Anda di halaman 1dari 3

Hasil wawancara

Islam adalah agama yang sempurna. Agama yang mengatur segala bentuk tatanan kehidupan salah satu
menciptakan segala bentuk ciptaannya dengan berpasang-pasangan. Tidak dapat di pungkiri pula
manusia pun merasakan yang namanya kecenderungan untuk hidup sendiri. Di antara fitrah yang ada
manusia di takdirkan untuk tertarik terhadap lawan jenisnya.

Tentunya dalam hal ini semua pasti sudah memahaminya dan tentu sudah merasakannya. Benar sekali !!
Biasa disebut dengan yang namanya cinta. Di sadari atau tidak, kita sering mendengar kata-kata tersebut,
bahkan mungkin kita pernah mengatakannya, seperti “Aku jatuh cinta padanya sejak pandangan
pertama”, atau “ Aku sudah mencintaimu sejak pertama kali melihat kamu” dll. Mari kita telaah lebih
lanjut lagi pernyataan tersebut..benarkah itu dinamakan cinta?

Apakah ada yang namanya “Cinta pada pandangan pertama?” Apakah itu benar-benar cinta atau hanya
rasa suka?

Ada perbedaan yang mendasar antara suka dan cinta. Dalam Bhs.Inggris, suka itu adalah “like” sedang
kan cinta adalah “love”. Sekarang apakah yang menjadi perbedaannya?

Perbedaannya adalah, menyukai mengacu kepada kesenangan pribadi, yakni menginginkan seseorang
karena ia baik untuk kita dan menyenangkan hati kita, misalnya karena fisiknya yang cantik, badannya
yang seksi atau proporsional, enak diajak bicara dll, dan kebanyakan hanya berhenti di hal-hal yang
bersifat fisik.

Sedangkan mencintai, adalah mengasihi yang merujuk kepada memberikan sesuatu kepada seseorang.
Hal lain yang juga menjadi perbedaannya adalah “suka” meminta kita untuk menjadi pengamat,
sedangkan “cinta” mengharuskan kita untuk menjadi pelaku.

Adakalanya kita dibingungkan dengan kata “suka” dan “cinta”, atau bahkan sebagian orang
menyamaratakan arti suka kepada cinta. Tidak bisa disangkal, pada tahap awal pertemuan dengan
seseorang, khususnya lawan jenis, rasa suka akan mendominasi hubungan kasih kita. Kita mulai
menyukai wajahnya,cara bicaranya , kelembutannya, kepemimpinannya, wibawanya dll. Itulah yang
dinamankan suka..

Ketika kita bertemu dengan lawan jenis yang asik menurut kita dan mempesona kita, bahkan setelah
pertemuan itu, wajahnya terus menerus terbayang-bayang di benak kita, maka ketika itu kita berpikir
“Sepertinya saya jatuh cinta padanya”. Dan itulah yang kita namakan cinta pada pandangan pertama,
namun sebetulnya itu bukanlah cinta, namun hanya perasaan suka saja.
So, start be carefull ketika ada seseorang yang baru kita kenal beberapa waktu, tiba2 mengatakan kalau
dia mencintai kita..Kalau dia mengatakan dia menyukai kita, itu masih bisa diterima, tapi ketika
berbicara tentang cinta, kita perlu pikirkan lag. Orang yang sudah menikah bertahun-tahun saja, bisa
tiba-tiba mengatakan kalau dia tidak mencintai pasangannya lagi. apalagi orang yang baru kita kenal..

Namun perasaan suka tadi, sewajarnya harus berkembang menjadi rasa cinta, yakni kerelaan untuk
memberi yang terbaik dari diri kita demi yang terbaik untuknya. Jika proses ini tidak terjadi, maka kita
akan terlibat dalam suatu relasi yang dangkal, dan kita hanya akan berhenti pada peran pengamat yang
hanya menikmati tontonannya dengan penuh kekaguman.

Dan yang lebih berbahaya lagi, kita akan menuntutnya untuk bersikap dan melakukan hal-hal yang hanya
menyenangkan kita saja. Akibat hal tesebut, maka dalam suatu hubungan akan timbul yang namanya
“tuntutan yang salah atas nama cinta”.

Misalnya, seorang cwo akan menuntut cwnya untuk berpakaian sesuai dengan yang dia inginkan,
walaupun cwnya tersebut tidak menyukainya. Atau seorang cw yang menuntut cwonya untuk memiliki
gaya rambut yang disukai olehnya, walaupun itu tidak disukai oleh cwonya. Mengapa hal itu terjadi,
karena kita hanya ingin dia menjadi seperti yang kita inginkan dan kita memaksakan kehendak kita
atasnya.

Namun tidak semua “tuntutan” itu salah,ada juga yang dinamankan “Tuntukan karena cinta”. Tuntutan
ini lebih bersifat tindakan prefentif dan bertujuan kebaikan. Misalnya seorang cwo yang menuntut
pasangannya untuk tidak terlalu sering memakai pakaian-pakaian mini, karena itu akan membahayakan
cwnya itu sendiri, atau seorang cw yang menuntut pasangannya untuk berhenti merokok, karena itu
akan menggangu kesehatannya, dll.

Kita bisa melihat perbedaan dari keduanya. Yang satu menuntut krn kita ingin memuaskan keinginan
kita, sedangkan yang satu lagi, kita menuntut karena kita ingin yang terbaik buat pasangan kita tesebut.
Salah satu ciri cinta yang dangkal juga adalah cemburu yang berlebihan atau posesif tingkat tinggi..

Berbeda dengan cinta, benih-benih kekaguman td, tidak membuat kita menjadi kaku dan pasif. Cinta
melibatkan kita dalam hidupnya sebagai pelaku yang rela mengotorkan tangan, bukan sekedar sebagai
penonton yang disenangkan oleh pertunjukkan yang indah. Cinta menuntut kita untuk mengenal
seseorang lebih dalam lagi dan mencari tau apa yang menjadi kebutuhannya, bukan mencari tau apa
yang bisa dia berikan kepda kita. Cinta bertanya, “Apa yang dapat kuberikan?”, sedangkan suka bertanya,
“Apa yang dapat kau berikan?”

Suka pada dasarnya sesuatu yang alamiah dan bersifat netral. Rasa suka merupakan awal dari rangkaian
pertumbuhan relasi dimana pada puncaknya, cintalah yang mencuat dengan indahnya. Masalahnya
adalah ketika benih suka itu tetap tinggal sebagai biji suka dan tidak pernah tumbuh menjadi pohon
cinta. Ketika ini terjadi adalah kita menjadi frustasi, karena adakalanya pasangan kita tersebut tidak bisa
menjadi yang inginkan, dia tidak bisa memuaskan keegoisan kita terhadapnya. Suka hanya bersifat
meminta, sedangkan cinta bersifat memberi.

Fakta dalam kehidupan adalah biasanya ketika orang yang sudah benar benar menaruh hati dan benar
benar nyaman terhadap orang yang dia sayangi dan cintai biasanya berfikir terlalu ambisius untuk
kedepannya. Seperti halnya anggapan yang bahwa ini adalah jodoh nya dan ini adalah yang terbaik
untuk nya. Padahal nyatanya mereka masih dalam lingkaran tahap pacaran belum ke ikatan pernikahan
yang sah. Karena sebenarnya dalam tahap ini mereka akan saling menemukan kecocokan satu sama lain
bukan untuk berfikir bahwa ini adalah jodohnya dan Allah sudah tentukan untuk nya. Perihal jodoh
memang sudah ada dan Allah lah yang maha menentukan. Untuk menangani hal yang seperti ini
biasanya akan tertepis dengan yang namanya sakit hati atau patah hati. Jika seseorang sudah merasakan
hal ini sudah pasti tidak akan pernah berfikir lagi bahwa ini adalah jodohnya.

Kesimpulan :

Tertarik pada lawan jenis adalah hal yang wajar. Di awali dengan pandangan pertama saat pertama kali
bertemu dan saling bertegur sapa di lanjut dengan menaruh perasaan suka, kagum dan sebagainya.
Dalam hal ini bukan bagaimana kita berfikir bahwa ini adalah hal yang salah dan kita harus menghindar
darinya. Sudah jadi fitrah manusia untuk tertarik pada lawan jenisnya. Bukan untuk di hindari tapi
berfikirlah bagaimana kita tetap pada batasan-batasan di dalamnya. Dan tetap yakin bahwa pasangan
hidup kita kelak sudah digariskan dan Allah lah yang maha menentukan ( jodoh di tangan tuhan
istilahnya ).

Anda mungkin juga menyukai