membulli. Karena itu adalah ciri dari anak-anak yang tidak mengasihi Tuhan.
Sebaliknya, semua anak-anak sekolah minggu harus saling menolong dan
saling membantu satu dengan yang lain.
“Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku
sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku.
Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu, ‘kan?” “Yah, aku sadar.
Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku
sekarang?” kata si semut pada kupu-kupu. Akhirnya kupu-kupu menolong
semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut
terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut
mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. “Tidak apa-apa, memang sudah
kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan? Karenanya
kamu jangan mengejek hewan lain lagi, ya?” Karena setiap makhluk pasti
2 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)
diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat
itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib.
Nah, adik-adik sekolah minggu, sebagai anak-anak Tuhan, mari kita mengasihi
Tuhan dengan segenap hati kita dengan mengasihi sesama kita, teman-teman
kita di manapun kita berada. Amin.
Tujuan Umum
Melalui pengajaran ini, ASM diharapkan mengerti tentang memelihara
pengajaran orang tua dan Tuhan
Horong I:
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui apa itu Alkitab
a ASM menyadari pentingnya beribadah di Gereja
a ASM menyadari semua firman Tuhan adalah untuk dilakukan
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui bahwa rajin belajar adalah bagian dari perintah Tuhan
a ASM mengetahui bahwa taat kepada orangtua menunjukkan ketaatan
kepada Tuhan
a ASM menyadari bahwa perintah harus didengar dan dilakukan dengan
baik
Horong III
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui tentang tokoh Musa
a ASM mengetahui bahwa Allah berbicara kepada bangsa Israel melalui
Musa
a ASM termotivasi untuk selalu melakukan perintah
Daftar Nyanyian:
1 BESM No. 25:1-2
2 BESM No. 31:1-2
3 BESM No. 253:1
4. BESM No. 130:1
5. BESM No. 88:1
6. BESM No. 123:1
7. BESM No. 65:1
Jadi firman Tuhan hari ini mengingatkan kita agar berhati-hati dalam berbicara.
Jangan sampai mulut kita mengeluarkan kata-kata yang kotor. Tetapi
hendaklah kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata yang sopan,
lembut dan terutama menyenangkan hati dan perasaan teman-teman kita
semua. Jadi mulut kita bisa menjadi alat untuk menyakiti orang lain, tetapi
juga bisa menjadi alat untuk menyemangati atau memberkati orang lain. Yang
harus kita waspadai di sini adalah ketika perkataan kita tidak lagi menjadi
berkat tetapi menjadi batu sandungan dan kutuk bagi orang lain sehingga
akan merugikan diri kita sendiri. Adik-adik Sekolah Minggu, ada pepatah
dunia mengatakan “Mulutmu harimaumu”. Ya memang benar. Kata-kata
yang keluar dari mulut kita ibarat harimau, sangat berkuasa dan bisa menjadi
sangat berbahaya jika salah menempatkan dan menggunakannya. Coba kita
Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 5
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)
Jadi kita harus menyadari bahwa kata-kata kita bisa memberkati orang lain,
dan orang bisa merasakan kasih karunia Tuhan melalui perkataan kita, tetapi
kata-kata kita juga bisa menghancurkan orang lain, bisa menyakiti orang lain
dan bisa merusak hubungan pertemanan yang selama ini sangat baik akhirnya
menjadi hancur. Akibat dari kita yang tidak bisa menjaga mulut kita sendiri,
maka teman kita bisa menjadi musuh kita. Akibat dari kita yang tidak bisa
menjaga mulut kita, maka orang yang menyayangi dan mengasihi kita malah
membenci kita. Akhirnya kita yang tidak bisa menjaga mulut kita sendiri menjadi
tidak memiliki teman lagi. Jadi anak-anak sekolah minggu yang tidak bisa
menjaga mulutnya, menjaga perkataannya, akan kehilangan banyak teman.
Nah, siapa di antara kita yang mau kehilangan banyak teman? Tidak ada kan?
Maka untuk itu adik-adik sekolah minggu, Firman Tuhan hari ini mau
menasehati kita semua agar kita sebagai anak-anak Sekolah Minggu, sebagai
anak-anak Tuhan, mari kita menjaga mulut kita, menjaga perkataan kita,
dengan tidak mengeluarkan kata-kata kotor, tidak mengeluarkan kata-kata
yang tidak sopan, tidak mengeluarkan kata-kata yang dapat menyakiti
perasaan dan hati teman-teman kita. Tetapi marilah kita semua berkata-kata
atau berbicara dengan sopan, mengeluarkan kata-kata yang dapat membuat
hati dan perasaan teman kita senang, suka cita dan Biarlah perkataan kita itu
mendatangkan kasih karunia bagi sesama kita dan teman-temankita semua.
Kiranya Tuhan menguatkan dan memampukan kita agar kita mampu
menguasai mulut kita dalam berbicara kepada teman-teman kita semua. Amin.
Tujuan Umum
a Melalui pengajaran ini ASM diharapkan mengerti bahwa Allah
menginginkan hidup taat dan tertib dan sopan santun adalah bagian dari
pola hidup anak-anak Tuhan
Horong I:
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui bahwa perilaku cengeng tidak baik
a ASM terbuka untuk bersahabat dengan orang lain
a ASM belajar menyebutkan kata-kata kebaikan.
Horong II:
Tujuan Khusus:
a ASM bersikap manis dan ramah terhadap sesama
a ASM terdorong untuk tidak saling menyakiti terhadap sesama
a ASM belajar menyebutkan kata-kata kebaikan
Horong III:
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui bagaimana menjaga mulut
a ASM menyadari kemarahan Tuhan tentang mengucapkan kata-kata kotor
a ASM mengetahui bentuk kejahatan: kegeraman, kemarahan,
pertengkaran, fitnah, dll.
Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 321: 1-2
2. BESM No. 161:1
3. BESM No. 113:1
4. BESM No. 125:1
5. BESM No. 162:1
6. BESM No. 149:1
7. BESM No. 65:1
Surat Ibrani dituliskan untuk menguatkan iman orang Kristen yang sedang
mengalami penderitaan dan tantangan yang hebat dari ajaran sesat serta
ketidaktaatan kepada Allah, agar orang kristen yang sedang mengalami situasi
itu tidak meninggalkan imannya kepada Yesus. Penulis ibrani ini mencoba
menguatkan iman orang Kristen pada saat itu agar tetap setia dan teguh kepada
Yesus, jangan sampai lepas karena pada akhir zaman namanya tertulis dalam
kitab kehidupan ( Daniel 12 : 1-3 ). Agar terawat dan terjaga perlu ketaatan
dalam berbakti lewat ibadah kepadaNya. Setiap orang sebenarnya membawa
serta tempat ibadahnya sendiri di dalam hatinya, tetapi banyak pemilik tempat
ibadah itu lupa memasukinya dengan alasan kesibukan dan pekerjaannya.
Kesuksesan dan kekayaan dapat membuat orang lupa dengan Allah bahkan
persoalan hidup dan penderitaan bisa menyebabkan manusia ragu pertolongan
dan keberadaan Tuhan. Untuk itu, dalam perikop ibrani 10: 24 -25 ini, sebuah
peringatan kepada mereka agar tetap memiliki persekutuan dengan Kristus
melalui ibadah, itu yang dikatakan dalam ayat 25: Janganlah kita menjauhkan
diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita..... Walaupun situasi yang dihadapi
jemaat saat itu sangat berat dan iman mereka mungkin goyah, tetapi ketika
mereka tetap memiliki persekutuan dengan Tuhan, dan tetap setia maka Allah
yang adalah Pribadi Mahakuasa yang setia tidak akan meninggalkan mereka
(Wahyu 3:11). Dan kehidupan beribadah orang percaya itu selalu ditandai
dengan saling memperhatikan, saling menasehati dan saling mendorong dalam
kasih. Persekutuan dengan sesama didalam Kristus akan terjadi ketika semua
orang percaya tetap rajin dalam pertemuan – pertemuan ibadah. Selalu hadir
dan tidak pernah meninggalkan persekutuan dengan Tuhan (ibadah) walaupun
banyak godaan dan kesulitan. Ibadah juga bukan sekedar rutinitas semata.
Tetapi sebuah persekutuan. Tidak saja persekutuan dengan Tuhan, tetapi juga
persekutuan dengan sesama saudara seiman. Disinilah pentingnya kehidupan
bergereja. Tidak ada alasan untuk mengatakan tidak perlu atau tidak penting
ke gereja
Untuk itu adik – adik, datang ke Sekolah Minggu dan ke gereja setiap Minggu
Sangat penting sekali. Tuhan ingin kita menjadi anak-anak-Nya yang
menyembah Dia bersama-sama dan saling memberi semangat. Kita harus
tahu Firman Tuhan supaya dapat bertumbuh dalam iman kita kepada Tuhan
Yesus, dan di dalam kasih antar sesama orang Kristen.
Tujuan Umum:
ASM juga bisa menjadi motivator/teladan di tengah-tengah keluarga
Horong I:
Tujuan Khusus:
a ASM rajin beribadah
a ASM rajin berdoa
Horong II:
Tujuan Khusus:
a ASM menyadari tentang kerapian. Misalnya, mengganti baju sekolah
sebelum bermain.
a ASM dapat menggunakan waktu dengan baik.
Horong III:
Tujuan Khusus
a ASM terdorong untuk selalu mengasihi dan menolong sesama
a ASM mengetahui bahwa Tuhan selalu menantikan pertemuan di gereja
a ASM mengerti susunan ibadah SKM
10 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)
Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 44:1-2
2. BESM No. 89:1-2
3. BESM No. 128:1-2
4. BESM No. 136:1
5. BESM No. 97:1-2
6. BESM No. 40:1-2
7. BESM No. 64:1
Suatu ketika, di tepi sebuah pantai, ada seekor kerang sedang membuka
cangkangnya untuk mencari makanan. Tidak lama kemudian, datang seekor
bangau melihat kerang dengan cangkang terbuka, dan bangau itu tergoda
untuk memakan dagingnya. Tanpa menunggu lama, bangau pun mematuk
kerang. Tak kalah sigap, kerang pun langsung dengan segera menutup
cangkangnya. Paruh bangau tersangkut di cangkang kerang, sehingga bangau
tersebut tidak berkutik. Kerang berkata, “Karena kau ingin memakan dagingku,
jangan harap aku melepasmu sampai kapan pun. Biar mati kau kelaparan di
tepi pantai ini.” Bangau pun menjawab, “Kalau kau tidak melepasku, kau
juga akan mati.” Tak satupun dari mereka mau mengalah. Akhirnya datanglah
nelayan pantai, menangkap Bangau dan Kerang tersebut dengan mudah.
Nah, adik – adik.... di dalam perselisihan: tidak ada pihak yang diuntungkan,
hanya ada satu pihak yang paling diuntungkan, yaitu iblis. Iblis akan sangat
senang karena tahu bahwa saat tidak ada kerukunan, berkat tidak akan
tercurah. Bukannya untung, malah buntung yang didapat. Iblis pun
memperoleh keuntungan karena dengan adanya pertikaian, ia dapat
menanamkan benih kebencian, dendam, amarah dan kepahitan di dalam
hati manusia. Karena dengan demikian manusia akan mudah untuk
dihancurkan bahkan dibinasakan.
Mazmur 133 ini termasuk dalam kumpulan nyanyian ziarah. Kitab nyanyian
ziarah dari Daud ini mengambarkan situasi waktu itu. Ada kebiasaan orang
Israel berkumpul beramai-ramai untuk membangun tenda merayakan hari-
hari perayaan tertentu. Ungkapan sungguh alangkah baiknya dan indahnya
yang di sebutkan pemazmur adalah untuk mengambarkan suasana umat yang
datang dari berbagai penjuru Israel berkumpul di Yerusalem di dalam
kerukunan, keakuran dan keharmonisan. Perikop ini berbicara tentang
kerukunan dan kebersamaan umat Tuhan. Pemazmur mengingatkan bahwa
alangkah baiknya ketika semua orang-orang percaya duduk bersama dengan
rukun. Ini adalah sebuah anjuran bagi anak – anak Tuhan di manapun berada
bahwa kerukunan itu adalah sebuah hal yang harus kita usahakan dan kita
pelihara. Mengapa? Karena di sanalah Tuhan akan mendatangkan berkat bagi
semua orang yang hidup dalam kerukunan. Pemazmur mengambarkan
berkat-berkat kerukunan itu dalam dua gambaran yakni: pertama, “ Seperti
minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut
Harun dan ke leher jubahnya” Kedua, dampak kerukunan itu digambarkan
juga seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion.
Gunung Hermon terletak di Kerajaan Israel Utara puncaknya umumnya
ditutupi salju panjang tahun, menyebabkan embun berlimpahan. Bahwa ada
dampak yang luar biasa, ada kuasa, ada berkat dan bahkan sesuatu yang
bermakna apabila ada persatuan atau kerukunan di antara umat manusia.
Dan itu di gambar kan seperti minyak dan embun. Seperti minyak yang meleleh
dan embun yang turun. Artinya berkat-berkat itu akan mengalir dengan
sendirinya seperti minyak atau embun bagi anak –anak Tuhan yang hidup
rukun dan damai. Dan sebaliknya, berkat-berkat itu akan menjauh atau
bahkan hilang dari kehidupan orang-orang percaya jika hidupnya penuh
dengan pertikaian, perselisihan dan kemarahan.
Begitulah kasih dan kuasa Tuhan mengalir kesemua manusia, apalagi setiap
anak-Nya yang hidup dalam persekutuan yang rukun harmonis di mana
berkat pribadi saling dibagikan untuk keberuntungan bersama. Kesatuan
digambarkan seperti embun yang menyegarkan, mengendap di gunung
Hermon dan turun ke bukit Sion. Allah mencurahkan berkatnya tanpa
melihat siapa kita, bagimana kita dan kemana kita berada. Karena Allah mau
kita hidup dalam persaudaraan yang rukun walaupun kita berbeda dalam
banyak hal, Tuhan memberkati.
Tujuan Umum:
ASM dapat menunjukkan kasih dan persahabatan dengan sesama
Horong I
Tujuan khusus:
a ASM mengasihi orang tua, kakak, adik, dan saudara
a ASM dapat menerapkan budaya 3 S (Salam, Senyum, Sapa)
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti untuk selalu mengasihi orang tua dan saudara-saudaranya.
a ASM terdorong untuk selalu memelihara hubungan yang baik dengan
sesama
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang arti kerukunan
a ASM terdorong untuk saling memaafkan
Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 29:1
2. BESM No. 36:1
3. BESM No. 55:1
4. BESM No. 89:1
5. BESM No. 90:1
6. BESM No. 76:1
7. BESM No. 161:1-2