Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESENSI B.

INDONESIA
“ LA TAHZAN”

DI SUSUN
O
L
E
H
EDNOVA DWI ANGGRAENI
KELAS
(XI)
PEMBINA :
DESI FITRIYANI
Judul Buku La Tahzan, Jangan Bersedih

Penulis Dr. Aidh Al-Qarni

Penerjemah Samson Rahman

Penerbit Qisthi Press

Tahun terbit Cetakan KE-63, April 2016

Jumlah halaman 568 halaman

ISBN 979-3715-05-7

Kategori Non Fiksi

Blurb:

Sebagai salah satu buku kategori pencerahan hati (an-nafsu al-muthma’innah), La


Tahzan menawarkan terapi yang lebih dekat dengan Al-Quran dan Sunnah,
ketimbang renungan-renungan reflektif semata. La Tahzan menjadi buku terlaris di
Timur Tengah karena sejak cetakan pertamanya (th. 2001), buku ini telah terjual
lebih dari satu juta eksemplar. Buku ini telah melambungkan nama penulisnya, Dr.
Aidh Al-Qarni, seorang doktor dalam bidang hadis, dan juga ribuat bait syair Arab
kuno hingga modern. Dalam usianya yang masih sangat muda, ia telah menjadi
penulis paling produktif di Saudi Arabia saat ini.

Sebaiknya, Anda selalu melihat sisi lain dari kesedihan itu. Sebab, belum tentu
semuanya menyedihkan, pasti ada kebaikan, secercah harapan, jalan keluar serta
pahala. (halaman 21)

Ketika musibah dan bencana datang silih berganti menimpa Anda, berzikirlah
kepada-Nya, sebutlah nama-Nya, mohonlah pertolongan-Nya, dan mintalah jalan
keluar dari-Nya. (halaman 22)
Allah tidak pernah mencabut sesuatu dari Anda, kecuali dia menggantikannya
dengan yang lebih baik. Tetapi, itu terjadi apabila Anda bersabar dan tetap ridha
dengan segala ketetapan-Nya. (halaman 24)

Salah satu nikmat Allah yang paling besar—jika mau berpikir—adalah bahwa
shalat wajib lima wkatu dalam sehari semalam dapat menebus dosa-dosa kita dan
mengangkat derajat kita di sisi Rabb kita. Bahkan, shalat lima waktu juga dapat
menjadi obat paling mujarab untuk mengobati pelbagai kekalutan yang kita
hadapi dan obat yang sangat manjur untuk berbagai macam penyakit yang kita
derita. Betapapun shalat mampu meniupkan ketulusan iman dan kejernihan iman
ke dalam relung hati, sehingga hati pun selalu ridha dengan apa saja yang telah
ditentukan Allah. (halaman 35)

Yang menarik dari buku ini / kelebihannya:

 cover bukunya sederhana tapi menghangatkan.


 Judul buku ini benar-benar sangat mengobati siapa pun yang membacanya. Bukan
kita tidak boleh bersedih, karena sebenarnya rasa sedih adalah hal yang wajar, juga
manusiawi banget, dan memang tidak bisa kita hindari sebagai makhluk hidup
yang hadir di dunia ini. yang ditekankan dalam buku ini adalah bagaimana kita
bisa mengatasi kesedihan, tidak larut dalam kesedihan, bersedihlah secukupnya
tapi tidak boleh larut dalam kesedihan yang berkepanjangan karena memang tidak
baik untuk kesehatan tubuh juga mental. “Kesedihan dapat membuat hidup jadi
keruh. Ia ibarat racun berbisa bagi jiwa yang dapat menyebabkan lemah
semangat, krisis gairah, dan galau dalam menghadapi hidup ini. Dan, itu akan
berujung pada ketidakacuhan diri pada kebaikan, ketidakpedulian pada
kebajikan, kehilangan semangat untuk meraih kebahagiaan, dan kemudian
akan berakhir pada pesimisme dan kebinasaan diri yang tiada tara.”(halaman
49)
 Premis dari buku ini sesuai judulnya, yang namanya hidup pasti kita akan bertemu
dengan masalah, tapi yang penting jangan terlalu larut dalam kesedihan. Yuk,
jangan bersedih. Maka, Anda hanya berkewajiban mengurangi, bukan
menghilangkan kesedihan, kecemasan dan kegundahan pada diri Anda. Sebab,
kesedihan itu akan sirna bersama akar-akarnya. (halaman 71)
 Mari jalani hidup dengan ceria, sedih secukupnya, bahagia secukupnya, semoga
hati kita akan diliputi kedamaian dan dijauhkan dari iri dengki. Mari banyak
tersenyum agar ujian kehidupan apa pun yang ditakdirkan Allah untuk kita, terasa
ringan dijalaninya. Dari Faidhul Kathir, Ahmad Amin menjelaskan
demikian “Orang-orang yang murah tersenyum dalam menjalani hidup ini
bukan saja orang yang paling mampu membahagiakan diri sendiri, tetapi juga
orang yang paling mampu berbuat, orang yang paling sanggup memikul
tanggung jawab, orang yang paling tangguh menghadapi kesulitan dan
memecahkan persoalan, serta orang yang paling dapat menciptakan hal-hal
yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.” (halaman 56)
 Sepanjang membaca buku yang cukup tebal ini, terasa sekali bahwa penulisnya
memiliki banyak referensi, banyak membaca buku, tidak hanya bersumber dari Al-
Quran dan Hadis, juga dari sumber lain seperti para penulis barat bahkan notabene
non muslim yang terasa sangat memperkaya bahasan, dan sudut pandang yang
disampaikannya. Buku yang sangat bergizi.
 Di halaman 512, ditulis tentang tips menjadi bahagia, silakan dibaca, bergizi
banget dan bikin hati adem serta tentram bacanya, dan tidak hanya itu, saran-saran
yang disampaikannya pun bukan hal yang sulit dilakukan, selama ada kemauan,
siapa pun bisa melakukannya, siapa pun berhak dan pantas untuk bahagia, apa pun
latar belakang kehidupannya.
 Isinya sangat padat sekali tanpa mengesampingkan sisi duniawi. Pembaca seakan
diajak untuk menatap dunia dengan pandangan optimis realistis. Kita menjalani
hidup hari ini, tanpa perlu memikirkan hari kemarin yang sudah berlalu, dan tidak
perlu merisaukan hari esok. Hiduplah hari ini. Dalam buku ini kita tentu saja
dipersiapkan untuk menjalani masa kini, tapi tidak melupakan masa depan,
sekaligus kita juga harus terus bekerja keras tapi tidak lupa istirahat.
 Sebagai pembaca buku, saya sangat suka dan sangat setuju terkait pandangan
penulis tentang manfaat membaca buku. Silakan cek di halaman 130, 130 bahkan
di bagian akhir terkait tips hidup bahagia, dan dibeberapa bagian lain dalam buku
ini. Membaca buku akan membukakan pintu otak dan akan memandunya ke
arah kepandaian dan kebijaksanaan. Membaca buku akan memberikan bekal
hikmah, akan membuat lisan tidak kelu, meningkatkan kemampuan berpikir,
menghantarkan ke wilayah hakikat, dan akan menghilangkan shubuhat
(keraguan). Membaca buku adalah hiburan bagi yang menyendiri, munajat bagi
jiwa, dan dialog bagi orang yang senang mengobrol (Halaman 351)
 Terjemahannya sangat nyaman sekali dibaca, terima kasih kepada penerjemah
buku ini sehingga saya sebagai pembaca sangat menikmati isi buku dan pesan yang
disampaikan penulisnya yang berasal dari Saudi Arabia.

Kekurangannya :

Menurut saya buku nya terlalu tebal sehingga sulit untuk di bawa kemana-mana.
Banyak kutipan favorit saya di buku ini, berikut di antara kutipan-kutipan
favorit saya:

1. Senyuman tidak akan ada harganya bila tidak terbit dari hati yang tulus dan tabiat
dasar seorang manusia. (halaman 57)
2. Hati yang cabar; lemah tekad, rendah semangat, dan selalu gelisah tak ubahnya
dengan gerbong kereta yang mengangkut kesedihan, kecemasan, dan
kekhawatiran. Oleh sebab itu, barangsiapa membiasakan jiwanya bersabar dan
tahan terhadap segala benturan, niscaya goncangan apa pun dan tekanan dari mana
pun akan terasa ringan. (halaman 69)
3. Emosi yang tak terkendali hanya akan melelahkan, menyakitkan, dan meresahkan
diri sendiri. Sebab, ketika marah misalnya, , maka kemarahannya akan meluap dan
sulit dikendalikan. (halaman 74)
4. Hiduplah dalam batasan hari ini saja. Jangan mengingat-ingat masa lalu, dan
jangan pula was-was dengan masa yang akan datang. (halaman 82)
5. Hendaklah kamu senantiasa bergerak, bekerja mencari, membaca al-Qur’an,
bertasbih, menulis atau mengunjungi sahabat. Gunakan waktu sebaik-baiknya, dan
jangan biarkan ada satu menit pun terbuang siia-sia! (halaman 97)
6. Berbuat baiklah hanya untuk Yang Maha Esa, sebab hanya Dia-lah yang akan
memberikan pahala. Dia lah yang akan memberi karunia. Allah lah yang akan
menjatuhkan sanksi, membalas setiap amal. Dan, Dia yang akan meridhai dan juga
murka. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah. (Halaman 98)
7. Selama Allah masih melihat dan mengetahui kebaikan yang Anda lakukan, serta
mengetahui keutamaan yang Anda ulurkan, maka janganlah mengharapkan pujian
dari orang lain. (Halaman 99)
8. Jangan bersedih dengan keruwetan hidup, sebab memang demikianlah kehidupan
diciptakan. Pada dasarnya kehidupan ini adalah susah payah dan bercapek-capek.
(Halaman 404)
9. Seandainya dunia ini bukan tempat ujian, pastilah di dalamnya tidak ada sakit dan
keruwetan. Dan, para nabi serta orang-orang terpilih, tidak akan tertekan dalam
kehidupan yang sengsara. (Halaman 405)
10.Kesadaran seperti ini harus benar-benar dipahami oleh seorang anak ketika orang
tuanya sedang marah, atau seorang istri ketika suaminya sedang marah. Biarkanlah
dia marah dengan sendirinya, dan jangan meresponnya (halaman 436)
11.Satu hal yang membuat Anda dicintai orang lain adalah motivasi dalam diri Anda
untuk mengembangkan potensi yang ada, wujud perhatian Anda kepada mereka,
dan sikap Anda yang selalu terbuka menerima mereka (halaman 504)
12.Berilah perhatian terhadap orang lain, ungkapkan rasa terima kasih Anda terhadap
hasil karya orang lain, dan pujilah pemandangan yang bagus, bau yang
menyegarkan, perbuatan yang baik, sifat yang terpuji, qhasidah yang terpuji, dan
buku yang bermanfaat, agar nama Anda dicatat dalam daftar orang-orang yang bisa
membalas budi dan jujur sebagai orang yang berkepribadian (halaman 507

Anda mungkin juga menyukai