Anda di halaman 1dari 120

K e a j a ib a n Te r ima K a s ih |1

K e a j a ib a n Te r ima K a s ih |2

NAMBYA SOHIBA

Menyingkap Kekuatan Tersembunyi


Di Balik Ungkapan Syukur
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih |3

KEAJAIBAN
TERIMA KASIH
Ditulis Oleh :
NAMBYA SOHIBA
Diterbitkan Oleh :
AZMA PUSTAKA
Desain Cover :
Mujahid Press
Lay Out :
SAUNG PADI ART

Edisi E-Book, 2018

ISBN : 978-979-762-280-0

Buku ini diwakafkan, sebagai ungkapan terimakasih


Kepada Almarhumah Ummi Hj.Hamidah, S.Ag, yang telah
memberikan segala kasih sayangnya kepada penulis

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG


(UU RI Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta)
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih |4

PENGANTAR

Segala Puji milik Alloh Azza Wa Jalla. Yang


mengajari manusia dengan perantara Qalam.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah,
kepada Sang Uswah Hasanah, Nabi Muhammad
saw. Beserta para keluarganya, sahabatnya, dan
umatnya yang kukuh di dalam sunnah beliau
hingga akhir zaman. Amin.

Pembaca yang budiman, terima kasih yang


sebesar-besarnya telah memilih buku ini menjadi
salahsatu sumber bacaan Anda. Sungguh sebuah
kehormatan bagi saya, bahwa melalui buku ini kita
bisa bertemu dan berbagi keajaiban dibalik
ungkapan terima kasih. Dua buah kata, yang amat
sering terdengar dan dan terucapkan oleh kita.
Secara kasat mata, ungkapan terima kasih
adalah sesuatu yang terkesan biasa saja. Tidak ada
yang istimewa apalagi ajaib. Tapi tahukah Anda
bahwa pada ungkapan tersebut terdapat banyak
keajaiban dan kekuatan yang luar biasa?
Melalui buku yang sederhana inilah, insya
Alloh berbagai rahasia dan keajaibannya akan
dibahas. Yang diambil dari berbagai rujukan hasil
penelusuran penulis. Mulai dari penelitian ilmiah,
sampai dengan pengalaman pribadi.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih |5

Semoga lewat buku ini, akan lebih banyak lagi


yang merasakan DAYA AJAIB TERIMA KASIH
sebagaimana yang telah saya rasakan sendiri. Dan
semoga pula, apa yang tertuang di dalam buku ini
dapat memberikan manfaat untuk sesama.
Terutama, bagi siapapun yang sedang ditimpa
kesulitan atau kesempitan hidup. Amin.
Terakhir, saya menghaturkan permohonan
maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dan
kesalahan yang terdapat di dalam buku ini. Setiap
saran dan masukan, adalah hadiah yang sangat
berharga bagi perbaikan buku ini di kemudian hari.
Selamat membaca buku ini dengan penuh semangat!
Terima kasih banyak!

Bekasi, November 2014

Nambya Sohiba
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih |6

DAFTAR ISI

Pengantar ............................... 4
Daftar Isi ............................... 6
Ucapan Terima Kasih ............................... 7
Persembahan ............................... 10
Motto ............................... 11

Prolog :
Dahsyatnya Kekuatan Terima Kasih …. 12
BAGIAN I :
Menyingkap Rahasia Terima Kasih ….. 18
BAGIAN II :
Menjemput Keajaiban Terima Kasih .... 42
BAGIAN III :
Agar Terima Kasih Berdaya Ajaib ….…. 88
BAGIAN IV :
Jurnal Keajaiban Terima Kasih ........…… 100
Epilog :
Terima Kasih Tiada Akhir ………….….…. 112

Daftar Pustaka ............................... 118


Tentang Penulis ............................... 119
Tentang SAUNG PADI ............................... 120
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih |7

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan sepenuh kerendahan hati, penulis


menghaturkan Rasa Syukur yang tidak terhingga
kepada ALLOH TA’ALA, yang telah memudahkan
penulis dalam menyelesaikan buku ini. Dan tidak
terlupakan, penulis mengucapkan terima kasih yang
setulusnya kepada semua pihak yang telah
mendukung dan membantu penyelesaian buku ini.
Terutama kepada :
 Pembimbing Ruhaniahku : Sayyidisy Syaikh Al-
‘Allamah Muhammad Abdul Gaos Syaifulloh Al-
Maslul Al-Qodiri An-Naqsyabandi QS, yang telah
mendidik penulis untuk selalu berada dalam
ikatan suci “LAA ILAAHA ILLALLOOH”.
 Kedua orangtuaku terkasih, K.H. Yayat Soleh
Hidayat dan Hj. Hamidah, S.Ag, yang selalu
mendoakan serta mendidik penulis untuk selalu
bernaung dalam agama Islam dan akhlak mulia,
sebagai bekal dan prinsip pokok dalam
menjalani kehidupan.
 Kedua mertuaku Bapak Mahmud Suwandana
dan Ibu Tini Tresna Budiarti, yang selalu
mendoakan penulis dan keluarga agar selalu
berada dalam kebaikan dan kebahagiaan, lahir-
batin, dunia-akhirat.
 Istriku Sarah Nur Azizah beserta buah cinta kami
De’ Syawal (Abdul Qohar Syawal), yang selalu
menjadi penguat hatiku, dalam ikhtiar meraih
Cageur Bageur Lahir Batin.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih |8

 Kakakku, A’ Asep Saepudin Zuhri, S.Pd beserta


keluarga kecilnya dan A’ Dikdik Muhammad
Sidik Nugraha, SP. Serta adikku terkasih, Cucu
Leny Nurdiyaningsih, S.Pd bersama suami dan
dua putra sholehnya.
 Semua guruku semenjak SD hingga Perguruan
Tinggi. Khususnya kepada Bapak Drs. Ramli A.
Rahman, M.Pd, yang telah sabar membimbing
dan memotivasi penulis, semasa menjalani
pendidikan di STKS Bandung. Juga kepada Mas
Priatno HM, yang telah menginspirasi penulis
dalam perjuangan bangkit dan maju untuk
meraih kesehatan yang sempurna.
 Semua penyemangat penulis disaat menjalani
masa penyembuhan. Khususnya kepada Yth :
Bapak H.Rusdjaman Sopandji, M.Si, Ibu Hj.Eny
Anggraeni, S.Sos, dan teh Ihat Siti Hodijah, M.Si.
 Semua penyokong penulis di berbagai bidang.
Khususnya pada: KH.Ali Asyiq Masruri (Pembina
MTQN Futuhul Arifin Bekasi), Pa Haji Syarifudin
Jakarta, Ibu Hj.Chayya Wattimena, dan tidak lupa
KH.Ahmad Sultoni, M.Pd di Salatiga.
 Semua karib dan sahabatku. Khususnya pada: A’
Cecep Yusuf Abdushomad, A Uud’ Syuhudul
Anwar, Om Wawan Muliawan, Kang Ustadz Ucup
P. Almaarif, M.Ag, Mas Pras Yudhi Prasetyo, Kang
“Ade” Thabrani Bachdar, ST, Kang Subhan Fajri,
M.Ag, Bang Luthfi di Al-Hanin, Kang Fahrul di
Sirnarasa, Mas Widyo Mangkoto, Kang Jauhar al-
Zanki, Kang Wawan Abu Azam, My Brother
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih |9

Awenk Rasyid, Kang Mulyono, sareng henteu


hilap Kang Edo Quary Iskandar di Kayuringin.
 Semua rekan yang ada di Madrasah Birokrasi
tempat penulis berkhidmat. Khususnya pada :
Pak Aziz Mansyur, SE, Pak H.Aat Ruhdiat, M.Si,
Ibu Sarmiyati, S.Sos, Sist’ Ade Brahmana, S.AP,
Listina, SE, Pipit Pra Fitria A, S.Sos, Kong Agus
Sahlan, kang Agus Muharam, S.Hum, beserta
keluarga besar BKD Kota Bekasi.
 Last but not least, kepada Bapak Ust.H.Toha
Nasrudin, S.Ag beserta seluruh Crew Mujahid
Press, yang telah membantu penulis dalam
proses penerbitan dan pencetakan buku ini, dari
awal hingga akhir.

Semoga Alloh Ta’ala memberikan balasan


terbaik dan terindah kepada semuanya. Baik yang
tersebutkan namanya, maupun yang tidak. Amin Ya
Alloh Ya Arhamar-Rohimin.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 10

PERSEMBAHAN

Buku ini dipersembahkan kepada


Alloh Azza Wa Jalla. Sebagai rasa syukur
atas karunia kesehatan lahir batin dan
anugerah anak pertama penulis :
ABDUL QOHAR SYAWAL
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 11

MOTTO

“Tidak ada balasan kebaikan,


melainkan kebaikan (pula).”
(QS. Ar-Rahman : 60)
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 12

PROLOG
Dahsyatnya Kekuatan Terima Kasih

“Hanya ada dua cara untuk melihat


kehidupan. Cara pertama, semua isi dunia ini adalah
keajaiban. Dan cara kedua, tidak
ada yang ajaib dari seluruh isi dunia”
(Albert Einstein)

Tahun 2007, adalah “awal baru” dalam


kehidupan saya. Momen bersejarah yang menjadi
jalan bagi titik balik dalam hidup yang saya jalani.
Mengapa demikian? Karena sejak tahun itulah, saya
menjalani proses pembelajaran hidup yang luar
biasa sekaligus ajaib.
Di tahun tersebut, saya ditimpa penyakit
“aneh” yang sempat divonis oleh dokter sebagai
Kanker Darah (Leukemia). Dan semenjak saat itu,
selama lebih dari tujuh tahun saya menjalani banyak
pembelajaran yang berharga untuk bisa bertahan
dalam menjalani ikhtiar penyembuhan yang
menghabiskan energi dan materi yang tidak sedikit
jumlahnya.
Dan tidak itu saja. Beberapa pencapaian yang
sedianya mampu saya gapai pada beberapa tahun
lalu, harus pula saya relakan agar dapat menjalani
proses penyembuhan dengan lebih maksimal dan
optimal. Mulai dari pendidikan hingga pekerjaan.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 13

Tapi, syukur seluas jagat raya pada Alloh


SWT. Yang telah memberikan beberapa oleh-oleh
berharga sedemikian sehingga saya bisa terbebas
secara “ajaib” dari sakit “aneh” tersebut. Dan
kemudian bisa menuliskan salahsatu oleh-oleh itu di
dalam buku ini. Apakah itu? Itulah KEAJAIBAN
TERIMA KASIH.
Sebelum membahas bagian inti tentang apa
dan bagaimana Keajaiban Terima Kasih itu?
Izinkanlah saya untuk menceritakan kembali
pengalaman nyata saya tentang kekuatan terima
kasih, yang telah menjadi salah satu keajaiban
dalam kehidupan saya. Semoga bisa menjadi bahan
motivasi dan inspirasi bagi Anda, dalam meyelami
buku ini lebih lanjut. Amin.
Sebenarnya, proses “penemuan” keajaiban
Terima Kasih, bukanlah saya dapatkan melalui
proses pembelajaran yang disengaja. Tapi justru
merupakan sebuah “kebetulan” (Walaupun
sebenarnya tidak ada yang dinamakan kebetulan
dalam hidup ini-Semua adalah Takdir Tuhan).
Beberapa waktu yang lalu, disaat hati saya
sedang dilanda perasaan kecewa yang mendalam
dengan hasil cek medis yang terus menerus
mengecewakan, saya membuka buku berjudul
Spiritual Thinking. Sebuah buku tulisan Priatno H.
Martokoesoemo, MBA. Seorang Personal Coach dan
pakar NLP yang menjadi inspirator sekaligus
mentor pertama saya untuk kembali bangkit dari
keterpurukan pada saat itu.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 14

Ketika itu, saya membaca bagian Epilog yang


berisi topik Mensyukuri Nikmat Alloh. Entah
kenapa, disaat membaca tulisan beliau tentang Ayat
ke-13 dari Al-Qur’an surah Ar-Rahman yang
maknanya “Maka nikmat Tuhan kamu yang
manakah yang mau kamu dustakan?”, hati saya
bergetar kencang. Seakan-akan melalui ayat itu,
saya tengah diingatkan Tuhan tentang betapa
sedikit dan jarangnya saya berterima kasih atau
bersyukur kepada-Nya.
Tidak terasa, air mata saya pun menetes.
Kekecewaan yang selama itu selalu saya pendam,
berubah jadi kesedihan mendalam. Mengapa?
Karena di umur saya yang sudah matang, saya telah
banyak menyia-nyiakan dan mengingkari berbagai
karunia-Nya yang telah dirasakan.
Saat itu menjadi awal titik balik saya. Yang
menyebabkan saya mulai mendalami lebih jauh
“ungkapan terima kasih”. Saya menyadari, bahwa
boleh jadi sakit yang saya alami itu tiada lain adalah
karena sikap saya yang kurang berterima kasih atau
bersyukur kepada Tuhan.
Dan ketika membaca kelanjutan buku itu
yang berbunyi, “Orang yang pandai bersyukur
badannya menjadi sehat, pikirannya cerah, dan
hatinya tenang”. (Spiritual Thinking : Hal.244), saya
pun jadi semakin menyadari tentang betapa
banyaknya kelalaian saya di dalam mensyukuri
nikmat yang telah saya dapatkan. Mulai dari nafas
hingga waktu yang telah Tuhan berikan.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 15

Lalu bersamaan dengan ikhtiar berobat, saya


penasaran membongkar berbagai buku bertema
syukur yang pernah saya beli. Untuk kemudian
membaca dan mendalaminya selama beberapa
waktu.
Dan Subhanalloh, saat itu banyak curahan
hikmah inspiratif yang Tuhan berikan. Sehingga
saya mendapatkan pencerahan tentang berbagai
metode dan teknik mengungkapkan terima kasih.
Serta tentang bagaimana menerapkannya.
Tentu saja walaupun kalimat terima kasih
sangat mudah untuk diucapkan. Tapi sejujurnya
tidak semudah itu jika diterapkan. Saya telah
merasakan sendiri betapa sulitnya menerapkan pola
hidup berterima kasih secara konsisten dan autentik
(murni;tulus). Dan sejujurnya, sampai dengan saat
ini, saya pun masih terus belajar dan belajar untuk
konsisten dan autentik dalam sikap berterima kasih
atau bersyukur.
Tapi yang pasti, sesedikit atau setidak
sempurna apapun ungkapan terima kasih yang
dilakukan, ungkapan TERIMA KASIH sungguh
mempunyai DAYA AJAIB yang amat dahsyat. Saya
menjadi bukti nyatanya. Ungkapan Terima Kasih
telah menjadi salahsatu obat penawar ampuh bagi
sakit yang saya alami. Yang Alhamdulillah sudah
saya rasakan sepenuhnya pada saat ini.
Dan tidak itu saja. Selain dari keajaiban yang
telah dirasakan sendiri, saya pun melihat secara
nyata daya terima kasih pada beberapa teman yang
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 16

membiasakan pola hidup berterima kasih dalam


kesehariannya. Mereka dikaruniai kemudahan
hidup dan keluasan rezeki.
Sekarang, setelah Anda telah mengetahui
pengalaman nyata saya tentang keajaiban “terima
kasih”, saya kira inilah saatnya keajaiban terima
kasih yang telah saya rasakan itu bisa pula Anda
rasakan. Bukan besok atau lusa. Melainkan saat ini
juga. Benar sekali. Saat ini. Tepat disaat Anda
memutuskan untuk membaca dan mempelajari
buku ini. Yup! Saat ini!
Dan sebelum Anda mulai membuka bagian
demi bagian di buku ini, izinkanlah saya untuk
mengajak Anda mengambil secarik kertas dan
menuliskan serta mengisi beberapa pernyataan
yang akan saya contohkan.
Tulisan itu, berfungsi sebagai Penguat
intention (NIAT) dan praying process (Proses
Berdoa) bagi kebaikan dan manfaat yang Anda
inginkan setelah membaca buku ini.
Semua itu saya adaptasi dan modifikasi dari
Karya fenomenal OG Mandino yang berjudul
“Rahasia Terbesar di Dunia”. Yang merupakan
salah satu buku best seller (laris) dan inspiring
(menginspirasi) jutaan orang di seluruh dunia.
Berikut ini contoh pernyataan yang saya
sarankan untuk ditulis :
Nama : NAMBYA SOHIBA Tanggal : ………….…
Rasa syukur saya saat ini : (Baik Sekali / Baik /
Cukup / Kurang / kurang sekali).*
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 17

Kehidupan saya 18 Minggu dari sekarang :


(Tuliskan tiga hajat atau harapan yang Anda
inginkan setelah menerapkan buku ini)

Terima Kasih Ya Alloh.

--------
ttd

* : Coret yang tidak sesuai dengan keadaan yang


Anda rasakan saat ini.

Setelah itu, tanda tangani dan simpanlah


kertas itu di tempat yang hanya Anda yang tahu.
Jadikan itu sebagai doa rahasia Anda kepada Tuhan.
Selanjutnya, baca dan terapkanlah metode
berterima kasih yang ada dalam buku ini dengan
setulus hati. Insya Alloh, keajaiban terima kasih
akan menyata dalam hidup Anda.
So, selamat menyelami buku ini lebih lanjut
dan selamat meraih keajaiban dalam hidup Anda.
Thanks, syukron, gracias, salamat, arigato, mercy,
terima kasih, atas kepercayaan Anda membaca buku
ini!
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 18

BAGIAN I
Menyingkap Rahasia
TERIMA KASIH

“Meskipun dunia ini penuh


penderitaan, tetapi dunia ini sudah
penuh dengan penawarnya”
(Helen Keller)

Dalam acara-acara syukuran atau ceramah


keagamaan (Islam), sudah sangat lazim didengar
oleh jamaah, kutipan ayat ke-7 Surah Ibrahim dalam
Al-Qur’an yang dibacakan penceramahnya. Yang
maknanya, “Apabila kamu bersyukur, maka akan
ditambah (kenikmatannya). Dan jika kamu kufur
(mengingkarinya), (ingatlah) sesungguhnya azab-Ku
(Tuhan) amat pedih”.
Dalam dunia nyata, sekalipun bersyukur
atau berterima kasih memiliki keutamaan yang
sangat besar, ternyata tidaklah sama dalam hal
aplikasinya di dalam keseharian. Contohnya saja,
dalam buku berjudul Menginstall Nyali Baru tulisan
Bambang Trim, saya menemukan kisah tentang
acara reality show bertema terima kasih yang
penting untuk kita jadikan bahan renungan.
Dalam acara itu, seorang penjaga fotokopi
berniat untuk membebaskan biaya memfotokopi
apabila ada pengguna jasanya yang mengucapkan
terima kasih kepadanya.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 19

Ternyata setelah banyak pengunjung yang


datang, hanya ada satu orang saja yang mengucap
terima kasih kepada si penjaga fotokopi. Sungguh
sebuah fenomena yang miris di zaman ini.
Sebenarnya, sebelum kita memperhatikan
fenomena seperti pada kisah di atas, bila kita
memperhatikan keseharian kita pun, boleh jadi
belum cukup banyak yang benar-benar disyukuri.
Sebagai contoh. Jika Anda adalah salah seorang
karyawan yang biasa duduk bekerja di depan
komputer. Apakah setelah selesai menjalani tugas
keseharian itu, Anda menyisihkan waktu untuk
berterima kasih pada Tuhan atas karunia mata, jari
tangan, dan pikiran sehingga bisa memakai
komputer dengan baik? Berterima kasih pula
kepada mata, jari-jari tangan, dan lainnya, karena
telah banyak membantu Anda dalam bekerja?
Jika menjawab dengan jujur. Saya yakin
tidaklah banyak yang memperhatikan hal itu.
Padahal ucapan terima kasih itu, pada hal sekecil
apapun, pada hakikatnya merupakan hal yang
paling mendasar dalam sikap bersyukur.
Sehingga jangan aneh, jika kita melihat ada
orang yang sudah kaya raya, tapi merasakan
hidupnya tidak bahagia. Ada orang yang telah
mempunyai segala hal dalam hidupnya, tapi ia
merasa hidupnya hampa.
Salahsatu penyebabnya, boleh jadi adalah
karena terlupakannya sikap berterima kasih atau
bersyukur dalam hidupnya. Sehingga Tuhan pun
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 20

memperingatkannya dalam bentuk “penderitaan


hati”. Dan kita semua mengetahui bahwa kadang
kala, siksaan hati itu (apapun bentuknya), lebih
menyakitkan jika dibandingkan dengan siksaan
secara fisik atau penderitaan material semisal sakit
atau kemiskinan. Mengapa demikian? Sebab 80%
lebih aktifitas sangat dipengaruhi oleh hati.
Pada kesempatan lain, saya pun pernah
bertemu dan berbincang cukup lama dengan
seorang pengusaha kaya raya. Dibalik hidupnya
yang serba berkelimpahan, secara fisik ia telah
mengalami kelumpuhan kaki yang dialami justru
ketika kesuksesannya pada saat dalam masa
keemasan atau kejayaan.
Ketika saya bertanya kepadanya tentang
bagaimana perasaannya, ia menjawab bahwa terlalu
banyak hal yang harus disyukuri daripada bersikap
bersedih dengan kemunduran kondisi fisik yang
dialaminya. Lalu ia memberi nasehat pada saya
dengan mengatakan, “Syukurilah apa saja yang
kamu miliki saat ini! jangan sampai terlambat!
Karena jika Alloh sudah terlanjur mengambilnya
kembali dari kamu, maka tidak ada waktu lagi bagi
kamu untuk mensyukurinya”.
Jika direnungkan lebih lanjut, apa yang
dinasihatkan oleh pengusaha itu merupakan hal
yang boleh jadi sangat jarang menjadi perhatian.
Apalagi pada masyarakat perkotaan saat ini. Yang
terkadang melupakan berbagai hal yang penting
bagi kehidupannya sebagai manusia.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 21

Saya jadi ingat dengan nasehat guru sufi


tempat saya bertanya, Abah Aos QS. Pada satu
waktu beliau pernah berkata, “Syukuri apa yang ada.
Bukan yang tidak ada”. Nasehat beliau tiada lain
adalah peringatan bahwa nilai bersyukur itu adalah
pada berbagai kenikmatan yang masih dirasakan
dan dimiliki. Bukan pada hal yang masih dalam
angan-angan atau yang sudah tidak dimiliki lagi.
Karena jika sesuatu sudah hilang dari genggaman,
maka sikap yang seharusnya dilakukan adalah
kesabaran.
Kenikmatan yang belum sempat disyukuri,
tentu akan dihisab pada hari akhirat nanti. Akan
sangat fatal akibatnya jika seseorang sudah banyak
merasakan kenikmatan dalam hidupnya, namun
masih sedikit dalam mensyukurinya.
Mungkin ada yang bertanya lagi, kenapa kita
harus bersyukur atau berterima kasih? Apa
untungnya bagi kita? Semua yang telah digapai
adalah hasil dari kerja keras, mengapa kita harus
berterima kasih segala?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah hal
yang wajar untuk disampaikan. Apalagi di masa
sekarang yang sudah terkepung dengan budaya
materialistik perkotaan. Yang terkesan glamour,
namun menipu alias fatamorgana.
Tapi baiklah. Jika pernyataan-pernyataan
renungan yang saya tuliskan itu masih dipandang
belum bisa meyakinkan secara logis untuk mulai
menerapkan pola hidup berterima kasih, maka
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 22

izinkanlah saya untuk mengetengahkan beberapa


rahasia keajaiban terima kasih yang didasarkan
pada pengalaman atau fakta empirik.
Semoga melalui hal tersebut, bisa sedikit
memberikan gambaran dan membuka jendela
pikiran kita tentang dahsyatnya sikap berterima
kasih. Yang semoga pula bisa menggerakkan hati
kita untuk mulai bergerak menjalani pola hidup
berterima kasih. Berikut ini beberapa rahasia
keajaiban terima kasih yang saya temukan dari
berbagai sumber rujukan :

A. Terima Kasih : Pengundang Kesehatan


Secara penelitian ilmiah, belumlah banyak
yang melakukan riset tentang misteri sikap baik.
Termasuk soal sikap berterima kasih. Namun patut
disyukuri di abad ke- 20, hadirlah Masaru Emoto.
Seorang Doktor asal Jepang yang meneliti air dan
hubungannya dengan ungkapan positif dan negatif
yang diafirmasikan padanya.
Hasil yang mengejutkan memperlihatkan
bahwa ternyata, ungkapan yang diafirmasikan pada
air tersebut sangat mempengaruhi bentuk Kristal
air yang ditelitinya. Termasuk diantaranya jika
ungkapan TERIMA KASIH diafirmasikan pada air.
Kristal air yang diafirmasikan ungkapan yang
positif, memiliki bentuk yang indah dan simetris.
Dan setelah diteliti lebih lanjut, maka air
tersebut memiliki tingkat mineral yang sangat baik
bagi kesehatan orang yang meminumnya. Padahal
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 23

air tersebut hanya diafirmasikan dengan ungkapan


positif saja. Tidak ditambahkan dengan proses
kimiawi apapun. Subhanalloh.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr.
Masaru Emoto itu, salahsatu kesimpulannya adalah,
semakin bagus bentuk simetrikal Kristal air, maka
semakin bagus juga kualitas air itu.
Berikut ini saya akan menampilkan hasil foto
Kristal air yang diafirmasikan ungkapan Terima
Kasih dalam berbagai bahasa di dunia dalam
penelitian Dr. Masaru Emoto. Saya pun akan
menampilkan hasil foto Kristal air yang
diafirmasikan dengan ungkapan negatif. Kita bisa
membandingkan perbedaannya yang mencolok
sekaligus mengagumkan.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 24

Sumber : www.youtube.com/watch?v=wjhNeEjOvxg

Setelah kita mendapatkan bukti nyata


keajaiban ungkapan terima kasih dari hasil
penelitian Dr.Masaru Emoto tersebut, marilah kita
melihat pada diri kita sendiri. Sebagaimana kita
ketahui bersama, 80% lebih tubuh kita adalah air.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 25

Bayangkan saja jika afirmasi ungkapan tersebut


sering kita lakukan pada diri sendiri? Bukankah
keajaiban ungkapan terima kasih itu akan benar-
benar menyata bagi kesehatan kita. Yang sakit insya
Alloh akan menjadi sehat. Dan yang sedang
menjalani upaya penyembuhan akan cepat pulih.
Pantas saja jika Mr. Andrie Wongso, Sang
Motivator No #1 di Indonesia, di dalam salah satu
artikel menerangkan tentang hubungan yang erat
antara kesehatan dan ungkapan terima kasih.
Menurut beliau, seringnya mengucapkan
“terima kasih” mempunyai tiga manfaat. Yaitu :
mengurangi stres, membantu kita memiliki tidur
yang berkualitas dan meningkatkan sistem imun di
dalam tubuh. Menurutnya lagi, menggunakan kata
“terimakasih’ akan memunculkan keajaiban-
keajaibannya tersendiri.
Apa yang dijelaskan oleh Andrie Wongso
tersebut memang bukan omong kosong. Dalam
bukunya yang laris (best seller), Nanang Qosim
Yusuf, Sang Penutur Kesadaran, menulis sebuah
kisah nyata salahsatu stafnya yang berkaitan dengan
keajaiban ungkapan terima kasih yang menguatkan
penjelasan Mr. Andrie Wongso. Berikut kisahnya
(Dengan beberapa penyesuaian bahasa namun tidak
mengubah esensi kisah) :
Istri salah satu staf saya, Dudung Abdul
Hamid, hamil tak lama setelah mereka
menikah. Kabar itu jelas disambut dengan
suka cita. Setelah beberapa waktu berlalu,
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 26

dokter kandungan menyatakan bahwa


kondisi janin itu tidak berkembang dan
disarankan untuk diambil atau dikuret.
Dokter juga menyarankan agar dalam
setahun berikutnya mereka tidak memiliki
anak dulu sampai kesehatan istrinya kembali
seperti normal.
Satu tahun setelahnya, ia dan istrinya
berencana untuk program hamil kembali.
Alloh mengabulkannya. Betapa bahagia hati
Dudung dan istrinya. Namun, sayang janin
dalam kandungan istrinya tidak tumbuh
normal seperti dulu. Istri Dudung benar-
benar terpukul, sedih, dan frustasi. Dokter
menyarankan jika minggu depan kondisinya
masih sama, disarankan untuk diangkat lagi
janinnya.
Dudung Abdul Hamid tetap tegar ketika
mendengar saran dokter itu. Dia percaya
bahwa itu adalah ujian dari Alloh. Dia pun
berdoa kepada Alloh dengan haqqul yaqin
dan menerima semua itu dengan hati yang
terbuka. Salahsatu ucapan doanya adalah :
“Terima Kasih Ya Alloh, anakku sehat,
janin anakku sehat … Janin anakku
berkembang … Janin anakku sehat … Ya
Alloh!
Dia berdoa dan melakukan afirmasi itu terus
menerus. Satu minggu kemudian ketika
mereka kembali berkonsultasi ke dokter,
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 27

ternyata kondisi janinnya sehat. Sekarang


anaknya sudah berusia 1 tahun. (The 7
Awareness : Hal. 33-34)

Membaca kisah nyata tentang keajaiban


terima kasih tersebut, saya jadi teringat dengan
teladan yang dicontohkan oleh Sufi modern asal
Ciamis (Abah Aos Qs) kepada murid-muridnya di
setiap kesempatan pengajian yang dihadirinya.
Dengan jadwal kesibukannya yang tinggi
dalam membimbing murid-muridnya di berbagai
daerah di Indonesia, beliau tidak pernah kenal lelah
menjalankan berbagai ibadah sunnah sejak dini hari
hingga malam hari.
Yang membuat murid-murid Abah Aos Qs
merasa takjub dengan pola hidup beliau adalah,
sebagai murid-murid yang berusia muda, mereka
tidak mampu mengikuti kebugaran beliau yang
begitu prima. Padahal usia beliau sudah tidak muda
lagi. Sudah 70-an tahun.
Ketika beberapa murid bertanya karena
penasaran dengan kebugaran badannya, beliau
hanya mengingatkan mereka tentang pentingnya
berterima kasih kepada Alloh atas karunia-Nya yang
tidak terhitung.
Selidik demi selidik, ternyata Abah Aos Qs
selalu memegang prinsip berterima kasih pada
Alloh SWT dengan jalan beristiqomah (konsisten)
melaksanakan berbagai amal ibadah sunnah dari
Shubuh hingga dini hari. Hal ini telah disaksikan
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 28

oleh murid-muridnya. Mulai dari kelas seorang Kyai


sampai dengan tukang sampah.
Jika ada seseorang yang memuji beliau
tentang pola hidupnya yang fulltime dzikir, maka
beliau sering berkata bahwa beliau hanya ingin
meneladani Rosululloh saw yang memegang prinsip
syukur dengan kukuh. Sampai-sampai karena ingin
selalu bersyukur, kaki Rosululloh saw sering jadi
bengkak karena terlalu banyak beribadah.
Subhanalloh!
Selain kisah-kisah dan fakta di atas, saya
memiliki satu kisah nyata lagi yang mengungkap
keajaiban terima kasih. Kisah ini menjadi salah satu
kisah yang menginspirasi saya pada saat masih
menjalani ikhtiar kesembuhan. Berikut kisahnya :
Di sebuah rumah sakit, seorang lelaki muda
berjalan gontai bertumpu pada tongkat.
Wajahnya pucat pasi dan dari mulutnya
terdengar suara menahan sakit. Saat ada
orang yang bertanya tentang kabarnya hari
itu, ia menjawab berusaha tenang,
“Alhamdulillah, seperti biasa aja kang, Allah
sedang menggugurkan dosa-dosa saya”.
Lelaki muda itu, adalah seorang pemuda
yang cerdas, ganteng, ramah, humble, dan
sangat komunikatif. Namun akhir-akhir ini
dia begitu ringkih. Sakit yang menyerang
sebagian besar anggota tubuhnya nyaris
membuatnya tidak mampu berbuat apa-apa,
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 29

selain erangan yang coba ditahan dengan


senyuman sabarnya.
Dia divonis mempunyai penyakit lupus di
badannya. Sebuah penyakit yang dalam
dunia medis dikenal dengan Systemic Lupus
Erythematosus (SLE). Dimana sifat
penyakitnya adalah sistem kekebalan tubuh
yang menyerang tubuh diri sendiri. Sehingga
jika sakit ini sedang kambuh, seseorang
merasakan sakit yang luar biasa.
Hari itu, penyakitnya sedang kambuh. Dan
tengah menyerang kaki dan tangannya yang
sebelah kanan. Sudah sejak lama, dia
menerima sakit itu. Namun, intensitas
kambuhnya baru memuncak ketika lima
tahun terakhir. Jika awalnya kambuh enam
bulan sekali, maka kala itu sudah sampai
hingga sebulan sekali. Hal itu dipicu oleh
aktifitasnya yang padat.
Selain menggerogoti kesehatan tubuhnya,
penyakit itupun telah menguras juga hampir
semua penghasilannya. Sekali terapi di luar
kota, dia bisa menghabiskan uang 10-12 juta.
Karena memang penyakit itu masih jarang
ada dokter ahlinya. Dan belum ada pula obat
yang secara pasti bisa menyembuhkan
penyakit itu. Hanya obat penahan rasa sakit
saja yang dapat mengurangi sedikit efek
penyakit ini. Tapi itupun lagi-lagi, hanya
memberi efek sedikit. Sedangkan efek
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 30

samping obatnya itu sendiri, menjadi


tambahan tersendiri yang membuat
tubuhnya semakin lemah.
Pada suatu waktu disaat sedang suasana
psikologisnya lemah, ia mengeluh pada
sahabat dekatnya. “Kalau terus berobat, saya
tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan anak
istri. Apalagi, dengan banyak berada di
rumah, otomatis sumber penghasillan pun
akan semakin berkurang, ujarnya dengan
mata berkaca-kaca.
Sahabatnya itu, yang juga merupakan
seorang dokter. Hanya bisa menghibur
semampunya saja. Dan hari itu, dia mencoba
mengingatkan pada sahabatnya yang sedang
hampir putus asa tersebut, dengan sebuah
kisah inspiratif yang pernah mereka dengar
bersama dari ustadz tempat mereka mengaji.
Kisah tentang seorang pemuda di Iran yang
tertidur di sebuah areal pekuburan. Saat
tertidur itulah, dia melihat semua penghuni
kuburan tersebut dalam wujud yang tidak
menyeramkan. Diantara kerumunan orang-
orang itu, terdapat salah seorang lelaki yang
sangat indah wajahnya, harum baunya, dan
bercahaya perawakannya.
“Siapa dia?”, tanya pemuda itu kepada salah
seorang diantara ahli kubur itu.
“Dia adalah orang yang termulia diantara
kami”, jawabnya.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 31

Kemudian pemuda itu menghampiri sang


lelaki bercahaya lalu bertanya, “Sebab apa
engkau menjadi orang termulia disini?”
Dia menjawab, “Itu adalah ketetapan dari
Tuhanku. Dia-lah yang berkehendak aku
begini”
“Tapi sebabnya apa?”, tanya sang pemuda
bernada mendesak.
“Ketika aku hidup, aku adalah orang fakir dan
terus didera sakit. Tapi aku berusaha sabar
dengan semua itu. Aku senantiasa
berterimakasih pada Tuhanku. Karena
melalui sakit itulah, dosa-dosaku pun
berguguran. Itu terus aku lakukan hingga ajal
menjemputku”, jawab sang lelaki.
Seketika itu sang pemuda terbangun. Dan
setelah itu, berusaha mencari tahu siapa
lelaki bercahaya yang hadir di dalam
mimpinya. Pada akhirnya, ada seseorang
yang memberitahunya bahwa di kompleks
pemakaman itu terdapat makam seorang
lelaki miskin dan sering sakit-sakitan yang
tak dikenal.
Mungkin itulah makam lelaki miskin yang
ditemui pemuda itu di dalam mimpinya.
Karena ciri-cirinya amat sesuai.
Mendengar kisah yang diceritakan lagi oleh
sahabatnya itu, sang lelaki kembali
bersemangat dalam menjalani cobaannya.
Dan sejak saat itu pula, senyuman ikhlas
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 32

selalu tersungging di wajahnya. Dia tidak


mau lagi mengeluh dengan keadaannya.
Dalam kesehariannya, ia selalu berusaha
untuk mengucap syukur dan terima kasih
atas semua anugerah yang telah diberikan
Tuhan kepadanya.
Seminggu setelah itu, lelaki muda itu
mengabari sahabatnya bahwa episode
sakitnya sudah berlalu. Kesehatannya telah
pulih kembali. Bahkan, setahun kemudian dia
menjadi seorang pembicara di sebuah
seminar dan dia terlihat begitu fresh, dan
penuh semangat. Dan kini, ia telah
merasakan buah dari rasa terima kasih.
Sebuah kisah inspiratif. (Diadaptasi dengan
tanpa mengurangi esensi kisah, dari kisah
nyata pada buku 114 Kisah Nyata Doa-Doa
Terkabul : Hal. 228 – 232).

Demikianlah sekelumit pengalaman dan


fakta empirik yang menunjukkan dengan nyata
“keajaiban terima kasih” sebagai pengundang
kesehatan.

B. Terima Kasih : Pengikat Kebahagiaan


Anthony Robbins, seorang pakar Neuro-
Linguistic Programming (NLP) yang juga adalah
salah satu trainer dan motivator terbaik di dunia,
pernah menjelaskan bahwa yang merasa paling
berbahagia dari ribuan klien dan peserta yang
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 33

mengikuti pelatihannya merupakan orang-orang


yang memiliki kemantapan dalam attitude of
gratitude (sikap berterima kasih/bersyukur).
Mengapa sikap berterima kasih memiliki
daya yang ampuh bagi kebahagiaan? Sandra Anne
Taylor, penulis buku Quantum Success yang juga
merupakan seorang konselor psikologi, memberi
penjelasan bahwa sikap berterima kasih atau
penghargaan merupakan energi magnetis yang
menciptakan resonansi kebahagiaan ke dalam diri
seseorang. Semakin bersyukur seseorang, maka
semakin besarlah daya tarik kebahagiaan yang
datang kepadanya.
Pantaslah jika Charles Fillmore pernah
menulis, “Ada hukum pikiran yang melekat bahwa
kita meningkatkan apapun yang kita puji dan hargai.
Semua makhluk hidup merespon pujian dan ucapan
syukur”.
Tentu yang menjadi pertanyaan, apakah
penjelasan logis dari hal tersebut? Nathaniel
Lambert, seorang peneliti senior di Florida State
University, Tallahasse pernah melakukan sebuah
penelitian tentang ucapan terima kasih. Salahsatu
kesimpulan yang didapatkannya ialah "ketika
menyampaikan terima kasih, seseorang akan
memusatkan perhatian pada hal baik yang telah
dilakukan oleh orang tersebut. Itu membuatnya
melihat mereka dari sudut pandang positif dan
membantunya memusatkan perhatian pada ciri-ciri
baik mereka".
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 34

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


ucapan terima kasih memiliki korelasi dengan
ketenangan dan kebahagiaan. Karena membantu
orang yang mengucapkannya, untuk selalu dalam
fokus dalam sudut pandang yang positif. Hingga
mampu memusatkan perhatian hanya pada hal-hal
yang baik dari orang lain.
Bandingkanlah dengan orang-orang yang
tidak merasakan kebahagiaan. Mereka memiliki
kecenderungan untuk berfokus dan memiliki sudut
pandang yang negatif. Jika sedang bersama
oranglain, perhatiannya akan terkuras pada hal-hal
yang mengkhawatirkannya.
Maxwell Matz pernah menulis bahwa ciri-ciri
ketidak bahagiaan setidaknya ada tujuh hal yang
disingkat dengan FAILURE (Kegagalan). F mewakili
kata Frustation (Tertekan), A mewakili kata
Agressiveness (sikap agresif/menyerang oranglain), I
mewakili kata Insecurity (merasa terancam), L
mewakili kata Loneliness (Perasaan sepi/kesepian),
U mewakili kata Uncertainty (merasa ragu-
ragu/berprasangka), R mewakili kata Resentment
(kecil hati), dan E mewakili kata Emptiness (merasa
kosong).
Melalui ungkapan terima kasih, maka akan
membantu seseorang untuk terlepas dari ketujuh
hal tersebut. Karena sebagaimana hasil penelitian
Lambert tadi, ungkapan terima kasih membantu
seseorang untuk selalu di dalam fokus, sudut
pandang, dan perhatian yang positif. Walhasil dalam
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 35

keseharian pun ia akan mudah membaur dalam


masyarakat. Terbebas dari perasaan sepi, merasa
kosong apalagi frustasi.
Dengan demikian, jelaslah bahwa ucapan
terima kasih merupakan pengikat kebahagiaan.
Siapapun yang ingin merasakan kebahagiaan dalam
hidupnya, maka membiasakan diri dalam pola hidup
berterima kasih merupakan jawaban yang bijak
sekaligus tepat.

C. Terima Kasih : Pemantik Rezeki


Pada suatu hari, saya pernah membaca
sebuah kisah nyata yang menceritakan seorang
tukang becak di Klaten Jawa Tengah. Saya kira, kisah
nyata ini penting untuk dituliskan dalam buku ini.
Karena menurut saya mempunyai nilai moral yang
inspiratif ditengah hiruk pikuk perkotaan yang
terkadang melenakan. Sekaligus menjadi salahsatu
bukti nyata, tentang keajaiban terima kasih bagi
hadirnya kemudahan rezeki.
Anto, sebutlah namanya demikian. Adalah
seorang lelaki setengah baya yang sudah cukup
lama mengais rezeki sebagai tukang becak. Dan
lewat mengayuh becaknya itulah, ia menghidupi
keluarganya sehari-hari.
Namun ada yang berbeda pada Anto bila
dibandingkan dengan kebanyakan tukang becak
lainnya. Apa bedanya? Anto adalah tukang becak
yang selalu menggratiskan ongkos becaknya pada
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 36

hari jum’at. Di hari itu, ia tetap mengayuh becak.


Tapi, ia tidak pernah memungut biaya sepeser pun
kepada penumpang becaknya.
Bagi Anto, hal itu merupakan cara yang ingin
dilakukannya untuk berterima kasih kepada Alloh.
Terutama atas anugerah kesehatan yang diberikan
padanya selama ini. Sehingga ia bisa mengais rezeki
dari hari ke hari. Jika oranglain bersyukur pada
Tuhan melalui sedekah uang atau barang. Maka ia
berterima kasih kepada Tuhan melalui tenaga saja.
Sesuatu yang ia bisa lakukan dalam keadaan
ekonominya yang serba terbatas.
Pada suatu Jum’at, di tempat Anto biasa
mangkal, datanglah seorang penumpang wanita
menghampirinya. Rupanya penumpang tersebut
berasal dari daerah yang jauh. Penampilannya
parlente. Ia tidak bertanya berapa ongkosnya.
Langsung naik saja.
Setelah sampai di tempat yang dituju,
penumpang itu pun memberikan sejumlah uang
kepada Anto, tetapi ditolaknya. “Maaf bu, saya telah
berjanji pada Alloh di setiap hari Jumat saya akan
menggratiskan seluruh penumpang saya. Ini adalah
janji saya”, jawab Anto ringkas.
Si ibu itu terlihat kaget dan hanya bisa diam
seribu bahasa dengan sikap Anto. Hal itu merupakan
sesuatu yang aneh sekaligus jarang pada saat ini. Ia
masih tidak percaya sambil bertanya dalam hatinya,
apa iya ada tukang becak yang mau menggratiskan
tumpangannya?
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 37

Dengan rona tidak yakin hatinya berkata lagi,


“Jarang ada orang kayak gini. Tapi saya akan
membuktikannya kembali. Jumat besok saya akan
naik lagi becaknya. Aku penasaran apakah ia saja
masih menolak atau malah menerima?”.
Dan demikianlah, pada Jum’at berikutnya ibu
tadi memang naik becak yang sama. Dan, kembali
lagi Anto tetap tidak mau menerima uang yang
diberikan kepadanya.
Setelah peristiwa yang kedua itu, barulah si
ibu tahu bahwa Anto memang konsisten untuk
menggratiskan ongkos becaknya di hari Jum’at.
Kagum dengan sikap Anto tersebut, terbersit dari
hatinya untuk datang ke rumah Anto sekaligus ingin
memberi hadiah. Sesuatu yang sudah ia niatkan jika
Anto kembali menolak uang yang diberikannya.
Akhirnya, disaat Anto ingin kembali ke
tempatnya mangkal, si ibu meminta untuk bisa
berkunjung ke rumahnya dan berkenalan dengan
keluarganya. Anto yang memang berhati lembut,
tidak menolaknya. Ia pun tidak berpikir macam-
macam, selain hanya ingin berbuat baik kepada
siapapun yang mau bersilaturahmi ke rumahnya.
Sesampainya di rumah Anto, wanita itu
disambut hangat. Rumah Anto memang sangat
sederhana. Namun sikap yang ditunjukkan oleh
Anto dan istrinya itu, telah membuat sang wanita
semakin kagum dan tersentuh. Sehingga, sebelum
pulang, wanita tersebut berkata kepada Anto,
“Kebiasaan terpuji bapak telah menyadarkan saya,
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 38

yang selama ini menghabiskan waktu hanya untuk


mengais harta tanpa sedikit pun pernah memikirkan
nasib orang lain. Lewat bapak saya belajar tentang
ilmu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan.
Karena itu, izinkanlah saya untuk mengajak bapak
sekeluarga berangkat haji tahun ini. Semoga bapak
tidak menolak”.
Tentu saja Anto kaget. Ia tidak menyangka
kebiasaan “becak gratisnya” di hari jumat itu, telah
mendatangkan rezeki yang luar biasa besar baginya
dan keluarganya. Dia sangat bersyukur. Karena
walaupun hidup dalam kesederhanaan, Tuhan
berkenan memberikannya rezeki untuk terpanggil
ke Tanah Suci. Menunaikan salah satu rukun Islam.
Subhanalloh!
Sejurus dengan kisah tukang becak naik haji
tersebut, ada pula satu kisah yang tidak kalah
inspiratif. Sebuah kisah nyata, yang menunjukkan
bukti nyata keajaiban berterima kasih. Kisah yang
inspiratif ini, menceritakan seorang anak yatim yang
telah sukses mengais rezeki dengan menjadi salah
seorang penjual Soto paling terkenal dan laris manis
di Jakarta.
Sebutlah namanya Cak Asim, seorang anak
yatim yang sejak kecilnya menghabiskan banyak
waktu untuk bekerja keras membantu usaha sang
paman di Jakarta.
Ketika remajanya, karena Cak Asim rajin
menyisihkan uang dari penghasilan yang didapat
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 39

dari pemberian sang paman, ia pun akhirnya


mampu membuka usaha Soto secara mandiri.
Dengan keterampilannya dalam meracik
bumbu rahasia Soto yang dijualnya, semakin hari
jualan Soto Cak Asim jadi semakin banyak yang
berminat. Dari hari ke hari, selalu saja Soto yang
dijualnya habis dengan cepat.
Tapi sebenarnya bukan itu yang istimewa
dari kesuksesan Cak Asim. Yang menjadi unik
darinya justru adalah kemurahan hati Cak Asim
untuk membagikan rumus rahasia Soto yang
dijualnya itu.
Jika ada pelanggan yang ingin mengetahui
rahasia kelezatan soto yang dijualnya, Cak Asim
tidak merasa keberatan untuk memberikan
penjelasan tentang bumbu atau bahannya kepada
sang pelanggan.
Saat dikatakan kepadanya apakah ia tidak
takut jika terus menerus membagikan resep Soto
yang dijualnya? Cak Asim justru mengungkapkan
bahwa hal itu merupakan cara berterima kasih pada
Tuhan, atas karunia rezeki yang kini telah
dirasakannya. Juga sebagai cara beliau, untuk
berbagi kebahagiaan dengan sesama.
Selain itu, ia pun ingin pula pelanggan yang
datang ke tempat jualannya itu, pada suatu saat bisa
membuat sendiri Soto hasil racikannya di rumahnya
masing-masing. Tentu saja harganya akan lebih
murah dan bisa dinikmati bersama keluarga. Tidak
harus selalu mengantri di warung soto miliknya.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 40

Bukan itu saja. Sebagai seseorang yang


pernah merasakan pahit getirnya anak yatim, Cak
Asim ingin agar kesuksesan yang telah dirasakan
olehnya saat ini, dapat pula dirasakan oleh lebih
banyak lagi orang. Bagi Cak Asim hal itu adalah
sesuatu yang membahagiakan baginya.
Dari waktu ke waktu, sekalipun Cak Asim
tidak berhenti berbagi resep sotonya kepada para
pelanggan yang ingin mengetahui, warung Soto
miliknya tetap saja laris manis. Bahkan pelanggan
yang datang semakin banyak saja.
Subhanalloh, itulah buah manis yang telah
dirasakan oleh Cak Asim. Karena niat tulusnya
untuk berterima kasih pada Tuhan lewat berbagi
resep, maka rezeki Cak Asim semakin melimpah dan
warung sotonya semakin banyak pelanggan.
Pembaca sekalian, jika meresapi lebih jauh
dua kisah di atas, tentu kita akan melihat bahwa
berterima kasih merupakan salahsatu pemantik
rezeki. Anto dan Cak Asim hanyalah dua contoh dari
banyak orang yang telah merasakan daya ajaib
berterima kasih. Terutama berterima kasih atau
bersyukur pada Tuhan.
Menurut saya, hal itu sebenarnya bukan
sesuatu yang aneh. Salah satu Nama Agung Alloh
SWT adalah Asy-Syakuur yang bermakna Maha
Berterima Kasih. Jika seseorang pandai dalam
berterima kasih, tentu Tuhan akan lebih banyak lagi
memberikan balasan. Karena Tuhan adalah Sang
Maha Berterima Kasih.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 41

Pantas saja Al-Imam Hasan Al-Bashri ra


pernah berkata, “Kebaikan itu memberi cahaya
dalam hati, melahirkan kekuatan bagi tubuh, dan
membuka pintu rezeki”.
Jadi, setelah kita mengetahui berbagai
pengalaman, kisah nyata, serta fakta empirik
tentang keajaiban terima kasih, apalagi yang kita
tunggu? Bukankah ini saat yang tepat untuk
menguatkan tekad dan memantapkan niat dalam
menerapkan pola hidup berterima kasih? Benar
sekali. Inilah saat yang tepat bagi kita untuk
bersegera menjalani pola hidup berterima kasih.
Bagaimanakah pola hidup berterima kasih tersebut?
Marilah kita lanjutkan untuk membaca bagian
berikutnya. Yaitu Bagian MENJEMPUT KEAJAIBAN
TERIMA KASIH. Selamat membaca dan menjemput
keajaiban Anda! Terimakasih yang sebesar-
besarnya telah menemani saya untuk membaca
buku ini sampai dengan bagian ini dan selanjutnya!
Gracias!
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 42

BAGIAN II
Menjemput Keajaiban
TERIMA KASIH

“Mengetahui saja tidak cukup, kita


harus menggunakannya. Kemauan saja
tidak cukup, kita harus melakukannya”
(G O E T H E)

Setelah dalam bagian sebelumnya kita


menyelam di dalam samudera rahasia keajaiban
terima kasih, maka pada bagian ini saya ingin
mengajak Anda untuk sama-sama belajar tentang
penerapan pola hidup berterima kasih.
Perlu Anda ketahui, dalam bagian ini kita
tidak akan belajar tentang bagaimana berterima
kasih dalam pengertian retorika atau komunikasi.
Melainkan tentang bagaimana mengelola pikiran
dan hati, agar terbiasakan menjadi pribadi yang
berterima kasih.
Hakikat dari menjemput Keajaiban Terima
Kasih tidak bermakna memperbaiki retorika atau
gaya berbicara dalam mengungkapkan terima kasih.
Tidak demikian. Bagaimanapun, kita semua telah
memiliki Software atau perangkat lunak manual
yang diberikan Tuhan semenjak lahir untuk bisa
mengetahui hal-hal tersebut. Yaitu melalui daya
pikiran kita.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 43

Yang akan lebih kita fokuskan disini yaitu


bagaimana mengelola hati dan pikiran kita agar
menjadi pribadi berkesadaran (awareness) yang
tulus. Yaitu dalam berterima kasih pada berbagai
hal yang penting dalam hidup. Untuk selanjutnya
menjadikannya sebagai sarana bagi pencapaian
hidup yang lebih baik dan lebih indah. Seperti dalam
istilah bahasa Sunda yang sering saya dengar dari
guru ruhaniah saya, Abah Aos Qs, NGEUNAH
NYAWA BETAH JASAD. Arti bebasnya : nyawa atau
ruh merasa nyaman, dan jasad atau jasmani menjadi
kokoh alias selalu sehat dalam menjalani aktifitas.
Amin.
Dan untuk mengawali pembahasan pada
bagian ini, marilah sejenak kita berkaca pada diri
kita sendiri. Tentang seberapa banyakkah yang kita
syukuri sampai dengan saat ini? Mulai dari hal-hal
yang ada pada diri dan kenikmatan yang kita
rasakan selama ini (Inside things) hingga yang ada di
sekitar kita (outside things). Apabila jawabannya
adalah sudah cukup bersyukur atau berterima kasih,
maka saya kira Anda tidak perlu membaca buku ini
lebih lanjut. Karena berarti Anda sudah
menjalankan pola hidup berterima kasih dengan
cukup baik.
Tapi jika jawabannya adalah belum atau
Anda masih ragu-ragu, itu artinya kita akan sama-
sama melangkah untuk mengetuk pintu syukur yang
pertama. Apakah itu? Itulah muhasabah
(instrospeksi diri).
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 44

A. Muhasabah (Instrospeksi Diri)


Muhasabah ialah pintu awal yang harus kita
lakukan agar bisa menjemput keajaiban terima
kasih dengan baik. Hingga pada akhirnya, kita bisa
merasakannya secara nyata dalam kehidupan kita.
Apa sajakah yang harus kita instrospeksikan
tersebut?
Pertama, kita harus mengetahui hal-hal apa
saja yang sudah dan belum disyukuri selama ini.
Baik dengan cara diungkapkan melalui hati, lisan,
doa, maupun melalui cara lainnya. Caranya : Buatlah
daftar hal-hal yang sudah dan belum kita syukuri.
Lalu berikan penilaian sendiri. Sebagai langkah awal
catatlah setidaknya 31 hal. Berikut contoh tabel
muhasabah-nya :

TABEL MUHASABAH SYUKUR

Keterangan
No Uraian Hal Bentuk Syukur
Syukur
1. Agama Ibadah Belum
2. Istri Lisan dan doa Sedikit
3 Kesehatan Lisan, doa & Sedikit
berolah raga
4 … … …

Kemudian, nilailah sendiri NILAI SYUKUR


Anda. Sedikit berbagi saja. Ketika pertama kali saya
membuat tabel ini dan menilainya sendiri.
Sejujurnya sangat JEBLOK alias buruk. Karena
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 45

banyak hal yang terlewat dari syukur. Sampai


dengan saat ini pun, saya masih terus berusaha
untuk memperbaiki Nilainya. Setidaknya melalui
penulisan daftar ini, saya jadi tidak sering terlena
dan terlupakan dari berterima kasih pada hal-hal
yang sudah Tuhan anugerahkan pada saya. Amin.
Kedua, setelah Anda membuat daftar itu.
Maka catatlah kembali semua hal itu dalam Tabel
Daftar Prioritas Syukur Pada Bulan ini. Tabel ini
berfungsi sebagai pijakan dalam menjalankan
Program 31 Hari Berterima Kasih yang akan kita
terapkan pada langkah berikutnya dalam bagian
buku ini. Sebagai saran, pilihlah terlebih dahulu hal-
hal yang bisa disyukuri secara lisan dan hati. Berikut
contoh tabelnya :

TABEL PRIORITAS TERIMA KASIH

Uraian Hal Yang Uraian Hal Yang


No No
Harus Disyukuri Harus Disyukuri
1 Agama 12 Pikiran
2 Orangtua 13 Hati
3 Istri 14 Sist. Pencernaaan
4 Anak 15 Sist. Saraf tubuh
5 Sahabat 16 Sist. Pernafasan
6 Teman 17 Kesehatan
7 Pendidikan 18 Bakat
9 Pekerjaan 19 Guru
10 Adik/Kakak/Sdr 20 Gaji
11 Panca Indera 21 ……… dst
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 46

Setelah Anda menuliskan tabel tersebut


sampai dengan 31 hal. Maka langkah Ketiga yaitu
membuat TABEL PERNYATAAN NIAT SYUKUR atas
31 Hal yang telah dituliskan pada tabel tersebut.
Mengapa kita perlu membuat ini? Apa pentingnya
niat (intention)? Sebagaimana yang sering kita
dengar dari para penceramah ataupun para trainer
pengembangan diri, segala sesuatu yang dilakukan
itu sangat tergantung dengan niatnya. Dan niat itu
sendiri, memiliki rahasia tersendiri dalam
pencapaian segala sesuatu. Di sebagian training
yang pernah saya hadiri, sering mengulas
pembahasan niat secara khusus dalam satu sesi. Hal
itu dilakukan agar sesuatu yang akan dilakukan, bisa
terlaksana dengan baik.
Bahkan dalam sebuah hadits saya pernah
membaca, bahwa sesiapa yang berniat kebaikan
maka akan dicatatkan padanya satu kebaikan. Satu
niat kebaikan saja, maka dinilai oleh Tuhan sebagai
satu kebaikan.
Jika satu niat saja dinilai baik oleh Tuhan,
maka itu menunjukkan bahwa Niat mempunyai nilai
yang istimewa. Alangkah baiknya jika kita memulai
segala yang baik, dengan meniatkannya terlebih
dahulu.
Mengapa demikian? Agar menjadi daya
dorong positif bagi aktifitas yang diniatkan. Hal
tersebut merupakan pernyataan yang sering
diungkapkan oleh salah seorang Trainer terbaik di
dunia asal Mesir. Yaitu Dr. Ibrahim Elfiki.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 47

Oleh karena itu marilah kita mulai dengan


berniat. Berikut contoh tabelnya :

TABEL PERNYATAAN NIAT SYUKUR

Pernyataan Muhasabah
No Uraian Hal
dan Niat Syukur
1. Agama Pernyataan Muhasabah :
Ya Tuhanku, maafkanlah aku
yang telah lalai dan lupa dalam
Mensyukuri nikmat agama yang
telah Engkau anugerahkan.
Pernyataan Niat :
Maka mulai saat ini, aku berniat
Untuk memperbaiki Rasa terima
kasihku atas anugerah-Mu yang
besar ini. Terima Kasih Ya
Tuhanku.
2. Istri Pernyataan Muhasabah :
Ya Tuhanku, maafkanlah aku
yang telah lalai dan lupa dalam
Mensyukuri anugerah istri yang
telah Engkau berikan padaku.
Pernyataan Niat :
Maka mulai saat ini, aku berniat
Untuk memperbaiki Rasa terima
kasihku atas anugerah-Mu ini.
Terima Kasih Ya Tuhanku.
3 …… Pernyataan Muhasabah :
……
Pernyataan Niat :
……
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 48

Afirmasikanlah (teguhkanlah) pernyataan


muhasabah dan niat yang telah Anda tuliskan itu
pada waktu yang khusus. Yang memungkinkan bagi
Anda, untuk mengungkapkannya dengan penuh
penghayatan (khusyu). Misalnya setelah Anda
selesai melaksanakan ibadah harian Anda atau saat
akan tidur.
Oleh karena itulah, untuk memudahkan bagi
Anda dalam menerapkan tahap Muhasabah ini,
maka siapkanlah buku kecil yang khusus untuk
menuliskan tabel-tabel tersebut. Agar bisa Anda
bawa kemana pun dan bisa menjadi bahan
pengingat bagi Anda.
Saya menyarankan Anda untuk melakukan
afirmasi muhasabah dan niat tersebut paling sedikit
2x sehari selama 7 hari berturut-turut. Dan sekali
lagi! Siapkanlah tempat dan waktu khusus yang
memungkinkan bagi Anda untuk melakukan
afirmasi dengan penuh penghayatan. Semoga Tuhan
memudahkan jalan Anda untuk melaksanakan
instrospeksi syukur ini. Amin.
Setelah kita melalui pintu pertama dalam
perjalanan menjemput keajaiban terima kasih ini,
maka marilah kita masuki pintu yang selanjutnya.
Apakah itu? Yaitu Pembersihan Virus-virus Syukur.

B. Pembersihan Virus-virus Syukur


Bagaimanapun juga, berterima kasih atau
bersyukur merupakan salahsatu aktivitas yang
berkaitan dengan hati. Oleh karena itulah, syukur
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 49

atau terima kasih sangat mudah sekali terhalang


oleh kehadiran virus-virus yang menjangkiti hati.
Sedemikian sehingga menghambatnya menjadi
pribadi berterima kasih. Dan menjadi penghalang
baginya untuk merasakan keajaiban dari syukur
atau terima kasih itu sendiri.
Apa saja virus-virus penghambat syukur?
Dan bagaimanakah caranya membersihkan virus-
virus tersebut? Mari kita bahas bersama.
Sejauh yang saya pelajari dan dapatkan dari
berbagai sumber, setidaknya ada 4 Virus yang
sering jadi penghalang dan penghambat bagi
seseorang untuk berterima kasih atau bersyukur
secara sempurna. Mari kita ulas lebih lanjut
keempat virus tersebut.
Pertama, Dendam Kesumat. Virus ini biasa
menjangkiti hati seseorang, dengan diawali oleh
ketidak mampuan diri untuk memaafkan atau
melupakan kesalahan yang dilakukan oleh orang
lain. Lama kelamaan, karena sikap benci itu
didiamkan begitu saja dalam hati. Akan berubah
menjadi dendam kesumat yang kemudian
menyebabkannya tidak ingin mengingat jasa dan
kebaikan apapun dari orang yang dibencinya.
Padahal boleh jadi orang yang dibencinya itu
adalah orang yang sangat berjasa padanya. Oleh
karena tidak mau mengingat jasa itulah, maka
sangat kecil kemungkinannya untuk berterima kasih
kepadanya. Sebab ia pandang tidak punya nilai
berarti apapun bagi kehidupannya.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 50

Boleh jadi yang menjadi alasan adalah hal


yang kecil atau ringan. Namun karena dianggap
sepele dan tidak segera diperbaiki, maka setan atau
nafsu buruk dalam diri semakin memanasi dan
mengingatkannya pada keburukan orang itu.
Sebagai contoh. Ada seorang anak yang
pernah merasa tersinggung pada ibunya karena
tidak dibelikan sebuah celana sekolah. Beberapa
bulan kemudian, ia melihat sang ibu membeli
berbagai accesoris dan perhiasan semisal emas,
sepatu dan tas. Timbullah dalam hati sang anak
perasaan benci pada ibunya. Karena ia merasa sang
ibu tidak peduli padanya yang sekedar meminta
dibelikan celana sekolah saja.
Waktu semakin berjalan, si anak melihat rak
sepatu yang penuh dengan koleksi sepatu sang ibu.
Mulailah dendam kesumat itu muncul hingga
akhirnya sang anak bersikap acuh tak acuh pada
ibunya. Ketika ibunya sedang sakit, si anak tidak
mendoakannya sama sekali. Ia malah sibuk dengan
aktivitasnya sendiri.
Jika kita melihat kisah diatas, tentu apa yang
dilakukan sang anak merupakan hal yang tidak
benar. Karena ia melupakan jasa-jasa sang ibu yang
telah mengandung 9 bulan, melahirkan, mengasuh,
dan mengurusnya sampai dengan ia besar. Tapi
dilain pihak, karena perasaan kesal yang
dipendamnya itu tidak diperbaiki, maka jadilah itu
sebagai dendam kesumat. Sedemikian sehingga ia
acuh tak acuh pada ibunya.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 51

Walhasil menyebabkan si anak menjalani


kehidupan menjadi pribadi yang tidak bersyukur
atas karunia orangtuanya. Padahal saya pernah
membaca dalam sebuah hadits yang menyebut
bahwa barangsiapa yang mau bersyukur kepada
Tuhan dan kepada orangtuanya, maka Tuhan akan
menjaganya dari bencana, memanjangkan usianya,
menghidupkannya dengan kehidupan yang baik,
dan membalikkan keadaannya kepada keadaan yang
lebih baik daripada sebelumnya.
Yang tidak kalah pentingnya juga soal bahaya
dendam kesumat atau kebencian ini ialah
bahayanya pada kesehatan. Menurut Richard
Anderson sebagaimana dikutip oleh Priatno H.M
(2007) menyebutkan bahwa ketika kita marah,
ludah akan jadi beracun. Dan jika ludah tersebut
diambil lalu disuntikkan ke binatang kecil, maka ia
akan segera mati. Begitu pula menurut Michael
Bennet, seorang pakar NLP. Menurut beliau, jika
seseorang mengalami trauma dimana ada akar-akar
kebencian atau ketakutan yang dibiarkan terus,
maka seiring waktu akan muncul semacam
“tumbuhan” di otaknya. Apabila diberikan sinar X
khusus ke otak, maka akar tumbuhan itu akan
terlihat. Yang membuatnya jadi bahaya adalah : jika
dibiarkan maka akan mengakibatkan kanker.
Sungguh sesuatu yang membahayakan
bukan? Oleh karena itulah virus dendam kesumat
ini, sebesar dan seberat apapun itu, harus segera
dibersihkan dari dalam hati.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 52

Tentu Anda akan bertanya lagi, bagaimana


caranya untuk membersihkan virus dendam ini?
Kita akan membahasnya setelah mengulas semua
virus yang menjadi penghambat dan penghalang
syukur atau berterima kasih.
Kedua, Rendah Diri. Virus ini biasa datang
dang menghinggapi hati seseorang yang tidak
mampu memaafkan kelemahan atau kegagalan
dirinya. Sedemikian sehingga, ia sering tertimpa
perasaan kecewa pada Tuhan jika sedang ada
masalah. Dan jika ia sedang bersama oranglain,
maka ia tidak merasa perlu untuk tampil sebagai
pribadi yang percaya diri. Semua itu dikarenakan ia
merasa bahwa ia tidak cukup baik untuk aktif
melakukan sesuatu dalam kehidupannya.
Yang sering menjadi masalah dari virus ini
ialah, seseorang jadi kehilangan sense of respect atau
kemampuan menghargai pada diri sendiri. Yang
kemudian berujung ia tidak merasa ada hal yang
harus disyukurinya. Dari hari ke hari yang
dilaluinya, selalu dipenuhi dengan keluhan dan
keluhan saja.
Orang yang rendah diri, misalkan saja ia
adalah seorang cleaning service (pekerja bidang
kebersihan). Saat ia berhadapan dengan seorang
pekerja Bank, ia akan mengeluh dalam hatinya
mengapa Tuhan tidak menjadikannya seperti
pegawai Bank itu? Sementara kepada pekerja Bank
itu sendiri, ia memandang sebagai orang yang lebih
bahagia atau senang daripada dirinya.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 53

Padahal jika ia mau berterima kasih pada


Tuhannya, maka ia akan melihat bahwa Tuhan
sudah berbaik hati memberikan ia pekerjaan
walaupun hanya jadi seorang cleaning service.
Di zaman seperti saat ini, begitu banyak
sarjana yang tidak memiliki pekerjaan alias
menganggur. Dan jika pun ada pejabat ataupun
pekerja kantoran, ternyata banyak juga yang
terjebak dalam uang haram hasil korupsi.
Melalui pekerjaan yang dimilikinya itu,
seharusnya ia bersyukur mendapatkan rezeki yang
halal sebagai bekal hidupnya. Tuhan pasti Maha
Mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. Dan Dia
tidak mungkin salah apalagi tidak adil dalam
membagikan rezeki-Nya.
Persoalan yang terjadi pada pribadi yang
rendah diri ini, boleh jadi berawal dari kejadian di
masa lalu. Misalnya ia pernah di-bully (diejek atau
diperlakukan salah). Baik oleh keluarganya ataupun
oranglain semisal teman sekolah.
Sebagai contoh, ada seseorang yang selalu
rendah diri jika ia mendapat kesempatan untuk
berbicara di hadapan atasannya. Selalu saja jika ia
hendak berbicara, lidahnya jadi kelu dan nada
bicaranya jadi gagap (terbata-bata). Walhasil ia
berkali-kali kehilangan kesempatan promosi dari
kantornya.
Jika ia ditanya oleh keluarga atau siapapun
soal pekerjaannya, maka ia selalu mengatakan
bahwa itu sudah takdir dari Tuhan. Ia merasa bahwa
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 54

semua itu adalah sesuatu yang tidak bisa dirubah. Ia


merasa bahwa ia memang tidak akan pernah bisa
berbicara di depan orang yang ia hormati. Sampai
kapanpun juga.
Beberapa waktu kemudian, atas saran dari
temannya, ia datang kepada seorang Psikolog yang
juga seorang Trainer pengembangan diri. Setelah
itu barulah diketahui bahwa salah satu sebab
kenapa ia jadi merasa rendah diri dan sulit
berbicara dengan lancar jika berbicara dengan
orang yang dihormatinya, ialah trauma masa lalu
yang dialaminya di masa sekolah dasar.
Dengan melalui serangkaian terapi oleh sang
psikolog, akhirnya ia pun tidak lagi gagap jika
berbicara di hadapan atasannya. Ia pun tidak lagi
merasa rendah diri jika dihadapkan pada situasi
yang mengharuskannya tampil di depan umum atau
lainnya.
Demikianlah, rendah diri, menjadi salah satu
virus yang berbahaya bagi siapapun yang ingin
hidupnya bahagia. Sedangkan kebahagiaan itu
sendiri, tiada lain salahsatunya adalah dengan cara
menjadi pribadi yang mampu menghargai atau
berterima kasih pada dirinya sendiri.
Ketiga, Sikap Iri. Virus yang sering hinggap
dalam hati ini menunjukkan pada makna merasa
cemburu dengan pencapaian yang dimiliki oleh
oranglain. Pada tingkat yang lebih akut (parah),
virus ini akan melahirkan virus yang lebih bahaya
lagi. Yaitu sikap dengki. Yang berarti ingin agar
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 55

kenikmatan atau pencapaian yang dimiliki orang


lain tersebut hilang atau hancur. Na’udzubillah.
Seseorang yang dalam hatinya bercokol virus
ini, ia akan merasa selalu kurang dan tidak puas
dengan rezeki atau pencapaian yang telah
diperolehnya. Mengapa demikian? Karena yang ia
jadikan standar untuk dilihat adalah pencapaian
yang dimiliki oleh oranglain yang lebih baik.
Misal saja, seorang pekerja yang memiliki
sepeda motor. Jika ia terjangkiti sikap iri, maka ia
sangat jarang mensyukuri atau berterima kasih
pada Tuhan atas anugerah itu. Alih-alih berterima
kasih, ia justru merasa bahwa lebih nikmat orang
yang memiliki mobil. Sehingga sekalipun motor
yang dimilikinya irit bahan bakar dan tidak boros
perawatan, tidak membuatnya merasa bersyukur
dan menikmatinya. Dalam pikirannya, selalu saja
terbang dalam angan-angan memiliki mobil dan
segala kemewahannya. Yang dianggap mampu
membuatnya bahagia jika memilikinya. Padahal
semua itu adalah fatamorgana atau bias pikiran
semata. Karena, sekalipun misalnya ia mendapat
rezeki mobil, belum tentu juga akan merasakan
bahagia. Apalagi jika penghasilan bulanannya itu,
masih berada pada standar sepeda motor.
Tentu Anda masih ingat kisah Qobil dan
Habil. Dua anak Nabi Adam as. Qobil bersikap iri
kepada Habil yang dianggapnya lebih beruntung
karena dijodohkan oleh Nabi Adam as dengan
saudara kembarnya. Qobil menganggap bahwa
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 56

jodoh untuk Habil lebih cantik daripada jodoh yang


diberikan padanya. Dan ia menganggap bahwa Nabi
Adam as tidak adil.
Karena sikap iri itu, Qobil malas berterima
kasih atau bersyukur dengan sempurna pada Tuhan,
ketika ia diminta untuk memberi Qurban sebagai
persembahan pada Tuhannya. Sementara Habil
memberikan Qurban terbaik berupa seekor Gibas
(semacam kambing), maka Qobil justru
menyerahkan Qurban berupa sisa-sisa hasil
pertanian dan perkebunannya yang buruk dan
berkualitas buruk.
Akhirnya Qobil pun terjerumus di dalam
jebakan nafsu buruknya untuk membunuh Habil.
Alih-alih bersyukur karena Tuhan memberikan
padanya jodoh, Qobil justru membunuh karena
kehadiran sikap iri di dalam dirinya.
Intinya, seseorang yang terserang virus iri
adalah orang yang tidak cukup menghargai
pencapaian yang sudah diperolehnya. Dan tidak
cukup menghormati diri sendiri, dikarenakan
perasaan tidak puas dan tidak cukup yang ada di
dalam hatinya.
Oleh karena itulah, jika seseorang ingin
menjemput keajaiban terima kasih dalam hidup dan
kehidupannya, maka ia perlu membersihkan
terlebih dahulu virus sikap iri ini dari dalam hati.
Agar Tuhan pun membukakan gerbang Kasih
Sayang-Nya yang Mahaluas bersama dengan
keajaiban yang ada pada sikap berterima kasih.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 57

Keempat, Sikap sombong. Tentu saja kita


semua mengetahui bahwa virus ini merupakan
penyebab utama Iblis mendapatkan laknat dari
Tuhan dan terusir dari surga. Padahal, seperti yang
kita tahu, ia adalah salahsatu kekasih Alloh yang
utama disaat sebelum Alloh menciptakan Nabi
Adam as.
Iblis yang telah beribadah serta mendapat
kedudukan yang tinggi selama 185.000 tahun,
dimana selama 40.000 tahun menjadi juru kunci
surga, 80.000 tahun beribadah bersama para
malaikat, lalu 20.000 tahun menjadi “dosen” para
malaikat, 30.000 tahun menjadi pimpinan para
malaikat karubiyyin, 14.000 tahun berthawaf
mengelilingi Arsy Alloh, dan 1.000 tahun menjadi
pimpinan segala ruh, ia terjatuh dalam kehinaan
dikarenakan sikap sombongnya pada Tuhan. Ia
tidak mau bersikap hormat dan respek kepada Nabi
Adam as. Alih-alih menghormati, ia justru
meremehkan Nabi Adam as yang Tuhan ciptakan
dari tanah yang dibentuk.
Sikap sombong yang menjangkiti diri Iblis,
membuatnya buta dari melihat berbagai karunia
yang diberikan Tuhan kepadanya. Membuatnya
tidak bersyukur bahwa ia telah mendapatkan
kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan dalam waktu
yang sangat lama.
Pada masa modern saat ini, saya melihat
virus ini telah banyak tersebar ke berbagai sisi dan
segi kehidupan. Mulai dari acara-acara di media
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 58

televisi hingga obrolan atau diskusi ilmiah. Sikap


meremehkan dan melecehkan oranglain pun, telah
menjadi konsumsi laris di masyarakat. Mulai dari
yang halus dengan dibalut humor atau canda, hingga
berkedok pantun atau sebuah lagu. Padahal sikap
meremehkan oranglain merupakan salahsatu bibit
kesombongan.
Boleh jadi beberapa pihak menganggap hal-
hal itu sebagai sesuatu yang lumrah atau biasa saja.
Tapi sesungguhnya hal itu merupakan sesuatu yang
amat sangat membahayakan. Bisa menimbulkan
efek sakit hati, sikap bermusuhan, bahkan tindakan
kriminal semisal membunuh.
Yang lebih membahayakan lagi dari sikap
sombong ini ialah, membuat hati seseorang buta
dari kesadaran hati untuk berterima kasih atau
bersyukur. Baik kepada Tuhan Yang Mahakuasa,
maupun kepada sesamanya.
Hal tersebut seperti yang terjadi pada diri
Qorun. Seorang pengusaha yang dikenal sebagai
orang terkaya pada zaman Mesir kuno. Sikap
sombongnya yang sudah akut di dalam hati,
membuat Qorun berkata kepada setiap orang bahwa
semua kesuksesannya itu datang karena hasil
usahanya semata. Ia tidak mengakui jasa ataupun
peran oranglain dalam pencapaian kesuksesan yang
diterimanya. Jangankan peran sesamanya, Tuhan
saja pun tidak ia akui peran sertanya. Sehingga ia
menjadi pribadi yang tidak suka berterima kasih
atau bersyukur.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 59

Bagaimanakah akhir hidup Qorun ini? Ia


hilang ditelan bumi bersama kesombongan yang
dipeliharanya. Semua kesuksesan dan harta yang
melimpah miliknya, sama sekali tidak mampu
membantunya dari kematian dan kehancuran. Dan
begitulah adanya. Kesombongan diri memang selalu
saja menyisakan penderitaan dan hasil akhir yang
buruk. Sehingga siapapun yang ingin supaya tidak
terjebak dalam penderitaan dalam hidupnya, maka
membersihkan hati dari virus kesombongan ialah
suatu keharusan.
Selanjutnya, setelah kita mengetahui virus
apa saja yang jadi penghalang dan penghambat
berterima kasih atau bersyukur. Maka inilah saatnya
bagi kita, untuk sama-sama belajar dan menerapkan
metode untuk membersihkan virus-virus syukur
tersebut.
Namun, sebelum kita melanjutkan pada
pembahasan metode pembersihan virus syukur
secara lebih mendalam, izinkanlah saya untuk
menjelaskan bahwa terapi yang tertulis dalam buku
ini hanyalah satu dari sekian banyak metode yang
dapat dilakukan, yang terkadang tidak selalu bisa
cocok dengan semua orang.
Oleh karena itu, saya menyarankan agar
Anda mempelajari lebih lanjut sumber-sumber lain
yang membahas pemberdayaan benak, mind-setting,
dan NLP (Neuro-Linguistic Programming). Agar
Anda bisa mendapatkan hasil positif yang lebih
komprehensif dan mengakar.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 60

Saya pun menyarankan pada Anda untuk


tidak melupakan “kekuatan spiritual” diri Anda
dalam pembersihan virus syukur ini. Maksudnya,
jangan pernah melupakan kekuatan doa dan
permohonan kepada Tuhan. Mengapa demikian?
Karena Tuhan adalah Sang Pemilik sekaligus Sang
Pembolak-balik hati. kepada-Nya lah seharusnya
seseorang menggantungkan dirinya atas semua
harapan yang diinginkannya.
Sekarang mari kita lanjutkan pada proses
terapi pembersihan virus syukur. Terapi-terapi yang
saya tampilkan disini, merupakan proses elaborasi
pikiran dan perasaan dalam visualisasi yang
diadaptasi dan dimodifikasi dari beberapa teknik
yang saya pelajari beberapa waktu yang lalu.
Semoga bisa memberikan manfaat bagi kita. Berikut
beberapa teknik tersebut :
1. Terapi membersihkan virus dendam/benci.
Langkah I :
Carilah sebuah tempat yang nyaman untuk
duduk secara santai dan tidak terganggu oleh
suara bising apapun. Lalu jika Anda memiliki
koleksi cd musik slow-harmony, maka putar
salah satu lagunya (tidak masalah kalau tidak
ada). Lanjutkanlah dengan bernafas secara
normal dan rileks. Kemudian ucapkanlah niat
dalam hati seperti berikut ini : “Saya berniat
untuk memaafkan (Sebutkan Nama Orang Yang
Dibenci) untuk selama-lamanya karena
mengharap ridho Tuhan”.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 61

Langkah II :
(Anda boleh menutup mata atau tetap buka
mata)…Visualisasikan atau gambarkan dalam
benak Anda orang yang ingin dimaafkan tepat 2
meter di hadapan sebelah kiri Anda. Tarik nafas
yang panjang jika Anda merasa kesal. Biarkan
gambar orang tersebut disana. Lalu pause
(hentikan sejenak) gambar itu seperti menjadi
patung. Sehingga Anda bisa merasa tenang.
Kemudian, gambarkan dalam benak Anda salah
seorang teman yang pernah Anda maafkan tepat
dua meter di hadapan sebelah kanan Anda (pilih
yang menurut Anda paling berat kesalahannya
namun kini telah Anda maafkan). Lihatlah
senyumannya. Ia senyum kepada Anda dan
membungkuk hormat pada Anda. Rasakan
kenyamanan dan kebahagiaan senyum dan
penghormatan yang dilakukan teman Anda
tersebut.
Langkah III :
Tingkatkan perasaan nyaman dan bahagia yang
Anda rasakan itu 10x lipat…Anda jadi semakin
nyaman dan bahagia. Lalu lipatkan lagi rasa
nyamannya hingga 100x, 1000x, dan seterusnya
hingga tidak terhingga. Kemudian genggam atau
kepal tangan kanan Anda. Rasakan bahwa
kebahagiaan Anda semakin jelas dan nikmat.
Sekarang, coba Anda lihat patung di sebelah kiri
Anda selama beberapa detik. Perasaan Anda
masih merasa nyaman dan bahagia. Dan Anda
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 62

melihat patung itu sama sekali tidak bisa


mengganggu perasaan Anda. Arahkan kembali
pandangan Anda ke sebelah kanan Anda dan
lipat gandakan lagi kenyamanannya. sampai hati
Anda benar-benar merasa bahagia yang luar
biasa….Lalu lihat kembali patung di sebelah kiri
Anda. Dan play-kan (hidupkan) kembali seperti
pertama Anda melihatnya. Lihatlah di dalam
gambaran benak Anda aura senyum dan
penghormatan yang ada pada teman di sebelah
kanan Anda tealh berpindah kepada orang di
sebelah kiri Anda itu (gambarkan dengan bentuk
warna putih). Dan Anda melihat orang di sebelah
kiri Anda itu tengah tersenyum tulus pada Anda,
membungkuk pada Anda, menghormat pada
Anda. Dan perasaan bahagia Anda terasa
semakin berkembang dan berkembang dan
berkembang lebih banyak lagi.
Langkah IV :
Kemudian lihatlah dalam gambaran benak Anda,
orang di sebelah kiri Anda tersebut berkata
dengan tulus kepada Anda, “Maafkan semua
kesalahanku, terimalah maafku ini”… Rasakanlah
dengan sepenuhnya rasa bahagia saat Anda
mendengar perkataannya itu. Dan semakin Anda
mendengar ia memohon pada Anda, maka Anda
semakin bahagia. Rasakan bahwa hati Anda
merasa lega dan tenang, sedemikian sehingga
Anda berkata padanya, “aku telah memaafkan
semua kesalahanmu”. Rasakanlah hati Anda
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 63

semakin bahagia saat Anda mengatakan hal itu.


Katakanlah sekali lagi dan ulanglah 3x…Biarkan
airmata Anda mengalir jika hal itu membuat
Anda bisa merasa semakin lega. Setelah itu,
lihatlah lagi orang di sebelah kanan Anda…Anda
melihat ia telah menjadi orang di sebelah kiri
Anda. Ia tersenyum pada Anda, membungkuk
pada Anda…dan lihatlah pula sejenak kemudian
hanya ada satu orang di hadapan Anda, yaitu
orang yang baru saja Anda maafkan. Rasakan
bahwa perasaan bahagia dan lega Anda masih
melekat dalam hati Anda…Lalu, lepaskanlah
genggaman tangan kanan Anda dan bukalah
mata Anda (jika ditutup)…bernafaslah seperti
biasa dan ucapkanlah “Terima kasih Ya Tuhan,
aku sudah memaafkannya”
Catatan : Lakukanlah teknik ini dengan
didampingi seseorang penuntun (guide) dalam
proses visualisasinya. Kemudian cobalah untuk
mempraktikkan teknik ini dengan melakukan
visualisasi orang yang tingkat kesalahannya
ringan dulu. Jangan langsung kepada orang yang
sangat dibenci. Lakukan secara bertahap agar
proses pembersihan virus benci ini bisa tuntas
sampai akarnya. Tidak dipaksakan.
2. Terapi membersihkan virus rendah diri.
Langkah I :
Lakukan sebagaimana Langkah I pada terapi
yang sebelumnya. Hanya berbeda pada niatnya.
Ucapkanlah niat berikut untuk terapi ini : “Saya
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 64

berniat untuk menjadi pribadi yang percaya diri


mulai saat ini dan selanjutnya”.
Langkah II :
Tuliskan hal yang membuat Anda rendah diri.
Misalnya : Apabila saya berhadapan dengan
orang banyak. Lalu tuliskan pula sesuatu yang
membuat Anda merasa sangat percaya diri dan
tenang. Misalnya : Apabila saya bermain gitar
dan menyanyikan lagu favorit dengan gitar
tersebut. Setelah Anda menulis kedua hal
tersebut, sekarang visualisasikanlah atau
gambarkanlah dalam benak Anda, misalnya di
depan Anda, gambarkanlah diri Anda sedang
melakukan sesuatu yang membuat Anda percaya
diri itu (misalnya bermain gitar)… Perjelas
gambar tersebut dan buatlah seperti nyata.
Lihatlah diri Anda begitu menikmati dan sangat
percaya diri. Semakin lama Anda melakukan
aktivitas itu dalam benak Anda, maka Anda
menjadi semakin percaya diri dan
menikmatinya… Bahkan bayangkanlah Anda
bermain gitar seperti seorang maestro gitar yang
sangat ahli dan piawai. Kemudian, lipat
gandakanlah perasaan percaya diri Anda 10x
lipat… semakin Anda memetik gitar Anda, maka
Anda semakin percaya diri dan sangat
menikmatinya… perkuat perasaan percaya diri
itu menjadi 100x lipat, 1000x lipat hingga sejuta
kali lipat dan Anda melihat diri Anda benar-
benar seorang yang sangat percaya diri dan
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 65

sangat menikmati kepercayaan diri itu.


Kemudian genggamlah tangan kanan Anda, dan
rasakanlah bahwa semakin kuat Anda
menggenggam tangan Anda, semakin kuat pula
perasaan percaya diri dan kenikmatan yang
Anda rasakan.
Langkah III :
Kemudian ubahlah gambar di depan Anda jadi
gambar diri Anda yang sedang berada di
kerumunan banyak orang… Anda merasakan
bahwa perasaan percaya diri Anda saat bermain
gitar masih terasa bahkan tetap terasa ketika
itu… Dan rasakanlah bahwa semakin banyak
orang yang ada di sekitar Anda, maka Anda
semakin percaya diri seperti saat Anda bermain
gitar. Lihatlah diri Anda begitu menikmati
sedang berdiri di kerumunan orang… Anda
sangat percaya diri dan menikmatinya. Lalu lipat
gandakanlah perasaan percaya diri itu jadi
semilyar kali lipat dari sebelumnya hingga tidak
terhingga… Anda merasa bahwa rasa percaya
diri Anda saat berada di kerumunan orang jauh
lebih besar daripada rasa percaya diri Anda saat
bermain gitar… Anda benar-benar percaya diri.
Genggam tangan kanan Anda tersebut semakin
erat dan rasakanlah energi percaya diri itu
benar-benar nyata dalam benak dan perasaan
Anda. Kini Anda sudah sangat percaya diri saat
berada di kerumunan orang…. Anda melihat diri
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 66

Anda berjalan dengan tenang, nyaman dan


penuh rasa percaya diri.
Langkah IV :
Nikmati beberapa saat perasaan nyaman dan
percaya diri Anda saat berada di kerumunan
orang tersebut. Dan rasakanlah diri Anda saat ini
ialah orang yang sangat percaya diri dan nyaman
dimana pun Anda berada… Lalu buka mata Anda
(jika tertutup) dan lepaskanlah genggaman
tangan Anda seraya ucapkanlah : “Terima kasih
ya Tuhan, saat ini saya adalah seorang yang
percaya diri, di manapun saya berada dan dalam
keadaan apapun”.
Catatan : Lakukan teknik terapi ini minimal 3x
dengan bantuan seorang rekan Anda untuk
memandu menjalankan langkah-langkahnya. Jika
Anda merasa rendah diri pada dua atau lebih hal,
maka lakukan seperti di atas dan sesuaikan sesuai
kebutuhan Anda. Tidak perlu bertanya dan
berpikir apakah bisa langsung membuat Anda
percaya diri atau tidak. Santai dan biarkan saja
proses pikiran bawah sadar Anda memperbaiki
sistem bahasa internal diri Anda. Semoga
berhasil!
3. Terapi membersihkan virus iri.
Langkah I :
Lakukan sebagaimana Langkah I pada terapi
No.1. Ucapkan niat berikut untuk terapi ini :
“Saya berniat untuk menjadi pribadi yang
menghargai dan menghormati diri sendiri ”.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 67

Langkah II :
Tulislah empat orang tokoh yang paling Anda
segani dan hormati. 2 orang tokoh ialah idola
Anda dalam kesuksesan karir atau keduniaan.
Dan 2 orang tokoh lainnya ialah idola Anda
dalam kecerdasan spiritual Anda (Boleh tokoh
Agama, ulama, ataupun orang bijak). Semua
tokoh itu, boleh yang masih hidup maupun yang
telah wafat. Yang penting dapat Anda
visualisasikan atau gambarkan dalam benak
Anda. Contoh : 2 Tokoh Sukses (Dahlan Iskan
dan Chaerul Tanjung) dan 2 Tokoh Spiritual
(Ustaz Yusuf Mansur dan Mario Teguh).
Langkah III :
Gambarkan dalam benak Anda empat tokoh
tersebut ada di hadapan Anda, sekitar 2 meter di
depan Anda… Berikan jarak masing-masing
sekitar Satu meter. Gambarkan lebih jelas lagi
dalam benak Anda, sosok Dahlan Iskan yang
sedang memakai kemeja putih dengan sepatu
cats kesukaannya, sedang berdiri di depan ujung
sebelah kiri Anda. Gambarkan dengan jelas dan
nyata lagi di dalam benak Anda… Setelah cukup
jelas, gambarkanlah di depan dadanya Anda
kalungkan sebuah papan berisi tulisan besar
namanya. Kemudian gambarkan tokoh-tokoh
lainnya (Chaerul Tanjung, Ustadz Yusuf Mansur,
dan Mario Teguh) sedang berdiri sejajar dan
saling bersebelahan secara berurutan. (Mario
Teguh berdiri di depan ujung paling kanan).
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 68

Setelah semua tokoh itu tergambar dengan


semakin nyata dan jelas di hadapan Anda,
gambarkanlah diri Anda berdiri sedang
mengapit di tengah (Di antara Chaerul Tanjung
dan Ust.Yusuf Mansur), lalu gambarkanlah di
benak Anda, dimulai dari Dahlan Iskan, ia
tersenyum dan membungkuk hormat kepada
Anda. Balaslah senyuman dan rasa hormat
beliau dengan senyuman dan penghormatan
terbaik Anda. Kemudian gambarkanlah dalam
benak Anda, semakin ia tersenyum dan
menghormati Anda, banyak cahaya energi positif
yang merasuk ke dalam diri Anda. Sedemikian
sehingga membuat Anda merasa nyaman,
tenang, bangga, dan bahagia, serta merasa tidak
perlu iri lagi pada siapapun. Gambarkanlah pula
hal tersebut pada Chaerul Tanjung hingga Mario
Teguh. Kemudian ulangi gambaran itu sebanyak
3x, hingga semua energi positif itu terasa dengan
sangat nyata pada diri Anda… Anda benar-benar
merasa nyaman, tenang, bangga dan bahagia
yang luar biasa.
Langkah IV :
Setelah semua perasaan dan energi positif itu
telah memenuhi diri Anda sepenuhnya, kepal
atau genggamlah tangan kanan Anda. Lalu
lakukanlah kontak mata dengan Dahlan Iskan
dan katakan pada diri Anda, “DAHLAN ISKAN
AKU…DAHLAN ISKAN AKU…DAHLAN ISKAN
AKU”… Gambarkanlah hal yang sama kepada
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 69

Chaerul Tanjung hingga Mario Teguh…


“CHAERUL TANJUNG AKU” 3x dan seterusnya.
Selanjutnya gambarkanlah dalam benak Anda,
Dahlan Iskan terbang merasuk ke dalam diri
Anda dilanjutkan Chaerul Tanjung, Ustaz Yusuf
Mansur dan Mario Teguh sehingga di depan
Anda hanya ada diri Anda sendiri. Anda melihat
diri Anda tersebut bercahaya sangat terang…
Diri Anda tersebut kini memiliki semua daya
sukses tokoh-tokoh tersebut. Kini mereka sudah
masuk dalam diri Anda, dan Anda telah siap
menjadi diri Anda yang sejati. Diri Anda yang
menghargai dan menghormati dengan
sepenuhnya diri Anda… Selanjutnya
gambarkanlah diri Anda tersebut tersenyum
pada Anda dan membungkuk hormat pada Anda.
Lihatlah betapa hal itu mempesona Anda… Itulah
diri sejati Anda. Diri Anda yang menghargai diri
sendiri dan jauh dari sikap iri dan dengki pada
siapapun. Itulah diri sejati Anda yang
sebenarnya… Balaslah senyuman dan
penghormatannya, dengan senyuman dan rasa
hormat Anda yang paling tulus, Lalu katakanlah
padanya, “Aku…aku…aku…terima kasih”….Dan
lihatlah dalam gambaran benak Anda, kini diri
Anda tersebut menjadi cahaya positif yang
menembus kepala Anda hingga kaki Anda
dengan membawa semua energi positifnya…
Sekarang Anda merasa nyaman, tenang, dan
bahagia. Bukalah mata Anda (jika tertutup) dan
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 70

katakan dalam hati, “Terima kasih ya Tuhan, saat


ini saya adalah pribadi yang menghargai dan
menghormati diri saya sendiri”.
Catatan : Lakukan teknik ini dengan bantuan
seorang pemandu untuk meraih keberhasilan
yang lebih optimal. Semoga berhasil!
4. Terapi membersihkan virus sombong.
Langkah I :
Lakukan sebagaimana Langkah I pada terapi
No.1. Ucapkanlah niat berikut untuk terapi ini :
“Saya berniat untuk menjadi pribadi yang rendah
hati dan mencintai sesama”.
Langkah II :
Tulislah tiga orang yang paling Anda hormati
dan Anda anggap memiliki akhlak yang mulia.
Contohnya : 1.Ibu (Ibu adalah seorang sarjana
dan memiliki karir yang bagus, tapi ia selalu
menjadi istri yang baik kepada ayah. Selalu taat,
menjaga, dan menghormati ayah sebagai kepala
keluarga). 2. Ayah (ia adalah seorang yang
cerdas, namun tidak pernah sungkan berteman
dengan siapapun. Dan selalu ramah kepada
tetangga). 3. Kakek (ia adalah seorang mantan
tentara, namun sangat menyayangi semua
cucunya dengan penuh ketulusan)… Kemudian
tulislah satu momen kebaikan hati dari 3 orang
itu. Contoh : 1. Ibu (Suatu waktu ayah
diperlakukan salah oleh atasannya. Ibu tidak
memanasinya, melainkan menenangkan ayah
untuk berlapang dada. Akhirnya ayah pun
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 71

menjadi tenang). 2. Ayah (Suatu waktu ada


tetangga yang bertindak tidak sopan. Ia
menjemur lap kotornya di pagar rumah kami.
Ayah tidak lantas marah atau membuang lap
kotor tersebut. Melainkan memindahkan lap
tersebut ke tempat jemuran kami agar cepat
kering. Lalu memberitahu tetangga kami bahwa
lapnya ia pindahkan agar cepat kering. Sang
tetangga menjadi malu dan berterima kasih
padanya). 3. Kakek (Sewaktu masih kecil, saya
pernah bertengkar dengan adik karena ibu
hanya membelikan kami satu es krim untuk
dibagi dua. Adik saya ingin es krim itu hanya
untuknya saja. Begitupun saya. Melihat hal itu,
kakek merayu saya agar memberikan es krimnya
pada adik saya. Lalu ia mengajak saya untuk
membeli es krim lagi. Akhirnya saya tidak jadi
bertengkar dan bisa menikmati es krim bersama
adik saya).
Langkah III :
Visualisasikanlah dalam benak Anda, sebuah
gambaran tentang diri Anda saat ini sedang
berdiri menghadap ke belakang. Gambarkan diri
Anda yang terbaik, dengan pakaian yang paling
Anda sukai, baik warnanya, motifnya, dan
sebagainya. Gambarkan pula perasaan Anda
yang terbaik. Perasaan Anda yang paling bahagia
dan merasakan ketenangan. Jika Anda belum
bisa merasakan ketenangan itu. Maka
gambarkanlah peristiwa di masa lalu yang
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 72

pernah membuat Anda merasakan bahagia dan


ketenangan. Contohnya : Anda merasa tenang
dan bahagia disaat berlutut kemudian
berpelukan dengan ibu dalam momen saling
memaafkan di hari Idul Fitri beberapa tahun ke
belakang. Perkuat perasaan bahagia itu dengan
lebih nyata… Hati Anda benar-benar merasakan
bahagia… Setelah itu genggamlah tangan Anda
dan hadirkanlah gambaran tiga orang teladan
Anda sedang menghadap pada Anda yang
bahagia… Buatlah gambaran tiga orang itu
semakin nyata. Anda melihat mereka tersenyum
dengan indah pada Anda. Kemudian lihatlah
mereka satu persatu. Mulai dari ibu Anda,
berikan senyuman Anda yang terbaik. Lalu ayah
Anda, berikan pula senyum terbaik Anda. Dan
kakek Anda, berikanlah senyuman tulus Anda.
Setelah itu, lihatlah kembali Ibu Anda dan
gambarkanlah diri Anda meminta izin kepada
sosok ibu Anda untuk meng-copy (menyalin
sikap mulianya kepada diri Anda) dan lihatlah
bagaimana ia menganggukkan kepala tanda
setuju pada Anda… mintalah izin pula kepada
sosok ayah dan kakek Anda dan lihatlah pula
mereka memberi izin. Kemudian, mulailah
proses copy-paste (salin-menyalin) sikap mulia
ibu Anda kepada diri Anda tersebut. Caranya,
visualisasikan dulu peristiwa sikap mulia ibu
Anda yang ditulis tadi. Lalu gambarkanlah
peristiwa itu berada di atas kepala ibu Anda.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 73

Gambarkan dengan nyata. Kemudian jadikan


gambar itu sebagai seberkas cahaya putih yang
masuk ke dalam diri Anda… Rasakanlah rasa
bahagia Anda semakin bertambah dan
meningkat saat cahaya itu masuk ke dalam diri
Anda… Lakukan seterusnya pada orang kedua
dan ketiga (Bapak dan Kakek) seperti pada ibu
Anda….Dan rasakanlah, Anda emakin merasakan
bahagia dan tenang saat semua sikap mulia
mereka tersalin dalam diri Anda.
Langkah IV :
Setelah semua sikap mulia tadi selesai Anda
copy ke dalam diri Anda… Putar kembali
peristiwa sikap mulia yang Anda salin tadi satu
persatu… Mulai dari peristiwa sikap mulia ibu.
Setelah Anda memutar peristiwa itu, lihatlah kini
sosok ibu Anda telah berganti menjadi diri Anda
yang sedang menenangkan ayah Anda…
Rasakanlah, bahwa kini Anda telah memiliki
sikap mulia ibu Anda itu. Yaitu sikap
menghormati sesama. Terutama kepada
orangtua Anda. Lalu putarlah kembali memori
peristiwa sikap mulia ayah dan kakek Anda…
Dan kembali lagi Anda melihat bahwa ayah Anda
telah menjadi diri Anda, kakek Anda telah
menjadi diri Anda… Diri Anda yang ramah,
memiliki sikap toleran pada sesama dan
menyayangi orang-orang di sekitar Anda…
Setelah itu, lihatlah dalam gambaran benak
Anda, satu persatu mulai dari ibu hingga kakek
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 74

Anda mendekat kepada Anda untuk kemudian


masuk dan menyatu dalam diri Anda. Anda
melihat diri Anda menjadi bersinar dan dipenuhi
cahaya. Anda benar-benar merasakan bahagia
yang luar biasa. Kemudian, gambarkanlah diri
Anda tersebut berbalik menghadap kepada Anda
yang sedang melihatnya dalam gambaran benak
Anda. Lihatlah diri Anda itu tersenyum tulus
kepada Anda. Lalu gambarkan dan rasakanlah
diri Anda tersebut menjadi cahaya dan masuk ke
atas kepala Anda…. Rasakanlah suasana sejuk
masuk dan mengalir dari kepala hingga kaki
Anda…. Suasana sejuk yang menjadi tanda
bahwa saat ini, diri Anda ialah pribadi baru yang
lebih baik. Pribadi yang rendah hati dan
mewarisi kebaikan hati orang-orang yang Anda
cintai… Kemudian bukalah mata Anda (jika
ditutup) dan ucapkanlah dalam hati, “Terima
kasih ya Tuhan, saat ini saya adalah pribadi yang
rendah hati”.
Catatan : Lakukan teknik ini dengan bantuan
pemandu. Dan sesuaikanlah tokoh teladan dan
peristiwanya, sesuai dengan pengalaman diri
Anda sendiri.

Demikianlah empat teknik Terapi Benak


yang bisa dilakukan untuk memperbaiki pola pikir
(mindset) diri yang kurang baik. Terutama yang
sudah terserang oleh keempat virus tadi. Semoga
dengan ikhtiar menerapkan terapi benak ini, bisa
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 75

membantu kita untuk siap menjadi pribadi yang


berterima kasih. Amin.
Selanjutnya, marilah kita meneruskan
perjalanan menuju pintu syukur yang terakhir. Yaitu
Aktivasi Ungkapan Terima Kasih.

C. Aktivasi Ungkapan Terima Kasih


Aktivasi Ungkapan Terima Kasih memiliki
makna mengaktifkan mindset berterima kasih ke
dalam benak. Sedemikian sehingga menjadi bibit
bagi tumbuhnya kebiasaan (habit) bersikap dan
berperilaku berterima kasih pada diri seseorang.
Untuk melaksanakan proses ini, kita akan
menggunakan “31 hal yang harus disyukuri” yang
telah dituliskan di dalam “Tabel Prioritas Terima
Kasih” pada Sub Bagian A, sebagai media aktivasi
pola pikir syukur atau berterima kasih.
Selanjutnya perlu diketahui bahwa dalam
proses Aktivasi Ungkapan Terima Kasih, terdapat
serangkaian aktifitas pemberdayaan pikiran dan
perasaan yang dilakukan sebagaimana pada Sub
Bagian B. Karena itulah, saya menyarankan Anda
untuk dibantu oleh seorang pemandu/penuntun
dalam menerapkan proses ini. Sehingga proses ini
bisa diterapkan dengan maksimal.
Jika Anda merasa kurang nyaman untuk
melakukan proses ini dengan orang lain, maka bisa
menggunakan recorder atau perekam suara.
Sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Anda.
Jangan lupa untuk mengatur tempo dan volume
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 76

suara pada saat perekaman. Agar proses afirmasi


bisa optimal dilakukan.
Lalu bagaimanakah langkah-langkah dan
proses aktivasi ungkapan terima kasih ini?
Saya menyebut proses ini sebagai Proses
THANKS. Yaitu serangkaian proses yang terdiri dari
singkatan Enam tahapan utama. Huruf T : singkatan
dari Tahap “Tuliskan Ungkapan”. H : singkatan
dari Tahap “Hadirkan Hati”. A : singkatan dari
Tahap “Aktifkan Visualisasi”. N : singkatan dari
Tahap “Nikmati Peristiwa”. K : singkatan dari
Tahap “Kuatkan Perasaan”. S : singkatan dari
Tahap “Sampaikan Ungkapan”.
Marilah kita elaborasi lebih lanjut tahapan
demi tahapan dalam proses THANKS tersebut :
1. Tuliskan Ungkapan
Setelah Anda menuliskan 31 Hal yang dalam
“Tabel Prioritas Terima Kasih”. Kinilah saatnya
untuk menerapkannya dalam proses aktivasi
ungkapan terima kasih.
Caranya. Buatlah Pernyataan ungkapan
terima kasih atas anugerah 31 Hal tersebut. Lalu
buatlah pula anchor (pengikat) momen
(peristiwa) bahagia yang mengingatkan Anda
pada sesuatu yang Anda syukuri itu. Berikut
contohnya :
a. Prioritas Terima Kasih No. 1 : Agama
Saya bahagia diberikan anugerah sebagai
muslim. Saya sepenuhnya mensyukuri hal ini
dalam hidup saya.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 77

Saya ingat saat membahagiakan tentang hal


ini. Salahsatunya :
“Yaitu saat diajak mengikuti majelis zikir dan
mendapatkan Talqin (bimbingan) zikir di
Masjid Raya Jawa Barat. Bergetar hati saya
saat dibimbing zikir oleh Abah Aos Qs. Tidak
terasa saya menitikkan air mata saat itu.
Terasa begitu tenang hati ini”
b. Dst…

Tulislah Pernyataan ini di dalam buku


khusus. Jangan menulis di atas secarik kertas
yang bisa tercecer dimana-mana. Agar bisa
digunakan untuk proses THANKS kembali di
kemudian hari.
Setelah Anda menulis pernyataan untuk
prioritas No.1 tersebut, biarkanlah tetap Anda
pegang, karena akan kita gunakan dalam proses
aktivasi tahap ke-3.
Sebagai catatan. Pada tiap 1 Pernyataan
ungkapan terima kasih, digunakan untuk proses
THANKS selama 4 hari berturut-turut. Oleh
karena itu disarankan, untuk menuliskan
terlebih dahulu 31 pernyataan ungkapan terima
kasih, agar Anda tidak perlu menulis lagi saat
hendak menerapkan proses THANKS untuk
prioritas terima kasih yang ke-2 dan seterusnya.
Tapi jika Anda tidak mempunyai cukup waktu,
tidak mengapa mencicilnya satu atau beberapa
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 78

pernyataan terlebih dahulu. Sesuaikanlah


dengan waktu Anda.
Selanjutnya, marilah kita melangkah pada
tahap ke-2 proses THANKS.

2. Hadirkan Hati
Menghadirkan hati, merupakan hal yang
paling penting dalam aktivitas apapun. Ada yang
menyebut ini sebagai khusyu’, zero state, trance,
flow state, focus, dan lainnya. Intinya, dalam
berbagai literatur dijelaskan bahwa kehadiran
hati sangat mempengaruhi pola pikir (mindset),
sikap (attitude) dan perilaku seseorang.
Termasuk di dalamnya, memberi pengaruh pula
bagi terkabulnya harapan dan doa yang
dipanjatkan oleh seseorang.
Yang biasa menjadi permasalahan ialah, tidak
semua orang dapat menghadirkan hati dalam
melakukan sebuah aktifitas. Sehingga jarang
memperoleh hasil yang maksimal dan sesuai
yang diharapkan.
Untuk mengatasi permasalahan ini, ada
beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah
satunya adalah dengan mengakses perasaan-
perasaan puncak dan menghubungkannya
dengan aktifitas yang kita tuju (Aktivasi
Ungkapan Syukur). Bagaimana caranya?
Terlebih dahulu tuliskanlah lima lapisan
perasaan puncak yang pernah dirasakan. Contoh
:
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 79

Lapisan1 : Perasaan Antusias  Yaitu saat


sedang menonton film action.
Lapisan 2 : Perasaan Nyaman  Yaitu saat
sedang mendengar lagu favorit (Lagu insya
Alloh Maher Zain).
Lapisan 3 : Perasaan Fresh (Lega)  Yaitu
saat pulang kerja di hari Jum’at.
Lapisan 4 : Perasaan syukur  Yaitu saat
memberi hadiah/sesuatu untuk orangtua.
Lapisan 5 : Perasaan Spiritual  Yaitu saat
berdoa setelah shalat tahajud.
Akses Kehadiran Hati : Aktivasi Syukur.

Setelah menuliskannya, maka marilah kita


mulai mengakses satu persatu dengan contoh
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Hadirkanlah dalam bentuk gambaran di
benak Anda, memori tentang perasaan
antusias yang pernah Anda alami di masa
silam. Kemudian buatlah gambar memori
tersebut lebih jelas lagi sampai menjadi nyata.
Rasakanlah betapa semangat dan antusiasnya
Anda saat melakukan aktifitas itu. Perkuatlah
kembali perasaan antusias yang Anda rasakan
sehingga hati Anda merasa sangat senang dan
bersemangat. Lalu perkuat lagi rasa senang
itu hingga berlipat menjadi 100x lipat dan
seterusnya.
b. Setelah hati Anda merasakan senang dan
antusias. Sekarang gantilah gambar dalam
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 80

benak Anda dengan memori perasaan yang


nyaman di masa lalu Anda. Kemudian buatlah
gambaran itu menjadi seakan-akan nyata.
Rasakanlah betapa nyamannya Anda saat
melakukan aktifitas itu. Perkuatlah kembali
perasaan nyaman yang Anda rasakan
sehingga hati Anda merasa sangat tenang dan
rileks. Lalu perkuat lagi rasa tenang dan rileks
itu hingga 100x lipat lagi. Dan teruskan
sampai dengan Anda benar-benar merasakan
rileks yang luar biasa.
c. Setelah hati Anda merasakan tenang dan
rileks. Sekarang gantilah gambar dalam benak
Anda dengan memori perasaan yang lega di
masa lalu Anda. Kemudian buatlah gambar
memori tersebut lebih jelas lagi sampai
menjadi nyata. Rasakanlah betapa leganya
hati Anda saat melakukan aktifitas itu. Tidak
ada beban yang mengganggu Anda dan hati
Anda benar-benar merasa sangat lapang dan
lega. Perkuatlah kembali perasaan lega dan
lapang yang Anda rasakan sehingga hati Anda
merasa sangat menikmati nafas Anda,
pemandangan di sekitar Anda, dan detakan
jantung Anda. Lega sekali. Lalu, perkuat lagi
rasa lapang itu hingga berlipat menjadi 100x
lipat dan seterusnya.
d. Setelah hati Anda merasakan kelapangan.
Sekarang gantilah gambar dalam benak Anda
dengan memori perasaan bersyukur Anda di
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 81

masa lalu. Kemudian buatlah gambar memori


tersebut lebih jelas lagi sampai menjadi nyata.
Rasakanlah betapa bersyukurnya Anda saat
sedang melakukan aktifitas itu. Hati Anda
merasa bahagia yang tidak tergambarkan.
Bahkan Anda merasa terharu dan menitikkan
air mata. Kemudian perkuatlah kembali
perasaan haru dan bahagia yang Anda
rasakan menjadi 100x lipat dan seterusnya.
e. Setelah hati Anda merasakan haru dan
bahagia. Sekarang gantilah gambar dalam
benak Anda itu dengan memori perasaan
spiritual di masa lalu Anda. Lalu buatlah
gambar memori tersebut lebih jelas lagi
sampai menjadi nyata. Pada saat Anda
melakukan aktifitas itu, rasakanlah betapa
hati Anda merasakan sebuah suasana
keindahan yang tidak bisa tergambarkan oleh
kata-kata. Suasana yang jauh lebih bahagia
daripada kebahagiaan apapun yang pernah
Anda rasakan. Perkuatlah kembali perasaan
indah dan hening yang Anda rasakan itu,
sehingga Anda merasa begitu beruntung telah
merasakan suasana luar biasa itu. Lalu,
perkuat lagi rasa senang itu hingga berlipat
menjadi 100x lipat. Perkuat lagi hingga 1000x
lipat. Lalu perkuat lebih dalam lagi hingga jadi
tidak terhingga. Kemudian kepalkanlah atau
genggamlah tangan kanan Anda. Rasakan
suasana indah yang tidak tergambar itu
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 82

menjalar ke seluruh tubuh Anda mulai dari


kepala hingga ujung kaki.
f. Setelah hati Anda merasakan suasana indah
yang tidak tergambarkan tersebut, sekarang
gantilah gambar dalam benak Anda dengan
gambaran Anda sedang membaca buku ini.
Buku yang mengajak Anda untuk menjadi
pribadi berterima kasih. Lihatlah dalam
gambaran itu, Anda membuka buku dengan
sangat antusias, sangat nyaman, sangat lega,
dan sangat bersyukur. Lalu lihatlah pada saat
diri Anda sedang membukan bagian tentang
Proses THANKS yang perlu diterapkan, Anda
merasakan antusias yang lebih besar lagi,
kenyamanan yang lebih besar lagi, dan rasa
rileks yang lebih kuat lagi. Sedemikian
sehingga Anda merasa bahwa Anda harus
menerapkan Proses THANKS ini. Kemudian
buatlah gambaran diri Anda yang sedang
menerapkan Proses THANKS di sebuah
tempat yang Anda telah siapkan. Buatlah
gambaran itu sejelas-jelasnya. Kemudian
rasakanlah betapa indah dan tidak
tergambarkan rasa bahagianya saat Anda
melakukan aktifitas itu. Perkuatlah kembali
suasana hati yang indah dan sangat bahagia
itu. Lihatlah bahwa semakin Anda melakukan
proses THANKS, maka semakin bahagia lah
Anda, semakin kuatlah suasana indah yang
Anda rasakan. Lalu, perkuat lagi rasa sangat
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 83

bahagia dan suasana indah itu sampai dengan


berlipat menjadi 100x lipat dan terus sampai
dengan tidak terhingga. Dan seiring Anda
melihat diri Anda telah selesai menerapkan
proses THANKS, maka Anda melihat
gambaran diri Anda yang lebih sukses, lebih
bahagia, lebih optimis, dan lebih percaya diri
daripada diri Anda yang sebelumnya. Buatlah
gambaran diri Anda yang lebih sukses itu
dengan nyata. Anda memakai jas yang mahal.
Di samping Anda ada mobil idaman Anda
yang sudah menjadi milik Anda. Dan di
belakang Anda terdapat rumah harapan Anda.
Sebuah rumah yang besar dan indah. Dan
lihatlah di depan rumah itu sedang berada
orang-orang yang Anda cintai sedang melihat
dan melambaikan tangan pada Anda. Rasakan
betapa hati Anda benar-benar terharu dan
bersyukur luar biasa dengan semua itu.
g. Biarkanlah sejenak diri Anda melihat
gambaran yang indah dan membahagiakan
itu. Jangan menahan air mata jika memang
ingin menangis haru…Biarkan saja.
h. Setelah Anda merasakan keindahan yang
tidak terlukiskan itu, bukalah mata Anda (jika
tertutup)…dan lepaskan kepalan atau
genggaman tangan kanan Anda. Ucapkan di
dalam hati Anda, “Terima kasih Tuhan, kini di
setiap aku melaksanakan Proses THANKS,
hatiku selalu hadir dan merasakannya”
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 84

Demikianlah langkah-langkah yang bisa kita


lakukan untuk membuka kehadiran hati.
Selanjutnya mari kita bergerak pada Proses
THANKS tahap 3.

3. Aktifkan Visualisasi
Setelah Anda melalui proses penghadiran
hati, maka langsunglah untuk mengaktifkan
visualisasi syukur Anda. Caranya, lihatlah pada
tulisan ungkapan syukur di tahap satu.
Visualisasikanlah memori syukur yang telah
Anda tulis itu. Misalnya pada contoh tahap 1
tertulis :
Saya ingat saat membahagiakan tentang hal
ini. Salahsatunya :
“Yaitu saat diajak mengikuti majelis zikir dan
mendapatkan Talqin (bimbingan) zikir di
Masjid Raya Jawa Barat. Bergetar hati saya
saat dibimbing zikir oleh Abah Aos Qs. Tidak
terasa saya menitikkan air mata saat itu.
Terasa begitu tenang hati ini”

Sesuai memori bahagia tersebut, maka


visualisasikan atau gambarkan diri Anda yang
sedang mengikuti majelis zikir itu. Buatlah
gambaran itu senyata mungkin. Seperti yang
pernah Anda rasakan pada saat di masa lalu.
Kemudian lanjutkan ke tahap 4.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 85

4. Nikmati Peristiwa
Setelah di tahap 3 Anda berhasil membuat
visualisasi tentang memori bahagia Anda itu,
maka nikmatilah peristiwa itu. Peristiwa yang
membuat Anda merasa bahagia seperti pada saat
Anda merasakannya di masa lalu. Buatlah
gambaran itu dengan lebih nyata, warnanya,
suasananya. Sehingga semakin lama Anda
melihat gambaran itu, Anda menjadi semakin
bahagia dan menikmatinya. Lalu, biarkanlah
Anda menikmati peristiwa itu.

5. Kuatkan Perasaan
Tahap yang selanjutnya setelah menikmati
peristiwa ialah, menguatkan perasaan. Yaitu
melipat gandakan rasa bahagia yang Anda
rasakan dari peristiwa itu, sampai dengan batas
yang tidak terhingga.
Untuk menguatkan perasaan bahagia atas
peristiwa itu, maka gunakan teknik visualisasi.
Putarlah berulang-ulang gambaran peristiwa
rasa bahagia Anda itu. Terutama pada bagian
yang menyentuh hati Anda dan membuat Anda
tidak mampu menahan rasa haru.
Teruslah diputar ulang, sampai Anda benar-
benar seperti merasakan kembali rasa bahagia
itu, bahkan merasa sangat bahagia. Buatlah
senyata mungkin. Baik warnanya, ekspresinya,
hingga gambaran yang Anda visualisasikan.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 86

6. Sampaikan Ungkapan
Setelah Anda menguatkan rasa bahagia itu
sampai tidak terhingga, maka genggam atau
kepalkanlah tangan Anda dan ucapkanlah
ungkapan syukur atau terima kasih yang telah
Anda catat sebelumnya. Misalnya seperti yang
ada pada contoh di Tahap 1 dengan ditambah
beberapa kata berikut ini :
Saya bahagia diberikan anugerah sebagai
muslim. Saya sepenuhnya mensyukuri hal
ini dalam hidup saya.
Maka Ya Alloh, terimalah rasa syukur dan
terima kasihku ini. Dan jadikanlah hamba,
sebagai hamba-Mu yang bersyukur, amin.

Ulangilah mengungkapkan rasa syukur tersebut


hingga 3x berturut-turut sampai dengan Anda
mengucapkannya dengan penuh ketulusan dan
rasa haru.
Kemudian tutuplah tahap terakhir proses
THANKS ini dengan mengucapkan, “Terima kasih
Ya Alloh, telah memberi kekuatan pada hamba
untuk mengucapkan syukur pada-Mu”.

Selesailah tahapan proses THANKS yang


merupakan aktivasi ungkapan terima kasih ini.
Untuk hasil yang maksimal, lakukanlah proses
THANKS sebanyak 4 hari berturut-turut pada tiap
hal yang menjadi prioritas syukur.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 87

Dan jika Anda adalah seorang muslim, maka


saya menyarankan pula agar setiap hari selalu
melaksanakan shalat sunnah yang diniatkan untuk
syukur nikmat.
Terima kasih telah menemani saya hingga
Bagian ini. Selamat menjemput keajaiban Terima
kasih! Xie..xie!

“Untuk meraih prestasi besar, kita


harus bermimpi, lalu memvisualisasikannya,
merencanakannya, menyakininya, dan
(akhirnya) melakukannya”
(ALFRED A. MONTAPERT)
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 88

BAGIAN III
Agar Terima Kasih
Berdaya Ajaib

“Setiap orang mempunyai keinginan


untuk menang. Tapi hanya para juaralah
yang mempunyai keinginan untuk
mempersiapkan diri”
(Wayne Short)

Napoleon Hill, seorang penulis sekaligus


motivator legendaris dunia pernah mengatakan,
“Pencapaian besar, selalu lahir dari pengorbanan
yang besar”. Itulah salahsatu kata mutiara yang
menggambarkan perjalanan saya untuk sembuh,
dari sakit “aneh” yang bercokol sejak tahun 2007.
Selama bertahun-tahun saya jatuh-bangun
melewati pengorbanan yang tidak sedikit. Hingga
akhirnya Alloh SWT menganugerahkan salahsatu
keajaiban-Nya pada saya untuk bangkit kembali dan
mampu bertahan hingga saat ini. Serta dapat
berbagi inspirasi dengan Anda tentang salahsatu
Oleh-oleh yang saya dapatkan dari cobaan hidup
tersebut. Yaitu Keajaiban Terima Kasih.
Mungkin Anda penasaran mengapa saya
dapat “bertahan” setelah jatuh bangun selama lebih
dari tujuh tahun? Bagaimana mungkin saya bisa
bertahan hanya dengan modal “Ungkapan Terima
Kasih” saja?
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 89

Saudaraku yang bijak, semua itu memang


nyata adanya. Saya bertahan hanya dengan modal
“Ungkapan Terima Kasih”. Tapi, saya pun ingin
menjelaskan bahwa yang dinamakan modal tentu
saja tidak bisa dengan sendirinya menghasilkan
keuntungan atau manfaat. Ada beberapa hal yang
berkaitan erat dengannya.
Contohnya saja. Anda mempunyai “modal”
berupa tanah untuk mendirikan usaha yang Anda
idamkan. Apakah hanya dengan hal itu, usaha Anda
dapat langsung berdiri? Tentu tidak bisa. Ada
komponen lain yang diperlukan agar usaha Anda
menjadi kenyataan. Anda perlu untuk membuat
sketsa toko atau kios usaha Anda itu. Anda pun
perlu membeli bahan-bahan bangunan sebagai
pembangun kios itu. Lalu Anda harus menggunakan
jasa tukang atau jasa konstruksi untuk membangun
kiosnya, dan seterusnya.
Demikianlah hakikat hukum kehidupan.
Selalu terikat dengan “hukum realisasi”. Tidak
cukup hanya modal saja. Harus ada rencana, blue
print, subjek, bahan-bahan yang dibutuhkan, dan
sebagainya. Barulah sesuatu yang diinginkan bisa
terealisasi. Semua hal tersebut harus bisa saling
bersinergi untuk mencapai yang diinginkan.
Begitu juga jika kita berbicara tentang
“Terima Kasih” sebagai salah satu modal dalam
meraih keajaiban hidup. Ada beberapa komponen
yang diperlukan, agar terima kasih berdaya ajaib
secara nyata di dalam kehidupan.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 90

Apa sajakah itu? Berikut empat komponen


yang penting agar keajaiban terima kasih menjadi
kenyataan dalam hidup kita :

A. Konsistensi
Dale Carnegie pernah menulis, “Prestasi-
prestasi terbesar dunia yang ada saat ini ialah hasil
dari orang-orang yang terus berusaha mencoba,
disaat nyaris tidak ada harapan atas semua yang
dilakukannya itu”.
Apa yang ditulis oleh penulis kenamaan
dunia itu memang nyata adanya. Kita mengenal
Thomas Alfa Edison sang penemu lampu. Tapi
tahukah Anda bahwasanya penemuan besarnya itu
adalah buah dari konsistensi? Benar sekali. Thomas
tetap bertahan ditengah kegagalannya yang
mencapai 9.999 kali hingga akhirnya meraih
keberhasilan.
Begitu juga dengan konsistensi Kolonel
Sander. Setelah gagal menawarkan resep rahasia
ayam gorengnya kepada 1.007 restoran, ia sukses
bersama restorannya sendiri yang mendunia.
Dalam sejarah ibadah haji pun, kita tentu
mengetahui konsistensi Siti Hajar berlari-lari dari
Shafa ke Marwa bolak balik sampai dengan 7 kali
putaran. Disaat perjuangannya seperti mustahil
menemukan air di tengah gurun kering, Tuhan
membalas konsistensinya dengan kehadiran Air
Zamzam. Salah satu air yang paling menyehatkan di
dunia hingga saat ini.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 91

Semua itu tiada lain ialah buah manis dari


konsistensi. Dr. Ibrahim Al-Fiky pernah menulis,
“ketika ada seseorang yang tidak mampu, padahal
dia telah berusaha keras, maka Alloh akan berkata
padanya, “Kamu telah bekerja keras. Telah tiba
saatnya apa yang kamu inginkan terwujud”.
Demikianlah kekuatan konsistensi untuk
kehidupan seseorang. Siapapun yang berjuang
untuk selalu bertahan di dalam usahanya yang baik,
Tuhan pasti tidak menyia-nyiakan kerja kerasnya
itu. Sebagaimana Firman Alloh SWT di dalam Al-
Qur’an, “Sesungguhnya Alloh tidak akan menyia-
nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik”. (QS.
At-Taubah : 120).
Itulah yang saya rasakan selama 7 tahun
perjuangan untuk sembuh. Ditengah cibiran dan
cemoohan beberapa orang yang “tidak tahu” sakit
yang saya rasakan, keterbatasan perhatian dari
orang-orang sekitar, dan ongkos berobat yang tidak
sedikit serta rasa lelah yang mendera, saya terus
berusaha untuk konsisten dan bertahan
menerapkan “Kekuatan Terima Kasih” dalam diri
dan kehidupan yang dijalani. Dan akhirnya Tuhan
pun berkenan menganugerahi kesembuhan dan
kehidupan baru yang lebih baik dan lebih indah
daripada sebelumnya.
Oleh karena itu, siapapun Anda dan sesulit
apapun kehidupan yang mungkin Anda jalani saat
ini, Jika ingin keajaiban Terima kasih benar-benar
menyata dalam kehidupan Anda, maka jalanilah
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 92

pola hidup berterima kasih secara konsisten dan


sabar! Terapkanlah berbagai teknik menjemput
keajaiban terima kasih yang ada dalam buku ini
dengan kedisiplinan dan ketabahan hati! Jangan
biarkan diri Anda berhenti di tengah jalan dengan
tanpa menghasilkan apapun dalam hidup Anda.
Dan yang pasti, “Jangan pernah menyerah
dan berhenti!”. Saya serta banyak orang lainnya,
telah merasakan keajaiban terima kasih dalam
kehidupan. Saya percaya Anda adalah satu orang
lagi yang akan merasakannya. Keep spirit!

B. Keyakinan
Salahsatu yang menginspirasi saya dalam
memaknai pola hidup berterima kasih adalah Kisah
Hidup Nabi Ayyub as. Melalui kisah hidup beliaulah,
saya belajar tentang esensi syukur atau terima kasih
kepada Tuhan.
Nabi Ayyub as merupakan seorang Nabi yang
terkenal sangat kaya. Namun yang istimewa dari
beliau adalah, ia selalu tekun beribadah, gemar
berbuat kebajikan, dan suka menolong orang yang
menderita. Terlebih pada golongan fakir dan miskin.
Karena sikap bersyukurnya yang besar
kepada Tuhan itulah, membuat para malaikat
terkagum-kagum. Sangat jarang manusia yang
diberikan segala kekayaan dan kesuksesan dalam
hidupnya, memiliki tingkat berterima kasih yang
besar kepada Tuhan.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 93

Berbeda dengan malaikat, Iblis justru


bersikap sebaliknya. Bagi Iblis, Nabi Ayyub as
bersikap mulia seperti itu tiada lain karena ia
banyak diberikan kenikmatan oleh Tuhan. Adapun
semua ibadah dan kebaikan yang dikerjakannya,
hanya sebagai rasa takut jika semua kenikmatannya
diambil lagi oleh Tuhan. Karena prasangka
buruknya itulah, maka Iblis mengadu kepada Tuhan
dan meminta agar diizinkan oleh-Nya untuk
menghancurkan semua kenikmatan yang diraih
Nabi Ayyub as.
Iblis menyangka bahwa jika Nabi Ayyub as
diberikan kesengsaraan maka ia tidak akan
menyembah Tuhan lagi. Tuhan memberitahukan
kepada Iblis bahwa semua usahanya itu akan sia-sia
belaka dan tidak akan berhasil.
Tapi Iblis tetap ngotot ingin menggoda dan
mencoba keimanan Nabi Ayyub as. Tuhan pun
mengizinkannya dan memberikan peluang pada
Iblis untuk menghancurkan semua kenikmatan yang
ada pada Nabi Ayyub as.
Demikianlah. Iblis dan pasukannya mulai
menyerbu keimanan Nabi Ayyub as. Semua mata
pencaharian beliau hancur dan musnah, hingga pada
akhirnya menjadi miskin. Iblis menyangka Nabi
Ayyub as akan beralih menjadi seorang yang kufur
kepada Tuhan. Ternyata tidak. Beliau justru
semakin taat kepada Alloh SWT. Keyakinan beliau
pada Kasih Sayang Tuhan semakin kuat dan besar
dibandingkan sebelumnya.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 94

Iblis pun kembali bermuslihat dengan


membunuh anak-anak Nabi Ayyub as. Ternyata
beliau malah semakin larut di dalam ketaatan pada
Tuhan. Ditengah kesedihan yang mendalam atas
kematian anak-anaknya, jiwa dan hati Nabi Ayyub
as tetap kukuh dalam keyakinan bahwa Tuhan
Mahakasih. Semua kehendak-Nya terjadi tiada lain
sebagai jalan untuk semakin bersyukur dan
mendekat kepada-Nya.
Iblis semakin penasaran dengan kuatnya
keyakinan Nabi Ayyub as pada kasih sayang Tuhan.
Ia pun lalu menaruh baksil ke sekujur tubuh Nabi
Ayyub as sehingga beliau menderita semacam
penyakit kulit yang sangat menjijikkan.
Nabi Ayyub as kemudian terusir dari desa
tempatnya tinggal. Ia bersama dengan istrinya
hidup dalam keterasingan. Setelah 7 tahun dalam
penderitaan yang terus-menerus itu, istri beliau
berkata, “Hai Ayyub, seandainya engkau berdoa
kepada Tuhanmu, niscaya Dia membebaskanmu”.
Namun beliau malah menjawab, “Aku telah
hidup 70 tahun dalam keadaan sehat, dan Alloh baru
mengujiku dalam keadaan sakit selama 7 tahun.
Ketahuilah, itu amat sedikit dibandingkan masa 70
tahun”.
Waktu berjalan hingga akhirnya Iblis pun
berhasil menggoda istri Nabi Ayyub as untuk
berkeluh kesah dengan semua penderitaan yang
mereka alami dan kemudian pergi meninggalkan
Nabi Ayyub as seorang diri.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 95

Sempurnalah semua penderitaan beliau. Iblis


merasa puas dengan semua hasil usahanya. Tapi
sejurus kemudian ia merasa dongkol dan heran
dengan keteguhan hati yang dimiliki Nabi Ayyub as.
Ternyata dalam semua kesulitan yang dihadapinya,
Nabi Ayyub as tetap meyakini besar dan luasnya
kasih sayang Tuhan. Setiap waktu yang dilewatinya
tidak pernah lepas dari syukur dan zikir pada-Nya.
Dalam keputus asaan Iblis yang telah gagal
melunturkan keimanan Nabi Ayyub as, Tuhan pun
memberikan pertolongan serta rahmat-Nya kepada
Nabi Ayyub as. Tuhan memberi petunjuk pada Nabi
Ayyub as untuk mandi dan meminum air yang
dijejakkan kaki olehnya.
Seketika itu juga lunturlah semua penyakit
yang diderita Nabi Ayyub as. Tidak lama setelah itu,
istrinya pun kembali kepada beliau dengan meminta
maaf. Akhir dari keyakinan Nabi Ayyub as yang kuat
pada luasnya Kasih Sayang Alloh, berujung
kembalinya kesejahteraan beliau yang pernah sirna.
Tidak itu saja. Beliau pun memiliki anak yang
kemudian menjadi seorang Nabi, yaitu Nabi Zulkifli
AS. Subhanalloh! (Diadaptasi dari buku “Bimbingan
Spiritual 5+” : Hal 2-7)
Kisah Nabi Ayyub as di atas, merupakan
salahsatu contoh nyata tentang hikmah dahsyat
dibalik KEYAKINAN yang kukuh atas pertolongan
dan Kasih sayang Tuhan yang luas dan tidak
terbatas. Sehingga, dapatlah kiranya kita ambil
kesimpulan bahwa jika kita ingin menggapai
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 96

kesuksesan dalam menjemput keajaiban terima


kasih, maka milikilah KEYAKINAN YANG KUKUH
KEPADA KASIH SAYANG DAN PERTOLONGAN
TUHAN YANG TIDAK TERBATAS.
Jangan pernah meragukan kasih sayang
Tuhan dengan berkeluh kesah apalagi berputus asa.
Karena hal itu hanya akan menyia-nyiakan semua
perjuangan yang telah dilakukan.
Marilah kita resapi apa dikatakan William
James, “Keyakinan menciptakan fakta aktual”. Ketika
kita ada di jalur keyakinan yang positif, maka itulah
fakta yang akan terjadi. Dan ketika kita berada di
jalur keyakinan sebaliknya, maka itulah pula yang
kita peroleh dalam kenyataan.
Jadi, teruslah berjuang dan kuatkanlah
keyakinan Anda pada Tuhan! Niscaya keajaiban
akan menghampiri. Sebagaimana ungkapan J.F
Franklin, “Siapa yang yakin, dialah yang kuat. Dan
siapa yang ragu-ragu, maka dialah yang lemah.
Keyakinan yang kuat melahirkan tindakan besar”

C. Kesungguhan
Telah banyak kisah dan biografi dari orang
sukses yang dibahas dalam berbagai buku dan
kegiatan. Namun sedikit yang mengulas tentang
Kisah nyata seorang difable yang berhasil meraih
kesuksesan. Itulah Dr. Zaki Usman. Seorang lelaki
kelahiran Mesir, yang menyandang cacat ganda
berupa kebutaan dan kelumpuhan.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 97

Bayangkan saudaraku. Ia adalah seorang


yang, mohon maaf, tidak mampu melihat serta tidak
bisa berjalan. Namun dibalik keterbatasan yang
dimiliknya, ia mampu meraih gelar Doktor dan
menjadi salahsatu penulis serta pembicara sukses
di Mesir.
Apakah rahasia dibalik keberhasilan yang
didapatkannya itu? Tiada lain adalah karena
kesungguhannya, kegigihannya, dan perjuangan
yang tidak sedikit. Sejak kecilnya, ia menempa
dirinya dalam ketabahan yang besar. Di masa ia
bersekolah, setiap hari ia merangkak di atas tanah.
Baik pada musim kemarau maupun musim hujan.
Ketika ada sebagian orang yang tidak suka dan
berusaha menggagalkan tekad bajanya, Zaki tidak
terpengaruh sama sekali.
Visinya yang kuat untuk menjadi seorang
insan yang memberikan manfaat kepada sesama,
selalu menyala dengan bahan bakar kesungguhan
yang terus dijaganya.
Dan demikianlah. Kini cita-citanya sudah
bukan lagi sekedar harapan. Dr. Zaki Usman telah
menjadi seorang yang dikenal banyak orang dan
menginspirasi mereka berkah dari kesungguhan
dan ketegaran yang terus dinyalakan di dalam
kehidupan yang dijalaninya.
Keberhasilan yang telah dicapai Dr. Zaki
Usman, menjadi gambaran nyata tentang buah
manis perjuangan yang dipenuhi kesungguhan.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Oprah Winfrey,
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 98

“Selama tidak ada perjuangan, selama itu pula tidak


ada kekuatan”.
Walhasil, jika ingin melihat hasil yang baik
dalam menjemput keajaiban terima kasih, maka
sebaiknyalah bersungguh-sungguh. Sebagaimana
kesungguhan Dr. Zaki Usman yang telah menjadi
bahan bakar kesuksesannya.

D. Ketulusan
Inilah komponen terpenting dalam segala
urusan. Termasuk dalam soal syukur atau terima
kasih. Hampir sebagian besar buku-buku yang
bertema self help atau pengembangan diri yang ada
di dunia saat ini, menyebut ketulusan sebagai kunci
atau rahasia kesuksesan dan kebahagiaan.
Saya tidak ingin berpanjang-panjang soal
mengapa bisa demikian? Karena saya yakin, kita
semua memiliki jawaban masing-masing. Namun
intinya, kita semua pasti sepakat dan setuju bahwa
ketulusan adalah sumber segala kebaikan.
Yang justru lebih penting untuk menjadi
perhatian kita soal ketulusan ini ialah, bagaimana
caranya agar kita tidak terjebak dalam ketidak
tulusan disaat menjemput keajaiban terima kasih.
Karena jika demikian, maka dikhawatirkan kita
tidak bisa merasakan buah manis dari ungkapan
terima kasih yang kita sampaikan itu.
Lalu bagaimanakah agar hati kita selalu
terjaga di dalam ketulusan? Menurut Dr. Ibrahim
Al-Fiky, salahsatu kunci agar selalu berada dalam
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 99

ketulusan ialah dengan menanamkan niat yang


luhur atau mulia pada saat hendak mengerjakan
suatu aktivitas kebajikan. Sebagaimana Sabda Nabi
Muhammad saw bahwa “segala amal atau pekerjaan
itu, tergantung dari niatnya”.
Oleh karena itulah, jika saat ini kita telah
bertekad kuat untuk menjemput keajaiban terima
kasih, maka marilah kita niatkan ikhtiar tersebut
sebagai jalan bagi kita untuk meraih keridhoan
Tuhan dan membahagiakan orang-orang yang kita
cintai. Kemudian jagalah niat tersebut agar tidak
terkotori oleh virus-virus hati semisal riya’ (ingin
dilihat oleh oranglain sebagai orang yang pandai
bersyukur).
Yang jelas, satu hal yang penting untuk kita
renungkan soal ketulusan ini. Yaitu : Jangan biarkan
diri kita hanya mengejar keuntungan dan
kesenangan bagi diri kita sendiri. Karena hal itu
hanya akan berujung pada penyesalan. Seneca
pernah berkata, “Tidak ada orang yang dapat hidup
bahagia, kalau hanya mengurusi diri sendiri dan
untuk keuntungan dirinya semata”.

Saudaraku yang terkasih, kita telah selesai


membahas empat komponen penguat keajaiban
terima kasih. Kini, marilah kita lanjutkan kembali
perjalanan menjemput keajaiban terima kasih, ke
Bagian terakhir buku ini. Sukses selalu untuk Anda
dan Suksama! Terima kasih telah menemani saya
hingga bagian ini!
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 100

BAGIAN IV
Jurnal Keajaiban
TERIMA KASIH

“Buatlah rencana yang pasti untuk


Mewujudkan keinginanmu, dan mulailah
Menjalankannya seketika itu juga, terlepas
dirimu sudah siap ataupun belum”
(NAPOLEON HILL)

Clement Stone, seorang pengusaha besar


sekaligus salah satu Motivator yang legendaris di
Amerika Serikat, merupakan salah seorang dari
banyak orang yang telah merasakan kekuatan ajaib
dibalik “Teknik Jurnal pribadi”. Dengan menerapkan
teknik jurnal pribadinya, ia sukses mengumpulkan
aset pribadi hingga lebih dari 400 Juta Dollar AS.
Dan mencapai kesuksesan karirnya, hingga level
yang paling tinggi.
Mengapa jurnal pribadi memiliki daya yang
ajaib? OG Mandino menjelaskan bahwa melalui
penerapan teknik ini, seseorang sedang
mengondisikan pikirannya untuk memulai sebuah
proses imprinting relai dan transistor yang baru ke
dalam pikiran bawah sadarnya. Sedemikian
sehingga, fungsi jurnal menjadi semacam “Kotak
Pengendali”, yang secara misterius mengendalikan
sebagian besar ambisi dan tindakannya.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 101

OG Mandino menjelaskan lagi bahwa tidak


ada yang “aneh” dan “canggih” mengenai teknik ini.
Tapi sekalipun demikian, telah banyak orang yang
merasakan keampuhan jurnal pribadi bagi
pencapaian kesuksesan dalam hidupnya.
Oleh karena itulah, dalam buku ini saya
menyisipkan Jurnal Keajaiban Terima Kasih pada
satu bagian yang khusus. Semoga bisa membantu
kita, sebagai “Kotak Pengendali” dalam meraih
pencapaian keajaiban terima kasih.
Untuk membantu Anda dalam memahami
penerapan teknik Jurnal Keajaiban Terima Kasih ini.
Saya akan menjelaskan dahulu beberapa hal yang
penting pada Anda sebagai berikut :
1. Bagian ini terdiri dari : 4 Pernyataan Jurnal Ajaib
dan Pencatatnya (Untuk 18 Minggu).
2. Lakukanlah afirmasi (peneguhan) Pernyataan
Jurnal Ajaib dengan membacanya pada setiap
bangun tidur dan hendak tidur.
3. Pencatat Keajaiban Terima Kasih digunakan
untuk mendokumentasikan afirmasi jurnal.
Berilah Tanda () pada kolom hari, setiap selesai
membaca Jurnal Ajaib. Dan bila tidak
membacanya, berilah tanda ( - )
4. Sebelum memulai untuk menerapkan jurnal ini,
awalilah dengan berniat dalam hati untuk
menerapkan jurnal ini sampai dengan selesai.

Selamat mencatat jurnal ajaib Anda! Dan


selamat menjemput keajaiban! Danke!
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 102

JURNAL AJAIB I

“Aku jalani hari ini, bersama cahaya syukur dan


energi terima kasih”

Hari ini, aku melepaskan semua keraguanku atas


diriku sendiri. Dan menjalani hari baru dengan kisah
baru yang membahagiakan hatiku.

Hari ini, aku melepaskan semua topeng diri yang


melekat dalam diriku. Dan menggantinya dengan
cahaya syukur yang melimpahi hatiku.

Hari ini, aku melepaskan semua kesalku, sedihku, dan


kecewaku. Dan menggantinya dengan energi terima
kasih yang menguatkan hatiku.

Hari ini, aku menerima cahaya syukur dengan


sepenuh hati. Hari ini, aku menerima energi terima
kasih dengan setulus hati. Hari ini, aku menerima
keduanya dengan seutuhnya.

Terima kasih Tuhan, atas cahaya syukur yang


Engkau karuniakan padaku! Terima Kasih!

Terima kasih Tuhan, atas energi terima kasih yang


Engkau Anugerahkan padaku. Terima Kasih!

Terima kasih Tuhan, atas semuanya dan segalanya


yang Engkau hadiahkan padaku. Terima Kasih!
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 103

Pencatat Keajaiban
Terima Kasih Ke- 1

Hari Ke-
Minggu Ke-
1 2 3 4 5 6 7
1
Bangun Tidur
Hendak Tidur

2
Bangun Tidur
Hendak Tidur

3
Bangun Tidur
Hendak Tidur

4
Bangun Tidur
Hendak Tidur

5
Bangun Tidur
Hendak Tidur

Kalimat Kunci Jurnal Ajaib 1 :


“Aku jalani hari ini, bersama
cahaya syukur dan energi terima kasih”
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 104

JURNAL AJAIB 2

“Aku warnai hari ini, dengan syukur dalam hatiku”

Hari ini, aku berniat menjalani setiap waktuku


dengan cahaya syukur yang setulusnya.

Hari ini, aku berniat menjalani aktifitasku dengan


energi terima kasih yang sebaik-baiknya.

Hari ini, aku warnai diamku, ucapanku, sikapku, dan


langkah gerakku, dengan cerah dan indahnya cahaya
syukur dan energi terima kasih.

Aku berterima kasih pada Tuhan, dan berterima


kasih kepada siapapun yang pantas menerimanya.

Aku berterima kasih kepada apapun yang pantas


untuk menerimanya. Baik yang kecil maupun yang
besar. Yang nampak maupun yang tersembunyi. Yang
kusadari maupun tidak kusadari.

Terima kasih ya Tuhan, atas cahaya syukur di dalam


hatiku! Terima Kasih!

Terima kasih ya Tuhan, atas energi terima kasih di


dalam hatiku. Terima Kasih!

Terima kasih Tuhan, atas keindahan syukur yang


Engkau hadiahkan padaku. Terima Kasih!
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 105

Pencatat Keajaiban
Terima Kasih Ke- 2

Hari Ke-
Minggu Ke-
1 2 3 4 5 6 7
6
Bangun Tidur
Hendak Tidur

7
Bangun Tidur
Hendak Tidur

8
Bangun Tidur
Hendak Tidur

9
Bangun Tidur
Hendak Tidur

10
Bangun Tidur
Hendak Tidur

Kalimat Kunci Jurnal Ajaib 2 :


Aku warnai hari ini, dengan
syukur dalam hatiku.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 106

JURNAL AJAIB 3

“Hari ini, aku jaga dan pertahankan rasa syukur ini


dengan setulusnya, hingga garis finish”

Hari ini, aku telah menjalani aktivitasku selama


berminggu-minggu bersama cahaya syukur .

Hari ini, aku telah mengisi kehidupanku selama


berminggu-minggu bersama energi terima kasih.

Hari ini, aku bertekad untuk terus bersama cahaya


syukur dan energi terima kasih di dalam hatiku dan
keseharianku.

Hari ini, aku bertekad untuk terus melangkah


menebarkan cahaya syukur dan energi terima kasih
di dalam hidupku.

Akan aku tundukkan semua rintangan yang


menghalangi cahaya syukur dan energi terima kasih.
Baik rintangan yang kecil maupun yang besar. Yang
nampak maupun yang tersembunyi. Yang kusadari
maupun tidak kusadari.

Akan kujaga selalu, cahaya syukur dan energi terima


kasih dengan sepenuh hatiku.

Terima kasih Tuhan, telah menguatkan semua


perjalananku sampai hari ini. Terima Kasih!
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 107

Pencatat Keajaiban
Terima Kasih Ke- 3

Hari Ke-
Minggu Ke-
1 2 3 4 5 6 7
11
Bangun Tidur
Hendak Tidur

12
Bangun Tidur
Hendak Tidur

13
Bangun Tidur
Hendak Tidur

14
Bangun Tidur
Hendak Tidur

Kalimat Kunci Jurnal Ajaib 3 :


Hari ini, aku jaga dan
Pertahankan Rasa syukur ini dengan
Setulusnya, hingga garis finish.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 108

JURNAL AJAIB 4

“Terima kasih Tuhan, selalu membimbingku untuk


berterima kasih pada-Mu, terima kasih Tuhan”

“Hari ini, aku menyadari betapa berharganya cahaya


syukur bagi kehidupanku.

Hari ini, aku menyadari betapa indahnya hidup


bersama energi terima kasih.

Hari ini, aku menyadari betapa besarnya kasih


sayang Tuhan, yang selalu menganugerahi cahaya
syukur dan energi terima kasih kepadaku.

Tuhan, betapa kecilnya syukur hamba kepada-Mu.


Betapa sedikitnya terima kasih hamba kepada-Mu.
Tetapi Engkau tidak pernah berhenti memberi
kepada-Ku. Tidak pernah berhenti memperhatikan
dan menjagaku.

Maka ampunilah aku duhai Tuhanku, bimbinglah aku


di dalam syukur kepada-Mu. Masukanlah aku dalam
naungan Rahmat-Mu. Engkaulah sebaik-baik Yang
Berterima Kasih. Engkaulah sebaik-baik pelindung
dan penolong.

Terima kasih Tuhan, atas anugerah Terima Kasih


yang telah Engkau berikan! Terima kasih!
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 109

Pencatat Keajaiban
Terima Kasih Ke- 4

Hari Ke-
Minggu Ke-
1 2 3 4 5 6 7
15
Bangun Tidur
Hendak Tidur

16
Bangun Tidur
Hendak Tidur

17
Bangun Tidur
Hendak Tidur

18
Bangun Tidur
Hendak Tidur

Kalimat Kunci Jurnal Ajaib 4 :


“Terima kasih Tuhan, selalu
membimbingku untuk berterima kasih
pada-Mu, terima kasih Tuhan”
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 110

Rencana Tindak
Keajaiban Terima Kasih

Seperti diketahui bahwa buku ini memiliki


rencana tindak “terima kasih” selama 18 Minggu.
Oleh karena itu, untuk memudahkan kita dalam
menjalaninya, saya menuliskan jadwal aktivitas per-
minggu. Semoga Tuhan memudahkan kita dalam
menjalaninya! Amin.
Berikut ini Tabel jadwalnya :

Minggu ke- Jadwal Aktivitas


Minggu ke-1 - Membuat dan mengisi Tabel-
tabel Terima Kasih.
- Afirmasi Jurnal Ajaib 1
Minggu ke-2 - Afirmasi Muhasabah dan
Niat Berterima Kasih
- Afirmasi Jurnal Ajaib 1
Minggu ke-3 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 1
Minggu ke-4 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 1
Minggu ke-5 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 1
Minggu ke-6 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 2
Minggu ke-7 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 2
Minggu ke-8 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 2
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 111

Minggu ke-9 - Proses THANKS


- Afirmasi Jurnal Ajaib 2
Minggu ke-10 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 2
Minggu ke-11 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 3
Minggu ke-12 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 3
Minggu ke-13 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 3
Minggu ke-14 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 3
Minggu ke-15 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 4
Minggu ke-16 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 4
Minggu ke-17 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 4
Minggu ke-18 - Proses THANKS
- Afirmasi Jurnal Ajaib 4

Akhirnya, selesailah pembahasan tentang


keajaiban terima kasih dan cara-cara untuk
menjemputnya. Saya sangat berharap, kita tidak
berhenti berterima kasih hanya sampai 18 Minggu
saja. Melainkan terus dijaga sampai akhir perjalanan
kita di dunia ini. Semoga….
Terima kasih telah menemani saya untuk
belajar menjadi pribadi berterima kasih. Sekali lagi,
terima kasih saudaraku! Syukron Katsiro!
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 112

EPILOG
Terima Kasih Tiada Akhir

“Ketika dirimu menentukan


keputusan, maka saat itulah
Nasibmu sudah dibentuk”
(Anthony Robbins)

Dalam sebuah riwayat hadits yang saya


temukan pada buku “114 Kisah Nyata Doa-doa
Terkabul” halaman 417-418, dikisahkan bahwa tiga
orang sahabat Nabi saw, yaitu Ibnu Atho’ ra, Ibnu
Umar ra, dan Ubaidillah bin Umar ra datang ke
rumah Aisyah binti Abu Bakar r.ah, istri Nabi
Muhammad saw. Pada waktu itu, Beliau saw telah
berpulang Kehadirat Alloh SWT.
Kemudian seorang dari mereka bertanya
kepada Aisyah r.ah, “Beritahukanlah kepada kami
kisah Rosululloh saw yang paling berkesan bagi
engkau?”
Mendengar pertanyaan tersebut, Aisyah r.ah
menangis lalu mengatakan, “Setiap perilaku
Rosululloh saw amat berkesan bagiku”.
Aisyah r.ah kemudian melanjutkan, Pada
suatu saat, Rosululloh saw datang kepada saya dan
berbaring di atas tempat tidur. Kemudian beliau
bersabda, “Wahai Aisyah, apakah engkau
memberikan izin kepadaku untuk menyembah
Tuhanku?” Saya (Aisyah r.ah) menjawab, “Demi
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 113

Alloh, saya sangat menghargai keinginan engkau


dan menyukai kedekatan dengan engkau. Saya
mengizinkan!”.
Setelah itu, Rosululloh saw bangkit lalu
berwudhu dan berdiri menunaikan shalat. Beliau
mulai melakukan shalat hingga air mata beliau
bercucuran membasahi dadanya. Setelah shalat,
beliau berbaring ke sebelah kanan dengan tangan
kanan bertumpu (bersandar) pada bawah pipi
sebelah kanan, kemudian beliau menangis lagi
hingga air matanya berjatuhan ke lantai.
Ketika shalat shubuh telah tiba, datanglah
Bilal ra ke rumah Rosul saw. Melihat keadaan beliau
seperti demikian, Bilal pun bertanya penuh rasa
khawatir, “Ya Rosululloh, mengapa baginda
menangis? Sedangkan Alloh telah memaafkan
semua kesalahan baginda, baik yang telah lalu
maupun yang akan datang?”. Rosululloh saw yang
mulia menjawab, “Tidak bolehkah saya menjadi
hamba yang bersyukur?”
Saudaraku, hadits yang amat menyentuh hati
ini, merupakan sebuah isyarat yang jelas bagi kita
tentang betapa berharga dan besarnya nilai
bersyukur atau berterima kasih.
Terutama, berterima kasih kepada Alloh
SWT. Tuhan yang telah menciptakan, mengurus,
mengasihi, menolong, melindungi, mengangkat
derajat, dan memberikan kepada kita berbagai
anugerah kenikmatan yang tidak pernah bisa
dihitung jumlah dan besarnya.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 114

Melalui hadits ini pula, seakan-akan Nabi


Muhammad saw sedang mengajak Aisyah r.ah dan
tentu saja kita sebagai umat beliau, untuk
menyadari bahwa ibadah sebanyak apapun,
sebenarnya tidak akan pernah bisa mengganti
semua nikmat yang telah di anugerahkan Tuhan..
Walaupun sekedar untuk satu nikmat saja.
Oleh karena itu, di akhir buku ini, marilah
kita bersama-sama merenungkan kembali segala
yang telah kita kerjakan selama hidup di dunia ini.
Tentang seberapa banyakkah kita bersyukur dan
berterima kasih kepada Tuhan?
Tuhan telah memberikan anugerah nafas
secara cuma-cuma kepada kita. Namun mengapa
teramat sering kita menggunakannya untuk hal-hal
yang hanya memuaskan hawa nafsu semata.
Terkadang, sekedar membaca doa hendak makan
saja kita sering terlupa dan lalai.
Tuhan telah memberikan anugerah otak
secara gratis kepada kita. Namun mengapa sering
kita menggunakannya hanya untuk bersenang-
senang dalam tontonan hiburan, dan permainan
semata? Terkadang, meluangkan waktu beberapa
saat untuk bertafakur atas semua kekuasaan-Nya
saja, kita merasa berat dan tidak mampu.
Tuhan telah memberikan anugerah hati
secara cuma-cuma kepada kita. Namun mengapa
sering kita mengotori dan membebaninya dengan
rasa benci, dendam, iri, buruk sangka, dan emosi
negatif lainnya?
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 115

Tuhan pun telah memberikan anugerah mata


secara gratis kepada kita. Namun mengapa sering
kita terlupa untuk menggunakannya pada hal-hal
yang memberi manfaat semisal membaca Al-Qur’an,
buku-buku pengembangan diri, ilmu pengetahuan
dan bertafakur. Seakan-akan kita tidak memiliki
waktu dan terlalu sibuk.
Dan masih banyak lagi anugerah yang telah
Tuhan berikan kepada kita, yang belum disyukuri.
Hingga sekali lagi kita harus bertanya kepada diri
kita sendiri. Mengapa sering kita menggunakan
semuanya itu pada hal-hal yang amat jauh dari
melestarikan dan menjaganya? Berterima kasih dan
Mensyukurinya?
Ternyata semua pertanyaan itu hanya bisa
kita jawab dengan satu kalimat yang sederhana.
Yaitu : “KARENA KITA TIDAK CUKUP DAN MASIH
JAUH DARI SIKAP BERTERIMA KASIH DAN
BERSYUKUR PADA TUHAN, ATAS SEMUA
ANUGERAH YANG DIBERIKAN-NYA”.
Benar sekali. Sampai dengan saat ini, kita
masih sedikit dan masih sangat jauh dari sikap
berterima kasih kepada Tuhan. Sampai dengan saat
ini, kita masih sangat banyak menggunakan waktu
yang Tuhan berikan ini, pada hal-hal yang
merugikan dan sia-sia belaka.
Oleh karena itu! Inilah saat yang tepat bagi
kita untuk mulai melangkah dalam syukur dan
terima kasih pada Tuhan dengan totalitas dan penuh
ketulusan!
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 116

Inilah waktu yang tepat bagi kita untuk mulai


bergerak dalam syukur dan terima kasih kepada
Tuhan dengan semangat yang menyala-nyala dan
motivasi tinggi!
Inilah pula saatnya bagi kita untuk berniat
dan bertekad yang kuat dalam diri bahwa “mulai
saat ini dan seterusnya, aku akan berusaha untuk
menjadi pribadi berterima kasih kepada Tuhan dan
kepada sesama”.
Tepat sekali saudaraku! Inilah memang
saatnya! Tepat saat ini, disini, pada detik ini, jam ini,
hari ini, minggu ini, bulan ini, dan tahun ini, TEPAT
SAAT INI!
Dan untuk memulai semua tekad dan niat
kita tersebut, marilah kita ucapkan dengan penuh
semangat dalam hati kita, TERIMA KASIH YANG
TIADA AKHIR DAN TIADA UJUNG, KEPADA-MU
WAHAI TUHANKU….TERIMA KASIH”.
Marilah kita ungkapkan lagi rasa syukur
tersebut berulang-ulang. Sampai dengan hati kita
tergetar dan tidak kuasa menahan air mata. Tidak
usah ragu untuk mengulanginya kembali. Karena
inilah saat yang tepat bagi kita untuk merubah dan
memperbaiki semua kelalaian dan kesalahan yang
telah banyak kita lakukan.
Setelah itu, lanjutkanlah dengan berkata
dalam hati, “ALHAMDULILLAH, SEGALA PUJI
UNTUK-MU DUHAI TUHAN…ALHAMDULILLAH…
SEGALA SYUKUR UNTUK-MU DUHAI TUHAN…
ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN”.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 117

Bagaimanakah perasaan Anda sekarang?


Mudah-mudahan kini Anda sudah lebih bahagia
daripada sebelumnya dan memperoleh banyak
manfaat dari buku sederhana ini. Terutama bagi
pembelajaran hidup kita di dunia ini. Agar kita
mampu menjadi pribadi yang berterima kasih.
Dan sebelum Anda menutup buku ini lalu
menyimpannya, izinkanlah saya memohon doa
kepada Anda, agar buku ini memberi manfaat yang
banyak kepada sesama. Serta agar kita bisa
bersama-sama menjadi pribadi yang bersyukur dan
berterima kasih kepada Tuhan. Amin.
TERIMA KASIH BANYAK! SEMOGA ALLOH
MELIMPAHI ANDA DENGAN KESUKSESAN YANG
TIADA HABIS-HABISNYA. AMIN [ ]
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 118

DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Baidatul Roziqin (2010). Solusi Tidak Terduga.
Yogyakarta : Semesta Hikmah
Bambang Trim (2011). Menginstall Nyali Baru.
Solo: Tinta Medina.
Dr. Ibrahim Al-Fiky (2009). 12 Formula Dahsyat.
Solo: Pustaka Iltizam.
Imam Ratrioso, S.Psi (2004). Kumpulan Petuah.
Jakarta: Eska Media.
Nanang Qosim Yusuf (2009). The 7 Awareness.
Jakarta: Gramedia.
OG Mandino (2010). Rahasia Terbesar Di Dunia.
Jakarta: Gramedia.
Priatno H. Martokoesoemo (2007). Spiritual
Thinking. Bandung : Mizania.
Sandra Anne Taylor (2008). Quantum Success.
Yogyakarta: Andi.
Syaikh M. Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al-Qodiri An-
Naqsyabandi QS (2006). Lautan Tanpa Tepi.
Bandung: Wahana Karya Grafika.
Tauhid Nur Azhar, et.al (2009). 114 Kisah Nyata
Doa-doa Terkabul. Bandung : Sygma.
Ustaz Zainal Abidin, et.al (2009). Bimbingan
Spiritual 5+. Jakarta : Hikmah

ARTIKEL INTERNET :
www.edukasi.kompasiana.com/2014/03/01
www.bunyu-online.com/2010/04
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 119

TENTANG PENULIS

NAMBYA SOHIBA adalah nama


pena penulis. Singkatan dari
namanya beserta nama ayah dan
kakeknya. Melalui nama pena
tersebut, penulis ingin mengingat
jasa mereka, yang telah
menanamkan nilai-nilai
keagamaan padanya dari
semenjak masih kecil hingga
menjelang dewasa.
Dengan bekal nilai-nilai keagamaan itulah,
penulis merasa beruntung dan bersyukur. Karena
dibekali “kompas spiritual” didalam menjalani segala
lika-liku kehidupan.
Kini, penulis bersama dengan keluarga
kecilnya menetap di desa Cisarua Kab. Bandung
Barat. Bagi pembaca yang ingin berkomunikasi lebih
lanjut dengan penulis, bisa menghubungi melalui
Akun FB : Nanang Abdulmalik (Nambya Sohiba)
dan E-mail : nambya.sohiba@gmail.com.
K e a j a ib a n Te r ima K a s ih | 120

TENTANG SAUNG PADI

S A U N G P A D I adalah singkatan dari


Singgasana Auliya Nurul Ghouts Pamanah Diri.
Berlokasi di Kp.Muril Desa Jambudipa Kec.Cisarua
Kab.Bandung Barat, SAUNG PADI mulai digunakan
sebagai sarana da’wah TQN Ma’had Suryalaya pada
bulan Romadhon 1438 H/Mei 2017 M, melalui
kegiatan Manaqib Syaikh Abdul Qodir Jailani Qs.
Mulai saat itulah, SAUNG PADI bergerak dan
bekerjasama dalam syiar da’wah TQN di daerah
Cisarua dan sekitarnya. Ada 7 (tujuh) Madrosah
yang bekerjasama dengan SAUNG PADI hingga saat
ini. Yaitu Madrosah : Mahligai Nuur Subang, Futuhul
Arifin Bekasi, Fathurrahman Cisarua KBB, Nuur
Karyawangi Cimahi, Aljihad Ciuyah Cimahi Utara,
Basyairul Khoirot Ciuyah Cimahi Utara, dan Masjid
Ruhuttaqwa Tagog Apu Padalarang KBB.
SAUNG PADI pun mendirikan Madrosah
sebagai sarana khidmatnya, yaitu MTQNSS Nuur
Siliwangi. Kini, SAUNG PADI telah berusia 1 (satu)
Tahun. Dengan segala keterbatasannya, semoga
SAUNG PADI terus istiqomah dalam berkhidmat dan
syiar da’wah TQN Suryalaya. Khususnya di wilayah
KBB dan sekitarnya, Amin Ya Arhamar Rohimin.

Anda mungkin juga menyukai