PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2013
ii
TESIS
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI LINGUISTIK
PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN BAHASA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2013
iii
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI LINGUISTIK
PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN BAHASA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2013
ii
Lembar Pengesahan
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Mengetahui
Direktur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
iii
Ketua
Anggota
iv
Pernyataan Keaslian
NIM
: 1190161066
Jurusan/Program Studi
Strata/Program
: Strata/Program Magister
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/
Tuhan Yang Mahaesa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nya tesis yang
berjudul Kemampuan Menulis Recount Text Dengan Menggunakan Teknik
Picture Series Pada Kelas VIII di SMP Angkasa Kuta ini dapat diselesaikan.
Penyelesaian penulisan tesis ini dapat terjadi karena adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1) Rektor Universitas Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis dalam menempuh pendidikan pascasarjana di institusi yang beliau
pimpin;
2) Direktur
Program
Pascasarjana
Universitas
Udayana
yang
telah
vi
5) Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A. dan Dr. Made Sri Satyawati, S.S.,
M.Hum., selaku pembimbing I dan II yang dengan penuh perhatian dan
kesabaran dalam memberikan bimbingan, saran, dan semangat kepada
penulis. Terima kasih pula penulis ucapkan kepada penguji tesis yang telah
memberikan masukan, saran, sanggahan, serta koreksi sehingga tesis ini
dapat terwujud;
6) para dosen pada Konsentrasi Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa,
Program Studi Magister Linguistik, Program Pascasarjana Universitas
Udayana yang telah banyak memberikan ilmu dan motovasi selama
penulis mengikuti perkuliahan;
7) staf administrasi, Pak Ebuh, Bu Komang, Pak Sadra, dan Bu Gung yang
telah banyak membantu segala kelengkapan administrasi selama penulis
mengikuti perkuliahan;
8) teman-teman konsentrasi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa angkatan
2011, terima kasih atas kerjasama, motivasi, dan dukungannya selama
perkuliahan.
9) Drs. I Wayan Suarwinaya, S.AP selaku Kepala Sekolah SMP Angkasa
Kuta, para guru dan siswa SMP Angkasa Kuta yang telah memeberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah SMP
Angkasa Kuta.
10) orang tua tercinta Si Ketut Mandira Natha, S.H, Jero Made Miasa, dan Ida
Ayu Oka. Saudaraku, kakak dan adik-adikku tersayang Rah Agung, Gek
vii
Agung, Gung Ratih, Gung Bintang, dan Gung Candra serta kekasih yang
selalu memberikan semangat dan dorongan demi selesainya tesis ini.
viii
ABSTRAK
KEMAMPUAN MENULIS RECOUNT TEXT DENGAN MENGGUNAKAN
TEKNIK PICTURE SERIES PADA KELAS VIII DI SMP ANGKASA
KUTA BADUNG
ix
ABSTRACT
This study aimed at finding out whether the use of picture series technique
could improve the writing skill of recount text in eighth graduate students of SMP
Angkasa Kuta as subjects of this study. The sampling were purposely taken from
class A consisting of 31 students.
This study was designed in the form of action-class research involving
four steps in each cycles that were planning, action, observation, and reflection.
This study consists of three cycles, pre-action cycles was used to obtain the data
before treatment. Then two cycles more were to obtain data after treatment and
applied the techniques. To collect data, four instruments were used; test,
observation, questionnaires and documentations. The data analysis was presented
in the table and chart of progressive analysis, and also in descriptive explanation.
The result of quantitative analysis showed that using of picture series
could improve the passive simple present tense ability of the eight grade student
of SMP Angkasa Kuta. It could be seen from the result of the students
achievements tests and the students involvement which increased continuously
during the application techniques. The mean score of students was 70.22 before
techniques applied as the indications that this score categorized into a insufficient
level. After having treatment in the first cycles, the students mean score
improved to 75.15 which categorized into a sufficient level. In the second cycles,
the students mean score improved to 79.54 which was categorized good level.
This improvement was supported by qualitative data.
Keywords : writing, recount text, techniques, picture series
DAFTAR ISI
Halaman
ii
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................
iii
iv
vi
ABSTRAK ...................................................................................................
ix
ABTRACT ...................................................................................................
xi
xvi
xvii
xix
LAMPIRAN .................................................................................................
xx
xi
12
13
13
15
17
17
20
22
25
27
27
29
30
30
xii
31
31
31
32
32
32
32
41
41
42
47
48
49
.............................................................................................
49
49
49
50
53
67
68
xiii
69
69
69
70
74
76
77
80
94
95
95
96
98
101
102
104
120
121
122
124
xiv
126
128
128
130
131
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Generic / Schematics Structure of Recount Text .........................
14
Tabel 3.1 Rubrik Penilaian Recount Text, Aspek Penilaian Organisasi ......
42
43
Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Recount Text, AspekPenilaian Tata Bahasa .....
44
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Recount Text, Aspek Penilaian Mekanik .........
45
46
50
52
56
59
62
62
65
66
67
77
78
82
83
xvi
86
87
91
92
102
103
108
109
113
114
118
119
121
122
124
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Diagram Model Penelitian .......................................................
26
28
53
Grafik 4.3 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian (Siklus I) ...... 79
Grafik 4.4 Nilai Rerata Empat Aspek Penilaian (Siklus I) .......................... 79
Grafik 4.5 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian (Siklus II) ..... 104
Grafik 4.6 Perbandingan Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek
Penilaian (Pratindakan, Siklus I dan Siklus II) .......................... 125
xviii
--
: Sampai
: Jumlah keseluruhan
: Jumlah siswa
: Hasil Siswa
: Rata-rata siswa
HP
: Hand Phone
KBBI
KTSP
PTK
RPP
S01
SMP
SNPI
MGMP
xix
BAB I
PENDAHULUAN
dalam
dunia
pendidikan
menuntut
siswa
untuk
cara
untuk
mempraktikkan
unsur-unsur
linguistik
atau
untuk
3. Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa pada
penerapan teknik picture series dalam menulis recount text pada siswa kelas
VIII di SMP Angkasa Kuta Badung? Mengapa?
2.
3.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN
MODEL PENELITIAN
Menulis Recount Text dengan Menggunakan Teknik Picture Series pada Kelas
VIII di SMP Angkasa Kuta Badung ditulis untuk melengkapi penelitianpenelitian yang telah dilakukan sebelumya. Beberapa penelitian yang digunakan
sebagai kajian pustaka dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
Pertama, penelitian dalam bentuk tesis yang dilakukan oleh Milati (2011)
dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis kalimat Passive Simple Present
Tense Siswa SMPN 1 Tegallalang dengan Pendekatan Chain and Card Game.
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas yang terdiri
atas empat tahapan dalam setiap siklus yang diterapkan. Kelebihan penelitian
Milati adalah hasil analisis data kuantitatif yang digunakan menunjukkan bahwa
pendekatan chain and card game dapat meningkatkan kemampuan menulis
kalimat passive simple present tense pada siswa di SMP N 1 Tegallalang.
Sebaliknya, kelemahannya adalah pendekatan chain and card game yang
digunakan tidak dijelaskan secara terperinci sehingga menyulitkan pembaca untuk
mengerti teknik-teknik dalam permainan kartu tersebut. Relevansinya dengan
penelitian yang dilakukan adalah mengkaji peningkatan kemampuan menulis
6
dalam bahasa Inggris. Perbedaan penelitian sebelumya dan penelitian ini adalah
penelitian sebelumnya menggunakan kalimat passive simple past tense dan
pendekatan chain and card game, sedangkan penelitian ini menganalisis
penggunaan kalimat simple past tense dengan teknik picture series.
Kajian pustaka kedua merujuk penelitian tesis oleh Astika (2012) yang
berjudul Improving The Ability To Use Verbs In Paragraph Writing Through
Grammar Transformational Teaching Method yang mengambil penelitian
tindakan kelas serta menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian itu
menunjukkan bahwa penerapan metode tata bahasa transformasional berhasil
dilakukan karena analisis ini memilih kata kerja yang tidak tepat dengan teori
kesalahan (error analysis) yang digunakan untuk mengatasi masalah siswa. Di
samping itu, dapat mengurangi kesalahan di dalam menggunakan kata kerja dalam
menulis paragraf. Kelemahannya ialah metode transformasi grammar ini
membutuhkan waktu yang lama dalam menganalisis kesalahan yang dilakukan.
Peneliti maupun siswa tidak memiliki waktu yang cukup di kelas karena jam
pelajaran Bahasa Inggris yang terbatas. Relevansinya adalah penelitian ini
menganalisis kesalahan menulis bahasa Inggris dalam upaya meningkatkan
kemampuan menulis siswa. Penelitian sebelumnya menggunakan verba dalam
menulis paragraf melalui grammar transformational teaching method, sedangkan
penelitian ini menganalisis penggunaan kalimat simple past tense dengan teknik
picture series.
Kajian pustaka ketiga yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
yang dilakukan oleh Hidayati (2011) dengan judul tesis Peningkatan
10
digunakan untuk memperbaiki struktur penulisan teks yang dilakukan oleh siswa
dan terbukti mampu meningkatkan kemampuan menulis siswa khususnya dalam
menulis recount text yang sesuai dengan struktur teks itu sendiri. Kelemahannya,
teori yang dipaparkan sangat banyak dan begitu rumit sehingga sulit dipahami
oleh pembaca. Selain itu, tidak disertakannya rubrik penilaian sebagai dasar
penentuan nilai yang diperoleh siswa. Relevansinya dengan penelitian ini adalah
melakukan penelitian tindakan kelas dan recount text menjadi fokus acuan dalam
penelitian. Perbedaanya adalah penelitiaan sebelumnya menggunakan pendekatan
genre-based sedangkan penelitian ini menggunakan picture series.
Penelitian berikutnya yang menjadi kajian pustaka keenam dalam
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Testiana (2009) dengan judul
tesis A Comparative Study on Students Recount Writings Using Role Play and
Pictures as Media. Dalam penelitian yang dilakukakan, peneliti membandingkan
penggunaan teknik role play dan gambar dalam menulis sebuah recoun text pada
siswa kelas 8 I SMPN 2 Purworejo. Peneliti membagi siswa menjadi dua
kelompok. Perlakuan kelompok pertama adalah bermain peran, sedangkan
kelompok kedua adalah dengan gambar. Metode yang penelitian yang dipakai
adalah penelitian eksperimental khususnya intact group comparison design. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknik peran dibuktikan lebih efektif
daripada menggunakan gambar sebagai media yang mampu meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis recount text. Kelemahannya, perlakuan dengan
membagi siswa secara berkelompok dan hanya menerapkan satu teknik dalam
satu kelompok diragukan dapat mewakili kemampuan siswa dalam satu kelas
11
dilakukan ini adalah menggunakan teknik yang sama dan melakukan penelitian
tindakan kelas. Namun penelitian yang dilakukan ini lebih mengacu kepada
karangan yang memiliki struktur skematis yang relevan dengan penerapan teknik
picture series, yaitu recount text. Perbedaanya terletak pada sumber data, dimana
pada penelitian sebelumnya adalah siswa kelas IV SD sedangkan penelitian ini
adalah siswa kelas VIII SMP.
Dari ketujuh penelitian di atas tentang penelitian tindakan kelas dalam
upaya meningkatkan kemampuan menulis berbahasa Inggris belum ada yang
12
2.2 Konsep
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul Kemampuan
Menulis Recount Text dengan Menggunakan Teknik Picture Series pada Kelas
VIII di SMP Angkasa Kuta Badung ada tiga konsep, yaitu menulis, recount text,
dan picture series. Ketiga konsep tersebut dijelaskan seperti berikut ini.
2.2.1 Menulis
Menulis adalah menuturkan atau melukiskan lambang-lambang grafik
yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang
13
(1) personal
14
peran
yang bersifat
15
they, etc. (Fadlun, 2011:98). Menurut Anderson & Anderson (1997) terdapat dua
ciri recount text, yaitu sebagai berikut.
1. Menggunakan descriptive words untuk menggambarkan detail mengenai
siapa, apa, kapan, di mana dan bagaimana.
2. Menggunakan proper noun untuk mengidentifikasi mereka yang terlibat di
dalam recount.
16
17
kata-kata. Berkaitan dengan definisi tersebut picture series adalah media, sarana,
atau alat berupa gambar yang disusun secara berseri dengan tujuan agar siswa
dapat menguasai materi pembelajaran secara cepat dan tepat dengan
memperlihatkan rangkaian gambar di hadapan siswa dalam aktivitas pembelajaran
keterampilan menulis khususnya recount text.
18
19
(reinforcement) adalah faktor penting dalam belajar. Penguatan adalah apa saja
yang memperkuat timbulnya respons. Bila penguatan ditambahkan (positive
reinforcement), maka respons akan semakin kuat. Demikian juga jika penguatan
dikurangi (negative reinforcement, maka respons juga akan lemah. Efek prosedur
dalam memberikan respons dari kondisi pengendalian tertentu biasanya dilakukan
dengan cara lain. Selain menggunakan berbagai macam penguatan, suatu
ketergantungan diatur dengan respons verbal dan penguat umum. Setiap perstiwa
yang bersifat mendahului suatu ganjaran berbeda dapat digunakan sebagai
penguat untuk membawa perilaku bawah kontrol seseorang pada semua kondisi
yang kurang tepat dan rangsangan yang buruk (Skinner, 1957:54).
Menurut Iskandarwassid (2009:4), pembelajaran dimaknai sebagai proses
menuju ke arah yang lebih baik. Variasi belajar dapat diamati melalui proses
tingkah laku atau penampilan anak didik. Ada enam jenis tingkah laku, yaitu
(1) suatu kegiatan belajar peserta didik yang ditampilkan melalui proses stimulus
(S) respons (R), S adalah situasi yang memberikan stimulus, sedangkan R
adalah respons dari stimulus, (2) untaian dan rangkaian, suatu kegiatan belajar
terjadi berdasarkan rentetan atau rangkaian respons yang dihubung-hubungkan,
(3) perbedaan yang beragam, proses belajar terjadi atas serangkaian respons yang
khusus, (4) penggolongan, jenis belajar yang terjadi di atas penggolongan suatu
benda, keadaan, atau perbuatan yang sesuai dengan situasi, (5) menggunakan
urutan, suatu kecakapan untuk berbuat atau bertindak tidak sesuai dengan
landasan komponennya, dan (6) memecahkan masalah, kemampuan berpikir,
menganalisis, dan memecahkan masalah.
20
maka penelitian ini sangat erat kaitannya dengan teori behavioristik. Penelitian
tindakan kelas ini menggunakan picture series yang merupakan stimulus (S)
untuk mendapatkan respons (R) berupa karangan siswa yaitu recount text.
Penguatan (reinforcement) yang diberikan dalam penelitian ini adalah
pengulangan materi dan latihan menggunakan teknik picture series dalam menulis
sebuah recount text sebelum tes diberikan. Penelitian ini diberikan penguatan
positif berupa pujian yang diberikan kepada siswa yang mampu memeroleh hasil
yang baik dalam penulisan recount text. Penguatan positif ini bertujuan untuk
mendapatkan respons yang baik pada hasil kegiatan menulis recount text di tahap
berikutnya.
21
menulis yang dilakukan secara rekursif sehingga pada tahap pengeditan mungkin
dirasa perlu untuk kembali ke fase pramenulis dan berpikir kembali. Potongan
tulisan dapat diedit seperti yang disusun sebelumnya. Tahap menulis di antaranya
adalah (a) periksa penggunaan bahasa, (b) periksa tanda baca dan tata letak,
(c) periksa ejaan Anda, (d) periksa tulisan Anda untuk pengulangan yang tidak
perlu, (e) tentukan informasi untuk setiap paragraf, (f) tulislah berbagai ide, (g)
pilih ide-ide terbaik untuk dimasukkan, (h) menulis salinan bersih dari versi yang
dikoreksi, (i) tulislah versi kasar. Hal itu sesuai dengan kutipan seperti berikut.
In reality of writing process is more comples than this, of course and the
various stages of drafting, re-drafting and writing, etc, are done in recursive, thus
at editing stage we may feel the need to go back to a pre-writing phase and think
again. We may edit bits of our writing as we draft it. That are various stage of
writing : (a) Check language use (grammar, vocabulary, linkers), (b) check
punctuation (and layout), (c) check your spelling, (d) check your writing for
unnecessary repetition of words and or information, (e) decide the information for
each paragraph and the other paragraph should go in, (f) note down various
ideas, (g) select the best ideas for inclusion, (h) write a clean copy of the
corrected version, (i) write out a rough version. (Harmer, 2007:326)
Salah satu kunci seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dan benar
menggunakan bahasa terutama dalam hal menulis adalah karena mereka mengerti
akan genre. Genre adalah jenis teks yang mempunyai konstruk sosial dan
teridentifikasi sebagai konstruk, struktur, dan fungsi sosialnya. Ketika siswa
belajar menulis subuah genre maka mereka harus memerhatikan tentang topiknya,
jenis teks apa yang akan dibuat, bagaimana struktur skematisnya dan fungsi
sosialnya (Harmer 1968: 30).
Teori menulis yang dijabarkan oleh beberapa ahli tersebut memiliki
relevansi dengan penelitian ini karena siswa melakukan kegiatan menulis. Tulisan
22
siswa berupa recount text merupakan salah satu bentuk genre yang memiliki
konstruk, struktur dan fungsi sosial serta memiliki ketentuan-ketentuan pada tahap
penulisannya.
23
24
25
yang membedakan jender perempuan tunggal (she, her), laki-laki (he, his), dan
benda atau hal lainnya yang tidak diketahui secara pasti (it, its).
Menurut Baehaqi (2009:35), past berarti lampau, past tense digunakan untuk
menyatakan peristiwa atau aktivitas masa lampau. Peristiwa masa lampau bisa
disimpulkan dari waktu yang tersirat dalam kalimatWhen did you park your
car?
Tanpa
menggunakan
keterangan
waktu,
kalimat
tersebut
harus
26
Teori
Behavioristik
Deskriptif kuantitatif
Deskriptif kualitatif
Deskriptif interpretatif
Linguistik terapan
Linguistik
Peningkatan keterampilan
menulis
Hasil Penelitian
27
BAB III
METODE PENELITIAN
27
28
perencanaan
refleksi
pelaksanaan
siklus I
pengamatan
perencanaan
refleksi
siklus II
pelaksanaan
pengamatan
siklus
kedua
telah
tampak
tejadinya
peningkatan
hasil
tulisan
29
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, disiapkan rancangan tindakan dalam bentuk
rencana pembelajaran (RPP), rencana evaluasi dalam bentuk tes untuk mengukur
dan mengetahui kemampuan siswa dalam menulis recount text, menyiapkan
kelengkapan instrumen dan sarana penelitian lainnya.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dibagi menjadi tiga pertemuan mengingat keterbatasan
jam pelajaran bahasa Inggris. Pertemuan pertama dilaksanakan pemberian materi,
pertemuan kedua siswa diberikan sebuah contoh yang telah dikombinasikan
dengan teknik picture series, dan pertemuan ketiga siswa diminta untuk membuat
karangan recount text berupa teks imajinatif yang dibangun dengan menggunakan
teknik picture series.
3. Observasi
Pengamatan
dilakukan
sewaktu
proses
pelaksanaan
pembelajaran
30
4. Refleksi
Observasi, catatan penelitian dan hasil karangan siswa pada siklus I dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam pembenahan pada tindakan siklus II.
observasi awal dilaksanakan selama satu kali pertemuan di kelas pada Kamis, 14
Maret 2013. Pelaksanaan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan pada
Kamis, 11 April 2013, Jumat 12 April 2013 dan Kamis, 18 April 2013. Siklus II
31
dilakukan selama dua kali pertemuan, yaitu pada Kamis, 9 Mei dan Jumat, 10 Mei
2013.
3.3.2 Sampel
Dalam penelitian ini digunakan total sampling, artinya hanya satu kelas
yang diteliti yaitu, kelas VIII A yang berjumlah 31 siswa yang terdiri atas 14
siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan sekaligus dijadikan sampel penelitian.
Terpilihnya Kelas VIII A karena dari data tes awal yang diperoleh, nilai rerata
siswa lebih rendah dibandingkan kelas lainnya. Oleh karena itu dalam penelitian
ini diputuskan untuk memilih kelas tersebut dan treatment dengan teknik picture
series yang diberikan membuktikan bahwa nilai rerata kelas VIII A meningkat
dalam penguasaan menulis recount text.
32
33
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mencatat perilaku guru dan siswa
dalam proses belajar mengajar di kelas. Berikut ditampilkan lembaran observasi
proses pembelajaran guru dalam pembelajaran menulis recount text kelas VIII
SMP Angkasa Kuta Badung Bali.
LEMBAR OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS RECOUNT KELAS VIII SMP
ANGKASA KUTA BADUNG BALI
Siklus : . . . . . . . . .
Hari/Tanggal : . . . . . . . . .
Petunjuk :
Kurang
: bila 1 Indikator yang tampak
Cukup
: bila 2 Indikator yang tampak
Baik
: bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak
No
Variabel
Indikator
1.
Persiapan guru
memulai
kegitan
pembelajaran
2.
3.
Kemampuan
guru
mengelola
kelas
Kemampuan
mengelola
waktu
pelajaran
1.
2.
3.
4.
1.
2.
Skor
Penilaian
34
4.
5.
6.
Memberikan
Apersepsi
7.
Perhatian guru
terhadap siswa
8.
Pengembangan
aplikasi
9.
Kemampuan
menutup
pelajaran
35
2. Kuesioner
Kuesioner adalah instrumen yang memuat pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepada siswa untuk memeroleh data tentang kegiatan menulis recount
text di dalam kelas. Kuesioner ini terdiri atas dua kuesioner, yaitu kuesioner pratindakan dan pascatindakan.
Lembar kuesioner peserta didik pratindakan
LEMBAR KUESIONER PESERTA DIDIK PRATINDAKAN
Identitas Siswa
Nama
:
Kelas/no
:
Mata Pelajaran: Bahasa Inggris
Materi
: Recount text
Petunjuk Menggunakan Angket
1. Identitas Anda pada lembar angket yang telah disediakan.
2. Berilah tanda centang() pada kolom pendapat yang menurut Anda benar
tanpa pengaruh orang lain.
Setelah angket diisi secara lengkap, mohon lembar angket diserahkan kembali.
No
Pernyataan
Pendapat
SS
1.
2.
3.
TS
36
4.
5.
6.
7.
8.
No
Pernyataan
Pendapat
SS
1.
TS
37
3.
4.
5.
6.
7.
8.
3. Picture Series
Picture series merupakan rangkaian gambar yang digunakan dalam
memberikan stimulus berupa gambar kepada siswa untuk memudahkan siswa
memunculkan ide-ide yang ada serta siswa dapat menulis karangan secara terurut
dan teratur. Berikut ini ditampilkan rangkaian gambar imajinatif yang digunakan
dalam penerapan teknik picture series pada penelitian ini.
38
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
39
4. Planning Organizer
Planning Organizer adalah perencanaan sebuah recount text yang
berisikan struktur organisasi dan ketentuan-ketentuan yang mendukung teks itu
sendiri. Penambahan instrumen ini bertujuan untuk mengingatkan siswa tentang
fungsi recount text.
PLANNING ORGANIZER
Planning an imaginative recount
What is recount?
TITTLE
ORIENTATION
Who? what?, when? what? where?
SEQUENCE OF EVENTS
Event 1
Event 2
RE-ORIENTATION
(conclusion and commentary)
Event 3
40
5. Composing Organizer
Composing Organizer adalah instrumen yang digunakan untuk mencatat
peristiwa-peristiwa penting yang ditayangkan. Kolom-kolom yang tersedia dalam
lembaran instrumen ini dituliskan hal-hal penting sesuai dengan urutan gambar
yang berisikan ide pokok yang nantinya akan dikembangkan menjadi paragraf.
Tujuan digunakannya instrumen ini agar alur cerita tersusun sesuai dengan
kronologis kejadian yang ada.
COMPOSING ORGANIZER
41
42
Pada metode analisis kuantitatif penelitian ini, data yang dianalisis adalah
hasil kuantitatif dari siswa. Hasil yang diperoleh siswa dikoreksi dengan
memberikan nilai yang dihitung untuk mengetahui nilai rerata yang diperoleh
siswa guna mengukur kemampuan siswa. Sebaliknya, dalam metode analisis
kualitatif data yang diperoleh berupa data observasi, hasil tes, dan dokumentasi
dianalisis untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap siswa
dalam
menulis
recount
text
sebelum
dan
setelah
menggunakan
No
1
43
No.
1
44
merefleksikan ide
karangan menunjukkan masalah
tetapi kehilangan beberapa poin
- ide dapat dikembangkan lebih utuh
- beberapa ide yang kurang relevan
ditunjukkan
- pengembangan ide tidak lengkap
3
1612
Cukup
atau karangan cenderung mengacu
pada topik
- ide tidak lengkap
4
116
Kurang
- karangan
tidak
merefleksikan
pemikiran yang teliti atau ditulis
secara tergesa-gesa dan upaya yang
tidak seimbang pada isi
ide tidak lengkap
5
51
Sangat Kurang
- karangan tidak merefleksikan yang
teliti atau ditulis dengan tergesagesa dan ketidakseimbangan isi
Sumber adaptasi: Brown & Bailey (1984:254)
2
2117
Baik
45
No
1
46
Tabel 3.4 berisikan rubrik penilaian recount text aspek mekanik. Rentang
nilai 1612 dalam kategori cukup berkurang skornya jika ditemukan kesalahankesalahan berikut, yaitu menggunakan penulisan yang umum tetapi memiliki
masalah, mengecoh pembaca, dan kesalahan tanda baca mengganggu ide.
Penilaian yang sama juga berlaku pada kategori yang lainnya dengan
mempertimbangkan unsur-unsur penilaian per kategori.
Selanjutnya perolehan skor siswa dianalisis berdasarkan rubrik penilaian
tersebut yang dianalisis menggunakan teori statistik deskriptif dengan level
kemampuan dan ketercapaian dalam kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
diterapkan oleh SMP Angkasa Kuta sebagai berikut.
Tabel 3.5 Level Kemampuan dan Ketercapaian KKM
Jumlah Skor
Kriteria Kemampuan
Ketercapaian KKM
90100
Terlampaui KKM
7989
Good (baik)
Terlampaui KKM
78
Sufficient (cukup)
Tercapai KKM
6077
Insufficient (kurang)
4059
47
=
N
Keterangan :
Mean ( X )
X
N
: rerata siswa
: hasil siswa
: jumlah siswa
: jumlah keseluruhan
X 100%
Jumlah seluruh siswa
48
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
49
50
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
4
22
20
20
20
16
21
20
20
20
20
18
18
Skor
78
70
69
72
62
79
72
66
73
69
70
72
51
13
Nina Jihan D.
14
Nungky K.
15
16
17
Nurhadi
Octaviano M. M.
Prahasta N.
18
19
Rama Sandya
Rio Agustino
15
17
18
18
16
15
16
19
65
16
17
20
70
15
17
16
15
18
17
19
18
20
67
71
69
19
14
15
16
20
19
64
63
10
14
20
Safira
18
19 21
20
Santi Noviyanti
18
18 20
21
Shabilla
19
18 21
16
Shinta Diah K.
14
15 19
17
Tita Vionita
15
15 19
20
Titian Eka P.
20
17 21
Umu Kalsum
21
18
16 18
18
Wahyu Aditya
19
18 20
19
Wulan Tri A.
19
16 16
15
Wulandari N.P.
16
14 18
Yuni Antari
20
15
15 18
Idah Hayati
17
15
14 19
Rata-rata Kelas
18 17
16 19
Keterangan: (1)organisasi, (2) pengembangan ide,(3) tata bahasa, dan (4) mekanik
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Nilai tertinggi siswa menulis recount text pada tabel 4.1 adalah 79 yang
mampu diraih oleh 2 orang siswa. Selanjutnya 3 orang siswa mampu memeroleh
nilai 78. Hal ini berarti siswa telah mampu mencapai KKM dan nilai terendah
adalah 62 yang diperoleh oleh 1 orang siswa. Hanya 5 orang siswa dalam pratindakan yang mampu memenuhi nilai KKM sedangkan 26 siswa lainnya tidak.
Lebih terperinci, nilai siswa berdasarkan empat aspek penilaian dapat
dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.
78
76
79
64
66
78
73
75
70
63
68
65
70
52
0
22
6
1
0
0
15
16
0
0
0
15
16
0
0
1
28
2
0
0
53
menyatakan bahwa kemampuan siswa dalam menulis recount text masih rendah
dan ke depannya diperlukan peningkatan dengan menggunakan picture series.
Dari empat aspek penilaian pada grafik 4.2 dapat disimpulkan bahwa aspek
penilaian nomor 2 dan 3 memiliki nilai rerata yang paling rendah, yaitu 16 yang
selanjutnya menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan siklus I.
pada
penulisan
recount
text
dapat
dilakukan
dengan
54
(1984:254)
yang
membagi
kriteria
penilaian
menjadi
(1)
organisasi,
55
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
Pada karangan siswa S01 di atas ditemukan bahwa judul yang dituliskan
telah sesuai dengan isi karangan.
Hal ini
membuktikan bahwa siswa ini telah mampu menjabarkan tiga bagian dari
pendahuluan dengan baik. Selanjutnya, pada bagian isi, siswa telah mampu
menjabarkan kronologis cerita dengan baik yang diawali dengan cerita
keberangkatan, kegiatan selama di desa, dan penjelasan akhir perayaan tahun
56
baru.
merayakan tahun baru di desa (I am very happy to be with them to blame the
fireworks).
Pada aspek nomor 2, karangan siswa selanjutnya dianalisis apakah
karangan tersebut telah menggambarkan topik yang ide cerita dikembangkan
secara utuh dan setiap paragraf berisikan kalimat utama dan kalimat pendukung.
Karangan S01 telah memiliki topik yang sesuai dengan judul karena alur ceritanya
dirangkai secara teratur dari keberangkatan sampai ke tempat tujuan, yaitu sebuah
desa di Buleleng. Kalimat utama pada paragraf dua adalah We set out to use the
car and go from the house to Buleleng at 08.00 A.M. Kalimat pendukungnya
adalah Along the car . I had overslept.
Pada aspek tata bahasa ditemukan empat jenis kesalahan, yaitu (1)
kesalahan penggunaan preposisi, (2) kesalahan penggunaan gerund, (3) kesalahan
tense, dan (4) kesalahan kata kerja.
No.
1.
2.
Kesalahan
Penggunaan
Gerund
57
3.
4.
Kesalahan
Tenses
Kesalahan
Kata Kerja
Merujuk pada tabel 4.3 tentang aspek tata bahasa, kesalahan penggunaan
preposisi yang dilakukan siswa, preposisi ditempatkan sebelum atau sesudah
nomina (Leech, 2007; 71). Terkait dengan pendapat tersebut, kesalahan yang
dilakukan oleh S01 adalah siswa tidak menggunakan on yang ditempatkan
sebelum nomina untuk penyebutan waktu dalam kalimat Monday, December 31
my family and I rushed for new year holiday in my village in Buleleng.
Kesalahan penggunaan gerund. Menurut Leech (2007:20) gerund adalah
penjelas yang digunakan untuk menjelaskan kata benda. Pelengkap dapat berupa
subjek, objek atau pelengkap dalam kalimat yang berdiri sendiri tanpa kata kerja
58
bantu. Kesalahan penggunaan gerund yang dilakukan oleh S01 terletak pada kata
to use seharusnya yang benar adalah using sehingga kalimat tersebut menjadi
We set out using the car band went out from house to Buleleng at 08.00 A.M.
Selanjutnya, kesalahan tenses yang dilakukan oleh S01 yang terdiri atas
kesalahan penggunaan auxiliary dan verb. Menurut Dykes (2006:49) auxiliary
berasal dari kata auxilium yang berarti bantu. Dalam grammar, merujuk pada
verbs yang digunakan dalam bentuk waktu. Kata bantu diambil dari verbs to be
dan to have. Kesalahan to be yang dilakukan siswa terletak perubahan bentuk
present ke past pada kata is yang seharusnya diubah menjadi was dan am menjadi
was.
Kemudian, menurut Leech (2006:119) verbs berasal dari bahasa Latin
verbun yang berarti kata kata dalam artian melakukan atau memiliki. Verbs
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu regular dan irregular verb. Kebanyakan dari
verbs adalah regular verb yang memiliki empat bentuk seperti; help (infinitif),
helps (present yang bersesuai dengan orang ketiga tunggal), helped (past form)
dan helping (continuous). Irregular verb termasuk dalam bentuk verba umum dan
auxiliarly verbs. Fungsi kedua bentuk yang verb yang ada dibagi menjadi infinite
dan non-finite verb.
mereka tidak memiliki sebuah subjek atau benda yang melakukan aksi. Non-finite
verb juga tidak menunjukkan waktu. Finit verb memiliki subjek contohnya,
I hope (present) John hoped (past). Bentuk yang paling umum dapat dikenali
dari non-finite verb adalah to-infinitive contohnya, to drink, to be, to laugh
(Dykes, 2007:42).
59
dilakukan oleh S01 yang terletak pada had overslept, seharusnya overslept
sehingga kalimat tersebut menjadi a few moments later I overslept.
Dari aspek mekanik pada karangan S01 ditemukan tiga jenis kesalahan,
yaitu seperti dibawah ini.
No
1.
2.
Kesalahan
Penggunaan
Tanda Baca
A.M,
A.M.
3.
Kesalahan
Diksi
60
pada pratindakan.
dianalisis dengan cara yang sama dengan karangan sebelumnya. Analsis karangan
S11 adalah sebagai berikut.
Contoh karangan S11
Holiday and New Year
I get the vacation for two weeks. I spent the holiday and new
year with walking trails with friend and family.
I went to friend wo celebrat Christmas with friend there share
the joy together. In my house just watching. TV and playing
games. Five days before school I went to stationary shop fruit
pen and books.
At the time the new year didnt go anywhere but but my
friends picked me up me to go way street. day and night. I was
freasy preparing his show for new year eve with roasted corn
and grilled chicken I am also very happy with them to enliven
the new year eve with fireworks and firecrackers turn of the
year is was time to set of fireworks and firecrackers and all
were very happy.
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
61
Pada karangan S11, judul yang dituliskan sudah sesuai dengan isi
karangan. Pada dimensi pendahuluan, ada I, friend, dan family (tokoh), in my
house (tempat), holiday and new year (waktu). Keterangan tokoh, waktu, dan
tempat yang dituliskan pada dimensi pendahuluan tersebut menunjukkan bahwa
siswa telah mampu menjabarkan tiga bagian pendahuluan. Namun, pada
keterangan waktu, tulisan yang dibuat siswa tidak berisikan waktu yang pasti
berupa tanggal, bulan dan tahun kejadian tersebut berlangsung karena karangan
siswa pada pratindakan dibuat berdasarkan pengalaman pribadi penulis.
Pada dimensi isi, siswa menjabarkan kronologis cerita, tetapi kegiatan
yang dilakukan tidak koheren. Hal tersebut dapat dilihat pada awal cerita, yaitu
siswa menceritakan bahwa ia libur dalam dua minggu dalam kalimat I get the
vacation for two weeks, kemudian merayakan natal bersama teman hingga
merayakan tahun baru. Tidak koherennya bagian isi tersebut dilihat dari rentang
waktu yang dituliskan. Natal dan perayaan tahun baru memiliki rentang waktu
lima hari, sedangkan pada bagian awal karangan siswa menuliskan dua minggu.
Pada dimensi simpulan, siswa telah menyertakan komentar simpulan yang
berisikan perasaan yang gembira menyambut tahun baru dengan menyalakan
kembang api dalam kalimat I am also very happyfireworks and firecrackers
and all were very happy.
Dalam aspek pengembangan ide, terjadi kerancuan pengembangan ide
yang dibuktikan dalam penggalan kalimat I went to my friend house In my
house just watching TV and playing games. Dalam kalimat tersebut, siswa
menceritakan pengalamannya selama liburan menjelang tahun baru berlangsung.
62
Hal yang dilakukan adalah pergi ke rumah temannya namun di kalimat berikutnya
siswa mengatakan bahwa ia sedang di rumah menonton televisi dan bermain
game. Berikutnya At the time the new year did not go anywhere..but my friend
pick me up to go away street. Dalam kalimat tersebut, siswa menyatakan dirinya
tidak keluar rumah, tetapi temannya mengajaknya keluar. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kalimat utama yang dibuat dalam setiap paragrafnya tidak
didukung oleh anak-anak kalimat sebagai keutuhan sebuah paragraf.
Selanjutnya dalam aspek tata bahasa, ditemukan tiga jenis kesalahan yang
dapat dijabarkan pada tabel berikut.
No
1.
2.
3.
No
1.
63
2.
Penggunaan
Tanda Baca
Kesalahan Ejaan
3.
Kesalahan Diksi
watching TV and
playing games.
I went to friend wo
celebrat Christmas
bought fruit pen and
books
Kesalahan penggunaan tanda baca juga terjadi pada karangan S11. Siswa
menggunakan tanda titik (.) di tengah kalimat, seharusnya (.) diletakkan di akhir
kalimat. Kemudian kesalahan ejaan terdapat pada kata wo dan celebrat yang
maksud siswa menulis kata to dan celebrate. Selanjutnya kesalahan diksi,
pemilihan kata shop kurang tepat dalam kalimat shop fruit pen and books
seharusnya diganti menggunakan kata bought (past form) yang berarti membeli.
Karangan siswa lainnya yang kurang baik dapat dilihat dibawah ini.
Contoh Karangan S05
Chased the Dog
Last year I once in chased the dog in street Kubu anyar
and hours 06.00 Am
My mother already planned wisn went to market. But I
waked up late because very night to slept.
Next day continued as wont although my mother just
angry. Night also arrive I straighted slpeted on oclock
09.00 PM. I hurry up to reset alarm to oclock 06.00 Am.
Morning also finally just to pclock 06.00 Am. First
made drank to parents and direct bath and went to
market. On street saw a dog just slepated in roadside. Not
purpose on overaode tail. So that the dog chased. me, I
fear the dog caused me trauma to dog. I not fear the dog
because I had two dogs with named Choky and Molly.
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
64
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
Contoh karangan S05 di atas merupakan recount text yang disusun kurang
baik, misalnya pada kalimat Last year I once in chased the dog in street Kubu
anyar and hours 06.00 Am. Bagian pendahuluan sudah cukup dalam penyampaian
informasi kepada pembaca bahwa penulis dikejar anjing pada pukul 6.00 pagi
tahun lalu di Jalan Kubu Anyar. Di samping itu, pada dimensi isi, peristiwa atau
rangkaian kejadian masih rancu. Kurangnya bukti pendukung, simpulan yang
tidak logis dan tidak sesuai dengan isi karangan dan dapat dilihat pada judul
Chased the Dog. Kemudian pada simpulan ditulis bahwa trauma dengan anjing
sedangkan pada kalimat berikutnnya ditulis bahwa ia tidak takut dengan anjing
karena memiliki dua ekor anjing yang bernama Choky dan Molly pada kalimat I
fear the dog because me trauma to dog. I not fear the dog because I had two dog
with named Choky and Molly. Hal ini menunjukkan tidak adanya koherensi antar
kalimat.
pemilihan kata, tata bahasa, ejaan serta tanda baca sehingga pembaca sulit untuk
memahami maksud isi karangan tersebut.
65
Berikutnya pada aspek tata bahsa ditemukan tiga kesalahan yang diuraikan
lebih lanjut pada tabel di bawah ini.
No
1.
2.
3.
4.
Kesalahan
Penggunaan
Kata Kerja
Kesalahan Pola
Kalimat
My mother already
planned to go to
market.
I waked up
very night to slept.
I wake up
late last night.
Unconsciously, I
stepped on its tail
untuk kalimat negatifnya sedangkan untuk kalimat positifnya adalah I love the
66
dog. Kemudian kesalahan pola kalimat juga tampak pada kalimat street Kubu
Anyar. Kalimat tersebut tidak sesuai dengan pola kalimat bahasa Inggris dengan
pola diterangkan menerangkan (DM) sehingga kalimat tersebut seharusnya Kubu
Anyar street.
Analisis kesalahan mekanik pada karangan S05 dijabarkan sebagai berikut.
No
1.
2.
Kesalahan Diksi
3.
Kesalahan format
paragraf
Penulisan paragraf
baru tidak menjorok ke
dalam.
prepared the
morning coffee for
my parents
Penulisan paragraf
baru menjorok ke
dalam.
67
Selanjutnya, dari aspek mekanik ditemukan lima kesalahan yaitu (1) kesalahan
penggunaan huruf kapital; (2) kesalahan ejaan; (3) kesalahan diksi; (4) kesalahan
format paragraf; dan (5) kesalahan pola kalimat. Dari keempat kesalahan ini dapat
dijabarkan berupa 45% organisasi, 58% kesalahan pengembangan ide, 80%
kesalahan tata bahasa, dan 25% kesalahan mekanik.
R
TS
SS
S
R
TS
SS
S
R
TS
SS
S
R
TS
Pemilih
3
5
8
15
2
2
9
18
0
3
10
18
2
7
7
15
SS
S
R
TS
SS
8
7
13
2
S
R
TS
4
9
16
68
SS
S
R
TS
0
5
2
24
SS
S
R
TS
4
6
8
13
Dari hasil kuesioner dapat dilihat bahwa pertanyaan nomor 1 (Saya senang
melakukan kegiatan menulis recount text dengan metode ceramah ditemukan 15
jawaban siswa yang TS (Tidak Setuju). Contoh lainnya adalah pada pertanyaan
nomor 7 (Pembelajaran menulis dengan ceramah sangat menyenangkan sehingga
saya merasa bersemangat melakukan kegiatan menulis) ditemukan 24 orang siswa
yang menjawab TS. Hal ini menunjukkan bahwa metode ceramah kurang efektif
dalam meningkatkan kemampuan menulis recount text siswa. Dengan demikian
dipandang perlu mengaplikasikan teknik picture series
dalam upaya
69
recount text siswa. Selanjutnya kesalahan tata bahasa dan pengaplikasian picture
series menjadi perhatian khusus pada pelaksanaan siklus I.
4.2.1 Siklus I
Proses pelaksanaan siklus I dirancang dengan menyesuaikan desain
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikombinasikan dengan teknik
picture series. Ada empat tahapan dilaksanakan dalam proses pembelajaran
siklus I, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
4.2.1.1 Perencanaan Siklus I ( Rabu, 3 April 2013)
Perencanaan siklus I disusun untuk merencanakan beberapa persiapan
yang berhubungan dengan pelaksanaan tindakan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis recount text. Perencanaan
pelaksanaan penelitian tindakan siklus I adalah sebagai berikut:
1. Memilih materi
Dalam memilih materi pada tahap ini disiapkan materi dan contoh karangan
recount text yang akan digunakan untuk pembelajaran menulis recount text.
70
dalam
pembelajaran
menulis
sehingga
permasalahan
dapat
71
72
siswa,
kemudian
memulai
pembelajaran
recount
text
dengan
73
dengan cara yang sama hingga gambar terakhir. Setelah penayangan gambar
terakhir, siswa ditugasi untuk mengembangkan setiap ide pokok yang ditulisnya
menjadi paragraf. Selanjutnya siswa diiminta menyimpulkan peristiwa yang
terjadi untuk menentukan judul yang sesuai dengan gambar.
Setelah penugasan pada pertemuan kedua selesai, guru meminta siswa
untuk menukarkan hasil tulisan mereka dengan teman sebangkunya untuk
dikoreksi dan diperbaiki berdasarkan kriteria penilaian dalam empat penilaian
recount text. Keempat aspek tersebut adalah (1) organisasi, (2) pengembangan ide,
(3) tata bahasa, dan (4) mekanik. Hal tersebut dilakukan agar siswa lebih teliti
dalam mengoreksi dan memperbaiki karangan temannya daripada karangan
mereka sendiri sehingga mereka dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang
dilakukan.
Pada akhir kegiatan pembelajaran pertemuan kedua itu, guru menanyakan
kesulitan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran dan membimbing siswa
membentuk sebuah simpulan sebagai rangkuman hasil belajar. Guru juga
mengumumkan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya, siswa diberi
penugasan serupa guna meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis
khususnya recount text dengan tema yang berbeda
74
75
Kemudian, siswa mulai mengembangkan ide atau gagasan yang muncul dalam
pikiran mereka berdasarkan kalimat-kalimat inti yang dibuat sebelumya menjadi
beberapa paragraf. Selanjutnya, setelah tulisan mereka menyerupai sebuah
karangan, siswa mulai memikirkan judul yang sesuai dengan rangkaian picture
series yang ditayangkan. Dalam tahap ini, siswa tidak memerlukan waktu yang
lama dalam menyusun kalimat yang disesuaikan dengan teks yang dibuat. Pada
76
77
N A M A SISWA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Agus Ariawan
Alfran Hasan
Bujangga Gede
Dandy C. B. T.
Ezra Aprilia H.
Fadly Reza A.
Greatta Agatha
Hendrawan H.
Kadek Susrama
Kinanti Anggia
Nesya Listi
Ni K Santi M.
Nina Jihan D.
Nungky Kumala
Nurhadi
Octaviano M. M.
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Prahasta Naplando
Rama Sandya
Rio Agustino
Safira
Santi Noviyanti
Shabilla
Shinta Diah K.
Tita Vionita
Titian Eka Pangestu
Umu Kalsum
Wahyu Aditya G.
Wulan Tri Agustina
Wulandari Ni Putu
Yuni Antari L. P.
Idah Hayati
PERINCIAN
NILAI
SKOR
1
2 3
4
23 20 19 20
82
20 20 18 20
78
20 18 15 20
73
21 20 18 19
78
20 16 15 19
70
20 18 19 22
79
20 17 18 20
75
20 19 18 22
79
21 17 16 20
74
20 20 16 18
74
18 17 18 19
72
20 18 18 20
76
18 18 17 19
72
20 20 18 20
78
18 17 19 20
74
20 19 16 20
75
20 18 17 18
73
21 20 17 20
78
18 16 17 20
71
22 20 20 21
83
20 20 18 20
78
22 21 20 22
85
19 17 15 20
71
18 18 16 20
72
21 20 18 20
79
21 20 19 18
78
20 17 19 23
79
20 18 18 20
76
16 15 15 16
62
16 18 16 19
69
17 17 15 18
67
Rata-rata Kelas
Keterangan: (1) organisasi, (2) pengembangan ide, (3) tata bahasa, (4) mekanik
75.54
78
Nilai tertinggi siswa menulis recount text pada tabel 4.10 di atas adalah 85
yang mampu diraih oleh 1 orang siswa, 2 orang siswa mampu memeroleh nilai 83,
6 orang siswa mampu memeroleh nilai 78. Hal ini berarti bahwa siswa telah
mampu mencapai KKM dan nilai terendah adalah 62 yang diperoleh oleh 1 orang
siswa. Peningkatan nilai terjadi pada siklus I, 13 orang siswa mampu memenuhi
nilai KKM sedangkan pada pratindakan hanya 5 orang.
Lebih terperinci, nilai siswa berdasarkan empat aspek penilaian dapat
dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini.
Tabel 4.11 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian
Nilai Yang
Aspek Penilaian
diperoleh Siswa
1
2
3
4
25--22
21--17
16--12
11--6
5--1
3
28
2
0
0
0
28
3
0
0
0
22
9
0
0
4
25
2
0
0
79
Dari grafik 4.3 dan 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 41% siswa
mampu memenuhi nilai KKM, yaitu 78 dan 49% dari 31 siswa belum memenuhi.
Nilai rerata kelas yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah 75,54.
Berdasarkan penetapan KKM SMP Angkasa Kuta, nilai siklus I ini menyatakan
bahwa kemampuan siswa dalam menulis recount text sudah meningkat tetapi hasil
nilai rerata belum memenuhi nilai 78 dan dianggap masih kurang.
80
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
81
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
Pada karangan S22 di atas ditemukan judul yang telah sesuai dengan isi
karangan. Dalam aspek organisasi, dibagi ke dalam tiga dimensi analisis, yaitu
dimensi pendahuluan, isi, dan simpulan. Pada dimensi pendahuluan, adanya
pengenalan tokoh cerita (Uwa, Mica, Pitto, dan Bolboi), penjelasan tentang hal
yang sedang dilakukan oleh tokoh-tokoh tersebut (One day when Uwa, Pitto and
Mica resting after eat fruits), dan waktu (one day). Namun, dalam dimensi ini
tidak ditemukan adanya penjelasan berupa tempat terjadinya cerita tersebut.
Kemudian pada dimensi isi, siswa telah menuliskan kronologis kejadian secara
teratur yang ditunjukkan dengan kata firstly, after, dan then yang dituliskan setiap
82
awal paragraf. Pada dimensi simpulan, siswa telah mampu menyimpulkan akhir
cerita yang ditulisnya (One day when Uwa, Pitto, and Mica resting after eat
fruits). Namun, dalam simpulan yang dibuat, siswa belum mencantumkan
komentar secara pribadi.
Pada aspek pengembangan ide, karangan yang ditulis siswa telah
menggambarkan ide cerita yang dikembangkan secara utuh dalam setiap paragraf
yang dikerjakan. Kalimat utama pada paragraf satu adalah Uwa is a monkey, Pitto
is a rhino, and Mica is a tiger dan anak kalimat they three were good friends.
Dalam paragraf tersebut siswa mengenalkan tokoh yang ada dalam cerita
kemudian
diperjelas
bahwa
ketiga
tokoh
tesebut
adalah
bersahabat.
Pengembangan ide yang dituliskan dalam setiap paragrafnya sudah cukup baik
dan koheren dengan isi cerita.
Pada aspek tata bahasa ada dua kesalahan yang masih dilakukan dan
dijabarkan berikut ini:
No
1.
83
2.
Kesalahan
pronominal
Contoh kesalahan tenses yang nampak pada karangan S22 adalah kesalahan
penggunaan to be plural pada kalimat Bolboi, Uwa, Pitto and Mica was afraid to
enter the forest, but they had to pass it. Kata was diganti dengan were karena
subjeknya adalah orang ketiga jamak.
No
1.
2.
3.
84
Contoh kesalahan mekanik S22 adalah kesalahan aphosthrope (s) dalam kalimat
But the leaf map they had made was gone, because of Pitto carelessness. Dalam
kalimat tersebut, adanya penyebutan nama (Pitto) yang melakukan kecerobohan
(carelessness). Jadi, kalimat yang benar adalah But the leaf map they had made
was gone, because of Pittos carelessness.
Selanjutnya, analisis kualitatif kesalahan yang dilakukan S11 dijabarkan
sebagai berikut.
Contoh karangan S11
Adventure of three Animal
One day, in the forest there are three best friend who
called Uwa the monkey, Pitto the mino, and Mica the tiger. They
was finish eating and was satisfied, they were sleepy because
satisfied.
When at rest, Suddwenly the heard a vaice arying in the
fores. because curious, they search origin the sound of arying,
and turns that crying is a little pig.
Uwa have an Idea to maked a map from the leaf. Bolboi
home for passing thirn forest. they went the reached thorm
forest. They are confused and it tired because not knowing where
the riad shald pas through as many thorn.
They find the Bolboi house and the father of Bolboi say
good bye.
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
85
Pada contoh karangan yang ditulis oleh S11, dalam menuliskan aspek
organisasi, tiga dimensi dalam aspek pendahuluan sudah disebutkan berupa
pengenalan waktu sudah disertakan (one day), ada tempat (in the forest) dan
pengenalan tokoh cerita (Uwa, Pitto, Mica, dan Bolboi). Pada dimensi isi,
kronologis kejadian yang ada pada slide tidak dijelaskan secara terperinci dan
tidak adanya koherensi pada bagian simpulan. Ini dapat dilihat dari awal cerita
yang menceritakan bahwa tiga sahabat karib sedang berada di hutan dan telah
selesai makan buah-buahan kemudian mengantuk karena terlalu kenyang (One
day, in the forest there are three best they were sleepy because satisfied). Pada
paragraf satu cerita sudah diceritakan dengan baik, tetapi pada paragraf berikutnya
diceritakan tidak begitu terperinci karena dalam tayangan slide disebutkan tiga
tempat yang harus dilewati untuk menemukan rumah Bolboi. Namun, siswa
menyebutkannya hanya satu, yaitu dalam paragraf tiga (Uwa have an Idea to
maked a map. they went the reached thorm forest) yang kemudian langsung
ditutup dengan simpulan, yaitu pada paragraf terakhir. Akan tetapi, simpulan yang
dituliskan tidak logis karena tidak mengacu kepada isi cerita yang harusnya
disesuaikan dengan slide picture series yang ditayangkan. Di samping itu, judul
yang dibuat kurang sesuai dengan isi karangan.
Aspek penilaian selanjutnya adalah aspek pengembangan ide. Dalam
paragraf yang dibuat siswa juga dituliskan tentang kegiatan yang dilakukan oleh
ketiga tokoh (Uwa, Pitto, Mica) dalam karangannya dalam kalimat There was
finish eating and was satisfied, they were sleepy because satisfied. When at rest,
Suddwenly the heard a vaice arying in the fores. because curious, they search
86
origin the sound of arying, and turns that crying is a little pig. Kemudian aspek
penilaian selanjutnya adalah tata bahasa. Ada dua kesalahan yang dilakukan oleh
S11 yang dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel 4.14 Kesalahan Tata Bahasa S11 (Siklus I)
No Karangan Siswa
Jenis Kesalahan
Perbaikan
1. Kesalahan Tense One day, in the forest there One day, in the forest
there were three best
are three best friend
friends
They was finish eating and They finished eating and
satisfied
was satisfied
Because curious, they
search origin the sound of
arying, and turns that
crying is a little pig.
2.
Kesalahan
Bentuk Jamak
Adventure of three
animals
as many thorn.
as many thorns.
Contoh kesalahan tata bahasa S11 yang tampak, terletak pada kesalahan
penggunaaan pola past tense dalam kalimat They was finish eating and was
satisfied dan kalimat yang benar adalah they finished eating and satisfied.
87
kalimat
3.
Kesalahan
Penggunaan s
88
Judul
Pendahuluan
During the day the ate the fruit, the fruit was so
greedy they eat to much and they lay on the gress due to
gult. There is noise in the bushes and than came a
young little pig who looks confused, with no strings
attached anymore Mica went directly to the piglets, then
Mica asked what is your name?, piglets Bolboi
answered my name is. The Mica told the Pitto and
Uwa about Bolboi lost.
Uwa had the idea to drive home the Bolboi, Pitto
use the leaves to be made in the map, then they go into
Thorn Forest, when they get in their confusion they see
brambles, because the body he could pass small Bolboi
brambles and Pitto finally came out with a full body
injury.
Finally the reached the forest of durian. the Pitto
shake a tree because he wanted to take the durian fruit,
it turns out that beeheve, than chased them in a bunch
of bees, bee sting Uwa. And finally they reached the
edge of the forest, Bolboi see her, but there is a river.
the Mica uses trees to cros the river, and eventually they
all survived and the mother returned to her home
Bolboi greateful, as they all wanted to go home to his
house, the map is on hold Pitto lost and eventually they
were lost.
Isi
Simpulan
89
Judul
Pendahuluan
During the day they ate the fruit, the fruit was so
delicious they eat too much and they lay on the grass because
they were full . There was noise in the bushes and then came
a young piglet who looked confused, with any doubt Mica went
directly to the piglets, then Mica asked what is your name?,
My name is Bolboi answered the piglet. The Mica told the
Pitto and Uwa about Bolbois lost.
Uwa had the idea to go home the Bolboi, Pitto used the
leaves to become the map, then they went into Thorn Forest,
when they got in, they were confused seeing the brambles,
because the body of Pitto was too big so he could not pass it.
Finally he came out with a full body of injury. Three other
friends could pass because their bodies were smaller.
Finally they reached the forest of durian. The Pitto
shaked a tree because he wanted to take the durian fruit, it
turned out that beehive , thenchased them in a bunch of bees,
bee stung Uwa. And finally they reached the edge of the
forest, Bolboi see her house, but there was a river. Then Mica
used trees to cross the river, and eventually they all survived.
The mother took her home. Bolboi was grateful. They all
wanted to go home. The map that was with Pitto is lost and
eventually they were lost.
Isi
Simpulan
Aspek penilaian satu, yaitu organisasi pada karangan di atas adalah dalam
pembentukan organisasi cerita terdapat tiga dimensi yang dianalisis. Pertama,
dimensi pendahuluan dalam karangan yang ditulis, siswa sudah mencantumkan
tokoh cerita (Uwa, Pitto, Mica), hal yang dilakukan During the day the ate the
fruit, the fruit was so greedy. Tetapi, dalam dimensi pendahuluan ini siswa
belum menuliskan latar belakang berupa tempat dan waktu kejadian dalam cerita.
90
didukung
oleh
kalimat-kalimat
pendukung,
Kutipan
yang
meggambarkan pengembangan ide tersebut adalah Finally the reached the forest
of durian (kalimat utama). The Pitto shake a tree because he wanted to take the
durian fruit, it turns out that beeheve, than chased them in a bunch of bees, bee
sting Uwa. And finally they reached the edge of the forest (kalimat pendukung).
91
The Mica uses trees to cros the Then Mica used trees
river
to cross the river
2
3.
4.
Kesalahan
Pronominal
Keslahan
Preposisi
Kesalahan
Nomina
92
Contoh kesalahan pada aspek tata bahasa pada karangan S25 adalah kesalahan
penggunaan tenses pada kalimat then they go into thorn forest when they get in
their confusion. Dalam kalimat tersebut kata go (irregular verb present form)
seharusnya diubah menjadi were (irregular verb past form) kemudian kata get in
diubah menjadi got in.
Selanjutnya kesalahan pada aspek mekanik dalam karangan yang ditulis
S25 dijabarkan ke dalam tabel berikut.
No.
1
2.
3.
4.
Jenis
Kesalahan
Kesalahan
Penggunaan
Huruf Kapital
Kesalahan
Ejaaan
Kesalahan
Diksi
Kesalahan
Pola Kalimat
My name is Bolboi
answered the piglet
93
5.
Kesalahan
Penggunaan
s
94
(3) kesalahan diksi, (4) kesalahan penulisan apostrop (s), dan (5) kesalahan pola
kalimat.
95
4.2.4 Siklus II
Proses pelaksanaan siklu II dirancang dengan menyesuaikan desain RPP
yang dikombinasikan dengan teknik picture series. Pelaksanaan siklus II memiliki
sedikit perbedaan dengan siklus I yang terletak pada penambahan instrumen baru,
yaitu planning organizer dan composing organizer karena pada hasil siklus I
pengorganisasian karangan belum dilakukan dengan baik. Ada empat tahapan
dilaksanakan dalam proses pembeajaran siklus II, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi.
96
97
struktur sebuah recount text yang benar maka sesuai dengan tahapan perencanaan
diberikan lembaran planning organizer dan composing organizer. Penggunaan
planning organizer dan composing organizer dijelaskan secara terperinci.
Selanjutnya dijelaskan beberapa poin penting pada pertemuan ini. Di samping itu,
guru membagikan lembaran planning organizer dan composing organizer serta
menyajikan sebuah contoh yang sama dengan siklus I dengan judul Miss the
Bus. Contoh tersebut dikombinasikan dengan penggunaannya. Ketiga, siswa
diajak bersama-sama untuk menyimak picture series dari cerita tersebut kemudian
mengombinasikannya dengan lembaran planning organizer dan composing
organizer.
Setelah gambar tayangan picture series berakhir, siswa dituntun dalam
mengembangkan ide-ide yang telah mereka tulis dalam kedua instrumen tersebut.
Pada akhir pembelajaran guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitankesulitan yang dihadapi dalam proses penulisan serta membimbing mereka untuk
dapat menulis secara baik dan benar.
98
generic
99
mata pelajaran bahasa Inggris dan wali kelas VIII A mengamati proses
pembelajaran dan pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Berdasarkan hasil
yang diperoleh pada penerapan siklus I sebelumnya, penerapan siklus II ini
dilaksanakan dengan lebih teliti dan maksimal untuk memeroleh hasil yang lebih
baik. Perencanaan pembelajaran dilakukan lebih cermat dan teliti dengan
instrumen yang lebih lengkap.
Pada proses awal pembukaan guru membahas kembali kelemahankelemahan pada generic structure dan penggunaan stuktur gramatika yang telah
dikerjakan sebelumnya dengan menjelaskan kembali secara runut penggunaannya.
Pembahasan materi struktur gramatika meliputi penggunaan kata kerja bantu atau
auxiliary verb, penggunaan regular and irregular verb, perubahan bentuk present
tense menjadi past tense, penggunaan artikel dan pronominal.
Proses selanjutnya, guru menampilkan gambar imaginative recount text
yang ditampilkan dalam slide picture series yang sama dengan siklus I. Kisah
persahabatan binatang di dalam hutan yang tersesat masih menjadi tema dalam
rangkaian gambar tersebut. Ketika penayangan gambar kembali ditampilkan,
terlihat antusiasme siswa terhadap media tersebut dan mereka mengamati serta
menulis kronologis peristiwa berdasarkan planning organizer dan composing
organizer sebuah recount text.
Dalam penggunaan planning organizer, siswa mulai merencanakan tulisan
yang akan dibuat dengan menulis generic structure dari recount text yaitu tittle,
orientation, series of events, dan re-orientation. Dalam composing organizer,
siswa menuliskan ide-ide mereka sebelum dikembangkan menjadi sebuah
100
101
102
NAMA
SISWA
Agus Ariawan
Alfran Hasan
Bujangga Gede
Dandy C. B. T.
Ezra Aprilia H.
Fadly Reza A.
Greatta Agatha
Hendrawan H.
Kadek Susrama
Kinanti Anggia
Nesya Listi
Ni K Santi M.
Nina Jihan D.
Nungky K.
Nurhadi
Octaviano M.
Prahasta N.
Rama Sandya
Rio Agustino
Safira
Santi Noviyanti
Shabilla
Shinta Diah K.
Tita Vionita
Titian Eka P.
Umu Kalsum
Wahyu Aditya
Wulan Tri A.
Wulandari N. P.
Yuni Antari
Idah Hayati
The Lost
The Lost of Animals
Pig Lost
Lost of Pigglet
Faraway from the house of Pigglet
Lost
We are Lost
Animals Lost
A Herd Lost
Lost
Adventure of Animals Lost
A flock of Lost Animals
The Animal Lost
Lost
Animals were Lost
Lost In The Forest
Lost
Lost In The Jungle
Animals
The Animals Lost
Lost of Animals
Lost
The Astray of Pigglet
Pig
Adventure of three companions
Best friend were Lost
The Lost Story
Lost of Animals
Piglet
Animals Story
Animals in the forest
PERINCIAN
NILAI
SKOR
23
20
21
21
21
20
21
20
21
20
21
20
22
22
22
21
20
21
21
23
20
22
22
21
19
22
23
21
21
21
21
20
20
18
20
19
18
17
19
18
20
18
18
18
20
17
17
18
20
18
22
20
22
19
18
20
19
20
18
19
17
18
19
18
17
18
17
19
19
18
18
17
18
20
17
20
19
18
18
18
18
20
18
22
17
18
18
20
19
18
17
18
18
20
20
23
19
21
22
21
22
21
22
21
20
21
22
20
22
22
20
21
22
20
24
20
21
22
22
22
21
21
22
21
Rata-rata kelas
Keterangan: (1) organisasi, (2) pengembangan ide, (3) tata bahasa, (4) mekanik
82
78
79
78
78
79
78
79
78
79
78
78
78
84
78
78
78
79
78
87
78
90
78
78
79
83
84
78
78
78
78
79.54
103
Nilai tertinggi siswa menulis recount text pada tabel 4.18 adalah 90 yang
mampu diraih oleh 1 orang siswa. Terdapat 7 orang memeroleh nilai 89-79.
Selanjutnya 18 orang siswa mampu memeroleh nilai 78. Hasil ini menunjukkan
bahwa pengaplikasian teknik picture series mampu meningkatkan kemampuan
menulis recount text siswa. Jadi tidak perlu dilakukan siklus selanjutnya karena
nilai KKM terpenuhi.
Lebih terperinci, nilai siswa berdasarkan empat aspek penilaian dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 19 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian Siklus II
Nilai Yang
diperoleh Siswa
2522
21--17
16--12
11--6
5--1
Nilai tertinggi
Aspek Penilaian
1
9
22
0
0
0
2
2
29
0
0
0
3
1
30
9
0
0
4
13
18
0
0
0
(3 orang siswa) dan terendah 19 (1 orang siswa). Nilai tertinggi dan terendah
aspek penilaian 2 (pengembangan ide) adalah 22 (2 orang siswa) dan 17 (4 orang
siswa). Nilai tertinggi dan terendah aspek penilaian 3 (tata bahasa) adalah 22
(1 orang siswa) dan 15 (6 orang siswa). Nilai tertinggi dan terendah aspek
penilaian 4 (mekanik) adalah 23 (1 orang) dan 19 (1 orang siswa). Nilai rerata
aspek 1 adalah 21, aspek 2 adalah 19, aspek 3 adalah 18, dan aspek 4 adalah 21.
Selanjutnya pemerolehan nilai siswa pada siklus II dapat digambarkan pada dua
grafik di bawah ini.
104
Grafik 4.5 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian (Siklus II)
Dari grafik 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa 100% siswa mampu
memenuhi nilai KKM, yaitu 78. Nilai rerata kelas yang diperoleh dari hasil
perhitungan adalah 79.55. Berdasarkan penetapan KKM SMP Angkasa Kuta,
nilai siklus II ini menyatakan bahwa kemampuan siswa dalam menulis recount
text sudah meningkat dan hasil nilai rerata KKM 78 telah terpenuhi.
105
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
106
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
Pada karangan S14 di atas ditemukan judul yang telah sesuai dengan isi
karangan. Dalam aspek organisasi, ditemukan adanya pengenalan tokoh secara
lengkap (Uwa, Mica, dan Pitto), penjelasan berupa tempat (in forest), waktu (in
the afternoon), dan hal yang sedang dilakukan (they ate a lot of fruits in the forest,
and they were satisfied) yang merupakan dimensi pendahuluan. Selanjutnya pada
107
dimensi isi siswa telah menuliskan cerita secara teratur dan rapi sesuai dengan
gambar yang ada pada slide. S14 mampu menuliskan cerita secara lengkap dan
jelas karena dalam setiap peristiwa yang ada terdapat penjelasan secara lengkap.
Hal ini diperkuat dengan peristiwa pertama yang ditulis dimulai dari awal
pengenalan tokoh, kegiatan yang sedang dilakukan, dan perjalanan yang dimulai
dengan melewati hutan duri, hutan durian, dan menyeberangi sungai telah
berisikan penjelasan-penjelasan yang logis. Kemudian pada dimensi simpulan,
siswa telah mampu menyimpulkan cerita dan komentar pribadi penulis telah
dicantumkan dalam simpulan tersebut (when they want to go home mica asked the
map uwa and potto, then mica falling screaming OMG pitto and three of them
cried because of missing. So we have dont follow their carelessness).
Pada aspek pengembangan ide, karangan yang ditulis siswa telah
menggambarkan ide cerita dalam penggalan paragraf The four of them walked
and saw a very long thorn trees. Bolboi, Mica, Uwa and pitto on tears and
confusion of the way to passed the thorn forest. Then they walked into thorn
forest. Pitto appearance with his body full of thorn and bushes because he
was big and very paintful. Dalam contoh tersebut siswa mengembangkan
paragraf dengan baik. Siswa menerangkan kalimat utama yang diperjelas dengan
kalimat pendukung, yaitu empat dari mereka berjalan dan melihat pohon duri
yang sangat panjang dan itu harus dilewati. Pitto memiliki tubuh besar sehingga ia
tidak bisa melewati hutan tersebut, sedangkan teman-temannya sudah masuk
terlebih dahulu dan bisa melewatinya. Namun, Pitto berinisiatif
untuk tetap
108
memaksakan dirinya masuk dan ketika sampai di ujung hutan ia kesakitan dengan
tubuh penuh duri.
Terdapat dua kesalahan dalam aspek tata bahasa yang dijabarkan sebagai
berikut.
No
1.
2.
Kesalahan
Gerund
Contoh kesalahan tata bahasa yang nampak pada karangan S25 adalah kesalahan
auxiliary verb. Auxiliary verb are digunakan untuk present tense. Kemudian
verb2 yang benar dalam menulis simple past tense adalah wanted yang merupakan
irregular verb bukan want. Kesalahan lain yang nampak dalam aspek tata bahasa
109
adalah penggunaan gerund dimana gerund yang digunakan adalah subjek dalam
kalimat pendukung.
Pada aspek mekanik ditemukan lima kesalahan seperti dalam tabel beikut
ini.
Tabel 4.21 Kesalahan Mekanik S14 (Siklus II)
No.
Jenis Kesalahan
Karangan siswa
Perbaikan
1.
Ejaan
Mica had introgated him
Mica had interrogated
because watness slipped
past uwa, mica, and pitto
laufhed of
2.
Penggunaan huruf
kapital
3.
Penggunaan diksi
he replied because he
was small and uwa
responded with a word
oh.
at the end of the thorny
forest they jumped
together while shouted
yeapii
4.
Penggunaan s
5.
Pola kalimat
Contoh kesalahan yang dilakukan oleh S25 pada siklus II adalah kesalahan
pola kalimat. Kata missing (gerund) harus diikuti oleh objek/nomina (map).
Selanjutnya, pola kalimat past tense yang benar adalah S + did + not + O + ket
maka kalimat yang benar adalah we dont have to follow their carelessness.
Kemudian kesalahan penggunaan aphostrophe (s) juga masih nampak dalam
110
kalimat then mother bolboi thanks uwa, kalimat yang benar adalah Then
Bolbois mother thanked Uwa karena kalimat tersebut menyatakan milik.
Lebih lanjut, analisis kualitatif kesalahan yang dilakukan oleh S22
Contoh karangan S22
Lost
There were three good friends in the forest. Uwa was a
monkey, Pitto was a rhino and Mica was a tiger. One day when
they were resting after ate a lot of fruits under the tree, they
heard that somebody was crying. They found a little pig named
Bolboi. He was confused to find his house and he did not know
the way home. Uwa, Pitto and Mica wanted to help him. Then
they had a good idea. Uwa took a big leaf and drew it as a map.
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
111
Simpulan
Pendahuluan
Isi
Simpulan
112
Aspek organisasi yang berisikan latar belakang cerita berupa tokoh (Uwa,
Mica, Pitto), tempat kejadian peristiwa (in the forest), dan keterangan waktu (one
day) serta peristiwa yang sedang berlangsung saat itu (they were resting after ate
a lot of fruits under the tree, they heard that somebody was crying. They found a
little pig named Bolboi) yang merupakan dimensi pendahuluan. Kemudian pada
dimensi isi siswa mampu menjelaskan kejadian cerita yang dimulai dari awal
kisah cerita, yaitu persahabatan binatang ketika tiga sekawan sedang beristirahat
di bawah pohon, tiba-tiba mendengar tangisan seekor babi yang dilanjutkan
dengan menolong babi tersebut untuk menemukan rumahnya. Dalam isi juga
siswa mampu menggunakan kata firstly, secondly, then, dan finally yang
mengindikasikan bahwa rangkaian kegiatan atau prose situ berlangsung dalam
beberapa urutan waktu (sequencing of the paragraph). Pada dimensi simpulan,
simpulan yang ditulis telah koheren dengan judul karangan tersebut.
Aspek pengembangan ide tampak dalam setiap paragraf yang ditulis.
Firstly, they had passed a thorn forest. They were confused how to pass it.
Bolboi, Uwa, Pitto and Mica were afraid to enter the forest, but they had to
passing it. Mica, Uwa and Bolboi could passing it faster except Pitto. He had a
big body so hard for him to passing the forest. Then his body was full with thorns
and leafs. Dalam paragraf tersebut terdapat induk kalimat yang menerangkan
bahwa mereka tiba di hutan duri (Firstly, they had passed a thorn forest),
kemudian diperjelas dengan kalimat-kalimat berikutnya, yaitu bahwa mereka
bingung untuk melewati hutan tersebut hingga akhirnya mereka menemukan cara
untuk melewatinya, kecuali Pitto yang memiliki tubuh yang besar.
113
114
Contoh kesalahan yang tampak pada karangann yang ditulis oleh S22 adalah
kesalahan penggunaan tenses, yaitu pada kalimat Pitto and Uwa wanted to took
some of them. Kata took seharusnya diubah menjadi take (verb1) sesuai dengan
pola kalimat past tense.
tampak pada kalimat Uwa, Pitto and Mica wanted to help him. dan Bolbois
mother thanked to Uwa, Pitto and Mica.. Subjek Uwa, Pitto and Mica yang
berada di awal kalimat diganti menjadi they yang merupakan pronominal subjek
ketiga jamak. Sedangkan, kata Uwa, Pitto and Mica yang berada di tengah
kalimat tersebut merupakan pronominal objek bentuk jamak.
Selanjutnya, pada aspek mekanik hanya ditemukan satu kesalahan yaitu
kesalahan penggunaan diksi yang dibuat oleh S22.
No.
1.
Jenis
Kesalahan
Diksi
Kesalahan diksi yang tampak pada karangan S22 adalah penggunaan kata passing
it seharusnya kalimta yang benar adalah They were afraid to enter the forest, but
they had to pass it.
115
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
116
Judul
Pendahuluan
Isi
Simpulan
117
pengenalan tokoh dalam cerita (Uwa, Mica, Pitto, pinky pig). Pada dimensi isi,
siswa telah menuliskan isi karangan yang sesuai dengan rangkaian gambar yang
ada dalam slide picture series. Isi yang ditulis telah tersusun dengan baik dan
sesuai dengan urutan yang terjadi dalam gambar yang dimulai dari pengenalan
tokoh dalam cerita yang dilanjutkan dengan permasalahan yang terjadi hingga
akhirnya pada dimensi simpulan siswa mampu menarik sebuah simpulan dan
menyatakan komentarnya yang mengajak pembaca untuk tidak ceroboh dan
melupakan hal penting (From the story we can learn that dont forget the
important things).
Kemudian, pada aspek pengembangan ide siswa mampu menjelaskan
secara mendetail tentang ciri-ciri tokoh yang ada yang terdapat dalam kalimat
They are, Uwa was the monkey that had a brown color. Mica the tiger that she
had a yellow with some brown lines colour, Rhino named Pitto that was so big
and a pinky pig. Hal ini menyatakan bahwa ide yang ada dalam setiap paragraf
dapat dikembangkan dengan baik. Kalimat utama yang ada dalam paragraf
didukung oleh anak-anak kalimat yang menggambarkan keutuhan sebuah paragraf
dalam karangan.
Selanjutnya penilaian aspek tata bahasa, kesalahan-kesalahan yang tampak
pada karangan yang ditulis oleh S25 adalah kesalahan tense, penggunaan gerund,
dan penggunaan bentuk jamak yang dijabarkan dalam tabel di bawah ini.
118
No.
1.
2.
Gerund
3.
Penggunaan
bentuk
jamak
Contoh kesalahan S25 adalah kesalahan bentuk jamak, Siswa menulis salah dalam
menulis bntuk jamak pada kata tree pada kalimat They saw so many durian
119
tree. Kata so many yang ada dalam kalimat tresebut menunjukkan jamak pada
tree (pohon) dan harus ditambah s sehingga kalimat yang benar adalah They saw
so many durian trees
Terakhir pada aspek mekanik, hanya ditemukan satu kesalahan yaitu
kesalahan diksi yang dijabarkan sebagai berikut.
Tabel 4.25 Kesalahan Mekanik S25 (Siklus II)
No.
Jenis
Karangan siswa
Perbaikan
Kesalahan
1.
Penggunaan
Then they crying because they Then they were crying
Diksi
forgot the way to home.
because they forgot the
way going home.
Kesalahan diksi yang ditulis oleh S25 pada kalimat Then they crying because
they forgot the way to home. Kata yang dipilih salah karena setelah kata the way
harus diikuti oleh going to (gerunds) dan home (noun).
Dari karangan 31 orang siswa yang mengikuti kegiatan siklus II dari aspek
organisasi dan pengembangan ide masih ditemukan kesalahan dari aspek
organisasi yang berkurang dari 25% pada siklus I menjadi 9% pada siklus II.
Kesalahan pengembangan ide berkurang dari 32% pada siklus I menjadi 16%
pada siklus II. Kesalahan ini berkurang karena telah diterapkannya planning
organizer dan composing organizer. Pada aspek tata bahasa ditemukan empat
kesalahan, yaitu (1) kesalahan tenses,
(3) kesalahaan gerund, dan (4) kesalahan penggunaan bentuk jamak. Sedangkan
dari aspek mekanik ditemukan lima kesalahan yaitu (1) kesalahan penggunaan
huruf kapital, (2) kesalahan ejaan, (3) kesalahan diksi, (4) kesalahan penulisan
apostrop (s), dan (5) kesalahan penulisan pola kalimat.
Dari
kesalahan-
120
121
No
1
Pemilih
11
18
2
0
10
18
3
0
12
15
4
0
12
19
0
0
10
18
3
0
9
17
5
0
13
17
1
0
7
23
1
0
122
Dari hasil kuesioner setelah pelaksanaan siklus II dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Saya senang melakukan kegiatan menulis recount text dengan teknik
picture series yang diterapkan oleh guru dari 31 siswa, 11 siswa menyatakan
sangat setuju, 18 siswa setuju, dan 2 siswa ragu-ragu. Contoh lainnya adalah pada
pernyataan Diterapkannya teknik picture series memudahkan saya dalam
menulis recount text dari 31 siswa, 10 siswa menyatakan sangat setuju, 18 siswa
setuju, dan 3 siswa ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan teknik
picture series lebih efektif daripada metode ceramah dalam mengembangkan
kemampuan menulis recount text siswa.
Tabel 4.27 Perbandingan Perolehan Skor Siswa pada Pratindakan, Siklus, I dan
Siklus II
Skor
Level
N a m a siswa
Ket
Siklus
KKM
Pratindakan
I
II
Agus Ariawan
78
82
82
Tetap
Terlampaui
Alfran Hasan
70
78
78
Tetap
Tercapai
Bujangga Gede A.
69
73
79
Meningkat Terlampaui
Dandy C. B. T.
72
78
78
Tetap
Tercapai
Ezra Aprilia H.
62
70
78
Meningkat
Tercapai
Fadly Reza A.
79
79
79
Tetap
Terlampaui
Greatta Agatha
72
75
78
Meningkat
Tercapai
Hendrawan H.
66
79
79
Tetap
Terlampaui
Kadek Susrama
73
74
78
Meningkat
Tercapai
123
Kinanti Anggia
Nesya Listi
Ni K Santi M.
Nina Jihan D.
Nungky Kumala
Nurhadi
Octaviano M.M.
Prahasta Naplando
Rama Sandya
Rio Agustino
Safira
Santi Noviyanti
Shabilla
Shinta Diah K
Tita vionita
Titian Eka P
Umu Kalsum
Wahyu Aditya G.
Wulan Tri A
Wulandari Ni Putu
Yuni Antari
Idah Hayati
Rata-rata Kelas
69
70
72
65
70
67
70
69
74
63
78
76
79
64
66
78
73
75
70
63
68
66
70.22
74
72
76
72
78
74
75
73
78
72
83
78
85
71
72
79
78
79
76
73
70
67
75.54
79
78
78
78
84
78
78
78
79
78
87
78
90
78
78
79
83
84
78
78
78
78
79.54
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Tetap
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Tetap
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Terlampaui
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Terlampaui
Tercapai
Terlampaui
Tercapai
Terlampaui
Tercapai
Tercapai
Terlampaui
Terlampaui
Terlampaui
Terlampaui
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Terlampaui
124
125
126
127
mencatat ide-ide penting yang ada. Ide-ide penting yang dicatat dalam
composing organizer dikembangkan menjadi sebuah recount text .
3. Adanya motivasi yang diberikan guru saat siswa sulit membuat judul yang
sesuai dengan tema yang berhubungan dengan picture series yang
ditayangkan. Pemberian motivasi ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat
siswa dalam berpikir secara kritis untuk menentukan sebuah judul yang
bertitik tolak dari simpulan yang ditulis siswa.
4. Adanya pengulangan materi dengan tujuan untuk lebih mengingatkan siswa
untuk menulis recount text dengan menggunakan teknik picture series.
Pengulangan materi yang diberikan secara berkala berupa penjelasan tentang
penggunaaan simple past tense dalam karangan membantu siswa memahami
pola kalimat simple past tense yang ada pada karangan recount text mereka.
5. Adanya penguatan (reinforcement) berupa pengulangan materi, pelatihanpelatihan menulis dan pujian yang diberikan guru memberikan respons baik
sehingga terjadi peningkatan dalam hasil tulisan recount text siswa.
6. Adanya ketertarikan siswa untuk menulis tidak hanya sebatas menulis
pengalaman atau wacana berita yang ditulis dalam bentuk lampau, siswa
sudah mampu menulis karangan sendiri dengan imajinasi yang dikembangkan
setelah melihat gambar yang ada.
Keenam faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa tersebut dapat
dilihat pada karangan siswa yang meningkat setelah setelah pengaplikasian
picture series dalam pembelajaran menulis recount text yang menuntut siswa
untuk menggunakan simple past tense pada karangan tersebut
128
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya,
simpulan hasil penelitian yang terkait dengan kamampuan siswa dalam menulis
recount text adalah sebagai berikut.
1) Sebelum menggunakan teknik picture series dari 31 orang siswa hanya lima
orang yang memenuhi nilai KKM 78. Artinya, terlampauinya nilai KKM yang
ditentukan, yaitu 78. Hasil tes awal (pratindakan) menunjukkan bahwa pada
hasil karanag siswa masih banyak ditemukan kesalahan, yaitu terdapat pada
struktur organisasi, pengembangan ide, tata bahasa, dan mekanik yang
menjadi perhatian lebih ke depannya. Hal paling utama yang sering menjadi
perhatian adalah kesalahan tata bahasa yang dilakukan oleh siswa. Contohnya,
mereka masih kesulitan memahami perubahan verb dari present menjadi past.
2) Kemampuan siswa dalam menulis recount text setelah menggunakan teknik
picture series dapat dibagi menjadi dua siklus, yaitu seperti di bawah ini.
a) Pada siklus I, teknik picture series diterapkan, hasilnya menunjukkan
sebanyak 22% siswa mampu memeroleh nilai baik, 19,35% mendapat nilai
cukup, dan 48% mendapat nilai di bawah KKM. Peningkatan ini dapat
dilihat dari aspek tata bahasa dimana kalimat-kalimat yang dihasilkan
siswa pada setiap paragrafnya sudah menunjukkan peningkatan karena
siswa sudah memerhatikan pola perubahan verb dan keterangan waktu
yang dapat mengindikasikan bahwa kalimat yang dibuat adalah past. Akan
128
129
tetapi,
masih
ditemukan
kurangnya
kemampuan
siswa
dalam
Hasil
dan 9%,
dan
16%, kesalahan tata bahasa berkurang dari 80% menjadi 48% dan 25%,
dan kesalahan mekanik berkurang dari 25% menjadi 16% dan 6%,.
3. Faktor-faktor yang memengaruhi hasil evaluasi pada penerapan teknik picture
series dalam menulis recount text yang ditampilkan dengan menggunakan
slide dapat memberikan stimulus kepada siswa tentang pembelajaran baru
khususnya dalam menulis recount text. Dengan demikian, memudahkan siswa
untuk memunculkan ide-ide yang ada dalam pikiran mereka yang akan
dituangkan menjadi sebuah tulisan. Penambahan instrumen-instrumen baru
130
dapat memudahkan siswa untuk menulis sebuah recount text dengan teknik
picture series yang diterapkan. Di samping itu, dengan adanya pengulangan
materi yang diberikan dan penguatan (reinforcement) yang memberikan
respons baik terhadap hasil menulis siswa serta motivasi yang diberikan guru
ketika pembelajaran berlangsung menyebabkan siswa bersemangat dalam
menulis.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan menulis recount text dapat dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut.
1. Guru bahasa Inggris
Dalam proses pembelajaran bahasa inggris hendaknya disusun beberapa
model pembelajaran yang dikombinasikan dengan teknik baru yang mampu
memberikan warna baru dalam proses pembelajaran dikelas sehingga dapat
meningkatkan kemampuan siswa khususnya dalam menulis.
2. Siswa
Penerapan teknik picture series harus tetap dilaksanakan semaksimal
mungkin agar hasil yang diperoleh lebih meningkat.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian yang menggunakan teknik picture series sangat memungkinkan
apabila dilakukannya penelitian lanjutan guna menyempurnakan penelitian ini.
131
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, M. & Anderson, K. 1997. Text Types in English 1. Melbourne:
Macmillan Education Australia.
Arikunto dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asthika, I Made Dharma. 2012. Improving The Ability To Use Verbs In
Paragraph Writing Through Grammar Transformational Teaching
Method. Denpasar: Universitas Udayana.
Baehaqi, Imam. 2009. A Handbook of English Grammar, Panduan Lengkap dan
Praktis Belajar Tata Bahasa Inggris. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.
Brown, J.D & Bailey, M. 1984. A Categorical Instrument for Scoring Second
Language Writing Skills. Language Learning Reasearch Club.
University of Michigan.
Brown, J.D . 1978. Prinsiple of Language and Teaching. Englewood Clift, N.J.:
Prentice-Hall.
Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual
dan Terpopuler. Yogyakarta: Diva Press.
Disney Enterprises. 2013. Lost. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Dykes, Barbara. 2007. Grammar for Everyone: Victoria: Acer Press
Emilia, Hermawan & Tati, 2008. Pendekatan Genre Based dalam Kurikulum
Bahasa Inggris Tahun 2006: Penelitian Sebuah Tindakan Kelas di
Sebuah SMP Negeri di Badung. Bandung : Jurusan Pendidikan Bahasa
Inggris FPBS UPI.
Fadlun, Bahasa. 2011. Rangkuman Intisari Bahasa Inggris. Surabaya : Pustaka
Agung Harapan.
Gie, The Liang. Terampil Mengarang Bahasa Indonesia Siswa Sekolah Dasar.
Yogyakarta : Andi.
Ghazali, H. A Syukur 2010. Pembelajaran keterampilan Berbahasa. Malang :
Aditama.
Leech, Geoffery. 2006. Glossary of Englsih Grammar: Edinburgh United
Kingdom: Edinburgh University Press.
131
132
133