Anda di halaman 1dari 6

TUGAS REVIEW BUKU

“BAHASA INDONESIA – CREATIVE WRITING”

Disusun untuk memenuhi Tugas Mandiri


Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen : Teguh Trianto M.Pd

Disusun Oleh :
Nama : Atika Diah Herawati
NIM : 2017401055
Kelas/Semester : MPI-B/I

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PURWOKERTO
2020
BAB I
IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Creative Writing


Judul Asli : Menulis Kreatif Puisi, Prosa Fiksi, dan Prosa Non-Fiksi
Penulis : Abdul Wachid B.S., DKK.
Penerbit : SKSP (Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban),
Purbalingga
Genre/Kategori : Non Fiksi
ISBN : 978 – 623 – 92743 – 0 - 6
Cetakan : Pertama, September 2012
Tebal : XVII + 421

Tentang Pengarang

Pengarang buku ini adalah Abdul Wachid B.S ., DKK. Abdul Wachid B.S
lahir di Lamongan, Jawa Timur, 7 Oktober 1966. Ia menyelesaikan S-1 dan S-2
nya dibidang sastra di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Setelah lulus S-2 di
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, ia melanjutkan pendidikannya di
Universitas Sebelas Maret. Penulisan buku juga dibantu oleh beberapa dosen
yang ada di IAIN Purwokerto. Buku ini dibuat guna supaya mempermudah untuk
mengatahui bagaimana cara menulis sebuah karya yang benar.

Tentang Buku

Buku Bahas Indonesia – Creative Wreating ini merupakan buku edisi


cetakan pertama. Buku ini membahas tentang cara menulis kreatif Puisi, Prosa,
Fiksi, dan Prosa Non-Fiksi. Buku ini memaparkan pemahaman khususnya tenta
Bahasa Indonesia. Ketentuan yang benar untuk menulisa yang benar
menggunakan kaidah Bahasa Indonesia. Buku ini juga membahas perbandingan
antara pemikiran para penyair, perdebatan pendapat antara tata ulang yang benar
khususnya mengenai sajak dan puisi.
BAB II
ISI BUKU

Proses Kreatif Puisi : “Jalan Spiritual”, “Jalan Bahasa”

Setiap penyair memiliki caranya tersendiri untuk mengungkapkannya


menjadi sebuah sajak. Ada yang melalui jalan strategi spiritual ada juga yang jalan
strategi Bahasa.
Jalan spiritual ini lebih menujukepada suara ruh. Suara hati yang datang
dengan sendirinya diproses oleh otak dan hati kemudian langsung dicurahkan
dalam secarik kertas tanpa memikirkan pengolahan Bahasa. Contoh penyair yang
menggunakan jalan spiritual ini yaitu Kahlil Gibran [The Prophet;Javid Nammah],
Muhammad Iqbal [La Commedia Devine oleh Dante], Hamzah Fansuri [Hikayat
Prang Sabil], Sunan Bonang [Suluk Wijil], dan masih banyak lainnya.
Jalan Bahasa ini lebih memperhatikan kepada pengolahan Bahasa. Pada
hakikatnya, semua yang disebut sebagai karya sastra memerlukan Bahasa sebagai
upaya mewadahi respon intuisi, pikiran dan perasaan seorang sastrawan terhadap
realistis.
Badan dengan ruhnya tidak bisa dipisahkan. Seperti halnya “Bahasa”
dalam puisi ini. Karya sastra besar pastilah memiliki komposisi yang harmoni
antara “Jalan Spiritual” yang mengandung makna sehingga mampu menjelajahi
“Jalan Bahasa” sebagaimana harmoni antara badan dan ruhnya.
Puisi yang tak akan memperindah kata-kata
Disini ahli sastra Indonesia dari jerman Berthold Damshausher
mempertanyakan apakah puisi Indonesia kehilangan sajak? Karena puisi di
Indonesia miskin estetika.
Menyikapi puisi dan sajak
Sajak dan puisi sebenarnya hamper sama “perpuisian” dapat dikatakan
sebagai keseluruhan dari hal-hal yang disampaikan seorang penyair didalam
puisinya melalui kekhasan poetika yang dibangunnya. Sedangkan “Persajakan”
merupakan irama bunyi di dalam puisi. “Persajakan” dan “sajak” itu merupakan
dua hal yang berbeda. Persajakan lebih dimaksudkan sebagai irama bunyi yang
bisa saja muncul bukan didalam sajak, melainkan irama bunyi dari ungkapan-
ungkapan puitis. Puisi dan puitis pun berbeda. Puitis hanyalah ungkapan yang
indah dikarenakan adanya rima atau persajakan, sebagaimana ada di dalam lirik
lagu pop.
Puisi itu “merupa” keindahan Bahasa dari “isi” itu sendiri, dan keindahan ini bisa
dipancarkan melalui berbagai hal.

Proses Kreatif Penulisan Cerpen


Menulis cerpen bukan hanya asal-asalan. Tetapi menulis cerpen itu
merupakan sebuah cerit naratif yang fiktif. Sebuah cerpen itu memuat
menceritakan secara detail untuk mengungkapkan sebuah peristiwa, dengan alur
yang tidak melocat-loncat, dan menggugah cara berpikir kreatif seseorang dalam
memahami dan memaknai suatu peristiwa.
Ada beberapa halyang tidak boleh dilupakan oleh seorang penulis
(terutama penulis pemula) dalam pembuatan sebuah cerpen adalah keluar dari
unsur-unsur cerpen itu sendiri. Nah, jika kita sudah menerapkan prinsio itu,
insyaallah bisa menjadi penulis. Ada beberapa hal nih yang bisa kita terapkan.
*Menilai pentingnya gagasan
Inilah yang sering bikin seseorang mundur duluan, karena mereka merasa
tidak bisa, padahal belum mencoba. Menulis itu butuh inspirasi, contoh kecildari
diri kita sendiri. Inspirasi itu pasti ada, dan otomatis tema juga akan didapat. Jadi,
jangan bingung dulu, sebelum mencoba.
*Membaca dan menulis
Membaca dan menulis, dua hal ini sangat berkaitan, dan harus dilakukan
dua-duanya. Karena kalua hanya satu saja, semisal membaca saja tanpa menulis.
Itu rasanya kurang. Asal mulanya kita membaca sebenarnya kan karena ada
tulisan, dan tulisan itu ada karena ada yang menulis. Nah, maka dari itu dua hal ini
sangat berkaitan. Dengan membaca kita jadi lebih tau informasi banyak juga dapat
menginspirasi kita supaya bisa membuat sebuah karya tulisan.
*Diri sendiri
- Kita bisa mengambil dari engalaman hidup kita
- Dari karakter, yang pasti ada kemurniannya tersendiri
- Pengalaman, dari lingkungan sekitar.
*Menanam nitos manis
Penulis bukanlah seseorang yang berbakat. Tetapi penulis adalah
seseorang yang memiliki keamuan tinggi, rasa semangat yg berkobar dan rasa
ingin tahu juga mau belajar.
*Menulis dapat dipelajari
Menuls itu tidak murni dari bakat. Kalo kitanya mau belajar, kalo kita mau
belajar, asal ada kemauan pasti kita bisa menulis. Membuat suatu karya tulis.
*Menulis adalah mendidik
Disini puisi seerti kaya penulis sebagai prioritas
*Memperkukuh ingatan
*Mengatasi trauma
Proses kreatif menukus cerita anak
*Karakteristik cerpen anak
Cerpen anak berarti harus memperhatikan karakteristik anak-anak, bahas
ayang mudah dipahami oleh anak-anak dan gaya ceritanya. Karena ini cerita anak
bahasanya harus sederhana dan mudah dicerna, juga menggunakan kalimat yang
singkat.
*Memahami isi dalam menukis sastra anak
Yang dimaksud dengan “isi” adalah substansi yang menjadi bahan cerita.
Cerita anak ini adalah kehidupan yang sama dengan kehidupan yang sebenarnya.
Membuat cerpen anak juga harus memperhatikan, diantaranya:
- Tokoh
- Karakter
- Latar
- Alur
- Tema, dan
- Teknik bercerita
*proses kreatif menulis cerpen anak:
1. mencari ide
2. mengolah ide
3. Menuliskan ide
4. Editing tulisan.
BAB III
KESIMPULAN
Dapat menulis dengan baik dan tulisannya banyak disukai oleh masyarakat
umum emanglah menjadi impian beberapa orang. Contoh seperti Andrea
Hirata,J.K Rowling, mereka ini adalah tokoh-tokoh penyair yang sudah terkenal.
Mereka ini sudah banyak menginspirasi banyak orang. Bahkan ada beberapa
orang yang sengaja menjadikan “menulis” sebagai pekerjaan.
Buku ini juga membicarakan mengenai dunia tulis-menulis. Namun, ada
yang membedakan dengan buku biasa. Buku ini ditulis oleh para pakar ahli.
Dibidang sastra tentunya. Pandangan dan pendapat para penyair juga sudah ada
dibuku ini, dibahas dibuku ini. Buku ini juga memberikan contoh karya tulis yang
baik dan benar.
Komentar :
Buku ini memiliki kelebihan yaitu bahasanya mudah dipahami, juga
friendly sekali, terlihat penulisnya sangat ramah. Dari segi kertas dan covernya
juga bagus, enak dipandang. Pembahasanya pun lengkap disertai dengan contoh
penyairnya. Sayangnya, buku ini terdapat kalimat istilah yang kurang bisa
dipahami.

Anda mungkin juga menyukai