PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw melalui malaikat Jibril. Isi Al-Qur’an adalah petunjuk yang tidak
perlu diragukan kebenarannya dan harus dipelajari dan diamalkan oleh manusia
supaya selamat dari siksa Allah dan mendapat rahmat-Nya. Allah berfirman :
Sebagai manusia yang mengaku beriman kepada Allah SWT, maka wajib
bagi kita untuk mempelajari, mengamalkan dan mengajarkan kitab yang suci ini.
Disamping tujuan kita untuk mendapat petunjuk dari Allah SWT dari Al-Qur’an,
kita akan mendapat predikat sebaik-baik manusia. Sebagaimana yang telah
Rasulullah saw sabdakan dalam suatu hadits yang berbunyi :
َخي ُْر ُك ْم َم ْن: ع ِن النَّ ِبي ِ صلى هللا عليه وسلم قَا َل
َ ، ُع ْنه َّ ي
َ َُّللا َ ضِ َر، َعثْ َمان ُ ع ْن َ
َ ت َ َعلَّ َم ْالقُ ْرآنَ َو
..... ُعلَّ َمه
“Dari Utsman ra. dari Nabi saw bersabda : Sebaik-baik kalian adalah
orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya.” HR.
Abu Dawud1
1
Sunan Abu Dawud, Bab Tsawabi Qira’atil Qur’an, Jz. 1, Hlm. 543.
1
1. Latar Belakang
Aqsam Al-Qur’an adalah salah satu disiplin ilmu yang mempunyai
peranan penting bagi seorang pelajar, dan semua umat islam secara umumnya
untuk memahami Al-Qur’an. Kata-kata qosam (bentuk tunggal dari aqsam)
sering Allah firmankan dalam kitab suci ini. Setiap kata dalam Al-Qur’an pasti
ada faedah yang terkandung dalamnya, termasuk kata qosam. Tak mungkin kata
yang telah Allah SWT firmankan ini hanya sebagai hiasan kaliam dalam Al-
Qur’an saja, melainkan semua pasti ada faedah yang penting bagi umat
manusia.
Dari inilah kami tertarik mentela’ah lebih dalam tentang
pembahasan aqsamul qur’an. Supaya kami lebih faham dengan kandungan Al-
Qur’an dan mampu melaksanakan syariat-syariat Allah yang telah tertulis
dalamnya dengan pemahaman yang benar.
2. Rumusan Masalah
Apa pengertian aqsamul qur’an ?
Ada berapa macam dan sighoh (bentuk) qasam dalam Al-Qur’an ?
Apa yang dimaksud muqsam bih ?
Apa itu muqsam ‘alaih ?
Apa faedah qasam dalam Al-Qur’an ?
3. Tujuan
Mengerti apa itu aqsamul qur’an bentuk dan macam-macamnya.
Mengetahui faedah-faedah qosam dalam Al-Qur’an.
Mengerti perbedaan sumpah Allah SWT dan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Pengertian Aqsamul Qur’an
dari aqsam ( )اقسامdan Al-Qur'an ()القران. Aqsam adalah bentuk jama’ dari qosamun
َ َ )قyang berarti sumpah, sinonim bahasa Arabnya halfun () َح ْلف. Qosamun dan
(سم
halfun memiliki arti yang sama dengan yaminun ( ) َي ِميْنyaitu sumpah. Kenapa
qasamun dan halful memiliki arti yang sama dengan yaminun padahal kata yaminun
juga bisa diartikan kanan ? Ada 2 jawaban dari pertanyaan ini :
2
Kamus Al-Munawwir, Hlm. 1590.
3
Mabaahits Fi Ulumil Qur’an, Hlm. 385.
4
Mabaahits Fi Ulumil Qur’an, Hlm. 385.
3
Sumpah yang tampak ialah sumpah dengan menggunakan
َ )ا َ ْقdan
َ َ )قdan aqsama (س َم
fi’il-fi’il sumpah seperti qosama (س َم
5
Mabaahits Fi Ulumil Qur’an, Hlm. 387.
6
Mabaahits Fi Ulumil Qur’an, Hlm. 387.
4
Adapun sumpah dengan huruf ta` seperti berikut dan sumpah dengan
huruf ini sedikit sekali dalam Al-Qur’an :
ص َٰنَ َم ُكم
ْ َ َٱَّللِ ََل َ ِكيدَ َّن أ
َّ َوت
“Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu
daya terhadap berhala-berhala kalian.” QS. Al-
Ambiya’ (21) 57
َ ) ُم ْق
C. Muqsam Bih (س ٌم ِب ِه
َ ) ُم ْقyang berarti sumpah7 dan bihi ( )بِ ِهyang berarti dengannya. Bila digabung
(سم
maka muqsam bih memiliki arti yang disumpah dengannya.
1. َّ علَى
ِٱَّلل َ َع ِم ْلت ُ ْم ۚ َو َٰذَ ِلك
َ ُن ِب َما ۟ ُ ع َم ٱلَّذِينَ َكفَ ُر ٓو ۟ا أَن لَّن يُ ْبعَث
َّ وا ۚ قُ ْل َبلَ َٰى َو َر ِبى لَت ُ ْب َعث ُ َّن ث ُ َّم لَتُنَبَّؤ َ َز
َيس ًِۭير
“Orang-orang yang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali tidak akan
dibangkitkan. Katakanlah: "Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kalian
7
Kamus Al-Munawwir, Hlm. 1119.
8
Mabaahits Fi Ulumil Qur’an, Hlm. 384.
5
akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepada kalian apa yang telah
kalian kerjakan". Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” QS. At-
Taghobun (64) 7
َ َٰ عةُ ۖ قُ ْل بَلَ َٰى َو َربِى لَت َأْتِيَنَّ ُك ْم
ِ ع ِل ِم ْٱلغَ ْي
2. ب َّ وا ََل ت َأ ْتِينَا ٱل
َ سا ۟ َوقَا َل ٱلَّذِينَ َكفَ ُر
“Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang
kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang mengetahui
yang gaib.” QS. Saba’ (34) 3
ِ َل أ ُ ْق
1. س ُم بِ َٰ َهذَا ْٱلبَلَ ِد َٓ
“Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah).” QS. Al-Balad (90) 1
6
2. Terdapat pada surat asy-syams disebutkan secara beruntun dari ayat pertama
hingga ayat ke 6.
س َما ٓ ِء َو َما ِ َوٱلنَّ َه. َو ْٱلقَ َم ِر ِإذَا تَلَ َٰى َها.ض َح َٰى َها
َّ َوٱل. َوٱلَّ ْي ِل ِإذَا َي ْغش ََٰى َها.ار ِإذَا َجلَّ َٰى َها َّ َوٱل
ُ ش ْم ِس َو
ِ َو ْٱَل َ ْر.َبن ََٰى َها
َ ض َو َما
ط َح َٰى َها
“Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya,
dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan
langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya.” QS. Asy-Syams
(91) 1-6
Sumpah Allah SWT tidak bisa disamakan dengan sumpah manusia. Allah
adalah Dzat yang Maha Kuasa, jika ingin bersumpah dengan Dzat-Nya ataupun
dengan menyebut nama makhluk-Nya itu adalah kehendaknya. Jika Allah SWT
bersumpah dengan menyebut nama makhluk-Nya menunjukkan bahwa Allah SWT
lah yang menciptakan dan memeliharanya dan makhluk-Nya adalah ciptaan yang
sempurna, banyak manfaatnya dan manusia harus mengambil pelajaran dari
ciptaan-ciptaan-Nya.9
َّ سو َل
صلى- َِّللا ُ س ِم ْعتُ َر ُ ف َلَ َو ْال َك ْعبَ ِة فَقَا َل لَهُ اب ُْن
َ ع َم َر إِنِى ُ س ِم َع اب ُْن
ُ ع َم َر َر ُجَل يَحْ ِل َ
» ََّللاِ فَقَ ْد أ َ ْش َرك َ َ يَقُو ُل « َم ْن َحل-هللا عليه وسلم
َّ ف بِغَي ِْر
“Ibnu Umar ra mendengar seorang bersumpah : “Tidak.. Demi ka’bah !” Maka
berkata kepadanya Ibnu Umar ra ; “Sungguh aku mendengar Rasulullah saw
bersabda : “Siapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka sungguh dia telah
berbuat syirik.”10
D. Muqsam ‘Alaih (علَ ْي ِه َ ) ُم ْق
َ س ٌم
9
Mabaahits Fi Ulumil Qur’an, Hlm. 387.
10
Sunan Abu Dawud, Jz. 3, Hlm. 217.
7
Muqsam bih telah kami jelaskan di atas yang bereferensikan kitab salaf.
Karena muqsam bih tidak terpisahkan pembahasannya dengan muqsam ‘alaih.
Maka kami paparkan juga penjelasan muqsam ‘alaih.
Menurut etimologi kata muqsam ‘alaih (علَ ْي ِه َ ) ُم ْقterdiri atas kata
َ سم
َ ) ُم ْقyang berarti sumpah11 dan ‘alaihi (علَ ْي ِه
muqsamun (سم َ ) yang berarti atasnya. Bila
digabung maka muqsam alaih memiliki arti yang disumpah atasnya.
َُّللاُ َم ْن يَ ُموت
َّ ث ُ َاَّللِ َج ْهدَ أَيْمانِ ِه ْم َل يَ ْبع َ َوأ َ ْق
َّ ِس ُموا ب
Jadi muqsam alaih adalah isi dari sumpah yang terletak setelah muqsam
bih atau yang dikenal dalam ilmu nahwu jawabul qasam.
E. Faedah Qosam
11
Kamus Al-Munawwir, Hlm. 1119.
12
Mabaahits Fi Ulumil Qur’an, Hlm. 384.
13
Mabaahits Fi Ulumil Qur’an, Hlm. 388.
14
I’rabul Qur’anil Karim, Jz. 2, Hlm. 158.
8
terkandung dalamnya, termasuk kata qosam. Tak mungkin kata yang telah Allah
SWT firmankan ini hanya sebagai hiasan kaliamt dalam Al-Qur’an saja, melainkan
semua pasti ada faedah yang penting bagi umat manusia.
َ ََوالق
وقد،س ُم ِمنَ المؤكدات المشهورة التي تمكن الشيء في النفس وتقويه
فمنهم، ووقف الناس منه مواقف متباينة،نزل القرآن الكريم للناس كافة
فالقسم في كَلم هللا يزيل. ومنهم الخصم اَللد، ومنهم المنكر،الشاك
ويقرر الحكم في، ويؤكد اَلخبار، ويقيم الحجة، ويحبط الشبهات،الشكوك
.أكمل صورة
Dari kutipan ini dapat kita simpulkan bahwa faedah qosam (sumpah) pada
firman Allah adalah :
15
Mabaahits Fi Ulumil Qur’an, Hlm. 385.
9
e. Menetapkan hukum.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Setiap kata dalam Al-Qur’an mempunyai faedah-faedah bagi manusia.
2. Hanya Allah saja yang boleh bersumpah dengan menyebutkan makhluk-
makhluk-Nya.
3. Bila manusia bersumpah dengan menyandarkan kepada selain Allah SWT
termasuk perbuatan syirik.
4. Sumpah atau qasam dalam Al-Qur’an ada yang jelas sighohnya ada yang
tidak dijelaskan.
5. Muqsam bih adalah kata yang dipakai untuk bersumpah sedangkan muqsam
‘alaih adalah jawabul qosam atau kalimat sumpah.
6. Sumpah dalam Al-Qur’an memiliki faedah penguat :
a. Menghilangkan keraguan.
b. Menghanguskan yang samar.
c. Menguatkan dalil.
d. Menegaskan berita.
e. Menetapkan hukum.
2. Saran
Karena Al-Qur’an adalah pedoman kita untuk mendapat keselamatan dunia dan
akhiran wajiblah bagi setiap muslim mempelajari dan mengamalkannya. Tetapi perlu
10
diketahui bahwa untuk memahami Al-Qur’an tidak cukup dari terjemahan perlu belajar
disiplin-disiplin ilmu yang lain serta belajar kepada pakar-pakar Al-Qur’an yang lurus.
Maka kami menghasung kepada anda semua untuk menjadikan Al-Qur’an ini
sebagai pedoman hidup dengan cara mempelajarinya dari pakar-pakar Al-Qur’an yang
lurus dan mengamalkan dalam keseharian kita.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, hal ini
dikarenakan keterbatasan pemakalah. Oleh karena itu, masukan, kritik, saran yang
konstruktif sangat diperlukan demi perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Qur’an Al-Karim.
2. Al-Munawwir, Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-
Munawwir, Pustaka Progresif, Surabaya, Indonesia, Cetakan ke
25, Tahun 2002.
3. Manna’ Al-Qattan, Mabahits Fi Ulumil Qur’an, Maktabah Al-
Muaarif, Cetakan III, Tahun 2000 M.
4. Da’aas, Qosim Hamidani Da’aas, I’rabul Qur’anil Karim, Darul
Munir, Damaskus, Tahun 1425 H.
5. Syuyuthi, Al-Imam Jalaluddin Asy-syuyuthi, Studi Al-Qur’an
Komprehensif, Indiva Pustaka, Surakarta, Indonesia, Cetakan
Pertama, Tahun 2008 M.
6. Prof. DR. H. Amroeni Drajat, M, Ag, Ulumul Qur’an, Kencana,
Depok, Indonesia, Cetakan Pertama, Tahun 2017 M.
7. Al-Imam Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, Dar Al-Kitab Al-Araby,
Bairut, Libanaon.
11