KELAS : 1 MPI B
BAHASA INDONESIA
A.Penulisan puisi
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang diungkapkan dengan
menggunakan bahasa yang padat,dan bermakna luas . Puisi merupakan hasil
ungkapan perasaan penyair yang dituangkan melalui kata-kata / bahasa yang
sengaja dipilih penyair .
“JALAN SPIRITUAL”
Pada strategi yang pertama, penyair sepertinya didikte oleh suara ruh . Penyair
hanya bertugas sebagai pelaksana dari suara ruh . Sementara itu, ruh memerlukan
badan, yakni bahasa, dan karenanya suara ruh itu meminta bahasa agar dapat
meruang dan mewaktu . Puisi yang dilahirkan dalam situasi demikian, suara ruh,
dan pengalaman spiritual penyair, maka bahasa yang terbatas itu tidak cukup untuk
mewadahinya, karena itu yang terepresentasi ke dalam bahasa hanya sebagian
besar saja. Akan tetapi, selalu ada yang tercecer dari keseluruhan pengalaman
spiritual itu . Untuk itu, bahasa puisi menjadi di dalam relasi-relasi analogy,melalui
metafora .
Contoh Puisi :
DOA
Tuhanku
Dalam termangu
Tuhanku
Remuk
Tuhanku
Tuhanku
Cerpen atau cerita pendek adalah bentuk prosa naratif fiktif . Cerita pendek
cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain
yang lebih panjang . Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang
digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada
transisi penceritaan lisan .
Contoh Cerpen :
“Noken Baliem”
Kreekkkk….
Untuk kesekian kalinya suara derit gesek pintu itu membangunkanku . Entah
malam jum’at beberapa , lagi-lagi aku harus terjaga di tengah gelap, di tengah
udara Baliem yang menggigilkan rusuk . Tidak lain suara dari pintu lemari itu,
lemari yang tidak sempat kutahu isinya . Hingga kini, masih meninggalkan misteri
yang bertahun mengendap tanpa jawab .
Selanjutnya, seperti malam jum’at yang lalu pula, setapak demi setapak suara
langkah terdengar mengendap di belakang bilik . Sangat hati-hati . Sepertinya
langkah itu tidak meminjak bumi . Tapi aku sama sekali tidak takut . Tanpa harus
mengintip, karena ebei ini memang tidak berjendela, pun aku sudah tahu arah
wanita itu . Ya, wanita itu .
Itu Mak-ku
Dalam gelap, dia akan menuju ujung lembah untuk sebuah ritual paling aneh
bagi wanita Baliem pada umumnya : mengendap tanpa seorangpun tahu,
bertelanjang dada, membawa noken kosong yang digantung di kepalanya,
kemudian berjalan berkilometer menuju “Wamena”yang lampunya berkelip di
bawah sana .
Tapi tidak bisa kubiarkan penasaran ini. Adalah tahu bahwa wanita Baliem
untuk membawa noken di malam hari . Mereka bisa dikutuk oleh hun lembah ini .
Tapi jika seberani itu Mak melakukannya bertahun …….. dan sebagainya .
CERPEN ANAK
Cerpen anak adalah sebuah karangan fiktif yang pada dasarnya tidak berbeda
dengan hakikat cerpen maupun sastra fiksi pada umumnya .
Umuy dan Fera yang masih duduk di kelas 4 SD bergegas menyambut Minggu
pagi dengan penuh keceriaan . Hari dimulainya liburan sekolah. Matahari muncul
sedikit demi sedikit dari ufuk timur . Burung-burung berkicau bersahut-sahutan
dengan ayam jago milik Fera . Bunga-bunga kembang di depan rumah . Rumput-
rumput menggoyangkan tubuhnya , tersenyum riang menyambut Sang Mentari .
Alunan music di rumah Fera terdengar sangat nyaring, Ibu menuju dapur untuk
menyiapkan sarapan pagi . Ayah mencuci mobil bersama Ka Irfan . Sementara itu ,
Fera dan Umay masih saja duduk di depan televisi melihat tayangan Doraemon .
Mereka berdua kembar , hanya saja Umay lebih dulu ke luar dari Rahim Ibu .
“ Umay , Fera , kalian masih di sini ? Bukankah kalian punya tugas menyiram
bunga di depan ?”Tanya Ibu dengan pelan……….dan sebagainya .
Kesimpulan dari cerpen tersebut yaitu Bayu menyesal karena berbuat semena-
mena atau egois kepada Rahma , dengan tidak sengaja menyobek buku tugasnya .
Kesan yang dapat diambil : Kita harus berbuat baik kepada siapa pun , dan tidak
boleh bertindak semau kita sendiri ataupun egois .