1
MENJADI PELAYAN YANG BERKENAN
Bacaan Alkitab: 1 Samuel 1-7
Persiapan di Kelas
Pastikan guru sudah siap dalam kelas sebelum murid-murid tiba
Tata kelas sesuai kebutuhan (bila perlu dilakukan sehari sebelumnya)
Mulai kelas dengan berdoa
Sapa dan kenali murid-murid dengan baik, bila perlu cairkan suasana
dengan ice breaking singkat di dalam kelas
Sampaikan cerita kepada anak dengan bahasa yang menarik. Jangan
membaca materi dalam bahan ini.
Sampaikan cerita dengan pendalaman dan pemahaman yang benar dari
firman Tuhan.
Tekankan pendalaman dan aplikasi yang perlu dilakukan murid-murid
Dampingi murid-murid dalam mengisi kartu keputusan
Ajak murid-murid untuk mrnghafalkan ayat
Ayat Hafalan
Adapun Samuel menjad pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang
tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan (1 Samuel 2:18)
2
Tujuan pelajaran:
Murid-murid memahami bahwa Tuhan dapat memakai mereka untuk
melakukan pekerjaan Tuhan yang besar.
Murid-murid dapat hidup seturut firman Tuhan sehingga mereka
mengetahui rencana dan panggilan Tuhan dalam hidup mereka.
Murid-murid menjaga kehidupan yang kudus dan berkenan kepada Allah,
sehingga mereka dapat dipakai Allah untuk melaksanakan panggilan
Tuhan dalam hidup mereka.
Pendahuluan
Adik-adik menurutmu umur berapa seseorang bisa melayani Tuhan?
Kira-kira apa ya syarat untuk seseorang bisa melayani Tuhan?
Ya, tidak ada batasan umur untuk seseorang bisa melayani Tuhan. Tuhan bisa
memakai siapa saja untuk jadi alat-Nya. Tidak hanya orang dewasa, Tuhan
juga bisa memakai anak-anak, termasuk kalian. Di Alkitab, ada seorang anak
yang sejak kecil dipakai oleh Tuhan menjadi alat-Nya. Siapa ya kira-kira anak
kecil itu? Dan apa yang membuat dia bisa melayani Tuhan, mari kita
mendengarkan ceritanya terlebih dahulu.
Setiap tahun, Hana pergi menyembah Tuhan di Bait Allah. Pada suatu hari
ketika merka beribadah kepada Tuhan Hana berdoa dan dia berjanji jika
Tuhan memberikannya seorang anak lelaki, dia akan memberikan anaknya
untuk menjadi hamba Tuhan selama-lamanya.
Saking kusuknya Hana dalam berdoa, Imam Eli berpikir kalau Hana sedang
mabuk karena bibirnya terus bergerak, tetapi tidak ada suara yang keluar. Eli
menegur Hana! Tetapi Hana mengatakan kepada Eli tentang keinginannya
untuk memunyai anak dan janjinya kepada Tuhan. "Pergilah dalam damai,"
3
jawab Eli. "Dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau
minta dari pada-Nya." Perkataan Imam Eli memberi Hana harapan.
Tidak lama setelah mereka pulang dari beribadah kepada Tuhan, "Tuhan
mengingatnya" dan menjawab doanya. Dia dan Elkana memiliki seorang bayi
yang diberi nama Samuel (yang berarti "Aku telah memintanya dari pada
TUHAN"). Tetapi apakah Hana mengingat janjinya pada Tuhan?
Hana menghentikan kebiasaannya pergi ke Bait Allah tiap tahun. Ya, ampun!
Apakah dia mengingkari janjinya pada Tuhan? Tidak, Hana menunggu sampai
Samuel cukup besar untuk tinggal di Bait Allah dan dapat menolong Imam Eli
dalam melayani Tuhan. Kemudian Hana membawa Samuel ke Bait Allah.
Imam Eli berkata kepada Samuel, "Jika Dia memanggilmu kembali, engkau
harus berkata, 'Berbicaralah Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.'" Tuhan
kembali memanggil Samuel, dan memberikan Samuel sebuah pesan yang
sangat penting.
Kesimpulan
Adik-adik apa yang bisa kita pelajari dari cerita Samuel hari ini? Ya, Samuel
kecil dipakai Tuhan untuk melayani di rumah Tuhan. Bagaimana Samuel bisa
melayani Tuhan karena Samuel mau taat dan dengar-dengaran akan firman
Tuhan. Samuel memiliki kehidupan yang berbeda dengan Hofni dan Pinehas.
Samuel sangat menghormati Tuhan, ia hidup takut akan Tuhan, sementara
Hofni dan Pinehas hidupnya tidak berkenan di mata Tuhan itu sebabnya
Tuhan tidak memakai mereka untuk melayani Tuhan.
Jadi adik-adik, kalau kita mau dipakai Tuhan untuk melayani di Gereja, kita
perlu belajar dari Samuel. Kita harus menjadi anak yang takut akan Tuhan,
menghormati Tuhan, yang mau belajar firman Tuhan dan setia kepada Tuhan.
5
Pertanyaan Evaluasi:
1. Apa yang dilakukan Hana ketika Tuhan memberikan Samuel kepadanya?
2. Apa yang dikerjakan Samuel di Bait Allah?
3. Bagaimana cara Tuhan memanggil Samuel?
4. Apakah kamu juga ingin melayani Tuhan sejak kecil seperti Samuel?
Pendalaman
Tanya dan bimbilang murid untuk memahami dan mempraktekkan bagaimana
mereka bisa terlibat untuk melayani Tuhan
1. Apakah kamu mau melayani Tuhan dengan segenap hati dan jiwamu?
Mengapa?
2. Bagaimana caranya agar kamu dapat dipakai untuk melayani Tuhan dan
menjadi teladan di dalam pelayanan?
Penutup:
Tutuplah penyampaian firman Tuhan dengan doa:
1. Doakan agar Tuhan menolong anak-anak untuk dapat patuh dan taat
akan firman Tuhan.
2. Doakan setiap anak yang sudah menjawab pertanyaan evaluasi dan mau
dipakai Tuhan melayani Dia dengan sungguh-sungguh.
3. Mengucap syukur atas ibadah yang sudah berlangsung hari itu.
6
YUSUF TELADAN DALAM MENJAGA KESUCIAN
Kejadian 39
Persiapan di Kelas
Pastikan guru sudah siap dalam kelas sebelum murid-murid tiba
Tata kelas sesuai kebutuhan (bila perlu dilakukan sehari sebelumnya)
Mulai kelas dengan berdoa
Sapa dan kenali murid-murid dengan baik, bila perlu cairkan suasana
dengan ice breaking singkat di dalam kelas
Sampaikan cerita kepada anak dengan bahasa yang menarik. Jangan
membaca materi dalam bahan ini.
Sampaikan cerita dengan pendalaman dan pemahaman yang benar dari
firman Tuhan.
Tekankan pendalaman dan aplikasi yang perlu dilakukan murid-murid
Dampingi murid-murid dalam mengisi kartu keputusan
Ajak murid-murid untuk mrnghafalkan ayat
Ayat Hafalan
“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih?
Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” Mazmur 119:9
7
Tujuan pelajaran:
Murid-murid memahami bahwa Tuhan dapat memakai mereka untuk
melakukan pekerjaan Tuhan yang besar.
Murid-murid dapat hidup seturut firman Tuhan sehingga mereka
mengetahui rencana dan panggilan Tuhan dalam hidup mereka.
Murid-murid menjaga kehidupan yang kudus dan berkenan kepada Allah,
sehingga mereka dapat dipakai Allah untuk melaksanakan panggilan
Tuhan dalam hidup mereka.
Pendahuluan
Pasal ini menceritakan Yusuf telah dijual sebagai budak Potifar dan karena
sikapnya yang baik, dia diberikan kekuasaan yang tinggi di rumah Potifar.
Namun ditempat inilah banyak ujian/pencobaan yang dialami Yusuf.
Hidup sebagai budak dan jauh dari keluarga di usia yang sangat muda
tentunya tidak mudah ya dik-adik. Tapi anak muda ini tak mau putus asa, dan
bertekad untuk bekerja sebaik mungkin. Dengan begitu, ia memberikan
banyak kesempatan kepada Tuhan untuk memberkatinya, dan Yusuf segera
disukai majikannya yang baru. Potifar melihat bahwa hambanya yang masih
muda ini terus diberkati Tuhan. Oleh kehadiran Yusus, keluarga Potifar
semakin makmur. Karena itulah Potifar sampai-sampai memercayakan semua
miliknya kepada anak muda yang bisa diandalkan ini.
Yusuf menjadi teladan baik bagi kita bahwa dimanampun dia berada dia tetap
bisa menjadi teladan yang baik. Bagaimana dengan adik-adik? Misalnya,
sewaktu di rumah, di sekolah, di lingkungan tempat tinggalmu apakah kalian
bisa hidup menjadi teladan?
8
Firman Tuhan hari ini mengatakan kepada kita bahwa bahwa Yusuf pun
tumbuh dewasa. Anak remaja itu kini menjadi pria yang ”indah perawakannya
dan elok parasnya”.
Di ayat 12-13 cara menggoda istri Potifar lebih agresif dibanding cara
pertama, Dia memegang jubah Yusuf tapi Yusuf langsung pergi
meninggalkannya.
Mengapa Yusuf pergi dan menolak? Karena dia lebih takut kepada Tuhan
daripada manusia. Dia tahu Tuhan akan mengetahui dosa yang dia perbuat
walaupun saat itu mungkin hanya ada mereka berdua. Karena itu Yusuf
menolak ajakan istri Potifar.
Dari kehidupan Yusuf ini kita tahu hubungan Yusuf dengan Tuhan sangatlah
dekat, dia selalu taat kepada Tuhan walaupun dalam keadaan sulit. Dia tahu
apa kehendak Tuhan sehingga saat dipenjarakan pun tidak tetap
menjalaninya. Tidak heran jika Tuhan menyertai Yusuf dan membuat apa yang
dikerjakannya berhasil.
Adik-adik, apa yang bisa kita pelajari dari Yusuf? Sebagai anak remaja yang
sedang bertumbuh, yang ganteng dan cantik, pastilah ada banyak godaan
9
yang akan menghapiri kehidupan kita. Dalam kehidupan remaja sekarang ini,
godaan bisa datang kapan saja melalui siapa saja. Kita bisa akan digoda oleh
teman dengan cara diajak merokok, minum-minuman keras alias mabuk-
mabukan, mencoba pakai narkoba, seks bebas. Namun, sebagai anak-anak
Tuhan seharusnya kita berani bertindak seperti Yusuf.
Mengapa kita harus menjauh dan menolak godaan itu? Coba lihat (1 Kor 6:19-
20), Apa yang ayat itu atakan tentang tubuh kita? Coba lengkapi bagian yang
kosong
Ya Tubuh kita adalah bai Roh Kudus, dan kita harus memuliakan Allah dengan
tubuh yang berkenan kepada Allah, karena itu kita harus berani menolak
godaan dan hidup kudus dihadapan Allah.
Bagaimana kita bisa menolaknya? Kita tidak boleh merasa kuat atau
menganggap enteng lalu mencobai diri sendiri. Kita tidak boleh coba-coba,
mungkin awal hanya mencoba seminggu satu batang rokok, mungkin kita
hanya ikut teman minum-minuman keras tapi lama-kelamaan kita akan mulai
kecanduan. Mulai merokok lebih sering, mulai minum (minuman keras) dan
mulai mengalami kecanduan. Dengan mencobai dirinya sendiri, secara tidak
sadar kita telah bediri ditepi jurang dan sewaktu-waktu kita bisa jatuh,tanpa
kita sadari. Maka jauhilah itu semua!!! Ingatlah Yusuf yang menjauh, langsung
pergi meninggalkannya. Agar tubuh kita (terutama tubuh rohani) tetap kudus
dihadapan Allah.
Pertanyaan Evaluasi:
1. Apa yang dilakukan Yusuf ketika ia berada jauh dari saudara-saudaranya?
2. Apa yang menyebabkan Yusuf tetap disertai Tuhan meskipun ia menjadi
seorang budak di Mesir?
3. Bagaimana cara Yusuf menjauhi godaan yang di tawarkan istri potifar?
Pendalaman
1. Apakah kamu pernah digodai untuk tidak setia kepada Tuhan dengan?
2. Apakah kamu pernah digodai untuk mencoba merokok atau minum-
munuma keras?
3. Apa yang akan kamu lakukan kalau kamu digodai oleh temanmu untuk
melakukan seseuatu yang tidak baik?
Penutup:
Tutuplah penyampaian firman Tuhan dengan doa:
1. Doakan agar Tuhan menolong anak-anak untuk dapat patuh dan taat
akan firman Tuhan.
2. Doakan setiap anak yang sudah menjawab pertanyaan evaluasi dan mau
dipakai Tuhan menjaga kekudusan hidupnya dengan sungguh-sungguh.
3. Mengucap syukur atas ibadah yang sudah berlangsung hari itu.
11
INGER LUDWIG NOMMENSEN
CERITA TELADAN
Inger Ludwig Nommensen lahir pada tanggal 6 Februari 1834, di sebuah pulau
kecil Bernama Nortstrand, Jerman Utara. Sejak kecil ia biasa hidup sederhana
dan menderita. Ia sudah mencari nafkah untuk membantu orang tuanya yang
tuna karya karena sakit-sakitan dengan menggembalakan domba. Ia bahkan
sering kelaparan dan mencari sisa-sisa makanan di rumah orang-orang kaya
Bersama teman-temannya. Pada musim panas, ia pergi menggembalakan
domba dan saat musim dingin karena tidak ingin menjadi anak bodoh, ia
pergi sekolah. Di samping sekolah ia mempergunakan waktunya untuk
bekerja sebagai buruh tani di perkebunan orang-orang kaya atau membantu
tukang yang memperbaiki atap rumah.
Nommensen adalah seorang yang gigih dan ulet serta tidak kenal menyerah.
Namun tanpa di duga, malapetaka dating menimpa. Ketika ia berumur 12
tahun ia mengalami kecelakaan yang cukup parah. Saat sedang bermain kejar-
kejaran dengan temannya, ia tertabrak kereta kuda hingga kakinya patah.
Semua kegiatannya harus terhenti karena ia harus berbaring di tempat tidur
selama berbulan-bulan. Sekalipun sedih, ia bersyukur karena teman-
temannya sering menengok dan
menceritakan pelajaran serta cerita-cerita yang mereka dengar dari guru di
sekolah. Cerita-cerita tersebut berkesan di hatinya, terutama cerita tentang
pengalaman para pendeta yang pergi memberitakan Injil.
Setelah memiliki pengetahuan yang cukup tentang sulitnya medan misi dan
tantangan-tantangan yang akan menimpa seorang pemberita Injil, ia semakin
merasa tertantang untuk mewujudkan janjinya. Akhirnya, ia melamar untuk
menjadi seorang pemberita Injil di Lembaga Pekabaran Injil Rhein.
Nommensen kemudian belajar di sekolah pendeta di Barmen. Sambal
sekolah, ia juga menjadi tikang sapu, tukang kebun, dan juru tulis di sekolah
itu. Nommensen lulus dari sekolah pendeta dan ditahbiskan menjadi pendeta
pada tahun 1861. setelah ditahbiskan sebagai pendeta, ia berangkat ke
Belanda. Sehari sebelum Natal tahun 1861, dengan kapal Pertimax ia
meninggalkan Eropa menuju Sumatera. Bulan Mei 1862 ia tiba di Padang
13
Sumatera Barat. Dari Padang ia melanjutkan perjalanan ke Sibolga Sumatera
Utara. Di tempat ini ia mengadakan pendekatan kepada orang Batak di
daerah Barus. Dengan rajin dalam waktu singkat, ia usah menguasai Bahasa
Batak dan Melayu. Kemudian ia mulai mempelajari adat istiadat setempat dan
mulai mengadakan pendekatan kepada penduduk terutama rajanya. Ketika
sudah merasa memahami banyak hal berkaitan dengan penduduk setempat,
ia mulai mengadakan kunjungan ke desa terpencil yang penduduknya masih
kanibal. Sekalipun ia sangat ramah terhadap penduduk, namun ia mendapat
banyak kesulitan dan bahaya selalu mengintainya. Apalagi Sebagian penduduk
mencurigainya sebagai mata-mata belanda
Nommensen yang gigih itu memang tidak kenal menyerah karena tahu bahwa
pekerjaan yang dilakukannya adalah pekerjaan Tuhan. Karena itu ia tetap
teguh dan semangat melayani Tuhan. Ia memperjuangkan nasib orang miskin.
Bersama jemaat, ia mengumpulkan dana untuk membeli sawah yang akan
digarap oleh orang miskin. Ia juga memperhatikan bidang politik. Ia meminta
kepada Residen Belanda agar menjamin keamanan masyarakat. Pada tahun
1873, Ia juga mendirikan gedung gereja, sekolah dan rumah pribadinya yang
kemudian menjadi pusat Huria Kristen Batak Protestan yang dikenal dengan
singkatan HKBP. Masih banyak lagi pelayanan yang dikerjakan Nommensen di
Tanah Batak salah satunya ialah berhasil menerjemahkan Alkitab Perjanjian
Baru ke dalam Bahasa Toba.
14
Pada 12 Mei 1918, Dr. Ingwer Ludwig Nommensen yang dijuluki Rasul Orang
Batak, meinggal dunia di Sigumpar setelah melayani selama 57 Tahun. Dari
hasil pelayanannya lahirlah beberapa gereja seperti: HKBP, GKPI, HKI, GKPS,
GBKP, GKPA yang saaini tersebar di Indonesia dan Singapura
Apa yang kalian dapatkan dari Cerita Teladan: Inger Ludwig Nommensen?
Ya, Nomensen adalah seorang pelayan Tuhan yang luar biasa. Ia mengalami
mujizat kesembuhan dari Tuhan dan menggunakan hidupnya untuk melayani
Tuhan. Kalian juga bisa mengalami mujizat dan dipakai Tuhan seperti
Nommensen, kuncinya kalian harus percaya kepada Kuasa Tuhan Yesus dan
menyerahkan hidupmu kepadaNya? Maukah kalian menerima Yesus sebagai
Juruselamat?
15
RUNDOWN PELAKSANAAN SIL
16
12.00 - 13.30 Makan Siang, Persiapan Out Bu Nunuk
Bond
13.30 - 15.00 Out Bond Tim SM
15.00 Sayonara
17
NO POS KRITERIA PENILAIAN WAKTU PETUGAS NILAI
1 KATA Salah satu anggota tim 10 menit Pak Sam Berdasarkan
BERANTAI akan mendapat satu Dhea jumlah kata yang
frasa/kata dari petugas Bu Rud bisa di tebak. 1
pos, yang kemudian kata 10 Point
akan memperagakan Maksimal
gerekan secara menebak 10 kali.
berantai kepada
temannnya. Anggota NILAI:
tim terdepan harus
dapat menebak kata
dari gerakan yang
peragakan secara
berantai oleh teman
dalam timnya.
19