Anda di halaman 1dari 15

Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu V Setelah Trinitatis, 4 Juli 2021


Nas : Ulangan 6: 4 - 9

MENGASIHI TUHAN ALLAH DENGAN


SEGENAP HATI DAN JIWA

Adik-adik sekolah Minggu yang dikasihi Tuhan


Yesus Kristus. Sebagai anak-anak, kita harus patuh
dan taat kepada perintah orang tua kita. Apakah
ada di antara adik-adik sekolah minggu yang suka
melawan kepada perintah orang tua? Tidak ya.
Kakak sekolah minggu percaya semua adik-adik
sekolah minggu di sini adalah orang-orang yang
patuh dan taat kepada orang tua. Karena apa?
Karena anak sekolah minggu yang baik harus
menunjukkan sikap yang berbakti kepada orang
tua kita masing-masing. Nah, anak sekolah minggu
yang baik juga tidak hanya patuh dan taat kepada orang Tua. Tetapi anak
Sekolah Minggu juga harus taat kepada perintah Tuhan kita Yesus Kristus.
Apa perintah Tuhan kita Yesus kepada anak-anak Sekolah Minggu?
Perintahnya adalah supaya anak-anak sekolah minggu mau mengasihi Tuhan
dengan dengenap hati kita, dan dengan segenap jiwa kita, dan dengan segenap
kekuatan kita. Karena sebagai anak-anak Tuhan, kita harus mengasihi Tuhan
kita dengan segenap hati kita.

Mengapa kita(adik-adik Sekolah Minggu) harus mengasihi Tuhan? Karena


Allah telah lebih dulu mengasihi kita semua. Allah di dalam Yesus Kristus
telah mati dang bangkit untuk menebus dosa-dosa kita sebagai bentuk cinta
kasih Tuhan kepada kita semua. Lalau bagaimana cara kita mengasihi Tuhan
kita sementara kita tidak bisa melihat Tuhan secara langsung? Caranya adalah
dengan mengasihi teman-teman sekolah minggu. Teman-teman di sekolah,
teman-teman di sekitar rumah. Srtinya kita harus mengasihi semua orang
yang ada di sekitar kita, bahan orang yang mengejek kita pun harus kita
kasihi. Karena dengan demikianlah kita bisa disebut mengasihi Tuhan. Anak-
anak sekolah minggu semua harus saling mengasihi satu dengan yang lain.
Tidak boleh menghina, menjelek-jelekkan teman, memukul teman atau

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 1


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

membulli. Karena itu adalah ciri dari anak-anak yang tidak mengasihi Tuhan.
Sebaliknya, semua anak-anak sekolah minggu harus saling menolong dan
saling membantu satu dengan yang lain.

Ada sebuah cerita tentang semut dan kepongpong.


Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada
kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu
hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang,
menerpa pohon dan daun-daun. Kraak! terdengar bunyi dahan-dahan
berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya. Badai
baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya.
Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari
badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang
berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang
patah. Si semut bergumam, “Hmm alangkah tidak enaknya menjadi
kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana. Menjadi kepompong
memang memalukan! Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau,” ejek
semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap
hewan yang berhasil ditemuinya. Beberapa hari kemudian, semut berjalan
di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya
bisa menghisap dirinya semakin dalam. “Aduh, sulit sekali berjalan di tempat
becek seperti ini,” keluh semut. Semakin lama, si semut semakin tenggelam
dalam lumpur. “Tolong! tolong,” teriak si semut. “Wah, sepertinya kamu
sedang kesulitan ya?” Si semut terheran mendengar suara itu. Ia memandang
kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang
indah terbang mendekatinya.

“Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku
sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku.
Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu, ‘kan?” “Yah, aku sadar.
Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku
sekarang?” kata si semut pada kupu-kupu. Akhirnya kupu-kupu menolong
semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut
terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut
mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. “Tidak apa-apa, memang sudah
kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan? Karenanya
kamu jangan mengejek hewan lain lagi, ya?” Karena setiap makhluk pasti
2 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat
itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib.

Nah, adik-adik sekolah minggu, sebagai anak-anak Tuhan, mari kita mengasihi
Tuhan dengan segenap hati kita dengan mengasihi sesama kita, teman-teman
kita di manapun kita berada. Amin.

Tujuan Umum
Melalui pengajaran ini, ASM diharapkan mengerti tentang memelihara
pengajaran orang tua dan Tuhan

Horong I:
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui apa itu Alkitab
a ASM menyadari pentingnya beribadah di Gereja
a ASM menyadari semua firman Tuhan adalah untuk dilakukan

Persiapan Mengajar dan Aktivitas


a GSM menunjukkan Alkitab kepada ASM
a GSM mengajak ASM untuk menghafalkan kalimat singkat seperti: Alkitab
itu perintah atau Alkitab itu firman Tuhan
a GSM menanamkan bagaimana sikap beribadah dan mendengarkan
perkataan Tuhan
a ASM menggambar Alkitab dengan menghubungkan titik-titik

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui bahwa rajin belajar adalah bagian dari perintah Tuhan
a ASM mengetahui bahwa taat kepada orangtua menunjukkan ketaatan
kepada Tuhan
a ASM menyadari bahwa perintah harus didengar dan dilakukan dengan
baik

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan supaya ASM hanya taat kepada perintah Tuhan
a GSM menyebutkan dan mengajarkan contoh perintah Tuhan
a GSM mempertegas supaya taat kepada perintah orang tua

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 3


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

a GSM Membuat kreativitas pembatas Alkitab yang berisi 10 Hukum Taurat

Horong III
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui tentang tokoh Musa
a ASM mengetahui bahwa Allah berbicara kepada bangsa Israel melalui
Musa
a ASM termotivasi untuk selalu melakukan perintah

Pengajaran mengajar dan Aktivitas


a GSM mengajarkan bahwa untuk melakukan perintah Tuhan harus diikuti
dengan kesetiaan
a GSM mengajarkan bahwa Tuhan memberi perintah untuk kebaikan
hidup manusia dimana pun berada
a GSM mengingatkan kepada ASM untuk menuliskan perintah-perintah
orang tua selama satu minggu ke depan dan membawanya minggu depan
dengan tanda tangan orangtua dan GSM memberi tanda bintang sebagai
penilaian

Daftar Nyanyian:
1 BESM No. 25:1-2
2 BESM No. 31:1-2
3 BESM No. 253:1
4. BESM No. 130:1
5. BESM No. 88:1
6. BESM No. 123:1
7. BESM No. 65:1

4 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu VI Setelah Trinitatis, 11 Juli 2021


Nas : Efesus 4: 29 - 32
MENJAGA PERKATAAN

Adik-adik sekolah minggu yang dikasihi


Tuhan kita Yesus Kristus. Salah satu anggota
tubuh yang harus kita jaga pada saat kita
bermain atau berkumpul bersama teman-
teman adalah apa? Ia benar. Jawabannya
adalah mulut. Kita semua harus menjaga
mulut kita saat bermain agar tidak pernah
mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan
terhadap teman-teman kita. Kita harus
menjaga mulut kita agar tidak megeluarkan
umpatan, kata-kata yang kotor terhadap
temankita karena hal itu merupakan
tindakan melawan perintah Tuhan. Tidak
hanya itu perkataan yang kotor akan
menyakiti hati dan perasaan teman kita
tersebut. Pasti adik-adik sekolah minggu masih ingat lagu: Hati-hati gunakan
tanganmu, hati-hati gunakan mulutmu, Karena Bapa di Sorga melihat
ke bawah, Hati-hati gunakan mulutmu….”. dan seterusnya. Lagu ini adalah
sebuah peringatan bagi kita semua anak-anak Sekolah Minggu agar kita selalu
berhati-hati menggunakan mulut kita dalam berkata-kata atau berbicara.
Begitu juga Firman Tuhan hari ini dari Efesus 4:29 berkata: Janganlah ada
perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk
membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih
karunia.

Jadi firman Tuhan hari ini mengingatkan kita agar berhati-hati dalam berbicara.
Jangan sampai mulut kita mengeluarkan kata-kata yang kotor. Tetapi
hendaklah kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata yang sopan,
lembut dan terutama menyenangkan hati dan perasaan teman-teman kita
semua. Jadi mulut kita bisa menjadi alat untuk menyakiti orang lain, tetapi
juga bisa menjadi alat untuk menyemangati atau memberkati orang lain. Yang
harus kita waspadai di sini adalah ketika perkataan kita tidak lagi menjadi
berkat tetapi menjadi batu sandungan dan kutuk bagi orang lain sehingga
akan merugikan diri kita sendiri. Adik-adik Sekolah Minggu, ada pepatah
dunia mengatakan “Mulutmu harimaumu”. Ya memang benar. Kata-kata
yang keluar dari mulut kita ibarat harimau, sangat berkuasa dan bisa menjadi
sangat berbahaya jika salah menempatkan dan menggunakannya. Coba kita
Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 5
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

bayangkan bagaimana ucapan seorang yang selalu membicarakan kejelekan


temannya di belakangnya sampai melukai hati dan perasaan teman kita
tersebut. Apa yang terjadi?

Jadi kita harus menyadari bahwa kata-kata kita bisa memberkati orang lain,
dan orang bisa merasakan kasih karunia Tuhan melalui perkataan kita, tetapi
kata-kata kita juga bisa menghancurkan orang lain, bisa menyakiti orang lain
dan bisa merusak hubungan pertemanan yang selama ini sangat baik akhirnya
menjadi hancur. Akibat dari kita yang tidak bisa menjaga mulut kita sendiri,
maka teman kita bisa menjadi musuh kita. Akibat dari kita yang tidak bisa
menjaga mulut kita, maka orang yang menyayangi dan mengasihi kita malah
membenci kita. Akhirnya kita yang tidak bisa menjaga mulut kita sendiri menjadi
tidak memiliki teman lagi. Jadi anak-anak sekolah minggu yang tidak bisa
menjaga mulutnya, menjaga perkataannya, akan kehilangan banyak teman.
Nah, siapa di antara kita yang mau kehilangan banyak teman? Tidak ada kan?

Maka untuk itu adik-adik sekolah minggu, Firman Tuhan hari ini mau
menasehati kita semua agar kita sebagai anak-anak Sekolah Minggu, sebagai
anak-anak Tuhan, mari kita menjaga mulut kita, menjaga perkataan kita,
dengan tidak mengeluarkan kata-kata kotor, tidak mengeluarkan kata-kata
yang tidak sopan, tidak mengeluarkan kata-kata yang dapat menyakiti
perasaan dan hati teman-teman kita. Tetapi marilah kita semua berkata-kata
atau berbicara dengan sopan, mengeluarkan kata-kata yang dapat membuat
hati dan perasaan teman kita senang, suka cita dan Biarlah perkataan kita itu
mendatangkan kasih karunia bagi sesama kita dan teman-temankita semua.
Kiranya Tuhan menguatkan dan memampukan kita agar kita mampu
menguasai mulut kita dalam berbicara kepada teman-teman kita semua. Amin.

Tujuan Umum
a Melalui pengajaran ini ASM diharapkan mengerti bahwa Allah
menginginkan hidup taat dan tertib dan sopan santun adalah bagian dari
pola hidup anak-anak Tuhan

Horong I:
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui bahwa perilaku cengeng tidak baik
a ASM terbuka untuk bersahabat dengan orang lain
a ASM belajar menyebutkan kata-kata kebaikan.

Persiapan Mengajar dan Aktivitas


a GSM mempersiapkan beberapa gambar yang bersifat baik atau tidak baik
a GSM mengajarkan Lagu BE SM No. 311 “Harus Saling Sayang” dan
membuat gerakan lagu
6 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

a GSM mempersiapkan kata-kata untuk dihafal ASM tentang kebaikan.


Misalnya: saling menolong, mengasihi, kelembutan, dsb.

Horong II:
Tujuan Khusus:
a ASM bersikap manis dan ramah terhadap sesama
a ASM terdorong untuk tidak saling menyakiti terhadap sesama
a ASM belajar menyebutkan kata-kata kebaikan

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mempersiapkan contoh-contoh dalam tebak mimik wajah (wajah
senyum, marah, bengis, dll)
a GSM mempersiapkan metode salam-menyalam sebelum masuk gereja
a GSM memotivasi ASM untuk berubah dari kesalahan
a GSM bertanya kepada ASM tentang kalimat-kalimat seputar sopan-santun
di rumah masing-masing

Horong III:
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui bagaimana menjaga mulut
a ASM menyadari kemarahan Tuhan tentang mengucapkan kata-kata kotor
a ASM mengetahui bentuk kejahatan: kegeraman, kemarahan,
pertengkaran, fitnah, dll.

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajarkan buah-buah Roh dalam Galatia 5:22-23 untuk dihafalkan
a GSM menekankan tentang teladan Yesus tentang mengampuni
a GSM mempersiapkan metode salam-menyalam sebelum masuk gereja
a GSM melatih ASM untuk melakukan percakapan dengan contoh bertanya
dengan sopan dan menjawab dengan sopan.
a GSM bertanya kepada ASM tentang kalimat-kalimat seputar sopan-santun
di rumah masing-masing

Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 321: 1-2
2. BESM No. 161:1
3. BESM No. 113:1
4. BESM No. 125:1
5. BESM No. 162:1
6. BESM No. 149:1
7. BESM No. 65:1

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 7


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu VII Setelah Trinitatis, 18 Juli 2021


Nas : Ibrani 10: 24 - 25

AKU SUKA PERGI SEKOLAH MINGGU

Hai adik – adik semua, kakak mau tanya


nih, Mengapa pergi ke Sekolah Minggu
itu sangat penting? Iya, supaya kita bisa
lebih mengenal Allah itu lebih baik lagi
dan juga supaya kita dilatih untuk
senantiasa hidup dalam kebaikan. Ada
sebuah cerita tentang seorang anak yang
bernama Agus yang berhenti ke Sekolah
Minggu. Dia tinggal di rumah, main
games dan menonton televisi atau
kadang pergi bermain dengan teman-
temannya. Apakah menurut adik adik
Agus melakukan hal yang benar? Iya,
tentu tidak. Semakin hari, kemalasan
agus semakin menjadi, Agus sudah lebih senang bergaul dengan teman-teman
yang tidak baik dan dia berhenti melakukan Saat Teduhnya dan berhenti ke
sekolah minggi. Pada suatu hari, dia dan teman-temannya memutuskan untuk
mencuri sebuah sepeda, tetapi mereka tertangkap basah oleh pemiliknya,
yang kemudian melaporkan mereka ke kantor polisi. Agus tidak menyangka
bahwa polisi yang datang berjalan menghampirinya adalah Kak Yudha, guru
Sekolah Minggunya! Kalian tentu sudah membayangkan bahwa Kak Yudha
harus menangkap Agus sama seperti dia menangkap pencuri lainnya, tetapi
bersyukur kepada Tuhan, pemilik sepeda memutuskan untuk melepaskan
tuduhannya terhadap anak-anak itu. Malam itu, hati Agus tersentuh dengan
ucapan Kak Yudha yang berkata, “Jika kamu mau bertobat, Hakim Agung di
sorga, yaitu Bapa kita di sorga yang penuh kasih, akan mengampunimu setiap
waktu.” Sejak saat itu, Agus sadar dan memutuskan bahwa dia harus kembali
menghadiri Sekolah Minggu. Minggu berikutnya, dia begitu ceria dan datang
pagi-pagi! Dan tebak siapa yang menyapanya? Iya, ka Yudha, guru sekolah
minggu.

8 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Surat Ibrani dituliskan untuk menguatkan iman orang Kristen yang sedang
mengalami penderitaan dan tantangan yang hebat dari ajaran sesat serta
ketidaktaatan kepada Allah, agar orang kristen yang sedang mengalami situasi
itu tidak meninggalkan imannya kepada Yesus. Penulis ibrani ini mencoba
menguatkan iman orang Kristen pada saat itu agar tetap setia dan teguh kepada
Yesus, jangan sampai lepas karena pada akhir zaman namanya tertulis dalam
kitab kehidupan ( Daniel 12 : 1-3 ). Agar terawat dan terjaga perlu ketaatan
dalam berbakti lewat ibadah kepadaNya. Setiap orang sebenarnya membawa
serta tempat ibadahnya sendiri di dalam hatinya, tetapi banyak pemilik tempat
ibadah itu lupa memasukinya dengan alasan kesibukan dan pekerjaannya.
Kesuksesan dan kekayaan dapat membuat orang lupa dengan Allah bahkan
persoalan hidup dan penderitaan bisa menyebabkan manusia ragu pertolongan
dan keberadaan Tuhan. Untuk itu, dalam perikop ibrani 10: 24 -25 ini, sebuah
peringatan kepada mereka agar tetap memiliki persekutuan dengan Kristus
melalui ibadah, itu yang dikatakan dalam ayat 25: Janganlah kita menjauhkan
diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita..... Walaupun situasi yang dihadapi
jemaat saat itu sangat berat dan iman mereka mungkin goyah, tetapi ketika
mereka tetap memiliki persekutuan dengan Tuhan, dan tetap setia maka Allah
yang adalah Pribadi Mahakuasa yang setia tidak akan meninggalkan mereka
(Wahyu 3:11). Dan kehidupan beribadah orang percaya itu selalu ditandai
dengan saling memperhatikan, saling menasehati dan saling mendorong dalam
kasih. Persekutuan dengan sesama didalam Kristus akan terjadi ketika semua
orang percaya tetap rajin dalam pertemuan – pertemuan ibadah. Selalu hadir
dan tidak pernah meninggalkan persekutuan dengan Tuhan (ibadah) walaupun
banyak godaan dan kesulitan. Ibadah juga bukan sekedar rutinitas semata.
Tetapi sebuah persekutuan. Tidak saja persekutuan dengan Tuhan, tetapi juga
persekutuan dengan sesama saudara seiman. Disinilah pentingnya kehidupan
bergereja. Tidak ada alasan untuk mengatakan tidak perlu atau tidak penting
ke gereja

Untuk itu adik – adik, datang ke Sekolah Minggu dan ke gereja setiap Minggu
Sangat penting sekali. Tuhan ingin kita menjadi anak-anak-Nya yang
menyembah Dia bersama-sama dan saling memberi semangat. Kita harus
tahu Firman Tuhan supaya dapat bertumbuh dalam iman kita kepada Tuhan
Yesus, dan di dalam kasih antar sesama orang Kristen.

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 9


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Tujuan Umum:
ASM juga bisa menjadi motivator/teladan di tengah-tengah keluarga

Horong I:
Tujuan Khusus:
a ASM rajin beribadah
a ASM rajin berdoa

Persiapan Mengajar dan Aktivitas:


a GSM membuat doa singkat yang bisa dihafal ASM (doa bangun tidur,
doa makan, doa mau tidur)
a GSM menunjukkan gambar gereja HKBP (tempat beribadah)
a GSM mengajarkan lagu BE SM No. 5 Ku Datang ke RumahMu Tuhan
dan gerakan lagunya

Horong II:
Tujuan Khusus:
a ASM menyadari tentang kerapian. Misalnya, mengganti baju sekolah
sebelum bermain.
a ASM dapat menggunakan waktu dengan baik.

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM membuat tabel isian tentang beberapa aktivitas yang membantu
orang tua dan dibawa minggu depan dengan tanda tangan orang tua.
Setelah itu diberi nilai dengan tanda bintang.
a GSM mengajarkan lagu BE SM No. 5 Ku Datang ke RumahMu Tuhan
dan gerakan lagunya
a GSM mengajak ASM untuk menggambar gereja dan mewarnainya
dengan baik
a GSM memotivasi ASM untuk selalu taat beribadah di gereja dan di rumah
masing-masing.

Horong III:
Tujuan Khusus
a ASM terdorong untuk selalu mengasihi dan menolong sesama
a ASM mengetahui bahwa Tuhan selalu menantikan pertemuan di gereja
a ASM mengerti susunan ibadah SKM
10 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mempersiapkan buku tanda bukti beribadah SKM
a GSM menerangkan susunan ibadah SKM
a GSM mengajarkan lagu BE SM No. 5 Ku Datang ke RumahMu Tuhan
dan gerakan lagunya
a GSM mengingatkan tentang disiplin waktu, misalnya: waktu untuk
belajar, waktu untuk berdoa, waktu untuk bermain

Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 44:1-2
2. BESM No. 89:1-2
3. BESM No. 128:1-2
4. BESM No. 136:1
5. BESM No. 97:1-2
6. BESM No. 40:1-2
7. BESM No. 64:1

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 11


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu VIII Setelah Trinitatis, 25 Juli 2021


Nas : Mazmur 133: 1 - 3

HIDUP RUKUN MENDATANGKAN BERKAT

Selamat hari minggu adik – adik semua...!

Siapa diantara adik – adik yang suka


rebutan mainan dengan kakak atau
adiknya? Wah, semua pernah. Lalu, apa
yang sering terjadi ketika pada waktu
rebutan mainan itu adik – adik tidak ada
yang mengalah karena semua ingin
memilikinya? Pasti pada akhirnya terjadi hal
yang tidak menyenangkan dan akan
meninggalkan kesedihan karena dalam
rebutan mainan itu akan ada yang marah,
ada yang sampai menangis atau bahkan
mainan yang kita perebutkan itu tidak bisa
dimiliki siapa – siapa, karena mainannya
keburu rusak akibat terpental ke lantai sehingga pecah atau tidak bisa
digunakan lagi. Alhasil mainan itu tidak bisa dimiliki siapa – siapa yang pada
akhirnya dibuang dan menjadi sampah.

Suatu ketika, di tepi sebuah pantai, ada seekor kerang sedang membuka
cangkangnya untuk mencari makanan. Tidak lama kemudian, datang seekor
bangau melihat kerang dengan cangkang terbuka, dan bangau itu tergoda
untuk memakan dagingnya. Tanpa menunggu lama, bangau pun mematuk
kerang. Tak kalah sigap, kerang pun langsung dengan segera menutup
cangkangnya. Paruh bangau tersangkut di cangkang kerang, sehingga bangau
tersebut tidak berkutik. Kerang berkata, “Karena kau ingin memakan dagingku,
jangan harap aku melepasmu sampai kapan pun. Biar mati kau kelaparan di
tepi pantai ini.” Bangau pun menjawab, “Kalau kau tidak melepasku, kau
juga akan mati.” Tak satupun dari mereka mau mengalah. Akhirnya datanglah
nelayan pantai, menangkap Bangau dan Kerang tersebut dengan mudah.

12 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Nah, adik – adik.... di dalam perselisihan: tidak ada pihak yang diuntungkan,
hanya ada satu pihak yang paling diuntungkan, yaitu iblis. Iblis akan sangat
senang karena tahu bahwa saat tidak ada kerukunan, berkat tidak akan
tercurah. Bukannya untung, malah buntung yang didapat. Iblis pun
memperoleh keuntungan karena dengan adanya pertikaian, ia dapat
menanamkan benih kebencian, dendam, amarah dan kepahitan di dalam
hati manusia. Karena dengan demikian manusia akan mudah untuk
dihancurkan bahkan dibinasakan.

Mazmur 133 ini termasuk dalam kumpulan nyanyian ziarah. Kitab nyanyian
ziarah dari Daud ini mengambarkan situasi waktu itu. Ada kebiasaan orang
Israel berkumpul beramai-ramai untuk membangun tenda merayakan hari-
hari perayaan tertentu. Ungkapan sungguh alangkah baiknya dan indahnya
yang di sebutkan pemazmur adalah untuk mengambarkan suasana umat yang
datang dari berbagai penjuru Israel berkumpul di Yerusalem di dalam
kerukunan, keakuran dan keharmonisan. Perikop ini berbicara tentang
kerukunan dan kebersamaan umat Tuhan. Pemazmur mengingatkan bahwa
alangkah baiknya ketika semua orang-orang percaya duduk bersama dengan
rukun. Ini adalah sebuah anjuran bagi anak – anak Tuhan di manapun berada
bahwa kerukunan itu adalah sebuah hal yang harus kita usahakan dan kita
pelihara. Mengapa? Karena di sanalah Tuhan akan mendatangkan berkat bagi
semua orang yang hidup dalam kerukunan. Pemazmur mengambarkan
berkat-berkat kerukunan itu dalam dua gambaran yakni: pertama, “ Seperti
minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut
Harun dan ke leher jubahnya” Kedua, dampak kerukunan itu digambarkan
juga seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion.
Gunung Hermon terletak di Kerajaan Israel Utara puncaknya umumnya
ditutupi salju panjang tahun, menyebabkan embun berlimpahan. Bahwa ada
dampak yang luar biasa, ada kuasa, ada berkat dan bahkan sesuatu yang
bermakna apabila ada persatuan atau kerukunan di antara umat manusia.
Dan itu di gambar kan seperti minyak dan embun. Seperti minyak yang meleleh
dan embun yang turun. Artinya berkat-berkat itu akan mengalir dengan
sendirinya seperti minyak atau embun bagi anak –anak Tuhan yang hidup
rukun dan damai. Dan sebaliknya, berkat-berkat itu akan menjauh atau
bahkan hilang dari kehidupan orang-orang percaya jika hidupnya penuh
dengan pertikaian, perselisihan dan kemarahan.

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 13


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Begitulah kasih dan kuasa Tuhan mengalir kesemua manusia, apalagi setiap
anak-Nya yang hidup dalam persekutuan yang rukun harmonis di mana
berkat pribadi saling dibagikan untuk keberuntungan bersama. Kesatuan
digambarkan seperti embun yang menyegarkan, mengendap di gunung
Hermon dan turun ke bukit Sion. Allah mencurahkan berkatnya tanpa
melihat siapa kita, bagimana kita dan kemana kita berada. Karena Allah mau
kita hidup dalam persaudaraan yang rukun walaupun kita berbeda dalam
banyak hal, Tuhan memberkati.

Tujuan Umum:
ASM dapat menunjukkan kasih dan persahabatan dengan sesama

Horong I
Tujuan khusus:
a ASM mengasihi orang tua, kakak, adik, dan saudara
a ASM dapat menerapkan budaya 3 S (Salam, Senyum, Sapa)

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mempersiapkan gambar salib dan cinta dengan menghubungkan
titik.
a GSM mengajak ASM untuk menyebutkan nama-nama saudara di rumah

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti untuk selalu mengasihi orang tua dan saudara-saudaranya.
a ASM terdorong untuk selalu memelihara hubungan yang baik dengan
sesama

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajarkan keinginan Tuhan supaya tetap memelihara kehidupan
dengan rukun
a GSM mengajak ASM untuk menyebutkan nama-nama saudara di rumah
a GSM mengajarkan bahwa hidup rukun akan mendatangkan berkat dari
Tuhan

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang arti kerukunan
a ASM terdorong untuk saling memaafkan

14 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Persiapan mengajar dan Kreativitas:


a GSM menjelaskan tentang arti kerukunan dan sekolah minggu adalah
keluarga besarnya
a GSM mengajarkan lagu BE SM. No. 36 “Ai Molo Pungu”
a GSM menjelaskan bahwa kebersamaan atau kerukunan akan
mendatangkan berkat dari Tuhan
a GSM menekankan supaya ASM mampu memaafkan saudara atau teman
yang salah.

Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 29:1
2. BESM No. 36:1
3. BESM No. 55:1
4. BESM No. 89:1
5. BESM No. 90:1
6. BESM No. 76:1
7. BESM No. 161:1-2

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 15

Anda mungkin juga menyukai