Anda di halaman 1dari 4

Cara-Cara STOA Dalam Mencinta

Sebenarnya apa itu cinta? Ada banyak sekali definisi dari cinta namun, menurut saya cinta adalah salah
satu anugerah serta bentuk nikmat dari Tuhan yang diberikan kepada seluruh makhluk-Nya tanpa pilih
kasih. Cinta bisa datang secara tiba-tiba dan tanpa aba-aba, cinta juga bisa datang pada siapa saja tanpa
mengenal siapa yang didatanginya, yang hakikinya cinta itu berasal dari lubuk hati yang paling dalam
hingga pikiran pun tidak bisa ikut campur apalagi sampai mengaturnya. Itulah mengapa sebabnya orang
yang sedang jatuh cinta tidak bisa atau sangat sulit mendengar ketika kita hanya sekedar menasehati
apalagi sampai melarangnya untuk jatuh cinta, alhasil itu hanya akan menjadi sia-sia alias sekedar masuk
telinga kanan lalu keluar dari telinga kiri yang artinya nasihat ataupun larangan yang kita berikan hanya
akan dianggap angin lalu oleh siapa-siapa saja yang sedang jatuh cinta. Saya dapat mengatakan hal
tersebut karena saya pernah membaca sebuah kutipan mengenai cinta bisa membuat orang menjadi butan
tentu saja bukan dalam arti yang sebenarnya namun, kenyataannya ternyata cinta tidak hanya bisa
membuat seseorang menjadi buta, tetapi juga dapat membuat telinga mereka seakan-akan tuli, dan
langkah serta pikiran mereka hanya ada pada sosok yang mereka puja-puja dan mereka cinta. Pernyataan
di atas adalah sebuah fakta yang saya temukan secara langsung pada teman dekat saya yang sedang
mengalami jatuh cinta kala itu. Pada awalnya ia bercerita kalau ia sedang dekat dengan seorang laki-laki
yang saya pun kenal, sepengetahuan saya laki-laki tersebut memang laki-laki yang baik, tidak perhitungan
ketika memberi sesuatu, dan perhatian. Lalu, tepat pada sebelum tengah malam ulang tahun pacarnya ia
berencana memberikan kejutan berupa sesuatu yang mungkin juga banyak orang lakukan, yaitu membuat
kesal atau kecewa orang yang mereka cinta atau kita sebut saja di sini pacar tepat di hari ulang tahunnya,
ia sengaja tidak mengucapkan selamat ulang tahun tepat di jam 00.00, ia beralasan jika sudah mengantuk
dan ingin cepat tidur namun, tentu saja itu membuat pacarnya merasa kecewa dan sedih karena
menganggap perempuannya melupakan hari ulang tahunnya, sehingga percakapan pada ponsel mereka
berakhir di jam setengah sebelas. Jadi, alasan ia melakukan hal di atas sebenarnya adalah karena ia ingin
memberikan kejutan dengan datang ke rumah pacarnya dengan membawa kue ulang tahun di sore hari, ia
bukan sengaja apalagi sampai benar-benar lupa untuk menjadi orang yang pertama mengucapkan selamat
ulang tahun melainkan hal tersebut ia lakukan semata-mata karena ingin rencana kejutannya berjalan
dengan lancar dan sukses. Pada saat sore hari ia pergi ke rumah pacarnya untuk memberikan kejutan,
namun pacarnya tersebut justru terlihat biasa saja bahkan lebih menunjukan ekpresi yang datar, hal
tersebut tentu saja membuatnya sedih tetapi perasaan tersebut cepat-cepat ia hilangkan dengan berpikir
mungkin saja pacarnya masih sedih dan kecewa dengan sikapnya semalam. Setelah kejutan selesai
pacarnya bercerita kalau besok ada temannya yang ingin memberikan kado tetapi dengan berjanjian di
suatu tempat untuk bertemu, tentu saja hal ini membuat ia bertanya-tanya siapakah temannya yang
dimaksud, dan mengapa harus janjian seperti itu bukan diberikan saja langsung saat sekolah atau
langsung saja ke rumahnya. Namun, pertanyaan yang juga diliputi rasa curiga tidak dijawab dengan jelas
dengan oleh pacarnya, pacarnya hanya mengatakan itu teman, teman, dan teman tanpa menyebutkan
namanya. Ia tambah merasa curiga dan saat pacarnya keluar rumah ia memutuskan untuk membuka
ponsel pacarnya walaupun sebenarnya ia merasa tidak sopan tetapi, itu ia lakukan juga karena pacarnya
tidak jujur menjawab apa yang ia pertanyakan, dan benar ternyata teman yang dimaksud sebelumnya
adalah mantannya, di dalam percakapan terlihat bahwa pacarnya mengatakan bahwa mantannya adalah
orang pertama yang mengucapkan, dan itu membuatnya sangat senang serta pacarnya menceritakan
kekecewaanya kepada pacarnya yang sekarang justru lupa tentang ulang tahunnya, tidak menjadi orang
pertama yang mengucapkan, dan tidak memberikan kado. Faktanya ia bukan lupa membawa kado tetapi ia
memang sengaja melakukan itu karena ada tujuan lain seperti karena ia ingin memberi kejutan secara
langsung kemudian memberi kado dihari setelahnya. Tentu saja percakapan yang ia lihat membuatnya
merasa tambah sedih dan kecewa dengan pernyataan dan sikap pacarnya, ia memutuskan untuk langsung
pulang tanpa menunggu pacarnya kembali ke rumah dan langsung berpamitan kepada orang tua
pacarnya. Kejadian saat ia pulang secara tiba-tiba tentu saja membuat mereka bertengkar, ia menceritakan
semunya dari awal hingga akhir dengan jelas kepada saya, dan saya berkomentar layaknya perempuan
yang kesal ketika temannya disakiti dan secara tidak langsung juga dikhianti. Saya juga berkomentar kalau
kunci hubungan salah satunya adalah kejujuran, lantas untuk apa dipertahankan hubungan yang sudah
ada kebohongan di dalamnya apalagi sampai membanding-bandingkan tanpa tau fakta yang sebenarnya.
Ia merespon hanya dengan anggukan sebagai tanda setuju sembari tersenyum kecil dan hal itu membuat
saya sedikit lega karena artinya ia mendengarkan saya dan mencoba untuk tidak larut dalam
kesedihannya, Dua hari setelah ia bercerita dengan panjang lebar kepada saya, ia kembali menemui saya
dan bercerita jika ia sudah berdamai, dan kembali menjalani hubungannya. Hal tersebut membuat saya
semakin yakin bahwa pernyataan dalam sebuah kutipan tentang cinta dapat membuat seorang menjadi
buta benar adanya, keputusan yang diambil oleh teman saya merpakan keputusan yang saya sayangkan
karena juga keputusan tersebut sangat bertentangan dengan hati dan pikiran saya. Saya termasuk ke
dalam orang yang jika mencintai seorang laki-laki adalah dengan diam. Namun, jika seandainya saya
mengalami situasi seperti teman saya maka, saya tidak akan kembali melanjutkan hubungan, karena
seperti yang saya bilang sebelumnya bahwa kejujuran adalah salah satu hal penting dalam menjalin
sebuah hubungan, karena dengan kejujuran juga dapat membuat seseorang menjadi tenang, dan bahagia.
Kebahagiaan serta kenyamanan diri sendiri adalah prioritas utama saya dalam segala hal, begitu pula
cinta. Berkomentar atau mengevaluasi diri seseorang dengan membanding-bandingkan adalah sikap yang
salah dan dapat menyakiti perasaan, mungkin saja hal tersebut memang dapat membangun pribadi
seseorang untuk menjadi lebih baik lagi namun, tidak menutup kemungkinan akan ada rasa dendam atau
sombong dalam diri seseorang tersebut kelak jikalau ia sudah dapat membungkam perbandingan-
perbandingan yang dilontarkan sebelumnya. Kembali lagi mengenai cinta dalam diam, saya memilih cara
seperti itu untuk mencintai seseorang yang saya cinta untuk pertama kalinya. Sebelum menyukai atau
bahkan mencintai seseorang saya cenderung untuk memantaskan diri terlebih dahulu terhadap orang yang
saya cinta, sejatinya cinta memang akan menerima kita apa adanya, baik kelebihan maupun kekurangan.
Namun, saya merasa cinta akan terasa lebih indah jika kedua pihak, baik yang mencinta terlebih dahulu
ataupun yang dicinta sama-sama melakukan usaha atau pengorbananan. Bukankah terlihat indah jika ada
laki-laki dan perempuan yang sama-sama memiliki rasa suka ataupun cinta lalu bersama-sama juga untuk
memperbaiki diri serta memantaskan diri mereka sebelum mereka menyatakan cinta. Cinta dalam diam
memiliki arti mencintai seseorang dengan tidak mengatakannya kepada khalayak ramai atau tidak berkoar-
koar sebelum cinta itu jelas keberadaanya. Maksud kejelasan dari keberadaan cinta itu sendiri adalah
ketika sepasang insan ini mengetahui perasaan mereka satu sama lain lalu diperjelas dengan sesuatu
yang disebut hubungan atau ikatan. Cinta dalam diam ini bukan berarti tidak melakukan aksi atau benar-
benar hanya berdiam diri, karena sebenarnya cinta dalam diam akan di penuhi dengan usaha untuk
memantaskan diri, memperbaiki diri, dan berdoa pada yang Maha Kuasa atas semua usaha yang sudah di
usahakan. Menurut saya mencinta dalam diam adalah cara paling indah yang dipilih seseorang ketika jatuh
cinta, karena ketika ia menyadari rasa kepada sesorang ia hanya akan memendam dan mendoakan yang
terbaik untuk orang tersebut. Doa tanpa usaha itu akan menjadi sia-sia, namun betapa angkuhnya juga kita
ketika hanya berusaha tanpa berdoa. Alasan lain mengapa saya memilih cara ini adalah karena dalam
agama saya yaitu agama Islam, makna cinta adalah sesuatu yang suci yang artinya cinta kepada sesama
makhluk harus didasari oleh kasih sayang dan dibuktikan dengan perbuatan dan apapun yang kita cintai di
muka bumi ini haruslah karena Allah Ta’ala. Dalam islam tujuan diciptakannya cinta sendiri adalah agar
saling menyayangi dan bukan untuk saling menyakiti, maka ketika sudah bersama jangan sampai ada lagi
yang merasa terluka. Tentu hal ini sangat berhubungan dengan cara yang saya pilih ketika saya menyukai
seseorang, karena bagi saya kebahagiaan serta kenyamanan dalam diri sendiri adalah hal yang paling
penting untuk menjalani hidup. Mengapa saya memilih untuk tidak berpacaran, selain karena agama
melarang juga karena berdasarkan pengalaman, kenyataannya pacaran jauh lebih banyak menyakiti hati
dibandingkan dengan membahagiakan hati. Mengapa hal tersebut bisa terjadi juga sesuai dengan apa
yang pernah dikatakan oleh Baginda Nabi Besar Muhammmad, sebagaimana dikatakan “Cinta kepada
Allah adalah puncaknya cinta, lembahnya cinta adalah ketika cinta kepada sesama makhluk, maka ulurkan
lah cintamu karena Allah dan tariklah cintamu karena Allah, maka kamu tidak akan merasa kecewa”. Saat
berpacaran tanpa kita sadari dominan pikiran kita hanya akan tertuju pada pasangan kita, bahkan ada juga
yang mencintai seseorang melebihi cinta kepada Tuhannya, itulah salah satu alasan mengapa kita kerap
kali merasa sedih bahkan sakit hati ketika berpacaran, bagaimana tidak kita merasakan sakit hati jika kita
saja melupakan pencipta kita dan lebih banyak mengingat makhluk yang jelas hanya ciptaan-Nya. Ketika
kita sedang bersedih karena cinta yang belum jelas secara otomatis kita juga tidak bisa membahagiakan
diri kita, kita tidak bisa menaikan nilai harga dalam diri kita, kita tidak bisa juga untuk membangkitkan atau
mengoptimalkan potensi-potensi yang ada dalam diri kita, dan tentunya diri kita tidak bisa berkembang,
serta terhambat untuk maju yang disebabkan oleh kesedihan yang kita ciptakan sendiri. Maka, untuk
pribadi yang menyatakan bahwa kebahagiaan serta kenyamanan diri sendiri merupakan prioritas utama
akan jarang atau bahkan tidak ada yang memutuskan dirinya untuk menjalin hubungan yang belum jelas
atau berpacaran yang nantinya akan menimbulkan banyak kesedihan serta kesulitan untuk dirinya.
Mencinta dalam diam memang seperti komidi putar yang seakan berjalan atau berputar padahal tidak
kemana-mana, pun jika saat kita mencintai seseorang dengan diam dan kita mendapati kenyataan yang
membuat kita patah hati sejatinya itu adalah hal yang sangat wajar karena kecewa adalah konsekuensi
dalam jatuh cinta, dan bahagia adalah bonusnya, selain itu kita juga tidak pernah memilih dengan siapa
kita akan jatuh cinta karena Tuhan yang telah memilihkannya untuk kita. Mencinta dalam diam juga
mengajarkan kita bahwa jatuh cinta memang membahagiaka namun, juga mengajarkan kita tahu kapan
waktu untuk berhenti, dan melepas apa yang bukan untuk kita. Mencinta dalam diam juga mengajarkan
kita untuk mengetahui seberapa tabah diri kita saat menunggu ketika kenyataan tidak lagi memberi kita
kesempatan bahkan hanya untuk sekedar berharap.

Anda mungkin juga menyukai