Anda di halaman 1dari 111

PENGARUH KESULITAN BELAJAR TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN


EKONOMI DI SMA BUDHI WARMAN 1
JAKARTA TIMUR

Skripsi diajukan
untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana

NAMA : FEBRIYANTI
NPM : 201514501100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS ILMU


PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
2019
i
ii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Febriyanti

NPM : 201514501100

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi/tugas akhir dengan judul “Pengaruh Kesulitan

Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran

Ekonomi di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur” beserta seluruh isinya adalah

benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku

dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung

resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika

keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini sesuai

dengan Undangundang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab VI Pasal 25 ayat 2 dan Bab XX Pasal 70.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dijadikan sebagai bahan lebih lanjut.

Jakarta, Juli 2019

Yang menyatakan,

Febriyanti

ABSTRAK

A. Febriyanti, NPM : 201514501100


iii
B. Pengaruh Kesulitan Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Mata
Pelajaran Ekonomi di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur. Skripsi/ Tugas
Akhir : Jakarta : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial : Program Studi :
Pendidikan Ekonomi : Universitas Indraprasta Persatuan Guru Republik Indonesia,
Juni 2019.

C. Xiii + 5 Bab + 87 halaman

D. Kata Kunci : Kesulitan Belajar dan Hasil Belajar Siswa

E. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesulitan belajar
terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di SMA Budhi
Warman 1 Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survei untuk melihat seberapa besar
pengaruh variabel bebas (kesulitan belajar) terhadap variabel terikat (hasil belajar
siswa). Selanjutnya, teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis korelasi,
analisis koefisien determinasi, dan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi r sebesar 0,2986 yang berarti terdapat
pengaruh antara kesulitan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur. Koefisien determinasi
diperoleh nilai sebesar 8,92% yang berarti variabel kesulitan belajar memberikan
kontribusi sebesar 8,92% dan sisanya 91,08% ditentukan oleh faktor lain yang tidak
diikutsertakan dalam penelitian ini. Persamaan linier sederhana adalah Y = 36,80 +
0,54 X. Kemudian dilanjutkan degan uji hipotesis yang memperoleh thitung = 2,7784
dan ttabel pada dk = 81 – 2 = 79 dengan taraf signifikan 0,05 adalah 1,9904 yang berarti
thitung (2,7784) > ttabel (1,9904). Dari perhitungan ini, dapat disimpulkan terdapat
pengaruh antara Kesulitan Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Mata
Pelajaran Ekonomi di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur.

F. Daftar Pustaka: 1. Buku Tahun 2008 - 2018 ( 29 buah )


2. Skripsi ( 2 buah )
3. Jurnal ( 2 buah )
4. Peraturan perundangan ( 1 buah )
5. Internet ( 1 situs )

G. Pembimbing : 1. (Mirna Herawati, M. Pd) Pembimbing Materi


2. (Aster Pujaning Ati, M.Pd) Pembimbing
Teknik

LEMBAR MOTO

Raihlah cita-citamu setinggi mungkin, jalanin hidupmu sesuai dengan

kata hati & lakukanlah yang terbaik disetiap langkahmu…

iv
Jika kamu mengalami kesulitan atau masalah yakinlah bahwa Allah swt

tidak akan mamberikan masalah itu diluar batas kemampuanmu…

Yakinlah kamu bisa menghadapi setiap rintangan & melewatinya dengan

mudah…

Skripsi ini kupersembahkan

untuk kedua orang tuaku yang tak

pernah lelah mendoakan &

mendukungku, kehadiran kalian

sangat berarti didalam hidupku.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti, sehingga akhirnya peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi/Tugas Akhir yang berjudul ”Pengaruh Kesulitan Belajar

terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Ekonomi di

SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur”. Ini ditulis untuk memenuhi salah satu

v
syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan pada Universitas Indraprasta PGRI.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah peneliti menyampaikan rasa hormat

dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang dengan tulus dan ikhlas telah

memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini, terutama kepada:

1. Mirna Herawati, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Materi Universitas Indraprasta

PGRI.

2. Aster Pujaning Ati, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Teknik Universitas Indraprasta

PGRI.

3. Prof, Dr. H Sumaryoto, SE., MM., selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI.

4. Dr. Heru Sriyono, M.M., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan

Pengetahuan Sosial Universitas Indraprasta PGRI.

5. H. Akhmad Sefudin, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Ilmu Pendidikan dan

Pengetahuan Sosial Universitas Indraprasta PGRI.

6. Rosalina Dewi Heryani, M.Pd., selaku Dosen Penasehat Akademik Universitas

Indraprasta PGRI.

7. Segenap Dosen dan Staff Karyawan Universitas Indraprasta PGRI.

8. Haryanto, S. PdI, selaku Kepala Sekolah SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur.

9. M. Iqbal Fauzan, S.Pd., yang sudah membantu peneliti untuk melaksanakan Penelitian

di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur.

10. Bapak, Ibu, adik dan saudara-saudaraku tercinta atas kasih sayang yang tulus, dorongan

semangat serta selalu memberikan do’a sehingga terselesaikannya skripsi ini.

11. Sahabatku seperbimbingan Oktoviyani, Nur Apriyanti, Rika Lestari, dan Ma’ruri

Bestari beserta Ciwi-ciwi, yang selalu memberikan dukungan dan bantuan untuk bisa

menyelesaikan skripsi ini.

vi
12. Semua teman-teman Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2019, khususnya

teman-teman kelas R8K yang selalu menemani dalam belajar, berbagi cerita selama 8

(delapan) semester ini, semoga impian dan cita-cita kita segera tercapai.

13. Siswa/i Kelas XI SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur yang telah membantu peneliti

menyelesaikan skripsi ini.

14. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, peneliti

menyerahkan segalanya. Semoga Allah SWT berkenaan membalasnya. Amiin.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik

bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang

bersifat membangun dari berbagai pihak akan peneliti terima dengan tangan

terbuka serta sangat diharapkan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT peneliti

serahkan segalanya, mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi

peneliti dan umumnya bagi kita semua. Semoga kehadiran skripsi ini memenuhi

sasarannya.

Jakarta, Juli 2019

Peneliti

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI .............................................. i


LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii

vii
LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................................iii
ABSTRAK................................................................................................................................iv
LEMBAR MOTO.....................................................................................................................v
KATA PENGANTAR.........................................................................................................vi
DAFTAR ISI............................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL....................................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5

C. Batasan Masalah ......................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

F. Kegunaan Penelitian ................................................................... 6

G. Sistematika Penulisan ................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN,

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori ............................................................................ 10

B. Penelitian yang Relevan ............................................................... 37

C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 40


D. Hipotesis ...................................................................................... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 42
B. Metode Penelitian ....................................................................... 43
C. Populasi dan Sampel ................................................................... 44
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 47
E. Instrumen Penelitian ................................................................... 50
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................. 64
viii
B. Pengolahan Data Hasil Penelitian .............................................. 70
C. Pengujian Hipotesis .................................................................... 77
D. Interprestasi Hasil Penelitian ...................................................... 80
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..................................................................................... 85
B. Saran ........................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian …………………………………….. 42
Tabel 3.2 Jumlah siswa/i Kelas XI IPS SMA Budhi Warman 1
Jakarta Timur …………………………………………………... 45
Tabel 3.3 Skor Jawaban Kuesioner …………………………………….…. 50
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Kesulitan Belajar ……………………….…. 51
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel (X) ………….............. 54
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas ………………………………………………..... 57
Tabel 3.7 Pendoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien
Korelasi ……………………………………………….……….. 59
Tabel 4.1 Karakteristik Responden ……………………………………..... 68
Tabel 4.2 Jumlah Pendidik dan Tenaga Pendidik ……………………….. 68
Tabel 4.3 Perhitungan Regresi dan Korelasi Sederhana ………………..... 70
Tabel 4.4 Pendoman Untuk Memberikan interprestasi koefisien
Korelasi ….................................................................................. 74

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ……………………………………………… 40

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Budhi Warman 1 Tahun ajaran

2018/2019 ……………………………………………………… 69

Gambar 4.2 Kurva Pengujian Hipotesis …………………………………….. 79

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Angket Kesulitan Belajar Sebelum Uji Validitas dan

Reliabilitas

Lampiran 2 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Kuesioner Kesulitan Belajar

Lampiran 3 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen Kuesioner Kesulitan Belajar


Lampiran 4
Instrumen Angket Kesulitan Belajar Setelah Uji Validitas dan

Reliabilitas

Lampiran 5 Surat Permohonan Izin Penelitian


Surat Keterangan Penelitian di SMA Budhi Warman 1 Jakarta
Lampiran 6
Timur
Lampiran 7 Kartu Asistensi Dosen Pembimbing Materi

Lampiran 8 Kartu Asistensi Dosen Pembimbing Teknik

Lampiran 9 Tabel Skor Variabel Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI (X)


Lampiran 10 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XI

x
Lampiran 11 Tabel Penolong Perhitungan Data Variabel X dan Variabel Y

Lampiran 12 Tabel”r”Product Moment

Lampiran 13 Tabel nilai-nilai Distributi t

Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan dasar yang sangat penting bagi semua individu

untuk menggapai cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan.

Pendidikan tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan melalui proses belajar

di sekolah, tetapi juga mengubah tingkah laku individu menjadi berkarakter

sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Pendidikan juga dapat meningkatkan

kualitas pribadi setiap individu agar menjadi manusia yang berguna bagi

kehidupan bermasyarakat. Pendidikan menurut UNESCO meliputi empat

pilar, yaitu: “Learning to know (belajar mengetahui), Learning to do (belajar

melakukan sesuatu), learning to be (belajar menjadi sesuatu), Learning to

live together (belajar hidup bersama)”. Selain itu, tujuan dari pendidikan yang

sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk waktak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam
rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia
sehat, ilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan dapat diperoleh melalui proses belajar disekolah, karena

didalam lingkungan sekolah setiap individu mendapatkan berbagai ilmu


2

pengetahuan dan individu juga dapat menyerap materi yang diajarkan pada

saat

kegiatan belajar mengajar dikelas. Pada hakikatnya belajar sangat penting

bagi setiap individu, untuk melatih kecerdasan bagi individu dengan melewati

sebuah proses terutama dalam belajar. Proses belajar itu sendiri merupakan

tahapan yang harus dilalui oleh siswa untuk mengembangkan aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik yang harus dimiliki oleh siswa. Dalam proses

belajar perlu adanya stimulus atau rangsangan sehingga memperoleh respon

yang baik. Proses belajar dapat terjadi dimana saja, tetapi pada umumnya

proses belajar terjadi disekolah. Sekolah merupakan salah satu lembaga

pendidikan formal. Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyatakan”Pendidikan formal adalah jalur

pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi”, jadi sekolah merupakan

tempat bagi siswasiswi dalam menuntut ilmu melalui proses belajar. Proses

belajar yang baik akan meningkatkan hasil belajar bagi setiap siswanya

disekolah. Sedangkan proses belajar yang tidak sesuai dengan tujuan

pendidikan akan menyebabkan siswa kurang memahami pelajaran dan

mengalami kesulitan didalam

belajarnya.

Terutama di Sekolah Menengah Atas (SMA), siswa memperoleh berbagai

jenis mata pelajaran yang diajarkan oleh pendidik atau guru, salah satunya

mata pelajaran ekonomi. Dalam hal ini, pendidik atau guru harus memiliki

keterampilan dan keahlian untuk melaksanakan proses kegiatan belajar

mengajar di sekolah. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam


3

mentransformasikan ilmu pengetahuan, serta menyampaikan materi pelajaran

yang di ajarkan kepada siswa. Bagi siswa pentingnya mempelajari mata

pelajaran ekonomi karena berkaitan erat dengan aktivitas kehidupan

seharihari, dengan mempelajari ekonomi disekolah dapat menambah

wawasan bagi setiap individu tentang masalah-masalah ekonomi, perilaku

konsumen, sistem perekonomian, perhitungan permintaan dan penawaran,

harga pasar dan lain sebagainya.

Masalahnya saat ini tidak semua siswa dapat memahami setiap pelajaran

ekonomi yang disampaikan oleh pendidik. Sehingga hasil belajar siswa dalam

mempelajari ilmu ekonomi kurang maksimal. Hal ini karena materinya tidak

hanya teori tetapi juga perhitungan, disisi lain setiap individu memiliki

kecepatan daya tangkap serta pemahaman yang berbeda-beda, sehingga

dalam mengikuti proses belajar siswa sering mengalami kesulitan dalam

belajarnya. Kesulitan belajar merupakan suatu keadaan dimana siswa tidak

dapat belajar secara maksimal. Selain itu, menurut Dimyati dan Mudjiono

(2013:236) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi masalah belajar

belajar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi sikap

terhadap belajar, motivasi belajar, kosentrasi belajar mengolah bahan ajar,

menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan,

kemampuan berprestasi, rasa percaya diri, intelegensi, kebiasaan belajar, cita-

cita siswa. Faktor ekstern meliputi guru, sarana dan prasarana belajar,

kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah, kurikulum sekolah.

ada beberapa faktor lain yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan

belajar, diantaranya: suasana kelas yang tidak kondusif, sehingga siswa

merasa kurang nyaman pada saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

dikelas dan metode pembelajaran yang diajarkan oleh guru tidak menarik atau

monoton.
4

Kesulitan belajar yang dialami siswa dapat berpengaruh terhadap hasil

belajar siswanya. Hasil belajar merupakan tingkat pencapaian keberhasilan

siswa selama mengikuti kegiatan belajar disekolah. Pada umumnya siswa

yang hasil belajarnya rendah, disebabkan kurang memahami materi yang di

ajarkan oleh gurunya dan hanya diam saja jika tidak memahami apa yang

disampaikan gurunya. Sehingga siswa tersebut sering tertinggal didalam

proses belajar dan sulit untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Dalam hal

ini, guru sebaiknya menerapkan berbagai strategi untuk mengatasi kesulitan

belajar siswa. Strategi yang diimplementasikan dengan berbagai metode,

teknik dan media pembelajaran yang berbeda-beda serta menerapkan aspek-

aspek penilaian tertentu. Selain itu, orang tua juga harus membantu anaknya

yang mengalami kesulitan belajar dengan memberikan dukungan atau

motivasi, sehingga anaknya merasa bersemangat didalam belajarnya.

Berpijak dari uraian yang dikemukakan diatas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kesulitan Belajar terhadap Hasil

Belajar Siswa Kelas XI Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Budhi


Warman

1 Jakarta Timur”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa

permasalahan yang harus diteliti yakni sebagai berikut:

1. Mengapa mata pelajaran ekonomi perlu dipelajari oleh siswa di sekolah?

2. Apa saja penyebab kesulitan belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran

ekonomi di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur?

3. Bagaimana Peranan guru dan orang tua dalam meminimalkan penyebab

kesulitan belajar pada siswa?


5

4. Apakah proses belajar mempengaruhi kesulitan belajar siswa disekolah?

5. Apakah kesulitan belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas

XI pada mata pelajaran ekonomi di SMA Budhi Warman 1 Jakarta

Timur?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, agar didalam

penelitian ini tidak meluas dan pembahasannya lebih fokus, maka peneliti

membatasi penelitian ini hanya pada pengaruh kesulitan belajar terhadap hasil

belajar siswa kelas XI jurusan IPS pada mata pelajaran ekonomi di SMA

Budhi

Warman 1 Jakarta Timur tahun ajaran 2018/2019.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka peneliti merumuskan

pokok permasalahan pada penelitian ini mengenai “Apakah terdapat pengaruh

kesulitan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran

ekonomi di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesulitan belajar terhadap

hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di SMA Budhi

Warman 1 Jakarta Timur.


6

F. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoris maupun praktis.

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini digunakan sebagai bahan untuk mengkaji secara ilmiah

gejala-gejala proses pendidikan dan mengetahui pengaruh kesulitan belajar

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di sekolah,

sekaligus sebagai bekal pengetahuan saat nanti peneliti terjun langsung ke

dunia pendidikan. Selain itu, diharapkan agar peneliti meningkatkan

profesionalisme di bidang penelitian ini, serta dapat menjadi inspirasi bagi

calon peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian di bidang

pendidikan dan menjadi referensi khususnya bagi peneliti. Selanjutnya

untuk mengkaji masalah yang relevan dengan masalah yang ada dalam

penelitian ini.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan dan ilmu yang

bermanfaat bagi peneliti terkait dengan seberapa besar pengaruh

kesulitan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata

pelajaran ekonomi di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur. Selain

itu, untuk memenuhi syarat pencapaian gelar sarjana.

b. Bagi Sekolah

Melalui penelitian ini, diharapkan lembaga sekolah memperoleh

masukan, gambaran, serta informasi yang konkrit tentang pengaruh


7

kesulitan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata

pelajaran ekonomi di sekolah SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur

yang nantinya juga dapat dijadikan sebagai salah satu indikator yang

menunjang peningkatan kualitas lulusan di lembaga sekolah SMA

Budhi Warman 1 Jakarta Timur. Selain itu, diharapkan sekolah dapat

meminimalkan kesulitan belajar yang dialami siswa dalam proses

kegiatan belajar mengajar disekolah.

c. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan mampu memberi wawasan mengenai

berbagai kesulitan belajar yang dialami oleh siswa/i pada mata

pelajaran ekonomi, khususnya guru bidang studi ekonomi. Selain itu,

sebagai acuan dan pendoman dalam usaha untuk meminimalkan

kesulitan belajar pada siswa di dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar disekolah.

d. Bagi Orang tua

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada

orang tua tentang berbagai kesulitan belajar yang dialami oleh setiap

anaknya, sehingga orang tua dapat memotivasi dan mensuport

anaknya didalam belajar, baik di rumah maupun di sekolah.

G. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini peneliti membagi dalam 5 bab, dimana setiap bab
diuraikan secara singkat agar memudahkan para pembaca dalam memahami
skripsi ini, adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah:
8

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini peneliti menjelaskan dan melakukan


pembahasan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II
LANDASAN TEORI, HASIL PENELITIAN YANG

RELEVAN, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

(Jika ada)

Dalam bab ini peneliti menjelaskan dan menguraikan landasan


teori yang erat hubungannya dengan penelitian yang dilakukan terutama

berkaitan dengan kesulitan belajar. Selanjutnya dibahas mengenai hasil

penelitian yang relevan, kerangka berfikir dan perumusan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini peneliti menjelaskan secara detail tentang waktu

dan tempat peneltian, metode penelitian, populasi dan sampel,

metode pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik

analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab ini merupakan pembahasan pokok dalam penulisan skripsi.

Peneliti membahas profil dari SMA Budhi Warman 1 Jakarta

Timur serta pembahasan mengenai hasil penelitian dan hasil

dari penelitian dimana terdapat ada tidaknya pengaruh

kesulitan belajar dengan hasil belajar siswa di SMA Budhi

Warman 1

Jakarta Timur.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir yang didalamnya memuat


9

beberapa simpulan berdasarkan pembahasan yang telah

diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Setelah itu peneliti

memberikan saran-saran kepada SMA Budhi Warman 1

Jakarta Timur sebagai bahan pertimbangan masukan dan

mungkin bermanfaat bagi sekolah.


BAB II

LANDASAN TEORI, HASIL PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA

BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Sebelum membahas pengertian hasil belajar, terlebih dahulu

dikemukakan apa yang maksud dari belajar. Istilah belajar secara umum

sudah dikenal oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Istilah

tersebut di masyarakat yang sering kita dengar seperti belajar membaca,

belajar menulis, belajar bernyanyi, dan lain sebagainya. Belajar

merupakan serangkaian kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa

mengenal batas usia, kapan saja dan dimana saja. Namun pada umumnya,

proses belajar dilakukan oleh para siswa-siswi disekolah dengan

memiliki suatu tujuan yang jelas. Proses belajar yang dilakukan siswa-

siswi disekolah bertujuan untuk memberikan pengalaman, pengetahuan,

dan keterampilan. Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian

belajar yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun demikian

selalu mengacu pada prinsip yang sama, bahwa setiap individu yang

melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam

dirinya. Rusman (2017:1) mengemukakan bahwa belajar pada hakikatnya

adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu

siswa. Belajar
11

10

dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses

berbuat, melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses

melihat, mengamati, menalar, mencobakan, mengkomunikasikan, dan

memahami sesuatu.

Sedangkan Lefudin (2017:2) mengatakan secara umum, belajar dapat

diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu

dengan lingkungan. Lain halnya Ali (dalam Lefudin, 2017:2) Perilaku itu

mengandung pengertian yang luas. Hal ini mencangkup pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, sikap, dan sebagainya. Setiap perilaku ada

yang nampak dan ada pula yang tak nampak. Perilaku yang nampak

disebut penampilan atau behavioral performance. Sedangkan yang tidak

bisa diamati disebut kecenderungan perilaku atau behavioral tendency.

Definisi belajar menurut James O.Wittaker (dalam Lefudin, 2017:3)

belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku

ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Menurut

Cronbach (dalam Baharuddin & Wahyuni, 2015:16),”Learning is shown

by change in behavior as result of experience”. Belajar yang terbaik

adalah melalui pengalaman. Dengan pengalaman tersebut pelajar

menggunakan seluruh panca inderanya.

Sedangkan Morgan dan kawan-kawan (dalam Baharuddin &

Wahyuni, 2015:16), menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah

laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.

Pernyataan

Morgan dan kawan-kawan ini senada dengan apa yang dikemukakan para

ahli yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang dapat


12

menyebabkan perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap

suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang terjadi didalam diri

seseorang. Perubahan ini tidak terjadi karena adanya warisan genetik atau

respons secara alamiah, kedewasaan, atau keadaan organisma yang

bersifat temporer, seperti kelelahan, pengaruh obat-obatan, rasa takut,

dan sebagainya. Melainkan perubahan dalam pemahaman, perilaku,

persepsi, motivasi, atau gabungan dari semuanya.

Berdasarkan pengertian beberapa para ahli diatas, dapat disimpulkan

bahwa belajar merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh

setiap individu yang dapat mengubah tingkah laku melalui sebuah proses

belajar mulai dari mengamati, mengumpulkan informasi, latihan,

memahami, menalar dan pengalaman individu tersebut.

b. Pengertian Hasil Belajar

Surya (dalam Ibrohim, 2018:18) mengemukakan bahwa hasil belajar

adalah perubahan perilaku individu secara keseluruhan yang mencangkup

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Jadi, hasil belajar atau sering

disebut juga prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

dikerjakan, atau diciptakan secara individu atau kelompok.

Sedangkan Sudjana (2009:3) menyatakan bahwa hasil belajar siswa

pada hakikatnya adalah “perubahan tingkah laku”. Oleh karena itu,

perubahan tingkah laku siswa diperoleh dari proses belajar mengajar

didalam kelas. Siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa. Hal ini karena

adanya proses belajar yang membuat siswa menjadi berubah tingkah

lakunya. Selain itu, materi yang didapat oleh siswa didalam kelas juga

merupakan faktor perubahan tingkah laku siswa.

Selain itu, Rusman (2017:129) mengemukakan bahwa hasil belajar

adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencangkup


13

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan

konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan,

persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, jenis

keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan. Hal tersebut sejalan

dengan pendapat Oemar Hamalik (dalam Rusman, 2017:130) yang

menyatakan

bahwa”hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari

persesi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku.”Misalnya,

pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara utuh.

Berdasarkan dari pengertian beberapa para ahli diatas, dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu proses pencapaian

siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar didalam kelas. Selain

itu, hasil belajar juga untuk mengetahui seberapa besarnya pemahaman

siswa dalam menyerap berbagai ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh

guru/pendidik.

c. Indikator hasil belajar

Proses belajar mengajar dapat diukur salah satunya melalui tes hasil

belajar yang dicapai oleh siswa. Tes ini biasanya dilakukan dalam bentuk

penilaian hasil belajar yang pelaksanaannya ditunjukan kepada hasil yang

diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dikelas, yang

kemudian diwujudkan dalam perubahan tangkah laku.

Sanjaya (2017:137) menyatakan bahwa indikator hasil belajar adalah

tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah

mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Dengan demikian,

indikator hasil belajar merupakan kemampuan siswa yang dapat

diobservasi (observable). Artinya, hasil yang diperoleh siswa setelah

mereka mengikuti proses pembelajaran. Rumusan indikator hasil belajar


14

sebaiknya mencantumkan subjek yang melakukan proses belajar,

misalkan siswa, peserta belajar, peserta penataran, dan lain sebagainya.

Penentuan subjek ini sangat penting untuk menentukan sasaran belajar.

Dalam hasil belajar harus dapat mengembangkan tiga ranah yaitu: ranah

kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ketiga ranah tersebut

diuraikan dalam bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 2.1
Jenis dan indikator hasil belajar

No e. Menciptakan, membangun
Ranah 5.1 Dapat menghubungkan
Indikator materi-materi
(Synthesis) sehingga menjadi kesatuan yang baru
1 Ranah Kognitif : 5.2 Dapat menyimpulkan
1.1 Dapat
5.3 menyebutkan
Dapat menggeneralisasikan (membuat
a. Ingatan, Pengetahuan 1.2 Dapat menunjukkan
prinsip umum) kembali
(knowledge)
6.1 Dapat menilai
b. Pemahaman 6.2
2.1 Dapat
Dapat menjelaskan
menjelaskan dan menafsirkan
f. (Comprehension)
Evaluasi (Evaluation) 6.3
2.2 Dapat
Dapat menyimpulkan
mendefinisikan dengan bahasa
sendiri
2 Ranah Afektif :
c. Penerapan (Application) 3.1 Dapat memberikan contoh
a. Penerimaan (Receiving) 3.2 Menunjukkan
1.1 Dapat menggunakan dengan cepat
sikap menerima
1.2 Menunjukkan sikap menolak
b. Sambutan
d. Analisis (Analysis) 4.1 Kesediaan
2.1 Dapat menguraikan
berpatisipasi/ terlibat
4.2 Kesediaan
2.2 Dapat Mengklasifikasikan/memilih
memanfaatkan

c. Sikap menghargai
3.1 Menganggap penting dan bermanfaat
3.2 Menganggap indah dan harmonis
3.3 Menganggumi

4.1 Mengakui dan meyakini


d. Pendalaman (internalisasi)
4.2 Mengingkari

e. Penghayatan (karakterisasi)
5.1 Melembagakan atau meniadakan
5.2 Menjelmakan dalam pribadi dan
perilaku sehari-hari.
3 Ranah Psikomotor :

a. Keterampilan bergerak dan 1.1 Kecakapan mengkoordinasikan gerak mata,


bertindak telinga, kaki, dan anggota tubuh lainnya.

2.1 Kefasihan melafalkan/ mengucapkan


b. Kecakapan ekspresi verbal dan 2.2 Kecakapan membuat mimik dan gerakan
non-verbal
jasmani
15

Sumber: (Syah, 2011: 39-40)

Menurut Kingsley (dalam Sudjana 2009:45) membagi tiga macam

hasil belajar, yakni: a) keterampilan dan kebiasaan; b) pengetahuan dam

pengertian; c) sikap dan cita-cita. Di mana masing-masing golongan

dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah.

Nilai hasil belajar biasanya dinyatakan dengan angka, huruf, atau

kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta

didik pada periode tertentu.

d. Penilaian hasil belajar

Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah memberikan

pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu (Sudjana,

2009:111). Setiap individu yang belajar tentu akan berusaha agar

mendapatkan hasil yang memuaskan. Keberhasilan seorang dalam

pembelajaran dikatakan tuntas atau berhasil ketika dapat mencapai

minimal sama dengan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan.

Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil

belajar. Berdasarkan pendapat ahli diatas, maka dapat dikatakan

bahwa penilaian hasil belajar merupakan suatu hasil belajar yang diukur

melalui tes lisan maupun tertulis atau pencapaian KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) siswa dalam proses belajar di dalam kelas.

Biasanya hasil belajar ini berupa nilai, angka maupun huruf untuk

mengetahui pemahaman siswa dalam menyerap materi pelajaran.

e. Objek Penilaian hasil belajar

Benyamin Bloom (dalam Sudjana, 2008:22) secara garis besar

membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah

afektif, dan ranah psikomotoris.


16

1) Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri atas enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek

pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek

berikutnya termasuk tingkat tinggi.

2) Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek

yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

3) Ranah Psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor, yakni

gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, keterampilan

kompleks, dan gerakan ekspresif, dan interpretatif.

Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Hasil

kognitif diukur pada awal dan akhir pembelajaran, sedangkan untuk hasil

belajar afektif dan psikomotorik diukur pada proses pembelajaran untuk

mengetahui sikap dan keterampilan anak. Untuk dapat mencapai hasil

belajar yang optimal, seorang guru harus dapat memilih model

pembelajaran yang efektif dan efesien, serta metode yang dapat

menumbuhkan kegiatan belajar siswa agar situasi belajar mengajar dapat

berlangsung dengan baik, dengan suasana yang tidak membosankan

siswa, misalnya penggunaan media animasi.

f. Tujuan penilaian hasil belajar

Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta

didik dalam menguasai materi ajaran yang telah dipelajarinya sesuai

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan

Zain (dalam Hermino, 2013:172) menyatakan bahwa:


1) Tujuan umum evaluasi peserta didik:
17

a) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemampuan

peserta didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan

b) Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang

didapat.

c) Menilai metode pengajaran yang digunakan.

2) Tujuan khusus evaluasi peserta didik:

a) Merangsang kegiatan peserta didik

b) Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta

didik

c) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan,

perkembangan, dan bakat peserta didik untuk memperbaiki mutu

pembelajaran/cara belajar dan metode mengajar.

Berdasarkan pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan penilaian

hasil belajar bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami

materi yang diajarkan oleh pendidik/guru. Selain itu, untuk mengetahui

kemajuan belajar siswa yang berkaitan dengan materi yang diajarkan di

setiap semesternya pada mata pelajaran yang berbeda.

g. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Munadi

(dalam Rusman, 2017:130-131) meliputi faktor internal dan eksternal,

yaitu:

1) Faktor internal

a) Faktor Fisiologis

Secara umum, kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan yang

prima, tidak dalam keadaan lelah dan cape, tidak dalam keadaan
18

cacat jasmani, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat

memmengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran.

b) Faktor Psikologis

Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki kondisi

psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut memengaruhi

hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis, meliputi intelegensi

(IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya

nalar siswa.

2) Faktor eksternal

a) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dapat memengaruhi hasil belajar. Faktor

lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

Lingkungan alam, misalnya suhu, kelembaban. Belajar pada tengah

hari di ruang yang memiliki ventilasi udara yang kurang tentunya

akan berbeda suasana belajarnya dengan yang belajar di pagi hari

yang udaranya masih segar dan di ruang yang cukup mendukung

untuk bernapas lega.

b) Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai hasil belajar yang diharapkan. Faktor-

faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya

tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktorfaktor instrumental

ini berupa kurikulum, sarana, dan guru. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar menjadi dua bagian yaitu:

1) Faktor internal, yang terdiri dari: (a) faktor fisiologis dan, (b) faktor
19

psikologis. 2) Faktor eksternal terdiri dari (a) faktor lingkungan dan, (b)

faktor instrumental.

h. Klasifikasi hasil belajar

Perumusan aspek-aspek kemampuan yang menggambarkan output

peserta didik yang dihasilkan dari proses pembelajaran dapat

digolongkan ke dalam tiga klasifikasi berdasarkan taksonomi Bloom.

Bloom menamakan cara mengklasifikasi itu dengan “the taxonomy of

educationobjectives”. Menurut Bloom (dalam Rusman, 2017:131), tujuan

pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah (domain), yaitu:

1) Domain kognitif: berkenaan dengan kemampuan dan kecakapan-

kecakapan intelektual berfikir;

2) Domain afektif: berkenaan dengan sikap, kemampuan dan

penguasaan segi-segi emosional, yaitu perasaan, sikap, dan nilai.

3) Domain psikomotorik: berkenaan dengan suatu keterampilan-

keterampilan atau gerakan-gerakan fisik.


Berdasarkan pendapat ahli diatas, secara umum klasifikasi hasil

belajar terbagi menjadi tiga yaitu: domain kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Dimana siswa harus memiliki kecakapan intelektual.

Setelah itu, siswa harus mempunyai kemampuan sikap dan keterampilan

gerak fisik.

2. Kesulitan Belajar

a. Definisi Kesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran disekolah, kita dihadapkan dengan

sejumlah karakteristik siswa-siswi yang beraneka ragam. Ada yang dapat

menempuh belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami

kesulitan, namun disisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam

belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa


20

ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai

hasil belajar dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis,

sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan hasil belajar yang dicapainya

berada di bawah semestinya. Menurut Idrus (2018:200) mengatakan

bahwa”Pembelajaran tidak selamanya sesuai dengan harapan karena

hambatan-hambatan internal dan eksternal, permanen atau tidak

permanen. Adanya hambatan menimbulkan gejala-gejala kesulitan

belajar”. Jadi, kesulitan belajar adalah hambatan yang dialami sehingga

tidak tercapainya tujuan belajar secara sempurna, serta pembelajaran

tidak berjalan sesuai dengan rencana.

Sedangkan Wahab (2016:191) mengemukakan bahwa kesulitan

belajar (learning difficulty) adalah”suatu kondisi dimana peserta didik

tidak dapat belajar secara wajar”. Biasanya tampak jelas dari menurunnya

kinerja akademik yang dicapai peserta didik. Selain itu, kesulitan belajar

juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku (misbehavior)

pada siswa seperti suka berteriak di kelas, menggangu teman, berkelahi,

sering tidak masuk sekolah, sering minggat dari sekolah. Lain halnya

Rumini, dkk (dalam Irham & Wiyani, 2013:254) mennyatakan bahwa

kesulitan belajar merupakan kondisi data siswa mengalami hambatan-

hambatan tertentu untuk mengikuti proses pembelajaran dan mencapai

hasil belajar secara optimal.

Berdasarkan definisi dari beberapa para ahli diatas, dapat

disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakan keadaan dimana siswa

mengalami suatu hambatan didalam proses belajar sehingga siswa

tersebut kurang memahami dan menguasai materi pelajaran secara

maksimal.
21

b. Jenis-jenis Kesulitan Belajar

Menurut Husamah, dkk. (2018:238) klasifikasi kesulitan belajar

terbagi 2 yaitu:

1) Berdasarkan klasifikasi aspek-aspek yang menyangkut tugas-tugas

perkembangan (development learning disabilities), kesulitan

mencakup kesulitan dalam memusatkan perhatian, kesulitan dalam

mengingat informasi, kesulitan dan persepsi dan perseptual motorik,

kesulitan dalam proses berpikir, dan kesulitan dalam perkembangan

bahasa.

2) Berdasarkan aspek pengolahan informasi mencakup kesulitan

mengintegrasikan input, kesulitan dalam menyimpan informasi, dan

kesulitan dalam menyimpan respon terhadap informasi yang diterima

(output).

Menurut Mulyadi (2010:6) kesulitan belajar memiliki pengertian

yang luas dan kedalamannya termasuk pengertian-pengertian seperti:

1) Learning Disorder ( Ketergangguan Belajar )

Keadaan dimana proses belajar siswa terganggu karena timbulnya

respon yang bertentangan. Pada dasarnya orang yang mengalami

gangguan belajar, prestasi belajarnya tidak akan terganggu, akan

tetapi proses belajarnya yang terganggu atau terhambat oleh

responrespon yang bertentangan. Dengan demikian, hasil belajarnya

lebih rendah dari potensi yang dimiliki.

2) Learning disabilities ( Ketidakmampuan Belajar )

Menunjukkan ketidakmampuan seorang murid yang mengacu

kepada gejala dimana murid tidak mampu belajar, sehingga hasil

belajarnya di bawah potensi intelektualnya.

3) Learning Disfungsion ( Ketidakfungsian Belajar )


22

Menunjukkan gejala dimana proses belajar tidak berfungsi secara

baik meskipun pada dasarnya tidak ada tanda-tanda subnormalitas

mental, gangguan alat indera atau gangguan psikologis lainnya.

4) Under Achiever ( Pencapaian Rendah )

Mengacu pada murid-murid yang memiliki tingkat potensi

intelektual di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong

rendah.

5) Slow Learner ( Lambat Belajar )

Murid yang lambat dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan

waktu dibandingkan dengan murid-murid lain yang memiliki taraf

potensi intelektual yang sama.

Secara garis besar kesulitan belajar diklasifikasikan ke dalam dua

kelompok; 1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan

perkembangan

(developmental learning disabilities), dan 2) Kesulitan belajar akademik

(academic learning disabilities). Kesulitan belajar yang berhubungan

dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan persepsi,

kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam

penyesuaian perilaku sosial. Kesulitan belajar akademik menunjukkan

pada adanya kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang

sesuai dengan kapasitas yang diharapkan. Kegagalan-kegagalan tersebut

mencakup penguasaan keterampilan menulis dan membaca.

c. Karakteristik Kesulitan Belajar


23

Menurut Budiarti (2017, 57-58) Karakteristik kesulitan belajar yang

ditemukan pada peserta didik, kecendrungannya merujuk pada hal-hal

berikut:

1) Aspek Kognitif

Peserta didik yang menunjukkan karakteristik kesulitan dalam

masalah-masalah khusus, seperti membaca, menulis, berbicara,

mendengarkan, berfikir, dan matematika. Semuanya menekankan

pada aspek akademik atau kognitif. Penekanan seperti ini

merefleksikan keyakinan bahwa masalah kesulitan belajar lebih

banyak berkaitan dengan orientasi akademik dan bukan disebabkan

oleh tingkat kecerdasan yang rendah. Pada kasus dyslexia yang sering

ditemukan disekolah merupakan contoh klasik dari kekurangan

berfungsinya aspek kognitif peserta didik yang mengalami kesulitan

belajar. Jadi kesulitan belajar ini biasanya menimpa anak yang

mempunyai kemampuan kognitif yang normal tetapi kemampuannya

tidak

berfungsi secara optimal.

2) Aspek Bahasa

Peserta didik yang menunjukkan karakteristik kesulitan dalam

mengekspresikan diri baik secara verbal maupun tertulis. Dengan kata

lain peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dalam aspek

bahasa cenderung mengalami kesulitan dalam menerima dan

memahami (bahasa reseptif) serta dalam mengekspresikan secara

verbal (bahasa ekspresif).


24

Dalam proses belajar, kemampuan bahasa merupakan alat untuk

memahami dan menyatakan pikiran. Sehingga aspek kemampuan

bahasa dapat dikatakan tidak dapat dipisahkan dari aspek kognitif

karena proses berbahasa pada hakekatnya adalah proses kognitif.

3) Aspek Motorik

Masalah motorik merupakan salah satu masalah yang dikaitkan

dengan kesulitan belajar peserta didik yang berhubungan dengan

kesulitan dalam keterampilan motorik perseptual yang diperlukan

untuk mengembangkan keterampilan meniru rancangan atau pola.

Kemampuan motorik ini diperlukan untuk menggambar, menulis, atau

menggunakan gunting serta sangat diperlukan koordinasi yang baik

antara tangan dan mata yang dalam banyak hal koordinasi tersebut

kurang dimiliki peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.

4) Aspek Sosial dan Emosi

Kelabilan emosional dan ke-implusif-an sering dijadikan

karakteristik sosialemosional dalam memahami peserta didik yang

mengalami kesulitan belajar. Kelabilan emosional ditunjukkan dengan

seringnya berubah suasana hati dan tempramen, sementara implusif

merujuk pada lemahnya pengendalian terhadap dorongan-dorongan

tersebut.

d. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar

Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari

menurunnya kinerja akademik atau hasil belajarnya yang rendah.

Menurut

Idrus (2018:201-202) menyatakan bahwa melihat faktor yang

mempengaruhi belajar, maka faktor kesulitan belajar dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Faktor Internal
25

a) Faktor afektif (perasaan) seperti kesiapan mental, ketenangan jiwa,

b) Faktor kognitif (pemikiran) seperti tinggi rendahnya intelegensi,

c) Faktor psikomotorik (fisik) seperti terganggunya kondisi fisik,

cacat tubuh.

2) Faktor eksternal

a) Lingkungan keluarga, seperti pola mendidik anak yang telah

diterapkan orang tua,

b) Lingkungan masyarakat seperti teman sepermainan, lingkungan

sosial

c) Lingkungan sekolah, seperti letak sekolah, metode mengajar.

Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar menurut Syah (2010:170-

171) antara lain:

1) Faktor intern anak didik

a) Ranah cipta (kognitif), antara lain seperti rendahnya kapasitas

intelektual/ intelegensi anak didik.

b) Ranah rasa (afektif) antara lain seperti labilnya emosi dan sikap

c) Ranah karsa (psikomotor), antara lain seperti terganggunya alat-alat

indra penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga)

2) Faktor ekstern anak didik

a) Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan

antara ayah dan ibu, rendahnya kehidupan ekonomi keluarga

b) Lingkungan masyarakat, contohnya: wilayahnya perkampungan

kumuh dan teman sepermainannya yang nakal

c) Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah

yang buruk.
26

Ahmadi dan Supriyono (dalam Irham & Wiyani, 2013:264-265)

menjelaskan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan

kedalam dua golongan yaitu berikut ini:

1) Faktor Intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri) yang
meliputi:

a) Faktor fisiologi

Faktor fisiologis yang dapat menyebabkan munculnya kesulitan

belajar pada siswa seperti kondisi siswa yang sedang sakit, kurang

sehat, adanya kelemahan atau cacat tubuh dan sebagainya.

b) Faktor psikologi

Faktor psikologi siswa yang dapat menyebabkan kesulitan belajar

meliputi tingkat intelegensi pada umumnya rendah, bakat

terhadap mata pelajaran rendah, minat belajar yang kurang,

motivasi yang rendah, dan kondisi kesehatan mental yang kurang

baik.

2) Faktor ekstern (faktor dari luar manusia) meliputi:

a) Faktor-faktor non sosial.

Faktor-faktor non sosial yang dapat menyebabkan kesulitan

belajar pada siswa dapat berupa peralatan belajar atau media

belajar yang kurang baik atau bahkan kurang lengkap, kondisi

ruang belajar atau gedung yang kurang layak, kurikulum yang

sangat sulit dijabarkan oleh guru dan dikuasai oleh siswa, waktu

pelaksanaan proses pembelajaran yang kurang disiplin, dan

sebagainya.
27

b) Faktor sosial

Faktor-faktor sosial yang juga dapat menyebabkan munculnya

permasalahan pada siswa seperti faktor keluarga, faktor sekolah,

teman bermain, dan lingkungan masyarakat yang lebih luas.

Faktor sosial lainnya yang dapat menyebabkan kesulitan belajar

pada siswa adalah faktor guru.

Berdasarkan pendapat beberapa para ahli diatas, dapat disimpulkan

bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar secara umum

terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal (berasal dari dalam diri

individu) dan faktor eksternal (berasal dari luar diri individu). Faktor

internal terdiri dari faktor jasmani (kesehatan tubuh, kecacatan tubuh,

kelelahan, dan sebagainya) dan faktor psikologis (minat belajar, bakat,

emosi, sikap, kurangnya intelegensi, motivasi rendah dan keadaan mental

yang kurang baik). Selain itu, ada juga faktor ekstenal diantaranya faktor

dari lingkungan keluarga (keadaan ekonomi yang rendah, hubungan

orang tua yang kurang harmonis, cara orang tua mendidik, suasana rumah

dan sebagainya), faktor dari lingkungan sekolah (pendidik yang kurang

menguasai materi, materi yang diajarkan monoton, gedung sekolah yang

tidak memadai dan kurikulum yang sulit diterima oleh siswa) dan faktor

dari lingkungan masyarakat yang lebih luas.

e. Ciri-ciri kesulitan belajar

M.Surya yang dikutip Halene A (dalam Idrus, 2018:200)

mengemukakan ciri-ciri tingkah laku yang merupakan manisfestasi dari

kesulitan belajar, yaitu:

1) Menurutnya hasil belajar yang rendah (dibawah rata-rata yang dicapai

oleh kelompok kelas),

2) Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan,


28

3) Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar,

4) Menunjukan sikap yang kurang wajar, misalnya acuh tak acuh,

5) Menunjukan tingkah laku yang berlainan, misalnya bolos dan datang

telambat,

6) Menunjukan gejala emosional kurang wajar seperti pemurung dan

mudah tersinggung.

f. Upaya mengatasi kesulitan belajar

Pemecahan kesulitan belajar tidak dapat terlepas dari faktor penyebab

kesulitan belajar itu sendiri karena dengan memahami kesulitan yang

dihadapi dapat menentukan solusi yang tepat. Abu A dan Widodo

Suproyono (dalam Idrus, 2018:202) memberikan altenatif pemecahan

kesulitan belajar, yaitu:

1) Pengumpulan data, yakni mengumpulkan bahan untuk diolah,

2) Pengolahan data, yakni pengolahan data yang sudah ada

3) Diagnosis, yakni menentukan jenis kesulitan belajar berdasarkan

gejala-gejala yang dihadapi.

Hellen A (dalam Idrus, 2018:202) untuk mendiagnosis dapat

melakukan:

a) Kenali peserta didik yang mengalami kesulitan belajar,

b) Memahami sifat dan jenis kesulitan belajar,

c) Menetapkan latar belakang kesulitan belajar,

d) Menetapkan usaha-usaha bantuan,

e) Pelaksanaan bantuan,

f) Tindak lanjut.

4) Pragnosa, yakni perkiraan untuk menentukan solusi kesulitan belajar

5) Treatment, yakni cara-cara menyelesaikan kesulitan belajar,


29

6) Evaluasi, yakni penilaian yang diperoleh.

Peranan guru bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar yakni

membantu meyelesaikan permasalahan yang dihadapi, bekerjasama

dengan orang tua dan instansi terkait.

Learner yang dikutip Mulyono Abdurahman (dalam Idrus, 2018:

203) mengemukakan peranan tersebut.

a) Menyusun rancangan program identifikasi; assessment dalam

pembelajaran anak berkesulitan belajar.

b) Berpastisipasi dalam penjaringan, assessment dan evaluasi anak

berkesulitan belajar.

c) Berkonsultasi dengan para ahli terkait menginterprestasikan laporan

mereka.

d) Melaksanakan tes, baik formal maupun informal.

e) Berpatisipasi dalam penyusunan program pendidikan


yang

diindividualkan (individual education program).

f) Mengimplementasikan program pendidikan yang diindividualkan.

Bekerjasama dengan guru regular atau guru kelas untuk memahami

anak dan menyediakan pembelajaran yang efektif.

g) Membantu anak dalam mengembangkan pemahaman diri dalam

memperoleh harapan untuk berhasil serta keyakinan kesanggupan

mengatasi kesulitan belajar.

Menurut Sugihartono dkk. (2013:171) “Pengajaran remedial adalah

bentuk khusus pengajaran yang bertujuan untuk menyembuhkan atau


30

memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi penghambat dan dapat

menimbulkan masalah atau kesulitan belajar peserta didik.”

Bantuan yang diberikan lebih menekankan pada usaha perbaikan

cara belajar, cara mengajar, penyesuaian materi pelajaran dengan

karakteristik peserta didik, dan usaha untuk mengatasi hambatan atau

permasalahan yang dihadapi peserta didik, sebagaimana tujuan

pengajaran remedial itu sendiri adalah untuk membantu peserta didik.

Cara lain mengatasi kesulitan belajar adalah sebagai berikut:

1) Salah satu upaya mengatasi kesulitan belajar adalah dengan

meningkatkan motivasi belajar

2) Memiliki tujuan belajar dan sasaran yang dicapai

3) Mengenali bakat dan minat

4) Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan

5) Catatlah keberhasilan belajar yang telah kamu capai sebagai alat

pemacu keberhasilan selanjutnya

6) Mintalah pertimbangan pada guru, teman, atau seseorang yang

dirasa memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan

belajar

7) Melengkapi sarana belajar

8) Memelihara kondisi kesehatan, hindari makanan yang beresiko

merusak otak

9) Mengatur waktu belajar disekolah maupun dirumah

10) Membuat rangkuman, skema dan catatan bagi pelajaran yang

dianggap penting atau sulit.


31

3. Mata Pelajaran Ekonomi

a. Pengertian mata pelajaran ekonomi

Definisi ekonomi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:

377) yaitu ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian

barang-barang sertas kekayaan (seperti hal keuangan, perindustrian, dan

perdagangan); pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang

berharga; tata kehidupan perekonomian (suatu negara).

Menurut Pratama Rahardja dan Mandala Manurung (2008:2)

mendefinisikan “Ilmu ekonomi mempelajari perilaku individu

masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-

sumber daya yang langka (dengan dan tanpa uang), dalam upaya

meningkatkan kualitas hidupnya”.

Sedangkan menurut Sukirno (2015:8) Ilmu ekonomi adalah suatu


bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas liputannya. Dalam usaha
untuk memberi gambaran ringkas mengenai bidang studi ilmu
ekonomi, definisi ilmu tersebut selalu dihubungkan kepada keadaan
ketidakseimbangan diantara kemampuan faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa, dan keinginan masyarakat
untuk mendapatkan barang dan jasa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka mata pelajaran

ekonomi dapat diartikan sebagai mata pelajaran yang diajarkan disekolah

yang mempelajari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

b. Fungsi dan tujuan mata pelajaran ekonomi

1) Fungsi mata pelajaran ekonomi di SMA

Mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan

cara mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami


32

konsep dan teori serta berlatih dalam memecahkan masalah ekonomi

yang terjadi di lingkungan masyarakat.

2) Tujuan mata pelajaran ekonomi di SMA adalah:

a) Membekali siswa sejumlah konsep ekonomi untuk mengetahui dan

mengerti peristiwa, serta masalah ekonomi dalam kehidupan

seharihari, terutama yang terjadi di lingkungan setingkat

individu/rumah tangga, masyarakat dan negara.

b) Membekali sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk

mendalami ilmu ekonomi pada jenjang selanjutnya.

c) Membekali siswa nilai-nilai etika ekonomi dan memiliki jiwa

wirausaha.

c. Karakteristik mata pelajaran ekonomi

Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang khas, demikian

juga halnya dengan mata pelajaran ekonomi. Adapun karakteristik mata

pelajaran ekonomi adalah sebagai berikut:

Mata pelajaran ekonomi juga mempunyai beberapa karakteristik.

Menurut Ekowati (2008) adapun karakteristik mata pelajaran ekonomi

adalah sebagai berikut:

1) Ilmu ekonomi berangkat dari fakta atau gejala ekonomi yang nyata.

Kenyataan menunjukkan bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas,

sedangkan sumber-sumber ekonomi sebagai alat untuk memenuhi

kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

2) Ilmu ekonomi mengembangkan teori-teori untuk menjelaskan fakta

secara rasional. Agar manusia mampu membaca dan menjelaskan

gejala-gejala ekonomi secara sistematis, maka disusunlah konsep dan

teori ekonomi menjadi bangunan ilmu ekonomi. Selain mempunyai


33

persyaratan sistematis ilmu ekonomi juga memenuhi persyaratan

keilmuan yang lain yaitu obyektif dan mempunyai tujuan yang jelas.

3) Umumnya, analisis yang digunakan dalam ilmu ekonomi adalah

metode pemecahan masalah. Metode pemecahan masalah cocok

digunakan dalam analisis ekonomi sebab obyek dalam ilmu ekonomi

adalah permasalahan dasar ekonomi. Permasalahan dasar tersebut

yaitu barang apa yang harus diproduksi, bagaimana cara

memproduksi dan untuk siapa barang diproduksi. Ketiga

permasalahan dasar tersebut pada intinya berangkat dari adanya

kelangkaan sumbersumber ekonomi.

4) Inti dari ilmu ekonomi adalah memilih altenatif yang terbaik. Untuk

mencapai kemakmuran manusia mempunyai banyak pilihan

kegiatan. Namun, dari sekian banyak pilihan kegiatan tersebut dapat

dianalisis secara ekonomi sehingga dapat ditentukan altenatif pilihan

mana yang paling optimal baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Ilmu ekonomi dapat digunakan untuk menentukan altenatif pilihan

kegiatan ekonomi yang terbaik.

5) Lahirnya ilmu ekonomi karena adanya kelangkaan sember pemuas

kebutuhan manusia. Apabila sumber ekonomi keberadaannya

melimpah (tidak langka), maka ilmu ekonomi tidak diperlukan lagi

bagi kehidupan manusia.

B. Hasil Peneletian yang relevan

Penelitian ini menggunakan beberapa kajian penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya, berikut ini dikemukakan beberapa penelitian yang ada

kaitannya dengan variabel-variabel penelitian yang dilakukan:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Jati Wahyu Arisetiawan, Universitas Negeri


34

Semarang Indonesia, dalam jurnal: Economic Education Analysis Journal,

November 2013, hlm. 96. ISSN 2252-6544 yang berjudul “Analisis

Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Mata Diklat

Kearsipan Siswa

Kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Blora” hasil

analisis data menggunakan perhitungan analisis faktor yang menggunakan

program SPSS dengan menggunakan teknik analisis Barltlett’s Test of

Sphericity. Peneliti mengambil kesimpulan bahwa dari 24 indikator faktor

yang menyebabkan kesulitan belajar tereduksi menjadi 5 (lima) faktor baru

penyebab kesulitan belajar kearsipan siswa SMK N 2 Blora. Lima faktor

baru tersebut yaitu: 1) Faktor minat, kebiasaan belajar, dan didikan orang

tua sebesar 25,792%, 2) Faktor relasi dan contoh orang tua memiliki

persentase sebesar 15,369%, 3) Faktor relasi pertemanan dan disiplin

sekolah sebesar 10,235%, 4) Faktor intelegensi, kesehatan, dan aktivitas di

masyarakat 9,227%, 5) Faktor tipe belajar siswa memiliki persentase

sebesar 7,901%.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Devi Sri Herliani, Universitas Indraprasta

PGRI tahun 2017, dalam skripsi yang berjudul”Pengaruh Kesulitan Belajar

Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas

X di SMA Nusa Putra Tanggerang”. Berdasarkan pembahasan dalam

penelitian ini, maka secara parsial kesulitan belajar mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

ekonomi kelas X di SMA Nusa Putra Tanggerang, hal ini dilihat dari

perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,348 nilai ini bila dibandingkan

dengan tabel interprestasi termasuk kategori rendah. Hal ini berarti data

tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang tidak signifikan antara


35

kesulitan belajar terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

ekonomi, selanjutnya nilai koefisien determinasi sebesar 12,11% yang

menunjukkan bahwa kontribusi variabel X (kesulitan belajar) terhadap Y

(hasil belajar peserta didik) sebesar 12,11% dan sisanya sebesar 87,89%

ditentukan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Hal

tersebut sejalan dengan pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa thitung

lebih besar dari ttabel yaitu 3,220 > 1,997 yang menyatakan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara kesulitan belajar dengan hasil belajar

peserta didik.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Benny Surahman, Universitas Negeri

Yogyakarta tahun 2015, dalam skripsi yang berjudul”Pengaruh Cara

Belajar, Kesulitan Belajar, dan Keaktifan Siswa dengan Prestasi Belajar

Siswa Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK N 2 Wonosari

Yogyakarta”. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat di

tarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kesulitan

belajar terhadap prestasi belajar siswa program studi teknik komputer dan

jaringan SMK N 2 Wonosari ditunjukkan dengan r sebsesar 0,509 berarti

terdapat pengaruh positif yang cukup kuat antara variabel kesulitan belajar

(X2) dengan variabel prestasi belajar (Y). Diperoleh nilai thitung sebesar

5,288 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,701 (5,288 > 1,701), berarti

hasilnya signifikan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Ulfiani Rahman, Nursalam, dan M. Ridwan

Tahir, Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar tahun 2015, Artikel ini

dimuat dalam jurnal mapan: Jurnal Matematika dan Pembelajaran, p-ISSN:

2354-6883; e-ISSN: 2581-172X. Volume 3, Nomor 1 juni 2015 yang


36

berjudul”Pengaruh Kecemasan dan Kesulitan Belajar Matematika terhadap

Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X MA Negeri 1 Watampone

Kabupaten Bone”. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka

tingkat kesulitan belajar matematika pada siswa kelas X MA Negeri 1

Watampone yaitu sebanyak 16% pada kategori rendah, 64% pada kategori

sedang, dan 20% pada kategori tinggi. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa skor kesulitan belajar siswa berada pada kategori

sedang. Pada analisis regresi linier berganda menunjukkan persamaan Y =

102,060 - 0,152 X1 - 0,180 X2 dengan hasil korelasi r sebesar 0,532 yang

berarti terjadi hubungan yang sedang antara kecemasan dan kesulitan

belajar terhadap hasil belajar matematika. Hasil analisis statistik

inferensial kecemasan belajar dan kesulitan belajar pada mata pelajaran

matematika ternyata berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas X MA Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone sebesar 28,3%,

sedangkan selebihnya 71,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini.

C. Kerangka Berpikir

Belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki

keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam

proses pendidikan. Dimana dalam belajar siswa melalui beberapa tahapan

atau proses belajar didalam kelas. Proses belajar yang telah terjadi dalam diri

setiap individu dapat merubah perilaku individu tersebut menjadi lebih baik

dari yang sebelumnya, misalnya sebelumya tidak memahami pengetahuan

menjadi paham tentang pengetahuan. Proses belajar yang baik akan

meningkatkan hasil belajar bagi setiap individu, sedangkan proses belajar


37

yang kurang maksimal menyebabkan siswa kurang memahami setiap materi

pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Dalam belajar diharapkan siswa dapat mengaktualisasikan dan

mengimplementasikan seluruh kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh

siswa, agar mendapatkan hasil belajar sesuai dengan kemampuan yang

dimilikinya. Karena pada dasarnya siswa memiliki kemampuan yang relatif

sama dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

Hasil belajar yang rendah disebabkan siswa mengalami kesulitan belajar,

kesulitan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam penelitian ini

dibahas beberapa faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan

menjadi dua golongan yaitu (1) faktor internal (faktor yang ada dalam diri

individu yang sedang belajar), meliputi faktor jasmaniah dan psikologis, (2)

faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan

lingkungan masyarakat.

Kesulitan Belajar Hasil Belajar

(X ) (Y )

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Sumber: Peneliti (2019)

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir diatas, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian ini, yaitu: “diduga terdapat pengaruh kesulitan

belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di

SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur”.


38
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun 2018/2019,

mulai bulan Maret sampai Juli 2019. Tahapan dan jadwal penelitian ini

sebagai berikut:

Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian

2018/2019

Penelitian
No Daftar Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli

1 Pengajuan Judul Penelitian

2 Persetujuan Judul Penelitian

3 Penyusunan Instrumen
Penelitian
4
Perizinan Penelitian
Penyebaran Instrumen
5
Penelitian

6 Pengolahan Data Penelitian

7 Penyusunan Laporan Akhir

8 Sidang Skripsi

Sumber: Data primer diolah oleh Peneliti (2019)


40

42

2. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian ini dilakukan di SMA Budhi Warman 1 Jakarta

Timur, yang beralamat di Jalan Raya Bogor KM 19, kel. Kramat Jati, kec.

Kramat Jati, Jakarta Timur 13510.

B. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono, (2017:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Data yang diperoleh melalui penelitian ini adalah data empiris (teramati)

yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajat

ketepatan antara data sesungguhnya yang terjadi pada obyek dengan data

yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, sehingga dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Metode yang peneliti gunakan adalah metode kuantitatif dengan

pendekatan survei. Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian

yang ingin dicapai, yakni ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh antara

kesulitan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran

ekonomi di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur.

Dari masalah yang ditentukan terdapat 2 (dua) jenis variabel yang diteliti

yaitu:

1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yaitu Kesulitan Belajar

Siswa diberi simbol (X).

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, yaitu Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Ekonomi diberi simbol (Y).

C. Populasi dan Sampel


41

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari objek, orang, peristiwa, atau

sejenisnya yang menjadi perhatian dan kajian dalam penelitian. Ary, dkk.

(dalam Setyosari, 2013: 220) manyatakan,”A population is defined as all

members of any well-defined class of people, events, or objects.”

atau ,”The

larger group about which the generalization is made is called a

population.” Artinya bahwa populasi itu merupakan kelompok yang lebih

besar jumlahnya dan biasanya yang dipakai untuk menggeneralisasi hasil

penelitian. Adapun menurut Sugiyono (2013: 115) populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan

sumber informasi untuk memperoleh berbagai data yang dibutuhkan oleh

penelitian.

Berdasarkan pada batasan tentang definisi diatas, maka yang menjadi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i yang berjumlah 81 siswa/i

kelas XI Ekonomi jurusan IPS di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur

tahun

ajaran 2018/2019.
42

Tabel 3.2
Jumlah Siswa/i Kelas XI IPS
SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur

No Kelas XI Jumlah Siswa

1 XI IPS 1 40

2 XI IPS 2 41

Jumlah 81

Sumber: Data SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur (2018)

2. Sampel

Sampel adalah orang, subjek, atau partisipan yang dipilih atau

ditetapkan untuk terlibat dalam penelitian. Secara sederhana pula Ary,

Jacobs & Sorensen (dalam Setyosari, 2013:220) mendefinisikan sampel

sebagai berikut,”A sample in a research study is the group on which

information is obtained.” Hal senada juga dikemukakan oleh Cohen, dkk.

(dalam Setyosari, 2013:221) yang menyatakan,”…a smaller group or

subset of the total population in such a way that the knowledge gained is

representative of the total population (however defined) under study. This

smaller group or subset is the sample. Artinya, sampel adalah suatu

kelompok yang lebih kecil atau bagian dari populasi secara keseluruhan.

Sampel itu merupakan sejumlah kelompok kecil yang mewakili populasi

untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Menurut Arifin (2012:224)

dalam pengambilan dan penentuan jumlah sampel, sebenarnya tidak ada

ketentuan yang mulak, tetapi sekedar gambaran dapat mengikuti petunjuk

sebagai berikut:
43

1) Jika jumlah anggota populasi sampai dengan 50, sebaiknya dijadikan

sampel semua atau sering disebut dengan sampel total, artinya seluruh

anggota populasi dijadikan objek penelitian.

2) Jika jumlah anggota populasi berada antara 51-100, maka sampel dapat

diambil 50-60% atau dapat juga menggunakan sampel total.

3) Jika jumlah anggota populasi berada antara 101-500, maka sampel dapat

diambil 30-40%.

4) Jika jumlah anggota populasi berada antara 501-1000, maka sampel dapat

diambil 20-25%.

5) Jika jumlah anggota populasi diatas 1000, maka sampel dapat diambil 10-

15%.

Dalam penelitian ini untuk pengambilan sampel diambil dengan

menggunakan teknik sampling jenuh atau sampel total. Menurut Sugiyono

(2017:85) “Dikatakan sampling jenuh karena semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel”. Dalam penelitian ini peneliti mengambil

seluruh populasi siswa/i Kelas XI Jurusan IPS yang berjumlah 81 sampel

di

SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur tahun ajaran 2018/2019.

D. Teknik Pengumpulan Data

Didalam sebuah penelitian pengumpulan data merupakan bagian yang

terpenting dan termasuk yang paling utama karena tujuan utama dalam suatu

penelitian adalah mendapatkan data yang akurat.


44

Maka didalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 (jenis) metode

pengumpulan data:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan secara

langsung dari sumbernya. Pengertian data primer menurut Narimawati,

(2008:98)”Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau

pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam

bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam

istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian

atau orang yang kita jadikan sebegai sarana untuk mendapatkan informasi

ataupun data.”

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data

primer, diantaranya:

a) Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Menurut

Sudaryono (2016:87),”Observasi atau pengamatan merupakan suatu

teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung”. Menurut

Arikunto (2013:199),”Observasi atau yang sering disebut pula dengan

pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu

objek dengan menggunakan seluruh alat indra.” Dalam penelitian ini,

metode observasi yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan cara

mengamati langsung objek yang akan diteliti, untuk mendapatkan

keterangan tentang sekolah serta kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk

mendapatkan data yang valid tentang sekolah.


45

b) Kuesioner (Angket)

Sudaryono (2016:77) mengatakan bahwa:

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara


pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung
bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket yang berisi sejumlah
pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspons oleh
responden.

Menurut Sugiyono (2017: 142) mengatakan bahwa kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Peneliti dalam hal ini menyebarkan kuesioner kepada

siswa untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kesulitan belajar siswa

terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di

SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur, sehingga dapat ditarik

kesimpulan. Data yang diperoleh digunakan untuk kepentingan

penelitian. Informasi yang siswa berikan tidak akan mempengaruhi

hasil belajar, oleh karena itu siswa dimohon agar dalam pengisian

angket harus menjawab dengan jujur dan sebenarnya.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari

berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Menurut

Sugiyono (2013:137) data sekunder adalah” data yang diperlukan untuk

mendukung hasil penelitian berasal dari literatur, artikel, dan berbagai

sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian”. Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan dokumentasi untuk memperoleh data sekunder.


46

Metode dokumentasi menurut Sudaryono (2016:90), “Dokumentasi

adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian”. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan data-data yang ada pada sekolah yang

menjadi objek penelitian, data-data tersebut diantaranya: silabus dan

rencana pelaksanaan pembelalajaran mata pelajaran ekonomi kelas XI

SMA dan laporan hasil belajar siswa atau nilai ulangan harian siswa kelas

XI jurusan IPS di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini meneliti dua variabel yaitu variabel kesulitan belajar (variabel

X) dan variabel hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi (variabel Y).

1. Variabel Kesulitan Belajar

a. Definisi Konseptual

Kesulitan belajar adalah suatu gangguan yang mengakibatkan

kegagalan atau setidaknya menjadi gangguan yang dapat menghambat

kemajuan belajar sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa dibawah

kriteria standar yang telah ditetapkan.

b. Definisi Operasional

Kesulitan belajar merupakan skor penilaian yang diperoleh dari

jawaban responden melalui instrumen berupa angket atau kuesioner

sebanyak 25 pernyataan yang mengukur indikator kesulitan belajar


47

dengan menggunakan skala likert yang setiap pernyataan dilengkapi

dengan 5 (Lima) altenatif jawaban dan diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.3
Skor Jawaban Kuesioner

Pilihan Jawaban Jawaban Positif Jawaban Negatif


Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-Ragu (RG) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4


Sangat Tidak Setuju
1 5
(STS)
Sumber: Sugiyono (2015:135)

c. Kisi-kisi Instrumen

Berdasarkan indikator yang ada pada definisi operasional,

selanjutnya disusun kisi-kisi instrumen kesulitan belajar. Kisi-kisi

instrumen penelitian ini berupa angket (kuesioner) yang akan diuji

dengan menggunakan skala likert. Berikut tabel kisi-kisi instrumen

kesulitan belajar:

Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Kesulitan Belajar

Nomor Item
Variabel No Indikator Jumlah
Positif Negatif

1 Diri Anak: 1,2,5,7 3,4, 6, 10


- Keper 8,9,10
cayaan
diri
- Kebia
saan11,13, 12,14,
Kesulitan 2 Belajar 9
18,19 1516,
Belajar - Motiv 17,
asi diri -
Kesehat
an anak
48

Lingkungan:
- Sekol
ah
- Guru
- Tema
n
Keluarga:
- Perhatian orang tua
- Kebiasaan keluarga 20,22,
3 21,23 6
- Kondisi perekonomian 24,25

Jumlah 25

Sumber: dari berbagai sumber dan diolah oleh peneliti (2019)

d. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan pada siswa/i kelas XI di SMA Budhi

Warman 1 Jakarta Timur sebanyak 20 orang dengan maksud

menyempurnakan instrumen guna mendapatkan kesahihan (validitas) dan

kehandalan (reliabilitas) butir-butir pernyataan.

1) Uji Validitas

Uji validitas instrumen pengaruh kesulitan belajar terhadap hasil

belajar menggunakan rumus Korelasi Pearson Product Moment.

Menurut Sugiyono, (2017:183) rumusnya sebagai berikut:

(𝑛. ∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)


𝑟𝑥𝑦
2 2
√ {𝑛. ∑ 𝑋 − (∑ 𝑋)2 }{𝑛. ∑ 𝑌 − (∑ 𝑌)2}

Keterangan:
𝑟𝑋𝑌 = Koefisien korelasi

𝑛 = Jumlah responden

X = Skor bukti angket yang dihidung dalam validitas

Y = Skor total

X = Jumlah variabel bebas


49

Y = Jumlah variabel terikat


X2 = Kuadrat jumlah variabel bebas

Y2 = Kuadrat jumlah variabel terikat

Nilai r xy yang diperoleh dari perhitungan, selanjutnya

dibandingkan dengan rtabel product moment, kriterianya adalah “jika

rxy > rtabel, maka butir pernyataan tersebut dikatakan valid dan

sebaliknya jika ternyata rxy < rtabel, maka butir pernyataan dinyatakan

tidak valid”.

Berikut ini adalah perhitungan uji validitas instrumen soal nomor

satu:

Diketahui:
n = 20 X2 = 369

X = 85 Y2 = 173681

Y = 1853 XY = 7943

𝑟𝑥𝑦 = 0,5441
50

Perhitungan tersebut dilanjutkan sampai dengan soal terakhir

kemudian dirangkum dalam satu tabel agar lebih rinci. Berikut ini

tabel hasil perhitungan uji coba validitas instrumen variabel

kesulitan belajar:

Tabel 3.5
Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel (X)

Keterangan
Butir Soal r hitung r tabel
1 0,5441 0,444 Valid

2 0,4917 0,444 Valid

3 0,5473 0,444 Valid

4 0,3449 0,444 Drop

5 0,6909 0,444 Valid

6 0,5983 0,444 Valid

7 0,5329 0,444 Valid

8 0,6613 0,444 Valid

9 0,6409 0,444 Valid

10 0,4447 0,444 Valid

11 0,5471 0,444 Valid

12 0,4774 0,444 Valid

13 0,4592 0,444 Valid

14 0,6171 0,444 Valid

15 0,4776 0,444 Valid

16 0,4887 0,444 Valid

17 0,5161 0,444 Valid

18 0,4878 0,444 Valid

19 0,4884 0,444 Valid

20 0,2883 0,444 Drop

21 0,6757 0,444 Valid

22 0,5906 0,444 Valid

23 0,4966 0,444 Valid

24 0,0367 0,444 Drop


51

25 0,5161 0,444 Valid

Sumber: Data Hasil Uji Validitas Instrumen oleh peneliti (2019)

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 25 butir

pernyataan mengenai kesulitan belajar (X) sebanyak 22 pernyataan

adalah valid karena menunjukkan hasil rhitung yang lebih besar dari rtabel

dan sisanya sebanyak 3 butir soal di drop karena rhitung kurang

dari rtabel.

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas sama dengan konsistensi. Suatu instrumen penelitian

dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang

dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang

hendak diukur. Reliabilitas suatu tes pada umumnya diekspresikan

secara numerik dalam bentuk koefisien. Koefisien tinggi

menunjukkan reliabilitas tinggi dan sebaliknya. Jika suatu tes

mempunyai reliabilitas sempurna, berarti tes tersebut mempunyai

koefisien +1 atau -1.

Uji reliabilitas instrumen penelitian dilakukan melalui metode

Alpha Cronbach lebih besar untuk signifikan 5%. Jika nilai Alpha

Cronbach lebih besar dari nilai rtabel dan nilai Alpha Cronbach

bersifat positif maka instrument dinyatakan reliable. Kriteria suatu

instrumen penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik

ini, bila koefisien reliabilitas r > 0,6 (Siregar, 2012:175). Rumus

yang digunakan adalah:

(a) Menghitung nilai varians setiap butir pernyataan:


52

(∑ 𝑥𝑖 )2
∑ 𝑋2𝑖 −
𝑛
𝜎2𝑖 =
𝑛

(b) Menghitung total nilai varians:

(∑ 𝑥𝑡 )2
∑ 𝑋2𝑡 −
𝑛
𝜎2𝑡 =
𝑛

(c) Menghitung nilai reliabilitas

𝑘 ∑ 𝜎2𝑖
𝑟11 = ( ) (1− )
𝑘−1 𝜎2𝑡

Keterangan:

r = Reliabilitas Alpha Cronbach k

= Jumlah butir instrumen

= Jumlah varians butir

= Varians total

Berikut ini perhitungan uji reliabilitas:

Diketahui;
k = 22

= 14,887

= 96,471

𝑟11 = (1,048) (0,846) = 0,886


53

Dari hasil perhitungan reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:


Tabel 3.6
Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien alpha Keterangan

Kesulitan Belajar 0,886 Reliabel

Sumber: Peneliti (2019)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan koefisien alpha sebesar

0,886 yang artinya bahwa butir soal pernyataan mengenai kesulitan

belajar siswa disekolah adalah reliabel.

2. Variabel Hasil Belajar siswa

a. Definisi Konseptual

Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu dalam proses

kegiatan belajar mengajar yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

b. Definisi Operasional

Hasil belajar adalah penelitian yang diperoleh dari hasil ulangan

harian siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di SMA Budhi

Warman 1 Jakarta Timur.

c. Kisi-kisi Instrumen

Kisi-kisi instrumen hasil belajar ini diambil dari nilai ulangan harian

siswa/i kelas XI IPS pada mata pelajaran ekonomi di SMA Budhi

Warman 1 Jakarta Timur, semester genap tahun ajaran 2018/2019.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, yang akan diteliti adalah pengaruh kesulitan belajar

terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di SMA
54

Budhi Warman 1 Jakarta Timur. Teknik analisis data yang digunakan adalah

dengan menggunakan rumus uji korelasi dan regresi, adapun rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Analisis Korelasi

Rumus korelasi product moment, pengujian ini bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar hubungan variabel X dengan Variabel Y.

Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut:

(𝑛. ∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)


𝑟𝑥𝑦
2 2
√ {𝑛. ∑ 𝑋 − (∑ 𝑋)2}{𝑛. ∑ 𝑌 − (∑ 𝑌)2 }

Dimana:

rxy = Koefisien Korelasi Pearson Product Moment

X = Variabel Kesulitan Belajar

Y = Variabel Hasil Belajar


X = Jumlah Variabel Kesulitan Belajar

Y = Jumlah Variabel Hasil Belajar n

= Banyaknya sampel/data

Menurut Sugiyono, (2017:183) untuk dapat memberikan intreprestasi

terhadap kuat atau tidaknya hubungan, maka dipergunakan pendoman

seperti yang tertera pada tabel berikut:

Tabel 3.7
Pendoman Untuk Memberikan
Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
55

0,00 – 0,199 Sangat Rendah


0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2017: 184)

Korelasi product moment dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan

nilai r tidak lebih dari (-1  r  +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi

negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 artinya

korelasinya sangat kuat.

Semakin tinggi koefisien korelasi (r) antara dua variabel, maka tingkat

keeratan antara dua variabel semakin tinggi dan sebaliknya. Jika kenaikan

didalam suatu variabel diikuti dengan kenaikan variabel yang lain, maka

dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai “korelasi”

yang positif (+). Tetapi jika kenaikan didalam suatu variabel diikuti

penurunan variabel yang lain, maka kedua variabel tersebut mempunyai

korelasi negatif (-). Jika tidak ada perubahan pada suatu variabel,

meskipun variabel yang lain mengalami perubahan, maka kedua variabel

tersebut, tidak mempunyai hubungan (uncorrelated).

2. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi didapat dengan mengkuadratkan koefisien

korelasi. Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

variabel kesulitan belajar (X) terhadap variabel hasil belajar siswa (Y).

Dengan menggunakan rumus:

KD = 𝑟 x 100%

Dimana:
56

KD = Koefisien Determinasi r

= Koefisien Korelasi

3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Menurut Sugiyono (2017:188) “Persamaan regresi dapat digunakan

untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai

variabel independen dimanipulasi (dirubah-ubah)”. Regresi bertujuan untuk

menguji pengaruh antara variabel satu dengan variabel lainnya. Variabel

yang dipengaruhi disebut variabel terikat variabel dependen, sedangkan

variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau independen.

Adapun rumus regresi linear sederhana:

Y = a + bX

Dimana:

Y = Nilai yang diprediksikan

a = Konstanta

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada variabel independen. Bila B (+) maka naik, dan bila B (-) maka

terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Adapun koefisien a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut:


57

2
(∑ Y)(∑ X ) − (∑ X)(∑ XY)
𝑎= 2
n(∑ X ) − (∑ X)2

n(∑ XY) − (∑ X)(∑ Y)


𝑏= 2
n(∑ X ) − (∑ X)2

Keterangan:

n = banyaknya sampel

ΣX = jumlah X (kesulitan belajar)

ΣY = jumlah Y (hasil belajar)

𝑋̅ = rata-rata X

𝑌̅ = rata-rata Y
4. Pengujian Hipotesis

Untuk menganalisis hipotesis dilakukan pengujian terhadap koefisien

regresi dengan thitung yaitu:

𝑟√𝑛 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 𝑟2

Keterangan:

thitung = Skor signifikan koefisien korelasi r =

Koefisien korelasi product moment n = Banyaknya

sampel/ data (Sugiyono, 2017:184) Berlaku hipotesis

statistik sebagai berikut:


58

H0: ρ = 0 tidak ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y

(kesulitan belajar terhadap hasil belajar siswa).

Ha: ρ ≠ 0 ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y (kesulitan

belajar terhadap hasil belajar siswa).

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

H0 diterima apabila -t α (dk = n-2) < t < t α (dk = n-2)

H0 ditolak apabila -t α (dk = n-2) > t > t α (dk = n-2)

Dengan ketentuan:

a. Apabila thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Yang berarti ada pengaruh antara variabel X (kesulitan belajar) dengan

variabel Y (hasil belajar siswa).

b. Apabila thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel X (kesulitan belajar)

dengan variabel Y (hasil belajar siswa).


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur

Yayasan Budhi Warman 1 didirikan di Jakarta-Indonesia pada

tanggal 15 Januari 1968 oleh Bapak Dr. Amir Yahya Harahap, M. Ed.,

dan Ibu Hj Nurhajati dengan tujuan membantu pemerintah dan

berpartisipasi dalam mencerdaskan masyarakat dan kehidupan bangsa

serta menciptakan masyarakat adil dan makmur, material dan spriritual

serta mengembangkan bakat-bakat generasi muda dalam segala bidang

sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, serta menciptakan

manusia yang berwatak dan bermental tinggi berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Yayasan Budhi

Warman memulai usahanya dengan mendirikan SMA Budhi Warman

pada awal tahun 1968, sekolah malam dan kursus-kursus serta Budhi

Warman College pada tahun 1970-an, SMEA Marbaya tahun 1975, dan

SMP Budhi Warman tahun 1975. Bersama dinamika perjalanannya dan

fokus kegiatannya di dalam bidang pendidikan selama puluhan tahun,

Yayasan ini lebih dikenal dengan Yayasan Pendidikan Budhi Warman.


60

64

2. Profil SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur

Penelitian dilaksanakan di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur.

Adapun profil sekolah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Nama Sekolah : SMA Budhi Warman 1

b. Alamat : Jalan Raya Bogor Km. 19

Kelurahan : Kramat Jati

Kecamatan : Kramat Jati

Kode Pos : 13510

c. Nomor Telepon : (021) 8096069 Faksimile

: (021) 80873802

d. E-mail : budhiwarman1_sma@yahoo.com Website : http://sma-

budhiwarman1.sch.id

e. Status Sekolah : Swasta

Jenjang Akreditasi :A

Nomor : Ma.024454/2014

Tahun : 2014 s.d 2019

f. Nama Yayasan/Pengelola : Yayasan Budhi Warman

g. N.S.S : 301016405034/30051

NPSN : 20103215

NIS : 30015

Berdiri : 1968

Izin Operasional : No. Kep. 11354/-1.851.68


61

3. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Nilai dan Profil Responden

a. Visi SMA Budhi Warman 1

“Mewujudkan siswa berakhlak mulia, unggul dalam prestasi

akademik dan non akademik serta berkecakapan hidup”.

Indikator Visi SMA Budhi Warman 1:

1) Unggul dalam penghayatan dan penerapan ajaran agama yang

dianut.

2) Seluruh Guru memiliki kesesuaian antara ijazah dengan mata

pelajaran yang diampu.

3) Terciptanya pembelajaran yang inovatif dan tiada jam pelajaran

berlangsung tanpa kehadiran guru di dalam kelas.

4) Terwujudnya peningkatan kualitas lulusan di bidang akademik

dan non akademik.

b. Misi SMA Budhi Warman 1

1) Mengaplikasikan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari.

2) Mengembangkan profesionalisme dalam proses belajar mengajar

agar tercipta iklim yang kondusif bagi terwujudnya kualitas hasil

belajar yang optimal.

3) Meningkatkan prestasi dan mengembangkan inovasi pelaksanaan

pembelajaran baik di bidang akademis dan non akademis.

4) Memanfaatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana secara

optimal dan berbasis ICT untuk peningkatan kualitas proses

pembelajaran.

5) Meningkatkan kualitas mutu lulusan yang berkecakapan hidup

dan kompeten sesuai standar kompetensi lulusan.


62

6) Meningkatkan “Brand Image” sekolah melalui optimalisasi

kualitas pengelolaan dan layanan.

c. Tujuan Pendidikan SMA Budhi Warman 1

1) 30% program kegiatan unggulan (English Conversation,

Pemanfaatan ICT, Membaca Al’quran dan Literasi).

2) Tersusunya kriteria kelulusan 55,00 dan kriteria kenaikan 75,00.

3) 70% siswa mengikuti ekstrakulikuler, mengirim kontingen

sebanyak 25 kali dan memperoleh 20 piala.

4) Standar penerimaan kurang lebih 65,00.

5) 50% lulusan memenuhi persyaratan lulus UN 15% siswa

diterima di PTN dan Kedinasan dimana 65% lulusan melanjutkan

studi.

d. Motto

SMA Budhi Warman 1 mempunyai motto “CERDAS, KREATIF,

UNGGUL dan BERBUDI LUHUR”.

e. Nilai-nilai yang ada di SMA Budhi Warman 1

1) Kebersihan 6) Keindahan

2) Kesopanan 7) Kejujuran

3) Ketertiban 8) Kenyamanan
4) Keimanan 9) Keamanan

5) Kerapihan 10) Kreatif

4. Karakteristik Responden

Sebanyak 81 responden yang diambil dari jumlah populasi secara

keseluruhan siswa/i kelas XI, responden dalam penelitian ini adalah

siswa/i kelas XI IPS SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur.

Tabel 4.1
Karakteristik responden
63
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase

1 Laki-laki 40 49,38%

2 Perempuan 41 50,62%

Jumlah 81 100%

Sumber: Data primer diolah oleh peneliti (2019)

5. Jumlah Pendidik dan Tenaga Pendidik

Tabel 4.2
Jumlah Pendidik dan Tenaga Pendidik

No Jabatan PT Pendidikan PTK Jumlah PTK

1 Kepala Sekolah S2 1

2 Wakil Kepala Sekolah S1 2

3 Guru S1 30

4 Tata Usaha SMA 12

5 Pramu Sekolah SMP 2

Jumlah 47

Sumber: Dokumentasi SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur (2018)

6. Struktur Organisasi Sekolah


64

Kepala Sekolah
Dra. Haryanto, S. PdI

Wakil Kepal a Kurikulum


Arief Pram ono, S. Kom

Wakil Kepa la Kesiswaan


Redi Rud iana, S. Pd

Kepala Tata Usaha

Satya Mulya, SE

Ketua Pr ogram IPA Ketua Program IPS Kurikulum Pemb ina OSIS

Munan dar, S. Pd Syaikhu, S. Pd Pramesti, S. P d M. Iq bal, S. Pd

Wa li Kelas

Guru SMA Budhi Warman 1

Siswa – Siswi SMA Budhi Warman 1

Gambar 4.1
Struktur Organisasi SMA Budhi Warman 1
Tahun Ajaran 2018/2019

B. Pengolahan Data Hasil Penelitian

Pengolahan data hasil penelitian yang dipergunakan untuk

menganalisis penelitian ini, yaitu menggunakan koefisien korelasi product

moment, koefisien determinasi, analisis regresi sederhana dan uji hipotesis.

Responden yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah siswa/i

kelas XI Jurusan IPS di SMA Budhi Warman 1 tahun ajaran 2018/2019,


65
yang terdiri dari 81 siswa/i dimana perempuan berjumlah 41 orang dan

lakilaki berjumlah 40 orang.

Data yang dihitung berasal dari jawaban-jawaban responden yang

terdapat dalam kuesioner, selanjutnya dicari skor total untuk variabel X

sedangkan untuk variabel Y data yang dihitung berasal dari ulangan harian

siswa. Berikut adalah data berpasangan antara variabel kesulitan belajar

siswa (X) dan variabel hasil belajar siswa kelas XI (Y) pada mata

pelajaran ekonomi:

Tabel 4.3
Perhitungan Regresi dan Korelasi Sederhana

Responden Var. X Var.Y X2 Y2 XY

1 93 73 8649 5329 6789


2 83 67 6889 4489 5561

3 87 78 7569 6084 6786

4 84 89 7056 7921 7476

5 86 73 7396 5329 6278

6 86 67 7396 4489 5762

7 84 83 7056 6889 6972

8 85 73 7225 5329 6205

9 86 78 7396 6084 6708


10 87 86 7569 7396 7482 11 85 85 7225 7225 7225

12 82 73 6724 5329 5986 13 83 78 6889 6084 6474 14 87 83 7569

6889 7221 15 83 83 6889 6889 6889 16 86 90 7396 8100 7740

17 86 90 7396 8100 7740 18 91 83 8281 6889 7553 19 84 78 7056

6084 6552 20 87 85 7569 7225 7395 21 85 84 7225 7056 7140 22 84

89 7056 7921 7476 23 88 88 7744 7744 7744 24 84 82 7056 6724

6888 25 83 80 6889 6400 6640 26 80 73 6400 5329 5840 27 89 89

7921 7921 7921 28 85 86 7225 7396 7310 29 85 85 7225 7225 7225

30 89 93 7921 8649 8277 31 96 93 9216 8649 8928

32 86 90 7396 8100 7740

33 89 88 7921 7744 7832

34 84 75 7056 5625 6300

35 88 78 7744 6084 6864


66

36 91 86 8281 7396 7826

37 86 84 7396 7056 7224

38 89 80 7921 6400 7120

39 79 82 6241 6724 6478 40 83 78 6889 6084 6474 41 91 90 8281 8100

8190 42 87 86 7569 7396 7482

43 83 92 6889 8464 7636 44 82 92 6724 8464 7544 45 96 93 9216

8649 8928 46 82 95 6724 9025 7790 47 85 80 7225 6400 6800

48 84 80 7056 6400 6720 49 82 77 6724 5929 6314 50 90 80 8100

6400 7200 51 97 85 9409 7225 8245 52 83 73 6889 5329 6059 53 85

82 7225 6724 6970 54 88 88 7744 7744 7744 55 82 88 6724 7744

7216 56 87 85 7569 7225 7395 57 93 86 8649 7396 7998 58 86 86

7396 7396 7396 59 82 80 6724 6400 6560 60 82 82 6724 6724 6724

61 79 75 6241 5625 5925 62 87 73 7569 5329 6351

63 96 85 9216 7225 8160

64 85 82 7225 6724 6970

65 88 82 7744 6724 7216

66 90 86 8100 7396 7740

67 83 92 6889 8464 7636

68 87 86 7569 7396 7482

69 82 82 6724 6724 6724

70 85 80 7225 6400 6800 71 85 55 7225 3025 4675 7282 95

6724 9025 7790 73 84 95 7056 9025

7980

74 86 85 7396 7225 7310 75 86 93

7396 8649 7998 76 97 90 9409 8100 8730 77

92 86 8464 7396 7912 78 95 90 9025

8100 8550

79 87 86 7569 7396 7482 80 79 67

6241 4489 5293 81 88 92 7744 8464 8096

 6988 6735 604230 564415 581772

Sumber: Peneliti (2019)


67
1. Koefisien Korelasi Sederhana

Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui apakah


ada hubungan kesulitan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI
pada mata pelajaran ekonomi di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur.
Adapun untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi, maka dilakukan
langkah perhitungan sebagai berikut:
n = 81

X = 6988

Y = 6735

X2 = 604230

Y2 = 564415

XY = 581772

Selanjutnya dihitung menggunakan perhitungan koefisien korelasi

sebagai berikut:

Maka diperoleh angka koefisien korelasi yaitu: rxy = 0,2986

Untuk menafsirkan koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria

sebagai berikut:

Tabel 4.4
Pendoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
68

Besar”r” product Interprestasi

Moment

0,00 - 0,199 Antara variabel X dan Variabel Y memang terdapat korelasi,


tetapi sangat lemah sehingga korelasi diabaikan
0,20 - 0,399 Antara variabel X dan Variabel Y memang terdapat korelasi
yang rendah
0,40 - 0,599 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi
yang sedang atau cukup
0,60 - 0,799 Antara variabel X dan vaiabel Y memang terdapat korelasi
yang kuat atau tinggi
0,80 - 1,000 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi
yang sangat kuat atau sangat tinggi
Sumber: Sugiyono (2017:184)
Dari hasil perhitungan korelasi diatas dapat disimpulkan bahwa

koefisien korelasi rxy =0,2986. Nilai ini bila dibandingkan dengan tabel

interprestasi termasuk kategori rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa

terdapat hubungan yang rendah terkait kesulitan belajar siswa (X)

terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di

SMA Budhi warman 1 Jakarta Timur (Y).

2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi didapatkan dengan mengkuadratkan koefisien

korelasi. Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kontribusi variabel kesulitan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas

XI pada mata pelajaran ekonomi, dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

KD = r2 x 100%

KD = (0,2986)2 x 100%

KD = 0,0892 x 100%

KD = 8,92%

Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa Koefisien

Determinasi (KD) sebesar 0,0892 atau 8,92%. Hal ini berarti bahwa

kesulitan belajar memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa


69
sebesar 8,92% sedangkan sisanya sebesar 91,08% ditentukan oleh

faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini, seperti gaya

belajar, disiplin belajar, motivasi belajar, dan lain sebagainya.

3. Koefisien Regresi Linier Sederhana

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan fungsional

antara variabel (X) dengan variabel (Y). adapun rumus regresi linear

sederhana:

Y = a + bX

Adapun hasil persamaan regresi diketahui nilai:


n = 81

X = 6988

Y = 6735

X2 = 604230

Y2 = 564415

XY = 581772
Untuk mencari b:

= 0,54

Untuk mencari a:
70

= 36,80

Setelah diketahui analisis menunjukkan bahwa besarnya nilai a = 36,80

dengan koefisien b = 0,54, sehingga ditentukan persamaan regresinya

adalah sebagai berikut: Y = 36,80 + 0,54x

Y = 36,80 + 0,54 X

Dari persamaan regresi diatas maka dapat disimpulkan bahwa jika

kesulitan belajar bernilai 0, atau tidak menggunakan kesulitan belajar

maka hasil belajar siswa sebesar a atau 36,80 sedangkan pengaruh

kesulitan belajar terhadap hasil belajar siswa sebesar b atau 0,54.

Sehingga jika kesulitan belajar ditingkatkan per 1 satuan maka nilai

hasil belajar siswa meningkat sebesar b atau 0,54.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuktikan hipotesis (Ho) atau

hipotesis altenatif yang diterima, maka langkah selanjutnya adalah

membandingkan thitung dengan ttabel untuk mengetahui keberartian korelasi

kesulitan belajar terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dilakukan

uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Formulasi hipotesis

Ho : p = 0 artinya tidak ada pengaruh antara kesulitan belajar dengan

hasil belajar siswa


71
Ho : p > 0, artinya ada pengaruh antara kesulitan belajar dengan hasil

belajar siswa

2) Menentukan 𝐭𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠

= 2,7784

Maka diperoleh thitung sebesar 2,7784

3) Nilai 𝜶 dan t Tabel

Setelah diketahui nilai thitung, maka nilai thitung dibandingkan dengan

ttabel. Tabel signifikasi kesalahan yang digunakan (𝛼) = 5% uji dua

pihak dan derajat kebebasan (dk) = n-2.

Dimana nilai kritis pengujian dapat diperoleh dari tabel distribusi

dengan rumus sebagai berikut:

α = 5%

= 0,05%
Dk = n-2

= 81-2

= 79

Untuk t - 𝛼 (dk = n-2) maka diperoleh ttabel = 1,9904

4) Kriteria Pengujian

Kriteria pengujian dalam penelitian ini adalah:


72

Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

-2,7784 -1,9904 0 1,9904 2,7784

Gambar 4.2 Kurva pengujian hipotesis


Sumber: Peneliti (2019)

(a) Ho ditolak jika thitung > ttabel atau 2,7784 > 1,9904

(b) Ha diterima jika thitung > ttabel atau 2,7784 > 1,9904

Dari hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa ttabel dengan 𝛼 =

5% untuk uji dua pihak (dk) = n-2 adalah 1,9904 dari hasil perhitungan

diperoleh thitung > ttabel (2,7784 > 1,9904), maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara

variabel X (kesulitan belajar) terhadap variabel Y (hasil belajar siswa)

pada mata pelajaran ekonomi.

D. Interprestasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sesuai data yang ada,

untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh kesulitan belajar

terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di

SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur, dapat dilihat dari hasil koefisien

korelasi product moment sebesar r = 0,2986, hal ini menunjukkan adanya

pengaruh yang rendah atau tidak signifikan antara variabel X (kesulitan


73
belajar) terhadap variabel Y (hasil belajar siswa) pada mata pelajaran

ekonomi di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur (survei siswa kelas XI).

Analisis koefisien determinasi sebesar 8,92% menunjukkan bahwa

kontribusi variabel X (kesulitan belajar) terhadap variabel Y (hasil belajar

siswa kelas XI) pada mata pelajaran ekonomi di SMA Budhi Warman 1

Jakarta Timur sebesar 8,92% dan sisanya sebesar 91,08% ditentukan oleh

faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Seperti gaya

belajar, disiplin belajar, motivasi belajar, dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui hubungan variabel X (kesulitan belajar) dengan

variabel Y (hasil belajar siswa), maka hasil analisis diperoleh persamaan

regresinya sebesar Y = 36,80 + 0,54x dimana nilai konstanta (a) atau nilai

tetap dari persamaan yaitu 36,80 artinya pada saat nilai kesulitan belajar

sama dengan 0 hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi

adalah sebesar 36,80 satuan dan bila b sebesar 0,54 artinya setiap kenaikan

1% pada kesulitan belajar, maka akan naik hasil belajar siswa kelas XI

pada mata pelajaran ekonomi sebesar 0,54.

Hasil analisis signifikasi koefisien korelasi dilakukan dengan

pengujian hipotesis atau uji t yang menunjukkan bahwa thitung lebih besar

dari ttabel yaitu 2,7784 > 1,9904. Hal ini menyatakan bahwa terdapat

pengaruh antara kesulitan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI

pada mata pelajaran ekonomi di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur.

Kesulitan belajar yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa

kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di SMA Budhi Warman 1 Jakarta

Timur diantaranya: siswa malas belajar dirumah maupun disekolah jika

tidak ada tugas yang diberikan oleh guru, metode pembelajaran yang

diajarkan guru monoton dan siswa merasa bosan saat belajar. Selain itu,

ketika guru menjelaskan materi pelajaran ekonomi siswa biasanya


74

berbicara dengan teman sebangku, hal ini yang membuat siswa tidak fokus

dan kurang memahami materi pelajaran ekonomi. Pada era teknologi

digital sekarang ini, biasanya hampir semua orang memiliki handphone.

Hal ini juga berpengaruh kepada siswa, ketika guru menjelaskan materi

pelajaran didalam kelas biasanya ada siswa yang mencari kesempatan

untuk bermain handphone dan ketika guru tidak masuk kelas siswa lebih

asik memilih bermain handphone seperti bermain game dan sosial media,

dibandingkan dengan membaca buku pelajaran. Hasil penelitian pun juga

menemukan halhal lain yang ikut memberikan kontribusi antara lain teman

bergaul, keyakinan dalam diri siswa, serta peranan guru dan orang tua

yang kurangnya memberikan perhatian dan motivasi kepada siswa/i.

Penelitian yang dilakukan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

sebelumnya oleh Devi Sri Herliani (2017). Dengan judul

penelitian”Pengaruh Kesulitan Belajar Terhadap Hasil Belajar Peserta

Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Nusa Putra

Tanggerang”. Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Pengetahuan Sosial. Program

Studi Pendidikan ekonomi. Universitas Idraprasta PGRI. Dari penelitian

ini data yang diperoleh dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,348 nilai ini

bila dibandingkan dengan tabel interprestasi termasuk kategori rendah. Hal

ini berarti data tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang tidak

signifikan antara kesulitan belajar terhadap hasil belajar peserta didik pada

mata pelajaran ekonomi, selanjutnya hasil analisis nilai koefisien

determinasi sebesar 12,11% yang menunjukkan bahwa kontribusi variabel

X (kesulitan belajar) terhadap Y (hasil belajar peserta didik) sebesar

12,11% dan sisanya sebesar 87,89% ditentukan oleh faktor lain yang tidak

dibahas dalam penelitian ini. Hasil uji hipotesis thitung dan ttabel
75
menghasilkan thitung lebih besar dari ttabel yaitu 3,220 > 1,997. Dengan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha diterima atau Ho ditolak artinya

adanya pengaruh kesulitan belajar terhadap hasil belajar peserta didik pada

mata pelajaran ekonomi.

Penelitian selanjutnya menolak, penelitian yang dilakukan oleh Benny

Surahman (2015). Dengan judul penelitian”Pengaruh Cara Belajar,

Kesulitan Belajar, dan Keaktifan Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa

Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK N 2 Wonosari

Yogyakarta”. Universitas Negeri Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis

dan pembahasan terdapat pengaruh yang signifikan antara kesulitan belajar

terhadap prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan r sebesar 0,509 berarti

terdapat pengaruh positif yang cukup kuat antara variabel kesulitan belajar

(X2) dengan variabel prestasi belajar (Y). Kemudian uji hipotesis t hitung dan

ttabel diperoleh nilai thitung sebesar 5,288 lebih besar dari nilai ttabel sebesar

5,288 > 1,701 yang menunjukkan bahwa Ha diterima atau Ho ditolak

berarti hasilnya signifikan

Penelitian yang terakhir menolak, penelitian yang dilakukan oleh

Ulfiani Rahman, Nursalam, dan M. Ridwan Tahir (2015). Artikel ini

dimuat dalam jurnal Mapan: Jurnal Matematika dan Pembelajaran, p-

ISSN: 2354-

6883; e-ISSN: 2581-172X. Volume 3, Nomor 1 juni 2015. Dengan judul”

”Pengaruh Kecemasan dan Kesulitan Belajar Matematika terhadap Hasil

Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X MA Negeri 1 Watampone

Kabupaten Bone”. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif

menggunakan pendekatan ex-post-facto yang digunakan untuk mengetahui

hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan

(dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan


76

analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

yaitu tingkat kesulitan belajar matematika pada siswa kelas X MA Negeri

1 Watampone yaitu sebanyak 16% pada kategori rendah, 64% pada

kategori sedang, dan 20% pada kategori tinggi. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa skor kesulitan belajar siswa berada pada kategori

sedang. Pada uji normalitas untuk variabel kesulitan belajar dengan taraf

signifikan yang ditetapkan = 0,05, hasil pengolahan uji normalitas dengan

spss 21.0 diperoleh sign sebesar 0,417. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

data kesulitan belajar berdistribusi normal karena nilai sign lebih besar

yaitu 0,417>0,05. Selanjutnya hasil uji linieritas kesulitan belajar diperoleh

hasil sig. 0,239 > sehingga data kesulitan belajar linier. Pada analisis

regresi linier

berganda menunjukkan persamaan Y = 102,060 - 0,152 X1 - 0,180 X2

dengan hasil korelasi r sebesar 0,532 yang berarti terjadi hubungan yang

sedang antara kecemasan dan kesulitan belajar terhadap hasil belajar

matematika. Hasil analisis statistik inferensial memberikan kontribusi

sebesar 28,3%, sedangkan selebihnya 71,7% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini, ternyata kecemasan belajar

dan kesulitan belajar pada mata pelajaran matematika berpengaruh

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X MA Negeri 1 Watampone

Kabupaten Bone.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan temuan fakta yang telah disajikan dalam bab-bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari hasil analisis diperoleh tingkat pengaruh korelasi product moment

kesulitan belajar dengan hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran

ekonomi sebesar r = 0,2986. Interprestasi data hasil korelasi dapat dilihat

dari hasil korelasinya sebesar r = 0,2986, termasuk dalam kategori rendah.

Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang rendah antara variabel X (kesulitan

belajar) terhadap variabel Y (hasil belajar siswa).

2. Koefisien determinasi sebesar 8,92% yang menunjukkan bahwa kontribusi

variabel X (kesulitan belajar) terhadap variabel Y (hasil belajar siswa)

sebesar 8,92% dan sisanya sebesar 91,08% ditentukan oleh faktor lain

yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

3. Untuk mengetahui hubungan variabel X (kesulitan belajar) dengan

variabel Y (hasil belajar siswa), dapat dilihat dari hasil persamaan

regresinya yaitu Y = 36,80+0,54 X, dapat disimpulkan bahwa setiap

kenaikan 1 (satu) skor variabel kesulitan belajar akan menyebabkan

kenaikan sebesar 0,54 pada skor variabel hasil belajar dengan konstanta (a)

sebesar 36,80.
85

86

4. Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil yang diperoleh dari hasil
pengujian

hipotesis yang menunjukkan bahwa lebih besar dari yaitu

2,7784 > 1,9904 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara

kesulitan belajar terhadap hasil belajar siswa.

B. Saran

Setelah selesainya penelitian ini, untuk lebih meningkatkan pengetahuan

guru mengenai berbagai faktor kesulitan belajar yang dialami oleh siswa/i,

sehingga guru dapat lebih selektif dan segera memberikan pengarahan,

perbaikan untuk siswa/i yang mengalami kesulitan belajar baik secara internal

maupun eksternal di SMA Budhi Warman 1 Jakarta Timur, dan umumnya bagi

pembaca penelitian ini. Peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Siswa/i hendaknya selalu memperhatikan penjelasan dari guru, ketika

guru sedang memberikan materi pelajaran didepan kelas agar siswa dapat

mengerti dan memahami setiap materi pelajaran yang disampaikan oleh

guru, sehingga tidak terjadi ketertinggalan dalam hal pelajaran yang dapat

mengakibatkan kesulitan belajar dan akhirnya akan berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa.

2. Bagi Guru

Guru hendaknya memotivasi siswa agar lebih rajin dan bersemangat dalam

belajar baik disekolah maupun dirumah. Selain itu, guru hendaknya 87


memberikan berbagai metode pembelajaran yang lebih menarik, kreatif dan

mudah dipahami oleh siswa/i, guna meminimalisir kesulitan dalam belajar.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya lebih meningkatkan pengawasan bagi siswa yang

mengalami kesulitan didalam belajar dan segera memberikan bimbingan

atau arahan untuk mengatasi masalah kesulitan belajar tersebut. Selain itu,

sekolah lebih meningkatkan sarana dan prasarana sekolah guna menunjang

kualitas belajar siswa/i.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan Metode Dan Paradigma Baru.


Bandung: Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Baharuddin, & Wahyuni, E. N. (2015). Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Budiarti, Melik. (2017). Bimbingan Konseling Di Sekolah Dasar. Magetan: CV. AE
Media Grafika.
Dimyanti, & Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rhineka Cipta.
Hermino, Agustinus. (2013). Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolah
(Tinjauan Perilaku Organisasi Menuju Comprehensive Mutilevel
Planning). Jakarta: PT Gramedia.
Husamah, Pantiwati, Y., Restian, A., & Sumarsono, P. (2018). Belajar dan
Pembelajaran. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Ibrohim, Asori. (2018). Jejak Inovasi Pembelajaran IPS (Mengembangkan
Profesi Guru Pembelajar). Yogyakarta: PT. Leutika Nouvalitera.
Idrus, Enjang. (2018). Membongkar Psikolog Belajar Aplikatif. Majalengka: Guepedia.
Irham, M., & Wiyani, N. A. (2013). Psikologi Pendidikan : Teori dan Aplikasi
dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Lefudin. (2017). Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.
Mulyadi. (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar & Bimbingan Terhadap Kesulitan
Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera.
Narimawati, Umi. (2008). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi. Bandung: Agung Media.
Rahardja, P., & Manurug, M. (2008). Teori Ekonomi Makro. Jakarta: LPFEUI.
Rusman. (2017). Belajar & Pembelajaran (Berorientasi Standar proses
Pendidikan). Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. (2017). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Setyosari, Punaji. (2013). Metode Penelitian: Pendidikan & Pengembangan.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Siregar, S. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Sudaryono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan . Jakarta: Prenadamedia Group.
Sudjana, Nana. (2008). Dasar-dasar proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugihartono, dkk. (2013). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Uny Press.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kauntitatif dan
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukirno, Sadono. (2015). Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Rosda.
Syah, Muhibbin. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tim Penyusun Kamus. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Wahab, Rohmalina. (2016). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Skripsi:
Herliani, Devi Sri. (2017). Pengaruh Kesulitan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Nusa Putra
Tanggerang. (Skripsi). Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta.

Skripsi diakses secara online:

Surahman, Benny. (2015). Pengaruh Cara Belajar, Kesulitan Belajar dan


Keaktifan Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Program Studi Teknik
Komputer dan Jaringan SMK N 2 Wonosari Yogyakarta. Diakses dari
eprints.uny.ac.ad.pdf, pada 16 Desember 2018.

Jurnal, diakses secara Online:


Arisetiawan, Jati Wahyu. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kesulitan Belajar Mata Diklat Kearsipan Siswa Kelas XI Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Blora. Economic Education
Analysis Journal, November 2013, hlm. 96. ISSN 2252-6544.
Rahman, U., Nursalam, & Tahir, M. R. (2015). Pengaruh Kecemasan dan
Kesulitan Belajar Matematika terhdap Hasil Belajar Matematika Pada
Siswa Kelas X MA Negeri 1 Watambone. Journal Matematika dan
Pembelajaran, jurnal vol.3 Nomor 1 Juni 2015, hlm 99. E-ISSN: 2581-
172X.
Peraturan Perundangan:
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Internet:
Ekowati (2008). Pembelajaran IPS dan Ekonomi. (Ekowati Blog:
http://ekowati52.wordpress.com/, diakes pada 16 Desember 2018).

LAMPIRAN
Lampiran 1

ANGKET KESULITAN BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN EKONOMI DI SEKOLAH

A. Identitas Siswa

Nama Lengkap :

No. Absen :

Kelas : Sekolah :

B. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan sebelum menjawab.

2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur sesuai dengan keadaan diri anda yang

sebenarnya.

3. Berilah tanda ceklis () pada salah satu kolom pilihan jawaban dibawah ini

dengan keterangan sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju
RG : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

4. Tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban saudara/i bersifat pribadi dan tidak

akan mempengaruhi nilai ulangan harian maupun nilai raport saudara/i.

Angket Pernyataan Kesulitan Belajar Siswa/i


No Pernyataan SS S RG TS STS

Saya berusaha belajar dengan rajin supaya hasil


1 belajar saya meningkat
Saya memberanikan diri untuk bertanya kepada
guru ketika ada mata pelajaran yang tidak saya
2
pahami

Ketika akan menghadapi ujian saya melakukan


3 SKS (sistem kebut semalam)

Saya merasa kesulitan saat belajar ekonomi


4
terutama dalam perhitungannya
Saya memperhatikan dengan serius dan penuh
perhatian terhadap materi pelajaran ekonomi yang
5
disampaikan oleh guru

Malas untuk belajar jika tidak ada tugas dari guru


6 baik dirumah maupun disekolah

Saya merasa bersemangat ketika belajar dikelas


7
terutama saat mata pelajaran ekonomi

Pandangan mata menjadi rabun apabila duduk


8
didepan atau dibelakang kelas
Tidak dapat mendengarkan secara jelas materi
9 pelajaran yang disampaikan oleh guru
Perbedaan fisik membuat saya merasa dihindari
10 oleh teman sekelas
Fasilitas yang ada disekolah sudah menunjang
11 kegiatan saya untuk belajar
Bermain handphone saat jam pelajaran didalam
12 kelas
Guru membantu ketika saya mengalami kesulitan
13 belajar terutama saat jam pelajaran ekonomi
Guru hanya memperhatikan siswa/i yang
memahami materi pelajaran dan tidak
14
memperhatikan siswa/i lainnya yang mengalami
kesulitan dalam memahami pelajaran
Metode belajar ekonomi yang diajarkan guru
15 monoton dan membuat saya merasa bosan saat
belajar dikelas.

Berbicara dengan teman sebangku ketika guru


16 sedang menjelaskan materi pelajaran ekonomi di
depan kelas
saya sering tertidur di dalam kelas terutama saat
17 jam pelajaran ekonomi
Saya dan teman selalu berusaha untuk meraih nilai
18 ekonomi tertinggi di kelas

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru


19
dengan dengan teliti dan tepat waktu
Ketika saya mengalami kesulitan dalam belajar,
20 orang tua saya senantiasa membatu dalam
mengatasi kesulitan belajar tersebut
Kedua orang tua sibuk bekerja dan kurang
21 memperhatikan saya saat belajar
Anggota keluarga memberikan dukungan kepada
saya untuk belajar dengan tenang dan tidak
22 menyalakan televisi/radio/musik/ berbincang
dengan keras saat saya sedang belajar
Orang tua saya bersikap acuh tak acuh jika saya
23 tidak belajar dirumah
Penghasilan orang tua saya relatif cukup untuk
24 membiayai kebutuhan sehari-hari
Orang tua saya membelikan buku pelajaran dan
25 kebutuhan belajar lainnya yang dibutuhkan untuk
sekolah

Terimakasih Lampiran 4

ANGKET KESULITAN BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN EKONOMI DI SEKOLAH


A. Identitas Siswa

Nama Lengkap :

No. Absen :

Kelas : Sekolah :

B. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan sebelum menjawab.

2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur sesuai dengan keadaan diri anda yang

sebenarnya.

3. Berilah tanda ceklis () pada salah satu kolom pilihan jawaban dibawah ini

dengan keterangan sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

RG : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

4. Tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban saudara/i bersifat pribadi dan tidak

akan mempengaruhi nilai ulangan harian maupun nilai raport saudara/i.

Angket Pernyataan Kesulitan Belajar Siswa/i


No Pernyataan SS S RG TS STS

Saya berusaha belajar dengan rajin supaya hasil belajar


1 saya meningkat

Saya memberanikan diri untuk bertanya kepada guru


2
ketika ada mata pelajaran yang tidak saya pahami

Ketika akan menghadapi ujian saya melakukan SKS


3
(sistem kebut semalam)
Saya memperhatikan dengan serius dan penuh
4 perhatian terhadap materi pelajaran ekonomi yang
disampaikan oleh guru
Malas untuk belajar jika tidak ada tugas dari guru baik
5 dirumah maupun disekolah

Saya merasa bersemangat ketika belajar dikelas


6
terutama saat mata pelajaran ekonomi

Pandangan mata menjadi rabun apabila duduk didepan


7
atau dibelakang kelas
Tidak dapat mendengarkan secara jelas materi pelajaran
8 yang disampaikan oleh guru
Perbedaan fisik membuat saya merasa dihindari oleh
9 teman sekelas
Fasilitas yang ada disekolah sudah menunjang kegiatan
10 saya untuk belajar

11 Bermain handphone saat jam pelajaran didalam kelas


Guru membantu ketika saya mengalami kesulitan
12 belajar terutama saat jam pelajaran ekonomi
Guru hanya memperhatikan siswa/i yang memahami
materi pelajaran dan tidak memperhatikan siswa/i
13 lainnya yang mengalami kesulitan dalam memahami
pelajaran

Metode belajar ekonomi yang diajarkan guru monoton


14 dan membuat saya merasa bosan saat belajar dikelas.
Berbicara dengan teman sebangku ketika guru sedang
15 menjelaskan materi pelajaran ekonomi di depan kelas
saya sering tertidur di dalam kelas terutama saat jam
16 pelajaran ekonomi
Saya dan teman selalu berusaha untuk meraih nilai
17 ekonomi tertinggi di kelas

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan


18
dengan teliti dan tepat waktu
Kedua orang tua sibuk bekerja dan kurang
19 memperhatikan saya saat belajar
Anggota keluarga memberikan dukungan kepada saya
untuk belajar dengan tenang dan tidak menyalakan
20 televisi/radio/musik/ berbincang dengan keras saat saya
sedang belajar

Orang tua saya bersikap acuh tak acuh jika saya tidak
21
belajar dirumah
Orang tua saya membelikan buku pelajaran dan
22 kebutuhan belajar lainnya yang dibutuhkan untuk
sekolah
Terimakasih
Lampiran 10

Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XI

Kelas XI IPS 1
NO NAMA SISWA UH
NAMA SISWA UH
NO
1 Ahmad Affandi 73 2 Ahmad Irwansyah
30 Muhammad Ardiansyah 93
67 3 Amanda Mufidah Rafah 78 4 Amanda 31 Muhammad Fajar Fauzan 93
Salsabilla 89 5 Arung Bahtiar Donom 73 6 32 Muhammad Ichsan Aguinaldi 90
Atika Dian Puspita 67 33 Muhammad Ilham 88
7 Aulia Sahara 83 34 Muhammad Rafly 75
8 Beatric 73 35 Nanda Firmansyah 78
9 Benedictus Eben Haezer Rich 78 36 Oza Oktiva 86
Hasian
37 Putri Rahma Fadila 84
10 Dayu Evita Veren 86
38 Rizky Agung Saputra 80
11 Dhane Adriane 85
39 Rizky Ardiansyah 82
40 Salsabilah Safitri 78
12 Dhea Tri Wulandari 73

13 Elisa Khairani Nasution 78 14 Fachrizan Nur' Athallah Zain 83


15 Fachrul Aprizal 83

16 Faradilla Hari Priyadi 90

17 Farhan Syah 90

18 Fashya Alya Firmansyah 83


19 Firdaus Indah Cahyani 78
20 I Gusti Ayu Made Tirta Puspa 85
Wati
21 Indriyanti Dwi Cahyaningrum 84 22 Jacinta Natasya Catur Patricia 89

23 Jasmine Zahrani 88

24 Lovina Kutezzka 82
25 Mahdi 80
26 Mahsein Alatas 73

27 Mira Febrianti 89
28 Muhamad Alfian Maulana 86
Akhsan

29 Muhamad Iqbal 85

Kelas XI IPS 2
NO NAMA SISWA UH
41 Aditya Novan 90
42 Alfarest T 86
43 Almiragita Rahmanda 92
44 Annisa Dwi Larasati 92
45 Arry Nugroho Jati 93
46 Audy Valerina 95
47 Azriel Aditya Gautama 80
48 Bella Putri Tambunan 80
49 Chairunisa Oktaviani 77
50 Deary Tree Nowi Putri Galuh 80
51 Deva Andaraputra 85
52 Dhiki Wahyudin 73
53 Diajeng Kusdiyah 82
54 Dimas Prayogo 88
55 Dina Hamidah 88
56 Dyaz Meyrawati 85
57 Faraz Drazat 86
58 Gibran Algifari Sendisila 86
59 Isye Nurasiyah 80
60 Jose Oktavianus Rieuwpassa 82
61 Lily Zahra Firdausya 75
62 Muhammad Abdul Aziz 73
63 Muhammad Irgi Fahrezi 85
64 Muhammad Kevin Setiawan 82
65 Muhammad Kewal Syah Arifin 82
66 Nabillah Rizky Auliya 86
67 Nadia Vianti Putri 92
68 Nadya Rahma Ranita 86
69 Nicolas Hamonangan 82
70 Patricia Karin Purba 80
71 Putri Windasari 55
72 Regita Pramesti 95
73 Ridwan Guci 95
74 Rifki Septian Nugraha 85
75 Rosadinda Defanycahya 93
76 Salmaa Muthia Annisa 90
77 Sandy Prasetya 86
78 Sekar Maharani Sudiro 90
79 Shannalta Alma Zahra 86
80 Vido Anugrah Saputra 67
81 Wulandari 92

Lampiran 11

Tabel Penolong Perhitungan Data Variabel Kesulitan Belajar (X)


dan Variabel Hasil Belajar Siswa (Y)

Rumus XY

Responden Var. X Var.Y X2 Y2 XY


1 93 73 8649 5329 6789
2 83 67 6889 4489 5561
3 87 78 7569 6084 6786
4 84 89 7056 7921 7476
5 86 73 7396 5329 6278
6 86 67 7396 4489 5762
7 84 83 7056 6889 6972
8 85 73 7225 5329 6205
9 86 78 7396 6084 6708
10 87 86 7569 7396 7482
11 85 85 7225 7225 7225
12 82 73 6724 5329 5986
13 83 78 6889 6084 6474
14 87 83 7569 6889 7221
15 83 83 6889 6889 6889
16 86 90 7396 8100 7740
17 86 90 7396 8100 7740
18 91 83 8281 6889 7553
19 84 78 7056 6084 6552
20 87 85 7569 7225 7395
21 85 84 7225 7056 7140
22 84 89 7056 7921 7476
23 88 88 7744 7744 7744
24 84 82 7056 6724 6888
25 83 80 6889 6400 6640
26 80 73 6400 5329 5840
27 89 89 7921 7921 7921
28 85 86 7225 7396 7310
29 85 85 7225 7225 7225
30 89 93 7921 8649 8277
31 96 93 9216 8649 8928
32 86 90 7396 8100 7740
33 89 88 7921 7744 7832
34 84 75 7056 5625 6300
35 88 78 7744 6084 6864
36 91 86 8281 7396 7826
37 86 84 7396 7056 7224
38 89 80 7921 6400 7120
39 79 82 6241 6724 6478
40 83 78 6889 6084 6474
41 91 90 8281 8100 8190
42 87 86 7569 7396 7482
43 83 92 6889 8464 7636
44 82 92 6724 8464 7544
45 96 93 9216 8649 8928
46 82 95 6724 9025 7790
47 85 80 7225 6400 6800
48 84 80 7056 6400 6720
49 82 77 6724 5929 6314
50 90 80 8100 6400 7200
51 97 85 9409 7225 8245
52 83 73 6889 5329 6059
53 85 82 7225 6724 6970
54 88 88 7744 7744 7744
55 82 88 6724 7744 7216
56 87 85 7569 7225 7395
57 93 86 8649 7396 7998
58 86 86 7396 7396 7396
59 82 80 6724 6400 6560
60 82 82 6724 6724 6724
61 79 75 6241 5625 5925
62 87 73 7569 5329 6351
63 96 85 9216 7225 8160
64 85 82 7225 6724 6970
65 88 82 7744 6724 7216
66 90 86 8100 7396 7740
67 83 92 6889 8464 7636
68 87 86 7569 7396 7482
69 82 82 6724 6724 6724
70 85 80 7225 6400 6800
71 85 55 7225 3025 4675
72 82 95 6724 9025 7790
73 84 95 7056 9025 7980
74 86 85 7396 7225 7310
75 86 93 7396 8649 7998
76 97 90 9409 8100 8730
77 92 86 8464 7396 7912
78 95 90 9025 8100 8550
79 87 86 7569 7396 7482
80 79 67 6241 4489 5293
81 88 92 7744 8464 8096
Σ 6988 6735 604230 564415 581772
Lampiran 12

Distribusi Nilai rtabel

Signifikansi 5% dan 1%

N The Level of Significance N The Level of Significance


5% 1% 5% 1%

3 0.997 0.999 38 0.320 0.413 4 0.950 0.990 39 0.316

0.408 5 0.878 0.959 40 0.312 0.403 6 0.811 0.917 41

0.308 0.398 7 0.754 0.874 42 0.304 0.393 8 0.707 0.834 43

0.301 0.389 9 0.666 0.798 44 0.297 0.384

10 0.632 0.765 45 0.294 0.380 11 0.602 0.735 46

0.291 0.376 12 0.576 0.708 47 0.288 0.372 13

0.553 0.684 48 0.284 0.368 14 0.532 0.661 49

0.281 0.364 15 0.514 0.641 50 0.279 0.361 16

0.497 0.623 55 0.266 0.345 17 0.482 0.606 60

0.254 0.330 18 0.468 0.590 65 0.244 0.317 19


0.456 0.575 70 0.235 0.306 20 0.444 0.561 75

0.227 0.296 21 0.433 0.549 80 0.220 0.286 22

0.432 0.537 85 0.213 0.278 23 0.413 0.526 90

0.207 0.267 24 0.404 0.515 95 0.202 0.263 25 0.396 0.505

100 0.195 0.256 26 0.388 0.496 125 0.176 0.230 27 0.381 0.487 150 0.159 0.210 28

0.374 0.478 175 0.148 0.194 29 0.367 0.470 200 0.138 0.181 30 0.361 0.463 300 0.113

0.148 31 0.355 0.456 400 0.098 0.128 32 0.349 0.449 500 0.088 0.115 33 0.344 0.442

600 0.080 0.105 34 0.339 0.436 700 0.074 0.097 35 0.334 0.430 800 0.070 0.091 36

0.329 0.424 900 0.065 0.086 37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081

Lampiran 14

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Febriyanti

NPM : 201514501100
Tempat/Tgl Lahir : Depok/ 23 Februari 1997
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
No. Hp : 085886248573
Alamat Email : febri3269@gmail.com
Alamat : Jl. Kemiri Jaya Rt.01/ Rw.01 No.21, Kelurahan Beji,
Kecamatan Beji, Depok 16421.

Menerangkan dengan sesungguhnya:


Pendidikan
1. 2003 - 2009 : SDN Depok Jaya 3
2. 2009 - 2012 : SMP Kesuma Bangsa
3. 2012 - 2015 : SMK Kesuma Bangsa 2 Depok
4. 2015 – Sekarang : Mahasiswi Aktif di Universitas Indraprasta PGRI

Pengalaman Kerja
1. PRAKERIN di Fakultas Ekonomi UI Selama 1 Bulan.
2. Telemarketing di PT. STAR PEAK, Sudirman, Jakarta Pusat. (April 2015) 3.
Tutor di Rumah Belajar Warna, Kalibata Utara (September 2017- Mei 2018).

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Depok, Juli 2019

Febriyanti

Anda mungkin juga menyukai