Tapi
untuk apa kita memperoleh kemewahan bila batin ini harus tersiksa? Pura-
pura mengakui cinta yang tak pernah kumiliki dengan orang itu. Hanya ada
satu cinta saat ini. Cintaku pada seseorang yang belum ku kenal,kalau ga

98
salah denger bu Sri manggilnya ko nggun ya! Ehm.. kalau gitu ku beri
nama dia anggun ja dech menurut feeling ku kayanya bener.

Jalan Tamansari tidak seperti biasanya. Tidak terlihat pemandangan orang-


orang yang sedang berjualan, anak-anak yang bermain gitar di pinggir jalan,
ibu-ibu yang berbelanja sayur dan toko-toko pun terlihat sepi. Ada apa dengan
jalan ini? Pikirku. Seperti kota mati tanpa kehidupan. Sepanjang perjalanan
menuju rumah makan, angin bertiup sangat kencang sekali. Tiupannya kasar,
seperti tiupan yang tidak berperasaan. Bukan lagi seperti biasanya.

Garam-garam mineral dalam tubuh tiba-tiba menetes dari dahiku. Tetes demi
tetesnya keluar seperti air di kutub utara. Terasa dingin . Ada apa gerangan
ini? Perasaan seperti ini timbul lagi. Padahal terakhir kali aku merasakannya
adalah saat kakak ku pergi dari kehidupanku untuk selamanya.

Lho itu kan Anggun, usikku dalam hati.

Mengapa perasaanku seperti ini?

Padahal baru saja aku bertemu dengan cewek pujaanku. Seharusnya aku
senang.

Eh, Wan kenapa lo? Tanya kukuh.

Nggak

Kok tampang lo pucat kayak gitu?

Nggak papa. Gue cumalaper! Iya gue laper! Ayo cepetan jalan!

Langkah demi langkah ku jalani dengan senyuman. Apalagi saat ku melihat


anggun,menuju arahnya. Tapi tiba-tiba senyuman itu melayang begitu saja

99
tergantikan dengan teriakan dan tetesan air mata yang terus membanjiri
wajah ku.
Dari arah selatan terlihat sebuah truk kontainer melaju dengan kecepatan
kira-kira sekitar 120 km/jam.saat di tikungan tiba-tiba rem truck bloong!
karena tidak bisa dikendalikan lagi,akhirnya sopir membanting setir kearah
kanan.tapi dari arah kanan,melaju sepeda motor yang di tunggangi oleh
anggun,. Akhirnya tabrakan maut itu tak bisa dihindarkan, motor itu terpental
hingga 10 meter tanpa menyisakan sedikit berkas kehidupan.

Ku tak percaya dengan apa yang terjadi barusan, bibirku kelu tak bisa
berkata melihat bangkai sepeda motor yang hancur berkeping-keping dengan
balutan cairan merah yang tercecer dimana-mana.

Baru saja aku mengenalmu dan baru saja aku membuatkan nama untukmu
tapi kau telah pergi melayang meninggalkan batas ambang yang sering
disebut-sebut sebagai kehidupan. Bahkan disaat aku belum mengenalmu.
Aku takkan pernah menghapus anggun dari hatiku meski takkan ada anggun-
anggun lain yang kan singgah di hatiku. Meski persahabatan adalah jalan yang
ku pilih. anggun tetap menjadi cinta yang lain. Ya, dia. Dia yang tak ku ketahui
namanya dan dia yang akan selalu ku kagumi sampai kapan pun.

100
Nama : Ganjar Kurniawan
Alamat : JL. Dukuh mingklik No. 9 Tamansari, purbalingga
Email : mingklik@gmail.com
Facebook : gtecnolifed@yahoo.com
Phone : 085747323042

101
I LOVE U POPPY

UDAH 3 hari ini ivan uring-uringan. Nggak di rumah,di sekolah mukanya


ditekuk terus.tiap kali di Tanya, jawabannya marah terus,bahkan Cuma diam
tanpa kata.

Ivan, teriak shandy dari ujung kamarnya.

loe kemana aja sih? Anak-anak pada nyariin tuh !!. Ivan diam tanpa
komentar.

loe dengerin gue gag sih ?? shandy menambah volume suaranya .


sebagai captain basket harusnya loe bisa bersikap professional.

Gue lagi pengen sendiri, jawab ivan ketus

Loe gag bisa kaya gini terus, tiga minggu lagi kita turnamen, gue gag mau
tim kita sampai kalah Cuma gara gara sikap loe yang kaya anak kecil ,ancam
shandy.

102
Gue gag peduli ! dah berapa kali gue bilang, gue gag mau latihan basket ,
lo perlu gue akan mundur jadi kapten basket, lom gue lom ketemu sama
poppy. Ivan balas mengancam.

Tapiii..

Lom sempat shandy nerurin kalimatnya, Ivan dah keburu nutup pintu
kamarnya.

Setiap hari Ivan slalu berusaha nyari poppy .

Tempat-tempat yang bisa poppy datengin juga udah Ivan telusuri


,tapitetep aja hasilnya nihil.

Pencarian Ivan selama 3 hari sia-sia. Harapan Ivan untuk bisa ketemu sama
poppy lagi, makin tipis.

Andai aja sore itu Ivan menuhin janjinya buat ngajakin poppy ikut latihan
basket, mungkin..

Poppy masih disini.!!

Ivan emang saying banget ama poppy. Tiga hari kehilangan poppy,
membuat ivan sadar kalau ternyata poppy sangat berarti buat hidupnya.
Rasanya berat banget harus menjalani hidup tanpa senyum poppy.

Poppy.. teriak ivan. Loe dimana?? Gue kangen sama loe,


poppy maafin gue, Poppy gue sayang sama loe !! Loe sangat berarti
bagi gue. Gue mohon sama loe jangan tinggalin gue. Gue janji buat ngajakin
loe latihan basket. Dan gue juga akan ngenalin lo eke temen temen gue. Gue
akan ngalkuin apapun buat loe asal loe balik lagi sama gue.!!

103
HARI ini tepat 5 hari poppy hilang. Ivan putus asa, gag tau lagi harus
nyari kemana. Semua tempat udah ivan datengin, orang orang juga udah ivan
tanyain. Tapi tetep aja gag ada hasilnya. Ga ada yang tau kemana poppy
pergi. Ivan bener bener kehilangan poppy. Kakinya yang udah gag sanggup lagi
mencari poppy, tapi hatinya lebih gag sanggup lagi kalau ivan hidup tanpa
poppy.

Hei.!! Shandy nongol dari pintu. Iqbal dan yoga juga ikut ikutan
nongol dari balik pintu.

Loe sakit apa sih, sampai gag masuk sekolah? Tanya iqbal dengan
muka kasihan. Ivan duduk sambil melekuk gulingnya.

Ngapain kesini ? mau ngomelin gue ? Ivan sadar kalau dirinya


bukan kapten yang baik yang sama sekali gag bisa bersikap professional.

Ivan udah mutusin ,buat nglepas jabatannya sebagai kapten dan mungkin
ivan akan keluar dari tim ,kalau itu emang yang terbaik.

tadi bi Minah udah cerita semuanya kekita; Gue sama anak anak minta
maaf , kalau selama ini kita ga peka dengan masalah loe.

harusnya kita ga cuma dilapangan aja bisa jadi tim yang baik, tapi
dikehidupan nyatapun kkita harus bisa jadi tim yang solid.ujar shandy serius.

Kalau kita pengen nyetak angka , kita gag bisa mendribel bolanya sendiri
ke ring , tapi kita butuh orang lain untuk kerja sama. Sahut Yoga.

Begitu juga sama masalah loe , loe gag bisa nyelesein masalah
sendiri, loe butuh orang lain buat sedikit meringankan beban loe.Gue yakin,
kalau kita saling bantu,masalah yang kita hadapi bisa cepet selesai.

Mendengar semua itu , Ivan menatap semua teman temannya. DIa gag
nyangka dibalik sikap mereka yang urakan ,ternyata tersimpa rasa solidaritas

104
yang tinggi.Ivan sangat terharu dengan semua itu. Ivan merasa sangat
beruntung, karena dia bisa memilikki teman teman yang seperti itu.

Gue jadi terharu dengernya

Udah gag usah lebai gitu .Yoga ngakak denger jawaban temannya . Kita
Cuma gag mau aja kehilangan kapten kaya loe. jadi, ceritanya gag ikhlas
neh.Ivan m,emukul Yoga dengan gulingnya.

Jangan sensi gitu dunkz! shandy menengahi.

kita serius ko, kita ka sahabat,mau susah atau senang kita tanggung
bareng.tambah Iqbal.

emang poppy itu sapa sih ? iqbal mulai penasaran.

loe ko gag pernah cerita kekita sih

Ivan menarik nafas panjang sambil mencari posisi duduk yang enak buat
cerita.

Itu dia masalahny a.gue masih malu kalau mau ngenalin poppy sama
kalian. Makanya dia marah dan pergi ninggalin gue poppy ngerasa
kehadirannya gag dianggap. Jujur ,gad a maksud buat kaya gitu,gue tu saying
sama poppy.Cuma gue belum siap ajah.

Mereka manggut-manggut ndengerin ceritanya Ivan.

gemana kalau kita , sekarang nyari poppy barengsaran Yoga.Ivan


ngambil foto yang ada di laci,dan langsung diperlihatkan pada teman-
temannya.

Ini yang namanya poppy, cantik kan?

Mereka melotot dan bengong ketika melihat wajah difoto itu. Banyak
pertanyaan yang menggganjal di hati mereka.Belum sempet mereka ngasih
pendapat tentang poppy. Tiba-tiba..

105
gue tau dimana poppy dimana sekarang , seru Shandy

Loe yakin shan ? Tanya Ivan penuh harapan

Gue yakin banget . Ayo sekarang kalian ikut gue.

Poppy!! Ivan histeris ketika melihat poopy ada diteras rumah Shandy.
Ivan lari dan langsung memeluk poppy dengan erat. Melepas rasa kangen
yang selama ini menggganjal dihatinya.

Poppy.maafin ivan iia. Pinta Ivan tanpa melepas pelukan hangatnya.

Ivan saying poppy, jangan pernah tinggalin Ivan yah.!

Poppy diam tanpa jawaban. Dada nya terasa sesak, dengan pelukan Ivan
yang membuatnya gaga bisa nafas. Ivan langsung melepas pelukannya begitu
tau kalau poppy ngrasa tersiksa dengan pelukannya.

Ivan menatap wajah poppy. Ngga ada perasaan marah sedikitpun diwajah
poppy,yang ada hanya rasa kangen ,saying dan takut kehilangan.

maafin ivan yah.

Mata poppy berkaca- kacamendengnar pengakuan Ivan. Baru kali ini yang
mengasihnya dengan tulus tanpa mengenal perbedaan .

Meoong-meoongjawab poppy makasih Ivan tersenyummendengar


jawaban poppy.

106
Sebuah ciuman lembut mendarat dikening poppy. Poppy membalasnya
dengan mengelus-elus pipi Ivan dengan kedua kakinya . walau poppy hanya
seekor kucing , tapi dia bisa merasakan lautan kasih sayang Ivan yang tak
terbatas.

BTW, poppy kok bisa sampai nyasar sampai disini? iqbal melirik
shandy minta penjelasan.

jeko yang bawa dia kesini . Jelas chika yang dari tadi juga ikut jadi saksi
pertemuan dua makluk yang berbeda jenis itu .

makasih yah , chika dah mau nampung dan ngrawat poppt disini.

ya .tapi rumah gfue jadi kaya kebun binatang gini deh. Shandy sewot.

Semua temen temen shandy pada ketawa ngliat shandy.

Shandy kan alergi banget sama kucing . satu rumah barenng jeko aja ..
udah tersiksa, pa lagi ditambah poppy. Pasti lebih tersiksa lagi tuh.hehe..

Van, napa sih.loe kok bisa sayang banget sama poppy,setau gue loe ma
shandy kan bencibanget sama kucing. Tanya Yoga

jangan-jangn loe .

enak aja loe ngomong , gue masih normal tau !sanggah ivan .

kalau nggak ada poppy ,mungkin gue gag ada disini sekarang.

maksud loe..???sahut mereka bersamaan.dua bulan yang lalu


,waktu gue mau berangkat latihan basket,tia tiba ujan gede banget.

Ivan mulai bercerita.

terus gue berteduh dibawah pohon . tiba tiba ada kucing dateng ,dan gigit
tali sepatu guelangsung aja gue usir kucing itu. Bukannya pergi, eh malah

107
semakin dia narik sepatu gue . emang dia pikir tali sepatu gue tulang apa?
Maen tarik-tarik gitu aja.

owhgitu yanh?trus lanjutannya gimana?Tanya Iqbal.

ya karena talie di tarik-tarikterus, terpaksa deh gue ngikutin kucing itu.


Ivan meneruskan ceritanya. Baru beberapa langkah ivan pergi,tiba-tiba
.BRUUUUKK!!! ivan kaget dengan suara yang berasaldari belakang tubuhnya.
Ternyata sebuah cabang pohon dengan ukuran besar jatuh ditempat ivan
berteduh tadi.

aku menatap kucing itu. Tubuhnya yang sangat kotor, badannya


basah dan mengigil kedinginan .aku nggak nyangka hewan yang selama ini aku
benci, justru sekarang jadi penyelamat hidupku. Sambung Ivan.

Ivan lalu menggendong kucing itu dan membawanya pulang .


sesampainya di rumah ivan langsung membersihkan dan member makan
kuicng itu . rasa bencinya terhadap kucing seketikla berubah menjjadi sayang .
ivan juga memeri namanya POPPY.

makanya gue sayang banget sama poppy. Dan gue ga mau


kehilangan poppy lagi.

Ivan menutup ceritanya.

tadinya sih, gue pikir poppy itu cewe loe,eh gag taunya seekor kucing
Yoga senyum inget kejadian waktu tadi liat foto poppy.

Tapi, sekarang kita bisa ngerti , nap aloe saying banet sama poppy .

Jadi, sekarang loe bisa dunkz bawa poppy pulang . ujar shandy dengan
wajah berseri-seri .

iia.ea.!!! jawab Ivan.

Poppy emang beda dari kucing kucing yang lain . bedanya yang gendut
membuatnya semakin lucu. Apalagi poppy udah jadi penyelamat buat Ivan .

108
jadi, wajar aja kalau mereka sayang sama poppy . ga ada alas an untuk ga suka
sama poppy . tapi.aneh aja sama shandy yang belum bisa menerima poppy .

Tapi, suatu saat nanti, shandy pasti juga akan menyayangi poppy
seperti yang lain.

Karena poppy emang pantes untuk disayangi.

109
Nama : Ambar Nur. R
Alamat : Sumpiuh,Banyumas.
Email : Tanya langsung sama orangnya.
Facebook : Tanya lagsung sama orangnya.

110
MAAFKAN AKU IBU

RIBUAN kilojarak yang kau tempuh..

Lewati rintangan untuk aku anakmu..

Ibuuku sayang..masih bisa berjalan..

Walau tapak kakipenuh darah..penuh nanah..

Seperti udara..kasih yang engkau berikan

Tak mampu..ku membalasnya

Ibu..ibu..

DAPATKAH di bandingkan dengan segumpal duri yang mengganjal di lekuk


hati ? Ketika angin berhembus menusuk pori-pori, maka berarti kenyerian di

111
relung dada. Dan aku menelan ludah yang kemudian terasa getir. Helaan
napasku terasa tersendat. Tanpa ku sadari, aku telah melakukan perbuatan
bodoh, sangat bodoh.

Inilah ganjaran buat anak durhaka. Inilah kenyataan yang di hadapkan


akibat keterombang ambingan hati sekian lama. Maafkan aku, ibu.

AKU sering bertanya-tanya dalam hati, kenapa aku harus di lahirkan di


tengah-tengah keluarga yang serba kekurangan. Aku dan pamanku harus
membanting tulang sebagai pedagang kaki lima di trotoar daerah Kemayoran.
Sedangkan wanita tua yang buta itu, hanya bisa mendoakan aku dan pamanku
dalam bekerja mencari uang demi sesuap nasi. Ya, inilah nasibku, mau tidak
mau harus tetapku jalani. Tapi, aku yakin suatu saat nanti aku bisa mengubah
nasibku.

Angin pada siang hari ini terasa sangat panas dan kering. Lebih panas dari
hari-hari sebelumnya. Yah, mungkin ini akan menjadi hari sial ku, karena
seharian belum ada satupun daganganku yang terjual. Sebenarnya aku sudah
muak dengan pekerjaan ini. Ingin rasanya aku mencaci maki setiap orang yang
lewat di depan daganganku tanpa melirik sedikitpun. Sial! Benikah nasib orang
miskin?

Hari menjelang sore. Orang-orang berdasi lalu lalang pulang dari


kantornya. Sedangkan aku masih terpaku di tempat ini, masih berharap
keberuntungan datang menghampiriku sebelum matahari terbenam. Mungkin

112
aku terlalu berharap banyak sudah delapan jam aku berada disini tapi tidak
mebuahkan hasil sama sekali. Aku mulai mempunyai firasat bahwa aku akan
pulang dengan tangan hampa. Ternyata benar, tidak ada seorangpun yang
membeli daganganku hingga matahari hampir terbenam di barat. Aku
memutuskan untuk pulang walau dengan tangan hampa. Aku berjalan terseok
sambil mendorong gerobak daganganku di bawah kerindangan pohon di
sepanjang kiri kanan jalan. Tidak lama kemudian aku sampai di sebuah rumah
butut beratap seng yang sudah berkarat. Aku membuka pintu rumah yang
rapu itu dan langsung di sambut oleh wanita buta yang sedang duduk di kursi
goyangnya. Yah, itulah ibuku. Rambutnya yang putih dan suaranya yang sarau
memanggilku dan menanyakan hasil kerjaku seharian dengan penuh harap.

Bagaimana dengan dagangannya?tanyanya padaku.

Hari ini kosong bu, seharian tidak ada seorangpun yang beli, Jawabku.

Oh..ya sudah, cepat mandi! Tadi ibu sudah membeli makanan, Katanya
dengan penuh sabar. Aku tahu pasti ibuku seharian menungguku sambil
berharap aku membawa uang untuk membayar hutang-hutang keluarga kami
di warung. Ya, ibuku buta jadi tidak bisa memasak sehingga keluarga kami
selalu menghutang di warung untuk makan sehari-hari. Dikeluarga ini yang
menjadi tulang punggung keluarga adalah aku dan pamanku. Ayah ku sudah
lama meninggal ketika umurku masih tujuh bulan. Dan aku putus sekolah
ketika aku duduk di bangku SD kelas empat karena pamanku kehilangan
pekerjaannya sebagai karyawan di pabrik plastik. Aku keluar dari kamar mandi
menuju meja makan yang berada di ruang depan. Segera ku buka tudung saji
yang berada di atas meja. Huuuhh, Aku menghela napas. Ku lihat dua buah
piring dengan sepotong tahu di atasnya dan nasi di piring yang satunya. Sudah
hampir sebulan kami memakan makanan yang sama pagi dan sore. Ya, apa
boleh buat, inilah yang selalu dirasakan orang miskin sudah bisa makan dua
kali saja sudah untung. Setelah menghabiskan makanan aku berjalan menuju

113
kamar untuk beristirahat dan berharap esok hari aku bisa menghabiskan
daganganku.

Hari ini aku berangkat lebih awal dari biasanya. Biasanya aku dan pamanku
berangkat ke pangkalan masing-masing pukul delapan. Akan tetapi hari ini aku
berangkat pukul tujuh, satu jam lebih awal dari biasanya dengan harapan
daganganku bisa terjual dengan berangkat lebih awal. Sesampainya di
pangkalan aku segera mebuka gerobak dan menata barang daganganku agar
terlihat rapi. Mungkin saja jika ditata rapi seperti ini niat para pembeli
bertambah. Aku menurunkan bangku kecil dari gerobak dan duduk di atasnya
sambil menunggu datangnya pembeli. Dan tidak lama kemudin aku merasa
ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang Plak,. Lalu aku
menoleh kebelakang dan ku lihat seorang lelaki setengah baya dengan t-shirt
abu-abu bergaris berada di belakangku.

Mas, saya butuh sesuatu? katanya sambil meletakkan koper bawaannya


di pinggir gerobakku.

Butuh apa pak, mungkin saya bisa bantu? aku menawarkan diri.

Begini, saya punya teman seorang sutradara, dan dalam film yang ia
sutradarai pemeran utama adalah seorang pedagang kaki lima, kami sii sudah
mendapatkan sebuah gerobak tinggal isinya yang belum ada. Katanya sambil
memegang barang daganganku.

Ooh, jadi bapak mau menyewa barang dagangan saya? tanyaku lugu.

Tidak, tapi membeli semuanya. Ujarnya yang serentak mengagetkanku.

Yang bener pak? Tanyaku tak percaya.

114
Ya, saya serius, karena kami butuh untuk jangka yang lama sampai syuting
selesai. Jawabnya.

Y ya pak tunggu sebantar, sa saya hitung dulu. Jawabku gugup karena


kegirangan.

Sedangkan orang itu menunggu aku menghitung jumlah semua harga


barang aganganku. Kemudia terdengar seseorang berteriak. Sepertinya ia
memanggil sutradara yang sedang membeli daganganku.

Pak Johny! teriaknya dari seberang jalan ke arah kami.

Ya, tunggu sebentar! kemudian dia menoleh ke arahku.

Gimana mas, berapa semuanya? tanyanya padaku.

Se semuanya limaratus tiga puluh Sembilan ribu. Jawabku gugup karena


masih belum percaya.

Kemudian sutradara itu mengambil dompet yang tebal dari saku belakang
celana jeansnya dan membuka dompetnya. Aku melihat banyak lembaran
uang kertas berwarna merah dan biru di dompetnya. orang itu mengambil
lima lembar uang yang berwarna merah dan satu lembar berwarna biru
kemudian menyodorkannya padaku.

Aduh, saya engga ada kembalian pak, yang pas ada nggak? tanyaku.

Oh, udah, ambil aja kembaliannya saya sudah di tunggu. Katanya ringan.

Ma makasih pak. Jawabku gugup kerena tambah tidak percaya. Aku tidak
menyangka hari ini aku seakan tertiban durian runtuh. Belum sejam aku
sampai pangkalan barang daganganku sudah terjual habis. Mungkin ini riski
yang Tuhan berikan padaku karena kesabaranku kemarin. Ya, mungkin saja ini

115
memang hari keberuntunganku. Aku segera berkemas-kemas, memasukan
bangku kecilku ke dealam gerobak dan uang yang kudapat kedalam kotak
uang di gerobak. Aku segera menarik gerobakku dan tiba-tiba aku merasa ada
suara benda yang terjatuh tidak jauh dari gerobakku. Aku mencari dari mana
suara itu berasal ke sisi kanan gerobakku. Ternyata kopper yang di bawa orang
itu tertinggal disini.

Aduh, gimana nih, koppernya malah ketinggalan. Kataku panik. Aku tidak
punya cukup keberanian untuk membuka kopper itu karena itu bukan hakku.
Aku berpikir keras bagaimana aku bisa mengembalikan kopper itu. Tapi ku
putuskan untuk membawa kopper itu pulang dan akan mengembalikannya
esokhari.

Kudorong gerobak asonganku dengan semangat menuju rumah butut


keluargaku. Tak sabar rasanya melihat ekspresi kegirangan ibuku jikalau tahu
semua barang daganganku habis terjual. Tapi ketika aku membuka pintu yang
menyambutku bukanlah ibu, melainkan pamanku yang dari tadi belum
berangkat berdagang.

Loh, kok paman masih di rumah? Kenapa ngga berangkat dari tadi?
tanyaku keheranan.

Ar, penyakit jantung ibumu kambuh. Jawabnya serentak


mengagetkanku. Ya, ibuku memang mempunyai penyakit jantung sejak aku
berumur enam tahun tapi biasanya ibu baikan jika dia beristirahat. Aku segera
masuk ke kamar ibu, dan ku lihat wanita tua itu tergeletak lemas di atas
ranjang. Terdengar suara hembusan napasnya yang pendek. Aku tahu ibu
sedang merasakan sakit yang tak tertahankan di dadanya.

Ar, kayaknya penyakit ibumu bertambah parah. Kata pamanku sambil


memegang tangan ibuku.

116
Udah, kita bawa aja ibu kerumah sakit. Kata ku lantang.

Kita kan engga punya uang ar. Katanya karena sudah kehabisan akal.

Tenang aja, barang daganganku terjual semua dan aku akan membayar
semua biaya pengobatan ibu. Kataku menenangkan pamanku yang sedang
panik. Kataku santai.

Loh, kok bisa begitu? Tanya paman keheranan.

Udah, ga usah banyak Tanya, sekarang ayo cepat bawa ibu ke rumah
sakit.

Tanpa buang waktu kami membawa ibu ke rumah sakit dengan


pertolongan tetangga kami. Aku berharap ibu bisa kembali sehat seperti
sediakala meskipun dia tidak bisa menatap wajahku. Aku tidak pernah tahu
tentang sejarah kebutaan yang dia miliki.

Sudah sehari setelah masuknya ibu kerumah sakit dan sekarang ibu sudah
boleh pulang karena pihak rumah sakit menyatakan bahwa kondisi ibu sudah
pulih. Aku dan paman menuntun ibu berjalan dan membawa ibu pulang ke
rumah.

Sudah dua hari kopper sutradara itu bersamaku. Dan hari ini aku berniat
untuk mengembalikannya dengan pergi ke tempat pangkalanku, tempat
dimana ia membeli semua barang daganganku dan tempat koppernya
tertinggal. Akupun berada di pangkalanku pukul tujuh pagi, berharap orang itu
kembali untuk mengambil barangnya yang tertinggal.

Dua jam sudah berlalu. Tapi rasanya orang yang aku tunggu-tunggu tak
kunjung datang. Sekilasku berpikir untuk membuka kopper itu, tapi aku tetap
tidak berhak untuk membukanya karena bukan milikku. Tiga jam sudah

117
berlalu keinginanku untuk membuka kopper itu semakin besar dan sreeet.
Ku buka slatingnya dan kulihat sejumlah map berisi surat-surat berharga milik
orang itu. Ku ambil selembar kertas yang tak bermap dalam kopper itu. Oh,
ternyata itu surat jual beli milik orang itu. Tertulis nama Jhony sebagai
pembeli serta alamat rumahnya.

Sial, kenapa dari kemarin tidak kubuka saja kopper ini. Kataku kesal.

Aku langsung beranjak pergi menuju alamat yang tertulis pada surat jual
beli milik orang itu. Tertulis gang melati, kebon jeruk nomor 23. Aku menuju
alamat itu dengan menggunakan angkutan kota warna merah dengan tujuan
kebon jeruk. Aku berhenti di gang melati dan mulai mencari-cari rumah yang
bernomor 23.

Dua satu, Dua dua, Dua tiga, Nah ini pasti rumahnya. Ujarku senang.

Rumah besar bercat putih dengan halamannya yang luas membuatku takut
untuk menekan bel gerbangnya. Karena baru kali ini aku punya keperluan
dengan orang besar. Ragu rasanya tapi aku kalahkan perasaan itu dengan
niatku yang baik untuk mengembalikkan barang milik sutradara itu.

Ting tong.tingtong.. kutekan bel yang berada di depan gerbang rumah


mewah itu.

Tidak lama kemudian seorang pelayan laki-laki datang memnghampiriku.

Maaf, anda cari siapa? tanyanya ragu karena melihat penampilanku yang
tidak layak untuk bertemu dengan majikannya.

S-saya cari pak jhony. Jawab ku gugup.

Ada perlu apa dengan majikan saya? Tanya si pelayan.

118
Ini, saya ingin mengembalikan barang pak jhony yang tertinggal di tempat
dagang saya.

Oh, begitu, ayo silahkan masuk. Katanya seolah-olah tahu bahwa aku
sedang ditunggu majikannya sambil membuka gerbang rumah mewah itu.

Aku berjalan menuju pintu rumah itu dengan jantung berdetak cepat aku
masih tidak percaya kalau aku bisa berkesempatan untuk memasuki rumah
mewah yang biasa kuliahat di televisi dan ketika aku masuk, aku langsung di
kejutkan dengan keindahan arsitektur rumah milik pak jhony dengan
perabotan rumahnya yang serba mahal.

Silahkan duduk, akan saya panggilkan majikan saya. Pelayan itu


mempersilahkanku untuk duduk.

Tidak lama kemudian aku mendengar suara tapak kaki yang sedang
menuruni tangga. Tap, tap, tap, kulihat seorang laki-laki menggunakan
kemeja biru menghampiriku. Ya, tidak salah lagi, dia adalah pak johny seorang
sutradara yang membeli semua daganganku dua hari yang lalu.

Untung saja saya tidak jadi lapor polisi, saya sudah ke pangkalanmu
kemarin, tapi kamu tidak ada disana. Katanya santai.

Oh, maaf pak, kemarin ibu saya sakit jadi saya tidak berdagang hari itu .
jawabku dengan penuh kesopanan.

Jadi, dari mana kamu tahu alamat saya? tanyanya padaku.

Dari surat jual beli milik pak jhony. Jawabku sambil menyodorkan kopper
itu padanya.

Pak jhony menerimanya dan langsung mengecek isi kopper tersebut


apakah ada dokumen miliknya yang hilang.

119
Sip, tidak ada yang hilang, jadi saya harus bayar berapa? katanya.

Wah engga usah pak, saya ikhlas kok. Jawabku menolak.

Lo, engga bisa gitu donk, yang berada di dalam kopper ini adalah
dokumen-dokumen penting milikku, jadi bagaimana saya membalas anda?
tanyanya lagi.

Engga usah pak, makasih? jawabku.

Siapa namamu? Tanya orang itu.

Ari pak. Jawabku malu.

Eh, entar dulu, tampangmu oke, posturmu juga bagus, mau ngga jadi
model kebetulan saya sedang mencari seorang model untuk jadi cover boy,
Saya kira kamu punya kriteria model yang saya cari, gimana mau engga?
Katanya. Wah, ini tawaran yang sangat menggiurkan. Aku bisa mengubah
nasibku dengan satu jawaban ini.

Ya, kalau yang itu saya mau. Seolah melupakan niatku dari awal.

Sip lah, besok kamu datang ke rumah saya lagi, kamu harus sudah berada
di sini jam delapan pagi. Katanya.

Baik pak. Jawabku mantap.

Setelah kuterima tawaran itu aku bersegera pulang untuk mengabarkan


berita baik ini kepada paman dan ibuku. Aku tidak sabar melihat ekspresi
mereka ketika mendengar aku ditawari pekerjaan sebagai cover boy.

120
Setelah perjalanan setengah jam akhirnya aku sampai di depan rumahku,
ku buka pintu dan kulihat seorang wanita tua sedang duduk di kursi
goyangnya sedangkan pamanku belum pulang berdagang.

Ibu. Aku menghampirinya.

Loh kamu sudah pulang, dari mana saja kamu? Tanya ibu.

Udah, ibu ngga perlu tahu, bu aku di tawarin jadi model. Kataku.

Model? Model apaan si? Tanya ibuku bingung.

itu, yang ada di majalah-majalah, honornya gede loh bu.?. Jawabku.

Apa ngga papa kerja kaya gitu? tanya ibu ragu.

engga papa bu, honornya bisa buat bayar semua hutang kita di warung bu
Iin. Jawabku merayu.

Ya sudah, kalau itu kamu anggap baik, akan ibu izinkan. Jawabnya tanpa
rasa gembira sedikitpun. Ya, ibu memang tidak setuju kalau aku bekerja
seperti ini. Tapi ibu tidak bisa melarang karena keinginanku yang teramat
besar. Akan ku tunjukan kalau aku bisa mengubah nasib keluarga ini.

Hari yang kutunggu-tunggu tiba. Tepat pukul tujuh aku berangkat dari
rumah. Hari yang cerah ini membuat diriku semakin bersemangat, dengan
dandananku yang lebih baik dari kemarin aku rasa tampangku memang
lumayan cocok untuk menjadi cover boy. Tepat pukul 07.45 aku sudah berada
di kediaman pak Jhony aku menunggu dengan sabar di ruang tamu rumah
mewah milik pak Jhony.

Gimana, sudah siap? Tanya seseorang yang keluar dari kamar bawah. Oh,
ternyata itu pak Jhony.

121
Iya, pak. Jawabku malu.

Ayo ikut saya kita ke studio photo! ajak pak Jhony.

Aku beranjak berdiri dan mengikuti pak Jhony keluar rumah. Ternyata
diluar sudah ada mobil nissan mewah berwarna hitam yang sudah menunggu
kami. Dengan dada deg degan aku masuk mobil. Setelah perjalanan setengah
jam akau sampai di sebuah bangunan besar yang sangat asing di mata seorang
miskin sepertiku. Ternyata studio photo seperti ini. Aku melihat sekelilingku,
banyak benda-benda yang asing dari penglihatan ku. Ada belasan lampu-
lampu dan kamera-kamera terpasang di setiap sudut.

Ayo mari sebelum di foto kamu harus di make up dulu. Katanya sambil
mempersilahkanku untuk duduk di kursi make up. Aku duduk di kursi make up
sambil mengaca. Tiba-tiba seorang banci menghampiriku dan mulai merias
wajah ku.

Yoyoi, uda selese deh. Kata si banci itu. Belum ada sepuluh menit
wajahku sudah selesai di rias. Dan ku lihat wajahku di cermin dengan seksama.
Hah, Aku tak percaya kalau yang ku lihat di cermin itu adalah mukaku. Muka
seorang pedagang kaki lima yang dekil dan bau.

Sekarang ganti baju. Kata si banci. Sambil menyodorkan pakaian mahal


yang Trendy.

Tanpa pikir panjang aku langsung mengganti pakaian ku di kamar ganti. Ku


lihat penampilanku di depan cermin sepanjang tubuh. Tidak kusadari bahwa
tampang kampungan ku bisa sejajar dengan seorang bintang film papan atas.

Fantastic. Teriak pak jhony ketika melihat penampilanku.

122
Ayo tunggu apa lagi cepat ambil gambarnya! kata pak jhony
bersemangat.

Pengambilan gambar selesai. Tujuh gaya yang di atur oleh fotographer bisa
kulakukan dengan mudah. Dan kulihat wajah pak jhony tersenyum puas. Tiba-
tiba pak Jhony menghampiriku sambil membawa sebuah map.

Ari, tanda tangan disini! Kontrak mu dua tahun. Honor awalmu dua juta
setegah. Kata pak Jhony.

Hah, Honor awal dua juta setengah? Kataku kaget.

Kenapa, kurang? Tanya pak jhony.

Eh, engga pak, maaf. Jawabku malu. Ku tandatangani kontrak itu dan ku
terima honor awal sebesar dua juta setengah. Tak terasa sudah empat jam
aku berada di studio photo ini. Aku berkenalan dengan teman-teman baruku
sesama model. Baru kali ini aku berkumpul dengan orang-orang yang dulu ku
anggap elite. Dan sekarang, aku merasa sudah menjadi bagian dari mereka.

Enam bulan setelah aku menandatangani kontrak dari pak Jhony gaya
hidupku berubah drastis. Dari yang serba sederhana menjadi serba mewah.
Aku suka pergi dengan teman-temanku ke tempat-tempat hiburan di tengah
kota. Bahkan harta telah membuatku lupa akan segalanya. Hidup berfoya-foya
kuanggap sebagai kebutuhan sehari-hari. Bahkan aku sudah tidak
memperdulikan lagi wanita tua yang buta itu. Terakhir kudengar kalau
penyakit jantungnya kambuh. Dan setelah ku tinggalkan uang aku langsung
pergi bersama temana-temanku.

Hari ini aku pulang larut malam. Ya, malam ini adalah malam yang sangat
menyenangkan. Aku pulang sempoyongan karena terlalu banyak minum beer.

123
Aku membuka pintu rumahku. Kreek. Ternyata wanita tua itu belum tidur, ia
duduk di kursi goyangnya.

Ari. Kata wanita itu.

Hah. Jawabku acuh.

Kamu dari mana? Tanya wanita tua itu sambil bergerak menghampiriku.

Kemane kek, lo engga perlu tahu! jawabku.

Ari kenapa kamu sekarang berubah, ada yang salah dengan ibu?
tanyanya padaku.

Hlah berisik! Awas gua mo tidur. Jawabku sambil mendorongnya kuat-


kuat.

Brak. Ia terpental dan punggungnya menghantam tembok. Aku tidak


peduli dan langsung menuju kamarku. Terdengar suara tangisan kecil wanita
itu dari luar kamarku dan hal itu membuatku tambah kesal.

Woi! Bersisik jangan ganggu gua tidur. Kataku membentaknya dari dalam
kamar.

Seperti biasa pagi hari ini aku harus berangkat ke studio photo. Hari ini aku
bangun kesiangan karena semalam aku pulang terlalu larut.

Aduh, gawat! Jam delapan, gua harus buru-buru. Kataku sambil berjalan
keluar rumah.

Di studio baru kusadari bahawa hand phoneku ketinggalan di rumah. Tapi


itu bukan masalah yang besar bagiku. Yang penting aku tidak terlambat dan
tidak kena marah pak Jhony. Tiga gambar di ambil, aku boleh beristirahat dan

124
berkumpul dengan teman-temanku. Ketika sedang asik mengobrol dengan
teman-temanku tiba-tiba ibuku datang ke studio ternyata ia di temani
pamanku ke tempat kerja ku. Dia menghampiriku dan memanggil namaku.

Ari. Katanya memanggil. Hal itu membuatku bingung dan sangat malu.
Kemudian aku mendekati ibuku.

Heh, ngapain si elu kesini? tanyaku kesal.

Ibu nganterin HPmu yang ketinggalan. Jawabnya.

Ya udah sini! bentakku sambil merebut hand phoneku dari tangannya.

Sana pergi! bentakku. Wanita itu langsung kutinggalkan tanpa


memperdulikannya sama sekali. Aku berjalan menuju tempat berkumpul
teman-temanku.

Woi, tadi itu siapa? Tanya seorang temanku.

Ooh, itu. Pembantu gue nganterin hape. Jawabku spontan.

Tak terasa hari mulai sore. Tidak sabar rasanya melabrak wanita itu karena
perbuatan bodohnya tadi pagi di studio. Hampir saja reputasiku di depan
teman-teman hancur akibat perbuatan bodohnya. Sesampainya di rumah aku
langsung mencari wanita itu. Kudapati wanita tua itu sedang duduk di kursi
goyangnya. Aku langsung menghampirinya.

heh, Ngapain si lo ke tempat kerja gua? Tanya ku marah.

Ibu cuma nganterin hape kamu yang ketinggalan. Jawabnya.

Alah, emang lama-lama gua bisa gila liat perbiuatan lo, gua udah engga
betah disini, gua mau pergi! bentakku sambil meninggalkannya menuju

125
kamarku. Ku kemas barang-barangku ke dalam tas. Tekadku sudah bulat
untuk pergi dari rumah ini. Semua pakaianku sudah ku kemas. Aku berjalan
keluar rumah. Tiba-tiba ibuku menghampiriku.

Ari, jangan pergi Ari. Kata wanita tua itu. Dia memohon padaku dengan
memeluk satu kakiku.

Minggir! Gua mau pergi, jangan ganggu gua! kataku membentak wanita
itu.

Ari, kembalilah seperti dulu hu..hu... pintanya sambil menangis. Tapi hal
itu malah membuatku semakin kesal. Kutendang pundaknya dengan kakiku
yang satu.

Minggir! bentakku.

Brak. Wanita itu jatuh tersungkur.

Heh! denger gua engga mau punya ibu buta kaya lo! bentakku dan
langsung meninggalkannya.

Sudah tiga bulan sejak aku meninggalkan rumah. Kini aku ngekost di dekat
studio agar lebih cepat sampai lokasi kerja. Seperti biasa setelah pengambilan
gambar aku berkumpul dengan teman-temanku. Tiba-tiba ada seorang
satpam menghampiriku. Dia berbisik padaku.

Mas, ada orang di luar nyari mas, dia ngaku pamannya mas Ari. Bisiknya.
Tanpa bicara sedikitpun aku langsung meninggalkan teman-temanku dan
pergi mengikuti satpam itu. Di luar ku lihat seorang laki-laki kurus dengan
kumisnya yang tipis sedang berdiri. Ya, tidak salah lagi ia adalah pamanku. Aku
menghampirinya.

Ngapain kesini? Tanyaku.

126
Ibumu. Katanya.

Iya, kenapa dia? Tanyaku.

Ibumu meninggal. Katanya pelan.

Hening sejenak.

Kalo dia mati trus urusannya sama gua apa? bentakku.

Ari, sadar kamu, bagaimanapun dia itu ibumu. Katanya sambil menahan
amarah.

Gua, engga pernah pengen punya ibu buta kaya dia! bentakku.

Plak! satu tamparan keras menjurus ke pipi kiriku.

Kamu udah kelewatan, kamu engga tahu apa-apa tentang ibumu! Mata
yang kamu pake itu mata ibumu, Harta kekayaan ibumu habis untuk
pengobatanmu ketika kamu kecelakaan, kamu engga inget apa-apa, soalnya
kamu amnesia, Seharusnya kamu bersyukur punya ibu seperti dia! katanya
sambil pergi meninggalkanku.

Kini baru kusadari akan kebodohanku selama ini. Keindahan dunia yang
dapat kurasakan selama ini merupakan belas kasih seorang ibu. Ia rela
kehilangan penglihatannya demi aku, anaknya. Aku jatuh berlutut dan
menangis sejadinya. Air mataku mengalir membasahi kedua telapak tanganku.
Kini sudah terlambat. Orang yang paling berharga dalam hidupku telah tiada.
Aku hanya bisa menyesali nasibku. Dari anak yang berbakti menjadi anak yang
durhaka. Semua itu karena hawa nafsuku akan harta. Maafkan aku ibu.

127
Nama : Miftahurrohman
Alamat : Jl. Jati ranggon no 36 Bekasi Jawa Barat
TTL : Purbalingga, 10 Agustus 1993
e-mail : mief_rochman@yahoo.com
miftah37@yahoo.co.id
miftah.banyumas@gmail.com
miftahjelek@hotmail.com
facebook : mief_rochman@yahoo.com (Al Harits Abdurrahman)

128
Keagungan Doa

ANGIN sore berhembus ringan, menerpa rumput dan ilalang matahari


baru saja bersemayam dalam lindungan alam . gelap baru saja menutup alam
semesta raya dan seisinya karena bibir malam,telah menjulurkan batang
tubuhnya.

Sebut saja aku Dodo,anak ketiga dan tiga bersaudara dari ketiganya tak
satupun perempuan.Tapi keadaan melatih kami untuk tetap tegar dalam
menghadapi cobaan yang tidak menyenangkan.

Hari yang tak dapat ku lupakan,setelah sholat maghrib ayahku yang


sedang sakit,mendadak pingsan kulihat ibu panik tapi berusaha tetap tenang
dihadapan kami karena tak mampu membawanya kerumah sakit,ibu segera
berbuat sesuatu.Kami ketiga anaknya diminta berkumpul mengelilingi ayah
sambil mengaji biarpun bacaanku masih terbata-bata.Aku mencoba ingin
memberikan yang terbaik untuk ayah.sebelum kami mengaji,Ibu berpesan
kepada kami jangan lupa berdoa untuk ayah.karena doa kalian anak-anaknya
sangat berarti untuk ayah.Kulihat mata ibu mengeluarkan air mata tapi ibu
tetap tegar menghadapi cobaan ini,aku berdoa dalam hati agar ayah segera

129
sadar kembali,sholat isya kami lakukan bergantian doa yang sama
kupanjatkan di akhir sholat.

Ayah sadar Alhamdulillah.. Kami bernapas


lega setelah melewati masa-masa yang menegangkan. Setelah ayah sadar,
kami sangat bahagia karena apa yang kami inginkan telah dipenuhi. Kurang
lebih ada dua jam ayah sadar ibu menyuruh kami untuk tidur lalu aku
melangkahkan kakiku untuk kekamar setelah sampai dikamar aku lihat jam
sudah menunjukan pukul 23.00,lalu aku letakkan kepalaku dibantal sambil
berpikir, besok pelajaran apa? lalu aku kaget ,ya ampun!!besok kan ada
ujian.!! Aku panic, bagaimana ini, besok aku ada ujian aku belum belajar!!
Sambungku. Aku siswa kelas satu SMP. Aku jadi menyesal karena belajar jika
hanya ada ujian. Lalu aku bangun dan langsung mengambil buku. Tapi,, aku
bingung besok ujian pelajaran apa, aku panic kucari-cari jadwal tapi tak
ketemu. Aku hampir menyesal, tapi ku coba untuk tetap mencari, dan
Alhamdulillah jadwalnya ketemu. Langsung ku baca jadwalnya, besok ujiannya
sejarah, ekonomi dan matematika. Sambil ku geleng-gelengkan kepalaku,
karna sebagian besar orang mengatakan, bahwa pelajaran matematika itu
sangat sulit. Aku harus bagaimana? Risau hatiku, mustahil aku mempelajari
semua itu dalam waktu yang singkat.

Aku mengambil nafas yang panjang, ku coba membuka buku dan tetap
belajar. Namun sia-sia... Karna ngantuk dan lelah yang aku alami, membuatku
sulit berkonsentrasi.

Ibu kemudian ke kamarku, dan melihat aku yang sedang belajar sambil
ngantuk. Ibu pun menyuruhku untuk tidur saja, Nak, tidur saja kalo memang
sudah ngantuk, persiapkan energy untuk esok harinya. Ambil hikmahnya,
sekarang pasrahkan saja semuanya pada Alloh SWT. Kata Ibu, dengan penuh
nada keibuan. Sejenak aku berpikir, ini semua memang salahku, yang hanya
ingin belajar jika sudah mepet ujian. Bagaimana mungkin aku menghadapi

130
ujian tanpa belajar sedikitpun? Ujian tanpa belajar, sama saja dengan
berangkat perang tanpa senjata. Karna ngantuk yang tidak dapat lagi aku
tahan, aku pun tertidur. Tapi tidak biasanya, malam itu aku tidak bisa tidur
dengan nyenyak.

Rasanya alam bawah sadarku terusik, karna teringat bahwa aku belum
belajar. Lalu aku terbangun, kemudian ku lihat jam, ternyta baru jam 04.00.
Aku gunakan waktu itu untuk belajar hingga jam 04.30. setelah itu, aku
mengambil air wudlu dan melakukan sholat tahajjud. Selesai Sholat tahajjud,
aku pun berdoa agar ayah cepat sembuh. Aku juga berdoa supaya aku
dimudahkan dalam mengerjakan ujian. Karna hanya Alloh yang bisa
menolongku. Selesai berdoa, aku belajar lagi sembari menunggu sholat subuh.
Beberapa menit kemudian, terdengar suara adzan subuh berkumandang. Lalu,
aku pun sholat subuh. Setelah sholat subuh, aku tak lupa berdoa memohon
pada Alloh agar ayahku lekas sembuh, dan aku juga berdoa agar aku tidak
kesulitan dalam ujian nanti. Setelah selesai, aku pun belajar lagi sampai pagi.

Awan pun mulai muncul, lalu aku bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
Ku cium kedua tangan kedua orang tuaku. Ayah, Ibu, doakan aku kata
hatiku. Setelah itu aku langsung berangkat ke sekolah. Detik-detik menjelang
ujian, aku menyempatkan untuk Tanya-jawab bersama dengan temanku.
Beharap ada satu atau dua materi yang melekat dalam otakku.

Dan Alloh maka mendengar. Sungguh di luar dugaanku, ini semua ku


rasakan sebagai rahmat-Nya. Dengan tengan ku kerjakan soal demi soal. Aku
tak percaya bisa mengerjakan ujian ekonomi maupun matematika dengan
baik. Alhamdulillah, semua materi yang aku pelajari keluar di ujian.

Subhanalloh.. Tak henti aku memuji kebesarannya sampai kini.


Benarlah apa yang dikatakan dalam firman-Nya:

131
Artinya: Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka
beriman kepadaku, agar maka selalu berada dalam kebenaran.

Pengalaman itu telah berlalu lima tahun. Tapi goresan kalbu saat
menikmati doa yang ku panjatkan. Masih terasa saat aku menyadari ketidak
berdayaanku sebagai hamba. Saat aku butuh kehadiran dan pertolongan-Nya.
Karena do bukanlah sekedar rangkaian kta indah di mana kita bahagia bila
Alloh mengabulkan apa yang kita minta. Lebih dari itu, doa adalah sarana kita
berkomunikasi dan mendekatkan diri pada Alloh SWT. Dan dengan doa,
diharapkan kualitas iman kita bertambah. Itulah kenikmatan doa yang
sesungguhnya.

132
Nama : Agus tri widodo
Alamat : Banjarnegara
Email : agustridodo@yahoo.co.id
Facebook : agustridodo@yahoo.co.id

133
Perpisahan Termanis

Perpisahan.
Sepenggal kata
Menimbulkan sejuta tanya
Identik dengan kisah pahit didalamnya
Namun, adakah perpisahan manis untuknya?????
Aku percaya pasti ada.

Liburan adalah sesuatu yang sangat menyenangkan bagi semua


orang, tak terkecuali Tiara.
Gadis yang suka berpenampilan apa adanya ini sudah tak sabar lagi
menantikan waktu kapan datangnya
liburan.
Tibalah waktu yang dinanti Tiara. Seluruh siswa diliburkan selama satu
minggu karena akan diadakan Ujian Nasional. Sekarang arah jarum jam
menunjukan pukul 12.30 WIB.Tiara telah bersiap pulang menuju ke tempat
kost kakaknya yang terletak tak jauh dari asrama tempat Tiara sekolah.Sebuah
bag pack telah menggantung dipunggungnya.
Dia akan berangkat ke tempat kost kakaknya dengan menaiki bus kecil yang
biasa ditumpangi oleh anak sekolah lainnya.
Sesampainya di tempat kost kakak Tiara, tak lama kemudian terlihat
mbak Melda yang telah sabar menunggu Tiara di serambi rumah kostnya.
Mbak Melda, Sapa Tiara dari balik gerbang.
Dek .,seru Melda dari serambi.
Melda pun langsung menghampiri Tiara yang tak lain adalah kakak Tiara.

134
Masuk sini dek!, Ucap Melda sambil tersenyum.
Tiara pun langsung mengikuti langkah kakaknya itu.Ia langsung menuju
kamar Melda yang ada di lantai
Dua.
Mbak, kok sepi banget ?,tanya Tiara sambil melihat sekeliling.
Anak-anak lagi ada kuliah , jawab Melda sambil menyodorkan
gelas berisi air minum pada Tiara. Tanpa basa-basi Tiara pun langsung
mengambilnya dan segera meneguknya.
Sekarang kamu istirahat dulu, entar baru mandi ,ucap Melda
dengan penuh perhatian.
Tiara hanya mengangguk pelan dan segera melakukan apa yang
diperintahkan oleh kakaknya itu.

Keesokan harinya

Matahari merekah di ufuk timur. Sinarnya yang berwarna putih


kemerah-merahan menembus celah-celah dedaunan, membangunkan para
burung untuk segera berkicau.
Tiara tersentak kaget mendengar suara motor yang tengah parkir di depan
gerbang rumah.Tiara melongok dari jendele lantai atas. Nampak terlihat
sesosok lelaki yang cukup tampan dan terlihat sangat tampan ketika sedang
mengendarai motor vixionnya yang merah.
Mbak Melda itu siapa? pagi-pagi udah bikin gempar aja!
cerocos Tiara.
Melda pun yang terlihat tampak penasaran langsung melongok ke bawah.
Oh,itu Indra adik kelas mbak di kuliah.Dia kesini mau ngambil
laptopnya yang mbak pinjam kemarin buat ngerjain tugas.Naksir yach
dek..ledek Melda.
Tiara hanya tersipu malu sambil menganggukan kepalanya sembari
membulatkan bibirnya.
Assalamu alaikum
Waalaikum salam
-

135
Melda pun langsung membukakan pintu untuknya.Lelaki itu tampak
tersenyum.
Pagi mbak Melda, sapa Indra
Pagi, mari silahkan masuk,ajak Melda
Mbak aku mau ngambil laptop yang kemarin mbak Melda
pakai buat ngerjain tugas
Oya ada di dalam.Bentar ya ndra, biar Tiara yang mbak suruh
kesini.
Laptopnya mbak kenapa? Tanya Indra.
Problem biasa, virus masuk. Jawab Melda.
Tiarasini turun dek,mbak minta tolong bawain laptop yang
ada dikamar teriak Melda.
Iya kak bentar, jawab Tiara.
Tiara pun turun dari kamarnya sambil membawa laptop milik Indra dan
segera menuju ruang tamu.Kemudian menyerahkan laptopnya kepada
Indra.Melda hanya tersenyum melihat adiknya itu.

Tapi bisa dibenerin kan ndra? Tanya Melda dengan wajah


harap-harap cemas.
Bisa kok! jawab Indra singkat.
Okelah! honornya bisa dinego kan? canda Melda diikuti
tawanya.
Tiara yang duduk di samping kakaknya hanya terdiam dan terlihat bingung.
Indra kenalin ini adikku Tiara,
Dek , kenalin ini Indra.
Usai mereka saling berkenalan antara satu sama lain,Melda kemudian
masuk ke dalam untuk membuatkan minum.Tiara mulai angkat bicara.
Kak sekarang semester berapa?
Semester lima. cetus Indra.
Ngambil jurusan apa?tanya Tiara lagi seakan-akan
sedang mengintrogasi selebriti.
Sedangkan Indra hanya tersenyum dan menatap Tiara penuh heran.
Sastra Inggris, jawab Indra singkat.

136
Hebat banget!!! Pasti dulu waktu SMA nilai Bahasa
Inggrisnya bagus banget makanya sekarang ngambil Sastra Inggris.Padahal
pendapatku Bahasa Inggris itu pelajaran yang paling susah.
Gak juga..ucap Indra dengan wajah merendah
Dulu waktu ujian nilai Bahasa Inggrisnya dapat berapa?
Tapi luluskan?ledek Indra.
Dahi Tiara mengerut.Seakan tak percaya Indra yang baru dikenalnya itu bisa
langsung akrab dengan Tiara yang terkenal cuek terhadap orang yang baru
dikenalnya.
Nggak ra, cuma becanda.jangan dimasukin ke hati yach,
dulu aku juga waktu SMA aku paling gak bisa sama yang namanya Bahasa
Inggris. Tapi dari kelemahanku itu aku mulai berusaha untuk menaklukannya
sampai aku benar-benar bisa.Dan sesulit apa pun itu asalkan kita mau
berusaha dan terus percaya kalau kita mampu untuk melakukannya pasti kita
akan bisa.Jadi kita harus semangat!!!
Tiara hanya terdiam dan dari raut wajahnya terpancar rasa kagum yang
begitu terlihat.Tak lama kemudian Melda datang sambil membawa dua cangkir
the hangat yang siap dihidangkan.Tiara langsung membantu kakaknya dan
menaruh cangkir itu di meja.
Silahkan minumnnya diminum dulu ndra?maaf lama
masalahnya tadi sekalian masak buat sarapan. Sekalian sarapan disini aja yach
ndra bareng ma Tiara,ajak Melda.
Maaf banget Mbak, kayaknya gak bisa masalahnya bentar
lagi ada kuliah.Ini juga mau sekalian pamitan tutur Indra.
Tak lama kemudian Indra pun langsung meminta pamit pulang.Dia segera
bergegas keluar.Melda dan Tiara mengantar Indra sampai halaman
rumah.Tanpa sadar ada sedikit chemistry yang tersimpan antara hati Indra dan
Tiara.Tapi mereka belum menyadari itu.

Satu minggu kemudian

137
Pantasnya kamu mencintai yang juga cintai dirimu ponsel Melda
melagukan tembang milik Kotak yang sedang digandrungi para remaja saat
ini.Terlihat 1 pesan di terima dari layar ponsel Melda.

MBaK q Mulai mRAskAN rnDU & rAsa rInDu Itu Q


tunJuKKan

UTk TiARa Yg TaK Lain AdalaH ADIk MBAk MeLda.

jiKa Mbak MElda tIdak KEBERatan, bOLehkah TiARA AkU


JaDIkkan

SesEOranG Yg SlalU meNGisi RuanG HAtIku?

Pengirim : Indra

Melda hanya tersenyum ketika membaca pesan dari Indra.Melda sudah


menganggap Indra seperti dia mengaggap Tiara sebagai adiknya. Tanpa pikir
panjang Melda langsung membalas pesan dari Indra.

Jika u bs mbuat Tiara Bahagia

Maka aku titipkan Tiara sama u

Pengirim : Mbak Melda

Indra merasa bahagia ketika ia membaca pesan dari kakak Tiara yang ada
pada ponselnya. Akhirnya Indra menyusun rencana untuk menyatakan
perasaannya kepada Tiara. Dia meminta tolong kepada mbak Melda untuk
menyusun rencana agar dalam waktu dekat ini ia bisa bertemu dengan Tiara.
Hari yang ditunggu Indra pun tiba.Pada hari itu juga Tiara akan
menemui kakaknya.Indra telah siap mengutarakan isi hatinya pada
Tiara.Tempat kost kakak Tiara adalah tempat yang tepat karena di tempat
itulah pertama kali mereka saling bertemu.

138
Tak lama kemudian, Tiara datang ia terkejut ketika melihat Indra yang
tengah duduk di ruang tamu.
Tiara, aku..? ucap Indra.
Aku apa kak?Tanya Tiara penasaran.
Tanpa basa-basi Indra pun langsung mengutarakan perasaannya pada Tiara
yang selama ini ia simpan dalam hatinya.Tanpa menunggu lama ia langsung
berkata:
I love you Tiara
I really love you and I truly love you endlessly
There is nothing to compare my love for you
Words fail to convey how much I love you
III never stop loving you
I truly love you endlessly
Tiara terdiam dan menatap indra dengan penuh Tanya.
Kemudaian tanpa menunggu lama Tiara pun berkata:
jika cinta tak mungkin menyatukan kita dan jika kita tak mungkin bersama
maka izinkanlah aku
Untuk menjaga cinta darimu untuk selamanya, selama aku mampu
menjaganya

-
Mendengar jawaban Tiara hati Indra pun merasa bahagia. Perempuan yang
selama ini ia cintai ternyta juga mencintainya.Mata mereka salling
memandang antara satu dengan yang lain.Hari menjelng sore dan Tiara pun
harus segera pulang ke asrama tempat ia sekolah.
Di rumah Melda adalah tempat yang sangat bersejarah bagi mereka berdua
yaitu tiara dan indra.
Hari-hari mereka diisi dengan kesibukan mereka masing-masing.Indra sibuk
dengan kegiatan kuliahnya dan Tiara siibuk dengan kegiatan OSIS di
sekolahnya. Mereka hanya bisa berhubungan lewat handphone itupun Cuma
satu bulan sekali disaat Tiara pulang kerumah. Meskipun bisa di bilang seperti
Long distance tapi bagi mereka saling percaya itulah yang bisa membuat
hubungan mereka bisa bertahan sampai saat ini.

139
Tiga bulan kemudiaan

Tiba hari yang sangat di tunggu Tiara yaitu waktu perpulangan. Layaknya
seperti para siswa yang lain mereka di pulangkan ke rumah mereka masing-
masing. Tiara pun segera bersiap-siap pulang karena sudah tak sabar lagi
melepas kerinduan terhadap keluarganya.
Sesampainya di rumah Tiara pun disambut ramah oleh Ibunya.
libur berapa hari ra,? Tanya Ibu Tiara.
Cuma dua hari Bu, ya udah Tiara ke kamar dulu ya, ucap
Tiara
Tiara langsung mencari handphonenya yang ia simpan di laci meja
belajarnya. Hati Tiara merasa senang
Karena ia kini bisa melepas rindu terhadap kekasihnya yaitu si sasatra
Inggris alias Indra yang kini menjadi seseorang yang sangat berharga bagi
Tiara, yang selalu memberi motivasi baginya ketika ia sedang mengalami
kesulitan dalam sekolahnya. Beberapa saat kemudian nampak satu pesan
terlihat dari handphone Tiara. Ternyata pesan sms yang ia terima adalah dari
Indra yang tak lain adalah kekasih Tiara. Hati Tiara pun merasa bahagia laksana
seperti sang putri yang telah lama menanti sang pangerannya.

Ungkapan yang pertanda bahwa Tiara memberi kesempatan kepada Indra


untuk mengisi ruang hatinya itu.
Senyum mengembang dibibir mereka. Mereka terlihat sangat bahagia.
Bagai merpati yang menemukan pasangannya, berharap merekakan selalu
setia menjaga cinta yang ada pada hati mereka.

Hari berganti hari

Bulan berganti bulan

Mereka hanya menyambung hubungan mereka lewat sms. Hari-hari


mereka lalui dengan kesibukan masing-masing. Tiara sibuk dengan kegiatan
organisasi di sekolahnya dan Indra sibuk dengan kuliah sastra Inggrisnya.
Mereka hanya bisa berhubungan saat Tiara pulang dari Asrama tempat dia
sekolah. Maklum karena tempat Tiara sekolah tidak diperbolehkan untuk

140
membawa handphone. Tetapi walau raga mereka terpisah jauh namun hati
mereka selalu dekat. Karena rasa saling percaya itu mereka mampu
mempertahankan hubungan yang sangat sulit untuk orang lain lakukan.

SEMAKIN tinggi suatu pohon maka semakin besar pula angin yang
menerjangnya.

Tiga bulan pun telah berlalu, tanpa ada rintangan diantara dalam
hubungan Indra dan Tiara. Mereka pun nampak enjoy. Meskipun mereka
harus menahan rasa rindu yang dalam diantara satu sama lain. Karena mereka
berada pada tempat yang berbeda. Namun mereka mampu menahannya.

Suatu hari, ketika hari perpulangan. Tiara pun selalu aktif memegang
handphonnya. Karena dengan handphon itulah Tiara dan Indra mampu
melepaskan rasa rindu mereka setelah beberapa hari mereka tak bertemu.
Ketika sedang asyiknya membersihkan rumah tiba-tiba ponsel Tiara berbunyi.
Terlihat 1 pesan diterima muncul dilayar handphone Tiara.

Ra, aku pengin ketemu ma kamu

Aku tunggu kami di mie ayam kelinci III

Pagi ini pake baju ungu ya .... (Marta)

From : 081391123450

Tiara terlihat nampak kebingungan seseorang yang tak pernah


menghubunginya tiba-tiba meminta untuk bertemu dengannya. Tanpa pikir
panjang, dia langsung menuju tempat dimana Marta yang telah menentukan
tempat untuk bertemu dengannya.

141
Mie ayam Kelinci III, 09.30 WIB Tiara telah duduk manis sambil meminum
ice lemon tea yang berada didepannya. Dia masih mencari sosok yang
bernama Martha. Dari jauh, terlihat seorang perempuan yang juga nampak
kebingungan mencari-cari seseorang dia mengenakan baju ungu. Mata
mereka saling bertemu. Orang itu tersenyum, begitu juga Tiara. Orang itu
langsung menghampiri Tiara.

Udah lama nunggunya? tanya Martha

Nggak kok. Ini mbak Martha kan? balas Tiara.

Ya ..., jawab orang itu singkat.

Tiara hanya terdiam dan tersenyum tipis,

Gini Ra, maksud aku meminta kamu datang ke sini aku pengin ngomong
....., kalimat Martha terputus, seperti ada sesuatu yang mengganjal di
tenggorokannya. Tiba-tiba Martha menangis dan memeluk Tiara erat-erat.
Tiara pun hanya bisa terdiam dan bingung dibuatnya.

Ra, aku mau kamu putusin Indra. Aku sayang banget sama dia, Aku yang
lebih tahu tentang dia. Aku berteman dengan dia dari aku kecil. Sampai
sekarang aku satu fakultas sama dia. Ini semua aku lakuin demi Indra. Ra, aku
mohon ijinkan aku menjada dia. Aku cinta sama Indra melebihi cintaku pada
diriku sendiri ucapnya sambil menangis tersedu-sedu di pelukan Tiara.

Tiara pun tak tahu harus bagaimana air mata pun jatuh membasahi pipi
Tiara. Bagai ada batu besar menimpa dirinya. Sesak rasanya sulit untuk
bernafas.

Dengan menahan rasa sakit dalam hatinya. Tiara mencoba untuk kuat.
Menahan kepahitan hidup yang menimpa dirinya. Dibalik kebahagiaan yang ia
rasakan ternyata ada penderitaan yang menimpa diri Martha. Dalam hatinya
bertumpuk sejuta kesedihan, karena dia harus merelakan orang yang paling
dicintainya selama ini untuk orang lain.

142
Ra, aku mohon sama kamu, ucap Martha lagi. Dengan penuh kesedihan,
Tiara mencoba menjawab.

Baiklah, aku bakal putusin Indra. Jika itu memang yang terbaik aku bakal
lakuin apa aja asal Indra bahagia. Tapi kamu harus janji kamu harus bikin dia
bahagia. Jawab Tiara sambil meneteskan air mata yang makin deras
membasahi pipinya.

Senyum Martha mengembang, wajahnya mulai berbinar seolah dia telah


mendapatkan sesuatu yang selama ini dia harap-harapkan.

Makasih, Ra. Aku bakal berusaha menepati janjiku. Makasih banget Ra,
ucapnya sambil memeluk erat tubuh Tiara.

Tiara hanya mengangguk pelan dan berusaha tegar menghadapi semua


kenyataan yang ada. Sekarang dia berpikir, bagaimana cara untuk putus dari
Indra.

AKHIRNYA, hari ini Indra dan Tiara bertemu. Tiara akan bicara masalah
yang beberapa minggu lalu menimpanya. Membuat beban dalam pikirannya.
Kini mereka berdua telah bertatap muka. Melepaskan rasa rindu satu sama
lain.

Ndra, maafin aku selama ini aku nggak pernah ada disaat kamu butuh.
Jadi nggak ada salahnya kamu membuka hati lagi buat orang lain. Pinta Tiara

Indra tampak bingung. Mendengar apa yang telah diucapkan oleh Tiara.

Kamu udah nggak sayang lagi sama aku? Tanya Indra penuh kebingungan.

143
Ndra, diluar sana ada orang yang lebih sayang dan cinta sama kamu. Dia
sudah mengharapkan kamu dari dulu. Dan tanpa kamu sadari dia dah banyak
berkorban demi kamu. Dan aku pengin kamu pergi untuk orang itu. Jelas
Tiara tanpa basa-basi.

Tiara ingin melepas semua beban yang ada dalam hatinya. Ingin rasanya
Tiara menangis tapi Dia tetap berusaha tegar menghadapi semua ini.

Siapa, Ra? tanya Indra

Suatu saat kamu pasti akan tahu. Jawab Tiara singkat.

Sejuta tanya tergambar jelas diraut wajahnya yang tampan itu. Tiara hanya
bisa diam dan tak kuasa lagi menahan tangisnya itu. Tiara masih bingung
harus berkata apa. Namun ia harus memberanikan diri untuk menyelesaikan
semua persoalan yang tengah menimpa dirinya.

Karena aku mencintaimu maka izinkanlah aku untuk mengingatkanmu


untuk berhenti mencintaiku, tegas Tiara lagi.

Wajah tampan Indra mulai memudar karena tak tahan lagi ingin
mengeluarkan air matanya yang sudah tak mampu lagi ia menahannya.

Ra, aku akan lakuin apa aja asal kamu bisa bahagia. Balas Indra.

Ndra, mungkin perpisahan diantara kita ini adalah jalan terbaik. Dan aku
minta perpisahan ini akan menjadi perpisahan yang termanis, yang indah
dalam hidupmu sepanjang waktu. Semua berakhir tanpa dendam dalam hati.
Maafkan semua salahku yang mungkin menyakitimu. Semoga kelak kau kan
temukan kekasih sejati yang kan menyayangi lebih dariku. Lirih Tiara yang tak
tahan lagi menahan tangisnya hingga membasahi pipi Tiara itu.

Ra, aku percaya jika memang kita berjodoh maka tidak akan ada satu pun
yang akan memisahkan kita. Meskipun kita saat ini berpisah. Tapi suatu saat
kita akan bertemu lagi dalam suasana yang lebih membahagiakan. Memang
saat ini kita sudah tak bersama. Jika memang kita ditakdirkan tuk bersama

144
selamanya cinta takkan kemana-mana balas Indra dengan wajah penuh
harap.

Tiara tertegun. Dia takkan pernah menduga bahwa kisah cintanya akan
berakhir seperti ini.

Ya Allah, Jika Indra bukanlah seseornag yang terbaik untukku. Maka


berikanlah seseorang yang mampu menjaganya hingga akhir nanti. Dan
berikanlah seseorang yang lebih baik untukku yang mampu membuatku lebih
tegar menghadapi kehidupan ini.

Ucap Tiara dalam hati sambil memandang wajah Indra yang hanya
tertunduk lemas meratapi semua yang telah terjadi. Dia hanya bisa pasrah.
Kini mereka hanya diam tanpa ada yang mengucapkan sepatah kata pun. Tiara
pun akhirnya pergi dengan senyuman terakhir untuk indra. Mereka pun
akhirnya berpisah dan meninggalkan tempati itu.

PERPISAHAN ini bukanlah perpisahan yang membawa mereka pada


kesedihan, namun ini adalah perpisahan yang takkan pernah terlupakan bagi
Mahendra Boby Angkoro yang akrab disapa dengna panggilan Indra dan
perpisahan yang mungkin akan menjadi perpisahan termanis bagi Tiara Aulia.
Terpaan sinar matahari membuat mereka tegar dalam menjalani kepahitan
hidup. Mengajarkan mereka akan cerahnya harapan dalam kehidupan.
Memberi kenyataan bahwa akan selalu ada cinta yang bertahan dihati mereka
meskipun mereka telah berpisah. Bertahan dalam kesepian dan kesunyian.
Dalam malam yang takkan pernah terganti.

145
Kehampaan, kekurangan, dan kegelapan, seolah menjadi kebiasaan rutin
yang akan selalu dijalani. Bintang pun ikut serta dalam menghiasi gelap
malam.

Hari-hari pun mereka jalani meskipun ruang dan waktu serta status yang
kini telah berakhir diantara mereka. Namun kesetiaan untuk percaya akan
datangnya kebahagiaan dan rasa harap yang takkan padam. Pengabdian untuk
selalu memancarkan cahaya untuk mereka yang mengalami kegelapan
memberi pelajaran dalam hidup yang takkan bisa tergantikan. Mengerti arti
pengorbanan cinta, memahami bahwa cinta tak harus memiliki dan tak meski
harus bersama. Untuk bisa selalu menjadi matahari dan bintang. Yang penuh
abadi dalam kesetiaan. Dan selalu menyinari alam semesta yang gelap itu
memberi arti yang berharga dalam menyinari dunia ini.

146
Nama : Setiani Rahmawati
Alamat : Medayu, Banjarnegara
Email : Tanya langsung sama orangnya.
Facebook : Tanya langsung sama orangnya.

147
AmerikaSiapa Takuuut?!i

Dee,ikut,yuk!kata Yuli sambil merapikan buku Fisikanya.

Ke mana?Emangnya ada apa?Tanya Dee heran.

Anak-anak udah pada ngumpul tuh di depan mushala

Iya.. ngapain?Mau antri sembako apa?

Iiiih,ngocol aja..Mau demo anti Amerika,tau?

Ada snack-nya,enggak?

Makanan aja lagi di pikirin!gerutu Yuli.

Iya nich si Dee!Kamu ngakunya anak gaul.masa kayak gini aja ggt
tau,sih?sambung Anggie.

Iya,iya..di mana start demonya?tukas dee penasaran.

Di mushala..udah dibilangin juga tadi.Telminya lagi kumat, yah?

Anggie nyerobot.Nyebelin tuh anak!Siapa lagi yang ngajak dia ngomong?

148
Eeh,sayangnya cewek ma cowok di pisah.Jadi aku nggak bias liat si Ganteng
Arsenna kelas 2-1 itu deh.Hihihi!Yuli genit.

Dasaaar!Dee ngejulek pipinya,gemeees!

Paling heboh kalo udah ngomongin cowok-coeok keren!ejek Anggie.

Kali ni Dee setuju omongannya.Byarin deh ta silaken nyerobot juga.

kalo nggak heboh bukan si Yuli lagi nama gue.. paham?

SyaaaapYuli ngeriapin rambutnya kayakmodel iklan cewek shampoo.

Cowok-cowok yang lewt kelas Dee kegeeran.

Nggak malu si Yuli, iih!

Udaaah, makin tengil aja!

Nggak urung Dee sebel juga ngeliat aksinya.

Byarin tengil,heboh,hobi ngomongin cowok keren..Apalagi tuh gelar si Yuli


nih?tantangannya.

Bibir doooweeerrrr!teriak Dee bareng Anggie.

Sialaaan!Yuli langsung manyun.

Dee dan Anggie cekikikan.

Jadi nggak nih liat anak-anak demonya?Yuli sekarang pasang tampang


serius.

Ayoo!sahut Dee bareng lagi sama Anggie.

149
Hihi,akhirnya nyambung juga nih!

Beeerrrraja Dee,Yuli bareng Anggie lari ke mushala.Padahal kan biar pun


nggak dikejar,mushola enggak bakal minggat tuh.Iya nggak ,Cing?

Depan mushola SMPN tiga,Depok.

Biarin deh lokasinya beneran.Kan biar terasa real,ya sodara-sodara?

WhoooaaaaaHeeebooooh banget nih?kayak mo berangkat perang aja?

Ini ceritanya mau pada ngapain siiiih?cetus yuli.

Eee elu tuh gateek?Annggie asal nginyem.

Gagap teknologi kan?Apa hubungannya am ague?Sengit Yuli.

ada dong!bela Dee ngedadak mau ngompakin Anggie.kalo nggak


gatek,pasti elo hobi baca Koran

Atau jelajah internet gituu,Dee!sela Anggie.

Dee ngerdipin sebelah mata ke Anggie.

Jadiiipancing Dee sambil kerdap-kerdip,Anggie ngangguk.Amerika tuh


jaaaa-haaat!

Dee sodorkan telapak tangan dan Anggie kontanploook!

Hihihibias kompak gini,Coy?cekikik Anggie.

Mulut Yuli melongo berat.Laler seratus kayaknya bias nyoblos tuh di situ!

Udaaahkita perhatiin aja kelakuan anak-anak!kata Dee sok bijak.

150
Oko,kira-kira gini nih teriakan anak-anak.

Kami anti Amerikaaa!

Bom Amerika sebelum nyerbu Iraaak!

Amerika penghancur bangsa-bangsa sejagat!

Boikot produk Amerikaaa!

Kacang gorengnya,Neng!Seceng aja, seceng!

Pensil transparan,ayo beli!Pensil yang hasilnya enggak keliatangoceng


aja,goceng!

Ah,si abang mah!Kemahalan!Cepek aja deh!

Abang-abang penjual udah ikutan campur aduk sama pelajar.Pake ada


acara tawar menawar segala ,lagi!

Mending rudal aja tuh Amerika amaapa ya pantesnya?

Anak kelas satu celingukan cari dukungan.

Ciliknya Bik Minaaah!

Eiit,yang satu ini mah si Argi gembul punya gawe. Kabarnya, kalo nggak
nginyem cilok sehari aja kepalanya rasa gatel, teelKetombean kali tuh!

###

151
Ceritanya anak-anak Bento ngabring.Mau unjuk rasa menuju kedubes
Amerika.(Anggap aja di Depok Kedubesnya,ye!) Jarak dari sekolah lumayan
jauh.Tapi ini kan maunya jihad .Jadi ya di jalanin aja pakejalan kakilah, bo!

Demo anti Amerika?Mo lawan Negara adidaya?Yeaaah,


Amerikasiapa takuut, kuut!Eng, ing,eng

Makin jauh anak-anak jalan rasanya makin banyak hal-hal aneh.Poster-


poster campur sama pamphlet terbaru MC .Donalds. Tauk siapa tuh yang
ngirim.Mangkanya jadi anee..eh,bangeeet!

Mendingan jadi pemerhati sospol,pikir Dee.

Cieekan kepengin jadi pengacara trus politikus,kuuus!

Yap, rasanya makin banyak aja poster Amerika seliweran di jalan-


jalan.

Sebelnya, ada yang ngunjukin poster sambil minum dan makan produk
Amerika. Malah ada juga yana petantang-petenteng kayak koboy. Ngikutin
gaya orang Amrik.

Yeegimana sih?Kalo kayak gini,sama aja boong!

Tanpa Dee sadari si Yuli sama Anggie ngilang. Anak dua itu emang
enggak bias diam.Glundunng sana glundung mari,kayak gundu aja!

Whooooooi,Dee!Dee!SiniSini!teriak suara yang enggak asing


lagi.

Dee cari-cari suara itu.Huppps, emang si Yuli nan centillll!

152
Masya Alloh?! Ngapain tuh anak di barisan cowok? Eeh,ngaco
banget.Katanya kan enggak boleh? Trus, dia mainin walkman-nya . Nah, dapat
dari mana dia benda itu? Jangan-jangan dia lagi enak-enakan aj dengerin
music country Amerika?!

Anehnya lagi, kok barisan cowoknya engggak pada pake peci?


Padahal kan itu ciri khas alias password-nya, gitcuu! Mana tampangnya bule-
bule lagi. Jangan-jangan?!

Dee nyamperin Yuli sambil makin gerah. Jilbab kaosnya rasanya


udah kummel aja nich!

Mana Anggie?

Taaauk! jawabnya cuek banget. Eh, kita dapat undangan ke


apartemen mereka. Bule-bule ini pengin nunjukin budaya, persahabatan
antarbangsa,katanya

Omongan Yuli di potong. Ngawuuur aja kamuuu!

Mata Dee melotot habis deh. Eit, nggak habis banget sih, nyiksa
dikit.kalo habis semua gimana pingin liatin Mami, ya?Mana penyakit Dee rada
aneh. Sehari aja enggak liat Mami,suakiiit perut, bo!Lho, apa hubungannya
perut sama Mami?Kan nggak ada yang masakin lagi kalo Mami
lenyap,gitchuu..

Dee tarik tangan si Centil. Nggak peduli sama gerutuan orang


bule itu.Bukannya sebel lagi,tapi enggak ngerti!

Iiih,si Dee mah gimana sih?!gerutu Yuli.

153
Gimana-gimana?!sergah Dee keki. kamu yang gimana
tuh!katanya pengin anti Amerika?Ini malah ikut jalan ma bule segala?Padahal
kan kamu yang ngajak demo?omel Dee merepet.

Yuli mingkem.Soalnya di seret-seret Dee terus tanpa ampun!

Dee sudah bener-bener habis kesabaran. Bau keringet campur


aduk sama parfum murahan.Bunyi klakson mobil, merepet mulu lagi. Serasa di
neraka deh. Padahal doi kan belum pernah ke sana, ya hehe!

###

Dee dan Yuli kesasar beneran. Kalau nyasar di Mal sih, enggak
apa-apa.Tapi ini nyasar di antara ratusan orang. Aduduuh mana udah jam
segini lagi. Pasti nyokap di rumah udah manyun abis. Wah,sori berat nih,
Mi!Teriak Dee dalam hati.

Nah, lagi puyeng campur lapar begitu ,ngedadak. Bruuul!

Apaan tuh,Yul? Dee natapin tampangnya yang udah butek


habis itu.

Yee.. orang lagi,emang apaan? balik Yuli ga ngerti.

Giliran dia yang telmi tuh. Sesaat mereka saling tatap. Emang
orang sih,tapi kok buanyaaak buanget yah? Lagian orang-orang itu kaya mo
ngamuk gitu. Buktinya tampangnya sangar-sangar. Trus,kelakuannya nyleneh
lagi.Nah,ada yang bawa parang,clurit,gobang,kelewang sama.handuk!

Apa coba hubungannya?tebak aja sendiri,hehe

Waaah Yul! Kita mesti gimana nich? Dee mulai panik dan
takut.

154
Yee,gak tahu atuh. Gue mau nangis en pipis
lagi,hiks,hiks

Duuh,sicentil ini. Kok makin gak karuan aja cita-citanya,ya?


Perhatian Dee jadi gak focus. Antara si centil yang pingin nangis en pipis sama
massa liar itu.

Tiba-tiba

Bakaaaar!

Hajaaaaar!

Gulingkan mobil-mobil!

Jarah Mal-Mal!

Ya Alloh Ngerti lah Dee apa yang bakal terjadi


sebentar lagi!

Cieh.. Kumat nih puitisnya! Massa liar itu emang


kepengin bikin kekacauan di.. Eits,dimana yah seting cerita ini? Di
Jakarta,Depok apa Belanda yah? Udah ah,mending di Depok aja. Biar deketan,
kalo mau ngabur gitu,hehe.

Sedetik Dee ngeliat Massa liar makin dekat jaraknya sama


mereka. Detik berikutnya Dee menarik kenceeeng banget tangan si centil.

Lariiiiii!

Langkah seribu nich?

Tuh kan, Si centil kalo grogi makin kumat telminya deh.

155
IyaaaaLariiiii! komando Dee dipertegas bagai seorang
jenderal lapangan.

Eh, apa ada jenderal lapangan ya?

Haaaah, heeeh, hohhh Haaah,heeeh, ngos-ngooooosan


deh!

Dee bareng Yuli lari,larii dan lariii terus.Nggak sudi


berhenti lagi.Lagian buat apa?Nanti keburu ikutan gaul sama massa liar. Trus,
ikutan di sangka ngaco lagi.Trus, di tangkepin lagi sama ABRI.Eh, sekarang mah
nggak ada lagi ABRI-nya, ya?

Yaaah,sama tentara ,polisi, hansip, satpam atau apa aja kek. Terserah Anda
,hehe..

Jangan sampai deh, amit-amit. Doi kan Cuma pelajar SMP.


Ngapain coba ikutan maker, eh, ngamuk segala ya? Udah,ah, makin ngaco ni
cerita. Maklum lagi belajar nulis,sori

Yuuk, ah!

156
Nama : Fitriatul Irjayani
Alamat : Cilacap, Kroya.
Email : firjayani@yahoo.co.id
Facebook : firjayani@yahoo.co.id

157
Liku-liku Kehidupan

HARI itu hari jumat tanggal 29 agustus 1992 seorang ibu muda sedang
gelisah merasakan sesuatu yang tidak seperti biasanya. Makin lama makin
terasa .sampai akhirya sampailah akhir puncak nya, rasa yang di
deritanya,yaitu tepat pukul 07.00 lahirlah seorang bayi laki-laki yang imut
dan mungil.

Alhamdulillah..!!!!!

Akihrnya lahir juga..!!!!

Semua keluarga bersukur atas lahirya bayi tersebut, bahagia bergembira


dan tertawa ria kecuali bayi yang menangis. Karena seorang ibu sedang
mendambakan seorang anak.karena ibu tersebut ingin medambakan anak
yang sholeh makanya bayi tersebut di beri nama upik.

Upik jadilah kamu menjadi anak yang baik bertakwa sholeh dan
berbakti..!!!! kata ibu yang tersipu gembira

158
Itu semua adalah harapan semua seorang ibu kepada anaknya.karena
Upik anak pertam, sehingga semua kasih sayang di berikan kepada Upik
seorang. Sanak saudara silih berganti berdatangan menjenguk dan melihat
anak pertama dari seorang ibu muda yang baru dilahirkan.

Semua berebut ingin menimangnya. Hari berganti haribulan berganti


bulan.tahun berganti tahun

Mulailah Upik menginjak dewasa dari pendidikan


TK,SD,SMP,danSMA . Cobaan demi cobaan datang menggunjam kehidupan
dewasa selalu ada,karena mulai mengenal lingkungan yang penuh dengan
tantangan. Apa lagi sekarang ini zamanya era globalisasi adanya
internet,hp,dan alat-alat komunikasi yang serba modern, sebagai orang tua
semakin waspada.

Begitu juga upik mulai menginjak usia 14 tahun kenakalan mulai


kelihatan tidak pernah memikirkan sebab dan akibatya. Dari situlah Upik
mulai kelihatan bandel yang suka melanggar peraturan peraturan sekolah,
peraturan keluarga misalnya mencoba merokok, berani keluar malam, bila
sedang marah dinasehati pasti membantah suruh beribadah tidak pernah
mau. Upik selalu membantah perkatan orang tuanya. Pernah sesekali ibu
dan ayah menasehati upik dengan sangat lirih dan sedih.

Upik!!!!

Sebenarnya Alloh menciptakan kaumya dengan jasmani dan rohaniya


yang sempurna, janganlah kamu sia-siakan apa yang telah di
berikanNya..

udah diam!!Ga usah ibu sok ceramahin aq.!!!! Kaya ustad


ajah..!!! kata upik sambil marah....!!!

159
Upik pun bergegas pergi entah ke mana, ibu upik hanya Cuma bisa
menangis sedih karena kelakuan anaknya yang sangat keras kepala. Ibu
berdoa dengan sangat sedih karena tidak bisa menasehati Upik.

Ya.Alloh..kapan upik bisa bertobat ya. Alloh ya.. Alloh.berilah


ampunan kepada upik.ya Alloh berilah petunjukMu agar aku bisa
menasehati upik dan upik bisa bertakwa kepadaMu

Sudah bu mungkin sekarang belum saatya tapi di lain waktu upik


pasti bisa bertobat.. kata ayah sedang menghibur ibu.

Upik merasa dirinya yang paling benar dia Cuma bisa main dan
main.sepergiya upik dari rumah,dia bergegas nongkrong d pinggir jalan
sama teman-temanya.

Pik gmana lo punya duwit gak..dari pada lo suntuk kya gitu


mendingan kita beli minum-minuman gmana maw g????? kata yudi teman
dekat Upik

Minum-minuman gimanaya????????sahut upik

Ya.. makanya di coba biyar lo bisa ngrasain gimana yg namanya


mabok bego..????##pasti low ngrasain heppy deh g usah d buwat suntuk
kya gitu yudi dengan menyakinkan upik

Ya tapi patunganyasoalya gwa lagi boke nuy..>>> upik pun


tergiur

Udah berezzzzz.!!!!!!!!!!! kata yudi sambil mengambil uang upik

160
Yudi pun pergi tuk membeli minuman. Upik dengan hati penasaran
menunggu yudi sambil pergi untuk mencari makanan.

Sesampainya Yudi mereka pun langsung meminum minuman keras.


Upik meminum dengan sangat banyak. Upik pun merasa dirinya happy dan
bahagia setelah meminum. Selesai meminum upik pulang dengan badan
yang letih dan kotor dan juga sempoyongan akibat pengaruh dari minuman
keras.

Dirumah pun di tanya sama orang tuanya. Pik apa yang kamu
lakukan.. apakah kamu mabok mabokan..!!!! jawab pik?????
tanya ibu dengan menangis.

Berisik ga usah banyak ngomong aku mau mabok apa ga itu urusan
gw. Ibu diem ajahngertiga usah berisik manas-manasin telinga
ajah...jawab upik dengan wajah marah atas perkataan ibu upik
kemudian bergegas ke kamarnya .

Dalam hati orang tua upik berkata: ya..alloh bukakan lah pintu hati
anak ku, untuk bertakwa kepada Mu ya Alloh..,Jadikanlah anaku anak
yang sholeh berbakti dan bertakwa ya allohdan jangan jadikan anak
ku seperti ini..sudah mabuk-mabukanseperti ini ya Alloh

Setiap hari upik pulang dengan wajah yang kusut muka merah mata
merah akibat pengaruh minuman keras, upik tidak pernah memikirkan
kedua orang tuanya, padahal setiap hari ibu upik pun merasa sedih karena
melihat penampilan upik yang urak urakan dan setiap hari pula ibu pun
mendoakan upik dan menghawatirkanya.

Orang tua kadang di buat bingung dengan pola pikir anak mau ya upik
apa.ya..kata ibu sedang kebingungan.

161
Mengendalikan anak bagaikan mengendalikan layangan, ditarik kencang
putus, di lepas terbang tinggi / lari lebih jauh ,di biarkan saja benang akan
kusut begitu juga anak. Ayah dan ibu selalu bersabar dan berdoa kemana
dan bagaimana mendidik anak yang baik walaupun sesusah apapun
kehidupan semua itu adalah realita kehidupan.

Tiap hari upik main dan makin hari upik kelakuanya semakin nekad
dan nakal dan orang tua berfikiran kalau upik di beri ade pasti akan
berubah .Dan tidak lama kemudian ibu upik pergi ke dokter dan pernyataan
dokter ibu upik dinyatakan positif hamil. Dan dengan gembira ibu upik
memberi tahu upik bahwa ibu hamil, upik pun merasa gembira karena di
beri ade. Dia pun berjanji k pada ibunya ketika lahir mau menjaganya
bermain dengannya dan belajar bersamanya.

Sembilan bulan telah berlalu upik pun sudah mempuyai adik mungil
yang imut.tapi bukanya bahagia upik malah tambah ga karukaruan karena
kasih sayang seorang ibu terbagi. Upik pun merasa bahwa ibunya lebih
menyayangi adenya. Upik pun tiap hari kembali lagi kepada minum-
minuman keras dan upik juga sering boloz sekolah kadang kadang dia juga
tidak pulang kerumah. Upik pun menjadi tambah urak-urakan. Dan upik
sering berantem membuat masalah di mana-mana.

Terkadang upik terlihat dewasa bisa memberi nasehat kepada


adiknya dan bisa mengingatkan orang tua karena upik pintar mengambil
hati orang tuanya. Suatu saat upik mempuyai keinginan ingin mempunyai
sebuah motor, upik pun memakai otakya untuk merayu orang tuanya dan
di saat meminta motor upik merayu orang tua dengan pintarnya dan upik
pun merayu ke ayahnya sampai hati orang tua kasihan atas permintaan
upik.

162
Upik bilang: Pak!!!!seandaiya aku punya motor, aku akan sholat
lima waktu rajin belajar dan berbakti.!!!!!!upik juga ga akan mabuk-
mabukan dan aku tidak suka berantem lagi!!!!

Ya.. yang penting kamu rajin beribadah ayah sudah bangga sama
kamu upik!!!!.

Atas perkataan upik ayah pun merasa kasihan sama upik kadang
kadang juga upik terlambat berangkat kesekolah, dan pulang-pulang upik
pun marah sama orang tuanya ,karena itu juga ayah pun merasa kasihan
.Akhirya pun ayah membelikanya upik sebuah motor. Dengan kebahagian
yang amat sangat upik sangat menikmati motor barunya setiap hari,
berangkat pagi dengan tampannya, rapi, keren, dan bergaya setiap mau
berangkat kesekolah.

Tak lama kemudian sifat upik muncul kembali, sifatya yang jelek
kembali lagi. Dia pun tidak puas atas pemberian orang tuanya setelah
diberikan motor dia sekarang menginginkan motor yang ber modifikasi
dengan kerenya . Upik pun menuntut ke orang tuanya meminta uang untuk
memodifikasinya,upik tidak pernah betapa susahya orang tuaya.Upik tidah
pernah mau tau yang penting keinginanaya terpenuhi. Upik tidak tau
akibatnya.motorya pun di bongkar pasang pinjam sana pinjam sini bagaikan
sejuta tangan padahal motor bagaikan jiwa enggan bila ganti-ganti yang
megang lain orang lain cara. Sesudah motornya keren upik pun merasa
bangga dan upik pun mulay mencoba balap motor atas bujukan temanya.
Upik pun ingin mencoba tapi dia masih bingung karena g tawu bisa apa
gak.upik pun akhirya mau mencoba untk balap liar, dan upik pun
menang,dengan kemenangan yang pertamanya upik dan yudi pun
menikmati hasil kemenanganya dengan minuman keras bersama teman
temanya.

163
Pik bener kan kata gwa pasti menang kan

Bener juga sic. yang penting heppyy.. udah minum lagi ajah
sampai puas

Lama kelaman upik pun senang dengan balap liar,ibu upik pun tau
kalo upik balap liyar dan suka kebut kebutan.Ibu sangat sakit hatinya
seperti tersayat sayat pisau dan orang tuanya sudah tidak bisa berkta apa
lagi karena setiyap di beri nasehat upik marah atau mengamuk. Tapi orang
tuanya pun tidak mau menyerah untuk menasehati upik. Tiap menit tiap
detik walaupun bagai mana seorang ibu pun mendoakan agar anaknya
selamat. Tapi di lain pihak upik g pernah mau tau kalo orang tuanya
memperhatikannya.

Kalau di perhatikan upik memang tampak seperti anak yang sukanya


menentang semua peraturan. Wajahya yang tak kalah seramya dengan
preman terminal membuat siapapun yang akan melihat akan berfikir kalau
ia pasti anak nakal yang berpotensi mengundang amarah orang. Di lain
waktu ketika sedang dudukan dengan yudi upik bercerita tentang
masalahnya.

Eh lo taw g yud guwa tuh dare dulu kok ortu gwa rewel mulu
ceramahin guwa lah ini itu selalu ngatur guwa gitu kya nenek lampir gitu
dweh. kata upik

Ah lo pik ada-ada ajah low. tanya yudi

eh aq ngomng g bohong kali yud ah kamu.?????? seru upik

Hah kirain lo kalo di rumah lo bebas gitu kok.!!!! kata yudi sambil
heran sama upik

164
Y mungkin yang lo liyat gitu yud tapi sebenrya guwa suntuk d
rumah tawu..!!!!!!! upik menyakinkan yudi sambil menepuk bahunya

Itu sich ortu mu berarti masih memperhatin.lo.. bego!!!!! sahut


yudi

Tapi gwa ngrasa g enak gitu dwehyud malah kamu tuh enak
selalu bebas maw k mana ajh bebaz????? kata upik yang duduk d
sambaing yudi

eh ngomong-ngomong lo kapan maen balap lagiI????? tanya yudi

ga taw juga yud.nunggu kalow ad yang nantangin ajah jawab upik

woooyyygmana bro kita kan pren.. wiznu datang menyapa upik


dan yudi

darimana lo nuah pasti lo cari cewe.mana g pernah dapet yang


cakep gmana cih lo.. hahahahahTanya upik sambil
menertawakanya

Payah banget lo sic. tambah yudi

Biyarin yang penting gua hepi brojawab wisnu sambil tersipu malu

ah udah g usah bahas masalah itu yang penting kita dapet tantangan
lagi nuy cuy.????dari temen gua nuy, Sambung wisnu

tantangan apan balap apa????? Tanya yudi serius dan sangat


bersemangat

165
y.. iya lah masa tantangan maen klereng lo aja kali..!!!!!!!!!!!!
wisnu meledek upik dan yudi dengan ketawa yang terbahak
bahak..huuuuuuhuhuh..

ok gampang lah..besok main yang penting bcok langsung nyiapin


motor. 0k yudok nu. Pasti besok kita menang dengan semangat upik
menyanggupi tantangan dari temanya wisnu

Bereslah, kita menang!!!!!!!!!!! Terus yudi

Keesokan hariya upik bergegas pergi ke rumah yudi dan wisnu


karena hari itu waktu hari libur jadi bergegas pagi-pagi karena mau
menyiapkan motor upik yang mau buat balapan.ayooooyud
nu.buruan lahntarsore balap..kok.?????..... kita buruan
dong.kata upik sambil mengajak temanya

Hahah. yudi dan wisnu tertawa sambil melihat upik.

Eh kenapa lo berdua ketawa..jangan becanada dong.. sahut upik


sambil tersenyum kebingungan.

Yach.gmana gketawa abiz y.kamu make celana ya sobeg


bego.hahahahah.n muka mu juga masih acak-acakan gitu cuci muka
dulu sana.kata wisnu

Hehheheheh..ea niuy aku mau ganti celana dan cuci muka


duluhehehe jawab upik sambil menggaruk kepala dan merasa malu.

Sesampainya di bengkel mereka langsung memulai mengerjakan motor


biar motr tambah kencang,mereka pun mengerjakan motr dengan serius
dan dengan cepat karena permainan balap motr di mulai waktu sore hari.

166
Akhirya pun selesailah dan waktu menunjukkan waktu sudah jam 3 . dan
upik pun tidak sabr tuk mulai pertarungan,upik pun menelfon lawanya.

eh pik tu hp gua Tanya wisnu

ahminjem bentar buwat nelfon bentar biar cepet mulai


kata upik sambil ketawa lirih

ea udah buruansaut yudi

hallo

gimana situ siap g sini sudah siap pokokya aku tunggu sampai jam 5
ok. Upik member tau k temenya.

beres nuy juga mau berangkatudah tungguin ajah kata ipung


musuh dari upik.

Upik pun akhirya menunggu musuhnya dan upik merasa terlalu lama
dan g sabar bersama teman-temanya.

Wooooy sapa ipung datang

Gileeee,,,,keren juga motorya ipung.!!!!!,ujar wisnu merasa


terkejut

Pik kamu siap kan..kamu jangan panic ok yudi sambil member


semangat ke upik.

Beres aku siap g ad mundurya dweh.. jawab upik

Satu..dua..tiga..

167
Pertandingan pun di mulai mereka dengan sengit berebutkan
kemenangan dan mereka sangat semangt dan sama-sama ingin
merebutkan juara, akhirya pun upik memenangkan pertandinganya. upik
dan teman-temanya pun merasa bahagia dan kerja kerasnya pun dari pagi
tidak sia-sia. Tapi seperti bisa upik dan teman temanya melakukan hal yang
sebenarnya salah. Dan itu pun udah rasanya seprti biasa . karena
kemenanganya upik berpesta dengan meminum minuman keras.

Setelah meminum minuman keras dan dengan bercanda bersama


teman-temanya, upik pun pulang.

Pik.mau k mana,pik??? Tanya yudi karena tiba-tiba upik beranjak


dari tempat duduknya.

Akh..gua mau pulang dulu karena badan gua udah cape banget
tau.!!!!!!!!!! jawab upik

Ya ati-ati aja y pik sambung wisnu..

Ea berespulang dulu y brojawab upik

Ok dwehjawab temen-temen

sesampainya di rumah upik di Tanya sams orang tuanya..

Pik dari mana aja kamu pik..????? ibu tuh gelisah pik. Tanya ibu

Kenapa sich busetiap aku baru pulang langsung di Tanya-tanya terus


kaya wartawan apa g ad kerjaan laen apa bu.!!!# jawaab upik.

Bukanya begirtu pik ibu Tanya seperti ini tuh karena ibu sayang sama
kamu pik saut ibu dengan agak sedih

168
Sayang????? Jawab upik dengan heran. kalo sayang ibu
ga perlu deh setiyap saat naya aku kaya gitu ga perlu bu.. jawab upik
dengan mengeyel dan menendang pintu kamar.

Duar.duar. pintu kamarnya pun jebol akibat di tending upik.Hati ibu


sangt sedih..

Pik ibu setiyap hari ngomng kaya gini karena ibu selalu perhatin kamu
pik!!!!!!!!!!!! ibu pingin kamu berubah pik..kamu haruz bisa jadi
contoh adik mu pik jawab ibu dengan hati yang amat sangat sedih.

Udah lah diam g usah sok nasehatin aku..aku dah tau ap yang aku
lakukan ini. Brisik ajh sich.!!!!!!!!!!!! bentak upik dengan keras dan
perkatan yang kurang baik

Ibu merasa sedih atas ucapan upik.dan ibu pun menangis sedih.ibu
berharap di beri cobaan lagi sama Alloh ini.ibu pun merasa gagal
mendidik upik.

Setelah pertengkaran tadi malam upik merasa ada hal yang aneh
dia pun tidak tau apa yang sebenarya terjadi tetapi upik bergegas mandi
dan mau pergi k bengkel lagi.

upikkamu mau ke mana lagi..???? Tanya ayah

mau maen lahliburan malez tau d rumah jawab upik

y kamu bantu ibu bapak dong usul ayah dengan harapan upik mau
membantu.

pik kalu kamu mau melakukan sesatu harus berdoa dulu dan harus
hati-hati, walau di mana pun kamu harus bisa melaksanakan sholat, karena

169
itu kewajiban, semua muslim. ayah mengingatkan upik dengan pelan.
Udah lah yah aku dah mau berangkat!!!! jawab upik.

ya yudah sana pamitan dulu sama ibu. Kata ayah

Lah.udah lah diem aku mau maen ke mana mau pamit apa g itu
terserah aku. Udah lah aq brangat.. jawab upik dengan bergegas.

Ga baik pik.. pamitan dulu sama ibu. sana biyar ibu g kawatir
karena surga di telapak kaki ibu..!!!!! jawab ayah dengan menasehati
upik.

males amat jawab upik.

Pik kamu jangan tiap hari main dan balapan motor karena itu g baik itu
juga bisa merugikan orang lain dan diri sendiri kamu sendiri.!!!!! Kata
ayah dengan lirih dan rasa sayang.

Namun upik tidak memperdulikan omngan ayahnya sedikit pun upik


pun tetap bersiap-siap bergegas pergi.

ya sudah kalu tidah pernah mau dengarkan nasehat ibu bapak mu ini,
ya. ati-ati di jalan jawab ayah dengan nada keras.

g perlu ngomng juga dah tau .. jawab upik sambil jalan dengan
motornya.

Di jalan Upik dengan riang dan gembira menuju ke bengkel karena


malamnya Upik mau balap lagi. Dan sebelum ke bengkel Upik menuju ke
rumah Yudi dan Wisnu.

Hay..pik.!!! sapa wisnu dan yudi yang dari tadi sudah


menunggu upik di rumah wisnu.

170
Lama banget lo sic?????????? tannya wisnu.

dah gwa tungu dari tadi tau di sini berdua nich!!!!!!!! sahud yudi.

Maaf coy.karena gw tadi biasa lah dapet ceramah dari ortu..


jawab upik.

Udah yang penting kita sekarang berangkat ke bengkel..ok


sambung yudi.

Ya. Jawab upik.

Mereka pun bertiga berangkat menuju ke bengkel, di jalan mereka


bertiga sambil bercanda dan tertawa dengan riangnya.sesampainya di
bengkel upik dan teman-temanya langsung membongkar motornya dan
kemudian motornya ditangani oleh mekanik bengkel itu. Dengan perasan
yang aneh tiba-tiba upik terjepit rantay motornya.

Aduhsiallll..!!!! brengsek..!!!!!!! kata upik dengan nada keras.

Napa pik..kata mekanik motor.

sial tangan gwa terjepit sakit banget!!!! jawab upik

makanyya ati-ati yaaaaaaaaa!!! kata mekaniknya.

iyaaaagwa nuiiiijuga g sengaja kali. Jawab upik.

nuiiiii motor dah siiiap.. mau di coba dulu g..???? tanya


mekanik upik.

iya sini gwa coba udah pasti cepet inikan????????? tanya upik dengan
semangat mau mencobanya. Dan motor pun di nyalakannya upik pun

171
mencobanya dengan sekencang mungkin. Tapi apa ban motor upik tiba-
tiba meletu.

Darr.. suara ban meletus mengagetkan semua yang ad di bengkel.


Upik pun terlempar dari motornya. aduh-aduh..siallll..malh banya
meletus.gmana sich bossss.!!! Kata upik sambil memegang tangannya
yang lecet dan berdarah.

Gmana pik tapi nanti lo masih bisakan klo lo ga bisa mendingan nanti
gg usah aja..!!! tanya wisnu sambil mengambilkan pembersih luka.

Udah santai aja nanti aku masih sanggup kokkk.!!!!!! Jawab


upik.

Itu dah pasti ya pik kamu masih sanggup???? tanya yudi

Iya santai aja g usah pada kawatir!!!! Jawab upik

Tidak lama kemudian waktu sudah menunjukan jam 5 sore, mulailah


upik menyalakan motornya dan akan memacu sekencang mukin, agar upik
memenangkannya, roda pun sudah di ganti baru. Mesin pun sudah di
nyalakan.

Tigaduasatu.. upik pun memacu motornya dengan sekencang


mungkin karena upik sangat ingin memenangkanya. Tidak lama kemudian
terdengar suara yang sangat keras dan mengagetkan semuanya.

kraaakkk duaaaaaaaaaaaarrrrrr.. ternyata upik telempar jauh


dan motorya menabrak trotoar upik terlempar ke jembatan, kepalanya
terbentur ke jembatan. pik.pik..bangun .. sadar dong pik..!!!!!!!!
seru temanya yang sedang panik. Upik pun tidak sadarkan diri semua
sudah terjadi, teman-temanya panik melihat kondisi upik yang berlumuran

172
banyak darah dan tidak sadarkan diri. Akhirnya upik pun di bawa kerumah
sakit terdekat,dan teman-temanya pun menghubungi orang tua upik.
Orang tua upik pun kaget mendengar anaknya terkena musibah, mereka
bergegas menuju rumah sakit. Orang tua upik cuma bisa sedih melihat
anaknya yang terdiam tanpa kata seolah-olah hanya mayat hidup. Karena
upik sudah tiga hari tidak sadarkan diri. Tiap hari orang tuanya cuma bisa
berdoa dan terus berdoa dan selalu membacakan surat-surat Al-Quran di
smapingnya. Sudah lima hari upik tertidur di atas kasurnya tapi tetap saja
belum sadar juga, waktu hari keenam upik pun terbangun dan pertama
yang dia lihat adalah ibunya yang sedang menangis dengan sedih dan
berdoa agar upik lekas sembuh. Melihat doa ibu yang dengan tulus
mendoakan anakya, upik pun menangis terharu, karena dari sejak kecil
upik merasa belum pernah membahagiakan ibunya. Dan dengan hati yang
penuh bersalah upik memangil ibunya.

bu..bu. kata upik.

iya..kamu sudah sadar nak. Sahut ibu dengan menangis terharu

bu..maafin upik ya bu. Selama ini upik tidak pernah membuat hati
ibu senang dan dari dulu upik selalu membuat hati ibu selalu sedih. Bu
tolong maafin upik bu! kata upik dengan rasa penyesalannya dan suara
yang tersendat-sendat.

sudah pik yang penting kamu sudah sadar dan ibu sudah memaafkan
upik dari sebelum upik mintanyayang penting upik sembuh jawab ibu
dengan hati yang bahagia.

bu sekali lagi upik minta maaf ya bu.. bu upik janji upik benar-benar
mau berubah dan nurut sama perkataan ibu dan bapak, dan juga upik
minta maaf karena upik belum bisa menjadi apa yang ibu inginkan! upik

173
meminta maaf atas penyesalanya dan tidak akan lagi membantah kedua
orang tuanya.

sudah lah pik semua itu sudah terjadi yang penting bagamiana kamu
menyikapinya dan merubah sikap kamu! Ibu juga minta maaf jika selama ini
ibu blom bisa membuat upik bahagia dan senang, jawab ibu dengan
menghibur.

terima kasih bu, sudah mau memaafkan upik, ibu g pernah salahibu g
perlu minta maaf sama upik.! sahut upik dengan mengeluarkan air mata
penyesalannya.

Semua peristiwa sudah terjadi, mungkin semua ini jalan dari Alloh agar
menyadarkan upik dan membukakan pintu hati upik yang selama ini
berkelakuan buruk dan upik bersukur masih bisa di beri kehidupan.
Beberapa hari kemudian upik di nyatakan sembuh dan boleh pulang pagi
itu sangat cerah dan terasa indah sekali bagi upik. Peristiwa itu akan
menjadi kenangan dan akan selalu di ingat upik.

174
Nama : Luthfi Prasetyo Hadi
Alamat : Kalisalak, Kebasen, Banyumas.
Email : prasetyo_luthfi@yahoo.co.id
Facebook : prasetyo_luthfi@yahoo.co.id

175
Cinta Ber-cash Back

Makasih Ibu silahkan datang kembali ,Ucap Zahra kepada ibu-ibu


pengunjung. Zahra ,seorang karyawan di sebuah restoran yang cukup besar
dia tergolong karyawan yang rajin dan murah senyum. Zahra terpaksa
menjadi karyawan di restoran itu karena faktor ekonomi keluarga yang
menghimpitnya. Ayahnya hanyalah pegawai biasa di sebuah toko bangunan
yang terletak tak jauh dari rumahnya. Sedangkan ibunya hanya membuka
warung kecil-kecilan di depan rumah. Adik-adiknya masih kecil. Dul
,adiknya yang paling besar, duduk di bangku kelas 5 SD dan Zullfa adik
paling kecilnya yang duduk di bangku kelas 3 SD.

Beginilah kesibukannya sehari-hari demi menopang keluarganya.


Namun Zahra tetap menjalaninya dengan senyum manisnya.

Pagi hari ,07.00 WIB

176
Hari ini, Zahra telah siap berangkat menuju tempat kerja. Selepas
mandi dan sarapan, ia langsung berpamitan dengan ayah dan ibunya . Ia
langsung bergegas untuk mengayuh sepeda besinya ( ya iyalaaaah.masa
sepeda kayu) menuju tempat kerjanya. Rambutnya berkibar bagai bendera
merah putih yang diterpa badaieh,angin. Senyum manis terkulum tipis di
bibirnya .Terik matahari pagi seolah tiada pengaruh bagi dirinya . Titik-titik
kecil keringat terlihat memenuhi keningnya.

Berapa lama kemudian ia sampai direstoran tempat ia bekerja . Ia


langsung memarkir sepeda dan masuk lewat gerbang belakang . Selamat
pagi semua.!!!! teriaknya sehingga memecah suaranya. Senyum
(bukan.!!nyengir mungkin) lebar yang manis tersungging dibibirnya
.Orang-orang hanya tersenyum dengan ucapan Zahra. Bagi mereka hal itu
sudah biasa . Zahra, kamu coba bukain pintu depan ya! Bentar lagi jam
delapan nih! Sekalian bilang juga sama Paimin untuk bersihin lantainya .
Ehmmm makasih sebelumnya Zah !!! ucap Bu Diah, manajer restaurant
itu. Sippp. Bu jawab Zahra sembari mengangkat tangannya ke atas alis
,hormat, bak anggota PASKIBRAKA (apa paskibrakat ya ?) dengan nyengir
bajingnya. Bu Diah nunya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

Hati yang berbunga

Pada pandangan pertama

Oh , Tuhan tolonglah

Aku cinta ku cinta dia..

Senandung lagu Aku Cinta Dianya Gita Gutawa terdengar merdu.


Sambil menyanyi, Zahra membuka pintu dan jendela-jendela restaurant.
Tak lupa ia juga membantu kang Paimin untuk merapikan meja dan
membersikan lantai . Biar kang Paimin nggak capek katanya.

177
Sekitar jam 08.00 ,terlihat Zahra telah bersiap di meja kasir.
Restaurant telah dibuka kurang lebih 5 menit yang lalu . Pengunjung telah
banya berlalu lalang . Rata- rata mereka datang dari kantor di samping
restaurant itu. Biasanya para pegawai kantor memeng datang di pagi hari
untuk sarapan .

Tak lama kemudian Zahra masih terlihat sibuk karena memang


pengunjung hari ini cukup banyak . Zahra melirik arlojinya ,pukul 09.00
Baru satu jam di buka, yang datang sudah berjibur kayak banjir kepalang.

Wah ,tapi nggak apa-apalah toh ntar gue kan juga di bayar.
He.,ucapnya dalam hati sambil terkikik bak mak lampir sontak ia
langsung terdiam di tawanya . Di depannya ada pelanggan yang mungkin
hendak membayar .

Enmm ada yang bisa saya Bantu ? tanya Zahra yang masi sedikit
kiklik. Tak tahu harus bertingkah seperti apa, karena mungkin orang yang di
hadapannya sekarang menganggap Zahra orang gila.( Salah siapa cekikikan
sendiri ) .

Mbak ini bill-nya ,ucap lelaki jangkung yang mengenakan kemeja


berdasi . Semuanya Rp. 3700,00. Mau cash apa kreditehhh, maksudya
kartu kredit? tanya Zahra dengan Pedenya walau lidahnya sempat
terpeleset. Dengan sedikit mencuri pandang, Zahra melirik ID card milik
lelaki itu.

ALFINUR RIZKY . Official Marketing. Kartu kredit dech , mbak ..!


lagi nggak ada duit ! ucap orang itu . ALFINUR RIZKY. Dengan sedikit
terkeken Baik . Untuk pelanggan dengan kartu kredit , kami beri cash back
alias diskon , ya sama aja lah , sebesar 10% . Nah ini kartu kreditnya dan ini
uangnya . ucap Zahra menjelaskan sembari menyerahkan kartu kredit dan

178
beberapa lembar uang. Lelaki itu hanya tersenyum , silakan datang
kembali , ucap Zahra sambil melempar senyum manisnya.

Lelaki itu bergegas keluar dari restaurant itu. Zahra hanya bisa
memandangnya dari kejauhan .

Beberapa hari Zahra lalui dengan selalu bertemu seorang bernama


ALFINUR RIZKY . Dia semakin sering bicara denga Alfin , walaupun hanya
sedikit dan tidak lebih kepada pribadinya . Dan yang membuat Zahra aneh ,
sering ia temukan secarik kertas bertuliskan puisi di dekat mesin pnghitung
di meja kasir. Zahra tak tahu siapa.

Hari ini Zahra menemukan lagi secarik kertas,berisikan puisi yang


berbeda, ini orang kayak pujangga aja,sok puitis banget!Mana ini atu buat
gue!Ah bodo amat!!!Pikir sih gering! Guman Zahra dengan sedikit dialek
jiwanya.

Secarik kertas itu berisikan

Halusnya desau angin

Tiupkan sejuknya sebuah asa

Asa yang merasuk dalam nyawa

Asa yang merasuk dalam jiwa

Oh..peri kecilku

Adakahsecarik ruang untuk ku tancapkan

Asa ni dihatimu

Adakah sedikit asa dihatimu untuk

179
Seoramg yang haus kan cinta.

Zahra tambah bingung,dan hanya bisa tersenyum terperangah.

Baru kali ni dia sering mendapat surat kaleng,bukan surat yang ada
didalam kaleng tapi surat tanpa nama.Eiitss ntar dulu ada sedikit catatan
semacam FOOTNOTE dibawahnya

..Aku tunggu kamu di meja no.7 setelah resto ni tutup


besok.

Zahra semakin bingung ditambah dengan inisial AR di pojok


kanan bawahdari kertas tersebut.AR siapa yaaa?ucapannya dengan
tampang yang sok LOLA. Siapa yah.atau jangan-jangan,AR adalahtapi
its imposible gitu lah! Tanpa piker panjang ia selipkan secarik kertas
tersebut di dalam agendannya. Dia pun segera pulang.

Esok harinya pukul 21.30 WIB

Hari ini yang menegangkan bagi Zahra .Tak terasa ,jam dinding terus
berdentang .S ebentar lagi restaurant akan tutup. Dan inisial `AR` itu akan
segera terungkap siapakah dia ? . Tiba-tiba kang Paimin menghampiri
Zahra .Zahra kaget , bingung . mba, ditunggu sama orang di meja no.7.
bisik kang Paimin. Aduh jangan-jangan ini saatnya. Zahra makin ddeg-
degan . Keringat dingin mulai mengucur dari keningnya . Zahra perlahan
menuju meja no.7. Makin dekat Zahra makin deg-degan . Dengan tetap
memandang , sosok itu Zahra masih berjalan . Dan Zahra kini tengah berdiri
di belakang orang itu.

180
Hmmmpermisi, Anda mencari saya ? tanya Zahra dengan
sedikit kikuk. Zahra kaget mati, begitu orang itu menoleh ke arah Zahra
. Kamu ? ucap Zahra. Seolah tak percaya mencubit pipinya sendiri.
Awww.sakiiit! Gue nggak mimpi ! ucap Zahra. Sekarang kamu duduk
dulu deh? ucap orang itu.

Sudah kurang lebih 5 menit mereka diam dan hanyut dengan


pikiran masing-masing. Tak ada yang mau angkat bicara. Tak tahan dengan
keadaan seperti ini Zahra mencoba untuk bicara. Kamu ..? maksudnya
kamu punya perlu apa sama saya? tanya Zahra sambil kikuk.
Aku.ehmm..ada sesuatu yang pengin ku omongin. Jawabnya
bingung. Gini lanjutnya. Aku Cuma pengin kamu tahu sesuatu dalam
hati ini yang nggak mungkin aku tutupi lagi. Jujur, waktu aku ketemu kamu
untuk pertama kalinya. Aku ngrasa ada yang aneh di hatiku. Dan aku tahu
kamu tahu maksudku. Sebelumnya aku minta maaf karena aku sudah
lancang . Tutur Alfin sambil sesekali memandang wajah Zahra.

Terus, sekarang mau kamu apa ? tanya Zahra. Dengan penuh


keyakinan, Alfin mencoba menjawab Aku pengin kamu jadi seseorang
yang berarti buat aku. Selamanya. Bukan sekedar pacar, tapi. Lebih dari
itu. Maaf, mungkin kamu nggak akan nyangka tapi bener aku serius.
Ucapnya meyakinkan Zahra. Hanya bisa mendesah pelan.

Kalau kamu maunya kaya gitu .. that`s fine. Mungkin ini


takdir, yang Alloh kasih buat aku. Dan aku harus terima, lagian ngapain sih
pacaran kalau ujung-ujungnya bikin fitnah ? jawab Zahra mantap. Alfin
langsung mendongak, wajah nya menggambarkan rasa yang tidak percaya.
Namun Zahra hanya bisa mengangguk pelan dan tersenyum.

3 bulan berlalu.

181
Duh! gimana ya Za.Kita bisa menghadapi masalah ekonomi
keluarga kita, kalau Cuma ngandelin dari hasil kerja aku yang pas-pasan
ini? keluh Alfin kepada istrinya, Zahra. Sudahlah, kita bersyukur aza,
barang kali Alloh lagi nyariin jalan / petunjuk lain buat kita. Zahra
mencoba menenangkan dan sambil berfikir.

Sekejap dia langsung ingat tentang awal mulanya tumbuh rasa


suka dengan Alfin yang kini menjadi suaminya. Restorant, makanan enak,
dan paket cash back itulah yang muncul di benaknya barang kali itu bisa
dijadikan ide untuk membuat bisnis.

Gimana kalo kita mbangun RM rumah makan getoo? usul Zahra


mencoba memberi ide. RMkayaknya ide bagus tuh? Alfin
menguatkan. Tapi udah ada lahan belum? Kalo belum ya sama aja
bohong, trus modalnya kira-kira cukup apa ndak? tambah Zahra. kalau
masalah itu, tenang! bisa di kondisikan? Zahra yakin dengan kata kata
suaminya yang pasti mampu melakukansemuanya.

Beberapa bulan berlalu.

Zah ..kata kang Parjo perabotannya udah datang, lagi dirapiin sama
orang-orang. Aku udah ngasih gambaran konsepnya ke kang Paijo Ucap
Alfin kepada Zahra. Zahra hanya bisa tersenyum, Eh , kira kira kapan kita
bisa buka ya Za? tanya Alfin. Mungkin minggu depan! lanjutnya.
Mereka tampak berpikir. Boleh lahhh! jawab Alfin singkat.

Gimana kalau kita bikin program menarik? usul Zahra. Boleh


apa? tanya Alfin. Gimana kalau kita bikin paket cash back? jadi kalau
pengunjung itu berpasangan mereka bakal dapat cash back, ya kurang lebih
10%-20%, gimana? Oke kan?tutur Zahra. Alfin masih diam. Namun tiba-
tiba senyumnya mengembang seolah-olah memberi isyarat setuju dengan

182
usul Zahra. Wah!! Bagus juga tuh! Pasti banyak yang tertarik! Kita bisa
kebanjiran pengunjung! jawab Alfin seolah berandai-andai
membayangkan usahanya yang berhasil.

Beberapa minggu kemudian.

Pengunjung yang berpasangan hilir mudik di restoran milik Alfin


dan Zahra. Pemandangan yang cukup biasa. Couple cash back programm
yang diprakarsai Zahra telah berjalan dengan keuntungan yang cukup
lumayan untuk restoran yang baru dibuka itu. Para pengunjung
mengetahui hal itu dari brosur-brosur dan pamphlet yang tersebar di
kalangan masyarakat.

Za.aku nggak nyangka kita bakal dapat untung yang lumayan.


Padahal restoran kita baru dibuka vbeberapa minggu yang lalu. Keren dah.
Udah kebanjiran pengunjung pula! Saluut sama ide kamu Za! Ucap Alfin
dengan hati senang. Senyumnya terus mengembang. Dia bangga usahanya
sukses. Itu semuajuga tak lepas dari peran istri tercintanya Zahra.

Waaaah Rumah Makan ketika Cinta Ber Cash Back nee!

Itulah slogan yang dipakai Zahra untuk programnya akan mendapat


paket cash back. Wahwah.. wah ! inilah belajar dari pengalaman. Rumah
makan ko namanya Ketika Cinta Bercash Back!.

183
Nama : Yuyun Budiarti
Alamat : Ds.Mangli Rt 02/IV Kuarasan Kebumen
Email : yun_yunan@yahoo.co.id
Phone : 085327089036

184
Radit & Jani

DICERITAKAN sepasang kekasih hidup dengan penuh kasih sayang yang


selalu menemani hari-harinya. Mereka adalah Radit & Jani, mereka
mengukir kisah cinta mereka sejak duduk dibangku SMA.
Mereka saling mencintai dan tidak mau kehilangan satu sama lain.
Radit adalah sosok pria yang setia dan sangat mencintai Jani, begitu juga
Jani adalah wanita yng sangat mencintai Radit. Suatu ketika ditaman dekat
sekolah, mereka sedang duduk berdua dengan mesra, lalu Jani mengatakan
sesuatu kepada Radit,Dit, aku mau ngomong, kalo aku cintaaa banget
sama kamu, dan aku juga ga mau kehilangan kamu......, ungkap Jani. Lalu
Radit pun langsung menjawabnya,aku juga cinta banget sama kamu, dan
aku juga ga mau kehilangan kamu.... jawab Radit kepada Jani.
Pada saat itu Jani baru saja pulang dari sekolahnya, ia langsung masuk
ke kamarnya. Namun selang beberap menit ibu Jani memanggilnya dari
luar rumah, kemudian Jani pun datang kepada ibunya. Setelah selesai Jani
membantu ibunya, Jani pergi ke kamar mandi untuk membersihkan
tangannya karena kotor.

Hari berikutnya adalah hari minggu, Radit dan Jani mempunyai janji
pergi ke mall. Di pagi itu, handphone Jani berbunyi, lalu Jani mengangkat

185
telfonnya.Ternyata yang menelfon adalah Radit,Halo jawab Jani, Pagi
sayang..eh ntar jadi kan ke mall?? tanya Radit,oohiya sayang ntar jadi
kok. Ya udah ntar aku jemput sayang dirumah eah., eh..jangan say
aku takut ketahuan sama orang tua aku, mendingan kita ketemuan aja di
mall langsung jawab Jani.

Akhirnya mereka berdua pun bertemu di mall, kemudian mereka


berjalan berdua di mall itu. Ketika itu orang tua Jani sedang berada di mall,
namun orang tua Jani tidak langsung menghapirinya. Hari mulai larut,
akhirnya Radit dan Jani beranjak pulang dari mall. Setibanya dirumah, Jani
langsung masuk ke kamarnya. Selang beberapa saat kedua orang tuanya
memnggil Jani, Jani.cepat kesini...!!!! ayahnya memanggil dengan suara
keras,iya, sebentar!! jawab Jani.Ada apa yah?? tanya Jani dengan
muka bingung. Siapa cowo tadi yang bersama kamu di mall?? tanya
ayahnya,em..Radit maksudnya?? jawab Jani. Iya, ayah ga suka kamu
pacaran, pokoknya ayah mau kamu ga hubungan lagi dengan cowo itu,
titik!!!!! tegas ayahnya. Kemudian Jani pergi ke kamar dengan wajah
sedih.

Dihari selanjutnya adalah hari senin, di pagi itu Jani bersiap-siap


berangkat ke sekolah. Setibanya disekolah Jani terlihat tak seperti biasanya,
dia sering melamun dan suka menyendiri. Saat itu pada jam istirahat
sekolah, Radit menghampiri Jani yang sedang duduk termenung sendiri di
taman, hai sayangsayang lagi kenapa? Kok murung gitu mukanya???
sapa Radit kepada Jani, em...say, orang tua aku tau kalo kita pacaran,
mereka sama sekali ga setuju sama hubugan kita. Tapi aku ga mau
kehilangan kamu, aku cinta banget sama kamu!!!!...... jawab Jani dengan
penuh harapan.

186
Kemudian mereka memutuskan untuk bertemu orang tua Jani, mereka
berdua ingin mengakui hubungan mereka. Saat itu sepulang sekolah,
mereka pulang bersama untuk menemui orang tua Jani. Setibanya dirumah
Jani, Radit langsung masuk kedalam. sore om..?? sapa radit.
Ada keperluan apa kamu datang kemari?? tanya ayah Jani kapada
Radit dengan kasar. maaf om sebelumnya udah ganggu istirahat om jadi
sebenernya saya dan Jani ada hubungan spesial om... jawab Radit dengan
detail. Tidak bisa!!!! saya tidak setuju dangan hubungan kalian...sebaiknya
kamu sekarang angkat kaki dari rumah saya!!! Saya muak melihat muka
kamu!! Ungkap ayah Jani dengan muka marah. Tapi yahJani ga mau
pisah sama radit!!!!!! ungkap Jani dengan penuh harapan.
Tidak bisaayah tidak setuju!!!! tegas ayah Jani, ayahkenapa ayah
ga pernah mau ngerti perasaan Jani?? Ayah egois banget yah....jadi
orang....!!!!! Oke, kalo emang ayah ga setuju dengan hubungan kami, aku
akan pergi dari rumah, dan jangan pernah berharap aku bisa
kembali...!!!!! ungkap Jani kepada ayahnya.

Kemudian Jani pergi meninggalkan rumah bersama Radit, saat itu Jani
pergi bersama Radit dengan menggunakan sepeda motor milik Radit. Saat
itu Radit membawa motor dengan kecepatan tinggi, saat di jalan Radit
tidak tahu ada truk melaju dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi
pula. Tanpa disadari motor yang ditunggangi Radit dan Jani tidak bisa
terhindar dari kecelakaan,cdan akhirnya mereka tewas di tempat kejadian
dengan keadaan mengenaskan. Namun truk yang menabrar Jani langsung
pergi meninggalkan mereka berdua. Selang beberapa menit banyak warga
yang menolong, dan akhirnya mayat mereka langsung dibawa kerumah
sakit oleh warga yang menolongnya.Setibanya dirumah sakit, perawat
rumah sakit menanyakan kepada orang yang mengantarkan kerumah sakit,
maaf pak, keluarga korban sudah ada yang tahu belum?? tanya perawat
itu. waduh..saya juga kurang tau...!! jawab orang itu. Akhirnya selang

187
beberapa saat, perawat itu menemukan identitas Jani di dompet Jani.
Selang beberapa jam ada dua orang polisi datang kerumah sakit, karena
mendapat laporan dari warga.

Kemudian polisi itu datang kerumah Jani, Maaf, apa betul ini rumah
Jani?? tanya polisi itu.
Iya betul, maaf ada apa ya pak?? jawab ayah Jani. Saya
memberitahukan, bahwa anak bapak yang bernama Jani telah mengalami
kecelakaan, dan meninggal!! ungkap polisi itu.APAAA????? Sekarang
anak saya dimana pak??? tanya ayah Jani.Anak bapak sekarang ada di
rumah sakit... jawab polisi itu.

Kemudian orang tua Jani langsung menuju kerumah sakit, setibanya


disana ibu Jani langsung pingsan melihat keadaan Jani yang sudah tidak
bernyawa. Pada saat itu juga Radit dan Jani langsung dimakamkan di TPU
dekat rumah Jani. Mayat mereka berdua di kubur secara berdampingan.
Saat itu kedua orang tua Jani terlihat sangat menyesal dengan apa yang
telah mereka perbuat dengan Jani.

Akhirnya cinta yg berawal dari keindahan dan kasih sayang, berakhir


dengan kesedihan dan air mata. Sekarang Radit dan Jani telah beristirahat
dengan tenang, abadi untuk selamanya.

188
Nama : Zakaria Muhamad Nur Majid
Alamat : Kasegeran, Cilongok, Banyumas
Email : zakariamuhammad23@yahoo.co.id
Facebook : zakariamuhammad23@yahoo.co.id

189
SENYUM ZASKY

AWAN pekat kian menyelimuti angkasa. Tetesan bening itu pun lekas
tumbang. Terhempas keras di atas bumi yang kian gersang. Mahluk-mahluk
langit itu menari, namun sesungguhnya mereka berlari menyelamatkan
diri. Sang bayu mulai menerjang. Mengumandangkan betapa kuatnya ia,
menyombongkan betapa perkasa dayanya, walau jiwanya tak mungkin
tampak. Sunyi pun hadir, namun terganti oleh indahnya melodi dalam
berjuta gemericik. Kilatan cahaya menambah semarak, sesyahdu suara-
suara langit yang memekakan telinga.
Kotak warna biru itu masih kubiarkan tergeletak di meja belajarku. Tak
ingin aku mengintip apa yang ada bersarang disana. Menyentuh pun tak
pernah. Kadang ingin kuenyahkan dari pandanganku. Tapi jika kuingat mata
bening gadis belia itu, rasa iba selalu hadir. Kadang aku berfikir betapa

190
kejamnya aku. Membiarkan seorang akhwat terlunta-lunta disana.
Astaghfirullah

Assalamualaikum, Rayhan! suara yang tak asing itu menghentikan


langkahku.
Waalaikumsalam Warrahmatullah. Aku berusaha menyunggingkan
senyum pada gadis yang telah lama kukenal itu. Tapi tapi senyum itu jelas
terlihat getir.
Sendirian aja, Azzam kemana?tanyanya memecah kebekuan.
Tadi sih katanya mau cari makan,jawabku singkat sambil membimbing
kakiku.
Kalo kamu, udah makan?
Udah tadi.
Coba kalo belum makan, aku traktir deh. Soalnya aku juga belum
makan sih! kulirik sekejap gadis itu. Dia tampak begitu ceria, seperti hijab
yang ia kenakan. Berwarna kuning, warna favoritnya. Aku kembali
menyunggingkan senyum yang kaku. Jelas terlihat sangat aneh.
Atau kamu mau makan lagi, sekalian nemenin aku. Ntar aku traktir
deh!

191
Gak usah Tiara, syukron. Aku udah kenyang kok. Tiara agak kecewa,
tapi aku tau ia bukan tipe orang yang mudah menyerah. Sepanjang
perjalanan ia selalu memancingku agar banyak bicara. Minimal aku mau
tertawa, dia sudah sangat bersyukur.
Tiara gadis yang cukup menarik. Dia sangat manis, pandai, juga aktif
dalam organisasi kampus. Tak heran jika banyak ikhwan yang mengejarnya.
Namun tak ada satu pun yang membuatnya tertarik. Hal itu menimbulkan
tanda tanya besar pada teman-temanku. Tak jarang mereka menyebutku
tak waras, tak normal, bahkan ada yang menganggapku terlalu angkuh,
atau apalah. Tapi itulah faktanya. Aku tak tertarik pada Tiara, sebagaimana
ia tak tertarik pada teman-temanku.

MENTARI menyelinap menembus jendela kaca. Hangatnya memberikan


energy pada tubuhku yang terkualai. Tapi tak sanggup membuatku bangkit.
Hanya mampu membuka sedikit kelopak mataku. Dan itu membuat
kepalaku berputar hebat. Seperti yang aku rasakan subuh tadi.
Kok tidur, gak kuliah?tanya Azzam sahabatku yang muncul dari balik
pintu. Aku hanya menatap singkat, dan berpaling. Mataku seakan enggan
menerima pantulan surya.

192
Wuoy!!! Azzam mendekatkan wajahnya ke telingaku dan setengah
berteriak. Aku tak merespon. Azzam semakin beringas. Ia menarik selimut
yang membalut tubuhku.
Sakit? Aku tetap membisu.
Aku panggil Tiara deh biar jagain kamu! sontak aku bangun.
Mengumpulkan semua tenagaku yang tersisa.
Jangan-jangan, gak usah! cegahku.
Nah, gitu donk, emang aku patung, di cuekin terus dari tadi!
Sorry, sorry, lagi gak enak badan.
Oh, sakit beneran thoTiara suruh kesini aja ya?
Eh, jangan!
Loh, biar kamu ada yang jagain.
Gak usah!
Bukannya seneng ada yang ngrawat? ejek Azzam.
Seneng sih seneng, tapi ingat akhi, ukhti Tiara bukan muhrim kita!
Makanya jadi muhrim donk! celetuk Azzam.
Eh, jangan sembarangan!"
Kenapa, Zasky? aku terdiam. Tapi memang itulah alasanku.
Sampai kapan kamu mau nunggu Zasky? aku tetap membisu.
Ketegangan selalu terjadi jika Azzam mulai membicarakan Zasky.
Sampai sekarang pun kamu gak tau dimana dan gimana Zasky Ray,
Senyum indah itu kembali terlintas.

193
Iya kalo dia juga ngarepin kamu. Tapi kalo ternyata dia udah lupa sama
kamu, atau bahkan kalo dia udah di khitbah orang. Gimana?
Azzam! aku menatap mata Azzam.
Reyhan, aku ngerti perasaan kamu. Tapi kamu gak bisa kayak gini terus.
Zasky hanya sekedar cinta SMA kamu, bahkan mungkin cuma cinta monyet.
Gak usah anggep serius ucapan Zasky waktu itu!
Masih lekat di memori otakku
Jangan khawatir, waktu yang akan menjawab semua pertanyaanmu.
Jika kau untuk orang lain, aku akan senantiasa berdoa untuk
kebahagiaanmu. Tapi jika memang kita dipertemukan lagi kelak, aku tak
akan menolak takdir dari sang Khaliq, kata-kata itu seperti titik embun di
atas padang pasir. Begitu menyejukkan. Dan senyum itu kembali terlintas.
Damai, amat tulus.
Senyum itu membuatku tersihir, hingga bibirku begitu kelu. Untuk
membalasnya saja aku tak kuasa. jika memang kita dipertemukan lagi
kelak, aku tak akan pernah menolak takdir dari sang Khaliq ah, kalimat itu
selalu saja membayangiku. Mungkinkah..? Tapi dunia ini tak selebar daun
kelor, tak ada komunikasi sama sekali sejak aku memutuskan untuk
melanjutkan study di luar kota. Mendengar kabarnya pun tak pernah.
Sepertinya harapan itu terlalu sempit. Mungkin waktu itu hanya harapan
kosong yang ia berikan, agar aku tak kian larut dalam perasaanku sendiri.
Cintamu bertepuk sebelah tangan! celetuk teman-temanku. Entah
apa yang harus aku rasakan. Bahagia, atau bahkan duka yang mendalam.

194
Matahari seakan melimpahkan grafitasi pada bumi. Tapi aku tak
menapak,malah terlempar ke angkasa.
Ribuan pohon tumbang sudah. Tapi ada secuil spora yang mulai
memperlihatkan tanda-tanda kehidupan. Mawar pun telah kuncup, yang
akan berujung mekar, atau bahkan layu tergerus detik.
Sampai kapan kamu akan menunggu sebuah ketidak pastian, menanti
setitik air yang tak tau kemana akan bermuara? Hatiku terus bergejolak.
Jiwaku kian terkikis, walau ragaku masih tegar.
Rey, kamu gak boleh egois. Ada orang yang selalu mengharapkan kamu
disini. Tapi kamu malah lebih memperdulikan orang yang gak peduli sama
kamu. Sadar Ray! Azzam menghempaskan tubuhku yang masih membatu.
Tapi aku udah jelasin sama Tiara Zam! aku balik membentak.
Iya, kamu emang udah jelasin sama Tiara. Tapi penjelasan kamu sama
sekali gak logis, gak realistis Ray!!! aku tetap diam. Aku sadar akan
memperkeruh suasana jika aku terus membalas ucapan Azzam.
Mulai sekarang kamu harus lebih bijak Ray, ucapan Azzam mulai
melemah.
Kamu harus berusaha membuka hati kamu untuk Tiara,
Azzam beranjak, dan berlalu meninggalkan aku dalam sebuah lingkaran.
Yang tak berujung!

195
KU pandang novel-novel yang terjajar rapih. Di sampul-sampulnya
tertulis nama-nama yang asing bagikuAsma Nadia, Pipiet Senja, Afifah
Afra, Andrea Hirata, Habiburrahman El Sihrazy, Alberthine Endang, Ary
Ginanjar Agustian, Abidah El Khaelaqi, Kahlil Gibrandengan berbagai
penerbitSyaamil, Gema Insani, Afra Publishing, Basmala, Mizan, Gagas
Media, Sketsa, Agra Publishing, hingga Gramedia aku hanya ingin
malihat, sama sekali tak ingin menyentuhnya.
Semua ini mengingatkan aku pada Zasky. Pada senyum indahnya. Tapi
senyum itu kian pudar, kian tergerus masa. Dan mawar itu tak tampak
mekar, namun melayu. Layu, tumbang, dan mati.
Langkahku tertahan, ketika ada seseorang menyebut namaku. Ia
menyunggingkan senyum. Senyum yang tak asing bagiku. Senyum indah
itu,senyum yang selalu aku nantikan. Senyum itu.
Zasky!

Senyum itu kembali tampak

Ketika aku mulai menguburnya

Titik pelita itu kian membara

196
Saat aku mencoba meniupnya

Sakit itu tak kunjung jua terobati

Namun rasa itu

Terus tumbuh

Dan kini kian bersemi

Putik-putik itu telah bermekaran kini

Tapi tak jua mewangi

Hampa, lengang,tenang

Ada segores benalu yang hinggap

Tapi ranting itu tak jua melepasnya

Meski terus saja meronta

Hanya, kumbang mulai mendekat

Walau sekedar menilik

Tak sudi hinggap

Bunga itu kini

197
Mulai berekaran lagi

Walau tangkai itu

Selalu merindukan sang benalu.

198
Nama : Faozan Fikri
Alamat : Karangjati ,kec.Kemranjen,Kab.Banyumas
Email : Faozanfikri@rocketmail.com
Facebook : Faozanfikri@rocketmail.com
Phone : 085726388588

199
Ku lepas Cintaku dalam Khayalan

Cinta, yaaku tengah jatuh cinta !! hey, tapi salahkah aku??aku


adalah seorang Raihana yang tengah dirundung asmara. Mengaisjuga
mengharap cinta darinya, seorang Ari yang selama ini ku kagumi!!.
Hmmkenapa aku harus mencintainya?kenapa aku harus
menyayanginya?Ahterlalu pening pikirku jika harus mengingat kembali
masa lalu yang mengharuskan aku jatuh cinta padamu, Ari.

Berawal dari aku pertama kali masuk sekolah SMPN ternama di


Jakarta.Lantas, setelah sekian lama berinteraksi, kutemukan jua teman-
temanku yang selalu mengerti akan diriku.Mereka adalah Sarah, Dian,
Luna, juga Arin.Huftwajah mereka kian menari-nari di pelupuk
mataku.Ahterlanjur aku membuka kenangan ini terlalu jauh.Tapi,
biarlahbiarlah ku kenang kembali sejarah ini yang memang benar-benar
menjadi sebuah peristiwa yang paling menyedihkan.

200
Semenjak Sarah, Dian, Luna, juga Arin menjadi sahabatku, aku menjadi
lebih bergairah untuk selalu mengejar prestasi.Mereka adalah teman-
temanku yang baik.

Suatu hari, entah kenapa, aku digosipkan dengan si kacamata


Riko.Hmmsi jenius Riko?!!kenapa harus bersamaku?apakah karena kita
selalu bersaing untuk mendapatkan ranking terbaik dalam kelasku?!Ah,
tapi aku tidak menyayanginya.Akhirnya, aku hanya bisa diam membisu,
tanpa terucap sepatah kata pun.

Kejadian tanpa kuduga, bahkan tanpa dinyana.Aku bertemu dengan


seorang Ari, kekasih hatiku.Bermula dari ketidakrelaan Sarah dan Dian,
kenapa aku harus digosipkan dengan Riko.
Han, kenapa sih, kok kamu gosipnya sama Riko? kata Sarah.
Iya, kenapa si Han?!! jujur, kita berdua nggak suka.Kita berdua
lebih suka kalo kamu tuh sama Ari, Han!?! lanjut Dian.

Aku pun ternganga tak percaya, tak percaya dengan semua penglihatan
bahkan pendengaranku saat ini.Ari?!!!
Lalu kuberanikan diri bertanya pada Sarah, juga Dian.
Sarah, Dian, maaftapi bukannya di kelas VII-C tidak ada anak yang
bernama Ari ya?
Aku pun tak pernah mengenal Ari sebelumnya.
Okbaiklah, sekarang, ceritakan padaku siapakah Ari itu
Danbisa ditebak, kedua sahabat itu pun tertawa terbahak-bahak,
sampai-sampai membuatku menjadi kesal.Sadar akan hal itu, maka cepat-
cepat Sarah dan Dian menghentikan tawanya.Dan Sarah pun mulai
menjelaskan, siapakah sosok Ari kepadaku.
Han, pokoknya Ari tuh orangnya baik, tinggi, pinter, pendiemlah,
pokoknya pas banget deh buat kamu.

201
Iya Han, dia tuh anak VII-B, di samping kelasnya kita ini lhomasa
kamu nggak kenal sih?!
Makanya yajangan keseriusen belajar, jadinya nggak kupereitss,
sorry ya, just kid ko hehe. Tambah Dian.
Lalu aku kembali diam membisu.Bergejolaklah rasa penasaranku,
memenuhi setiap ruang pikirku yang memang saat ini hanya tertuju pada
bayangan seorang Ari.
Hoy!!ngelamun terus!
Aku pun tergagap, buyarlah semua khayalku tentang Ari.Lantas, dengan
terbata, aku berkata,
Eitss, sorry, iya deh sobatku yang baikmaaf, tapi kayaknya orangnya
emang perfect banget sih, maaf ya??

Kedua sahabat itu pun tersenyum sipul.Bersamaan dengan ituakhirnya


aku diajak ke sebuah taman, berhias kolam bundar di depan kelasku.Saat
aku mau duduk di samping kolam, tiba-tiba sahabatku pun berkata,
Han, itu!! Itu yang namanya Ari! Itu lhoyang lagi berdiri ngliatin
kolam!

Akhirnya, aku berhasil menemukan sosok yang dimaksud oleh dua


sahabatku.Dan tiba-tiba saja darahku berdesir kencang, hati ini semakin tak
karuan, apalagi saat aku bertemu muka, juga bertatap pandang dengan
seorang Ari.Aku terpaku, bahkanberanjak pergi pun aku tak
sanggup.Akhirnya, aku pun ditarik paksa oleh dua sahabatku tatkala tahu
bahwa aku tengah jatuh hati untuk yang pertama kalinya pada seorang Ari.

Semenjak itu, aku jadi sering merhatiin dia.Sungguhtaman hati ini


tengah terisi dengan bibit-bibit cinta yang tumbuh dengan
suburnya.Namunsungguh, kelu lidah ini jika harus mengungkapkan segala
beban cinta yang tengah ku sunggingi.

202
Tak terasa, aku telah duduk di kelas IX, dan cintaku kian bersemi dan
kian merona untuk seorang Ari.Lantaskuberanikan diriku mengungkapkan
perasaanku lewat sebungkus kado.Ku titipkan salam kerinduan, kasih
saying, bahkan cinta untuk seorang Ari tepat di hari ulang tahunnya..

Suatu yang tak terduga terjadi, bahkan tak pernah kuharapkan walau
sekerdil debu pun.Ternyataselama ini, dia tak pernah
menyayangiku.Diam-diamAri itu menyayangi sobatku sendiri!!.Luna
ya, itulah nama yang terukir dalam hati seorang Ari.Sungguhbetapa
hancurnya perasaan ini.Mengalirlah mutiara-mutiara hangat dalam
pelupuk mata, mencacah pedih sukma ini.

Setelah kejadian itu, aku seperti syok.Aku menjadi seorang Raihana


yang pendiam, tak tahu harus berbuat apa.Tanpa Luna sadari, bahkan Luna
tak pernah tahu bahwa aku sebenarnya mencintai Ari dengan sepenuh
hati.Lantas, aku pun mencoba untuk bangkit, mencoba menerima
kenyataan yang begitu pahit.Menyemayamkan luka yang tengah menganga
ini dalam rak masa lalu.

Selang beberapa hari, aku kembali berkonsentrasi dengan belajarku


yang sempat kacau.Ku tata diri ini agar tetap bisa menjadi seorang Raihana
yang duluRaihana yang tak pernah kenal arti sentuhan cinta.Kembali ku
tekuni buku-buku yang selalu menjadi sahabat setia ini.Rupanyasemua itu
membuahkan hasil.Aku meraih prestasi terbaik dari semua siswa di saat
UAN.Puji syukurku pada-Mu Tuhan, betapa Kau Maha Berkuasa atas
segalanya.

Setelah itu, aku melanjutkan ke sebuah SMAN favorit, tidak jauh dari
rumahku, Jakarta.Dan Illahiada apa lagi ini?!! Setelah hampir saja ku bisa

203
membunuh, membuang, bahkan memusnahkan cintaku pada Ariternyata,
apalah dayaAri masuk ke sekolah yang sama denganku, SMAN 1
Jakarta.Sungguh, betapa bingungnya aku ini, membunuh cinta yang sekian
lama tersimpan getir dalam rak masa lalu.Sebuah legenda cinta yang telah
usang terulang kembali.Aku tak pernah bisa munafik, bahwa cintaku masih
tersimpan untuk Ari.

Hmmakhirnya, dengan susah payah ku tenangkan jiwa initoh Ari


hanya teman sekelas biasa.Beruntung, Arin sahabatku pun sekolah di
tempat yang sama denganku.Aku pun bergembira atas
kehadirannya.Setelah sekian lama, memang aku benar-benar bisa bercanda
bersama.Bahkan hari-hariku terasa semakin indah dengan melewatinya
bersama Ari, walau ku tahu pasti, cinta kasihnya tetap hanya untuk seorang
Luna.

Hari demi hari, bulan demi bulan pun ku lalui.Sebuah tragedi pun terjadi
tanpa dapat dielakkan kembali.Arin jatuh hati pada seorang Ari.Tanpa Arin
sadaridan Arin memang benar-benar tak pernah tahu bahwa aku selalu
mencintai Ari.NamunArin tak pernah mengungkapkannya, karena dia
tahu pasti bahwa cinta seorang Ari hanya untuk bidadari
pujaannyaLuna.

Kembali kepada diriku yang kian merana.Terhempas oleh jurang yang


telah kuciptakan sendiri.Terjerembab ke dalam kubangan derita cinta yang
semu.Sungguh!! betapa sulitnya membunuh cinta ini.

Ari..aku mencintaimu
Aku menyayangimu dengan setulus hati ini
Apakah ini yang dinamakan dengan cinta yang buta?!
Sekali pun terlukatetap jua ku menunggumu

204
Membuka tirai hatimu
Untuk sudi menerima dengan tangan terbuka
Cinta yang selama ini telah ku rajut dengan segenap perasaan
Cinta yang selalu ku untai dengan segenap tetesan jiwa
Cinta yang selalu ku hiasi dengan titian doa
Dan cinta yang mutlak dari lubuk hati ini yang terdalam
Bukan hanya nafsu remaja belaka
Namunini adalah cinta yang suci
Yang ikhlas ku berikan kepadamuAri
Kau mungkin tak pernah tahu
Betapa besarnya cinta ini yang teralamat kepadamu
Betapa dalamnyanama seorang Ari terukir indah dalam taman hati ini
Namun, biarlahbiarlah ini menjadi sebuah kisahku dalam menapaki
titik nadir yang telah Allah gariskan padaku
Hmmtak terasa, lamunanku yang membawa ke masa silam
Mencuatkan buih prahara duka nestapa
Mengalirkan air mata penyesalan
Menghentakkan genderang bisu dalam sukma
Sesungguhnyaaku tak pernah lagi merasakan makrifat cinta yang
sebenarnya
Seperti sarik yang menyarik waktuku dan bentangannya
Laksana kafanyang siap membungkus lara dalam kinantan
Ari
Terima kasihtelah kau ajarkan padaku arti cinta yang
sesungguhnya
Terima kasihtelah kau ajarkan padaku arti kesetiaan yang
sebenarnya
Telah kau ajarkan padaku kebahagiaan abadi yang sempurna
Maafjika ku telah mengganggu nuansa hatimu

205
Maafjika ku telah membuatmu tidak nyaman dengan segala
pengakuan cinta ini
Dan maafjika ku telah jatuh cinta padamu
Kan ku kenang kau dalam lubuk hati ini
Menjadi bintang terindah dalam sukma ini
Menjadi selimut malam dalam malam-malamku yang sunyi
Walau berat hati, namun.
Memang aku benar-benar harus melupakanmuAri
Ariku mohon
Izinkanlah selamanya
Namamu terukir indah dalam hati ini
Yang selalu menyayangi, merinduijuga mencintaimu
Biarkanlahselamanya
Seorang Raihana yang tengah terluka
Seorang Raihana yang selalu mengagumimu
Juga seorang Raihana yang terus memujamu
Menyemayamkan cinta ini
Walaumenggenggam cintamu itu
Seperti menggenggam bara api dalam cawan-cawan madu
Berisikan empedu nestapa duka
Yang menggada kinantan tak kenal ampun
Tertandik-tandikmemanjakan nyawa seakan percuma
Aridoaku selalu menyertaimu
Semogabidadari bayangan dalam hatimu
Memang benar-benar menjadi cinta sejatimu
Percayalah padaku
Bahwa mulai detik ini, ku kan belajar mengikhlaskan semuanya
Semogakau dan Luna memang benar-benar berbahagi
Dalam naungan cinta yang satu

206
Sejak saat itu, aku memulai tuk membuka lembar yang baru, lembar
yang siap ku sentuhkan pena yang indah di dalamnya tanpa ada kata
Ari.Namun, yang terpenting bagiku adalah melihat orang yang kucintai
bahagia.Karena cinta sejati yang sebenarnya adalah cinta yang datang
bukan karena paksaan atau pun rasa kasihan, akan tetapi cinta yang datang
dengan ketulusan.Sodont worry !! because life is never flat and hidup itu
nggak sesempit daun kelor.

207
Nama : Dini Fauziah Baharini (Dini, Zee, Bambang)
Alamat : Jln.Mekar Jaya No.6 2/XI, Bobotsari, Purbalingga
E-mail : zeembah@ymail.com
Facebook : zeembah@ymail.com (Zee Bambang Gentholet)
HP : 085747373700

208
PERTEMUAN PERTAMA
DAN TERAKHIR

BENARKAH itu dia? Sesosok laki-laki tubuhnya berbalut kaos oblong


berwarna putih kusam murahan dengan celana panjang berkolor berwarna
hitam dengan jahitan berwarna merah. Tingginya berkisar antara 170 cm
dengan badan sedikit gemuk, berdiri dibawah pohon beringin kurung di
Alun-Alun Purbalingga.

Jarak antara 10 meter membuat aku lebih mudah untuk mengenali


wajahnya. Wajahnya oval, hidungnya pesek, dan terdapat tahi lalat berada
diatas pipinya. Ah... Andi, kamu ternyata biasa-biasa saja. Jauh sekali dari
bayangan yang selama ini kubayangkan.

Kemudian setelah ku mengetahui aku langsung berbalik


meninggalkannya. Terik matahari yang begitu panas membuatku harus
mempercepat langkahku menuju tempat parkir, kemudian kujalankan
motor Mio-ku. Kupacu motorku hingga jarum sepidometer menunjukkan
angka 100 kilometer per-jam. Di jalan dadaku berdebar kencang penuh
kekecewaan, kuterobos lampu merah tanpa mempedulikan polisi yang
akan menangkapku. Aku merasa takut kalo sampai Andi memergokiku.

209
Kaos berwarna putih cerah dan celana berwarna hitam yang melekat di
tubuhku cukup jelas untuk dikenali.

Setelah kusampai dirumah, aku langsung masuk karena di rumah cuma


ada pembantuku saja, kemudian aku melihat sirup dan es diatas meja,
tanpa pikir panjang aku langsung menuangkan sirup dan es tersebut ke
dalam gelas, kemudian kududuk dan kutenggak sirup itu dalam sekali
teguk, rasa segarpun menyelimutiku menuju kerongkongan. Cukup bagiku
menyejukkan tenggorokan dan meredakan rasa kesal dihati, kemudian aku
melihat jam dinding yang ada di ruang makan, pukul tiga. Kemudian saya
menuju ke kamar untuk beristirahat sejenak sekedar untuk menghilangkan
rasa lelah, dan kesal dihati serta menenangkan pikiran barang sejenak.

Baru saja saya memejamkan mata, tiba-tiba terdengar suara orang yang
mengetuk pintu.

Non, ada teman yang datang, suara pembantuku dengan lirih dari
balik pintu.

Siapa yang datang, Bi? Ganggu orang istirahat aja! Kemudian aku
segera turun dari tempat tidurku dan menyisir rambutku. Kubenarkan
wajahku agar tidak terlihat kusam di depan temanku.

Setelah saya keluar dari kamar dan menuju ke ruang tamu, aku melihat
sesosok pemuda sedang duduk menundukkan mukanya yang kelihatan
kusam di dalam ruang tamu. Kaos berwarna putih kusam dan celana
panjang berkolor berwarna hitam mengingatkan aku pada seseorang
pemuda yang akan kutemui di bawah pohon Alun-Alun Purbalingga.
Benarkah dia adalah Andi, kalau benar dia Andi darimana ia tahu rumahku.
Padahal kan saya belum pernah memberitahu dimana alamat rumahku,
lagipula rumahku sangat jauh dari pusat keramaian kota disamping Stadion
Sepak Bola, mana mungkin dia bisa sampai kesini.

Aku sempat berhenti, aku merasa resah dan ragu, kalaupun aku
menemuinya aku akan bertambah kesal dan kecewa yang telah melekat

210
dihatiku. Kalau tidak aku temui aku merasa kasihan padanya, jauh-jauh
datang dari Cilacap hanya untuk sekedar menemuiku dan menepati
janjinya. Lagi pula mana tanggungjawabku kepadanya tentang janji yang
telah ku ucapkan.

Akhirnya aku mencoba untuk menemuinya, kemudian aku


menghampirinya dan memperkenalkan diri bahwa akulah sahabat pena
yang dia cari.

Hai.......! sapaku sambil tersenyum walaupun itu terpaksa, kemudian


Andi terkejut mendengar sapaan itu.

Susan ya? spontan ia membalas sapaan itu dengan cepat karena rasa
terkejut.

Andi? Kamu pasti Andi kan? tanyaku dengan PD nya, sambil


tersenyum manis kami berjabat tangan. Didalam hatipun aku menggumam
semoga ini menjadi pertemuan pertama sekaligus terakhir bagiku. Tangan
Andi begitu dingin karena grogi, setelah ia melihat sahabat pena yang
selama ini dia bayangkan sebagai cewek sederhana dan apa adanya,
ternyata dia adalah yang cantik.

Memang aku adalah cewek yang cantik, dan manis. Banyak sekali
cowok-cowok yang menyukaiku, tetapi semua itu kuabaikan begitu saja.
Entah mengapa aku sedang tertarik dengan Andi sahabat penaku, memang
aneh aku belum pernah bertemu tapi aku sudah jatuh cinta dahuluan
padahal Andipun belum pernah melihatku dan dia juga tidak pernah
mengirim surat yang romantis layaknya sepasang kekasih. Dia hanya
menawarkan kepadaku untuk bersahabat. Karena menurutnya bersahabat
lebih baik daripada pacaran, apalagi kami belum pernah bertemu.

Kesukaanku pada Andi kusimpan didalam hati. Bahkan aku tak pernah
curhat kepada siapapun tentang hal ini dari surat-surat yang ia kirim, dan
dari cara menulis bahasa gaul saya berani mengambil kesimpulan bahwa
Andi adalah cowok yang ganteng, keren, maco, dan berwawasan luas serta

211
mempunyai masa depan yang cerah. Dengan begitu saya harap Andi bisa
menjadi pacarku.

Tetapi mimpi dan angan-anganku hancur setelah aku bertemu langsung


dengan Andi, didepan mataku sekarang hadir sesosok cowok yang sangat
jauh dari bayang-bayangku. Andi ternyata orang yang sederhana tidak lebih
keren dari Ali dan Fiqri yang sudah jelas menyatakan cinta kepadaku.

Susan, aku tahu kamu pasti kecewa, dengan kedatangan saya


kerumahmu, dan kamu pasti bertanya-tanya bagaimana aku bisa tahu
rumahmu. Dan kamu pasti membayangkan kalau aku ini adalah cowok yang
keren, gaul dan kaya. Tetapi bayang-bayangmu salah, aku tidak lain adalah
cowok kampungan, tandas Andi. Bagaimana Andi tahu semua yang
melintas di kepalaku.

Aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Aku mencoba meneropong
di pikiranmu, melalui raut wajahmu yang menunjukkan ketidaksukaan
padaku yang sangat kampungan ini, Andi berujar dengan suara lirih.

Susan, aku datang jauh-jauh, hanya untuk menepati janjiku. Surat


terakhir yang kamu kirim memintaku untuk bertemu langsung dan akupun
menyanggupinya, seperti yang tertera di surat itu, hari ini kita bertemu
dibawah pohon beringin kurung di Alun-Alun Purbalingga.

Kepenasaranmu yang sangat besar untuk segera bertemu dan atas


kesepakatan yang telah kita buat, aku korbankan waktu sekolahku. Hari ini
aku tidak masuk sekolah, dengan menggunakan bus kutinggalkan Cilacap,
aku tinggalkan keluargaku, teman-temanku dan belajarku, serta orang
tuaku tepat jam setengah tiga, aku sampai di tempat yang telah kita
sepakati bersama. Memang aku sengaja datang lebih awal karena aku
kawatir kamu menunggu terlalu lama.

Kemudian pada pukul tiga kurang seperempat aku melihatmu datang.


Kamu menggunakan baju berwarna putih cerah dan celana hitam seperti
dalam perjanjian. Aku sangat senang ketika melihatmu datang menepati

212
janji dan akui bertemu dengan sahabat pena yang selama ini saling
mengirim surat tetapi tidak tahu orangnya. Tetapi aku merasa sedih ketika
kamu memandangiku penuh kekecewaan kemudian kamu pergi begitu
saja

Penjelasannya sangat panjang membuatku bosan.

Susan, aku tahu kamu sangat mengharapkan aku berwajah tampan


dalam pertemuan yang pertama kali ini. Tetapi menurutku kecantikan dan
ketampanan itu hanya akan membuat persahabatan menjadi rusak, karena
kita bersahabat hanya melihat penampilan luarnya saja. Tetapi kita tidak
lahu bagaimana sebenarnya isi hatinya. Ternyata aku memang tidak pantas
menjadi sahabatmu. Kata-kata Andi begitu menusuk hatiku.

Aku tak kuasa berkata apapun kemudian Andi pergi meninggalkan


aku. Setelah Andi pergi, aku merenungi apa yang dikatakan Andi, memang
benar apa yang dikatakan Andi, kecantikan dan ketampanan membuat
persahabatan menjadi rusak. Maafkan aku Andi, kamu memang anak yang
baik, kamu memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, besok aku
akan mengirim surat untukmu dan kuajak untuk bertemu yang kedua
kalinya.

Keesokan harinya aku bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.


Rencananya sepulang dari sekolah aku akan pergi ke kantor pos untuk
mengirim surat kepada Andi.

Seperti biasa sepuluh menit pertama sebelum aku berangkat sekolah


aku membaca koran. Waktu menunjukkan pukul 06.20 masih cukup bagiku
untuk membaca koran. Kuambil koran langgananku di depan rumah. Ku
lirik berita-berita yang memikiat mataku, ada perampokan, pembunuhan,
penculikan, kecelakaan lalu lintas dan korban tabrak lari.

Tetapi yang paling menjadi perhatian bagiku adalah korban tabrak lari.
Ku baca beritanya. Tiba-tiba pandanganku berhenti pada suatu kalimat :

213
Seorang pemuda tewas seketika setelah menjadio korban tabrak lari.
Pemuda berbadan sedikit gemuk dengan tinggi sekitar 170 cm,
mengenakan pakaian berwarna putih dan celana panjang berkolor
berwarna hitan tertabrak truck tronton ketika hendak menyeberang jalan,
kemarin sore pada pukul tiga di jalan Diponegoro Purbalingga. Tubuhnya
hancur dan hampir tidak dapat dikenali lagi.

Tubuhku melayang-layang saat membaca berita tersebut, Itukah kamu


Andi? pakaian kaos putih dan celana hitam berkolor memberi isyarat
bahwa itu adalah Andi, Ya benar itu Andi! tapi kan kemaren sore andi
baru saja bertemu denganku. Lalu siapa yang kemarin menemuiku, bulu
kudukku merinding, Jangan-jangan oh tidak kemarin adalah ruh Andi
yang menemuiku sekedar untuk pertemuan pertama dan terakhirnya.

214
Nama : Rahmat Susanto.
Alamat : Bonjok, Banyumas
Email : rahmatsusanto21@yahoo.co.id
Facebook : rahmatsusanto21@yahoo.co.id

215
Surat Cinta diatas Kertas Putih

mengupil mungkin satu-satunya hal yang paling menjijikan diantara


perempuan-perempuan di MA MIFTAHUSSALAM. Orang yang sering
ngupil, mau aku nasehatin salah, mau aku tendang salah, mau aku paku
hidungnya salah. Ya enggak lah masa aku paku hidungnya?....

Salah satu situasi yang paling aku takutin ketika bersin dikelas adalah,
saat aku ngadepin guru perempuan, terus aku bersin, eh yang keluar
malah kotoran hidung, hii mana tahan guru itu, pasti illfeel.

Lucunya, aku sering ketemu sama anak yang suka ngupil, waktu itu
kejadiannya dikantin .
Adik kelasku ngajakin ngomong sama penjaga kantinnya, kalau aku
perhatiin si ,dia pas lagi makan, tiba-tiba dia tersendak , eh yang keluar
dari mulutnya adalah hal yang paling menjijikan yaitu riak. Langsung aja
aku cabut dari tempat dudukku.

216
Aku mulai berjalan ke kelas XI IPA untuk bertemu teman-teman.
Setelah aku sampai di depan kelas, aku melihat wanita cantik, sebut aja
dia Sinta. Sinta sering tebar pesona pada orang yang dikenalinya. Dia
adalah adik kelasku yang paling aku hargai keberadannya. Selain dia cantik,
dia juga mahir dalam membaca Al Quran. Wah pokoknya perfect lah.
Lantas dia mendekatiku dengan gelombang elektromagnetik yang
besar. Sampai-sampai, aku tak sadarkan diri, dan mati untuk beberapa
detik. Saat jarak sedekat enam jari, dia menertawakanku.

Assalammualaikum kak Falah..? Sapanya.


Eh, waalaikum salam ya ukhti
Hi hi hi masa siang-siang gini ngalamun .
Mang sapa yang lagi ngalamun jawabku.
Oya kak ada yang mau aku omongin nih...
Mang ada apa si kak jadi penasaran nih?
Duduk dulu ya kak.. Shinta capek nih?
Ya dah cepetan mau omongin apa?
Tadi Shinta di suruh sama Ustadzah Aji, katanya kakak di suruh bikin
cerpen yang isinya dua lembar empat muka, terus di kumpulin tanggal
enam. Jelasnya.
O yang itu toh?!, ya udah makasih banget ya Shin dah ngasih tahu
aku.
Iya, sama-sama
Aku balik ke kelas ya?, masalahnya pelajarannya Ust Qidam sih,
takut ngambek hehehe, dah dulu ya kak.
Yups.

Saat itulah, pandangan pertama muncul. Loh aku kok mikirin dia terus,
ntar gak fokus lagi sekolahnya. So pandanganku teralih pada Ustadzah

217
Dewi yang sedang berjalan ke kelasku. Setelah sekian lama ustadzah
mengajar, akhirnya aku bisa sedikit menyimpulkan, apa yang dikatakan
Ustadzah.

Sesungguhnya Alloh tidah memperlihatkan bentuk rupa dan harta


kalian tetapi Alloh memperlihatkan hati dan amalan kalian. (HR Bukhori)

Ustadzah Dewi mengajar dengan kata-kata yang mudah di resapi dalam


otak. Dalam hati,aku bersyukur telah diberi kesempatan untuk menjadi
anak didiknya. Aku ucapkan terima kasih pada ustadzah yang cerdas dan
smart.

Akhirnya sekolahpun usai, terus aku tancap aja keluar kelas dan
bergegas pulang. Eh.. tunggu !!! kayanya ada Shifa dipintu gerbang
sekolah.
He Shifa sendirian aja nih
Iya jawab dia
Lah emang kamu mau kemana sih?
Mau ke WARNET , biasa, cari tugas and online.
Ooo. Ya hati-hati dijalan ya fa..jawab aku dengan penuh perhatian.

After that, aku lanjutin perjalanan ketempat kediamanku, yaitu kamar


Darul Kutub 2. Ganti baju, siap untuk tidur siang. Beberapa menit
kemudian, aku terbangun karena ada pengumuman dengan pengeras
masjid dari Ustadz Bashor. Isi pengumuman itu adalah akan diadakannya
pelantikan calon anggota IS, yang akan diadakan hari sabtu, tanggal 6
Februari.

218
Setelah pengumuman itu selesai, dimulailah sholat ashar dengan nada
adzan yang menabjupkan dari temanku yang bernama Ilham Dikara. Kalo
aku nilai si.. suaranya bagus, nadanya tinggi, pokoknya penuh dengan seni
lah hi hi hi.
Setelah sholat usai, spontan Ustadz Bashor berdiri dengan gagah
beraninya, dengan lantang dia mengumumkan tentang calon anggota IS
tahun 2010-2011. Yang pertama dipanggil adalah sahabatku Singgih abdul
G, kemudian Afifudin dan aku urutan yang ke delapan sebagai Bahasa dan
Komunikasi. Tapi yang aku pikirkan sekarang, emang aku bisa jadi bagian
bahasa itu?

Oya. aku denger-denger Sinta jadi bagian bahasa juga ya.. wah cocok
nih, mirip Romeo and Juliet aja hehehe. Setelah pemberitahuan itu, aku
mulai memberikan isyarat padanya. Wah ko kayanya cocok nih di
dada. Kemudian aku mulai menyusun trik untuk dapetin dia. Karena tidak
di perbolehkannya murid membawa ponsel, aku putuskan melalui
facebook. Dengan media inilah aku mulai berbagi cerita dengannya.
Hari demi hari, pesan demi pesan pun tertukar. Dengan kata yang halus,
syair yang indah, begitu pula makna yang menyejukkan hati. Mungkin,
hanya syair inilah yang masih teringat dalam benakku.

seribu mimpi berjuta sepi


hadir bagai teman sejati
diantara lelahnya jiwa
dalam resah dan air mata
ku persembahkan kepadamu
yang terindah dalam hidupku

dengan syair itulah aku mulai menyusun hubungan. Prikitiuww


kaya nyusun srategi sepakbola aja. Wah surprise masa orang kaya
aku ini bisa dapetin orang kaya dia?, 100 ini sebuah keajaiban.
Dengan perasaan remaja ini, aku coba tuk membimbing dan merubah
dari suatu sisi cinta karena nafsu menjadi cinta yang berpahala. Bahkan

219
sahabat-sahatku menyebutnya sepasang saudara. Dan ada juga yang ga
suka ngliat kami berdua. Tapi aku pikir.. mungkin fans berat ku.. yang ga
kebalas cintanya.. hi hi hi.

HARI Jumat, tanggal 5 pun tiba. Saatnya ngantri mandi, makan,


langsung deh.. berangkat sekolah. Seketika itu, aku melewati kelas
sepuluh satu. Dengan tak sengaja, mataku tertuju kepada Sinta, yang
sedang asyik ngobrol di depan kelas. Tapi kenapa ya? saat aku
melewatinya, dia tak merespon apapun kepadaku. Aku jadi mulai
bingung nih, apa ada yang salah dariku, perasaan penampilan ku ga
jelek- jelek amat.. apa jerawat ku ya.. yang mulai tumbuh?. Ya
mungkin aku harus pengertian tentang ini. Bosen deh ngurusin kaya
gituan. Langsung aja aku tancap ke kelas.
Tapi yang paling aku anehin, dah di cuekin sama Sinta, pas masuk
kelas aku di jailin sama temen-temen. Wah edan tenan iki. Aku ga bisa
sekolah kalau kaya gini.

Begitu sekolah usai, aku mulai melangkah, tuk kembali ke kamar.


Eh tunggu, kayanya ada banyak anak di depan router. Lagi pada
ngapain ya. Akhirnya aku putuskan untuk menemui mereka. Di dalam
gerombolan itu, terlihat banyak anak. Terutamanya si Adib, Agus,
Zakaria, Faozan, dan anak yang lain. Setelah aku sampai di gerombolan
itu, ternyata si Adib pegang kedua tangan ku, dan anak yang lain pun
mengikutinya. Entah apa maksudnya. Aku pun mengelak, tapi tak ada
hasil. Kemudian si Adib berbisik di telinga kananku.

220
Heh Falah selamat ulang tahun ya...

Ternyata teman-teman ku masih mengingat keberadaanku.


Beberapa menit kemudian, telur dan terigu pun terpapar di wajahku,
wah.. sungguh menjijikan.
Tapi aku senang ko, tinggal satu masalah lagi nih, yang belum aku
tuntaskan. Tak pandang pikir, aku langsung mandi, sholat ashar dan
meluncur ke lapangan untuk menjadi volly mania walaupun cuman
bisa ngambilin bola hihihi. By the way masalah volly, Miftahussalam juga
punya pemain yang bagus. Terutamanya si Adib, dia biasa sebagai
tosser, lah si Agus, biasanya di tempatin di smasser. Lah aku biasanya di
mana ya?

Di pertengahan point yang ke 17, aku teringat jadwalku sebagai


pembicara pada maghrib nanti. Dan aku bergegas untuk
mempersiapkannya.

Setelah sholat maghrib, aku bisa langsung berceramah. Dengan


judul cinta karena ALLOH dan membenci karena ALLOH. Aku mulai
menikmati suasanaku ketika berceramah.

SHOLAT Isya pun tiba, dan aku putuskan untuk pergi ke Ruang
Printing, untuk meneruskan pembuatan cerpenku. Aku tulis semua yang
telah menjadi inspirasiku.
Yah walaupun.. ga bagus-bagus amat. Setelah sekian lama aku
menulis, aku kembali untuk beristirahat. Dan aku terbangun, pada saat
jam dua pagi, untuk melakukan sholat qiyamul lail. Dalam sholatku,
sering kali aku trenyuh dan meneteskan butiran-butiran kesedihan hati.

221
Lantas aku teringat niatku ke pesantren ini. Itu karena cintaku pada
ibuku. Sering kali aku menanyakan pertanyaan kepada ibuku, lantas
ibuku hanya menjawab.

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya,


hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun. (AL Fathir[35] : 28 )

Hihihi mungkin karena firman ALLOH ini, ibuku memasukanku ke


mahad, agar aku menjadi ulama yang penuh dengan ilmu.

Ahirnya selesailah sholat ini. Aku coba mengotak-atik rak buku,


untuk mencari buku agendaku. Ternyata, hari ini adalah hari
pelantikanku untuk menjadi bagian Bahasa dan Komunikasi. Tanpa
pandang pikir, aku bergegas untuk mempersiapkan segalanya demi
kesuksesan pelantikan nanti. Tak terasa, adzan Shubuh berkumandang.
Harus aku hentikan semua yang menjadi kegiatanku, selain sholat.

SEPERTI biasa, agendaku pada hari ini adalah mandi, makan, dan
bersiap-siap untuk menjalankan atraksi yang menakjubkan. Bercelana
hitam, berbaju putih, berdasi, serta tak lupa, jas kesayanganku.

Finally, aku berangkat juga sama temen-temen. Tiba- tiba dengan


sebuah kertas bertinta hitam yang terlipat, Sinta menemuiku. Dia hanya
memberikan kertas itu tanpa sepatah katapun padaku. Dengan rasa
penasaran, cepat-cepat ku buka tanpa pandang sekelilingku.

222
Maaf kak, kali ini shahadatkan memisahkan kita.

Hanya ungkapan itulah isi surat itu. Mataku memarah, tubuhku


bergetar, seakan akan tak ada lagi harapan tuk menyelesaikan problema
itu. Ustadz Bashor menyuruh kami untuk masuk kedalam ruangan.
Dengan keletihaanku, teman-temanku menghiburku dengan segala
cara. Sambutan-sambutanpun dimulai, saat itulah buku agendaku
menjadi teman dalam kesedihanku. Kutulis syair-syair yang dapat
mengobati batinku.

serpihan jiwa..

mendung di safana kehidupan...


mengawali setiap deret cerita yang tersusun oleh setengah tetesan jiwa
ini tentang air mata yang menganak bak bah yang kebobolan
tanggulnya...
rumah itu... adalah rumah yang penuh cerita....
ma'had ini.. adalah bagian dari awal; aku menguntai pengalaman demi
pngalaman...
merajut benang- benang duka yang mencacah pedih sukma ini..
mengurai setiap bongkahan cadas menjadi butiran pasir..
menghunjam setiap jiwa yang terperosok kedalamnya...
membiaskan segala duka yang menggada tak kenal ampun..
inilah aku. yang tengah terombang ambingkan oleh buih kemuning
yang bergelora,...
memancarkan setiap bulirnya yang mengisyaratkan setiap duka...
yang selalu di persembahkan untuk tragedi....
juga drama panggung sandiwara...
dipenuhi dengan gelombang kemunafikkan..
prahara penghianatan... juga derakan dan kibaran kesedihan...
inikah isi dari semua panggung sandiwara ini..?
tanpa ada setitik cahayapun dalam zaman yang semakin menggila ini..?

223
sungguh..adakah diantara kalian... yang akan menjadi embun
penyejuk
dalam hati yang penuh dengan sayatan luka ini..?
adakah diantara kalian yang akan menjadi pelipur lara
juga menjadi pembimbing dalam setiap tapakandiri ini....

Walaupun ini teramat sakit, tapi aku akan coba untuk sabar dan
menerima apa yang dia berikan. Sekarang dalam benakku adalah cinta,
tapi itu masa lalu. Hihihi
Aku akan menerjang lautan ilmu tanpa cinta, karena cintaku yang ini,
sungguh membuatku hilang ingatan. Baik ingatan yang formal maupun
tidak formal. Kalau yang formal contohnya adalah hafalan rumus-rumus
matematika, kimia, fisika dll. Lah kalau yang tidak formal adalah tentang
hafalan nomer ponsel teman-temanku. Walaupun ga penting- penting
amat, tapi mereka baik untuk di pergunakan. Contohnya pada saat aku
lagi pingin sakit, mungkin aku harus hubungin mereka, guna
memperlancar perizinan.

So.. kita kembali ke masalah utama. Setelah sekian lama aku


mencorat- caret buku agenda, kemudian Raditya Dika (penulis buku
Marmut Merah Jambu) muncul dalam benakku, katanya :

Bahwa cinta tuh ga cuman satu, tapi masih banyak cinta yang lain.
atau dalam tanda kutip, mati satu tumbuh seribu

Yang jelas dengan kekuatanku, aku harus bisa membuang perasaan-


perasaan yang dapat merusak sistem kerja otak kanan dan kiriku.

Seusai pelantikan itu, aku dan teman-temanku pergi untuk makan di


sebuah warung yang bernama Bu Tuti. Seolah-olah kami disana rapat
besar-besaran. Membahas berbagai macam masalah, yang harus kami

224
hadapi pada masa kepengurusan nanti. Dan kami putuskan, untuk
lakukan permainan musik di studio Sakura untuk menutup kenakalan
kami. Adib sebagai drummer, Agus sebagai ritme, Jali sebagai melody,
Pekkir sebagai bassis, yang terakhir adalah aku, sebagai penyeimbang
permainan mereka. Dengan lagu milik Seventen yang berjudul Lelaki
Terhebat, kami mulai menikmati permainan kami.

225
Nama : Maruf Falah Nurdin
Alamat : Karang Lewas Kidul Rt 04/III Banyumas
Email : falah_m03tz@yahoo.com
Facebook : falah_m03tz@yahoo.com

226
Kesadaran Timbul Karena Facebook

AWALNYA Juan sama sekali tidak paham mengenai Facebook yang


sekarang sedang tren. Saat Juan Online internet, kata Facebook pun
Juan masukkan, dengan mengklik mouse kesana dan kesini. Setahap
demi setahap Juan mulai memahaminya ternyata dengan facebook Juan
bisa mencari teman-temannya hanya dengan mengetik nama-nama
teman Juan, nama sekolah atau perguruan tinggi.

Juan awali dengan memasukkan nama seseorang teman disekolah


dasar. Keluarlah beberapa nama yang sama beserta foto-fotonya, meski
tidak semua melampirkan foto, dan akhirnya Juan berhasil menemukan
orang yang dicarinya dengan mengenali wajah difoto tersebut.

Kemudian ditulisnya sebuah pesan singkat untuk temannya. Setelah


mengingatnya bahwa Juan adalah teman sekolah dasarnya. Tak
menunggu lama keesokan harinya Juan sudah mendapat balasan. Juan
sangat senang karena bisa menjalin hubungan pertemanannya yang
putus selama 19 tahun.

227
Sejak saat itu Juan saling memberi kabar dan bertukar informasi.
Selanjutnya Juan pun memasukkan nama-nama teman SD, SMP, SMA,
dan perguruan tinggi. Memang tidak semua ditemukan Juan. Mungkin
karena mereka memakai nama lain atau nama panggilan tau bisa jadi
mereka belum membuka account difacebook.

Ali andai saja waktu bisa diputar kembalikemasa itu, saat-saat


dimana tak ada beban pikiran, tak ada tanggung jawab apapun selain
belajar baik untuk meraih prestasi guna mewujudkan harapan
orangtua.
Huh Juan berkata didalam hati sambil menarik nafas dan
menghembuskan kembali.

Sejak saat itu Juan jadi sering bernostalgia dan bertukar cerita
dengan teman-temannya. Rata-rata teman Juan terbilang sukses,
beberapa ada yang melanjutkan pendidikan diluar negeri, bahkan
menetap disana.

Ya paling tidak itulah yang aku tangkap dari cerita-cerita mereka.


Juan menceritakannya kepada Shanty sahabatnya.
Tiba-tiba gelap menyelimuti hati Juan.
Aku merasa kecil diantara mereka.
Aku rindu keadaanku dengan kehidupanku.
secara materi aku biasa-biasa saja, aku tidak melanjutkan sekolah
hanya usaha kecil-kecilan.
Aku juga tidak seperti mereka yang menghabiskan masa liburan
dengan berpergian keluar kota bahkan keluar negeri.
Juan berkecil hati mengatakan kepada Shanty seakan merintih sedih.
Juan dengerin aku kamu enggak boleh berkata seperti itu.
Kamu masih punya bakat, kelebihan yang lain.
Kamu bisa kembangkan itu, kemu bakat dalam melukis, kenapa
tidak kamu coba, siapa tahu kamu berhasil.
Sudahlah kamu ga usah berkecil hati seperti itu.

228
Ahanty menasehati Juan agar tidak berkecil hati.
Tapi Bagaimana kalau teman-teman mengadakan reuniJuan
membayangkan sambil tertegun.
Bagaimana caranya aku dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
dari teman-temanku.
Aku tidak mau keadaan ini menjadi sorotan teman-teman, karena
mereka kasihan kepadaku.
Ya Allah, kenapa harus aku yang ada diposisi ini?
Kenapa aku berbeda dengan mereka.
Rasanya semua yang kurang menguntungkan ada dipihakku, aku
terlihat kecil, tersudut dan tidak berdaya. Air mata Juan bergulir
membasahi pipi.
aku malu. Keluh Juan.

Shanty pun tidak putus asa untuk memberikan semangat kepada


Juanmelalui nasehat-nasehatnya.

Juan,,, Sudah aku bilang. Kamu nggak boleh terus-menerus


mengeluh seperti itu Coba kamu lihat diluar sana masih banyak orang
yang lebih susah dari kamu. Harusnya kamu bersyukur bukannya
mengeluh. Dan terus mengeluh, kamu harus berusaha, aku yakin kamu
pasti bisa.

Facebook seharusnya menjadi ajang tali silaturahmi antara kamu


dengan teman-temanmu, dan kamu juga bisa saling berbagi
pengalaman, bahkan bertukar informasi, bukannya untuk ajang keluh
kesal seperti ini.

Dan ada pepatah yang mengatakanFoolow the river and you will
find the see(ikutilah aliran sungai maka kamu akan mendapatkan laut).
Kamu tahu itu..??!!

Kalau kamu ingin maju lihatlah yang berada diposisi atas, dia bisa
menyapa kamu tidak. Kalau kamu sudah diposisi atas ingatlah dengan

229
yang dibawah. Kalau kamu berada diposisi bawah jangan terus-menerus
lihat kebawa karena tidak akan ada kemajuan.
KAMU DENGAR ITU.???
Juan tersentuk kaget, nuraninya tiba-tiba membangunkannya dari
pikiran yang melentur.

Ya Allah, maafkan aku. Tidak seharusnya aku mempunyai pikiran


sekerdil itu. Engkau sudah begitu baik. ya Allah, kau berikan aku
kehidupan, dimana badai kerap menghantam kesabaran dan
ketabahanku, tapi malah aku menginginkan yang lebih tanpa ada
usaha.
Ah betapa bodohnya aku.Kata hati kecil Juan.
Terima kasih ya Allah, engkau telah menyadarkan aku melalui
nasehat-nasehat sahabatku Shanty. Atas kekeliruan dalam kebodohan
yang aku ciptakan sendiri. Ini adalah pelajaran yang luar biasa indah
yang Engkau berikan kepadaku melalui Facebook.

230
Nama : Chairala Lodie
Alamat : Purwokerto, Banyumas.
Email : Tanya langsung sama orangnya.
Facebook : Tanya langsung sama orangnya.

231
Usaha Yang Membawakan Hasil

SINAR matahari yang begitu cerah menyinari semua makhluk yang


berada di bumi. Angin sepoy-sepoy yang berhembus kian kemari ditambah
dengan suara gemuruhnya ombak yang menghiasi suasana pesisir pantai.

Berawal dari seorang anak yang mempunyai tekat yang kuat untuk
belajar dari pesisir pantai nun jauh disana, sebut saja dia adalah Raka.

Raka adalah seorang anak dari tiga bersaudara. Hidup sederhana


dengan menggantungkan hidupnya dari seorang ayah yang bekerja sebagai
seorang nelayan.

Sedangkan ibunya telah lama meninggal karena serangan penyakit yang


menerpa dirinya. Raka adalh seorang anak yang rajin dan berbakti kepada
kedua orangtuanya. Sering kali ayahnya meninggalkan dirinya dan kedua
adiknya yang masih kecil untuk mencari secuil ikan yang dijadikan sebagai
nafkah bagi keluarganya.

232
Dengan tekat yang kuat untuk mencari segudang ilmu yang dapat
memberikan arti hidup bagi dirinya, dia rela berjalan jauh sejauh 10 km dari
tempat tinggalnya. Dengan mengayuh sepeda onta kesayangannya, dia rela
melintasi bukit-bukit yang menjulang tinggi untuk menuju sekolah yang
diidamkannya.

Sebut saja sekolah itu adalah SD MUHAMMADIYAH. SD itu tidak lain dan
tidak bukan adalah hanyalah sebuah bangunan yang sudah mulai melapuk,
atap dari seng yang dihiasi dengan lubang-lubang kecil karena
ditimpaderasnya ai hujan dan panasnya matahari.

Pendaftaran siswa barupun dimulai dengan mengundang para wali


dari setiap siswa yang seharusnya berjumlah minimal adalah sepuluh
orang.

Satu demi satu para siswa pun datang dari daerah yang berbeda. Satu,
dua, tiga empat, sampai dengan Sembilan siswa telah hadir didalam
ruangan.

Sinar mentari yang begitu menyengat, membuat suasana seisi ruangan


menjadi semakin panas meronta.

Walaupun demikian, para siswa pun bersabar tuk menunggu satu siswa
lagi yang mau mendaftar untuk melengkapi jumlah minimal dari kelas yang
akan ditempatinya. Penantian berlangsung lama sehingga membuat para
siswa dan wali dari setiap siswa merasa risau dan gelisah. Acara pun segera
dimulai dengan pengarahan dari seorang yang terlihat sangat berwibawa,
mengenakan jas, berjenggot dan berkopyah, sebut saja dia adalah Pak
Ikhsan. Beliau adalah kepala sekolah dari SD Muhammadiyah.

Terlihat seorang dari kejauhan yang melambai-lambai tangannya berlari


dengan langkahan yang begitu semangat menuju ke SD tersebut. Para
siswa pun bersorak gembira karena mereka tahu bahwa seorang itu akan
mendaftar sebagai siswa baru.

233
Sehingga lengkaplah 10 siswa yang akan menduduki bangku
pertamanya di kelas 1 SD.

Hari pertama dimulai, para siswa yang berasal dari daerah yang
berbeda mulai berdatangan . walaupun si Raka adalah seorang siswa yang
berasal dari daeral yang paling jauh dibandingkn teman-temannya, tapi dia
merupakan siswa baru yang datang kesekolah barunya itu.

Teeeeeet teeeeeet.teeeeeet, Bel berbunyi dengan kerasnya


menandakan bahwa pelajaran akan segera dimulai. Para siswa pun mulai
menduduki bangku barunya itu. Terlihat sesosok wanita berjilbab yang
datang dengan mengenakan sandal gapyak yang menambah indahnya
suara dari setiap langkah kakinya. Wanita itu adalah guru anak kelas satu.

Baik anak-anak, sebelum kita masuk kemata pelajaran yang akan kita
bahas, akan lebih baiknya jikalau saya sebagai guru kalian yang baru
memperkenalkan diri saya kepada kalian semua. Nama saya adalah ibu
Muslihatin, kalian juga bisa memanggil saya dengan sebutan utadzah
Muslih.. Terang ibu Muslih dengan ceria.

Setelah perkealan, pelajaran pun dimulai dengan satu pertanyaan dari


seorang siswa yaitu si Raka..

Ustadzah,pelajaran apa yang akan kita mulai?.. Tanya Raka.

untuk pelajaran pertama yang aka kita mulai adalah pelajaran aqidah
dan akhlaq. Jawab ustadzah Muslih. Pelajaran dimulai dengan semangat
baru yang dimiliki setiap siswa yang ingin menimba ilmu. 1 jam, 2 jam, 3
jam pun berlalu. Kemudian terdengar suara alunan bel yang mennandakan
istirahat pertma.

Setengah jam kemudian alunan bel pun berbunyi kembali menandakan


pelajaran siap dimulai kembali. Coretan pena dari masing-masing siswa
kembali menghiasi selembar kertas yang putih bening. Ditambah dengan
semangat belajar dan keuletan ibu Muslih dalam mengajar, menjadikan

234
para siswa gampang untuk menerima sayup-sayup suara pendidikan yang
menggema ke dalam telinga para siswa.

Teeeeeeet.teeeeeeet.teeeeeeet bel berbunyi panjang


menandakan waktu belajar menajar telah usai. Teriakan para siswa
terdengar sangat keras. Sekolah pertamanyatelah usai, mereka merasa
bahagia bisa menikmati indahnya ilmu yang mereka terima.

Seusai sekolah, mereka bersepakat untuk bermain bersama. Mereeka


berencana untuk bermain bola.

Tiiiiiiiiiir.tiiiiiiiiiir.tiiiiiiiiiiiiiiiiiir. peluit panjang terdengar. Bola


pertama dimulai dari tim Raka.

Raka, umpan kepadaku !!!! seru Janib..

Raka pun menyegerakan untuk segera mengumpannya. Tendangan


demi tendangan melesat lurus kearah tiang berjaring.

Tiiiiiiiiiiiir..tiiiiiiiiiiiiir..tiiiiiiiiiiiiiiiiir. peluit panjang kembali menggema


menandakan pertandingan telah usai.

Mereka kembali kerumah masing-masing. Tetesan keringat membanjiri


sekujur tubuh. Letih lelah tidak menyurutkan semangat mereka untuk
mengulangh pelajaran yang mereka terima digelap gulitanya suasana
malam yang menerpa.

Raka.RakaRaka.bangun. seru ayah Raka. Mentari telah


menampakkan sinarnya menerpa semua makhluk yang berada di
bawahnya.

Kemudian Raka terbangun dari tidurnya

Uaaaaaammmm. Suara besar terdengar dari mulut si Raka.

235
Kemudian dia mengambil langkah cepat untuk berangkat ke sekolah.
Dengan baju yang kucel dan kusam diapun berangkat kesekolah, tanpa dia
ketahui bahwa sebenarnya ayahnya sedang mencermatinya.

Raka..Raka sedang apa kamu.?! Tanya ayah Raka.

Tidak ada waktu untuk menjelaskan yah, sekarang saya sedang


tergesa-gesa.. jawab Raka.

Kemudian ayah Raka terdiam, bengong melihat tingkah laku Raka.

Ha..ha..ha. tertawa lebar menghiasi raut wajah sang ayah.

Raka terbingung dengan raut wajah ayah tersenyum lebar yang tetuju
kepadanya.

Ini kan hari Minggu. Seru ayah Raka.

Serentak raka kaget, malu dengan kata-kata ayah yang terlontarkan


kepadanya.

Sorotan mata berlian, pipi memerah menghiasi wajah Raka. Dia tidak
tahu kalau hari itu ternyata hari Minggu.

1 hari telah berlalu, Raka kembali bersiap-siap untuk kembali menimba


ilmu.

Kayuhan sepeda unta & bel bel berdering menemani jauhnya perjalanan
menuju sekolahnya. Korokan kodok & suara jangkrik terdengar dengan
merdunya menambah suasana dipagi hari menjadi semakin indah. Kabut
tebal & dinginnya udara pagi seringkali membuat Raka menjadi risau dan
gelisah. Tp hal itu tidak menyurutkan semangat Raka untuk mendapatkan
secuil ilmu yang dapat memberi warna hidup bagi dirinya.

Sesampainya di sekolah, dia disambut gembira oleh teman-temannya. 1


tahun, 2 tahun telah berlalu,3 tahun, 4 tahun, 5 tahun telah dijalani,
sampai pada puncaknya, si anak pantai itu tak terasa telah menduduki

236
kelas yang paling tinggi. Bolpoin dan buku merupakan taman yang setia
menemani keseharian Raka.

Raka. Ujian Nasional akan segera datang, gimana kalau kita mbuat
kelompok belajar..? tanya Yazid

Siiip dah oce..oce..oce.. jawab Raka dengan senyum lebar.


Akhirnya mereka pun sepakat untuk membuat kelompok belajar.
Walaupun jumlah dari kelompok itu tergolong sedikit, tapi hal itu tidak
menyurutkan semangat mereka untuk kembali mendapatkan ilmu
tambahan.

Detik-detik Ujian Nasionalpun sudah mulai terasa. Coretan-coretan


hitam menghiasi putihnya kertas. Setiap hari otak mereka diasah untuk
mendapatkan hasil akhir yang memuaskan. Hari demi hari mereka jalani
bererti semakin dekatlah Ujian Nasional.

Raka.. tak terasa Ujian Nasional tinggal 5 hari lagi, belajar yang rajin
eah! Seru bu Muslih.

ia Insyaallah ustadzah.. jawab raka dengan senyum lebar.

Waktu terus berjalan, tibalah saatnya Ujian Nasional datang.

Teeeeeetteeeeeet..teeeeeet.. bel panjang berbunyi, Ujian Nasional


dimulai. Detak jantung yang berdebar mulai terasa di benak siswa yang
akan menikmati Ujian. 1 cortan pena telah bertengger di kertas ujian.
Dengan gigihnya, para siswa mulai mengulang & mencari memori yang
telah mereka simpandidalam setiap otak mereka. 1 hari, 2 hari, 3 hari telah
mereka jalani, tibalah saatnya dari para siswa untuk menanti hasil dari
usaha & pengorbanan para siswa selama 6 tahun.

Penungumuman hasil ujian dimulai. Jantung para siswa serasa ingin


mencolot keluar.

237
Radit, silahkan masuk.. Panggil Pak Kepala Sekolah. 1 amplop putih
bersih diberikan kepada Radit. Dengan perlahan ia membuka amplop
tersebut.

Alkhamdulillah, aku lulus seru Radit. Raka dengan semangatnya


amemberi ucapan selamat kepada Radit. Hati dan jantung Raka serasa
tidak bisa terbendung lagi untuk menculat keluar.

Raka silahkan masuk seru Pak Kepala Sekolah. 1 amplop lagi


diberikan kepada Raka. Dengan perlahan Raka membuka amplop tersebut.

Alhamdulillah, terimakasih Tuhan, aku lulus. teriak Raka dengan


semangatnya.

238
Nama : Singgih Abdul Ghani
Alamat : Medayu, Wanadadi, Banjarnegara.
Email : Tanya langsung sama orangnya.
Facebook : Tanya langsung sama orangnya.

239
Juaraku Goresan Penaku

KICAU burung pagi hari ini menghantarkan ku menuju hari yang akan
panjang.

Waktu telah menunjukkan pukul 06.30. bergegaslah segera mungkin Tiara


sudah rapi akan berangkat sekolah. Seperti biasa, Tiara dan temannya
berangkat bersama dengan sepedanya.

Kring.kring.kring bunyi suara sepeda teman Tiara memanggilnya.

Tiara pun segera bergegas dan berpamitan dengan Ayah Ibunya.


Ibu.Ibu Teriak Tiara sembari mencarinya.

Bu, Tiara berangkat ya kata Tiara sambil menjabat tangan ibunya, dan
ayahnya.

Sambil bergegas pergi Tiara mengambil sepeda.

Hatihati nak? Sahut ibunya, Ya!!! Bu. Sahutan Tiara membalas Tanya
ibunya.

Tiara pun berangkat bersama temanteman menuju sekolah.

240
Jam 06.45 Tiara dan temantemannya tiba di sekolah.

Tiara dan temantemannya menuju tempat parker sepeda mereka.

Tiara dan temantemannya pun bergegas menuju kelas.

Jam sudah menunjukan pukul 06.50.

Tet.Tet.Tet..!!!! Bel berbunyi.

Tiara dan temantemannya masuk ke kelas.

Seperti biasanya keadaan kelas gaduh dan berisik.

Selang beberapa lama bel berbunyi guru pun masuk ke ruang kelas.

Tok . Tok . Tok . Pintu kelas yang tertutup pun berbunyi.

Serentak semua murid duduk di tempat duduknya dengan tenang.

Krieeet pintu kelas pun terbuka.

Terlihat beritian dari pintu itu,

serentak semua siswa telah duduk manis di tempat duduknya.

hu.hu.hu!!! ketipu lu lu kata Beeritian sambil tertawa.

Para siswa pun kembali gaduh dan ricuh tiba tiba ada guru bahasa
Indonesia masuk ke ruang kelas.

Kradak.kradak.kradak para murid gaduh dan kembali ke tempat


duduk masing masing.

Pagi guru bahasa menyapa murid muridnya.

Pagi bu sahut para murid.

Jam pertama jam siapa? kata Guru pa pa semua muridnya.

241
Matematika bu jawab serempak muridnya.

Pasti kalian bertanya mengapa Ibu ke kelas ini? Tanya guru dengan
muridnya.

Memang ada apa bu? kata Beritian mewakili teman temannya.

Anak anaku berhubung satu minggu lagi akan di adakannya karya tulis
dan cipta karya remaja. Ibu selaku guru bahasa Indonesia ingin mengetahui
potensi kalian kususnya untuk bidang karya tulis untuk di lombakan maka
pada jam pertama ini sampai nanti kalian semua untuk membuat puisi
temanya bebas, mengenai apa saja terserah kalian. Kata bu guru
menjelaskannya.

Paham bu jawab para murid.

Tolong nanti ketua kelas mengkoordinir dan serahkan pada saya? kata
bu guru pada Beritian sebagai ketua kelasnya.

ya bu. Jawab Beritian.

Para murid murid pun mengeluarkan kertasnya dan mulai menulis.

Ibu tinggal dulu! Jangan berisik, Beritian nanti kalo sudah selesai
kumpulkan ke kantor kata bu guru sambil beranjak pergu dari ruangan kelas.

Para murid asik dengan tugas yang di berikan, mereka sibuk dengan
pekerjaan mereka masing masing. Ada yang ngobrol, ada yang mainan asik
pada acara mereka masing masing. Tiara asik menulis di atas kertas.

Jam telas menunjukan pukul 08.30 semua siswa kelas B A telah selesai
membuat karangannya.

Satu persatupun mereka maju ke depan untuk mengumpulkan karya


karya mereka.

Beritianpun bergegas pergi mengumpulkan tugas ke kantor guru.

242
Asalamu allaikum kata Beritian masuk ke kantor guru.

Waalaikum salam sahut sahut para guru yang ada di kantor.

Masuk Beritian kata bu Astuti selaku guru bahasa yang menugasi


Beritian.

Ya bu jawab Beritian sambil menuju ke guru Bahasa.

ini bu! kata Beritian sambil menyerahkan hasil karya teman temannya.

Terima kasih ya Beritian kata guru pada Beritian.

ya bersama sama jawab Beritian sambil keluar dari kantor guru.

Waktu menunjukan pukul 10.15 tiba tiba ada pengumuman dari sekolah
Bagi nama nama yang kami panggil harap segera menuju ke depan kantor!!!!

Tiara, Danil, Akrom. Harap pada nama nama yang

kami panggil harap menuju kantor secepatnya

Pusat suara dari ruangan informasi.

Bergegaslah Tiara, Danil, Akrom menuju di mana suara itu memanggil


mereka.

Bu Astuti selaku guru bahasa dan sastra berdiri di depan kantor guru.

Tiara, Danil, Akrom ke sini bu Astuti memanggil.

Da pa bu kata Tiara.

243
Kalian ber tiga minggu besok ikut lomba ya Kata bu Astuti bertanya pada
mereka dengan senyum.

Lomba apa bu kata Akrom, bertanya pada bu Astuti.

Lomba cipta karya kata bu Astuti menjawab pertanyaan Akrom.

Kalian sering berlatih ya lombanya akan dilaksanakan di Kabupaten


tanggal 6 Juni besok. Kata bu Astuti memberi tahu mereka.

Ya sudah Ibu hanya mau memberi tahu kata bu Astuti pada 3 anak itu.

Tiara, Danil, dan Akrom pun pergi.

Terima Kasih bu kami pergi dulu kata danil mewakili teman temannya.
Mereka pun bergegas pergi dari kantor.

Senin tanggal 6 Juni 2010

Pagi harinya Tiara sudah bersiap siap untuk mengikuti suatu perlombaan.

Tiara, Danil, dan Akrom pun berangkat menuju kabupaten bersama bu


Astuti.

Dek dek dek... jantung Tiara berdetak kencang ketika perlombaan akan
segera di mulai.

Sedikit demi sedikit pun Tiara menulis apa yang ada dalam pikirannya.

Dengan peralatan bolpoin dan kertas Tiara pun mulai menulis puisinya.

Goresanku adalah doaku

Tarian pena bergarat di atas kertas

244
Tuliskan sebuah kisah anak manusia

Yang telah tuangkan inspirasinya di secarik kertas

Harapan dunia hayal yang ingin di capainya

Sebuah goresan yang bias menyebut namanya

Sebuah doa yang tak perna terlupa

Sebuah harapan yang ingin di gapainya

Terbang dengan goresan kertas

Tertulis dengan goresan pena

Cerucuk cibir doa di panjatnya

Sebuah rintangan yang di dakinya

Itu aku sedang goreskan sebuah doa

Yang akan di bawa terbang

Tiba saatnya pembacaan juara. Tiara dan 2 temannya duduk di bawah


pohon beringin sambil bercakap cakap selang beberapa lama suara toa pun
terdengar untuk membaca juara juaranya.

Juara pertama adalah Tiara Putri Bahtiar dari SMPN 1 Hayalan

We.we sorak gembira Tiara dengan teman temannya.

245
Nama : Yunita Musfiati
Alamat : Pagentan, Banjarnegara.
Email : Tanya langsung sama orangnya.
Facebook : Tanya langsung sama orangnya.

246
Akhir Dari Sebuah Penyesalan

AMNU Abdilah. Itulah namanya seorang anak putera, remaja yang


baru berumur 16 tahun harus berkecimpung di dunia perofesi. Lantaran
ayahanda yang telah meninggal dan ibunda yang sudah semakin rents di
makan usia. Belum pula 3 orang adiknya yang jugs masih duduk di bangku
sekolah. Mau tidak man dia telah menjadi tonggak keluarga se peninggal
ayahanda tercinta.
Abdil, nama panggilanya. Hares mengantar koraqn setiap pagi ke rumah-
rumahpelanggan sebelum ia berangkat sekolah dengan sepedanya. Walauia
bekaeda di pagi hari . ia tetap tidakterlambat masuk sekolah, bahkan, ia
termasuk anak yang paling pandai di kelas. Tak ayal, ia mendapat beaseswa
dari sekolahnya.
Namun, karna kepandaiannya yang cenderung cupu dan
kekurangan (ekonomi) yang ia miliki, ia harus rela setiap hari di cela teman-
temannya yang mayoritas kalangan "jet set", tapi, ia tak masalah baginya. A
Sekolah, pukul 07.00 wib
"Dil headline news" di Koran hari ini apa, dil ? haha..
ucap ronaldengan
taws ejeknya tawanya di sambut teman-teman yang lain. "terns berita sport
hari ini

247
apa dil.? Haha
"ucap ririn dengan suaranya yang centil itu.
Abdil hanya diam.
"eh,
eh, ko diem? Elo kan Toper Koran pagi , harus tau dong/ ya ga,

prep? Haha
ucap dudi dengan gays alanya yang tak karuan.
"yohahahahaha..." jawab
anak-anak" hamper serempak. Abdil hanya nyengir bajing. Abdil tak
memperdulikan ocehan merek.
Abdil ber alan menjauhi mereka. Kemudian berhenti dan menoleh "
headline news hari ini tentang liga champions. Kale tertarikbaca aja di rumah
masing-masing setelah Vulang sekolah tapi kayanya kalian gak level baca
Koran, harusnya kan internet! Lebih cepat dan up to date. Koran mah malah
level kaya gue bukan elo pads!" jawab Abdil sambil langsung pergi dari tempat
itu. `heh, baru nyadar elo , dil?' Tanya ronal seperti mengejek Abdil. "dah dari
dulu gue sadar! Kalo gue ga sadar mana mungkin gue sekolah? " jawab Abdil
enteng tanpa berhenti bedalan.
Teman-temanya hanya geram. Mereka semakin membenci sikap Abdil
yang tak mudah marsh mereka kali ini benar benar kesal . seolah-olah
mereka di rendahkan.

Hari berganti hari.


Bulan berganti bulan. Sekolah, pukul 10.00 wib. Waktu istirahat. Kepala
sekolah mendapat laporan bahwa dari kelas XG bahwa salah satu siswanya
kehilanga uang senilai 'lai Rp500.0*. Hal ini membuat geger seantero sekolah.
Siapa yang mencuri? Pertanyaan yang terngiang di masing -masing
orang di sekolah bagian keamanan.kepala sekolah dan beberapa guru
mencoba memeriksa dari kelas ke kelas akhirnya sampai ke kelas Abdil
Sate persatu barang barang pads bangku di periksa ," ya, ampun.',
pekik salah satu guru yang memeriksa. "semua yang memeriksa di kelas itu
mengerumun guru itu. Semuanya telah kaget.ternyata uang itu ditemukan
di dalam tas Abdil! Mereka langsung membawa barang bukti dan memanggil

248
Abdil.

Di ruang kasek.
" Demi allah, saya tidak pernah melakukan perbuatan itu. Apalagi pads
teman saya sendiri, pak! ' tutor abdil dengan lantang. Seolah tak percaya
karena ia bias di tuduh sebagai pelakunya. ' lalu siapa? Uang ini ads di tas
kamu! Siapa lagi kalo bukan kamu,Abdil?", Tanya kepala sekolah dengan nada.
keras. Abdil hanya tertunduk lemas. Tega sekali orang itu menuduhnya. "
lalu apa yang harus saya lakukan? Padahal saya bukan pencurinya. Apakah
saya harus mengakui kesalahan yang tidak pernah saya perbuat? ", Tanya abdil
dengan nada iba. Kepala sekolah itu hanya diam,
66 apakah kamu tetap mau mengelak?Atau kamu ingin hukuman
yang lebih"ancam kepala sekolah.Abdil diam.Hanya mendesah pelan.
"Baik pak,saya tidak akan mengakui perbuatan itu karena says tidak pemah
melakukanya.Tapi,sebagai ganti hukumannya,pihak sekolah boleh mencabut
beasiswa saya.Saya ikhlas"pinta Abdil.Tak di sangka dia akan merelakan
beasiswa yang selama ini ia impikan."Baik kalau kamu maunya begitu"
jawab kepala sekolah singkat.

Beberapa minggu setelah insiden. itu. Abdil terlihat murung, ejekan yang di
lontarkan tiap pagi oleh teman-temannya , tak pernah dia dengar.
Apalagi beberapa hari terahir ini matanya terlihat sembab, badanya
terlihat lebih kurus. Dikelas ia jadi mudah mengantuk. Hal itu
membuatnya sering di panmggil wall kelasnya. Setiap di Tanya alasanya,
ia selalu menjawab,"saya Cuma kurang tidur saja,pak.", ucapanya dengan
senyum hambar.
Hal ini membuat seseorang perempuan, salsabila namanya, iba dengan
kondisi abdil. Perempuan cantik bak puteri itu tak di sangka selalu
memperhatikan abdil. Dia adalah orang yang paling peduli dengan
abdil. Mereka sering mengobrol di perpustakaan atau di kantin.
Sal heran. Sudah hamper seminggu ini abdil tidak masuk sekolah .
tak ada satupun temanya yang tahu .sal bingung harus mencarinya kemana
sal juga belum tau di mana rumah abdil. Sal makin bingung." Harus aku

249
cari kemana dia?", Tanya sal pads dirinya sendiri. Sal benar-benar bingung
Suatu ketika, sal sedang ber alan melewati sebuah pemukiman,
pemukiman itu cukup kumuh. Banyak anak-anak yang main di sana. Ketika
sal melewati satu rumah, ada sosok orang yang keluar dari rumah itu, sal
seperti mengenalnya " abdil?", pekik sal kaget. Abdil hanya tersenyum
simpul. Sal senang juga perihatin dengan keadaan abdil yang ternyata begin
Sal menghampiri abdil," kamu kok udah hamper seminggu nggak
masuk? Kenapaq dil? Bukan masalah yang itu kan ?"Tanya sal dengan
wajah yang benarbenar khawatir. Abdil tersenyum " nggak apa-apa ko! Aku
Cuma jagain adik-adik ku dan....keda tambahan buat biayain mereka.
Kamu tahu kan, ako tulang punggung keluarga. Kalo gue ga keda, adik-adik
ku nggak bias sekolah, nggak bias makan, entar malah bias kurus ke ying !
mungkin mungkin gue bakal ngajuin Surat biar gue keluar dari sekolah ,"
tutur abdil. Anehnya tetap tersenyum saat mengatakan itu, seakan tiada
beban di hatinya. Sal tereyuh. la hanya meneteskan air matanya.
" Dil, kamu rela gak sekolah buat adik-adik mu aku salut sama orang
kaya kamu," tutur sal kagum. Tak twega melihat ini sal pamit dia benar-
benar kagum pads abdil, pemuda yang selama ini selalu hadir dalam
benaknya dan mengisi ke kosongan hatinya." Aku gak salah kagum sama kamu
kan, dil?," Tanya dalam hati.
"Inalillahi wa innailaihi roj14n....kapan beliau meninggal? Karena
apa? Kenapa abdil ngga pernah cerita?", terocos Sal. Kata'nya penuh
penyesalan. Jadi selama ini bolos karena harus menjaga ibunya yang
sakit. Mengapa waktu itu Abdil tidak bercerita yang sesungguhnya? Ada
setitik penyesalan dalam hati Sal. "Tadi malam . katanya sakit. Akan
dikebumikan pagi ini jam 9", jawab Nabila, teman dekat Sal. " Bil, nanti
pulang sekolah, kits layat kesana!", ucap Sal tegas.
Pinang sekolah.
Sal berjalan menyusuri komplek pemukiman dimana Abdil tinggal.
Begitu sampai depan rumahnya, Sal mengetuk pintu. Belem sempat
ia mengetuk, ada seorang anak perempuan yang membuka pintu. Mareka
kaget. Saling menatap lama," Maaf, cari siapa, Mba? ", Tanya gadis itu. Sal
sedikit kikuk."Ehmm... Abdil ada? Saya teman sekolahnya." Tanya Sal.
Gadis itu diam sejenak seperti berpikir. "Ada di dalam. Silahkan masuk,

250
Mba,",ucap gadis itu dengan senyum Namun, tak bias dibohongi lagi,
matanya sembab, seperti habis manangis.
"Sal?", ucap abdil yang barn saja keluar dari dalam. Abdil duduk. Sal
bingung. Dengan penuh keberanian, ia angkat bicara. " Aku turut berduka
cita. Dil, semoga beliau damai disisi.Nya.", ucap Sal. Tak terasa airmata Sal
menitik satu. persatu. Abdil hanya membisu. Amin. Makasih Sal, Bil. Coma
kalian yang perhatian sama aku. Mungkin ini sudah jadi takdirku dan
adik-adikku. ",ucap Abdil pasrah. Adagurat kesedihan diwajahnya. Sal bias
menangkap itu.
Setelah mengobrol cukup lama, Sal dan Nabila pamit

Hari-hari sal lalui tanpa sosok Abdil. Sosok yang biasamenghibur


hatinya dikala gundah dan resah (weiizzt .... bahasanya!)
Sal jadi lbh pendiam. Tak tahus apa yang ia pikirkan. Badannya terlihat
sedikit kurus. Tak ayal inisering jatuh pingsan.
Suatu ketika, ia jatuh sakit. Dokter mendiagnusa bahwa Sal tedangkit
penyakit kanker hati stadium akhir. Yang diperkirakan umurnya takkan
lama. Kondinsinya saat i n i k o m a K i n i i a t e n g a h d i r a w a t
d i r u m a h s a k i t d a n b e r a d a , d i ruang isolasi.
Nabila kini tengah mencari Abdil. Tapi ia tak menemukannya.Akhimya
suatu. ketika, Nabila melihat Abdil sedang duduk di pinggir sebuah toko.nabila
langsung menghampirinya. "AbdilAbdil!", teriak Nabila sambil berlari.
Abdil langsung menoleh. Mencari sosok yang memanggilnya. Nabila sampai
ditempat Abdil duduk, Nafasnya terengah-engah. "Ada apa, Bil?", Tanya Abdil
keheranan. Nabila mengatur nafas. Mencoba menjawab. "Sal ... masuk rumah
sakit. Dia sakit, sekarang dia koma, Mungkin kamu harus kesana!", ucap
Nabila dengan nafasnya yang masih terengah. Sontak Abdil kaget. Tanga
pikir panjang, ia langsung berlari dan naik angkutan kota. Dia akan menuju
ke rumah sakit.
"Weii, Dil! Sial gee ditinggalin!", Ucap Nabila.

Sate minggu kemudian .


Abdil Setiap hari selalu mengunjungi sal di rumah sakit. Dia tidak
merasa bosan walau sampai saat ini sal juga belum juga membuka mata.

251
Dengan sabar ia menunggu, menjaganya. Karena sebenarnya ada rasa
yang terpendam dan belum sempat terungkapkan kepada Sal.
Tiga hari kemudian ia mendapat kabar bahwa Sal sudah melewati
mass komanya. Sal sudah bisa membuka mata sekarang. Sebelum abdil
menemui Sal, Abdil sengaja pergi ke sebuah toko untuk membeli sesuatu. Hari
ini ia akan mengatakan perasaannya pada Sal. la membeli setangkai bunga
mawar merah dan sekotak kecil coklat.
Dua jam kemudian, Abdil siap berangkat menuju nunah sakit Tak lama,
ia telah berdiri diruang yang katanya ditempati oleh Sal. Ketika akam
membuka pintunya ada seorang perawat yang keluar Pari kamar itu. Abdil
heran. Perawat itu mendekati Abdil. Apakah ands sa AbI&I? ", Tanya
perawat itu. Abdil hanya mengangguk pelan. Lalu perawat itu menyodorkan
secarik kertas. "Ini dari mba sal.", ucap perawat itu. Abdil tambah
bingung. Abdil mengambil kertas itu dan membacanya.
Untuk sosok tegar yang pernah ada....
Abdil, maafin aku karena selama ini aku tak pernah bias membantumu.
Maaf, aku tak bias jadi teman yang baikuntukmu. Abdil, jadilah sosok yang tegar
dalam menjalani kehidupanmu Aku kagum padamu.....sejak dulu.
Surat ini adalah penutup pedumpaan kits. Mungkin setelah kamu baca
surat ini, kamu tidak bisa menemukanku lagi.
Terima kasih untuk semuanya.
"Mba, Sal ada dimana? ", Tanya Abdil semakin bingung. Mengapa surat ini
berkata begitu? Perawat itu hanya mendesah pelan. Abdil masih menunggu
jawaban. "Sal telah bersama-Nya. Sal akan damai dirumah-Nya.", Jawab
perawat itu singkat sambil berlalu dari hadapan Abdil. Abdil terkejut tiada
terkira. Sendi-sendinya terasa seperti lepas dari tempatnya, badanya
lemas, keringat dingin mengucur deras memenuhi tubuhnya. Bungs
mawar dan coklat jatuh dari senggamannya, ia jatuh terkulai. Hendak ia
berteriak sekeras-kerasnya. Namun ia tahan, ia hanya menangis dalam hati.
la merasa hatinya hancur. Belum sempat ia katakana perasaannya . Tiada
yang perlu didesali. Kini Sal telah ada bersama-Nya, sang pencipta dan pemilik
segalanya. "Sal, semoga kamu damai bersama-Nya. Ya Allah, jagalah dia,
sebagaimana aku menjaganya dihatiku", ucapnya penuh kesedihan.

252
Rasa cinta Abdil takkan terbatas oleh sal yang kini telah damai bersama
Allah. Abdil hanya bersyukur bias bertemu dengan seseorang seperti Sal.

Surya....
Kutitipkan salam untuknya
Kekasih hati yang tercinta
Yang telah damai dalam slam-Nya Ahgin
Salamkan rinduku untuknya
Rindu yang takan dibalasnya
Oh, cinta....
Kusematkan Asaku di pusaramu Pusara cinta yang membelenggumu Dalam
kegelapan nyata nan sendu.

253
Nama : Ismi Ma rifat.
Alamat : Kutasari, Purbalingga.
Email : Tanya langsung sama orangnya.
Facebook : Tanya langsung sama orangnya.

254
Taufan dan Cinta Anita

Taufan! Taufan! sebuah suara dari dalam kelas memanggilku


seketika itu. Taufan yang sedang berjalan langsung menengokkan kepala ke
arah jendela. Eh,Anita... Dengan wajah ceria Anita berkata,Taufan, kamu
mau kemana?.Taufan menjawab,Mau pergi ke kantin..! Anita langsung
bertanya, Emangnya kamu belum makan??, Belum!!, soalnya tadi
berangkatnya buru-buru. Jawab Taufan, kali ini Anita senyum-senyum
kecil. Dengan suara lirih Anita bertanya,Aku boleh ikut engga??,Taufan
dengan muka agak menunduk dan salah tingkah itu berkata,oke deh,
yuk!.Sambil keluar dari kelas Anita mencoba memegang tangan Taufan.
Jantung Taufan mulai berdetak kencang. Sepanjang perjalanan menuju
kantin, Anita tetap memegang tangan Taufan sambil mengayun-ayunkan
tangannya. Sesampainya dikantin, Anita menyuruh tukang bakso untuk
membuatkan dua mangkok bakso dan dua es teh. Sambil duduk menunggu,
diam-diam Anita memandang Taufan yang sedang duduk didepannya
sambil sibuk memainkan jari-jarinya pada handphone.

255
MAKAN sudah selesai, tak lama kemudian bel berdering,
Beep,,,beep,,,beep!!, kelas mulai ramai, Taufan adalah anak kelas tiga
SMA sedangkan Anita kelas dua SMA perempuan yang paling manis dan
paling pintar dikelasnya. Ketika Taufan hendak pulang sekolah, Taufan
dihadang oleh lima orang pemuda yang sudah menghadang Taufan
didepan pintu gerbang sekolahan, salah satu dari kelima pemuda itu
menarik baju Taufan sampai kancing baju Taufan terlepas. Taufan ditarik
dan dibawa kesamping gedung sekolahan. Sebelumnya Taufan ditanya
terlebih dahulu, kata-kata kasar dan suara menggertak keras diucapkan
oleh pemuda itu didepan wajah Taufan, pemuda yang menarik baju Taufan
tadi berkata, Apa yang kamu lakukan ketika istirahat bersama Anita!!!
Taufan yang belum sempat menjawab langsung dihajar habis-habisan oleh
kelima pemuda tadi sampai terjatuh. Setelah menghajar Taufan habis-
habisan, kelima pemuda itu langsung meninggalkan Taufan yang terjatuh
dan tergeletak ditanah, kemudian Taufan berdiri dengan menahan rasa
sakit sambil berjalan sempoyongan. Setibanya dirumah kakek Taufan,
Taufan ditanya oleh kakeknya yang sudah tua itu, Kenapa kamu nak?? Kok
bisa seperti ini? Kamu habis berkelahi ya??.Engga kek, tadi Taufan cuman
naik motor temen Taufan, terus jatuh jawab Taufan yang berbohong itu.

Keesokan harinya, Beep,,beep,,beep!, bel masuk berdering.


Ketika waktu istirahat tiba, Anita duduk didepan pintu kelasnya sembari
melamun dan menunggu Taufan lewat depan kelas Anita. Namun Taufan
tidak juga lewat begitu pula pada istirahat kedua, Anita mulai bingung. Dia

256
berpikiran kalau Taufan hari ini tidak masuk sekolah, setelah lama
menunggu kemudian Anita bertanya kepada teman sekelas Taufan. Teman
sekelasnya berkata kalau Taufan sedang sakit. Kemudian pada waktu sore
harinya, Anita pergi menjenguk Taufan dengan mengendarai mobil,
sesampainya sampai dirumah kakek Taufan, Anita mengetuk pintu dan
memberi salam, Tok,,tok,,tok,,tok!! Assalamualaikum!!!. cklek!!, suara
pintu dibuka. Yang membuka pintu itu ternyata kakek Taufan yang sudah
tua itu, kemudian kakek berkata Ada apa anak cantik?, sambil tersenyum
Anita menjawab dan menerangkan tujuan Anita datang kerumah kakek
Taufan, Saya Anita teman sekelas Taufan disekolahan, saya datang kesini
ingin menjenguk Taufan soalnya tadi Taufan tidak masuk sekolah, Oh
iya, sini silahkan masuk, sambil menjelaskan kejadian itu Taufan memang
tidak masuk sekolah karena sakit, kemarin ketika Taufan pulang dari
sekolah, wajah Taufan memar-memar kelihatannya sih seperti habis
berantem. Anita dalam hati bergumam, Ini pasti ulah si Edo dan teman-
temannya. dengan khawatir Anita berkata kepada kakek, Taufan
sekarang ada dimana ya kek?. Oh ada, ada dikamar.. jawab kakek, lalu
kakek berkata lagi Mba Anita tunggu sebentar, kakek mau panggilkan
Taufan dikamar.., Iya kek jawab Anita dengan suara lirih. Tak lama
kemudian Taufan keluar dari kamarnya lalu menuju ruang tamu untuk
menemui Anita, kemudian Taufan dan Anita mengobrol diruang tamu,
setelah lama mengobrol dan hari sudah sampai malam, Anita berpamitan
dengan Taufan dan kakeknya karena Anita mau pulang.

Tiga hari kemudian Taufan masuk sekolah, pada jam istirahat


Taufan duduk bersama Anita sambil melihat pertandingan bola basket
disekolahnya, tiba-tiba datang adik kelas menemui Taufan yang sedang
duduk berduaan dengan Anita, lalu berkata Kak Taufan, dipanggil Bu

257
Hanung wali kelas kak Taufan disamping kamar mandi. Taufan yang
sedang asik mengobrol dengan Anita, terpaksa meninggalkan Anita dan
memenuhi panggilan tersebut. Tanpa disadari Taufan telah dijebak, Taufan
telah dihadang oleh tujuh pemuda kali ini lebih banyak. Taufan dihajar
habis-habisan sampai terjatuh disamping kamar mandi dan terluka parah.
Anita yang sudah menunggu lama curiga, Anita yang curiga itu lalu mencari
Taufan akhirnya Anita melihat Taufan yang sedang dihajar dan terjatuh
dilantai, melihat kejadian itu Anita langsung berlari dan memeluk kepala
Taufan sambil menangis, Anita berkata sambil menangis,

Kenapa kamu berbuat kasar seperti ini kepada Taufan Do?, Apa salah
Taufan?

Edo yang terkejut itu berkata Aku nggak mau kalau kamu duduk
berduaan dengan laki-laki lain! Lalu Anita berkata sambil menangis, Baik
Do! kenapa dahulu kamu meninggalkan aku sendiri? Sedangkan kamu
berduaan dengan Lina didepan mataku? Aku merasa tersakiti dan diam
saja! Aku sakit Do! perasaanku sakit! pada saat itu juga aku putuskan
bahwa hubungan kita selesai sampai disini. Lalu ketika cintaku sudah
kuberikan kepada Taufan, kamu menyakiti aku lagi! Padahal Taufan-lah
yang selama ini sudah menghibur dan memberi perhatian kepadaku ketika
aku sedih atas kelakuanmu dulu Do! Dan aku sekarang banyak belajar
darinya.

Edo yang kepalanya tertunduk itu menyesali perbuatannya karena telah


menduakan Anita, tanpa dia sadari Anita telah melihat semua kejadian
yang telah Edo lakukan bersama Lina. Lalu Edo meminta maaf atas semua
kejadian itu.

Nita gua minta maaf atas segala perbuatan yang telah kubuat ke lo
sama Taufan

258
please ya nit jika lo maafin gue! Gua berjanji tak akan ganggu lo lagi
dan menyetujui hubungan kalian berdua

Ya Edo gua maafin semua kesalahan lo

Thanks ya nit!

Seketika itu nita merasa bahagia sekali dengan kejadian itu.

Fan! maaf banget ya sebenarnya dari pertama kali ku liat kamu


didepan kelas hati ku tuh merasa beda banget kalo liat kamu. Jadi sekarang
ku mau ngomong serius sama kamu kataku

Emangnya serius apaan si tingfgal ngomong aja kali jawab taufan.

Sebenernya ku sayang dan cinta banget sama kamu maukah kau jadi
pacarku

Haaaa yang bener aja ga ngibul nih

Ga yakin bneran suer lah brani kesamber becak sekarang lah

Muka taufan yang tadinya murung berubah menjadi kemerah-merahan


di sela-sela pipinya

Emmmmmmmmm oke sebenarnya ku juga sayang ma lu nit

259
Nama : Eroni Yahya
Alamat : JL. Kenanga, Cilacap Selatan.
Email : ecilacap@yahoo.com
Facebook : ecilacap@yahoo.com

260
Curahan untuk sahabatku

INI adalah cerita tentang seorang remaja MA dia bernama Richie dia
hidup dengan kedua orang tuanya dan satu adiknya yang lahir satu
tahun dengan Richie, mereka hampir mirip seperti anak kembar karena
besar mereka sama dan juga mukanya tentunya, orang-orangpun
terkadang salah memanggil nama mereka, adiknya bernama Ricky .

Tetapi biyarpun mereka seperti anak kembar mereka tidak terlalu


akur , mereka jarang sekali pergi bersama, Saling bertanya pun jarang.
Sampai akhirnya sekolah mereka tidak dalam satu sekolah , mereka
dipisah sekolahnya. Mereka saling mencari teman sendiri di sekolahan
mereka masing-masing yang benar-benar mereka percayai dan bisa
untuk berbagi.

Kehidupan ini menceritakan tentang Richie, tentang persahabatan yang


dia alami. Bagi dia sahabat adalah belahan hati, Richie selalu bercerita

261
sahabat adalah teman yang selalu menemani kita di saat
sedih,susah,senang ataupun bahagia.

DENGAN sahabat aku bisa mengadukan isi hati dari masalah-masalah,


baik itu masalah pelajaran, bahkan aku bisa curhat tentang rasa cinta kita
terhadap seseorang pada sahabat ku. Saya sangat percaya pada sahabat
saya karena mereka bisa memberi semangat saat aku hampir terjatuh dan
memberi motivasi-motivasi disaat kita putus asa untuk meraih sebuah
mimpi yang benar-benar aku impikan dan aku harapkan.

Sampai pada suatu saat aku berkenalan dengan teman cowok


satu kelas, mereka sangat baik kepada saya. Mereka bernama Irul dan yang
satunya lagi bernama Arya. Kami sering berjalan bareng dan kamipun
sering mampir kerumah masing-masing dari rumah kami, sampai-sampai
Ayah Ibu dari kami kenal tentang nama kami dan alamat kami.

Dikelaspun kami sering bermain bersama bercanda,bergurau bersama.


Saya sering bercerita kepada mereka, merekapun demikian, mereka sering
bercerita tentang keluhan-keluhan yang mereka alami . Karena kami
berjanji bahwa kami tidak akan menyembunyikan masalah dari kami baik
itu masalah sekecil apapun, kami harus saling terbuka.

Pada suatu hari Irul tidak berangkat ke sekolah, saya dan Arya bingun

262
Eh Ar tumben-tumbenan yah ko Irul ga berangkat ke sekolah biasanya
dia paling rajin kalau sekolah..? tanyaku ke Arya
dengan penuh rasa bingung.

Iya yah tumben banget si Irul, pa dia kenapa-kenpa yah..? jawab


Arya sambil memegang kepalanya.

Klo gitu gimana kalo sepulang sekolah nanti kita bareng-bareng


mampir kerumah nya..? Tanya ku ke Arya.

okeh tapi kesananya jangan tangan kosong ya! Klo bisa kita iuran
buat beli buah atau apalah buat si Irul, kamu ada uang kan..? Tanya Arya ke
aku sambil membuka dompetku.

Setelah sepulang sekolah aku bersama Arya langsung bergegas pergi


kerumahnya Irul, sesampainya disana ternyata apa yang tadi kami pikirkan
ternyata benar bahwa Irul sedang berbaring sakit karena telah menabrak
becak, saya sangat prihatin tentang keadaannya karena tangannya retak
dan belum sadarkan diri karena kepalanya juga telah membentur batu krikil
yang ada di jalanan . Aku dan Arya karena merasa sangat prihatin terhadap
keadaan Irul kami sangat ingin menunggu sampai Irul sadarkan diri dari
komanya. Akhirnya setelah ijin ke orang tua untuk menunggu Irul di rumah
sakit saya di perbolehkan untuk tidur di rumah sakit menunggu Irul sampai
sadar, tetapi tidak dengan Arya. Dia tidak boleh untuk tidur di rumah sakit,
biyarpun begitu aku tetap untuk tidur di rumah sakit untuk menunngu Irul,
aku tidur di atas kursi duduk yang sangat tidak enak untuk tidur, sayapun
tidak bisa tidur. Sampai larut malam dan juga trus mendoakan
kesembuhan Irul dalam hati saya. Sampai larut malam benar, akhirnya saya
tidak bisa menahan rasa kantuk aku, dan aku tidur di atas kursi.

Pagi sekali aku bangun dan semua badan terasa pegal-pegal karena
posisi dalam tidur tidak benar, tetapi itu semua bagiku bukan apa-apa
ketimbang rasa sakit yang sedang di rasakan oleh Irul. Waktu itu hari
minggu jadi saya tidak berangkat sekolah, dan seketika pagi itu juga Arya

263
datang untuk menjenguk
Irul.

ngapain kamu kemari Ar..? tanyaku sambil bercanda.

Aku mau mukul kamu! Hehehe ya ga lah, jelas aku mau njengukin
Irul.

Eh bro sory ya aku tadi malem ga bisa nemenin kamu tidur dsini..!
jawab Arya sambil pasang muka sinis.

Di rumah sakit ada beberapa keluarganya Irul dan kami berdua, kami
menjenguk sampai sore.. setelah itu kami pulang kerumah masing-masing
dan pamitan pada keluarganya Irul dan mendoakan Irul agar cepet
sembuh.

Selang beberapa minggu akhirnya Irul sudah sembuh tetapi belum


sembuh total, dia berangkat sekolah dengan tangan masih di perban ,
walaupun begitu Irul tetap semangat untuk belajar dang tanpa rasa minder
sama temen-temennya. Malah dia cuek dengan sakit itu semua, dia malah
tambah semangat untuk belajar dan malah dia kelihatan bergembira
menjalani hari-hari seperti tidak ada beban yang menimpanya.

Jauh hari setelah dia merasakan sakit yang dia derita gara-gara
kecelakaan yang menimpanya akhirnya dia sembuh. Kamipun kembali
menjalani hari bersama-sama sebagai teman yang kompak dsn kami juga
tak lupa merasa sukur kepada ALLOH yang telah menyembuhkan teman ku
itu.

Pada suatu saaat Arya seperti sedang bermasalah karena karene dia
jarang berkumpul dengan aku dan Irul dan dia sepertinya marah pada aku
tetapi aku tidak tau dia marah gara-gara apa terhadap ku, lalu aku
menyuruh Irul untuk mencari tau kenapa Irul berbeda sifat dengan ku .

eh rul kamu tau ga, si arya kenapa sih ko jadi kliatan beda banget sama
ku..? aku tanyain ga mau jawab aku sapa eh malah dia buang muka kenapa

264
sih yah..? pa dia marah ma ku yah..? tapi kenapa emang ku pernah berbuat
apa ma ku..? Tanya ku pada Irul dengan crewet.

sant bae sob..!! mungkin dia lagi pingin sendiri aja..! jangan merasa
bersalah gitu si ngapa, gas ah dibawa ke hati pasti besok dia juga dah
baikan lagi ko! Jawab Irul dengan penuh rasa yakin.

gimana mau santeh sob temen yang dah kita anggep soul mate narah
sama kita sipa yang ga panik? Plis banget yakin yah rul bantuin aku buat
nyari tau kenapa dia segitunya sama aku..? dosakah aku ma dia.? Tanya
ku dengan rasa harap. yayayaya tek bantuin, tapi ku mau ke WC dulu yah
coz kebelet nih! kata Irul sambil lari-lari menuju ke WC.

Setelah di selidiki oleh Irul tetapi malah urusannya tidak selese-selese,


malah di saat aku dan irul duduk ddi depan warung butitu apa tuti aku lupa
, aku melihat Irul pergi dengan motor kebanggaanya yaitu motor mio
jumbo alias vespa dengan suara yang bikin bising dan kencang. Dia pergi
tanpa bilang-bilang mau kemana sama aku dan Irul malah dia melihatiku
dengan sorotan mata yang sinis.

Hari berikutnya, secara diam-diam Irul terus menyelidiki tentang Arya


dan penyelidikan secara diam-diam itu membawakan hasil.

eh sob aku dah tau nih kenapa irul hari-hari ini sikapnya jadi berubah.
Kata Irul. mang kenapa sob..? kamu tau dari mana,..? sautku cepat.

Lah ga penting tau dari siapa yang penting tuh urasan kamu ma arya
cepet beres, mau ga tek kasih tau..?saut Irul. ya dah mang kenapa..?
jawab ku.

sory sebelumnya ya sob! Ternyata kalo Arya saat ini sedang


berpacaran sama Fira, cwe yang dah kamu sukain sejak dulujelas Irul ke
aku. Oo o.. o.. gi gi tu yah? Jawab ku sambil terpatah-patah dalam
berkata karena karena kaget dengan alsan yang di berikan oleh Irul.

265
Dalam hati aku memendam rasa dendam pada Arya karena saya merasa
ditusuk dari belakang oleh teman yang benar-benar saya percayai, teman
yang sering aku ajak untuk bercurhat tentang Fira, ternyata dia telah
menjalin hubung dengan orang yang aku ceritakan kepada Arya. Dalam hati
aku terus menerus merasakan sakit yang luar biasa. Dan Irul mencoba
memberi saran pada Arya agar meminta maaf pada dirinya sendiri Karena
sudah membohongi sahabatnya sendiri dan juga meminta maaf pada aku
agar tidak terjadi salah paham .

Dalam lubuk hati ku yang paling dalam saya yidak bisa menahan emosi
saya karena aku masih merasa di hianati oleh temen sendiri, tapi rasa
marah itu tidak saya ungkapkan, rasa itu cuma bisa aku pendam. Karena
mau gimana lagi bahwa sebesar apapun kesalahan sahabat,aku mencoba
untuk membuat hal itu biasa karena aku masih mengakui bahwa dia itu
sahabat ku, sahabat baikku.

Aku sudah berusaha untuk memaafkan Arya, pagi-pagi saat disekolah:

sob aku bener-bener minta maaf banget yah tentang apa yang dah aku
lakuin, aku minta maaf banget yakin aku juga dah nyesel banget kenapa
aku harus menjauhi sahabatku yang udah baik sama aku malah tek benci
cuman gara-gara sesuatu yang tidak penting banget. Omong Arya ke aku
dan Irul. Ya sudah kita maafin tetapi jangan di ulangi lagi! Cukup sekali
kamu meminta maaf dan di maafkan! Sambungku ke Arya.

Sampai pada suatu saat aku bercerita pada temannya Fira yang
bernama Aisah aku bertanya padanya: aku harus gimana yah tentang rasa
ini aku tidak mungkin bersaing dengan sahabat aku sendiri dan aku juga tau
kalau kalau arya masih cinta setengah mati pada Fira, Ira menjawab
kamu lebih berhak atas Fira, karena kamu sudah lebih tau dia duluan dari
pada arya arya juga dah taukan tentang perassaan kamu ke fira.?

266
Jauh hari setelah peristiwa itu aku sudah bisa sedikit memaafkan arya
tetapi tidak tentang Fira. Arya sering bilang sama aku kamu ko sekarang
keliatanya jadi sombong banget sih ma ku? pertanyaan arya membuat
aku berfikir. Lalu setelah itu aku renungin di dalam hati aku, masa uman
gara-gara seekor cewe eh seorang cowo ding aku jadi jauh sama sahabat ku
sendiri.. setelah aku pikirkan dalam-dalam dan dengan rasa sesal aku
langsung menemui arya dan bebbalik meminta maaf kalu aku tlah sombong
kepadanya ,

ya yah sob memang aku keliatan sombong yah? Sory sob aku ga ada
niat buat sombong cumn aku Mandan kepingin diem aja ma kamu.
cumin gitu? Kirain kenapa-kenapa kamu ma aku..? pa masih marah
tentang kejadian aku ma fira yah.? Jawab arya. ga ko, kalau masalah itu
sih aku dah bisa maafin kamu santai aja kali..! u mau deketin fira lagi juga
monggo kerso!! Jawab ku dengan kata sedikit berbohong.

Akhirnya kami pun berdamai lagi dan kembali hidup guyub tur rukun, itu
istilah jawanya. Kami juga berjanji tidak akan melupakan persahabatan
walaupun berbagai rintangan akan datang untuk memisahkan
persahabatan kami . Dan kami pun akan selalu bersama baik susah maupun
senang.

Tetapi dari suatu hari ke hari yang lain., saya mendengar kabar lagi
tetapi masih tentang Arya. Teman-teman sekolah bercerita bahwa Arya
telah balikan lagi dengan fira orang.

tantri pa bener arya sama fira dah jadian..?. ya benerlah masa


boong sih, mang pa gunanya aku boong ma kamu? jawab tantri.

Tetapi kabar itu semakin menyebar ga cumin stu klas tau tentang hal
itu, tetapi hamper dari seluruh penjuru dan pelosok sekolah tau tentang
kabar itu tetapi tidak kalu guru. Biyarpun aku dan irul sudah tau tetapi kami
berlaga seperti belum tau tentang apa-apa tentang hal itu. Hal itu kami
lakukan karena aku dan irul teringat janji kami bertiga bahwa kami akan
tetap bersahabat walaupun banyak sekali rintangan yang akan

267
menghadang jalannya persahabatan kami bertiga. Jujur dalam lubuk hati
yang paling dalam aku sangat sakit karena aku merasa dihianati oleh arya
untuk ke dua kalinya dan orang yang sama. Mau gimana lagi , saya tidak
bisa untuk memusuhi sahabat aku itu, karena banyak sekali masa-masa
yang telah kita ber tiga alami baik itu kisah senang,bahagia maupun duka,
senang juga sama aja bahagia yah.? Ya initinya senang lah.

Pagi setelah hari itu Arya mengajak aku dan irul untuk makan di warung
butitu. Sambil arya bercerita bahwa dia telah mengungkapka isi hatinya
pada fira dan meminta maaf kepada saya dan irul karena telah membuat
mereka merasa terhianati untuk ke dua kalinya . aku dan irul pun dengan
rasa berat hati memaafkan Arya untuk ke dua kalinya.

sob aku punya rahasia besar yang mungkin kalau kalian tau bakalan
sakit hati banget dan menganggap kalau aku orang yang paling buruk untuk
menjadi sahabat sejati, tapi aku ga bsa terus ber bohong tentang apa yang
sedang aku rasakan saat in I pada fira. Mungkin sih aku masih menunggu
jawaban dari Fira, entah juga jawaban dari fira itu kabar baik atau malah
kabar yang paling buruk untuk aku. Tapi aku merasa ko kalau aku telah
berhianat sama kamu chie juga sama kamu rul, sory banget yah!

okeh kalau aku maklumin kamu Ar, tapi ga tau kalau Richie. Jawab
irul ke araya. aku juga maklum banget ko malah emang itu yang harus
kamu lakuin untuk memperjuangin rasa kamu terhaddap fira itu! Selamat
berjuang aja ya..! moga sukses! Tapi jangan lupa loh kalau udah jadi kita-
kita ajakin makan lagi ya..! tapi jangan di butitu terus ngapa,..! ganti
kemana ke, yang lebih elit dikit..! jawab ku sambil meledek Arya. Setelah
itu kami keluar dari warung dan makanan kami dibayarin semua oleh Arya.

Beberapa hari kemudian kami mendengar kalau Fira telah menerima


cintanya Arya,dan kami bener-bener di ajakin makan di resoran pring
gading dengan menu spesial kluban,terong,kanku ng juga ga kalah
spesialnya.

268
Setelah Arya dan Fira jadian persahabatan yang sudah lama kami jalin
seperti hilang, karena kami jarang berkumpul lagi jarang bercerita-cerita,
dan bercanda pun bersama. Momem momen itu rasanya seperti hilang
karena Arya tidak bisa membagi waktu dengan sahabatnya, Arya selalu
mengurusi Fira terus. Hal itu memang maklum-maklum saja pada
Arya,karena aku tahu bahwa Arya sangat suka pada Fira. Aku sekarang
tinggal berusaha untuk melupakan dan menghapus nama Fira di dalam hati
aku. Bagi ku Fira itu so sweet to forget, dia terlalu indah untuk di lupakan.
Walaupun berat untuk aku melupakan nama Fira

Aku dan Irul berusaha untuk menyatukan persahabatan kami yang


hamper hilang karena tingkah Arya. Walaupun persahabatan kami tidak
seperti dulu lagi, kami tetap senang untuk bercanda besrsama ya mungkin
di balik senyum it6u semua ada satu masalah yang sangat besar yang
belum kami pecahkan , dan masalah itu yang pali ng berat untuk di
pecahkan karena masalah itu berhubungan dengan masalah pribadi , dan
aku anggap kalau masalah ini adalah masalah yang paling berat untuk kami
hadapi selama masa petsahabatan kami.

Disaat malam minggu itu tiba-tiba Irul meminta Aku dan Arya untuk
datang kerumahnya,katanya ada hal yang penting. Tiba-tiba dia berkata:

Chie kamu merasa ga sih kalau persahabatan yang udah lama kita jalin
selama ini udah ga ada lagi, dulu yang kita bertiga sering nongkrong bareng
sekarang dah ga kelihatan. Yang kita bercanda bareng, yang masa-masa itu
kita dah ga lihat lagi di anatara kita bertiga. Kamu terlalu sibuk dengan rasa
cemburu kamu.

Sedangkan kamu Ar.! Kamu itu merasa ga sih kalau kamu itu ga
pernah ada waktu sama kita bertiga, kamu terlalu sibuk denga urusan cwe
kamu itu. Ga pernah kamu mikirin tentang aku dan Richie! U sadar ga
sih?

269
Yang paling aku inginin sekarang itu persahabatan kita kembali seperti
dulu lagi.! Tri masketir yang berani mengambil resiko untuk
persahabatan.

Aku cumin itu bisa kembali..! kalian berdua bisa untuk mengerti tentang
hal itu pa ga..? please..! jadilah seperti yang dulu lagi..! aku ga ngelarang
kalian sbuk dengan urusan kalian ko, aku juga sibuk dengan urusam ku
sendiri. Tpi aku tau waktu, aku juga inget kalau aku masih punya kalian ber
dua, temen terbaik ku. Tanpa basa-basi Irul langsung berbicara panjang
lebar tentang masalah kami, saat dia berbicara dia sangat keliahatan
dewasa sekali. Karena dia itu sahabat yang paling tidak egois. Selalu
mementingkan persahabatan dariu pada kepentingannya sendiri, maklum
usia dia juga lebih tua dari pada kami. Jadi ya otomatis kalau dia lebih
dewasa ddari pada kami.

Setelah beberapa bul;an berlalu rasa ku terhadap fira sedikit demi


sedikit sirna karena mendengar perkataan dari Irul sewaktu lalu. Tapi
apalah daya aku harus aku harus bisa musnahkan cinta ku pada Fira. Itu
harus aku lakukan demi keutuhan persahabatan kami.

Setelah beberapa bulan telah berlalu setelah nasehat Irul terhadap kami
Arya belum bisa untuk berubah. Tetapi maslah pada suatu pagi aku melihat
Arya seperti berbeda sifatnya dari yang biasanya, apa lagi dengan Fira
kekasih hatinya dia sangat berbeda sekali, entah ada masalah apa dia
dengan Fira. Aku dengan rasa khawatir tentang keadaan Arya langsung
menyambar Tanya ke Aisah teman dekat Fira.

Kamu tau ga, ada apa sih sama mereka berdua..? mereka ko kelihatan
jauh gitu yah..? pa itu cumin perasaan aku aja?

ya emang gitu, mang kamu belum tau kalau Arya sama Fira udah ga
cocok lagi alias mereka sudah pegatanlah istilah jawanya,mereka sudah
tidak berpacaran lagi. Jelas Aisah pada ku dengan tegas.

270
Dalam hati aku me4asa senang tapi aku juga merasa kasihan kepada
Arya,karenasetelah kejadian itu Arya menjadi sesxosok orang yang
pendiam dan jarang sekali bergabung dengan teman yang lain, dia selalu
mencari tempat untuk merenungi nasib. Pada saat itu Aku merasa bingung,
entah aku sedang bahagia apakah Aku sedang sedih tentang Arya.

Pada saat dia sedang menyendiri di tempat yang sunyi Aku dan Irul
mendekati Arya dengan perlahan, niat kami saat itu adalah untuk
menghibur teman kami yang sedih.

Udah lah sob jangan kamu terlalu anggap kalau ini masalah besar,
anggep aja kalau ini takdir Alloh yang baik, dan anggep aja kalau Alloh
sedang menguji kamu. Alloh itu ga akan menguji kaumnya diatas
kemampuanya..! yang perlu kamu lakuin sekarang adalah bersabar, karena
di setiap masalah pasti ada solusi, dan pasti ada jalan keluar bersama
dengan datangnya masalah itu. ingatlah kalau orang yang bersabar akan
bersama Alloh dn akan diringankan ujian hidupnya, ini baru ujian di dunia,
kalu kamu sudah patah semangat untuk menghadapoi ujian dunia gimana
nanti kalau kamu merasa ujian akhirat? Kamu mau nglakuin apa..? mau
nangis? sedikit motivasi ku buat Arya yang sedah sedih.

Dan saat itu pula Arya menangis,merangkul dan mengucapkan


terimakasih kepada kami.

Sob saat ini baru kusadari kalu ternyata persahabatan kita ini emang
bener-bener lebih penting setelah urusan kita kepada Alloh dan orang tua.
Sory kalau aku baru nyadara tentang hal itu, insya Alloh aku akan merubah
sifat buruku itu.

Yang namanya manusia emang tempatnya lupa dan salah kali sob..!
jadi jangan kaya gitu dong. Ih sob aku malu yakin punya temen kama kamu,
coz masa gede-gede masih nangis keluar ingusnya lagi nangisnya, jijihi
tau..! ilangin dulu lagi lah..! perintah irul ke Arya. Kamu bisa aja sih rul..?!
tanyaku sambil tertawa. biyar hawanya ga sedih aja loh, masa mau terus
sedih-sedihan terus sih.? Jawabnya dengan santai.

271
Setelah peristiwa itu kami bertiga menjadi teman yang paling kompak di
semua tempat, kami selalu bersama tapi ga kalau mandi. Maksudnya selalu
bersama disaat kita sedih senang, bahkan persahabatan kami lebih berasa
asik di saat kita terkena masalah. Dan kami menyebut kami bertiga TRI
MASKETIR, yang akan menjaga nama persahabatan sampai tua nanti.

Semilir angin berhembus

Bawakan ke sejukan

Adanya sebuah pertemuan

Jadikan sebuah persahabatan

Kau ada di setiap tarikan nafasku

Kau bukan dewa yang merubah hidupku

Kaupun bukan malaikat yang menentukan jalan


hidupku

Kau juga bukan badut yang buat ku tersenyum

Namun kau adalah sahabat ku

Yang bisa lakukan semua

Sahabat ..

Kautak pernah pinta balasnya

Di setiap waktu bersamaku bercanda

Berbagi suka dan duka

272
Marahku tak jadi deritamu

Ceritaku tak jadi beban mu

Nasehatmu dan tutur katamu

Jadikan semangat dalam hidupku

Karena kaulah SAHABATKU

273
Nama : Fikri Cahya Furqoni
Alamat : Mujur Lor, Kroya, Cilacap.
Email : fikri_cLp@yahoo.co.id
Facebook : fikri_cLp@yahoo.co.id

274
1

Anda mungkin juga menyukai