Anda di halaman 1dari 2

INDAHNYA MENGAMPUNI

Senja masih menebarkan cahaya indahnya, gadis itu masih termangu ditepi pantai,memandang nan jauh di
tengah laut perahu nelayan diombang- ambing oleh gelombang. Namanya Yolan gadis sederhana, tidak tau angin
apa yang membawanya hingga ia ada di tempat ini, dipantai yang indah dan menenangkan dengan angin sepoi-
sepoi basahnya. Kesibukan tiap hari dikota membuat dia penat dengan rutinitas yang padat,terasa memanjakan
tubuhnya yang terlampau lelah ketika berada di tempat ini.

Terkenang kisah belasan tahun lalu saat dia masih duduk di bangku SD yang membuat dia menjadi pribadi yang
tertutup dan pesimis. Peristiwa itu benar-benar menghancurkan hidupnya,bertahun-tahun ia hidup dalam
ketakutan. Hari itu menjadi hari yang tidak bisa dilupakan ada dua peristiwa besa dalam hidupnya. Yang pertama
hari itu hari pembagian raport semester 1 dan dia meperoleh hasil yang gemilang. Juara 1 prestasi yang luar
biasakarena dari kelas I-VI baru kali ini ia dapat meraihnya. Tentu saja ia sangat bahagia, sangat bahagia usahanya
untuk belajar lebih giat membuahkan hasil yang memuaskan. Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, sore
harinya mama dari Reni teman yang biasa juara I datang melabrak dengan tuduhan yang begitu kejam dan melukai
hatinya. Ia di hina di depan semua teman-teman sekelas dan Ibu Asrama, dituduh memfitnah Reni dengan kata-
kata yang tidak pantas. Setelah peristiwa itu Yolan menjadi pribadi yang tertutup, semangat belajarnya menurun,
dan ketakutan. Ya peristiwa itu membuat dia jadi penakut, setiapkali lewat lorong rumahnya Reni ia ketakutan,
takut dilabrak lagi sama Tante Lilis mamanya Reni. Namun karena kegigihannya,walau dibalut rasa takut, ia mampu
melewatinya,ia berhasil lulus walau dengan hasil yang merosot jauh.

Waktu masuk SMP Yolan dan Reni beda sekolah, jadi ketekutan Yolan sedikit berkurang, ketika ada
penjaringan,ia masuk golongan mampudan ditempatkan di kelas VIIA, di kelas ini ia bertemu dengan seorang
sahabat baik, yang selalu ada bersamanya dalam suka dan duka namanya Rita, orangnya pengertian, penyayang
dan dewasa. Dengan sahabatnya ini, ia bisa menceritakan apa saja yang mengganjal dihatinya. Ia benar-benar
Malaikat yang diberikan Tuhan disaat Yolan dalam masalah.

Hari-hari mereka lalui dengan gembira walau memang ada suka dan duka, tetapi itu menjadi alasan buat
mereka yang bertumbuh menjadi remaja yang riang. Di kekas VIII SMP Rita mengenalkan Yolan kepada kedua orang
tuanya begitupun Yolan, hubungan mereka bukan sekedar teman saja tetapi menjadi keluarga. Yolan merasa
seperti rumah kedua bila berada di rumah Rita, ia begitu disayang sama orang tua Rita. Tak terasa 3 tahun mereka
lewati bersama dan kenangan pahit di masa SD, sedikit demi sedikit dilupakan.

Babak baru dalam hidup mereka mulai mereka jalani, mereka mendaftar di SMA yang sama, walau beda kelas
namun, pasati selalu ada waktu yang mereka lalui bersama. Di SMA ini luka lama terkuak kembali,teman yang dulu
perna bermasalah dengannya bersekolah di tempat yang sama. Yolan piker kalau masalah itu sudah berakhir,
karena dulu sempat ia meminta maaf, walau itu bukan salahnya. Reni begitu angkuh seakan-akan tak kenal. Kalau
kenetulan berpapasan dia akan buang muka atau mencari jalan lain dan itu sangat menyakitkan buat Yolan, tetapi
ia tetap sabar.

Tiga tahun hamper usai ada program dari sekolah menadakan ret-ret salama 3 hari untuk siswa kelas XII dan
Yolan mendapat gelombang kedua bersama Reni. Rencana Tuhan siapa yang tau Yolan sekamar bersama Reni dan
dua teman lainnya, namun ia meminta teman untuk menggantinya ia tidak mau tidur dikamar itu. Yolan diam saja,
diperlakukan begitu, dalam hatinya ia berjanji, apapun caranya ia harus minta maaf, terlepas masa lalu itu dia
dipihak yang benar,ia tidak mau masalah itu terus mengusiknya. Di malam terakhir diberi kesempatan dari Pater
pembimbing untuk bermaaf-maafan. Yolan dengan berani maju dan meminta maaf kepada Reni di depan semua
teman-teman dan ia dimaafkan, malam itu menjadi malam yang mengharukan dan malam yang indah
kesalapahaman itu akhirnya dapat diluruskan. Dan mereka akhirnya berdamai dan saling berpelukan.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai