Judul:
Saatnya Hati Bicara
Editor:
Ahmad Arif
Setting/Layout:
Bagasdanisa
Desain Sampul:
Bagasdanisa
Penerbit:
Sekretariat Perusahaan
PT PLN (Persero)
Direktur Utama,
Nur Pamudji
Penerbit
Pengantar
Direktur Utama......................................................................... iii
Penerbit . ................................................................................ v
Karir
16 Harga Sebuah Kehormatan
K. Yogaster S.................................................................... 97
17 PLN Dulu, Kini dan Masa Depan
Abdurrachman................................................................ 103
18 Mimpi, Berharap dan Bertindaklah
Galih Chrissetyo............................................................. 109
19 Pemetaan Kompetensi Pegawai
Fara Sofah Intani............................................................. 115
20 PLN Bersih, PLN Dicintai Rakyat
Muhammad Darwing Samsudin.................................... 121
21 Cantik di Dalam, Cantik Pula di Luar
Yusuf Indra Wibowo........................................................ 127
22 Kadus
Bagus Setiawan............................................................... 131
Pelayanan Pelanggan
34 Pungutan Lagi, Pungutan Lagi... Adukan Saja !
Ngurah Adnyana.............................................................. 205
35 Denting Lonceng Perubahan
Moch. Sulastyo................................................................ 211
36 PLN Semakin Baik
Daniel S. Bangun............................................................. 217
harga yang efisien dan cara yang
praktis. Kreatifitas untuk terus PLN tercatat menjadi BUMN
memikirkan proses pengadaan pertama di Indonesia yang
yang mencerminkan korporasi membuka diri untuk menjalin kerja
besar seperti PLN. sama dengan LSM anti-korupsi.
Saya sering menceritakan, lingkup kerja sama PLN-TII adalah
jika penyedia barang jasa hanya kaji ulang proses bisnis pengadaan
ada dua perusahaan, apakah layak dan pelayanan pelanggan agar di
untuk dilakukan pelelangan? kedua proses itu benar-benar tidak
Jika lelang tetap dilakukan,
ada lagi potensi korupsi
dan suap.
kemungkin-an yang terjadi
adalah terjadinya kongkalikong
di antara keduanya, atau sebaliknya, keduanya saling membunuh.
Karena itu cara pengadaan open book dipandang lebih tepat
dengan kondisi ini.
Perbaikan tata cara pengadaan barang dan jasa seperti
saya kisahkan di atas, hanyalah satu dari sederet perbaikan yang
tengah dilakukan PLN yang saat ini sedang bertransformasi
menjadi perusahaan bersih dan bebas korupsi. Untuk lebih
mempercepat transformasi itu, direksi berinisiatif untuk menjalin
kerja sama dengan jaringan international anti korupsi yaitu
* Direktur Utama
PT PLN (Persero)
persetujuan.
Proses ini sudah walau banyak pihak yang selama
menjadi komitmen seluruh ini menganggap proyek sebagai lahan
staf kami dan disepakati oleh basah, tapi bagi kami proyek adalah
kontraktor dan konsultan. kawah candradimuka yang menuntut
Pernah juga ada kontraktor untuk harus berjalan tegak dan lurus
yang mencoba mengirim di jalur supaya tidak terjatuh di kawah
barang mekanikal tanpa
tersebut. berbelok sedikit, pasti jatuh,
pemberitahuan, namun
pasti hancur! begitu kami dapat bekerja
profesional tanpa takut tekanan dari
dengan tegas barang tersebut
pihak manapun. berani karena benar...
tidak diterima dan progresnya
yah..komitmen untuk berada di jalur
tidak diproses sehingga
yang bersih dan benar.
kontraktor tidak mendapatkan
pembayaran atas pengiriman
barang tersebut.Walaupun pahit, namun sikap ini diharapkan bisa
memberikan pelajaran bagi kontraktor tersebut untuk bekerja
lebih baik lagi.
Informasi ini rupanya menjalar ke kontraktor lainnya.
Tentunya menjadi hal yang biasa kalau ada yang menyikapinya
sebagai sesuatu yang positif, selain ada juga yang menganggap
terlalu sadis dengan alasan dapat mematikan kontraktor. Namun,
menurut kami, ketegasan seperti itu sangat perlu, dan hal
* General Manager
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan
Pembangkit Sumatera II
Titi Bejane
pegawai yang berada di dalam suatu
institusi atau unit seperti di unit C apabila pimpinan tertinggi
tersebut, memperoleh ujian yang memberi warna hitam, maka
sesungguhnya; yaitu tetap bertahan kemungkinan besar seluruh
dalam posisi tetap bersih atau unit tersebut akan turut
berperan menambah warna hitam berwarna hitam. mungkin
dalam lembaran kehidupan PLN. tetap akan ada beberapa
Ketika beberapa waktu yang pegawai yang sanggup
lalu pemerintah menyuarakan sikap bertahan dengan prinsip hidup
tegas dalam pemberantasan korupsi,
bersih. namun, dia tak akan
bisa berbuat banyak.
saya sempat beranggapan bahwa
sejak saat itu pula praktek-praktek
korupsi dapat dieliminasi sampai
ke titik nadir. Namun, kenyataan bicara lain. Di awal tahun ini,
seorang pegawai yang sudah bekerja di PLN sekitar tujuh tahun,
dari suatu bagian yang banyak berinteraksi dengan perusahaan
lain, mencurahkan isi hati kepada saya tentang sulitnya tetap
bersih di lingkungannya yang kotor.
Dia pun bercerita tentang hadiah yang pernah disodorkan
oleh seseorang. Apa yang harus saya lakukan dengan hadiah
itu? dia bertanya gamang.
Risan Dananjaya*
Akan tetapi saya harus siap
manajemen PLN telah ditempatkan di manapun, bekerja
menyampaikan bahwa rekanan dan belajar sebaik-baiknya. Setelah
dilarang memberikan sesuatu setahun lebih di kepegawaian,
kepada karyawan pln, tetapi saya dimutasi jabatan lagi sebagai
nyatanya masih juga dilakukan. assistant analyst. Lagi-lagi ilmu baru
maka dari itu, benteng awal harus saya pelajari.
adalah diri kita masing-masing. Tahun 2011 saya tergabung
kita harus bersih dan melayani
dalam Tim Pemeriksaan Barang dan
rekanan dan pelanggan dengan
Jasa. Pada suatu hari saya ditelepon
baik dan sopan
oleh seorang perantara. Tiba-
tiba dia menyampaikan, ada salah
seorang rekanan yang meminta nomer rekening saya. Saya tanya,
Untuk apa ?
Perantara itu menjawab, Sebagai ucapan terima kasih.
Saya kembali menjawab, Saya tidak bisa menerima. Saya
hanya bekerja sewajarnya sesuai dengan SOP dan aturan yang
berlaku. Sebaiknya kita bekerja saja yang baik-baik, terima
kasih.
Misbakul Munir*
menyalahi kekuatan Perpres.
Walaupun saya akan dibenci,
dikucilkan atau dipecat. saya harus mencium indikasi melawan
tetap maju. Berani. Cegah korupsi.
hukum/abuse of power yang
Namun,seorang senior justru
merupakan salah satu tindak
pidana korupsi (tpk) berdasarkan
mengatakan sebaliknya, Orang
uu 31/99 jo uu 20/2001 pasal
saklek macam kamulah yang
2, dalam benak spirit idealisme
membawa PLN pada kemunduran. saya menjerit, seandainya saya
PBJ adalah mitra, jadi harus dibantu seorang dari pejabat pembuat
cash flow-nya untuk menyelesaikan komitmen/general manager (ppk/
proyek. gm), saya tidak akan pernah
Lalu uang muka (UM) yang mengeluarkan amandemen
sudah diterima dipakai untuk demikian karena ia tampak jelas
apa? pikir saya. menyalahi kekuatan peraturan
Ternyata betul pendapat perpres. walaupun saya akan
Tim Audit Inspektorat awal tahun dibenci, dikucilkan atau dipecat.
ini bahwa sebelum memberi uang saya harus tetap maju. berani.
cegah korupsi
muka (UM), mintalah terlebih dulu
rencana pemakaian UM tersebut.
Namanya juga pengusaha, pastilah uang tersebut dipakai untuk
proyek yang segera akan menghasilkan uang berikutnya. Alibi
kedua, PLN perlu penyerapan tinggi supaya tahun depan diberi
anggaran lagi. Haruskan kita melanggar aturan supaya dapat
proyek? Bukankah ini APBN, uang rakyat? Tidak berdosakah kita
membelanjakannya sesuka kita? Apakah pendapat saya salah?
Pertanyaan itu tak terjawab. Dan mungkin tidak akan pernah
Ridho Hutomo*
saya menahan diri. Mohon
masa dibayar tinggi hanya untuk maaf. Saya bekerjasama
menagih-nagih kerjaan. sudah dengan Ibu karena kerja
mengeluh di jam kantor, menyita perusahaan Ibu memang
waktu orang yang mendengarkan, bagus. Tolong Ibu ambil lagi.
menyebarkan virus negatif pula. nanti Kalau masih mau kerjasama
pas pulang kantor maunya on time.
dengan saya, jangan pernah
orang ini tidak sadar sudah melakukan
hal seperti ini dilakukan lagi.
korupsi pekerjaan.
Oh, mohon maaf Pak,
soalnya yang sudah-sudah
biasanya seperti ini....
Saya bukan orang yang sudah-sudah ya Bu!
Setelah beberapa waktu saya berpikir, kalau hal ini
diperjelas dari awal, tentu saya bisa menegosiasikan harga yang
lebih baik agar biaya yang dikeluarkan perusahaan lebih efisien.
Saya yakin bukan hanya saya sendiri yang pernah mengalami hal
seperti ini.
Akronim KKN, mungkin hampir semua orang sudah
mengerti kepanjangannya, Korupsi, Kolusi, Nepotisme. Dan
belakangan sebuah akronim lain yang terkait dan populer adalah
KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi.
Masyarakat bilang PLN sarangnya korupsi, tapi orang PLN
bilangnya korupsi sekarang sudah berkurang, kalaupun ada itu
hanya kasus tertentu saja. Apapun dalihnya korupsi tetap terjadi
dan sesungguhnya mewujud dalam kehidupan sehari-hari.
I Nyoman Sujana*
melakukan pemborosan
sangatlah mudah menyimpulkan ataupun korupsi, tetapi,
bahwa hal itu terjadi karena mitra kerja kita seringkali tanpa sadar kita
tidak profesional, tapi tentu kita pun ikut kerap melanggarnya.
terlibat. ini harus dimulai dengan proses Saya ingin
memprofesionalkan diri dan mereka, mengisahkan pengalaman
hingga suatu saat nanti kita hanya tidak mengenakkan itu,
berhadapan dengan pilihan yang mudah sehingga hati ini merasa
karena semua pilihan sudah semakin berdosa telah melakoninya.
profesional.
Bukannya hendak
menyalahkan siapa pun,
tetapi, mari bersama-sama berefleksi dan mengoreksi diri.
Ini adalah salah satu pengalaman pribadi yang kami
alami dalam program pengadaan mesin sewa di salah satu
sistem kelistrikan. Pada proses pelaksanaannya, terjadilah
penyimpangan atas target waktu yang direncanakan. Rapat
evaluasi kemajuan pekerjaan sering dilakukan, namun pihak
pelaksana lebih sering hanya membuat janji baru. Tiada henti
kami bersama temanteman memacu pihak pelaksana agar
mempercepat pekerjaannya.
Walaupun terlambat, mesin yang merupakan bagian utama
dari obyek sewa itu pun akhirnya tiba. Tetapi, sekali lagi, kami
direpotkan karena mesin itu tak bisa dioperasikan. Perlengkapan
mesin tersebut ternyata tak segera tiba.
Helmi Najamuddin*
seperti ini, pada dasarnya bukan
seorang dermawan, tapi kikir, PLN akan selalu menjadi lahan
baik hati ataupun materi. Mereka basah bagi mereka yang ingin
hanya berorientasi mengambil meraup keuntungan. dan setan
uang rakyat lebih banyak dengan pun senantiasa menggoda kita dari
pengeluaran yang lebih sedikit. berbagai arah agar memberikan
Bayangkan, satu tongkang kemudahan yang tidak wajar. sudah
isinya 8 ribu ton batubara yang semestinya kita sadar, hal-hal kecil
nilainya sekitar Rp 6 miliar.Padahal bisa menjerumuskan kita ke lembah
dalam sebulan pengiriman bisa kenistaan. syukurlah, manajemen
mencapai 20 tongkang dan itu PLN lebih dini membentengi
artinya PLN harus berbelanja
anggotanya untuk menghindari
tindakan-tindakan korupsi.
batubara mencapai 57 juta ton
setahun atau sekitar sekitar Rp 35
triliun lebih. Belum lagi untuk tahun depan akan mencapai sekitar
64,1 juta ton batubara atau sekitar Rp 42 triliun lebih. Jumlah ini
besar sekali dan melibatkan uang banyak, yang bisa membuat
orang tergelincir jika tidak hati-hati.
Tidak hanya sekali. Ada juga oknum pemasok batubara lain
yang menawarkan kepemilikan saham sekian persen atas kapal
pengangkutan batubaranya.
Intinya, ada banyak cara yang mereka lakukan, melalui
pendekatan ajakan main golf-lah atau makan siang, dan semacamnya.
Eko Soedartanto*
Doa dan harapan saya akhirnya
terkabul. proses pelelangan dilakukan
Saat ini, proses dengan cara yang transparan dan
penyusunan maupun panitia harus tegar menghadapi
perubahan RKAP tidaklah tekanan-tekanan dari pihak luar
seheboh dulu. Rapat dapat
maupun internal, serta kewajiban para
dilaksanakan dengan
manajemen atas atau siapapun yang
mempunyai kewenangan besar untuk
cara lebih sederhana,
tidak menitipkan siapa pun juga,
pembahasannya tidaklah
untuk dapat dimenangkan dalam suatu
bertele-tele, dan yang paling
proses pengadaan.
penting sudah tidak ada lagi
amplop yang terselip dalam
berkas RKAP, sementara target-target yang harus dicapai dapat
dievaluasi secara transparan dan efisien dalam pemanfaatan
biaya.
Namun, perbaikan proses penyusunan RKAP barulah
langkah awal perbaikan. Masih ada sederet pekerjaan rumah
yang harus dilakukan untuk mewujudkan PLN Besih. Tahap
selanjutnya adalah bagaimana mempersiapkan dokumen
persyaratan teknis yang jelas, tidak mengarah kepada satu produk,
Imam Muttaqien*
sebuah perusahaan tidak
mendapatkan pekerjaan atau
panitia yang masih anak kemarin
sore dan bukan struktural ini, menjadi kalah dalam pelelangan, artinya
sasaran empuk para peserta lelang mereka tidak mendapatkan
uang. Apa yang terjadi ketika
nakal, asosiasi jadi-jadian, hingga
wartawan gadungan. mereka mencoba sekolompok orang tidak
menggoyang keputusan kami, dengan kebagian uang itu?
tangan gemulai hingga tangan besi. Hampir setiap hari
banyak orang mengira, menjadi panitia peserta lelang silih berganti
lelang itu enak dan banyak duitnya. berkunjung ke ruang panitia.
hal itu karena selama ini panitia lelang Tujuannya macam-macam,
dianggap identik dengan adanya dana ada yang sekadar ngajak
sekian persen yang masuk brangkas ngobrol, konsultasi pelelangan,
kami tiap kali ada tandatangan kontrak, bertanya perkembangan
adanya pengaturan perusahaan tertentu pelelangan, sampai keluhan
untuk selalu menang, adanya restu dan ancaman. Bahkan, ada
sana-sini untuk memenangkan lelang. beberapa peserta yang
saya katakan bahwa semua anggapan mencoba memengaruhi kami.
itu salah. setidaknya, itu yang kami Katanya sudah tahu perusahaan
buktikan saat menjadi panitia lelang di mana saja yang lulus, tidak
bali pada tahun 2011
lulus, yang lengkap, dan yang
transaksi dengan PLN melalui
bank investasi dan komersial
yang memiliki reputasi baik,
... untuk proses bisnis yang
berintegritas dari intervensi-intervensi
dan hanya akan mendanai
yang merugikan negara, maka
proyek yang pengembangnya perlindungan harus dimulai dari
telah lolos saringan know your awal proses bisnis transaksi yaitu
customer (KYC) yang sangat perencanaan, pengganggaran dan
pengadaaan
ketat. Demikian pula kontraktor
EPC yang akan disaring oleh
bank, sehingga menghasilkan
kualitas pekerjaan yang diinginkan. Konsultan berkelas dunia
akan independen dan profesional atas penugasannya.
Berdasarkan hasil komunikasi dengan KPK, untuk proses
bisnis yang berintegritas dari intervensi-intervensi yang
merugikan negara, maka perlindungan harus dimulai dari awal
proses bisnis transaksi yaitu perencanaan, pengganggaran dan
pengadaaan. Pada tahap ini, sejak tahun 2010 KPK diberikan
akses 24 jam dalam 7 hari secara on line ke proses e-procurement
PLN. Selain itu, proses bisnis pengadaan juga dirubah dengan
hanya mengundang pabrikan yang dapat berpartisipasi dalam
tender. Juga banyak melakukan konsultasi dengan LKPP.
Kombinasi inisiatif ini menghasilkan efisiensi pengadaan
Rp 2,4 triliun dari total pengadaan Rp 19 triliun yang didanai
dana PLN pada tahun 2010. Pemanfaatan IT untuk e-procurement
* Direktur Keuangan
PT PLN (Persero)
Denny Pranoto*
menjelaskan persyaratan
administrasi dan biaya yang dalam diskusi spontan dengan
harus dibayarkan. Pastinya mereka, sekonyong-konyong seorang
lebih mahal dari harga resmi karyawan perempuan menodong
PLN. Aha! Angka empat saya, pak, saya bertugas di bagian
dari KPK ternyata bukan
pemeliharaan jaringan, saya beberapa
asal-asalan. Tanpa banyak
kali menemukan material palsu
yang digunakan oleh PLN. sehingga
cingcong, beberapa minggu
menyebabkan sering terjadi kerusakan
kemudian manajer rayon
dan gangguan. bagaimana kebijakan
tersebut saya ganti. bapak sebagai gm menyikapi hal ini?
Sukses menemukan bukankah dalam bod note disebutkan
calo pasang baru listrik jangan sampai kita beli mobil kijang
membuat saya ketagihan dengan harga mercy? pertanyaan
jadi mystery guest. Target tajam ini mengagetkan hati nurani saya.
selanjutnya adalah kantor PLN memang sudah waktunya paradigma
Cianjur. Namun saya kurang lawas harus diganti. PLN tak boleh lagi
beruntung. Kedatangan saya mengorbankan kualitas demi harga
rupanya sudah terendus. yang murah. mulai sekarang, mohon
Saat mobil saya memasuki maaf kepada para pemasok material tak
bermutu, lu-gue end!
halaman kantor, satpam sudah
berderet rapi menyambut
dan mempersilakan masuk. Sadar tak mungkin lagi berpura-
pura menjadi calon pelanggan, saya ubah haluan dengan
mengumpulkan karyawan muda di sana.
* General Manager
PT PLN (Perserto) Distribusi Jawa Barat dan Banten
Agus Kuswardoyo*
mewawancarai pelanggan,
calo, satpam, petugas pelayanan tanpa suap, tanpa tips, tidak
pelayanan, dan pegawai. boleh minum di rumah pelanggan, adalah
Ruang gerak tindakan beberapa kode etik yang ditanamkan
tercela, yang dulunya kepada petugas lini depan, khususnya
dianggap biasa, semakin petugas yantek yang sering berinteraksi
sempit. Dalam setiap langsung dengan pelanggan. namun, hal
rapat di kantor distribusi, ini ternyata sulit diterapkan. dalam adat
ditayangkanlah wajah buruk budaya timur, sajian segelas kopi atau
pelayanan dan transaksi teh manis kepada orang yang berkunjung
liar yang masih saja terjadi.
ke rumah adalah penghormatan dan
Dampaknya, beberapa
ketulusan. bahkan, bagi komunitas
tertentu, penolakan terhadap sajian bisa
orang dari berbagai level
berarti penghinaan.
dicopot dari jabatannya.
Tenaga pelayanan dan
satpam di salah satu rayon
di Malang yang menyambi sebagai calo diberhentikan dengan
rekomendasi hitam untuk tidak boleh bekerja lagi di PLN seluruh
wilayah Jawa Timur.
Namun cerita tenaga satpam yang dipecat ini tidak berhenti
Calo Bermutasi
Tantangan berikutnya berasal dari para calo. Program
bebas calo di seluruh unit pelayanan PLN Distribusi Jawa Timur
dikumandangkan sejak 1 Juli 2012. Banyak mitra kerja yang
bertanya, tersinggung, dan protes dengan kebijakan ini. Kok,
menginjak kaki di PLN tidak boleh. Bagaimana kalau mengurus
ini dan itu.
Jawabannya sederhana saja. Yang masuk kategori atau
definisi calo yang tidak boleh datang ke PLN. Biarkan mereka
berpikir sendiri, aku calo bukan ya?
Walaupun calo sudah tidak ada yang berani datang ke
kantor PLN, sampai saat ini mereka sebenarnya belum sepenuhnya
terkalahkan. Belantara hubungan calo dan pelanggan tak terawasi
sepenuhnya oleh PLN. Para calo memanfaatkan keengganan
pelanggan untuk mengurus sendiri, selain keterbatasan
akses mereka ke PLN. Calo pun kini sudah pandai internet,
membuka website dan memanfaatkan fasilitas sms center untuk
mendaftarkan pelanggan.
Tanpa memperlihatkan wajah, sebagian masyarakat
menikmati jasa mereka (atau menjadi korbannya?). Namun
selalu yang dikomplain tetap saja PLN. Jika ada survei pelanggan
membayar lebih, bisa dipastikan membayar lebihnya kepada calo.
Saeful Hikmat*
sesuai permohonan. Namun,
yang didapati saat itu di kWh cara lain penyampaian informasi
meter masjid terpampang pelayanan PLN adalah melalui media
nomor HP yang harus elektronik seperti televisi dan internet.
dihubungi. Rupanya ada televisi merupakan media yang dianggap
pihak yang mau mengambil paling efektif dalam menyampaikan
keuntungan pribadi dari informasi maupun edukasi kepada
proses pelayanan ini. masyarakat. namun, saat ini hampir
Asman Perencanaan tidak pernah ada tayangan komersial pln
pun mencoba menghubungi mengenai pelayanan tenaga listrik muncul
nomor tersebut dan
di televisi. harapan saya, suatu saat nanti
meminta untuk bertemu. Si
PLN menayangkan iklan komersial di
stasiun-stasiun televisi nasional mengenai
pemilik nomor HP rupanya
pelayanan tenaga listrik serta biaya-biaya
tidak tahu kalau yang
yang tercantum di dalamnya
mengajak bertemu adalah
salah seorang pejabat PLN
Area Gunung Putri. Dari pertemuan itu Asman yang berpura-pura
sebagai pelanggan, diminta ini-itu diluar ketentuan PLN. Setelah
berbincang-bincang agak lama, akhirnya si calo mengetahui
bahwa calon pelanggan yang dihadapi adalah pejabat PLN, dan
berniat melaksanakan proses penambahan daya sesuai prosedur
dan ketentuan biaya resmi.
Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan citra PLN di mata
masyarakat menjadi buruk, terlebih jika dikaitkan pada Indeks
Layanan Publik (ILP). Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-
Adi Supriono*
When Johnny was six years old, he was with his father when they were
cought speeding. His father handed the officer a$20 bill with his drivers
license. Its OK, son, his father said as they drove off.Every body does
it.
If theres one thing the adult world cant stand, its kid who cheats.
* Sekretaris Perusahaan
PT PLN (Persero)
K. Yogaster S.*
karena merasa tidak kenal
jujur ketika saya tahu bahwa dengannya. Saya menolak
kedatanganya adalah untuk menyuap, saya bertemu, tapi lelaki itu
marah dan merasa terhina. tetapi, bila saya tetap memaksa dan tidak
bertindak kasar dengan mengusir yang mau beranjak pergi
bersangkutan maka saya khawatir jiwa saya dari hotel sebelum saya
akan terancam dan akan timbul dampak menemuinya. Akhirnya
buruk lainnya. apalagi beliau mengatakan saya pun menemuinya dan
bahwa biasanya di instansi lain sudah menanyakan maksud dan
lumrah terjadi suap-menyuap agar bisa
tujuannya. Rupanya putra
diterima
kandungnya ikut mendaftar
pegawai baru.
Dia meminta tolong agar putranya bisa lulus test. Saat itu
juga, dia langsung mengeluarkan buku tabungan dan meminta
nomer rekening saya. Saya perhatikan, di dalam buku tabungannya
ada uang sekitar Rp 15 juta. Dia mengatakan, akan mentransfer
seluruh uang itu ke rekening saya jika saya bisa membantu agar
anaknya lolos tes.
Jujur ketika saya tahu bahwa kedatanganya adalah untuk
menyuap, saya marah dan merasa terhina. Tetapi, bila saya
bertindak kasar dengan mengusir yang bersangkutan maka saya
khawatir jiwa saya akan terancam dan akan timbul dampak buruk
Abdurrachman*
dengan pensiunan PLN era
delapan puluhan, lulusan
impian saya ke depan, pelanggan
Sekolah Teknik. Dia bercerita,
datang ke kantor PLN seperti masuk
Saya lama jadi teknisi PLTD kantor berarsitektur khas, otentik, dan
Boom Baru. Sangat pantang berkarakter. disambut ramah oleh
melihat tetesan oli di mesin satpam, resepsionis, lalu diarahkan
dan lantai ruang PLTD. Mesin dengan baik sesuai kebutuhan.
PLTD dianggapnya sebagai ruangan kantor nyaman berpendingin,
dengan musik menenangkan
anak kedua. Telinganya sangat
sensitif ketika mendengar
suara aneh mesin. Dia pun
akan otomatis bertindak saat ada keanehan.
Bandingkan dengan SDM sekarang yang pendidikannya
relatif tinggi, tapi keterampilan, kepedulian dan kecintaan kepada
PLN jauh meluntur, katanya lagi. Mereka telah beralih menjadi
ahli-ahli tender. Sekarang yang ahli justru para rekanan PLN.
Hingga dekade terakhir, citra PLN sebagai lahan basah
korupsi masih begitu erat melekat. Proses pengadaan barang
dan jasa salah satunya. Dalam bidang pelayanan, orang PLN
berlaku seperti raja ketika menghadapi calon pelanggan yang
mau menyambung listrik. Padahal, menurut prinsip pemasaran
modern, pelangganlah yang harusnya menjadi raja.
Untuk menelepon ke bagian dinas gangguan saja susah
sekali masuk. Kalaupun masuk jawabannya agak ketus dan kurang
ramah. Janji mau segera datang ke tempat gangguan, nyatanya
Galih Chrissetyo*
mengikuti tes itu atau tidak.
Saat yang lain sudah memulai
ujian saya masih menunggu hasil rapat.
Tiga puluh menit menunggu ketidakpastian nasib, akhirnya
saya diizinkan untuk mengikuti ujian. Masih menggunakan nomor
test rekrutmen posisi PKU, tetapi dengan materi ujian HR sesuai
yang saya lamar.
Hasilnya diumumkan keesokan hari, saya tidak lolos di
pengumuman test untuk posisi HR. Saya pulang tertunduk lesu
menyusuri jalanan kota Bandung yang mulai beranjak malam.
Sedih dan kecewa, hingga kira-kira tiga kilometer berjalan, tiba-
tiba saya terdorong untuk kembali dan melihat sekali lagi hasil
test itu. Waktu menunjukkan pukul 18:08 WIB.
Febuari adalah bulan yang basah di Bandung. Demikian pula
pada hari itu. Hujan membasahi kota Bandung, menambah dingin.
Selama tiga bulan
jenis kompetensi yang pertama bertugas di kantor
dipersyaratkan sebagian besar dinas Denpasar, kami harus
merupakan perilaku atau yang mengikuti On The Job Training
disebut juga soft competency. namun (OJT). Untuk mendapatkan
sayangnya pertanyaan-pertanyaan pembekalan mengenai proses
yang dilontarkan lebih kepada bisnis di PLN Distribusi Bali,
pengetahuan dan keterampilan yang sekaligus praktek kerja. Kami
disebut juga hard competency. juga diminta untuk membuat
jika saya analogikan, proses semacam makalah yang dikenal
penilaian ini seperti memberi soal
dengan Telaahan Staff (TS),
ujian matematika untuk menggali
berisi analisa permasalahan
kemampuan bahasa indonesia.
informasi yang didapatkan tidak yang ada di lingkungan
lengkap dan tidak dapat mewakili untuk kerja PLN Bali, sekaligus
dijadikan dasar penilaian. lebih-lebih bagaimana memecahkan soal
lagi untuk menggali kualitas level itu. Kemudian kami ini harus
kompetensi seseorang
mempresentasikan TS ini di
depan penguji sebagai penentu
lulus atau tidaknya menjadi pegawai PLN.
Tiga minggu di Denpasar, saya dipindahtugaskan ke
Singaraja, kota di ujung utara Pulau Bali. Di sini saya dilibatkan
dalam proses fit & proper test yang bertujuan untuk menyeleksi
pegawai yang akan menduduki posisi struktural tertentu. Saya
membantu membuat lembar evaluasi yang nantinya digunakan
untuk penilaian.
pandangan saya, pelaksanaan
dari cerita tersebut saya belajar P2TL berjalan lancar dan
bahwa ketepatan menempatkan tanpa gejolak berarti. Namun,
pegawai sangat penting. pekerjaan ia menyampaikan perlu
yang berhubungan langsung dengan adanya penggantian tugas di
pelanggan membutuhkan pribadi tim P2TL. Saya mendengarkan
berkarakter kuat dan penempatan laporannya dan bertanya,
yang meminimilasi peluang yang dapat Adakah petugas tim P2TL
membangkitkan sisi merugikan dari yang melakukan hal yang
seorang individu, seperti kolusi, suap, merugikan perusahaan atau
juga emosi negatif. jika semua syarat
itu terpenuhi, PLN bersih bukan lagi pelanggan, atau ada rencana
mimpi. dan dengan pln bersih, pln pun gugatan dari pelanggan? Saya
tahu P2TL memang sangat
akan dicintai rakyat
rentan terhadap gugatan, suap,
gratifikasi ataupun gangguan
keselamatan petugas di lapangan.
Pak, Seluruh tim P2TL kami memiliki integritas yang
baik dan kami sangat menghargai mereka semua. Tetapi, untuk
mengoptimalkan pelaksanaan tugas P2TL, kami mengusulkan agar
petugas yang bernama si Fulan (nama samaran ) dipindahkan saja
ke pekerjaan lain yang lebih cocok, katanya dengan nada serius.
Saya pun menanggapinya dengan tak kalah serius,Bukankah
yang bersangkutan orang yang jujur dan tidak pernah ada laporan
dengan PLN, barulah saya
selama berkarir, fokus perhatian sadari bahwa perusahaan
saya adalah pengelolaan sumber tempat saya bekerja ini
daya manusia (SDM). dari mulai ternyata besar sekali. Ratusan
proses regenerasi pegawai, mutasi, cabang/unit PLN tersebar
promosi, diklat kompetensi, hingga diseluruh wilayah Indonesia.
pemberian penghargaan dan sanksi Di tiap propinsi pasti ada
(reward and punishment). pembenahan kantor PLN. Saya pikir PLN
sektor SDM sangat penting karena juga pasti kaya-raya. Kalau
dengan SDM yang bagus, target bisa tidak, mana ada perusahaan
tercapai, pelayanan membaik, dan di dunia sebesar ini mampu
dapat meminimalisasi praktek-praktek
terus bertahan dengan kondisi
tercela.
keuangan yang hampir selalu
merugi tiap tahunnya.
Nah, lain lagi pendapat
masyarakat umum, PLN itu payah. Penyebabnya tidak lain karena
kualitas pelayanan yang belum memuaskan dan prosesnya
berbelit-belit. Pemadaman byar-pet masih kerap terjadi. Bahkan
di kota besar, proses pasang baru bertele-tele, pencatatan meter
tidak sesuai, dan sederet keluhan lainnya.
Walaupun sekarang ini sudah ada banyak langkah
perbaikan seperti diadakannya program Payment Point Online
subur lestari. Kita akan segera
memiliki waduk yang mengalir waspadalah, tekad menuju cita-
darinya air menuju dusun kita cita yang tinggi dapat dilemahkan oleh
kebutuhan yang paling rendah
sepanjang tahun. Kita akan
bisa memanen padi dari sawah
kita dua atau tiga kali setahun.
Kita bisa menanam sayur mayur, berternak unggas dan domba
atau budidaya ikan. Ayo kita kerja. Jangan tanya apa yang sudah
dusun ini berikan kepada kita, tapi tanyakan, apa yang sudah
kita berikan kepadanya, lanjutnya menyitir kata-kata Paman
Sam yang tidak pernah dikenalnya. Tidak ada upah yang pantas
untuk kita selain terwujudnya harapan bahwa sepanjang tahun
kita akan memiliki air yang akan mengisi celah retakan di tanah
kita, ucapnya. Dan jangan khawatir dengan kebutuhan sehari-
hari. Pamong akan menyiapkan segala yang kita butuhkan.
Warga bergotong-royong penuh semangat mewujudkan
harapan bersama. Dan ketika tiba saat istirahat siang, makanan
telah siap. Meskipun hanya beras jagung dan sayur urap, warga
menyantap dengan lahap. Sambil jalan keliling, Kadus menyapa
renyah menyemangati warganya, Selamat menikmati dan
mensyukuri nikmat hari ini.
Kadus senang melihat warganya tetap semangat meski
gotong-royong telah berlangsung beberapa pekan, sampai
akhirnya seorang pamong membuat kejutan tanpa setahu Kadus.
Hari itu pamong menyediakan lauk daging di samping nasi
Ditulis ulang secara bebas dari ide cerita Bapak Teguh Sanjaya, staf
PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu
Firman Ansyari*
pasang baru di unit tersebut
terpaksa ditutup karena
ketiadaan material. Banyak calon pelanggan masuk dalam daftar
tunggu dengan alasan kWh meter tidak ada.
Suatu hari, tiba-tiba di satu permukiman yang masuk
wilayah kerja kepala ranting tadi telah dipasangi listrik lengkap
dengan kWh meter. Pemasangan langsung dilakukan oleh
pelaksana dari kantor cabang, tanpa diketahui ranting setempat.
Pemilik rumah pun
bertanya, Kira-kira berapa biayanya?
Hampir bersamaan, kedua petugas itu menjawab, Gratis.
Hal ini sudah menjadi tugas kami. Kami tidak boleh menerima
biaya diluar administrasi resmi dari kantor.
Pemilik rumah seolah tak percaya dengan jawaban itu. Dia
pun kembali menanyakan, Benarkah demikian? Kalau begitu
mari minum kopi dahulu.
Agus Yuswanta*
barangkali akan lolos dari
pelanggaran pasal gratifikasi
saya sendiri tidak bersih, namun
sebagaimana termaktub dalam dedi memberikan inspirasi bagi saya
Undang-undang No.20 Tahun untuk berubah mulai dari saya sendiri.
2001 tentang Pemberantasan kisahnya mengajarkan saya bahwa
Korupsi. Sebagaimana ter- menerima pemberian dari pihak
sebut dalam pasal 12b ayat yang kita layani berat dihilangkan
(1) undang-undang itu, setiap namun bisa! ada saja rintangan untuk
gratifikasi atau pemberian menentangnya, ada rasa seganlah,
kepada pegawai negeri atau tidak enaklah kalau menolak, atau
penyelenggara negara dianggap bahkan berpikir saya merasa butuh
suap apabila berhubungan pada saat itu. dedi bisa melakukannya,
dengan jabatannya dan yang saya yakin saya dan seluruh pegawai
PLN yang lain pun bisa!
berlawanan dengan kewajiban
atau tugasnya. Dedi pastinya
tetap bekerja, baik ada maupun tidak adanya rokok dan minuman
itu. Lagi pula, berapa sih harga secangkir minuman dan sebatang
rokok?
Namun, Dedi berpegangpada kode etik Rayon Tanjungsari
yang telah disepakati bersama oleh seluruh karyawan. Kode
etik tersebut disepakati melalui mekanisme Code of Conduct
Benny Marbun*
sekali makanan bebek gorengnya.
Sambil makan, kami
namun, pelajaran yang dapat
ngobrol ke sana ke mari dan saya ambil dari kasus itu adalah,
hampir tidak ada pembicaraan betapa mereka yang membutuhkan
menyangkut rencana pem- listrik sangat tersiksa dengan
bangunan pabrik. Saya sedikit ketidakpastian perolehan listrik,
merasa aneh, mengapa tidak ada sampai-sampai mau berkorban
pembicaraan soal kebutuhan menyiapkan uang ratusan juta rupiah
listrik. Bahkan, dari bahasa untuk memastikan dan mempercepat
tubuh mereka, terutama pemuda penyediaan istrik. yang kedua,
yang mengaku dari Medan itu, betapa direndahkannya martabat
bertingkah polah tidak selazimnya seseorang yang mau disuap, pun
seseorang yang berada pada
masih dalam tahap direncanakan
akan disuap
posisi membutuhkan orang lain.
Sikap mereka saya rasakan tidak
pantas dan pongah.
Hampir dua jam kami menikmati makan malam sambil
ngobrol kiri kanan dan akhirnya saya izin pamit dan berterima
kasih.
Ketika itu, langsung si bos juga berdiri dan mengatakan akan
mengantar saya hingga ke kendaraan. Saya sudah mengatakan
untuk tidak usah repot-repot mengantar saya, karena saya nyaman
saja untuk jalan sendiri ke lobi mal sambil menunggu jemputan
mobil. Namun si bos tetap berkeras menemani saya. Saya pikir,
Supriyadi*
lalu, rasanya tidak ada seorang
kini angin sejuk perubahan pln pun di negeri ini yang tidak
berhembus ke arah semangat bersama ikut bicara tentang korupsi.
anti korupsi. lalu bagaimana dengan Hampir setiap orang jadi
kita yang pernah atau malah masih pintar berkomentar tentang
melakukan korupsi? apakah masih korupsi. Apalagi dengan
dapat berbalik arah mengikuti arah adanya berita-berita besar
angin? masih adakah kesempatan tentang penindakan pelaku
memperbaiki diri? saya rasa masih
banyak kesempatan, yang penting korupsi. Rasanya korupsi
motivasinya untuk bertobat dan berhenti adalah mereka, korupsi
bukanlah kita.
dari korupsi mulai detik ini juga.
Seseorang di sebuah
kompleks perumahan berapi-
api menghujat program konversi minyak tanah ke gas elpiji yang
tidak tepat sasaran, lalu ternyata semua rumah di kompleksnya
yang real estate itu juga mendapatkan jatah gratis elpiji 3 kg. Dia
marah-marah kepada ketua RT. Bukan karena protes salah sasaran,
tapi karena dia belum kebagian jatah. Begitulah seringkali kita
menganggap korupsi sebagai mereka dan korupsi bukanlah kita.
Empat belas tahun yang lalu, sebagai Kepala Bagian
Distribusi, saya membawahi Dinas Gangguan (DG). Katanya tugas
sebagai teknisi DG tersebut lebih menarik dibandingkan teknisi
terhadap perusahaan, namun
saya berani mengatakan tidak
saya sangat loyal terhadap
perusahaan, namun saya berani untuk hal yang tidak benar,
mengatakan tidak untuk hal yang tidak walaupun itu datang dari
benar, walaupun itu datang dari atasan atasan sekalipun.
sekalipun. Ada tata nilai yang sudah
ada tata nilai yang sudah dicetuskan dicetuskan oleh para senior
oleh para senior di PLN Pusat, seperti di PLN Pusat, seperti saling
saling percaya, integritas, peduli, percaya, integritas, peduli,
pembelajar. inilah pedoman saya pembelajar. Inilah pedoman
dalam menjalankan tugas sebagai saya dalam menjalankan tugas
pelayan masyarakat
sebagai pelayan masyarakat.
Pengalaman lain, saya
alami saat menjabat sebagai
supervisor distribusi di ranting Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa
Tenggara Timur. Saat itu sekitar tahun 2010. Kami memiliki
kontrak kerja dengan rekanan. Saya amati, rekanan itu lalai dalam
tugasnya dan bekerja tidak sesuai dengan kontrak.
Namun, saat saya sampaikan temuan itu, saya justru
mendapatkan tekanan dari asisten manajer distribusi. Katanya,
Bintang Gemilang
Hal ini mudah-mudahan bisa
menjadi fondasi yang kokoh untuk berhubungan dengan PLN
bagi perjalanan PLN menuju tidak perlu repot-repot dengan oleh-
cita-cita terwujudnya PLN oleh dan bingkisan. Pesan bahwa
bersih. dalam berhubungan profesional dengan
Saya kadang merasa perusahaan yang namanya PLN tidak
heran jika ada unit masih suka
perlu lagi harus menyiapkan dana
menyiapkan oleh-oleh untuk
ekstra bagi orang PLN, apalagi sampai
harus menggelembungkan harga
tamunya. Dari mana didapat
kontrak
uang untuk membeli oleh-oleh
tersebut? Bukan dahulu sudah
ada edaran direksi untuk tidak
membelikan oleh-oleh? Sebaiknya hal-hal seperti ini dihindari.
Suatu hari seorang mitra mengantarkan dus lumayan besar
tertutup rapat ke ruangan kantor. Sepertinya sih minuman khas
dari suatu daerah karena saya tahu mitra ini baru saja kembali
dari kota tersebut untuk urusan dinas dengan PLN. Wah pasti
mak nyus.Kebetulan saya juga penggemar minuman khas kota
tersebut. Pikiran bergejolak, saya ambil saja, dibuka sama-sama
kawan se ruangan dan dinikmati ramai-ramai atau dikembalikan
ke pengirim.
Bisa saja misalnya saya kirim sms ke pengirim kenapa harus
repot-repot mengirim oleh-oleh seperti ini dan lain kali tidak usah
repot-repot, kemudian kiriman ini dibuka dan dinikmati beramai-
ramai. Namun jika saya pilih seperti itu maka akan dipahami mitra
Titiek Tjahjaningsih*
saja. Justru isinya penting
untuk dipelajari, dipahami dan
dijadikan rujukan perilaku pegawai PLN.
Buku ini berisi lengkap tentang bagaimana pegawai PLN,
baik pemimpin maupun yang dipimpin, seharusnya bersikap
sesuai dengan budaya organisasi yang dikenal dengan SIPP
(Saling Percaya, Integritas, Peduli dan Pembelajar).
Saling Percaya, artinya saling menghargai, beritikad
Mundhakir*
untuk ketemu pimpinan saja,
mulai kemarin tidak dilayani. sudah terlalu banyak korupsi
Dipingpong kesana kemari, di negeri ini dan rakyat menderita
dibilang keluarlah, rapatlah. karenanya. jangan diberikan jalan
Kami ini orang sibuk, bukan dan diberi peluang kepada kami untuk
ini saja urusan kami...Kami menjadi koruptor. biarkanlah kami
sudah lama mengajukan tetep menjadi pribadi yang utuh, yang
listrik, tetapi sampai sekarang mempunyai kebanggaan terhadap apa
belum dikasih. Malah tiang yang kami miliki. biarkan kami tetap
saja tidak dipasang-pasang.
melayani masyarakat tanpa menodai
Nih, saya bawa rekomendasi
hati nurani. biarkanlah kami bangga
dengan apa yang ada pada kami
dari Bupati untuk Saudara agar
dibantu, dan kalau petugas
PLN perlu uang, kami siap
untuk menyediakannya, katanya sambil menyodorkan aplop
besar dengan tangan yang gemetar.
Baik Bapak, coba kami bantu. Tetapi simpan dulu amplop
itu. Mohon bisa dimasukkan kembali dalam tas Bapak. Kalau
boleh tahu siapa nama Bapak dan di mana rumah yang mau
dipasang? Kapan Bapak daftar ke PLN ya ? tanya petugas PLN.
Namaku Barata, orang orang PLN sudah sama mengenalku.
Iryanto Hutagaol*
pegawai kurang memahami
unit yang keukeuh membayarkan masalah gratifikasi. Sehingga
kita uang penginapan, justru patut memberi hadiah sebagai
dicurigai karena saat ini unit PLN tidak ucapan terimakasih itu masih
ada pos untuk biaya hotel karyawan. dianggap biasa. Jika menilik
yang ada adalah biaya hotel ditagihkan pasal 12B Undang-Undang
ke karyawan dan karyawan wajib No 20 Tahun 2001, gratifikasi
membayarnya dengan uang perjalanan adalah pemberian dalam
dinas
arti luas, yakni meliputi
pemberian uang, barang,
rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan,
fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma
dan fasilitas lainnya.
Memang sulit menolak pemberian atau melarang unit-unit
itu memberikan hadiah, karena hal tersebut telah menjadi budaya.
Namun, kita bisa menjelaskan perlahan-lahan di awal dengan
bahasa yang baik agar unit yang biasa memberikan hadiah tidak
perlu melakukannya. Kalau pun kemudian terjadi, kita harus bisa
Riyo Supriyanto*
pengelolaannya dan bersih
dari hal-hal yang tidak Apabila ada ketegasan seluruh
mencerminkan GCG. Oleh pejabat dan pegawai untuk menolak
karena itu seluruh pegawai segala bentuk gratifikasi, saya yakin
tanpa kecuali dimulai dari pihak lain lama kelamaan juga
diri sendiri, lingkungan kerja memahami dan tidak berani lagi
terkecil sampai unitnya secara memberikan gratifikasi dalam bentuk
apapun
serentak bisa melakukan
gerakan anti gratifikasi
dalam melaksanakan
tugas pekerjaannya. Hal ini sangat dimungkinkan mengingat
penghasilan pegawai sudah cukup baik sehingga sudah saatnya
tidak ada lagi ruang untuk menerima gratifikasi.
PLN sebagai pengelola ketenagalistrikan dalam penyediaan
dan pelayanan kepada masyarakat pasti berhubungan dengan
banyak pihak di setiap jenjang organisasi. Di sinilah dimulai
interaksi dengan pihak ketiga, baik rekanan, masyarakat dan
lainnya. Selama seluruh jajaran manajemen dan seluruh pegawai
memegang prinsip GCG dan prinsip pedoman perilaku, maka
dalam menjalankan tugas pekerjaannya yang berhubungan
dengan pihak lain akan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
Gerakan anti gratifikasi harus dimulai dari top manajemen
yaitu direksi, kepala divisi, general manager, manajer senior,
manajer bidang, deputi manajer, manajer unit, asisten manajer
dan supervisor dengan konsisten menunjukkan kepada seluruh
pegawainya bahwa dirinya bersih (clean) dari pemberian
gratifikasi. Hal ini tentu akan diikuti oleh seluruh pegawai. Sanksi
Ngurah Adnyana*
BP ke PLN kok harus bayar
lagi? Saya awalnya menduga,
uang pungutan liar pun pungutan ini mungkin untuk
dikembalikan oleh petugas kontraktor
yang minta uang kepada pelanggan. biaya pemasangan instalasi
dia datang diantar direktur perusahaan rumah atau bayar pengujian
tempatnya bekerja. tetapi, itu tidak instalasi. Kalau bayar instalasi
cukup. PLN kemudian meminta kepada rumah tentu saja ke kontraktor
kontraktor agar petugas survei yang listrik. Kalau bayar biaya
nakal tersebut diberi sanksi tegas. dia pengujian instalasi, tentu ke
tidak boleh bekerja lagi untuk PLN. lembaga penguji instalasi yaitu
selain itu, perusahaan kontraktor pun Konsuil atau Perkumpulan
diberi sanksi satu tahun tidak diberi Perlindungan Instalasi Listrik
pekerjaan PLN
Nasional (PPILN).
Karena masih ragu-ragu,
saya balik bertanya kepada Pak
Dewo,Diminta bayar berapa? Bayarnya kemana, dan untuk apa?
Pak Dewo pun menjawab,Awalnya diminta Rp 350.000
per pintu, setelah ditawar disepakati menjadi Rp 150.000 per pintu.
Yang minta petugas PLN yang datang survei ke rumah yang mau
disambung listriknya. Katanya sih untuk biaya pemasangan meter
kWh dan untuk orang dalam PLN.
Karena saya masih tidak jelas, akhirnya saya minta bicara
Moch. Sulastyo*
yang handal. Mareka dituntut
untuk membujuk pelanggan buatlah orang lain percaya
agar melakukan tambah padamu, melalui tindakanmu, bukan
daya secara gratis sekaligus melaluiperkataanmu. satu ons tindakan
mensosialisasikan program- nyata lebih berharga dibandingkan
program PLN lainnya. Tentu, dengan tiga ton teori kita memang tidak
pekerjaan ini tidak mudah
butuh banyak slogan dan berteori, tetapi
tindakan nyata
dilakukan pegawai PLN yang
belum memiliki pengalaman
seperti pegawai bank yang terbiasa mencari nasabah baru.
Sebanyak 565 generasi muda PLN Disjaya ditargetkan untuk
mendatangi empat pelanggan setiap hari. Mereka dibekali Rute
Baca Meter (RBM). Semua dilakukan di luar jam kerja dalam kurun
waktu enam bulan. Hasilnya luar biasa. Mereka tidak hanya berhasil
memasarkan tambah daya gratis tetapi juga mampu memasarkan
listrik prabayar yang saat ini berganti nama menjadi listrik pintar.
Saat turun di lapangan, para generasi muda PLN Disjaya juga
menemukan banyak pengaduan dari pelanggan yang tertipu oknum-
* General Manager
PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang
Daniel S. Bangun*
Sore harinya, setelah
kontak telepon pertama itu,
petugas yang sama malah
pelajaran paling membekas buat
berinisiatif menghubungi
saya dari kisah nyata di atas adalah
betapa kualitas layanan sangat
adik saya, bahkan diulangi
bergantung pada manusia di ujung
lagi pada malam harinya.
tombak yang berada pada simpul
Dia menawarkan jasa untuk moment of truth, yakni saat pelanggan
mengurus sambungan listrik berinteraksi dengan PLN. betapa
tersebut sampai dipastikan pentingnya mekanisme internal untuk
menyala. Menghadapi rayuan memastikan bahwa pelayanan yang
gencar itu tentu saja adik langsung dirasakan oleh pelanggan
saya merasa terganggu. Dia berjalan sesuai dengan yang dipikirkan
juga jadi khawatir apabila dia oleh para manajer. dalam mekanisme
tidak mengurus lewat petugas itu haruslah termasuk uji petik langsung
ke lapangan
telepon yang merangkap calo
itu, penyambungan listriknya
akan dipersulit.
Makanya sekarang terpaksa minta bantuan Abang,
katanya sekali lagi, dengan nada kesal.
Kemudian dia menambahi bahwa sebenarnya dia bisa
maklum bila dicegat calo yang berada di sekitar kantor PLN yang
terbilang tempat umum.Tetapi, ini kan petugas telepon yang resmi
dan sepenuhnya dalam kendali PLN pun ada calonya? katanya.
* General Manager
PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat
Nyoman S Astawa*
ada perusahaan yang akan
menyumbangkan satu gardu banyaknya calon pelanggan
distribusi untuk dimanfaatkan yang harus berhadapan dengan
PLN melayani sambungan daftar tunggu dan ketidakpastian
baru di suatu daerah. Saya untuk mendapat sambungan,
curiga dan meyakini pasti ada menimbulkan peluang yang dengan
sesuatu dibalik pemberian mudah dimanfaatkan oleh oknum-
tersebut, maka saya coba oknum (internal/eksternal PLN) untuk
mengeruk keuntungan pribadi
telusuri sehingga ditemukan
bahwa ada ratusan pelanggan
yang sudah dipasang
intalasinya oleh perusahaan tersebut dan sudah tersambung
melalui gardu baru yang mau diserahkan kepada PLN. Ketika saya
tanya masyarakat mengenai berapa besarnya biaya yang mereka
habiskan untuk bisa menjadi pelanggan PLN, mereka menyebut
angka tertentu yang kalau saya kira-kira, jumlah uang semua
calon pelanggan tersebut lebih dari cukup untuk membangun
gardu dan jaringan yang akan melayani calon pelanggan. Jadi
masyarakat yang dibebani biaya pembangunan gardu dan
jaringan yang akan di sumbangkan tersebut.
Ada juga masyarakat di suatu daerah transmigrasi yang
ditipu dengan mengatakan bahwa mereka harus urunan sejumlah
uang tertentu agar bisa dilayani PLN. Caranya masyarakat diminta
membangun jaringan sendiri karena jaringan PLN belum sampai
ke desa mereka. Padahal, oknum tersebut tahu bahwa tahun
tersebut akan ada program pembangunan jaringan yang didanai
* General Manager
PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur
Menghindar dari
Sekedar Slogan
Bambang Dwiyanto*
Tak ada respon dari
penjelasan saya yang panjang.
pertama, masyarakat mungkin
Juga belum ada tanggapan atas
sudah sedemikian apriori terhadap
tantangan untuk melaporkan
PLN, sehingga pesan tentang
jika menemukan korupsi di antikorupsi yang kita suarakan pun
PLN. Hanya ada satu tanda masih dianggap sebagai sesuatu yang
like di jawaban yang saya negatif, bahkan dinilai sebagai dagelan
buat itu. serta omong doang (omdo). kedua,
Sedangkan kepada Afif masyarakat menunggu bukti dan
realisasi, bukan sekedar slogan
Muhdam, saya pun mula-mula
menyampaikan termakasih .
atas preeeeet-nya. Lalu saya
terangkan bahwa, PLN Bersih No Suap adalah soal serius. Saya
sebutkan juga bahwa saat ini PLN sedang bersih-bersih menuju
perusahaan yang bersih. Bayar gede per bulannya bukanlah
korupsi, tapi mungkin memang pemakaiannya besar atau ada
kesalahan catat meter. Lebih baik sampaikan nomor identitas
pelanggan bapak supaya kita cek. Prinsipnya, PLN sangat
transparan karena alat ukur ada di tempat pelanggan dan setiap
saat bisa diawasi oleh pelanggan. PLN juga sangat fair, apa yang
wajib dibayar pelanggan hanya sesuai pemakainnya.
Setidaknya masih ada
hampir setiap hari seorang lima desa yang dihuni 900
oknum kepala dusun menelpon dan keluarga belum berlistrik
berjanji akan memberikan sesuatu di pulau tetangga Bali ini.
apabila penyalaan listrik bisa sesuai Bertahun-tahun berbagai
keinginannya. dia mengatur daerah upaya ditempuh agar listrik
mana yang harus dinyalakan. namun, bisa masuk ke desa mereka.
penyalaan tetap kami prioritaskan Bahkan, banyak warga yang
untuk pelanggan yang jaringannya memberikan iming-iming
terlebih dahulu dipasang, bukan sesuai hadiah tertentu apabila listrik
keinginan oknum tersebut
dapat menyala ke seluruh desa.
Menanggapi keinginan
warga desa tersebut saya selaku manajer baru pun tertantang.
Secara bertahap, selama empat bulan, kami melaksanakan proses
menyalakan seluruh desa tersebut dengan jaringan PLN.
Hampir setiap hari seorang oknum kepala dusun menelpon
dan berjanji akan memberikan sesuatu apabila penyalaan listrik
bisa sesuai keinginannya. Dia mengatur daerah mana yang harus
dinyalakan. Namun, penyalaan tetap kami prioritaskan untuk
pelanggan yang jaringannya terlebih dahulu dipasang, bukan
sesuai keinginan oknum tersebut.
Akhirnya, seluruh desa pun menyala dengan cahaya listrik.
Jika dikerjakan dengan baik, ternyata tak susah juga menyalakan
desa-desa di Nusa Penida.
Setelah listrik menyala, beberapa warga desa di Nusa
Penida berkali-kali menyatakan mau datang ke kantor dan
mengundang untuk bertemu. Tetapi, saya bersikeras tidak mau
Benny Marbun*
Selang lima menit
kemudian, sang GM
menelepon balik. Pak, saya kalau dulu, untuk melakukan
sudah minta beberapa staf
penyambungan baru dilakukan dengan
teknik segera meluncur ke
sistem ban berjalan, atau bidang
tertentu menunggu permintaan dari
GI untuk melihat material
bidang niaga. sekarang, kita bisa
apa saja yang diperlukan
melakukannya secara paralel, yaitu
mengoperasikan trafo tenaga langsung dilakukan tanpa menunggu
itu. Secara bersamaan, saya diminta. kepedulian dan sikap proaktif
sudah minta supaya dicek ini juga diyakini dapat memotong
persediaan material di gudang peluang suap yang ditawarkan
kami atau di gudang Unit P3B calon konsumen agar mempercepat
layanan
Sumatera apakah material
yang diperlukan tersedia.
Luar biasa GM yang satu
ini. Dia melakukan lebih dari yang diharapkan. Dia melakukannya
bukan karena takut kepada saya, melainkan karena memahami
betapa kompetensi unitnya diperlukan untuk mewujudkan misi
PLN, Menjadikan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi, dan sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
Dan benar, dengan kerja keras dan kerja bersama,
trafo tenaga 150/20 kV dapat dioperasikan pada hari Minggu.
Konsumen pun dapat menikmati aliran listrik keesokan harinya.
Nurnazmah Koto*
itu dimulai pada akhir pekan
yang jelas saya sangat senang di bulan Maret 2011. Sesuatu
menjadi bagian dari gerakan itu, yang berbeda terjadi di
bersentuhan langsung dengan PLN Area Bengkulu. Kami
pelanggan, merasakan kebahagiaan bersepakat untuk melakukan
mereka. Merasakan dapat memberikan sosialisasi tentang LPB di salah
pelayanan bukan dilayani
satu pusat perbelanjaan. Kami
begitu bersemangat, seluruh
pegawai dilibatkan, tua
muda, pria wanita, pegawai maupun tenaga outsourcing. Saking
semangatnya jam tujuh pagi ibu-ibu sudah berkumpul di kantor
untuk menuju lokasi sosialisasi. Hampir 20 tahun saya kerja di
PLN baru kali ini ada sosialisasi di mall, kata seorang pegawai
wanita berbisik.
Kegiatan tatap muka dengan pelanggan di mall hari
itu meninggalkan banyak cerita. Banyak pengunjung merasa
binggung, heran, antusias serta terkagum-kagum atas produk
baru PLN ini.
Pengunjung, yang sore itu berasal dari beberapa kabupaten
di provinsi Bengkulu, bertanya tentang perbedaan LPB dengan
yang biasa digunakan, apa keuntungannya serta bagaimana
cara penggunaanya. Salah satu pengunjung berkata, Wah, PLN
***
Irma S. Harahap*
Saya kerap menanyakan
itu kepada nurani sendiri.
percuma manajemen pusat
berkali-kali membuat bahan teori untuk Akhirnya, pada satu titik, saya
membersihkan pln, karena praktek di berkesimpulan: sistem di PLN-
lapangannya masih jauh dari peraturan. lah yang memberi peluang
tidak perlu dijelaskan panjang lebar, semua itu terjadi.
kita semua pihak internal PLN pasti Kenapa ada istilah
mengakui jika pelayanan di PLN masih pelanggan langsung dan
banyak yang bolongnya. tak langsung? Kenapa
harapan saya pada manajemen PLN, begitu banyak keluhan dari
bersama-sama melatih hati teman- masyarakat bahwa pasang
teman di pelayanan untuk menjaga listrik atau menaik-turunkan
integritas, menjalani sesuai prosedur. daya itu mahal? Kenapa
harapan saya pada pihak manajemen banyak masyarakat pedesaan
PLN berani dan tegas merealisasikan
yang terpaksa pasang listrik
PLN bersih
secara kredit dan sangat mahal
melalui calo?
Jika pelanggan datang langsung, selalu ada kalimat, Oh
PLN sedang harga promo, ya Mba?
Saya tidak paham dengan keadaan begini, mungkin sudah
tradisi dari dulu. Tetapi, apakah memang tidak bisa dibenahi?
Sayang sekali doktrin-doktrin tentang integritas ketika diklat
prajabatan dan disiplin di Kopassus, perlahan hilang dengan
Eko Sudaryono*
pernah ngobrol santai bersama
warga sangat antusias. setelah teman-teman pelayanan
kami memasang lampu sehen dirumah teknik di rayon Sumba Timur
mereka, seluruh anggota keluarga setelah melayani pelanggan
berkumpul di depan rumah seperti ada yang tergangu listriknya.
syukuran. wajah mereka memancarkan Sudah minum kopi ko
rasa senang dan gembira. ada seorang
pelanggan yang langsung membuang tadi di lapangan? tanya saya.
Dengan spontan pe-
lampu semprongnya keluar rumah
tugas itu menjawab Tidak
sambil berkata, tidak pakai lagi kau
dapat apa-apa Bapak, kering.
Dari jawaban tersebut saya
menduga pelanggan sudah mengetahui kalau mengurus listrik
memang sudah tanggung jawab PLN, dan mereka tidak perlu
repot-repot menyuguhkan apapun saat melayani.
Keikhlasan kami teruji saat harus memasang lampu super
ekstra hemat energi (SEHEN) di rumah pelanggan yang jauh dari
jaringan dan di daerah terpencil. Saat itu tanggal 21 Februari
2012. Desa Kotak Kawau berjarak 45 km dari jaringan. Akses ke
lokasi masih tanah bebatuan. Kami memasang lampu SEHEN di 21
Edy Suseno*
dikirimnya.
Rupanya dia sudah setiap pegawai adalah sales bagi
mulai percaya tentang adanya perusahaan. ya, hendaknya semua
kemudahan layanan baru PLN pegawai PLN, secara pribadi adalah
ini. Pada hari Sabtunya dia juga menjadi seorang sales bagi
menulis pesan lagi, Beres bos, perusahaan. diantara tugas sebagai
tambah daya sudah OK, bravo
seorang sales adalah mempromosikan
untuk PLN yah!
produk baru, memperkenalkan produk
yang dijual, melakukan edukasi kepada
Tidak puas dengan
konsumen, membentuk kepercayaan
pesan itu, akhirnya saya
konsumen dan menjawab pertanyaan
telepon dia. Saya jelaskan konsumen, dengan demikian terjalin
bahwa reformasi pelayanan hubungan yang harmonis dan saling
PLN telah dilakukan sejak dua menguntungkan antara perusahaan
tahun terakhir ini. dengan para konsumennya. hal
Dari peristiwa ringan lain yang diperoleh adalah semakin
tadi timbul pertanyaan, apakah loyalnya konsumen kepada
perusahaan
orang sekelas teman saya tadi
tidak tersentuh gencarnya
iklan PLN terkait reformasi
pelayanan? Padahal, iklan layanan lewat call center 123 dan
website ini sudah secara gencar disampaikan kepada konsumen.
Ada yang lewat brosur, spanduk, banner, baliho, temu pelanggan,
media cetak dan lain sebagainya. Bagaimana ini, yang salah PLN
atau teman saya?
Tidak perlu mencari siapa yang salah, yang jelas konsumen
Dian Putri*
inovasi yang digulirkan
membangun kepercayaan PLN untuk mendekatkan
masyarakat adalah harga mati PLN diri kepada pelanggannya,
jika ingin menjadi sebuah perusahaan diantaranya pelayanan Call
yang menerapkan prinsip gcg (good Center 123, website, atau juga
corporate governance). kepercayaan melalui media sosial yang
tersebut dapat dibangun melalui saat ini sedang berkembang
transparansi informasi. jika yang seperti facebook dan twitter.
tampak adalah sebuah gelas bening, Arus informasi
maka noda kecil pun akan terlihat.
demikian juga dengan PLN, dengan mempengaruhi kinerja PLN
transparansi informasi maka akan terutama dalam beberapa
terlihat sebersih apa PLN di mata hal yang sensitif bagi
pelanggan pelanggan. Seperti tentang
kejelasan biaya dan waktu
tunggu pemasangan setelah
mendaftar. Segala upaya dan inovasi tadi diharapkan mampu
memaksimalkan penyampaian informasi kepada pelanggan.
Seperti peraturan Pasang Baru, Perubahan Daya, P2TL (Penertiban
Pemakaian Tenaga Listrik), dan lain sebagainya yang segala
informasi sebelumnya mudah dikaburkan oleh para calo.
Bagai sebuah gelas kaca bening. Seperti itulah pelanggan
Grahaita Gumelar*
Dengan masih
kebingungan, kedua calon
pelanggan itu pun membaca
daftar nama instalatir yang terpajang di depan kantor PLN. Salah
seorang diantaranya kemudian menghubungi salah satu nomor
telepon Instalatir untuk menanyakan biaya instalasi dan konsuil
sambil bertanya dalam hati, Kok biayanya bermacam-macam
ya? Saya mau jadi pelanggan PLN kok malah disuruh tanya ke
Instalatir, wah jangan-jangan ada kerjasama ini antara PLN dan
Instalatir.
Seorang instalatir menjawab telepon calon pelanggan
tersebut, Biaya pemasangan satu titik Rp 150.000 untuk pasangan
luar dan Rp 250.000 untuk pasang tanam rumah beton, jaminannya
Rp 77.000.
cara perhitungan rekening
memperkenalkan produk-produk listrik dan cara mengontrol
PLN melalui tayangan di televisi adalah stan meteran pasca bayar.
salah satu cara agar masyarakat Kasus yang sering
semakin mengenal PLN. mereka saya temui, kebanyakan
bisa mengetahui apa saja produk- calon pelanggan PLN atau
produk pln, betapa mudah dan masyarakat awam tidak dapat
murahnya proses pasang baru atau membedakan fungsi petugas
menambah daya. lewat iklan juga kita instalatir dengan petugas PLN
bisa mengenalkan cara perhitungan pada saat mengajukan pasang
rekening listrik dan cara mengontrol baru.
stan meteran pasca bayar
Kebanyakan calon
pelanggan menganggap
bahwa pemasangan instalasi
pada bangunan adalah tanggung jawab PLN. Bahkan ada yang
menganggap bahwa petugas Instalatir sama dengan petugas
PLN. Hal ini menyesatkan dan merugikan. Calon pelanggan akan
tahun 2006. Dari dua puluh
jika ditanyai kawan-kawan yang lima proyek di luar Jawa,
menangani proyek, ternyata mereka yang sudah beroperasi tidak
tidak kalah pusing. selain kendala sampai hitungan jari tangan.
bahasa, apa yang mereka awasi itu Memang proyek di pulau Jawa
juga tidak gampang. proyek mereka lebih diprioritaskan karena
molek diluar, tapi keropos di dalam. kapasitasnya besar-besar
beberapa proyek jika dilihat secara dan jualan listrik PLN di Jawa
fisik kelihatannya hampir selesai, tapi
finalisasinya bisa bertahun-tahun. dan paling besar. Repotnya, para
kalau pun akhirnya PLTU yang baru itu gubernur dan bupati di luar
bisa beroperasi, seringkali PLN harus Jawa suaranya lantang dan
menangai berbagai cacat bawaan tidak kenal kompromi.
Para general manager,
pimpinan unit operasi PLN
wilayah di luar Jawa hanya bisa harap-harap cemas menunggu
hasil kerja kontraktor yang rata-rata tidak paham bahasa
Indonesia dan diawasi oleh pihak PLN Proyek.
Jika ditanyai kawan-kawan yang menangani proyek,
ternyata mereka tidak kalah pusing. Selain kendala bahasa,
apa yang mereka awasi itu juga tidak gampang. Proyek mereka
molek di luar, tapi keropos di dalam. Beberapa proyek jika dilihat
Wawan Gunawan*
belum transparan serta masih
perubahan menuju pln bersih kurangnya informasi anti
dan melayani memerlukan komitmen korupsi yang berkaitan dengan
bersama mulai dari anggota bebas calo, transparansi biaya,
perusahaan, mitra kerja, dan dan larangan pemberian tip
masayarakat. butuh sosok pemimpin kepada petugas.
yang menjadi panutan yang bisa Informasi ini menjadi
memberikan penguatan untuk maju
tantangan sekaligus peluang
bersama, mampu membuat mereka
perbaikan layanan yang
bisa hidup dengan kekuatannya
sendiri, bisa menjadi seorang bapak harus digulirkan terus melalu
yang menyejukkan hati ketika anaknya proses pemberdayaan bagi
gelisah dan menjadi hakim yang adil para pelaku di ujung tombak
ketika anaknya salah
(PLN dan mitra kerja). Program
manajemen penyambungan
sebagai langkah upaya
perbaikan dalam bidang pelayanan pelanggan seperti pasang
baru, perubahan daya, migrasi, layanan bongkar/pasang meter
sementara, layanan penerangan sementara/pesta dan lainnya,
bekerja sama dengan vendor dengan persyaratan khusus dimana
lingkup pekerjaannya tertentu seperti layanan tersebut di atas
dan tidak boleh mengerjakan bidang pekerjaan lainnya, yang
didukung dengan para pekerja profesional dan bersertifikat
banyak yang belum kenal
sebagai daerah pemekaran yang dengan kabupaten Seluma.
belum genap 10 tahun usianya, seluma Karena itu, lebih baik saya
termasuk kawasan tertinggal. selain ceritakan dulu tentang Seluma.
posisi yang agak terisolasi serta Kabupaten ini baru terbentuk
kurangnya sarana dan prasarana yang berdasarkan Undang-undang
menghubungkan antar kota, desa No 3, tahun 2003 bersama
dan wilayah, kawasan ini juga minim dengan pembentukan empat
infrastrukturnya. listrik merupakan salah kabupaten lainnya. Sebelum
satu kemewahan di seluma. karena itu, 1998, provinsi Bengkulu yang
kami berjuang keras agar mati listrik terkenal dengan bunga langka
tiap subuh itu bisa diatasi
rafflesia arnoldi ini hanya
terdiri atas tiga kabupaten
dan satu kota: kota Bengkulu, kabupaten Bengkulu Utara, Rejang
Lebong, dan Bengkulu Selatan. Kini sudah ada 9 kabupaten dan 1
kota. Lima kabupaten, yakni Mukomuko, Kaur, Lebong, Kepahiang,
dan Seluma terbentuk pada 2003, sedangkan Bengkulu Tengah
terbentuk pada 2008.
Sebagai daerah pemekaran yang belum genap 10 tahun
usianya, Seluma termasuk kawasan tertinggal. Selain posisi
yang agak terisolasi serta kurangnya sarana dan prasarana yang
menghubungkan antar kota, desa dan wilayah, kawasan ini juga
minim infrastrukturnya. Listrik merupakan salah satu kemewahan
di Seluma. Karena itu, kami berjuang keras agar mati listrik tiap
subuh itu bisa diatasi.
Setelah beberapa hari, titik gangguan akhirnya ditemukan.
Setiawati*
paling bergengsi tersebut.
Bahkan mungkin sebagian
calon pelangganmu yang ingin
rela menjadi mahasiswa abadi
pasang baru tidak perlu datang ke
demi sebuah gengsi. Namun loket dan ketemu orang-orang yang
tidak dengan Bill Gates, dia berprofesi mencari keuntungan pribadi,
rela keluar dari Harvard untuk karena pelangganmu bisa mengajukan
mengejar mimpi besarnya permohonan lewat call center 123 atau
dengan mendirikan Microsoft lewat Web PLN yaitu www.pln.co.id.
Corporation. Pelangganmu bisa memantau sendiri
Begitu juga ketika secara langsung di Web PLN, posisi
proses permohonanya
kamu memutuskan dan
berupaya sekuat tenaga
untuk mewujudkan Aku. Itu merupakan suatu keputusan gila
dan berani yang kamu ambil. Banyak orang yang menyangsikan
keputusanmu. Banyak orang yang ragu dan tidak percaya bahwa
Aku bisa kamu wujudkan karena selain aku single aplication
berbasis Web, aku juga didisain sebagai aplikasi pelayanan
pelanggan dengan database terpusat. Wowbenar-benar suatu
keputusan gila dan sangat berani.karena pelangganmu sangat
besar dan tersebar.
Dengan Aku, proses bisnis pelayanan dimana kamu
berada menjadi standar. Aku bisa dikatakan sebagai jantungnya
pelayanan. Dengan Aku, kamu bisa memberikan alternatif
pilihan layanan yang bisa dipilih sesuka pelangganmu sehingga
dengan banyaknya pilihan layanan maka tidak ada lagi antrian
panjang pelangganmu di depan loket yang kumuh hanya untuk