Anda di halaman 1dari 38

Endorsmen Buku bertema “Aku dan Ibuku”

Rasa bangga memiliki menjadi penulis yang siap


memberi wawasan luas terhadap pembaca dalam
memahami maupun menggali informasi melalui buku yang
di tulis peserta didik. Menulis adalah suatu karya yang
sangat membangun dalam dunia literasi, oleh karena itu
Kemampuan peserta didik menerima, memahami informasi
yang dibaca, dan menyiapkan tanggapan secara relevan
untuk memberikan apresiasi kepada mitra tutur.
Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup
kegiatan seperti membaca, mengidentifikasi, memahami,
menginterpretasi tuturan bahasa, memaknainya, dan/atau
menyiapkan tanggapan terhadap mitra tutur. membaca
merupakan kemampuan komunikasi yang penting sebab
kemampuan menyimak menentukan tingkat kemampuan
peserta didik memahami makna (tersurat dan tersirat)
paparan tulisan, memahami ide pokok dan pendukung pada
konten informasi maupun konteks yang melatari paparan
tersebut.
Apresiasi yang setingi-tingginya untuk Ibu Ledwina
Eti Wuryani yang sudah menjadi motivator peserta didik
dalam membangun dunia Literasi, Khususnya SMA Negeri
2 Waingapu.
Ingin melihat Dunia membacalah
Kalau kalian ingin dikenal dunia menulislah
Salam Literasi!! Teruslah menulis supaya
dikenang esok hari.

Faturrahman Abubakar, S.Pd


Guru Bahasa Indonesia SMAN 2 Waingapu

Ungkapan rasa yang tertuang


dalam goresan tinta, dengan harapan ceritanya menginspirasi
para pembaca tercinta.

KATA PENGANTAR

Menulis adalah bekerja untuk keabadian


(Pramoedya Ananta Toer).

Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau


ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu
sendiri. JK. Rowling (novelis terkenal dari Inggris).
Quates ini bisa memicu semangat berliterasi para peserta
didik sebagai penulis pemula. Dengan begitu akan merasa
tak ada beban ataupun tertekan, karena menulis dengan
suka cita pasti akan lebih enjoy untuk menyampaikan apa
yang akan menjadi pesan bagi para pembaca.
Dengan hadirnya buku yang dikomandani oleh ibu
Ledwina Eti Wuryani (sebagai inisiasi sekaligus kurator),
mengajak peserta didik belajar menulis. Buku dengan
judul cover “IBUNDA TERSAYANG” ini menjadi pilihan
judul buku antologi yang ada dihadapan pembaca.
Hadirnya buku ini diharapkan bisa memberi warna
dunia literasi, khususnya di SMA Negeri 2 Waingapu.
Dari tulisan-tulisan yang terhimpun dalam buku ini
menjadi jejak para penulis pemula, dengan karya yang luar
biasa. Dalam buku ini ceritanya disampaikan dengan
sederhana dan penuh makna.
Secara pribadi saya sebagai kepala sekolah
mengucapkan terimakasih untuk karya yang sudah
dibukukan. Sebuah karya nyata yang patut diapresiasi.
Selamat atas penerbitan buku antologi kisah inspirasi ini.
Semoga buku ini memantik kita semua pembaca
di seluruh Indonesia, juga para guru dan peserta didik agar
termotivasi terus menulis dan selalu memandang suatu
karya dalam kacamata positif dan optimistis.
Besar harapan literasi SMA Negeri 2 Waingapu
bertumbuh. Warga sekolah saling memotivasi untuk
berkreasi, terutama menulis. Hal ini untuk meningkatkan
nilai Literasi dalam Rapor Pendidikan SMA Negeri 2
Waingapu.
Semua orang bisa menulis! Mari berproses. Satu
hal tidak bisa dipungkiri, setiap penulis akan berusaha
berlatih menulis dan akhirnya menemukan style-nya
sendiri. Seberapa keberhasilannya, itu tergantung upaya
(effort) kita masing-masing untuk berusaha lebih baik.
Semoga tulisan dalam buku ini sanggup
menggugah kesadaran semua pihak, terutama generasi
muda akan nilai-nilai cinta untuk berliterasi.
Salam Literasi!
SMANDU Bisa!
Jayalah literasi Indonesia!!!

Waingapu, 8 Februari 2024


Clasius Jerri Mbiliyora S.Pd
Kepala SMA Negeri 2 Waingapu
SEKAPUR SIRIH

Hadirnya buku ini di tengah lesunya literasi


menulis buku bagi peserta didik di sekolah-sekolah
Indonesia, baik di desa maupun kota besar membawa
perubahan yang bermakna bagi keluarga besar SMA
Negeri 2 Waingapu kabupaten Sumba Timur.
Buku dengan inisiator Ibu Ledwina Eti Wuryani,
S.Pd membawa cakrawala berpikir kita untuk terus
semangat dan berpacu melawan rasa malas dan pesimis
menghadapi hidup. Motivator dalam buku ini adalah:
1. Ibu Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H
(Narasumber Nasional, Motivator dan Pegiat
literasi, Kepala sekolah, Penulis Buku Best Seller,
Pengurus DPP. Agupena Ketua Bidang
P3/Pendidikan Pelatihan dan Penuliasn).
2. Pak Yusuf Suryadi (Inisiator dan Pegiat Literasi
SMA Negeri 2 Waingapu)
3. Ibu Solfina Malahina S.Pd (Wakil Kepala bidang
Kesiswaan)
4. Ibu Arni Hada Indah, S.Si. M.Pd (Guru Matematika
& Pegiat Literasi)
5. Bapak Fathurahman Abubakar (Guru Bahasa
Indonesia)
6. Ibu Nur Imamah, S.Pd (Guru Bahasa Indonesia)
7. Novitasari Radamuri (Guru Bahasa Indonesia)

Sumber: Google
PRAKATA
Syukur Puji Tuhan adalah ungkapan bagi setiap
orang beriman. Terima kasih naskah buku yang berjudul
“IBUNDA TERSAYANG” terselesaikan dengan waktu
yang tepat. Mimpi menerbitkan buku antologi peserta
didik SMA Negeri 2 Waingapu kini terwujud.
Apa sih isi dari buku itu? Buku ini berisi tentang
story Telling. Cerita non fiksi, Kisah nyata atau cerita fakta
tentang Ibundanya dari para peserta didik kelas XI IA 1
Tahun Pelajaran 2023/2024. Ceritanya asli seru, ada
yang lucu, ada sendu dan begitu menarik.
Ceritanya disajikan dalam cerita yang unik dan
menarik hati sehingga asyik jika dibaca. Kita bisa tertawa,
tersenyum, terharu karena terpesona saat membaca.
Sejatinya dalam hidup itu penuh cerita. Jika
dituliskan akan abadi selamanya. Ada pesona dan ada
warna bagaikan pelangi indah di angkasa raya. Disitu
terlihat juga awan yang tersenyum membersamai
kehidupan kita. Dia akan menambahkan semaraknya
suasana. Entah itu sukacita ataupun duka cita yang bisa
membuat diri ini rindu untuk menuangkan dalam aksara.
Penulis menyampaikan terima kasih yang
berlimpah kepada semua pihak yang dengan caranya
masing-masing telah mendukung dan membantu kami
menyelesaikan penulisan antologi ini.
Terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada
Ibunda Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H dan Ibu Dra.
Sri Sugiastuti, M.Pd ( Ibu Kanjeng) sebagai motivator
kami.
Mencapai titik sukses ini tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Para penulis harus
melawan malas. Berani mencoba dan unjuk kebisaan.
Mengalahkan rasa tidak percaya diri.
Dengan segenap perjuangan, yang di dalamnya ada
proses, kesabaran dan rasa syukur dalam menjalani hidup
yang penuh perasaan. Akhirnya buku ini bisa hadir di
tengah-tengah hausnya literasi menulis buku ber-QRBN.
Sebagai insan kami adalah tidak sempurna. Kesempurnaan
hanya milik Tuhan Yang Maha Pencipta. Oleh karena itu,
dengan sangat terbuka penulis menerima kritik dan saran.
Janganlah sungkan memberikan masukan demi
penyempurnaan penulisan karya-karya kami selanjutnya.
Semoga cerita dan kisah yang tertulis dalam buku
ini dapat mengobati kerindunan berliterasi. Harapan besar
kami, semoga hadirnya buku ini bisa menjadi kenangan
yang kami persembahkan untuk keluarga, Sekolah,
generasi dan negeri yang kita cintai. Salam Literasi, Mari
bersemangat agar dapat memberi manfaat kepada sesama.

Waingapu, 13 Februari 2024


Ledwina Eti Wuryani, S.Pd

MOTIVASI DIRI

Albert Einstein “Life is riding a bicycle. To keep your


balance, you must keep moving.”
Hidup itu seperti sepeda, jika kita ingin menjaga
keseimbangan kita, maka kita harus terus bergerak maju.

“Menulis adalah luapan rasa cinta yang tak sampai, maka


menulislah agar cinta kita tersampaikan dengan sempurna”.
Bunda Lilis Sutikno

“Menulis adalah berteriak kepada dunia, maka menulislah


agar dunia tahu siapa dirimu”. Bunda Lilis Sutikno
DAFTAR ISI

1. Ibuku Tercinta ……. Patricia Natalia Labo Deta


2. Ibu adalah Sumber Kekuatanku …… Yuldin
Kristiano Umbu Gemu
3. Ibuku Yang Kukagumi ……Sidney
4. The Best Mother I.ve Ever Seen – Olivia
5.

6.

7.

1. IBUKU TERCINTA
Oleh : Patricia Natalia Labo Deta
Ibu merupakan orang yang melahirkanku serta
memeliharaku sejak kecil. Tanpa Ibu, aku tidak mungkin
lahir kedunia ini. Ibu mengasuh dan mendidikku sejak
kecil dengan penuh kasih sayang. Kasih ibu tiada batasnya
dan tidak dapat di cari gantinya.
Nama ibuku adalah Rara Joru. Beliau berusia 47 tahun.
Ibuku bekerja sebagai seorang guru, kehidupan seharian
ibu sangat sibuk. Ketika aku kecil, pada setiap pagi ibu
akan bangun awal untuk menyiapkan sarapan dan
membantu aku dan saudaraku mempersiapkan diri untuk
pergi ke sekolah. Setelah sarapan, ayah akan mengantar
kami semua ke sekolah. Pada siang hari, ayah akan datang
menjemputku dan kami akan makan bersama-sama.
Pada hari minggu, ibu akan memasak camilan
kegemaran kami sekeluarga, seperti puding, es campur,
kue, kolak, dan sebagainya. Ibu adalah seorang yang
sederhana. Bagiku ibu adalah wanita yang cantik,
bersopan-santun, dan penyabar. Aku sayang ibu dan
merasa sangat gembira apabila melihat ibu tersenyum. Aku
berjanji akan belajar bersungguh-sungguh dan akan
senantiasa membuat ibu bahagia.
Namun, ketika umurku berusia 5 tahun semuanya
berubah. Dikarenakan pekerjaan, ayah dipindah tugaskan
ke Kota Kupang. Ibu memutuskan untuk tidak mengikuti
ayah, karena kata beliau kami akan kesusahan apabila ingin
berjumpa dengan nenek. Beberapa hari setelah ayah
pindah, ibu mengalami kesusahan. Aku dan adikku tiba-
tiba mengalami demam tinggi. Mungkin karena kami
belum terbiasa berada jauh dari ayah. Untungnya pada saat
itu, rumah kami berada dekat dengan rumah sakit, hanya
dengan melewati beberapa rumah, kami sudah tiba di
rumah sakit. Tetapi setelah beberapa bulan, kami mulai
terbiasa dengan hal ini.
Setelah masalah tersebut, masalah lainnya mulai
muncul. Seperti, ibu kesusahan mencari siapa yang akan
mengantar kami ke sekolah, dikarenakan ibu tidak dapat
membawa kendaraan. Pada akhirnya, aku harus berangkat
ke sekolah diantar oleh ojek. Selain munculnya banyak
permasalahan, ibu menjadi lebih keras kepada kami.
Misalnya seperti, tidak mengijinkan kami bermain di
lapangan bersama dengan teman-teman atau seperti tidak
mengijinkan kami pergi ke acara ulang tahun teman yang
jarak rumahnya jauh dari rumah kami. Namun aku tau ibu
melarang kami bukan karena beliau tidak menyayangi
kami, tetapi karena beliau merasa lebih nyaman ketika
kami berada dekat dari pandangannya.
Ibu juga selalu mendukung hobiku. Seperti, ketika aku
kecil aku menyadari bahwa aku sedikit berbakat dalam
menggambar. Ketika guru TK-ku mengajukan permohonan
ijin pada orang tuaku untuk mengikutsertakan aku dalam
perlombaan menggambar, ibu adalah yang terdahului
bersemangat untuk mempersiapkan diriku mengikuti lomba
tersebut. Ibu bahkan membujuk ayahku agar lebih
mengajariku berbagai teknik menggambar yang baik. Dan
pada lomba menggambar pertamaku, aku meraih juara 2.
Ayah dan ibuku sangat bangga padaku.
Setelah hari itu aku menyadari bahwa aku mulai
menjadi anak yang ambis. Bahkan sampai saat ini. Aku
sering mendapat nilai terbaik sedari aku SD hingga saat
SMA saat ini. Ibu bahkan masih sering mendukungku. Aku
tidak pernah merasa kekurangan, karena ibu selalu
menuruti permintaanku. Bahkan, ibu sampai mencari
pembantu untuk bekerja dirumahku, sehingga aku tidak
harus mengerjakan pekerjaan membersihkan rumah yang
melelahkan.
Bukan hanya mendukung hobiku, ibu juga selalu
menerima setiap kegagalanku.Misalnya seperti nilaiku
yang menurun padahal aku sudah berjuang sekeras
mungkin. Bukan hanya ibu tetapi ayah juga mengatakan
”Sekali-sekali berada dibawah juga tidak apa-apa, hidup
tidak terus-menerus tentang berada di atas, segala sesuatu
yang berada di atas tidak selamanya berada di atas, tetapi
ada waktunya yang berada di atas akan berada di bawah”.
Selain itu, ibu juga merupakan orang yang penyayang.
Seingatku itu terjadi ketika mendekati hari ulang tahunku
yang ke 8 tahun. Aku ingat ketika jam menunjukkan pukul
3 pagi, aku ingin BAB dan perutku terasa sakit. Lalu aku
mulai berteriak, Ibu terbangun dan mulai berlari kearahku.
Melihat kondisiku, ibu pun segera membangunkan ayah
dan mengantar kami ke rumah sakit. Untungnya hal itu
terjadi ketika libur hari raya Natal, sehingga saat itu ayah
sedang datang berlibur.
Tiba dirumah sakit, dokter mengatakan bahwa aku
mengalami sembelit dan harus mengonsumsi beberapa obat
di sertai dengan makanan berserat dan minum air putih
yang cukup. Sesampai kami di rumah, ketika matahari
mulai muncul dari timur, ibu meminta ayah untuk segera
membeli beberapa buah untuk aku konsumsi. Setelah hari
itu, yang aku ingat ibu selalu bergadang untuk menjagaku
dan selalu memastikan aku mengonsumsi obat dan
makanan berserat secara rutin.

Ibu juga menjadi pelindungku, kalau di ingat-ingat ini


merupakan cerita dimana aku merasa diriku mengalami
hari yang sangat sial. Kira-kira itu sekitar diriku menginjak
kelas 1 SD. Aku ingat sekali, pada waktu itu aku sedang
berjalan menuju kantin bersama temanku yang bernama
Vina untuk membeli jajan, namun di tengah perjalanan aku
dipukul tanpa sebab. Aku menangis terisak-isak sambil
berlari ke arah abangku sambil menceritakan bagaimana
kejadiannya. Lalu ketika abangku tiba di tempat aku di
pukul, orang yang memukulku sudah tidak terlihat di
tempat tersebut.
Kemudian, sepulang kami di rumah, abangku langsung
menceritakan kejadiannya kepada ibuku. Ibu terlihat sangat
marah pada saat itu. Keesokan harinya, ibu ku langsung
pergi berjumpa dengan wali kelasku, dan menjelaskan
maksud kedatangannya. Guru waliku mengatakan “Siapa
namanya?”, karena aku tidak terlalu mengingat wajah
orang yang memukulku, aku mengajak temanku Vina
untuk mencari orang tersebut. Untungnya Vina mengingat
wajah orang tersebut dan tahu dimana kelasnya, Ia pun
menuntun ibu dan guru waliku kepada orang tersebut.
Kami akhirnya menemukan orang yang memukulku.
Kemudian ia dipanggil, guru waliku memintanya
memberikan penjelasan mengenai apa yang telah ia perbuat
kepadaku. Aku melihat ke arahnya, Ia merasa gugup, takut,
bingung akan menjelaskan apa. Ia pun mengatakan, bahwa
ia tidak sengaja memukulku. Namun cara dia memukulku,
tidak dapat tolerir. Dia pun menerima hukumannya. Aku
tau dari sikap ibu, beliau hanya ingin agar anak-anaknya
tidak disakiti orang lain.
Ibuku juga adalah seorang motivator buatku. Seorang
inspiratif dalam jiwaku. Aku selalu mencurahkan seluruh
apa yang aku rasakan dan saya alami dalm hidupku. Aku
merasa lega setiap habis sharing dengannya. Ibuku adalah
seorang wanita yang sangat berharga buatku. Aku sangat
menghargai dan menyayangi Ibuku.
Ibuku seorang yang selalu mengingatkanku disaat aku
melakukan kesalahan, dimanapun aku berada ibu selalu
menghawatirkanku walaupun seperti tidak
mempedulikanku. Disaat aku sedih ibu membuatku
bahagia dengan caranya, dan disaatku merasa kesal ibuku
dapat menenangkanku dengan ceritanya yang asyik. Disisi
lain ibu adalah orang yang tegas dan keras dalam mendidik
anaknya jika ibuku berkata tidak jangan coba-coba
membantah karena marahnya sangatlah menakutkan
menurutku.

PROFIL PENULIS
Namaku Patricia Natalia Labo Deta, lahir di Waingapu, 27
Desember 2006. Aku tinggal di KM 4, Jl. Ikan Mas, RW
07, RT 26. Aku mempunyai 3 saudara yaitu kakak laki laki
yang bernama Novendri Adhyanto L. Deta, adik laki-laki
yang bernama Glen Christian B. Deta, dan adik perempuan
yang bernama Carla Ivony G. Deta. Kami merupakan anak
dari pasangan Herman R. Deta dan Rara Joru. Ayah
bekerja sebagai jaksa dan
ibu bekerja sebagai guru.
Aku memulai pendidikan
ketika berumur 4 tahun di
TK Pembina. Setelah itu,
aku melanjutkan
pendidikan di SDI
Waingapu 3. Lalu setelah
lulus SD, aku diterima
SMPN 3 Waingapu. Serta
kini, aku sedang
menjalani pendidikan di
SMAN 2 Waingapu.
Prestasi yang aku miliki,
seperti ranking 1 kelas
dan rangking 1 umum dari SD hingga saat ini serta lolos
OSN Fisika Tingkat Kabupaten 2023. Mottoku ”Yang
terpenting, bukanlah seberapa besar mimpi kalian,
melainkan seberapa besar kalian mewujudkan mimpi itu”.
Jejak dapat ditemukan melalui ig @noyaaaww, no HP 083
804 212 716, serta email putrideta749@gmail.com

Melihat, mendengar, menulis dan


melalukan adalah syarat menjadi
pemimpin yang baik
- Rita Hutauruk -
2. IBUADALAH HARTA TAK TERNILAI,
SUMBER KEKUATANKU YANG TAK PERNAH
PADAM
Oleh:Yuldin Kristiano Umbu Gemu

Ibu, sosok malaikat tak bersayap yang selalu hadir


dalam suka dan duka. Senyumnya bagaikan mentari pagi
yang menghangatkan jiwa, dan kasih sayangnya bagaikan
samudra luas yang tak terkira. Ibu adalah pahlawan tanpa
tanda jasa, yang telah melahirkan, membesarkan, dan
mendidikku dengan penuh cinta dan pengorbanan.
Ibuku bernama ibu Ros yang bekerja sebagai penyuluh
pertanian di sebuah desa di Kecamatan lewa Tidahu ibu
sangat giat dalam bekerja untuk membantu warga desa
memberikan bantuan bantuan seperti bibit padi,bibit
jagung,dan pupuk sawah bahkan sampai pada mesin rontok
padi,dan traktor untuk membajak sawah
Keluarga yang Penuh Cinta dan Kasih Sayang
Selain Ibu, aku juga dikaruniai keluarga yang penuh cinta
dan kasih sayang. Ayah adalah sosok
pahlawan yang selalu menjadi
pelindungku. Kakak dan adikku adalah
teman terbaikku yang selalu menemani
di kala senang maupun duka. Kami
selalu saling mendukung dan menguatkan satu sama lain
Kenangan Manis Bersama Keluarga Banyak sekali
kenangan manis yang aku alami bersama keluarga. Kami
sering menghabiskan waktu bersama, seperti menonton
film, bermain games, atau berlibur bersama. Kenangan-
kenangan ini selalu aku ingat dan aku jadikan sebagai
sumber kekuatan saat aku menghadapi masa-masa sulit.
Pesan dan Kesan untuk Ibu dan Keluarga
Ibu dan keluarga adalah harta yang paling berharga
bagiku. Aku sangat bersyukur atas kehadiran mereka dalam
hidupku. Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu
atas kasih sayang dan pengorbanannya yang tak terhingga.
Aku juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayah,
Kakak, dan Adik atas cinta dan dukungan mereka yang
selalu aku rasakan. Aku berjanji akan selalu berusaha
membahagiakan mereka. Aku akan selalu menjadi anak
yang berbakti dan selalu menjaga nama baik keluarga. Aku
ingin keluarga kami selalu bahagia dan selalu bersama
selamanya
Ibu dan keluarga adalah sumber kekuatan dan
kebahagiaanku. Aku sangat bersyukur atas kehadiran
mereka dalam hidupku. Aku akan selalu berusaha
membahagiakan mereka dan menjaga keharmonisan
keluarga.Ibu sosok yang tak tergantikan dalam hidup.
Kasih sayangnya tak terhingga, pengorbanannya tak
terkira. Dialah tiang penopang keluarga, yang selalu ada
dalam suka dan duka.
Ibu dan Kenangan Masa Kecil
Kenangan masa kecilku tak lepas dari sosok ibu.
Tangannya yang lembut selalu memelukku erat,
menenangkanku saat aku takut dan sedih. Suaranya yang
merdu selalu membacakan dongeng pengantar tidur,
membawaku ke alam mimpi yang indah.
Aku masih ingat dengan jelas, bagaimana ibu selalu sabar
mengajariku membaca dan menulis. Dia tak pernah lelah,
meskipun aku sering kali membuat kesalahan. Ibu selalu
menyemangatiku untuk terus belajar dan pantang
menyerah.Saat aku sakit, ibu selalu setia menemani di
sisiku. Dia tak henti-hentinya mengompresku dan
memastikan aku minum obat. Kehangatan kasih sayangnya
membuatku cepat sembuh.
Ibu dan Keluarga
Ibu adalah perekat keluarga. Dialah yang selalu menjaga
keharmonisan dan kebahagiaan keluarga. Dia selalu
berusaha untuk menyatukan kami, meskipun kami sering
kali berbeda pendapat.Ibu selalu mengajarkan kami tentang
nilai-nilai moral dan agama. Dia mengajari kami untuk
selalu bersyukur, saling menghormati, dan saling
membantu.Ibu adalah panutan bagi kami. Dia adalah
contoh nyata dari seorang wanita yang kuat, mandiri, dan
penuh kasih sayang.
Pengorbanan Ibu
Ibu telah banyak berkorban untuk kebahagiaanku dan
keluargaku. Dia telah mengorbankan waktu, tenaga, dan
bahkan kebahagiaannya sendiri demi kami. Aku tak akan
pernah lupa, bagaimana ibu rela bekerja keras untuk
memenuhi kebutuhan kami. Dia tak pernah mengeluh,
meskipun dia harus bekerja siang dan malam. Aku juga tak
akan pernah lupa, bagaimana ibu rela mengantar jemputku
ke sekolah setiap hari, meskipun dia harus menempuh
perjalanan yang jauh.
Kasih Sayang Ibu yang Tak Terhingga
Kasih sayang ibu tak terhingga bagaikan samudra. Dia
selalu mencintai kami tanpa pamrih, meskipun kami sering
kali membuatnya kecewa.Ibu selalu ada untuk kami, dalam
suka dan duka. Dia adalah tempat kami berlindung saat
kami membutuhkan pertolongan. Di balik setiap senyuman
dan langkah kaki, ada sosok yang selalu setia menemani,
mengantarkan kita pada gerbang kebahagiaan. Sosok itu
tak lain adalah ibu, sang mentari kehidupan yang tak
pernah padam cahayanya.
Sejak awal mula kehidupan, ibu telah menjadi tempat
berlindung ternyaman. Sembilan bulan dikandungnya
dengan penuh kasih, dilahirkannya dengan perjuangan
yang tak terkira. Tangannya yang lembut membelai, air
susunya yang menenangkan, dan kasih sayangnya yang tak
terhingga menjadi bekal terbaik dalam mengarungi
samudra kehidupan.
Ibu tak pernah lelah mendedikasikan hidupnya untuk anak-
anaknya. Di pagi hari, ia telah sibuk menyiapkan sarapan
dan mengantarkan kita ke sekolah. Di siang hari, ia bekerja
keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Di malam hari,
ia masih meluangkan waktu untuk menemani belajar,
mendengarkan cerita, dan menyelimuti kita dengan penuh
kasih sayang.
Kasih ibu tak ubahnya samudra yang luas, tak
terukur dan tak terhingga. Ia rela berkorban demi
kebahagiaan anaknya, bahkan tanpa pamrih. Ia rela
mengorbankan waktu, tenaga, dan bahkan kebahagiaannya
sendiri demi melihat anaknya tersenyum.
Ibu tak hanya melahirkan, namun juga membesarkan dan
mendidik dengan penuh kesabaran. Ia adalah guru pertama
yang mengajarkan aku tentang arti kehidupan, tentang
cinta, tentang kasih sayang, dan tentang moralitas. Ia
adalah sahabat terbaik yang selalu ada di kala senang
maupun sedih. Namun, tak jarang aku lupa untuk
menghargai pengorbanan dan kasih sayang ibu. aku terlena
dengan kesibukan dan egoisme, hingga lupa untuk
mengucapkan terima kasih dan menunjukkan rasa cinta
kepada ibu.
Ingatlah, ibu adalah sosok yang tak tergantikan. Kasih
sayangnya tak tertandingi oleh apapun di dunia ini. Hargai
dan sayangi ibu selagi ia masih ada di sisi kita. Luangkan
waktu untuk bersamanya, dengarkan ceritanya, dan
ungkapkan rasa cintamu dengan penuh ketulusan.
Ibu adalah mentari kehidupan yang tak pernah padam
cahayanya. Dialah sumber kekuatan dan inspirasi dalam
menjalani setiap rintangan. Mari kita balas kasih sayangnya
dengan bakti dan cinta yang tak terhingga.
Ibu selalu menjagaku di manapun aku berada
memberikanku kata kata motivasi untuk membangun jiwa
semangatku dalam mengejar mimpi dan cita citaku selalu
memberikanku sebuah pelajaran hidup yang penuh
inspirasi,mengajarkanku arti hidup sesungguhnya
Penutup
Ibu adalah sosok yang sangat istimewa dalam hidupku. Dia
adalah pahlawanku, panutanku, dan sumber kasih sayang
yang tak terhingga.Aku bersyukur atas kehadiran ibu
dalam hidupku. Aku berjanji untuk selalu
membahagiakannya dan tidak akan pernah membuatnya
kecewa.
PROFIL PENULIS
Halo perkenalkan saya Yuldin
Kristiano Umbu Gemu siswa
SMA N 2 WAINGAPU Dan saat
ini saya duduk di bangku Sma
kelas XI IPA 1. Saya lahir pada
taggal 6 juli 2008 di Lendiwacu
Sumba Tengah.Saya adalah anak
ke 4 dari 4 bersaudara dari
pasangan Bapak Yulius K.Wolu
Spd. SD yang bekerja sebagai
kepala sekolah di debuah sekolah
dasar dan Ibu Ros Ndai Ngana yang bekerja sebagai
penyuluh pertanian. Saya memiliki 3 saudara 2 perempuan
dan 1 laki laki,kaka pertama bernama Vivin,kaka kedua
bernama,Wiwin,dan kaka ketiga bernama Didin.Saya ikut
partisipasi dalam organisasi sekolah (OSIS) dan
mempunyai jabatan sebagai sekretaris osis dalam periode
tahun 2024
“Berani belajar, Berani berkembang, Berani menciptakan
masa depan”

Menulislah setiap hari dan Buktikan


apa yang akan terjadi
- Om Jae -
3. IBUKU YANG KU KAGUMI
Oleh:Sidney Abyshaputro Umbu Nggadja

Nama ku adalah Sidney Abyshaputro Umbu Nggadja aku


adalah anak pertama dari 2 bersaudara nama ibu dan
ayahku adalah Rossmiati Hamba Tata&Robinson Umbu
Toku Nggemu,kali ini akum au bercerita tentang sosok ibu
ku yang sangat Tangguh dan juga sosok ibu yang sangat
luarbiasa bagi ku.
Ibuku adalah seorang ibu yang luar biasa. Dia adalah
contoh sempurna tentang bagaimana seorang ibu dapat
memberikan kasih sayang, dukungan, dan inspirasi kepada
anak-anaknya. Ibu adalah sosok yang penuh cinta, tidak
hanya kepada anak-anaknya, tetapi juga kepada semua
orang di sekitarnya. Dia adalah sosok yang penuh
kehangatan, sabar, dan keberanian.
Setiap pagi, Ibu bangun lebih awal dari semua orang di
rumah. Dia mempersiapkan sarapan untuk anak-anaknya
sambil menyiapkan perlengkapan sekolah mereka. Ibu
selalu tersenyum dan memberikan candaan agar anak-
anaknya bisa memulai hari mereka dengan semangat. Dia
merangkul setiap kesempatan untuk melibatkan diri dalam
kehidupan anak-anaknya, baik di sekolah maupun di luar
sekolah. Selain itu, Ibu juga rajin mengajak aku dan ayah
untuk berolahraga dan menjaga kebugaran kita.
Namun di balik kehangatan dan kegembiraannya, Ibu yang
sangat bijaksana. Dia selalu memberikan nasihat yang
bermakna kepada kami, memastikan bahwa saya dan adik
memahami pentingnya pendidikan, karakter, dan sikap
tangguh dalam menghadapi kehidupan. Ibu selalu berusaha
agar anak-anaknya belajar dari pengalaman-pengalaman
kecil dan besar dalam hidup, agar mereka tumbuh menjadi
pribadi yang kuat dan berkembang dalam segala hal.
Ibu juga sangat berdedikasi terhadap pekerjaannya. Dia
adalah seorang profesional yang sangat dihormati di tempat
ibu bekerja. Meskipun memiliki kesibukan yang padat, Ibu
tetap memberikan perhatian penuh kepada keluarganya.
Dia selalu menemukan keseimbangan antara pekerjaan,
keluarga, dan dirinya sendiri. Keberhasilan ibu dalam
keseimbangan ini memberikan teladan yang kuat bagi saya
tentang pentingnya menghargai waktu, merencanakan
dengan bijaksana, dan menempatkan keluarga sebagai
prioritas tertinggi.
Tidak hanya sebagai ibu, mama ku adalah teman terbaik
bagi anak-anaknya. Dia selalu mendengarkan cerita-cerita
kita dengan penuh perhatian, memberikan nasihat
bijaksana, dan menjadi pendengar yang setia.Ibu yang
tidak hanya mendengar, tetapi juga benar-benar memahami
perasaan dan pikiran anak-anaknya. Dia selalu siap
mendukung mereka dalam mengatasi masalah, menjawab
pertanyaan, dan memberikan semangat dalam meraih
Impian kami

Kelembutan dan kepedulian ibuku


tidak hanya membentuk hubungan
yang kuat dengan anak-anaknya,
tetapi juga dengan orang-orang di
sekitarnya. Dia selalu memberikan
bantuan kepada tetangga, teman, dan
keluarga yang membutuhkan. Ibuku
adalah sosok yang penuh empati dan tidak pernah ragu
untuk memberikan pertolongan kepada siapa pun dalam
situasi apapun.
Suatu hari, ibu merasa sedih karena saya mengalami
kegagalan di sekolah. Namun, Ibu tidak menunjukkan
kekecewaan atau kemarahan. Sebaliknya, ibu duduk
bersama ku, dan bertanya bagaimana bisa membantu.
Dengan lembut, Ibu mengajak Ku untuk berbicara tentang
kegagalannya, memberikan dukungan, dan menawarkan
solusi untuk situasi yang sedang dihadapi oleh ku. Ibu
mendengarkan dengan penuh perhatian, dan mengingatkan
aku bahwa kegagalan adalah bagian tak terhindarkan dari
hidup, bagian dari proses belajar, dan bahwa aku selalu
memiliki ibu yang siap mendukungnya.
Ibu juga mengajarkan anak-anaknya untuk memahami
keberagaman dan nilai-nilai toleransi. Dia selalu
menekankan pentingnya menghormati perbedaan dalam
kehidupan sehari-hari dan untuk tidak menilai seseorang
berdasarkan penampilan atau latar belakang. Kebersamaan
keluarga ku dipenuhi dengan keceriaan, tawa, dan
penghargaan terhadap keunikannya masing-masing. Ibu
selalu berusaha menjadikan rumahnya sebagai tempat yang
aman dan nyaman bagi semua orang di dalamnya.
Ibu juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Dia adalah ibu
yang gigih dan teguh dalam menghadapi tantangan
kehidupan. Ketika menghadapi kesulitan atau masalah, Ibu
tidak pernah menyerah. Dia mengajarkan kami tentang
pentingnya semangat pantang menyerah, ketabahan, dan
kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi rintangan.
Ibu adalah teladan yang kokoh dan penuh harapan bagi
anak-anaknya, dan juga bagi siapa pun yang mengenalnya.
Ketika aku meraih nilai yang bagus, Ibu selalu ada di
samping mereka untuk merayakan. Dia adalah sosok yang
penuh kebahagiaan dan bangga atas pencapaian anak-
anaknya. Ross selalu menunjukkan dukungan dan kasih
sayang yang tak terbatas, serta mengajak aku untuk tetap
rendah hati dan bersyukur atas apa yang telah mereka
capai. Ibuku adalah ibu yang selalu bersuka cita ketika
anak-anaknya bahagia, dan selalu siap memberikan
dorongan yang tak terbatas ketika kami menghadapi
tantangan baru.
Dalam setiap langkahnya, Ibu menjadi sosok inspiratif bagi
kami sekeluarga. aku belajar tentang pentingnya memiliki
sikap optimis, kerja keras, dan ketulusan dalam
memperlakukan orang lain dari ibuku terima kasih ibuku
kau adalah ibu yang sangat luar biasa bagiku dan semua
anggota keluarga tiada satupun kata di dunia ini yang dapat
menggambarkan kasih setia mu TERIMAKASIH IBUKU

BIODATA PENULIS
Saya Bernama Sidney
Abyshaputro Umbu
Nggadja,Saya lahir di Denpasar
tanggal 15 Mei 2007,Saya
adalah anak pertama dari 2
bersaudara dan merupakan
yang paling kakak nama ayah
dan ibu saya adalah Robinson&Rossmiati.Saya pernah TK
di Kesuma Sari Denpasar Selatan Bali dan melanjutkan SD
saya di Sekolah Dasar Negeri 2 Sesetan Denpasar Selatan
lalu saya pindah ke Sumba Timur saat kelas VI semester
2,saya melanjutkan sekolah dasar di SD Negeri 4
Wainggapu setelah itu saya masuk ke SMP Negeri 3
waingapu lalu melanjutkan SMA saya di SMA Negeri 2
waingapu.Pada saat SMP saya pernah mengikuti lombat
Matematika hingga lulus sampai tingkat Provinsi saya juga
pernah memenangkan juara 1 Gerakan Anti Bully di
SMP.Saya mempunyai hobi untuk bermain game dan
mendengarkan lagu.Saya juga mempunyai beberapa lagu
kesukaan saya seperti Alantis,Golden
Hours,Shmaless,Evaluasi.Cita cita saya juga untuk
membuat kedua orangtua bangga dan membahagiakan
mereka,saya tinggal di Kilometer 5 Jalan Adam
Malik,Email:sydneynggdja@gmail.comInstagram:sydneyn
ggdja
Motto : Kebanyakan kegagalan berasal dari “Takut
Gagal “

THE BEST MOTHER I’VE EVER SEEN


Oleh : Olivia Yulian Rambu Munggul
Ibu, satu kata namun berjuta makna. Kata “ibu” tidak
dapat di definisikan oleh apapun, benar kata orang bahwa “Ibu
adalah makhluk terindah di dunia” sehingga tidak ada satupun
yang bisa mendefinisikan keindahannya. Ibuku bernama
Apryati Manafe, dia adalah wanita terindah yang pernah aku
temui, kasih sayangnya pada kami anak anaknya tak
terhingga, aku sayang menyayanginya. Ibuku merupakan
peran utama dalam hidupku bukan berarti ayahku tak penting,
namun peran ibulah yang sangat ku perlukan dalam
kehidupanku. Ibu mengandungku pada bulan yang ke-6 yaitu
bulan Juni. Tentu buah hati adalah hal yang paling di
nantikan, selama di kandungan aku dirawat dengan baik, dan
aku lahir setelah 9 bulan lamanya di dalam kandungan.
Yaakk!! Aku lahir pada tanggal 13 Maret 2008, aku
merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara, jarak umur aku dan
kakakku yang ke-2 adalah 4 tahun dan jarak umur antara aku
dan kakakku yang pertama adalah 8 tahun.

Dulu katanya hidup mereka sangat susah


sebelum kelahiranku, saat itu ayahku masih mencari
pekerjaan dan ibuku bekerja di rumah dan
membesarkan

anak-anaknya. Saat aku lahir dunia berubah, sebelum


kelahiranku ayahku tiba-tiba di terima di tempat
pekerjaannya, saat akan melahirkan aku ternyata ayahku
sedang tugas luar kota, namun saat itu ayahku langsung
pulang ke rumah dan melupakan pekerjaannya demi menanti
kelahiranku. Aku hidup di keluarga yang penuh kasih sayang,
saat aku kecil aku selalu lengket dengan ayahku, sampai
sampai ibuku cemburu, namun tetap ibuku lah yang merawat
diriku, mulai dari memandikanku, memakaikanku baju,
menyisir rambutku, membuatkan ku susu, dan menyuapiku
saat makan. Ibuku mengurus segalanya tentang diriku.

Hari berganti hari aku mulai tumbuh besar, dulu saat


akan ingin masuk sekolah dasar aku di ajari ibuku tentang
membaca sebelum aku masuk ke sekolah. Setelah masuk
sekolah, ternyata hanya aku yang bisa membaca itu semua
berkat ibuku yang mengajariku. Aku sering menjadi buah
bibir dan sering di puji oleh guru di sekolahku sewaktu aku
masih duduk di bangku sekolah dasar, aku sangat senang
dulu di puji sehingga aku meminta agar ibuku tetap
mengajariku. Oh ya, ibuku dulu merupakan seorang guru,
namun setelah kelahiranku dia memutuskan untuk berhenti
dan memilih untuk fokus kepada anak-anaknya.

Aku suka belajar, dulu ibuku sering mengajariku. Hal


ter-epic yang pernah ku rasakan adalah di di marahi ibuku
saat aku tidak mengerti apa yang dia jelaskan, mengingat hal
itu membuatku rindu akan masa itu. Ibuku sangat sering
mengajariku tentang hal hal baik dan mana hal hal jahat, aku
dulu merupakan anak yang tergolong nakal karna sering
melawan perintah ibuku. Ibuku akan mulai mengomeli ku
dan mulai menjewer ku, kata katanya dulu saat aku melawan
kepadanya adalah “kamu ini suka sekali dengan berbuat onar,
mama dengar lagi kau buat onar besok awas kau”
Hahahahahaha, aku menjadi heran, seberapa nakalnya diriku
dulu sehingga membuat ibuku naik darah denganku

Namun hal itu tidak membuat kasih sayang ibuku


kepadaku berkurang. Ibu sangat sayang kepadaku, ibu juga
selalu membelaku saat aku di marahi kakakku. Dulu aku
sering menyebut ibu sebagai penyelamatku dari kejaran dua
kak Ros.

Hari mulai berlalu, masa kecilku mulai diganti


oleh masa remaja. Tentu saja! Ibuku selalu bersamaku
walaupun hujan badai menantang. Mulai remaja aku mulai
mengerti bagaimana susahnya menjadi ibu. Dia merupakan
ibu yang sangat tangguh, penyabar, dan penuh kasih
sayang.

Aku mengerti bagaimana bagaimana lelahnya ibuku


saat menghadapi anak anaknya yang melawan kepadanya,
anak-anaknya yang keras kepala. Ibuku selalu sabar saat
menghadapi kelakuan anaknya di luar batas. Menghadapi tiga
orang anak bukanlah hal yang gampang.

Ayahku sibuk bekerja jadi dia menumpahkan segala


tanggung jawab rumah kepada ibu, ayah mungkin cape
karena kerja namun ayah tidak tau seberapa sabarnya ibu
dalam menghadapi tingkah kami. Seiring waktu, konflik
dalam rumah tangga pun terjadi, aku yang terbiasa dengan
rumah yang penuh kasih sayang tentu saja merasa pusing
dengan keadaan yang berbalik arah namun ibuku selalu ada
di sampingku. Ibu bagaikan pelita, saat aku menangis di
dalam kegelapan ibu tiba tiba saja datang dan merangkulku
ke dalam kehangatan pelukannya.

Saat menginjak bangku sekolah menengah atas, tersisa


aku sendiri di rumah.
Kakakku semuanya sudah pergi kuliah, dan lagi ibuku
tetap memikirkan hidup mereka di sana. Ibu khawatir dengan
kakakku, ibu selalu menanyakan kabar mereka “apakah
mereka di sana baik baik saja? Apakah mereka sudah makan?
Jangan sampai mereka telat makan”, itulah kata kata yang
sering aku dengar dari mulut

ibuku. Aku sendirian selalu menemani ibuku.


Ibu sering memendam sakit hatinya, ia tidak pernah
berbicara hal itu padaku, tentu saja ia tidak mau aku anaknya
memikirkan hal yang belum sepatutnya aku pikirkan. Aku
sering melihat ibu yang sering sakit kepala melihat keadaan
yang berbalik arah, ibu tidak pernah mengeluh, namun ibu
selalu menampilkan senyumannya.

Saat remaja aku mulai malu untuk mengungkapkan


isi hatiku dan bagaimana berbicara selayaknya dengan ibu,
namun ibu dengan caranya membuatku mengungkapkan isi
hatiku, apa yang aku mau, dan berbicara dengan ibu
bagaikan teman atau sahabat dekat.

Ibu adalah orang yang jarang sakit, aku saja sampai


heran “sekuat apakah ibuku?”. Jika ibu adalah orang yang
jarang sakit, maka aku kebalikannya. Aku bisa saja demam
gara gara pilek. Saat aku sakit ibuku yang selalu ada. Aku
tidak melihat kehadiran orang lain selain ibuku. Ayah?dia ada,
sebelum berangkat ke kantor ayah melihat keadaanku dan
menanyai aku ingin apa. Setelah aku menjawab ayahku ke
kantor. Namun saat ayah pergi, aku hanya melihat ibuku yang
berada di samping tempat tidurku dan memeriksa demamku.
Ibu mengompresku, memasakkan bubur untukku, dan
mengurut tanganku. Ibu sangat perhatian, aku tau ibuku
sangat sibuk dengan pekerjaan rumah, tapi dia tetap
mengutamakan diriku.

Sewaktu SMA aku sering malas untuk ke sekolah,


namun ibuku dengan berjuta omelannya membuatku pergi ke
sekolah. Terkadang aku berfikir bahwa lebih baik aku ke
sekolah dari pada harus mendengarkan omelan ibu di pagi
hari Ibu pernah menyita hpku saat ujian sekolah, ibu berkata
“kamu ini tidak belajar kah?main hp saja terus! Sini itu hp
mama sita dulu, belajar 1 bab baru ambil lagi ini hp”, sejak
saat itu aku mulai mengerti bahwa lebih baik
menyembunyikan hp saat ujian dari pada di sita oleh ibuku.

Ibu selalu memarahi ku karna aku mandinya


lama, apalagi saat memilih baju. Ibu akan mengomeli ku
sampai aku benar benar siap ke sekolah dengan rapi.

Aku mempunyai cita cita yang sangat di dukung oleh


ibuku, yaitu menjadi “dokter”. Ibu mendukungku di barisan
pertama saat tau aku bercita-cita menjadi seorang dokter.
Mulai saat aku memberi tahu tentang cita-cita ku, ibu selalu
menuntutku untuk terus belajar dan belajar. Namun, ibu juga
sering mengajakku untuk refreshing sehingga tidak
membuatku gila. Hal inilah yang membuat aku sangat sayang
kepada ibuku, dan hal inilah yang membuatku lebih dekat
dengan ibuku kebanding ayahku. Ibu merupakan peran utama
dalam hidupku, ibu sering terluka tapi dia selalu menghapus
air matanya sebelum anaknya melihat ia menangis. Ibuku
selalu memperhatikan kami sebelum dirinya, dia adalah ibu
terbaik yang pernah aku lihat.

Ibu selalu mengungkap rasa sayangnya. Ibu tidak


pernah sakit hati dengan perkataanku yang sering di luar
batas. Ibu pernah menangis karena perbuatanku, namun
ibu tetap memperhatikan segala kondisiku dan melupakan
rasa sakitnya. Aku tidak bisa mengungkapkan bagaimana
spesialnya “ibu” dalam hidupku, tanpa ibu aku bukanlah
apa apa, tanpa hadirnya ibu akupun tidak akan bisa
merasakan indahnya dunia. Ibu adalah manusia paling
indah yang pernah ku temui, tutur katanya yang lembut,
hatinya yang lembut, perlakuannya yang lembut, selalu
aku ingat. Ibu adalah ibu terbaik yang pernah aku temui.
Bukannya sudah ku katakan pada awal paragraf bahwa
“kata ‘ibu’ tidak dapat di definisikan oleh apapun”.

Aku sangat bangga mempunyai ibuku sekarang. Aku


bangga bisa hidup di keluarga kecil ini, aku di besarkan
dengan kasih sayang oleh ibuku dan ayahku. Aku sangat
sayang kepada ibu maupun ayah, aku bangga bisa menjadi
anak mereka. Kelak aku berjanji akan membahagiakan kedua
orang tuaku sehingga perjuangan mereka membesarkanku
tidaklah sia sia. Terimakasih ibu dan ayah, aku menyayangi
kalian.

PROFIL PENULIS
Olivia Julian Rambu
Munggul. Lahir di Waingapu, Sumba
Timur, Nusa Tenggara Timur, pada
hari kamis 13 Maret 2008. Alamat
rumah saya di jln Beringin no.24a
kelurahan matawai, kecamatan kota
Waingapu, kabupaten Sumba Timur,
NTT.
Nama ibu saya Apryati Manafe
dan nama ayah saya Nixon Kalikit Pari. Pendidikan di SD
Masehi Payeti 3, dan SMP Negeri 1 Waingapu. Saat ini
saya memasuki
jenjang pendidikan di SMA Negeri 2 Waingapu. Saya
duduk di bangku kelas 11 dari XI IPA 1. Penulis campuran
cina-sumba, Agama Kristen Protestan. Golongan darah AB.
Hobi mendengarkan lagu, menyanyi, tiduran, dan membaca
novel. Saya pernah mengikuti lomba sains waktu duduk di
bangku sekolah dasar dan saya pernah mengikuti perlombaan
menyanyi. Saya selalu menjuarai 1 dan 2 saat masih duduk di
bangku sekolah dasar. Makanan favorit saya adalah Nasi
Goreng, Ayam Geprek, dan Bakso. Untuk mengenal lebih
dekat kepada penulis bisa menghubungi di Instagram:
@oliviaaaaa_j3, dan Facebook:@Noni Olivia Olivia.

Anda mungkin juga menyukai