Anda di halaman 1dari 1

OPINI

Masa Prapasaka = Masa Tak Memanjakan Diri!

Dalam aturan berpuasa versi Katolik, masih banyak diantara kita merasa terlalu ringan.
Kelompok ini kurang puas maka, mereka akan mengikuti puasa menurut aturan umat beriman lainnya.
Cara ini tidak keliru ataupun salah. Tapi baiklah kita bertolak lebih kedalam lagi, makna apa yang dapat
kita raih pada masa prapaska ini.

Tidak cukup hanya sekedar tahu, ada tida hal yang penting dalam masa ini yaitu; Berpuasa-
Berdoa-Beramal (3B) dan melaksanakannya hanya karena ada aturan saja. Maka, tak heran jika kurang
menggigit. Lalu apa donk istimewanya?

Berpuasa dan pantang makanan dan minuman kita sudah tahu.namun, masih ada lagi hal-hal
lain yang masih kurang disadarai. Yaitu “Tidak Memanjakan Diri dalam Hal Apapun”. Apasih maksudnya?
Gaya hidup mewah. Contohnya:

 Membeli pakaian, tas, sandal, jam tangan, dan lain-lain yang bermerek mahal,
 Memilih perawatan kecantikan ditempat yang elit,
 Gandrung membeli gadget keluaran terbaru,
 Budaya makan di resto mahal dan membuang makanan yang tak disukai,
 Budaya memakai tissue yang sebenarnya dapat diganti dengan kain yang data dicuci,
 Gandrung traveling dan mengunap di hotel yang mewah.

Gaya hidup mewah, tak mau repot, tak mau susah maunya yang enak, gampang membuat kita
terlena pada kenikmatan dunia yang fana dan menyingkirkan hal-hal yang kekal yang disediakan Tuhan
bagi siapa yang mau mengurbankan itu semua. Berkurban itu tidak mudah sebab,tak enak atau tak
nyaman alias terasa sakit. Namun, jangan takut saudara saudaraku, jika semua yang memanjakan kita itu
kita persembahkan (pertobatan) kepada Tuhan, kita akan menjadi saksi iman bahkan martir putih bagi
keselamatan banyak orangterutama bagi diri sendiri.

Oleh sebab itu, saudara saudara, puasa kita bukan lagi puasa yang ringan.sesungguhnya kalau
hati kita terarah pada kedinaan Sang Penyelamat kita maka,perlu kitapuasa sepanjang tahun.sebab,
piala kemenangan atau keselamatan sedang menanti kita.

PACE E BENE

Anda mungkin juga menyukai