Anda di halaman 1dari 18

HAKIKAT KURIKULUM

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampu:
Fadilatul Fitria,M.Pd

Oleh:

Nur Rahmad Rifkiyanto NPM. 180109145


Abdul Latif Nashirudin NPM. 180109132
Melsinta NPM. .

INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI (IAIT) KEDIRI

FAKULTAS TARBIYAH

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JANUARI 2020
KATA PENGANTAR

‫ ُم َح َّم ٍد‬، ‫س ْو ِل هللاِ النَّبِي ِ اْألَ ِم ْي ِن‬ ُ ‫علَى َر‬ َ ‫سالَ ُم‬ َّ ‫صالَةُ َوال‬َّ ‫ َوال‬، ‫ب ا ْلعَا َل ِم ْي َن‬ ِ ‫ا َ ْل َح ْم ُد ِهللِ َر‬
:ُ‫ أ َ َّما َب ْعد‬، ‫طا ِه ِر ْي َن أَجْ َم ِع ْي َن‬
َّ ‫علَى آ ِل ِه ال‬ َ ‫َخا ِت ِم النَّ ِب ِي ْي َن َوا ْل ُم ْر‬
َ ‫ َو‬، ‫س ِل ْي َن‬
Alhamdulillah segala sanjung hanyalah milik Allah semata, Tuhan
Pencipta alam semesta beserta isinya, Pengatur pergantian siang malam, Pemberi
rizki, Yang menghidupkan dan Yang mematikan sesuatu yang dikehendaki dan
Yang berhak disembah oleh jin dan manusia.

Sholawat dan salam sejahtera semoga abadi tercurah kehariban penghulu


alam Nabi Muhammad SAW. Dan sanak famili serta para sahabatnya nan setia
Aamiin.

Kami tiada henti bersyukur dan memuji kepada Allah SWT. atas curahan

rahmat dan maunahnya dalam menyusun makalah ini dalam judul "HAKIKAT
KURIKULUM" maksud penyusunan makalah ini untuk melengkapi tugas mata
kuliyah pengantar studi islam .
Terimah kasih kami ucapkan kepada teman-teman yang selalu mendukug,
dan khususnya kepada dosen yang mengajarkan materi ini yang selalu terbuka
untuk kami. Dengan kerendahan dan segala kekurangan yang menyelimuti diri
penulis, demi kesempurnaan makalah ini bila menemukan kejanggalan atau
kesalahan, sudilah kiranya meberi teguran. Dan akhirnya penulis berdo’a semoga
makalah ini banyak memberi manfaat dan maslaha kepada kita semua, mudah-
mudahan senantiasa dalam lindungan taufiq hidayah Allah SWT. amin

Kediri, 25 Januari 2020

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ....................................................................................................... 2
BAB II................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
1. Pengertian Kurikulum ............................................................................................. 3
2. Fungsi Kurikulum.................................................................................................... 6
3. Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan............................................................. 10
BAB III ............................................................................................................................. 13
KESIMPULAN ................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses


pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan
demi tercapainya tujuan pendidikan. Dengan kata lain bahwa kurikulum
sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu pembentukan manusia
yang sesuai dengan falsafah hidup bangsa memegang peranan penting dalam
suatu sistem pendidikan. Maka kurikulum sebagai alat untuk mencapai
tujuan harus mampu mengantarkan anak didik menjadi manusia yang
bertaqwa, cerdas, terampil dan berbudi luhur, berilmu, bermoral, tidak hanya
sebagai mata pelajaran yang harus diberikan kepada peserta didik semata,
melainkan sebagai aktivitas pendidikan yang direncanakan untuk dialami,
diterima, dan dilakukan.

Kurikulum sekolah merupakan instrumen strategis untuk


pengembangan kualitas sumber daya manusia baik jangka pendek maupun
jangka panjang, kurikulum sekolah juga memiliki koherensi yang amat dekat
dengan upaya pencapaian tujuan sekolah dan atau tujuan pendidikan. Oleh
karena itu perubahan dan pembaruan Kurikulum harus mengikuti
perkembangan, menyesuaikan kebutuhan masyarakat dan menghadapi
tantangan yang akan datang serta menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

Kurikulum berbasis kompetensi dikembangkan untuk memberikan


keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan, pertentangan,
ketidakpastian, dan kerumitan dalam kehidupan. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) ditujukan, untuk menciptakan tamatan yang kompeten
dan cerdas dalam mengemban identitas budaya bangsanya.

1
2. Rumusan Masalah

2.1 Apa pengertian Kurikulum?


2.2 Apa saja fungsi Kurikulum?
2.3 Bagaimana Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan?

3. Tujuan Pembahasan

3.1 Mengetahu definisi Kurikulum


3.2 Mengetahui fungsi Kurikulum
3.3 Mengetahui Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kurikulum
Secara Kata kurikulum berasal dari bahasa Latin currere, yang
berarti lapangan perlombaan lari. Kurikulum juga bisa berasal dari kata
curriculum yang berarti a running course, dan dalam bahasa Prancis
dikenal dengan carter berarti to run (berlari). Dalam perkembangannya
(BMPM, 2005 : 1).
Menurut J. Galen Sailor dan William M Alexander (1974 : 74),
curriculum is defined reflects volume judgments regarding the nature of
education. The definition used also influences haw curriculum will be
planned and untilized. Kurikulum merupakan nilai-nilai keadilan dalam
inti pendidikan. Istilah tersebut mempengaruhi terhadap kurikulum yang
akan direncanakan dan dimanfaatkan. Menurut Galen, the curriculum is
that of subjects and subyek matter therein to be thought by teachers and
learned by students. Kurikulum merupakan subyek dan bahan pelajaran
di mana diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa.
Secara terminologi, kurikulum berarti suatu program pendidikan
yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang
diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematika atas
dasar norma-norma yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam proses
pembelajaran bagi pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan
(Dakir2004: 3). Menurut Dakir kurikulum itu memuat semua program
yang dijalankan untuk menunjang proses pembelajaran. Program yang
dituangkan tidak terpancang dari segi administrasi saja tetapi
menyangkut keseluruhan yang digunakan untuk proses pembelajaran.
Menurut Suryobroto dalam bukunya “Manajemen pendidikan di
Sekolah” (2002: 13), menerangkan, bahwa kurikulum adalah segala
pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak
didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah

3
(Suryobroto, 2004 : 32). Nampaknya Suryobroto memandang semua
sarana prasarana dalam pendidikan yang berguna untuk anak didik
merupakan kurikulum.
Menurut pendapat Ali Al-Khouly kurikulum di artikan sebagai
perangkat perencanaan dan media untuk mengantarkan lembaga
pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan (Ali
Al-Khouly, tth :103). Dalam berbagai sumber referensi disebutkan bahwa
definisi kurikulum memiliki ragam pengertian, seperti Menurut
Nurgiantoro, bahwa kurikulum, yaitu alat untuk mencapai tujuan tertentu
dalam pendidikan. Kurikulum dan pendidikan adalah dua hal yang sangat
erat kaitannya, tidak dapat dipisahkan satu sama yang lain (Nurgiantoro,
1988 :2). Nurgiantoro menggarisbawahi bahwa relasi antara pendidikan
dan kurikulum adalah relasi tujuan dan isi pendidikan. Karena ada tujuan,
maka harus ada alat yang sama untuk mencapainya, dan cara untuk
menempuh adalah kurikulum.
Awal sejarahnya, istilah kurikulum bisa dipergunakan dalam dunia
atletik curere yang berarti “berlari”. Istilah ini erat hubungannya dengan
kata curier atau kurir yang berarti penghubung atau seseorang yang
bertugas menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Seseorang kurir harus
menempuh suatu perjalanan untuk mencapai tujuan, maka istilah
kurikulum kemudian diartikan orang sebagai suatu jarak yang harus
ditempuh (Nasution, 1989 : 5).
Istilah tersebut di atas mengalami perpindahan arti ke dunia
pendidikan. Sebagai contoh Nasution mengemukakan bahwa pengertian
kurikulum yang sebagaimana tercantum dalam Webter’s International
dictionary ; Curriculum course a specified fixed course of study, as in a
school or college, as one leading to a degree. Maksudnya, kurikulum
diartikan dua macam, yaitu pertama sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh atau dipelajari siswa di sekolah atau di perguruan tinggi untuk
memperoleh ijazah tertentu. Kedua, sejumlah mata pelajaran yang
ditawarkan oleh sesuatu lembaga pendidikan atau jurusan. Secara singkat

4
menurut Nasution kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung
jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya (
Nasution, 1989: 5).
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan di sana dijelaskan,
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (BSNP, 2008: 6). Dari para pendapat ahli di atas
maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat isi, bahan
ajar, tujuan yang akan ditempuh sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

5
2. Fungsi Kurikulum
Dari Buku TBP,Fungsi kurikulum difokuskan pada 3 aspek berikut :

1. Fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan, yaitu sebagai alat


untuk mencapai seperangkat tujuan pendidikan yang diinginkan dan
sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan sehari-hari.
2. Fungsi kurikulum bagi tatanan tingkat sekolah, yaitu sebagai
pemeliharaan proses pendidikan dan penyiapan tenaga kerja.
3. Fungsi sebagai konsumen, yaitu sebagai keikutsertaan dalam
memperlancar pelaksanaan program pendidikan dan kritik yang
membangun dalam penyempurnaan program yang serasi.

Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut McNeil (1990) isi


kurikulum, memiliki empat fungsi, yaitu :
1. Fungsi pendidikan umum (common and general education)
Fugsi pendidikan umum (common and general education), yaitu
fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi
anggota masyarakat yang bertanggung jawab sebagai warga negara yang
baik dan bertanggung jawab.
2. Suplementasi (supplementation)
Setiap peserta didik memiliki perbedaan baik dilihat dariperbedaan
kemampuan, perbedaan minat, maupun perbedaan bakat. Kurikulum
sebagai alat pendidikan seharusnya dapat memberikan pelayanan kepada
setiap siswa sesuai dengan perbedaan tersebut.
3. Eksplorasi (exploration)
Fungsi eksplorasi memiliki makna bahwa kurikulum harus dapat
menemukan dan mengembangkan minat dan bakat masing-masing siswa.
Melalui fungsi ini siswa diharapkan dapat belajar sesuaidengat minat dan
bakatnya, sehingga memungkinkan mereka akan belajar tanpa adanya
paksaan.

6
4. Keahlian (spesialization)
Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak
sesuai dengan keahliannya yang didasarkan atas minat dan bakat siswa.
Dengan demikian, kurikulum harus memberikan pilihan berbagai bidang
keahlian, misalnya perdagangan, pertanian industri atau disiplin akademik.
Memerhatikan fungsi-fungsi diatas, maka jelas kurikulum
berfungsi untuk setiap orang atau lembaga yangberhubungan baik
langsung maupun tidak langsung dengan penyelenggaraan pendidikan.
Jika dilihat dari segi subjek pengguna, kurikulum dapat berfungsi
bagi siswa, guru, orang tua, kepala sekolah dan masyarakat.
1) Fungsi kurikulum bagi siswa adalah sebagai instrumen untuk
mendapatkan pengalaman baru, dan untuk mencapai tujuan akhir
pendidikan.
2) Fungsi kurikulum bagi guru adalah sebagai pedoman kerja dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar siswa, serta untuk mengadakan
evaluasi terhadap perkembangan siswa.
3) Fungsi kurikulum bagi orang tua adalah sebagai acuan untuk melihat
perkembangan kemampuan belajar anak, serta meningkatlkan kualitas
hasil belajar.
4) Fungsi kurikulum bagi masyarakat adalah sebagai acuan untuk
pengembangan program pendidikan disekolah, pedoman pemberian saran
yang konstruktif untuk perbaikan program kedepan. Bahan berpartisipasi
untuk memperlancar pelaksanaan program disekolah.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum, Alexander Inglis (dalam
Hamlik, 1990) mengemukakan enam fungsi kurikulum untuk siswa:
1) Fungsi penyesuaian (the adjastive of adaptive function),
berarti individu harus mampu menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya secara menyeluruh. Lingkungan yang selalu berubah dan
bersifat dinamis menuntut individu harus memiliki kemampuan
menyesuaikan diri secara dinamis pula. Disinilah letak fungsi kurikulum

7
sebagai alat pendidikan sehingga individu bersifat well adjusted (mudah
beradaptasi).
2) Fungsi pengintegrasian (the integrating function),
kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi,
oleh sebab itu individu itu sendiri merupakan bagian integral dari
masyarakat, sehingga pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan
kontribusi terhadap pembentukan dan pengintegrasian masyarakat.
3) Fungsi deferensiasi (the defferentiating function),
Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-
perbedaan perorangan dalam masyarakat. Pada dasarnya deferensiasi akan
mendorong orang berfikir kritis dan kreatif, sehingga mendorong
kemajuan dalam masyarakat. Akan tetapi bukan berarti bahwa dengan
deferensiasi kita mengabaikan solidaritas sosial dan integrasi, melainkan
deferensiasi itu sendiri juga untuk menghindarkan terjadinya stagnasi
sosial.
4) Fungsi persiapan (the propeadeutic function).
Kurikulum berfungsi memperisapkan siswa agar mampu
melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh,
apakah melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau persiapan untuk
belajar di masyarakat. Hal ini diperlukan mengingat sekolah tidak
mungkin memberikan semua yang diperlukan siswa atau yang menarik
minat siswa.
5) Fungsi pemilihan (the selective function).
Antara keberbedaan/ deferensiasi dan pemilihan/seleksi adalah dua
hal yang erat hubungannya. Pengakuan terhadap keberbedaan berarti pula
diberikannya kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang
diinginkannya dan menarik minatnya. Kedua hal tersebut merupakan
kebutuhan bagi masyarakat yang menganut sistem demokrasi.Untuk
mengembangkan kemampuan tersebut kurikulum perlu disusun secara
fleksibel.

8
6) Fungsi diagnostik (the diagnostic function).
Salah satu segi pelayanan pendidikan, ialah membantu dan
mengarahkan siswa agar mereka mampu memahami dan menerima dirinya
sehingga dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Ini dapat
dilakukan bila mereka menyadari kelemahan dan kekuatan yang
dimilikinya, sehingga ia sendiri yang memperbaiki kelemahan dan
mengembangkan sendiri potensi yang ada pada dirinya.
Kurikulum memegang peran penting dalam pendidikan. Berikut
adalah beberapa peranan kurikulum yang bisa berimbas langsung pada
proses dan hasil belajar. peranan dan kedudukan kurikulum dalam
pendidikan
1. Peran konservatif, artinya kurikulum bertugas menyimpan dan
mewariskan nilai-nilai luhur budaya. Dengan demikian, sekolah
sebagai suatu lembaga sosial dapat mempengaruhi dan membina
tingkah laku para siswa dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam
masyarakat, sejalan dengan peranan pendidikan sebagai suatu
proses.
2. Peran kreatif, kurikulum harus bisa memberikan dorongan kepada
siswa agar berkembang daya kreatifnya. Kurikulum juga membantu
setiap individu mengembangkan semua potensi yang ada padanya,
maka kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir,
kemampuan dan keterampilan yang baru yang dapat bermanfaat bagi
masyarakat.
3. Peran kritis dan evaluatif, artinya kurikulum berperan sebagai alat
untuk menilai dan sekaligus memperbaiki masyarakat. Niali-nilai
sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan masa mendatang
dihilangkan dan diadakan modifikasi dan perbaikan, sehingga
kurikulum perlu mengadakan pilihan yang tepat atas dasar kriteria
tertentu.mungkin kedudukan kurikulum dalam pendidikan penting
dijadikan sebagai pedoman,

9
3. Kedudukan Kurikulum
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan.
Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan memberikan pedoman
dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.
Disamping kedua fungsi itu, kurikulum juga merupakan suatu bidang studi,
yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber
konsep-konsep atau memberikan landasan-landasan teoritis bagi
pengembangan kurikulum berbagai institusi pendidikan.

Kedudukan kurikulum dalam kegiatan administratif sekolah memegang


peranan yang sangat penting strategis. Akan tetapi, kurikulum tidak akan
memberikan imbas apapun ketika tidak direalisasikan dengan tatalaksana
yang baik, tepat, dan cermat di sekolah. Baik disini,pengertiannya adalah
adanya pengorganisasian yang tertata rapi serta pelaksanaan kurikulum benar-
benar dilaksanakan dan dihayati oleh seluruh warga sekolah. Istilah tepat
merujuk pada tepat sasaran. Aplikasi kurikulum haruslah sesuai dengan
keadaan latar belakang kemampuan peserta didik. Cermat mengandung arti
adanya ketelitain dalam pelaksaan kurikulum serta adanya evaluasi
kurikulum.

Kurikulum memiliki peran yang sangat penting dalam interaksi


pendidikan formal. Kurikulum menjadikan segala sesuatu yang disampaikan
oleh pendidik menjadi lebih berencana, sistematis, dan lebih disadari.Tidak
kalah penting, kurikulum juga berfungsi sebagai pedoman dan pegangan
segala proses pendidikan. Sebagai pedoman, Kurikulum memiliki empat
komponen utama, yakni tujuan, bahan ajar, metode-alat, dan penilaian.

Secara umum fungsi kurikulum adalah sebagai alat untuk membantu


peserta didik mengembangkan pribadinya ke arah tujuan pendidikan.
Kurikulum merupakan aspek yang mempengaruhi peserta didik di sekolah,
termasuk guru dan sarana serta prasarana lainnya. Kurikulum sebagai
program belajar bagi siswa, disusun secara sistematis dan logis. Kurikulum

10
diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai program
belajar, kurikulum adalah niat, rencana dan harapan.

Kedudukan Kurikulum:

1. Kurikulum sebagai rencana

Kurikulum didefinisikan sebagai suatu program pendidikan yang


direncanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu.

2. Kurikulum sebagai pedoman

Kurikulum merupakan sesuatu yang dijadikan pedoman dalam segala


kegiatan pendidikan yang dilakukan termasuk kegiatan belajar mengajar di
kelas.

3. Kurikulum sebagai jantung pendidikan

semua gerak kehidupan kependidikan yang dilakukan sekolah


didasarkan pada apa yang direncanakan dalam kurikulum.

4. Kurikulum sebagai pengontrol

Kurikulum adalah dasar dan sekaligus pengontrol terhadap aktivitas


pendidikan. Tanpa kurikulum yang jelas, apalagi jika tidak ada kurikulum
sama sekali, maka kehidupan pendidikan di suatu lembaga menjadi tanpa arah
dan tidak efektif dalam mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kualitas pribadi yang maksimal.

5. Kurikulum sebagai sosok

Kurikulum adalah konstruk atau sosok yang dibangun untuk


mentransfer apa yang sudah terjadi di masa lalu kepada generasi berikutnya
untuk dilestarikan, diteruskan, atau dikembangkan.

6. Kurikulum sebagai jawaban

Kurikulum berposisi sebagai jawaban untuk menyelesaikan berbagai


masalah sosial yang berkenaan dengan pendidikan.

7. Kurikulum sebagai alat pembangun

11
Kurikulum merupakan alat untuk menbangun kehidupan masa
depan, yang menempatkan kehidupan masa lalu, masa sekarang, dan
rencana pengembangan dan pembangunan bangsa sebagai dasar untuk
mengembangkan Kehidupan masa

12
BAB III

KESIMPULAN

Secara Kata kurikulum berasal dari bahasa Latin currere, yang berarti
lapangan perlombaan lari. Kurikulum juga bisa berasal dari kata curriculum
yang berarti a running course, dan dalam bahasa Prancis dikenal dengan carter
berarti to run (berlari). Dalam perkembangannya (BMPM, 2005 : 1).
Secara terminologi, kurikulum berarti suatu program pendidikan yang
berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan,
direncanakan dan dirancangkan secara sistematika atas dasar norma-norma
yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi
pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan
Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut McNeil (1990) isi
kurikulum, memiliki empat fungsi, yaitu :
1. Fungsi pendidikan umum (common and general education)
2. Suplementasi (supplementation)
3. Eksplorasi (exploration)
4. Keahlian (spesialization)
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan.
Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan memberikan pedoman
dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.
Disamping kedua fungsi itu, kurikulum juga merupakan suatu bidang studi,
yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber
konsep-konsep atau memberikan landasan-landasan teoritis bagi
pengembangan kurikulum berbagai institusi pendidikan

13
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, 2010.


Prof. Dr. S. Nasution, M.A, Asas-Asas Kurikulum, Jakarta : Bumi Aksara,
2009.
Prof. DR. Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT.
Remaja Rosda Karya, 2010
Dr. Wina Sanjaya, M.Pd, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Kencana,
2008.

14

Anda mungkin juga menyukai