Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RESIKO DAN MANFAAT INVESTASI SYARIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah


Manjemen Investasi Syariah

Disusun oleh :
Kelompok 4

1. Winda Ayu Lestari


2. Afrilia Sriulandari
3. Reva Andriani

Dosen Pengampu :

Mursal, MA

MAHASISWA JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) KERINCI
2022 M / 1443 H
KATA PENGANTAR

‫بــــســــم هللا الـرحـــمــن الـرحــيــم‬


ْ َ‫سالَ ُم َعلَى اَ ِل ِو َوا‬
َ‫ْص َحا ِِ ِو اَ ْْ َم ِِيْن‬ ‫صالَةُ َوال ه‬ ‫ّلِل اله ِذى فَ ه‬
ّ ‫ض ْلنَا َعلَى َك ِث ْي ٍر ِّمنْ ِع َبا ِد ِه ا ْل ُمؤْ ِم ِنيْنَ َوال‬ ِ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِ ه‬

Segala puji hanyalah milik Allah SWT, atas limpahan berkah dan
karunianya yang mengalir tiada terkira, shalawat dan keselamatan semoga
senantiasa dicurahkan Allah, SWT untuk Nabi Muhammad SAW, atas
pengorbanan beliau yang sangat besar dalam memperjuangkan Islam.
Penulisan makalah ini sudah menjadi ketetapan proses perkuliahan di
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci. Makalah ini di buat untuk memenuhi
Tugas Terstruktur pada Mata Kuliah Manjemen Investasi Syariah yang
membahas tentang Resiko dan Manfaat Investasi Syariah.
Penulis bukanlah Malaikat tentu tidak lepas dari kesalahan dalam
pembuatan makalah ini dan penulis akui jauh dari kesempurnaan. Dalam makalah
masih banyak kelemahan dan kekurangan. Untuk itu kepada para pembaca,
penulis mengharapkan kritikannya serta saran untuk menyempurnakan makalah
ini. Harapan penulis kiranya makalah ini membawa manfaat bagi agama, bangsa
dan negara kini dan masa yang akan datang.
Akhirnya, kepada Allah penulis berserah diri, dengan harapan semoga
makalah ini bernilai ibadah kepada-Nya.

Sungai Penuh, Februari 2022


Penulis,

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................1

C. Tujuan Masalah ..................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN

A. pengertian Investasi .............................................................................3

B. Pengertian Risiko Investasi ................................................................5

C. Manfaaat Investasi ..............................................................................7

D. Risiko dan Pendapatan ........................................................................8

E. Meminimalisir (mengurangi) Resiko ..................................................11

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketidakpastian (uncertainty) adalah kondisi yang dihadapi oleh seseorang,
apabila masa yang akan datang mengandung sejumlah kemungkinan peristiwa yang
akan terjadi yang tidak diketahui. Dalam ketidakpastian semua kemungkinan dapat
terjadi. Tentunya dapat diduga atau diperkirakan hasil apa yang akan terjadi, tetapi
masih dalam kegelapan mengenai kemungkinan terjadinya peristiwa atau hasil
tersebut. Sedangkan kepastian (certainty) menyangkut masa yang akan datang yang
mengandung suatu kemungkinan hasil yang sudah dapat diketahui pada waktu itu.1
Suatu kondisi yang lebih realistis yang dihadapi oleh pimpinan perusahaan
adalah risiko. Dalam pengertian risiko terdapat sejumlah kemungkinan hasil yang
tidak diketahui, atau kemungkinan terjadinya suatu peristiwa diantara kejadian
seluruhnya yang mungkin terjadi. Sedangkan investasi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan menanam harta yang bertujuan untuk mengembangkannya. Secara lebih
praktis, investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
yang lainnya yang dilakukan pada saat sekarang dengan harapan memperoleh
sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang.2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian investasi ?
2. Apa pengertian Risiko Investasi ?
3. Apa Manfaaat investasi ?
4. Bagaimana Risiko dan pendapatan ?
5. Bagaimana mengurangi resiko ?

1
Suprihatmi Sri Wardiningsih, Analisis Risiko dalam Keputusan Investasi, (Surakarta :
Universitas Slamet Riyadi) Vol. 12, No.1, April 2012 : hal. 94
2
Ibid., hal. 94-95.

1
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Apa pengertian investasi
2. Mengetahui Apa pengertian Risiko Investasi
3. Mengetahui Apa Manfafat investasi
4. Mengetahui Bagaimana Risiko dan pendapatan
5. Mengetahui Bagaimana mengurangi resiko

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Investasi dalam Perspektif Islam


Investasi yang dilakukan oleh seorang muslim seharusnya dalam usaha
mendekatkan diri kepada Allah Swt. Menurut pandangan Islam, investasi
memiliki pengertian dan tujuan yang lebih luas karena mencakup aspek dunia
(materi) dan akhirat (ukhrawi) seperti yang dijelaskan oleh Ryandono (2009:70):
“investasi syariah adalah pengorbanan sumber daya pada masa sekarang untuk
mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih besar
dimasa yang akan datang, baik langsung maupun tidak langsung seraya tetap
berpijak pada prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh (kaffah). Selain itu,
semua bentuk investasi dilakukan dalam rangka ibadah kepada Allah untuk
mencapai kebahagian lahir batin di dunia dan akhirat baik generasi sekarang
maupun generasi yang akan datang”.3
Dari pengertian dan tujuan investasi yang dikemukan oleh Ryandono
dapat terlihat jelas perbedaan investasi syariah dengan investasi kapitalis, yaitu
investasi syariah yang selalu mengacu pada prinsip syariah karena tujuannya tidak
hanya untuk meraih keuntungan duniawi (materi) namun juga untuk meraih
kemenangan di akhirat. 4
Konsep investasi dalam ajaran islam yang diwujudkan dalam bentuk
nonfinansial yang berimplikasi terhadap kehidupan ekonomi yang kuat juga
tertuang dalam Al-Qur‟an surat an-Nisa ayat 9 sebagai berikut :5

3
Ajeng Gama Rosyida dan Imron Mawardi, Perbandingan Tingkat Pengembalian (return),
Risiko dan Koefisien Variansi pada Saham Syariah dan Non Syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2011-2013”, (Surabaya : Universitas Airlangga), JESTT Vol 2 No.4, April 2015: hal. 290.
4
Ibid., hal. 291.
5
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah, (Jakarta:
Kencana), 2007, hal. 20.

3
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa
kepada allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.6
Ayat tersebut menganjurkan untuk berinvestasi dengan mempersiapkan
generasi yang kuat,baik aspek intelektualitas, fisik maupun aspek keimanan
sehingga terbentuklah sebuah kepribadian yang utuh dengan kapasitas:7
1. Memiliki akidah yang benar
2. Ibadah dengan cara yang benar
3. Memiliki akhlak yang mulia
4. Intelektualitas yang memadai
5. Mampu untuk bekerja/mandiri
6. Disiplin atas waktu dan
7. Bermanfaat bagi orang lain.
Adapun prinsip Ekonomi Islam mengenai Investasi, yaitu:8
a. Tidak mencari rizki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya maupun cara
mendapatkannya, serta tidak menggunakan untuk hal-hal yang haram.
b. Tidak mendzalimi dan tidak didzalimi.
c. Keadilan pendistribusian kemakmuran.
d. Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha.

6
Departemen Agama, Mushaf Al-Quran dan Terjemah (Bogor: NUR No.
P.VI/1/TL.02/410/2009), hal. 112.
7
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Op.Cit., hal. 21.
8
Bukhari dalam Tantangan Investasi Syariah di Pasar Modal di akses tanggal November 20,
2017, http://Bukhariibra.wordpress.com/makalah-kita/tantangan-investasi-syariah-di-pasar-modal/

4
e. Tidak ada unsur riba, maysir (perjudian / spekulasi) dan gharar.
Berdasarkan hal tersebut, berarti kegiatan di pasar modal mengacu pada
hukum syariat yang berlaku. Perputaran modal pada kegiatan pasar modal syariah
tidak boleh disalurkan kepada jenis industry yang melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang diharamkan. Pembelian saham pabrik minuman keras,
pembangunan penginapan untuk prostitusi dan lainnya yang bertentangan dengan
syariah berarti diharamkan. Semua transaksi yan terjadi di bursa efek harus atas
dasar suka sama suka, tidak ada unsur pemaksaan, tidak ada pihak yang didzalimi
atau mendzalimi, tidak ada unsur riba, tidak bersifat spekulasi atau judi atau
semua jenis transaksi harus transparan
B. Manfaat Investasi
Berikut beberapa keuntungan yang juga bisa kamu dapatkan dengan
berinvestasi secara syariah.
1. Investasi Halal
Pengelolaan investasi yang dilakukan oleh bank syariah akan
memastikan bahwa hasil yang diperoleh diproses secara halal. Beragam unsur
riba dan sejenisnya pun dipastikan tidak diterapkan dalam bank ini.
Karenanya, investasi yang dilakukan oleh bank yang menjalankan prinsip-
prinsip syariah tidak hanya bermanfaat di dunia, namun juga dapat
dipertanggungjawabkan di akhirat. Inilah yang harus menjadi pertimbangan
kamu dalam berinvestasi supaya tidak salah pilih dan malah menanggung
dosa.
2. Aman dari Penipuan
Segala bentuk investasi yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah
akan dilakukan secara transparan sehingga nasabah bisa mengetahui dan
memahami semua prosedurnya. Hal inilah yang juga memastikan bahwa
investasi syariah aman dan bebas dari segala bentuk penipuan. Kamu yang
berencana melakukan investasi syariah pun dapat segera menyingkirkan

5
kekhawatiran atas penipuan dan sejenisnya. Jadi, tidak heran juga kalau
semakin banyak umat Islam yang memilih berinvestasi secara syariah.
3. Pasti Bebas Bunga dan Riba
Seperti sudah dibahas sebelumnya, investasi syariah akan membuat
kamu terbebas dari unsur bunga dan riba. Hal ini pun akan membuatmu
merasa lebih tenang dan nyaman dalam berinvestasi. Apalagi, dalam islam
juga ditegaskan bahwa bunga dan riba merupakan hal yang diharamkan. Hal-
hal yang bertentangan dengan ajaran islam pastinya harus kamu hindari,
karena dapat merugikan diri sendiri pada akhirnya.
4. Risikonya relatif rendah
Beragam konflik dan risiko mungkin akan muncul saat investasi
dilakukan, namun itu tidak berlaku jika kamu memilih berinvestasi secara
syariah. Investasi yang didasarkan pada prinsip syariah diyakini memiliki
risiko yang relatif rendah. Hal ini dapat terwujud karena semua perhitungan
dilakukan dengan mengedepankan unsur kekeluargaan. Kondisi tersebut
tentunya akan menjauhkan risiko dan membuat kamu terhindar dari hal-hal
yang berbau riba.
5. Mengandung Nilai Sosial
Kelebihan lain yang hanya dimiliki investasi syariah selain
menguntungkan adalah dapat dijadikan sarana untuk melakukan kegiatan
sosial. Hal ini tentunya tidak hanya bermanfaat bagi kamu sebagai nasabah,
tetapi juga untuk orang lain di sekitar. Investasi syariah dapat berfungsi
sebagai penggerak untuk meningkatkan kualitas ekonomi dengan cara
mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Nilai ibadah yang sangat tinggi
inilah yang membuat investasi syariah menjadi sangat penting untuk
dilakukan oleh seluruh umat Islam di Indonesia.

6
C. Pengertian Risiko Investasi
Secara umum, risiko adalah tingkat ketidakpastian akan terjadinya sesuatu
atau tidak terwuj udnya sesuatu tujuan, pada suatu kurun atau periode waktu
tertentu (time period).9 Risiko dapat di artikan sebagai penyimpangan hasil
(return) yang diperoleh dari rencana hasil (return) yang diharapkan. Berbicara
risiko investasi berarti kita menganalisis kemungkinan tidak tercapainya hasil
(keuntungan) yang diharapkan. Tidak tercapainya hasil yang diharapkan
menandakan terjadi penyimpangan atas hasil yang diperoleh dibandingkan
dengan hasil yang direncanakan (diharapkan). Risiko ini terjadi karena keadaan
waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian (uncertaintity).
Besarnya tingkat risiko yang dimasukkan dalam penilaian investasi akan
mempengaruhi besarnya hasil yang diharapkan oleh pemodal. Apabila perusahaan
memasukkan tingkat risiko yang tinggi pada suatu investasi yang dianggarkan,
maka pemodal yang akan menanamkan dananya pada investasi tersebut
mengharapkan hasil atau mensyaratkan hasil (required rate of return) yang tinggi
pula, dan terjadi sebaliknya. Hasil dan risiko (risk and return) memiliki hubungan
yang linier dan kebalikannya (high risk, high return dan low risk, low return).
Setiap bentuk investasi memiliki risiko yang besar kecilnya tergantung
pada banyak factor. Semakin tinggi hasil yang diharapkan dari investasi tersebut,
semakin tinggi pula tingkat risikonya. Para investor sangat penting memahami
risiko tersebut sebelum melakukan investasi terhadap sebuah instrument investasi.
Risiko pada setiap instrument investasi tersebut dapat diukur dan dikelola
sehingga para investor terhindar dari kerugian yang besar.10

9
Di Asih I Maruddani dan Ari Purbowati, Pengukuran Value at Risk pada Aset Tunggal dan
Portofolio dengan Simulasi Monte Carlo, (Media Statistika), Vol. 2 No. 2, Desember 2009: hal. 94.
10
Nur Alamah Fauziyah, Analisis Risiko pada Portofolio Syariah dengan Pemodelan Value at
Risk (VaR) Block Maxima-Generalized Extreme Value, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga), Jurnal
Konvergensi Vol 4 No. 1 April 2014, hal. 53-54.

7
D. Risiko dan Pendapatan dalam Investasi
Risiko dan return merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tujuan
investasi adalah memperoleh tingkat pengembalian tertentu (pada umumnya
setinggi mungkin). Dalam aktifitas ekonomi, setidaknya ada tiga hal yang perlu
dipertimbangkan seorang investor dalam menanamkan modalnya, yaitu: 11
a. Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return).
b. Tingkat risiko (rate of risk).
c. Ketersediaan jumlah dana yang akan di investasikan.
Apabila dana cukup tersedia, biasanya investor menginginkan
pengembalian yang maksimal dengan risiko tertentu. Dalam melakukan
keputusan investasi, khususnya pada sekuritas saham, return yang diperoleh
berasal dari dua sumber, yaitu dividen dan capital gain, sedangkan risiko
investasi saham tercermin pada variabilitas pendapatan (return saham) yang
diperoleh. Bisnis adalah keberanian mengambil risiko, sebab risiko selalu terdapat
dalam aktifitas ekonomi.12
Risiko (risk) dalam hal ini harus dibedakan dengan ketidakpastian
(uncertainty). Keduanya merupakan istilah yang “serupa tapi tak sama.”
Keserupaan keduanya terletak pada pengertian mengenai adanya suatu kejadian
yang belum pasti di masa yang akan datang. Dalam istilah uncertainty,
ketidakpastian itu merujuk pada kejadian-kejadian yang tidak diharapkan yang
tidak diperkirakan (unexpected risk), sedangkan risiko dalam hal ini dimaksudkan
sebagai sesuatu yang dapat diperkirakan (expected risk).13
Selanjutnya, perbedaan penting keduanya terletak pada estimasi atas
ketidakpastian tersebut. Unexpected risk dalam uncertainty kemungkinan
munculnya lebih dari satu, namun probabilitas kemunculannya tidak dapat

11
Nafis Irkhami, Op.cit., hal. 7.
12
Ibid.
13
Ibid., hal. 8.

8
diketahui secara kuantitatif.14 Sedangkan dalam risiko, tingkat ketidakpastian itu
dapat diukur secara kuantitatif.15
Berdasarkan kecenderungan para investor, perilaku preferensi investor
terhadap risiko secara garis besar dikategorikan menjadi tiga model 16 yaitu:
1. Risk Seeking, yaitu mereka yang berani mengambil risiko tinggi dengan
harapan imbal hasil yang juga relatif tinggi “high risk high return”.
2. Risk Indifferent, yaitu mereka yang cukup berani mengambil risiko yang
moderat dengan imbal hasil yang moderat juga “medium risk medium
return”.
3. Risk Averse, yaitu mereka yang hanya berani mengambil risiko dalam tingkat
yang relative rendah dengan imbal hasil yang relative rendah juga.
Dalam konsep syariah, sesungguhnya return ditentukan oleh Allah SWT
sedangkan manusia hanya wajib berikhtiar dan berdo‟a serta bersyukur atas apa
yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam investasi juga perlu diperhatikan
kehalalan asset investasi. Saham yang halal adalah saham yang sudah mendapat
screening dari pemerintah (BEI, DSN-MUI dan OJK). Untuk itu investor dapat
memilih investasi saham sesuai syariah dengan melihat Jakarta Index (JII), dan
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). 17
Selain return, investor juga harus memperhatikan risiko dalam investasi.
Dalam konsep syariah risiko adalah sunnatullah, sebagaimana terdapat dalam Al-
Qur‟an Surat Luqman ayat 34:

14
Djohanputro, Bramantyo 2006. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi, (Jakarta: Penerbit
PPM), hal. 14.
15
Ibid., hal. 15.
16
Ridwan Sundjaja dan Inge Barlian. 2002. Manajemen Keuangan. (Jakarta: PT. Prenhallindo),
Hal. 48.
17
Ainun Mardhiyah, Op.cit., hal. 15.

9
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang
hari kiamat; & Dialah yang menurunkan hujan, & mengetahui apa yang ada
dalam Rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa
yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
dibumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi Maha
mengenal”. (QS.Luqman/ 31:34).18
Secara tegas Allah SWT menyatakan bahwa tiada seorang pun di alam
semesta ini yang dapat mengetahui apa yang akan diperbuat, diusahakan, serta
kejadian apa yang akan terjadi pada hari esok. Oleh karena itu, tindakan spekulasi
dalam pasar modal tidak sesuai dengan ketentuan syariah. Syariah juga membagi
risiko menjadi 3 tingkatan, yaitu maisyir (speculative risks), gharar (unnecessary
risks), dan natural risk (allowance risks).19

18
Departemen Agama, Mushaf Al-Quran dan Terjemah (Bogor: NUR No.
P.VI/1/TL.02/410/2009), hal. 648.
19
Ainun Mardhiyah, Op.cit., hal. 15.

10
E. Cara Meminimalisir Risiko Investasi
Setelah mengetahui jenis-jenis dari risiko investasi, hal selanjutnya yang
perlu Anda ketahui ketika hendak berinvestasi adalah cara meminimalisir
risikonya. Berikut beberapa cara yang bisa Anda ikuti untuk meminimalisir risiko
investasi adalah diantaranya:

 Dalam satu produk investasi, ada baiknya tidak menaruh semua dana Anda,
tetapi Anda dapat memiliki portofolio yang beragam.
 Lalu, Anda harus bersikap tenang ketika menghadapi risiko investasi yang
terjadi.
 Maka, sebisa mungkin hindari rasa panik, karena kepanikan akan membuat
Anda salah ketika mengambil keputusan.

Intinya, saat Anda berinvestasi apapun itu produknya, risiko akan selalu
ada. Maka dari itu, Anda harus bisa memahami manajemen risiko investasi
dengan baik. Sehingga, investasi yang Anda lakukan akan „lolos‟ dari risiko
investasi serta mendapatkan imbal hasil maksimal.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas pemakalah dapat menyimpulkan bahwa :
Investasi syariah adalah pengorbanan sumber daya pada masa sekarang
untuk mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan memperoleh hasil yang
lebih besar dimasa yang akan datang, baik langsung maupun tidak langsung
seraya tetap berpijak pada prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh (kaffah).
Apapun investasi yang dilakukan baik itu konvensional maupun investasi
syariah, ada beberapa hal kemungkinan yang akan terjadi, yang setiap bentuk
investasi memiliki risiko, baik risiko tersebut besar maupun kecil. Semakin
tinggi hasil yang diharapkan dari investasi tersebut, semakin tinggi pula tingkat
risikonya, begitupun sebaliknya.
Untuk mengatasi risiko investasi maka investor dapat melakukan
pengukuran nilai risiko. Sehingga investor dapat mengetahui kerugian
maksimal yang dihadapi dan meminimalisir risiko kerugian yang dihadapi.
Untuk menghitung deviasi standar dapat dilakukan dengan 2 cara:
 Risiko dari expected return (data probabilitas)
 Risiko dari Return Realisasi (data time series)
Cara yang bisa Anda ikuti untuk meminimalisir risiko investasi adalah
diantaranya:
 Dalam satu produk investasi, ada baiknya tidak menaruh semua dana Anda,
tetapi Anda dapat memiliki portofolio yang beragam.
 Lalu, Anda harus bersikap tenang ketika menghadapi risiko investasi yang
terjadi.
 Maka, sebisa mungkin hindari rasa panik, karena kepanikan akan membuat
Anda salah ketika mengambil keputusan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bukhari. dalam “ Tantangan Investasi Syariah di Pasar Modal ”.


http://Bukhariibrawordpress.com/makalah-kita/tantangan-investasi-syariah-di-
pasar-modal/ Di akses pada hari senin tanggal 20 November 2017.
Departemen Agama, Mushaf Al-Qur‟an dan Terjemah. Bogor : NUR No.
P.VI/TL.02/410/2009.
Fauziyah, Nur Alamah. “Analisis Risiko pada Portofolio Syariah dengan Pemodelan
Value at Risk (VaR) Block Maxima- Generalized Extreme Value.” Vol.4, No.1
April 2014.
Gama, Rosyida Ajeng, Imron Mawardi. “Perbandingan Tingkat Pengembalian
(Return), Risiko Dan Koefisien Variasi Pada Saham Syariah Dan Saham Non
Syariah Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011-2013”. JESTT Vol. 2 No. 4
April 2015.
Huda, Nurul. Mustafa Edwin Nasution. 2007. “Investasi pada Pasar Modal
Syariah”. Jakarta: Kencana.
Irkhami, Nafis. “Analisis risiko dalam Investasi Islam”. Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga.
Mardhiyah, Ainun. “Peranan Analisi return dan risiko dalam Investasi”. IAIN
Langsa, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol 2 No.1, April 2017.
Maruddani, Di Asih I. Ari Purbowati. “Pengukuran Value at Risk pada Aset Tunggal
dan Portofolio dengan Simulasi Monte Carlo”. Media Statistika Vol 2 No.2,
December 2009.
Sri Wardiningsih, Suprihatmi. “Analisis Risiko dalam Keputusan Investasi”. Jurnal
Ekonomi dan Kewirausahaan Vol.12, No.1 April 2012.
Wahyono, Iyandri Tiluk. “Deviasi Standar”.
https://www.scribd.com/doc/37257351/Deviasi-standar di akses pada hari senin,
tanggal 20 November 2017

13

Anda mungkin juga menyukai