Anda di halaman 1dari 80

Buku ini Tidak diperjualbelikan.

Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
0

Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
1






Buku ini adalah hasil revisi (tidak banyak
perubahan) dari buku pertama dengan judul yang sama.
Buku yang pertama telah didownload oleh banyak peminat
dan semoga hasil revisi ini juga bisa memberikan
pencerahan yang lebih segar kepada para pembaca.
Harbulfijar (Ed)

Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
2
Kata Pengantar
Pangkal dari minimnya pelaksanaan religiusitas tidak
lain adalah tidak adanya atau minimnya pengetahuan yang
fundamental mengenai keterlibatan dan eksistensi Tuhan dalam
keseharian kita. Kebanyakan kita mungkin saja tahu,
percaya dan mengakui bahwa Tuhan senantiasa terlibat dan
eksis dalam kehidupan kita, namun banyak dari kita yang
mengabaikan makna kepercayaan dan pengakuan itu. Hal
tersebut membuat kita menjadi orang-orang yang beragama
tetapi tidak berTuhan. Dapat kita lihat secara jelas mental
spiritual remaja putra dan putri Indonesia sebagian besar
telah termakan gaya hidup yang menuntut kepraktisan; yang
telah membuat banyak yang sudah malas menalari tujuan
dari kehidupan beragama mereka; yakni kehidupan
berTuhan. Jangan ditanya agama mereka, karena mereka
dengan sigap akan menjawab, secepat mungkin tanpa piker
panjang.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
3
Secara jujur dapat kita katakan bahwa hanya sekitar
30% saja remaja putra putri kita yang sadar bahwa
kehidupan di dunia fana ini sebenarnya berdedikasi pada
kehidupan yang akan datang. Ini bisa dibuktikan secara
sederhana, jumlah pengunjung masjid dan majelis dzikir
kebanyakan orang tua, itu pun dengan jumlah yang sangat
terbatas. Sementara itu, tempat-tempat hiburan dan
perbelanjaan malah ditongkrongin para remaja yang
sebenarnya berada dalam masa pendidikan intelektual-
spiritual. Apakah hanya pemuda atau remaja saja yang
terkena imbas gaya hidup beragama tanpa bertuhan? Tidak,
banyak orang tua-pun ikut termakan. Entah apa faktor
penyebabnya, yang jelas ini sangat tidak mencerminkan diri
sebagai manusia yang berTuhan. Apakah ini merupakan
hasil dari doktrin filsafat-filsafat barat? Ataukah bentuk
kekecewaan dari kebijakan Tuhan yang kebanyakan tidak
sesuai dengan hawa nafsu. Mungkin sekolah dan perguruan
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
4
tinggi harus diberikan tekanan sedikit lebih berat untuk hal
ini.
Ketika para remaja, misalnya masuk Perguruan
Tinggi, mereka paling tidak diperkenalkan dengan bacaan-
bacaan sekunder yang oriental dan bahkan ideologi-ekstrim
yang agak kebarat-baratan dan berbau komunis dan ateis.
Ini semakin mendegradasi posisi agama di dalam kehidupan
mereka. Dalam beberapa diskusi dan debat yang pernah
saya hadiri, saya melihat tema yang diangkat secara berani,
yaitu tema untuk mempertanyakan eksistensi Tuhan.
Ironisnya, debat atau diskusi-diskusi tersebut tidak pernah
membawa mereka dalam suatu mufakat atau pemahaman
yang bulat, malahan mereka secara tidak sadar melecehkan
agama mereka sendiri.
Ini memang berawal dari kultur berpikir realistis-
objektif yang ditanamkan pada setiap orang yang menimba
ilmu di dunia intelektual. Kebanyakan para mahasiswa lebih
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
5
cenderung membangun fondasi intelektual dan tidak
memperdulikan aspek spiritual. Mereka kemudian
membahas dan mendebat masalah spiritual dengan
menggunakan intelektual mereka dan alhasil mereka sama
sekali keliru dalam merumuskan kesimpulan.
Ketidakmengertian ini lambat-laun akan
mendistorsi keyakinan mereka terhadap agama mereka, dan
cepat atau lambat, agama hanya akan menjadi identitas
tanpa aktifitas. Ini yang kira-kira menjadi alasan mengapa
risalah ini bisa tersusun. Risalah ini ditujukan kepada para
pembaca Muslim, khususnya para mahasiswa dan
mahasiswi yang sedang hangat-hangatnya berideologi.
Semoga risalah ini memberikan kontribusi positif bagi kita
sekalian.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
6
Pendahuluan
Suatu kesempatan Nietzsce pernah mengungkapkan
suatu ungkapan Tuhan telah mati, kita telah membunuhNya
(Hardiman, 2003:1).
Di era ini, kegagalan demi kegagalan dalam
menikmati religiusitas semakin merajalela. Kondisi hidup
yang terasa semakin berbeban seakan memaksa kita untuk
membunuh tuhan
1
. Tuhan mati di dalam kehidupan kita.
Realitas kita menenggelamkan eksistensiNya. Entitas dan
kesadaran berada kita semakin melunturkan
keberadaanNya. Entah itu terjadi di dalam kehidupan
seorang Muslim, Kristiani, ataukah agama lain. Lalu apakah
sebenarnya religiusitas yang senantiasa dilakoni sehari-hari?
Islam dengan shalatnya, Kristiani dengan ibadahnya, semua

1
Yang dimaksud dengan membunuh tuhan disini adalah membunuh citra-cutra
Tuhan. Ini pertama kali dilontarkan oleh Friedrich Nietzsche dalam karyanya
Manusia Super. Buku ini menggambarkan bahwa manusia tidak
membutuhkan tuhan dalam kehidupan, karena manusia bisa menjadi sempurna.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
7
itu hanyalah rutinitas semata-mata. Demikian yang terjadi
karena segala pelaksanaan itu tidak terjadi dalam Ruang
Spiritual kita, itu hanya terjadi di dalam Ruang Realitas
kita, bahwa Inilah realitasnya.... Aku seorang yang
beragama
2
.
Kecenderungan bersikap dualistik terhadap dimensi
alam - nyata dan ghaib - adalah suatu faktor yang
menyebabkan tuhan terbunuh. Bersikap dualistik yang
kami maksudkan disini adalah berprinsip bahwa kita berada
dalam alam riil dan Tuhan berada dalam dimensi yang lain;
berprinsip bahwa hanya akan bertemu dengan Tuhan jika
sudah melewati kematian, sehingga saat ini Tuhan seakan
tidak hadir dalam keseharian kita. Yang hadir dan terlibat
dalam keseharian kita malah kebisingan nurani, kecemasan,
ketakutan, kebahagiaan, keterpaksaan dan rutinitas yang

2
Perlu kita bedakan antara Beragama dan Bertuhan. Beragama itu adalah simbol
sosial, namun Bertuhan itu merupakan hakikat manusia yang sebenarnya.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
8
menyerupai lingkaran tak berujung
3
. Adakah Tuhan?
Siapakah Dia? Dimanakah berada? Pertanyaan-pertanyaan
ini bisa berakibat fatal bagi yang salah menjawabnya. Betapa
tidak? Kitab suci bisa menjawabnya Dialah yang memberi
dan mengabulkan doa, tetapi doaku tidak pernah
terkabulkan?, Dialah yang maha memberikan rejeki,
tetapi aku selalu dalam keadaan melarat, Dialah yang
menguasai dan menggerakkan semesta, lalu dimanakah
Dia? Kondisi yang seperti ini bisa menjerumuskan penanya
dan tertanya ke dalam lembah kekecewaan paling dalam
terhadap Tuhan
4
.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang
maknanya Suatu kelak nanti, agama hanya menjadi simbol,
rumah ibadah hanya menjadi bangunan, kitab suci hanya

3
Ini adalah ajaran filsafat eksistensialisme Heidegger bahwa manusia itu
menghadapi dirinya sendiri bersama kebisingan dan kecemasan yang tak berujung
dan itu menjadikan kita Ada. Hal ini secara tidak langsung menghijab
kesadaran manusia dari Adanya Tuhan.
4
Mempertanyakan hal tersebut bisa membuat manusia kecewa karena salah
memaknai penolakan dan pengabulan doa oleh Tuhan.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
9
menjadi buku-buku..., hal ini mengisyaratkan kondisi
dimana Tuhan benar-benar hilang. Keyakinan terhadap
kebenaran kitab suci mulai luntur, dan akhirnya agama
beserta sejarahnya menjadi sebuah mitos panjang.
Hal-hal ini terjadi karena tiap-tiap pribadi mencari
Tuhan tidak pada tempatnya. Apakah Tuhan bertempat?
Tuhan tidak bertempat, tetapi pencarian Tuhan ada
tempatnya. Suatu ruang khusus dimana manusia difasilitasi
untuk dapat hadir bersama-sama Dia, yaitu Ruang
Spiritual.
Di dalam ruang ini, manusia berbincangdengan Tuhan
seperti berbincangdengan Tuhan (Tidak dapat diperumpamakan
bertemu dengan Tuhan seperti bertemu dengan entitas yang
lain selain Dia)
5
. Tuhan berwujud sebagaimana wujudNya,

5
Salah satu teologi yang saya rumuskan dalam buku ini adalah bahwa jika kita
berbincang dengan seseorang, maka tidak ada persamaannya dengan berbincang
dengan orang lain, begitu juga dengan berbincang dengan Tuhan, tak ada yang
menyamai.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
10
yang tidak tergambarkan, tidak terpikirkan,. Ruang
Spiritual bukan kelas untuk belajar, bukan kelas untuk
berpikir; tempat untuk berpikir adalah Ruang Intelektual,
dimana logika dan rasio menjadi raja. Tetapi di dalam
Ruang Spiritual, logika dan rasio hanya akan menjadi
penonton yang tertidur, setelah terjaga, ada kesadaran
bertemu Tuhan, namun tak bisa memikirkan bahkan
membayangkan wujud Tuhan. Seperti pepatah sufi Man
lamyazuq lamyarif, Barangsiapa yang tidak mengalaminya
atau merasakannya, maka tidak akan pernah
memahaminya.
Dalam risalah ini, kami akan menyuguhkan
segelintir ide mengenai Tokoh di balik segala bentuk
eksistensi ini. Pikiran ini tidak akan mungkin menjelaskan
pertemuan ataukah letak Ruang Pertemuan itu, melainkan
memikirkan perbuatanNya terhadap segala entitas berdasar
pada kodratNya, iradatNya, sehingga ada suatu
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
11
pengetahuan intelektual dan logis mengenai siapakah yang
ditemui dan bagaimanakah kita memahamiNya.
TUHAN; Ada dan Diadakan
Ide mengenai Tuhan tumbuh sekitar 14.000 tahun
yang lalu di dunia kuno Timur Tengah. Ketika keilmiahan
bukan suatu ukuran kebenaran, realitas bukanlah suatu
fenomena melainkan suatu keajaiban, ketika naluri dan
emosi menjadi mata dan telinga, bahkan akal menuruti
emosi dan naluri.
Masyarakat kuno meyakini bahwa ADA yang
sedang mengawasi, mengatur, menghukum dan
memberikan. Keyakinan ini kemudian direalisasikan dalam
berbagai bentuk curahan hasrat, pemujaan, singkatnya
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
12
adalah ritual kuno. Ritual kuno adalah sarana untuk
mengekspresikan keyakinan mereka mengenai Tuhan
6
.
Perasaan bahwa ADA sedang mengawasi
melahirkan suatu keinginan untuk bertemu dengan Sang
Ada itu. Masyarakat tersebut mencari ke empat penjuru
bumi, menggali bumi, menyelami dasar lautan, namun tak
menemukan sang ADA. Hanya satu arah saja yang tak
dapa ditempuh, yaitu langit. Tuhan kemudian diyakini
bersemayam dilangit, yang berkonotasi pada ketinggian,
ketaktersentuhan, keluhuran, dan ketaktergambaran. Tuhan
tak pernah turun untuk bertemu dengan mereka, tak pernah
tampil dalam wujudNya yang dapat digambarkan oleh
ingatan, dan akhirnya tuhan ini tergantikan oleh tuhan-
tuhan yang lebih mudah dijangkau (Armstrong, 2004:27)
atau berhalanya para Paganis. Sebenarnya, dorongan emosi

6
Dari segi ini, sebenarnya sedari dulu ibadah kepada Tuhan sudah dilakukan oleh
manusia. Apa yang dilakukan oleh kita saat ini sebenarnya tidak jauh berbeda
dengan apa yang mereka lakukan (lihat Armstrong, 2004)
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
13
atau desakan naluri bertuhanlah yang memaksa para
manusia kuno untuk menyembah tuhan-tuhan yang mereka
ciptakan itu. Dalam kondisi ini, tuhan menjadi Ada juga
Diadakan.
Masyarakat kuno pada saat itu meyakini bahwa
ADA yang mengawasi. Makna ADA dikenal karena
hadir, terindrai, tergambarkan
7
. Lalu berasal dari manakah
ADA yang tidak riil ini? Kecurigaan mungkin suatu alasan,
namun keyakinan bukanlah sekedar hasil mengira-ngira,
karena jujur atau tidak, ide mengenai Tuhan (baik
monoteisme maupun politeisme) yang hidup hingga saat ini,
berasal dari Naluri Bertuhan-nya para primitif ini.
Sehingga jika kita mengatakan bahwa ide mengenai Tuhan
berasal dari kecurigaan mungkin ada yang mengatur
semesta, maka kita harus rela bahwa tuhan yang kita yakini
ini semata-mata hasil kreatifitas masyarakat zaman kuno.

7
Berdasarkan filsafat Heidegger dalam Sein und Zeit-nya.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
14
Plato merumuskan suatu konsep bahwa segala
sesuatu ada penyebab awalnya, penggerak utama, atau yang
disebutnya Kausa-Prima. Jika Kausa-Prima adalah
penggerak, maka dia bergerak. Jika yang bergerak senantiasa
digerakkan, maka siapakah yang menggerakkan Kausa-
Prima? Kausa-Prima tidak lain hanyalah jalan buntu yang
ditemukan oleh Plato karena ketidaksanggupan akalnya
untuk menalari eksistensi Tuhan. Sebagian orang berkata
bahwa alam semesta merupakan bukti keberadaan Tuhan,
namun mereka yang berkata seperti itu juga dalam
kesehariannya menyaksikan ayam bertelur, tunas
berkembang, kambing beranak, seolah-olah alam yang
sudah ada yang menciptakan entitas alam yang kemudian
8
,
dan jika alam ini ada yang menciptakan, maka siapakah yang
menciptakan Tuhan? Kendati ini adalah pertanyaan kafir,
namun pencarian kebenaran harus melewati setapak-

8
Berdasarkan filsafat alam Biogenesis.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
15
setapak kritis seperti pertanyaan ini (Semoga Allah
mengampuni kita sekalian).
Satu hal yang senantiasa dilupakan oleh banyak
orang, termasuk Karen Armstrong; pencipta The History of
God (Sejarah Tuhan), adalah bahwa mereka terlalu egois.
Mereka hanya menyadari keberadaan dan kondisi
pikirannya, mereka menganggap bahwa mereka yang
menguasai pikiran, mengendalikan pikiran, dan mereka
takut untuk menyadari bahwa pikiran juga dikendalikan
oleh keterbatasannya sendiri.
Dalam buku Sejarah Tuhannya, Karen Armstrong
mengeksploitasi segenap pengetahuannya mengenai Tuhan
orang Muslim, Kristen, Yahudi, Mistikus, Filosof dan para
Reformis. Armstrong berbicara panjang lebar mengenai ide
tentang Tuhan bagi orang lain, tanpa memperdulikan idenya
sendiri mengenai Tuhan yang mengadakannya. Dia tidak
berhasil menemukan Tuhan karena dia berharap bertemu
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
16
denganNya di dalam gereja dan biara, atau dipertemukan
oleh orang lain yang sama lemahnya, yang juga belum
pernah bertemu dengan Tuhannya sendiri. Armstrong
berimpian dapat mengalami pertemuan dengan Tuhan
sebagaimana yang dialami para nabi dan rasul, sebagaimana
diceritakan dalam riwayat-riwayat.
Para nabi dan rasul pada dasarnya bertemu dengan
Tuhan sebagaimana yang diceritakan, karena posisi dan
kapasitas mereka adalah sebagai utusan. Manusia lain
yang bukan utusan akan memiliki skala prioritas di
hadapan Tuhan secara berbeda. Namun hal ini bukan
berarti bahwa Tuhan tidak dapat ditemui, melainkan ada
ruang khusus dimana Tuhan mau menerima kita. Dan
pertemuan itulah yang akan memahamkan kepada kita,
bahwa sesungguhnya Tuhan memang ada. Ada tidak harus
memiliki wujud materi, sedangkan akal pikiran sendiri yang
mengelola ilmu pun tidak memiliki wujud materi. Namun
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
17
bukan berarti bahwa akal dan pikiran itu tidak ada,
melainkan dialah yang mengkonfirmasikan kepada kita akan
keberadaan suatu entitas. Maka sesungguhnya Ada berada
di antara dua pengertian, Ada secara mutlak dalam dirinya
atau keadaannya sendiri, dan Ada sebagai hasil konfirmasi
akal pikiran kita. Dengan kata lain, segala entitas ini Ada
dan Diadakan
9
.
Kita harus berani menerima kemungkinan bahwa
Tuhan memang Ada dalam realitasNya, dan wujudNya
memang tak terwujud sebagaimana yang kita inginkan.
Kemudian kita menginginkan agar Dia mewujud dalam cara
yang kita inginkan, dalam kebiasaan kita mencerapi wujud
entitas lain, dan jika dia mewujud sesuai keinginan kita
barulah kita akui bahwa Dia ada. Ini suatu kesalahan, karena
segala sesuatu termasuk Tuhan berada dalam suatu ruang
menuruti cara beradanya masing-masing, kitalah yang

9
Bandingkan dengan pernyataan sebelumnya bahwa Tuhan Ada dan Diadakan.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
18
mengamatinya berdasarkan sudut pandang dan pendekatan
kita masing-masing. Intinya adalah bahwa Tuhan Ada dan
setelah Dia Ada, manusia dengan kesadarannya berupaya
memahamiNya, sehingga Dia Diadakan. Dia Ada sesuai
dengan realitasnya dan manusia memahaminya sesuai
dengan ego dan kebiasaannya masing-masing, sehingga Dia
yang Diadakan bukanlah sepenuhnya Dia yang Ada.
Apakah manusia dapat mengawasi Dia sesuai dengan
realitasNya sendiri? Sesungguhnya manusia mampu
melakukan itu, namun manusia terlanjur egois dan
memaksa Tuhan untuk berada seperti yang manusia itu
inginkan. Jika manusia ingin Tuhan berada sesuai dengan
kebiasaannya mengamati realitas entitas yang lain, maka
sesungguhnya Tuhan tidak berbeda dengan makhluk, yang
hadir bukanlah Tuhan. Dan tentu saja, ide bahwa dunia dan
kehidupan ini tidak bertuhan adalah ide yang paling tidak
cerdas, karena jika Tuhan itu tidak ada, maka akal pikiran
kita pun pada hakikatnya tidak ada.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
19
Tuhan adalah dzat mulia, yang sedang kita
wacanakan saat ini adalah ketokohanNya, eksistensiNya,
bukan derajatNya yang tak tertandingi. Ada bagi Tuhan
adalah realitasNya sendiri, namun AdaNya bagi kita
masih merupakan hasil pemikiran kita sendiri, hasil
pemikiran kita mengenai fenomena. Menurut Martin
Heidegger, Kita cenderung menafsirkan fenomena yang
kita awasi, sehingga fenomena itu tidak terlihat atau tidak
menampakkan diri apa adanya (Heidegger via Hardiman,
2003:21). Fenomena yang senantiasa terjadi ditafsirkan
sesuai dengan kultur berpikir kita, yang didik secara
akademis, dan hanya mau menerima hal-hal yang dapat
dibuktikan secara teoretis dan fisis. Kita menafsirkan suatu
gejala emosi seperti rindu sebagai suatu gejala psikologis
yang termanipulasi oleh kebutuhan-kebutuhan emosi dan
kita tidak mau menerima itu sebagai gejala transendental,
menyembulnya aspek spiritual kita kepermukaan kesadaran
kita. Karena kita didik untuk tidak percaya pada hal
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
20
ghaib. Atau malah kita memisahkan alam ghaib dengan
alam nyata, kita tak sadar dan tak akui bahwa ghaib dan
nyata adalah berdampingan, bahkan saling mengisi.
Hematnya, kita tak pernah memberikan kesempatan kepada
suatu fenomena untuk hadir apa adanya, kita selalu
memolesnya dengan pikiran kita, yang terbatas
kemampuannya
10
. Edmun Husserl memberikan saran
kepada kita agar menjadi pemula, membiarkan fenomena
itu nampak apa adanya, sesuai dengan kebiasaannya
(Fenomenologi Husserl). Mengapa kita tidak membiarkan
Tuhan hadir dan berada dalam kehidupan kita sesuai
dengan kebiasaanNya, biarkan fenomena kehadiran Tuhan
hadir apa adanya, tanpa ada spekulasi pemikiran kita
sendiri, sehingga Tuhan benar-benar Ada sebagai realitas,
temuilah Dia dalam ruang spiritual kita masing-masing.

10
Ini merupakan salah satu filsafat fenomenologi Husserl (guru Heidegger)
bahwa segala sesuatu mengalami penafsiran, membuatnya terdistorsi dan tidak
sejati.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
21
Trini tas
Trinitas (trinity) merupakan konsep ketuhanan
dalam agama Kristen yang mengakui bahwa Allah adalah
Tuhan mutlak, Roh Kudus sebagai kesucian tertinggi dan
Yesus sebagai anak Tuhan, atau sering disebut juga Tuhan
Anak.
Dalam pandangan kekristenan, Yesus merupakan
ide Tuhan (logos) yang telah menjadi manusia. Maksudnya
adalah Yesus tercipta dari kalam Tuhan, sehingga dianggap
sebagai titisan atau memiliki bawaan Tuhan. Yang dimaksud
dengan logos adalah instrumen yang digunakan oleh Tuhan
untuk membuat segala ciptaan menjadi ada (Armstrong,
2004:158). Jika memang demikian, maka logos atau
instrumen itu (kalam Tuhan kun dalam Islam) itu secara
esensial berbeda dengan Tuhan, sehingga yang tercipta dari
logos tidak serta-merta berstatus Tuhan. Pemikiran Kristen
bahwa Yesus itu adalah logos itu sendiri, bukan lagi tercipta
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
22
dari logos, akan tetapi firman yang telah menjadi daging.
Pemikiran ini pasti terilhami dari salah satu ayat dalam injil
Yohanes ayat 1 pasal 1 sampai 18, dibawah ini hanyalah
sebagiannya saja:
Firman yang telah menjadi manusia
Pada mulanya adalah firman, firman bersama-
sama dengan Allah dan firman adalah Allah...., Ia telah
ada di dalam dunia tetapi dunia tidak
mengenalNya...., Semua orang yang menerimaNya
diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam namaNya..., Orang-
orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari
daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan
seorang laki-laki, melainkan dari Allah..., Firman itu
telah menjadi manusia..., ...
Firman itulah yang disebut sebagai logos, dan
keyakinan bahwa Yesus adalah logos yang telah menjadi
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
23
manusia inilah yang mendorong pemahaman bahwa Yesus
adalah Juru Selamat.
11

Berdasarkan sejarah, Ketuhanan Yesus pertama kali
menjadi ideologi Kristen pada tahun 320, dimana
Athanasius; yang adalah asisten briliannya Aleksander,
berideologi bahwa Yesus adalah putra Tuhan dan Juru
Selamat bagi mereka. Pada saat itu, Athanasius berhadapan
dengan seorang gerejawan yang bernama Arius. Arius tidak
menyangkal keilahian Yesus, namun bagi Arius, Yesus
bukanlah Tuhan dalam arti penuh, tidak mungkin Yesus
yang adalah manusia dalam cara yang sama menjadi Tuhan
yang setara dengan Allah (Armstrong, 2004:155). Bagi
Arius, Yesus adalah teladan bagi manusia, dia adalah
perintis jalan keselamatan. Dia telah patuh kepada Allah dan
karena kepatuhannya dia hingga mati di kayu salib, sehingga

11
Pemikiran ini pertama kali disematkan oleh Athanasius yang berkata bahwa
jika Yesus bukan merupakan Anak Tuhan, maka Dia tidak mungkin bisa menjadi
J uru Selamat.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
24
derajatnya ditinggikan dan diberikan gelar tuhan
12
.
Namun bukan Tuhan seutuhnya seperti Allah, namun
Tuhan dalam arti memiliki sifat keilahian, dan hal itu,
menurut Arius, bisa dicapai oleh siapapun yang mau taat
dan patuh kepada Allah. Jika Yesus bukan manusia, maka
pupuslah harapan Kristen untuk meneladani Yesus, karena
tidak ada manusia yang dapat meneladani Tuhan secara
hakiki.
13

Athanasius pesimis terhadap kapasitas manusia di
hadapan Tuhan, secara inheren manusia adalah rapuh dan
jika manusia itu berdosa, maka akan kembali ke ketiadaan.
Dan karena Yesus merupakan logos Tuhan, maka dia
tidak setara dengan manusia, namun setara dengan Tuhan,
dan dengan berkatNya seluruh manusia yang mengikutinya

12
Bersifat atau memiliki sifat Tuhan
13
Tidak akan ada manusia yang bisa menyamai pengorbanan Yesus yang sangat
besar dan tak terkira itu, karena Yesus melakukannya sebagai Tuhan dan bukan
manusia.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
25
terbebas dari dosa dan tidak kembali tiada (Armstrong,
2004:159).
Ideologi ini kemudian dilengkapi oleh pihak ketiga
yakni Roh Kudus, yang merealisir logos tersebut menjadi
manusia. Roh Kudus, atau Jibril dalam Islam, diyakini
sebagai kekuatan yang dapat mengembalikan kesucian dan
atau jika merasuki seseorang maka orang tersebut akan
diberkati. Mengenai Roh Kudus (Roh Suci) ini digambarkan
dalam injil dapat merasuki orang-orang pilihan, diantaranya
adalah dalam injil Kisah Para Rasul pasal 1, 6; Lukas pasal 1
ayat 14, dan lain-lain.
Pertarungan ideologi antara Arius dan Athanasius
ini berlanjut hingga pada tahun 325 para uskup berkumpul
di Nicaea untuk membicarakan hal ini. Rapat para uskup ini
melahirkan doktrin bahwa Yesus tercipta dari ketiadaan
(creatio ex nihilo), sang Pencipta dan Penebus adalah satu.
Hal ini masih menjadi sumber kebingungan masyarakat
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
26
Kristen. Mereka masih bertanya-tanya, jika Tuhan adalah
satu, bagaimana bisa logos itu juga menjadi Tuhan? Maka
datanglah tiga orang teolog terkemuka asal Turki Timur,
ketiga teolog ini sangat suka berspekulasi dan dasar
pemikiran mereka adalah filsafat Yunani. Mereka
mengembangkan formula Athanasius bahwa Tuhan
memiliki satu esensi yang tidak dapat dipahami, namun tiga
bentuk ekspresi yang membuatNya dapat diketahui.
Rumusan Trinitas ini pun, yang dilabeli tiga istilah
Bapa-Putra-Roh Kudus, hanya merupakan simbol, karena
menjelaskan realitas yang tak terucap. Ketiga ini merupakan
kilasan parsial yang tak utuh dari hakikat ilahi. Tuhan,
menurut tiga teolog, ini jauh dari pemikiran, tak terjangkau
dan tak terpahami. Namun Dia membiarkan diriNya
diketahui dengan aktivitasNya, seperti contoh, ekspresi
senyum menandakan suasana hati dan pikiran yang tak
terucapkan. Tuhan Allah mengekspresikan adaNya
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
27
melalui aktivitasNya terhadap makhluk, agar makhluk dapat
mengetahui adaNya. Namun aktivitas Tuhan bukanlah
Tuhan itu sendiri, hanyalah ekspresi yang mengakibatkan
Dia diketahui ada.
14

Setiap simbol mewakili makna, dan makna setiap
simbol mutlak ditentukan oleh kesepakatan pengguna
simbol tersebut (teori Semiotika). Secara simbolik, makna
trinitas ditentukan oleh kaum Kristiani, namun meskipun
demikian, terjadi juga kesalahpahaman antara para
pengguna simbol ini. Adalah keliru jika Trinitas diartikan
sebagai keterpisahan Tuhan, atau Tuhan mewujudkan diri
dalam tiga persona, ini sebuah penghujatan. Keliru juga jika
berpandangan bahwa ketiga persona itu merupakan
aktualisasi dari Tuhan yang satu. Yang mungkin bisa
diterima adalah bahwa Tuhan mengungkapkan dirinya

14
Penjelasan tiga teolog Turki ini sebenarnya meruntuhkan ideologi Athanasius
sendiri; secara tidak langsung mereka menyampaikan bahwa Yesus adalah bukti
keberadaan Tuhan, dan artinya Yesus bukan Tuhan.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
28
secara penuh dan utuh dalam masing-masing dari ketiga
manifestasi ini ketika Dia ingin mewahyukan diri ke dalam
dunia (Armstrong, 2004:167). Seperti nafas yang mengikuti
kata-kata yang keluar dari mulut kita beserta makna-
maknanya. Selanjutnya Armstrong mencontohkan bahwa
filsafat dan kedokteran memang disiplin ilmu yang berbeda,
tetapi keduanya tidak menempati kawasan kesadaran yang
terpisah, mereka berbeda namun saling melingkupi satu
sama lain, mengisi seluruh kawasan pikiran, menjadikannya
utuh, namun mereka tetap berbeda.
Doktrin ini begitu paradoksal dan rumit, dan
dapatkah manusia memahami Tuhan dengan rasionalisasi
sedemikian rupa? Tentu saja tidak sepenuhnya benar,
bahkan menurut Marx, rasionalisasi merupakan suatu
proses distorsi makna-makna realitas (Fromm, 2004:27-28).
Ketika seseorang berpikir untuk mengungkap makna dan
memahami suatu realitas, suatu fenomena, secara tidak
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
29
langsung telah mengurangi, menambahkan dan atau
mengubah makna hakiki fenomena tersebut, karena pada
dasarnya manusia memikirkan sesuatu selalu cenderung
pada kultur berpikirnya. Di jaman kuno, kultur berpikir
manusia berifat metafisis sedangkan di jaman pertengahan,
kultur berpikirnya bersifat teologis dan akhirnya di jaman
modern kultur berpikir manusia adalah logis dan rasional,
yang dalam istilah Comte memasuki tahap positif.
15

Ketika makna Tuhan sebagai realitas coba
dipikirkan, maka manusia yang memikirkan itu telah
mendistori makna hakiki Tuhan itu sendiri, sehingga jika
manusia tersebut ingin memahami Tuhan secara
substansial, maka berpikir bukan jalan yangg dianjurkan.
Bersesuaian dengan ini, Aristoteles pernah berteori bahwa
manusia mendatangi persoalan agama (termasuk mengenai

15
Agak berbeda dengan Kierkegaard yang merumuskan tingkat manusia dari
estetis, etis ke relijius. Artinya Kierkegaard menempatkan pemikiran metafisis
sebagai tingkat berpikir tertinggi.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
30
eksistensi Tuhan) bukan untuk mempelajari (mathein),
melainkan untuk mengalami (pathein). Pertanyaannya
adalah mungkinkah manusia mengalami Tuhan? Jika realitas
Tuhan hanya dapat dipahami dengan mengalaminya, maka
jawabannya tentu saja YA. Seperti air laut yang bisa
dipahami dengan cara mencicipinya, pikiran tidak dapat
menjelaskan air laut, hanya dapat dijelaskan oleh apa yang
dirasakan di lidah, seperti Tuhan yang tak dapat dipikirkan
karena tidak terjangkau oleh rasio, dan hanya dapat diterima
secara mistis. Sesuai dengan konklusi yang diajukan oleh
Armstrong Pada akhirnya, Trinitas hanya dapat dipahami
sebagai sebuah pengalaman mistik atau spiritual; ia harus
dialami, bukan dipikirkan, karena Tuhan berada jauh diluar
konsep manusia. Ia bukanlah sebuah rumusan logis atau
intelektual (Armstrong, 2004:167-168).
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
31
Trimurti
Trimurti adalah konsep ketuhanan yang dianut oleh
kaum Hindu. Berdasarkan arti katanya, Trimurti berarti
memiliki tiga bentuk. Trimurti adalah penggambaran tiga
dewa yang diyakini sebagai pencipta, penguasa, penjaga dan
penghancur semesta. Ketiga dewa ini adalah Brahma, Siwa
dan Wisnu.
Brahma diyakini sebagai The Supreme Being, Ada
yang Tertinggi. Brahma adalah dewa yang menciptakan
alam semesta. Namun agak bergeser dari makna pencipta
bagi doktrin lain, Allah menciptakan alam sebagai Allah
sang Pencipta, dan kelak menghancurkan semesta sebagai
Allah sang Pengakhir. Meskipun berbeda dalam perilaku,
namun satu dalam pelaku.
Brahma menciptakan dunia sebagai Brahma, dia
adalah tuhan, namun ketika dia menjaga semesta, maka
dewa atau tuhan yang melakukannya bukan Brahma, namun
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
32
Wisnu, dan ketika menghancurkan semesta maka dia adalah
Siwa. Sehingga Trimurti adalah tiga kepribadian atau tiga
persona dalam satu status tuhan. Flood menyebutkan
bahwa Siwa adalah dewa yang bersifat oposisi, meskipun
Siwa disebut juga sebagai The Desotroyer, namun dalam
riwayat lain Siwa juga disebut Sang Penyuci, maksudnya
adalah nama Siwa digunakan untuk menyucikan orang yang
meyakininya. Sementara Wisnu disebut sebagai dewa yang
mengatur dan menjaga semesta. Wisnu juga diartikan
sebagai berikut Wis=mengatasi Nu=meliputi segala sesuatu.
Sehingga Wisnu dapat diterjemahkan secara sederhana
sebagai dewa yang mengatasi persoalan dunia dan manusia
serta meliputi segala sesuatu.
Berdasarkan budaya Hindu dalam memahami Dewa
mereka diatas maka dapat disimpulkan bahwa Trimurti atau
Tiga Dewa (Brahma, Siwa dan Wisnu) adalah persona-
persona yang berstatus Tuhan dengan fungsi yang berbeda-
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
33
beda. Hindu meyakini tuhan-tuhan mereka memiliki fungsi
dan aktivitas yang berbeda-beda, dan mereka mengenal
Dewa atau Tuhan mereka berdasarkan fungsi mereka.
Sehingga setiap fenomena alamiah dapat disimpulkan oleh
mereka sebaga suatu ekspresi keberadaan Tuhan mereka.
Aktifitas Tuhan yang berimbas pada semesta merupakan
indikator bahwa Tuhan sedang berada atau terlibat dalam
kehidupan mereka.
Seorang penyair bernama John Stuart Blackie
pernah menulis dua buah puisi dengan Judul All Things
are Full of God dan Trimurti. Kedua puisinya ini
menggambarkan betapa Blackie sangat yakin bahwa Tuhan
merupakan entitas yang menyanggah segala eksistensi. Baik
dalam puisi pertamanya maupun puisi kedua memiliki ide
pokok yang sama, yakni Tuhan ada dibalik segala sesuatu.


Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
34
Demikian puisinya:
ALL THINGS ARE FULL OF GOD
By: John Stuart Blackie(1809-1895)

All things are full of God. Thus spoke
Wise Thales in the days
When subtle Greece to thought awoke
And soared in lofty ways.
And now what wisdom have we more?
No sage divining-rod
Hath taught than this a deeper lore,
All things are full of god.
The Light that gloweth in the sky
And shimmers in the sea,
That quivers in the painted fly
And gems the pictured lea,
The million hues of Heaven above
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
35
And Earth below are one,
And every lightful eye doth love
The primal light, the Sun.

Even so, all vital virtue flows
From lifes first fountain, God;
And he who feels, and he who knows,
Doth feel and know from God.
As fishes swim in briny sea,
As fowl do float in air,
From Thy embrace we cannot flee;
We breathe, and Thou art there.

Go, take thy glass, astronomer,
And all the girth survey
Of sphere harmonious linked to sphere,
In endless bright array.
All that far-reaching Science there
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
36
Can measure with her rod,
All powers, all laws, are but the fair
Embodied thoughts of God.

TRIMURTI
By: John Stuart Blackie(1809-1895)

Trimurti, Trimurti,
Despise not the name;
Think and know
Before thou blame!
Look upon the face of Nature
In the flush of June;
BRAHMA is the great Creator,
Life is Brahmas boon.
Dost thou hear the zephyr blowing?
That is Brahmas breath,
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
37
Vital breath, live virtue showing
Neath the ribs of death.
Dost thou see the fountain flowing?
That is Brahmas blood,
Lucid blood--the same is glowing
In the purpling bud.
Brahmas Eyes look forth divining
From the welkins brow,
Full bright eyes--the same are shining
In the sacred cow.
Air, and Fire, and running River,
And the procreant clod,
Are but faces changing ever
Of one changeless God.
When thy wingd thought ascendeth
Where high thoughts are free,
This is Brahma when he lendeth
Half the God to thee.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
38
Brahma is the great Creator,
Life a mystic drama;
Heaven, and Earth, and living Nature
Are but masks of Brahma

Puisi merupakan ekspresi seseorang yang paling
pribadi. Bahasa yang digunakan sangat simbolis dan
semiotis. Makna puisi tersirat dalam majas-majas yang
digunakan oleh penulis puisi tersebut. Dalam dua puisi
diatas, Blackie, terutama dalam puisi pertamanya, dia
berkeyakinan bahwa Tuhan memenuhi segala sesuatu.
Makna memenuhi disini dapat dikatakan Ada sebelum,
beserta dan sesudah sesuatu itu. Sehingga sesuatu itu
seolah dipenuhi oleh Tuhan.
Blackie menggunakan kalimat We breath and thou
art there, serta All powers, all laws, are but the fair.
Embodied thoughts of God. Menandakan bahwa Blackie
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
39
merasakan Tuhan hadir dalam dirinya dan segala kekuatan
serta hukum merupakan organisasi perencanaan Tuhan.
Segala hal seakan tidak bergerak dan tidak diam
tanpa Tuhan. Dalam pandangannya ini, Blackie
manganggap Tuhan Maha Merasa dan Maha
Mengetahui, tak ada celah bagi kealpaan Tuhan berada.
Blackie menggambarkan kesempuraan Tuhan, namun perlu
diingat bahwa Blackie memahami Tuhan berdasarkan
perbuatan Tuhan, bukan karena penampakan Tuhan, yang
tidak terucapkan itu.
Keyakinannya ini menguat dalam puisi berikutnya,
yaitu Trimurti. Satu hal yang terlihat ganjil dan kurang
memuaskan adalah perwakilan identitas Tuhan yang
digunakan oleh Blackie untuk menggambarkan
pandangannya terhadap Tuhan dan PerbuatanNya. Sebagai
seorang Kristiani, Blackie telah menggunakan atribut
ketuhanan Hindu untuk mengekspresikan pemahamannya
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
40
mengenai Tuhan. Kelihatannya Blackie memang
memandang Tuhan adalah tokoh yang memiliki banyak
nama, baik Hindu, Budha, Kristen maupun Islam menyebut
Tuhan yang satu dengan sebutan yang banyak. Namun jika
menyangkut dengan egoisme akidah, sepertinya hal ini
harus dihindari.
Mengapa harus dihindari, karena akan merusak
keimanan masing-masing. Blackie mencoba untuk
menjelaskan Tuhan dan semesta dalam pandangan
kehinduan. Jika Blackie menganggap bahwa Tuhan Kristen
dan Tuhan Hindu adalah berbeda, maka rusaklah keimanan
Blakie. Rasa ketidakpercayaan dan keterpaksaan saling
berintegrasi dan lahirlah suatu paradigma bahwa Tuhan ini
adalah dogma yang penuh dengan kebohongan. Namun jika
Blackie beranggapan bahwa Tuhan hanyalah Tuhan yang
satu, namun ideologi dan konsepsi ketuhanan saja yang
bervariasi, maka sesungguhnya Blackie telah melakukan
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
41
suatu hal yang sangat bijaksana. Betapa tidak? Dengan
adanya perbuatan ini maka hati seluruh pemeluk agama
akan disatukan dalam kedamaian dan dapat mencegah
terjadinya bentrok dengan isu religi.
Lihatlah, Blackie menulis bahwa kehidupan ini
adalah hadiah dari Brahma, air terjun adalah darah Brahma,
bahkan langit dan bumi merupakan topeng-topeng dari
Brahma. Dengan kata lain, alam semesta adalah
penampakan-penampakan Brahma dalam bentuk yang lain,
atau Brahma telah mewujudkan diri sebagai, sebelum,
beserta dan sesudah semesta.
Personifikasi yang digunakan oleh Blackie ini sangat
berhubungan dengan doktrin Trinitas mengenai Allah
mewahyukan diri ke dalam dunia melalui Yesus. Dimana
Allah ingin diketahui, maka Dia melakukan hal yang
menyebabkan Dia dicurigai, dicari dan diketahui ADA.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
42
Dalam Trimurti, Blackie menyebut Brahma sebagai
The Great Creator, Pencipta yang Agung. Dalam Trimurti
terdapat tiga persona, namun dalam puisi ini, Blackie
menyebut Brahma saja, bahkan Blackie menggunakan
kalimat Of one changeless God, seolah-olah Brahma
telah menenggelamkan citra dewa yang lain, yaitu Siwa dan
Wisnu. Namun terlepas dari itu, umat Hindu sangat
berpegang teguh kepada keyakinan mereka, seperti kita
berpegang terhadap keyakinan kita.
Allah Islam Yang Maha Esa
Ummat Islam meyakini bahwa Tuhan senantiasa
mengawasi dan mengatur segala sesuatu. Ketuhanan dalam
Islam adalah ketuhanan tunggal, dan tak terbagikan. Dasar
utamanya adalah dalam Alquran surat Al-Ikhlas ayat 1
Katakanlah bahwa Allah Maha Esa. Dasar ini diyakini
ummat Islam sebagai Ajaran Tuhan kepada Muhammad,
dimana Tuhan memperkenalkan diriNya kepada
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
43
Muhammad sebagai satu-satunya Tuhan. Pernyataan ini
menguat ketika Islam berpegang pada doktrin La ilaha
illallah, Tiada Tuhan selain Allah
16
.
Seluruh agama samawi terutama Kristen dan Islam
menggunakan kata Allah untuk menyebut Tuhan. Pada
awalnya, Tuhan dikenal dengan sebutan El (bahasa Aram).
Hingga perang antar tuhan terjadi, Yahudi
memperkenalkan Tuhan mereka Yahweh. Namun El,
berkembang menjadi Elah, Elohim dan akhirnya Allah.
Yesus menyebut Tuhan dengan sebutan Eli atau Elah.
Dalam pandangan ini, pada dasarnya Tuhan yang satu telah
dikonsepkan sedemikian rupa, diperangkan dan akhirnya
seperti pertarungan catur, manusia dan ideologi
ketuhanannya berperang dan mempertahankan ideologinya
atas nama Tuhan yang dia yakini.

16
Sebenarnya seluruh utusan Tuhan sejak Adam hingga Muhammad hanya
membawa satu risalah inti, yaitu pengesaan Tuhan.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
44
Begitu juga Nabi Muhammad SAW yang datang
untuk membumihanguskan pemberhalaan Uzza, Latta dan
Manatta. Nabi Muhammad SAW datang untuk
menggenapkan ajaran Yesus, karena ajaran Yesus telah
mengalami perubahan-perubahan yang cukup berpengaruh
pada kesucian ayat-ayat Tuhan (Al Quran surat Al-baqarah
ayat 75).
17

Penuhanan terhadap Yesus merupakan pangkal
diturunkannya ALQuran. Dalam surat Alikhlas
Katakanlah bahwa Allah tidak beranak dan tidak
diperanakkan. Namun nabi Muhammad SAW bukanlah
seorang yang memahami ideologi Kristen, meskipun
kerabatnya Waraqah adalah beragama Kristen. Tidak
mungkin seorang yang buta huruf seperti beliau berhasil
secara gemilang menyatukan suku-suku yang pada masa itu

17
Ummat Yahudi dan Nasrani merubah ayat-ayat Tuhan yang disampaikan lewat
Moses dan Yesus setelah mereka memahaminya, demikian diceritakan dalam
Alquran.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
45
(jahiliyah) menganut sistem nyawa bayar nyawa dan terkurung
dalam lingkaran kekerasan yang berkepanjangan.
Keberhasilan Islam di masa dimana warga Arab pada saat
itu dicap label bodoh, barbar dan tidak beruntungkarena tidak
memperoleh wahyu dari Tuhan, oleh para pedagang yang
menganut agama Kristen dan Yahudi. Muhammad SAW
yang sebelum menjadi nabi, dan bahkan dia tidak pernah
berpikir akan menjadi seorang nabi, adalah seorang
dermawan yang suka bersunyi diri di Gua Hira, dia sangat
mementingkan masyarakat Arab yang sudah mengalami
keruntuhan moral dan sudah berindikasi akan menjadikan
uang dan kekerasan sebagai agama.
18

Kehidupan masyarakat Arab pada saat itu dan
sebelumnya telah menyembah dewa-dewa pagan yang
berhalanya diletakkan dalam Kabah, yang berada tepat di

18
Ini merupakan bukti kegagalan agama terdahulu dalam membina ummat
manusia, sehingga wajar jika manusia membutuhkan nabi baru, yaitu Muhammad
sendiri.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
46
jantung kota Makkah. Namun para penyembah berhala itu
tidak memiliki persepsi mengenai kehidupan setelah mati,
mereka hanya memahami bahwa ada yang mengatur takdir
mereka.
Wahyu pertama pun turun kepada Muhammad pada
tahun 610 di gua Hira, tempat dimana nabi Muhammad
SAW terbiasa bersunyi diri. Jangan mengira bahwa dia
mengetahui bahwa yang dia alami adalah pewahyuan
Tuhan, karena setelah pertama kali dia mengalaminya, dia
bertanya kepada istrinya Khadijah bahwa apakah dia sudah
gila (majnun), namun Khadijah menegaskan bahwa dia
adalah orang yang sangat baik, dermawan dan sosialis. Tak
puas dengan itu, Muhammad bertanya kepada sepupunya
yang bernama Waraqah yang pada saat itu telah memahami
dan memeluk Kristen. Tanpa ragu Waraqah berkesimpulan
bahwa Muhammad telah menerima wahyu dari Tuhan
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
47
Musa, Isa dan nabi yang lain; bahwa dia adalah utusan ilahi
(Armstrong, 2004:194).
Ketidaktahuan Muhammad SAW dan kebutaannya
mengenai apa yang tengah dialaminya merupakan bukti
bahwa Tuhan berhak menentukan siapakah yang menjadi
utusanNya; tentunya dengan kriteria tertentu. Namun
pengalaman ini mengajarkan kepada kita bahwa AlQuran
bukanlah ciptaan manusia, bahwa wahyu benar-benar
diturunkan oleh Allah dan bahwa Tuhan itu bersifat Ada.
Inti ajaran pewahyuan pada Muhammad SAW
(AlQuran) adalah Mengesakan Allah. Meskipun
mayoritas ayat-ayat AlQuran menjelaskan mengenai
hubungan horisontal antar-manusia, namun segala imbas
ajaran Islam dalam AlQuran adalah mengesakan Tuhan.
AlQuran berisi Hukum, Kisah, Kabar Gembira dan
Peringatan. Hukum mengatur hubungan horisontal antar-
manusia dengan manusia dan alam dan hubungan vertikal
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
48
antara manusia dan Tuhan, serta hukum perbuatan yang
menetapkan tapal batas haram dan halal; Kisah berisikan
pemeran dan momentum penting yang menjadi landasan
bagi Muhammad SAW menginterpretasi ajaran dan nasib
kaum-kaum terdahulu beserta nabi mereka, Kabar Gembira
dan Peringatan menjelaskan buah perbuatan dan
peribadatan, yakni mengenai kenikmatan sorga dan siksa
neraka.
Kendatipun doktrin AlQuran berporos pada tauhid
atau pengesaan Tuhan, namun ayat-ayat yang menyeru pada
pengesaan itu seringkali terbatas pada perintah saja,
sehingga pengenalan terhadap realitas ketuhanan itu masih
terselimuti misteri, artinya bahwa sesempurna apapun
AlQuran, dia tidak menjelaskan bagaimana agar dapat
memahami Tuhan secara logis (mathein).
Ajaran pentauhidan ini mengakar pada rukun
pertama untuk menjadi seorang muslim, yakni persaksian
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
49
bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah; dan guna legalitas
keislamannya lebih terjamin maka disempurnakan
Muhammad adalah Utusan Allah, suatu aprofal atau
pengakuan atas kebenaran Muhammad sebagai penerima
wahyu.
Agama Islam yang diturunkan kepada Muhammad
SAW tidak bertujuan untuk membatalkan ajaran agama
terdahulu, melainkan menegaskan kesinambungan ajaran
Tuhan (Armstrong, 2004:211), artinya bahwa agama yang
satu diturunkan untuk menyambung, menyempurnakan dan
memurnikan kembali ajaran yang terdahulu, yang mungkin
telah terkontaminasi dengan ideologi pagan atau syirik. Hal
ini memberikan gambaran bahwa Tuhan senantiasa
memonitor tindakan manusia hingga pemikiran dan
benaknya pun terbaca oleh Tuhan, lalu dimanakah Dia?
Dalam Islam, ada salah satu hadist qudsi yang
terkenal yang berbunyi Sesungguhnya Aku adalah
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
50
perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin dikenal, maka
Kuciptakan makhluk untuk mengenalKu. Hadist qudsi ini
menjelaskan kepada kita bahwa Tuhan telah berada
sediakala, dia menciptakan makhluk (manusia) dan
memberikan tanda-tanda agar manusia mengetahuiNya ada.
Namun mengenal bukan hanya memahami, apakah Tuhan
dapat dikenal secara hakiki? AlQuran tidak memberikan
jawabannya secara langsung, namun salah satu cabang
disiplin ubudiyah dalam Islam mencoba untuk menjawab
itu, yakni dengan Tasawuf. Suatu upaya penetrasi ke
kedalaman ruang spiritual yang sebenarnya juga terdapat
dalam ajaran agama lain dan dikenal dengan praktik
mistisisme.
Persoalan mengenal Tuhan dalam Islam termasuk
wacana berat yang diperbincangkan oleh kalangan para wali.
Dan meskipun ajaran agama lain juga menyertakan apa yang
Aristoteles sebut pathein, namun sejarah membuktikan
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
51
bahwa Muhammad SAW dan AlQuran adalah risalah asli
asal Tuhan yang terakhir, dan yang datang setelah
Muhammad SAW selalu dapat dibuktikan sebagai nabi
palsu; sehingga dapat dipastikan bahwa Islam adalah agama
yang menyempurnakan Yahudi, Hanif dan Nasrani atau
Kristen, sehingga pula dapat disimpulkan bahwa KINI
Islam satu-satunya agama yang direkomendasikan oleh
Tuhan kepada alam semesta beserta isinya.
Thrupp menggambarkan bahwa pimpinan spiritual
dan pemberontakan Taiping, Hung Hsiu Chuan pernah
mendeklarasikan kenabiannya pada pengikutnya Aku telah
berhadapan dengan Tuhan dan menerima perintahnya yang
penting, kehendak sorga dibebankan ke pundakku,
walaupun oleh karena itu aku akan menghadapi bencana,
kesukaran dan penderitaan, aku akan beraksi (Thrupp,
1984:115). Selain Hung Shiu Chuan, masih ada Mirza
Ghulam Ahmad, nabinya Ahmadiah, namun mereka tidak
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
52
dapat membuktikan kenabiannya. Ahmadiah berupaya
menciptakan suatu kitab yang disebut Tadzkirah, namun
belakangan diketahui hasil pembajakan AlQuran,
kemudian di negara kita ada Lia Eden dan Agus Imam
Solihin dengan ajaran Satria Pininggit. Sebuah bukti bahwa
Tuhan tidak akan menurunkan lagi nabi baru, spirit
kenabian Muhammad SAW telah mewakili spirit nabi-nabi
sebelumnya, dan telah diwariskan kepada para Waliyullah
dan Imam.
Islam memandang Keinsanian Yesus
Agama terdekat sebelum Islam adalah Kristen, yang
memaklumi Yesus sebagai anak Tuhan dan AlQuran
menghapus pemahaman ini dengan beberapa ayat AlQuran
(yang dianggap merupakan plagiarisme dari Injil dan
penghujatan) yang menerangkan bahwa Allah adalah Tuhan
yang Tunggal. Pluralisme ketuhanan dilarang dalam Islam.
Islam berinti pada ajaran singularisme ketuhanan. Allah
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
53
seolah-olah tidak setuju dengan maklumat Kristen yang
menafsirkan kata Anak Tuhan dalam Injil sebagai Putra
Tuhan secara generatif. Wahyu atau logos dapat
diidentikkan dengan idea, Yesus dilahirkan secara unik dan
dipahami sebagai idea Tuhan yang terealisir sedemikian
rupa, sebagai suatu perwujudan Tuhan kepada manusia.
Namun ingatlah bahwa dalam Kitab Kejadian, Adam
diciptakan bukan hanya tanpa ayah seperti Yesus, namun
juga tanpa ibu. Namun anehnya sampai saat ini, respek
terhadap Adam tidak lebih dari sekedar manusia pertama
yang bersalah, tidak pernah ada upaya untuk merumuskan
bahwa Adam adalah putra Tuhan.
Islam memandang bahwa hanya ada satu Tuhan
yang boleh diakui, yaitu Allah. Sebutan Tuhan hanya untuk
Allah. Pengkultusan terhadap Yesus dipandang
menyesatkan. Sebenarnya tidak secara keseluruhan umat
Kristiani menganggap Yesus sebagai Tuhan, keinsaniannya
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
54
banyak tergambar oleh Kristiani dalam berbagai karya seni.
Misalnya dalam puisi-puisi Conrad Potter Aiken, yang
meskipun adalah seorang Kristiani, menggambarkan
keinsanian Yesus, tersentuh oleh kematian dan sebagainya.
MIRACLES
By: Conrad Aiken (1889-1973)

Twilight is spacious; near things in it seem far,
And distant things seem near.
Now in the green west hangs a yellow star.
And now across old waters you may hear
The profound gloom of bells among still trees,
Like a rolling of huge boulders beneath seas.

Silent as though in evening contemplation
Weaves the bat under the gathering stars.
Silent as dew, we seek new incarnation,
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
55
Meditate new avatars.
In a clear dusk like this
Mary climbed up the hill to seek her son,
To lower him down from the cross, and kiss
The mauve wounds, every one.
Men with wings
In the dusk walked softly after her.
She did not see them, but may have felt
The winnowed air around her stir;
She did not see them, but may have known
Why her son's body was light as a little stone.
She may have guessed that other hands were there
Moving the watchful air.

Now, unless persuaded by searching music
Which suddenly opens the portals of the mind,
We guess no angels,
And are contented to be blind.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
56
Let us blow silver horns in the twilight,
And lift our hearts to the yellow star in the green,
To find perhaps, if, while the dew is rising,
Clear things may not be seen

Music I Heard
By: Conrad Potter Aiken (1889-1973)
Music I heard with you was more than music,
And bread I broke with you was more than bread;
Now that I am without you, all is desolate;
All that was once so beautiful is dead.

Your hands once touched this table and this silver,
And I have seen your fingers hold this glass.
These things do not remember you, beloved,
And yet your touch upon them will not pass.

Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
57
For it was in my heart that you moved among them,
And blessed them with your hands and with your eyes;
And in my heart they will remember always,
They knew you once, O beautiful and wise.

Puisi pertamanya diatas (Miracles) tak ubahnya
suatu menceritakan kematian Yesus di tiang salib. Puisi ini
selain menjelaskan realitas (Lukas 23), yesus dibawa dan
disalibkan, disaksikan oleh ibunya Maria, kemudian
penggunaan frase To lower him down from the cross, and
kiss; The mauve wounds, every one untuk menggambarkan
keinsanian Yesus yang masih tersentuh oleh duka
nestapa.
Jika memang Yesus adalah titisan sebagaimana yang
Aiken gambarkan lewat penggunaan frase silent as a dew,
we seek new incarnation, meditate new avatars yang tidak
lain menyeru bahwa Yesus adalah titisan tuhan, maka
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
58
Yesus tentu saja tidak layak mendapatkan dera dan duka
sebagaimana yang tergambar dalam Injil Lukas pasal 23 dan
dalam puisi yang paradoksal ini.
Aiken justru menggambarkan secara jelas kenabian
Yesus yang aslinya bernama Yoshua itu. Kenabian Yesus
menguat dengan penghadiran tokoh malaikat yang datang
menjemput nyawa Yesus, digambarkan oleh Aiken dengan
kalimat Men with wings, in the dusk walked softly after her.
Yang dimaksud dengan Her disini adala ibunya. Para
malaikat berjalan dengan lembut dibelakangnya, untuk
menjemput nyawa Yesus yang tubuhnya telah diturunkan
oleh ibunya dari tiang salib.
Kemudian dalam puisi keduanya, Aiken menuliskan
kisah perjamuan dengan murid-muridnya, dimana Yesus
dikhianati oleh Yudas. Kalimat kunci yang mencoba untuk
memberikan makna tuhan kepada Yesus adalah
penggambaran bahwa Yesus mampu memberikat berkat
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
59
kepada manusia lain, yang mana berkat (blessing) itu hanya
dapat diberikan oleh Tuhan. Hal ini terlukis lewat
penggunaan kalimat And blessed them with your hands and
with your eyes.
Bagaimana mengenai Yesus dalam Islam? Tentu
saja tidak diragukan jika politheisme seperti doktrin Triitas
akan ditolak dan dianggap penghujatan terhadap Allah;
karena inti ajaran Islam adalah Pengesaan Tuhan. Yesus,
menurut Suntani, adalah manusia biasa yang hidup dan
dikaruniai predikat rasul dan akhirnya meninggal karena
disalib (seluruh nabi hidup dalam tekanan, karena berupaya
menyebarkan agama terhadap masyarakat yang mayoritas
bersikap barbar dan sebagiannya lagi tengah menyembah
dewa-dewa pagan). Bahkan kubur Yesus kini berada di
Kashmir, India. Dan bahkan diyakini bahwa ajaran Kristen
asli hanya dapat ditemukan di India saja (Suntani, 2001:82).
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
60
Di dalam Islam, Yesus atau disebut oleh Isa telah
diagungkan oleh Allah sebagai rasulNya, dan ditekankan
oleh Allah bahwa Yesus bukanlah titisan Tuhan yang layak
mendapatkan predikat putra tuhan. Ibu Yesus, Maria, juga
diagungkan oleh Allah sebagai wanita pilihan, hingga ada
salah satu nama surah dalam AlQuran yang menggunakan
nama Maryam, untuk mengagungkan ibu Yesus.
Dalam AlQuran surat Maryam (surat ke 19) ayat 19-
21 menggambarkan bahwa Allah mengirimkan ruhNya,
untuk menemui Maryam dan mengatakan bahwa dia akan
diberi seorang anak suci. Maryam kemudian mengkritik ruh
tersebut dan berkata bahwa dia bukan seorang wanita jahat
dan tidak ada laki-laki yang menyentuhnya. Ruh tersebut
kemudian mengatakan bahwa sesungguhnya Allah telah
berfirman bahwa hal itu mudah bagiNya, dan apa yang telah
Dia lakukan merupakan tanda kekuasaanNya.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
61
AlQuran menggunakan kata ruhNya untuk
menggambarkan siapa yang mendatangi Maryam atau
Maria. Ruh yang dimaksudkan disini adalah Jibril, malaikat
yang diidentifikasi sebagai juru bicara Allah. Perkataan
RuhNya atau dalam translasi lain Ruh Kami memaksudkan
pesuruh Allah yang tidak memiliki wujud materi, yakni
malaikat. Bukan Allah sendiri, melainkan pesuruh Allah,
sehingga sangat jelas terlihat keorganisasian kerja Tuhan
dalam mengatur hubungannya dengan manusia, dari balik
realitas ini.
Pada ayat ke 30 surat Maryam ini, Yesus berkata
bahwa Sesungguhnya aku hanyalah hamba Allah,
diberikanNya kepadaku Alkitab (Injil) dan dijadikanNya aku
seorang nabi. Sambungannya pada ayat 31, dan
dijadikanNya aku orang yang diberkati..., jika Yesus saja
membutuhkan berkat agar dapat berguna bagi ummatnya,
maka bagaimana bisa dia mampu memberi berkat.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
62
Seolah-olah Allah memonitori segala peristiwa,
dengan rentang waktu antara masa Yesus dan Masa
Muhammad yang begitu lama, tetapi sampailah kepada
Muhammad apa yang dilakukan oleh ummat Yesus setelah
Yesus kembali kerahmatullah. Masih dalam surat yang
sama, ayat 89-93, Allah menunjukkan kemarahanNya atas
pengangkatan Yesus sebagai anakNya. Sesungguhnya
kamu telah datang dengan suatu yang ingkar besar; hampir
langit pecah karenanya dan bumi belah dan gunung-gunung
pecah belah; oleh karena mereka mengatakan Yang Maha
Pengasih mempunyai anak; tiada patut Yang Maha Pengasih
mempunyai anak; tak ada tiap-tiap di langit dan di bumi
datang kepada Yang Maha Pengasih menjadi hambaNya.
Alusi atau kiasan yang Allah gunakan (langit pecah, bumi
belah dan gunung pecah-belah) menggambarkan betapa
laknatnya perbuatan itu sehingga alam pun marah. Ayat
tersebut juga sama sekali tidak mengangkat derajat
Muhammad SAW, karena bagi Allah segala yang ada di
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
63
langit dan di bumi datang kepadaNya sebagai hamba,
termasuk Muhamad dan Yesus, sebagai bukti bahwa
AlQuran terbebas dari subjektifitas Muhammad.
Nabi Ibrahim (Abraham) yang belakangan diketahui
memeluk monoteisme, percaya pada Tuhan Yang Esa, yang
agamanya diketahui bernama Hanif, dikisahkan dalam
AlQuran pada surat AlHajj (surat ke 22) ayat 26 (Ingatlah)
ketika Kami tempatkan Ibrahim di tempat Bait (Kabah),
(firman Kami): Janganlah engkau persekutukan Aku dengan
suatu juapun dan bersihkanlah rumahKu untuk oang-orang
yang mengelilinginya (thawaf) dan orang-orang yang berdiri,
ruku lagi sujud, ayat ini menegaskan bahwa Ibrahim pun
ditekankan untuk tidak menyekutukan Allah, mengesakan
Dia, bagaimana bisa keturunannya merubah konsepsi
ketuhanan yang 3 in 1? Kemudian perintah membersihkan
Kabah bagi orang-orang yang berdiri, ruku dan sujud
akhirnya diidentifikasikan sebagai ibadah shalatnya ummat
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
64
muslim. Sehingga jika memang demikian, maka nabi
Ibrahim pada awalnya sudah menerima Islam, dan
ibadahnya, namun nama dan istilah yang digunakan saja
yang mungkin berbeda, termasuk juga keturunannya, Musa,
Isa atau Yesus dan Muhammad, merupakan suatu
ketersinambungan ajaran Tuhan yang satu.
Penetrasi Ruang Spiritual
Baik Ibrahim, Musa, Yesus dan Muhammad,
membawakan ajaran mengenai tatakrama hidup dan mati,
membawakan risalah mengenai penyembahan terhadap
Allah yang satu tanpa tawar menawar lagi. Lalu apakah
Allah selamanya merupakan bayang-bayang misterius yang
beraktifitas dibalik layar realitas ini? Apakah manusia hanya
diberikan izin untuk mengetahui bahwa Dia ada, namun
tidak diizinkan untuk bertemu denganNya?
Tentu saja Allah tidak mungkin melakukan hal itu,
karena itu adalah salah satu bentuk ketidakadilan yang jauh
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
65
dari sifat Tuhan. Seluruh manusia tentu dapat
memahamiNya, mengenalNya dan bahkan melihatNya dan
tak perlu menanti hingga mati. Selama manusia tersebut
berada pada rel yang ditentukan.
Sebagaimana yang telah kita bahas bersama, bahwa
realitas tuhan itu tak terjangkau oleh logika, dan tuhan itu
tidak dapat dipelajari (mathein), namun dialami (pathein).
Sebagaimana juga kita ketahui sebelumnya bahwa Trinitas
ternyata hanya dapat dipahami lewat pengamalan mistis,
begitu juga apa yang dialami oleh Muhammad SAW ketika
dia menerima wahyu Tuhan, suatu fenomena spiritual yang
membungkam akal, tak ternalarkan, namun dapat
terbuktikan dalam tiap pribadi yang memang bersungguh-
sungguh mau bertemu dengan Tuhan di ruang yang sudah
dipersiapkan, yaitu ruang spiritual.
Tujuan agama Kristen, dan mungkin seluruh agama
samawiyah (agama wahyu) adalah untuk membangkitkan
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
66
kegelisahan spiritual (Thrupp, 1984:118). Ini artinya bahwa
agama Allah diturunkan guna membasahi kegersangan
spiritualitas manusia, menumbuhkan dan menyuburkan
kebutuhan suplemen bathin, membuat manusia senantiasa
merasa haus kepada Tuhan. Namun ternyata sebuah
kesalahan besar, para pencari Tuhan yangg notabenenya
para orientalis barat mencoba menghapus ketakterpuasan
spiritual dengan pencarian intelektual. Seperti memancing
ikan di hutan. Karena ketidakmampuan dan kesalahjalanan
mereka dalam melakukan pencarian Tuhan, yang dikira
dapat dijangkau secara materil, maka mereka tersesat dan
menuduh bahwa agama hanyalah mitos, padahal mereka
membuktikan kebenaran agama tidak pada jalannya,
sehingga agama dianggap candu masyarakat bagi Emile
Durkheim, kemudian Marxisme memandang agama sebagai
suatu ilusi yang bergerak mengelilingi manusia, sepanjang
manusia tidak mengitari dirinya sendiri (Fromm, 2004:287).
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
67
Yang harus manusia lakukan agar dapat mengalami
Tuhan adalah dengan memasuki ruang spiritual. Apakah
ruang spiritual itu? Ruang spiritual adalah ruang
kontemplasi, menduduki posisi lebih dalam dari pikiran dan
hati, hanya bisa dicapai lewat perenungan dan meditasi.
Ruang spiritual mungkin dapat diartikan sebagai alam
bawah sadar, namun metodologi penetrasi ruang spiritual
ini berbeda dengan yang dibicarakan oleh hipnotisme,
mengenai alam bawah sadar.
Pertama-tama, manusia harus membentuk suatu
paradigma berpikir bahwa dunia ini bersifat fana, termasuk
diri sendiri. Secara harafiah, fana berarti lebur, musnah atau
raib. Dunia fana artinya dunia yang tidak kekal. Kesadaran
ini secara simultan membentuk kesadaran bahwa ada dunia
atau ruang dibalik realitas yang bersifat abadi. Dalam bahasa
teologisnya harus meyakini eksistensi alam gaib terlebih
dahulu. Dengan kata lain, sebelum mencicipi kebenaran
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
68
agama, manusia harus meyakininya terlebih dahulu. Tuhan
tidak dapat ditemukan jika persepsi mengenai Dia sudah
ditolak, dan bersikap tidak percaya sebelum
menemukanNya. Ini suatu kesombongan yang luar biasa,
sangat sombong walaupun tidak dapat menjawab dari mana
dia berasal, sedang berada dimana dia kini dan akan kemana
dia nanti. Kesombongan inilah yang memotivasi logika
untuk mengalahkan iman, dan akhirnya tersesat.
Muhammad SAW pernah berkata bahwa Barang
siapa yang rindu bertemu dengan Tuhan maka Tuhanpun
rindu bertemu dengannya (Riwayat Muslim) (Yaqub,
1992:193). Kita sudah sepakat bahwa Ibrahim, Musa, Yesus
dan Muhammad membawa risalah yang sama, untuk
memerangi tuhan-tuhan pagan, dan Muhammad SAW
adalah nabi terakhir yang menggenapkan ajaran Yesus,
sebagaimana Yesus menggenapi ajaran Musa; dan
Muhammad SAW-lah yang ditunjuk sebagai nabi terakhir,
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
69
sekaligus menjelaskan bahwa Islam adalah satu-satunya
agama yang direkomendasikan Allah kepada manusia, maka
ajarannya-lah yang KINI harus diaplikasikan, termasuk
untuk bertemu dengan Tuhan Allah sebelum mati. Tentu
saja langkah awalnya, kita harus mengesakan Dia, kemudian
meyakini Dia dan merindukan Dia.
Sejenak saya akan mengajak anda untuk mengkritisi
Martin Heidegger, sekaligus menyalutinya, dia beranggapan
bahwa kita ada di dalam dunia (in der welt sein) terlempar
begitu saja. Ini adalah suatu penghapusan Tuhan, dia tidak
memahami asal usul keberadaannya, dia tidak mau
mematuhi ajaran agama dan menolak iman sebagai
landasan. Anehnya dia mencontohkan seperti buah dadu
yang dilemparkan diatas meja begitu saja (Abidin,
2006:177), tentu saja buah dadu itu Ada yang
melemparkannya. Jangankan ada yang melemparkanya,
buah dadu itu ada yang membuatnya, kemudian ada
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
70
fungsinya dan dilemparkan di atas meja judi ada tujuannya
juga. Dia juga mengatakan bahwa manusia senantiasa
berada dalam proses menjadi (Hardiman, 2003:69),
memang benar dan segala sesuatu senantiasa berada dalam
proses menjadi, namun tidak menjadi sesuatu. Manusia
senantiasa mengalami proses, berkembang dan
menghancur, baik dari segi fisik, maupun dari segi mental.
Karena proses menghancur ini begitu pelan dan terkesan
semu, maka manusia tidak memperdulikannya. Namun
ketika dalam kondisi hati tertentu, dan terutama cemas,
disitulah, menurut Heidegger, manusia kembali merenungi
dirinya, keberadaannya di dunia dan menuju kematian.
Manusia merasa cemas karena memikirkan kebebasannya
yang terenggut; kebebasannya untuk hidup, kebebasannya
untuk bahagia, sehingga kecemasan itu berjasa dalam
menyingkapkan bahwa kita Ada. Namun cara menyikapi
keberadaan kita ini berbeda, antara Heidegger dan
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
71
Kierkegaard misalnya, Kierkegaard mengatasi kecemasan ini
dengan melompat ke dalam iman (Hardiman, 2003:78).
Disini ada persamaan antara kecemasan (angst)
menurut Heidegger dan kegelisahan menurut Thrupp.
Agama diturunkan untuk menghadirkan kegelisahan
spiritual, dan Heidegger bermaskud bahwa kecemasan
itulah menyebabkan kita sadar bahwa kita ada. Segaris
dengan ini, dapat dikatakan bahwa agama mengajarkan
bahwa kita Ada, dan jika kita Ada berarti Tuhan pun ada.
Kerinduan yang dikatakan Muhammad beberapa belas abad
yang lalu, termasuk juga ke dalam bagian Kecemasan dan
Kegelisahan ini, bukankah seseorang yang merindu akan
merasa gelisah? Kerinduan terhadap Tuhan menghadirkan
kegelisahan dan kecemasan, kita cemas tidak bertemu
denganNya, kita gelisah dan takut kehilanganNya dan
kecemasan dan kegelisahan ini mengungkapkan kepada kita
bahwa kita dan Dia saling memiliki; Ada dan dekat.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
72
Kecemasan, kegelisahan, bukanlah fenomena
pikiran. Namun fenomena jiwa, psikis, mental dan spiritual.
Sehingga dalam mengatasinya, rasionalisasi bukanlah cara
yang tepat, bahkan hanya mengaburkan makna sejatinya
saja.
Mengenal Tuhan, memahami karena mengalaminya,
bukan suatu hal yang mustahil. Ghazali pernah mengatakan
bahwa pengetahuan mengenal Allah (yang diperoleh dari
makrifat) lebih tinggi mutunya dibandingkan dengan
pengetahuan yang diperoleh dengan akal (Zahri, 1985:229),
dan untuk mencapai ini, manusia harus melaksanakan
serangkaian aktifitas spiritual, dengan kata lain, harus
menjalankan mistisisme (banyak orang salah mengartikan
kata mistik. Mistik sebenarnya adalah proses penyatuan
Tuhan dan Hamba).
Pada tahun 700-an, banyak hidup para mistikus dan
berhasil menemukan Tuhan dengan mistik. Para mistikus
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
73
ini merindukan pengalaman tentang Tuhan yang sama
dengan yang pernah dialami oleh Muhammad SAW ketika
menerima wahyu (Armstrong, 2003:301).
Menurut para mistikus, Tuhan malahan berada jauh
di dalam sanubari, sehingga untuk bertemu dengannya,
manusia harus mengasah mata batinnya dan kontemplasi
hingga titik terdalam, hingga memasuki ruang spiritual dan
mengalami Tuhan tanpa harus menerima wahyu, tanpa
harus menjadi nabi atau rasul. Segaris dengan ini, Descartes
berkata bahwa memang akal dan pengalamanlah yang
menjadi pokok segala pengetahuan untuk mengenal Tuhan,
dan ia telah mendapatkan jalan. Maka jalan untuk mencapai
kenyartaan Tuhan itu, seseorang harus lebih dahulu
melepaskan diri dari tubuhnya, kemudian mencari
kebenaran di dalam lautan diri terlepas dari jasmani. Pada
diri saya ada perasaan yang telah tertanam bahwa adanya
suatu Zat yang sempurna (Zahri, 1985:61) dan hal ini
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
74
sejurus dengan apa yang diajarkan oleh Platonis dan
Gnostis di jaman dahulu.
Melepaskan diri dari tubuh artinya mengalami apa
yang disebut dengan Fana, keadaan peniadaan diri, yang
menjadi sesuatu yang amat sentral bagi cita-cita sufi atau
mistikus (Armstrong, 2003:302). Ketika seseorang
mengalami Fana, dia merasa bahwa dirinya lebur dan
menyatu dengan apa yang dia cari, dia merasa ketiadaan
dirinya dan menyatakan keadaan Tuhan. Jika seseorang
telah mengalami mabuk mistis, maka kata-kata yang
keluar dari lidahnya pun adalah perkataan Tuhan, dan ini
dikenal dengan Kalam Qadim. Taraf ini memang tidak dapa
dicapai oleh sembarang tipe pencari Tuhan. Misalnya
seperti Al-Hallaj yang telah mengalami penyatuan dengan
Tuhan, yang adalah akar cita-cita tauhid di dalam AlQuran,
pernah berpuisi
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
75
Aku adalah Dia yang kucintai dan Dia yang
kucintai adalah aku
Kami adalah dua jiwa yang menempati satu tubuh.
Jika engkau lihat aku, engkau lihat Dia
Dan jika engkau lihat Dia, engkau lihat kami.
Ini tentu saja hasil pengalaman mistik, penyatuan
diri dengan Tuhan, dimana Armstrong berupaya untuk
menjelaskannya mengumpulkan dirinya yang menghilang,
seorang mistikus akan mengalami kehadiran Tuhan dalam
keutuhan pribadi (Armstrong, 2003:304).
Alhasil, Tuhan memang tidak dapat dijangkau
dengan logika. Logika hanya mampu menangkap fenomena
aktifitas Tuhan, namun untuk memahaminya, manusia
harus mengalaminya (pathein) secara subjektif dan Tuhan
adalah realitas yang tidak dapat dijangkau secara objektif.
Pengalaman mistis merupakan pengalaman
merasakan hadirnya Tuhan beserta dan menyatu dalam
kepribadian yang utuh, sehingga degan demikian, keyakinan
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
76
mengenai Tuhan yang ada tidak lagi menjadi suatu misteri.
Hanya para pencari tuhan yang mengandalkan logikanya
saja yang gagal dan terjembab dalam kesesatan, menjadi
manusia tak bertuhan dan serupa dengan para barbarian
yang belum pernah dihampiri para nabi.
Demikian risalah ini, sebagai penutup, kami
menyampaikan ungkapan terima kasih dan syukur yang
sebesar-besarnya kepada Tuhan yang telah mengilhami
kami dalam menyusun risalah ini, semoga risalah ini
bermanfaat bagi kita sekalian.
Kalimat terakhir, Tuhan hanya dapat ditemui di
dalam Ruang spiritual yang suci dan transenden, dan tidak
mungkin dicapai oleh logika yang senantiasa mendistorsi
makna realitas.
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
77
DAFTAR PUSTAKA:
Abidin, Zainal. 2006. Filsafat Manusia. Rosda. Bandung

Armstrong, Karen. 2003. Sejarah Tuhan. Mizan. Bandung

Fromm, Erich. 2004. KonsepManusia Menurut Marx. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta

Hardiman, F. Budi. 2003. Heidegger dan Mistik Keseharian. KPG.
Jakarta

Mudhary, Bahaudin.____. DialogMasalah Ketuhanan Yesus.
Kiblat Centre.

Suntani, Djuyoto. 2001. Yesus Penganut Islam. Putra Pelajar.
Surabaya

Thrupp, Sylvia. L. 1984. Gebrakan KaumMahdi: Studi Tentang
Gerakan-gerakan Keagamaan Revolusioner. Penerbit
Pustaka. Bandung

Yaqub, Hamzah. DR. 1992. Tingkat Ketenangan dan Kebahagiaan
Mukmin. CV ATISA. Jakarta

Zahri, Mustafa. DR. 1985. Kunci Memahami Ilmu Tasawwuf. PT.
AL-QUSHWA. Jakarta
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
78
PENULIS

Nama: Zainurrahman, S.S
Tempat Tanggal Lahir : Ternate, 5
Maret 1983
Pendidikan : SD Alkhairaat
Ternate, SLTP Negri 2 Ternate,
SMK Negri 2 Ternate, S1 Fakultas
Sastra dan Budaya Universitas
Khairun Ternate dan kini sedang melanjutkan S2 Pendidikan
Bahasa Inggris di UPI Bandung.
Aktifitas: Sebagai penulis aktif di harian Malut Pos, Dosen
Yayasan STKIP Kie Raha Ternate, Ketua Majelis Dzikir Al-
Jabbar Ternate.
Tulisan-tulisan:
- Pendidik: Antara Pedagog, Sophis dan Filosof
(diterbitkan oleh UNDP Maluku Utara)
Buku ini Tidak diperjualbelikan. Download gratis di
http:/ / zainurrahmans.wordpress.com
Zainurrahman: Ruang Pertemuan Tuhan
79
- 3 Virus perusak remaja versus 1 antivirus (diterbitkan
oleh UNDP Maluku Utara)
- Trinitas dan Nur Muhammad (diterbitkan oleh
Smile.com Ternate)
Alamat:
Bandung: Geger Kalong Girang. RT 01 RW 06. Kelurahan
Ishola. Kecamatan Sukasari. Bandung. 40154
Ternate: Jalan Darul Khairaat Siko. RT 01 RW 06. Kelurahan
Sangaji. Ternate. Maluku Utara. 97727

Email : zainurrahmankalero@rocketmail.com atau
umang_ternate@in.com
Website : http:/ / zainurrahmans.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai