Penulis
(Uska, 2013)
Kata Pengantar
Sekapur Sirih
Daftar Isi
1. Pedahuluan
A. Pengertian cerpen…………………………………….8
B. Kenapa harus cerpen………………………………..9
C. Bahan baku cerpen…………………………………..38
2. Pembahasan
A. Bagaimana memulai sebuah cerpen………..39
B. Haruskah awalnya menarik?.......................49
C. Seperti apakah tokoh dimunculkan?..........54
D. Kalau alurnya seperti ini, bagaimana?........64
3. Penutup
A. Semoga menjadi penulis hebat………………..83
Daftar Pustaka
A. Pengertian Cerpen
Apakah kalian pernah mendengar ungkapan
“cerita yang dapat dibaca hanya sekali duduk”? Dalam
ungkapan ini dapat disimpulkan bahwa cerita yang
dimaksud adalah cerita pendek atau cerpen. Cerpen
merupakan salah satu bacaan terfavorit dikarenakan cerita
yang dibentuk pendek dan juga memiliki nilai-nilai
kehidupan yang bermanfaat untuk menjalani kehidupan
sehari-hari. Untuk memahami cerpen ini ada beberapa
pengertian dari para ahli, apa saja ya?
Cerita pendek atau dapat disebut sebagai cerpen
adalah bagian dari karya sastra yang berbentuk naratif.
Dari pengertiannya, cerpen merupakan cerita singkat
dengan jumlah kata sekitar 500-5.000 kata yang berfokus
pada satu tokoh dalam suatu peristiwa atau situasi.
Pada umumnya, cerpen bersifat fiksi atau rekayasa
dan masalah yang terdapat dalam cerpen biasanya
memiliki kesan tunggal. Disamping itu, ada berbagai
macam karakter tokoh baik antagonis maupun protogonis,
dimana dari karakter tersebut maka dapat dipelajari hal-
hal yang benar dan salah dari nilai-nilai kehidupan dalam
cerpen.
Selain definisi di atas, ada beberapa pengertian
cerpen menurut pandangan dari para ahli. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerpen adalah sastra
Mengalami Peristiwa
Ide cerpen juga bisa muncul karena penulis benar-
benar mengalami sebuah peristiwa yang menyentuh hati.
Bila ide cerpen muncul dari pengalaman sendiri, biasanya
akan lebih menyentuh hati.
Membuat cerpen dari pengalaman sendiri ini
memang paling mudah dilakukan. Mengapa, karena si
tokoh utamanya adalah kita sendiri. Kita yang mengalami
kejadian atau peristiwa. Tidak ada jarak antara si penulis
cerita dengan si tokoh utama dalam cerita. Kedekatan
seperti ini yang memudahkan orang menulis cerpen.
Membuat cerpen dengan tokoh dirinya sendiri, tak
ubahnya sedang menulis diary atau buku harian. Karena
itu, tidak heran banyak penulis cerpen pemula berangkat
dari peristiwa yang dialaminya sendiri.
Hanya Singgah
Cerpen Atikah Salwa Yutari
RaskalVdr
Raskal,bisa temui gua nanti sore di taman biasa?
Gua tunggu ya...
See you.
Oke.
Bionarasi
Namanya Atikah Salwa Yutari, lahir 14
tahun lalu dibulan Januari tepatnya tanggal
15 Januari. Salah satu penulis amatir yang
ambisius mengejar masa depannya yaitu
Universitas Indonesia. Ia juga penyuka
Kimia dan sastra Jepang. Hidup dengan
motto “Hidup adalah tantangan dan hasil
adalah pelajaran!”. Nama penanya adalah
Ayna Vidra. Salah satu putri Sumatra barat,
yaps! Gadis Minang. Ia sekarang menduduki
bangku SMA dengan jurusan IPA. Jika
kamu ingin menghubungi nya bisa lewat
media sosial nya berikut ini :
Ig:@atkhslw_
WP: lqttemacha ( Broken/karamel)
Seorang perempuan yang sentiasa mencintai
kertas dan pena nya yaps! Baginya itu
adalah hal wajib dalam hidupnya.
Mereka-reka Cerita
Ini adalah pengalaman yang saya lakukan saat
memberikan pelatihan menulis cerpen di Bengkel Sastra.
Kerseringan saya sering mengajak anak-anak untuk
meditasi untuk menenangkan diri, berhasil mengajak
mereka untuk berlatih mengolah ide dengan cara mereka-
reka cerita. Hasilnya, beberapa diantara mereka berhasil
menuliskan ide mereka. Berikut ini contoh karya Nabila
Yume yang melatih dirinya untuk bermain-main dengan
pikirannya.
“Ini ide yang muncul spontan aja pak, ya lalu
dituliskan dan kayak gitu hasilnya pak.” Ulas Nabila.
Lelaki Pembenci
Hujan
Karya Hamdani MW.
Dikliping tanggal 14 April
2015 dalam kategori Arsip
Cerpen, Kedaulatan Rakyat,
Koran Lokal
Mengurung Diri
Mengurung diri? Benar dan ini tidak main-main.
Maksud dari mengurung diri adalah mengasingkan diri
untuk beberapa saat dari keramaian. Menarik dari dari
keramaian untuk melakukan perenungan atau istilah
gampangnya, mengumbar imajinasi.
Contoh yang paling gampang adalah toilet. Ini
juga bukan gurauan. Toilet bisa menjadi sumber inspirasi
bagi seorang penulis. Mengapa? Dalam kondisi terkurung
di tempat yang sempit, seseorang tak dapat melakukan
aktivitas apapun.
1. Deskripsi
Teknik ini sepertinya paling umum digunakan. Deskripsi
tokoh harus sampai sejauh mana sih? Tergantung
penulisnya. Mau lengkap atau selintas, itu adalah
keputusan si penulis.
Contoh:
Lelaki berkulit legam itu bernama
Eman. Eman, saja. Tanpa ada nama
belakang. Jangankan nama belakang, hari
kelahirannya saja dia tak tahu. Maklum,
dibesarkan di panti asuhan, telah merampas
haknya untuk mengetahui latar belakang
hidupnya. Eman kini duduk di hadapanku,
5. Penjabaran perasaan
Teknik ini melibatkan eksplorasi panca indera untuk
menjabarkan karakter lewat perasaan mereka. Gunakan
diksi yang akan membuat pembaca merasa seolah-olah
mengalami apa yang dialami karakter kita.
Contoh:
“Kejadian mendadak barusan sukses
menyisakan sesak di dadaku. Masih bisa
kurasakan sentuhan tangannya di bahuku
saat ia melangkah pergi. Aku memejamkan
TRIK MUDAH MENULIS CERPEN 59
mata, merengkuh semua kenangan yang pasti
menyakitkan, namun selalu kurindukan.
Kerongkonganku tiba-tiba tersumbat,
membuatku tersedak. Aku terbatuk, dan
menyadari pandangan mataku mengabur
tertutupi cairan bening airmata tanpa
kuundang.”
– Dialog antartokoh
– Tanggapan/reaksi dari tokoh lain terhadap tokoh utama
– Pikiran-pikiran dalam hati tokoh
– Lingkungan di sekitar tokoh atau penampilan tokoh
(rapi, bersih, teratur)
– Bentuk fisik tokoh
– Tingkah laku, tindakan tokoh atau reaksi tokoh terhadap
suatu masalah
3. Perhatikan Sekeliling
Salah satu cara supaya bisa memainkan cerita adalah
dengan memperhatikan sekeliling. Bisa juga dengan
banyak-banyak mendengar cerita dari orang-orang
terdekat. Semakin banyak cerita yang didengar maka
semakin banyak pengalaman dan pemebelajaran yang
dapat dilihat sehingga semakin banyak pula inspirasi yang
bisa dikembangkan pada cerita yang sedang kamu tulis.
4. Logis
Salah satu perbedaan pada tulisan fiksi dan non
fiksi adalah sisi logika yang dikembangkan di dalamnya.
Pada tulisan non fiksi, unsur logis dan empiris sangat
diutamakan. Sebaliknya, tulisan fiksi cenderung memiliki
kelonggaran dalam hal logika. Menggunakan teknik-
teknik khayalnya, tetapi tetap saja memnfaatkan logika
untuk menarik minat dan membuat pembaca bertanya-
tanya: apa yang akan setelah ini? yang akan membentuk
alur cerita melalui rangkaian sebab-akibat.
Selain rangkaian sebab-akibat, kelogisan sebuah
alur cerita juga berkaitan dengan ‘keajaiban’. Bisa kita
gunakan kemunculan ‘tokoh ajaib’ atau ‘kejadian-
kejadian ajaib’ yang di luar akal sehat untuk mendukung
cerita yang kita buat. Seperti halnya dikehidupan sehari-
hari, terkadang kita disenggolkan akan ‘keberuntungan’
dengan kehadiran sosok atau kejadian yang ‘jatuh dari
langit’. Namun, jika cerita yang kamu kembangkan terlalu
sering muncul keajaiban atau kebetulan-kebetulan,
pembacamu akan merasa jengkel dan menganggap
ceritamu tidak berbobot. Untuk itu, berikanlah porsi yang
pas untuk sebuah ‘kebetulan, keajaiban atau mukjizat’
dalam cerita yang kamu buat tetapi tetap pertahankan
logis tidaknya alur cerita berjalan.
6. Editing
Alur yang menarik tidak akan lepas dari menyunting
cerita. Setelah selesai menulis suatu cerita maka
usahakanlah untuk membaca kembali hasil tulisan yang
sudah dibuat tersebut dari awal. Pikirkan, apakah alurnya
perlu diubah urutannya atau hal-hal lain. Penting untuk
diingat bahwa hampir semua penulis selalu melakukan
penyuntingan setelah tulisan selesai ditulis. Penyuntingan
di sini juga tidak akan lepas dari menimbang dan
menyunting kembali alur pada cerita.
2. Banyak-banyak membaca
Ada kalimat seperti ini, "Penulis yang hebat
adalah pembaca yang hebat pula." Kenapa demikian?
Simpel saja, karena teko yang kosong tak berair tidak bisa
mengisi gelas-gelas yang kosong.
Jika kamu jarang membaca, maka kemungkinan
terjadi hambatan dalam menulis akan semakin besar,
writer's block. Kamu akan kesulitan meneruskan paragraf
demi paragraf karena di kepala kamu tidak ada sama
sekali stok ide.
Sebaliknya, semakin banyak bahan bacaan, akan
semakin banyak pula ide-ide brilian yang dapat kamu
tuangkan. Bukan cuma itu, membaca juga akan
mempengaruhi gaya tulisan seseorang. Ingat kalimat di
atas, penulis yang baik adalah pembaca yang baik pula.
4. Sering-seringlah traveling
Apa sih pentingnya jalan-jalan? Ternyata bukan
hanya untuk senang-senang atau penghilang penat doang
loh. Bepergian ke berbagai tempat sebetulnya bagus untuk
bahan menulis kamu.
Kamu bisa tuliskan bagaimana serunya
petualangan kamu ke orang-orang. Atau membuat cerita
dengan latar tempat yang kamu kunjungi. Percaya deh,
orang-orang biasanya suka dengan hal-hal baru, termasuk
latar tempat yang berbeda.
Seperti karya Tere Liye berjudul 'Kau, Aku dan
Sepucuk Angpau merah', novel ini berlatar di pedalaman
Kalimantan, di pesisir sungai Kapuas. Para pembaca
tertarik karena kisah romansa di sajikan di tempat yang
berbeda, dengan kehidupan masyarakat yang berbeda
https://www.menulisindonesia.com/2019/07/cerpen-
motivasi-pendidikan.html
Mega Yohana
https://www.pojokhazuki.com/2017/10/writing-7-jenis-
paragraf-pembuka-cerita.html Oktober 27, 2017
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/cara-
pengarang-menggambarkan-watak.html
https://penulisgunung.id/2019/11/25/10-cara-membuat-
ending-cerpen-novel-dengan-mudah/
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengertian-
cerpen-menurut-para-ahli-5064/
A Fahrizal Aziz
https://www.kompasiana.com/fahrizhal/56c7d4150223b
d7b0f783fa7/pentingnya-membaca-cerpen Blitar, 20
Februari 2016
Intan Deviana
https://www.idntimes.com/life/inspiration/yana/4-tips-
jitu-jadi-penulis-hebat-dari-novelis-tere-liye-c1c2/4
Suyatna Pamungkas
https://www.kompasiana.com/suyatnapamungkas/5509e
7caa333113e4b2e3b9f/pelajaran-menulis-pembuka-
cerita-novel-dan-cerpen