Muhammad Surabaya, cobalah mampir di warung sebelah kiri jalan. Memang agak sulit menemukan warung ini, karena lokasinya berada di dalam gang
kecil, persis di samping makam. Warungnya sederhana, tidak
begitu menarik. Namun tampilan warung sederhana tak selalu menggambarkan cita rasa masakan yang juga sederhana. Nah, warung Mbak Ti ini mempunyai keistimewaan tersendiri. Masakan di warung ini terkenal dengan pedasnya. Tak hanya pedas saja, rasa masakannya yang pas di lidah juga menjadi daya pikat para pelanggan. Salah satu masakan andalan dan paling banyak diminati pelanggan adalah Kotokan Pe. Masakan ini dirasa sangat pas paduan rasanya yang pedas dan gurih. Makanan yang satu ini patut dicoba pecinta makanan pedas. "Puedese", itulah ungkapan yang sering disampaikan pelanggan, menggambarkan cita rasa Kotokan Pe warung MbakTi ini. Bahan utama dari masakan ini adalah ikan Pe, tongkol, tahu dengan bumbu bawang putih dan bawang merah, laos jahe dan cabe. Ikan Pe direbus bersama bumbu-bumbu
tersebut ditambah santan selama 30 menit, sehingga
membuat teksturnya empuk. Selain Kotokan Pe, warung Mbak Ti menjual masakan pedas lainnya, yang memang menjadi ciri khas masakannya. Masakan pedas lainnya yaitu ayam kecap super pedas, kare ayam super pedas, lodeh pedas, bali telor pedas dan kotokan pe yang pedasnya juga membuat penyantapnya berkeringat. Untuk masakan Kotokan Pe sendiri, dalam sehari Mbak Ti bisa menghabiskan antara 25 hingga 40 biji ikan pe. Menurut Jasmine (22), pelanggan yang hampir setiap hari sarapan di warung ini, Kotokan Pe Mbak Ti ini merupakan salah satu favoritnya. "Masakannya enak, pedes, gurih, pokoknya bumbunya terasa semua," ungkapnya. Kotokan Pe Mbak Ti ini merupakan resep turunan dari ibunya. Sejak tahun 1975, masakan pedas ini menjadi ciri khas yang MbakTi lestarikan. Harga kotokan peyang sudah termasuk nasi dipatok dengan harga yang sangat terjangkau, yakni Rp. 9.000, dengan porsi yang mengenyangkan. Jika tertarik untuk mencobanya, Anda harus bangun pagi, karena warung ini buka antara jam 07.00 hingga 10.00 pagi. naskah: ayu kartika I foto: rangga yudhistira Sumber : Majalah Al Falah Edisi 310, Januari 2014