Anda di halaman 1dari 19

BUKU GURU REMAJA

SIL 2022 - GBI SALATIGA

1
MENJADI PELAYAN YANG BERKENAN
Bacaan Alkitab: 1 Samuel 1-7

Petunjuk Persiapan untuk Guru


 Berdoa untuk bisa memahami teks bacaan Alkitab, berdoa untuk calon
murid yang akan belajar bersama
 Bacalah Nas Bacaan Alkitab untuk pelajaran hari ini (1 Samuel 1-7, bila
perlu baca juga ayat-ayat pendukungnya.
 Catat beberapa peristiwa seputar kelahiran Samuel, latar belakang
keluarganya (orang tuanya), asal usulnya (sukunya), hal-hal menarik yang
Samuel kerjakan pada masa kecil di bawah pengawasan Imam Eli,
pelayanan Samuel sebagai Hakim di Israel
 Baca pelajaran hari ini, periksa dan pahami tujuan pelajaran, siapkan
kemungkinan aplikasi atau contoh-contoh kegiatan pelayanan yang bisa
dilakukan anak-anak sesuai kelas
 Siapkan alat peraga jika diperlukan
 Hafalkan ayat hafalan, ajak anak menghafalkan ayat hafalan

Persiapan di Kelas
 Pastikan guru sudah siap dalam kelas sebelum murid-murid tiba
 Tata kelas sesuai kebutuhan (bila perlu dilakukan sehari sebelumnya)
 Mulai kelas dengan berdoa
 Sapa dan kenali murid-murid dengan baik, bila perlu cairkan suasana
dengan ice breaking singkat di dalam kelas
 Sampaikan cerita kepada anak dengan bahasa yang menarik. Jangan
membaca materi dalam bahan ini.
 Sampaikan cerita dengan pendalaman dan pemahaman yang benar dari
firman Tuhan.
 Tekankan pendalaman dan aplikasi yang perlu dilakukan murid-murid
 Dampingi murid-murid dalam mengisi kartu keputusan
 Ajak murid-murid untuk mrnghafalkan ayat

Ayat Hafalan
Adapun Samuel menjad pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang
tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan (1 Samuel 2:18)

2
Tujuan pelajaran:
 Murid-murid memahami bahwa Tuhan dapat memakai mereka untuk
melakukan pekerjaan Tuhan yang besar.
 Murid-murid dapat hidup seturut firman Tuhan sehingga mereka
mengetahui rencana dan panggilan Tuhan dalam hidup mereka.
 Murid-murid menjaga kehidupan yang kudus dan berkenan kepada Allah,
sehingga mereka dapat dipakai Allah untuk melaksanakan panggilan
Tuhan dalam hidup mereka.

Pendahuluan
Adik-adik menurutmu umur berapa seseorang bisa melayani Tuhan?
Kira-kira apa ya syarat untuk seseorang bisa melayani Tuhan?

Ya, tidak ada batasan umur untuk seseorang bisa melayani Tuhan. Tuhan bisa
memakai siapa saja untuk jadi alat-Nya. Tidak hanya orang dewasa, Tuhan
juga bisa memakai anak-anak, termasuk kalian. Di Alkitab, ada seorang anak
yang sejak kecil dipakai oleh Tuhan menjadi alat-Nya. Siapa ya kira-kira anak
kecil itu? Dan apa yang membuat dia bisa melayani Tuhan, mari kita
mendengarkan ceritanya terlebih dahulu.

Hana Berjanji untuk Memberikan Samuel Kepada Tuhan


Ya di Israel waktu itu ada seorang Ibu bernama Hana. Hana adalah istri dari
Bapak Elkana, seorang pria yang sangat baik. Mereka berdua setia
menyembah Tuhan dan baik kepada kepada orang lain. Tetapi ada sesuatu
yang hilang dari hidup Hana yaitu dia belum dikaruniai seorang anak. HAna
sangat menginginkan seorang anak. Ya, dia sangat menginginkan seorang
bayi! Dia menunggu dan berdoa dan berharap dan terus menunggu. Tetapi
sang bayi tidak pernah datang!

Setiap tahun, Hana pergi menyembah Tuhan di Bait Allah. Pada suatu hari
ketika merka beribadah kepada Tuhan Hana berdoa dan dia berjanji jika
Tuhan memberikannya seorang anak lelaki, dia akan memberikan anaknya
untuk menjadi hamba Tuhan selama-lamanya.

Saking kusuknya Hana dalam berdoa, Imam Eli berpikir kalau Hana sedang
mabuk karena bibirnya terus bergerak, tetapi tidak ada suara yang keluar. Eli
menegur Hana! Tetapi Hana mengatakan kepada Eli tentang keinginannya
untuk memunyai anak dan janjinya kepada Tuhan. "Pergilah dalam damai,"
3
jawab Eli. "Dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau
minta dari pada-Nya." Perkataan Imam Eli memberi Hana harapan.
Tidak lama setelah mereka pulang dari beribadah kepada Tuhan, "Tuhan
mengingatnya" dan menjawab doanya. Dia dan Elkana memiliki seorang bayi
yang diberi nama Samuel (yang berarti "Aku telah memintanya dari pada
TUHAN"). Tetapi apakah Hana mengingat janjinya pada Tuhan?

Hana menghentikan kebiasaannya pergi ke Bait Allah tiap tahun. Ya, ampun!
Apakah dia mengingkari janjinya pada Tuhan? Tidak, Hana menunggu sampai
Samuel cukup besar untuk tinggal di Bait Allah dan dapat menolong Imam Eli
dalam melayani Tuhan. Kemudian Hana membawa Samuel ke Bait Allah.

Tuhan menghargai kesetiaan Hana yang sangat besar. Setelah Hana


memberikan Samuel kepada Tuhan untuk melayani. Tuhan memberikan lagi
kepada Hana 3 orang anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Setiap tahun Hana
pergi ke Bait Allah untuk menyembah Tuhan - dan untuk membawakan jubah
baru yang dia buat untuk Samuel.

Samuel dipakai Tuhan untuk melayani di Rumah Tuhan


Bukan hanya Samuel saja yang bertugas membantu Imam Eli. Anak laki-laki
Eli, Hofni dan Pinehas, juga bekerja di sana. Tetapi mereka tidak menghormati
Tuhan dengan melakukan berbagai kejahatan, dan tidak pernah mau berubah
walaupun Imam Eli sudah menegur mereka.

Suatu malam, Samuel mendengar ada suara memanggilnya. Samuel berpikir


bahwa Eli yang memanggilnya. "Aku di sini," jawab Samuel. "Aku tidak
memanggilmu," kata Eli. Hal ini terjadi sampai tiga kali. Kemudian Eli sadar
bahwa Tuhan ingin berbicara dengan Samuel.

Imam Eli berkata kepada Samuel, "Jika Dia memanggilmu kembali, engkau
harus berkata, 'Berbicaralah Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.'" Tuhan
kembali memanggil Samuel, dan memberikan Samuel sebuah pesan yang
sangat penting.

Keesokan harinya, Eli memanggil Samuel. "Apakah yang Tuhan katakan


padamu?" tanyanya. Samuel mengatakan segalanya kepada Imam Eli. Pesan
itu adalah sebuah kabar buruk -- Tuhan akan menghancurkan seluruh
keluarga Imam Eli karena Hofni dan Pinehas sangat jahat.
4
Peringatan Tuhan menjadi kenyataan. Saat pertempuran antara orang Filistin
terjadi, kedua anak Eli yang sangat jahat itu membawa Tabut Allah. Akhirnya,
orang Filistin merampas Tabut Allah, membunuh Hofni dan Pinehas juga
orang Israel lainnya. Ketika Eli mendengar hal tersebut, dia jatuh dari tempat
duduknya, batang lehernya patah, dan ia mati saat itu juga.

Tabut Allah membawa bencana kepada orang Filistin. Mereka menaruhnya di


kuil Dagon, dewa mereka. Keesokan harinya, patung Dagon yang mereka
idolakan itu jatuh dan wajahnya ke tanah. Orang Filistin mengembalikan
patung Dagon kembali ke tempatnya -- tetapi keesokan harinya patung
tersebut jatuh kembali. Kali ini patung Dagon terbelah menjadi dua.

Penyakit dan kematian melanda bangsa Filistin. Untuk melihat apakah


memang Tuhan yang sedang menghukum mereka, orang Filistin mengambil
kereta yang dipasang pada dua ekor lembu betina, dan tabut Allah diletakkan
di atasnya. Mereka menjaga anak dari lembu betina itu supaya tidak
mengikuti induk mereka. "Jika lembu itu menuju ke arah orang Israel, dan
meninggalkan anak mereka, itu berarti Tuhanlah yang sudah melakukan hal
ini pada kita," kata mereka. Dan berangkatlah lembu itu menuju Israel!

Kemudian Samuel, yang sekarang sudah dewasa, berkata kepada seluruh


rakyat Israel. "Jika engkau kembali kepada Tuhan dengan segenap hatimu …
Dia akan membebaskanmu dari tangan orang Filistin." Orang Israel taat
kepada perintah Tuhan tersebut. Dan tangan Tuhan melawan orang Filistin
selama kepemimpinan Samuel.

Kesimpulan
Adik-adik apa yang bisa kita pelajari dari cerita Samuel hari ini? Ya, Samuel
kecil dipakai Tuhan untuk melayani di rumah Tuhan. Bagaimana Samuel bisa
melayani Tuhan karena Samuel mau taat dan dengar-dengaran akan firman
Tuhan. Samuel memiliki kehidupan yang berbeda dengan Hofni dan Pinehas.
Samuel sangat menghormati Tuhan, ia hidup takut akan Tuhan, sementara
Hofni dan Pinehas hidupnya tidak berkenan di mata Tuhan itu sebabnya
Tuhan tidak memakai mereka untuk melayani Tuhan.

Jadi adik-adik, kalau kita mau dipakai Tuhan untuk melayani di Gereja, kita
perlu belajar dari Samuel. Kita harus menjadi anak yang takut akan Tuhan,
menghormati Tuhan, yang mau belajar firman Tuhan dan setia kepada Tuhan.
5
Pertanyaan Evaluasi:
1. Apa yang dilakukan Hana ketika Tuhan memberikan Samuel kepadanya?
2. Apa yang dikerjakan Samuel di Bait Allah?
3. Bagaimana cara Tuhan memanggil Samuel?
4. Apakah kamu juga ingin melayani Tuhan sejak kecil seperti Samuel?

Pendalaman
Tanya dan bimbilang murid untuk memahami dan mempraktekkan bagaimana
mereka bisa terlibat untuk melayani Tuhan
1. Apakah kamu mau melayani Tuhan dengan segenap hati dan jiwamu?
Mengapa?
2. Bagaimana caranya agar kamu dapat dipakai untuk melayani Tuhan dan
menjadi teladan di dalam pelayanan?

Penutup:
Tutuplah penyampaian firman Tuhan dengan doa:
1. Doakan agar Tuhan menolong anak-anak untuk dapat patuh dan taat
akan firman Tuhan.
2. Doakan setiap anak yang sudah menjawab pertanyaan evaluasi dan mau
dipakai Tuhan melayani Dia dengan sungguh-sungguh.
3. Mengucap syukur atas ibadah yang sudah berlangsung hari itu.

Bimbinglah murid untuk mengisi kartu keputusan


murid - Hari 1 (Ada di buku murid)

6
YUSUF TELADAN DALAM MENJAGA KESUCIAN
Kejadian 39

Petunjuk Persiapan untuk Guru


 Berdoa untuk bisa memahami teks bacaan Alkitab, berdoa untuk calon
murid yang akan belajar bersama
 Bacalah Nas Bacaan Alkitab untuk pelajaran hari ini (Kejadian 39), bila
perlu baca juga ayat-ayat pendukungnya.
 Catat beberapa peristiwa Yusuf di rumah Potifar, hal-hal menarik
yangterjadi pada Yusuf ketika di rumah Potifar, hal-hal yang menyulistkan
Yusuf ketika dirumah potifar, dll
 Baca pelajaran hari ini, periksa dan pahami tujuan pelajaran, siapkan
kemungkinan aplikasi atau contoh-contoh kegiatan pelayanan yang bisa
dilakukan anak-anak sesuai kelas
 Siapkan alat peraga jika diperlukan
 Hafalkan ayat hafalan, ajak anak menghafalkan ayat hafalan

Persiapan di Kelas
 Pastikan guru sudah siap dalam kelas sebelum murid-murid tiba
 Tata kelas sesuai kebutuhan (bila perlu dilakukan sehari sebelumnya)
 Mulai kelas dengan berdoa
 Sapa dan kenali murid-murid dengan baik, bila perlu cairkan suasana
dengan ice breaking singkat di dalam kelas
 Sampaikan cerita kepada anak dengan bahasa yang menarik. Jangan
membaca materi dalam bahan ini.
 Sampaikan cerita dengan pendalaman dan pemahaman yang benar dari
firman Tuhan.
 Tekankan pendalaman dan aplikasi yang perlu dilakukan murid-murid
 Dampingi murid-murid dalam mengisi kartu keputusan
 Ajak murid-murid untuk mrnghafalkan ayat

Ayat Hafalan
“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih?
Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” Mazmur 119:9

7
Tujuan pelajaran:
 Murid-murid memahami bahwa Tuhan dapat memakai mereka untuk
melakukan pekerjaan Tuhan yang besar.
 Murid-murid dapat hidup seturut firman Tuhan sehingga mereka
mengetahui rencana dan panggilan Tuhan dalam hidup mereka.
 Murid-murid menjaga kehidupan yang kudus dan berkenan kepada Allah,
sehingga mereka dapat dipakai Allah untuk melaksanakan panggilan
Tuhan dalam hidup mereka.

Pendahuluan
Pasal ini menceritakan Yusuf telah dijual sebagai budak Potifar dan karena
sikapnya yang baik, dia diberikan kekuasaan yang tinggi di rumah Potifar.
Namun ditempat inilah banyak ujian/pencobaan yang dialami Yusuf.

Yusuf Menjadi Budak Di Rumah Potifar


Yusuf baru berumur kira-kira 17 atau 18 tahun, tapi ia mengalami tantangan
yang luar biasa. Kakak-kakak Yusuf, terbakar oleh rasa cemburu karena Yusuf
lebih disayangi ayah mereka. Mereka akhirnya sepakat menjual Yusuf kepada
para saudagar. Yusuf kemudia di bawa ke Mesir dan dijual kepada seorang
pejabat istana Firaun yang bernama Potifar. Yusuf menjadi seorang budak di
rumah Potifar.

Hidup sebagai budak dan jauh dari keluarga di usia yang sangat muda
tentunya tidak mudah ya dik-adik. Tapi anak muda ini tak mau putus asa, dan
bertekad untuk bekerja sebaik mungkin. Dengan begitu, ia memberikan
banyak kesempatan kepada Tuhan untuk memberkatinya, dan Yusuf segera
disukai majikannya yang baru. Potifar melihat bahwa hambanya yang masih
muda ini terus diberkati Tuhan. Oleh kehadiran Yusus, keluarga Potifar
semakin makmur. Karena itulah Potifar sampai-sampai memercayakan semua
miliknya kepada anak muda yang bisa diandalkan ini.

Yusuf menjadi teladan baik bagi kita bahwa dimanampun dia berada dia tetap
bisa menjadi teladan yang baik. Bagaimana dengan adik-adik? Misalnya,
sewaktu di rumah, di sekolah, di lingkungan tempat tinggalmu apakah kalian
bisa hidup menjadi teladan?

8
Firman Tuhan hari ini mengatakan kepada kita bahwa bahwa Yusuf pun
tumbuh dewasa. Anak remaja itu kini menjadi pria yang ”indah perawakannya
dan elok parasnya”.

Yusuf Digodai Istri Potifar namun Ia berani Menolak


Pertumbuhan dan kebaikan Yusuf di rumah Potifar tidak berjalan mulus.
Ternyata Istri Potifar mulai tertarik dengan Yusuf karena selain rajin dan
masih muda, Yusuf seorang yang memiliki paras yang tampan. Coba lihat Ay
7, dia diajak untuk tidur bersama istri Potifar namun dia menolak. Setelah itu
Yusuf digoda selama berhari-hari namun dia sebagai budak berani menolak
istri tuannya.

Di ayat 12-13 cara menggoda istri Potifar lebih agresif dibanding cara
pertama, Dia memegang jubah Yusuf tapi Yusuf langsung pergi
meninggalkannya.

Mengapa Yusuf pergi dan menolak? Karena dia lebih takut kepada Tuhan
daripada manusia. Dia tahu Tuhan akan mengetahui dosa yang dia perbuat
walaupun saat itu mungkin hanya ada mereka berdua. Karena itu Yusuf
menolak ajakan istri Potifar.

Akibat Yusuf meninggalkan istri Potifar maka dia dimasukkan ke penjara.


Namun meskipun Yusuf dipenjarakan ternyata Tuhan tetap menyertai dia dan
Yusuf tetap berbesar hati menerima hukuman dan mengandalkan Tuhan.

Dari kehidupan Yusuf ini kita tahu hubungan Yusuf dengan Tuhan sangatlah
dekat, dia selalu taat kepada Tuhan walaupun dalam keadaan sulit. Dia tahu
apa kehendak Tuhan sehingga saat dipenjarakan pun tidak tetap
menjalaninya. Tidak heran jika Tuhan menyertai Yusuf dan membuat apa yang
dikerjakannya berhasil.

Sungguh menakjubkan membaca bahwa Yusuf, seorang pemuda tampan yang


belum pernah menikah, sanggup menghadapi godaan dari istri Potifar. Dia
tetap mempertahankan kesucian hidup karena dia menganggap perzinahan
sebagai kejahatan dan dosa terhadap Allah.

Adik-adik, apa yang bisa kita pelajari dari Yusuf? Sebagai anak remaja yang
sedang bertumbuh, yang ganteng dan cantik, pastilah ada banyak godaan
9
yang akan menghapiri kehidupan kita. Dalam kehidupan remaja sekarang ini,
godaan bisa datang kapan saja melalui siapa saja. Kita bisa akan digoda oleh
teman dengan cara diajak merokok, minum-minuman keras alias mabuk-
mabukan, mencoba pakai narkoba, seks bebas. Namun, sebagai anak-anak
Tuhan seharusnya kita berani bertindak seperti Yusuf.

Mengapa kita harus menjauh dan menolak godaan itu? Coba lihat (1 Kor 6:19-
20), Apa yang ayat itu atakan tentang tubuh kita? Coba lengkapi bagian yang
kosong

Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah __________ _________


yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan
bahwa kamu bukan milik kamu ___________, Sebab kamu telah dibeli dan
harganya telah lunas dibayar: Karena itu ___________ Allah dengan
tubuhmu! ( 1 Kor 6:19-20)

Ya Tubuh kita adalah bai Roh Kudus, dan kita harus memuliakan Allah dengan
tubuh yang berkenan kepada Allah, karena itu kita harus berani menolak
godaan dan hidup kudus dihadapan Allah.

Bagaimana kita bisa menolaknya? Kita tidak boleh merasa kuat atau
menganggap enteng lalu mencobai diri sendiri. Kita tidak boleh coba-coba,
mungkin awal hanya mencoba seminggu satu batang rokok, mungkin kita
hanya ikut teman minum-minuman keras tapi lama-kelamaan kita akan mulai
kecanduan. Mulai merokok lebih sering, mulai minum (minuman keras) dan
mulai mengalami kecanduan. Dengan mencobai dirinya sendiri, secara tidak
sadar kita telah bediri ditepi jurang dan sewaktu-waktu kita bisa jatuh,tanpa
kita sadari. Maka jauhilah itu semua!!! Ingatlah Yusuf yang menjauh, langsung
pergi meninggalkannya. Agar tubuh kita (terutama tubuh rohani) tetap kudus
dihadapan Allah.

Sekalipun Yusuf terpisah dari lingkungan keluarganya, dia tetap beribadah


kepada Allah secara pribadi. Dia tidak memisahkan antara ibadah dengan cara
hidup. Dia meyakini bahwa segala sesuatu yang dilakukannya dalam hidupnya
memiliki relasi dengan Allah. Yusuf tidak mau tetap berada dalam situasi yang
menggodanya untuk berbuat dosa. Ketika dia menghadapi godaan berat saat
dirayu dalam keadaan rumah kosong, dia memutuskan untuk meninggalkan
bajunya dan lari keluar rumah.
10
Kesimpulan
Bila kita ingin bertahan menghadapi godaan dosa, maka kita perlu mengikuti
teladan yang diberikan oleh Yusuf. Kita harus menyadari bahwa seluruh aspek
kehidupan ini berkaitan dengan Allah.Kita juga perlu menjalin persekutuan
yang akrab dengan Allah melalui doa dan Firman Tuhan. Selanjutnya, kita
harus bersikap tegas dalam menolak

Pertanyaan Evaluasi:
1. Apa yang dilakukan Yusuf ketika ia berada jauh dari saudara-saudaranya?
2. Apa yang menyebabkan Yusuf tetap disertai Tuhan meskipun ia menjadi
seorang budak di Mesir?
3. Bagaimana cara Yusuf menjauhi godaan yang di tawarkan istri potifar?

Pendalaman
1. Apakah kamu pernah digodai untuk tidak setia kepada Tuhan dengan?
2. Apakah kamu pernah digodai untuk mencoba merokok atau minum-
munuma keras?
3. Apa yang akan kamu lakukan kalau kamu digodai oleh temanmu untuk
melakukan seseuatu yang tidak baik?

Penutup:
Tutuplah penyampaian firman Tuhan dengan doa:
1. Doakan agar Tuhan menolong anak-anak untuk dapat patuh dan taat
akan firman Tuhan.
2. Doakan setiap anak yang sudah menjawab pertanyaan evaluasi dan mau
dipakai Tuhan menjaga kekudusan hidupnya dengan sungguh-sungguh.
3. Mengucap syukur atas ibadah yang sudah berlangsung hari itu.

Bimbinglah murid untuk mengisi kartu keputusan


murid - Hari 2 (Ada di buku murid)

11
INGER LUDWIG NOMMENSEN
CERITA TELADAN

Inger Ludwig Nommensen lahir pada tanggal 6 Februari 1834, di sebuah pulau
kecil Bernama Nortstrand, Jerman Utara. Sejak kecil ia biasa hidup sederhana
dan menderita. Ia sudah mencari nafkah untuk membantu orang tuanya yang
tuna karya karena sakit-sakitan dengan menggembalakan domba. Ia bahkan
sering kelaparan dan mencari sisa-sisa makanan di rumah orang-orang kaya
Bersama teman-temannya. Pada musim panas, ia pergi menggembalakan
domba dan saat musim dingin karena tidak ingin menjadi anak bodoh, ia
pergi sekolah. Di samping sekolah ia mempergunakan waktunya untuk
bekerja sebagai buruh tani di perkebunan orang-orang kaya atau membantu
tukang yang memperbaiki atap rumah.

Nommensen adalah seorang yang gigih dan ulet serta tidak kenal menyerah.
Namun tanpa di duga, malapetaka dating menimpa. Ketika ia berumur 12
tahun ia mengalami kecelakaan yang cukup parah. Saat sedang bermain kejar-
kejaran dengan temannya, ia tertabrak kereta kuda hingga kakinya patah.
Semua kegiatannya harus terhenti karena ia harus berbaring di tempat tidur
selama berbulan-bulan. Sekalipun sedih, ia bersyukur karena teman-
temannya sering menengok dan
menceritakan pelajaran serta cerita-cerita yang mereka dengar dari guru di
sekolah. Cerita-cerita tersebut berkesan di hatinya, terutama cerita tentang
pengalaman para pendeta yang pergi memberitakan Injil.

Setelah dirawat beberapa waktu, luka yang dideritanya semakin parah.


Bahkan dokter yang merawatnya menyerah dan berkata bahwa kaki
Nommensen harus diamputuasi. Mendengar peryataan dokter ini ia menjadi
bingung sebab di benaknya sudah ada kerinduan untuk menjadi pemberita
Injil seperti cerita yang ia dengar dari teman-temannya. Meski menghadapi
rasa sakit dan ketidakpastian, ia berusaha untuk mengatasinya dengan
merajut kaos, menjahi dan menambal sendiri pakaian-pakaiannya yang robek.

Saat menghadapi hari-hari kelabu dalam hidupnya, ia membaca firman Tuhan


yang terdapat dalam Yohanes 16:23 yang berisi tentang ucapan Yesus,
“Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan
12
diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.” membaca ayat itu, pikiran
Nommensen yang diselimuti kekalutan, tiba-tiba menjadi cerah oleh Firman
Tuhan. Untuk meyakinkan dirinya, ia bertanya kepada ibunya, “Apakah
perkataan Yesus masih berlaku?” Mendengar jawaban sang ibu, ia meminta
dirinya didoakan.

Mereka berdoa Bersama. Dalam doanya ia meminta kesembuhan dan


berjanji, “Jika sembuh aku akan pergi memberitakan Injil kepada orang yang
belum mengenal Kristus.” tidak lama kemudian, ia memperoleh kesembuhan
total. Nommensen mensyukuri mujizat dari Tuhan dan inilah yang
mendorongnya utnuk segera ememnuhi janjinya kepada Tuhan. Karena itu
pada usianya yang ke 15 tahun ia menerima Yesus dan memberi dirinya
dibaptiskan.

Setelah benar-benar sembuh Nommensen Kembali bekerja menggembalakan


domba. Namun, ia tidak melupakan janjinya untuk melayani Tuhan. Pada
tahun 1853 dengan berbekal sepatu dan pakaian seadanya ia berpamitan
kepada orang tua dan sanak kerabatnya untuk memulai tugas menginjili orang
yang belum percaya kepada Kristus. Ia sangat ingin menginjil di luar daerah
namu keinginannya itu belum dapat terwujud. Tetapi ia tidak measa kecewa,
sampai pada suatu hari ia bertemu dengan mantan gurunya yang Bernama
Hainsen. Nommensen kemudian diangkat sebagai guru pembantu oleh
Hainsen. Setelah beberapa lama bekerja sebagai koster dan guru pembantu
oleh Hainsen, ia ditempatkan di Tondern. Di kota inilah Nommensen bertemu
dengan seorang pendeta yang Bernama Hausted. Kepada hamba Tuhan inilah,
ia mengungkapkan kerinduannya untuk menjadi pekabar Injil. Hausted
kemudian mengajarnya menjadi seorang pemberita Kabar Baik.

Setelah memiliki pengetahuan yang cukup tentang sulitnya medan misi dan
tantangan-tantangan yang akan menimpa seorang pemberita Injil, ia semakin
merasa tertantang untuk mewujudkan janjinya. Akhirnya, ia melamar untuk
menjadi seorang pemberita Injil di Lembaga Pekabaran Injil Rhein.
Nommensen kemudian belajar di sekolah pendeta di Barmen. Sambal
sekolah, ia juga menjadi tikang sapu, tukang kebun, dan juru tulis di sekolah
itu. Nommensen lulus dari sekolah pendeta dan ditahbiskan menjadi pendeta
pada tahun 1861. setelah ditahbiskan sebagai pendeta, ia berangkat ke
Belanda. Sehari sebelum Natal tahun 1861, dengan kapal Pertimax ia
meninggalkan Eropa menuju Sumatera. Bulan Mei 1862 ia tiba di Padang
13
Sumatera Barat. Dari Padang ia melanjutkan perjalanan ke Sibolga Sumatera
Utara. Di tempat ini ia mengadakan pendekatan kepada orang Batak di
daerah Barus. Dengan rajin dalam waktu singkat, ia usah menguasai Bahasa
Batak dan Melayu. Kemudian ia mulai mempelajari adat istiadat setempat dan
mulai mengadakan pendekatan kepada penduduk terutama rajanya. Ketika
sudah merasa memahami banyak hal berkaitan dengan penduduk setempat,
ia mulai mengadakan kunjungan ke desa terpencil yang penduduknya masih
kanibal. Sekalipun ia sangat ramah terhadap penduduk, namun ia mendapat
banyak kesulitan dan bahaya selalu mengintainya. Apalagi Sebagian penduduk
mencurigainya sebagai mata-mata belanda

Namun ia tidak takut. Ia tetap berkhotbah, sembari mengobati orang-orang


yang sakit yang ia temui. Pada tahun 1864, ia pindah ke Silindung. Di tempat
yang baru ini ia mengalami suatu peristiwa yang Ajaib. Pada saat acara pesta
nenek moyang Siatas Barita biasanya masyarakat
menyembelih seekor kerbau dan seorang manusia. Karena para penyembah
berhala tidak menyukainya, maka Sibaso (pengantar roh-roh halus) yang
sedang kerasukan roh jahat, menyuruh orang-orang yang hadir untuk
membunuh Nommensen yang waktu itu juga hadir di acara itu. Nommensen
tidak takut, tetapi malah tampil ke depan seraya berkata, “roh yang berbicara
melalui Sibaso bukanlah Roh Siattas Barita, nenek moyangmu, melainkan roh
setan. Sebab nenek moyangmu tidak mungkin menuntut darah salah seorang
keturunannya.” setelah Nommensen berkata demikian, Sibaso jatuh
tersungkur dan mereka tidak lagi benari mengganggunya.

Nommensen yang gigih itu memang tidak kenal menyerah karena tahu bahwa
pekerjaan yang dilakukannya adalah pekerjaan Tuhan. Karena itu ia tetap
teguh dan semangat melayani Tuhan. Ia memperjuangkan nasib orang miskin.
Bersama jemaat, ia mengumpulkan dana untuk membeli sawah yang akan
digarap oleh orang miskin. Ia juga memperhatikan bidang politik. Ia meminta
kepada Residen Belanda agar menjamin keamanan masyarakat. Pada tahun
1873, Ia juga mendirikan gedung gereja, sekolah dan rumah pribadinya yang
kemudian menjadi pusat Huria Kristen Batak Protestan yang dikenal dengan
singkatan HKBP. Masih banyak lagi pelayanan yang dikerjakan Nommensen di
Tanah Batak salah satunya ialah berhasil menerjemahkan Alkitab Perjanjian
Baru ke dalam Bahasa Toba.

14
Pada 12 Mei 1918, Dr. Ingwer Ludwig Nommensen yang dijuluki Rasul Orang
Batak, meinggal dunia di Sigumpar setelah melayani selama 57 Tahun. Dari
hasil pelayanannya lahirlah beberapa gereja seperti: HKBP, GKPI, HKI, GKPS,
GBKP, GKPA yang saaini tersebar di Indonesia dan Singapura
Apa yang kalian dapatkan dari Cerita Teladan: Inger Ludwig Nommensen?
Ya, Nomensen adalah seorang pelayan Tuhan yang luar biasa. Ia mengalami
mujizat kesembuhan dari Tuhan dan menggunakan hidupnya untuk melayani
Tuhan. Kalian juga bisa mengalami mujizat dan dipakai Tuhan seperti
Nommensen, kuncinya kalian harus percaya kepada Kuasa Tuhan Yesus dan
menyerahkan hidupmu kepadaNya? Maukah kalian menerima Yesus sebagai
Juruselamat?

Jika ya tulislah komitmen dan doa mu di sini:


Aku (_______________________) mau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamat pribadiku, aku (_____________________) meu
menyerahkan hidupku untuk dipakaiNya menjadi alatNya untuk melayani
Tuhan. Amin

15
RUNDOWN PELAKSANAAN SIL

Jumat, 1 Juli 2022


Jam Kegiatan PIC
14.30 - 15.00 Pembukaan: Nyanyi, Ice MC: Bu Feni, Bu Nunuk,
Breaking, Pembagian Kelas Musik: Bima, Filio
LCD: Adi
15.00 - 16.00 Cerita Alkitab 1 (PIA, RTM) PIA: Bu Feni
RTM: Pak Sam
16.00 - 16.15 Snack Time Abel, Bu Nunuk
16.15 - 17.15 Cerita Teladan (PIA, RTM) PIA: Mbak Nia
RTM: Bu Widi
17.15 - 18.00 Prakarya 1 Guru kelas Asuhan - Remaja
18.00 Sayonara

Sabtu, 2 Juli 2022 (Tempat: Gereja, Seputaran Kalitaman)


Jam Kegiatan PIC
07.30 - 08.00 Pembukaan MC: Sara & Nia
Musik: Bima & Filio
LCD: Adi
08.00 - 09.00 Cerita Alkitab 2 Indria: Yovita
Pratama: Nia
Madya: Yudha
Tunas Muda: Bu Widi
Remaja: Pak Dan
09.00 - 09.15 Snack Time Abel, Bu Nunuk
09.15 - 10.00 Prakarya 2 (Lanjutan) Guru Kelas
10.00 - 12.00 Pengenalan Dasar-dasar Introduction: Pak Sam
Pelayanan Keyboard: Pak Toto
Gitar: Filio, Bagus
Drum: Pak Dan, Mas Yud
WL/Singer: Bu Kristin, Bu Widi,
Yovita
Koor Anak: Bu Feni/Sara
LCD: Nia
OBS: Bima

16
12.00 - 13.30 Makan Siang, Persiapan Out Bu Nunuk
Bond
13.30 - 15.00 Out Bond Tim SM
15.00 Sayonara

OUT BOND CLASS

Panduan Dan Penilaian Out Bond


Out Bon akan melawati empat pos yang disiapkan, setiap kelompok wajib
melewati 4 pos yang ada
Penilaian didasarkan pada kerjasama tim dan ketepatan waktu menyelesaikan
tantangan

17
NO POS KRITERIA PENILAIAN WAKTU PETUGAS NILAI
1 KATA Salah satu anggota tim 10 menit Pak Sam Berdasarkan
BERANTAI akan mendapat satu Dhea jumlah kata yang
frasa/kata dari petugas Bu Rud bisa di tebak. 1
pos, yang kemudian kata 10 Point
akan memperagakan Maksimal
gerekan secara menebak 10 kali.
berantai kepada
temannnya. Anggota NILAI:
tim terdepan harus
dapat menebak kata
dari gerakan yang
peragakan secara
berantai oleh teman
dalam timnya.

2 MENCARI Angota tim akan 5 menit Yudha Pemenang


PERMEN berbaris, kemudian Kristin ditentukan dari
DENGAN penjaga pos akan Yovita banyak jumlah
LAGU potongan menyanyikan permen yang
Lagu SM/Lagu Rohani, didapat anggota
anggota tim terdepan tim.
akan melanjutkan
menyanyikan lirik lagu NILAI:
yang terputus. Jika
berhasil akan mendapat
permen, jika gagal pasti
cemong.
Berhasil atau gagal
anggota tim terdepan
akan peindah ke
belakang dan
dilanjutkan dengan
potongan lagu lain, dst
sampai waktu habis

3 TALI BOLA Anggota tim akan 10 menit Pak Dan Berdasarkan


memegang dua tali Nia keberhasilan
yang disilangkan dan di Bu Widi mencapai garis
18
tengahnya akan finish tanpa
diletakkan sebuah bola. menjatuhkan
Tugas tim adalah bola/keluar jalur.
RUTE OUT BOND

19

Anda mungkin juga menyukai