Anda di halaman 1dari 4

0

More

Next Blog

Create Blog Sign In

IMAN SEGAR
Penelaahan Alkitab - Kesaksian Iman - Pengalaman Rohani - Cetusan Suara Hati

Psalm for the Day

FRIDAY, OCTOBER 8, 2010

V. CARA MENELAAH ALKITABPA Kelompok (2)


III. Prosedur Kerja Pertemuan PA-Kelompok
Persekutuan dalam pertemuan PA-Kelompok adalah berupa diskusi
penelaahan Alkitab, yang berlangsung dalam bentuk tanya jawab.
Pemimpin Kelompok bertanya, anggota menjawab. Pemimpin
mengajukan serentetan pertanyaan yang akan menjurus kepada
kesimpulan akhir kelompok. Masing-masing anggota mencoba menjawab.
Pemimpin akan terus bertanya sekitar setiap pertanyaan pokok sampai
dicapai kesepakatan kelompok, baik sepakat untuk sependapat maupun
sepakat untuk berbeda pendapat. Pemimpin sedapat-dapatnya tidak
memberikan uraian penjelasan. Pemimpin sebaiknya balik bertanya kepada
kelompok untuk menjawab pertanyaan yang timbul dari antara anggota
kelompok.
Maka setiap pertemuan PA-Kelompok selalu telah didahului sebelumnya
dengan PA-Pribadi (secara mandiri sendiri-sendiri) oleh masing-masing
anggota dan pemimpin kelompok:
Anggota:
o menyiapkan diri semampunya dengan PA-Pribadi untuk dapat turut aktif
dalam diskusi PA (namun ketidakmampuan ber-PA-Pribadi tidak
menghalanginya turut pertemuan PA-Kelompok!).
o mencoba menemukan sendiri kebenaran yang mau diterapkan secara
pribadi, lalu membandingkannya dengan temuan kawan-kawan dalam PAKelompok yang akan datang.
Pemimpin:
o menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk pertemuan PA-Kelompok yang
akan datang.
o merenungkan kesimpulan kebenaran untuk penerapan.
Tentu saja nas perikop dalam PA-Pribadi tersebut di atas adalah nas yang
sama untuk PA-Kelompok yang akan datang.
Pertanyaan yang baik adalah kunci yang membuka arti Alkitab. Dalam
cara induktif pemimpin kelompok menyediakan pertanyaan-pertanyaan
untuk melalui ke tiga tahap dasar (pengamatanpenafsiran penerapan)
berdasarkan ke tiga asas penelaahan Alkitab. Tujuannya adalah supaya
dalam membahas pertanyaan-pertanyaan ini, tiap anggota akan
menemukan sendiri jawabannya. Kalau kita sendiri menemukan sesuatu,
kita akan mengingatnya jauh lebih lama dari pada kalau orang lain
mengatakannya pada kita.
Maka pemimpin mengikutkan semua anggota secara aktif. Pemimpin
tidak mengemukakan jawaban-jawaban tetapi mengajukan
pertanyaan. Jawaban ditemukan oleh kelompok berdasarkan faktafakta dalam bagian Alkitab yang sedang ditelaah.
1. Acara Pertemuan PA-Kelompok

Susunan acara dibawah ini diberikan hanya untuk memberikan gambaran:


1. Bernyanyi (2,5 menit)
2. Berdoa (2,5 menit)
3. Diskusi (45 menit)
4. Perenungan & Keputusan Penerapan Pribadi (5 menit)
5. Berdoa (2,5 menit)
6. Bernyanyi (2,5 menit)
Jadi, pertemuan cukup 60 menit; kelompok pemula mungkin memerlukan
waktu lebih lama untuk diskusi. Setelah itu dapat lanjut dengan ramah
tamah bebas kalau ada waktu; hal-hal khusus seperti misalnya partisipasi
dalam kegiatan tertentu dalam Jemaat, baik perorangan maupun secara
kelompok, dapat disampaikan atau dibicarakan disini. Sharing atau berbagi
beban/ pengalaman kalau ada biarlah terjadi secara alamiah, dengan tulus
dan rendah hati, menuruti arahan dan dorongan Roh Kudus. Bisa ditengahtengah acara diskusi atau menjadi bagian acara perenungan, ataupun
dalam ramah tamah bebas, menurut relevansinya.

Wisdom for the Journey


Are You Hurting?
Discover a way to healing

Keep me as the apple of the eye;


Hide me under the shadow of thy
wings
Followers

Blog Archive

2014 (5)
2013 (8)
2012 (15)
2011 (22)
2010 (47)
November (3)
October (5)
PA PRIBADI (21)
V. CARA MENELAAH ALKITABPA
Kelompok (3)
V. CARA MENELAAH ALKITABPA
Kelompok (2)
V. CARA MENELAAH ALKITABPA
Kelompok (1)
PA PRIBADI (20)

September (8)
August (4)
July (7)
June (6)
May (2)
April (3)
March (2)
February (2)
January (5)

converted by Web2PDFConvert.com

2. Peran Pemimpin Kelompok


Memimpin suatu kelompok PA adalah suatu kehormatan. Syarat utama
adalah hubungan pribadi yang baik dengan Allah. Waktu berdoa dan saat
teduh tiap hari harus teratur. Hanya dengan pimpinan Roh Kudus dapatlah
kita dipakai Allah sebagai pemimpin.
A. Membentuk suatu kelompok

Mulailah dengan berdoa. Doa dan ketergantungan pada Tuhan diperlukan


untuk membentuk suatu kelompok. Khususnya, doakanlah hal-hal berikut:
siapa yang dapat diajak, di mana dan bilamana pertemuan itu harus
dilakukan.
Doa kita harus disokong dengan ketekunan dan kerja keras. Carilah kawankawan yang berminat dari antara sesama anggota Jemaat. Di luar itu juga
bisa, karena apakah ia seorang Kristen atau bukan tidak menjadi soal.
Satu-satunya syarat adalah keinginan untuk menemukan apa yang
dikatakan Alkitab. Satu orang saja sudah cukup untuk memulai. Sepakati
siapa menjadi pemimpin kelompok. Ajaklah mereka jauh hari sebelumnya,
jangan baru setengah jam sebelum pertemuan dimulai! Tetapi ingatkanlah
mereka lagi sebelum pertemuan.
Carilah waktu yang paling cocok bagi semua anggota. Tentukan lamanya
tiap pertemuan. Ini diberitahukan sebelumnya dan ditaati pada pertemuan.
Tiga puluh atau 45 menit biasanya cukup, lebih dari satu jam tidak
bijaksana. Lebih baik diakhiri selama anggotanya masih tertarik daripada
sesudah jemu dan lelah. Reaksi mereka akan terlihat pada pertemuan
berikutnya: apakah mereka hadir lagi?

2009 (7)
About Me
Irwan M. Siregar
Medan, Sumatra Utara,
Indonesia
View my complete profile

There was an error in this gadget

B. Selama pertemuan

Sikap pemimpin adalah faktor utama yang menentukan suasana


pertemuan. Ketaatannya pada Firman Allah, keterbukaannya pada para
hadirin, sikap santai atau relax dan menikmati penyelidikan itu, semua itu
akan menular!
Mulailah tepat pada waktunya. Perkenalkan semua orang. Dalam
mengarahkan pertanyaan, sebutlah nama orang itu.
Sediakanlah beberapa Alkitab bagi mereka yang tidak membawanya.
Sebutkan pada halaman berapa bagian itu terdapat, kemudian bacalah
bagian itu. Ada beberapa kemungkinan, masing-masing membaca dalam
hatinya sambil memperhatikan hal-hal penting yang disebutkan pemimpin
sebelumnya, atau minta seorang yang pandai membaca untuk membaca
keseluruhannya. Atau dua atau tiga orang (tidak lebih) membaca
keseluruhannya; membaca bergiliran ayat demi ayat mengganggu
konsentrasi. Atau orang tertentu membacakan bagian tokoh tertentu
(ucapannya) dan lainya bagian narasi.
Janganlah berbicara terus menerus, menjawab pertanyaan sendiri,
menerangkan bila anda masih dapat menanyakan, berkeras kepala,
berpegang pada pengalaman atau pendapat pribadi, puas dengan jawaban
pertama yang diberikan, takut akan perbedaan pendapat, dan terlebih lagi
jangan menyimpang dari pokok pembicaraan.
Berikan waktu berpikir, berikan kebebasan berbicara dan bertanya, berikan
tanggapan anda dengan komentar yang positif sewajarnya, anjurkan
suasana jujur dan terbuka, dan peganglah pada Alkitab sebagai kekuasaan
mutlak.
Perhatikanlah waktu. Segera setelah sebuah pertanyaan dijawab dengan
memuaskan, lanjutkanlah. Taksir sebelumnya ancer-ancer waktu untuk
setiap pertanyaan.
Akhiri dengan doa pada waktunya. Pada akhir pertemuan berilah ringkasan
pendek. Kemudian berikan waktu 1-2 menit supaya tiap orang
merenungkan penerapannya dalam hidupnya. Akhirnya, biarlah peserta
berdoa berdasarkan apa apa yang baru dipelajari. Akhiri pada waktunya.
Ingatlah, sesudah pertemuan tiap orang akan paling mengingat apa yang ia
sendiri katakan dan pikirkan. Jadi, bantulah mereka menemukan sendiri
sebanyak mungkin kebenaran-kebenaran dari Alkitab melalui pertanyaanpertanyaan yang baik. Tugas anda sebagai pemimpin bukan memberi
jawaban. Kalau perlu anda dapat menambahkan atau mengoreksi
sesudahnya.
Binalah seorang aisten dari antara anggota kelompok, latihlah agar pada
waktunya kelak dapat memimpin kelompok sendiri.
C. Persoalan yang mungkin timbul

Anggota yang selalu mengajukan komentar yang tak relevan. Anjurkan dia
converted by Web2PDFConvert.com

untuk mengambil pendapatnya dari bagian yang sedang diselidiki.


Anggota masih baru atau malu anjurkan secara halus agar mereka
berpartisipasi. Misalnya dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan
mudah atau menyuruh membaca dari Alkitab, hargai setiap usaha mereka,
usahakanlah ia merasa diterima.
Anggota yang senang berbicara. Arahkanlah pertanyaan-pertanyaan pada
orang lain dengan menyebutkan nama mereka.
Anggota yang berpengetahuan luas. Terlalu banyak mengutip bagian-bagian
Alkitab lainnya. Tunjukkanlah padanya bahwa lebih baik konsentrasi pada
satu bagian, ayat-ayat lain atau rujukan silang hanya berguna untuk
menjelaskan suatu kesukaran.
Anggota yang selalu ingin menyimpang dari pokok pembicaraan. Usulkan
pada dia untuk membahas topik lain sesudah pertemuan, kalau memang
dianggap penting. Selama pertemuan bahaslah apa yang sudah ditentukan.
Kesukaran-kesukaran seperti asal kata, adat kebiasaan dan sebagainya
boleh ditanyakan pada orang lain dan dilaporkan kembali pada pertemuan
berikutnya. Jangan malu mengaku Saya tidak tahu.
Termasuk tugas seorang pemimpin adalah mempercayakan apa yang telah
didengarnya pada orang-orang yang dapat dipercaya yang juga cakap
mengajar
Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi,
percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang
juga cakap mengajar orang lain (2Tim 2:2).
Maka kalau kelompok sudah bertambah besar, sediakanlah waktu khusus
untuk kelompok inti supaya merekapun kelak dapat memimpin
kelompoknya masing-masing. Jika kelompok telah mencapai 12-14
anggota, bagilah menjadi dua kelompok.
Lakukan evaluasi bersama secara berkala kemajuan kehidupan Kelompok,
khususnya perkembangan iman para anggota. Berdoalah dan mohon agar
Tuhan menunjukkan perbaikan-perbaikan apa yang dapat diadakan.
Bersikaplah terbuka, tanggapi positif kritik.
100924
Posted by Irwan M. Siregar at 9:49 AM
Labels: Penelaahan Alkitab

No comments:
Post a Comment

Enter your comment...

Comment as: Select profile...

Publish

Preview

Links to this post


Create a Link

Newer Post

Home

Older Post

Subscribe to: Post Comments (Atom)

converted by Web2PDFConvert.com

converted by Web2PDFConvert.com

Anda mungkin juga menyukai