Anda di halaman 1dari 13

MAKANAN KHAS

TRADISIONAL

JAWA BARAT
Nasi Lengko (Sega Lengko)

• Sega lengko (nasi lengko dalam bahasa


Indonesia) adalah makanan khas
masyarakat pantai utara . Makanan khas
yang sederhana ini sarat akan protein dan
karbohidrat serta rendah kalori karena
bahan-bahan yang digunakan adalah 100%
non-hewani.
• Bahan-bahannya antara lain: nasi putih
(panas-panas lebih baik), tempe goreng,
tahu goreng, mentimun (mentah segar,
dicacah), tauge (direbus), daun kucai
(dipotong kecil-kecil), bawang goreng,
bumbu kacang (seperti bumbu rujak, pedas
atau tidak, tergantung selera), dan kecap
manis. Dan, umumnya kecap manis yang
dipergunakan adalah kecap manis encer,
bukan yang kental. Disiramkan ke atas
semua bahan.
Nasi Jamblang

Sega Jamblang (Nasi Jamblang


dalam Bahasa Indonesia) adalah
makanan khas dari Cirebon, Jawa
Barat. Nama Jamblang berasal dari
nama daerah di sebelah barat
Kabupaten Cirebon tempat asal
pedagang makanan tersebut. Ciri
khas makanan ini adalah
penggunaan daun jati sebagai
bungkus nasi. Penyajian
makanannya pun bersifat
prasmanan.

Dodol Garut

Dodol Garut merupakan camilan khas Sunda dari Kota Garut, Jawa Barat.
Terdapat banyak jenis Dodol Garut di antaranya dodol wijen, dodol kacang,
aneka dodol buah seperti dodol nanas, dodol nangka, dodol tomat, dodol
durian dan buah-buahan lainnya, chocodot (cokelat isi dodol pertama di
dunia), dodol piknik yang merupakan dodol paling populer dan menjadi salah
satu ikon Kota Garut serta masih banyak jenis dodol lainnya.
Dodol ini termasuk makanan camilan yang rasanya manis dan lezat.
Moci

• kue mochi buatan Kota Sukabumi yang biasa


dijajakan para pengasong di beberapa titik
persimpangan jalan besar Kota.
• Mochi berbahan dasar tepung ketan di
dalamnya berisi adonan kacang.
• Setiap keranjang kue mochi biasanya berisi 10
buah mochi berukuran sebesar kelereng.

Mie Kocok

Mie kocok adalah hidangan mi bercitarasa kaldu sapi khas kota


Bandung, Jawa Barat. Hidangan ini terdiri atas mi kuning yang disajikan
dalam kuah kaldu sapi kental, irisan kikil (tendon kaki sapi), taoge,
bakso, jeruk nipis, dan ditaburi irisan seledri, daun bawang, dan
bawang goreng. Beberapa resep mungkin menambahkan babat sapi.[1]

Istilah kocok dalam nama hidangan ini merujuk kepada proses


memasaknya, yaitu mengocok-ngocok mi dalam wadah logam bolong-
bolong bergagang, seraya mencelupkannya ke dalam air panas.[2] Jenis
mi yang digunakan adalah mi kuning gepeng yang bertekstur lebih
lembut.
Karedok

Karedok adalah salah satu makanan khas Sunda di


Indonesia. Karedok dibuat dengan bahan-bahan sayuran
mentah antara lain; mentimun, taoge, kol, kacang
panjang, ubi, daun kemangi, dan terong. Sedangkan
sausnya adalah bumbu kacang yang dibuat dari cabai
merah, bawang putih, kencur, kacang tanah, air asam,
gula jawa, garam, dan terasi. Karedok disajikan dengan
taburan kerupuk di atasnya. Karedok biasanya menjadi
makanan pelengkap dalam menu sehari-hari.

Dorokdok

Dorokdok, dinamakan demikian karena ketika dikunyah


oleh gigi, menimbulkan suara Dorok dok dorok dok….
karena ada yang lunak (lunak gimana gitu), ada yang
keras (sekeras batu).[1] Bahan mentah Dorokdok sendiri
dari sisitan daging yang menempel dari kulit sapi yang
baru datang dari penjagalan sebelum digarami. Jadi bisa
dikatakan, Dorokdok berbahan baku mentah yang
lumayan bergizi, karena ada daging sapi dan lemak sapi.
Tahu Gejrot

Tahu gejrot adalah makanan khas Cirebon, yang terbuat


dari tahu dan bumbu lainnya.[1] Tahu gejrot terdiri dari
tahu yang sudah digoreng kemudian dipotong agak kecil
lalu dimakan dengan kuah yang bumbunya cabai, bawang
putih, bawang merah, gula.[1] Biasanya disajikan di layah
kecil.[1] Tahu gejrot ialah tahu yang dipotong kecil-kecil
kemudian ditaruh di atas piring kecil dan tahu yang
digunakan ialah tahu sumedang.[2] Cara memakannya pun
unik, yakni dengan satu lidi kecil kemudian tusuk bagian
tahu yang telah dipotong-potong itu.

Surabi / Serabi

Serabi/Surabi merupakan jajanan pasar tradisional yang berasal dari


Indonesia. Ada dua jenis serabi, yaitu serabi manis yang menggunakan
kinca (gula merah cair) dan serabi asin dengan atau tanpa taburan oncom
yang telah dibumbui di atasnya.
Di Bandung, serabi biasa dijajakan di pagi hari dan dimasak menggunakan
tungku sehingga menghasilkan rasa yang khas. Kadang kala telur ayam
yang telah dikocok ditambahkan ke atas adonan serabi yang sedang
dimasak.
Peuyeum / Tapai Singkong

Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai


peuyeum.
Pembuatannya dari umbi singkong sebagai substrat
dan ragi tapai yang dibalurkan pada umbi yang telah
dikupas kulitnya.
Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai
biasa, yang basah dan lunak; dan tapai kering, yang
lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami
kerusakan.

Tahu Sumedang

Tahu Sumedang adalah tahu khas daerah Sumedang, Jawa


Barat yang awalnya dibuat dari kedelai lurik . Jika dibeli
dalam jumlah banyak, umumnya menggunakan bongsang,
anyaman bambu yang dapat memuat 25–100 buah tahu
goreng.[2]
Cireng

Cireng (singkatan dari aci goreng) adalah makanan ringan yang berasal
dari daerah Sunda yang dibuat dengan cara menggoreng campuran
adonan yang berbahan utama tepung kanji atau tapioka.
Makanan ringan ini sangat populer di daerah Priangan, dan dijual
dalam berbagai bentuk dan variasi rasa. Makanan ini cukup terkenal
pada era 80-an.
Bahan makanan ini antara lain terdiri dari tepung kanji, tepung terigu,
air, merica bubuk, garam, bawang putih, kedelai, daun bawang dan
minyak goreng.

Cimol

Cimol adalah makanan ringan yang dibuat dari tepung kanji. Cimol
berasal dari kata (Bahasa Sunda aci digemol), yang artinya tepung kanji
dibuat bulat-bulat.
Cimol biasanya dijual di pinggir jalan. Cara membuatnya, adonan tepung
kanji dibuat bulat-bulat, kemudian digoreng. Biasanya, cimol dimakan
dengan bumbu-bumbu tambahan (istilahnya semacam seasoning). Kalau
digigit, rasanya memang agak kenyal-kenyal. Paling enak jika dimakan
hangat-hangat.
Comro

Combro merupakan makanan gorengan khas dari Jawa Barat atau Sunda. Combro
merupakan salah satu dari banyak makanan Sunda yang dinamai dari singkatan
bahan pembuatnya.
Combro merupakan singkatan dari "oncom di jero" (oncom di dalam). Combro
memang terbuat dari parutan singkong yang dibentuk bulat atau lonjong dan
diisi dengan sambal oncom dan cabai lalu digoreng.

Misro

Misro adalah makanan khas dari daerah Bandung, Jawa barat.


Misro kependekan dari "Amis dijero" (bahasa sunda, artinya:
manis didalam). Yang terbuat dari parutan singkong yang
bagian dalamnya diisi dengan gula merah kemudian digoreng.
Rasanya manis dan gurih. Misro memiliki bentuk yang bulat
dan sedikit pipih, didalamnya akan merasakan gulanya.
Opak

Opak adalah kudapan kering renyah sejenis dengan kerupuk khas


Sunda, Jawa Barat. Opak berbeda bahan dasarnya dari kerupuk.
Kerupuk terbuat dari tepung tapioka, sedangkan opak terbuat dari
tepung beras/ketan yang diberi bumbu garam, gula,kelapa parut dan
bumbu penyedap.

Rangginang

Rangginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari beras ketan
dibentuk bulat yang dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas
matahari lalu digoreng panas dalam minyak goreng dalam jumlah yang
banyak

Galendo

Galendo adalah makanan khas dari Jawa Barat khususnya di daerah Kabupaten
Ciamis. Meskipun keberadaan galendo berada di sejumlah daerah di Priangan
Timur tetapi makanan khas ini lebih terkenal di Kabupaten Ciamis.
Makanan khas Ciamis yang terbuat dari ampas kelapa yang dimasak ini biasa
disajikan untuk makanan ringan atau makanan penutup, Saat ini galendo dapat
dijumpai di toko oleh-oleh yang berada di Priangan Timur dengan banyak variasi
rasa, bentuk, serta harga.[1]
Sate Maranggi

Sate maranggi adalah makanan asli Indonesia


yang biasa ditemukan di daerah Jawa Barat,
khususnya Purwakarta. Sate maranggi
merupakan makanan khas Sunda. Sate maranggi
khas Purwakarta memiliki 2 varian daging yang
digunakan, yaitu daging sapi dan kambing.
Sate disajikan dengan acar sambal tomat,
sambal oncom, ketan bakar atau nasi timbel.

Tutug Oncom

Nasi Tutug Oncom adalah makanan yang dibuat dari nasi yang diaduk dengan
oncom goreng atau bakar. Penyajian makanan ini umumnya dalam keadaan
hangat.
Secara bahasa, kata tutug dalam Bahasa Sunda artinya menumbuk. Proses
aduk-tumbuk nasi dengan oncom ini menjadi nama jenis makanan yang
dikenal dengan nama tutug oncom.
Nasi tutug oncom menjadi makanan khas Tasikmalaya. Walaupun menjadi
makanan khas, tutug oncom dapat dibawa menjadi oleh-oleh karena sekarang
sudah tersedia tutug oncom instan yang telah dikemas dan mampu bertahan
hingga berbulan-bulan tanpa menggunakan pengawet.
Colenak

Colenak atau dikenal juga dengan tape bakar adalah nama yang diberikan pada kudapan yang dibuat dari
peuyeum (tapai singkong) yang dibakar yang disantap dengan dicocolkan pada gula jawa cair yang
dicampur dengan serutan kelapa.[1][2] Kudapan ini berasal dari Bandung yang dikenalkan oleh Aki Murdi
pada tahun 1930.[3]
Penamaan makanan ini merupakan lakuran dari kata dalam bahasa Sunda, dicocol enak. Dalam teknik
memasaknya kandungan gula dalam tapai membuat tapai tersebut mudah gosong - meskipun demikian
bagi beberapa orang, ini merupakan bagian yang terenak.

Bandros

Bandros adalah salah satu makanan khas daerah Jawa Barat[1]


Kue tradisional ini terbuat dari campuran tepung beras, kelapa
parut, daun suji dan santan.[2] Kue ini biasanya dihidangkan
dengan taburan gula pasir.[2] Bentuk kue ini mirip dengan kue
pukis karena memang di cetak pada cetakan yang serupa, yakni
cetakan yang berbentuk setengah lingkaran dan berjejer cukup
banyak, dengan tungku arang.

Anda mungkin juga menyukai